Yuk, Belajar Kimia! Yuk, Belajar Kimia! Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let’s learn it!
Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan peran ilmu kimia bagi kehidupan. Ada yang berpandangan negatif, ada pula yang menerima kehadirannya. Mereka yang berpandangan negatif adalah orang-orang yang belum memahami betapa penting manfaat ilmu kimia dalam kehidupan ini, kurangnya ilmu pengetahuan bisa menjadi penyebab utamanya. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains) yang mempelajari tentang sifat, sturktur materi, komposisi materi, perubahan dan energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia berperan besar terhadap kesejahteraan umat manusia. Hampir semua produk industri untuk keperluan hidup sehari-hari umat manusia menggunakan bahan kimia dalam proses produksi. Sepatu, tas, pakaian, barang elektronik, peralatan rumah tangga, komputer, telepon genggam, serta perlengkapan mandi dan mencuci, semuanya menggunakan bahan kimia dalam proses
pembuatannya. Hampir tidak ada barang keperluan sehari-hari yang dikonsumsi tanpa peranan bahan kimia dalam pengolahannya. Semakin banyak barang yang kita gunakan, semakin banyak bahan kimia yang terlibat dalam proses pembuatannya. Peran ilmu kimia dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Isu pemanasan global, pencemaran udara, air dan tanah telah memicu pengembangan green chemistry yang berorientasi pada proses dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Konsep pengelolaan lingkungan telah bergeser dari perlindungan lingkungan terhadap limbah menjadi usaha rekayasa proses produksi yang tidak menghasilkan limbah. Cabang ilmu kimia Ilmu kimia dibagi menjadi beberapa bagian, bagian-bagian tersebut nantinya memiliki dan mewakili manfaat ilmu kimia yang berbeda dalam setiap cabangnya. Cabang ilmu kimia di antaranya adalah: 1. Kimia Organik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian tentang senyawa-senyawa organik (senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, solar, dan lain-lain. 2. Kimia Anorganik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-senyawa anorganik seperti garam-garam, mineral-mineral, dan lain-lain. 3. Biokimia. Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan komposisi senyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang dipelajari meliputikarbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, hormon, dan lain-lain. 4. Kimia Analitik. Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan kuantitatif, yang lebih diarahkan pada pengembangan dan aplikasi peralatan analitik yang semakin canggih. 5. Kimia Lingkungan. Bidang ini memusatkan kajian pada masalah-masalah lingkungan seperti pencemaran, penanganan limbah atau sampah, penanganan air bersih, dan lain-lain. 6. Kimia Inti (Radiokimia). Bidang ini memusatkan kajian pada
penelitian mengenai zat-zat radioaktif, penanganan dan pemanfaatannya seperti untuk pengobatan (kedokteran),pertanian dan hidrologi. 7. Kimia Farmasi. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai pemisahan (isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan alam yang mengandung zat-zat aktif untuk obat. 8. Kimia Fisik. Bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika, sehingga memusatkan kajian pada penelitian tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisik kimia, dan perubahan senyawa kimia. 9. Kimia Pangan. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk mengembangkan kualitas bahan pangan, zat-zat aditifmakanan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan pangan. Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang 1. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Kedokteran Manfaat ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang kedokteran. Untuk membantu penyembuhan pasien yang mengidap suatu penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang berkhasiat yang dilakukan dalam cabang kimia farmasi. 2. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Pertanian Mungkin Anda bingung, apa hubungan antara ilmu kimia dan bidangpertanian, lalu apa manfaat ilmu kimia bagi bidang pertanian? Baiklah, bukankah untuk mengembalikan kesuburan tanah, perlu dilakukan penambahan pupuk, sedangkan hama dapat diatasi dengan penambahan pestisida. Manfaat dan bahaya penggunaan pupuk dan pestisida harus dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Hal yang harus diingat adalah pupuk dan pestisida adalah “produk” dari ilmu kimia. 3. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam. 4. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Biologi Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan). Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi,fotosintesis dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa yang ada, seperti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam nukleat dan lain-lain. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu biologi, namun manfaat ilmu kimia juga nyatanya sedikit berpengaruh dalam bidang biologi ini.
banyak
5. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Hukum Anda bingung apa kaitan bidang hukum dengan ilmu kimia? Bidanghukum secara langsung memang tidak ada hubungan dengan ilmu kimia, namun manfaat ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika diberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini melibatkan ilmu kimia. 6. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Mesin Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatanmesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin. 7. Manfaat Ilmu Kimia – Bidang Teknik Sipil Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah semen, kayu, cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui
riset dalam dapat dapat
yang berdasarkan ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia hal ini adalah agar bahan-bahan bangunan tersebut diketahui kelebihan serta kekurangannya, sehingga meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.
Melihat begitu banyaknya kaitan antara ilmu kimia dan bidangbidang kehidupan manusia, maka sangatlah jelas bahwa manfaat ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kehadirannya menyeimbangkan kehidupan manusia untuk selaras dengan peningkatan kualitas hidup di muka bumi
Tips Dalam Memahami ilmu Tips dalam Memahami Ilmu
Motivasi Memahami Ilmu Seorang penuntut ilmu hendaklah memiliki motivasi yang kuat dalam sanubarinya dalam menuntut ilmu. Betapa senang hati kita ketika Allah ternyata memuji orang-orang yang berilmu dalam
QS. Az Zumar : 9, Allah berfirman, َ ﻗ ُـﻞ ْ ﻫَـﻞ ْ ﻳَﺴ ْﺘَﻮ ِى اﻟَّﺬِﻳْﻦ َ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮنَ وَاﻟَّﺬِﻳْﻦ َ ﻻ َﻳَﻌْﻠَﻤُﻮن “Katakanlah: Apakah sama antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?”. Dan bukankah kita tidak mau jika kita dicela oleh orang lain karena kebodohan kita? Terlebih jika yang mencela adalah Allah Ta’ala. Melaui firman-Nya dalam QS. Ar-Ra’d: 19, Allah Ta’ala memperingatkan kita, َ أُﻧْﺰ ِلَ إِﻟَﻴ ْﻚ َ ﻣِﻦ ْ ر َﺑ ِّﻚ َ ٰاﻟْﺤ َﻖُّ ﻛ َﻤَﻦ ْ ﻫُﻮَ أ ﻋ ْﻤَﻰ
َ أ ﻧَّﻤَﺎ
ُﻳَﻌْﻠَﻢ
َ ْ أ ﻓ َﻤَﻦ
“Apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan dari Rabbmu adalah kebenaran sama sebagaimana orang yang buta?”. Di dalam ayat ini, Allah memposisikan orang yang bodoh seperti halnya orang yang buta dan tidak bisa melihat, meskipun secara zahir matanya berfungsi. Karena dengan ilmu -yang lurus- kita akan dapat mengetahui kebenaran. Allah Ta’ala berfirman, َ وَﻳَﺮ َى اﻟَّﺬِﻳﻦ َ أُوﺗُﻮا اﻟْﻌِﻠْﻢَ اﻟَّﺬِي أُﻧْﺰ ِلَ إِﻟَﻴ ْﻚ َّﻣِﻦ ْ ر َﺑِّﻚ َ ﻫُﻮَ اﻟْﺤ َﻖ “Dan orang-orang yang diberikan ilmu itu melihat bahwasanya apa yang diturunkan dari Rabbmu kepadamu itulah kebenaran.” (QS. Saba’: 6). Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang berilmu itulah yang bisa melihat kebenaran yaitu pada apa yang diturunkan Allah, dan ini sekali lagi menjadi sebuah sanjungan dan pujian bagi orang-orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, bahwa kesempurnaan pribadi seseorang akan bisa terwujud dengan menyempurnakan dua
buah kekuatan; yaitu kekuatan ilmu dan amal. Menyempurnakan kekuatan ilmu adalah dengan keimanan, sedangkan menyempurnakan kekuatan amal adalah dengan melakukan amal-amal shalih. Ini artinya, dengan ilmu, iman dan amal akan terwujud sosok yang ideal secara individu. Kemudian kesempurnaan individu ini akan lengkap jika dibarengi kesempurnaan secara sosial, yaitu dengan mengajarkan kebaikan, bersabar di atasnya, dan menasihati dalam hal kesabaran untuk berilmu dan beramal. Namun, memang tidak dipungkiri bahwa iman itu naik dan turun, menuntut ilmu itu terkadang semangat, terkadang futur, bahkan ketika sudah berada dalam majelis ilmu. Berangkat ke majelis ilmu dengan semangat menggebu-gebu, tapi di tengah mendengarkan faedah, konsentrasi menurun, atau bahkan hilang. Entah karena asyik berbagi “faedah” dengan kawan sebelah, atau bahkan asyik dengan upaya diri menahan kantuk. Maka perlu kiranya kita mengoreksi sikap kita ketika di majelis ilmu, agar semangat menggebu di awal datang ke majelis ilmu tetap terjaga sampai majelis di tutup bahkan sampai mengamalkannya. Karena semangat itu perlu di jaga, perlu dilestarikan, dengan mengusahakan lingkungan yang kondusif, sehingga semangat dan kondisi itu menjadi saling mendukung. Adab Menuntut Ilmu dan Berada di Majelis Ilmu Adab menuntut ilmu : 1. Mengikhlaskan niat Menuntut ilmu adalah ibadah yang mulia. Agar ibadah tersebut diterima oleh Allah Ta’ala dan berbuah pahala, maka hendaknya seorang penuntut ilmu menjaga betul keikhlasan niatnya. Al-Imam Ahmad rahimahullah pernah ditanya dengan apa seseorang meniatkan dirinya dalam menuntut ilmu? Maka beliau pun menjawab, “Hendaknya dia niatkan untuk mengangkat kebodohan dari dirinya dan dari diri orang lain.”
2. Tampil dengan penampilan yang baik Hendaknya seorang penuntut ilmu tampil dengan penampilan yang bersih dan rapi. Di dalam hadits malaikat Jibril ‘alaihis salam ketika beliau ‘alaihis salam datang ke majelis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam digambarkan bahwa beliau datang dengan penampilan yang baik. Umar radhiyallahu ‘anhu mengisahkan, “Muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan rambutnya sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas dari perjalanan jauh..” (HR. Muslim dari Umar radhiyallahu ‘anhu). 3. Berusaha untuk berada di tempat terdepan Tempat terdepan akan memiliki luas pandang yang lebih sedikit daripada di belakang, sehingga akan lebih mudah fokus. Tempat terdepan juga meminimalisir terjadinya salah informasi. Tempat terdepan juga akan memotivasi kita untuk lebih bersungguh-sungguh dan tidak mengantuk, karena berada langsung di depan pengajar, dan karena jika bersikap tidak baik, padahal duduk di tempat terdepan, maka akan mendhalimi orang yang duduk di belakang, sebab mengganggu konsentrasinya. 4. Tenang dan fokus dalam mendengerkan faedah Karena hanya dengan sikap tenang dan
fokuslah,
ilmu/faedah itu dapat diterima dan dipahami secara utuh, sehingga tidak menyesatkan diri sendiri maupun orang lain dalam beramal. Adab berada di majelis ilmu : 1. Bersegera datang ke majelis ilmu dan tidak terlambat, bahkan harus mendahuluinya dari selainnya Seseorang bila terbiasa bersegera dalam menghadiri majelis ilmu, maka akan mendapatkan faidah yang sangat banyak. Sehingga Asy-Sya’bi ketika ditanya,“Dari mana engkau mendapatkan ilmu ini semua?”, ia menjawab,“Tidak bergantung kepada orang lain. Bepergian ke negeri-negeri dan sabar seperti sabarnya keledai, serta bersegera
seperti bersegeranya elang”. 2. Mencatat faedah-faedah yang didapatkan dari kitab Mencatat faidah pelajaran dalam kitab tersebut atau dalam buku tulis khusus. Faedah-faedah ini akan bermanfaat jika dibaca ulang dan dicatat dalam mempersiapkan materi mengajar, ceramah dan menjawab permasalahan. Oleh karena itu sebagian ahli ilmu menasihati kita. Jika membeli sebuah buku, agar tidak memasukkannya ke perpustakaan. Kecuali setelah melihat kitab secara umum. Caranya dengan mengenal penulis. Pokok bahasan yang terkandung dalam kitab dengan melihat daftar isi dan membuka-buka sesuai dengan kecukupan waktu sebagian pokok bahasan kitab. 3. Tenang dan tidak sibuk sendiri dalam majelis ilmu Ini termasuk adab yang penting dalam majelis ilmu. Imam Adz Dzahabi menyampaikan kisah Ahmad bin Sinan, ketika beliau berkata,“Tidak ada seorangpun yang bercakap-cakap di majelis Abdurrahman bin Mahdi. Pena tak bersuara. Tidak ada yang bangkit. Seakan-akan di kepala mereka ada burung atau seakan-akan mereka berada dalam shalat”. Dan dalam riwayat yang lain,“Jika beliau melihat seseorang dari mereka tersenyum atau berbicara, mengenakan sandalnya dan keluar”.
maka
dia
4. Tidak boleh berputus asa Terkadang sebagian kita telah hadir di suatu majelis ilmu dalam waktu yang lama. Akan tetapi tidak dapat memahaminya kecuali sedikit sekali. Lalu timbul dalam diri kita perasaan putus asa dan tidak mau lagi duduk di sana. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi. Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqiti berkisah, “Ada satu masalah yang belum saya pahami. Lalu saya kembali ke rumah dan saya meneliti dan terus meneliti. Sedangkan pembantuku meletakkan lampu atau lilin di atas kepala saya. Saya terus meneliti dan minum teh hijau sampai lewat 3/4 hari, sampai terbit fajar hari itu”. Kemudian beliau berkata,“Lalu terpecahlah problem tersebut”.
1. Jangan memotong pembicaraan guru atau penceramah Termasuk adab yang harus diperhatikan dalam majelis ilmu, yaitu tidak memotong pembicaraan guru atau penceramah. Karena hal itu termasuk adab yang jelek. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita dengan sabdanya (yang artinya) : ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺠﻞ ﻛﺒﻴﺮﻧﺎ و ﻳﺮﺣﻢ ﺻﻐﻴﺮﻧﺎ و ﻳﻌﺮف ﻟﻌﺎﻟﻤﻨﺎ ﺣﻘﻪ “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti hak ulama.” [HR. Ahmad, shahih].
Al Qur’an dan Ilmu Kimia Al-Qur’an dan Ilmu Kimia
Al-Qur’an diturunkan pada 14 abad yang lalu oleh Allah. AlQur’an bukan buku ilmiah. Akan tetapi, kitab ini mencakup beberapa penjelasan ilmiah dalam tautan keagamaannya. Penjelasan ini tidak pernah bertentangan dengan temuan-temuan ilmu modern. Sebaliknya, fakta-fakta tertentu yang baru ditemukan dengan teknologi abad ke-20 itu sebenarnya telah diungkapkan dalam Al-Qur’an 14 abad silam. Ini menunjukkan
bahwa Al-Qur’an merupakan salah satu bukti terpenting yang menegaskan keberadaan Allah. Ilmu kimia yang merupakan salah satu dari cabang penjurusan ilmu pengetahuan alam, suatu ilmu yang menjelaskan struktur perubahan dari suatu objek setara, yang di akibatkan oleh suatu reaksi. Ternyata, pengetahuan kimia tersebut telah diungkapkan dalam Al-qur’an sejak zaman dulu. Adapun penjelasan secara detail nya, baru bisa dijelaskan pada zaman baru-baru ini. Berikut, beberapa ayat-ayat Al-qur’an terhadap ilmu kimia, beserta tafsirannya : Keseimbangan dalam atom َﻻَ اﻟﺸ َّﻤْـﺲ ُ ﻳَﻨْﺒَﻐِـﻲ ﻟَﻬ َـﺎ أَنْ ﺗُـﺪ ْر ك َ اﻟْﻘَﻤَـﺮ َ وَﻻ ِ َ َاﻟﻠَّﻴ ْﻞ ُ ﺳَﺎﺑِﻖُ اﻟﻨَّﻬ َﺎرِ وَﻛ ُﻞ ٌّ ﻓ ِﻲ ﻓ َﻠ ﻚ ٍ ﻳَﺴ ْﺒَﺤ ُﻮن “Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs. Yaasin : 40) Sebuah atom dan pergerakannya, merupakan miniatur dari pergerakan galaksi kita. Kita perlu meninjau lebih jauh ke perincian tentang struktur sempurna yang berada di dalam sebuah atom. Seperti yang Anda ketahui, elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. Semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua netron bermuatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti atom menarik elektron kepadanya. Karena alasan ini, elektron tidak meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal (yang menarik elektron menjauhi inti) yang terjadi akibat kecepatan elektron. ْوَﻣِــﻦ ْ ﻛ ُــﻞ ِّ ﺷ َــﻲ ْءٍ ﺧ َﻠَﻘْﻨَــﺎ زَوْﺟ َﻴ ْــﻦ ِ ﻟَﻌَﻠَّﻜ ُــﻢ َﺗَﺬ َﻛ َّﺮ ُون “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat kebesaran Allah”.(Qs. Az-zariat : 49) Atom memiliki elektron di bagian luarnya dan proton dalam jumlah sama di bagian pusatnya. Maka, muatan listrik atom berada dalam keadaan seimbang. Namun, baik volume maupun massa proton lebih besar daripada elektron. Jika kita membandingkannya, perbedaan di antara kedua partikel ini
adalah seperti perbedaan antara manusia dengan sebutir kacang kenari. Walaupun demikian, muatan listrik total keduanya tetap sama besar. َ ٍإِﻧَّﺎ ﻛ ُﻞ َّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﺧ َﻠ ﻘْﻨَﺎه ُ ﺑِﻘَﺪ َر “Sungguh, Kami menciptakan sesuatu menurut ukuran”. (Qs. AlQamar : 49) Fenomena air hujan َ َ ِأ وَﻟَــﻢْ ﻳَــﺮ َ اﻟَّﺬِﻳــﻦ َ ﻛ َﻔَــﺮ ُوا أ نَّ اﻟﺴ َّــﻤَﺎوَات َ َ وَاﻷْ ر ْض َ ﻛ َﺎﻧَﺘَﺎ ر َﺗْﻘًﺎ ﻓ َﻔَﺘَﻘْﻨَﺎﻫُﻤَﺎ وَﺟ َﻌَﻠْﻨَﺎ ﻣِﻦ َ َاﻟْﻤَﺎءِ ﻛ ُﻞ َّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﺣ َﻲ ٍّ أ ﻓ َﻼَ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮن Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?” (Q.S Al-Anbiya’ [21]: 30) َ ِإِنَّ ﻓ ِـــﻲ ﺧ َﻠْـــﻖ ِ اﻟﺴ َّـــﻤَﺎوَاتِ وَاﻷْ ر ْضِ وَاﺧ ْﺘِﻼَ ف ـﻲ ـﺮ ِي ﻓ ِـ ـﻲ ﺗَﺠ ْـ ـﻚ ِ اﻟَّﺘِـ ـﺎرِ وَاﻟْﻔُﻠْـ ـﻞ ِ وَاﻟﻨَّﻬ َـ اﻟﻠَّﻴ ْـ َ َ اﻟْﺒَﺤ ْﺮ ِ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻊُ اﻟﻨَّﺎسَ وَﻣَﺎ أ ﻧْﺰ َلَ اﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻦ َ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ ﻣِﻦ ْ ﻣَﺎءٍ ﻓ َﺄ ﺣ ْﻴَﺎ ﺑِﻪِ اﻷْ َر ْض َ ﺑ َﻌْﺪ َ ﻣَﻮْﺗِﻬ َﺎ ِ وَﺑ َﺚَّ ﻓ ِﻴﻬ َﺎ ﻣِﻦ ْ ﻛ ُﻞ ِّ دَاﺑ َّﺔٍ وَﺗَﺼ ْﺮ ِﻳﻒِ اﻟﺮ ِّﻳَﺎح َ ِوَاﻟﺴ َّــﺤ َﺎبِ اﻟْﻤُﺴ َــﺨ َّﺮ ِ ﺑ َﻴ ْــﻦ َ اﻟﺴ َّــﻤَﺎءِ وَاﻷْ ر ْض َﻵَ َﻳَﺎتٍ ﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﻌْﻘِﻠُﻮن “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, semua itu sungguh, merupakan tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti. (Qs. Al-Baqarah : 164) َ ُﻫُﻮَ اﻟَّﺬِي أ ﻧْﺰ َلَ ﻣِﻦ َ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﻟَﻜ ُﻢْ ﻣِﻨْﻪ َﺷ َﺮ َابٌ وَﻣِﻨْﻪُ ﺷ َﺠ َﺮ ٌ ﻓ ِﻴﻪِ ﺗُﺴ ِﻴﻤُﻮن َ ﻳُﻨْﺒِﺖُ ﻟَﻜ ُﻢْ ﺑِﻪِ اﻟﺰ َّر ْع َ وَاﻟﺰ َّﻳْﺘُﻮنَ وَاﻟﻨَّﺨ ِﻴﻞ َ وَاﻷْ َﻋ ْﻨَـﺎبَ وَﻣِـﻦ ْ ﻛ ُـﻞ ِّ اﻟﺜَّﻤَـﺮ َاتِ إِنَّ ﻓ ِـﻲ ذ َﻟِـﻚ َﻵَ َﻳَﺔً ﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﺘَﻔَﻜ َّﺮ ُون
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. An Nahl, 16:10-11) Air hujan yang mencapai awan setelah diuapkan dari laut mengandung zat-zat tertentu “yang menghidupkan” negeri yang telah mati. Air “pemberi kehidupan” ini disebut “air tensi permukaan”. Air tensi permukaan terbentuk pada tingkat puncak permukaan laut yang oleh para biolog disebut “lapisan mikro”. Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter, terdapat banyak sisa organik yang disebabkan oleh polusi zooplankton dan ganggang mikroskopik. Beberapa sisa ini menyeleksi dan menghimpun dalam lubuk mereka beberapa unsur yang amat jarang di air laut, seperti fosfor, magnesium, potasium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobalt, dan timah. Air yang bermuatan “penyubur ini” terangkat ke langit oleh angin dan setelah beberapa saat kemudian jatuh ke tanah di dalam air hujan. Benih dan tanaman di bumi mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur yang esensial bagi pertumbuhan mereka di sini di air hujan ini. Peristiwa ini diungkapkan di sebuah ayat lain dalam Al-Qur’an: َ وَﻧَﺰ َّﻟْﻨَﺎ ﻣِﻦ َ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ ﻣَﺎءً ﻣُﺒَﺎر َﻛ ًﺎ ﻓ َﺄ ﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ ِﺑِﻪِ ﺟ َﻨَّﺎتٍ وَﺣ َﺐ َّ اﻟْﺤ َﺼ ِﻴﺪ Dan Kami turunkan dari langit air yang membawa berkah, dan dengan itu Kami tumbukan kebun-kebunan dan biji-bijian yang dapat dipanen. (Qs. Qaaf, 9) Garam-garam yang jatuh dengan hujan merupakan contoh kecil unsur-unsur tertentu (kalsium, magnesium, potasiom, dsb.) yang dipakai untuk menambah kesuburan. Logam-logam berat yang terdapat di tipe-tipe aerosol ini merupakan unsur lain yang menambah kesuburan dalam pertumbuhan dan pemproduksian tanaman.
Lebah dan cairan madu Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmuwan untuk mengungkap keajaiban Tuhan yang mengubah struktur, sifat, dan kegunaan berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Allah berfirman: َ َ َ وَأ وْﺣ َــﻰ ر َﺑ ُّــﻚ َ إِﻟَــﻰ اﻟﻨَّﺤ ْــﻞ ِ أ نِ اﺗَّﺨ ِــﺬِي ﻣِــﻦ .َاﻟْﺠ ِﺒَﺎل ِ ﺑ ُﻴُﻮﺗًﺎ وَﻣِﻦ َ اﻟﺸ َّﺠ َﺮ ِ وَﻣِﻤَّﺎ ﻳَﻌْﺮ ِﺷ ُﻮن َ ﺛُـﻢَّ ﻛ ُﻠِـﻲ ﻣِـﻦ ْ ﻛ ُـﻞ ِّ اﻟﺜَّﻤَـﺮ َاتِ ﻓ َﺎﺳْـﻠُﻜ ِﻲ ﺳُـﺒُﻞ. ٌر َﺑِّﻚ ِ ذ ُﻟُﻼً ﻳَﺨ ْﺮ ُجُ ﻣِﻦ ْ ﺑ ُﻄ ُﻮﻧِﻬ َﺎ ﺷ َﺮ َابٌ ﻣُﺨ ْﺘَﻠِﻒ ًأَﻟْﻮَاﻧُﻪُ ﻓ ِﻴﻪِ ﺷ ِﻔَﺎءٌ ﻟِﻠﻨَّﺎسِ إِنَّ ﻓ ِﻲ ذ َﻟِﻚ َ ﻵَ َﻳَﺔ َﻟِﻘَﻮْمٍ ﻳَﺘَﻔَﻜ َّﺮ ُون Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibuat manusia.” Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Q.S Al-Nahl [16]: 68-69). Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak berhubungan dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau dampaknya. Keseimbangan Di Atmosfer َ َّﻫُﻮَ اﻟَّﺬِي ﺧ َﻠَﻖَ ﻟَﻜ ُﻢْ ﻣَﺎ ﻓ ِﻲ اﻷْ ر ْضِ ﺟ َﻤِﻴﻌًﺎ ﺛُﻢ ٍاﺳْـﺘَﻮَى إِﻟَـﻰ اﻟﺴ َّـﻤَﺎءِ ﻓ َﺴ َـﻮَّاﻫُﻦ َّ ﺳَـﺒْﻊَ ﺳَـﻤَﻮَات ٌوَﻫُﻮَ ﺑِﻜ ُﻞ ِّ ﺷ َﻲ ْءٍ ﻋ َﻠِﻴﻢ Dialah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. al-Baqarah :29) ﺛُﻢَّ اﺳْﺘَﻮَى إِﻟَﻰ اﻟﺴ َّﻤَﺎءِ وَﻫ ِﻲ َ دُﺧ َﺎنٌ ﻓ َﻘَﺎلَ ﻟَﻬ َﺎ َ َ وَﻟِﻸْ َر ْضِ اِﺋْﺘِﻴَﺎ ﻃ َﻮْﻋ ًﺎ أ وْ ﻛ َﺮ ْﻫًﺎ ﻗ َﺎﻟَﺘَﺎ أ ﺗَﻴ ْﻨَﺎ .َ ﻃ َﺎﺋ ِﻌِﻴﻦ
َ ﻓ َﻘَﻀ َﺎﻫُﻦ َّ ﺳَﺒْﻊَ ﺳَﻤَﻮَاتٍ ﻓ ِﻲ ﻳَﻮْﻣَﻴ ْﻦ ِ وَأ وْﺣ َﻰ ﻓ ِﻲ. َ ﻛ ُﻞ ِّ ﺳَﻤَﺎءٍ أ ﻣْﺮ َﻫَﺎ وَزَﻳَّﻨَّﺎ اﻟﺴ َّﻤَﺎءَ اﻟﺪ ُّﻧْﻴَﺎ ِﺑِﻤَﺼ َﺎﺑِﻴﺢَ وَﺣ ِﻔْﻈ ًﺎ ذ َﻟِﻚ َ ﺗَﻘْﺪِﻳﺮ ُ اﻟْﻌَﺰ ِﻳﺰ ِ اﻟْﻌَﻠِﻴﻢ Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya menjawab:”Kami datang dengan suka hati.” Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusan-Nya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami menjadikannya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (Qs. Fushshilat [41]: 11-12) Atmosfer bumi terdiri atas empat gas utama, yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon dioksida (0,03%). Gas yang ada di atmosfer dapat dibagi ke dalam dua kelompok: “gas yang reaktif” dan “gas yang tidak reaktif”. Analisis terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa reaksi yang melibatkan gas reaktif sangat penting bagi kehidupan, sedangkan gas-gas yang tidak reaktif akan menghasilkan senyawa yang merusak jika bereaksi. Misalnya, argon dan nitrogen adalah gas tidak aktif, yang hanya dapat bereaksi secara terbatas. Bila kedua gas tersebut mudah bereaksi seperti oksigen, lautan akan berubah menjadi asam nitrat. Sebaliknya, oksigen bereaksi dengan atom-atom lain, senyawa organik, dan bahkan batuan. Reaksi tersebut menghasilkan molekul-molekul dasar kehidupan seperti air dan karbon dioksida. Sebagaimana telah dikemukan pada urain sebelumnya, Al-Qur’an bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam pengertian harfiahnya. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah kitab petunjuk bagi umat manusia. Dalam berbagai konteks, Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam Al-
Qur’an di sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kimia. sumber : http://baitulmaqdis.com/mukjizat-islam/kimia/al-quran-dan-ilmu -kimia/