ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET Riko Sampurna Bakti Teknik Informatika, Universitas Bina Darma Palembang Jln. Jenderal Ahmad Yani No.3, Palembang 30264 E-mail :
[email protected] /
[email protected]
Abstract : Quality of Service (QOS) or quality of service is the ability of a network to provide better service for the service traffic through traffic, especially in terms of internet network discussed in this study. From the results of data collection is done that the internet network QoS obtained good results. Referring to the importance of the quality of network services and have not done exact measurement that can be used to measure the quality of service that must be fulfilled, the key problem in this research is "How to analyze the quality of the performance of WDS on the network RT / RW Net in Sub Silaberanti" , The tools used in this study is http://www.speedtest.net/, Wireshark, and Axence NetTools. While the methods used is action research model with QoS monitoring system. From the results of measurements of the QoS parameters comprise bandwidth, throughput, delay, and packet loss. Factors that could affect the network QoS is damping, distortion, noise and bandwidth capacity. Abstrak : Quality of Service (QOS) atau kualitas layanan adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi layanan lalu lintas yang melewatinya terutama dalam hal lalu lintas jaringan internet yang dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil pengambilan data yang dilakukan bahwa QoS jaringan internet diperoleh hasil yang baik. Mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan belum dilakukannya pengukuran yang pasti yang dapat di gunakan untuk mengukur seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi, maka masalah pokok dalam penelitian ini adalah“Bagaimana menganalisa kualitas kinerja WDS pada Jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti”. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah http://www.speedtest.net/, Wireshark, dan Axence NetTools. Sedangkan metode yang digunakan adalah action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri bandwidth, throughput, delay, dan packet loss. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi, noise dan kapasitas bandwidth. Kata Kunci : Quality of Service, Bandwidth, Throughput, Delay, dan Packet Loss.
1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi informasi yang saat ini semakin berkembang, menuntut banyak orang untuk merasakan kemajuan teknologi informasi yang sudah mendunia. Berdasarkan hasil survei dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta di tahun 2016. Hal tersebut menuntut penyedia layanan atau ISP (Internet Service Provider) untuk memberikan kinerja layanan yang baik agar pengguna merasa nyaman. Jaringan wireless merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat pada saat ini. Kemudahan yang ditawarkan
oleh teknologi wireless antara lain user dapat terhubung ke dalam jaringan untuk mengakses file, mengambil data, serta melakukan koneksi internet tanpa perlu menggunakan media kabel. Untuk memperluas jangkauan sinyal, maka dibuat wireless dengan sistem Wireless Distribution System (WDS) yang memungkinkan interkoneksi wireless pada jalur akses dalam jaringan IEEE 802.11. Hal ini memungkinkan jaringan wireless dikembangkan menggunakan beberapa AP tanpa harus memerlukan backbone kabel jaringan untuk menghubungkan mereka. Selain itu, dapat juga menyelesaikan permasalahan pada lokasi atau tempat yang kurang terjangkaunya sinyal wireless
dan pengguna yang berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga tidak terjadi koneksi yang terputus maupun kehilangan sinyal. Semakin meningktnya penggunaan jaringan yang terus menerus, mengakibatkan sering terjadinya gangguan koneksi yang menjadi lambat akibat banyaknya pengguna. Masalah tersebut tentu akan dikaitkan dengan kualitas jaringannya, ada yang berupa jaringan local atau bisa disebut LAN (Local Area Network) dan ada juga jaringan interlocal. Jadi, teknologi saat ini tentunya tidak lepas dari kebutuhan hidup manusia yang selalu di hadapinya, dan supaya bisa lebih memanfaatkan teknologi yang ada semaksimal mungkin agar kinerja jaringan berjalan baik. Dalam sebuah jaringan RT/RW Net yang saling terhubung dalam suatu area, tentunya akan mengalami sebuah masalah. Maka dari itu perlunya dilakukan pengujian kinerja jaringan agar dapat mengatasi permasalahan yang cukup riskan, seperti akses jaringan internet yang sering mengalami masalah atau lambat dalam proses pengiriman paket data. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Wireless Distribution System (WDS) Pada Jaringan RT/RW Net”. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Profil Pengguna Internet Kelurahan Silaberanti Kelurahan Silaberanti adalah suatu desa yang berada di Seberang Ulu I Kota Palembang. Kelurahan ini terbagi menjadi 8 RW dan 43 RT yang menjadi salah satu objek penulis dalam wilayah tersebut. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Analisis
Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (Kasiram, 2006:274). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerjaseperti yang disarankan oleh data (Moleong, LJ; 2006). Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorikannya. Pengorganisasian dan pengolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif. 2.2.2 Kinerja Menurut Mangkunegara, AP (2000:67), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004:309), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”. Jadi kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
2.2.3 Wireless Distribution System (WDS) Wireless Distribution System (WDS) yang disebut juga sebagai Wireless Repeater merupakan sistem untuk mengembangkan jaringan nirkabel tanpa harus menggunakan kabel sebagai media transfer data, melainkan memanfaaatkan jalur nirkabel dari setiap perangkat AP. WDS memungkinkan interconnection pada setiap perangkat AP dalam satu environment pada jaringan wireless. Dengan menggunakan WDS memungkinkan koneksi wireless network dapat dikembangkan dengan beberapa AP atau back station tanpa harus menggunakan backbone pada jaringan kabel agar dapat terhubung dengan AP. Semua base station dalam WDS harus dikonfigurasi dengan menggunakan channel radio yang sama, method inkripsi (tanpa inkripsi, WEP, atau WAP) dan juga pada kunci inkripsi yang sama. Dimana koneksi berupa konfigurasi dengan menggunakan SSID (Service Set Identifiers) yang berbeda pada setiap pengguna. Keuntungan yang dapat dilihat dari teknologi WDS jika dibanding dengan solusi lainnya adalah bahwa teknologi WDS ini dapat mengintegrasikan semua AP menjadi satu kesatuan serta memiliki mobilitas dan reabilitas tinggi. Pada setiap AP yang terkoneksi dengan perangkat AP lainnya disebut dengan repeater, kekurangan repeater pada setiap AP yang terkoneksi dapat mengurangi kinerja jaringan wireless LAN. Repeater harus menerima dan mengirim setiap frame pada kanal radio yang sama. Mengakibatkan terjadinya penggandaan jumlah traffic pada jaringan. 2.2.4 RT/RW Net RT/RW Net adalah sebuah jaringan internet sederhana yang dibuat dengan sebuah gateway beroperasi selama 24 jam. Media penghubungnya bisa dengan wireless ke ISP, atau bisa juga dengan sambungan lain seperti ADSL, Speedy dan
lain-lain. Melalui Ethernet yang tersambung ke LAN, semua rumah di RT/RW tersebut bisa disambungkan ke jaringan dan ini merupakan jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup RT/RW melalui kabel atau wireless 2.4Ghz dan hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari Undang-Undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan RT/RW Net ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan poling ataupun pemilihan ketua RT/RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e-mail/ chatting/wep portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. 2.3 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing) Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalahmasalah pokok yang ada pada jaringan RT/RW Net guna menjadi dasar penelitian. 2. Membuat rencana tindakan (Planning Action) Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak terhadap penerapan Wireless Distribution System (WDS) pada jaringan RT/RW Net.
3. Melakukan Tindakan (Taking Action) Peneliti melakukan pengukuran QOS untuk melihat performa jaringan LAN yang diterapkan pada jaringan RT/RW Net serta melihat hasil kinerja sistem WDS pada jaringan RT/RW Net. 4. Melakukan Evaluasi (Evaluating Action) Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan apakah sesuai dengan kebutuhan yang ada. 2.5 Penelitian Sebelumnya Dalam penelitian sebelumnya yang berjudul “ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11 G MENGGUNAKAN OPENWRT” oleh Dimas Lazuardi Adya Putra1 dan Ahmad SubhanKH2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, yang membahas tentang mengimplementasi WDS Wi-Fi AP 802.11 g dalam penelitiannya ini hanya membahas AP 802.11 g menggunakan openwrt, dimana yang berisi tentang pada perangkat AP. WDS merupakan sistem yang digunakan untuk mengembangkan jaringan internet nirkabel tanpa harus menggunakan kabel sebagai backbone untuk AP, melainkan memanfaatkan jalur nirkabel dari AP. Implementasi dari sistem WDS tersebut dianalisa untuk mengetahui dampak penerapannya terhadap kualitas dan kapasitas channel dari jaringan nirkabel. 3. Metodologi Penelitian 3.1.1 Melakukan Diagnosa (Diagnosing) Pada tahapan ini penulis melakukan identifikasi masalah pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian penulis, tahap ini mendiagnosa topologi
jaringan terlebih dahulu untuk mengetahui seberapa banyak titik yang akan diukur untuk jaringan RT/RW Net.
Gambar 3.1 : Topologi WDS jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti. Berdasarkan topologi diatas dapat dijelaskan bahwa terdapat 2 titik untuk jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) yang akan diukur kinerjanya. Untuk jaringan WLAN yang ada di Kelurahan Silaberanti ini menggunakan access point (AP) sebagai media transmisi wireless yang menghubungkan setiap komputer yang ada agar dapat terhubung. Pada lokasi 1 merupakan server yang terhubung ke ISP Telkom Speedy langsung, kemudian AP lainnya dijadikan repeater untuk dapat tersambung ke jaringan Telkom Speedy. Pada lokasi 1 ini terdapat 4 client yang terhubung ke access point induk atau server. Kemudian pada lokasi 2 dan 3 yang menjadi repeater juga terdapat 4 client yang terhubung ke AP setiap lokasi. 3.1.2 Melakukan Rencana Tindakan (Planning Action) Setelah memahami masalah pokok yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu berdasarkan desain skema jaringan atau topologi jaringan yang ada saat ini kemudian akan di implementasikan pada pengukuran QOS. Adapun rencana tindakan untuk pengukuran QOS pada jaringan WLAN ini, penulis akan melakukan pengukuran hanya
pada dua titik untuk mengetahui seberapa besar kinerja jaringan WLAN yang sudah diterapkan pada jaringan RT/RW Net. Titik pertama yaitu dari lokasi 1 (lantai 1) ke lokasi 2 (lantai 2), sedangkan titik kedua dari lokasi 2 (lantai 2) ke lokasi 3 (lantai 1) yang meliputi parameter bandwidth, throughput, delay, dan packet loss. Rencana tindakan untuk pengukuran QOS pada jaringan RT/RW Net akan dilakukan selama 3 hari yang akan dimulai hari Kamis 26 Januari 2017 sampai hari Sabtu 29 Januari 2017, dimana akan dilakukan penelitian dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore dan dibagi menjadi 2 kali pengukuran dengan range antara jam 09:00-11:40 dan 13:00-16:00. 3.1.3 Melakukan Tindakan (Taking Action) Pada tahap ini melakukan tindakan pengukuran jaringan dengan model sistem monitoring QOS yang digunakan untuk pengukuran parameter QOS pada jaringan RT/RW Net yaitu bandwidth, throughput, delay, dan packet loss pada lokasi satu ke lokasi dua dan selanjutnya dari lokasi dua ke lokasi tiga. Berdasarkan topologi jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti Seberang Ulu I, berikut gambaran topologi jaringan kedua titik yang akan dilakukan pengukuran parameter QOS yaitu : 1. Lokasi 1 (lantai 1) ke lokasi 2 (lantai 2)
Gambar 3.2 : Topologi Jaringan WDS dari lokasi 1 ke lokasi 2 Pada area ini pengukuran parameter QOS yang meliputi bandwidth,
throughput, delay, dan packet loss yang akan dilakukan selama 3 hari pada jam 9 pagi sampai jam 4 sore dan dibagi menjadi 2 kali pengukuran dengan range antara jam 08:00-11:50 dan 12:00-16:00. Mekanisme pengukuran parameter QOS pada area ini adalah melakukan tindakan pengukuran jaringan dari lokasi 1 ke lokasi 2 dengan cara menjalankan aplikasi monitoring jaringan menggunakan SpeedTest dan Wireshark pada salah satu laptop yang terdapat di lokasi 1 lantai 1 kemudian mengirimkan paket dan membebaninya dengan ukuran paket tertentu kepada IP yang menjadi target pengukuran dari salah satu laptop yang ada di lokasi 2 yang terletak di lantai 2 kemudian mengambil informasi nilai parameter-parameter QOS dari lalu lintas paket data yang ada. 2. Lokasi 2 (lantai 2) ke lokasi 3 (lantai 1)
Gambar 3.3 : Topologi Jaringan WDS dari lokasi 2 ke lokasi 3 Pada area titik yang ke 2 ini pengukuran parameter QOS yang meliputi bandwidth, throughput, delay, dan packet loss akan dilakukan dengan waktu yang sama yaitu selama 3 hari pada jam 9 pagi sampai jam 4 sore dan dibagi menjadi 2 kali pengukuran dengan range antara jam 08:00-11:50 dan 12:00-16:00. Mekanisme pengukuran parameter QOS pada area titik yang ke 2 ini yaitu melakukan pengukuran jaringan dari lokasi 2 yang berada dilantai 2 ke lokasi 3 yang berada dilantai 1 dengan cara menjalankan aplikasi monitoring jaringan
yaitu menggunakan SpeedTest dan Wireshark pada salah satu laptop yang terdapat di lokasi 2 (lantai 2) kemudian mengirimkan suatu paket data dan membebaninya dengan ukuran paket tertentu kepada alamat IP menjadi target pengukuran dari salah satu laptop yang ada di lokasi 3 yang terletak di lantai 1, kemudian mengambil informasi nilai parameter-parameter QOS dari lalu lintas paket data yang ada. 3.1.4 Melakukan Evaluasi (Evaluating) Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan dan data yang telah dikumpulkan akan dibandingkan dengan standar parameter QOS dalam penelitian ini yaitu menggunakan standarisasi TIPHON. Setelah dilakukan perbandingan dari hasil pengukuran QOS dengan menggunakan standarisasi TIPHON, maka akan didapat apakah data yang didapat atau pengukuran QOS yang didapat masuk dalam kategori sangat bagus, bagus, sedang atau jelek. Kemudian jika semua hasil telah didapatkan, tahap selanjutnya akan dilakukan pembelajaran kembali bagi penulis.
Mekanisme pengukuran parameter QOS adalah dengan menggunakan Wireshark dan Axence netTools 5, dengan cara mengirim sebuah paket data dan membebaninya dengan ukuran paket tertentu kepada alamat IP untuk setiap perangkat dan menunggu respon dari node pengirim (source) kepada node penerima (destination) di layer-layer IP pada skema jaringan yang akan diukur. Kemudian mengambil informasi nilai parameterparameter QOS dari lalu lintas paket data dan mengumpulkan serta merekam informasi lalu lintas paket data yang selanjutnya akan dikirimkan kepada monitoring application. 4.1.1 Hasil Pengukuran QOS (Quality of Service) Tabel 4.1 : Nilai bandwidth dari lokasi 1 ke lokasi 2
Tabel 4.2 : Nilai bandwidth dari lokasi 2 ke lokasi 3
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Untuk dapat mengimplementasikan rencana yang telah disusun, maka model sistem monitoring QOS yang digunakan untuk mengukur parameter menggunakan Speedtest.net untuk mengukur bandwidth, Wireshark untuk mengukur throughput dan delay, kemudian Axence netTools untuk mengukur packet loss pada jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti yang dimulai dari titik pertama lokasi 1 (lantai 1) ke lokasi 2 (lantai 2), kemudian lanjut ke titik kedua yaitu lokasi 2 (lantai 2) ke lokasi 3 (lantai 1).
Dari hasil pengukuran di atas di dapati hasil bandwidth yang berbeda pada setiap harinya disetiap lokasi tersebut. Dapat dilihat bahwa bandwidth yang sedikit didapat terjadi pada hari Sabtu, dikarenakan pada saat itu adalah hari libur.
Tabel 4.3 : Nilai throughput server www.facebook.com dan google.com lokasi 1 ke lokasi 2
Tabel 4.4 : Nilai throughput server www.facebook.com dan google.com dari lokasi 2 ke lokasi 3
Tabel 4.7 : Nilai delay server www.facebook.com dan google.com dari lokasi 1 ke lokasi 2
Tabel 4.8 : Nilai delay server www.facebook.com dan google.com dari lokasi 2 ke lokasi 3
Tabel 4.5 : Nilai throughput lokasi 1 ke lokasi 2 dengan versi TIPHON Tabel 4.9 : Nilai delay dari lokasi 1 ke lokasi 2
Tabel 4.6 : Nilai throughput lokasi 2 ke lokasi 3 dengan versi TIPHON
Tabel 4.10 : Nilai delay dari lokasi 1 ke lokasi 2
Tabel 4.11 : Nilai packet loss server www.facebook.com dan google.com dari lokasi 1 ke lokasi 2
Tabel 4.12 : Nilai packet loss dari lokasi 2 ke lokasi 3
5.1 Tabel 4.11 : Nilai packet loss server www.facebook.com dan google.com dari lokasi 2 ke lokasi 3
Tabel 4.12 : Nilai packet loss dari lokasi 1 ke lokasi 2
Kesimpulan Dari hasil analisis kinerja WDS pada jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Parameter QOS (Quality Of Service) yang terdiri dari bandwidth, throughput, delay, dan packet loss sangat berpengaruh terhadap kinerja jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti, terutama pada kapasitas throughput yang mempengaruhi nilainya. Seperti yang telah diamati kecepatan transfer data rata-rata yang tertinggi terjadi pada pengukuran throughput dari lokasi 2 ke lokasi 3 dengan nilai 34,6%, dikarenakan pada saat itu hari libur dan penggunanya banyak yang beraktifitas sehingga arus lalu lintas paket data baik. 2. Pada parameter QOS yaitu delay menurut versi TIPHON, bahwa delay yang sangat bagus terjadi
pada hari Jum’at dari titik 2 yaitu lokasi 2 ke lokasi 3, dengan besar delay dibawah 150 milli second (ms). Faktor yang bisa mempengaruhi besarnya delay dikarenakan banyak nya access pada setiap client yang menggunakannya, baik membuka facebook, twitter, maupun lainnya. 3. Pada parameter QOS yaitu packet loss menurut versi TIPHON, bahwa dari semua hasil packet loss yang didapat dari kedua titik bernilai sangat bagus karena semua bernilai dibawah 3%. 5.2 Saran Agar kinerja WDS pada jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti ini dapat berjalan dengan maksimal maka ada beberapa saran dari penulis, yaitu sebagai berikut : 1. Mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan turunnya nilai QOS seperti adanya pelemahan sinyal pada jaringan karena jaraknya yang jauh, perlu adanya teknik pemasangan kabel yang baik sesuai dengan SOP dan harus sering dilakukan pemeriksaan paling tidak sebulan sekali. 2. Sebaiknya ditambah dengan router Mikrotik agar mampu memperluas sinyal jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti, karena harus ada manajemen bandwidth dengan baik agar bisa stabil atau optimal kinerja jaringannya. 3. Adanya penggunaan jaringan oleh user yang tidak diketahui malalui media transmisi dari access point pada jaringan RT/RW Net di Kelurahan Silaberanti yang sering membuat menurunnya kinerja dari nilai QOS yang ada, perlu adanya pengaman jaringan yang baik agar kualitas jaringan tetap terjaga dengan baik. DAFTAR PUSTAKA
Ardian,
W.C., dan Sudarmawan. ANALISA DAN PERANCANGAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA HOTSPOT : Studi Kasus Puskesmas Karang Tengah. Yogyakarta: STMIK AMIKOM. Ferawista, Egiyan. 2015. ANALISA QUALITY OF SERVICE (QOS) JARINGAN LAN PADA PT.PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN SUMATERA SELATAN (Skripsi). Palembang: Universitas Bina Darma Palembang. http://dapurilmiah.blogspot.co.id/2014/06/ analisis-data-kualitatif.html, diakses 5 Januari 2017. http://internetsehat.id/2016/10/apjiijumlah-pengguna-internetindonesia-lebih-dari-50-populasi/, diakses 25 Desember 2016. http://suckmawat.blogspot.co.id/2013/02/p engertian-rtrw-net-di-suatujaringan.html, diakses 12 Desember 2016. https://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja, diakses 25 Desember 2016 https://intanghina.wordpress.com/2008/06/ 10/kinerja/, diakses 6 Januari 2017. https://chandrax.wordpress.com/2008/07/0 5/action-research-penelitiantindakan/, diakses 8 Januari 2017. https://youdant.wordpress.com/2011/06/13 /98/, diakses 5 Januari 2017. Putra, D.L.A., Subhan, Ahmad.KH. ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT 802.11 G MENGGUNAKAN OPENWRT. Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Lubis,
R.S., dan Pinem, Maksum. ANALISIS QUALITY OF SERVICE (Qos) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN. Medan : Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro.
Wahyu, P.S., Safriadi, dkk. ANALISIS QUALITY OF SERVICE (Qos) JARINGAN INTERNET (STUDI KASUS : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA). Pontianak : Universitas Tanjungpura.