BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNJA/RS.RD MATTAHER JAMBI
PENDAHULUAN – ADA TIGA KOMPONEN ESENSIAL UNTUK HIDUP : • OKSIGEN • AIR • NUTRISI
– OKSIGEN PALING ESENSIAL – KETIADAAN O2 DALAM WKT SINGKAT CEPAT MENIMBULKAN KEMATIAN 4/7/2014
R/O2-OHP
2
PENDAHULUAN – ALAM (ATMOSFIR) PENYEDIA O2 DALAM JUMLAH TAK TERBATAS – SISTEM RESPIRASI = PEMASOK O2 KE DALAM TUBUH – SISTEM KARDIOVASKULAR = PENGEDAR O2 DI DALAM TUBUH – SEL/JARINGAN ADALAH PEMAKAI O2 – HASIL METABOLISME (CO2) MASUK KE DALAM SIRKULASI, KELUAR MELALUI RESPIRASI 4/7/2014
R/O2-OHP
3
SUB POKOK BAHASAN RUANG LINGKUP TERAPI O2 PENYEDIA-PEMASOK-PENGEDAR O2 OKSIGEN SEBAGAI OBAT TATALAKSANA TERAPI O2 KOMPLIKASI TERAPI O2
4/7/2014
R/O2-OHP
4
1. RUANG LINGKUP TERAPI O2 P E R I O P E R A T I F 4/7/2014
TERAPI OKSIGEN
SURGIKAL
IRD EVAKUASI
TKP R/O2-OHP
MEDIK
B A N G S A L H C U I C U I C C U 5
OKSIGENASI DARURAT
4/7/2014
R/O2-OHP
6
OKSIGENASI DARURAT
4/7/2014
R/O2-OHP
7
PERIOPERATIF
4/7/2014
R/O2-OHP
8
SELAMA ANESTESIA DILAKUKAN PEMELIHARAAN :
1. “KEMATIAN” : MATI RASA (ANALGETIK) MATI INGATAN (HIPNOTIK) MATI GERAK (RELAKSASI OTOT) 2. KEHIDUPAN DENGAN REANIMASI KHUSUSNYA BANTUAN HIDUP DASAR (OKSIGENASI)
4/7/2014
R/O2-OHP
9
ICU
4/7/2014
R/O2-OHP
10
BATASAN TERAPI OKSIGEN ADALAH UPAYA PENGOBATAN DENGAN
OKSIGEN untuk : MEMENUHI KEBUTUHAN/MENCEGAH DAN ATAU MENGOBATI HIPOKSEMIA-HIPOKSIA-ANOKSIADISOKSIA dengan cara : *meningkatkan masukan O2 melalui respirasi *meningkatkan hantaran oleh sirkulasi
*meningkatkan pelepasan/ambilan oleh jaringan
4/7/2014
R/O2-OHP
11
HIPOKSEMIA-HIPOKSIA ANOKSIA-DISOKSIA HIPOKSEMIA ? HIPOKSIA ? ANOKSIA ? DISOKSIA ?
4/7/2014
R/O2-OHP
12
2. PENYEDIA-PAMASOK-PENGEDAR
UDARA ATMOSFIR RESPIRASI SIRKULASI
4/7/2014
R/O2-OHP
13
PENYEDIA O2 UDARA ATMOSFIR
UDARA INSPIRASI
(mmHg) (mmHg) – N2 = 597.0(78.62%) – N2 = 563.4(74.09%) – O2 = 159.0(20.84%) – O2 = 149.3(19.67%) – CO2= 0.3(0.04%) – CO2= 0.3(0.04%) – H2O= 3.7(0.50%) – H2O= 47.0(6.20%) _________________ _________________ TOTAL= 760.0(100%) TOTAL= 760.0(100%) 4/7/2014
R/O2-OHP
14
PEMASOK O2 GAS DARAH
UDARA ALVEOLI
(mmHg) – N2 = 569.0(74.9%) – O2 = 104.0(13.6%) – CO2= 40.0(5.3%) – H2O= 47.0(6.2%) _________________ TOTAL= 760.0(100%) 4/7/2014
(mmHg)
- PvO2 = 40 - PvCO2= 50 - PaO2 = 100 - PaCO2= 40 R/O2-OHP
15
UDARA VENTILASI UDARA ALVEOLI
(mmHg) – N2 = 569.0(74.9%) – O2 = 104.0(13.6%) – CO2= 40.0(5.3%) – H2O= 47.0(6.2%) _________________ TOTAL= 760.0(100%) 4/7/2014
UDARA EKSPIRASI
(mmHg) – – – –
N2 = 566.0(74.5%) O2 = 120.0(15.7%) CO2= 27.0(3.6%) H2O= 47.0(6.20%)
TOTAL= 760.0(100%)
R/O2-OHP
16
PENGEDAR O2
4/7/2014
R/O2-OHP
17
DELIVERI OKSIGEN (O2Del)
= CaO2
CaO2 CO NORMAL
= kandungan O2 darah arteri = curah jantung = 800 - 1000 ML/MENIT
4/7/2014
x CO
R/O2-OHP
18
KANDUNGAN O2 DARAH ARTERI (CaO2)
CaO2 = l,34 x Hb x SaO2 + 0,003 x PaO2 l,37 = jumlah (ml) O2 yang mampu diikat oleh l gr Hb Hb = hemoglobin SaO2 = saturasi Oksi-Hb arteri (jumlah Hb yang mengikat O2) 0,003 = daya larut O2 dalam plasma PaO2 = tekanan parsial O2 arteri ASUMSI : PaO2 = 100 mmHg, SatO2 = 100%, Hb = 14 g/dl, maka CaO2 = 181 ml/L 4/7/2014
R/O2-OHP
19
KANDUNGAN O2 DARAH VENA (CvO2) CvO2 = l,34 x Hb x SvO2 + 0,003 x PvO2 l,37
= jumlah (ml) O2 yang mampu diikat oleh l gr Hb
Hb = hemoglobin SvO2 = saturasi Oksi-Hb vena (jumlah Hb yang mengikat O2) 0,003 = daya larut O2 dalam plasma PvO2 = tekanan parsial O2 vena
ASUMSI : PvO2 = 40 mmHg, SatO2 = 75%, Hb = 14 g/dl, maka CaO2 = 136 ml/L 4/7/2014
R/O2-OHP
20
PEMAKAI OKSIGEN UDARA INSPIRASI UDARA ALVEOLAR ARTERIAL KAPILER JARINGAN
= = = = =
150 mmHg 104 mmHg 100 mmHg 51 mmHg 20 mmHg
MITOKONDRIA
=
1-10 mmHg
4/7/2014
R/O2-OHP
21
PELEPASAN O2 KE JARINGAN TERGANTUNG
PADA : – SatO2-Hb – POSISI KURVE DISOSIASI O2 • KE KIRI =ikatan oksi-Hb KUAT • KE KANAN =ikatan lemah MUDAH LEPAS 4/7/2014
R/O2-OHP
22
PERGESERAN KURVE KE KIRI : – – – – – – – – 4/7/2014
KE KANAN : – – – – – – – –
TEMP pH PCO2 2-3 DPG ATP Hb ABNORMAL KARBOKSI-HB MET-HB R/O2-OHP
TEMP pH BORR EFEECK 2-3 DPG ATP ABNORMAL HB CORTISOL ALDOSTERON 23
KONSUMSI/CADANGAN O2 VO2 = CI (CaO2 - CvO2) CI = “cardic index” (CO/BSA) CaO2 = kandungan oksigen darah arteri CvO2 = kandungan oksigen darah vena KONSUMSI O2 PADA KEADAAN ISTIRAHAT = = 200 - 250 ML/MENIT CADANGAN O2 = 550 - 800 ML/MENIT 4/7/2014
R/O2-OHP
24
PINTASAN ALIRAN DARAH BESAR PINTASAN DIHITUNG DENGAN FORMULA :
a-vDO2 = CaO2 - CvO2 a-vDO2 = perbedaan kandungan O2 arteri-vena CaO2 = kandungan O2 arteri CvO2 = kandungan O2 vena 4/7/2014
R/O2-OHP
25
3. OKSIGEN SEBAGAI OBAT TEPAT INDIKASI TEPAT PASIEN TEPAT DOSIS
TEPAT CARA PEMBERIAN WASPADA EFEK SAMPING
4/7/2014
R/O2-OHP
26
SEJARAH DIGUNAKAN PERTAMA KALI SEBAGAI OBAT OLEH :
THOMAS BEDDOES (1794) DIGUNAKAN PERTAMA KALI DALAM ANESTESI
OLEH : EW ANDREWS MD (1868) DIPOPULERKAN UNTUK TERAPI PNEUMONIA OLEH :
GE HOLTZAPPLE (1850)
4/7/2014
R/O2-OHP
27
OKSIGEN DIBUAT MELALUI PROSES LIKUEFRAKSI/DISTELASI
FRAKSI OKSIGEN UDARA O2 = 99,5%
MELALUI PROSES ELEKTROLISIS AIR
MENGHASILKAN O2 = 100% > MAHAL
MELALUI PROSES DEKOMPOSISI TERMINAL
KCl3 4/7/2014
R/O2-OHP
28
KEMASAN DIKEMAS DALAM TABUNG GAS BERTEKANAN TINGGI
4/7/2014
R/O2-OHP
29
SIFAT FISIK O2 SIMBUL KIMIA OKSIGEN = O2 BERAT MOLEKUL = 32.00 BERAT JENIS = 1.1052 WARNA/BAU/RASA = TIDAK DALAM SILINDER = LIKUID/GAS TEKANAN DALAM SILINDER= 1800-2400 psig TIDAK MUDAH TERBAKAR TETAPI
MEMBANTU PROSES KEBAKARAN 4/7/2014
R/O2-OHP
30
PENYEDIAAN O2 DI RUMAH SAKIT TABUNG TUNGGAL
DIGUNAKAN : – – – –
IRD BANGSAL KAMAR OPERASI AMBULANS
UMUMNYA PADA
RS KECIL 4/7/2014
R/O2-OHP
31
PENYEDIAAN O2 DI RUMAH SAKIT TABUNG SENTRAL DIBUAT SISTEM
PERPIPAAN SENTRAL UNTUK – IRD
– KAMAR OPERASI – ICU/ICCU UMUMNYA PADA RS BESAR 4/7/2014
R/O2-OHP
32
SISTEM PERPIPAAN SENTRAL
4/7/2014
R/O2-OHP
33
ASESORIS YANG DIGUNAKAN
1. REGULATOR 2. PERPIPAAN 3. METER ALIRAN 4. ALAT HUMIDIFIKASI 5. NEBULIZER
4/7/2014
R/O2-OHP
34
REGULATOR
4/7/2014
R/O2-OHP
35
REGULATOR DIPASANG SEBELUM TABUNG O2
DIGUNAKAN FUNGSI : UNTUK MENURUNKAN TEKANAN GAS DALAM TABUNG (1800-2400) 50-55 psig UNTUK DIGUNAKAN DILARANG MENGALIRKAN O2 LANGSUNG DARI TABUNG KE ALAT ATAU KE PASIEN, TEKANANNYA TINGGI 4/7/2014
R/O2-OHP
36
TEMPAT KELUARAN, PIPA DAN METER ALIRAN
4/7/2014
R/O2-OHP
37
ALAT HUMIDIFIKASI DAN NEBULIZER ALAT HUMIDIFIKASI
4/7/2014
R/O2-OHP
NEBULIZER
38
LAMA PEMAKAIAN O2/TABUNG VOLUME GAS YANG KELUAR pada SETIAP
PENURUNAN 1 psig = 3,14 L (KONSTANTA VOLUME GAS), dibulatkan = 3 L LAMA PEMAKAIAN 1 TABUNG O2 = psig x 3.14 L aliran/menit 2200 psig (penuh) X 3L = 4/7/2014
6600 =
10 L/menit R/O2-OHP
10
= 660 menit 39
4. TATALAKSANA TERAPI O2 INDIKASI TUJUAN KONSEP DASAR
JENIS TERAPI OKSIGEN SISTEM/CARA YANG DIGUNAKAN
PENUNTUN KLINIK DAN PENILAIAN
4/7/2014
R/O2-OHP
40
INDIKASI TERAPI O2 1. GAGAL NAFAS AKUT - TANPA RETENSI CO2 - DENGAN RETENSI CO2 2. INFARK MIOKARD AKUT 3. SYOK 3. KERACUNAN SIANIDA 4. KEBUTUHAN MENINGKAT 5. HAMPIR TENGGELAM 6. PASCA ANESTESIA 4/7/2014
R/O2-OHP
41
TUJUAN TERAPI OKSIGEN 1. KOREKSI HIPOKSEMIA/HIPOKSIA 2. MENCEGAH HIPOKSEMIA/HIPOKSIA 3. MENGOBATI KERACUNAN 4. FASILITAS ELEMINASI GAS PADA JARINGAN
4/7/2014
R/O2-OHP
42
KONSEP DASAR TERAPI OKSIGEN MENINGKATKAN PASOKAN
– MENINGKATKAN FiO2 – MENINGKATKAN VENTILASI ALVEOLAR MENINGKATKAN EDARAN – MENINGKATKAN ISI O2 DARAH ARTERI – MENINGKATKAN/MEMPERTAHANKAN CURAH JANTUNG NORMAL MENINGKATKAN PELEPASAN O2 KE JARINGAN MENEKAN KEBUTUHAN TERAPI OKSIGEN HARUS KONTINYU
4/7/2014
R/O2-OHP
43
JENIS TERAPI OKSIGEN NORMOBARIK : – MEMPERGUNAKAN O2 TEKANAN 1 ATM – LAZIM DITERAPKAN DI KLINIK HIPERBARIK – MEMPERGUNAKAN O2 TEKANAN TINGGI (>1 ATM) DALAM RUANG KHUSUS – TERAPI PADA KASUS KHUSUS 4/7/2014
R/O2-OHP
44
METODA/ALAT TERAPI OKSIGEN KRITERIA ALAT : 1. FiO2 MUDAH DIATUR 2. TIDAK MENIMBULKAN AKUMULASI CO2 3. TAHANAN JALAN NAFAS MINIMAL 4. EFISIEN 5. DITERIMA/ENAK DIPAKAI 4/7/2014
R/O2-OHP
45
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN SISTEM “NON REBREATHING”
– MEMPERGUNAKAN KATUP SEARAH UTK • INSPIRASI-EKSPIRASI • PENGENCERAN UDARA KAMAR
– ALIRAN GAS = VOLUME SEMENIT PASIEN – ADA DUA CARA : • ALIRAN TINGGI = VOLUME SEMENIT • ALIRAN RENDAH, PERLU PENGENCERAN UDARA KAMAR 4/7/2014
R/O2-OHP
46
SISTEM NON REBREATHING
4/7/2014
R/O2-OHP
47
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN SISTEM “REBREATHING” – – – –
MEMPUNYAI KATUP SEARAH ADA DUA PIPA INSPIRASI & EKSPIRASI DILENGKAPI PENYERAP CO2 UMUMNYA DIGUNAKAN PADA MESIN ANESTESI UTK MENGURANGI ALIRAN GAS OBAT BIUS – TERMASUK ALIRAN GAS RENDAH
4/7/2014
R/O2-OHP
48
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN SISTEM “REBREATHING”
4/7/2014
R/O2-OHP
49
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN ALIRAN OKSIGEN TINGGI : – MEMPERGUNAKAN SUNGKUP VENTURI DGN FiO2 ANTARA 24 - 100% – TERSEDIA 24 - 40%
4/7/2014
R/O2-OHP
50
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEUNTUNGAN
KERUGIAN
– FiO2 STABIL – TEMPERATUR TERKONTROL – HUMIDITAS TERJAMIN
4/7/2014
– MAHAL – SETIAP PERUBAHAN KONSENTRASI HARUS GANTI ALAT – KURANG MENYENANGKAN PASIEN
R/O2-OHP
51
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN SISTEM ALIRAN OKSIGEN RENDAH – SEBAGIAN KEBUTUHAN VOLUME TIDAL DIAMBIL DARI UDARA LUAR – MENGHASILKAN FiO2 21% - 90% TERGANTUNG DARI ALAT RESERVOIR DAN PENGENCERAN – FiO2 DIPENGARUHI OLEH : • KAPASITAS RESERVOIR • ALIRAN OKSIGEN/L
– CARA INI LAZIM DIGUNAKAN DI KLINIK 4/7/2014
R/O2-OHP
52
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN CARA PEMBERIAN O2 DENGAN SISTEM
ALIRAN RENDAH : – KATETER NASAL : • MURAH • UMUM DIPAKAI • KATETER MASUK SAMPAI PALATUM • PEMAKAIAN SEMENTARA 4/7/2014
R/O2-OHP
53
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN CARA PEMBERIAN O2 DENGAN SISTEM
ALIRAN RENDAH : – KANUL NASAL : • MURAH • UMUM DIPAKAI • KATETER MASUK PADA HIDUNG • PEMAKAIAN LEBIH LAMA • ENAK BAGI PASIEN 4/7/2014
R/O2-OHP
54
KANUL NASAL
4/7/2014
R/O2-OHP
55
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN CARA PEMBERIAN O2 DENGAN SISTEM
ALIRAN RENDAH : – SUNGKUP MUKA : • • • • •
MURAH UMUM DIPAKAI LEBIH LAMA ENAK BAGI PASIEN ADA DUA : – TANPA KANTONG – DENGAN KANTONG
4/7/2014
R/O2-OHP
56
SUNGKUP MUKA
4/7/2014
R/O2-OHP
57
SISTEM/CARA TERAPI OKSIGEN KRITERIA PEMBERIAN O2 DENGAN SISTEM
ALIRAN RENDAH : – – – –
KONDISI KLINIK PASIEN HARUS STABIL VOLUME TIDAL PASIEN DALAM BATAS NORMAL FREKUENSI NAFAS NORMAL TIPE PERNAFASAN REGULER DAN MENETAP
APABILA SALAH SATU KRITERIA TSB TIDAK
DIPENUHI GUNAKAN ALIRAN TINGGI 4/7/2014
R/O2-OHP
58
ALAT-ALAT TERAPI OKSIGEN YANG LAIN “OEM MIX-O-MASK”
SUNGKUP MUKA
TEKANAN POSISTIF KOLLAR TRAKEOSTOMI
4/7/2014
R/O2-OHP
59
FiO2 BERBAGAI ALAT/ALIRAN
4/7/2014
R/O2-OHP
60
TERAPI O2 DENGAN VENTILATOR KRITERIA : (DEWASA) – MEKANIK : • RR • VT • VC
= = =
• PaO2 • P(A-aDO2)
= <60 (FiO2=0,6) = >350 (N=25-65,FiO2 1.0)
– OKSIGENASI
>35 (N=10 -20 ML) <5 (N=5-7 ML) <15 (N=65-75 ML)
– VENTILASI • PaCO2 • VD/VT
4/7/2014
= >60 (N= 35-45) = >0,6 (N= 0,3) R/O2-OHP
61
PENUNTUN KLINIK TERAPI OKSIGEN TENTUKAN PASIEN & DIAGNOSIS HIPOKSIA PILIH CARA YANG SESUAI TENTUKAN FiO2 : TINGGI >60%
SEDANG 35 - 60% RENDAH <35% PEMANTAUAN KLINIS KESADARAN DAN SISTEM KARDIOVASKULAR ANALISIS GAS DARAH KALAU PERLU UBAH CARA PEMBERIAN 4/7/2014
R/O2-OHP
62
TATALAKSANA HIPOKSEMIA HIPOKSEMIA RINGAN : (PaO2 <80 mmHg) – NASAL KATETER 2-4 L/MENIT ATAU – SUNGKUP 4 L/MENIT HIPOKSEMIA SEDANG (PaO2 < 60 mmHg) – TANPA RETENSI CO2 : SUNGKUP = 4 - 12 L/MENIT – DENGAN RETENSI CO2 : SUNGKUP VENTURI MULAI DENGAN FiO2 24% (PANTAU AGD) HIPOKSEMIA BERAT (PaO2<40mmHg) – INDIKASI VENTILASI MEKANIK – TANPA ATAU DENGAN PEEP 4/7/2014
R/O2-OHP
63
5. KOMPLIKASI TERAPI O2 TERHADAP RESPIRASI : – NARKOSIS CO2 – KERACUNAN OKSIGEN – TRAKEITIS
TERHADAP SARAF – EPILEPSI – BERUPA PARASTESIA
PADA MATA TERUTAMA PADA BAYI
PREMATUR : FIBROFLASI RETROLENTAL 4/7/2014
R/O2-OHP
64
NARKOSIS CO2 TERJADI PADA PERDERITA YANG KENDALI
NAFASNYA TERGANTUNG PADA HIPOKSEMIA, MISALNYA PADA EKSASERBASI AKUT BRONKHITIS KRONIS PENDERITA MENGALAMI KOMA, DEPRESI NAFAS MENINGGAL SEGERA ATASI DENGAN VENTILASI MEKANIK 4/7/2014
R/O2-OHP
65
KERACUNAN O2 TERJADI AKIBAT PEMBERIAN O2 DGN FiO2 >60%
DALAM JANGKA WAKTU LAMA (>150 JAM ?) KELAINAN YANG TIMBUL : KONGESTI KAPILER, PENEBALAN MEMBRAN, EDEMA INTERSTISIEL/ ALVEOLAR, KONSOLIDASI & ATELEKTASIS DISPLASIA BRONKO-PULMONER MAKIN TINGGI FiO2 DAN MAKIN LAMA PEMBERIAN DISPLASI MAKIN BERAT KEJADIAN SULIT DIBEDAKAN DENGAN MASALAH PRIMER PARU 4/7/2014
R/O2-OHP
66