Muqoddimah Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Segala puji milik Allah yang telah berfirman dalam kitab-Nya : “Dan diantara tanda-tanda
Risalah Nikah
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantara kalian rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar Rum : 21) Shalawat dan salam moga terlimpah kepada nabi-Nya Muhammad
yang telah bersabda
dalam haditsnya : “Wahai para pemuda, barang siapa diantara kalian yang telah 'mampu', maka menikahlah. Sesungguhnya yang demikian itu lebih dapat memelihara pandangan mata dan kemaluan. Dan barang siapa yang belum 'mampu' maka hendaklah ia berpuasa, karena itu dapat menekan Walimatul `Urs
syahwat.” (HR. Al Bukhari)
Parigi Padma Martanti - Mulyono Ahad, 14 Dzulhijjah 1431 H / 21 November 2010
1
Pernikahan merupakan perkara yang agung dan
Tak diragukan lagi, hal tersebut terjadi akibat
ikatan yang suci lagi mulia antara dua jenis manusia.
dari keengganan mengikuti petunjuk Ilahi. Pernikahan
Pernikahan adalah pembeda antara manusia dan
yang dijalani hanya semata mengikuti hawa nafsu dan
binatang. Hal tersebut disebabkan pernikahan
kesenangan duniawi, sehingga dalam waktu yang
bukan hanya sekedar wadah untuk melampiaskan
singkat keindahan semu dan palsu itu akan memudar
hasrat birahi semata, yang dapat sekejab akan hancur
dan akhirnya sirna.
berantakan manakala kejenuhan dan kebosanan
Pernikahan yang sukses adalah pernikahan
terhadap pasangan muncul. Akan tetapi, pernikahan
yang dapat menghadirkan keindahan hidup,
merupakan karunia Ilahi yang patut disyukuri karena
ketenteraman jiwa dan kebahagiaan hakiki, laksana
melalui pernikahan manusia dapat berkembangbiak,
hidup di Surga dunia. Tentunya itu semua dapat
menemukan kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan,
diraih manakala kita mengikuti petunjuk Ilahi dalam
serta terjaga kehormatannya.
menjalaninya.
Namun, yang
sangat disayangkan saat ini
adalah banyaknya orang mengeluhkan kegagalan pernikahannya. Pernikahan yang dikhayalkannya sebagai sesuatu yang indah dan diharapkan memberikan kebahagiaan, ternyata malah menyengsarakan.
2
3
Tujuan Pernikahan Menikah adalah salah satu hal yang disyari'atkan dalam agama, adapun tujuan pernikahan antara lain : 1. Menegakkan sunnah Rasulullah 2. Mendapatkan ketenteraman jiwa 3. Menjaga pandangan mata dan menjaga kemaluan 4. Melahirkan generasi yang shalih dan shalihah 5. Memperbanyak keturunan 6. Melestarikan hidup manusia 7. Menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan sesama muslim 8. Menjalin hubungan silaturahmi 9. Sebagai sarana meningkatkan ibadah 10. Mempermudah jalan menuju surga 11. Mengembalikan semangat dan vitalitas jiwa muda 12. Meningkatkan taraf perekonomian
Persiapan Diri Memiliki keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah atau keluarga yang 'samara' adalah dambaan setiap insan. Keluarga yang 'samara' akan terwujud dari seorang suami yang shalih dan istri yang shalihah. “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji pula, sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia.” (QS. An Nur : 26) Oleh karena itu, sebelum memasuki gerbang pernikahan, sebaiknya seseorang menanamkan dalam dirinya niat yang lurus dan ikhlas semata-mata karena ingin memperoleh pahala dari Allah , Kedua, hendaknya seseorang senantiasa berbenah diri/memperbaiki diri dengan berusaha bertaubat dan meninggalkan kemaksiatan yang dilakukannya, kemudian menambah ketaatan kepada Allah
4
5
Hal ketiga yang sebaiknya dilakukan adalah membekali diri dengan ilmu. Ilmu adalah bekal penting bagi seseorang yang ingin sukses dalam pernikahannya dan ingin membangun keluarga Islami yang 'samara'. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu agama. Imam Al-Bukhari berkata, “al-'ilmu qoblal qouli wal 'amali” ( ilmu sebelum berkata dan beramal). “Dan janganlah kamu mengikuti segala sesuatu yang kamu tak punya ilmu tentangnya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati itu semua akan dimintai pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Isra` : 36)
Salah satu tujuan pernikahan adalah untuk memperbanyak keturunan dan melahirkan generasi yang shalih serta shalihah. Oleh karena itu, hal kelima yang sebaiknya dilakukan adalah menyiapkan kesehatan fisik. Setiap pasangan yang hendak menikah, sebaiknya mempersiapkan kesehatan fisiknya sebaik mungkin dengan melakukan pola hidup sehat, diantaranya dengan makan makanan bergizi seimbang. Selain itu, sangat dianjurkan setiap pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan laboratorium (TORCH, Hepatitis B, dan lain-lain). Pemeriksaan kesehatan tersebut idealnya dilakukan 6 bulan sebelum pernikahan atau sebelum merencanakan kehamilan, karena status gizi sebelum kehamilan dan status kesehatan reproduksi setiap pasangan akan berpengaruh tehadap kualitas bayi yang akan dilahirkan.
Hal keempat yang tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan harta dan rencana. Tidak dapat dipungkiri bahwa pernikahan membutuhkan kemampuan harta, minimal untuk memenuhi beberapa kewajiban seperti mahar, mengadakan walimah, dan kewajiban memberi nafkah kepada istri dan anak-anak. Namun, kebutuhan terhadap harta ini sebaiknya tidak dijadikan hal yang sangat pokok, sehingga membuat seseorang tertunda atau terhalang untuk menikah karena belum memiliki banyak harta. Selain itu, rumah tangga ibarat sebuah organisasi yang memerlukan suatu manajemen yang baik. Maka, seseorang yang hendak menikah sebaiknya membuat perencanaan yang matang bagi rumah tangganya kelak.
6
7
Tahapan Pernikahan Syar'i
Ta'aruf adalah sebuah solusi yang tepat, sehingga terhindar dari “pacaran”. Pacaran yang identik dengan berdua-duaan antara dua insan lawan jenis yang bukan mahram sangatlah dilarang dalam Islam, karena tindakan tersebut merupakan perbuatan mendekati zina. Bahkan begitu banyak kasus perzinaan yang terjadi pada zaman ini, tak lain dan tak bukan diakibatkan karena pacaran. Allah , berfirman : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sungguh (zina) itu suatu perbuatan keji lagi jalan yang buruk.” (QS. Al Isra' : 32) Terlalu sering kita dengar saat ini kasus hamil diluar nikah dan bayi terlahir tanpa ayah yang sah. Telah banyak bayi-bayi tak berdosa harus menjadi korban kebiadaban orang tuanya, seorang ibu tega membuang bayi yang baru dilahirkannya, atau bahkan membunuh darah dagingnya sendiri. Ternyata, bayi-bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan sang pacar. Na'udzubillah..tsumma na'udzubillah.. Fenomena yang tak kalah rusaknya adalah “married by accident” yang begitu merebak, begitu marak saat ini. Fenomena 'married by accident' sudah dianggap lumrah , sudah biasa, dan bukan barang tabu lagi di masyarakat zaman ini. Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun atas musibahmusibah tersebut. Musibah-musibah tersebut muncul karena jauhnya masyarakat sekarang dari bimbingan agama Islam yang hanif ini.
Tahapan-tahapan pernikahan yang syar'i adalah sebagai berikut : 1. Mengenali calon pasangan hidup (Ta'aruf) Sebelum seorang lelaki memutuskan untuk menikahi seorang wanita, tentunya ia harus mengenal terlebih dahulu siapa wanita yang hendak dinikahinya, begitu pula sebaliknya si wanita tahu siapa lelaki yang berhasrat menikahinya. Islam, dien kita yang suci ini dengan begitu lengkap dan sempurnanya sentiasa membimbing kita di setiap langkah kita. Termasuk dalam hal mengenali calon pasangan hidup. Mengenali calon pasangan hidup di sini maksudnya adalah mengetahui siapa namanya, asalnya, keturunannya, keluarganya, akhlaknya, agamanya dan informasi lain yang memang dibutuhkan. Hal ini bisa ditempuh dengan mencari informasi dari pihak ketiga, baik dari kerabat si lelaki atau si wanita ataupun dari orang lain yang mengenali si lelaki/si wanita. Adapun yang perlu menjadi perhatian adalah hendaknya hal-hal yang bisa menjatuhkan kepada fitnah (godaan setan) dihindari oleh kedua belah pihak. Istilah “Pacaran” dan “Pertunangan” dalam rangka penjajakan calon pasangan hidup, tidaklah dikenal dalam Islam. 8
Jika masyarakat mau belajar dan mengamalkan petunjuk-petunjuk yang telah dituntunkan Allah melalui para Rasul-Nya, niscaya semua musibah itu bisa dihindari. Termasuk prosesi menuju pernikahan yang suci ini haruslah mengikuti tuntunan yang syar'i agar hikmah pernikahan yang begitu suci dan mulia pun dapat tercapai. Islam dengan tegas mengharamkan zina, apapun alasannya. Bahkan hal-hal yang hanya mengarah dan mendekati zina pun sudah sangat dilarang. “Laki-laki yang berzina tidaklah mengawini melainkan wanita yang berzina, atau perempuan musyrik dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang beriman.” (QS. An Nur : 3). Hendaklah kita selalu mendekatkan diri kepada Allah , agar selalu dalam hidayah dan lindungan-Nya. dengan kita berusaha untuk mengetahui apa-apa yang diperintahkan oleh Allah dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa meng'amalkannnya, selalu berusaha untuk mengetahui semua larangan-larangan-Nya dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjauhi larangan-larangan tersebut.
10
9
Manusia tidak akan lepas dari salah dan dosa, bila kita telah melakukan kesalahan hendaklah segera bertaubat kepada Allah dengan sebenarbenarnya taubat, kemudian mengiringi kesalahan itu dengan 'amalan-'amalan kebaikan sehingga tertutuplah kesalahan itu. “Sungguh, Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang yang menyucikan diri .” (QS. Al Baqarah : 222) “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah, dengan sebenar-benarnya taubat,..” (QS. At Tahrim : 8) “Setiap anak Adam sering berbuat salah. Dan, sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.” (HR. At Tirmidzi) 2.
Melakukan Shalat Istikharah Memilih calon pendamping hidup adalah suatu perkara yang penting. Oleh karena itu, seseorang selayaknya bersungguh-sungguh dalam hal ini. Selain melakukan usaha, kita harus senantiasa menyandarkan segala urusan kepada Allah ,dengan senantiasa berdo'a kepada Allah agar dipilihkan calon pendamping hidup yang terbaik. Salah satu caranya adalah dengan melakukan Shalat Istikharah.
11
3. Melihat calon pasangan hidup (Nadhzor) Bagi laki-laki yang ingin menikahi seorang wanita, dianjurkan melihat dulu si wanita tersebut. Adapun batasan yang dilihat adalah bagian tubuh si wanita yang terbiasa tampak secara syar'i. “Lihatlah wanita tersebut, karena dengan seperti itu akan lebih pantas untuk melanggengkan hubungan di antara kalian berdua (kelak).” (HR. An Nasa`i) Sebagai catatan yang harus menjadi perhatian adalah bahwa ketika nadhzor, tidak boleh lelaki tersebut berduaan saja dan bersepisepi tanpa mahram (berkhalwat) dengan si wanita. Rasulullah bersabda: ”Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahramnya.” (HR. Al Bukhari -Muslim ) Oleh karena itu, dalam nadhzor hendaknya si wanita ditemani oleh salah seorang mahramnya, baik saudara laki-laki atau ayahnya. Bila sekiranya tidak memungkinkan baginya melihat wanita yang ingin dipinang, boleh ia mengutus seorang wanita yang terpercaya guna melihat/mengamati wanita yang ingin dipinang untuk kemudian disampaikan kepadanya.
12
Karena selama akad belum dilakukan keduanya tetap ajnabi, sehingga janganlah seorang muslim bermudah-mudahan dalam hal ini. 5. Akad Nikah Akad nikah adalah perjanjian yang berlangsung antara dua pihak yang melangsungkan pernikahan dalam bentuk ijab dan qabul. Ijab adalah penyerahan dari pihak pertama, sedangkan qabul adalah penerimaan dari pihak kedua. Ijab dari pihak wali si perempuan dengan ucapannya, misalnya: “Saya nikahkan anak saya yang bernama si A kepadamu dengan mahar sebuah kitab Riyadhus Shalihin.” Qabul adalah penerimaan dari pihak suami dengan ucapannya, misalnya: “Saya terima nikahnya anak Bapak yang bernama si A dengan mahar sebuah kitab Riyadhus Shalihin.” Sebelum dilangsungkannya akad nikah, disunnahkan untuk menyampaikan khutbah yang dikenal dengan khutbatun nikah. Akad nikah mempunyai beberapa rukun dan syarat yang harus dipenuhi .Rukun adalah sesuatu yang harus ada dalam satu amalan dan ia merupakan bagian yang hakiki dari amalan tersebut. Rukun akad nikah terdiri dari :
14
4. Meminang (Khitbah) Seorang lelaki yang telah berketetapan hati untuk menikahi seorang wanita, hendaknya meminang wanita tersebut kepada walinya. Tujuan meminang adalah untuk mengetahui pendapat si wanita yang dipinang, apakah ia setuju ataukah tidak. Demikian juga untuk mengetahui pendapat walinya. Meminang akan mengungkap keadaan, sikap wanita itu dan keluarganya. Dimana kecocokan dua unsur ini dituntut sebelum dilangsungkannya akad nikah, Rasulullah telah melarang menikahi seorang wanita kecuali dengan izin wanita tersebut. Apabila seorang lelaki mengetahui wanita yang hendak dipinangnya telah terlebih dahulu dipinang oleh lelaki lain dan pinangan itu diterima, maka haram baginya memina ng wanita tersebut. Rasulullah bersabda: “Tidak boleh seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya hingga saudaranya itu menikahi si wanita atau meninggalkannya (membatalkan pinangannya).” (HR. Al Bukhari ) Setelah pinangan diterima tentunya ada kelanjutan pembicaraan, kapan akad nikah akan dilangsungkan, serta persiapan-persiapan yang lainnya. Namun, tidak berarti setelah peminangan tersebut, si lelaki bebas berduaan dan berhubungan dengan si wanita. 13
adanya calon suami dan istri yang tidak terhalang dan terlarang secara syar'i untuk menikah; adanya ijab; adanya qabul. Adapun syarat adalah sesuatu yang harus ada dalam satu amalan, tetapi ia bukan bagian dari amalan tersebut. Syarat nikah terdiri dari : kepastian siapa mempelai laki-laki dan siapa mempelai wanita; keridhaan dari masing-masing pihak untuk menikah; adanya wali bagi calon mempelai wanita. “Tidak sah nikah kecuali dengan keberadaan wali.” (HR. At Tirmidzi) Dalam pernikahan, mahar hendaklah diberikan kepada istri dengan ikhlas. Dan hendaklah untuk tidak bermahal-mahal dalam mahar. “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.” (QS. An Nisa' : 4) “Pernikahan yang paling berkah adalah yang paling mudah maharnya.” (HR. Ahmad)
15
6. Walimatul 'Urs Melangsungkan walimah 'urs hukumnya sunnah. Walimah dilaksanakan setelah akad nikah. Hendaklah dalam acara walimah tersebut diundang orang-orang yang shalih, mengundang tanpa memandang dia orang kaya atau orang miskin. “Selenggarakanlah walimah walaupun dengan hanya menyembelih seekor kambing.” (HR. Al Bukhari - Muslim) “Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana yang diundang dalam walimah tersebut hanya orang-orang kaya sementara orang-orang miskin tidak diundang.” (HR. Al Bukhari – Muslim)
Walimatul 'Urs Hal-hal yang harus diperhatikan dalam walimah, antara lain : 1. Tidak berbaur antara pria dan wanita Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari perbuatan zina. Karena “kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lidah (lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan beranganangan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.” 2. Terdapat hijab (pembatas antara pria dan wanita) Hijab adalah tirai pembatas antara pria dan wanita. Namun terkadang umat Islam masih banyak yang merasa aneh terhadap keberadaan hijab ini. Sebenarnya telah maklum diantara kita mengenai pemisahan antara pria dan wanita dengan menggunakan pembatas (hijab), misalnya saja dalam ibadah sholat. Jadi, pemisahan dalam acara walimah pun seharusnya bukanlah hal yang aneh.
16
3. Menghindari berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram Rasulullah bersabda, "Sungguh seandainya ditusukkan jarum besi di kepala salah seorang di antara kalian adalah lebih baik baginya dari pada bersentuhan dengan wanita yang tidak halal baginya." (HR. At Thabrani) 4. Menghindari adat istiadat yang berbau syirik dan khurafat Dalam masyarakat kita masih banyak kebiasaan dan adat istiadat yang dilandasi kepercayaan terhadap selain Allah , seperti percaya pada perdukunan, memasang sesajen, mempercayai ramalan hari mujur dan hari sial, dll. “Barang siapa yang mendatangi dukun atau peramal dan percaya pada ucapannya, maka ia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah, kepada Muhammad .” (HR. Abu Dawud) “Barangsiapa mendatangi 'arraaf' (tukang ramal) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari.” (HR. Muslim)
18
17
5. Menghindari kemaksiatan dan hiburan yang merusak Dalam acara walimah harus dihindari terjadinya kemaksiatan, misalnya : minum minuman keras, judi, suguhan tari-tarian oleh wanita yang cenderung mempertontonkan aurat, musik-musik jahiliyah, dll. 6. Menghindari kemubadziran "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syaitan, dan adalah syaitan sangat ingkar kepada Robbnya." (QS. Al Israa' : 26- 27) 7. Tidak hanya mengundang orang kaya saja “Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana yang diundang dalam walimah tersebut hanya orang-orang kaya sementara orang-orang miskin tidak diundang.” (HR. Al Bukhari – Muslim)
19
8. Walimah sebagai syi'ar Islam Disunnahkannya walimah, diantaranya dimaksudkan untuk syi'ar, sehingga diusahakan dalam walimah terdapat nasihat yang bersumber dari Al Qur'an dan Hadist Rosulullah , brosur atau selebaran yang berisi ajakan untuk melaksanakan syari'at Islam, pernak-pernik Islami, dll. 9. Adab dalam Walimah 'Urs a. Meniatkannya untuk ibadah b. Memperhatikan Adab berbusana, antara lain : ? - Menutup aurat (berjilbab sesuai syari'at) - Tidak berpakaian/berhias berlebihan - Mempelai pria tidak mengenakan sutera - Mempelai wanita tidak menyambung rambut, menipiskan alis, dan mengikir gigi. c. Saling menghormati dan memperhatikan adab berbicara “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menghormati tetangga. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari-Muslim)
d. Memperhatikan adab makan, antara lain : - Diawali dengan bacaan basmalah - Tidak berlebih lebihan - Menggunakan tangan kanan - Tidak makan sambil berdiri (standing party) - Tidak mencela makanan e. Mendo'akan kedua mempelai Disunnahkan mendoakan kedua mempelai dengan lafadz : “Barakallaahu laka wa baaraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khairi.“ (Semoga Allah, mencurahkan keberkahan dan menetapkan keberkahan itu padamu serta menyatukan kalian berdua dalam kebaikan) f. M e n d o a k a n T u a n R u m a h A t a s Hidangannya Disunnahkan mendoakan tuan rumah atas hidangannya dengan lafadz : “Allahumma baarik lahum fii maa razaqtahum waghfirlahum warhamhum” (Ya Allah, berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepada mereka, ampunilah dosa-dosa mereka dan berikanlah rahmat-Mu kepada mereka)
20
21
Kalam Ilahi dan Mutiara Hadits
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (QS. An Nur : 30)
“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari yang satu, dan daripadanya Allah, menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An Nisa' : 1) “Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lakilaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32) “Dan orang-orang yang tidak mampu menikah, hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberi kemampuan dengan karunia-Nya. (QS. An Nur : 33)
“Ada tiga golongan yang pasti akan ditolong oleh Allah; seorang budak yang ingin menebus dirinya dengan mencicil kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara kesucian, dan pejuang di jalan Allah . ” (HR. At Tirmidzi) “Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah, untuk separuh yang tersisa.” (HR. Baihaqi) “Dunia hanyalah perhiasan, dan tidak ada perhiasan dunia yang lebih utama melainkan 'istri yang sholihah'.” (HR. Muslim) “Jika ada seorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya meminang putri kalian, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu); jika kalian tidak melakukannya, maka fitnah di bumi dan kerusakan yang besar akan terjadi.” (HR. At Tirmidzi)
“ 22
23
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang baik agamanya. Bila tidak, engkau celaka.” (HR. Bukhari-Muslim) “Nikahilah wanita yang penyayang lagi banyak anak, karena aku akan membangga-banggakan jumlah kalian kepada umat-umat yang lain.” (HR. Abu Dawud) “Wahai Rabb kami, jadikanlah istri-istri dan anakanak kami sebagai penyejuk mata; dan jadikanlah kami sebagai pemimpin orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al Furqan : 74) “Tunjuki kami jalan yang lurus, yaitu jalan orangorang yang Engkau anugerahi keni'matan, bukan jalan mereka yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan mereka yang Engkau tenggelamkan dalam kesesatan.” (QS. Al Fatihah : 6-7) “Wahai Rabb kami, jangan Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Rabb, jangan Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. (QS. Al Baqarah : 286)
Khotimah Dan sungguh, sebenar-benar perkataan ialah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad . Dan sejelek-jelek perkara ialah perkara yang diadaadakan (dalam agama), dan setiap yang diadaadakan (dalam agama) ialah bid'ah, dan setiap bid'ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka. Dalam risalah singkat ini, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan perkaraperkara yang telah diperintahkan oleh Allah dan telah dicontohkan oleh Rasul , dari Kitabullah dan Hadits-hadits Nabi. Pernikahan serta acara walimatul 'urs, seperti yang telah dipaparkan dalam risalah singkat ini sangatlah jarang kita temui dalam kehidupan masyarakat saat ini, bahkan umat Islam pada umumnya masih menganggap hal tersebut sebagai hal yang aneh/asing. Namun, suatu kebenaran hendaklah kita lakukan walau resikonya kita dianggap aneh/asing. “Sesungguhnya Islam pada mulanya datang dalam keadaan asing, kemudian akan kembali menjadi asing sebagaimana saat awal datangnya. Namun, berbahagialah orang-orang yang asing seperti itu.” (HR. Muslim)
24
25
“Dan keuntungan besarlah bagi orang-orang yang asing, yaitu: orang-orang yang tetap berbuat baik di tengah-tengah rusaknya kehidupan masyarakat” (HR. Abu Amru Ad-Dani)
Sumber : - Al-Qur-aan Al-Karim dan terjemahannya - Adab Az Zifaf – Panduan pernikahan cara Nabi (Muhammad Nashiruddin Al Albani) - Adab Menghadiri Walimahan dalam www.kumpulan-ngaji.com - Kiat-kiat Menuju Pelaminan dalam www.remajaislam.com - http://menikahsunnah.wordpress.com - Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (I.B.G Manuaba) - Panduan Lengkap Nikah dari “A” sampai “Z” (Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin 'Abdir Razzaq)
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan-Nya..(QS. Al An'aam : 116) Akhirnya, semoga risalah singkat ini bermanfaat bagi kita. Semoga limpahan taufiq dan hidayah-Nya selalu terlimpah kepada kita semua. Ya Allah, tunjukkanlah kebenaran itu benar di mata kami dan berilah kami kekuatan untuk mengikutinya. Dan tunjukkanlah kebathilan itu bathil di mata kami dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya. Maha suci Engkau, Ya Allah, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang haq untuk disembah melainkan Engkau. Aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada-Mu. Disusun oleh : Mulyono – Parigi 211110 26
27
28