Ridha Hidayat PENGARUH KONSUMSI BIJI BUAH MAHONI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA RIDHA HIDAYAT Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau
[email protected]
ABSTRAK Diabetes Melitus Tipe II merupakan suatu keadaan hiperglikemia yang disebabkan gangguan pada resistensi insulin dan sekresi insulin sehingga metabolisme tubuh juga terganggu. Pengobatan Diabetes Melitus Tipe II dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi salah satunya dengan mengkonsumsi biji buah mahoni. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II di Kelurahan Bangkinang Wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang.Untuk melihat pengaruh konsumsi biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus tipe II. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Analisa data statistik yang digunakan adalah uji paired T-Test. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah konsumsi biji buah mahoni dengan menggunakan glukometer, blood lancep, strip dan lembar check-lish. Hasil penelitian analisis distribusi kadar gula darah penderita Diabetes Melitus tipe II didapatkan data bahwa rerata kadar gula darah sebelum konsumsi biji buah mahoni adalah 214.00mg/dl. Setelah konsumsi biji buah mahoni didapatkan hasil rerata kadar gula darah penderita diabetes melitus 208,83 mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian, adanya pengaruh konsumsi biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus tipe II. Diharapkan kepada Tenaga Medis untuk menjadikan Biji buah mahoni sebagai penatalaksanaan untuk pasien Diabetes Melitus tipe II.
Daftar Bacaan Kata Kunci
: 15 (2003-2014) : Biji Buah Mahoni, Diabetes Melitus Tipe II, Kadar Gula Darah
PENDAHULUAN Kesehatan adalah kenikmatan yang diharapkan oleh setiap manusia dalam kehidupan sehingga manusia diharapkan untuk mampu selalu menjaga kesehatannya. Dalam kehidupan sekarang telah banyak
ilmu-ilmu yang mempelajari tentang kesehatan, baik ilmu tentang kesehatan dan ilmu tentang penyakit. Segala hal yang dilakukan seperti pola dan gaya hidup sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh dan penyakit yang kemungkinan dapat diderita.
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 68
PENGARUH KONSUMSI BIJI BUAH MAHONI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
Salah satunya penyakit degeneratif yang dapat timbul dikarenakan pola dan gaya hidup yang dapat mengganggu kesehatan seseorang adalah Diabetes Melitus yang oleh masyarakat umum di sebut kencing manis adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormone insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini membutuhkan perhatian dan perawatan medis dalam waktu lama, baik untuk mencegah komplikasi maupun dalam perawatan sakit. Faktor resiko utamanya adalah pola makan yang tidak sehat, kegemukan, kurang aktivitas gerak, merokok, dan gaya hidup atau life-style (Yekti , 2011) Faktor keturunan memang memegang peranan penting pada kejadian penyakit ini. Hal ini dikuatkan oleh timbulnya penyakit ini dalam keluarga. Apabila orang tua(salah satu atau keduanya) menderita diabetes, maka kemungkinan anak-anaknya menderita penyakit ini lebih besar. Namun demikian kini telah diketahui bahwa terdapat faktor-faktor lain juga disamping keturunan yang dapat mencetuskan penyakit ini, seperti infeksi oleh virus, kegemukan, kesalahan pada pola makan, proses menua, stress, minum obatobatan yang mempunyai efek samping menaikkan kadar glukosa darah dan lain-lain (Elizabeth Tara,2008) Pada dasarnya, DM terjadi karna tubuh anda kekurangan hormon insulin atau hormon insulin yang tidak mencukupi kebutuhan, atau tidak dapat bekerja normal. Padahal hormon insulin mempunyai peranan utama untuk mengatur kadar glukosa (=gula) di dalam darah menjadi sekitar 60120 mg/Dl pada waktu puasa dan dibawah
200 mg/dL pada dua jam sesudah makan(Yekti , 2011) Adanya pertambahan jumlah diabetes dari tahun ke tahun mendorong dilakukannya penelitian serius untuk menemukan obat DM. akhirnya, ditemukanlah hormon insulin (buatan) pada 1921 oleh Banting dan Best di Kanada. Hormon insulin buatan ini sangat berperan besar dalam penyembuhan penyakit DM. Hormon yang ditemukan oleh Banting dan Best ini telah menekan angka kematian dan keguguran pada ibu-ibu diabetes yang hamil (Yekti, 2011) Penelitian tentang pengobatan DM semakin berkembang. Seiring dengan kemajuan zaman, ditemuakan pula obat DM yang berupa tablet. Obat ini ditemukan oleh Franke dan Fuchs pada 1954. Obat ini dinamakan tablet OAD(Obat Anti Diabetes). Penggunaannya yang lebih praktis dan sudah terukur kadar maupun dosisnya, menyebabkan penggunaan OAD ini berkembang lebih pesat dari pada pengobatan DM dengan menggunakan insulin. OAD pun menjadi demikian popular di seluruh dunia dengan berbagai jenis dan indikasi penggunaannya (Yekti , 2011) Penggunaan obat kimia tentunya banyak memiliki efek samping yang tidak baik bagi tubuh, masyarakat awam saat ini banyak menggunakan obat herbal/jamu tradisional dikarenakan efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan herbal/jamu tidak berbahaya bagi tubuh karena bahan yang didapat tidak mengandung unsur kimia , karna berasal dari bahan alami. Salah satu tumbuhan yang digunakan masyarakat untuk pengobatan diabetes adalah Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq.) Kandungan kimia saponin dan flavonoid. Saponin memiliki khasiat sebagai pencegah penyakit sampar, bisa juga mengurangi lemak dibadan, membantu meningkatkan system
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 69
Ridha Hidayat kekebalan, mencegah pembekuan darah,serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah sedangkan flavonoid sendiri dikenal untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas (Prapti, 2003) Sifat kimiawi dan farmakologis: rasa pahit. Berkhasiat menurunkan tekanan darah (hipotensive), meningkatkan nafsu makan (stomachic), membantu menurunkan kadar gula darah (hypoglycemic). Kegunaan selain untuk diabetes melitus, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, kurang nafsu makan, rematik, dan demam. Dalam hubungannya dengan penyakit diabetes, bagian tanaman yang digunakan adalah bijinya. Biji mahoni rasanya sangat pahit sehingga untuk penggunaannya disarankan untuk dimasukkan kedalam kapsul kosong ( Prapti, 2003) Menurut data WHO (World Health Organization), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar jumlah penderita kencing manis didunia. Pada tahun 2000, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap DM. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Setiap tahun pertambahannya sekitar 30%. Betapa banyaknya jumlah penderita DM di Indonesia (Yekti ,2011) Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) memproyeksikan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan membengkak sekitar 24 juta orang pada tahun 2025. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat dari angka penderita DM (yang biasa disebut dengan diabetisi) saat ini, yaitu sekitar 12 juta orang. Berdasarkan penelitian Linghuat Lumban Raja dengan judul “Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih”. Dengan menggunakan 4 ekor tikus, hasil
analisa dari uji T didapat ada pengaruh pemberian esktrak etanol biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus yang telah diberikan larutan glukosa 50% dosis 5 g/kg bb secara oral. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kampar tahun 2014, penyakit Diabetes Melitus berada pada peringkat 9 dengan jumlah penderita 5,184 dari 10 jumlah penyakit yang terbanyak di Kabupaten Kampar (Dinkes Kabupaten Kampar 2015). Tabel 1.1 jumlah penderita diabetes mellitus tipe II di dinas kesehatan kab.kampar tahun 2015 No
Puskesmas
1 2 3 4 5
Bangkinang kota Kuok Bangkinang seberang Kampar kiri hilir Kampar kiri tengah
Jumlah penderita 76 27 16 43 54
Sumber : laporan data kesakitan dinas kesehatan Kab.Kampar 2015
Berdasarkan data yang di dapat dari Puskesmas Bangkinang Kota, penderita Diabetes Melitus di Kelurahan Bangkinang berjumlah 30 orang, kelurahan langgini 31 orang, desa Ridan permai 3 orang, desa kumantan 7 orang, dan luar Bangkinang 5 orang. Survey awal yang dilakukan dikelurahan Bangkinang di wilayah kerja puskesmas Bangkinang kota 4 orang mengatakan pernah mencoba biji buah mahoni sebagai obat herbal penurun gula darah, 9 orang hanya mengetahui tentang tanaman buah mahoni, dan 17 orang tidak mengetahui tentang buah mahoni.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Bagaimanakah pengaruhbiji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II?
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 70
PENGARUH KONSUMSI BIJI BUAH MAHONI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
Tujuan penelitian 1. Tujuan umum : untuk mengetahui pengaruh biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di lingkungan puskesmas Bangkinang kota. 2. Tujuan khusus : Untuk mengetahui pengaruh biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II.
Tinjauan Teoritis Konsep Dasar Biji Buah Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq) Mahoni (Swietenia Mahagoni Jacq) merupakan salah satu jenis pohon hutan yang berasal dari India dan banyak ditemui di Indonesia. Tanaman ini banyak ditanam di tepi-tepi jalan sebagai peneduh. Nama lain dibeberapa daerah di antaranya mahagoni, maoni, dan moni. Hasil kayu mahoni tergolong kedalam kayu keras (hardwood). Jenis kayu ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan perabot rumah tangga dan perabot ukiran. Selain itu, kayu mahoni sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan penggaris kayu. Pasalnya, bentuk dan fisiknya tidak mudah berubah (Dadan, 2010) Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) termasuk kedalam family Meliaceae. Secara fisik, tanaman ini memiliki akar tunggang, batang bulat, dan bergetah. Tinggi pohon mahoni dapat mencapai 25 meter. Daunnya majemuk, tulang daun menyirip dengan tepi rata, dan panjangnya 3-15 cm. saat masih muda, warnanya merah dan berubah menjadi hijau saat daun telah tua (Dadan, 2010 )
Sistematika Tumbuahan Sistematika tumbuhan mahoni
:
Divisi : Spermatophyte Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Anak kelas : Dialypetalae Bangsa : Rutales Suku : Meliaceae Marga : Swietenia Jenis : Swietenia mahagoni jacq Linghuat Lumban Raja (2008, dalam Tjitrosoepomo)
Kandungan kimia Biji buah mahoni memiliki kandungan kimia saponin dan flavonoid. Saponin memiliki khasiat sebagai pencegah penyakit sampar, bisa juga mengurangi lemak dibadan, membantu meningkatkan system kekebalan, mencegah pembekuan darah,serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah sedangkan flavonoid sendiri dikenal untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas ( Prapti, 2003) Sifat kimiawi dan farmakologis: rasa pahit. Berkhasiat menurunkan tekanan darah (hipotensive), meningkatkan nafsu makan (stomachic), membantu menurunkan kadar gula darah (hypoglycemic). Kegunaan selain untuk diabetes melitus, dapat mengatasi tekanan darah tinggi, kurang nafsu makan, kurang nafsu makan, rematik, dan demam. Dalam hubungannya dengan penyakit diabetes, bagian tanaman yang digunakan adalah bijinya( Prapti, 2003)
Konsep Dasar Diabetes melitus (DM) Defenisi Diabetes Melitus Diabetes melitus adalah suatu penyakit degenerative (pemunduran) yang
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 71
Ridha Hidayat ditandai oleh berbagai gejala sebagai akibat kadar gula darah yang tinggi (Elizabeth tara, 2008) Diabetes melitus yang oleh masyarakat umum disebut kencing manis adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormone insulin atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah (Yekti, 2011 ) Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan pada system metabolism karbohidrat, lemak dan protein dalam tubuh. Gangguan tersebut disebabkan kurangnya produksi insulin, yang diperluakan dalam proses pengubahan gula menjadi tenaga (widharto, 2007) Klasifikasi DM Terdapat tiga tipe DM, yaitu tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Berikut ini uraian dan penjelasan detailnya. a. DM TIPE 1 DM tipe 1, diabetes anak-anak (childhood-onset diabetes juvenile diabetes, inslin-independent diabetes militus, IDDM), adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pancreas. IDDM dapat diderita oleh anakanak maupun dewasa. Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan, bahkan dengan diet maupun dengan olahraga. Kebayakan penderita DM tipe 1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita DM tipe ini, terutama pada tahap awal. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada DM tipe 1 adalah kesalahan
reaksi autoimunitas(merusak bagian tubuhnya sendiri) yang menghancurkan sel beta pancreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh. Saat ini, DM tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin,dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah. Pengobatan dasar DM tipe 1, bahkan untuk tahap paling awal sekalipun, adalah penggatian insulin. b. DM TIPE 2 DM tipe 2 ini (adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulindependent diabetes militus, NIDDM) merupakan tipe DM yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin didalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainanmetabolisme yang disebabkan oleh metabolism yang di sebabkan oleh mutasi banyak gen, termasuk yang menyebabkan disfungsi sel beta, gangguan pengeluaran hormone insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi sel jaringan, utamanya pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin, serta penekanan pada penyerapan glukosa oleh otot lurik, yang meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Pada tahap awal, kelainan yang muncul adalahberkurangnya sensitivitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin didalam darah. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat meningkat kan sensitivitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa dari hati. Tetapi semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya resistensi ini, tetapi obesitas diperkirakan sebagai penyebab utamanya. Obesitas ditemukan dikira-kira 90% dari pasien didunia dan dikembangkan
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 72
PENGARUH KONSUMSI BIJI BUAH MAHONI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
diagnosis dengan DM tipe 2. faktor yang lain meliputi sejarah DM dalam keluarga. Belakangan, DM tipe 2 ini juga sudah mulai menyerang remaja dan anak-anak.
Mahoni Terhadap Penurunan Tekanan Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II. Populasi
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest. Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemberian biji buah mahoni 3x sehari pada pagi,siang dan malam selama 7 hari. Metode non-equivalent pretest-posttest ini digunakan untuk melihat Pengaruh Konsumsi Biji Buah Mahoni Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang kota, Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe II, Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi biji buah mahoni
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota tepatnya di Kelurahan Bangkinang. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Melitus tipe 2 yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota tepatnya di Kelurahan Bangkinang yaitu sebanyak 30 orang. Dasar pengambilan keputusan yaitu melihat hasil analisa pada P value. Jika P value ≤0,05 maka artinya ada Pengaruh Konsumsi Biji Buah Mahoni Terhadap Penurunan Tekanan Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II dan sebaliknya jika P value ≥0,05 maka artinya tidak ada Pengaruh Konsumsi Biji Buah
Populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karateristik tertentu yang akan diteliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Aziz, 2007) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Melitus tipe 2 yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bangkinang kota tepatnya di kelurahan Bangkinang yaitu sebanyak 30 orang. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2010). Adapun sampel pada penelitian ini adalah klien yang mengalami Diabetes Melitus pada saat dilakukan penelitian. Teknik sampling merupakan proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Untuk membatasi karakteristik dari sampel, dilakukan kriteria pemilihan yaitu : a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak untuk diteliti. Kriteria Inklusi dalam penelitian ini adalah : 1) Bersedia menjadi responden dan menandatangani Informed Consent. 2) Semua klien yang menderita Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang kota. 3) Bisa membaca dan menulis
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 73
Ridha Hidayat 4) Dapat berkomunikasi dengan baik. 5) Bersedia tidak mengkonsumsi obat penurun gula darah selama penelitian.. b. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak layak untuk diteliti. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : Penderita yang mengalami Diabetes Melitus yang ada di wilayah kerja puskesmas Bangkinang kota namun pada saat penelitian tidak berada ditempat/pindah.
Hasil Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 05 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2015 di Kelurahan Bangkinang Wilayah kerja puskesmas Bangkinang Kota dengan responden 30 orang penderita diabetes melitus tipe 2. Respondenresponden tersebut telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan telah mengkonsumsi biji buah mahoni selama 7 hari, untuk mengetahui pengaruh konsumsi biji buah mahoni terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2.
Pengaruh Kadar Gula Darah Sebelum dan Sesudah Konsumsi Biji Buah Mahoni Penderita Diabetes Melitus Tipe II.
Seperti disajikan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa secara statistik terdapat pengaruh antara kadar gula darah responden sebelum dan sesudah mengkonsumsi biji buah mahoni dengan selisih mean 5,17 dan p value=0,000 (≤ 0,05). Pembahasan
Penderita Diabetes Melitus tipe 2 yang berada di Kelurahan Bangkinang Wilayah Kerja Puskesmas Bangkinang Kota terbanyak berjenis kelamin perempuan, rentang umur penderita 51-60 tahun, pendidikan terakhir yang ditempuh sampai jenjang SMA, dan penderita terbanyak memiliki pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga. Menurut susilo (2011), diperkirakan penyebab utama terjadinya diabetes melitus belum diketahui namun terdapat factor predisposisi yang dapat mendukung terjadinya DM Tipe 2 yaitu Obesitas. Obesitas ditemukan kira-kira 90% dari pasien didunia yang dikembangkan diagnosis dengan DM tipe 2, faktor lain meliputi sejarah DM dalam keluarga Menurut analisis peneliti, terjadinya peningkatan kadar gula darah satu jam setelah makan disebabkan faktor makanan yang dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus Tipe II. Makanan yang mengandung karbohidrat, dan lemak yang terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan meningkatnya kadar gula darah. Faktor kurangnya pengetahuan responden tentang cara menjaga keseimbangan kadar gula darah misalnya dengan cara olahraga teratur dan menjaga pola makan. Rendahnya pengetahuan responden dalam mengendalikan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dan mengakibatkan berbagai macam komplikasi, untuk mengatasi hal demikian harus dilakukan upaya diet makanan yang rendah lemak dan kalori selain itu juga Variable
Mean Pre
Mean Post
Selisih Mean
95% CI
P Value
Kadar Gula Darah
214,00
208,83
5,17
4.152
0,000
dibantu dengan pemberian obat antihiperglikemik. Saat ini telah banyak masyarakat beralih mengkonsumsi obat herbal karena manfaatnya yang baik bagi
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 74
PENGARUH KONSUMSI BIJI BUAH MAHONI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KELURAHAN BANGKINANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKINANG KOTA
tubuh karna berasal dari bahan alami dan tentunya tidak memberatkan kantong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kadar gula darah sebelum dan sesudah konsumsi biji buah mahoni terhadap penderita Diabetes Melitus Tipe II terdapat selisih rata-rata 5,17. Hal ini menunjukkan pengaruhnya tidak terlalu signifikan , menurut peneliti Biji Buah Mahoni tersebut hanya sedikit memberikan pengaruh dalam menurunkan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II dikarenakan kandungan biji buah mahoni tersebut akan memberikan efek dan bekerja secara bertahap pada kadar gula darah penderita Diabetes Melitus Tipe II , akan tetapi apabila biji buah mahoni di konsumsi secara rutin dan teratur kemungkinan besar akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe II. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa biji buah mahoni dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2 karna tanaman ini memiliki kemampuan sebagai astringent (mengeringkan), dapat mengendapkan protein selaput lendir usus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat asupan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah. Daftar Pustaka Dinas Kesehatan, Kab.Kampar. (2015). 10 Penyakit Terbanyak di Kab.Kampar. Hidayat, A.A. (2007).metode penelitian keperawatan dan analisa data. Jakarta: Salemba Medika. Ilyas,muh.(2004).penatalaksanaan DM terpadu edisi II cetakan ke-5. Jakarrta: Fakultas Kedokteran UI.
Kurniawan. (2014). Diabetes melitus tipe 2 dalam majalah kedokteran Indonesia, Vol.60 No.12. Jakarta Medical Record, (2015). Data Kasus Diabetes Melitus Tipe II Tahun 2012-April 2015 Puskesmas Bangkinang Kota Mulyana, (2010).7 jenis kayu penghasil rupiah.Jakarta:Agro media pustaka. Notoadmojo, S.(2010).Metedologi penelitian kesehatan.Jakarta:Rineka cipta. Perkeni, (2011).Konsensus pengolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Priece, (2006).Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit.Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Raja, L.L .(2008) uji efek ekstrak etanol biji mahoni (swietenia mahagoni jacq) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih. Universitas Sumatera Utara, Medan. Riset kesehatan dasar. (2007).penyakit diabetes mellitus di Indonesia dalam http://www.rikesdas.litbang.depkes. go.id / diabetes melitus (diakses pada tanggal 20 des 2012) Susilo, (2012).Cara jitu mengatasi kencing manis.Yogyakarta:Andi. Tara, E. (2008).Buku pintar terapi diabetes mellitus.Jakarta: Tara media & Restu Agung. Utami, dkk. (2003).Tanaman obat untuk mengatasi diabetes mellitus.Jakarta:Agro Media Pustaka. Widharto, (2007).Kencing manis(diabetes).Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
Jurnal Keperawatan STIKes Tuanku Tambusai Riau
Page 75