RESPON DUA VARIETAS JAGUNG PADA BERBAGAI DEFOLIASI DAN PEMBERIAN NaCl
TESIS
OLEH :
RAZALI 037001003/AGR
PROGRAM STUDI AGRONOMI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
RESPON DUA VARIETAS JAGUNG PADA BERBAGAI DEFOLIASI DAN PEMBERIAN NaCl
TESIS
OLEH :
RAZALI 037001003/AGR
PROGRAM STUDI AGRONOMI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
RESPON DUA VARIETAS JAGUNG PADA BERBAGAI DEFOLIASI DAN PEMBERIAN NaCl
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pertanian dalam Program Studi Agronomi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
OLEH :
RAZALI 037001003/AGR
PROGRAM STUDI AGRONOMI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
RESPON DUA VARIETAS JAGUNG PADA BERBAGAI DEFOLIASI DAN PEMBERIAN NaCl
TESIS
OLEH :
RAZALI 037001003/AGR
Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, MSc Ke t u a
Prof. Dr. Ir. T.M. Hanafiah Oeliem, DAA Anggota
Dr. Ir. Hamidah Hanum, MP Anggota
PROGRAM STUDI AGRONOMI SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2008
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Judul Penelitian
: RESPON DUA VARIETAS JAGUNG PADA BERBAGAI DEFOLIASI DAN PEMBERIAN NaCl
Nama
:RAZALI
No. Pokok
: 037001003
Program Studi
: Agronomi
Menyetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, MSc Ke t u a
Prof. Dr. Ir. T.M. Hanafiah Oeliem, DAA Anggota
Ketua Program Studi
Dr. Ir. Hamidah Hanum, MP Anggota
Direktur Sekolah Pasca Sarjana USU
Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, MSc Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., MSc
Tanggal Lulus
: 17 Januari 2008
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Telah di uji pada hari Tanggal
: Kamis : 17 Januari 2008
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, MSc
Anggota
: 1. Prof. Dr. Ir. T.M. Hanafiah Oeliem, DAA 2. Dr. Ir. Hamidah Hanum, MP 3. Prof. Dr. Sc. R. Kamrol Damanik, Dipl, Ing, Agr 4. Dr. Ir. Hapsoh, MS
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
RINGKASAN RAZALI. Respon Dua Varietas Jagung Pada Berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl. Dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. B. SENGLI J. DAMANIK, MSc. sebagai Ketua Komisi, Prof. Dr. Ir. T.M. HANAFIAH OELIM, DAA dan Dr. Ir. HAMIDAH HANUM, MP masing-masing sebagai Anggota Komisi Kendala pemanfaatan lahan salin sebagai lahan alternatif pengembangan areal tanaman jagung di masa mendatang adalah jeleknya sistem drainase tanah sehingga sejumlah hara terfiksasi dalam kompleks jerapan tanah. Selain itu kandungan garam yang tingi terutama Na+ dan Cl- mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Dari sejumlah hasil penelitian terdahulu defoliasi mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi. Selanjutnya diketahui pula bahwa setiap tanaman memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap tingkat salinitas tanah. Namun demikian belum diketahui manfaat defoliasi pada tanaman jagung yang ditumbuhkan pada lahan salin dan toleransinya terhadap tingkat salinitas tanah. Pengujian respon dua varietas jagung pada berbagai defoliasi dan pemberian NaCl bertujuan untuk mengetahui toleransi dari varietas yang diuji selain itu juga untuk mengkaji perlakuan defoliasi kemungkinan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi bagi tanaman jagung yang di tanam pada tanah salin dalam upaya memperkecil kekurangan air. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian UISU sejak bulan Agustus hingga Nopember 2006 yang dirancang dengan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design). Penelitian terdiri dari tiga perlakuan yaitu perlakuan pemberian garam NaCl (N0 = Tanpa Pemberian Garam NaCl; N1 = 3 kg NaCl per plot; N2 = 6 kg NaCl per plot) sebagai petak utama, perlakuan varietas jagung (V1 = Varietas Lokal; V2 = Varietas Bisi2) sebagai anak petak dan perlakuan defoliasi (D0 = Tanpa Defoliasi; D1 = Defoliasi Seluruh Daun di Atas Tongkol; D2 = Defoliasi Seluruh Daun di Bawah Tongkol) sebagai anak anak petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian garam pada varietas yang diuji nyata mempengaruhi pertumbuhan dan produksi namun terdapat toleransi yang berbeda antara varietas Lokal dan Bisi2 dimana varietas Bisi2 lebih toleran dari varietas Lokal. Hasil ini dapat dilihat dari respon pertumbuhan dan produksi varietas Bisi2 selalu lebih baik dibanding Lokal. Perlakuan defoliasi pada varietas jagung yang diuji memberikan hasil yang terbaik adalah defoliasi seluruh daun di bawah tongkol baik konsentrasi garam rendah maupun tinggi. Secara umum respon pertumbuhan dan produksi terbaik terdapat pada perlakuan tanpa pemberian garam, varietas Bisi2 tanpa defoliasi.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
UCAPAN TERIMAKASIH Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan petunjuk,
perlindungan
dan
rahmadNya
penulis
dapat
melaksanakan
dan
menyelesaikan penelitian serta penulisan tesis ini. Pada kesempatan kali ini dengan penuh ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, MSc selaku ketua komisi pembimbing. Bapak Prof. Dr. Ir. T.M. Hanafiah Oeliem, DAA dan Dr. Ir. Hamidah Hanum, MP masing-masing selaku anggota, atas semua bimbingan, petunjuk, koreksi dan saran yang diberikan sejak awal rencana penelitian, pelaksanaan penelitian sampai akhir penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Rektor Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia yaitu Bapak H. Sahruddin Siregar, SH, MM. Bapak Ir. Darsiman, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia beserta jajarannya atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengikuti Program Pasca Sarjana di Universitas Sumatera Utara. 2. Semua Dosen di Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara yang telah membekali penulis dalam berbagai disiplin ilmu. 3. Kawan-kawan yang mengikuti perkuliahan Pasca Sarjana pada jurusan Agronomi dan khususnya kawan sejawat tahun 2003 yang secara pribadi telah banyak memberikan motivasi.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
4. Sahabatku Rini, SP beserta suami yang telah banyak membantu saya dalam penulisan tesis ini. 5. Kepada Ayah dan Ibu Almarhum H. Abdul Rauf Tanjung dan Almarhumah Hj. Siti Salamah Rangkuti yang merupakan sumber inspirasi dan motivasi saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2. Akhirnya terimakasih dan penghargaan khusus penulis sampaikan kepada seluruh anggota keluarga saya yang telah banyak memberikan dorongan moril, materil dan do’a sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan pendidikan ini. Kiranya dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya pertanian di masa yang akan datang.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP RAZALI, lahir di Medan pada tanggal 20 Maret 1962 dari pasangan Ayah H. Abdul Rauf Tanjung (alm) dengan Ibu Hj. Siti Salamah Rangkuti (almh). Menamatkan SD di Medan pada Tahun 1974 dan SMP di Medan Tahun 1977, kemudian melanjutkan ke SMA di kota yang sama dan menamatkan pendidikan pada Tahun 1981. Pada Tahun 1981 penulis melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Medan dan menyelesaikan studi pada Tahun 1988. Pada Tahun 2003 melanjutkan Program S2 di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Agronomi dan selesai pada Januari 2008. Mulai Tahun 1992 bekerja sebagai staf pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia hingga sekarang.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
KATA PENGANTAR Pertama sekali penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha Pengasih lagi Penyayang atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Penelitian ini terutama bertujuan untuk mendapatkan varietas jagung yang toleran pada kondisi salin melalui tindakan defoliasi, dengan demikian lahan marginal terutama yang mengandung garam dapat dimanfaatkan. Hanya dengan ridho Allah SWT, bimbingan saran dan kritik dari seluruh pembimbing serta bantuan dari berbagai pihak, maka penulis telah dapat menyelesaikan penelitian ini dan menyajikan dalam bentuk tesis. Untuk itu, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayahNya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Disadari bahwa kelemahan dan kekurangan masih dijumpai dalam penyusunan tesis ini. Hal ini merupakan cerminan betapa masih sedikitnya penguasaan penulis dalam bidang ilmu yang ditekuni. Karena itu penulis berharap kelemahan dan kekurangan tersebut menjadi pendorong untuk terus meningkatkan penguasaan ilmu di bidang tersebut dimasa mendatang.
Medan, Maret 2008 Penulis
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR ISI
RINGKASAN .................................................................................................
i
UCAPAN TERIMAKASIH .......................................................................
ii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ................................................................................
v
DAFTAR ISI...............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
xi
PENDAHULUAN .......................................................................................
1
Latar Belakang............................................................................ Perumusan Masalah .................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................ Hipotesis Penelitian .................................................................... Kegunaan Penelitian ...................................................................
1 3 4 5 5
TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................
6
Biologi Tanaman Jagung ............................................................ Defoliasi ..................................................................................... Potensi Tanah Salin .................................................................... Pengaruh Salinitas....................................................................... Mekanisme Toleransi Salinitas ...................................................
6 6 8 10 11
BAHAN DAN METODE PENELITIAN .................................................
14
Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... Bahan dan Alat ........................................................................... Metode Penelitian ....................................................................... Metode Analisa Data................................................................... Pelaksanaan Penelitian................................................................ Persiapan Media Tumbuh ........................................................... Pemeliharaan Tanaman ............................................................... Peubah yang Diamati ..................................................................
14 14 14 15 17 17 19 20
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................
23
Hasil ..........................................................................................
23
Luas Daun (cm2) ......................................................................... Indeks Luas Daun (ILD) ............................................................. Bobot Kering Tanaman (g) ........................................................ Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) ........................................................ Laju Asimilasi Bersih (g.cm-2.minggu-1)..................................... Laju Tumbuh Relatif (g.tan-1.minggu-1) ..................................... Panjang akar (cm) ....................................................................... Bobot Biji Pipilan (g)..................................................................
23 25 28 34 42 44 46 49
Pembahasan ..............................................................................
51
Pengaruh Interaksi Defoliasi Daun dengan NaCl terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung............................. Pengaruh Interaksi Varietas Dengan NaCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung............................. Pengaruh Interaksi Varietas, NaCl dan Defoliasi Daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagun ...............
58
KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................
61
Kesimpulan ................................................................................ Saran ...........................................................................................
61 62
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
63
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
51 55
DAFTAR TABEL 1.
Kadar Rata-rata Garam-garam Terpenting dalam Air laut.......................... 9
2.
Luas Daun ( cm2) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan ----------NaCl dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan.........................23
3.
Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan -----------------NaCl dan Varietas Untuk Setiap Umur Pengamatan..................................24
4.
Indeks Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan ----------------NaCl dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan.........................26
5.
Indeks Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan ----------------NaCl dan Varietas untuk Setiap Umur Pengamatan ...................................27
6.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan -----------------NaCl dan Varietas untuk Setiap Umur Pengamatan ...................................29
7.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan -----------------NaCl dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan.........................30
8.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada berbagai Perlakuan NaCl, ----------Varietas dan Defoliasi daun untuk umur pengamatan 3MST, ---------6MST, 9MST .............................................................................................31
9.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl, ---------Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 12 MST................31
10. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung ada Berbagai Perlakuan NaCl -- --------dan Varietas untuk Setiap Umur Pengamatan............................................34 11. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl ---- ----dan Defoliasi untuk Setiap Umur Pengamatan ...........................................36 12. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan----------------NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 12 MST.......37 13. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan Varietas dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan ...................41
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
14. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan----------------NaCl,Varietas dan Defoliasi Daun untuk-Umur Pengamatan -----------------3 MST, 6 MST dan 9 MST.........................................................................41 15. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan ------------NaCl dan defoliasi untuk LAB1, LAB2 dan LAB3. .....................................42 16. Laju Tumbuh Relatif 1 (g.tan-1.minggu-1) Tanaman Jagung pada ------------Berbagai Perlakuan NaCl, Varietas dan Defoliasi untuk -----------------------LTR1, LTR2 dan LTR3 ................................................................................44 17. Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan ---------------Pemberian NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur ------------------Pengamatan 3 MST, 6 MST dan 9 MST.....................................................46 18. Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan ---------------NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 12 MST.......47 19. Bobot biji pipilan (kg/Ha) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Defoliasi Daun ...........................................................49 20. Bobot biji pipilan (g/plot) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan -NaCl dan Varietas ......................................................................................50 21. Bobot biji pipilan (g/plot) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan -NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun.............................................................50
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR 1.
Perbedaan antara Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung dengan Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl Umur 12 MST .........25
2.
Perbedaan antara Indeks Luas Daun Tanaman Jagung dengan Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl Umur 12 MST ........28
3.
Perbedaan antara Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Varietas-----yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl pada Umur 9 MST .................30
4.
Perbedaan antara Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai ---------Varietas yang Mendapat Perlakuan pemberian NaCl terhadap --------------Defoliasi Daun Umur 12 MST ...................................................................33
5.
-----Perbedaan antara Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) Tanaman Jagung ---pada Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl pada -------Umur 9 MST ..............................................................................................35
6.
Perbedaan antara Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) Tanaman Jagung pada Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl pada -----------------Umur 12 MST ...........................................................................................36
7.
Perbedaan antara Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan NaCl terhadap Defoliasi Daun -----pada Umur 12 MST ....................................................................................39
8.
Perbedaan antara Laju Tumbuh Relatif (g.tan-1.minggu-1) Tanaman ---Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan ------------Pemberian NaCl .........................................................................................45
9.
Perbedaan antara Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan pemberian NaCl Terhadap-Defoliasi Daun pada Umur 12 MST ..........................................48
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN 1. Data Pengamatan Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung ---------------------Umur 3 MST ...................................................................................... 66 2. Analisa Sidik Ragam Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung --------- ------Umur 3 MST ...................................................................................... 66 3. Data Pengamatan Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung --------------------Umur 6 MST ...................................................................................... 67 4. Analisa Sidik Ragam Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung ---------- -----Umur 6 MST ...................................................................................... 67 5. Data Pengamatan Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung --------------------Umur 9 MST ...................................................................................... 68 6. Analisa Sidik Ragam Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung ----------------Umur 9 MST ...................................................................................... 68 7. Data Pengamatan Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 69 8. Analisa Sidik Ragam Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 69 9. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 70 10. Analisa Sidik Ragam Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 70 11. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 71 12. Analisa Sidik Ragam Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 71 13. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 72 14. Analisa Sidik Ragam Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 72
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
15. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 73 16. Analisa Sidik Ragam Indeks Luas Daun (cm2 ) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 73 17. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 74 18. Analisa Sidik Ragam Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 74 19. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 75 20. Analisa Sidik Ragam Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 75 21. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 76 22. Analisa Sidik Ragam Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 76 23. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 77 24. Analisa Sidik Ragam Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 77 25. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 78 26. Analisa Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 78 27. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 79 28. Analisa Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 79 29. Lampiran 29. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 9 MST ........................................................... 80
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
30. Analisa Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 80 31. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 81 32. Analisa Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 81 33. Data Pengamatan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (3-6) MST ................................................................................ 82 34. Analisa Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (3-6) MST ................................................................................ 82 35. Data Pengamatan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (6-9) MST ................................................................................ 83 36. Analisa Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (6-9) MST ................................................................................ 83 37. Data Pengamatan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (9-12) MST .............................................................................. 84 38. Analisa Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (9-12) MST .............................................................................. 84 39. Data Pengamatan Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 85 40. Analisa Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 85 41. Data Pengamatan Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 86 42. Analisa Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 86 43. Data Pengamatan Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 87 44. Analisa Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 87
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
45. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 88 46. Analisa Sidik Ragam Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 3 MST ...................................................................................... 88 47. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 89 48. Analisa Sidik Ragam Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 6 MST ...................................................................................... 89 49. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 90 50. Analisa Sidik Ragam Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 9 MST ...................................................................................... 90 51. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 91 52. Analisa Sidik Ragam Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 91 53. Data Pengamatan Bobot Biji Pipilan (g) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 92 54. Analisa Sidik Ragam Bobot Biji Pipilan (g) Tanaman Jagung Umur 12 MST .................................................................................... 92 55. Matrix Korelasi .................................................................................. 93 56. Bagan Percobaan ................................................................................ 94 57. Deskripsi Varietas Jagung Bisi2 .................................................................95 58. Analisis DHL (Daya Hantar Listrik) Satu Minggu Setelah Penaburan Garam .......................................................................................96
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanaman jagung (Zea mays L.) sangat bermanfaat sebagai makanan bagi manusia dan hewan. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Sedangkan di Indonesia jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi (Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 1995). Dewasa ini jagung tidak hanya untuk pangan tetapi sebagian besar dimanfaatkan untuk pakan ternak, terutama unggas. Dengan berkembangnya usaha perunggasan maka kebutuhan akan jagung untuk pakan meningkat cukup tinggi mencapai 57% dari produksi nasional sehingga impor jagung harus dilakukan, oleh karena itu produksi jagung di dalam negeri perlu terus ditingkatkan, baik melalui program intensifikasi maupun ekstensifikasi (Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2002). Peningkatan
produksi
secara
ekstensifikasi
berkompetisi
dengan
penggunaan lahan pertanian untuk kebutuhan non pertanian. Karena itu, perluasan lahan pertanian masa mendatang diarahkan pada lahan-lahan marginal seperti lahan gambut, lahan rawa dan lahan pasang surut. Lahan pasang surut adalah lahan yang genangannya dipengaruhi pasang surut air laut (Hidayat, 2002).
1 Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Masalah utama rendahnya produksi bahkan gagalnya pertumbuhan tanaman pada lahan pasang surut ialah karena tingkat salinitas yang tinggi (Marsi, dkk, 2003). Ketersediaan lahan pasang surut di Indonesia kurang lebih 33 juta hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Dari luasan tersebut sekitar 6 juta hektar diantaranya cukup potensial untuk pengembangan pertanian (Hidayat, 2002). Masalah pada lahan salin selain drainase yang jelek, terfiksasinya sejumlah hara dan kemasaman tanah, juga kandungan garam yang tinggi terutama Na+ dan Cl - yang dicurigai dapat membahayakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Karena itu, perlu dilakukan modifikasi tanaman untuk mengeliminir pengaruh buruk NaCl. Tingkat salinitas tanah ditandai apabila tanah tersebut mempunyai daya hantar listrik lebih besar dari 4 mmhos cm-1 pada suhu 25°C, persentase Na yang dapat dipertukarkan (Na-dd) lebih kecil dari 15 me/100 dan pH lebih kecil dari 8,5. Pengaruh konsentrasi garam terhadap tekanan osmose mempunyai hubungan erat dengan stress air pada tanaman (Levitt, 1980). Meningkatnya tekanan
osmotis
larutan
tanah
dalam
lingkungan
perakaran
tanaman
menyebabkan gangguan terhadap sistem penyerapan air dan hara tanaman. Akibatnya terjadi dehidrasi atau kehilangan air (Sopandie, 2003).
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Dalam upaya meminimalisasi kehilangan air pada tanaman dilakukan pemangkasan untuk mengurangi laju transpirasi. Karena tanaman yang bertranspirasi bebas, air dievaporasi dari dinding sel epidermis yang lembab di bagian dalam daun dan hilang ke atmosfer melalui stomata (Fitter dan Hay, 1994). Pemanfaatan lahan yang mempunyai salinitas tinggi dapat dilakukan melalui penggunaan varietas tahan dan cara budidaya sehingga dapat menunjang program ekstensifikasi pangan, untuk menekan penurunan hasil tanaman akibat adanya salinitas maka perlu dipilih varietas jagung yang cocok atau toleran untuk dibudidayakan pada daerah
yang tanahnya bergaram.
Kultivar yang toleran terhadap salinitas adalah Arjuna dan Bayu (Marsi, dkk, 2003). Perumusan Masalah Peningkatan produksi melalui ekstensifikasi dihadapkan kepada kendala semakin menyempitnya areal yang produktif untuk jagung karena itu perluasan areal di masa mendatang perlu diarahkan ke lahan marginal seperti lahan salin yang ditinjau dari aspek sumber daya alam cukup luas di Indonesia. Persoalan lahan salin adalah tingginya kandungan Na+ dan Cl - dari medium perakaran tanaman sehingga tekanan osmotik larutan tanah naik. Hal tersebut mengakibatkan gangguan terhadap penyerapan air dan unsur hara yang dapat cepat menurunkan laju pertumbuhan tanaman.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Untuk meminimalisir kekurangan air pada tanaman maka dilakukan pemangkasan yang dapat mengurangi laju transpirasi pada tanaman sehingga defisit air dapat dikurangi. Selain itu dapat menggunakan varietas yang toleran terhadap salinitas. Model pemangkasan yang digunakan oleh beberapa peneliti pada tanaman jagung adalah dengan membuang seluruh daun baik di bawah dan di atas tongkol dengan persentase yang berbeda-beda. Pada penelitian ini model pemangkasan yang digunakan yaitu dengan membuang seluruh daun baik di atas maupun di bawah tongkol pada varietas jagung lokal dan Bisi2 . Terdapat beberapa varietas yang toleran terhadap salinitas seperti Arjuna dan Bayu namun untuk varietas lokal dan Bisi2 belum diketahui tingkat toleransinya terhadap salinitas.
Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji respon dua varietas jagung terhadap berbagai tingkat perlakuan NaCl. 2. Untuk menguji pengaruh NaCl dan beberapa tingkat defoliasi terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas jagung. 3. Untuk menguji pengaruh defoliasi terhadap respon dua varietas jagung. 4. Untuk menguji respon dua varietas jagung terhadap defoliasi dan NaCl.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Hipotesis Penelitian 1. Terdapat respon yang berbeda-beda antara varietas yang diuji terhadap tingkat NaCl. 2. Defoliasi dan NaCl akan mempengaruhi respon jagung. 3. Defoliasi akan mempengaruhi respon dua varietas jagung. 4. Defoliasi dan NaCl akan mempengaruhi respon beberapa varietas jagung.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini akan berguna sebagai masukan khususnya teknik budidaya jagung dan upaya memanfaatkan lahan salin sebagai potensi daerah untuk pengembangan pertanaman jagung di masa mendatang.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Tanaman Jagung Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Tinggi tanaman
jagung
sangat
bervariasi.
Meskipun
tanaman
jagung
umumnya
berketinggian antara 1-3 meter, ada varietas yang mencapai ketinggian hampir 6m. Tinggi tanaman biasanya diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan (Wikipedia, 2007). Sistem perakaran jagung terdiri dari akar primer, akar lateral, akar horizontal dan akar udara. Akar lateral adalah akar yang tumbuh memanjang ke samping, akar udara adalah akar yang tumbuh dari bulu-bulu di atas permukaan tanah, sedangkan akar primer adalah akar yang pertama kali mincul pada saat biji berkecambah dan tumbuh ke bawah (Najiyati dan Danarti, 1994). Defoliasi Pembuangan sejumlah daun atau defoliasi pada tanaman jagung dari banyak penelitian pada umumnya menunjukkan penurunan hasil. Lebih banyak daun yang dibuang dan lebih cepat dilakukan menyebabkan penurunan yang lebih besar (Ismail, Saefuddin dan Zulfica, 1975).
6 Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Menurut Kiesselbach (1945) bahwa daun bagian atas dari tanaman jagung setelah pembentukan tassel adalah jauh lebih efisien dalam fotosintesa daripada daun bagian bawah. Pembuangan daun bagian atas sepanjang pembentukan tassel menyebabkan penurunan produksi (Kiesselbach, 1945 dalam Ismail, Saefuddin dan Zulfica, 1975). Jika tanaman mengalami pemangkasan batang maupun defoliasi, maka luas organ fotosintesanya berkurang. Besarnya pengaruh pemangkasan batang maupun defoliasi terhadap hasil panen tergantung pada luasnya daun yang hilang, waktu pemangkasan maupun defoliasi dan posisi daun pada tajuk (Eik dan Hanway, 1966 dalam Mimbar dan Susylowati, 1995). Daun bagi tanaman merupakan salah satu organ asimilatory penting bagi tanaman. Keberadaan daun pada tanaman ditinjau dari lama tumbuh maupun jumlah daun akan memberikan kontribusi terhadap jumlah asimilat yang dihasilkan. Oleh karena itu berkurangnya jumlah daun akibat pengaruh defoliasi akan memberikan pengaruh terhadap asimilat yang dihasilkan dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap perkembangan dan hasil suatu tanaman. Asimilat bagi tanaman merupakan salah satu sumber energi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Suminarti, 2000). Mimbar dan Susylowati (1995) melaporkan bahwa pemangkasan bunga jantan dan defoliasi seluruh daun kecuali empat daun di atas tongkol dan satu daun pada tongkol memberikan hasil panen jagung yang tinggi.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Di beberapa daerah sentra produksi jagung, pemangkasan bagian atas atau pucuk tanaman yang dilaksanakan sekitar 24 hari setelah sebagian tongkol jagung sudah berambut ternyata tidak mempengaruhi produksi jagung. Namun di lain pihak hasil pemangkasan pucuk tanaman tersebut dapat digunakan sebagai makanan ternak sehingga memberi nilai tambah bagi petani (Adisarwanto dan Widyastuti, 2000). Egharevba, Horrocks dan Zuber (1976) melaporkan bahwa pemangkasan jagung yang lebih awal akan memberikan hasil panen yang lebih sedikit. Gadner, Pearce dan Mitchel (1985) mengatakan agar dapat memanfaatkan radiasi matahari secara efisien, tanaman harus dapat menyerap sebagian besar radiasi matahari secara efisien, tanaman harus dapat menyerap sebagian besar radiasi oleh jaringan daun. Untuk meningkatkan penyerapan cahaya dan menghindari kompetisi antar tajuk tanaman, serta meminimalkan persaingan dalam memperebutkan unsur hara, tindak agronomi defoliasi disertai dengan pemupukan yang memadai adalah suatu alternatif. Potensi Tanah Salin Tanaman jagung merupakan tanaman yang memiliki adaptasi luas baik ditinjau dari aspek tanah maupun iklim. Dari segi tanah, tanaman jagung mampu tumbuh pada kisaran pH 4-7,5. Sedangkan dari segi iklim, tanaman tropis ini masih mampu tumbuh pada daerah antara 0°-50° LU hingga 0º-40º LS.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Dengan melihat syarat tumbuh ini tanaman jagung masih mampu tumbuh pada tanah salin yang pada umumnya berada di tepi laut dimana intrusi air laut menyebabkan kandungan garam tanah menjadi tinggi. Rawa pasang surut adalah rawa yang genangannya dipengaruhi pasang surut air laut (Santun, 2004). Pemanfaatan lahan ini dalam upaya pengembangan pertanian berpeluang cukup besar. Luas lahan rawa di Indonesia sebesar 33.4 juta hektar yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya, 20,1 juta hektar merupakan lahan pasang surut (Hidayat, 2002). Potensi lainnya dari tanah salin ini adalah kandungan air laut yang terdiri dari bermacam-macam unsur baik yang berasal dari dasar laut sendiri maupun dari daratan. Kadar rata-rata garam-garam terpenting alam air laut disajikan pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1.
Kadar Rata-rata Garam-garam Terpenting dalam Air Laut (Taiz dan Zeiger, 1991). Jenis ion ++ Kepekatan (mM) Jenis Garam Kepekatan (g.l-1) + NaCl 28.14 Na 457.0 MgCl 3.81 Cl 536.0 2+ MgSO4 1.75 Mg 56.0 2CaSO4 1.28 SO4 28.0 + 0.82 K 9.7 K2SO4 2+ CaCO3 0.12 Ca 10 KBr 0.10 HCO3 2.3 Total Garam Terlarut (g.l-1) 32.0 Potensial Osmotik (MPa) -2.4
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Masalah utama lahan salin selain kandungan garam yang tinggi terutama Na+ dan Cl- juga sistem drainase tanah yang jelek (Adiwiganda, 1985). Drainase yang jelek akan menghalangi pembasuhan garam-garam lapisan tanah yang lebih bawah. Penggenangan yang berulang-ulang oleh air laut mengakibatkan penumpukan garam-garam pada zona perakaran dan secara berkala akan membuat tanah menjadi semi rawa dimana dapat tertimbun sejumlah senyawa atau unsur beracun seperti gas-gas NO dan CO yang dapat menjadi toksik bagi tanaman (Manurung, 1987). Buruknya
drainase
dapat
diatasi
dengan
perbaikan
sistem
irigasi
(Adiwiganda, 1985). Namun air bergaram merupakan faktor yang paling bertanggung jawab terhadap peningkatan salinitas tanah. Upaya pendekatan lain untuk memanfaatkan lahan salin adalah dengan mencari tanaman yang toleran terhadap garam (Ichman et al., 1984). Pengaruh Salinitas Secara umum terdapat 3 kendala utama dalam pertumbuhan tanaman sebagai akibat cekaman salinitas (Sopandie, 2003), yaitu : 1) defisit air/dehidrasi air yang disebabkan oleh rendahnya potensial air dari media tumbuh, 2) ketidakseimbangan hara yang disebabkan oleh pengaruh dari ion salin (Na+ dan Cl- ) dengan hara esensial lain terutama kation Ca, NO3 dan fosfat baik dalam proses penyerapan maupun dalam translokasi, dan 3) toksisitas spesifik karena tingginya akumulasi Na+ dan Cl- di dalam sitoplasma.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada
umumnya
pengaruh
salinitas
adalah
terjadinya
abnormalitas
metabolisme karena menurunnya potensial air di daun sehingga kandungan air menurun ; Livingston dan de Jong (1988) melaporkan bahwa daun gandum yang diberi larutan garam pada potensial air -4, 67 MPa, temperatur 5ºC
kandungan
airnya menurun sampai 12 jam setelah aplikasi, selanjutnya stabil saat mencapai tingkat yang sangat rendah. Meningkatnya salinitas telah dilaporkan pula menurunkan aktivitas sejumlah enzim dalam jaringan tanaman, seperti enzim glutamin sintetase (GS), glutamat sintetase (NADH-GOGAT), glutamat dehidrogenase (NADH –GDH), nitrat reduktase (NR) dan NADP-isositrat dehidrogenase (Khattack, dkk, 1991). Kandungan ion-ion spesifik seperti Na, Cl, Ca, Fe, Mg, Cu dan Zn baik di jaringan daun maupun di jaringan batang telah dijumpai meningkat dengan meningkatnya NaCl (Yang, Newton dan Miller, 1980), tetapi kandungan P dan K di dalam jaringan tanaman terutama daun menurun, sedangkan kandungan N cenderung meningkat (Sulaiman, 1991). Mekanisme Toleransi Salinitas Mekanisme toleransi tanaman terhadap salinitas meliputi mekanisme morfologi dan fisiologi. Mekanisme morfologi dilakukan dengan cara pengurangan jumlah daun untuk memperkecil kehilangan air dari tanaman dan melakukan pengubahan struktur khusus, yaitu penebalan dinding sel untuk mempertahankan keseimbangan air tanaman (Sopandie, 2003).
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Bentuk adaptasi morfologi dan anatomi yang dapat diturunkan dan unik dapat ditemukan pada halofita yang mengalami evolusi melalui seleksi alami pada rawa pantai dan rawa asin. Salinitas menyebabkan perubahan struktur yang memperbaiki keseimbangan air tanaman sehingga potensial air dalam tanaman dapat mempertahankan turgor dan seluruh proses biokimia untuk pertumbuhan dan aktivitas yang normal. Perubahan struktur mencakup ukuran daun yang lebih kecil, stomata yang lebih kecil persatuan luas daun, peningkatan sukulensi, penebalan kutikula dan lapisan lilin pada permukaan daun, serta lignifikasi akar yang lebih awal (Harjadi dan Sudirman, 1988). Ukuran daun yang lebih kecil sangat penting untuk mempertahankan turgor. Sedangkan lignifikasi akar diperlukan untuk penyesuaian osmose yang sangat penting untuk memelihara turgor yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan aktivitas normal. Respon perubahan struktural dapat beragam pada berbagai jenis tanaman dan tipe salinitas. Salinitas klorida umumnya menambah sukulensi pada banyak spesies tanaman. Sukulensi terjadi dengan meningkatnya konsentrasi SO4. Dengan adaptasi struktural ini konduksi air akan berkurang dan mungkin akan menurunkan kehilangan air pada transpirasi. Namun pertumbuhan akar yang terekspos pada lingkungan salin biasanya kurang terpengaruh dibandingkan dengan pertumbuhan tajuk atau buah. Hal ini diduga terjadi akibat perbaikan keseimbangan dengan mempertahankan kemampuan menyerap air.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Mekanisme fisiologi meliputi pengaturan potensial osmotik larutan sel (osmoregulator). Sistem kompartmentasi dan ekskresi, serta integritas membran sel (osmoregulator), sistem kompartmensi dan ekskresi, serta integritas akar (Sopandie, 2003). Pemanfaatan lahan yang mempunyai salinitas tinggi dapat dilakukan melalui penggunaan varietas tahan dan cara budidaya jagung sehingga dapat menunjang program ekstensifikasi (Gedoan, Indra Dewa dan Syukur, 2004).
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan pada ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan benih jagung varietas lokal dan Bisi 2 ,
garam
dapur NaCl, pupuk dan pestisida. Alat yang digunakan, timbangan, meteran, gelas ukur, gelas erlenmeyer dan oven. Metode Penelitian Percobaan ini menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) yang terdiri dari tiga faktor yaitu : Faktor pertama sebagai petak utama adalah dosis garam NaCl (N) terdiri dari 3 taraf, yaitu : N0 =
Tanpa pemberian NaCl
N1 =
3 kg NaCl/ plot
N2 =
6 kg NaCl /plot
14 Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Faktor kedua sebagai anak petak adalah varietas (V) terdiri dari 2 taraf, yaitu : V1 = Varietas lokal V2 = Bisi 2 Faktor ketiga sebagai anak-anak petak adalah Defoliasi (D) terdiri dari 3 taraf yaitu : D0 = Tanpa defoliasi D1 = Defoliasi seluruh daun diatas tongkol D2 = Defoliasi seluruh daun dibawah tongkol Dengan demikian diperoleh 18 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali. Setiap petak terdiri dari 30 tanaman yang digunakan sebagai sampel destruktif 12 tanaman dan non destruktif
18
tanaman. Metode Analisa Data Percobaan dilakukan menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan model matematis adalah sebagai berikut : Yijkl = μ + pi + αj + Σij + βk + ( αβ)jk + Σijk + i l + (αi) jl + (βi) kl + (αβi) jkl + Σijkl
Dimana : Yijkl
= Nilai pengamatan pada ulangan ke-i, perlakuan garam NaCl taraf ke-j, varietas taraf ke-k dan taraf ke-l.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
μ
= Rata-rata umum nilai pengamatan.
pi
= Pengaruh ulangan pada taraf ke-i
αj
= Pengaruh perlakuan garam NaCl taraf ke-j.
Σij
= Pengaruh galat pada taraf ke-i dan garam NaCl taraf ke-j.
βk
= Pengaruh perlakuan varietas taraf ke-k.
(αβ)jk
= Pengaruh interaksi perlakuan garam NaCl taraf ke-j dan varietas taraf ke-k.
Σijk
= Pengaruh galat pada taraf ke-i, perlakuan garam NaCl taraf ke-j dan varietas taraf ke-k.
il
= Pengaruh perlakuan dosis defoliasi taraf ke-l.
(αi)jl
= Pengaruh interaksi perlakuan dosis garam NaCl taraf ke-j dan defoliasi ke-l.
(βi)kl
= Pengaruh interaksi perlakuan varietas taraf ke-k dan defoliasi ke-l.
(αβi) jkl
= Pengaruh interaksi perlakuan garam NaCl taraf ke-j, varietas taraf ke-k dan defoliasi taraf ke-i
Σijkl
= Pengaruh galat pada taraf ke-i, garam NaCl taraf ke-j, varietas taraf ke-k dan defoliasi taraf ke-l.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pelaksanaan Penelitian Persiapan Media Tumbuh Areal penelitian dibersihkan dari gulma dan tanaman lainnya, lalu lahan dicangkul dengan kedalaman 15-25 cm sebanyak dua kali kemudian dihaluskan dengan menggunakan garu agar cukup gembur. Petak-petak percobaan dibuat sejumlah 54 petak dengan ukuran petak 150 x 375 cm dan tiga ulangan, setiap ulangan terdiri dari 18 petak percobaan. Perlakuan pemberian Garam NaCl dilakukan seminggu sebelum tanam, garam diberikan dengan cara menaburkan merata di seluruh permukaan petak percobaan, kemudian ditutup dengan mulsa organik berupa daun lalang dan daun kelapa sawit. Dosis yang diberikan perpetak sesuai dengan perlakuan yaitu : N0 = tanpa pemberian NaCl N1 = 3 kg NaCl/ plot N2 = 6 kg NaCl/ plot Pengukuran DHL (Daya Hantar Listrik) Pengukuran DHL dilakukan dua kali yaitu satu minggu dan empat minggu setelah penaburan garam, dengan cara mengambil tanah pada setiap petak percobaan dengan membor tanah dengan bor mini secara komposit. Tanah kemudian dibawa ke laboratorium untuk diukur DHL nya.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Penanaman Benih yang digunakan terlebih dahulu diseleksi dan diberi perlakuan fungisida Ridomil 35 SD. Sebelum ditanam pada setiap lubang diberi fungisida Dithane M-45. Benih ditanam dengan cara menugal sedalam 2-5 cm, dengan benih sebanyak dua benih per lubang dengan jarak tanam 75 x 25 cm. Pemupukan Pupuk yang diberikan terdiri atas pupuk urea, SP-36, dan KCl dengan dosis masing-masing 112.5 gr urea/plot, 56 gr SP-36/plot dan 56 gr KCl/plot, pupuk SP-36 dan KCl diberikan pada saat tanam, sedangkan urea diaplikasikan tiga kali yaitu pada saat tanam sebesar 1/3 dosis, pada umur 21 hari setelah tanam 1/3 bagian dan 1/3 bagian lagi umur 42 hari setelah tanam. Pemupukan dilakukan dengan cara terlebih dahulu membuat lubang sedalam 5 cm dengan jarak dari kedua sisi tanaman 7 cm. Perlakuan Defoliasi dilakukan pada umur 11 mst, sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan, yaitu : D0
= Tanpa defoliasi.
D1
= Defoliasi seluruh daun diatas tongkol
D2
= Defoliasi seluruh daun dibawah tongkol
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pemeliharaan Tanaman Selama minggu pertama pada masa awal pertumbuhan dilakukan penyiraman tanaman dua kali sehari yaitu pagi dan sore sebanyak 2 gembor ukuran 5 liter tergantung keadaan cuaca setempat. Penjarangan dilakukan setelah tanaman berumur satu minggu, dimana hanya satu tanaman yang sehat yang dibiarkan hidup pada setiap lubang tanam. Untuk pengendalian hama dan penyakit digunakan insektisida Dursban 20 EC dan Hopcin 50 EC, dimana penyemprotan dilakukan bila diperlukan (tergantung pada perkembangan keadaan tanaman di lapangan). Pembumbunan dilakukan pada umur 42 hari setelah tanam, dengan menarik tanah diantara barisan tanaman sampai setinggi 10 cm. Pemanenan Pemanenan dilakukan pada saat tongkol telah masak dengan ciri morfologi matang panen yaitu apabila klobot berwarna coklat muda dan kering serta bijinya mengkilat, ada tanda (black layer) pada pangkal dudukan biji.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Peubah yang Diamati Luas Daun (cm 2) Total luas daun dihitung dengan menggunakan rumus: Yc = k x (p x l)i, dimana Yc = total luas daun, k = konstanta, p = panjang dan l = lebar daun kei. Pengukuran total luas daun dilakukan pada 12 tanaman sampel pada umur 3,6,9,12 mst. Indeks Luas Daun (ILD) Dihitung berdasarkan perbandingan luas daun total, terhadap luas area tanah yang ditutupi oleh tajuk (canopy) dengan rumus : ILD = LD/GA Dimana : LD = Luas Daun Total. GA = Luas Penutupan Tajuk Perhitungan ILD dilakukan terhadap 12 tanaman sampel pada saat tanaman jagung berumur 3,6,9 dan 12 mst.
Bobot Kering Tanaman Sampel (g) Tanaman sampel dibersihkan, lalu dikeringovenkan pada suhu 60°C sampai bobotnya tetap, selanjutnya bahan tanaman ditimbang, dilakukan pada 12 tanaman sampel pada umur 3,6,9,12 mst.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Nisbah Luas Daun (cm 2 . g-1 ) Leaf Area Ratio (LAR) atau Nisbah Luas Daun (NLD) merupakan ratio luas daun dengan total biomas tanaman nilai NLD ditentukan dengan rumus: NLD = LA/W Dimana : LA = Luas daun W = Total biomas tanaman Perhitungan nilai NLD dilakukan terhadap 12 tanaman sampel pada saat tanaman jagung berumur 3,6,9 dan 12 mst. Laju Tumbuh Relatif (LTR) Relative Growth Rate (RGR) atau Laju Tumbuh Relatif (LTR) ditentukan dengan rumus : LTR =
(L n W2 − L n W1 ) (T2 − T1 )
Dimana : W1
= Bobot kering tanaman pada waktu t1
W2
= Bobot kering tanaman pada waktu t2
t
= Waktu (minggu)
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Laju Assimilasi Bersih (g.cm -2 . minggu-1 ) Net Assimilation Rate (NAR) atau Laju Asimilasi Bersih (LAB) dinyatakan sebagai peningkatan bobot kering tanaman untuk setiap satuan luas daun dalam waktu tertentu. Harga LAB dihitung dengan rumus : LAB =
(W2 - W1 ) (lnA 2 − lnA1 ) ⋅ (T2 − T1 ) (A 2 − A1 )
Dimana : W1
= Berat Kering pada waktu t1
W2
= Berat Kering pada waktu t2
A1
= Luas Daun pada waktu t1
A2
= Luas Daun pada waktu t2
Panjang Akar Tanaman sampel dicabut lalu dibersihkan kemudian diukur panjangnya, mulai dari leher akar sampai ujung akar terpanjang dengan menggunakan meteran dilakukan pada 12 tanaman sampel pada umur 3, 6, 9, 12 MST. Bobot Biji Pipilan (g) Bobot biji pipilan diperoleh dari penimbangan biji pipilan masingmasing petak perlakuan, biji dipipil dari tongkol dan dikeringkan hingga kadar air 14% dengan menggunakan alat pengukur kadar air yaitu Moisture Content, bobot masing-masing dihitung pada saat panen.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Luas Daun (cm2) Hasil data pengamatan luas daun (cm2) umur 3-12 MST tanaman jagung dan sidik ragamnya dapat dilihat Lampiran 1 sampai 8. Dari hasil sidik ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi yang memberi pengaruh nyata terhadap luas daun pada pemberian NaCl dengan defoliasi umur 3 MST dan pemberiaan garam dengan varietas umur 12 MST. Sedangkan interaksi lainnya tidak memberikapengaruh yang nyata untuk setiap umur pengamatan. Luas daun (cm2) yang memberikan pengaruh nyata akibat perlakuan interaksi disajikan uji beda rataannya pada Tabel 1 dan 2. Tabel 2.
Luas Daun ( cm2) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman
Perlakuan
3 MST 6 MST 9 MST 12 MST --------------------------------------------cm2-------------------------------------------Tanpa NaCl
579.81 a
3243.96
2583.74
1500.87
3 kg per plot
418.36 b
2780.33
2570.01
1431.68
6 kg per plot 331.18 b 2483.49 2605.46 1411.57 Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 2, dapat dilihat dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan terjadinya penurunan luas daun pada umur 3 MST, 6 MST dan 12 MST. Sedangkan pada umur 9 MST mengalami peningkatan.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan 23Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada umur 3 MST tanpa pemberian garam nyata lebih luas dibanding dengan konsentrasi garam 3 kg per plot dan 6 kg per plot, namun antara konsentrasi garam 3 kg per plot dan 6 kg per plot memberi pengaruh yang sama terhadap luas daun. Untuk umur tanaman 6 MST, 9 MST dan 12 MST pemberian garam tidak memberikan pengaruh yang nyata pada luas daun. Tabel 3.
Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Varietas Untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman
Perlakuan
3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 2 ------------------------------------------------cm -----------------------------------------------Tanpa NaCl
604.20
555.42
3452.18
3035.73
2446.95
2720.53
1234.70 d
1767.04 a
3 kg per plot
441.21
395.51
2954.59
2606.07
2330.06
2809.96
1393.60 bc
1469.76 b
6 kg per plot 339.85 322.52 2450.78 2516.20 2501.81 2709.10 1344.88 cd 1478.26 b Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 3, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan luas daun pada varietas lokal dan Bisi2 pada umur 3 MST, 6 MST, sedangkan pada umur 9 MST terjadi peningkatan pada varietas Lokal demikian juga pada umur 12 MST terjadi peningkatan luas daun pada varietas Lokal dan Bisi2 . Pada umur 3 MST, 6 MST dan 9 MST pemberian garam pada varietas Lokal dan Bisi2 tidak memberikan pengaruh yang nyata, sedangkan umur 12 MST memberi pengaruh yang nyata terhadap luas daun dimana pada taraf 3 kg NaCl perlakuan varietas Lokal dan Bisi2 menghasilkan pengaruh yang sama terhadap luas daun,
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
berbeda dengan taraf 6 kg NaCl perlakuan varietas Bisi2 nyata lebih luas dibandingkan lokal. Perbedaan antara luas daun (cm2) dengan perlakuan pemberian NaCl yang
Luas Daun cm 2 umur 12 MST
mendapat perlakuan varietas diperoleh pada gambar 1.
2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
Gambar 1. Perbedaan antara Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung dengan Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl Umur 12 MST
Dari pola perbedaan luas daun (Gambar 1) terlihat bahwa varietas Bisi2 menghasilkan luas daun terluas baik pada konsentrasi garam NaCl rendah maupun tinggi.
Indeks Luas Daun (ILD) Hasil data pengamatan indeks luas daun umur 3-12 MST tanaman jagung dan sidik ragamnya dapat dilihat Lampiran 9 sampai 16. Dari hasil sidik ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi yang memberikan pengaruh yang nyata terhadap indeks luas daun pada pemberian garam NaCl dengan defoliasi daun umur 3 MST
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
dan pemberian garam NaCl dengan varietas umur 12 MST, sedangkan interaksi lainnya tidak memberikan pengaruh yang nyata. Luas Daun (cm2) yang memberikan pengaruh yang nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 4 dan 5.
Tabel 4.
Indeks Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan.
Perlakuan
Umur Tanaman 3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
Tanpa NaCl
0.07 a
0.54
1.80
0.82
3 kg per plot
0.05 ab
0.49
1.90
0.86
6 kg per plot 0.04 b 0.40 1.87 0.79 Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Pada
Tabel 4, dapat dilihat bahwa bertambahnya konsentrasi garam
menyebabkan penurunan indeks luas daun pada umur 3 MST, 6 MST dan 12 MST, sedangkan pada umur 9 MT mengalami peningkatan. Pada umur 3 MST tanpa pemberian garam nyata indeks luas daun lebih besar dibanding pemberian 6 kg per plot namun memberikan pengaruh yang sama dengan pemberian garam 3 kg per plot. Demikian juga antara pemberian garam 3 kg per plot dengan 6 kg per plot memberikan pengaruh yang sama terhadap indeks luas daun. Untuk umur tanaman 6 MST, 9 MST dan 12 MST pemberian garam tidak memberikan pengaruh yang nyata pada luas daun.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 5.
Indeks Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Varietas untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman
Perlakuan
3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Tanpa NaCl
0.07
0.07
0.56
0.53
1.68
1.92
0.72 b
0.92 a
3 kg per plot
0.05
0.05
0.52
0.46
1.66
2.14
0.82 ab
0.89 a
6 kg per plot 0.04 0.04 0.36 0.45 1.74 2.00 0.80 b 0.78 b Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Pada Tabel 5, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan indeks luas daun pada varietas Lokal dan Bisi2 pada umur 3 MST, 6 MST dan varietas Bisi2 umur 12 MST sedangkan pada 9 MST terjadi peningkatan indeks luas daun pada varietas Lokal dan Bisi2, demikian juga umur 12 MST pada varietas Lokal. Pada umur 3 MST, 6 MST dan 9 MST pemberian garam pada varietas Lokal dan Bisi2 tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap indeks luas daun, sedangkan umur 12 MST memberi pengaruh yang nyata dimana pada taraf 3 kg NaCl perlakuan varietas Lokal dan Bisi2 menghasilkan pengaruh yang sama terhadap indeks luas daun demikian juga pada taraf 6 kg per plot. Perbedaan antara indeks luas daun dengan perlakuan pemberian NaCl yang mendapat perlakuan varietas diperoleh pada gambar 2.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Indeks Luas Daun umur 12 MST
1,0 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0,0
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
Gambar 2. Perbedaan antara Indeks Luas Daun Tanaman Jagung dengan Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl Umur 12 MST
Dari pola perbedaan indeks luas daun (Gambar 2) terlihat bahwa varietas Lokal menghasilkan indeks luas daun terluas pada konsentrasi garam NaCl tertinggi sedangkan pada konsentrasi garam terendah Bisi2.
Bobot Kering Tanaman (g) Hasil data pengamatan bobot kering tanaman (g) umur 3-12 MST tanaman jagung dan sidik ragamnya terdapat pada Lampiran 17 sampai 24.
Dari hasil sidik
ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi memberi pengaruh yang nyata terhadap bobot kering ada pemberian NaCl dan varietas pada umur 9 MST, pemberian NaCl dan defoliasi umur 6 MST dan interaksi ketiga perlakuan NaCl, varietas dan defoliasi umur 12 MST, sedangkan interaksi lainnya tidak memberikan pengaruh yang nyata untuk setiap umur pengamatan.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Bobot kering tanaman (g) yang memberikan pengaruh nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 5, 6 dan 8. Tabel 6.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Varietas untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman
Perlakuan
3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 -------------------------------------------------- g -------------------------------------------------Tanpa NaCl
37.34
32.61
355.18
323.65
583.79 cd
667.54 c
898.19
975.91
3 kg per plot
33.31
33.56
311.65
326.82
693.10 b
661.98 c
989.31
1065.98
769.07 a 6 kg per plot 30.94 805.11 1059.30 34.00 281.40 359.03 495.64 d Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 6, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan bobot kering pada varietas Lokal setiap umur pengamatan, sedangkan varietas Bisi2 mengalami peningkatan bobot kering. Pada umur 3 MST, 6 MST dan 12 MST pemberian garam pada varietas lokal dan Bisi2 tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap bobot kering sedangkan umur 9 MST memberi pengaruh yang nyata dimana pada taraf 3 kg NaCl perlakuan varietas lokal nyata bobot kering lebih berat dibanding Bisi2, berbeda dengan taraf 6 kg NaCl varietas Bisi2 nyata lebih berat. Perbedaan antara bobot kering (g) dengan perlakuan pemberian NaCl yang mendapat perlakuan varietas diperoleh pada Gambar 3.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Bobot Kering (g) umur 9 MST
900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
Gambar 3. Perbedaan antara Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl pada Umur 9 MST.
Dari pola perbedaan antara bobot kering (Gambar 3) terlihat bahwa ada konsentrasi garam yang rendah bobot kering tertinggi pada varietas Lokal sedangkan konsentrasi tinggi pada varietas Bisi2. Tabel 7.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan
Perlakuan
Umur Tanaman 3 MST 6 MST 9 MST 12 MST ------------------------------------------ g ------------------------------------------
Tanpa NaCl 34.98 339.41 a 625.66 928.05 3 kg per plot 33.44 319.24 b 677.54 1026.64 6 kg per plot 32.47 320.22 b 632.35 932.21 Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan bobot kering pada umur 3 MST dan 6 MST sedangkan pada umur 9 MST dan 12 MST mengalami peningkatan. Pada umur 3 MST, 9 MST dan 12 MST pemberian garam tidak memberi pengaruh yang nyata pada bobot kering sedangkan umur 6 MST memberi pengaruh
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
yang nyata dimana tanpa pemberian garam nyata bobot kering lebih berat dibanding pemberian 3 kg per plot dan 6 kg per plot, namun antara pemberian 3 kg per plot dan 6 kg perplot memberi pengaruh yang sama terhadap bobot kering. Tabel 8. Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 3MST, 6MST, 9MST Umur Tanaman Perlakuan 3 MST 6 MST 9 MST Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 ------------------------------------------ g -----------------------------------------Tanpa NaCl 4.33 3.49 58.89 77.21 125.64 151.61 3 kg per plot 3.82 3.67 51.89 63.57 317.74 132.49 6 kg per plot 3.62 3.59 51.79 68.62 84.87 150.83 Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 8, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan bobot kering tanaman pada varietas Lokal setiap umur pengamatan demikian juga varietas Bisi2 kecuali umur 3 MST. Untuk umur pengamatan 3 MST, 6 MST dan 9 MST pemberian garam tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap varietas Lokal dan Bisi2. Tabel 9.
Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 12 MST
NaCl,
Defoliasi Daun Defoliasi Seluruh Daun di bawah Tongkol Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 ------------------------------------------ g -----------------------------------------Tanpa NaCl 223.56 bc 218.55 c 239.47 b 223.20 c 207.34 cd 310.17 a 3 kg per plot 143.83 de 143.76 de 235.37 bc 273.12 abc 143.83 de 290.18 ab 6 kg per plot 143.92 de 215.28 c 132.36 c 132.36 c 207.80 cd 215.28 c Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan Perlakuan
Tanpa Defoliasi
Defoliasi Seluruh Daun di atas Tongkol
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 9, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan bobot kering pada varietas Lokal dan Bisi2 baik yang tanpa defoliasi maupun yang didefoliasi. Pada taraf 3 kg NaCl untuk Lokal perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata bobot kering lebih besar dibanding tanaman yang tidak dipangkas namun defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama dengan tanpa defoliasi terhadap bobot kering. Pada taraf 3 kg NaCl untuk Bisi2 perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol maupun defoliasi seluruh daun di bawah tongkol nyata bobot kering lebih besar dibanding tanaman yang tidak dipangkas, namun antara defoliasi seluruh daun di atas tongkol dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama terhadap bobot kering. Pada taraf 6 kg NaCl untuk Lokal perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol menghasilkan bobot kering yang sama besar dengan tanaman yang tidak dipangkas, namun defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata menghasilkan bobot kering lebih ringan dibanding defoliasi seluruh daun di bawah tongkol. Pada taraf 6 kg untuk Bisi2 perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol menghasilkan bobot kering nyata lebih ringan dibanding tanaman yang tidak dipangkas, namun antara defoliasi seluruh daun di atas tongkol dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama terhadap bobot kering. Perbedaan interaksi ketiga perlakuan terhadap bobot kering (g) tanaman jagung disajikan pada Gambar 4.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Tanpa Defoliasi
250
Bobot Kering (g) umur 12 MST
Bobot Kering (g) umur 12 MST
(a)
200 150 100
Bisi2 50
Lokal
0
Tanpa NaCl
3 kg per plot
350
Defoliasi Seluruh Daun di atas Tongkol
250 200 150 100
Bisi2 50
Lokal
0
Tanpa NaCl
6 kg per plot
(c) Bobot Kering (g) umur 12 MST
(b) 300
3 kg per plot
6 kg per plot
Defoliasi Seluruh Daun di bawah Tongkol
300 250 200 150 100
Bisi2
50
Lokal
0
Tanpa NaCl
3 kg per plot
6 kg per plot
Gambar 4. Perbedaan antara Bobot Kering (g) Tanaman Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl terhadap Defoliasi Daun Umur 12 MST Dari pola perbedaan antara bobot kering (Gambar 4) terlihat pada Grafik (a) tanpa defoliasi konsentrasi garam yang tinggi menghasilkan bobot kering terberat pada varietas Bisi2
sedangkan pada konsentrasi yang rendah varietas Lokal
menghasilkan bobot kering terberat. Grafik (b) memperlihatkan defoliasi seluruh daun diatas tongkol dengan konsentrasi garam yang tinggi maupun rendah
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
menghasilkan bobot kering terberat pada varietas Bisi2 dan pada Grafik (c) defoliasi seluruh daun dibawah tongkol dengan konsentrasi garam rendah maupun tinggi varietas Bisi2 menghasilkan bobot kering terberat. Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) Hasil data pengamatan nisbah luas daun (cm2.g-1) umur 3-12 MST tanaman jagung dan sidik ragamnya terdapat pada Lampiran 25 sampai 32.
Dari hasil sidik
ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi memberi pengaruh yang nyata terhadap nisbah luas daun pada pemberian garam NaCl dengan varietas umur 9 MST dan 12 MST, pemberian garam NaCl dan defoliasi umur 3, 6 dan 9 MST, perlakuan varietas dan defoliasi umur 6 MST serta interaksi ketiga perlakuan pemberian garam NaCl, varietas dan defoliasi pada umur 12 MST. Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) yang memberikan pengaruh yang nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 9, 10 dan 11. Tabel 10. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Varietas untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman Perlakuan
3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Tanpa NaCl
4.33
3.50
58.89
68.21
125.64 d
151.62 a
223.46 c
250.64 a
3 kg per plot
3.82
3.69
51.90
63.57
105.91 e
132.49 c
174.34 d
235.69 b
6 kg per plot 3.62 3.59 51.79 68.62 84.87 f 150.83ab 161.36 f 167.64 e Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Dari Tabel 10, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan nisbah luas daun pada varietas Lokal untuk setiap umur pengamatan, sedangkan pada varietas Bisi2 mengalami peningkatan kecuali umur 12 MST. Pada umur 3 MST dan 6 MST pemberian garam pada varietas Lokal dan Bisi2 tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap nisbah luas daun sedangkan umur 9 MST dan 12 MST memberi pengaruh yang nyata. Untuk umur 9 MST pada taraf 3 kg NaCl varietas Bisi2 nyata nisbah luas daun lebih luas dibanding Lokal, demikian juga pada umur 12 MST. Hasil yang sama juga terjadi pada taraf 6 kg NaCl. Perbedaan antara nisbah luas daun (cm2.g-1) dengan perlakuan pemberian
Nisbah Luas Daun (cm 2 .g -1 ) um ur 9 M ST
NaCl yang mendapat perlakuan varietas dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6
160 140 120 100 80 60 40 20 0
Bisi2 Lokal Tanpa NaCl
3 kg per plot
6 kg per plot
Gambar 5. Perbedaan antara Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) Tanaman Jagung pada Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl pada Umur 9 MST Dari pola perbedaan antara Nisbah Luas Daun (Gambar 5) terlihat bahwa Nisbah Luas Daun varietas Bisi2 lebih luas baik pada konsentrasi rendah maupun tinggi dibanding lokal.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Nisbah Luas Daun (cm 2 .g -1 ) um ur 12 M ST
300 250 200 150 100
Bisi2
50
Lokal
0 Tanpa NaCl
3 kg per plot
6 kg per plot
Gambar 6. Perbedaan antara Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) Tanaman Jagung pada Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl pada Umur 12 MST Dari pola perbedaan antara Nisbah Luas Daun (Gambar 6) terlihat bahwa Nisbah Luas Daun varietas Bisi2 lebih luas baik pada konsentrasi rendah maupun tinggi dibanding lokal. Tabel 11. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Defoliasi untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman
Perlakuan 3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
Tanpa NaCl
3.92 a
63.55 a
138.63 a
237.05
3 kg per plot
3.76 a
57.73 a
119.20 b
205.02
6 kg per plot 3.61 a 60.21 a 117.85 b 174.50 Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 11, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan nisbah luas daun untuk setiap umur pengamatan. Pada umur 3 MST dan 6 MST tanpa diberi garam dengan diberi garam memberi pengaruh yang sama terhadap nisbah luas daun.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Untuk umur 9 MST tanpa pemberian garam nisbah luas daun nyata lebih luas dibanding pemberian 3 kg NaCl dan 6 kg NaCl sedangkan antara pemberian 3 kg NaCl dan 6 kg NaCl memberi pengaruh yang sama terhadap nisbah luas daun. Pada umur 12 MST pemberian garam tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap nisbah luas daun. Tabel 12. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 12 MST Defoliasi Daun Perlakuan
Tanpa Defoliasi
Defoliasi Seluruh Daun di atas Tongkol
Defoliasi Seluruh Daun di bawah Tongkol Lokal Bisi2
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Tanpa NaCl
5.04 e
8.07 a-e
5.10 e
8.66 a-d
6.87 b-e
5.81 de
3 kg per plot
9.41 ab
9.01 a-c
6.05 c-e
5.57 e
9.45 ab
6.06 cde
6 kg per plot 9.47 ab 6.72 b-e 10.74 a 10.91 a 6.48 b-e 7.62 b-e Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 12, dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam pada Lokal menyebabkan terjadinya peningkatan nisbah luas daun pada defoliasi seluruh daun di atas tongkol, demikian juga pada defoliasi seluruh daun di bawah tongkol. Hal yang sama juga dapat dilihat pada Bisi2 dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan peningkatan nisbah luas daun pada defoliasi seluruh daun di atas tongkol dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol Pada taraf 3 kg NaCl perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata nisbah luas daun lebih kecil dibanding tanaman yang tidak dipangkas namun antara
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
tanpa defoliasi dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol memiliki pengaruh yang sama terhadap nisbah luas daun. Pada taraf 6 kg NaCl perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata luas daun lebih besar dibanding tanaman tidak dipangkas namun antara tanpa defoliasi dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol memiliki pengaruh yang sama terhadap nisbah luas daun. Pada taraf 3 kg NaCl perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata memiliki pengaruh yang sama dengan tanaman yang tidak dipangkas terhadap nisbah luas daun namun tanpa defoliasi nyata nisbah luas daun lebih besar dibanding defoliasi seluruh daun di bawah tongkol. Pada taraf 6 kg NaCl perlakuan defoloasi defoliasi seluruh daun di atas tongkol dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol memiliki nisbah luas daun yang sama dengan tanaman yang tidak dipangkas. Dari Tabel 11dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan terjadinya penurunan nisbah luas daun pada defoliasi seluruh daun di atas tongkol sedangkan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol mengalami peningkatan. Pada taraf 3 kg NaCl untuk Lokal perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata nisbah luas daun lebih kecil dibanding tanaman yang tidak dipangkas namun tanpa defoliasi dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama terhadap nisbah luas daun. Demikian juga pada taraf 3 kg NaCl untuk Bisi2 .
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada taraf 6 kg NaCl untuk Lokal perlakuan defoliasi tanpa defoliasi dan defoliasi seluruh daun di atas tongkol menghasilkan nisbah luas daun lebih luas dibanding defoliasi seluruh daun di bawah tongkol. Pada taraf 6 kg NaCl untuk Bisi2 perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata nisbah luas daun lebih luas dibanding tanaman tidak dipangkas namun defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama terhadap nisbah luas daun dengan tanpa defoliasi. Perbedaan ketiga interaksi kombinasi perlakuan terhadap nisbah luas daun (cm2.g-1) umur 9 MST tanaman jagung disajikan pada Gambar 7. Tanpa Defoliasi
Nisbah Luas Daun umur 12 MST
(a) 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
(b) Nisbah Luas Daun umur 12 MST
12
Defoliasi Seluruh Daun di atas Tongkol
10
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl
3 kg per plot
(c) Nisbah Luas Daun umur 12 MST
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
8 6 4 Bisi2
2
Lokal
0
6 kg per plot
Tanpa NaCl
3 kg per plot
6 kg per plot
Defoliasi Seluruh Daun di bawah Tongkol
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl
3 kg per plot
6 kg per plot
Gambar 7. Perbedaan antara Nisbah Luas Daun (cm2.g-1) Tanaman Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan NaCl terhadap Defoliasi Daun pada Umur 12 MST
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Dari pola perbedaan antara Nisbah Luas daun (Gambar 7) terlihat bahwa pada Grafik (a) untuk tanpa defoliasi dengan meningkatnya konsentrasi garam terjadi penurunan terhadap Nisbah Luas Daun, dan pada defoliasi seluruh daun diatas tongkol dengan meningkatnya konsentrasi garam sampai 3 kg/plot terjadi penurunan terhadap Nisbah Luas Daun, kemudian Nisbah Luas Daun mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan konsentrasi garam, sedangkan defoliasi seluruh daun dibawah tongkol Nisbah Luas Daun mengalami penurunan dengan meningkatnya konsentrasi garam. Pada Grafik (b) untuk tanpa defoliasi Nisbah Luas Daun mengalami peningkatan dengan meningkatnya konsentrasi garam sampai 3 kg/plot, kemudian mengalami penurunan dengan peningkatan konsentrasi garam, pada defoliasi seluruh daun diatas tongkol Nisbah Luas Daun mengalami penurunan dengan meningkatnya konsentrasi garam, sedangkan defoliasi seluruh daun diatas tongkol peningkatan konsentrasi garam sampai 3 kg/plot terjadi penurunan terhadap Nisbah Luas Daun kemudian meningkat sejalan dengan meningkatnya konsentrasi garam. Pada Grafik (c) untuk tanpa defoliasi peningkatan konsentrasi garam menyebabkan peningkatan terhadap Nisbah Luas Daun demikian juga untuk defoliasi seluruh daun dibawah tongkol, sedangkan defoliasi seluruh daun diatas tongkol peningkatan konsentrasi garam menyebabkan penurunan terhadap Nisbah Luas Daun.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 13. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan Varietas dan Defoliasi Daun untuk Setiap Umur Pengamatan Umur Tanaman
Perlakuan Lokal
3 MST
6 MST
9 MST
12 MST
3.93
54.19 b
105.47
186.39
Bisi2 3.59 66.80 a 144.98 2224.65 Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa perlakuan varietas tidak memberi pengaruh yang nyata pada umur 3 MST, 9 MST dan 12 MST sedangkan 6 MST memberi pengaruh yang nyata dimana varietas Bisi2 nyata lebih luas dibanding Lokal. Tabel 14. Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl,Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 3 MST, 6 MST dan 9 MST Umur Tanaman Perlakuan
3 MST
6 MST
9 MST
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Lokal
Bisi2
Tanpa NaCl
4.33
3.50
58.89
68.21
125.64
151.62
3 kg per plot
3.82
3.69
51.90
63.57
105.91
132.49
6 kg per plot 3.62 3.59 51.79 68.62 84.87 150.83 Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan terjadinya penurunan nisbah luas daun pada defoliasi seluruh daun di atas tongkol sedangkan pada defoliasi seluruh daun di bawah tongkol mengalami penurunan.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Laju Asimilasi Bersih (g.cm-2.minggu-1) Hasil data pengamatan Laju asimilasi bersih (g. cm2.minggu-1) 1, 2 dan 3 tanaman jagung dan sidik ragamnya terdapat pada Lampiran 33 sampai 38.
Dari
hasil sidik ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi memberi pengaruh yang nyata terhadap laju asimilasi bersih pada pemberian garam NaCl dengan defoliasi untuk LAB1, LAB2 dan LAB3, sedangkan interaksi lainnya tidak mmberikan pengaruh yang nyata. Laju asimilasi bersih (g. cm2.minggu-1) yang memberikan pengaruh yang nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 14.
Tabel 15. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan defoliasi untuk LAB1, LAB2 dan LAB3. Perlakuan
Umur Tanaman LAB1 (3-6 MST)
LAB2 (6-9 MST)
LAB3 (9-12 MST)
Tanpa NaCl
145.61a
53.67a
20.82a
3 kg per plot
112.78b
50.60b
21.83a
6 kg per plot 107.78b 43.40c 23.71a Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan terjadinya penurunan laju asimilasi bersih satu (LAB1) dan laju asimilasi bersih dua (LAB2) sedangkan laju asimilasi bersih tiga (LAB3) mengalami peningkatan. Pada LAB1 tanpa pemberian garam nyata lebih berat dibanding dengan konsentrasi garam 3 kg per plot dan 6 kg per plot, namun antara konsentrasi garam 3
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
kg per plot dan 6 kg per plot mempunyai pengaruh yang sama terhadap laju asimilasi bersih. Pada LAB2 tanpa pemberian garam nyata laju asimilasi bersih lebih berat dibanding konsentrasi garam 3 kg per plot dan 6 kg per plot demikian juga antara konsentrasi garam 3 kg per plot dan 6 kg per plot. Pada LAB3 tanpa diberi garam dengan diberi garam mempunyai pengaruh yang sama terhadap laju asimilasi bersih. Genotipe yang toleran memiliki laju respirasi yang lebih kecil dari pada genotipe yang peka, sehingga energi yang digunakan untuk mengatasi cekaman salinitas bagi genotipe yang toleran menjadi berkurang. Genotipe yang toleran berhasil mengatasi cekaman salinitas dengan cara meningkatkan kadar zat-zat yang bersifat yang bersifat melindungi tanaman (delestrosa/ gula total) dan menekan kadar zat-zat yang bersifat meracuni seperti leusin, isoleusin, NH3, tirosin, metionin dan fenil alanin (Bintoro, 1989 dalam Sopandie, 2003). Penggunaan varietas unggul Bisi2 relatif selalu lebih unggul dalam segala hal yaitu penampilan daunnya, kejaguran tanaman dan kesesuaian tanaman terhadap semua kondisi tanah maupun iklim dapat lebih adaptif, sedangkan varietas Lokal hanya adaptif pada satu daerah tertentu saja yang artinya tidak semua varietas Lokal dapat menyesuaikan terhadap kondisi iklim maupun tanahnya.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Laju Tumbuh Relatif (g.tan-1.minggu-1) Hasil data pengamatan Laju tumbuh relatif (g.tan-1.minggu-1) 1, 2 dan 3 tanaman jagung dan sidik ragamnya terdapat pada Lampiran 39 sampai 44.
Dari
hasil sidik ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi memberi pengaruh yang nyata terhadap laju tumbuh relatif pada interaksi ketiga perlakuan NaCl, varietas dan defoliasi hanya pada LTR3, sedangkan interaksi lainnya tidak nyata pengaruhnya. Laju tumbuh relatif (g.tan-1.minggu-1) yang memberikan pengaruh yang nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 15. Tabel 16. Laju Tumbuh Relatif 1 (g.tan-1.minggu-1) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl, Varietas dan Defoliasi untuk LTR1, LTR2 dan LTR3 Umur Tanaman Perlakuan
LTR1 (3-6 MST) Lokal
Bisi2
LTR2 (6-9 MST) Lokal
Bisi2 -1
LTR3 (9-12MST) Lokal
Bisi2
-1
----------------------------------------g.tan .minggu -----------------------------------Tanpa NaCl
5.67
7.51
0.87
1.00
0.24 a
0.27 a
3 kg per plot
8.30
6.88
0.88
0.95
0.23 a
0.25 a
8.89 8.42 0.89 0.98 0.20 a 0.26 a 6 kg per plot Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari tabel 16 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan terjadinya peningkatan laju tumbuh relatif satu (LTR1) dan laju tumbuh relatif dua (LTR2), kemudian mengalami penurunan pada tumbuh relatif tiga (LTR3), sedangkan pada varietas Bisi2 dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan peningkatan laju tumbuh relatif satu (LTR1) kemudian mengalami penurunan pada laju tumbuh relatif dua (LTR2) dan laju tumbuh relatif tiga (LTR3).
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pada laju tumbuh relatif satu (LTR1) dan laju tumbuh relatif dua (LTR2) pemberian garam pada varietas Lokal dan Bisi2 tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju tumbuh relatif sedangkan pada laju tumbuh relatif tiga (LTR3) memberi pengaruh yang nyata dimana pada taraf 3 kg NaCl perlakuan varietas Lokal dan Bisi2 memberi pengaruh yang sama terhadap laju tumbuh relatif, demikian juga pada taraf 6 kg NaCl. Perbedaan antara Laju Tumbuh Relatif 1 (g.tan-1.minggu-1) dengan perlakuan
-1
Laju Tumbuh Relatif (g.tan .minggu )
pemberian NaCl yang mendapat perlakuan varietas diperoleh pada Gambar 8.
0,30
-1
0,25 0,20 0,15 0,10
Bisi2
0,05
Lokal
0,00
Tanpa NaCl
3 kg per plot
6 kg per plot
Gambar 8. Perbedaan antara Laju Tumbuh Relatif (g.tan-1.minggu-1) Tanaman Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl. Dari pola perbedaan Laju Tumbuh Relatif (Gambar 8) terlihat bahwa laju tumbuh relatif varietas Bisi2 lebih cepat baik pada konsentrasi rendah maupun tinggi dibanding Lokal.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Panjang akar (cm) Hasil data pengamatan panjang akar (cm) tanaman jagung dan sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 45 sampai 52. Dari hasil sidik ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi memberi pengaruh yang nyata terhadap panjang akar pada interaksi ketiga perlakuan NaCl, varietas dan defoliasi daun umur 12 MST. Panjang akar (cm) yang memberikan pengaruh yang nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 16.
Tabel 17. Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan Pemberian NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 3 MST, 6 MST dan 9 MST Umur Tanaman Perlakuan 3 MST 6 MST) 9 MST) Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 ------------------------------------------------ cm ------------------------------------------------19.78 21.27 29.08 34.32 48.95 58.37 Tanpa NaCl 20.05 19.19 33.35 37.26 46.09 57.21 3 kg per plot 16.23 18.56 24.87 37.11 59.91 55.72 6 kg per plot Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 17 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan panjang akar varietas Lokal umur 3 MST dan 6 MST, kemudian mengalami peningkatan pada umur 9 MST sedangkan pada varietas Bisi2 dengan meningkatnya konsentrasi garam menyebabkan penurunan panjang akar umur 3 MST dan 9 MST dan mengalami peningkatan umur 6 MST. Untuk umur 3, MST, 6 MST dan 9 MST pemberian garam tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap varietas Lokal dan Bisi2.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 18. Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun untuk Umur Pengamatan 12 MST Defoliasi Daun Defoliasi Seluruh Defoliasi Seluruh Perlakuan Tanpa Defoliasi Daun di atas Daun di bawah Tongkol Tongkol Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 --------------------------------------- cm --------------------------------------37.67 a-d 28.67 g 30.00g 32.33d-g 27.33g 29.33g Tanpa NaCl 29.00 g 35.67b-e 35.33c-f 37.00a-d 31.33e-g 36.00be 3 kg per plot 38.67 a-c 42.00a 40.35ab 41.33ab 41.00a 39.67a-c 6 kg per plot Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam pada Lokal menyebabkan terjadinya peningkatan panjang akar pada defoliasi seluruh daun di atas tongkol dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol. Hal yang sama juga terjadi pada Bisi2 . Pada taraf 3 kg per plot untuk Lokal perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol nyata panjang akar lebih panjang dibanding tanaman yang tidak dipangkas namun antara tanpa defoliasi dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama terhadap panjang akar. Demikian juga pada taraf 3 kg per plot untuk Bisi2 . Pada taraf 6 kg per plot untuk Lokal perlakuan defoliasi seluruh daun di atas tongkol dan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama dengan tanaman yang tidak dipangkas. Demikian juga pada taraf 6 kg per plot untuk Bisi2 .
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Perbedaan ketiga interaksi kombinasi akibat perlakuan terhadap panjang akar tanaman jagung umur 12 MST disajikan pada Gambar 9.
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
(b) Defoliasi Seluruh Daun di Atas Tongkol Panjang Akar(cm) umur 12 MST
Panjang Akar(cm) umur 12 MST
(a) Tanpa Defoliasi
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
Panjang Akar(cm) umur 12 MST
(c) Defoliasi Seluruh Daun di Bawah Tongkol 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Bisi2 Lokal
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
Gambar 9. Perbedaan antara Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung pada Berbagai Varietas yang Mendapat Perlakuan Pemberian NaCl terhadap Defoliasi Daun pada Umur 12 MST
Dari pola perbedaan antara panjang akar (Gambar 9) terlihat bahwa pada Grafik (a) tanpa defoliasi kenaikan konsentrasi garam sampai 3kg NaCl menyebabkan penurunan panjang akar, setelah itu kenaikan konsentrasi garam menyebabkan kenaikan panjang akar pada varietas Lokal, sedangkan varietas Bisi2
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
kenaikan konsentrasi garam menyebabkan kenaikan panjang akar. Grafik (b) defoliasi seluruh daun diatas tongkol kenaikan konsentrasi garam menyebabkan kenaikan panjang akar pada varietas Lokal dan Bisi2 . Grafik (c) defoliasi seluruh daun dibawah tongkol kenaikan konsentrasi garam menyebabkan kenaikan panjang akar pada varietas Lokal demikian juga varietas Bisi2 .
Bobot Biji Pipilan (g) Hasil data pengamatan bobot biji pipilan
(g) tanaman jagung dan sidik
ragamnya terdapat pada Lampiran 53 dan 54. Dari hasil sidik ragam diperoleh bahwa perlakuan interaksi memberi pengaruh yang nyata terhadap bobot biji pipilan pada pemberian NaCl dengan defoliasi sedangkan interaksinya tidak memberikan pengaruh yang nyata. Bobot biji pipilan (g) yang memberikan pengaruh yang nyata akibat perlakuan interaksi disajikan pada Tabel 18.
Tabel 19. Bobot biji pipilan (g/plot) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Defoliasi Daun Defoliasi Daun Defoliasi Defoliasi Perlakuan Rataan Tanpa Defoliasi Seluruh Daun Di Seluruh Daun Di atas Tongkol bawah Tongkol --------------------------------------------- g/plot --------------------------------------26.22 a 16.42 cd 16.27 d 19.63 Tanpa NaCl 20.90 bcd 11.26 c 21.02 abc 13.95 3 kg per plot 22.68 ab 18.40 bcd 19.28 bcd 17.41 6 kg per plot 23.26 a 16.38 c 18.86 b Rataan Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya konsentrasi garam terjadi penurunan bobot biji pipilan pada perlakuan tanpa defoliasi sedangkan defoliasi seluruh daun di atas tongkol mengalami peningkatan demikian juga dengan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol. Pada taraf 3kg NaCl perplot tanpa defoliasi dengan defoliasi nyata menghasilkan bobot biji pipilan yang lebih berat namun dengan defoliasi seluruh daun di bawah tongkol menghasilkan pengaruh yang sama. Pada taraf 6kg NaCl perplot tanpa defoliasi dengan defoliasi menghasilkan pengaruh yang sama terhadap bobot biji pipilan. Pada perlakuan defoliasi tanpa defoliasi nyata menghasilkan bobot biji pipilan yang lebih berat dibanding di defoliasi. Tabel 20. Bobot biji pipilan (g/plot) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl dan Varietas Varietas
Perlakuan
Lokal Bisi2 -------------------------------- g/plot -----------------------------------18.53 20.73 Tanpa NaCl 21.25 21.66 3 kg per plot 19.94 20.33 6 kg per plot Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Tabel 21. Bobot biji pipilan (g/plot) Tanaman Jagung pada Berbagai Perlakuan NaCl, Varietas dan Defoliasi Daun Defoliasi Daun Perlakuan
Tanpa NaCl 3 kg per plot 6 kg per plot
Defoliasi Seluruh Daun Di bawah Tongkol Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 Lokal Bisi2 ------------------------------------------ g/plot --------------------------------------23.87 28.57 14.47 18.37 17.27 15.27 22.71 19.10 20.13 24.73 20.92 21.13 22.20 23.15 18.10 18.80 19.53 19.03 Tanpa Defoliasi
Defoliasi Seluruh Daun Di atas Tongkol
Keterangan: Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama pada kolom atau baris yang sama, menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 % berdasarkan Uji Jarak Duncan
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pembahasan Pengaruh Interaksi Defoliasi Daun Dengan NaCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Interaksi pemberian NaCl dan defoliasi daun memberi pengaruh yang nyata pada parameter luas daun pada umur 3 MST dengan luas daun tertinggi pada perlakuan (Tanpa NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol) dan terendah (6kg NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol), indeks luas daun 3MST dengan nisbah luas daun tertinggi (Tanpa NaCl tanpa defoliasi) dan terendah (6kg NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol), bobot kering 6 MST dengan bobot kering tertinggi (Tanpa NaCl tanpa defoliasi) dan terendah (6kg NaCl defoliasi seluruh daun di bawah tongkol), nisbah luas daun 3 MST, 6 MST dan 9 MST dengan bobot kering tertinggi (Tanpa NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol) dan terendah (3kg NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol) untuk 3 MST (Tanpa NaCl defoliasi seluruh daun di bawah tongkol) tertinggi dan terendah (6kg NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol) untuk 6 MST (Tanpa NaCl defoliasi seluruh daun di atas tongkol) tertinggi dan terendah (Tanpa NaCl defoliasi seluruh daun di bawah tongkol) dan umur 9 MST LAB1, LAB2 dan LAB3, dimana untuk LAB1 tertinggi (Tanpa NaCl tanpa defoliasi) dan terendah (6kg NaCl tanpa defoliasi), LAB2 tertinggi (6kg NaCl defoliasi seluruh daun di bawah tongkol) dan terendah (3kg NaCl defoliasi seluruh daun di bawah tongkol), bobot biji pipilan umur 12 MST dengan bobot biji pipilan terberat (Tanpa
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
NaCl tanpa defoliasi) dan terendah (Tanpa NaCl defoliasi seluruh daun di bawah tongkol). Dari seluruh interaksi yang terbentuk di atas khususnya umur 3 MST, 6 MST dan 9 MST yang berperan mempengaruhi parameter adalah pemberiaan garam NaCl, karena pada saat itu tanaman belum di defoliasi semua daunnya diatas maupun dibawah tongkol. Defoliasi baru dilakukan pada umur 11 MST. Dari hasil pengukuran DHL satu minggu setelah garam diberikan pada plot percobaan untuk pemberian 3kg NaCl 6,11 mmhos/cm, 6kg NaCl 6,30 mmho/cm jadi telah tercapai tingkat salinitas tanah. Walaupun setelah 4 minggu dari benih ditanam dilakukan pengukuran DHL terjadi penurunan 3kg NaCl 0,024 mmhos/cm, 6 kg NaCl 0,061 mmhos/cm. Namun efek garam dari pengukuran sebelumnya yang telah mencapai salinitas telah mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena garam telah masuk ke tanaman, sel-sel jaringan akar telah menyerap garam. Marshner (1995) menyatakan bahwa tanaman yang tumbuh dalam media bergaram akan mengalami dua tekanan fisiologis. Pertama, pengaruh racun dari ion Sodium dan Klorida yang dapat menghancurkan struktur enzim dan makro molekul lainnya, merusak organel sel, mengagnggu fotosintesis dan respirasi, menghambat sintesis protein dan menyebabkan terjadinya kekurangan ion. Kedua, tanaman terkena resiko kekeringan fisiologis, dimana tanaman harus mempertahankan potensial osmotik yang lebih rendah untuk mencegah pergerakan air dari akar ke tanah. Jika
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
kondisi ini berlangsung lama dan berat maka akan dapat mengakibatkan penurunan pertumbuhan bahkan kematian tanaman (Greeway dan Munns, 1980). Pengaruh buruk dari salinitas yang paling umum dan paling menonjol adalah terhambatnya pertumbuhan tanaman. Dengan meningkatnya salinitas menyebabkan terakumulasinya Na+ dan Cl- didalam jaringan tanaman terutama daun sehingga kepekatan ion tersebut dalam jaringan tanaman menjadi tinggi. Hasil ini sesuai dengan penelitian Kanvar Bhambosa, (1969) pada tanaman jeruk (citrus sinensis), bahwa peningkatan konsentrasi garam NaCl dapat menurunkan pertumbuhan tanaman. Pengurangan luas daun merupakan parameter pertumbuhan adalah bentuk mekanisme toleransi tanaman terhadap tanah salin yaitu mekanisme morfologi seperti yang dinyatakan Maas dan Nieman (1978) dalam Gedoan (2004) bahwa salah satu perubahan akibat salinitas tinggi yaitu pengurangan luas daun, yang akan mempengaruhi indeks luas daun. Hasil uji korelasi nilai r = 0.6 yang bersifat korelasi positif artinya kedua parameter berubah ke arah yang sama. Penurunan luas daun juga mempengaruhi bobot kering tanaman karena daun dan jaringan hijau lainnya adalah sumber utama assimilat yang digunakan untuk pertumbuhan akar, batang dan daun melalui proses fotosintesa. Hasil uji korelasi nilai r = 0.2 yag bersifat korelasi positif. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Brugham (1956) di New Zealand pada tanaman clover rumput rye terjadi peningkatan bobot
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
kering tanaman sejalan dengan peningkatan indeks luas daun sampai pada batas optimum (Gardner, 1985). Daun berfungsi sebagai organ utama fotosintesa pada tumbuhan tingkat tinggi permukaan luas daun yang luas dan datar memungkinkannya menangkap cahaya semaksimal mungkin. Peningkatan level salinitas tanah akan menyebabkan terjadinya penurunan pertumbuhan tajuk sehingga mengakibatkan penurunan area fotosintesis pada tanaman (Hirrel dan Gerdemann, 1980. Possetal, 1985). Hal ini mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat oleh pengaruh cekaman air atau ion beracun terhadap pertumbuhan tanaman. Pemberian garam 250 mg NaCl pada tanaman lada menghasilkan luas daun terendah. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya hambatan terhadap serapan unsur Mg sehingga laju fotosintesis terhambat yang berpengaruh terhadap pertumbuhan daun (Maslahah, 2003). Untuk bobot biji pipilan berpengaruh nyata pada umur 12 MST dengan bobot biji pipilan terberat (tanpa NaCl tanpa defoliasi). Hal ini disebabkan karena tanaman terhindar dari pengaruh buruk garam yang dapat menurunkan luas daun akibat dari Na yang berlebihan yang dapat mengganggu metabolisme N. Selain dapat mengganggu metabolisme N tanaman stress garam sering menyerupai tanaman dengan defisiensi P yang mempunyai daun lebih sempit, lebih
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
gelap, menurunnya nisbah tajuk akar, berkurangnya makan, menunda dan menurunkan pembungaan dan jumlah serta ukuran buah lebih kecil (Harjadi dan Sudirman, 1988). Agar dapat memanfaatkan radiasi matahari secara efisien, tanaman budidaya harus dapat menyerap sebagian besar radiasi melalui jaringan biosintesisnya yang hijau (Gardner, 1985), dengan tanpa defoliasi jumlah radiasi yang diterima tanaman lebih banyak sehingga pasokan assimilat ke tongkol lebih banyak. Hal ini menurut Murata dan Matsuhima (1978) produksi bahan kering atau assimilat berkorelasi positip dengan laju fotosintesis hanya jika radiasi sinar matahari yang diterima tanaman tinggi, namun akan menjadi negatif jika radiasi matahari yang diterima rendah.
Pengaruh Interaksi Varietas dengan NaCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Interaksi pemberian garam NaCl dan varietas memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter luas daun umur 12 MST, indeks luas daun 12 MST, nisbah luas daun 9 MST dan 12 MST dan panjang akar 12 MST. Jumlah dan ukuran daun dipengaruhi oleh genotipe dan lingkungan (Humphries dan Whuler, 1963 dalam,Gardener, 1991). Pemupukan nitrogen berpengaruh nyata terhadap perluasan daun, terutama lebar dan luas daun. Namun faktor lingkungan tanah sangat berperan dalam ketersediaan N dalam tanah seperti
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
yang dilaporkan FAO (1978) dalam Manurung (1987) dimana Na yang berlebihan dapat mengganggu metabolisme N pada kapas, sehingga terjadi penimbunan amonia pada tempat-tempat tertentu yang dapat mengganggu metabolisme secara keseluruhan. Pada pemberian garam pada varietas Lokal dan Bisi2 ternyata menurunkan luas daun dan berakibat kepada penurunan indeks luas daun dan nisbah luas daun. Hasil uji korelasi nilai r = 0.6 dan r = 0.2 yang bersifat korelasi positif. Secara keseluruhan dari parameter yang berbeda nyata pemberian garam NaCl pada konsentrasi tinggi 6 kg per plot memberikan hasil yang tertinggi. Hal ini menunjukkan varietas Bisi2 lebih toleran terhadap cekaman garam dibanding lokal.
Tanaman yang peka terhadap salinitas tidak dapat menangontrol kelebihan serapan ion, akibatnya konsentrasi garam di dalam tinggi dan meracuninya, sebab mekanisme komparmentasi di dalam sel tersebut tidak dapat terlaksana. Keracunan ion tersebut dapat berlangsung di seluruh membran sel. Konsentrasi garam yang tinggi di sitoplasma akan merusak enzim dan organnela (Lauchi dan Epsteim, 1984 dalam Sopandie, 2003). Genotipe yang toleran memiliki laju respirasi yang lebih kecil dari pada genotipe yang peka, sehingga energi yang digunakan untuk mengatasi cekaman salinitas bagi genotipe yang toleran menjadi berkurang. Genotipe yang toleran berhasil mengatasi cekaman salinitas dengan cara meningkatkan kadar zat-zat yang
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
bersifat melindungi tanaman (dekstrosa/ gula total ) dan menekan kadar zat-zat yang bersifat meracuni seperti leusin, isoleusin, NH3, tirosin, metionin dan fenil alanin (Bintoro, 1989 dalam Sopandie, 2003). Kemampuan tanaman beradaptasi pada daerah bergaram berhubungan dengan kemampuan tanaman memanfaatkan natrium terutama untuk menggantikan peranan kalium (Mengel dan Kirby, 1982). Di samping itu Na tersebut membantu dalam keseimbangan fungsi ketersediaan air dan serapan larutan yang optimal sehingga transpor air dari larutan media ke tanaman berjalan lancar. Akibatnya terjadi peningkatan laju fotosintesis yang diikuti dengan semakin besarnya hasil asimilasi seperti karbohidrat. Karbohidrat dibutuhkan oleh tanaman sebagai sumber karbon dan oksigen dalam proses metabolismenya. Ismail (1998) menyatakan bahwa tanggap tanaman terhadap Na berbeda-beda tergantung genotipe tanamannya. Perbedaan tersebut berkaitan dengan perbedaan toleransi dari setiap genotipe tanaman terhadap garam dapur (NaCl). Hasson, Porath dan Poljakoff dalam Harjadi (1988) telah melaporkan beberapa pengaruh NaCl pada ujung akar “pea” yaitu menunjukkan terganggunya metabolisme karbohidrat, sehingga mengganggu pertumbuhan akar. Namun pengaruhnya tidak sebesar pengaruh terhadap tajuk. Tanaman jagung yang stres garam sering menyerupai tanaman dengan defisiensi P yang mempunyai daun lebih sempit, lebih gelap dan menurunnya nisbah tajuk.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Pengaruh Interaksi Varietas, NaCl dan Defoliasi Daun Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Tanaman jagung yang diberi perlakuan varietas, NaCl dan defoliasi daun memberi respon yang nyata pada parameter bobot kering tanaman, nisbah luas daun dan panjang akar tanaman umur 12 MST serta laju tumbuh relatif 3. Jika diamati pengaruh kombinasi perlakuan untuk setiap parameter terjadi perbedaan fluktuasi yang beragam yaitu pada bobot kering tanaman terberat tanpa NaCl, Bisi2 defoliasi seluruh daun di bawah tongkol (310.16 g), nisbah luas daun terbesar 6 kg NaCl Bisi2 defoliasi seluruh daun di atas tongkol (10.90 cm2. g
-1
),
panjang akar terpanjang 6 kg NaCl Bisi2 tanpa defoliasi (42.00 cm) umur 12 MST dan LTR3 (0.28 g.tan-1.minggu-1 ). Dari hasil yang diperoleh ternyata untuk seluruh parameter yang berbeda nyata tidak disebabkan oleh kombinasi perlakuan yang sama, namun secara keseluruhan kombinasi perlakuan
varietas Bisi2 memberikan hasil terbaik pada
setiap kombinasi perlakuan. Hal ini disebabkan karena varietas unggul lebih adaptif pada lingkungan salin (Marsi, 2003). Untuk defoliasi pengaruhnya beragam pada bobot kering yang terbaik defoliasi seluruh daun di bawah tongkol karena daun di bagian bawah aktifitas respirasi lebih besar dari fotosintesa sehingga daun sebelah bawah mendapat pasokan asimilat dari daun sebelah atas (Tanaka, 1972). Dengan membuang daun sebelah
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
bawah asimilat yang dihasilkan oleh daun sebelah atas lebih terakumulasi pada jaringan tanaman yang berakibat kepada bobot kering. Pada jagung, Peaslee dalam Gardner (1991) mengukur laju fotosintesis yang lebih rendah pada daun-daun yang lebih bawah. Laju fotosintesis yang rendah ini dihubungkan dengan adanya kandungan kalium, fosfor, magnesium dan nitrogen. Tampaknya apabila nutrien ini dalam persediaan terbatas, nutrien ini ditranslokasikan dari daun tua ke daun yang lebih muda yang menyebabkan makin cepatnya proses penuaan pada daun-daun sebelah bawah. Pada nisbah luas daun defoliasi seluruh daun di atas tongkol menghasilkan hasil yang terbaik, artinya daun lebih luas karena daun sebelah bawah merupakan daun yang lebih awal terbentuk dari pada daun sebelah atas sehingga pertumbuhan lebih lama dan daun yang dihasilkan lebih lebar dan panjang. Panjang akar dan Laju Tumbuh Relatif Tiga konsentrasi garam yang lebih tinggi 6 kg NaCl pada varietas Bisi2 dengan tanpa defoliasi menghasilkan hasil yang terbaik. Pengamatan terhadap panjang akar pada konsentrasi garam yang tinggi menghasilkan panjang akar terpanjang, hal ini sesuai dengan Harjadi dan Sudirman (1988) yang menyatakan bahwa akar biasanya kurang terhambat dibandingkan dengan tajuk meskipun akar merupakan organ secara langsung kontak dengan garamgaram yang berlebihan.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Laju Tumbuh Relatif 3 tanpa defoliasi memberikan hasil yang terbaik. Laju tumbuh relatif menunjukkan peningkatan berat kering dalam suatu interval waktu, dalam hubungannya dengan berat asal (Gardner, 1991). Hasil berat kering total merupakan akibat efsiensi penyerapan dan pemanfaatan radiasi matahari yang tersedia sepanjang musim pertumbuhan oleh tajuk tanaman budidaya, dengan membiarkan daun atau tanpa defoliasi maka semakin banyak cahaya yang dapat diserap tanaman sehingga berat kering yang dihasilkan makin besar. Untuk memperoleh laju pertumbuhan tanaman budidaya yang maksimum harus terdapat banyak daun untuk menyerap sebagian besar radiasi matahari yang jatuh ke atas tajuk tanaman dan juga berapa lama tanaman budidaya trsebut dapat mempertahankan tajuk daun yang aktif dan hijau (Gardner, 1991).
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pemberian
garam
mempengaruhi
pertumbuhan
varietas
yang
diuji.
Pertumbuhan nyata menurun sejalan dengan meningkatnya konsentrasi garam, namun setiap varietas memiliki toleransi yang berbeda akibat meningkatnya konsentrasi garam. Varietas Bisi2 lebih toleran dari Lokal, hal ini dapat dilihat dari pemberian konsentrasi garam tertinggi 6 kg per plot menghasilkan bobot biji pipilan terberat (20,33 g/plot). Perlakuan tanpa defoliasi dengan tanpa pemberian garam memberikan hasil yang terbaik terhadap bobot biji pipilan (26,22 g/plot). Interaksi pemberian garam, varietas dan defoliasi yang memberikan bobot biji pipilan terberat tanpa pemberian garam pada varietas Bisi2 yang tanpa defoliasi (28,57 g/plot).
61 Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Saran 1. Untuk memanfaatkan lahan salin maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan perlakuan yang sama pada tanah tepi pantai dengan memperbanyak varietas yang diuji. 2. Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi optimal pada tanaman jagung dapat digunakan varietas Bisi2 tanpa defoliasi pada tanah salin.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Adisarwanto dan Widyastuti, 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 1-8. Adiwiganda, Y.T, 1985. Sistem Drainase Tanah di Perkebunan Karet, Warta Perkaretan. 4(1) 15-18. Anonim, 1998. Tanah dan Iklim. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor. Hal. 12-28. Balai Penelitian Tanaman Serealia, 2002. Inovasi Teknologi Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Hal 1-2. Departemen Pertanian, 1992. Deskripsi Varietas Unggul Palawija. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Hal 30-33. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, 1995. Budidaya Jagung. Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Hal. 3-13. Donahue, R. R.W. Millen dan J.C. Shickkina, 1997. Soil An Introduction to Soils and Plant Growth. Prentice Hall, INC. Engle Wood Cliffs New Jersey. Hal. 20052012. Egharevba, P.N. R.D. Horrocks, dan M.S. Zuber, 1976. Dry Matter Accumulation in Maize in Respons to Defoliation. Agron. J. 68. 40-43. Fitter, A.H dan R.K.M. Hay, 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Terjemahan Andani, S dan Purbayanti, E.D. Gadjah Mada University Press. Semarang. Hal. 164-165. Gardner, F.P, Brent Pearce dan R.L. Mitchell, 1985. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Susilo, 1991, dari Judul Asli Physiology of Crop Plants, UI-Press. Hal 424. Gedoan, S.P, Indra Dewa dan Syukur, 2004. Tanggapan Varietas Kacang Tunggak Terhadap Salinitas. Agro Sains, Vol. 17. Green Way, H and R. Munns, 1980. Mechanism of Salt Tolerance in Non Halophyses. Annu, Rev Plant Physiol 31: 149-190. Harjadi, S.S dan Y. Sudirman, 1988. Fisiologi Stress Lingkungan PAU Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor. Hal. 203-214.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Hidayat, 2002. Potensi Lahan Basah. Fakultas Pertanian Universitas Tanjung Pura. Akta Agrosia Vol. 5 No.1. Hal 60-67. Hirrel MC and JW. Gerdemann, 1980. Improved Growth of Onion and Bell Pepper in Saline Soils by Two Vesicular–Arbuscullar Mycorrhizal Fungi. Soil Sei Soc. Am. J. 44: 654-655. Ichman, W.F, J.N. Rutger, F.E. Robinson and M. Kaddah, 1984. Value of Rice Characteristics in Selection for Resistance to Salinity in an Arid Environment. Agron.J. 78 : 366-370. Ismail, I.G, Saefuddin, A dan Farida Zulfica, 1975. Pengaruh Pemangkasan Terhadap Kehilangan Kelembaban dan Hasil Pada Tanaman Jagung yang Ditumpang Sari dengan Tanaman Kacang Tanah. Hal 1-2. Khattack, M.S., M. Marziah and M.A. Syed, 1991. Effect of Increasing Levels of Salinity on Selected Enzyme Activities in Rice Cell Suspension Culture. Trans Malaysian Soc. Plant Physiol 2 : 125-132. Levitt, J., 1980. Responses of Plants to Environmental Stress. Volume II. 2nd Edition. Academic Press, New York, USA. PP.365-434. Livingstone, N.J and de Jong, 1988. Use of Unsecurated Salt Solution To Generate Leaf Tissue Water Release Soil, 138.49-57. Manurung, A, 1987. Pengaruh Air Laut Terhadap Perkebunan. Prosiding Pertemuan Karet. Pertemuan Teknis II. Kelompok Perkebunan Besar Swasta Nasional Karet. Balai Penelitian Karet Sungai Putih. Hal.45-53. Marschner, H, 1995. Mineral Nutrition of Higher Plant, 2nd. Academic Press Harecurt Brace and Company, Publisher London, San Diego New York 889 hal. Marsi, Sabaruddin, N.Gofar, S.J. Priatna dan R.A Suwignyo, 2003. Salinitas dan Oksidasi Reduksi Pirit pada Lahan Pasang Surut Pantai Timur Sumatera Selatan. Jurusan Ilmu Tanah, Universitas Sriwijaya. Maslahah, N dan Dedi, L, 2003. Pengaruh Nisbah K/Na Terhadap Pertumbuhan Dua Tipe Bibit Lada. Buletin TRO Vol. XIV No. 2. Mengel, K and E.A. Kirby, 1982. Principle of Plant Nutritions. 3rd International Potash Institute Switzerland 855p.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Edition.
Mimbar, G.M. dan Susylowati, 1995. Pengaruh Waktu dan Posisi Defoliasi serta Pemangkasan Batang Jagung dan Kacang Tanah dalam Sistem Tumpang Sari. Agrivita 18 : 21-25. Murata, Y and S Matsuhima, 1978. Rice in Evans (ed) Crop Physiologi. Cambridge University Press. Cambridge pp 73-99. Najiyati, S dan Danarti, 1994. Palawija dan Analisis Usaha Tani, Penebar Swadaya Jakarta. Hal. 36. Saenong, S., Kasim, F., Wakman, W., Firmansyah, I.V dan Akil, 2002. Inovasi Teknologi Jagung. Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Makassar. Hal. 1-4. Santun, 2004. Pemanfaatan Lahan Rawa Untuk Pemenuhan Kekurangan Pangan Di Pemukiman Transmigrasi. Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Sitompul, S.M. dan B. Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Hal. 62-217. Sopandie, D., 2003. Toksisitas Hara dan Mekanisme Transportasi Ion Melalui Membran Tonoplas. Bahan Kuliah Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Hal.91-202. Sulaiman, S, 1991. Screening for Salinity Tolerance in Low Land Rice. Zuriat 2(1) : 26-31. Suminarti, N.E, 2000. Pengaruh Jarak Tanam dan Defoliasi Daun Terhadap Hasil Tanaman Jagung ( Zea mays L) Varietas Bisma. Habitat Vol. 11 No. 110. Syarifuddin, A dan A. Abdurachman, 1984. Optimasi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan Berwawasan Lingkungan. Prosiding Simposium Penelitian Tanaman III. 1993. Puslitbangtan. Bogor. Hal.411-412. Taiz, L and E. Zeiger, 1991. Plant Physiology. The Benjamin/ Cummings Publishing Company, Inc. California USA. Pp.100-365. Tanaka, A. 1972. The Relative Importance of The Source and The Sink as The Yield Limiting Factor of Rice. FFTC Tech. Bull.No.6. Wikipedia, 2007. Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia. Yang, Y.W, R.J. Newton and F.R. Miller, 1980. Salinity Tolerance in Shorgum, I. whole Plant Response to Sodium Chloride in Bicolor and S. Halepense. Crop Sci 30 : 775-781.
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
66
Lampiran 1. Data Pengamatan Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 3 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 598,68 529,51 753,47 1881,655 N0V1D0 615,60 534,02 767,12 1916,735 N0V1D1 557,17 477,01 605,27 1639,451 N0V1D2 563,90 475,96 729,33 1769,187 N0V2D0 446,57 640,02 702,62 1789,214 N0V2D1 403,24 430,92 606,21 1440,378 N0V2D2 401,72 388,02 531,60 1321,339 N1V1D0 515,84 363,45 393,86 1273,147 N1V1D1 535,73 360,93 479,79 1376,446 N1V1D2 378,33 424,01 600,80 1403,141 N1V2D0 315,14 329,31 361,78 1006,239 N1V2D1 380,14 334,24 435,80 1150,178 N1V2D2 317,81 247,35 347,17 912,334 N2V1D0 348,28 265,44 424,17 1037,884 N2V1D1 472,23 259,70 376,49 1108,420 N2V1D2 390,69 254,12 339,04 983,850 N2V2D0 353,09 188,51 277,02 818,617 N2V2D1 425,61 256,11 418,46 1100,180 N2V2D2 8019,765 445,542
Total Rata-rata
6758,645 375,480
9149,986 508,333
Rata-rata 627,218 638,912 546,484 589,729 596,405 480,126 440,446 424,382 458,815 467,714 335,413 383,393 304,111 345,961 369,473 327,950 272,872 366,727
23928,396 443,118
Lampiran 2. Sidik Ragam Luas Daun Tanaman Jagung Umur 3 MST dB
Kelompok
2
159006,291
79503,146
28,005
N
2
572900,361
286450,180
19,955
**
6,94
18,00
Galat (n)
4
57420,573
14355,143
V
1
18757,372
18757,372
3,949
5,99
13,74
NxV
2
2705,860
1352,930
0,285
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
28497,582
4749,597
D
2
7290,414
3645,207
1,284
3,40
5,61
NxD
4
61745,838
15436,460
5,437
2,78
4,22
VxD
2
12702,965
6351,482
2,237
3,40
5,61
4 24 53
7655,515 68134,519 996817,291 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
1913,879 2838,938
0,674
tn ** tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
27,0% 15,6% 12,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
F.hit
67
Lampiran 3. Data Pengamatan Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 6 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 3018,29 3359,26 3973,33 10350,878 N0V1D0 3335,65 2876,98 3250,27 9462,899 N0V1D1 3397,55 4027,21 3831,07 11255,833 N0V1D2 3275,07 3065,86 3309,34 9650,268 N0V2D0 2186,75 2392,61 3949,14 8528,496 N0V2D1 2416,29 2885,76 3840,80 9142,850 N0V2D2 2715,79 2948,16 3086,17 8750,117 N1V1D0 3775,43 2690,38 2240,62 8706,434 N1V1D1 3174,37 2815,99 3144,40 9134,762 N1V1D2 3232,47 2227,82 3066,18 8526,475 N1V2D0 2518,33 2326,02 2556,49 7400,841 N1V2D1 2635,29 2383,14 2508,85 7527,283 N1V2D2 1898,56 2864,90 2024,18 6787,648 N2V1D0 2013,02 3006,12 2452,96 7472,110 N2V1D1 2148,65 2977,56 2671,09 7797,301 N2V1D2 2635,44 3719,52 2227,82 8582,772 N2V2D0 2112,22 2616,35 1619,89 6348,462 N2V2D1 2478,73 2940,67 2295,15 7714,554 N2V2D2 Total Rata-rata
48967,917 2720,440
52124,303 2895,795
52047,761 2891,542
Rata-rata 3450,293 3154,300 3751,944 3216,756 2842,832 3047,617 2916,706 2902,145 3044,921 2842,158 2466,947 2509,094 2262,549 2490,703 2599,100 2860,924 2116,154 2571,518
153139,981 2835,926
Lampiran 4. Sidik Ragam Luas Daun Tanaman Jagung Umur 6 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
KT
F.hit
360260,65
180130,32
1,42
2
5288227,24
2644113,62
2,24
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
4718836,07
1179709,02
V
1
734062,80
734062,80
4,61
5,99
13,74
NxV
2
612218,21
306109,11
1,92
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
954418,70
159069,78
D
2
815220,90
407610,45
3,21
3,40
5,61
NxD
4
147411,09
36852,77
0,29
2,78
4,22
VxD
2
740210,54
370105,27
2,91
3,40
5,61
4 24 53
356698,75 3049063,42 17776628,37 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
89174,69 127044,31
0,70
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
38,3% 14,1% 12,6%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
68
Lampiran 5. Data Pengamatan Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 9 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 2330,29 2670,72 2281,54 7282,557 N0V1D0 2090,43 2925,37 2345,78 7361,586 N0V1D1 2026,42 2962,09 2389,92 7378,425 N0V1D2 2763,18 3525,63 2789,93 9078,731 N0V2D0 2055,80 3059,46 2411,12 7526,380 N0V2D1 2244,97 3024,41 2610,31 7879,691 N0V2D2 1795,33 2790,29 2367,45 6953,064 N1V1D0 2247,64 2820,84 2441,62 7510,102 N1V1D1 2185,23 2171,39 2150,77 6507,392 N1V1D2 2562,46 3367,98 2452,45 8382,889 N1V2D0 2522,24 2907,67 2621,15 8051,067 N1V2D1 2769,08 3347,16 2739,45 8855,698 N1V2D2 2124,68 2930,13 2491,13 7545,937 N2V1D0 1435,89 3384,03 2829,68 7649,598 N2V1D1 1658,94 2842,83 2818,98 7320,749 N2V1D2 2320,25 3145,58 2948,01 8413,841 N2V2D0 2366,64 3214,80 2796,79 8378,231 N2V2D1 1788,77 2957,67 2843,42 7589,858 N2V2D2 39288,237 2182,680
Total Rata-rata
54048,055 3002,670
46329,503 2573,861
Rata-rata 2427,519 2453,862 2459,475 3026,244 2508,793 2626,564 2317,688 2503,367 2169,131 2794,296 2683,689 2951,899 2515,312 2549,866 2440,250 2804,614 2792,744 2529,953
139665,795 2586,404
Lampiran 6. Sidik Ragam Luas Daun Tanaman Jagung Umur 9 MST dB
Kelompok
2
6055698,009
3027849,004
65,45509
N
2
11498,035
5749,018
0,02254
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
1020375,554
255093,889
V
1
1384633,564
1384633,564
38,96703
5,99
13,74
NxV
2
181912,367
90956,184
2,55973
** tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
213200,775
35533,462
D
2
125969,375
62984,688
1,36158
3,40
5,61
NxD
4
205639,049
51409,762
1,11136
2,78
4,22
VxD
2
201127,343
100563,671
2,17395
3,40
5,61
4 24 53
351132,743 1110202,066 10861388,88 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
87783,186 46258,419
1,89767
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
F.hit
19,5% 7,3% 8,3%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
69
Lampiran 7. Data Pengamatan Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 950,65 1151,81 1262,47 3364,932 N0V1D0 997,82 1207,42 1329,15 3534,398 N0V1D1 1354,54 1365,78 1492,67 4212,982 N0V1D2 1587,77 1714,00 1928,76 5230,531 N0V2D0 1603,24 1827,65 2062,03 5492,921 N0V2D1 1399,61 1781,64 1998,67 5179,910 N0V2D2 1097,44 1534,88 1722,26 4354,582 N1V1D0 1570,17 1177,25 1349,07 4096,493 N1V1D1 978,26 1475,26 1637,82 4091,339 N1V1D2 1319,77 1287,40 1914,89 4522,056 N1V2D0 1432,20 1313,17 1483,93 4229,301 N1V2D1 1346,65 1694,10 1435,77 4476,521 N1V2D2 1416,02 1241,74 1402,63 4060,388 N2V1D0 1242,86 1363,37 1516,82 4123,053 N2V1D1 1466,13 1153,35 1301,04 3920,512 N2V1D2 1632,33 1240,40 1371,26 4243,987 N2V2D0 1474,63 1309,16 1433,68 4217,473 N2V2D1 1695,90 1488,48 1658,47 4842,851 N2V2D2 24565,996 1364,778
Total Rata-rata
25326,853 1407,047
28301,381 1572,299
Rata-rata 1121,644 1178,133 1404,327 1743,510 1830,974 1726,637 1451,527 1365,498 1363,780 1507,352 1409,767 1492,174 1353,463 1374,351 1306,837 1414,662 1405,824 1614,284
78194,230 1448,041
Lampiran 8. Sidik Ragam Luas Daun Tanaman Jagung Umur 12 MST JK
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
dB
F.hit
Kelompok
2
432959,629
216479,815
7,537
N
2
78996,355
39498,177
0,446
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
354439,134
88609,783
V
1
825567,247
825567,247
77,664
5,99
13,74
NxV
2
555815,021
277907,510
26,144
** **
5,14
10,92
tn tn tn tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
Galat (v)
6
63779,974
10629,996
D
2
36421,466
18210,733
0,634
NxD
4
63810,332
15952,583
0,555
VxD
2
225,218
112,609
0,004
4 24 53
174826,553 689332,396 3276173,325 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
43706,638 28722,183
1,522
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
20,6% 7,1% 11,7%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
70
Lampiran 9. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 3 MST Ulangan Perlakuan Total Rata-rata I II III 0,06 0,07 0,09 0,219 0,073 N0V1D0 0,08 0,07 0,10 0,254 0,085 N0V1D1 0,06 0,05 0,07 0,182 0,061 N0V1D2 0,06 0,06 0,09 0,217 0,072 N0V2D0 0,05 0,07 0,10 0,216 0,072 N0V2D1 0,04 0,05 0,07 0,160 0,053 N0V2D2 0,05 0,04 0,08 0,175 0,058 N1V1D0 0,06 0,03 0,05 0,144 0,048 N1V1D1 0,05 0,04 0,06 0,154 0,051 N1V1D2 0,05 0,05 0,07 0,167 0,056 N1V2D0 0,04 0,03 0,04 0,110 0,037 N1V2D1 0,05 0,04 0,05 0,138 0,046 N1V2D2 0,04 0,03 0,04 0,109 0,036 N2V1D0 0,05 0,03 0,05 0,133 0,044 N2V1D1 0,04 0,03 0,04 0,116 0,039 N2V1D2 0,04 0,03 0,04 0,116 0,039 N2V2D0 0,04 0,02 0,04 0,100 0,033 N2V2D1 0,05 0,04 0,06 0,149 0,050 N2V2D2 0,913 0,051
Total Rata-rata
0,798 0,044
1,148 0,064
2,858 0,053
Lampiran 10. Sidik Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Jagung Umur 3 MST dB
Kelompok
2
0,00354
0,00177
30,55035
N
2
0,00798
0,00399
14,75880
*
6,94
18,00
Galat (n)
4
0,00108
0,00027
V
1
0,00024
0,00024
3,73317
5,99
13,74
NxV
2
0,00016
0,00008
1,26280
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
0,00038
0,00006
D
2
0,00029
0,00015
2,50993
3,40
5,61
NxD
4
0,00199
0,00050
8,58437
2,78
4,22
VxD
2
0,00037
0,00018
3,19042
3,40
5,61
4 24 53
0,00016 0,00139 0,01758 = = =
0,00004 0,00006
0,70308
tn ** tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
F.hit
31,1% 15,1% 14,4%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
71
Lampiran 11. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 6 MST Ulangan Perlakuan Total Rata-rata I II III 0,53 0,57 0,66 1,764 0,588 N0V1D0 0,66 0,41 0,44 1,505 0,502 N0V1D1 0,54 0,67 0,58 1,789 0,596 N0V1D2 0,62 0,58 0,56 1,767 0,589 N0V2D0 0,33 0,43 0,68 1,440 0,480 N0V2D1 0,34 0,52 0,67 1,526 0,509 N0V2D2 0,49 0,53 0,50 1,519 0,506 N1V1D0 0,79 0,52 0,31 1,618 0,539 N1V1D1 0,59 0,50 0,43 1,511 0,504 N1V1D2 0,52 0,41 0,52 1,456 0,485 N1V2D0 0,49 0,42 0,36 1,275 0,425 N1V2D1 0,51 0,51 0,38 1,404 0,468 N1V2D2 0,28 0,47 0,28 1,026 0,342 N2V1D0 0,28 0,43 0,32 1,032 0,344 N2V1D1 0,28 0,47 0,40 1,156 0,385 N2V1D2 0,50 0,79 0,35 1,647 0,549 N2V2D0 0,31 0,52 0,22 1,048 0,349 N2V2D1 0,45 0,55 0,35 1,348 0,449 N2V2D2 8,512 0,473
Total Rata-rata
9,300 0,517
8,020 0,446
25,833 0,478
Lampiran 12. Sidik Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Jagung Umur 6 MST JK
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
dB
F.hit
Kelompok
2
0,0463525
0,0231762
2,6287979
N
2
0,1806369
0,0903184
1,6317472
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
0,2214030
0,0553508
V
1
0,0000014
0,0000014
0,0001034
5,99
13,74
NxV
2
0,0586099
0,0293049
2,1298896
tn tn
5,14
10,92
tn tn tn tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
Galat (v)
6
0,0825534
0,0137589
D
2
0,0453276
0,0226638
2,5706759
NxD
4
0,0155908
0,0038977
0,4421024
VxD
2
0,0278674
0,0139337
1,5804500
4 24 53
0,0183531 0,2115909 0,9082868 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
0,0045883 0,0088163
0,5204308
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
49,2% 24,5% 19,6%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
72
Lampiran 13. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 9 MST Ulangan Perlakuan Total Rata-rata I II III 1,64 1,71 1,46 4,806 1,602 N0V1D0 1,70 1,88 1,57 5,155 1,718 N0V1D1 1,68 1,89 1,55 5,129 1,710 N0V1D2 2,36 1,96 1,67 5,984 1,995 N0V2D0 1,90 2,09 1,57 5,563 1,854 N0V2D1 1,92 2,07 1,76 5,752 1,917 N0V2D2 1,47 1,96 1,76 5,183 1,728 N1V1D0 1,73 1,91 1,49 5,134 1,711 N1V1D1 1,64 1,46 1,52 4,624 1,541 N1V1D2 2,08 2,39 1,75 6,223 2,074 N1V2D0 2,22 2,13 2,00 6,354 2,118 N1V2D1 2,39 2,34 1,92 6,646 2,215 N1V2D2 1,79 1,86 1,65 5,306 1,769 N2V1D0 1,51 2,06 1,87 5,442 1,814 N2V1D1 1,48 1,66 1,76 4,909 1,636 N2V1D2 2,00 2,17 2,16 6,331 2,110 N2V2D0 2,20 1,91 1,97 6,083 2,028 N2V2D1 1,67 1,87 2,05 5,584 1,861 N2V2D2 33,385 1,855
Total Rata-rata
35,334 1,963
31,491 1,750
100,211 1,856
Lampiran 14. Sidik Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Jagung Umur 9 MST JK
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
dB
F.hit
Kelompok
2
0,410
0,205
7,907
N
2
0,093
0,046
0,587
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
0,317
0,079
V
1
1,444
1,444
49,889
5,99
13,74
NxV
2
0,150
0,075
2,584
** tn
5,14
10,92
tn tn tn tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
Galat (v)
6
0,174
0,029
D
2
0,048
0,024
0,930
NxD
4
0,091
0,023
0,873
VxD
2
0,038
0,019
0,735
4 24 53
0,121 0,623 3,508
0,030 0,026
1,163
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
KK (n) KK (v) KK (d)
= = =
15,2% 9,2% 8,7%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
73
Lampiran 15. Data Pengamatan Indeks Luas Daun (cm2) Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total Rata-rata I II III 0,83 0,58 0,66 2,074 0,691 N0V1D0 0,59 0,64 0,70 1,928 0,643 N0V1D1 1,13 0,63 0,68 2,440 0,813 N0V1D2 1,21 0,86 0,95 3,022 1,007 N0V2D0 0,94 0,87 1,02 2,834 0,945 N0V2D1 0,65 0,85 0,95 2,452 0,817 N0V2D2 1,15 0,80 0,89 2,833 0,944 N1V1D0 1,02 0,56 0,63 2,212 0,737 N1V1D1 0,80 0,72 0,80 2,315 0,772 N1V1D2 1,58 0,64 0,95 3,165 1,055 N1V2D0 1,05 0,66 0,76 2,464 0,821 N1V2D1 0,86 0,84 0,72 2,422 0,807 N1V2D2 1,25 0,70 0,79 2,736 0,912 N2V1D0 0,70 0,71 0,78 2,191 0,730 N2V1D1 1,03 0,56 0,64 2,233 0,744 N2V1D2 0,98 0,63 0,70 2,309 0,770 N2V2D0 1,07 0,64 0,71 2,419 0,806 N2V2D1 0,88 0,67 0,78 2,331 0,777 N2V2D2 17,715 0,984
Total Rata-rata
12,568 0,698
14,097 0,783
44,380 0,822
Lampiran 16. Sidik Ragam Indeks Luas Daun Tanaman Jagung Umur 12 MST dB
Kelompok
2
0,776
0,388
14,986
N
2
0,040
0,020
0,718
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
0,110
0,028
V
1
0,112
0,112
11,934
5,99
13,74
NxV
2
0,109
0,054
5,810
* *
5,14
10,92
Galat (v)
6
0,056
0,009
D
2
0,151
0,076
2,924
3,40
5,61
NxD
4
0,067
0,017
0,647
2,78
4,22
VxD
2
0,038
0,019
0,732
3,40
5,61
4 24 53
0,099 0,622 2,180
0,025 0,026
0,960
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
= = =
F.hit
20,2% 11,8% 19,6%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
74
Lampiran 17. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 3 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 4,85 3,05 5,27 13,170 N0V1D0 2,80 4,05 5,65 12,500 N0V1D1 3,55 5,90 3,89 13,340 N0V1D2 4,85 5,00 2,05 11,900 N0V2D0 2,89 3,44 3,75 10,080 N0V2D1 4,75 2,70 2,05 9,500 N0V2D2 2,55 3,75 3,87 10,170 N1V1D0 2,20 4,47 3,70 10,370 N1V1D1 3,97 4,98 4,92 13,870 N1V1D2 3,35 2,75 3,75 9,850 N1V2D0 4,05 3,65 5,68 13,380 N1V2D1 3,05 4,30 2,60 9,950 N1V2D2 2,75 5,45 3,45 11,650 N2V1D0 2,87 4,03 3,90 10,800 N2V1D1 2,90 3,40 3,81 10,110 N2V1D2 3,83 3,23 2,20 9,260 N2V2D0 4,30 2,67 4,30 11,270 N2V2D1 3,80 4,35 3,67 11,820 N2V2D2 63,310 3,517
Total Rata-rata
71,170 3,954
68,510 3,806
Rata-rata 4,390 4,167 4,447 3,967 3,360 3,167 3,390 3,457 4,623 3,283 4,460 3,317 3,883 3,600 3,370 3,087 3,757 3,940
202,990 3,759
Lampiran 18. Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman Jagung Umur 3 MST dB
Kelompok
2
1,776
0,888
0,924
N
2
0,865
0,433
0,914
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
1,893
0,473
V
1
1,490
1,490
0,850
5,99
13,74
NxV
2
1,747
0,873
0,498
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
10,521
1,753
D
2
0,232
0,116
0,121
3,40
5,61
NxD
4
2,102
0,525
0,547
2,78
4,22
VxD
2
1,486
0,743
0,773
3,40
5,61
4 24 53
4,544 23,058 49,713 = = =
1,136 0,961
1,183
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
18,3% 35,2% 26,1%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
F.hit
75
Lampiran 19. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 6 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 65,07 67,30 82,05 214,420 N0V1D0 45,93 53,17 72,15 171,250 N0V1D1 40,21 44,01 60,12 144,340 N0V1D2 75,40 81,18 70,15 226,730 N0V2D0 68,15 79,15 65,50 212,800 N0V2D1 43,25 55,11 76,01 174,370 N0V2D2 61,00 40,12 61,03 162,150 N1V1D0 51,05 60,15 40,50 151,700 N1V1D1 60,03 50,02 43,17 153,220 N1V1D2 42,08 52,32 61,75 156,150 N1V2D0 78,13 59,10 62,35 199,580 N1V2D1 75,00 66,04 75,35 216,390 N1V2D2 52,80 47,18 61,50 161,480 N2V1D0 65,07 63,45 50,31 178,830 N2V1D1 42,50 40,10 43,19 125,790 N2V1D2 66,50 80,76 80,17 227,430 N2V2D0 75,10 80,57 50,50 206,170 N2V2D1 60,57 81,47 41,95 183,990 N2V2D2 Total Rata-rata
1067,840 59,324
1101,200 61,178
1097,750 60,986
Rata-rata 71,473 57,083 48,113 75,577 70,933 58,123 54,050 50,567 51,073 52,050 66,527 72,130 53,827 59,610 41,930 75,810 68,723 61,330
3266,790 60,496
Lampiran 20. Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman Jagung Umur 6 MST dB
Kelompok
2
37,396
18,698
0,199
N
2
306,907
153,453
0,557
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
1101,961
275,490
V
1
2146,159
2146,159
15,446
5,99
13,74
NxV
2
132,855
66,428
0,478
** tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
833,653
138,942
D
2
709,332
354,666
3,777
3,40
5,61
NxD
4
1430,255
357,564
3,808
2,78
4,22
VxD
2
174,880
87,440
0,931
3,40
5,61
4 24 53
476,573 2253,592 9603,563 = = =
119,143 93,900
1,269
* * tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
F.hit
27,4% 19,5% 16,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
76
Lampiran 21. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 9 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 112,75 180,15 175,15 468,050 N0V1D0 95,30 90,25 80,71 266,260 N0V1D1 150,45 130,50 115,50 396,450 N0V1D2 110,75 210,15 175,25 496,150 N0V2D0 190,06 105,15 120,35 415,560 N0V2D1 112,55 160,15 180,13 452,830 N0V2D2 102,58 113,07 117,50 333,151 N1V1D0 98,75 112,06 100,55 311,360 N1V1D1 95,70 100,75 112,25 308,700 N1V1D2 160,50 135,25 150,25 446,000 N1V2D0 100,10 120,25 150,50 370,850 N1V2D1 115,25 145,10 115,25 375,600 N1V2D2 78,75 75,25 85,75 239,750 N2V1D0 95,85 85,50 90,75 272,100 N2V1D1 80,75 95,75 75,50 252,000 N2V1D2 177,11 137,55 190,50 505,160 N2V2D0 180,15 170,50 150,50 501,150 N2V2D1 80,50 150,50 120,15 351,150 N2V2D2 2137,851 118,770
Total Rata-rata
2317,880 128,771
2306,540 128,141
Rata-rata 156,017 88,753 132,150 165,383 138,520 150,943 111,050 103,787 102,900 148,667 123,617 125,200 79,917 90,700 84,000 168,387 167,050 117,050
6762,271 125,227
Lampiran 22. Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman Jagung Umur 9 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
KT
F.hit
1129,537
564,769
0,655
2
4864,980
2432,490
26,357
**
6,94
18,00
Galat (n)
4
369,155
92,289
V
1
21068,471
21068,471
449,323
5,99
13,74
NxV
2
4723,819
2361,910
50,372
** **
5,14
10,92
Galat (v)
6
281,336
46,889
D
2
4569,667
2284,833
2,649
3,40
5,61
NxD
4
5942,534
1485,634
1,722
2,78
4,22
VxD
2
1504,118
752,059
0,872
3,40
5,61
4 24 53
2661,169 20700,718 67815,506 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
665,292 862,530
0,771
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
7,7% 5,5% 23,5%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
77
Lampiran 23. Data Pengamatan Bobot Kering (g) Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 180,57 240,07 250,05 670,690 N0V1D0 160,50 280,05 277,85 718,400 N0V1D1 170,51 215,75 235,75 622,010 N0V1D2 175,59 234,31 245,75 655,650 N0V2D0 153,10 205,75 310,75 669,600 N0V2D1 195,75 350,75 384,00 930,500 N0V2D2 130,50 160,75 140,25 431,500 N1V1D0 185,75 255,30 265,05 706,100 N1V1D1 130,50 160,75 140,25 431,500 N1V1D2 150,80 150,25 130,22 431,270 N1V2D0 180,25 323,37 315,75 819,370 N1V2D1 139,80 380,50 350,25 870,550 N1V2D2 135,25 155,75 140,75 431,750 N2V1D0 140,25 150,80 106,02 397,070 N2V1D1 170,75 226,90 225,75 623,400 N2V1D2 190,25 245,08 210,50 645,830 N2V2D0 140,25 150,80 106,02 397,070 N2V2D1 190,25 245,08 210,50 645,830 N2V2D2 Total Rata-rata
2920,620 162,257
4132,010 229,556
4045,460 224,748
Rata-rata 223,563 239,467 207,337 218,550 223,200 310,167 143,833 235,367 143,833 143,757 273,123 290,183 143,917 132,357 207,800 215,277 132,357 215,277
11098,090 205,520
Lampiran 24. Sidik Ragam Bobot Kering Tanaman Jagung Umur 12 MST dB
Kelompok
2
50744,846
25372,423
19,071
N
2
35219,383
17609,691
3,828
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
18403,107
4600,777
V
1
19770,473
19770,473
13,020
5,99
13,74
NxV
2
3595,858
1797,929
1,184
* tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
9110,543
1518,424
D
2
20411,790
10205,895
7,671
3,40
5,61
NxD
4
41079,962
10269,991
7,720
2,78
4,22
VxD
2
15592,615
7796,308
5,860
3,40
5,61
4 24 53
19324,740 31929,247 265182,563 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
4831,185 1330,385
3,631
** ** ** *
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
33,0% 19,0% 17,7%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
F.hit
78
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
78
Lampiran 25. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 3 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 123,44 173,61 142,97 440,021 N0V1D0 219,86 131,86 135,77 487,486 N0V1D1 156,95 80,85 155,60 393,395 N0V1D2 116,27 95,19 210,15 421,610 N0V2D0 154,52 186,05 187,36 527,942 N0V2D1 84,89 120,25 145,30 350,443 N0V2D2 135,31 103,47 137,36 376,146 N1V1D0 98,50 81,31 106,45 286,257 N1V1D1 121,36 80,50 97,52 299,379 N1V1D2 112,93 154,19 130,21 397,329 N1V2D0 77,81 90,22 115,10 283,136 N1V2D1 124,64 95,50 167,61 387,749 N1V2D2 115,57 110,25 100,63 326,447 N2V1D0 121,35 115,20 108,76 345,313 N2V1D1 162,84 95,35 98,82 357,004 N2V1D2 102,01 78,67 154,11 334,793 N2V2D0 82,11 87,50 95,42 265,033 N2V2D1 112,00 85,50 114,02 311,524 N2V2D2 2222,364 123,465
Total Rata-rata
1965,475 109,193
2403,168 133,509
Rata-rata 146,674 162,495 131,132 140,537 175,981 116,814 125,382 95,419 99,793 132,443 94,379 129,250 108,816 115,104 119,001 111,598 88,344 103,841
6591,007 122,056
Lampiran 26. Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 3 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel
KT
F.hit
5375,150
2687,575
3,739
2
15198,259
7599,129
31,081
**
6,94
18,00
Galat (n)
4
977,982
244,496
V
1
18,832
18,832
0,012
5,99
13,74
NxV
2
1400,668
700,334
0,456
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
9206,223
1534,371
D
2
1076,693
538,346
0,749
3,40
5,61
NxD
4
8939,122
2234,780
3,109
2,78
4,22
VxD
2
90,497
45,248
0,063
3,40
5,61
4 24 53
1935,218 17249,532 61468,175 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
483,804 718,730
0,673
tn * tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
12,8% 32,1% 22,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
79
Lampiran 27. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 6 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 46,39 49,91 48,43 144,726 N0V1D0 72,62 54,11 45,05 171,782 N0V1D1 84,50 91,51 63,72 239,726 N0V1D2 43,44 37,77 47,18 128,377 N0V2D0 32,09 30,23 60,29 122,608 N0V2D1 55,87 52,36 50,53 158,762 N0V2D2 44,52 73,48 50,57 168,573 N1V1D0 73,96 44,73 55,32 174,007 N1V1D1 52,88 56,30 72,84 182,015 N1V1D2 76,82 42,58 49,65 169,053 N1V2D0 32,23 39,36 41,00 112,592 N1V2D1 35,14 36,09 33,30 104,519 N1V2D2 35,96 60,72 32,91 129,594 N2V1D0 30,94 47,38 48,76 127,071 N2V1D1 50,56 74,25 61,85 186,655 N2V1D2 39,63 46,06 27,79 113,476 N2V2D0 28,13 32,47 32,08 92,675 N2V2D1 40,92 36,10 54,71 131,730 N2V2D2 876,570 48,698
Total Rata-rata
905,401 50,300
875,971 48,665
Rata-rata 48,242 57,261 79,909 42,792 40,869 52,921 56,191 58,002 60,672 56,351 37,531 34,840 43,198 42,357 62,218 37,825 30,892 43,910
2657,942 49,221
Lampiran 28. Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 6 MST SK
dB
Kelompok
2
N
KT
F.hit
31,438
15,719
0,122
2
999,597
499,799
4,216
Galat (n)
4
474,171
118,543
V
1
2821,804
2821,804
NxV
2
52,561
26,280
Galat (v)
6
1006,071
167,678
D
2
1227,283
613,642
4,781
NxD
4
1448,854
362,213
2,822
VxD
2
932,443
466,221
3,632
4 24 53
106,136 3080,664 12181,021 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
26,534 128,361
0,207
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
F.tabel 0,05 6,94
0,01 18
tn
6,94
18,00
** 0,157 tn
5,99
13,74
5,14
10,92
* * * tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
16,829
22,1% 26,3% 23,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
80
Lampiran 29. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 9 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 20,67 14,82 13,03 48,519 N0V1D0 21,94 32,41 29,06 83,414 N0V1D1 13,47 22,70 20,69 56,859 N0V1D2 24,95 16,78 15,92 57,646 N0V2D0 25,82 29,10 20,03 74,950 N0V2D1 19,95 18,88 14,49 53,323 N0V2D2 17,50 24,68 20,15 62,328 N1V1D0 22,76 25,17 24,28 72,216 N1V1D1 22,83 21,55 19,16 63,547 N1V1D2 15,97 24,90 16,32 57,190 N1V2D0 25,20 24,18 17,42 66,794 N1V2D1 24,03 23,07 23,77 70,864 N1V2D2 26,98 38,94 29,05 94,970 N2V1D0 14,98 30,58 31,18 76,742 N2V1D1 20,54 29,69 37,34 87,572 N2V1D2 13,10 22,87 15,48 51,444 N2V2D0 13,14 18,86 18,58 50,576 N2V2D1 22,22 19,65 23,67 65,539 N2V2D2 366,037 20,335
Total Rata-rata
438,832 24,380
389,621 21,646
Rata-rata 16,173 27,805 18,953 19,215 24,983 17,774 20,776 24,072 21,182 19,063 22,265 23,621 31,657 25,581 29,191 17,148 16,859 21,846
1194,491 22,120
Lampiran 30. Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 9 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
KT
F.hit
153,277
76,638
4,964
2
77,765
38,882
0,877
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
177,365
44,341
V
1
177,272
177,272
7,588
5,99
13,74
NxV
2
291,182
145,591
6,232
* *
5,14
10,92
Galat (v)
6
140,165
23,361
D
2
76,856
38,428
3,40
5,61
NxD
4
298,709
74,677
2,78
4,22
VxD
2
17,194
8,597
3,40
5,61
4 24 53
71,245 370,552 1851,583 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
17,811 15,440
tn 4,837 ** 0,557 tn 1,154 tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
2,489
30,1% 21,9% 17,8%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
81
Lampiran 31. Data Pengamatan Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 5,26 4,80 5,05 15,111 N0V1D0 6,22 4,31 4,78 15,312 N0V1D1 7,94 6,33 6,33 20,606 N0V1D2 9,04 7,32 7,85 24,206 N0V2D0 10,47 8,88 6,64 25,990 N0V2D1 7,15 5,08 5,20 17,434 N0V2D2 8,41 9,55 10,28 28,238 N1V1D0 8,45 4,61 5,09 18,154 N1V1D1 7,50 9,18 11,68 28,351 N1V1D2 8,75 8,57 9,71 27,030 N1V2D0 7,95 4,06 4,70 16,706 N1V2D1 9,63 4,45 4,10 18,184 N1V2D2 10,47 7,97 9,97 28,408 N2V1D0 8,86 9,04 14,31 32,210 N2V1D1 8,59 5,08 5,76 19,433 N2V1D2 8,58 5,06 6,51 20,155 N2V2D0 10,51 8,68 13,52 32,718 N2V2D1 8,91 6,07 7,88 22,866 N2V2D2 152,705 8,484
Total Rata-rata
119,048 6,614
139,361 7,742
Rata-rata 5,037 5,104 6,869 8,069 8,663 5,811 9,413 6,051 9,450 9,010 5,569 6,061 9,469 10,737 6,478 6,718 10,906 7,622
411,114 7,613
Lampiran 32. Sidik Ragam Nisbah Luas Daun Tanaman Jagung Umur 12 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel
KT
F.hit
31,916
15,958
6,549
2
38,307
19,153
5,872
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
13,047
3,262
V
1
0,005
0,005
0,003
5,99
13,74
NxV
2
25,473
12,736
6,398
tn *
5,14
10,92
Galat (v)
6
11,944
1,991
D
2
8,725
4,363
3,40
5,61
NxD
4
72,629
18,157
2,78
4,22
VxD
2
10,722
5,361
3,40
5,61
4 24 53
29,445 58,482 300,694 = = =
7,361 2,437
tn 7,451 ** 2,200 tn 3,021 *
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
1,790
23,7% 18,5% 20,5%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
82
Lampiran 33. Data Pengamatan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (3-6) MST Ulangan Perlakuan Total I II III 19,78 21,29 25,58 66,648 N0V1D0 17,95 19,46 20,65 58,061 N0V1D1 12,59 20,25 20,44 53,273 N0V1D2 27,28 29,83 19,18 76,296 N0V2D0 12,05 15,96 23,40 51,418 N0V2D1 17,99 20,09 25,68 63,762 N0V2D2 19,93 14,67 14,31 48,916 N1V1D0 26,87 24,56 20,11 71,544 N1V1D1 24,10 16,40 19,46 59,961 N1V1D2 14,52 12,62 17,88 45,025 N1V2D0 27,94 18,68 13,74 60,369 N1V2D1 26,61 24,71 15,96 67,277 N1V2D2 17,15 16,72 18,67 52,536 N2V1D0 18,61 19,97 16,62 55,200 N2V1D1 12,87 14,94 10,54 38,357 N2V1D2 23,31 20,50 17,43 61,245 N2V2D0 12,96 17,56 19,97 50,495 N2V2D1 17,21 15,96 22,14 55,306 N2V2D2 349,734 19,430
Total Rata-rata
344,169 19,121
341,784 18,988
Rata-rata 22,216 19,354 17,758 25,432 17,139 21,254 16,305 23,848 19,987 15,008 20,123 22,426 17,512 18,400 12,786 20,415 16,832 18,435
1035,687 19,179
Lampiran 34. Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (3-6) MST SK
dB
Kelompok
2
N
KT
F.hit
1,849
0,925
0,065
2
93,252
46,626
0,943
Galat (n)
4
197,725
49,431
V
1
13,197
13,197
4,367
NxV
2
24,643
12,321
4,077
Galat (v)
6
18,133
3,022
D
2
4,790
2,395
NxD
4
274,968
68,742
VxD
2
93,713
46,857
4 24 53
6,117 341,616 1070,003 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
1,529 14,234
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
F.tabel 0,05 6,94
0,01 18
tn
6,94
18,00
tn tn
5,99
13,74
5,14
10,92
tn 4,829 ** 3,292 tn 0,107 tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
0,168
36,7% 9,1% 19,7%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
83
Lampiran 35. Data Pengamatan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (6-9) MST Ulangan Perlakuan Total I II III 19,75 47,04 19,62 86,401 N0V1D0 20,29 27,67 25,15 73,109 N0V1D1 37,85 36,75 27,63 102,229 N0V1D2 27,20 32,35 41,73 101,278 N0V2D0 35,74 22,99 33,44 92,167 N0V2D1 43,92 34,92 36,56 115,397 N0V2D2 34,87 45,68 29,62 110,169 N1V1D0 35,67 31,49 37,31 104,469 N1V1D1 25,81 27,78 31,91 85,496 N1V1D2 30,42 40,28 43,64 114,344 N1V2D0 29,09 36,45 40,45 105,990 N1V2D1 38,58 42,98 33,42 114,983 N1V2D2 24,60 22,99 19,54 67,131 N2V1D0 20,99 23,82 37,04 81,853 N2V1D1 25,44 27,66 21,75 74,850 N2V1D2 36,67 26,23 30,18 93,079 N2V2D0 40,13 43,95 48,65 132,730 N2V2D1 30,67 36,86 40,64 108,166 N2V2D2 557,693 30,983
Total Rata-rata
607,876 33,771
598,272 33,237
Rata-rata 28,800 24,370 34,076 33,759 30,722 38,466 36,723 34,823 28,499 38,115 35,330 38,328 22,377 27,284 24,950 31,026 44,243 36,055
1763,841 32,664
Lampiran 36. Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (6-9) MST dB
Kelompok
2
78,836
39,418
0,942
N
2
192,582
96,291
5,390
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
71,464
17,866
V
1
685,719
685,719
10,779
5,99
13,74
NxV
2
180,274
90,137
1,417
* tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
381,685
63,614
D
2
23,380
11,690
0,279
3,40
5,61
NxD
4
503,680
125,920
3,011
2,78
4,22
VxD
2
31,101
15,551
0,372
3,40
5,61
4 24 53
106,065 1003,814 3258,598 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
26,516 41,826
0,634
tn * tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KT
F.tabel
SK
F.hit
12,9% 24,4% 19,8%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
84
Lampiran 37. Data Pengamatan Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (9-12) MST Ulangan Perlakuan Total Rata-rata I II III 32,05 31,11 35,66 98,813 32,938 N0V1D0 46,15 52,01 71,44 169,597 56,532 N0V1D1 39,32 76,11 56,68 172,108 57,369 N0V1D2 43,65 39,66 51,19 134,499 44,833 N0V2D0 67,44 59,13 48,20 174,772 58,257 N0V2D1 72,44 73,18 70,44 216,058 72,019 N0V2D2 35,61 62,21 34,11 131,927 43,976 N1V1D0 46,40 50,62 78,38 175,396 58,465 N1V1D1 32,90 38,42 36,20 107,512 35,837 N1V1D2 69,97 51,82 40,36 162,147 54,049 N1V2D0 52,68 53,44 76,98 183,096 61,032 N1V2D1 51,38 62,97 55,33 169,683 56,561 N1V2D2 68,32 53,34 61,32 182,985 60,995 N2V1D0 50,07 55,22 41,93 147,221 49,074 N2V1D1 60,39 69,81 78,76 208,957 69,652 N2V1D2 39,84 44,86 41,16 125,863 41,954 N2V2D0 49,35 34,79 59,42 143,561 47,854 N2V2D1 79,15 75,47 77,44 232,057 77,352 N2V2D2 937,100 984,165 1014,986 2936,251 Total 52,061 54,676 56,388 54,375 Rata-rata
Lampiran 38. Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Tanaman Jagung Umur (9-12) MST SK
dB
Kelompok
2
N
KT
F.hit
170,950
85,475
0,647
2
355,398
177,699
6,590
Galat (n)
4
107,866
26,966
V
1
401,366
401,366
4,286
NxV
2
633,694
316,847
3,383
Galat (v)
6
561,881
93,647
D
2
2045,603
1022,801
NxD
4
2934,331
733,583
VxD
2
535,319
267,660
4 24 53
409,572 3171,442 11327,421 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
102,393 132,143
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
F.tabel 0,05 6,94
0,01 18
tn
6,94
18,00
tn tn
5,99
13,74
5,14
10,92
** 5,551 ** 2,026 tn 0,775 tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
7,740
9,6% 17,8% 21,1%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
85
Lampiran 39. Data Pengamatan Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 6 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 0,87 1,03 0,92 2,812 N0V1D0 0,93 0,86 0,85 2,640 N0V1D1 0,81 0,67 0,91 2,392 N0V1D2 0,91 0,93 1,18 3,021 N0V2D0 1,05 1,05 0,95 3,052 N0V2D1 0,74 1,01 1,20 2,946 N0V2D2 1,06 0,79 0,92 2,768 N1V1D0 1,05 0,87 0,80 2,712 N1V1D1 0,91 0,77 0,72 2,398 N1V1D2 0,84 0,98 0,93 2,759 N1V2D0 0,99 0,93 0,80 2,713 N1V2D1 1,07 0,91 1,12 3,100 N1V2D2 0,98 0,72 0,96 2,665 N2V1D0 1,04 0,92 0,85 2,812 N2V1D1 0,89 0,82 0,81 2,527 N2V1D2 0,95 1,07 1,20 3,223 N2V2D0 0,95 1,14 0,82 2,910 N2V2D1 0,92 0,98 0,81 2,712 N2V2D2 16,969 0,943
Total Rata-rata
16,431 0,913
16,761 0,931
Rata-rata 0,937 0,880 0,797 1,007 1,017 0,982 0,923 0,904 0,799 0,920 0,904 1,033 0,888 0,937 0,842 1,074 0,970 0,904
50,162 0,929
Lampiran 40. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 6 MST SK
dB
Kelompok
2
N
KT
F.hit
0,008
0,004
0,327
2
0,006
0,003
0,139
Galat (n)
4
0,087
0,022
V
1
0,136
0,136
NxV
2
0,007
0,003
Galat (v)
6
0,113
0,019
D
2
0,039
0,020
NxD
4
0,021
0,005
VxD
2
0,026
0,013
4 24 53
0,060 0,300 0,803 = = =
0,015 0,012
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
tn
6,94
18,00
* 0,179 tn
5,99
13,74
5,14
10,92
tn 0,424 tn 1,031 tn 1,192 tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
7,220
1,578
15,9% 14,8% 12,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
86
Lampiran 41. Data Pengamatan Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 9 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 0,18 0,33 0,25 0,764 N0V1D0 0,24 0,18 0,22 0,640 N0V1D1 0,25 0,29 0,24 0,780 N0V1D2 0,13 0,32 0,31 0,750 N0V2D0 0,34 0,26 0,20 0,805 N0V2D1 0,32 0,28 0,29 0,886 N0V2D2 0,17 0,26 0,22 0,652 N1V1D0 0,22 0,21 0,30 0,730 N1V1D1 0,16 0,23 0,32 0,707 N1V1D2 0,35 0,32 0,30 0,963 N1V2D0 0,25 0,24 0,29 0,781 N1V2D1 0,14 0,26 0,14 0,547 N1V2D2 0,17 0,16 0,15 0,476 N2V1D0 0,23 0,19 0,20 0,617 N2V1D1 0,21 0,29 0,19 0,690 N2V1D2 0,33 0,18 0,29 0,793 N2V2D0 0,29 0,25 0,30 0,842 N2V2D1 0,19 0,20 0,28 0,675 N2V2D2 4,179 0,232
Total Rata-rata
4,436 0,246
4,481 0,249
Rata-rata 0,255 0,213 0,260 0,250 0,268 0,295 0,217 0,243 0,236 0,321 0,260 0,182 0,159 0,206 0,230 0,264 0,281 0,225
13,097 0,243
Lampiran 42. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 9 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel
KT
F.hit
0,003
0,001
0,462
2
0,008
0,004
1,606
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
0,010
0,002
V
1
0,018
0,018
5,952
5,99
13,74
NxV
2
0,003
0,002
0,555
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
0,018
0,003
D
2
0,001
0,000
0,084
3,40
5,61
NxD
4
0,018
0,005
1,426
2,78
4,22
VxD
2
0,014
0,007
2,197
3,40
5,61
4 24 53
0,017 0,077 0,187 = = =
0,004 0,003
1,345
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
20,5% 22,7% 23,3%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
87
Lampiran 43. Data Pengamatan Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 0,16 0,10 0,12 0,371 N0V1D0 0,17 0,20 0,19 0,564 N0V1D1 0,19 0,17 0,24 0,595 N0V1D2 0,15 0,13 0,11 0,396 N0V2D0 0,12 0,22 0,27 0,614 N0V2D1 0,18 0,26 0,25 0,698 N0V2D2 0,08 0,12 0,06 0,257 N1V1D0 0,21 0,27 0,25 0,735 N1V1D1 0,10 0,16 0,07 0,333 N1V1D2 0,07 0,09 0,13 0,290 N1V2D0 0,20 0,27 0,25 0,713 N1V2D1 0,29 0,25 0,30 0,840 N1V2D2 0,18 0,24 0,17 0,588 N2V1D0 0,13 0,19 0,15 0,466 N2V1D1 0,25 0,29 0,27 0,807 N2V1D2 0,12 0,15 0,17 0,440 N2V2D0 0,08 0,09 0,12 0,290 N2V2D1 0,29 0,16 0,19 0,636 N2V2D2 2,973 0,165
Total Rata-rata
3,358 0,187
3,304 0,184
Rata-rata 0,124 0,188 0,198 0,132 0,205 0,233 0,086 0,245 0,111 0,097 0,238 0,280 0,196 0,155 0,269 0,147 0,097 0,212
9,634 0,178
Lampiran 44. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Tanaman Jagung Umur 12 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel
KT
F.hit
0,005
0,002
1,981
2
0,000
0,000
0,117
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
0,003
0,001
V
1
0,001
0,001
0,311
5,99
13,74
NxV
2
0,030
0,015
6,151
tn *
5,14
10,92
Galat (v)
6
0,014
0,002
D
2
0,071
0,035
29,007
3,40
5,61
NxD
4
0,066
0,016
13,503
2,78
4,22
VxD
2
0,012
0,006
4,753
3,40
5,61
4 24 53
0,017 0,029 0,247 = = =
0,004 0,001
3,517
** ** * *
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
14,7% 27,5% 19,6%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
88
Lampiran 45. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 3 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 22,00 19,00 21,00 62,000 N0V1D0 17,00 18,00 16,00 51,000 N0V1D1 23,00 16,50 20,00 59,500 N0V1D2 16,50 16,00 21,50 54,000 N0V2D0 20,00 15,00 19,50 54,500 N0V2D1 16,00 28,00 15,00 59,000 N0V2D2 15,00 17,00 15,00 47,000 N1V1D0 13,00 22,30 16,00 51,300 N1V1D1 13,00 18,00 20,00 51,000 N1V1D2 17,00 21,00 18,00 56,000 N1V2D0 13,00 13,00 14,00 40,000 N1V2D1 22,00 14,00 19,00 55,000 N1V2D2 19,00 22,00 18,00 59,000 N2V1D0 20,00 17,00 15,00 52,000 N2V1D1 18,00 10,00 18,00 46,000 N2V1D2 12,00 26,00 16,00 54,000 N2V2D0 15,00 19,00 15,00 49,000 N2V2D1 17,00 16,00 16,00 49,000 N2V2D2 308,500 17,139
Total Rata-rata
327,800 18,211
313,000 17,389
Rata-rata 20,667 17,000 19,833 18,000 18,167 19,667 15,667 17,100 17,000 18,667 13,333 18,333 19,667 17,333 15,333 18,000 16,333 16,333
949,300 17,580
Lampiran 46. Sidik Ragam Panjang Akar Tanaman Jagung Umur 3 MST SK
dB
Kelompok
2
11,329
5,665
0,415
N
2
48,385
24,192
6,226
Galat (n)
4
15,542
3,885
V
1
1,276
1,276
NxV
2
1,663
0,831
Galat (v)
6
106,727
17,788
D
2
33,274
16,637
NxD
4
30,697
7,674
VxD
2
8,440
4,220
4 24 53
45,986 327,629 630,948 = = =
11,497 13,651
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
KT
F.tabel
F.hit
0,05 6,94
0,01 18
tn
6,94
18,00
tn 0,047 tn
5,99
13,74
5,14
10,92
tn 0,562 tn 0,309 tn 0,842 tn
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
0,072
1,219
11,2% 24,0% 21,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
89
Lampiran 47. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 6 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 25,00 22,00 24,00 71,000 N0V1D0 20,00 21,00 19,00 60,000 N0V1D1 26,00 19,50 23,00 68,500 N0V1D2 19,50 19,00 24,50 63,000 N0V2D0 23,00 18,00 22,50 63,500 N0V2D1 19,50 21,00 18,50 59,000 N0V2D2 18,00 20,00 18,00 56,000 N1V1D0 16,00 25,30 19,50 60,800 N1V1D1 16,00 21,00 23,50 60,500 N1V1D2 20,00 24,00 21,00 65,000 N1V2D0 16,00 16,50 17,00 49,500 N1V2D1 25,00 17,00 22,50 64,500 N1V2D2 22,00 25,00 21,00 68,000 N2V1D0 23,00 20,00 18,00 61,000 N2V1D1 21,00 13,50 21,00 55,500 N2V1D2 15,00 29,00 19,00 63,000 N2V2D0 18,50 22,50 18,00 59,000 N2V2D1 20,00 19,50 19,50 59,000 N2V2D2 Total Rata-rata
363,500 20,194
373,800 20,767
369,500 20,528
Rata-rata 23,667 20,000 22,833 21,000 21,167 19,667 18,667 20,267 20,167 21,667 16,500 21,500 22,667 20,333 18,500 21,000 19,667 19,667
1106,800 20,496
Lampiran 48. Sidik Ragam Panjang Akar Tanaman Jagung Umur 6 MST dB
Kelompok
2
2,974
1,487
0,163
N
2
23,863
11,931
1,097
Galat (n)
4
43,520
10,880
0,000
V
1
4,623
4,623
NxV
2
7,107
3,554
Galat (v)
6
92,427
15,404
0,000
D
2
29,113
14,556
NxD
4
23,031
5,758
VxD
2
1,824
0,912
4 24 53
58,520 219,540 506,539
14,630 9,147 0,000 16,1% 19,1% 14,8%
tn 0,629 tn 0,100 tn 1,599 tn
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
= = =
KT
F.tabel 0,05 0,01 6,94 18
SK
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
F.hit
tn
6,94
18,00
tn 0,231 tn
5,99
13,74
5,14
10,92
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
0,300
1,591
0,000 0,000
90
Lampiran 49. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 9 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 29,00 36,00 33,00 98,000 N0V1D0 25,00 25,00 20,00 70,000 N0V1D1 29,00 13,00 24,00 66,000 N0V1D2 21,00 22,00 20,00 63,000 N0V2D0 26,00 15,00 16,00 57,000 N0V2D1 21,00 22,00 20,00 63,000 N0V2D2 25,00 18,00 23,00 66,000 N1V1D0 26,00 25,00 24,00 75,000 N1V1D1 27,00 21,00 20,00 68,000 N1V1D2 28,00 26,00 27,00 81,000 N1V2D0 24,00 27,00 25,00 76,000 N1V2D1 24,00 27,00 25,00 76,000 N1V2D2 20,00 22,00 21,00 63,000 N2V1D0 20,00 21,00 22,00 63,000 N2V1D1 21,00 22,00 23,00 66,000 N2V1D2 28,00 20,00 21,00 69,000 N2V2D0 28,00 20,00 21,00 69,000 N2V2D1 22,00 20,00 21,00 63,000 N2V2D2 444,000 24,667
Total Rata-rata
402,000 22,333
406,000 22,556
Rata-rata 32,667 23,333 22,000 21,000 19,000 21,000 22,000 25,000 22,667 27,000 25,333 25,333 21,000 21,000 22,000 23,000 23,000 21,000
1252,000 23,185
Lampiran 50. Sidik Ragam Panjang Akar Tanaman Jagung Umur 9 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel
KT
F.hit
59,704
29,852
2,760
2
66,704
33,352
28,141
**
6,94
18,00
Galat (n)
4
4,741
1,185
V
1
6,000
6,000
0,443
5,99
13,74
NxV
2
175,000
87,500
6,455
tn *
5,14
10,92
Galat (v)
6
81,333
13,556
D
2
44,593
22,296
2,062
3,40
5,61
NxD
4
81,852
20,463
1,892
2,78
4,22
VxD
2
7,111
3,556
0,329
3,40
5,61
4 24 53
107,556 259,556 894,148 = = =
26,889 10,815
2,486
tn tn tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
4,7% 15,9% 14,2%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
91
Lampiran 51. Data Pengamatan Panjang Akar (cm) Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 41,00 33,00 39,00 113,000 N0V1D0 31,00 27,00 32,00 90,000 N0V1D1 35,00 28,00 19,00 82,000 N0V1D2 30,00 29,00 27,00 86,000 N0V2D0 35,00 32,00 30,00 97,000 N0V2D1 31,00 29,00 28,00 88,000 N0V2D2 30,00 29,00 28,00 87,000 N1V1D0 37,00 35,00 34,00 106,000 N1V1D1 38,00 29,00 27,00 94,000 N1V1D2 39,00 35,00 33,00 107,000 N1V2D0 38,00 37,00 36,00 111,000 N1V2D1 37,00 36,00 35,00 108,000 N1V2D2 41,00 39,00 36,00 116,000 N2V1D0 45,00 40,00 39,00 124,000 N2V1D1 39,00 46,00 41,00 126,000 N2V1D2 47,00 39,00 40,00 126,000 N2V2D0 45,00 40,00 39,00 124,000 N2V2D1 40,00 42,00 37,00 119,000 N2V2D2 679,000 37,722
Total Rata-rata
625,000 34,722
600,000 33,333
Rata-rata 37,667 30,000 27,333 28,667 32,333 29,333 29,000 35,333 31,333 35,667 37,000 36,000 38,667 41,333 42,000 42,000 41,333 39,667
1904,000 35,259
Lampiran 52. Sidik Ragam Panjang Akar Tanaman Jagung Umur 12 MST SK
dB
Kelompok
2
181,148
90,574
10,384
N
2
929,148
464,574
204,792
Galat (n)
4
9,074
2,269
V
1
14,519
14,519
3,062
NxV
2
81,370
40,685
8,582
Galat (v)
6
28,444
4,741
D
2
34,037
17,019
NxD
4
85,185
21,296
VxD
2
3,370
1,685
4 24 53
164,741 209,333 1740,370 = = =
41,185 8,722
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
KK (n) KK (v) KK (d)
KT
F.tabel
F.hit
0,05
0,01 6,94
18
**
6,94
18,00
tn *
5,99
13,74
5,14
10,92
tn 2,442 tn 0,193 tn 4,722 **
3,40
5,61
2,78
4,22
3,40
5,61
2,78
4,22
1,951
4,3% 6,2% 8,4%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
92
Lampiran 53. Data Pengamatan Bobot Biji Pipilan (g) Tanaman Jagung Umur 12 MST Ulangan Perlakuan Total I II III 20,80 27,30 23,50 71,600 N0V1D0 13,20 11,90 18,30 43,400 N0V1D1 16,40 16,50 18,90 51,800 N0V1D2 36,90 24,50 24,30 85,700 N0V2D0 17,00 20,80 17,30 55,100 N0V2D1 17,00 11,50 17,30 45,800 N0V2D2 23,40 23,32 21,40 68,120 N1V1D0 20,10 20,15 20,13 60,380 N1V1D1 18,70 22,60 21,45 62,750 N1V1D2 14,50 23,60 19,20 57,300 N1V2D0 18,50 34,70 21,00 74,200 N1V2D1 21,50 23,80 18,10 63,400 N1V2D2 26,60 22,20 17,80 66,600 N2V1D0 18,30 18,30 17,70 54,300 N2V1D1 19,60 19,10 19,90 58,600 N2V1D2 18,60 27,70 23,15 69,450 N2V2D0 19,80 15,80 20,80 56,400 N2V2D1 13,40 24,00 19,70 57,100 N2V2D2 354,300 19,683
Total Rata-rata
387,770 21,543
359,930 19,996
Rata-rata 23,867 14,467 17,267 28,567 18,367 15,267 22,707 20,127 20,917 19,100 24,733 21,133 22,200 18,100 19,533 23,150 18,800 19,033
1102,000 20,407
Lampiran 54. Sidik Ragam Bobot Biji Pipilan Tanaman Jagung Umur 12 MST SK
dB
Kelompok
2
N
F.tabel
KT
F.hit
35,685
17,843
1,486
2
31,781
15,890
0,810
tn
6,94
18,00
Galat (n)
4
78,434
19,609
V
1
13,400
13,400
0,527
5,99
13,74
NxV
2
9,781
4,891
0,192
tn tn
5,14
10,92
Galat (v)
6
152,588
25,431
D
2
220,998
110,499
9,206
3,40
5,61
NxD
4
237,868
59,467
4,954
2,78
4,22
VxD
2
33,676
16,838
1,403
3,40
5,61
4 24 53
58,971 288,081 1161,264 KK (n) = KK (v) = KK (d) =
14,743 12,003
1,228
** ** tn tn
2,78
4,22
NxVxD Galat (d) Total Keterangan :
JK
21,7% 24,7% 17,0%
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,05 6,94
0,01 18
93
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 55 : Tabel Matriks Korelasi antar Parameter Respon Dua Varietas Jagung Pada Berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl Tabel M atriks Korelasi antar Param eter Respon D ua V arietas Jagung Pada Berbagai D efoliasi dan Pem berian NaC l
Luas Daun Luas Daun Indeks Luas Daun Bobot Kering Nisbah Luas Daun
Laju Nisbah Assim ilasi Luas Daun Bersih
Indeks Luas Daun
Bobot Kering
0,635 *
0,224 tn
0,224 tn
0,243 tn
0,445 tn 0,850 *
Laju Tum buh Relatif
Panjang Akar
Bobot Biji Pipilan
0,346 tn
0,118 tn
0,308 tn
0,045 tn
0,003 tn
0,315 tn
0,286 tn
0,346 tn
0,414 tn
0,731 *
0,230 tn
0,055 tn
0,593 *
0,161 tn
0,020 tn
0,003 tn
0,077 tn
0,457 tn
0,239 tn
Laju Assim ilasi Bersih Laju Tum buh Relatif Panjang Akar
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
0,221 tn
0,089 tn 0,091 tn
Lampiran 56 : Bagan (Layout) Percobaan
B A G A N (L A Y O U T ) P E R C O B A A N D I L A P A N G A N
N0
N2
N1
N2
N1
N0
N1
N0
N2
V1
V2
V2
V1
V1
V2
V2
V1
V1
V2
V2
V1
V1
V2
V2
V1
V1
V2
D1
D0
D1
D2
D0
D1
D2
D1
D0
D1
D2
D1
D0
D1
D1
D0
D2
D0
D0
D2
D2
D0
D2
D0
D0
D2
D1
D2
D0
D2
D2
D0
D2
D1
D1
D2
D2
D1
D0
D1
D1
D2
D1
D0
D2
D0
D1
D0
D1
D2
D0
D2
D0
D1
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
U
Lampiran 57: Deskripsi Varietas Jagung Bisi2 Nama Varietas Asal
: :
Golongan Umur
: :
Batang Tinggi tanaman Daun Warna daun Keragaman tanaman Perakaran Kerebahan Tongkol Kedudukan tongkol Kelobot Biji Warna biji Jumlah baris biji/tongkol Bobot 1.000 butir Rata-rata hasil Potensi hasil Ketahanan terhadap penyakit Keterangan
: : : : : : : : : : : : : : : : : :
Tahun dilepas
:
Bisi2 F1 dari silang tunggal antara FS4 dengan FS9. FS4 dan FS9 merupakan tropical inbred yang dikembangkan oleh Charoen Seed Co. Ltd. Thailand dan Dekalb Plant Genetic, USA. Hibrida - 50% keluar rambut +/- 56 hari - Masak/panen +/- 103 hari Tinggi dan tegak +/- 232 cm Panjang, lebar dan terkulai Hijau cerah Seragam Baik Tahan Sedang, silindris dan seragam Ditengah-tengah batang Menutup tongkol dengan baik Semi Mutiara Kuning oranye 12-14 baris +/- 265 gram 8,9 ton/ha pipilan kering 13 ton/ha pipilan kering Toleran terhadap bulai dan karat daun Baik ditanam di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. 1995
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008
Lampiran 58 : Analisis DHL (Daya Hantar Listrik) Satu Minggu Setelah Penaburan Garam.
No.
Jenis Analisis
N0
N1
N2
Metode
01
EC (mmhos/cm)
0.10
6.11
6.30
Conductivity
Razali: Respon Dua Varietas Jagung Pada berbagai Defoliasi dan Pemberian NaCl, 2008. USU e-Repository © 2008