PROSIDING
ISBN:978-602-8047-99-9
SEMNAS ENTREPRENEURSHIP
Juni 2014
Hal:80-90
Research and Development untuk Mengoptimalkan Kemampuan Membaca Anak Retardasi Mental Berbasis Audio Video Alexander Dharmawan1), Ana Wahyuni2) 1) 2) , Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI
[email protected],
[email protected] Abstrak- Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pendidikan sebenarnya memerlukan pelayanan khusus (special education) sesuai bentuk dan derajat kesulitannya, seperti pada anak-anak retardasi mental. Karakteristik penyimpangan tingkah laku anak retardasi mental hanya sedikit dibawah normal. Gangguan perkembangan motorik, sosial, dan bahasa pada awalnya tidak diketahui.Gangguan ini baru diketahui ketika anak mulai masuk sekolah.Kesulitan belajar mulai tampak di suatu bidang khusus, misalnya membaca atau secara umum pada semua mata pelajaran. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan kemampuan membaca pada anak-anak retardasi mental ringan (mampu didik). Metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development) yaitu mengembangkan software untuk pembelajaran membaca pada anak retardasi mental ringan. Pembelajaran berbasis audio video diberikan secara individual yang memerlukan pendampingan guru atau orangtua sehingga terjadi proses belajar yang aktif, interaktif dan dapat mengoptimalkan kemampuan kognitf anak retardasi mental ringan. Hasil dari penelitian ini adalah software pembelajaran membaca untuk anak retardasi mental ringan berbasis audio video. Kata kunci : Retardasi mental, penelitian dan pengembangan, audio video PENDAHULUAN
7-16
tahun.
Namun
pada
pelaksanaannya ada anak usia sekolah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu modal utama dalam
menunjang
segala
bidang.
meningkatkan pemerintah pendidikan
pembangunan Dalam kualitas
menggalakkan melalui
program
yang
khusus
yang
mengalami kesulitan belajar.
di
rangka
berkebutuhan
Pada dunia pendidikan, anakanak
yang
mengalami
kesulitan
SDM,
mengikuti proses pendidikan sehingga
sektor
memerlukan pelayanan khusus (special
wajib
education) sesuai bentuk dan derajat
belajar. Sebagai sasaran program wajib belajar 9 tahun adalah anak usia sekolah
81 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:80-90
kesulitannya
disebut
dengan
apabila terpenuhi, mereka akan menjadi
educationally handicapped (Hallahan
manusia total terintegrasi. Prinsip yang
dan
sama berlaku pula pada anak retardasi
Kauffman,
berkesulitan
1991).Anak-anak
belajar
mengalami
mental
kecuali
bahwa
gangguan dalam berbahasa meliputi
retardasi
ekspresif dan reseptif. Ekspresif yaitu
perangkat
kemampuan mengemukakan ide atau
kompleks. Kebutuhan-kebutuhan yang
pesan secara lisan dan reseptif yaitu
lebih
kemampuan menangkap ide atau pesan
tanggung jawab bersama khususnya
orang lain yang disampaikan secara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
lisan.
Dalam hal pembelajaran, mereka lebih Anak-anak
belajar/
berkesulitan
ketidakmampuan
mental
lebih
anak-anak
kebutuhan
kompleks
membutuhkan
memerlukan yang
tersebut
media
lebih menjadi
pembelajaran
intelektual
yang bisa memfokuskan perhatian, jika
atau keterbelakangan mental adalah
dibandingkan dengan anak-anak yang
hasil
yang
normal. Media pembelajaran paling
pengukuran
besar pengaruhnya bagi indra dan lebih
psikologis yaitu menurut tingkat IQ.
dapat menjamin pemahaman siswa,
Tingkatan
mental
mendengarkan saja tidak sama tingkat
menurut APA (American Psychiatric
pemahamannya dan lamanya bertahan
Association), diklasifikasikan menjadi
apa yang dipahaminya dibandingkan
mild retardation/ ringan (tingkat IQ 50
dengan mereka yang melihat, atau
atau 55 sampai 70),moderate mental
melihat dan mendengarnya (Arsyad A,
retardation/ menengah (tingkat IQ 35
2002,
atau 40 sampai 50 atau 55), severe
pembelajaran yang sesuai untuk anak
mental retardation/ berat (tingkat IQ 20
retardasi mental ringan adalah berbasis
atau 25 sampai 35 atau 40) dan
audio video.
diagnosis
didapatkan
dari
psikologis hasil
keterbelakangan
profound mental retardation/ sangat berat(tingkat IQ dibawah 20 atau 25). Anak-anak
retardasi
mental
ringan mempunyai hak yang sama seperti
anak
normal.
Mereka
mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan kebuthan spesifik tertentu yang
16).
Salah
satu
media
Penelitian ini ditujukan pada anak-anak retardasi mental pada hasil pengukuran IQ 50 sampai 70 yang bermanfaat untuk :
Alexander dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 82
1. Mengoptimalkan membaca
kemampuan
anak
khususnya
retardasi
dapat
pembelajaran
mental
menjadi model
pada
SDLB
di
yang harus dipenuhi dan menjadi tanggung jawab bersama. 5. Sebagai salah satu wujud tanggung jawab
Unaki
untuk
membantu
Semarang. Tingkat IQ sebagian besar
memenuhi hak anak retardasi mental
anak berkesulitan belajar yang ada
dalam hal kemampuan membaca.
pada SLB di Semarang berada
Hal ini karena tidak banyak pihak
padatingkat ringan.
yang memberi perhatian pada anak-
2. Memenuhi
kebutuhan
media
anak
tersebut
yang
notabene
pembelajaran untuk latihan membaca
mempunyai hak yang sama untuk
dan
mendapat
sekolah
belum
ada
media
tersebut. Tambah lagi tidak ada tempat misalnya toko buku atau compact disk/ cd media
yang menjual
pembelajaran
untuk
anak
retardasi mental. 3. Memenuhi
pendidikan
dalam
hal
kemampuan membaca. 6. Menjadi salah satu inovasi dalam metode pembelajaran yang belum ada dan belum banyak pihak yang memberikan perhatian untuk anak
kebutuhanmedia
retardasi mental ringan.
pembelajaran yang mudah/ sesuai dengan kemampuan anak retardasi
METODE PENELITIAN
mental yaitu dengan media yang berbasis
video.Anak-anak
Penelitian dan Pengembangan
tersebut lebih membutuhkan media
atau Research and Development (R&D)
pembelajaran
adalah
video
audio
jika
yang berbasis audio dibandingkan
dengan
anak-anak yang normal.
adalah
salah
satu
metode
penelitian yang merupakan rangkaian proses atau langkah-langkah dalam
4. Memenuhi hak anak retardasi mental
rangka mengembangkan suatu produk
untuk dapat membaca. Kemampuan
baru atau menyempurnakan produk
membaca
satu
yang telah ada agar dapat dipertanggung
modal untuk mempelajari hampir
jawabkan. Produk tersebut tidak selalu
semua ilmu. Kemampuan membaca
berbentuk benda atau perangkat keras
pada semua orang tidak terkecuali
(hardware), seperti buku, modul, alat
anak retardasi mental adalah hak
bantu pembelajaran di kelas atau di
merupakan
salah
83 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:80-90
laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
ringan.Pembelajaran tersebut berbasis
lunak
audio video yang diberikan secara
(software),
komputer
seperti
untuk
program
pengolahan
individual
dan
pembelajaran di kelas, perpustakaan
pendampingan
guru
atau
sehingga
laboratorium,
model
pendidikan,
ataupun
data, model-
pembelajaran,
pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen,
dan dan
(Research
and
atau
dapat
orangtua
meningkatkan
kemampuan membaca anak retardasi mental ringan.
lain-lain.(Surya
Dharma, MPA., Ph.D, 2008) Metode penelitian
memerlukan
Tahap-Tahap Penelitian
pengembangan
kajian
telaah
pada
pustaka dan penelitian terdahulu, maka
penelitian ini yaitu mengembangkan
dikembangkan bagan alir tahap-tahap
software untuk pembelajaran membaca
penelitian yang diberikan pada gambar
pada
1 sampai 2.
anak
development)
Berdasarkan
retardasi
mental
Survey kemampuan dan kebutuhan membaca
anak
retardasi
mental
ringan di SDLB Semarang
Wawancara standar
dengan
kompetensi,
guru
SDLB
mengenai
kompetensi
dasar,
hambatan dan kekurangan metoda membaca dengan pembelajaran konvensional
Solusi melalui media pembelajaran audio video
Media pembelajaran audio video yang diharapkan
Gambar 1. Tahap Penelitian Pendahuluan
Alexander dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 84
Sedangkan kelanjutan dari penelitian
progam
pendahuluan
diberikan pada gambar 3.
yang
gambar 2 yaitu
diberikan
pada
proses pembuatan Start
Input materi membaca
Pembuatan animasi
Penentuan objek video
Perekaman suara dan gambar video
Coding program
Upload suara dan video
Pembuatan program executable
Media pembelajaran
End
media
pembelajaran
yang
85 | Pros Sem Nas Entrepreneurship. Hal:80-90
Gambar 2 Bagan Alir Pembuatan Program Media Pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kegiatan Survey dan
d. Kemampuan setara anak normal
Wawancara Anak
umur 8-12 tahun retardasi
mental/
e. Dapat membaca, menulis, berhitung
tunagrahita ringan yang masuk di SDLB
sederhana, dan melakukan aktivitas
C di Semarang mempunyai karakteristik
lain.
sebagai berikut : a. Anak yang memiliki IQ antara 5070
Hasil
dari
kegiatan
kemampuan
dan
kebutuhan
survey pada
pembelajaran membaca anak retardasi
b. Anak mampu didik
mental ringan 6 SDLB di Semarang
c. Anak dapat dimasukkan ke kelas
diberikan pada tabel 4.1.
khusus maupun reguler Tabel 1. Identifikasi kemampuan dan kebutuhan pembelajaran membaca anak retardasi mental ringan SDLB di Semarang No. 1
Kemampuan dan keterbatasan anak retardasi
Kebutuhan pembelajaran
mental dalam pembelajaran membaca
membaca
Keterbatasan kemampuan artikulasi, kualitas Membutuhkan suara dan ritme
pengulangan membaca
banyak terutama
huruf
vokal
dalam pada
contoh kata sederhana. Dalam pembelajarannya
diperlukan
latihan membaca huruf atau kata dengan jelas dan berulang-ulang 2
Tidak mampu/ kesulitan menggunakan dan Lebih memahami kalimat majemuk
banyak
contoh
menggunakan kalimat tunggal
Alexander dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 86
3
Keterbatasan
dalam
kemampuan Lebih
perkembangan morfologi (membentuk kata)
banyak
menggunakan berimbuhan
contoh kalimat
(awalan
atau
akhiran) 4
Keterbatasan dalam kemampuan tata bahasa/ Lebih
banyak
contoh
sintaksis (peraturan membuat kalimat, misal menggunakan kalimat tunggal subyek, predikat, obyek) 5
Keterbatasan
sederhana
dalam
kemampuan Lebih
perbendaharaan kata/ vocabulary
banyak
menggunakan
kata-kata positif dan kongkrit yang bersifat umum dan sering dipakai
sehari-hari.
Hampir
tidak menggunakan : Kata-kata yang bersifat khusus Kata ganti Kata berbentuk tidak tunggal Kata-kata yang bervariasi
6
Keterbatasan dalam kemampuan semantik Lebih (kata
dengan
makna
khusus,
banyak
contoh
misalnya menggunakan kalimat tunggal
sinonim) 7
Keterbatasan dalam kemampuan kecepatan Mengajarkan dengan beberapa membaca per menit
8
Keterbatasan
kali pengulangan materi dalam
memanfaatkan
kemampuan Menggunakan
informasi/
isyarat
strategi
yang memproses verbal recall
diberikan untuk membaca kata atau kalimat Kesulitan membaca dan menafsirkan kata/ Menggunakan kalimat
(dyslexia)
misalnya
kata-kata
yang
video/
kesulitan gambar yang sering dijumpai
mendengar bunyi dari suatu kata, kesulitan sehari-hari bermain
contoh
berirama,
kebingungan dalam menghadapi kata-kata yang mirip, kesulitan mengenal huruf
87 | Pros Sem Nas Entreprenurship. Hal:80-90
9
Keterbatasan berkonsentrasi
dalam pada
kemampuan Menggunakan latihan dengan suatu
materi pengulangan
pembelajaran
yang
mengutamakan
immediate
memory (hal mengingat yang bersifat segera). Pengorganisasian bahan yang akan dipelajari dari yang sejenis dan sederhana secara bertahap sampai
bahan
yang
lebih
bervariasi. 11
Keterbatasan penggunaan gaya belajar
Menggunakan gaya belajar yang
(auditif) yang mempunyai karaketistik :
sepadan
Belajar dengan mendengarkan dan
kognitif anak
dengan
kemampuan
mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat Senang membaca dengan keras dan mendengarkan Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya Media pembelajaran yang dibangun
guru
pada penelitian ini berbasis audio video
evaluasi dengan berbagai animasi, video
yang meliputi pembelajaran membaca
dan
huruf vokal, konsonan, dua suku kata,
membuat pembelajaran yang fokus dan
kata sederhana dan kosa kata yang
menyenangkan.
terdiri
diberikan pada gambar berikut.
dari
kalimat
sederhana.
Dilengkapi pula dengan petunjuk untuk
atau
pendamping,
musik
yang
permainan,
berguna
Contoh
untuk
tampilannya
Alexander dkk – Pendidikan dan Pembelajaran |88
Gambar 3. Contoh Tampilan Awal
Gambar 4. Contoh Tampilan Membaca Huruf
Gambar 5. Contoh Tampilan Membaca Suku Kata
89| Pros Sem Nas Entreprenurship. Hal:80-90
Gambar 6. Contoh Tampilan Membaca Kata Sederhana Melalui Video SIMPULAN
pendampingan dan bimbingan
orang
tua atau pembimbing khusus. Model pembelajaran membaca pada anak-anak retardasi mental ringan (mampu
didik)
media
berbasis
Pembelajaran
sangat
memerlukan
audio
video.
American
Association
for
Mental
audio
video
Retardation.(AAMR).
individual
yang
Definition of mental retardation
memerlukan pendampingan guru atau
and fact sheet: Frequently asked
orangtua sehingga terjadi proses belajar
questions
yang
retardation.
diberikan
berbasis
DAFTAR PUSTAKA
secara
aktif
dan
penelitian
interaktif.
dan
Metode
mengembangkan
pembelajaran
membaca
software pada
anak
retardasi mental ringan. Hasil dari penelitian
ini
adalah
software
pembelajaran membaca untuk anak retardasi mental ringan berbasis audio video.
Media
about
mental
pengembangan
(Research and development) digunakan untuk
(2002).
pembelajaran
hasil
penelitian ini dapat digunakan di SDLB ataupun di luar lembaga pendidikan formal misalnya di rumah dengan
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual of mental disorders-IV-TR (4th ed.). Washington, DC: Author. Arsyad, A. 2002. Media Pengajaran. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Alexander dkk – Pendidikan dan Pembelajaran | 90
Beukelman, D., & Mirenda, P. (2005).
Joseph, L. M., & McCachran, M.
Augmentative and alternative
(2003).Comparison of a word
communication: Supporting
study phonics technique between
children and adults with
students with moderate and mild
complex communication needs
mental
(3rd ed.). Baltimore: Brookes.
struggling
Cavallini, F., Berardo, F., & Perini, S. (2010).Mental Retardation and Reading
Rate
:
effect
retardation readers
without
disabilities.Education
and
Training
in
Developmental
Disabilities, 38, 192-199
of
Precision Teaching. Life Span and Disability/ XIII, 1, 87-101.
Kaplan, R.B. 1997. Language Planning: From
Practice
Clevedon, Dharma Surya.
and
(2008). Metodelogi
UK:
to
Theory.
Multilingual
Matters.
Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Katims, D. S. (2000). Literacy instruction for people with
Erickson, K. A., & Koppenhaver, D. A. (1995).Developing
a
literacy
program for children with severe disabilities.The Reading Teacher, 48, 676-84.
about teaching and learning that effectiveness
of
special education. The Journal of Special Education, 36 (4), 186-205. Maslim, 2002. Pedoman Penggolongan Diagnosis
highlights and contemporary analysis. Education and Training in Mental Retardation and Developmental Disabilities,
Heward, W. L. 2003. Ten faulty notions hinderthe
mental retardation: Historical
Gangguan
(PPDGJ). III. Indonesia.
Jiwa
35, 3-15.