RENOGRAF DUAL PROBES Berbasis komputer personal Akurat Aman, dan Ekonomis
Perkembangan Renograf Teknik Renografi untuk memeriksa fungsi ginjal telah dikenal sejak tahun 1950-an. Teknik ini pada awalnya menggunakan dua buah detektor (probes) dengan keluaran berupa kurva urodinamik/renogram pada kertas chart recorder. Teknik dual probes sempat terdesak dengan berkembangnya teknologi kamera gamma yang dpat menyajikan citra (image) dan sekaligus data pendukung diagnotik yang lebih baik. Dengan perkembangan elektronika dan penguasaan teknologi komputer saat ini, Badan Tenaga Nuklir Nasional telah berhasil mengembangkan perangkat renograf berbasis komputer personal (PC). Sistem ini telah tervalidasi pada Workshop on Refurbishing of Aged Renograph and Thyroid Up Take System di Yangon, Myanmar, Januari 2001, yang disponsori oleh International Atomic Energy Agency. Meskipun tidak menjanjikan pencitraan (imaging), namun teknik berbasis komputer ini selain mampu memberikan kurva renogram yang dapat disimpan dalam bentuk data digital, juga memberikan parameter hasil olahan perangkat lunak sebagai data pendukung diagnostik yang akurat. Waktu yang diperlukan untuk persiapan dan pemeriksaan pasien relatif singkat. Dosis isotop yang lebih aman (seperempat dari yang diperlukan pada penggunaan kamera gamma), kelengkapan perangkat lunak (software) yang mudah digunakan (user friendly) dan kesederhanaan alat yang tidak memerlukan personil terdidik khusus (high skill personnel) untuk pengoperasian dan perawatan alat, serta biaya investasi yang kurang dari sepersepuluh kamera gamma, sehingga biaya operasional per pasien sangat ekonomis. Renograf Dual Probes sesuai untuk rumah sakit kecil yang belum memiliki kamera gamma, ataupun rumah sakit sibuk yang berusaha mengurangi beban penggunaan kamera gamma yang telah ada untuk pemeriksaan ginjal. Tabel 1 : Dosis Orangn Dewasa untuk Renografi
Overview Mengenai Renografi Pada dasarnya metoda renografi adalah memonitor kedatangan, sekresi, ekskresi (arrival, uptake, transit and elimination) dari radiofarmaka pada ginjal sesaat setelah injeksi intravena. Pemonitoran dari luar tubuh ini dimungkinkan karena radiofarmaka yang digunakan mengandung isotop yang memancarkan radiasi gamma. Hasil pengukuran adalah berupa kurva renogram. Fisiologis renogram (normal) terdiri atas 3 segmen (fase) : Fase I : Memberikan informasi tentang kapasitas respon renovaskuler. Kurva memiliki up-slope yang tajam dan berlangsung cepat (sekitar 30 detik). Fase II : Memberikan informasi tentang kapasitas uptake, konsentrasi dan sekresi jaringan parenchym ginjal (nephron). Kurva memiliki up-slope yang lebih landai dan berlangsung kurang dari 5 menit. Fase III : Memberikan informasi tentang kapasitas ekskresi atau eliminasi kedua ginjal. Kurva menurun (downslope) dimulai dari puncak fase II sampai akhir pemeriksaan. Ketiga fase merupakan refleksi keadaan urodinamik kedua ginjal. Gangguan pada masing-masing fase memiliki makna klinis yang berbeda. Walaupun secara komprehensip dapat saling mempengaruhi.
Tipikal Pola-pola Renogram
Indikasi Pemeriksaan Indikasi pemeriksaan (renografi) dapat dilakukan atas permintaan dokter untuk pasien dengan berbagai latar belakang klinis gangguan fungsi ginjal. Renografi dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berperan sebagai sarana screening diagnostic maupun sebagai sarana pemantauan hasil pengobatan/tindakan medis. Metode Pemeriksaan Persiapan Persiapan peralatan, yakinkan peralatan telah disiapkan sesuai radiofarmaka yang akan digunakan (setting LLD-ULD) dan telah dilakukan uji kesetabilan (chi-square test). Berikan kepada pasien air minum (hydrate) sebanyak 250 s/d 500 ml sebelum prosedur pemeriksaan. Pasien diminta buang air kecil sebelum pengaturan posisi pemeriksaan. Isikan data pasien pada form file baru (pada komputer). Prosedur : Atur posisi pasien (duduk atau tiduran), arahkan masing-masing probe ke ginjal kiri dan kanan, pasien diminta untuk tidak menggerakkan punggung selama pemeriksaan. Ketepatan posisi dan pengaturan arah probe sangat menentukan keberhasilan pengukuran. Kunci posisi kursi/tempat tidur pasien dan detektor probes agar tidak berubah selama pengukuran. Injeksikan radiofarmaka secara intravena pada lengan kanan atau lengan kiri pasien (gunakan bolus teknik), serentak dengan injeksi mulailah pengukuran. Pengukuran berlangsung selama 18 s/d 20 menit dan dapat diperpanjang sampai 40 menit apabila diperlukan.
Simpan data hasil pengukuran dalam file sebelum menganalisanya. Diskripsi Peralatan A. Perangkat Keras : Bagian utama dari perangkat keras peralatan renograf adalah :
Detektor Probes Detektor yang digunakan sebagai probes adalah jenis Scintilasi (Nal(TI)). Detektor dilengkapi dengan kolimator dari bahan timbal untuk mengarahkan ke masing-masing ginjal dan menghindari cross talk antar ginjal, serta menekan gangguan latar (back ground). Probes ini dapat terpasang secara khusus pada kursi pasien, maupun pada statif tegak. Dengan statif tegak nenubgkinkan penggunaan sistem ini untuk keperluan lain, misalnya dengan perangkat lunak khusus sebagai pengukur Thyroid Uptake, atau untuk keperluan prosedur lain yang dikembangkan lebih lanjut. Catu daya detektor dan unit pemroses sinyal. Catu daya detektor memberikan tegangan tinggi (sekitar 1000 VDC) yangdiperlukan untuk operasi detektor. Pemroses sinyal memperkuat sinyal dari detektor, membentuk sinyal menjadi pulsa gaussian, memisahkan pulsa sesuai pilihan energi isotop dengan teknik Single Channel Analyzer (SCA), serta mencacah pulsa per 4 detik. Saat ini unit detektor terdiri dari Modul Tegangan Tinggi dan Add-On Card untuk ISA bus. Untuk mengikuti trend perkembangan komputer sedang dikembangkan modul akuisis data dengan memanfaatkan teknologi Universal Serial Bus (USB).
Gb. 1. Perangkat keras renograf dual probes B. Perangkat Lunak (software) Tersedia beberapa versi software yang digunakan dengan sistem operasi DOS, Window 98, dan Window XP. Versi DOS memungkinkan pemanfaatan komputer lama jenis 486, sedangkan versi Windows yang memerlukan PC Pentium (dengan memori minimum 16 MB untuk Window 98 dan 32 MB untuk Window XP) lebih menawarkan kemudahan bagi operator (user friendly). Operasi perangkat lunak renograf mengharuskan operator setiap hari melakukan uji kualitas alat (spectum check, ULD-LLD setting, Chi-Square Test) sebelum digunakan untuk pemeriksaan pasien. Secara umum aplikasi renograf terdiri dari : akuisisi data pasien baru, menyimpan data pasien,
membuka kembali/memeriksa/menganalisa file data pasien, dan mencetak data hasil pemeriksaan. Parameter yang ditampilkan meliputi cacah (count) maksimum masing-masing ginjal beserta waktu pencapaiannya, waktu pencapaian 2/3 dan T1/2, reno indeks, up-take relatif, serta cacah pada menit ke sepuluh.
Gambar 2. Tampilan perangkat lunak Reno XP Catatan : Untuk rumah sakit yang masih memilii renograf tipe lama dengan statif dan kilomator yang masih berfungsi, dapat memilih paket refurbishing, dengan hanya mengganti detektor, menambahkan AddOn Card, komputer personal, dan software. Refurbishing semacam ini telah dilakukan (Januari 2001) pada alat renograf di Yangon General Hospital, Yangon, Myanmar, dengan menggunakan Add-On Card buatan BATAN . Informasi Lebih lanjut hubungi : Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir BATAN Komplek PUSPIPTEK Serpong, Tangerang 15310 Telp. : (021) 7560896; Fax (021) 7560921 E-mail :
[email protected] Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Gedung Perasten : Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Pasar Jum'at, Jakarta 12440 Kotak Pos : 4390, Jakarta 12043, Indonesia, telp : (021) 7659401, 7659402 Fax (021) 75913833, Email :
[email protected],
[email protected] www.batan.go.id, www.infonuklir.com