RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN PERIODE 2014-2018
DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
1
SEJARAH Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) awalnya bernama
Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (INMT) sudah berdiri sejak tahun 1950. Jurusan INMT berasal dari Lembaga Ilmu Makanan Ternak yang diketuai oleh Prof. Dr.
J. H. Hutasoit di dalam struktur Fakultas Kedokteran Hewan – Universitas Indonesia.
Pada tahun-tahun tersebut (1950-1960) bersama Lembaga Ilmu Ternak, kedua lembaga ini didirikan sebagai cikal bakal berdirinya Fakultas Peternakan IPB. Pada tanggal 1 September 1963, melalui SK Presiden No. 279 Tahun 1963 Fakultas Peternakan secara
resmi berdiri dengan dua jurusan salah satunya Jurusan INMT. Hingga tahun 1994 di
bawah struktur Fakultas Peternakan, Jurusan INMT bersama jurusan lain di Fakultas Peternakan mengasuh satu Program Studi yaitu Program Studi Ilmu Produksi Ternak. Pada 11 Juli 1996, sesuai dengan SK Dirjen Dikti No. 216/DIKTI/Kep/1996, Program
Studi Nutrisi dan Makanan Ternak (NMT) untuk jenjang pendidikan sarjana S1
didirikan. Sejalan perkembangan di IPB, pada tahun 2005 Jurusan INMT berubah menjadi Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) berdasarkan SK Rektor IPB no.001/K13/PP/2005. Pada tahun 2007 diterapkan Kurikulum Major-Minor di IPB
sehingga Program Studi NMT berubah menjadi Program Major Nutrisi dan Teknologi Pakan (NTP).
Pada tahun 1997 dibentuk pula Program Studi Teknologi dan Industri Pakan
(TIP) sebagai wadah pendidikan setingkat diploma D3. namun demikian sejak tahun 2005 seluruh Program Diploma bergabung di Direktorat Diploma.
Bersama-sama dengan Jurusan Ilmu Produksi Ternak, Jurusan INMT mengelola
Program Pascasarjana Ilmu Ternak (PS-PTK) sampai tahun 2006. Sejak tahun 2007 departemen INTP mengelola program Pascasarjana S2 dan S3 dengan mayor Ilmu Nutrisi dan Pakan (PS-INP).
Sejak tahun 2008 departemen INTP mempunyai 4 bagian berdasarkan SK
Rektor IPB no.126/13/OT/2008 yaitu bagian Teknologi dan Industri Pakan (TIP),
Bagian Ilmu dan Teknologi Tumbuhan Pakan dan Pastura (TPP), Bagian Nutrisi Ternak
Terapan (NTT) dan Bagian Metabolisme dan Biosintesis Ternak (MBT) yang sudah disyahkan dengan keluarnya SK .Rektor IPB No.126/13/OT/2008.
2
STRUKTUR ORGANISASI Sesuai dengan TAP MWA-IPB No.08 tahun 2014
Kerja Institut Pertanian Bogor pada
tentang Organisasi dan Tata
pasal 9 fakultas bertugas menyelenggarakan
kegiatan dan penjaminan mutu akademik pada tingkat pendidikan sarjana, magister dan
doctor serta dharma lain dari tridharma dalam satu atau seperangkat cabang ilmu pengetehuan, teknologi dan atau seni. Pengelola fakultas terdiri atas dekan, wakil dekan,
senat fakultas dan bagian tata usaha. Pada pasal 13, Tugas pokok Departemen adalah
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mutu kegiatan Tridharma Perguruan
Tinggi sesuai dengan mandat dan ruang lingkup keilmuan tertentu. Pengelolan
Departemen terdiri atas Ketua, Sekretaris, Divisi dan Tata Usaha. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan merupakan unsur pelaksana kegiatan akademik yang melaksanakan program pendidikan sarjana dengan mayor Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan dan pendidikan pascacasarjana dengan mayor ilmu Nutrisi dan Pakan dengan
mandat pengembangan Ilmu nutrisi dan teknologi pakan (hijauan dan konsentrat) meliputi penyediaan pakan sampai pengolahannya dan meramu dalam ransum yang efisien untuk ternak (surat Keputusan Rektor nomor 001/K13/PP/2005 tentang penataan Departemen di Lingkungan Institut Pertanian Bogor). Departemen menjalankan fungsi:
a. Penyusunan rencana strategis dan operasional departemen mengacu pada Renstra IPB dan Fakultas.
b. Pelaksanaan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi sesuai mandat departemen. c. Pengendali mutu kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi di tingkat departemen
d. Pelaksanaan koordinasi kegiatan pengembangan keilmuan di divisi sesuai dengan mandat departemen
e. Pembinaan organisasi dan kegiatan mahasiswa di departemen.
f. Pelaksanaan kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi dengan mitra kerja g. Pembinaan dosen dan tenaga kependidikan di departemen
h. Pelaksanaan kegiatan promosi untuk kemajuan departemen.
Departemen di pimpin oleh Ketua Departemen yang dipilih oleh dosen
berdasarkan
tata
cara
yang
tercantum
dalam
Keputusan
Rektor
IPB
No.
036/K13/OT/2005 tentang pemilihan dan pengusulan calon Ketua Departemen dan 3
pengusulan calon Sekretaris Departemen di Lingkungan Institut Pertanian Bogor yang mencantumkan kriteria Ketua Departemen dan tugas Ketua Departemen. Kriteria Ketua Departemen sebagai berikut : a. Berpendidikan dan bergelar doktor;
b. Mempunyai jabatan akademik sekurang-kurangnya Lektor Kepala;
c. Mempunyai keahlian sesuai dengan Departemen yang bersangkutan;
d. Mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tinggi; e. Memahami visi dan sanggup melaksanakan misi dan tujuan Institut; f. Berprestasi, berdisiplin, dan penuh dedikasi;
g. Menyatakan secara tertulis kesediaan dan kesanggupan untuk menjalankan tugas sebagai Ketua Departemen.
Tugas dan wewenang Ketua Departemen adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana dan program kerja Departemen;
b. Memberikan tugas dan mengevaluasi dosen di Departemen yang bersangkutan
dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan, penelitian dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Mengevaluasi dan meningkatkan mutu pelaksanaan kegiatan perkuliahan, penelitian dan pelayanan kepada masyarakat;
d. Menyusun rencana biaya operasional tahunan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Ketua Departemen dibantu oleh Sekretaris
yang diusulkan oleh Ketua Departemen dan ditetapkan oleh Rektor. Tugas dan Wewenang Sekretaris Departemen
a. Membantu Ketua Departemen dalam mengelola Departemen b. Pelaksana Pengendali Mutu akademik di Departemen
Departemen memerlukan komponen yang tercantum di dalam struktur organisasi (Gambar 1) yang membantu pelaksanaan akademik dan non akademik. Bagian
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor IPB nomor 126/13/OT/2008,
Bagian
yang ada di Departemen INTP sebanyak 4 buah yaitu Bagian Teknologi dan Industri Pakan (TIP), Bagian Metabolisme Nutrien dan Biosintesis Produk Ternak (MBT),
4
Bagian Nutrisi Ternak Terapan (NTT) dan Bagian Ilmu dan Teknologi Tumbuhan
Pakan dan pasture (TPP). Berdasarkan Anggaran Rumah Tangga IPB yang tertuang dalam TAP MWA-IPB No.17 tahun 2003,
Bagian dipimpin oleh seorang Kepala
Bagian. Kepala Bagian dipilih oleh dosen dari Bagian yang bersangkutan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut :
a. Berpendidikan dan bergelar doktor;
b. Mempunyai jabatan akademik Guru Besar, kecuali pada Bagian yang belum mempunyai Guru Besar;
c. Mempunyai keahlian sesuai dengan bagian yang bersangkutan;
d. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bagian yang bersangkutan;
e. Memahami visi dan sanggup melaksanakan misi dan tujuan Institut; f. Berprestasi, berdisiplin, dan penuh dedikasi;
g. Menyatakan secara tertulis kesediaan dan kesanggupan untuk menjalankan tugas sebagai Kepala Bagian.
Setiap Bagian mempunyai mandat, ruang lingkup dan fokus penelitian yang berguna
untuk mengarahkan dosen dalam mengembangkan keilmuannya. Mandat, ruang lingkup dan focus penelitian setiap Bagian sebagai berikut :
1. Bagian Teknologi dan Industri Pakan (TIP) Mandat
Ruang Lingkup
Fokus Penelitian
Pengembangan ilmu dan teknologi bahan pakan sejak dipanen sampai siap dikonsumsi ternak meliputi analisis dan evaluasi fisiko-kimia, manajemen pakan dan teknik industri pakan dan kebijakan pakan
1. Analisis dan evaluasi fisiko-kimia pakan (nutrien dan non nutrien) meliputi analisis proksimat, analisis van Soest, analisis asam amino, dan analisis vitamin, analisis mineral, analisis antinutrisi. 2. Manajemen pakan meliputi pengolahan dan penyimpanan; manajemen industri pakan; pabrikasi pakan;
1. Kajian fisio-kimia bahan pakan dan ransum 2. Kajian teknologi pengolahan dan penyimpanan bahan pakan dan ransum 3. Kajian produksi pakan suplemen dan aditif 4. Kajian manajemen industri pakan 5. Kajian desain proses industri pakan 6. Kajian diversifikasi produk pakan 7. Kajian kebijakan bahan baku pakan dan ransum 5
Mandat
Ruang Lingkup
Fokus Penelitian
dan kebijakan pakan meliputi standar regulasi 3. Teknik industri pakan meliputi ptoses pembuatan pakan dalam industri pakan dan pabrikasi pakan 4. Kebijakan pakan meliputi standar regulasi pakan
8. kajian pengawasan mutu bahan baku pakan dan produk
2. Bagian Metabolisme dan Biosintesis Produk Ternak (MBT) Mandat Pengembangan ilmu-ilmu metabolisme nutrien yang berkaitan dengan biosintesis produk ternak berkualitas unggul
Ruang lingkup
Fokus penelitian
Metabolisme nutrien yang berkaitan dengan biosintetis produk ternak unggul meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. Kajian metabolisme nutrien untuk menentukan Stimulasi mikroba rumen untuk landasan meningkatkan aktivitas enzim biosintesis selulolitik dan produksi protein produk ternak mikrobial unggul secara Mekanisme mikroba rumen dalam efisien proses detoksifikasi zat toksik 2. Pengembangan maupun antinutrisi teknik Interaksi mikroba/ekologi dan riset/laboratoriu kaitannya dengan proses m metabolisme nutrien dalam saluran nutrisi/metabolis pencernaan me pada tingkat Mekanisme mineral mikro dan seluler dan trace serta integrasinya dengan organ nutrien lain untuk menghasilkan 3. Kajian proses ternak produk unggul mekanik, Peran asam lemak dalam hidrolitik, metabolisme hormon fermentatif. Kajian kuantitatif partisi nutrien Enzimatis dan dalam berbagai jenis organ pada hormonal dari hewan dengan status fisiologis yang proses utilisasi berbeda zat makanan di Mekanisme senyawa bioaktif untuk dalam tubuh menghasilkan produk terbak unggul organisme dan imunostimulan 4. Peningkatan Pengembangan teknik evaluasi peran 6
status nutrien pada ternak 9. Eksplorasi senyawa antimikroba alami dan kaitannya dengan keseimbangan ekosistem saluran pencernaan 10. Peranan vitamin dalam biosintesis produk ternak
3. Bagian Nutrisi Ternak Terapan (NTT) Mandat Pengembangan ilmu dan penerapan teknologi dalam bidang nutrisi ternak untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dalam produktivitas dan reproduksi ternak.
Ruang lingkup
mikroorganisme saluran pencernaan melalui kajian fisiologi dan biokimiawi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan 5. Kajian penyediaan pakan hewanhewan laboratorium yang memenuhi standar untuk penelitian Fokus penelitian
Efisiensi penggunaan zat makanan untuk produksi dan reproduksi meliputi 1. 2. 3. 4.
1. Kajian peningkatan efisiensi penggunaan zat makanan untuk produksi dan reproduksi (teknik Teknologi imbuhan(bionutrien, proteksi, suplementasi antibiotik, probiotik, prebiotik dan kombinasi) herbal, bahan bioaktif) 2. Kajian penerapan Pengembangan dan standarisasi teknologi imbuhan pakan imbuhan pakan (probiotik, bionutrient, Pengembangan standarisasi metode prebiotik, bahan bioaktif) analisis proses nutrisi dan uji 3. Kajian pengembangan biologis dan kaji standarisasi Standar kebutuhan ternak lokal; metode analisis proses hubungan aspek nutrisi dengan nutrisi dan uji biologis reporduksi. pemanfaatan nutrisi untuk efisiensi penggunaan zat makanan. 4. Kajian penetapan standar kebutuhan nutrisi ternak lokal produksi dan reproduksi.
7
4. Bagian Ilmu dan Teknologi Tumbuhan Pakan dan Pastura (TPP) Mandat
Ruang lingkup
Fokus penelitian
Pengembangan ilmu, teknologi dan manajemen produksi tumbuhan pakan dan pastura sebagai sumber pakan dan komponen ekosistem pastura.
Manajemen produksi tumbuhan pakan dan pastura Meliputi;
1. Kajian eksplorasi, eksploitasi dan domestikasi jenis tumbuhan pakan potensil 2. Kajian Ekofisiologi tumbuhan pakan 3. Kajian Perencanaan, budidaya, peremajaan kebun tanaman pakan, padang penggembalaan dan pastura 4. Kajian penyediaan hijauan pakan lintas sektoral dan subsektoral 5. Kajian pemuliaan tanaman pakan melalui kultur jaringan tanaman dengan menggunakan sinar gamma 6. Kajian pembiayaan kebun tanaman pakan dan padang penggembalaan 7. Kajian produksi bibit dan benih tanaman pakan 8. Kajian ekosistem pastura dalam perbaikan dan peremajaan padang rumput. 9. Perbaikan dan peremajaan padang rumput 10. Kajian peran tumbuhan pakan sebagai komponen ekosistem, darat dan perairan 11. Peran tumbuhan pakan dalam konservasi tanah dan air 12. Produksi konsentrat hijau ditingkat industri dan masyarakat
1. Eksplorasi, eksploitasi dan domestikasi tumbuhan potensial 2. Ekofisiologi tumbuhan pakan 3. Perencanaan dan budidaya tumbuhan pakan dan pastura 4. Penyediaan hijauan pakan 5. Pemuliaan tumbuhan pakan 6. Produksi benih tumbuhan pakan 7. Perbaikan dan peremajaan pastura 8. Perencanaan kebun tumbuhan pakan 9. Peran tumbuhan pakan dalam ekosistem pastura pakan
8
Laboratorium Departemen INTP juga mempunyai 8 laboratorium yang dipimpin oleh koordinator laboratorium, yaitu :
1. Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, 2. Laboratorium Nutrisi Ternak Perah,
3. Laboratorium Nutrisi Ternak Pedaging dan Kerja, 4. Laboratorium Ilmu dan Teknologi pakan, 5. Laboratorium Industri Pakan,
6. Laboratorium Agrostologi dan
7. Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi 8. Laboratorium terpadu.
Tugas Koordinator Laboratorium 1. Mengelola penggunaan laboratorium
2. Mengkoordinir teknisi/laboran untuk melaksanakan praktikum 3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja teknisi/laboran
4. Mengarahkan kegiatan praktikum dan penelitian yang menggunakan peralatan di laboratorium.
5. Memonitor dan mengevaluasi kinerja teknisi/laboran Setiap laboratorium mengembangkan metode analisis yang berbeda-beda yang didukung dengan prasarana dan sarana yang dipunyai. Selain laboratorium analisis
terdapat juga laboratorium lapang yang berupa kandang ternak ruminansia, kandang ternak unggas, rumah kaca, kebun rumput dan pabrik pakan mini yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen dalam melakukan praktikum dan penelitian.
9
No 1 2 3 4 5
Tabel 1. Analisis yang Dikembangkan di Laboratorium
Nama Laboratorium Laboratorium Nutrisi Unggas, Laboratorium Nutrisi Perah, Laboratorium Nutrisi Ternak Kerja dan Olah Raga, Laboratorium Industri Pakan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan
6
Laboratorium Agrostologi
7
Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi
8
Laboratorium Terpadu
Analisis/praktek Uji pakan, feed additive pada unggas mengukur energi metabolis pakan unggas Analisis kecernaan bahan kering dan bahan organik Analisis NH3 Analisis produksi unggas Analisis total gula Analisis kecernaan bahan kering dan bahan organik Analisis protein kasar dan lemak kasar Uji pakan ternak pedaging Pembuatan pakan ternak dan ikan Uji fisik kualitas pakan Analisis proksimat Analisis gross energi Analisis van soest Analisis mikroba tanah Uji coba ketahanan tanaman terhadap stres abiotik dan biotik Uji coba penggunaan pupuk dalam budidaya tanaman pakan Produksi bibit tanaman pakan Pemuliaan tanamam pakan melalui kultur jaringan tanaman dengan menggunakan sinar gamma Uji coba dan Produksi konsentrat hijau ditingkat industri dan masyarakat Analisis total bakteri, bakteri cellulolitik, proteolitik, protozoa Analisis tanin Produksi pakan blok Analisis enzim cellulase, phytase,mannanase Analisis alantoin urine
Komisi Departemen Departemen membentuk beberapa komisi untuk membantu menjalankan kegiatan di Departemen.
Pembentukkan komisi berdasarkan kebutuhan Departemen untuk
meningkatkan kegiatan dibidang tertentu. Pembentukkan komisi merupakan wewenang Ketua Departemen dan anggota komisi disahkan dengan dikeluarkannya Surat Tugas dari Departemen.
10
A. Tugas Komisi Pendidikan Sarjana 1. Mengarahkan pelaksananaan akademik program sarjana
2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan akademik program sarjana 3. Pengendalian mutu pelaksanaan akademik
4. Bertanggungjawab terhadap pengendalian mutu pelaksanaan akademik 5. Mengembangkan dokumen pengendalian mutu akademik
B. Tugas Koordinator Program Studi 1.
Merencanakan, mempersiapkan dan mengevaluasi secara operasional pelaksanaan
2.
Memberi pengarahan umum kepada mahasiswa tentang cara studi, memilih
3. 4. 5. 6.
pendidikan dan penelitian dilingkup PS-INP.
komisi pembimbing sesuai dengan synopsis/ proposal bidang yang ingin diteliti mahasiswa /sponsor
Menyetujui komposisi mata kuliah/SKS per semester.
Melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa di lingkungannya untuk kemudian dilaporkan secara berkala kepada pimpinan SPs
Meneruskan keputusan pimpinan SPs kepada segenap dosen yang terlibat dalam pelaksanaan Program Studi
Menyampaikan laporan nilai mata kuliah yang ditawarkan setiap semester kepada pimpinan SPs.
C. Tugas Wakil Koordinator Program Studi 1.
2.
3.
4.
Bersama Koordinator merencanakan, mempersiapkan dan mengevaluasi secara operasional pelaksanaan pendidikan dan penelitian dilingkup pascasarjana Mayor INP.
Membantu Koordinator dalam memberikan pengarahan secara teknis kepada mahasiswa tentang cara studi, memilih Ketua komisi pembimbing sesuai dengan synopsis/ proposal bidang yang ingin diteliti mahasiswa/ sponsor.
Membantu melakukan evaluasi kemajuan studi mahasiswa di lingkungannya
untuk kemudian dilaporkan secara berkala kepada pimpinan SPs atas persetujuan Koordinator Mayor dan Diketahui oleh Ketua Departemen
Membantu meneruskan keputusan pimpinan SPs kepada segenap dosen yang terlibat dalam pelaksanaan Program Studi.
11
5.
Membantu menyampaikan laporan nilai mata kuliah yang ditawarkan setiap semester kepada pimpinan SPs.
D. Tugas Komisi Kemahasiswaan
1. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan oleh Himpunan Mahasiswa 2. Mendampingi semua kegiatan kemahasiswaan
E. Tugas Komisi Promosi, Kerjasama dan Pengabdian Kepada Masyarakat 1. Mengkoordinir pelaksanaan promosi Departemen 2. Membuat materi promosi
3. Mengorganisir pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Departemen
4. Melakukan kerjasama Pengabdian Kepada Masyarakat dengan instansi lain 5. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat 6. Mengkoordinir pembuatan materi penyuluhan kepada masyarakat 7. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kepada masyarakat Pelaksana Administrasi Administrasi di Departemen dikoordinir
oleh Kepala Tata Usaha yang
membawahi beberapa bagian administrasi, yaitu administrasi akademik, administrasi
umum, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan. Kepala Tata Usaha bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan administrasi umum, administrasi akademik, administarsi keuangan dan administrasi kepegawaian serta memonitoring dan
mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan. Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan KTU kepada Ketua Departemen dan diteruskan ke Direktorat Sumberdaya Manusia. A. Administrasi Akademik 1. Melayani, menerima, mengumpulkan, memerikas, mencatat, mengkonsep,
menyipakan, memproses, mengirim surst/dokumen/berkas yang diperlukan dalam pelaksanaan akademik.
2. Melakukan pengisian data (input) dari data sumber ke dalam sarana penyimpanan data berbasis computer.
12
B. Administrasi Umum Melayani,
menerima,
diperlukan
dalam
mengumpulkan,
memeriksa,
mencatat,
mengkonsep,
pelaksanaan
kegiatan
administrasi
memerikas,
mencatat,
mengkonsep,
pelaksanaan
kegiatan
administrasi
memeriksa,
mencatat,
mengkonsep,
menyiapkan, memproses, mengirim dan menyimpan surat/dokumen/berkas yang kepegawaian/SDM
persiapan
dan
C. Administrasi Kepegawaian Melayani,
menerima,
diperlukan
dalam
mengumpulkan,
menyiapkan, memproses, mengirim dan menyimpan surat/dokumen/berkas yang kepegawaian/SDM.
persiapan
dan
D. Administrasi Keuangan Melayani,
menerima,
mengumpulkan,
menyiapkan, memproses, mengirim dan menyimpan surat/dokumen/berkas yang diperlukan dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan.
13
REKTOR
Fakultas Departemen
1. Komisi Pendidikan S1 2. Komisi Kemahasiswaan 3. Komisi Promosi, Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat
Administrasi Pendidikan S1
Ketua Program Studi S2/S3 INP
Sekolah Pascasarjana
Sekretaris Departemen Bagian TIP
Bagian MBT
Bagian NTT
KTU
Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Adminitrasi Umum
Administrasi Kepegawaian
Administrasi Keuangan
Bagian TPP
Laboratorium - ITP - Agrostologi - NTU - NTP - NTDK - BFMN - IP - Terpadu
Gambar 1. Struktur Organisasi Departemen INTP 14
SUMBERDAYA MANUSIA Dosen A.
Profil Dosen Pada tahun 2014 Departemen INTP memiliki 32 orang staf pengajar tetap dan 1
CPNS, yang terdiri dari Guru Besar 9 orang, Lektor Kepala 11 orang, Lektor, 7 orang dan Asisten Ahli 5 orang dan terdapat 1 dosen yang masih dalam jabatan calon pegawai negeri (CPNS).
Tabel 2. Jabatan Fungsional Staf Pengajar Departemen INTP Tahun 2008 Jabatan Fungsional 1. Asisten Ahli 2. Lektor
Jumlah
Persentase
7
21.21
9
27.27
33
100
5
15.15
3. Lektor Kepala
11
33.33
5. CPNS
1
3.03
4. Guru Besar Jumlah
Tabel 3. Persentase Pendidikan Dosen Departemen INTP Pendidikan Doktor
Magister Sarjana
Total Keterangan: * per Desember 2014
Jumlah* 27
Persentase 81.81
0
0
6
18.19
33
100
Jumlah dosen yang berpendidikan magister sekitar 15.19 % dan Doktor 81.81 %
15
Tabel 4. Jumlah Dosen per Bagian Pendidikan Sarjana
Magister Doktor
Jumlah dosen
TIP
MBT
0
2
0
7
7
Bagian
0
8
9
NTT
TPP
Total Departemen
1
3
6
0
8
9
0
4
7
0
27
33
B. Pengelolaan Keilmuan Dosen Dosen di Departemen INTP sejak tahun 2007 di kelompokkan ke dalam 4
kelompok keilmuan yang disebut Bagian yang dipimpin oleh Kepala Bagian dibantu oleh Sekretaris Bagian. Tugas Kepala Bagian, yaitu:
1. Mengkoordinir dan mengevalausi pelaksanaan proses belajar mengajar dari mata kuliah yang diampu oleh Bagian
2. Mengkoordinir dan membahas kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat dosen
3. Mengevaluasi dan membahas proposal penelitian mahasiswa yang dosen pembimbing utamanya berasal dari bagian tersebut.
4. Mengkoordinir kegiatan mahasiswa yang dibimbing oleh dosen dalam Bagian C.
tersebut.
Pengelolaan Administrasi Dosen
Pengelolaan administrasi dosen terdapat di Departemen yang diketuai oleh
Ketua Departemen. Pelaksanaan administrasi dikoordinir oleh Kepala Tata Usaha dan
dibantu oleh tenaga penunjang yang ada di Departemen. Pengelolaan administrasi untuk dosen berupa :
a. Persiapan untuk Kenaikan Pangkat
b. Pengumpulan dan Evaluasi Indeks Kinerja Dosen c. Pengumpulan dan Evaluasi Kehadiran Dosen d. Surat menyurat yang dibutuhkan oleh dosen
16
D.
Monitoring Indek Kinerja Dosen Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dosen untuk satu semester dilakukan dengan
pengisian Form Indeks Kinerja Dosen (IKD) yang dikeluarkan oleh Direktorat
Sumberdaya Manusia setiap akhir semester. Form IKD ini berisikan seluruh kegiatan Tridarma Dosen yaitu Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Manajemen dan Penunjang lainnya.
Evaluasi Dosen dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan mengisi
Borang Evaluasi Proses Belajar Mengajar (EPBM) pada akhir semester oleh mahasiswa
untuk menilai pelaksanaan proses belajar mengajar dosen dan menilai materi perkuliahan. Borang EPBM ini dikeluarkan dan diolah oleh Kantor Manajemen Mutu.
Departemen akan mendapatkan nilai EPBM dosen dan mata kuliah dari Kantor
Manajemen Mutu, kemudian Departemen akan memberikan informasi nilai EPBM ke seluruh dosen pengajar mata kuliah.
C. Proyeksi Kebutuhan Dosen Departemen INTP Keadaan
2010 36 1 1
Dosen Aktif Dosen Tidak aktif Pensiun Jumlah mahasiswa
S1 S2 S3 Perkiraan jumlah mahasiswa
Kebutuhan Dosen
S1 S2 S3
2014 32 1 1
Tahun
2019 38 -
2024 45 2
600 75 15 4
800 100 25 2
363 32 3 310 32 3 1
450 62 5 1
17
Tenaga Kependidikan A.
Profil Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan yang bertugas membantu pelaksanaan praktikum dan penelitian di laboratorium analisis maupun laboratorium lapang umumnya berpendidikan SD-SMU, sedangkan yang berpendidikan diploma dan sarjana masih rendah.
Tabel 5. Jumlah Tenaga Teknisi pada Laboratorium dan Administrasi di DepartemenINTP Laboratorium
Ilmu dan Teknologi Pakan Agrostologi Nutrisi Ternak Unggas Nutrisi Ternak Perah Nutrisi Ternak Potong dan Kerja Industri Pakan Biokimia, Mikro. & Fisiologi Nutrisi Administrasi TOTAL Keterangan: Data tahun 2014
SD-SMU 3 2 1 1 1 1 -
Pendidikan Diploma 1 -
5 14
1 -
S1 1 1 1 1 2
2
3 9
Jumlah 4 4 2 2 1 2 2
8 25
B. Monitoring dan Evaluasi Tenaga Kependidikan Monitoring dan Evaluasi Tenaga Kependidikan dilakukan oleh Ketua Departemen,
Sekretaris Departemen Kepala Tata Usaha untuk seluruh Tenaga Kependidikan yang ada di Departemen.,
Mekanisme pelaksanaan monitoring dan Evaluasi Tenaga Kependidikan : 1. Tenaga Kependidikan Laboran/teknisi yang berada di Laboratorium di monitoring dan dievaluasi oleh Kepala Bagian/ Kepala Laboratorium,
2. Evaluasi dan Monitoring Tenaga Kependidikan administrasi dimonitoring dan dievaluasi oleh Sekretaris Departemen dan Kepala Tata Usaha.
18
Evaluasi kinerja Tenaga Kependidikan pada unit kerja berdasarkan indikator pengukuran yang dikeluarkan Direktorat Sumberdaya Manuasi (SDM) di IPB yang hasilnya dilaporkan kepada Direktur SDM IPB.
SISTEM PENJAMINAN MUTU Sejak tahun 2008 IPB telah mencanangkan sistem penjaminan mutu dalam
penyelenggaraan kegiatan tridarma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) dan administrasi serta manejemen. Sistem penjaminan mutu diterapkan bertujuan untuk mencapai visi dan misi di tingkat Institut, fakultas maupun
departemen. Pencapaian visi dan misi departemen diperlukan suatu perencanaan dan pemeliharaan untuk mencapai target mutu yang ditetapkan. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu yang diterapkan di Departemen berdasarkan kebijakan mutu IPB dan fakultas Peternakan sebagai berikut : Kebijakan Mutu IPB
Kebijakan Mutu Fakultas
Kebijakan Mutu Departemen
Dengan Komitmen yang tinggi terhadap mutu, IPB secara
efisien dan akuntabel menghasilkan lulusan yang kompeten dan IPTEKS yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat
Fakultas Peternakan berkomitmen secara berkesinambungan meningkatkan mutu lulusan dan mengembangkan IPTEKS yang relevan untuk kesejahteraan masyarakat. Departemen
menghasilkan lulusan yang bermutu tinggi,
tangguh berdaya saing tinggi, mampu menerapkan dan mengembangkan bidang ilmu nutrisi dan teknologi pakan,
serta pengembangan teknologi yang relevan dan berjiwa wirausaha
Lembaga pelaksana sistem penjaminan mutu di tingkat departemen bernama
Gugus Kendali Mutu (GKM) sebagai pelaksana kendali mutu bertugas memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan tridarma perguruan tinggi ditingkat Departemen. Untuk
mencapai visi, misi dan kebijakan mutu yang ditetapkan di departemen diperlukan suatu 19
tugas pokok dan fungsi yang jelas dari Gugus Kendali Mutu dalam suatu dokumen yang tertulis yang dijadikan panduan dalam menjalankan tugas. RUJUKAN
1. Sistem Penjaminan Mutu IPB Periode 2008-2012: Pertanian Bogor Nomor : 006/13/OT/2008
Peraturan Rektor Institut
2. Sistem Penjaminan Mutu Institut Pertanian Bogor oleh Kantor Manajemen Mutu
3. TAP MWA-IPB No.08 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Pertanian Bogor
Gugus Kendali Mutu (GKM)
Berdasar kan SK Rektor IPB No.006/13/OT/2008, GKM adalah Lembaga Penjaminan Mutu Tingkat Departemen diketuai oleh Sekretaris Departemen. Tugas GKM: (1)
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan akademik dan non
akademik sesuai dengan prosedur, ketentuan, perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan tujuan agar unit yang bersangkutan dapat (2)
(3)
memenuhi standar dan sasaran mutu yang telah ditetapkan.
Melakukan evaluasi bersama Ketua Departemen untuk tindakan korektif yang
lebih dini terhadap pelaksanaan seluruh aktivitas penyelenggaraan akademik dan non akademik di lingkup kerjanya.
Pengkoordinasian pembuatan laporan evaluasi diri mengikuti standar-standar dan parameter yang telah ditentukan.
Anggota Gugus Kendali Mutu (GKM)
Tim GKM di tingkat departemen ditentukan oleh Ketua Departemen. Gugus
Kendali Mutu beranggotakan 5 orang, yaitu :
1. Ketua dan Anggota Komisi Pendidikan Sarjana
2. Koordinator dan wakil coordinator Mayor Pascasarjana 3. Komisi Kemahsiswaan
4. Komisi Promosi, kerjasama, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat
20
Struktur Organisasi Gugus Kendali Mutu
Ketua Departemen
Sekretaris Departemen
Ketua dan Anggota Komisi Pendidikan S1
Koordinator dan Wakil Koordinator Mayor Pascasarjana
Ketua dan Anggota Komisi Kemahasiswaan
Ketua dan Anggota Komisi Promosi, kerjasama, PPM
Standar Mutu Program Pendidikan 1.A. Standar mahasiswa dan lulusan program Sarjana (2015-2019) No.
Kriteria dalam Standar Mutu SPMI IPB
1
3.1.1.
2
3.1.2.
3
3.1.3.
Rasio keketatan calon mahasiswa program studi S1 reguler yang ikut seleksi terhadap daya tampung. Persentase mahasiswa baru program studi S1 reguler yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru program reguler yang lulus seleksi. Persentase mahasiswa program pendidikan sarjana baru transfer terhadap jumlah
Standar Mutu IPB
Baseline (2015)
2016
5:1
12.25:1
12.5:1 12.75:1
≥95%
85.98
95
<15%
0
0
Target Capaian 2017
2018
2019
13:1
13.2:1
95
95
95
0
0
0
21
mahasiswa baru program reguler. 4
3.1.4.
5
3.1.5.
6
3.1.6.
7
3.1.7.
8
3.2.1.
9
3.2.2.
10
3.2.3.
11
3.2.4.
12
3.3.3.
Persentase mahasiwa asing pada program S1 reguler di Departemen. Persentase mahasiswa program studi S1 yang dropout pada angkatan yang sama. Persentase mahasiswa program studi S1 yang undur diri pada angkatan yang sama. Persentase jumlah mahasiswa program studi S1 yang terlibat dalam student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir di luar negeri). Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan. Persentase mahasiswa program studi S1 reguler yang lulus dengan tepat waktu. Rata-rata masa tunggu kerja pertama dari lulusan program studi S1 Persentase kesesuaian bidang kerja dari lulusan program studi S1 dengan bidang studi. Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diajukan oleh mahasiswa terhadap jumlah mahasiswa program studi S1 (tidak termasuk mahasiswa TPB).
≥1%
0
1
1.5
2
2.5
≤3%
1
0
0
0
0
≤3%
1
0
0
0
0
≥1%
5
2
2
2
2
≥3
3.05
3.07
3.08
3.09
3.1
>50%
53
53.5
53.6
53.7
53.8
<3bulan
2.4
2.4
2.4
2.4
2.4
>80%
60
65
70
75
80
≥10%
11.5
12
13
14
15
22
13
14
15
28
3.3.5.
4.1.7.
16
4.1.8.
17
4.1.9
18
4.2.1.
19
4.3.1.
20
4.3.2.
Persentase jumlah proposal hibah kompetisi yang diterima terhadap jumlah proposal yang diajukan oleh mahasiswa program studi S1 (tidak termasuk mahasiswa TPB). Persentase jumlah mahasiswa program studi S1 reguler penerima beasiswa di program studi per tahun. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi. Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri. Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional. Jumlah tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar IPB (per tahun). Rata-rata beban dosen per semester atau Rata-rata FTE. Persentase matakuliah dengan tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar (14 pertemuan per semester).
≥50%
46
50
51
52
53
≥35%
53
54
55
56
57
1:17-23 (eksakta)
1:11.41
1:17
1:17
1:17
1:17
>4%
28.1
29
29
29
29
>30%
100
100
100
100
100
≥4orang
4
4
4
11-13
13
13
13
13
13
>95%
100
100
100
100
100
1:27-33 (sosial)
4
4
23
21
5.2.1.
22
5.2.4.
23
5.2.5.
24
5.2.10.
25
5.3.2.
26
5.4.5.
27
6.1.2.
28
6.1.3.
29
6.1.4.
30
6.1.5.(a)
Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilai akhirnya dengan memasukkan komponen tugas. Persentase mata kuliah (wajib/pilihan) program studi S1 yang menerapkan sistem SCL. Persentase mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem elearning (blended system) Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0. Rata-rata total bimbingan mahasiswa program pendidikan sarjana per dosen pembimbing. Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa (dijadwalkan 2 semester mulai dari semester 7). Rata-rata dana operasional (per mahasiswa per tahun). Rata-rata dana penelitian dosen (per dosen tetap per tahun). Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat (per dosen tetap per tahun). Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di lingkungan
>50%
100
100
100
100
100
≥30%
78
80
80
80
80
≥20%
70
70
75
80
85
≥90%
100
100
100
100
100
≤ 20 orang
9
9
9
9
9
<12 bulan
9
9
9
9
9
>18 juta
25
25
25
25
25
>3juta
30
38
38
40
40
>1.5juta
69
69
69
69
69
≥1 kegiatan / dosen
1
1
1
1
1
24
Departemen.
31 32 33 34
35
36
37
6.1.5.(b) Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di lingkungan Departemen. 6.1.6. Persentase penggunaan dana PPM dari total pemasukan dana. 6.1.7 Dana (termasuk hibah) yang dikelola (per dosen tetap per tahun). 6.3.2. Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu (dalam tiga tahun terakhir). 6.3.5. Jumlah jurnal ilmiah Internasional yang sesuai bidang dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir). 7.1.1. Jumlah penelitian dosen yang sesuai bidang atas biaya sendiri atau dibiayai dari dalam atau luar negeri (sebagai ketua atau anggota per dosen per tahun). 7.1.2. Persentase keterlibatan mahasiswa program studi S1 yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen. 7.1.3. Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam kerjasama penelitian di luar negeri.
≥1 juta/ dosen
1
1
1
1
>10%
45
45
45
45
45
>70 juta
85
85
85
85
85
≥400
4000
4000
4000
4000
4000
≥2 judul
4
4
4
4
4
≥1 judul
4
4
4
4
≥25%
53
60
65
70
75
≥1%
4
5
5
5
5
1
4
25
38
7.2.1.
39
7.2.2.
40
7.3.1.
41
42
43
7.3.2.
7.4.1.
7.4.2.
Jumlah tulisan ilmiah dosen yang dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding seminar, atau jurnal ilmiah nasional/ internasional (sebagai penulis utama atau anggota) (per dosen per tahun). Jumlah paten/HaKI yang diregistrasi (per tahun per departemen). Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai bidang yang dilaksanakan oleh dosen (atas biaya sendiri/luar negeri/dalam negeri) (per dosen per tahun). Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan diberi tanggung jawab (per tahun per program studi). Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma dengan instansi di dalam negeri (dari jumlah dosen tetap). Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di luar negeri (dari jumlah dosen tetap).
≥1 tulisan
2
2
2
2
2
≥1buah
1
1
1
1
1
≥1 kegiatan
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
≥1 kegiatan
1.5
2
2
2
2
≥50%
62.5
65
65
65
65
≥10%
37.5
38
39
40
41
26
1. b. Standar Mahasiswa dan Lulusan Magister Pascasarjana (2014-2018) No. 1
2
3 4 5 6 7
8
Kriteria dalam Standar Mutu SPMI IPB 3.2.1. Rasio antara calon mahasiswa baru yang ikut seleksi terhadap daya tampung. 3.2.2. Persentase calon mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru yang lulus seleksi. 3.2.3. Rata-rata masa studi lulusan. 3.2.4. Rata-rata IPK lulusan. 3.2.5. Persentase mahasiswa WNA terhadap jumlah mahasiswa. 3.2.6. Persyaratan penguasaan bahasa inggris (TOEFL). 3.2.7. Persentase mahasiswa program pendidikan magister melalui program sinergi terhadap jumlah mahasiswa baru program magister. 3.3.2. Persentase jumlah mahasiswa yang terlibat dalam student mobility
Target Capaian
Standar Mutu IPB
Baseline (2014/20 15) 1,3:1
2015 /201 6 1,5:1
> 95 %
100%
< 2,0 th. > 3,50
2.4
3.74
3.8
3.8
3.85
3.85
> 500
475
475
500
500
500
>5%
30%
30%
30%
30%
50%
>5%
7%
7%
7%
8%
20%
> 1,5 : 1
> 10 %
0%
2016/ 2017
2017/ 2018
2018/ 2019
100%
100%
100%
100%
2
2
2
2
2%
1,5:1
2%
1,6:1
4%
1,6:1
10%
27
9 10
11
program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir di luar negeri, joint degree). 3.4.1. Persentase kelulusan tepat waktu. 3.4.2. Persentase mahasiswa yang DO pada angkatan yang sama. 3.4.3. Persentase mahasiswa yang undur diri pada angkatan yang sama.
> 60 %
36.1
60%
65%
65%
65%
<6%
0%
0%
0%
0%
0%
<5%
0%
0%
0%
0%
0%
1. c. Standar Mahasiswa dan Lulusan Doktor Pascasarjana (2014-2018) No. 1
2
3 4 5 6
Kriteria dalam Standar Mutu SPMI IPB 3.2.1. Rasio antara calon mahasiswa baru yang ikut seleksi terhadap daya tampung. 3.2.2. Persentase antara calon mahasiswa baru yang melakukan registrasi terhadap calon mahasiswa baru yang lulus seleksi. 3.2.3. Rata-rata masa studi lulusan. 3.2.4. Rata-rata IPK lulusan. 3.2.5. Persentase mahasiswa WNA. 3.2.6. Persyaratan penguasaan
Standar Mutu IPB
Baseline (2014/ 2015)
2015/ 2016
> 95 %
100%
< 3,0 th.
3.2
> 1,5 : 1
0.3:1
Target Capaian 2016/ 2017
2017/ 2018
2018/ 2019
100%
100%
100%
100%
3
3
3
3
1.5:1
1.5:1
1.5:1
1.5:2
> 3,80
3.81
3.82
3.83
3.84
3.85
> 525
500
525
525
525
525
> 10 %
0%
1%
1%
1%
1%
28
7
8 9
10
11
12
13
14
bahasa inggris (TOEFL).
3.3.2. Persentase jumlah mahasiswa yang terlibat dalam student mobility program (credit earning atau pelaksanaan tugas akhir di luar negeri, joint degree). 3.4.1. Persentase kelulusan tepat waktu. 3.4.2. Persentase mahasiswa yang dropout (DO) pada angkatan yang sama. 3.4.3. Persentase mahasiswa yang undur diri pada angkatan yang sama. 3.5.2. Skor akhir dari pendapat pengguna (user) lulusan terhadap mutu alumni. 4.3.1. Dosen tetap yang memiliki jabatan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi. 4.3.2. Dosen tetap berpendidikan doktor yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi. 4.3.3. Persentase dosen yang memiliki
>5%
16.70%
16.70 %
16.70 %
16.70 %
16.70 %
> 50 %
40%
50%
50%
50%
50%
≤6%
0%
0%
0%
0%
0%
≤ 10 %
0%
0%
0%
0%
0%
30-36
14.8
30
30
30
30
≥ 40 %
39%
39%
39%
40%
40%
> 75 %
100%
100%
100%
100%
100%
≥ 60 %
100%
100%
100%
100%
100%
29
15 16
17
18
19
20
21
sertifikat (sertifikasi dosen).
4.3.4. Rata-rata beban (FTE) dosen per semester. 4.4.1. Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri. 4.4.2. Persentase dosen tetap yang menjadi anggota perhimpunan masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) di tingkat nasional dan internasional. 4.4.3. Persentase dosen tetap sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan , pembicara tamu, dsb di luar IPB. 4.4.4. Jumlah tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/ pelatihan, pembicara tamu, dsb dari luar IPB (per tahun). 4.4.5. Persentase ratarata tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar. 5.3.1. Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilai akhir dengan memasukkan komponen tugas.
11-13 sks
13
13
13
13
13
>5%
39.9
39.9
39.9
39.9
39.9
> 80 %
100%
100%
100%
100%
100%
> 75 %
83%
83%
83%
83%
83%
>4
4
4
4
4
4
> 95 %
100%
100%
100%
100%
100%
> 75 %
100%
100%
100%
100%
100%
30
22
23
24 25 26
27
28
5.3.2. Rata-rata < 24 penyelesaian bulan tugas akhir mahasiswa (mulai dari semester 3). 5.4.2. Tidak ada dosen Tidak yang memiliki ada indeks pembimbingan mahasiswa magister dan doktor >35 (bobot sebagai pembimbing ketua= 2 poin, sebagai pembimbing anggota= 1 poin). 6.1.2. Rata-rata dana > 36 operasional (per juta mahasiswa per tahun). 6.1.3. Rata-rata dana > 35 penelitian dosen juta (per dosen prer tahun). 6.1.4. Rata-rata dana > 2,5 yang diperoleh juta dalam rangka pelayanan/pengab dian kepada masyarakat (per dosen tetap per tahun). 6.3.1. Jumlah koleksi > 100 textbook lanjut judul yang sesuai bidang (dengan nomor lengkap dalam tiga tahun terakhir). 6.3.2. Jumlah jurnal ≥ 3 judul ilmiah jurnal terakreditasi DIKTI/LIPI yang sesuai bidang (dengan nomor lengkap dalam tiga tahun
20 bln
20 bln
20 bln
20 bln
20 bln
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
20
25
36
36
36
30
30
35
35
35
50
50
50
50
50
120
120
120
120
120
5
5
5
5
5
31
terakhir). 29
30 31
32
33 34
6.3.3. Jumlah jurnal ilmiah (termasuk e-journal) internasional yang sesuai bidang (dengan nomor lengkap dalam tiga tahun terakhir). 6.3.4. Jumlah prosiding seminar dalam tiga tahun terakhir. 7.1.1. (a) Persentase dosen yang memiliki agenda penelitian sesuai dengan bidang studi dan semua penelitian sesuai dengan agenda. 7.1.1. (b) Nilai kasar (NK) untuk jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS selama tiga tahun. 7.1.3. (a) Jumlah artikel yang tercatat di dalam lembaga sitasi. 7.1.3. (b) Nilai kasar (NK) untuk jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS selama tiga tahun.
≥ 5 judul jurnal
5
5
5
5
5
≥ 9 judul prosiding
10
10
10
10
10
≥ 75 %
12%
12%
12%
75%
75%
≥6
7
7
7
7
7
≥ 25
55
55
55
55
55
≥5
6
6
6
6
6
32
35
36
37
38
39
7.1.4. Persentase penelitian disertasi mahasiswa yang merupakan bagian dari penelitian dosen. 7.1.5. Jumlah karya dosen atau mahasiswa yang memperoleh hak paten atau bentuk HaKI lainnya dari lembaga nasional/ internasional dalam lima tahun terakhir. 7.2.1. (a) Nilai kasar (NK) untuk jumlah kegiatan pelayanan/pengab dian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS selama tiga tahun. 7.2.1. (b) Persentase rata-rata jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat dosen per tahun yang bekerjasama dengan institusi luar negeri. 7.2.2. Persentase ratarata jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat dosen per tahun yang bekerjasama dengan institusi dalam negeri (di luar PT).
≥ 50 %
100
100
100
100
100
≥2
10
10
10
10
10
≥6
7.7
7.7
7.7
7.7
7.7
≥ 30 %
6%
6%
6%
6%
6%
≥ 40 %
63%
63%
63%
63%
63%
33
40
7.2.3. Persentase ratarata jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat dosen per tahun yang dibiayai oleh PT yang bersangkutan/sen diri.
≥ 20 %
31%
31%
31%
31%
31%
2. Standar Sumber Daya Manusia Standar Sumber Daya Manusia
Departemen memiliki program pengembangan dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program studi. Proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi dan pemberhentian dosen sesuai dengan peraturan/pedoman yang berlaku. Persentase dosen tetap dengan pendidikan terakhir S2 dan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi departemen lebih dari 90% Persentase dosen tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 40%
Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan lektor, lektor kepala dan guru besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi lebih dari 50% Persentase dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional lebih dari 40% Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang program studi 1 : 27-33 (untuk bidang sosial) dan 1: 17-23 (untuk bidang eksakta).
Persentase dosen yang mengikuti sabbatical leave, post doc, atau kerjasama penelitian di luar negeri lebih dari 4% (terhadap jumlah dosen di departemen). Persentase dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional lebih dari 30%
Tenaga ahli/pakar sebagai pembicara dalam seminar/pelatihan, pembicara tamu, dsb, dari luar IPB minimal 4 orang per tahun.
Rata-rata beban dosen per semester atau Rata-rata FTE (Fulltime Teaching Equivalent): 1113 Rata-rata tingkat kehadiran dosen tetap dalam mengajar lebih dari 95% Setiap dosen tetap mengikuti kegiatan (sebagai pembicara/peserta) seminar ilmiah/lokakarya/penataran/workshop/ pagelaran/pameran/ peragaan (nasional/ internasional) minimal sekali dalam setahun. Departemen memiliki perencanaan dan program pengembangan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan (melalui pemberian kesempatan belajar/pelatihan, pemberian fasilitas, dan jenjang karir).
34
Adanya tenaga pustakawan dengan latar belakang pendidikan yang sesuai, misalnya: S2/S3 (1 orang), S1 (2 orang), dan diploma (4 orang) (di tingkat institut). Departemen memiliki jumlah tenaga teknisi minimal 1 orang yang kompeten/kualifikasi yang sesuai di setiap laboratorium.
Departemen memiliki jumlah tenaga administrasi yang kompeten/kualifikasi yang sesuai minimal 1 orang per program studi.
3. Standar Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik Kurikulum memuat jabaran kompetensi lulusan secara lengkap sesuai KKNI, serta berorientasi ke depan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi. 5.1.2.Kurikulum merumuskan capaian pembelajaran program studi sesuai KKNI.
Kurikulum mencantumkan matriks/peta kurikulum (capaian pembelajaran versus mata kuliah).
Seluruh mata kuliah (kuliah dan praktikum) dilengkapi dengan silabus mata kuliah yang selalu dimutahirkan. Program studi melakukan peninjauan kurikulum minimal 5 tahun sekali dengan melibatkan/mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta dimutahirkan dengan perkembangan keilmuan dan teknologi di bidangnya. Persentase mata kuliah yang menerapkan penentuan nilai akhirnya dengan memasukkan komponen tugas: lebih dari 50% Kegiatan kuliah dan praktikum dilengkapi dengan buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout/ modul/penuntun praktikum).
Program studi menerapkan mekanisme penyusunan dan peninjauan materi perkuliahan dengan melibatkan kelompok dosen dalam satu bidang ilmu setiap semester (mencakup materi kuliah, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan caracara evaluasinya). Persentase mata kuliah (wajib/pilihan) program studi S1 yang menerapkan sistem Student Centered Learning (SCL) minimal 30%. *minimal 1x tatap muka dengan metode group knowledge sharing atau interactive discussion. Persentase mata kuliah yang memanfaatkan sistem LMS (Lecture Management System) minimal 20%. Kegiatan perkuliahan dan praktikum dilaksanakan secara penuh (14 kali pertemuan) dan sesuai dengan beban kreditnya. Kegiatan praktikum mahasiswa menggunakan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh IPB atau yang dapat diakses oleh IPB. Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester. Program studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan.
35
Persentase dosen di program studi dengan nilai EPBM > 3,0 lebih dari 90%
Program studi memasukkan nilai tepat waktu untuk seluruh mata kuliah pada semester berjalan dalam jangka waktu maksimal 14 hari setelah pelaksanaan ujian. Program studi memiliki mekanisme pembentukan dosen pembimbing akademik dan monitoring proses pembimbingan.
Jumlah total bimbingan mahasiswa program pendidikan sarjana per dosen pembimbing maksimal 20 orang.
Rata-rata jumlah pertemuan mahasiswa per dosen pembimbing akademik minimal 4 kali per semester. Program studi memiliki mekanisme pembentukan dosen pembimbing tugas akhir dan pengendalian penyelesaian tugas akhir. Seluruh dosen pembimbing tugas akhir program studi S1 berpendidikan minimal S2 dan sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah mahasiswa per dosen pembimbing utama tugas akhir maksimal 4 orang per angkatan. Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir minimal 8 kali. Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa kurang dari 12 bulan (dijadwalkan 2 semester). Program studi memiliki program untuk peningkatan suasana akademik. Program studi menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong ke arah peningkatan suasana akademik (seperti seminar, simposium, lokakarya, atau bedah buku) minimal sekali dalam setahun.
4. Standar Pembiayaan, Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi Standar Pembiayaan, Prasarana, Sarana dan Sistem Informasi
Departemen/Fakultas memiliki perencanaan sasaran mutu, perencanaan kegiatan/ kerja dan perencanaan/alokasi dan pengelolaan dana sesuai prosedur/ mekanisme yang berlaku di IPB dan terdokumentasi secara baik dan tertelusur. Rata-rata dana operasional (pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, termasuk gaji dan upah) lebih dari 18 juta per mahasiswa per tahun. Rata-rata dana penelitian dosen lebih dari Rp 3 juta per dosen tetap per tahun.
Rata-rata dana yang diperoleh dalam rangka pelayanan/pengabdian kepada masyarakat lebih dari Rp 1.5 juta per dosen tetap per tahun. Rata-rata jumlah dan dana kegiatan kepakaran dengan pemerintah di lingkungan departemen minimal satu kegiatan per dosen tetap per tahun dengan dana minimal Rp 1 juta per dosen tetap per tahun. Penggunaan dana PPM (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dari total pemasukan dana lebih dari 10% Dana (termasuk hibah) yang dikelola lebih dari Rp 70 juta per dosen tetap per tahun (mencakup gaji, tunjangan fungsional, biaya PPM, insentif kinerja dosen, kepakaran, tunjangan sertifikasi dosen, dan RKAT, bisnis dan kerjasama). Bangunan memenuhi persyaratan teknis dan keamanan, serta jumlahnya mencukupi. Ruang kerja pimpinan minimal 15 m2 per orang.
36
Ruang administrasi kantor minimal 4 m2 per orang.
Ruang kerja setiap dosen menempati satu ruang dengan minimal luas 4 m2.
Ruang kelas/aula minimal 2 m2 per mahasiswa. Ruang ujian sidang sarjana minimal 16 m2 per mahasiswa. Ruang perpustakaan minimal 1.6 m2 per orang. Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu 400 (dalam tiga tahun terakhir). Jumlah koleksi disertasi/tesis/skripsi/tugas akhir 200 (dalam tiga tahun terakhir). Jumlah jurnal ilmiah terakreditasi Dikti yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir). Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai bidang ≥ 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir). Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang > 9 judul (dalam tiga tahun terakhir). Departemen memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online). Luasan untuk laboratorium/bengkel/studio/ ruang simulasi/lapang minimal 2 m2 per mahasiswa per kegiatan. Laboratorium dilengkapi dengan peralatan laboratorium dan bahan habis dengan jumlah yang memadai dan bermutu baik. Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol, penghapus, LCD, dekstop/ laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu). Setiap ruangan yang digunakan untuk kegiatan praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat dugunakan setiap hari. Memiliki akses komputer dengan perangkat lunak dan keras yang lengkap untuk proses pembelajaran. Sistem teknologi informasi selalu ditata dan dimutahirkan minimal 1 tahun sekali. Adanya kebijakan pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai. Rasio jumlah komputer per mahasiswa maksimal 1 : 10 Ruang komputer minimal 1 m2 per mahasiswa. Ketersediaan sarana e-learning yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak dan manual yang memadai dan dapat dioperasikan, serta dipelihara secara rutin Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi yang tertelusur, ditangani dengan komputer, dan dapat diakses melalui jaringan luas/WAN). Program studi memiliki situs berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan nonakademik bagi pemangku kepentingan, dan datanya selalu dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per 2 minggu).
5. Standar Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Jumlah penelitian dosen yang sesuai bidang atas biaya sendiri atau dibiayai dari dalam atau luar negeri (sebagai ketua atau anggota) minimal 1 judul penelitian per dosen per tahun.
37
Persentase keterlibatan mahasiswa program pendidikan sarjana yang melakukan tugas akhir per angkatan dalam penelitian dosen minimal 25% Persentase keterlibatan mahasiswa program studi yang melakukan tugas akhir dalam kerjsama penelitian dengan luar negeri minimal 1% Jumlah tulisan ilmiah dosen yang dipublikasikan dalam bentuk buku, prosiding seminar, atau jurnal ilmiah nasional/internasional (sebagai penulis utama atau anggota): minimal 1 tulisan per dosen per tahun. Jumlah paten/HAKI yang diregistrasi: minimal 1 per tahun.
Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang sesuai bidang yang dilaksanakan oleh dosen (atas biaya sendiri/luar negeri/ dalam negeri): minimal 1 kegiatan per dosen per tahun. Jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat yang diselenggarakan dengan melibatkan mahasiswa secara penuh dan diberi tanggung jawab minimal 1 kegiatan per tahun per program studi. Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di dalam negeri minimal 50% dari jumlah dosen tetap. Persentase jumlah kerjasama kegiatan tridarma (pendidikan, penelitian atau pengabdian pada masyarakat) dengan instansi di luar negeri minimal 10% dari jumlah dosen tetap.
38
ANALISIS SWOT PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA
1. Deskripsi Swot Pelaksanaan Pendidikan Program Sarjana
Kekuatan (S)
Visi, Misi, Tujuan yang kuat Kekhususan bidang Ilmu Nutrisi dan teknologi Pakan Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan keilmuan Jumlah, mutu, kualifikasi dan komitmen dosen sangat baik Proses pembelajaran yang sudah baik Tingkat kelulusan tepat waktu tinggi Kegiatan penelitian dosen yang cukup baik
Peluang (O)
Sistem seleksi masuk mahasiswa melalui USMI, SNMPTN, BUD,UTM Tawaran beasiswa mahasiswa yang memadai Tersedianya program-program hibah penelitian dan pengabdian pada masyarakat Perkembangan Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan yang cepat
Kelemahan(W)
Lulusan yang bekerja dibidangnya masih rendah Jumlah lulusan yang berwirausaha rendah Jumlah mahasiswa dan dosen yang melakukan pengabdian masyarakat mahasiswa rendah Hasil penelitian yang diadopsi masyarakat rendah Hasil penelitian dosen tepat guna yang dibukukan rendah Minat dan sebaran calon mahasiswa yang masih rendah Hasil penelitian yang di paten kan rendah Rendahnya kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa
Ancaman (T)
Tingkat persaingan lulusan PT yang semakin ketat Keterbatasan lapangan kerja dalam bidang peternakan. Ketatnya persaingan dalam memperoleh dana hibah penelitian dan pengabdian masyarakat Tuntutan masyarakat pengguna lulusan semakin tinggi dan dinamis
39
Strategi Pengembangan Departemen INTP berdasarkan Analisis SWOT 1. Mengembangkan kekuatan dan mengoptimalkan peluang 2. Mengembangkan kekuatan untuk mengatasi ancaman
3. Meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang.
4. Meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman. 2. Deskripsi Swot Program Pendidikan Pascasarjana Kekuatan (Strength) Masukan Visi PS-INP sangat konsisten dengan visi IPB, menyiapkan SDM dan pengembangan IPTEK yang mampu memberikan solusi pada permasalahan pembangunan Nasional, khususnya Peternakan Tropis dengan mengutamakan memanfaatkan sumberdaya lokal serta memperhatikan kelestariannya Perumusan misi sangat terkait dengan visinya, spesifik, khas dan dapat dibedakan dari Program Studi lain Rumusan sasaran menunjukkan tingkat kompetemsi lulusan yang berkualitas tinggi IPB dan PS-INP mempunyai sistem seleksi yang ketat dalam penerimaan mahasiswa program doktor Peminat program doktor sebagian besar adalah dosen atau peneliti yang mempunyai kemampuan intelektual baik Akses yang mudah terhadap berbagai lembaga penelitian di Bogor, Hubungan yang harmonis antara dosen dan mahasiswa Seluruh dosen pengajar berkualifikasi Doktor, sebagian dengan jabatan profesor Latar belakang ilmu dosen bervariasi dan berasal dari lulusan doktor PT dalam negeri terbaik dan PT luar Negeri Program pengembangan dosen yang sangat baik Struktur kurikulum sudah memenuhi kebutuhan stakeholders
Kelemahan (Weakness) Masukan Penyebarluasan pemahaman terhadap visi dan misi kepada civitas academica dan stakeholders terkait masih belum maksimal Sistem rekrutmen yang mampu mendeteksi keragaman kemampuan mahasiswa belum optimal Promosi PS-INP belum optimal Penambahan alat laboratorium belum bisa dilakukan secara rutin Proses Masih ada mahasiswa yang lulus tidak tepat waktu Keluaran Masih kurangnya karya-karya yang dipatenkan Publikasi ilmiah dosen pada Jurnal Internasional masih kurang Animo dan kesempatan dosen untuk menulis buku masih kurang
40
Fasilitas ruang perkuliahan, laboratorium, ruang staf, ruang administrasi dan alat bantu pendidikan sangat memadai untuk kegiatan akademik Laboratorium lapang untuk menunjang penelitian mahasiswa baik Jaringan LAN/Internet tersedia 24 jam Perpustakaan dan koleksinya lengkap dan selalu ditambah serta telah dilengkapi dengan fasilitas e-library Sarana dan prasarana penunjang aktifitas mahasiswa tersedia baik
Proses Proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik Suasana akademik sangat mendukung Struktur organisasi/kelembagaan yang ada sudah baik Departemen sebagai home base akar keilmuan sangat efektif Monitoring dan evaluasi di setiap jenjang sudah dilakukan dengan baik Kerjasama PS-INP dengan pimpinan struktural di tingkat rektorat, sekolah Pascasarjana, Fakultas, Departemen dan dengan mahasiswa Mayor INP sudah terjalin dengan baik Keluaran Disertasi yang dihasilkan berkualitas dan menghasilkan publikasi ilmiah mahasiswa di Jurnal Nasional terakreditasi Diseminasi hasil penelitian pada masyarakat sudah dimulai Peluang (Oportunity) Ancaman (Threat) Masukan Masukan Program pemerintah Swasembada daging Banyak Program Studi baru serupa Tahun 2014 membuka peluang pada yang diselenggarakan di berbagai lulusan Doktor PS-INP untuk berkiprah di Perguruan Tinggi dalamnya Minat terhadap bidang pertanian Untuk memanfaatkan sumber pakan lokal termasuk peternakan secara nasional diperlukan tenaga ahli bidang Nutrisi dan menurun Pakan Jumlah program doktor sejenis di Program beasiswa doktor masih terbuka perguruan tinggi lain di Indonesia lebar semakin banyak 41
Tawaran dana penelitian yang cukup luas Kerjasama penelitian secara nasional/ daerah dan internasional Adanya lembaga-lembaga penelitian terkait dengan berbagai fasilitasnya di sekitar Bogor yang dapat diakses oleh mahasiswa dan dosen Tersedianya berbagai sarana dan prasarana dilingkungan IPB yang dapat dimanfaatkan bersama
Keluaran Persaingan yang semakin ketat dalam mendapatkan dana hibah penelitian dengan perguruan tinggi lain,
Proses IPB sebagai PT menuju kelas dunia akan mampu mengembangkan manajemen pengelolaan program studi pascasarjana yang lebih baik, transparan, akuntabel dan bermutu Keluaran Banyak diperlukan ahli nutrisi dan pakan dalam mendukung program pemerintah
42
3. Strategi Pengembangan
F
A
K T
PELUANG (O)
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S)
KELEMAHAN (W)
Starategi S-O
Strategi W-O
Meningkatkan calon mahasiswa yang berkualitas Meningkatkan penelitian yang tepat guna Meningkatkan penerapan hasil penelitian di masyarakat Updating buku ajar yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Meningkatkan kegiatan magang mahasiswa Meningkatkan keikutsertaan mahasiswa dalam program pengabdian masyarakat dosen Meningkatkan keterampilan dalam pembuatan bisnis plan Meningkatkan keikutsertaan mahasiswa dalam penelitian dosen Meningkatkan IPK lulusan melalui penyediaan buku ajar Meningkatkan promosi departemen ke siswa SLTA Meningkatkan pembuatan buku teknologi tepat guna Meningkatkan kegiatan berbahasa Inggris
O R E
Strategi (S-T)
S
T
R N A L
ANCAMAN (T)
K
Mengembangkan kurikulum sesuai dengan permintaan stakeholder Meningkatkan sofskill mahasiswa Memberikan materi kewirausahaan dalam setiap proses belajar mengajar
Strategi (W-T)
Meningkatkan daya saing mahasiswa
43
4.
Arah dan Strategi Pengembangan Departemen INTP
Visi, Misi dan Tujuan menjadi pusat pendidikan dan penelitian bertaraf internasional serta pengabdian di
bidang nutrisi dan teknologi pakan tropika untuk menghasilkan SDM berkualitas dan berkarakter kewirausahaan Misi 1.
Menerapkan pendidikan tinggi yang modern untuk menghasilkann lulusan bermutu tinggi yang mampu memanfaatkan sumberdaya pakan lokal, mengembangkan
industri peternakan, dan mempunyai jiwa kewirausahaan dalam menghadapi era 2.
pasar global.
Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan di bidang nutrisi dan teknologi pakan tropika melalui program penelitian berkualitas tinggi untuk mendukung proses pendidikan dan memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan
3.
bidang nutrisi dan teknologi pakan tropika
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan menyediakan keahlian yang
berkualitas tinggi dan program-program yang berhubungan dengan nutrisi dan teknologi pakan tropika.
Tujuan 1. Menghasilkan lulusan bermutu yang mampu berkompetisi di pasar bebas melalui 2.
perbaikan pengetahuan dan keterampilan secara terus-menerus.
Menghasilkan penelitian yang bermutu tinggi di bidang ilmu nutrisi dan teknologi pakan tropika
terutama dalam pemanfaatan sumber daya lokal Melayani
masyarakat dan pemerintah dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan ilmu nutrisi dan teknologi pakan.
STRATEGI PENGEMBANGAN DEPARTEMEN INTP Strategi pengembangan Departemen INTP tidak terlepas dari strategi
pengembangan IPB tahun 2014-2018 terdiri atas 6 pilar, yaitu :
44
1.
Perluasan
Akses
Kemahasiswaan.
dan
Peningkatan
Kualitas
Pendidikan
dan
Pembinaan
2. Peningkatan Mutu Penelitian
3. Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat
4. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya dan Jejaring Kerjasama
5. Peningkatan Kesejahteraan Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa 6. Penguatan dan Dinamisasi Sistem Manajemen
Strategi Pengembangan Departemen INTP Periode Tahun 2014-2018 1. Perluasan Akses dan Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pembinaan Kemahasiswaan 1.1. Peningkatan program pendidikan dan mutu layanan (1) Peningkatan akses dan mutu calon mahasiswa (program sarjana, magister, doktor) :
a. Meningkatkan kualitas input (calon mahasiswa) pada berbagai jalur seleksi masuk IPB dengan promosi intensif untuk meningkatkan competitive rate atau tingkat selektivitas calon mahasiswa.
b. Mengintegrasikan perencanaan dan pengelolaan administrasi proses pendidikan
multistrata termasuk proses seleksi masuk IPB guna untuk meningkatkan efisiensi penggunaan fasilitas pendidikan
c. Memfasilitasi dosen bersertifikat dengan berbagai program pengembangan dalam upaya peningkatan kualitas dan keterampilan dalam proses belajar mengajar
d. Memutakhirkan kualitas bahan ajar dan metode pembelajaran efektif dalam upaya pemenuhan capaian pembelajaran (learning outcomes) sesuai KKNI
e. Mendekatkan mahasiswa dengan wahana penerapan keilmuan dan dunia kerja
dengan upaya mengembangkan cakupan kerjasama dengan institusi mitra dalam kegiatan praktek kerja, dan kegiatan penelitian.
(2) Peningkatan efisiensi dan mutu layanan pendidikan, dengan upaya:
a. Mengintegrasikan proses layanan pendidikan akademik dimulai dari proses seleksi masuk untuk meningkatkan efisiensi.
b. Meningkatkan mutu serta jumlah fasilitas dan infrastruktur pendidikan untuk
45
mendukung proses belajar yang efektif dan internasionalisasi program.
c. Mendorong optimalisasi kapasitas organisasi pelaksana program pendidikan untuk peningkatan kualitas kegiatan akademik.
d. Mempertahankan status akreditasi A program pendidikan akademik di tingkat
nasional untuk program sarjana, magister dan doktor dan sertifikasi internasional
dari AUN-QA.
(3) Pemutakhiran course content dan metode pembelajaran, dengan upaya:
a. Memfasilitasi program-program pendidikan akademik melalui kegiatan „teaching Farm‟ untuk menyusun capaian pembelajaran (learning outcomes) dalam
rancangan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
b. Memfasilitasi dosen dengan pelatihan pemutakhiran metode pembelajaran selaras dengan implementasi kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan KKNI.
(4) Pemantapan implementasi KKNI, melalui
a. Mengkaji kebijakan dan evaluasi implementasi klasterisasi kurikulum program pendidikan akademik program sarjana, magister dan doctor.
b. Memutakhirkan dan penyempurnaan implementasi kurikulum program
pendidikan akademik program sarjana, magister dan doctor agar selaras dengan tingkatan lulusan menurut KKNI.
c. Memperkuat kompetensi dosen dalam penyelenggaraan pendidikan program sarjana, magister dan doctor.
(5) Pengembangan program pendidikan yang adaptif , dengan upaya:
a. Meningkatkan pembinaan multi sosial budaya mahasiswa, pengembangan
Unit-unit kegiatan mahasiswa seperti kegiatan ekstrakurikuler maupun ko-
kurikuler yang dapat meningkatkan khususnya kemampuan soft skill dan jiwa kewirausahaan.
b. Mengintegrasikan secara terprogram kegiatan peningkatkan kompetensi tambahan di bidang kewirausahaan dan kepemimpinan agar lulusan lebih siap di pasar kerja dan mampu mandiri.
1.2. Peningkatan sumber dan media pendidikan
(1) Peningkatan peran profesional dosen dalam keanggotaan organisasi profesi, dengan cara:
a. Mendorong dan memfasilitasi penyelenggaraan seminar, lokakarya dan kegiatan 46
lainnya bekerjasama dengan organisasi profesi.
b. Mendorong dosen untuk ikut serta dalam seminar-seminar nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh organisasi profesi.
c. Mendorong dosen untuk berperan aktif dalam kepengurusan organisasi profesi nasional dan internasional.
d. Peningkatan kompetensi dosen dalam menulis dan komunikasi untuk publikasi ilmiah dan populer.
(2) Pengembangan teaching farm dengan cara:
a. Memperkuat dan memperluas pengelolaan teaching farm untuk mendukung pelaksanaan program pendidikan akademik
b. Meningkatkan kebersihan, keindahan,keamanan dan kenyamanan lingkungan
c. Mengintegrasikan kegiatan praktikum dan penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa dalam kegiatan teaching farm.
(3) Pengembangan sumber pembelajaran dari hasil penelitian dengan cara:
a. Mendorong dan memfasilitasi dosen untuk selalu memutakhirkan sumber pembelajaran
b. Mendorong dosen untuk menghasilkan IPTEKS dan memasukkannya dalam sumber pembelajaran agar mahasiswa mendapatkan sumber informasi yang mutakhir langsung dari dosen.
1.3. Peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan dan alumni
(1) Pembinaan kemahasiswaan, soft skill, kepemimpinan, dan kewirausahaan dengan cara:
a. Meningkatkan mutu dan jumlah kegiatan lembaga kemahasiswaan dengan tutorial yang lebih intensif.
b. Memperbanyak kegiatan-kegiatan pelatihan yang bersifat meningkatkan soft skill, kepemimpinan, peranan mahasiswa, dan kewirausahaan.
c. Memfasilitasi perintisan usaha pembangkitan pendapatan oleh mahasiswa melalui himpunan profesi mahasiswa di departemen INTP yaitu HIMASITER
(2) Pembinaan karir lulusan dan hubungan dengan alumni:
a. Meningkatkan akses dan interaksi dengan pengguna yang akan menyerap lulusan b. Mendorong peran positif alumni untuk meningkatkan peran Departemen INTP
47
dalam pembangunan peternakan nasional
c. Mendorong lulusan untuk bekerja di sektor peternakan
2. Peningkatan Mutu Penelitian
Pengembangan pilar peningkatan mutu penelitian meliputi tiga fokus kebijakan, sebagaimana diuraikan di bawah ini.
2.1. Peningkatan mutu penelitian unggulan nasional
(1) Pembinaan penelitian unggulan dan prioritas nasional
a. Mengembangkan kualitas peneliti diarahkan pada peningkatan kemampuan dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian, termasuk menguasai dan mengembangkan metodologi penelitian,
b. Mengembangkan kualitas sumberdaya penelitian diarahkan pada peningkatan dana penelitian untuk meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian serta
peningkatan kualitas sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi standar internasional,
c. Meningkatkan kualitas materi dan hasil penelitian yang relevan dengan kebutuhan untuk pengembangan ilmu nutrisi dan teknologi pakan, untuk pendidikan, untuk kepentingan usaha, serta masyarakat.
(2) Pembinaan cutting edge and frontier research dilakukan melalui:
a. Meningkatkan standar mutu penelitian melalui riset kolaboratif internasional berjangka panjang dengan mitra universitas strategis pada area-area frontier
seperti bioteknologi, ICT (bioinformatika) dan nanoteknologi.
c. Meningkatkan jejaring dan realisasi kegiatannya dengan mitra strategis nasional dan internasional
2.2. Peningkatan fasilitas sumberdaya dan kelembagaan penelitian
(1) Penyediaan hibah penelitian unggulan dan penelitian berbasis mandat keilmuan a. Memapankan implementasi fokus riset unggulan sesuai rencana induk penelitian Departemen INTP
b. Meningkatkan penelitian kolaboratif unit kerja (fakultas/pusat dan departemen) melalui pembentukan model riset lintas unit kerja yang efektif yang melibatkan mahasiswa pasca sarjana
c. Meningkatkan peran serta dosen muda untuk menjamin keberlanjutan reputasi
48
riset dan keilmuan nutrisi dan teknologi pakan
d. Meningkatkan sumber dana hibah penelitian dapat dilakukan baik melalui pemanfaatan dana pemerintah maupun melalui kemitraan dengan industri strategis terkait dengan pendekatan konsep link and match yang saling menguntungkan
2.3. Peningkatan publikasi, perlindungan, dan dayaguna hasil penelitian
(1) Peningkatan diseminasi dan publikasi pada jurnal nasional dan internasional
a. Meningkatkan atmosfir publikasi nasional dan internasional bagi penerima hibah penelitian
b. Memfasilitasi insentif publikasi internasional terindeks pada database bereputasi
c. Memfasilitasi unit “help desk” dan pendampingan proses publikasi bagi mahasiswa pasca sarjana
d. Meningkatkan kualitas penerbitan jurnal ilmiah agar terindeks pada database nasional dan internasional.
(2) Pengelolaan hasil penelitian, paten dan HKI serta pembinaan duta khusus
a. Memperkuat pengelolaan output penelitian untuk pengajaran dan pengabdian masyarakat melalui pemanfaat ICT, i.e. cyber extension dll.
b. Memperkuat peran intermediasi inovasi berbasis paten serta perbaikan regulasi internal pembagian manfaat (benefit) melalui royalty system yang menarik
c. Mempromosikan produk untuk percepatan penetrasi adopsi IPTEK oleh pengguna
3. Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat
3.1. Peningkatan layanan pembinaan masyarakat produktif
(1) Pengembangan peran kelembagaan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat
a. Mengintegrasikan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari kurikulum pendidikan sarjana
b. Mendorong keterlibatan sivitas akademika dalam kegiatan yang bersentuhan langsung dengan peternak
c. Meningkatkan penyebaran lokasi praktek lapang mahasiswa ke daerah tertinggal dan daerah perbatasan
49
(2) Pemanfaatan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi inovatif bagi masyarakat
a. Mendorong sivitas akademika untuk memperbanyak produksi teknologi tepat guna
b. Memfasilitasi sistem insentif yang lebih baik untuk dosen yang menghasilkan dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
3.2. Peningkatan advokasi pengembangan peternakan
(1) Pengkajian advokasi dan aksi dalam peningkatan akses pasar dan fasilitasi bagi pelaku usaha peternakan
a. Mendorong sivitas akademika untuk secara aktif melakukan fungsi advokasi
dan pendampingan masyarakat terutama terkait masalah-masalah peternakan dalam arti luas.
b. Meningkatkan mutu dan cakupan layanan klinik peternakan keliling dan konsultasi peternakan
c. Meningkatkan pemanfaatan media dalam menyediakan solusi bagi permasalahan yang dihadapi peternak dan pelaku usaha lainnya.
(2) Penguatan kerjasama dengan instansi terkait dan peningkatan peran solutif atas konflik
a. Mendorong kerjasama dengan Pemda untuk mengoptimalkan potensi peternkan di daerah
4. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya dan Jejaring Kerjasama
Peningkatan kapasitas dan jejaring kerjasama meliputi dua fokus kebijakan yang berhubungan dengan kapasitas lembaga, individual SDM, aset tangible maupun intangible dan jejaring kerjasama baik dalam dan luar negeri. Fokus kebijakan peningkatan kapasitas dan jejaring kerjasama diuraikan sebagai berikut:
4.1. Peningkatan kapasitas dan sarana fisik
(1) Peningkatan kapaistas sumberdaya tenaga pendidik melalui:
a. Memantapkan jenjang pendidikan dosen di luar maupun dalam negeri
b. Meningkatkan keterlibatan dosen dalam kegiatan internasional summer courses,internship, training dan workshop.
(2) Penerapan knowledge management system dan e-learning dengan:
a. Memfasilitasi dosen untuk mengunggah berbagai dokumen yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan ke sistem web IPB, terutama dokumen 50
ilmu pengetahuan yang menurut sifatnya dapat dipublikasikan kepada masyarakat.
b. Memfasilitasi dan menerapkan sistem insentif kepada dosen untuk
mengembangkan metode pengajaran e-learning yang lebih optimal, efisien dan
efektif untuk mencapai learning outcome.
c. Memperkuat kemampuan unit kerja terkait, baik SDM, fasilitas dan
infrastruktur agar dapat memfasilitasi penerapan knowledge management system dan e-learning
(3) Peningktan kapasitas sumberdaya tenaga kependidikan, melalui: a. Memantapkan jenjang karir tenaga kependidikan
b. Meningkatkan komptensi tenaga kependidikan melalui pelatihan, mentoring, coaching, rotasi, dan peningkatan kapasitas lainnya
(4) Peningkatan sarana prasarana untuk pelaksanaan akademik dan manajemen, melalui: a. Memfasilitasi sarana prasarana untuk menciptakan kondisi kampus yang
kondusif bagi kegiatan belajar mengajar dan interaksi sosial sivitas akademika.
b. Menyediakan fasilitas laboratorium akademik (untuk keperluan praktikum) dengan kuantitas dan kekinian yang memadai.
c. Menyediakan fasilitas bagi dosen (ruang, furniture, dan fasilitas pendukungnya d. Menjamin ketersediaan suplai air dan listrik untuk kegiatan pendidikan dan riset.
4.2. Peningkatan jejaring kerjasama dan produktivitas kepakaran
(1) Peningkatan jejaring kerjasama kepakaran tenaga kependidikan, dengan cara:
a. Meningkatkan keterlibatan tenaga pendidik dan kependidikan dalam berbagai kegiatan training pengembangan diri dan teknik komunikasi yang efektif.
b. Meningkatkan kemampuan SDM melalui pelatihan knowledge management secara terintegrasi.
c. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam berbagai kompetisi terkait dengan leadership dan entrepreuneurship.
d. Memperkuat kerjasama profesional di tingkat nasional dan internasional yang dapat mendorong peningkatan kompetensi dan daya serap lulusan.
e. Meningkatkan kerjasama kemitraan dengan swasta/pengguna lulusan dalam
perumusan kompetensi, proses pembelajaran, praktek kerja, dan penyerapan 51
lulusan.
f. Meningkatkan program “guest scientists” dengan cara mendatangkan ilmuwan luar negeri dalam rangka kerjasama pendidikan dan riset.
(2) Penguatan satuan usaha akademik dan penunjang berbasis pemanfaatan kepakaran dan aset, melalui:
a. Mengembangkan jiwa kewirausahaan dan profesionalisme sivitas akademika
diwujudkan melalui upaya pengembangan satuan usaha akademik (SUA) untuk melayani kebutuhan masyarakat.
5. Peningkatan Kesejahteraan Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa 5.1. Peningkatan pendanaan dan layanan remunerasi (1) Peningkatan perolehan dana untuk kesejahteraan
a. Meningkatkan jejaring kerjasama profesional untuk memberikan tambahan
pendapatan secara langsung kepada dosen dan secara tidak langsung kepada tenaga kependidikan..
b. Meningkatkan kontribusi dari satuan usaha akademis (SUA) sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.
c. Mengoptimalkan pendanaan APBN/APBD yang dapat dipergunakan untuk peningkatan kesejahteraan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan.
(2) Pemberian beasiswa dan bantuan biaya pendidikan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
a. Memfasilitasi sumberdana beasiswa bagi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa
b. Meningkatkan tata kelola dalam seleksi dan penyaluran beasiswa
5.2. Peningkatan sistem jaminan dan layanan social (1) Peningkatan sistem jaminan kesehatan
a Memfasilitasi sistem jaminan kesehatan bagi dosen dan tenaga kependidikan
(2) Peningkatan layanan sosial dan aksesibiltas kenyamanan kerja a. Memfasilitasi untuk mendapatkan soft loan.
6. Penguatan dan Dinamisasi Sistem Manajemen
Penguatan dan dinamisasi sistem manajemen meliputi 2 fokus kebijakan yang
52
berhubungan dengan organisasi dan tatakelola, pengelolaan sumberdaya dan sistem
manajemen pada pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Fokus kebijakan penguatan dan dinamisasi sistem manajemen diuraikan sebagai berikut: 6.1. Dinamisasi organisasi dan tatakelola
(1) Peningkatan efektifitas organisasi dan sinergitas tatakelola, melalui:
a. Mengawal dan evaluasi aturan perilaku (perbaikan manual mutu, penerbitan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan).
b. Memantapkan sistem audit.
c. Meningkatkan koordinasi pelaksanaan fungsi organisasi
(2) Pengembangan sistem penjaminan mutu dan kebijakan terstruktur
a. Mendorong departemen INTP untuk mengimplementasikan gugus kendali mutu yang telah ditetapkan.
b. Melakukan upaya perbaikan secara terus menerus terhadap indikator-indikator kinerja sesuai dengan renstra
6.2. Penguatan dan dinamisasi pengelolaan sumberdaya
(1) Penguatan peran dan fungsi perencanaan dan pengembangan, melalui: a. Meningkatkan penerapan manajemen berbasis kinerja. b. Menguatkan implementasi perencanaan strategis. c. Meningatkan kualitas pengukuran kinerja.
(2) Penguatan sistem dan pengelolaan pendanaan, melalui:
a. Menyempurnakan sistem akuntansi di departemen INTP b. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan,
c. Menyempurnakan sistem pengendalian internal di departemen INTP
(3) Penguatan sistem dan pengelolaan SDM, melalui:
a. Me-redesign manpower planning di departemen INTP
b. Mengimplementasikan manpower plan-ning untuk perekrutan dosen PNS dan non PNS
c. Meningkatkan efektifitas promosi kepangkatan
(4) Penguatan sistem dan layanan fasilitas dan properti, melalui:
a. Meningkatkan pelayanan dan pengadaan yang transparan dan cepat tanggap (quick response) berbasiskan tatakelola organisasi dan dukungan layanan
53
sistem informasi.
b. Memperkuat kapasitas sumber daya pengelola fasilitas dan property di departemen INTP
c. Memperkuat sinergi dengan aturan-aturan tatakelola organisasi dan pemerintah.
(5) Penguatan sistem dan layanan kehumasan dan promosi, melalui
a. Meningkatkan efektifitas promosi untuk program akademik sarjana, magister dan doktor
b. Meningkatkan intensitas cakupan penyebaran materi promosi (promotion kit), roadshow ke berbagai daerah dan sekolah serta publikasi di media massa.
6.3. Dinamisasi sistem dan teknologi informasi dan komunikasi
(1) Peningkatan kapasitas infrastruktur jaringan dan layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), melalui:
a. Memfasilitasi kapasitas infrastruktur jaringan dan layanan TIK.
b. Meningkatkan kerjasama profesional baik di tingkat nasional maupun
Internasional dengan industri, penyedia jasa layanan dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
c. Memperkuat kemampuan teknis kepada tenaga-tenaga pendukung operasional rutin di departemen INTP.
d. Membina dan menyetarakan standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh tenaga-tenaga teknis untuk mendukung ketersediaan, kehandalan, interoperabilitas, dan fungsi layanan TIK.
(2) Penguatan Sistem Informasi Manajemen terintegrasi, melalui:
a. Memperkuat tatakelola data dan sistem informasi di departemen INTP b. Memuktahirkan kebutuhan TIK di departemen INTP
c. Meningkatkan interoperabilitas dan peran departemen INTP dalam
pemutakhiran data dan pemanfaatan layanan TIK dan sistem informasi.
54