Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013
RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA) A. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mampu merancang metode kerja berdasarkan pada prinsip-prinsip biomekanika. 2. Mengetahui postur kerja yang baik menurut prinsip-prinsip RULA. 3. Melakukan perhitungan postur kerja dengan metode RULA 4. Mampu mengaplikasikan metode RULA untuk mengurangi resiko kerja 5. Mampu memahami keterbatasan manusia dalam melakukan pekerjaan
B. LANDASAN TEORI 1. Definisi RULA (Rapid Upper Limb Assesment) RULA atau Rapid Upper Limb Assesment dikembangkan oleh Dr. Lynn McAtamney dan Dr. Nigel Corlett yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham (University of Nottingham’s Institute of Occupational Ergonomics). Pertama kali dijelaskan dalam bentuk jurnal aplikasi ergonomic pada tahun 1993 (Lueder,1996). Rapid Upper Limb Assesment adalha metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomic yang menginvestigasi dan menilai posisi kerja yang dilakukan oleh tubuh bagian atas. Peralatan ini tidak memerlukan piranti khusus dalam memberikan suatu pengukuran postur leher, punggung, dan tubuh bagian atas, sejalan dengan fungsi otot dan beban eksternal yang ditopang oleh tubuh. Penilaian dengan menggunakan RULA membutuhkan waktu sedikit untuk melengkapi dan melakukan scoring general pada daftar aktivitas yang mengindikasikan perlu adanya pengurangan resiko yang diakibatkan
pengangkatan
fisik
yang
dilakukan
opeerator.
RULA
diperuntukan pada bidang ergonomi dengan bidang cakupan yang luas (McAtamney, 1993). Teknologi ergonomic tersebut mengevaluasi posture (sikap), kekuatan dan aktivitas otot yang menimbulkan cidera akibat aktivitas berulang (repetitive strain injuries). Ergonomi diterapkan untuk mengevaluasi hasil pendekatan yang berupa skor resiko antara satu sampai tujuh, yang mana skor
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 tertinggi menandakan level yang mengakibatkan resiko yang besar (berbahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini bukan berarti bahwa skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazards. Oleh sebab itu RULA dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko dan melakukan perbaikan sesegera mungkin (Lueder, 1996).
2. Perkembangan RULA RULA dikembangkan untuk memenuhi tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan suatu metode pemeriksaan populasi pekerja secara cepat, terutama pemeriksaan paparan (exposure) terhadap resiko gangguan bagian tubuh atas yang disebabkan karena bekerja. 2. Menentukan penilaian gerakan-gerakan otot yang dikaitkan dengan postur kerja, mengeluarkan tenaga, dan melakukan kerja statis dan repetitive yang mengakibatkan kelelahan otot. 3. Memberikan hasil yang dapat digunakan pada pemeriksaan atau pengukuran
ergonomic
yang
mencakup
faktor-faktor
fisik,
epidemiologis, mental, lingkungan dan faktor organisional dan khususnya mencegah terjadinya gangguan pada tubuh bagian atas akibat kerja.
RULA dikembangkan tanpa membutuhkan piranti khusus. Ini memudahkan peneliti untuk dapat dilatih dalam melakukan pemeriksaan dan pengukuran tanpa biaya peralatan tambahan. Pemeriksaan RULA dapat dilakukan di tempat yang terbatas tanpa mengganggu pekerja. Pengembangan RULA terjadi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah pengembangan untuk perekaman atau pencatatan postur kerja, tahap kedua adalah pengembangan system scoring dan ketiga adalah pengembangan skala level tindakan yang memberikan suatu panduan terhadap level resiko dan kebutuhan akan tindakan untuk melakukan pengukuran yang lebih terperinci. Penilaian menggunakan RULA merupakan metode yang telah dilakukan oleh McAtemey dan Corlett (1993). Tahap-tahap menggunakan metode RULA adalah sebagai berikut :
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013
Tahap 1 : Pengembangan metode untuk pencatatan postur bekerja Untuk menghasilkan suatu metode yang cepat digunakan, tubuh dibagi menjadi dua bagian yang membentuk dua kelompok, yaitu grup A dan B. Grup A meliputi lengan atas dan lengan bawah serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi leher, badan dan kaki. Hal ini memastikan bahwa seluruh postur tubuh dicatat sehingga postur kaki, badan dan leher yang terbatas yang mungkin mempengaruhi postur tubuh bagian atas dapat masuk dalam pemeriksaan. Kisaran gerakan untuk setiap bagian tubuh dibagi menjadi bagian-bagian menurut kriteria yang berasal dari interpretasi literatur yang relevan. Bagianbagian ini diberi angka sehingga angka 1 berada pada kisaran gerakan atau postur bekerja dimana resiko faktor merupakan terkecil atau minimal. Sementara angkaangka yang lebih tinggi diberikan pada bagian-bagian kisaran gerakan dengan postur yang lebih ekstrim yang menunjukkan adanya faktor resiko yang meningkat yang menghasilkan beban pada struktur bagian tubuh. Sistem penskoran (scoring) pada setiap postur bagian tubuh ini menghasilkan urutan angka yang logis dan mudah untuk diingat. Agar memudahkan identifikasi kisaran postur dari gambar setiap bagian tubuh disajikan dalam bidang sagital. Pemeriksaan atau pengukuran dimulai dengan mengamati operator selama beberapa siklus kerja untuk menentukan tugas dan postur pengukuran. Pemilihan mungkin dilakukan pada postur dengan siklus kerja terlama dimana beban terbesar terjadi. Karena RULA dapat dilakukan dengan cepat, maka pengukuran dapat dilakukan pada setiap postur pada siklus kerja. Kelompok A memperlihatkan postur tubuh bagian lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan. Kisaran lengan atas diukur dan diskor dengan dasar penemuan dari studi yang dilakukan oleh Tichauer, Caffin, Herberts et al, Hagbeg, Schuld et al dan Harms-Ringdahl dan Shuldt. Skor-skor tersebut adalah :
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013
Gambar 2.1 RULA Employee Assessment worksheet
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Dengan keterangan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Range pergerakan postur grup A
Gambar 2.3 Range pergerakan postur grup B
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Tabel 2.1 Skor pergerakan lengan atas
Gambar 2.4 Range pergerakan lengan atas (a) postur alamiah, (b) postur extension dan flexion, (c) postur lengan atas flexion
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Rentang untuk lengan bawah dikembangkan dari penelitian Grandjean dan Tichauer. Skor tersebut adalah :
Tabel 2.2 Skor pergerakan lengan bawah
Gambar 2.5 Range pergerakan lengan bawah (a) postur flexion 60o – 100o, (b) postur alamiah dan (c) postur flexion 100o +
Panduan untuk pergelangan tangan dikembangkan dari penelitian Health and Safety Executive, digunakan untuk menghasilkan skor postur sbb :
Tabel 2.3 Skor pergerakan pergelangan tangan
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013
Gambar 2.6 Range pergerakan pergelangan tangan (a) postur alamiah, (b) postur flexion 15o +, (c) postur 0-15o flexion maupun extension, (d) postur extension 15o +
Putaran pergelangan tangan (pronation dan supination) yang dikeluarkan oleh Health and Safety Executive pada postur netral berdasarkan pada Tichauer. Skor tersebut adalah : +1, jika pergelangan tangan berada pada rentang menengah putaran +2, jika pergelangan tangan pada atau hampir berada pada akhir rentang putaran
Gambar 2.7 Standar RULA putaran pergelangan tangan (a) postur alamiah dan (b) postur putaran pergelangan tangan
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Kelompok B, rentang postur untuk leher didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Chaffin dan Kilbom et al. Skor dan kisaran tersebut adalah :
Tabel 2.4 Skor rentang postur untuk leher
Gambar 2.8 Range pergerakan leher (a) postur alamiah, (b) postur 10o – 20o flexion, (c) postur 20o atau lebih flexion, (d) postur extension
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Apabila leher diputar atau dibengkokkan Keterangan : +1, jika leher diputar atau posisi miring, dibengkokkan ke kanan atau kiri.
Gambar 2.9 Range pergerakan leher yang diputar atau dibengkokkan (a) postur alamiah, (b) postur leher diputar, (c) postur leher dibengkokkan
Kisaran untuk punggung dikembangkan oleh Drury, Grandjean dan Grandjean et al :
Tabel 2.5 Skor pergerakan untuk punggung
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013
Gambar 2.10 Range Pergerakkan punggung (a) postur 20o – 60o flexion, (b) postur alamiah, (c) postur 0o – 20o flexion, (d) postur 60o flexion atau lebih
Punggung diputar atau dibengkokkan Keterangan : +1, jika tubuh diputar +1, jika tubuh miring ke samping
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013
Gambar 2.11 Range pergerakan punggung yang diputar atau dibengkokkan (a) postur alamiah, (b) postur punggung diputar, (c) postur punggung dibengkokkan
Kisaran untuk postur kaki dengan skor postur kaki ditetapkan sebagai berikut : +1, jika kaki tertopang ketika duduk dengan bobot seimbang rata. +1, jika berdiri dimana bobot tubuh tersebar merata pada kaki, dimana terdapat ruang untuk berubah posisi. +2, jika kaki tidak tertopang atau bobot tubuh tidak tersebar merata.
Gambar 2.12 Range pergerakan kaki (a) kaki tertopang, bobot tersebar merata, (b) kaki tidak tertopang, bobot tidak tersebar merata
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Tahap 2 : Perkembangan sistem untuk pengelompokan skor postur bagian tubuh.
Rekaman video yang dihasilkan dari postur kelompok A yang meliputi lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan diamati dan ditentukan skor untuk masing-masing postur. Kemudian skor tersebut dimasukkan dalam table A untuk memperoleh skor A. Tabel 2.6 Skor Postur Kelompok A Lengan
Lengan
Atas
Bawah
1
2
3
4
5
6
Pergelangan Tangan 1
2
3
4
PP
PP
PP
PP
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
1
2
3
3
3
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
5
5
1
3
3
4
4
4
4
5
5
2
3
4
4
4
4
4
5
5
3
4
4
4
4
4
5
5
5
1
4
4
4
4
4
5
5
5
2
4
4
4
4
4
5
5
5
3
4
4
4
5
5
5
6
6
1
5
5
5
5
5
6
6
7
2
5
6
6
6
6
7
7
7
3
6
6
6
7
7
7
7
8
1
7
7
7
7
7
8
8
9
2
8
8
8
8
8
9
9
9
3
9
9
9
9
9
9
9
9
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Rekaman video yang dihasilkan dari postur kelompok B yaitu leher, punggung (badan), dan kaki diamati dan ditentukan skor untuk masing-masing postur. Kemudian skor tersebut dimasukkan ke dalam table B untuk memperoleh skor B.
Tabel 2.7 Skor Postur Kelompok B Punggung Leher
1
2
3
4
5
6
Kaki
Kaki
Kaki
Kaki
Kaki
Kaki
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
1
3
2
3
3
4
5
5
6
6
7
7
2
2
3
2
3
4
5
5
5
6
7
7
7
3
3
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
7
4
5
5
5
6
6
7
7
7
7
7
8
8
5
7
7
7
7
7
8
8
8
8
8
8
8
6
8
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
9
Sistem penskoran dilanjutkan dengan melibatkan otot dan tenaga yang digunakan. Penggunaan yang melibatkan otot dikembangkan berdasarkan penelitian Drury, yaitu sbb : Skor untuk penggunaan otot : +1, jika postur statis (dipertahankan dalam waktu 1 menit) atau penggunaan postur tersebut berulang lebih dari 4 kali dalam 1 menit. Penggunaan tenaga (beban) dikembangkan berdasarkan penelitian PutzAnderson dan Stevenson dan Baida, yaitu sbb : 0
jika pembebanan sesekali atau tenaga kurang dari 20 kg dan ditahan
1
jika beban sesekali 20 – 10 Kg
2
jika beban 2 – 10 Kg bersifat statis atau berulang-ulang.
2
jika beban sesekali namun lebih dari 10 Kg
3
jika beban (tenaga) lebih dari 10 Kg dialami secara statis atau berulang
4
jika pembebanan seberapapun besarnya dialami dengan sentakan cepat.
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Skor penggunaan otot dan skor tenaga pada kelompok tubuh bagian A dan B diukur dan dicatat dalam kotak-kotak yang tersedia kemudian ditambahkan dengan skor yang berasal dari table A dan B, yaitu sbb : Skor A+ skor penggunaan otot + skor tenaga (beban) untuk kelompok A = Skor C Skor B + skor penggunaan otot + skor tenaga (beban) untuk kelompok B = Skor D
Gambar 2.13 Perhitungan RULA
Modul RULA Praktikum Genap 2012/2013 Tahap 3 : Pengembangan Grand Skor dan Daftar Tindakan
Setiap kombinasi skor C dan D diberikan rating yang disebut grand skor, yang nilainya 1 sampai 7. Nilai grand skor diperoleh dari tabel berikut ini :
Tabel 2.8 Tabel Grand Skor D
C
1
2
3
4
5
6
7+
1
1
2
3
3
4
5
5
2
2
2
3
4
4
5
5
3
3
3
3
4
4
5
6
4
3
3
3
4
5
6
6
5
4
4
4
5
6
7
7
6
4
4
5
6
6
7
7
7
5
5
6
6
7
7
7
8
5
5
6
7
7
7
7
Setelah diperoleh grand skor, yang bernilai 1 hingga 7 menunjukkan level tindakan (action level) sebagai berikut : Action level 1 Suatu skor 1 atau 2 menunjukkan bahwa postur ini bias diterima jika tidak dipertahankan atau tidak berulang dalam periode yang lama. Action level 2 Skor 3 atau 4 yang menunjukkan bahwa diperlukan pemeriksaan lanjutan dan juga diperlukan perubahan-perubahan. Action level 3 Skor 5 atau 6 menunjukkan bahwa pemeriksaan dan perubahan perlu segera dilakukan Action level 4 Skor 7 menunjukkan bahwa kondisi ini berbahaya maka pemeriksaan dan perubahan diperlukan dengan segera (saat itu juga).