PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Interim 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT) Dan Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset keuangan lancar lainnya Persediaan Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Saham untuk exchangeable rights Aset lancar lainnya
2c,2d,2t, 2y,3,7,30,35 2d,2f,2t,4,30,35 2y,7 2d,2t,2y,5, 7,30,35 2g,6 18 2h,2i,2l,2y,7,12 19 2t,30
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi non-usaha Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi pada entitas asosiasi Investasi jangka panjang lainnya Properti investasi Aset tetap Uang muka dan jaminan sewa Sewa dibayar di muka jangka panjang Aset tak berwujud Aset pajak tangguhan Aset tidak lancar lainnya
2d,2f, 2t,2y,7,30,35 2d,2f,32,35 2e,2y,7,8,33 2e,2y,7,8,35 2j,9 2k,2l,2y,10 2l,2y,7,11,32 2h,2i, 2l,2y,7,12 2m,2n,13 2u,18 2d,2r,2t,30
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2.618.069
4.301.461
2.875.259
203.423 94.837
224.138 124.912
155.800 75.654
954.832 3.683.623 338.487 217.549 2.840.900 179.299
1.024.910 2.925.163 235.585 218.041 2.840.900 160.851
1.187.714 2.064.262 270.459 181.288 150.970
11.131.019
12.055.961
6.961.406
50.482 303.044 2.027.608 1.005 103.067 3.363.973 1.912.330
51.099 210.444 1.866.102 1.005 103.096 3.019.244 1.439.496
49.026 43.474 606.472 927.584 107.913 2.593.069 1.694.071
276.232 203.042 394.243 321.719
589.090 193.331 380.324 346.077
462.307 177.331 262.104 203.426
8.956.745
8.199.308
7.126.777
20.087.764
20.255.269
14.088.183
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2d,2t,14,30,32,35 Utang usaha 2d,2t,15,30,35 - Pihak ketiga - Pihak berelasi 2y,7 Beban akrual 2d,2t,16,30,35 Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 2d,2t,17,30,35 Utang pajak 2d,18,35 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2v,29 Exchangeable rights 19 Bagian lancar atas utang jangka panjang: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2t,20,30,32,35 Utang obligasi 2d,2o,21,35 Utang sukuk 2d,2p,21,35 Liabilitas jangka pendek lainnya 2t,2y,7,30,35 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
156.991
117.062
503.849
2.793.477 10.437 810.191
2.672.217 5.014 924.650
1.905.621 2.401 670.918
422.858 97.666 115.320 2.840.900
483.267 97.626 180.293 2.840.900
330.148 113.871 265.541 -
75.976 347.940
70.141 51.939 135.898 272.914
626.456 252.847
7.671.756
7.851.921
4.671.652
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi non-usaha 2d,2y,7,35 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2d,2t,20,30,32,35 Utang obligasi 2d,2o,21,35 Utang sukuk 2d,2p,21,35 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2v,29 Liabilitas pajak tangguhan 2u,18 Liabilitas jangka panjang lainnya 2d,2t,30,35
1.220
307
3.305
51.867 2.710.290 278.379 6.439 762.779
68.380 2.394.726 248.771 6.422 707.615
1.493.054 51.747 135.493 183.961 5.175 490.723
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
3.810.974
3.426.221
2.363.458
11.482.730
11.278.142
7.035.110
Jumlah Liabilitas
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT), 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
30 Juni 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham Modal dasar 23.620.710.440 saham terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A dengan nilai nominal Rp2.000 (nilai penuh) per saham; 1.228.347.890 saham kelas B dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per saham dan 21.924.420.550 saham kelas C dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.064.747.323 saham pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 8.368.457.433 saham kelas C 7.727.543.468 saham pada tanggal 31 Desember 2012 yang terdiri dari: 467.942.000 saham kelas A, 1.228.347.890 saham kelas B dan 6.031.253.578 saham kelas C 22 Tambahan modal disetor 2q,23,38 Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi 2b,24,38 Pendapatan komprehensif lainnya 2b,2d,5 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 31 Belum ditentukan penggunaannya
2.386.904 (227.509)
2.386.904 (227.509)
638.779 197.091
464.901 194.826
1.800 4.082.619
1.500 4.232.442
1.200 2.827.716
Jumlah Kepentingan non-pengendali
7.079.684 1.525.350
7.053.064 1.924.063
4.976.132 2.076.941
Jumlah Ekuitas
8.605.034
8.977.127
7.053.073
20.087.764
20.255.269
14.088.183
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
2.153.183 162.391 (385.946 ) 217.588
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
PENJUALAN BERSIH
2s,2y,7,25,33,38
7.830.074
6.627.223
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
2g,2k,2s,10,26,38
(6.364.619)
(5.363.616)
1.465.455
1.263.607
(1.555.911 )
(1.247.014)
420.652 (50.103)
1.746.133 (25.455)
280.093
1.737.271
LABA BRUTO
Beban usaha Pendapatan lainnya Beban lainnya
2i,2k,2s, 2y,7,10,27,38 2r,2s,2t,11,12,28,38 2s,38
LABA USAHA
Penghasilan keuangan Biaya keuangan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
2d,2s,2y,7,33 2s,33 2e,8,33
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban Pajak Penghasilan
60.447 (199.106) 80.477 221.911
2u,18,33,38
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN
(77.950) 143.961
Pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi
2b 2d,5 2e,8
Jumlah Pendapatan Komprehensif Periode Berjalan Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2x
(8.644) 17.125 (6.216)
1.681.794 (84.117) 1.597.677
(28.735) 178.100 -
146.226
1.747.042
63.850 80.111
1.477.429 120.248
143.961
1.597.677
66.115 80.111
1.626.794 120.248
146.226
1.747.042
6
163
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
67.241 (140.493) 17.775
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Tambahan modal disetor
Catatan Saldo, 31 Desember 2012
Modal saham
Pendapatan komprehensif lainnya
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Agio saham
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/ entitas asosiasi
Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
Saldo Laba
Telah ditentukan penggunaannya
Lain-lain
Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non-pengendali
Jumlah
Jumlah ekuitas
2.153.183
162.391
-
(385.946)
192.865
24.723
1.200
2.827.716
4.976.132
2.076.941
7.053.073
233.721
350.581
-
-
-
-
-
-
584.302
-
584.302
-
-
-
-
-
-
300 -
(10.065) (300) -
(10.065) -
(467.449)
(10.065) (467.449)
-
-
(389.487)
389.487
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(2.414)
-
-
-
-
(2.414)
-
(2.414)
-
-
-
-
178.100
(28.735)
-
1.477.429
1.626.794
120.248
1.747.042
Saldo, 30 Juni 2013 (Dilaporkan sebelumnya) Penyesuaian reklasifikasi atas penerapan PSAK 38 (Revisi 2013) 2a,38
2.386.904
512.972
(389.487)
1.127
370.965
(4.012)
1.500
4.294.780
7.174.749
1.729.740
8.904.489
-
-
(350.994)
350.994
-
-
-
-
-
-
-
Saldo, 30 Juni 2013 (Setelah direklasifikasi)
2.386.904
512.972
(740.481)
352.121
370.965
(4.012)
1.500
4.294.780
7.174.749
1.729.740
8.904.489
Saldo, 31 Desember 2013 (Dilaporkan sebelumnya)
2.386.904
512.972
(389.487)
113.907
162.040
32.786
1.500
4.232.442
7.053.064
1.924.063
8.977.127
-
-
(350.994)
350.994
-
-
-
-
-
-
-
2.386.904
512.972
(740.481)
464.901
162.040
32.786
1.500
4.232.442
7.053.064
1.924.063
8.977.127
-
-
-
-
-
-
300 -
(213.373) (300) -
(213.373) -
35.000 (15.295)
(213.373) 35.000 (15.295)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(498.529)
(498.529)
-
-
-
173.878
-
-
-
-
173.878
-
173.878
-
-
-
-
17.125
(14.860)
-
63.850
66.115
80.111
146.226
2.386.904
512.972
(740.481)
638.779
179.165
17.926
1.800
4.082.619
7.079.684
1.525.350
8.605.034
Penerbitan saham baru melalui waran
1c
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 April 2013: 31 Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum Perubahan kepentingan non-pengendali Reklasifikasi selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi ke tambahan modal disetor 2a Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan 2b,2d,5
Penyesuaian reklasifikasi atas penerapan PSAK 38 (Revisi 2013)
2a,38
Saldo, 31 Desember 2013 (Setelah direklasifikasi) Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 11 April 2014: 31 Deklarasi dividen tunai Pembentukan cadangan umum Tambahan modal disetor pada entitas anak Perubahan kepentingan non-pengendali Pembagian dividen pada pihak non-pengendali oleh entitas anak Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi Jumlah pendapatan komprehensif periode berjalan 2b,2d,5 Saldo, 30 Juni 2014
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia) Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari penjualan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran untuk beban penjualan Pembayaran kepada karyawan Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan kas dari pendapatan sewa Pembayaran untuk beban sewa Pendapatan lainnya Beban lainnya
7.751.556 (6.839.425) (454.213) (779.666) (39.961) 278.456 (479.493) 559.316 (544.024)
6.457.125 (5.673.285) (334.587) (606.434) (30.229) 205.341 (452.385) 562.958 (307.944)
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Operasi
(547.454)
(179.440)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pendapatan dividen Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa Hasil penjualan aset tetap Pengurangan (penambahan) aset keuangan lainnya Pembelian investasi dari kepentingan non-pengendali Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya Penambahan aset tetap Penambahan uang muka pembelian aset tetap Penambahan uang muka dan jaminan sewa Hasil dari penerbitan exchangeable rights Pembelian saham untuk exchangeable rights Hasil penjualan investasi pada entitas asosiasi Penambahan investasi entitas asosiasi
316.991 170.076 3.170 15.189 (15.295) (16.501) (269.641) (320.720) (391.143) -
201.268 336.000 898 (69.860) 28.145 (254.558) (100.116) (285.578) 2.840.900 (2.840.900) 1.399.997 (307.735)
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
(507.874)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan obligasi - bersih Penerimaan dari pinjaman Pendapatan bunga yang diterima Penerimaan setoran modal dari kepentingan non-pengendali Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi non-usaha Pembayaran pinjaman Pembayaran beban bunga Pembayaran utang obligasi dan sukuk Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan non-pengendali Penerimaan dari penerbitan waran Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
338.527 98.132 56.421 35.000 530 (68.881) (165.806) (188.000) (213.373)
1.607.940 78.399 32.495 (3.073) (1.963.203) (162.677) (10.065)
(498.855) -
(513.639) 584.301
(606.305)
(349.522)
(1.661.633)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
3
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas
4.301.461 (21.759)
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3
2.618.069
Informasi tambahan yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan dalam Catatan 34.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian interim terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
948.461
419.499 2.875.259 (3.340) 3.291.418
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975 berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 2 tanggal 2 Mei 2013 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU.AH.01.10-17887 tanggal 8 Mei 2013. Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi, industri informatika, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan retail (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/real estate, menyewakan ruang-ruang dalam toko. Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited. Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”). Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal 24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal 18 April 2000. Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B (Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 24 September 2005. Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock, dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham. Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Sampai dengan tanggal akhir penukaran waran, yaitu 12 April 2013, sejumlah 2.337.204.493 waran seri II telah dieksekusi menjadi saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitas-entitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini: Persentase Pemilikan
Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
30 Jun 2014
Jumlah Aset
31 Des 2013
30 Jun 2014
31 Des 2013
PT Matahari Putra Prima Tbk
Tangerang, Banten
Penjualan eceran
1986
50,23
50,23
5.881.513
6.579.518
Prime Star Investment Pte.Ltd.
Singapura
Investasi
2013
100,00
100,00
3.077.373
2.976.993
Pacific Emerald Pte.Ltd.
Singapura
Investasi
2013
100,00
100,00
2.834.724
2.490.341
Singapura
Investasi
2013
100,00
100,00
2.699.095
2.369.629
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
1998
100,00
100,00
3.263.280
2.414.937
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
2.136.569
1.306.324
PT Prima Gerbang Persada
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2009
100,00
100,00
237.872
239.687
PT Mulia Persada Pertiwi
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2011
100,00
100,00
1.849.018
1.026.347
Tristar Capital Limited
Labuan, Malaysia
Investasi
2007
100,00
100,00
401.850
405.543
PT Nadya Prima Indonesia
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
318.904
296.836
Jakarta
Pusat hiburan keluarga
1995
50,01
50,01
292.444
277.388
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
77.024
78.583
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2008
100,00
100,00
51.108
50.137
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2010
100,00
100,00
239.252
242.340
Tangerang, Banten
Perdagangan umum
2012
100,00
100,00
218.013
221.921
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2010
100,00
100,00
703.520
679.779
PT Serang gemilang
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
104.511
108.021
PT Balaraja Sentosa
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
113.736
107.668
PT Citra Cito Perkasa
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
89.541
92.384
PT Tanjung Bunga Gemilang
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
82.633
68.202
PT Mega Duta Persada
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
73.581
74.517
PT Surya Menara Lestari
Tangerang, Banten
Perdagangan dan jasa
2012
100,00
100,00
65.782
80.957
PT Kharisma Artha Sejati
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
919.208
1.233.316
PT Reksa Puspita Karya
Jakarta
Perdagangan
2008
100,00
100,00
721.742
537.587
PT Multipolar Technology Tbk
Jakarta
Perdagangan
2009
80,00
80,00
1.286.110
1.246.488
PT Visionet Internasional
Jakarta
Perdagangan
2002
100,00
100,00
388.666
358.739
PT Graha Teknologi Nusantara
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
-
100,00
80,00
146.703
76.335
Pacific Sapphire Pte.Ltd. PT Nadya Putra Investama PT Mentari Sinar Persada
PT Matahari Graha Fantasi PT Mitra Prima Kreasi PTGratia Prima Indonesia PT Prima Mentari Persada PT Surya Asri Lestari PT Matahari Pacific
8
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan) Persentase Pemilikan
Entitas Anak PT Surya Cipta Investama
Lokasi
Kegiatan Usaha
Mulai Beroperasi
30 Jun 2014
31 Des 2013
Jumlah Aset 30 Jun 2014
31 Des 2013
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
50,20
50,20
184.175
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
65,99
65,99
150.348
155.643
PT General Artha Sejati
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2010
100,00
100,00
177.524
244.127
PT Air Pasifik Utama
Tangerang, Banten
Pengangkutan udara
1997
99,93
99,93
65.607
71.274
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
-
188.668
PT Cahaya Artha Sejati
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
100,00
100,00
392.895
382.788
PT Multipolar Multimedia Prima
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
2013
100,00
100,00
578.144
238.384
PT Indonesia Media Televisi
Jakarta
Jasa dan Perdagangan umum
2012
65,00
65,00
495.829
171.548
PT Tecnoves International
Jakarta
Satelit Jaringan Telekomunikasi (Transponder)
2012
85,00
85,00
146.508
88.069
PT Prima Cakrawala Sentosa
Jakarta
Jasa dan perdagangan umum
2011
100,00
100,00
348.260
353.450
* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2013 dan Desember 2013, PT Multipolar Technology Tbk (“PT MT”) menjual seluruh kepemilikannya atas PT Indonesia Media Televisi dan PT Tecnoves International masingmasing sebesar 60% dan 85% kepada PT Multipolar Multimedia Prima (“PT MMP”). Pada bulan Juni 2014, PT MT melakukan penambahan investasi sebesar 20% pada PT Graha Teknologi Nusantara (”PT GTN”), sehingga PT MT memiliki seluruh kepemilikan saham atas PT GTN. d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit Per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 11 April 2014 dan 24 April 2013 yang telah diaktanotariskan masing-masing dengan akta No .18-19 tanggal 11 April 2014 dan No. 1 tanggal 2 Mei 2013 dari Rini Yulianti, S.H. adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Direktur tak terafiliasi
Theo L. Sambuaga Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Jeffrey Koes Wonsono Viven G. Sitiabudi Benny Haryanto Bunjamin J. Mailool Harijono Suwarno Lina H. Latif Richard H. Setiadi Reynold Pena Ong
9
31 Desember 2013 Theo L. Sambuaga Jonathan Limbong Parapak Isnandar Rachmat Ali Jeffrey Koes Wonsono Viven G. Sitiabudi Eddy Harsono Handoko Bunjamin J. Mailool Harijono Suwarno Lina H. Latif Richard H. Setiadi Reynold Pena Ong
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit (lanjutan) Susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Ketua Anggota
Jonathan Limbong Parapak Lie Kwang Tak Siswanto Pramono
31 Desember 2013 Isnandar Rachmat Ali A. Sonny Soedjadi Ridwan Masui
Per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN Sinulingga. Perusahaan memiliki sekitar 17.527 dan 16.402 karyawan masing-masing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian interim. Laporan keuangan konsolidasian interim PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 20 Agustus 2014. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia ("DSAK - IAI") dan peraturan regulator pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan ("OJK"), (atau sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan), untuk entitas yang berada dibawah pengawasannya, yaitu peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan surat Keputusan KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aset keuangan tertentu (termasuk instrumen keuangan derivatif) yang dinyatakan berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Penerapan Standar Akuntansi Terkini Penerapan standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014 yang dapat mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) no.27 ”Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
10
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Penerapan Standar Akuntansi Terkini (lanjutan) ISAK ini mengatur perlakuan akuntansi atas penerimaan aset dari pelanggan dan menyimpulkan bahwa bila aset yang diperoleh memenuhi definisi aset dari sisi penerima, maka penerima harus mengakui aset tersebut pada tanggal transfer sebesar nilai wajar, dengan saldo kredit dicatat sebagai pendapatan. ISAK ini tidak mengubah kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan pada periode berjalan atau tahun sebelumnya. b. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah haksuara. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian Perusahaan berakhir. Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan. Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar pembayaran dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas. Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar mempengaruhi lingkungan ekonomi di mana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasian, hasil usaha dan posisi keuangan dari masing-masing entitas anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut. Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan” yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan Komprehensif Lainnya”. c. Setara Kas Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, yang tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya. Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.
11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: 1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif termasuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi meliputi aset keuangan lancar lainnya-investasi yang diperdagangkan dan aset keuangan tidak lancar lainnya-aset derivatif. 2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. 3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di mana perhitungan bunga tidak material. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha dan aset keuangan tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
12
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: (lanjutan) 4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Instrumen derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang pihak berelasi nonusaha, utang bank dan lembaga keuangan lainnya, utang obligasi dan sukuk dan liabilitas tertentu lainnya. Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
13
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Investasi Investasi terdiri dari: 1. Investasi pada entitas asosiasi Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan. Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan. Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. 2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga perolehan. f.
Piutang Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi. Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode ratarata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan. Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
14
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). i.
Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi periode berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
j.
Properti Investasi Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi periode berjalan.
k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi periode yang bersangkutan. Penyusutan dihitung sebagai berikut: Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Aset sewa pembiayaan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus Garis lurus
20 2 - 20
-
Garis lurus Saldo-menurun ganda Garis lurus Garis lurus Garis lurus Garis lurus
3-5 3-5 2-5 2-5 5
15% dan 25% -
15
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku. Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaruan hak kepemilikan tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. l.
Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai atas aset non-keuangan Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai pakainya. Untuk menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai. Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus dihapus dan diakui pada laba rugi periode berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi periode berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai adalah sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
16
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
Penurunan Nilai Aset (lanjutan) Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
m. Aset Tak berwujud - Piranti Lunak Komputer Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan suara, program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun. n. Goodwill Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) dibukukan pada “Aset tak berwujud”.Goodwill dievaluasi secara berkala dengan mempertimbangkan hasil usaha periode berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak. o. Beban Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi. p. Utang Sukuk Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah. q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang melibatkan pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan atau individu perusahaan dalam kelompok perusahaan.
17
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan) Sebelum tanggal 1 Januari 2013, perbedaan antara harga transaksi dari pengalihan aset, liabilitas, saham atau bentuk lain dari instrumen kepemilikan dan nilai buku bersih dari transaksi dari restrukturisasi sepengendali dicatat sebagai "Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi" dan merupakan bagian dari ekuitas. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK 38 (revisi 2012) adalah prospektif dimana selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (revisi 2004) disajikan sebagai tambahan modal disetor dan tidak dapat diakui baik sebagai realisasi keuntungan atau kerugian atau reklasifikasi ke saldo laba. r.
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menandatangani kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (“underlying”). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Perusahaan menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan liabilitas yang diakui (lindung nilai atas arus kas). Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi dan dinilai efektif, diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Pada saat instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka akumulasi keuntungan atau kerugian di ekuitas, diakui pada laba rugi. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laba rugi. Pengukuran nilai wajar atas cross currency swaps dan kontrak berjangka valuta asing ditentukan berdasarkan nilai kuotasian yang diberikan oleh bank atas kontrak yang dimiliki Perusahaan pada tanggal posisi laporan keuangan konsolidasian yang dihitung berdasarkan tingkat suku bunga pasar dan kurs valuta asing yang dapat diobservasi.
s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi beban terkait sebesar jumlah terutang kepada pemilik (consignor). Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan berlangsungnya masa program sebagai pendapatan. Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka, ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat pemberian jasa kepada pelanggan.
18
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan. Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan. Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek di mana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya. t.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir setiap periode pelaporan: a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup; b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam suatu mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut:
USD1 SGD1 RMB1
30 Juni 2014
31 Desember 2013
Rp11.969 Rp 9.583 Rp 1.945
Rp12.189 Rp 9.628 Rp 1.999
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang telah maupun belum terealisasi, yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. u. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan periode berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada laba rugi periode berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan atau dikreditkan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
19
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) u. Pajak Penghasilan (lanjutan) Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut. Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. v. Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual. Imbalan Pensiun Perusahaan dan Entitas anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan sebesar 5% dari gaji pokok karyawan yang bersangkutan. Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”). Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested. Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. w. Pelaporan Segmen Operasi Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional. Perusahaan mengidentifikasi eceran dan distribusi dan teknologi informasi sebagai segmen operasi. Aktivitas usaha di luar eceran dan distribusi dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai segmen operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 33.
20
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) x. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode berjalan. Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak seluruh saham biasa yang berpotensi dilutif. Tidak ada efek yang dapat menimbulkan dilusi per tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 sehingga laba per saham dasar sama dengan laba bersih per saham dilusian. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp63.850 dan Rp1.477.429. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 10.064.747.323 saham dan 9.045.963.365 saham masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 Juni 2014 dan 2013. y. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor, (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor (b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain). (ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga. (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor. (vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a). (vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
21
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) y. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan) (c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi: (i) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh signifikan atas entitas lain. (ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama. (iii) (1) penyandang dana, (2) serikat dagang, (3) entitas pelayanan publik, dan (4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan). (iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan. z.
Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan dan entitas anak melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan Entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi.
22
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) z.
Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting (lanjutan) Liabilitas Imbalan Kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja. Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan Entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait. Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan pelanggan, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, deviden dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
23
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014 Kas: Rupiah Mata uang asing Rekening giro: Rupiah Pihak ketiga: PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”) PT Bank Mayapada Internasional Tbk (”Mayapada”) PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) PT Bank Mega Tbk (”MEGA”) Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000 Pihak berelasi: PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) (Catatan 7) Mata uang asing Pihak ketiga: CIMB Mayapada PT Bank Permata Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Bank of China Limited Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000
24.903 2.884
27.621 4.600
619.219 367.274 104.413 39.135 26.560 40.509
425.964 142.690 117.828 129.720 738.430 104.662
137.695
237.317
450.765 375.474 101.783 61.547 54.385 72.034
1.320.524 1.771 7.381 87.605 276.197 103.825
72.000 33.106
99.999 50.000 39.717
29.154
12.000
5.229
243.768 121.890 7.952
2.618.069
4.301.461
Deposito berjangka: Rupiah Pihak ketiga: Mayapada PT Bank Mega Syariah Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp30.000 Pihak berelasi: Nobu (Catatan 7) Mata uang asing Pihak ketiga: MEGA Mayapada Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000 Jumlah
31 Desember 2013
Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Rupiah USD
5,5% - 11,75% 1,0% - 3,25%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
24
31 Desember 2013 5,00% - 11,25% 0,75% - 3,25%
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 4. PIUTANG USAHA Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Penjualan teknologi informasi dan lainnya Penjualan eceran dan distribusi
277.571 34.402
328.613 33.866
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
311.973 (13.713)
362.479 (13.429)
Bersih
298.260
349.050
Piutang usaha terdiri dari: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pihak ketiga Penyisihan penurunan nilai piutang
214.328 (10.905)
234.756 (10.618)
Bersih
203.423
224.138
Pihak berelasi Penyisihan penurunan nilai piutang
97.645 (2.808)
127.723 (2.811 )
Bersih (Catatan 7)
94.837
124.912
298.260
349.050
Jumlah
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
128.650 40.461 49.983 92.879
221.037 44.801 39.764 56.877
Jumlah Penyisihan penurunan nilai piutang
311.973 (13.713)
362.479 (13.429)
Bersih
298.260
349.050
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Saldo awal periode Penambahan selama periode berjalan
13.429 284
10.351 3.078
Saldo akhir periode
13.713
13.429
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha. Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak Perusahaan tertentu (Catatan 14 dan 20). Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 25
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi pada dana yang dikelola Pihak ketiga Wesel tagih Pihak berelasi (Catatan 7)
62.980
62.980
32.250
32.250
Sub - jumlah
95.230
95.230
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham Pihak berelasi (Catatan 7)
328.800
311.675
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Reksadana
138.531 91 4.151
131.213 88 3.885
Sub - jumlah
142.773
135.186
86.312 293.151 2.134
85.354 346.280 12.024
6.432
39.161
Sub - jumlah
388.029
482.819
Jumlah
954.832
1.024.910
Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang lain-lain Pihak berelasi (Catatan 7) Pihak ketiga Deposito berjangka Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD242 pada tanggal 30 Juni 2014 dan USD47 pada tanggal 31 Desember 2013
Investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan kontrak pengelolaan investasi dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT Matahari Putra Prima (”PT MPP”) sebagai manajer investasi, yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2014 dan dapat diperpanjang. Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan. Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar Rp17.125 dan Rp178.100 dicatat sebagai bagian dari ekuitas, sedangkan keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar Rp7.587 dan Rp74.824 diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Piutang lain-lain tidak diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikarenakan jatuh tempo yang pendek sehingga jumlah tercatat piutang kurang lebih sama dengan nilai wajarnya.
26
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2013, dana yang dibatasi penggunaannya terutama merupakan sinking fund obligasi dan sukuk PT MPP (Catatan 21). Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan antara 5,5% sampai 11,25% untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan antara 7% sampai 16% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 32). Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Eceran dan distribusi Teknologi informatika dan lainnya
3.088.766 594.857
2.349.086 576.077
Jumlah
3.683.623
2.925.163
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih. Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp71.897, USD207.748 dan RMB140.305, pada tanggal 30 Juni 2014. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Tripakarta dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20). 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam Catatan 8. Saldo Pihak Berelasi Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): 30 Juni 2014 Kas dan setara kas (Catatan 3) PT Bank Nationalnobu Tbk Persentase dari jumlah aset
27
31 Desember 2013
166.849
249.317
0,83
1,23
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan) 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Piutang usaha (Catatan 4) PT First Media Tbk PT Link Net Tbk PT Matahari Department Store Tbk *) Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
49.703 17.703 16.857 10.574
49.757 61.272 3.604 10.279
Jumlah
94.837
124.912
0,47
0,62
32.250
32.250
Investasi yang tersedia untuk dijual Saham PT Lippo Karawaci Tbk
328.800
311.675
Investasi yang diperdagangkan Obligasi dan saham PT Lippo Karawaci Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
138.243 288
131.043 170
Sub - jumlah
138.531
131.213
Pinjaman yang diberikan dan piutang Lain-lain PT Menara Bhumimegah Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
83.056 3.256
83.056 2.298
Sub - jumlah
86.312
85.354
585.893
560.492
2,92
2,77
Biaya dibayar di muka Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
14.528
15.539
Jumlah
14.528
15.539
0,07
0,08
Piutang pihak berelasi non-usaha PT First Media Tbk PT Bintang Sidoraya Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
33.166 15.206 2.110
33.776 15.206 2.117
Jumlah
50.482
51.099
0,25
0,25
Persentase dari jumlah aset Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Wesel tagih PT Ciptadana Capital
Jumlah Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset *) Terafiliasi sejak tanggal 8 Maret 2013
28
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Saldo Pihak Berelasi (lanjutan) Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan) 30 Juni 2014 Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 11) PT Mandiri Cipta Gemilang
31 Desember 2013
142.971
340.500
0,71
1,60
49.610 35.842 23.160
50.988 36.992 27.704
108.612
115.684
0,52
0,57
Utang usaha Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
10.437
5.014
Jumlah
10.437
5.014
0,09
0,04
Liabilitas jangka pendek lainnya PT Link Net Tbk PT First Media Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
14.056 13.269 17.528
4.494 17.453 13.783
Jumlah
44.853
35.730
0,39
0,32
Utang pihak berelasi non-usaha Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
1.220
307
Jumlah
1.220
307
0,01
0,01
Persentase dari jumlah aset Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 12) PT Direct Power PT Villa Permata Cibodas PT Mandiri Cipta Gemilang Jumlah Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Transaksi dengan Pihak Berelasi Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): 30 Juni 2014 Penjualan bersih (Catatan 25) PT Matahari Department Store Tbk *) PT Link Net Tbk PT First Media Tbk PT Siloam International Hospitals Tbk Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
30 Juni 2013
93.032 54.627 12.066 10.518 18.857
51.388 35.183 14.542 18.408 17.380
189.100
136.901
2,42
2,07
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(9.802)
(3.631)
Jumlah
(9.802)
(3.631)
0,15
0,07
Jumlah Persentase dari penjualan bersih
Persentase dari beban pokok penjualan barang dan jasa
29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan) 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Beban Penjualan Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa) Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(3.608)
(5.701)
Jumlah
(3.608)
(5.701)
1,28
2,07
1.902
12.326
1,90
11,89
Beban Lain-lain Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(5.575)
(5.324)
Jumlah
(5.575)
(5.324)
3,14
3,52
Persentase dari beban sewa - bersih Pendapatan Sewa Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000) Persentase dari pendapatan sewa
Persentase dari beban lain-lain Beban Umum dan Administrasi Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek)
(48.318)
(40.887)
Persentase dari beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan
8,73
9,71
Beban asuransi Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
(4.647)
(926)
17,05
4,59
(1.387)
(592)
1,89
1,47
Penghasilan keuangan Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000)
10.557
7.717
Jumlah
10.557
7.717
17,46
11,48
Persentase dari beban asuransi Beban lain-lain Lainnya (masing-masing di bawah Rp10.000) Persentase dari beban lain-lain
Persentase dari penghasilan keuangan
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Entitas asosiasi dari PT Prima Cakrawala Sentosa (“PT PCS”)
Kas dan setara kas
2.
PT Matahari Department Store Tbk
Entitas asosiasi
Piutang usaha dan penjualan bersih
30
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan) No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
3.
PT First Media Tbk
Entitas asosiasi dari PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK”)
Piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
4.
PT Link Net Tbk
Afiliasi karena entitas anak PT First Media Tbk
Piutang usaha, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
5.
PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”)
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, liabilitas jangka pendek lainnya dan penjualan bersih
6.
PT Siloam International Hospitals Tbk
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Penjualan bersih
7.
PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya
8.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka dan jaminan sewa dan sewa dibayar di muka jangka panjang
9.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Aset keuangan lancar lainnya, biaya dibayar di muka dan beban sewa
10.
PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
11.
PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak PT LK
Sewa dibayar di muka jangka panjang dan beban sewa
12.
PT Bintang Sidoraya
Entitas asosiasi dari PT Taraprima Reksabuana (“PT TPRB”)
Piutang pihak berelasi non-usaha
13.
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi
Pembayaran untuk beban gaji dan tunjangan dan kesejahteraan karyawan
8. INVESTASI Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: Akumulasi Bagian atas laba (rugi) bersih Entitas Asosiasi yang tidak dibagikan
Nilai Penyertaan Persentase Kepemilikan PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”) PT First Media Tbk (“PT FM”) PT Bank Nationalnobu Tbk (“Nobu”) PT Matahari Leisure (“PT MLe”) PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”) PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”) PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”) PT MOMO Trimultiprima (“PT MOMO”) PT Karya Dinamika Investama (“PT KDI”) Jumlah
30 Juni 2014
31 Desember 2013
30 Juni 2014
31 Desember 2013
20,48 33,76 20,95 50,00 24,00 50,00
929.624 721.673 348.185 22.103 2.380 2.082
949.772 537.533 353.369 17.758 2.380 2.082
203.563 (113.379) 3.935 20.666 (18.581) (918)
223.712 (116.045) 2.903 16.321 (18.581) (918)
49,00
1.015
1.808
(1.925)
(1.132)
40,00
146
1.000
(854 )
36,36
400
400
-
-
2.027.608
1.866.102
92.507
106.260
31
-
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 8. INVESTASI (lanjutan) Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari: (lanjutan) PT MDS Sejak tahun 2010, melalui PT Matahari Pacific (“PT MP”), Perusahaan memiliki saham preferen dan saham biasa di Meadows Asia Company Limited ("MAC"). MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kemudian, pada tanggal 8 Maret 2013, Perusahaan, PT MP, Meadows Asia Company Limited ("MAC") dan Asia Color Company Limited ("ACC") menandatangani Perjanjian Reorganisasi ("PR"). Berdasarkan PR, disepakati bahwa: (i) ACC setuju untuk menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli 726.561.500 saham PT MDS dengan nilai sebesar Rp883.499 melalui penerbitan wesel tagih. (ii) MAC membeli dan/atau menebus dari PT MP seluruh saham biasa dan saham preferen MAC yang dimiliki oleh PT MP, dan MAC membatalkan semua waran MAC yang dimiliki oleh PT MP dengan nilai sebesar Rp883.499. Kewajiban Perusahaan atas pembelian saham PT MDS dikompensasikan dengan penerimaan PT MP dari penebusan saham MAC dan pembatalan waran MAC. Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan menjual 129.032.000 saham PT MDS dengan nilai keseluruhan sebesar Rp1.399.997, dan mencatat keuntungan penjualan investasi sebesar Rp1.243.210. Perusahaan memperoleh dividen tunai sebesar Rp94.230 pada bulan Juni 2014. PT FM Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, Entitas anak. PT FM terutama bergerak dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (broadband communication network) dan pendistribusian sinyal elektronik melalui jaringan tersebut. Nobu PT PCS, Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada Nobu, yang bergerak dalam bidang usaha perbankan. PT MLe Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT Nadya Prima Indonesia (“PT NprI”). PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2013. PT NTP dan PT MOMO Penyertaan saham pada PT NTP dan PT MOMO diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak. PT NTP dan PT MOMO bergerak dalam bidang perdagangan umum. PT BSR dan PT TMP Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara komersial.
32
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 8. INVESTASI (lanjutan) Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) PT KDI Penyertaan saham pada PT KDI diperoleh melalui PT NPI. PT KDI belum beroperasi secara komersial. Di samping itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi (“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar 20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi. Investasi pada entitas asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan (Catatan 32). Investasi Jangka Panjang Lainnya Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya. Investasi tersebut pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013, terdiri dari: Jumlah PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”) Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih
1.000 5
Jumlah
1.005
PT LML PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML, yang bergerak dalam bidang usaha persewaan ruang perkantoran. 9. PROPERTI INVESTASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Transaksi selama Periode Berjalan Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pelepasan
Saldo akhir
30 Juni 2014 Biaya Perolehan Tanah Bangunan
102.131 1.128
-
-
-
102.131 1.128
Jumlah
103.259
-
-
-
103.259
163
29
-
-
192
Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai Buku Bersih
103.096
103.067 Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pelepasan
Saldo akhir
31 Desember 2013 Biaya Perolehan Tanah Bangunan
106.893 1.128
6.412 -
-
11.174 -
102.131 1.128
Jumlah
108.021
6.412
-
11.174
103.259
108
55
-
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan Nilai Buku Bersih
107.913
163 103.096
Pada tanggal 30 Juni 2014, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp114.230. 33
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: Transaksi selama Periode Berjalan 30 Juni 2014 Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan**
260.668 1.183.355
72.331 2.669
2.823 3.184
609
335.822 1.188.599
1.109.832
25.543
22.429
16.829
1.140.975
610.616 1.711.638 428.992 73.968 564.470
56.082 7.983 29.304 3.763 58.985
138.356 11.201 24.209 6.127 111.012
9.543 650 11.274 1.456 2.360
795.511 1.730.172 471.231 82.402 732.107
Sub-jumlah Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian
5.943.539 69.566 12.483
256.660 58.595 12.981
319.341 (10.817)
42.721 -
6.476.819 128.161 14.647
Jumlah
6.025.588
328.236
308.524
42.721
6.619.627
462.766
28.443
-
80
491.129
510.876
63.034
(11.108)
16.312
546.490
249.647 885.047 337.333 63.314 335.142
110.331 16.404 22.810 3.266 56.508
(227) (338) (16) (15) (4.012)
6.765 439 11.108 1.456 2.278
352.986 900.674 349.019 65.109 385.360
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan
2.844.125 10.787
300.796 3.895
(15.716) -
38.438 -
3.090.767 14.682
Jumlah
2.854.912
304.691
(15.716)
38.438
3.105.449
7.161 68.496
-
-
-
7.161 68.496
71.611
-
-
-
71.611
1.538 2.626
-
(62) -
1.165 -
311 2.626
Jumlah
151.432
-
(62)
1.165
150.205
Bersih
3.019.244
31 Desember 2013
Saldo Awal
Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi
3.363.973 Transaksi selama Tahun Berjalan
Nilai Tercatat Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan Sub-jumlah * **
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo Akhir
245.942 1.135.828
14.726 23.470
25.079
1.022
260.668 1.183.355
799.164
81.228
264.270
34.830
1.109.832
141.457 1.683.323 396.551 70.023 458.601
292.972 15.675 38.918 6.143 78.217
198.967 14.745 17.296 1.148 31.643
22.780 2.105 23.773 3.346 3.991
610.616 1.711.638 428.992 73.968 564.470
4.930.889
551.349
553.148
91.847
5.943.539
termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing termasuk aset yang rusak akibat kebakaran
34
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) Transaksi selama Periode Berjalan 31 Desember 2013 (lanjutan) Aset sewa pembiayaan Aset dalam penyelesaian
Saldo Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo Akhir
Pelepasan
61.260 19.059
8.306 132.058
(136.783)
1.851
69.566 12.483
5.011.208
691.713
416.365
93.698
6.025.588
407.087
55.667
16
4
462.766
345.362
110.627
88.629
33.742
510.876
84.871 853.611 326.534 62.033 250.374
181.013 29.945 34.434 4.447 87.479
1.989 2.942 133 138 (24)
18.226 1.451 23.768 3.304 2.687
249.647 885.047 337.333 63.314 335.142
Sub - jumlah Aset sewa pembiayaan
2.329.872 9.984
503.612 803
93.823 -
83.182 -
2.844.125 10.787
Jumlah
2.339.856
504.415
93.823
83.182
2.854.912
7.161 68.496
-
-
-
7.161 68.496
-
71.611
-
-
71.611
2.626
1.538 -
-
-
1.538 2.626
Jumlah
78.283
73.149
-
-
151.432
Bersih
2.593.069
Jumlah Akumulasi Penyusutan Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi Mesin Alat-alat transportasi Peralatan untuk disewakan
s
Penurunan Nilai Aset Tetap Tanah Bangunan Prasarana dan renovasi bangunan Perabot, perlengkapan dan peralatan kantor Peralatan dan instalasi
3.019.244
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2014 Harga jual Nilai buku bersih
30 Juni 2013
3.170 (3.118)
Laba (Rugi)
52
898 (5.515) (4.617)
Penyusutan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 dibebankan sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Beban pokok penjualan barang dan jasa Beban penjualan
161.217 105.762 37.712
107.351 96.536 34.779
Jumlah
304.691
238.666
35
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 10. ASET TETAP (lanjutan) Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak. Pada bulan Juni 2014, salah satu toko PT Matahari Graha Fantasi, Entitas anak PT NPI, yang berlokasi di Bandung rusak akibat kebakaran. Manajemen berkeyakinan bahwa kerugian atas kebakaran akan ditanggung seluruhnya oleh perusahaan asuransi. Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp279.084, USD508.980 dan RMB447.418 pada tanggal 30 Juni 2014 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An Property Insurance, PT Asuransi Tripakarta dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi). Pada tanggal 30 Juni 2014, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.471.079. Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak tertentu (Catatan 14 dan 20). 11. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan oleh PT MPP dan PT Mulia Persada Pertiwi (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada saat periode sewa dimulai. Pada tahun 2014 dan 2013, PT MPP telah menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Berdasarkan perjanjian ini, PT MPP menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp85.663 dan Rp62.210 untuk masing-masing periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 atas uang muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian. Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp142.971 dan Rp340.500 (Catatan 7). 12. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko PT MPP di Muara Bungo Jambi, Mal Simpang Siur Bali, Bale Kota Tangerang, Cirebon Super Block dan toko lainnya pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Sewa dibayar di muka jangka panjang berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun. Sepanjang tahun 2013, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline) atas aset non-inti, PT MPP telah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa dengan beberapa developer. Nilai sewa beberapa lokasi toko tersebut telah mengalami penurunan nilai. Karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp125.652 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp108.612 dan Rp115.684 (Catatan 7).
36
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TAK BERWUJUD Akun ini terdiri dari: Transaksi selama Periode Berjalan Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo akhir
30 Juni 2014 Piranti lunak komputer Nilai tercatat Akumulasi amortisasi
93.349 (31.179 )
22.751 (8.204)
(4.936 ) 100
-
111.164 (39.283)
Nilai buku Goodwill
62.170 132.226
14.547 -
(4.836 ) -
-
71.881 132.226
Jumlah Penurunan nilai Piranti lunak komputer
194.396
14.547
(4.836 )
-
204.107
1.065
-
-
1.065
Bersih
193.331
-
203.042 Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi
Pengurangan
Saldo akhir
31 Desember 2013 Piranti lunak komputer Nilai tercatat Akumulasi amortisasi
66.291 (21.186 )
22.927 (9.370)
4.310 (802 )
Nilai buku Goodwill
45.105 132.226
13.557 -
3.508 -
-
62.170 132.226
Jumlah Penurunan nilai Piranti lunak komputer
177.331
13.557
3.508
-
194.396
-
1.065
-
-
1.065
Bersih
177.331
179 (179)
93.349 (31.179)
193.331
Amortisasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp8.204 and Rp9.370 dibebankan pada beban usaha dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
HSBC Bank (China) Company Limited (“HSBC”) RMB70.783 pada tanggal 30 Juni 2014 dan RMB54.720 pada tanggal 31 Desember 2013 PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”) PT Bank Permata Tbk (“Permata”)-USD483 pada tanggal 30 Juni 2014 dan USD251 pada tanggal 31 Desember 2013
137.694 13.520
109.386 4.612
5.777
3.064
Jumlah
156.991
117.062
Entitas anak PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS”), Robbinz Department Stores (Tianjin) Limited (”RDS TJ”), Robbinz Department Stores (Changzhou) Co.,Ltd (”RDS CZ”) dan Robbinz Department Stores (Suzhou) Co.,Ltd (”RDS SZ”), memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari HSBC dengan jumlah maksimum masing-masing setara dengan USD11.200, USD2.900 dan USD4.900, yang tersedia sampai dengan tanggal 15 April 2014. Sampai dengan tanggal laporan ini dibuat, fasilitas untuk RDS TJ dan RDS SZ masih dalam proses perpanjangan serta fasilitas untuk RDS CZ juga sedang dalam proses pengalihan kepada salah satu entitas anak PT KAS yang lain (Catatan 37).
37
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Visionet Internasional (”PT VI”) memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000 dan fasilitas pinjaman tetap on demand dengan jumlah maksimum sebesar Rp9.000, kedua fasilitas tersebut tersedia sampai dengan tanggal 21 Nopember 2014. Di samping itu, PT VI juga memperoleh fasilitas pembiayaan jangka pendek dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD1.000. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada sampai antara Juli sampai Oktober 2014. Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Entitas anak Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 13,5% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah, sebesar 6,7% untuk fasilitas pinjaman dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk fasilitas pinjaman dalam RMB untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014; dan sebesar 12% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah, sebesar 6,1% untuk fasilitas pinjaman dalam USD dan berkisar antara 6,4% sampai 6,6% untuk fasilitas pinjaman dalam RMB untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Entitas anak Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Entitas Anak Perusahaan dijamin antara lain dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap (Catatan 4 dan 10). 15. UTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Beli putus Konsinyasi
2.587.542 216.372
2.142.219 535.012
Jumlah
2.803.914
2.677.231
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya. 16. BEBAN AKRUAL Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pemeliharaan dan Jasa Bunga Pemasaran dan perlengkapan Sewa Listrik dan energi Konsultan Lain-lain
341.089 160.499 110.300 88.805 73.895 11.645 23.958
355.272 131.551 112.962 69.076 64.278 16.074 175.437
Jumlah
810.191
924.650
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30. 17. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan, termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
38
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 30 Juni 2014 Tagihan pajak penghasilan: - 2014 - 2013 - 2012
Pajak lainnya: - Pajak Pertambahan Nilai - Lain-lain
Jumlah
31 Desember 2013
12.499 4.500 -
4.544 29.549
16.999
34.093
267.773 53.715
171.608 29.884
321.488
201.492
338.487
235.585
b. Utang Pajak 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Pajak penghasilan badan: Entitas anak
39.488
18.297
Pajak lainnya: - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 26 - Pasal 4 (2) Lain-lain Pajak Pertambahan Nilai
13.490 10.191 8.032 851 4.612 21.002
26.377 11.047 58 1.400 256 5.505 34.686
58.178
79.329
97.666
97.626
Jumlah
c. Beban pajak penghasilan 30 Juni 2014 Perusahaan - Kini - Tangguhan
30 Juni 2013
(2.407 ) 3.358 951
Entitas anak - Kini - Tangguhan
Jumlah
39
51.014 51.014
(94.048 ) 15.147
(80.425 ) (54.706 )
(78.901 )
(135.131 )
(77.950 )
(84.117 )
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba (rugi) fiskal Perusahaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Laba bersih entitas anak sebelum pajak penghasilan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi
221.911 (362.921) (80.477)
1.681.794 (529.210) (17.775)
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
(221.487)
1.134.809
Perbedaan temporer: - Selisih antara penyusutan dan amortisasi komersial dan fiskal - Penyisihan imbalan karyawan - Lain-lain
(1.412) 1.044 -
Perbedaan tetap: - Laba atas pelepasan saham yang tercatat dibursa efek - Lain-lain
100.547
682 (1.703) 156 (1.243.210) (95.258)
Taksiran rugi fiskal Akumulasi rugi fiskal 2013
(121.308) (266.146)
(204.524) -
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat dikompensasi
(387.454)
(204.524)
Beban pajak penghasilan kini (final) Perusahaan
2.407
-
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan
14.540
461
Dalam laporan keuangan ini jumlah penghasilan kena pajak untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2014 didasarkan atas perhitungan sementara. Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing Entitas anak sebagai entitas yang terpisah. Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan badan. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
221.911
Beban pajak penghasilan dihitung dengan tarif yang berlaku (25%) Pendapatan yang telah dikenakan pajak final Koreksi rugi fiskal Lain-lain
(55.478) 21.444 (43.916)
(420.448) 334.617 8.559 (6.845)
Beban pajak penghasilan
(77.950)
(84.117)
40
1.681.794
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
31 Desember 2013 Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak Penyisihan imbalan kerja Penyisihan - persediaan dan piutang
Dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
66.537 (1.039) 3.526 6.506
Jumlah
30 Juni 2014 -
66.537
2.134 1.224 -
1.095 4.750 6.506
75.530
3.358
78.888
Entitas Anak
304.794
10.561
315.355
Jumlah
380.324
13.919
394.243
6.422
17
6.439
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
31 Desember 2012
Dikreditkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
31 Desember 2013
Aset pajak tangguhan Akumulasi rugi fiskal Perbedaan nilai buku aset tetap dan aset tak berwujud menurut akuntansi dan pajak Penyisihan imbalan kerja Penyisihan - persediaan dan piutang
8.560
57.977
66.537
(1.052) 1.090 6.467
13 2.436 39
(1.039) 3.526 6.506
Jumlah
15.065
60.465
75.530
Entitas Anak
247.039
57.755
304.794
Jumlah
262.104
118.220
380.324
5.175
1.247
6.422
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, aset pajak tangguhan yang dikreditkan ke pendapatan komprehensif lain adalah sebesar Rp4.603. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang. e. Surat Ketetapan Pajak Surat Ketetapan Pajak yang signifikan yang dikeluarkan oleh Kantor pajak untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 kepada Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: Perusahaan Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB tersebut, penghasilan kena pajak Perusahaan dikoreksi menjadi sebesar Rp66.096 dan setelah dikurangkan kredit pajak penghasilan 23 sebesar Rp12.441 pajak penghasilan pasal 25 yang masih kurang bayar termasuk denda adalah sebesar Rp1.027. Kurang bayar tersebut telah dibayarkan Perusahaan pada tanggal 16 Mei 2014 dan Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi laba fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2014.
41
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Pada bulan April 2013, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan SKPKB untuk tahun pajak 2011. Berdasarkan SKPLB tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp102.224, dan klaim lebih bayar Perusahaan disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) sebesar Rp13.755. Di samping itu, berdasarkan SKPKB, Perusahaan terhutang tambahan pajak penghasilan Pasal 23 dan 21 dan Pajak Pertambahan Nilai, termasuk dendanya, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp50. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan. Entitas Anak Pada bulan April 2014, PT MPP menerima SKPKB, SKPLB dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan terutang tambahan Pajak Penghasilan (Pasal 4 (2), 21, 23 dan 26) dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) beserta dendanya sebesar Rp5.923. PT MPP juga menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2012, rugi fiskal PT MPP dikoreksi menjadi sebesar Rp65.553 dan restitusi pajak sebesar Rp38.917 telah disetujui oleh DJP. PT MPP menerima restitusi pajak tersebut pada bulan Juni 2014. Pada bulan Februari 2014, PT MT, menerima SKPLB PPN Barang dan Jasa untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp12.521. Pada bulan April 2013, PT MT menerima SKPLB PPh Badan untuk tahun pajak 2011 sebesar Rp8.064. Pada bulan April 2014, PT VI, entitas anak PT MT, menerima SKPLB atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 sebesar Rp3.510. Pada bulan April 2014, PT MP menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB tersebut, tagihan restitusi pajak PT MP sebesar Rp13.594 telah disetujui oleh DJP. Pada bulan April 2013, PT MP menerima SKP untuk tahun pajak 2011 dan menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp13.705 atas lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2011. Pada tanggal bulan Agustus dan September 2013, PT Citra Cito Perkasa (“PT CCP”), PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”) dan PT Indah Tasikmalaya Persada (“PT ITP”), entitas anak PT MP, menerima SKPLB untuk tahun pajak 2012. Berdasarkan SKPLB, tagihan restitusi pajak PT CCP, PT TBG dan PT ITP masing-masing sebesar Rp9.849, Rp7.274 dan Rp2.929 telah disetujui oleh DJP. Entitas anak diatas telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal, tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya pada laporan keuangan konsolidasian periode berjalan. f.
Administrasi Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, DJP dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013. Untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 42
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 19. EXCHANGEABLE RIGHTS Pada tanggal 31 Januari 2013, Perusahaan dan Prime Star Investment Pte. Ltd. ("PSI") menandatangani Perjanjian Exchangeable Rights ("ER") dengan Anderson Investments Pte. Ltd ("Anderson"), entitas yang secara tidak langsung dimiliki sepenuhnya oleh Temasek Holdings (Private) Limited ("Temasek"), di mana PSI menerbitkan ER tanpa bunga sebesar USD300.000 yang dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sejumlah 1.402.947.000 saham) PT MPP kepada Anderson. Berdasarkan Perjanjian, disepakati, antara lain: a. ER akan dapat ditukarkan penuh untuk saham PT MPP pada setiap waktu berdasarkan opsi dari Temasek, pada saat atau setelah tanggal-tanggal berikut: • Tahun keempat; • Tanggal Trade Sale, termasuk Trade Sale sehubungan dengan pelaksanaan Drag Right Perusahaan atau Drag Right dari Temasek; • Tanggal di mana Temasek berhak melakukan Specified Trade Sale Support Drag Right; atau • Tanggal di mana PSI menjadi pemegang saham PT MPP sebanyak 26,1%. b. Perusahaan harus menjamin atas pembelian 1.402.947.000 lembar saham PT MPP. Perusahaan dengan PSI bertanggungjawab bersama-sama untuk memberikan saham PT MPP kepada Temasek. c. ER tidak bisa ditukarkan oleh PSI dengan uang tunai. d. Temasek berhak atas seluruh dividen, bonus dan distribusi lainnya yang terkait dengan kepemilikan saham PT MPP atas saldo laba PT MPP yang terjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 selama jangka waktu ER, tetapi tidak termasuk distribusi khusus dari reorganisasi perusahaan PT MPP. Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI menerima USD300.000 dari Anderson terkait dengan penerbitan ER. Sampai dengan tanggal 28 Mei 2013, PSI telah membeli 1.402.947.000 saham PT MPP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.840.900, yang dicatat dalam akun ”Saham untuk exchangeable rights” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tanggal 30 Mei 2013, PSI memberitahukan Anderson bahwa PSI telah memperoleh saham PT MPPA sebesar 26,1% sesuai dengan perjanjian ER. 20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya (pihak ketiga) sebagai berikut: 30 Juni 2014 PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD656 pada tanggal 30 Juni 2014 dan USD781 pada tanggal 31 Desember 2013 Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”), USD1.980 pada tanggal 30 Juni 2014 dan USD2.581 pada tanggal 31 Desember 2013 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”) Sub - jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Jangka Panjang
43
31 Desember 2013
89.138
77.343
23.705 15.000 -
31.465 20.000 9.713
127.843 (75.976)
138.521 (70.141 )
51.867
68.380
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan) Pinjaman yang diperoleh PT VI antara lain sebagai berikut: -
Permata, berupa pinjaman dual currency (Dolar AS dan Rupiah) dengan jumlah maksimum setara dengan USD16.500, pinjaman diperoleh PT VI pada tanggal 18 Oktober 2012 dan akan jatuh tempo antara bulan September 2014 sampai dengan Juli 2017.
-
Danamon, berupa fasilitas term loan untuk pembiayaan aset tetap dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000 yang berjangka waktu 4 tahun dan tersedia sampai dengan tanggal 20 Desember 2015.
PT MT memperoleh dari Cisco fasilitas pinjaman angsuran berupa kontrak pembiayaan persediaan dengan jumlah maksimum USD3.605, yang tersedia sampai dengan tanggal 24 Agustus 2016. PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“PT MMI”) memperoleh fasilitas pinjaman kredit investasi dari BWK dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000, yang tersedia sampai dengan 14 Januari 2016. Fasilitas ini tersedia selama 5 tahun dengan jadwal pembayaran tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan aset tetap. Pada tanggal 17 Januari 2014, PT MMI melakukan pembayaran atas pinjaman ini. Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Entitas Anak Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11,7% sampai 13,5% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 5,5% sampai 7,0% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014; dan antara 11,0% sampai 13% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 6,1% sampai 6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Entitas Anak Perusahaan juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013. Fasilitas-fasilitas pinjaman yang diperoleh Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang usaha, persediaan dan aset tetap (Catatan 4 dan 10). 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK Saldo utang obligasi dan sukuk dihitung sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Obligasi Emerald Tahun 2013 dan 2014 dengan tingkat bunga tetap Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
2.752.870 (42.580)
2.437.800 (43.074 )
Bersih
2.710.290
2.394.726
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“Obligasi III Matahari”) Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
-
52.000 (61 )
Bersih
-
51.939
Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2.710.290 -
2.446.665 (51.939 )
Bagian jangka panjang - bersih
2.710.290
2.394.726
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (“Sukuk Ijarah II Matahari”) Nilai nominal Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
-
136.000 (102 )
Bersih Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
-
135.898 (135.898 )
Bagian jangka panjang - bersih
-
44
-
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi Emerald Tahun 2013 dan 2014 Pada tanggal 25 Juli 2013, Pacific Emerald Pte. Ltd. (”PE”), entitas anak, menerbitkan obligasi (senior notes) dengan nilai nominal sebesar USD200.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan obligasi ini terutama digunakan untuk melunasi utang bank Perusahaan. Pada tanggal 25 Januari 2014, PE menerbitkan tambahan dari obligasi (senior notes) yang diterbitkan pada tanggal 25 Juli 2013, dengan nilai nominal sebesar USD30.000 dan tingkat bunga tetap sebesar 9,75% per tahun dan terdaftar pada Bursa Efek Singapura (SGX). Obligasi tersebut jatuh tempo pada tanggal tanggal 25 Juli 2018 dengan pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan. Dana hasil penerbitan obligasi ini terutama digunakan untuk keperluan umum Perusahaan. Obligasi ini dijamin oleh Perusahaan dan beberapa entitas anak tertentu Perusahaan, dan telah memperoleh peringkat B+ masing-masing dari Standard & Poor’s and Fitch per tanggal 30 Juni 2014. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular, yang mana per tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 semua persyaratan tersebut terpenuhi. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebesar Rp4.088. Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dengan rincian sebagai berikut:
Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012. Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014; Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012; dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5 per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran. Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari. PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari. Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus. 45
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan) Obligasi III dan Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009 (lanjutan) Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi per tanggal 30 Juni 2014. Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp61 dan Rp192, sedangkan biaya emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 masing-masing adalah sebesar Rp102 dan Rp405. Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahun-tahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah yang ditentukan sebagai berikut: Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah II Matahari terutang. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut: Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012; Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013. Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan sukuk atas pengurangan modal PT MPP. Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan tambahan sinking fund yang akan digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terhutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013. Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri A. Pada tanggal 14 April 2014, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri B dan Sukuk Ijarah II Matahari Seri B. 46
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 22. MODAL SAHAM Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor
Persentase Pemilikan
Jumlah Modal
Saham Kelas A (dengan nilai nominal Rp2.000 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
123.445.634 23.125.000 28.000
1,227 0,230 0,000
246.891 46.250 56
321.343.366
3,193
642.687
Sub-jumlah
467.942.000
4,650
935.884
Saham Kelas B (dengan nilai nominal Rp500 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
333.636.849 62.500.000 44.678
3,315 0,621 0,000
166.818 31.250 22
832.166.363
8,268
416.084
Sub-jumlah
1.228.347.890
12,204
614.174
Saham Kelas C (dengan nilai nominal Rp100 per saham) Cyport Limited Grandhill Asia Limited Lain-lain - publik (masing-masing di bawah 5%)
2.257.197.445 422.839.505
22,427 4,201
225.720 42.284
5.688.420.483
56,518
568.842
Sub-jumlah
8.368.457.433
83,146
836.846
10.064.747.323
100,000
2.386.904
Jumlah
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian akun ini pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Jumlah Agio saham atas: Penerbitan saham melalui pelaksanaan waran seri II Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD Penerbitan saham di luar PUT Pengumuman dividen saham Beban emisi saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
32.613 33.375 (22.856 ) (31.522 ) (740.481 )
Bersih
(227.509 )
47
350.581 150.781
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK/ENTITAS ASOSIASI Saldo akun ini terutama berasal dari transaksi-transaksi berikut ini: Pada bulan Juni 2014, PT FM, Entitas Asosiasi, melakukan penjualan atas investasi di PT Link Net Tbk sebanyak 25,06% dari modal ditempatkan dan disetor penuh PT Link Net Tbk. Atas pelepasan saham tersebut, saldo selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Entitas Asosiasi bertambah sebesar Rp181.476. Pada tahun 2013, PT MT, Entitas Anak, menerbitkan saham perdana kepada masyarakat sebesar 375.000.000 lembar saham melalui Bursa Efek Indonesia. Akibat penerbitan saham baru tersebut, kepemilikan Perusahaan pada PT MT berubah dari 100% menjadi 80%. Perubahan nilai investasi sebelum dan sesudah transaksi yang dicatat dalam akun Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi adalah sebesar Rp111.752. Pada tahun 2011, PT Link Net Tbk, Entitas anak dari PT FM, menerbitkan 1.032.649.384 lembar saham. Atas penerbitan saham tersebut, PT FM mengalami penurunan kepemilikan saham di PT Link Net dari 100% menjadi 66,06%. Perubahan nilai investasi sebelum dan sesudah transaksi yang dicatat dalam akun Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak/Entitas Asosiasi adalah sebesar Rp347.356. 25. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya
6.959.040 689.364 181.670
5.903.097 548.263 175.863
Jumlah
7.830.074
6.627.223
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 7)
7.640.974 189.100
6.490.322 136.901
Jumlah
7.830.074
6.627.223
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Eceran dan distribusi Teknologi informasi Administrasi saham dan jasa lainnya
5.473.686 672.931 218.002
4.703.717 467.504 192.395
Jumlah
6.364.619
5.363.616
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013. 27. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Beban penjualan Sewa - bersih Lain-lain Sub-jumlah
48
30 Juni 2013
281.667 177.782
276.447 151.143
459.449
427.590
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 27. BEBAN USAHA (lanjutan) Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: (lanjutan) 30 Juni 2014 Beban umum dan administrasi Gaji dan tunjangan Listrik dan energi Penyusutan (Catatan 10) Perjalanan dinas Asuransi Pajak dan ijin Beban konsultan Komunikasi Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
30 Juni 2013
553.508 181.054 161.217 40.034 27.245 24.243 21.258 14.578 73.325
421.237 140.485 107.351 25.743 20.181 23.193 27.704 13.292 40.238
1.096.462
819.424
1.555.911
1.247.014
28. PENDAPATAN LAINNYA Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Pendapatan dividen Pengembalian dan pengalihan sewa Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang Pendapatan dari perubahan nilai wajar derivatif Diperdagangkan Keuntungan dari penjualan investasi entitas asosiasi
261.016 85.663
230.919 197.180
66.386 7.587 -
74.824 1.243.210
Jumlah
420.652
1.746.133
29. IMBALAN KERJA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2014 Akrual imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang
31 Desember 2013
96.186 297.513
162.804 266.260
393.699 (115.320)
429.064 (180.293)
278.379
248.771
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar Rp1.023 dan Rp673. Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang. Oleh karena itu, Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan kerja.
49
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 29. IMBALAN KERJA (lanjutan) Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuaria - bersih Keuntungan karena kurtailmen dan penyelesaian
23.280 11.727 (698) -
16.449 7.532 1.424 317
Jumlah
34.309
25.722
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2013 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsiasumsi sebagai berikut: Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan gaji tahunan Tabel kematian Tingkat ketidakmampuan Tingkat pensiun Tingkat pengunduran diri Usia pensiun normal
: : : : : : :
8,60% - 9,25% 8% - 10% Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II 10% dari tingkat kematian 100% pada usia pensiun normal 2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun 55 tahun
Perubahan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Saldo awal Penambahan Mutasi Pembayaran
266.260 34.309 (3.056)
219.732 74.624 (2.115) (25.981)
Bersih Dikurangi bagian jangka pendek
297.513 (19.134)
266.260 (17.489)
Bagian Jangka Panjang
278.379
248.771
Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada periode berjalan dan periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 31 Des 2013 Nilai kini liabilitas imbalan program Penyesuaian pengalaman pada liabilitas imbalan program
214.926
35.222
31 Des 2012 260.480
(5.882)
50
31 Des 2011 202.854
2.918
31 Des 2010 166.994
(7.536)
31 Des 2009 127.586
9.991
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014 Valuta Asing Aset Kas dan setara kas
USD SGD HKD Euro JPY RMB USD SGD USD USD SGD USD USD
Piutang usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset lancar lainnya Piutang pihak berelasi non-usaha Aset tidak lancar lainnya
85.765 535 174 5 5 14.253 9 455 2.966 39 1.615 18.760
Jumlah Aset
31 Desember 2013
Ekuivalen Rupiah
Valuta Asing
1.026.521 5.127 269 82 1 170.594 86 5.446 35.500 374 19.330 224.538 1.487.868
Liabilitas Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban akrual Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Liabilitas jangka pendek lainnya Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Liabilitas jangka panjang lainnya
2.216.651
483 11.712 10.724 281 2.629
5.777 140.181 128.353 434 31.467
251 10.753 20.758 344 3
3.064 131.068 253.019 541 37
USD USD
656 573
7.852 6.858
1.585 791
19.319 9.641
USD USD USD
1.980 230.000 6.305
23.699 2.752.870 75.465
1.777 200.000 3.664
21.660 2.437.800 44.660
3.172.956
Liabilitas bersih
(1.685.088 )
DAN
1.807.726 7.009 421 252 124 4 184.810 1.877 61.640 96 33.776 118.916
USD USD USD HKD USD
Jumlah Liabilitas
31. PEMBAGIAN LABA PENGGUNAANNYA
148.308 728 268 15 1.067 2 15.162 154 5.057 10 2.771 9.756
Ekuivalen Rupiah
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA
YANG
TELAH
2.920.809 (704.158 )
DITENTUKAN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 11 April 2014, yang telah diaktanotariskan dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.18 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.19 dari Rini Yulianti, S.H.,diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp213.373 atau Rp21,2 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2014 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 5 Juni 2014. Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2013, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 21 dari Rini Yulianti, S.H.,diputuskan untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp10.065 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 21 Mei 2013 dan membentuk cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada tanggal 4 Juni 2013.
51
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 32. IKATAN YANG SIGNIFIKAN a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting. b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited, Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari pendapatan kotor PT MGF. Perjanjian ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2003. c.
PT MPP dan PT Mulia Persada Pertiwi mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10 sampai 27 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP dan PT Mulia Persada Pertiwi telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 30 Juni 2014, toko-toko tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 30 Juni 2014, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp2.405.480, USD48.695 dan RMB46.120. e. Kontrak keuangan derivatif Perusahaan menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama call spread option dan swap untuk mengurangi resiko fluktuasi mata uang asing atas liabilitas Perusahaan yang berdenominasi Dolar USD. Ringkasan kontrak keuangan derivatif Perusahaan adalah sebagai berikut: Aset Derivatif*) Jumlah Nasional Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: Cancellable Call spread option Cancellable Swap deliverable Cancellable Call Spread
30 Juni 2014
USD 50.000 USD 60.000 USD 25.000 USD 35.000
Jumlah
31 Desember 2013
46.493 29.431 24.555 15.618
31.491 18.220 -
116.097
49.711
Pada tanggal 30 Juni 2014, keuntungan perubahan nilai wajar derivatif bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari "Pendapatan lainnya" adalah sebesar Rp66.386. Tingkat premi tahunan yang dikenakan atas kontrak derivatif diatas berkisar antara 1,95% - 2,40%. Informasi lain mengenai aset derivatif pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut: Pihak dalam kontrak BNP Paribas, Singapura Nomura International Plc, Singapura Deutsche Bank, Singapura
Jadwal penyelesaian 23 dan 25 Juli 2018 25 Juli 2018 25 Juli 2018
*) Aset derivatif disajikan sebagai bagian dari “Aset keuangan tidak lancar lainnya”.
52
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu eceran dan distribusi dan teknologi informasi. Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “Lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di bidang retail malls, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya. Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi. Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut: Eceran dan Distribusi
Teknologi Informasi
30 Juni 2014 Hasil Operasi Penjualan bersih Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penyusutan dan amortisasi Bagian atas laba entitas asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba (rugi) bersih periode berjalan
6.959.040 32.095 (20.123) (197.991) (65.609) 168.957
Segment Information Investasi dalam entitas asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
295.195 7.193.133 4.537.524
929.623 260.525 4.328.158 995.477
30 Juni 2013 Hasil Operasi Penjualan bersih Penghasilan keuangan Biaya keuangan Penyusutan dan amortisasi Bagian atas laba (rugi) entitas asosiasi Manfaat (beban) pajak penghasilan Laba bersih periode berjalan
5.903.097 31.619 (63.599) (152.027) (77.229) 140.090
548.263 29.295 (74.597) (45.114) 42.470 14.731 1.235.522
31 Desember 2013 Informasi segmen Investasi dalam entitas asosiasi Pengeluaran modal Aset segmen dilaporkan Liabilitas segmen dilaporkan
585.463 8.330.215 4.739.008
949.772 191.486 4.612.475 881.660
Lainnya
689.364 18.602 (42.774) (67.190) 74.882 33.635 (95.305)
Jumlah
181.670 9.750 (136.209) (47.714) 5.595 (45.976) 70.309
7.830.074 60.447 (199.106) (312.895) 80.477 (77.950) 143.961
1.097.985 34.641 8.566.473 5.949.729
2.027.608 590.361 20.087.764 11.482.730
175.863 6.327 (2.297) (44.400) (24.695) (21.619) 222.065
6.627.223 67.241 (140.493) (241.541) 17.775 (84.117) 1.597.677
916.330 79.009 7.312.579 5.657.474
1.866.102 855.958 20.255.269 11.278.142
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
30 Juni 2013
Indonesia Luar Indonesia
7.525.915 304.159
6.383.039 244.184
Jumlah
7.830.074
6.627.223
53
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan) Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Indonesia Luar Indonesia
7.944.465 567.555
7.171.790 596.095
Jumlah segmen aset tidak lancar*
8.512.020
7.767.885
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi non-usaha dan aset pajak tangguhan
34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: 30 Juni 2014 Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap Reklasifikasi sewa dibayar di muka ke uang muka dan jaminan sewa Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke sewa dibayar di muka
30 Juni 2013
336.603
89.648
268.081
-
-
87.639
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas. (i)
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak dengan instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha, piutang pihak berelasi non-usaha, piutang jangka panjang lainnya, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah: 30 Juni 2014
31 Desember 2013
Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pihak berelasi non-usaha Aset keuangan lancar lainnya Aset keuangan tidak lancar lainnya Investasi jangka panjang lainnya
2.618.069 298.260 50.482 954.832 303.044 1.005
4.301.461 349.050 51.099 1.024.910 210.444 1.005
Jumlah
4.225.692
5.937.969
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Di samping itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
54
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (ii)
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya. Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan: Nilai Tercatat
Arus Kas Aktual
<= 1 tahun
> 1tahun
30 Juni 2014 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang pihak berelasi non-usaha Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Liabilitas lainnya
2.803.914 907.857 422.858 1.220 284.834 2.710.290 621.267
2.803.914 907.857 422.858 1.220 284.834 2.752.870 621.267
2.803.914 907.857 422.858 1.220 232.967 20.456
51.867 2.752.870 600.811
31 Desember 2013 Utang usaha Utang pajak dan beban akrual Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya Utang pihak berelasi non-usaha Utang bank dan lembaga keuangan lainnya Utang obligasi Utang sukuk Liabilitas lainnya
2.677.231 1.022.276 483.267 307 255.583 2.446.665 135.898 545.342
2.677.231 1.022.276 483.267 307 255.583 2.489.800 136.000 545.342
2.677.231 1.022.276 483.267 187.203 52.000 136.000 9.715
307 68.380 2.437.800 535.627
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang cukup agar memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Di samping itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. (iii)
Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan Entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2014, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan sebesar (Rp66.932) untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014. Penurunan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD yang dioffset dengan keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata USD. Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
55
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan) (iv)
Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian periode berjalan akan naik/turun sebesar Rp4.423, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang setelah dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang. Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3, 5, 14 dan 20.
(v)
Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Per tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan:
Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1, kecuali untuk aset derivatif Perusahaan yang dicatat sebagai bagian dari “Aset tidak lancar lainnya” dan diukur dengan menggunakan hierarki tingkat 2. Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi dalam dolar AS yang mempunyai nilai wajar masing-masing sebesar USD247.480 dan USD202.402 pada tanggal 30 Juni 2014 dan 31 Desember 2013; dan utang obligasi dalam Rupiah yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp189.435 pada tanggal 31 Desember 2013. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan.
56
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 36. PENGELOLAAN PERMODALAN Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan. Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman. 37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Pada tanggal 16 Juli 2014, PT MT menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co, Ltd dan anak usahanya, Mitsui Knowledge Industry Co, Ltd untuk investasi pada PT GTN, entitas anak PT MT, senilai Rp115.486 untuk kepemilikan masing-masing sebesar 10% dan 25% atau jumlah saham masing-masing sebanyak 22.765.385 dan 56.913.461 dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT GTN setelah efektifnya penerbitan saham baru. PT MT akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dalam PT GTN dengan kepemilikan saham sebanyak 147.975.000 atau mewakili 65% dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT GTN setelah efektifnya penerbitan saham baru.
Pada bulan Juli 2014, RDS TJ dan RDS SZ, Entitas anak PT KAS, memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari HSBC setara dengan USD11.200 dan USD4.900 sampai dengan tanggal 16 Juni 2015. Kemudian, fasilitas kredit modal kerja RDS CZ setara USD2.900 dialihkan kepada Entitas anak PT KAS yang lainnya yaitu Robbinz Department Stores (Shenyang) Co.,Ltd (Catatan 14). Disamping itu, Robbinz Department Stores (Chengdu) Limited dan Yangzhou Robbinz Department Stores Limited memperoleh fasilitas kredit modal kerja masing-masing setara dengan USD2.700 dan USD4.300.
38. AKUN REKLASIFIKASI Untuk konsistensi dengan penyajian dari laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2014, Perusahaan mereklasifikasi akun-akun sebagai berikut: Sebelum reklasifikasi
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2013 Tambahan modal disetor Selisih transaksi perubahan ekuitas Entitas anak/ Entitas asosiasi
123.485 113.907
(350.994 ) 350.994
(227.509) 464.901
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 30 Juni 2013 Penjualan bersih Beban pokok penjualan barang dan jasa Beban usaha Pendapatan lainnya Beban lainnya Beban pajak penghasilan
6.626.415 (5.341.000) (1.260.661) 1.685.345 (7.463) (49.482)
57
808 (22.616) 13.647 60.788 (17.992) (34.635)
6.627.223 (5.363.616 ) (1.247.014 ) 1.746.133 (25.455 ) (84.117 )
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM (lanjutan) 30 Juni 2014 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 Desember 2013 (DIAUDIT) dan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2014 dan 2013 (TIDAK DIAUDIT) (Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali dinyatakan lain) 39. STANDAR AKUNTANSI BARU YANG BELUM BERLAKU PADA TAHUN 2014 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak diperkenankan. Standar-standar tersebut adalah sebagai berikut: PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian” PSAK 66 “Pengaturan bersama” PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” PSAK 24 (Revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “ Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan - Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan - Pengungkapan” ISAK 26: Penilaian Kembali Derivatif Melekat Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari interpretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
58