Vol. 1
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21
Bandung, 3 Desember 2016
Editor: Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21
Vol. 1 Editor: Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21 ISBN 978-602-98647-5-5 Editor: Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd. Cetakan I Desember 2016 SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2001197 Pesawat, 124 Fax. (022) 2001197 Email:
[email protected]
ii
PENGANTAR EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21 Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif. Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik yang mampu berdaya saing di masa depan. Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21. Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016
Editor
iii
iv
DAFTAR ISI Pengantar Editor Seminar Nasional Pendas SPs UPI ................................................. iii BAGIAN I Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan Kolaborasi Membangun Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi Matematis melalui Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Aa Wawan dan Hadi Gumilar ........................................................................................1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Pembelajaran IPS SD Kelas V Abdul Mumin Saud .......................................................................................................8 Desain Managemen Berbasis Scientific Learning Programs sebagai Pembaharuan Keterampilan Siswa Sekolah Dasar Abad 21 Acep Saepul Rahmat ...................................................................................................15 Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar Adi Dewi Sartika .........................................................................................................23 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Alpha Ariani, Faridah Karyati .....................................................................................29 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD Ami Roni Fahmy Ramdhany, Lukmanudin ................................................................35 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Quantum Learning pada Mata Pelajaran IPS Ani Rosidah .................................................................................................................41 STEM: Science, Technology, Engineering and Math Inovasi Pembelajaran Abad 21 Anugrah Ramadhan Firdaus ........................................................................................47 Bahan Ajar Berbicara Tingkat Lanjut pada Tema Tempat Tinggalku Berbasis Masalah Bagi Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Arum Ratnaningsih ......................................................................................................52 Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif Pada Pelajaran Sosiologi Melalui Pembelajaran Dialektika Chandra Perwira Negara ..............................................................................................58 v
Penerapan PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika (Pokok Bahasan Bangun Ruang di Kelas V Sekolah Dasar) Dian Anggraeni Maharbid, Fariz Rizal Abdul Gani ....................................................64 Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Dian Widiani ...............................................................................................................70 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Self Confidence Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di Sekolah Dasar Edison ..........................................................................................................................76 Penggunaan Metode Inkuiri Sosial Berbasis Masalah Sosial pada Jenjang Sekolah Dasar Eliana Yunitha Seran ...................................................................................................83 Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Penggunaan Media Liquid Crystal Display dan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament Elly Sukmanasa ...........................................................................................................89 Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar Fadhilaturrahmi ...........................................................................................................95 Efektivitas Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas Lokal Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Fani Julia Putri ...........................................................................................................102 Pembelajaran Multikultural dalam Peningkatan Critical Thinking, Creativity, Communication, and Collaboration. H.A.R Tilaar ..............................................................................................................108 Pengembangan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Pada Mata Pelajaran IPS Hendri Mahardi, Erlisnawati .....................................................................................118 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Value Clarification Technique (VCT) untuk Menghadapi Tantangan Abad 21 Ian Fitriliani ...............................................................................................................125 Penerapan Strategi Joyful Learning dengan Metode Permainan Treasure Clue dalam Peningkatan Membaca Pemahaman di Kelas IV Sekolah Dasar Inne Marthyanne Pratiwi, Vina Anggia Nastitie Ariawan .........................................130
vi
Efektivitas Metode Steinberg dengan Media Big Book Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Krisna Anggraeni .......................................................................................................137 Pembelajaran Berbasis Etnomatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Laely Farokhah ..........................................................................................................143 Pengembangan Kreativitas Melalui Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Model Concept Sentence Lolita Kurnia Febriasari ............................................................................................148 BAGIAN II Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi Pengembangan Media Pop Up Book pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Ahmad Valinsky Jalius ..............................................................................................153 Prezi Presentation sebagai Media Pembelajaran Benny Hidayat, Khaerullah Syafaruddin ...................................................................158 Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sekolah Dasar Menggunakan Media Kertas Karton dan Sterefoam Dede Tri Guntoro ......................................................................................................164 Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar Dedi Kurniawan .........................................................................................................167 Penerapan Metode Permainan dengan Media Kartu Domino dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Erika Nur Amalina ....................................................................................................171 BAGIAN III Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi Sustained Silent Reading Modifikasi untuk Meningkatkan Literasi Membaca dan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar di Indonesia Ayundha Nabilah .......................................................................................................177 Menumbuhkan Literasi Media Sejak Dini, Itu Penting! Fauzan .......................................................................................................................183
vii
Membangun Budaya Literasi Melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Feby Inggriyani .........................................................................................................189 Paradigma Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Isah Cahyani, Dewi Fauziah ......................................................................................194 Pentingnya Perpustakaan Kelas dalam Meningkatkan Keterampilan dan Minat Membaca Siswa Laila Mega Wardhani ................................................................................................199 BAGIAN IV Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi Pengembangan Permainan “Galah Asin” sebagai Fasilitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Desiani Natalina M, Seni Apriliya, Anggi Lestari ....................................................203 Pengembangan Bahan Ajar Mulok Berwawasan Kearifan Lokal Indramayu untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Devi Afriyuni Yolanda ..............................................................................................210 Implementasi Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal Melalui Eksplorasi Batik Nusantara Intan Kusmayanti, Epon Nuraeni L ...........................................................................216 BAGIAN V Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21 Teknik Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Abdul Talib T.S. Mamu .............................................................................................222 Laboratorium Demokrasi sebagai Payung Pembentuk Karakter Peserta Didik pada Abad 21 Anis Fuadah Z ...........................................................................................................228 Pembinaan Bahasa Indonesia dan Pembentuk Karakter Bangsa (Tantangan Abad 21) Ari Wirahadi ..............................................................................................................232 Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21 di Jenjang Pendidikan Dasar Asep Ediana Latip .....................................................................................................237 Pembelajaran Sastra sebagai Pembentuk Karakter Anak Badrudin ....................................................................................................................243
viii viii
Peran Orang Dewasa dalam Pendidikan Karakter Anak di Era Globalisasi Chindy Siti Nur Annisa, Dita Hardiyanti, Ummu Fauzi Saja’ah ..............................249 Pendidikan Karakter dan Pengajaran Sastra Elnida Saldaria, Caroline Enita Ginting ....................................................................253 Peran Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Kuswara, Yena Sumayana .........................................................................................258 Analisis Prososial Siswa Cerdas Istimewa Ditinjau dari Segi Kognisi pada Usia Remaja Awal di Yogyakarta Lucky Nindi Riandika Marfu’I ..................................................................................262 Integrasi Nilai Jujur dalam Bacaan Melalui Metode Guide Reading Nady Febri Ariffiando ...............................................................................................266 BAGIAN VI Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Abad 21 Fauzan, Fatkhul Arifin ...............................................................................................272 Rancang Bangun Aplikasi Perangkat Pembelajaran Online Isma Nastiti Maharani, Dendy Ramdani, Ana Setiani ...............................................278 Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Abad 21 di Sekolah Dasar Nurul Fazriyah ...........................................................................................................285 BAGIAN VII Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21 Tuntutan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Guru di Abad 21 Abdul Wahab, Usman ...............................................................................................291 Membangun Kompetensi Guru melalui Praktik Pembelajaran yang Baik (PAKEM) dalam menghadapi Abad 21 Ali Nurdin ..................................................................................................................297 Pengembangan Karakter Guru Pembelajar melalui Tindakan Reflektif dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Alpin Herman Saputra ...............................................................................................304 Pendidik dan Pendidikan Di Abad 21 Gina Dwi Fitriana, Kinanti Jatining Ati ....................................................................312
ix
Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru Hadijah Lelasari .........................................................................................................318 BAGIAN VIII Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21 Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Sekolah Dasar pada Materi Nilai Tempat Dessi Selvianiresa, Lies Kusmini, Errie Subhekti Setyati .........................................324 Hypothetical Learning Trajectory Perkalian Bilangan Cacah di Kelas 2 Sekolah Dasar Ejen Jenal Mutaqin ....................................................................................................328 Identifikasi Miskonsepsi Materi Listrik Statis pada Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar Neni Hermita, Andi Suhandi, Ernawulan Syaodih ....................................................335 Kesulitan Komunikasi Matematis Tertulis Siswa Sekolah Dasar Dalam Soal Cerita Aritmetika Noor Fatimah Azzahro, Anissa Rosalia ....................................................................340
x
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MULOK BERWAWASAN KEARIFAN LOKAL INDRAMAYU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Devi Afriyuni Yonanda
[email protected] Universitas Majalengka ABSTRAK Berdasarkan hasil studi pendahuluan awal adalah: tidak adanya buku pada kelas IV untuk mengenalkan kearifan lokal Indaramayu,, siswa cepat bosan karena tidak adanya kegiatan praktik, guru kurang maksimal dalam memanfaatkan bahan ajar yang menghubungkan dengan lingkungan alam siswa. Penelitian ini adalah sebuah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall. Pengmbangan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu ini diuji cobakan paada 18 siswa kelas IV sekolah dasar di Indramayu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa adalah materi yang dikembangkan dalam bentuk buku dan materi tidak hanya bersifat hafalanmelainkan materi praktis. Hasil uji validasi sangat valid dengan kriteria keterbacaan mudah dipahamani. Bahan ajar tersebut juga sangat praktis digunakan oleh guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hasil uji keefektifan bahan ajar tersebut adalah efektif. Berdasarkan paparan penelitian yang dilakukan, maka pengambangan bahas ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar dinyatakan valid, praktis dan efektif mengenalkan kearifan lokal Indramayu. Kata kunci: bahan ajar, kearifan lokal Indramayu, muatan lokal PENDAHULUAN Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari bahan ajar. Oleh karena itu, bahan ajar mempunyai peran sebagai media dan sumber pembelajaran sehinggga mampu mentransformasikan ilmu pengetahuandan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang diajarkan kepasa siswa. Dengan demikian, pemilihan bahan ajar yang tepat dalam pembelajaran sangatlah penting dilakukan yaitu dengan memerhatikan kualitas bahan ajar dengan kompetensi yang akan dicapai. Sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 pasal 1 tentang Buku Teks Pelajaran menyatakan bahwa ”buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”. Berdasarkan hasil studi pendahuluan awal pada tanggal 23-25 November 2014 dengan guru kelas IV, di beberapa sekolah di Indramayu banyak ditemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran muatan lokal (mulok) antara lain: (1) tidak adanya buku pada kelas IV untuk mengenalkan kearifan lokal Indaramayu; (2) guru kurang mengembangkan materi yang diajarkan karena hanya sebatas pengenalan bahasa saja; (3) guru dalam menyampaikan materi pembelajaran lebih menekankan pada hafalan; (4) siswa cepat bosan karena tidak adanya kegiatan praktik; (4) guru kurang maksimal dalam memanfaatkan bahan ajar yang menghubungkan dengan lingkungan alam siswa. Hasil ini dapat dilihat dari setiap kali guru menerangkan selama pembelajaran berlangsung siswa
210
yang aktif hanya sebagian kecil saja, sedangkan siswa yang lainnya hanya diam sebagai pendengar dan mencatat. Analisis kebutuhan guru yang didapatkan dari wawancara dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan pengembangan bahan ajar muatan lokal yang dapat membantu siswa mempelajari kearifan lokal yang ada di Indramayu, sehingga pembelajaran tidak hanya terpaku di dalam kelas sehingga tidak adanya suasana menyenangkan di kelas. Hasil wawancara juga menegaskan bahwa perlu adanya materi lain selain hanya pengenalan bahasa Indramayu saja yang dipelajari di kelas sehingga pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan. Prastowo (2014 hlm.17) menyimpulkan bahwa,”bahan ajar adalah segala bahan baik informasi, alat, ataupun teks yang disusun secara sistematis dan menampilkan secara utuh untuk mencapai tujuan pembelajaran”. Soegiranto (2010) menyimpulkan bahwa bahan ajar adalah bahan atau materi yang disusun oleh guru secara sistematis yang digunakan siswa dalam pembelajaran. Bahan dapat dikemas dalam bentuk cetakan dan bersifat visual. Bahan ajar disusun dalam bentuk buku dan sebagainya. Bahan ajar adalah seperangkat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sungkono, dkk, 2008). Suatu pembelajaran memuat materi, pesan atau isi mata pelajaran yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang mencakup dalam mata pelajaran sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas dasar batasan tersebut, dapat diketahui bahwa pengertian bahan pembelajaran adalah desain suatu materi atau isi pelajaran yang diwujudkan dalam bentuk benda yang dapat digunakan untuk belajar siswa dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berbentuk alat peraga, media pembelajaran, dan sumber belajaran yang membantu guru dan siswa dalam pembelajaran, serta dalam bentuk pembelajaran untuk belajar mandiri dalam pembelajaran jarak jauh. Bahan ajar menurut Dick & Carey (1996 hlm.229) merupakan “seperangkat materi/substansi pelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran”. Bahan pembelajaran perlu dikembangkan dan diorganisasikan secara mantap dan matang agar pembelajaran tidak melenceng dari tujuan yang hendak dicapai. Mengembangkan bahan pembelajaran adalah suatu aktivitas mendessain materi pelajaran menjadi bahan yang siap disampaikan/digunakan dalam proses pembelajaran. dengan bahan pembelajaran yang didesain baik akan mempermudah siswa dalam belajar. Pengembangan bahan pembelajaran dimaksudkan agar aktivitas pembelajaran lebuh meningkatkan efektivitas dan efisiensinya. Efektivitas suatu pembelajaran akan terlihat pada hasil pembelajaran yang dicapai. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan menganalisis kebutuhan bahan ajar MULOK berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar menurut guru dan siswa; (2) mendeskripsikan hasil uji validasi pengembangan bahan ajar MULOK berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar; (3) mendeskripsikan kepraktisan pengembangan bahan ajar MULOK berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar, dan ;(4) mendeskripsikan keefektifan pengembangan bahan ajar MULOK berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Proses pembelajaran membutuhkan bahan ajar, memberikan contoh-contoh langsung pada kehidupan siswa memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna,
211
bahan ajar yang bermuatan lokal memeksimalkan daya serap siswa pada materi pembelajaran. Teori belajar kognitif menyatakan proses belajar akan berjalan dengan baik apabila materi pembelajaran yang baru beradaptasi secara tepat dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Sejalan dengan teori belajar kognitif yang dikemukakan di atas adalah teori belajar konstektualyang menyatakan bahwa belajar itu terjadi hanya ketika siswa memproses pengetahuan dan informasi baru sedemikian rupa, sehingga dapat dipertimbangkannya dalam kerangka acuan mereka sendiri (memori mereka sendiri, pengalaman, dan tanggapan), dan fokus belajar kontekstual itu sendiri adalah pada berbagai aspek yang ada di lingkungan belajar (Soekamto dan Udin, 1997). Penjelasan teori-teori belajar di atas menjelaskan bahwa belajar akan lebih bermakna ketika contoh yang diberikan dari kehidupan nyata siswa yang bersifat kontekstual. Pembelajaran yang dilakukan bersifat kontekstual pada kehidupan sehari-hari siswa. Muatan lokal bertujuan untuk memberikan bekalpengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada siswa agarmereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dankebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah sertapembangunan nasional. Berdasarkan penjelasan kajian penelitian yang relevan maupun teori-teori belajar, maka peneliti mengembangkan bahan ajar berwawasan kearifan lokal Indramayu sebagai salah satu upaya pengenalan dan pelestarian budaya lokal sejak dini. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan, yang merupakan salah satu model penelitian dapat digunakan peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall pada dasarnya merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang dikembangkan. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian pengembangan dapat dimaknai sebagai penelitian yang di dalamnya terdapat proses mengembangkan dan menguji keefektifan suatu produk dengan kreteria validasi tertentu. Rancangan uji coba menggunakan Pre-experimental design dipilih bentuk One – Shoot Case Study. Desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Subjek coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV sekolah dasar di Indramayu.Waktu pelaksanaan uji coba bahan ajar berwawasan kearifan lokal Indramayu dilaksanakan pada semester genap tahun 2014/2015.Data penelitian dapat berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari skor tiap analisis data seperti, uji validasi dan kepraktisan bahan ajar, dan uji reliabilitas dan validitas angket. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada guru dan siswa. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Apabila data telah terkumpul kemudian diklasifikasikan menjadi dua, yaitu data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata. Data deskriptif ini dilakukan dengan cara mengelompokkan informasi dari data yang berupa masukan, saran, tanggapan dan kritik yang terdapat pada instrumen pengumpulan data. Analisis ini digunakan untuk acuan merevisi produk. Analisis data angket kebutuhan guru dan siswa akan bahan ajar muatan lokal menghasilkan data berupa skor yang menyatakan pilihan atas kehendak responden dalam penyediaan dan pengembangan bahan ajar. Analisis kevalidan data yang diperoleh dari angket validasi yang diberikan kepada para
212
ahli dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif statistik dengan persentase. Analisis kepraktisan angket respon guru dan siswa yang diberikan setelah pembelajaran dengan ketentuan kategori praktis. Keefektifan bahan yaitu nilai rata-rata hasil tes kemampuan siswa ≥ KKM (75), dan ketintasan klasikal 75% dari jumlah keseluruhan siswa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang akan dipaparkan dalam bab ini meliputi (1) deskripsi kebutuhan pengembangan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu menurut persepsi guru dan siswa; (2) hasil uji validari pengembangan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu; (3) hasil uji kepraktisanpengembangan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu menurut persepsi guru dan siswa kelas IV SD. Secara keseluruhan bagian-bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut: Hasil dari angket analisis kebutuhan guru dan siswa dapat disimpulkan menjadi prinsip-prinsip bahan ajar berwawasan kearifan lokal Indramayu dirumuskan sesuai hasil analisis kebutuhan pendidik dan peserta didik yang telah diuraikan sebelumnya. Berikut ini penjelasan dari masing-masing aspek yang mencakup aspek dilihat dari kebutuhan guru dan siswa: (1) materi yang dikembangkan dalam bentuk buku; (2) materi tidak hanya bersifat hafalanmelainkan materi praktis; (3) sampul buku terdapat gambar tugu manga; (4) judul buku adalah Mari Belajar Mengenal Indramayu; (5) terdapat glosarium untu menjelaskan istilah yang sulit dipahami. Hasil uji validasi terhadap produk pengembangan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar memperoleh skor 86,45% dengan kategori sangat valid. Tes keterbacaan bahan ajar dalam penelitian ini dilakukan dilakukan sebelum bahan ajar digunakan.. Hasil analisis bahan ajar pada penelitian menunjukkan bahwa keterbacaan pada buku ajar ini mudah dipahami dengan rata-rata nilai siswa adalah 89 dengen kriteria mudah. Kepraktisan bahan ajar dilakukan untuk mengetahui respons guru dan siswa sebagai pengguna bahan ajar tersebut. Pemberian angket respon pada guru dan siswa diberikan setelah pembelajaran muatan lokal menggunakan produk pengembangan bahan ajar. Kepraktisan diperlukan agar peneliti mengetahui respons pengembangan bahan ajar tesebut. Hasil respon siswa dan guru dalah sangat praktis. Hasil angket respon yang diberikan kepada guru maka dapat disimpulkan bahawa respons guru sangat praktis dengan persentase 91,67% dan siswa 86,57%. Berdasarkan hasil uji keefektifan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu yang diujikan kepasa siswa kelas IV sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar tesebut efektif mengenalkan kearifan lokal Indramayu dengan persentase nilai rata-rata siswa adalah 89,81dengan ketuntasan klasikal siswa 100%. Penelitian Meliono (2011) dengan judul Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesia Education menyatakan bahwa pentingnya wawasan tentang Nusantara, kearifan lokal, dan multikultural sebagai materi pelajaran sejak pendidikan anak usia dini yang bertujuan membangun identitas suatu bangsa. Teori belajar kognitif menyatakan proses belajar akan berjalan dengan baik apabila materi pembelajaran yang baru beradaptasi secara tepat dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Sejalan dengan teori belajar kognitif yang dikemukakan di atas adalah teori belajar konstektualyang menyatakan bahwa belajar itu terjadi hanya ketika siswa memproses pengetahuan dan informasi baru sedemikian rupa, sehingga dapat dipertimbangkannya dalam kerangka acuan mereka sendiri (memori mereka sendiri,
213
pengalaman, dan tanggapan), dan fokus belajar kontekstual itu sendiri adalah pada berbagai aspek yang ada di lingkungan belajar (Soekamto dan Udin, 1997). Berdasarkan paparan di atas, menurut peneliti seiring dengan pentingnya pembelajaran yang bermakna dan manfaat muatan lokal dari hasil penelitian sebelumnya maka bahan ajar muatan lokal yang disusun untuk siswa sekolah dasar perlu disusun dengan melibatkan lingkungan sekitar sehingga membangun pengetahuan tentang lingkungan sekitar mereka dan menjadi awal pelestarian kearifan lokal masing-masing daerah. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dari penelitian dan pengembangan dalam mengimplementasikan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa hasil pengembangan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa. Hasil analisis kebutuhan selanjutnya dirumuskan prinsip pengambangan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu. Pada prinsip-prinsip pengambangan bahan ajar mulok secara umum yang berisikkan muatan lokal Indramayu dangan gambar yang menarik, bahasa yang mudah dipahami dan memuat materi praktik. Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Bahan ajar tersebut telah divalidasi oleh beberapa ahli dan diuji keterbacaannya kemudian diuji cobakan pada siswa kelas IV sekolah dasar di Indramayu. Hasil uji validasi ahli adalah 86,45% dengan kategori sangat valid dan keterbacaan dengan hasil 89,00 dengan kategori mudah dipahami. Dari hasil analisis respon guru dapat disimpulkan bahwa bahan ajar memperoleh respon sangat praktis dengan persentase 91,67% sedangkan hasil respons siswa diperoleh persentase ratarata yaitu 86,57%. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa guru dan siswa menyatakan bahwa bahan ajar tersebut sangat praktis. Berdasarkan penjelasan teori kognitif, bahan ajar muatan lokal ini efektif mengenalkan kearifan lokal Indramayu karena pembelajaran melibatkan lingkungan siswa. Berdasarkan hasil uji keefektifan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu yang diujikan kepada siswa kelas IV sekolah dasar, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar tesebut efektif mengenalkan kearifan lokal Indramayu dengan persentase nilai rata-rata siswa adalah 89,81 dengan ketuntasan klasikal siswa 100%. Penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan kepraktisan penggunaan bahan ajar mulok berwawasan kearifan lokal Indramayu untuk siswa kelas IV SD. Berdasarkan hasil tersebut maka penulis memberikan sumbangan pikiran berupa saransaran kepada guru, pengamat pendidikan, dan penulis yang dipaparkan sebagai berikut: (1) guru dan peneliti hendaknya mengembangkan bahan ajar muatan lokal yang sesuai dengan kebutuhan siswa dengan melakukan berbagai pengumpulan data; (2) guru, pemerintah, peneliti hendaknya mengambangkan bahan ajar dengan memerhatikan keterbacaan dengan menggunakan tes rumpang sebagai salah satu tes keterbacaan bahan ajar; (3) peneliti dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pembanding dalam kegiatan penelitian lain yang sejenis dengan tujuan mendapatkan produk yang dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan kearifan lokal.
214
DAFTAR PUSTAKA Dick, W., & Carey, L. (1996). The Sistematic Design of Instruction. New York: Longman. Meliono, I. (2011). Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesia Education. International Journal for Hitorical Studies, 2 (3), pp.221-234. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 pasal 1 tentang Buku Teks Pelajaran. Prastowo, A. (2014). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press. Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. Soekamto & Udin. (1997). Teori Belajar Kognitif. Jakarta: PT Gramedia. Soegiranto, R,E. (2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Sprevisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sungkono,dkk. (2008). Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Depdikbud.
215