PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) EKOWISATA EDUKASI : Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Hutan Melalui Program Ekowisata Hutan Mangrove Pada Generasi Muda di Tanjung Jabung Barat, Jambi
Oleh :
Daniel Sitorus Pane
D1D009006
2009
Muhammad Zakaria
D1D010041
2010
Lutfi Yanhar
D1D010013
2010
Herna Ade Marito
D1D009012
2009
UNIVERSITAS JAMBI JAMBI 2011
i
Halaman Pengesahan Judul Kegiatan : EKOWISATA EDUKASI : Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Hutan Melalui Program Ekowisata Hutan Mangrove Pada Generasi Muda Di Daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi 1. Bidang kegiatan
: ( ) PKM-P ( ) PKM-T
2. Bidang ilmu
: ( ) Kesehatan (√) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
3. Ketua pelaksanaan kegiatan a. Nama lengkap b. Nim c. Jurusan d. Universitas e. Alamat rumah dan no tlp/hp f. Alamat email 4. Anggota pelaksana kegiatan 5. Dosen pendamping a. Nama lengkap dan gelar b. Alamat rumah dan no tlp/hp 6. Biaya kegiatan total a. Dikti b. Sumber lain 7. Jangka waktu pelaksanaan
( ) PKM-K (√) PKM-M
: Daniel Sitorus Pane : D1D009006 : Kehutanan : Universitas Jambi : Perum Valensia H.53/085266710546 :
[email protected] : 3 orang : Ir. Fazriyas, Msi : 081366271257 : Rp. 9.230.000.00 ,:: 4 bulan Jambi , 15 oktober 2011
Menyetujui, Pembantu Dekan III Pembimbing Unit Kemahasiswaan
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Ir.Y.Morsa Said.R.MT ) NIP.19620701.198902.1.001
( Daniel Sitorus Pane NIM.D1D009006
Pembantu Rektor III Bagian Kemahasiswaan
(Dr. Drs. Maizar Karim, M.Hum) NIP.19620518.198803.1.002
)
Dosen Pendamping
( Ir. Fazriyas, Msi ) NIP. 19670727.199303.1.007
ii
1
I. JUDUL PROGRAM EKOWISATA EDUKASI : Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Hutan Melalui Program Ekowisata Hutan Mangrove Pada Generasi Muda di Tanjung Jabung Barat, Jambi II. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia, telah dikenal memiliki kekayaan alam, flora dan fauna yang sangat tinggi. Namun Demikian sampai saat ini kita harus menanggung beban berat sebagai negara terkaya keaneka ragaman hayati di kawasan yang sangat sensitif, karena biota Indonesia tersebar di lebih dari 17,000 pulau. Oleh karena itu bukan saja jumlah populasi setiap individu tidak besar tetapi juga distribusinya sangat terbatas. Ini harus disadari oleh pemerintah, sehingga Indonesia harus merumuskan suatu kebijakan dan membuat pendekatan yang berbeda di dalam pengembangan sistem pemanfaatan keaneka ragaman hayatinya, terutama kebijakan dalam pengembangan pariwisata yang secara langsung memanfaatkan sumber daya alam sebagai aset. Pengembangan sumber daya alam yang non-ekstraktif, non-konsumtif dan berkelanjutan perlu diprioritaskan dan dalam bidang Pariwisata pengembangan seperti ekowisata harus menjadi pilihan utama. Ekowisata yang dimaksud dalam kriteria ini adalah ecological tourism, yaitu suatu model pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara kaidah alam untuk menikmati dan menghargai alam (dan segala bentuk budaya yang menyertainya) yang mendukung konservasi, melibatkan unsur pendidikan dan pemahaman, memiliki dampak yang rendah dan keterlibatan aktif sosio ekonomi masyarakat setempat dikembangkan oleh Australian Department of Tourism (Black, 1999). Potensi wisata yang ada di indonesia sangat banyak lebih khusus di daerah tanjung jabung barat yang daerahnya terletak di kawasan pesisir pantainya yang membentang disepanjang wilayahnya terdapat habitat hutan mangrove yang memiliki kekayaan biodiversity yang lengkap. Hutan mangrove dipantai daerah tanjung jabung barat merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan lindung yang unik dan khas, terdapat aktifitas air pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau pulau-pulau kecil, dan merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial. Kemudian Didalamnya juga terdapat kekayaan budaya masyarakat yang kehidupannya banyak tergantung terhadap hasil laut dan hasil alam yang berada disekitar hutan mangrove yang menyokong peranan masyarakat di dalam mencari nafkah. Namun demikian besarnya potensi tersebut tidak akan berarti apabila tidak ada yang mempelopori atau mengawali tindakan dalam pengupayaan pengangkatan potensi tersebut dan untuk mewujudkannya juga
2
harus didukung oleh segala aspek lapisan masyarakat yang mampu didalam pengolahan alam pantai mangrove secara efisien,dapat dilihat dari sumber daya manusia yang berkompeten didalam pengolahan hutan mangrove tidak terlepas peranan dari generarasi muda sebagai bagian dari masyarakat penyangga hutan lindung yang mampu menjaga segala potensi yang ada. Generasi muda itu juga harus mendapat pembinaan kesadaran dari segala aspek pengenalan didalam program pengembangan wawasan mengenai lingkungan, terkhususnya didaerah pantai hutan mangrove didaerah Tanjung Jabung Barat agar hutannya tetap terjaga dan lestari. III. PERUMUSAN MASALAH Telah kita ketahui bersama bahwa Hutan mangrove dipantai daerah tanjung jabung barat merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan khas, terdapat bermacam-macam tumbuhan bakau sampai tumbuhan nipah yang terbentang disepanjang sungai, terdapat aktifitas air pasang surut di wilayah pesisir, pantai, dan atau pulau-pulau kecil, dan merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial, Namun didalamnya memiliki beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Besarnya potensi alam yang ada dikawasan hutan mangrove namun belum adanya peranan pemerintah didalam pengelolahan potensi tersebut dari aspek ekowisata. 2. Adanya aktifitas masyarakat yang memanfaatkan sember daya alam hutan mangrove yang belum memperhatikan aspek kelestarian. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mengelolah hutan agar hutan tetap lestari. 4. Masih kurangnya program kegiatan rehabilitas ekosistem mangrove yang dilakukan oleh warga maupun pemerintah daerah. IV. 1. 2.
3. 4.
TUJUAN PROGRAM Program ini bertujuan untuk: Mengangkat potensi hutan mangrove yang terdapat di sepanjang garis pantai daerah Tanjung Jabung Barat dari aspek ekowisata hutan mangrove. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga dan melestarikan tentang hutan pada generasi muda di daerah sekitar kawasan hutan mangrove di daerah Tanjung Jabung Barat.agar kedepannya merekalah yang menjaga hutan secara berkelanjutan dengan prinsip ekologi. Menumbuhkan kreativitas generasi muda, terutama yang berkaitan dengan bidang lingkungan kehutanan. Meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir ekologi mangrove agar mereka dapat mengelolah potensi yang ada disekitar mereka dan dapat langsung berperan langsung didalam pengembangan ekowisata mangrove di daerah Tanjung Jabung Barat.
3
5. Membantu di dalam menjaga kawasan lindung mangrove di daerah tanjung jabung barat agar tetap lestari didalam menjaga fungsi dan manfaatnya terhadap lingkungan pantai. V.
LUARAN YANG DIHARAPKAN Harapan kami, kiranya program kreativitas mahasiswa ini 1. Dapat menjadi inspirasi kepada Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat di dalam pengembangan pariwisata dari aspek ekowisata hutan mangrove. 2. Memberikan contoh kepada daerah lainnya yang keadaan ekologinya sama dengan daerah tanjung jabung barat yang memiliki pengembangan potensi hutan mangrove yang baik. 3. Memberikan pencerahan demi pembaharuan hidup bagi seluruh masyarakat, Khususnya generasi muda yang tinggal di daerah sekitar ekologi hutan mangrove yang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup melalui upaya rekonsiliasi aksi nyata.
VI. KEGUNAAN PROGRAM 1. Bagi Sasaran. Program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi generasi penerus di daerah Tanjung Jabung Barat tentang pemanfaatan kelestarian hutan secara berkelanjutan. Selain itu juga dapat menumbuhkan kreativitas generasi muda di bidang kehutanan sehingga mereka tertarik untuk mengembangkan kelestarian hutan dan berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan pada bidang ilmu kehutanan sekaligus memajukan kehutanan Indonesia dari aspek pariwisata ekologi. 2. Bagi Pemerintah. Program ini diharapkan Membantu program pemerintah di dalam kegiatan lingkungan dan dapat menjadi masukan untuk pemerintah dalam pengembangan ekowisata hutan mangrove didalam kegiatan sosialisasi kehutanan pada kalangan muda, sehingga para penerus bangsa Indonesia berkeinginan untuk melestarikan hutan Indonesia sekaligus menjaga jati diri bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya hutan. Selain itu, juga dapat membantu pemerintah dalam menyiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas sekaligus memiliki jati diri bangsa indonesia sebagai paru-paru dunia. 3. Bagi Masyarakat. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat terutama yang bermata pencahariannya di sekitar kawasan hutan mangrove dan menumbuhkan sikap peduli lingkungan sehingga dapat berperan aktif membantu program pemerintah, menjaga hutan secara berkelanjutan dan mengembangkan produk hutan dengan konsep ramah terhadap lingkungan sehingga hutan mangrove tetap
4
terjaga kelestariannya, program ini juga diharapkan masyarakat dapat lebih mengerti dan mau terlibat langsung didalam pengolahan ekowisata hutan mangrove. VII. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN. Program ini ditujukan kepada generasi muda remaja putra dan putri di sekitar daerah sepanjang pantai ekologi hutan mangrove daerah Tanjung Jabung Barat berusia produktif, mereka adalah pengganti orang tuanya sebagai masyarakat penyangga kawasan lindung mangrove di sekitar hutan yang penghasilannya bergantung terhadap sumber daya hutan dapat mengolah potensi yang ada dengan baik. Sasaran program ini juga ditujukan untuk masyarakat umum terkhususnya ibu-ibu nelayan yang berada langsung di sekitar lokasi kegiatan ekowisata yang mana nantinya mereka sebagai masyarakat penyangga hutan juga dapat mengetahui bagaimana cara mengolah hutan mangrove dengan baik, Dengan pembinaan pemanfaatan buah mangrove sebagai olahan makanan yang memberi prospek didalam meningkatkan pendapatan tambahan keluarga, selain dari hasil nelayan dan kebun yang diharapkan dari suami-suami mereka. VIII. METODE PELAKSANAAN PROGRAM. Di dalam kegiatan ini kami selaku panitia pelaksana melakukan perjalanan ke lokasi dari kota Jambi sampai dilokasi kegiatan di daerah Tanjung Jabung Barat dengan menempuh perjalanan ±3 jam melewati jalur darat dengan menggunakan kendaraan mobil. Program ini akan dilaksanakan dengan cara mendatangi sekolahan dan kelompok warga pesisir mangrove yang telah diajak untuk bekerjasama. Metode yang digunakan pada program ini berupa pemberian materi tentang lingkungan hutan mangrove kepada siswa, lalu dilanjutkan dengan praktik langsung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan cinta terhadap lingkungan yang bersumber pada kreatifitas bersama dengan kelompok warga yang akan dibina. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai panitia pelaksana dan didampingi oleh petugas dari beberapa instansi terkait seperti dinas BKSDA, dinas kepariwisataan daerah dan pengrajin sirup pidada yang telah ahli di dalam pengolahan potensi buah mangrove agar proses pelaksanaan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan program ekowisata yang akan kami laksanakan.
1. Persiapan Persiapan program dilakukan selama lima minggu. Proses persiapan meliputi mempersiapkan tim panitia kegiatan di lapangan untuk mengkoordinasikan lapangan yang akan dipakai untuk tempat-tempat kunjungan ekowisata dan menghubungi pihak berwenang seperti : Dinas Badan Konservasi
5
Sumber Daya Alam (BKSDA) jambi, dinas kepariwisataan, tokoh pemuda masyarakat setempat dan pihak sekolah yang akan dikunjungi. 2. Pelaksanaan Program Pelaksanaan program terdiri dari lima kegiatan inti. Adapun rincian kegiatan sebagai berikut : Kegiatan 1 : Perkenalan, overview kehutanan, dan nonton film tentang hutan. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah mereka bertujuan agar sasaran dan tim pelaksana program saling mengenal sehingga terjalin ikatan antara tim dengan sasaran. Selain itu, dalam kegiatan ini juga akan diberikan materi tentang hutan secara umum diakhiri dengan nonton film dokumenter lingkungan mangrove dan potensi yang ada di sekitarnya sehingga peserta dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang lingkungan. Kegiatan 2: Berjalan menelusuri pantai hutan mangrove. Pada kegiatan ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok peserta dibawa ke lokasi hutan mangrove secara langsung dengan menggunakan angkutan laut seperti perahu motor bersama-sama panitia yang tujuannya untuk siswa tersebut dapat lebih mengerti kondisi mangrove yang sebenarnya dan menjelaskan secara langsung apa manfaat dan fungsi dari masing-masing jenis spesiesnya. Setiap kelompok akan membantu panitia dalam melakukan aktifitasnya. Sebelum peserta melakukan kegiatan tersebut, peserta akan mendapat materi tentang hutan mangrove. Tujuan dari kegiatan ini supaya peserta dapat merasakan dan mengetahui kegiatan wisata ekologi secara langsung. Kegiatan 3: memperkenalkan produk hasil hutan mangrove. Pada kegiatan ini peserta akan diperkenalkan produk - produk olahan hasil hutan mulai dari buah mangrove seperti olahan makanan sirup pidada dan nipah sebagai peluang bisnis makanan khas daerah Tanjung Jabung Barat, Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengasah kreativitas peserta dalam memanfaatkan hasil hutan secara berkelanjutan. Kegiatan 4: Demo mebuat hasil olahan buah hutan mangrove. Pada kegiatan ini peserta akan diberikan bekal untuk mengetahui bagaimana cara mengolah makanan buah mangrove (pidada, nipah dan produk lainnya) materi dan pembinaan ini didampingi secara langsung oleh pengrajin makanan khas pantai yang telah berpengalaman. Tujuannya yaitu agar siswa dan kelompok masyarakat yang terlibat juga dapat membuat olahan buah pantai mulai dari pembuatan hingga proses pengemasan dan pemasarannya, sehingga dapat pembuat inspirasi bagi siswa dan masyarakat yang terlibat dalam meningkatkan ekonomi keluarga.
6
Salah satu hasil yang ingin dicapai dari program ini adalah terbentuknya komunitas di kalangan pelajar dan masyarakat yang peduli serta mau mengembangkan potensi didaerah mereka. Peserta sebagai perwakilan pelajar dari beberapa sekolah di sekitar lokasi wisata ekologi hutan mangrove akan menjadi agent of change yang diharapkan dapat meneruskan program ini. Untuk menjaga komunikasi yang intens antar komunitas ini akan dibentuk sebuah organisasi/ blog komunitas peduli ekologi mangrove. Kegiatan 5 : Kegiatan penanaman bibit bakau (rhizophoraceae). Siswa-siswa dan masyarakat yang ikut di dalam kegiatan ini diajak langsung didalam menanam tumbuhan bakau yang mana tujuannya yaitu agar mereka dapat terlibat langsung didalam penyelamatan hutan habitat hutan mangrove yang telah rusak. Gunanya agar ekologi mangrove tetap lestari keberadaan dan fungsinya. Kegiatan 6: Melakukan kuisioner Pada awal dan akhir kegiatan kepada semua peserta yang terlibat Kegiatan ini dimaksudkan untuk membuka wawasan peserta tentang pentingnya terlibat dalam pengolahan potensi hutan mangrove, sekaligus panitia dapat menilai seberapa besar partisipasi peserta dalam menerima program materi yang telah dilaksanakan sehingga kami dapat melihat kemajuan yang didapatkan oleh peserta/ masyarakat di sekitar hutan mangrove untuk berpartisipasi dalam menjaga hutan mangrove secara berkelanjutan dari aspek ekowisata. 3. Evaluasi Kegiatan Evaluasi akan dilaksanakan pada setiap awal dan akhir kegiatan dilakukan. Hal ini dilakukan untuk memantau sejauh mana respon dari sasaran terhadap kegiatan yang dilakukan. Selain itu, evaluasi juga digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan pada kegiatan selanjutnya. Evaluasi akhir dilakukan pada akhir program dilaksanakan. Evaluasi ini akan mengukur sejauh mana pemahaman peserta pada kegiatan sosialisasi ini serta ketertarikan peserta untuk menggeluti dan mengelolah bidang ekowisata hutan mangrove. 4. Rencana Pelaporan Pelaksanaan pelaporan hasil kegiatan direncanakan pada minggu kedua bulan keempat setelah seluruh kegiatan program selesai dilaksanakan.
7
IX.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM Tebel 1. Jadwal Kegiatan Program.
No
1. 2. 3.
4. 5. 6.
7.
8. 9. 10 .
Uraian kegiatan Persiapan Pelaksanaan : ü Perkenalan, overview kehutanan, dan nonton film tentang hutan mangrove ü berjalan menelusuri pantai hutan mangruve ü memperkenalkan produk hasil hutan mangruve ü demo mebuat hasil olahan buah hutan mangrove. ü kegiatan penanaman bibit bakau (rhizophoraceae) ü Melakukan kuisioner kepada semua peserta yang terlibat ü Evaluasi Kegiatan ü Pelaporan
X. RANCANGAN BIAYA 1. Bahan Habis Pakai. No Keperluan 1 2 3 4
5 6
Bulan Bulan Bulan Bulan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jumlah
Pembuatan proposal Meliputi print+fotocopy Pembuatan kuisioner 1 paket ATK 1 paket Dokumentasi 1 paket Meliputi baterai 6 pasang + kaset/disc video program penanaman 1 paket NPK 1 karung + Polybag Program demo masak 1 paket Meliputi penyediaan bahan-bahan pengrajin Jumlah
Harga (Rp) 50.000 100.000 60.000 200.000
satuan
Biaya (Rp) 75.000
50.000 100.000 + 260.000
150.000+50.000 200.000 370.000
370.000
1.055.000
8
2. Peralatan Penunjang PKM. No
Keperluan
1 2 3 4 5 6
Brosur ekowisata 150 lembar Buku panduan Kegiatan 150 buah Pembuatan spanduk 2 set Sewa infokus 1 unit Sewa ruangan 2 ruangan Pengadaan bibit pohon 150 bibit rhizophoraceae Media tanam 1 paket Sewa lahan 1 lahan Produk hasil olahan 1 paket hutan manisan nipah + sirup pidada Peralatan dan bahan 1 paket untuk membuat kerajinan Alat. Menanam 2 paket cangkul, parang, dll Booklet 150 buah Name tag 20 buah Pembelian TOA(sound 1 unit sistem) Jumlah
7 8 9
10
11 12 13 15
Jumlah
Harga satuan (Rp) 1000 1000 150.000 100.000 100.000 5000
Biaya (Rp)
200.000 100.000 300.000
200.000 100.000 300.000
200.000
200.000
100.000
200.000
1000 5000 250.000
150.000 100.000 250.000
150.000 150.000 300.000 100.000 200.000 450.000
2.850.000
3. Perjalanan. No
Keperluan
1
Biaya transportasi 1 paket darat/sewa mobil Biaya transportasi 3 kapal laut/sewa kapal motor Biaya akomodasi lokal 1 paket Jumlah
2 3
Jumlah
Harga satuan (Rp) 1.000.000
Biaya (Rp)
2.000.000
2.000.000
200.000
200.000 3.200.000
1.000.000
9
4. Konsumsi. No
Keperluan
1
Nasi bungkus peserta + 150 bungkus panitia Snack peserta + panitia 150 kotak Obat-obatan 1 paket Jumlah
2 3
Jumlah
Harga satuan (Rp) 150 X 10.000
Biaya (Rp)
150 X 5000 100.000
150.000 100.000 1.650.000
Harga satuan (Rp) 1000
Biaya (Rp)
50.000 100.000
50.000 75.000 100.000
100.000
100.000 475.000
1.500.000
5. Lain-lain No
Keperluan
1
Sertifikat peserta + 150 lembar panitia Stempel panitia 1 buah Biaya laporan akhir Biaya dokumentasi, 1 paket cuci foto Telepon, e-mail Jumlah
2 2 3 4
jumlah
150.000
REKAPITULASI DANA NO. 1 2 3 4 5
KEPERLUAN BAHAN HABIS PAKAI PERALATAN PENUNJANG PKM PERJALANAN KONSUMSI LAIN-LAIN TOTAL RINCIAN DANA
JUMLAH (Rp) 1.055.000 2.850.000 3.200.000 1.650.000 475.000 9.230.000
10
LAMPIRAN 1.1 1. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Program a. Nama Lengkap : Daniel Sitorus Pane b. NIM : D1D009006 c. Fakultas/Program studi : Pertanian/ Kehutanan d. Perguruan Tinggi : Universitas Jambi e. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 hari/ bulan 2. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan PKM
: Muhammad Zakaria : D1D010041 : Pertanian/Kehutanan : Universitas Jambi : 6 hari/ bulan
3. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan PKM
: Lutfi Yanhar : D1D010013 : Pertanian/ Kehutanan : Universitas Jambi : 6 hari / bulan
4. Anggota Pelaksana a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas/Program d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk kegiatan PKM
: Herna Ade Marito : D1D009012 : Pertanian/Kehutanan : Universitas Jambi : 6 hari/ bulan
2. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING 1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Fazriyas, Msi 2. Golongan Pangkat dan NIP : IV A/ 1967.0727.1993.03.1.007 3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala 4. Jabatan Struktural : Ketua Program Studi Kehutanan 5. Fakultas/Program Studi : Pertanian/ Kehutanan 6. Perguruan Tinggi : Universitas Jambi 7. Bidang Keahlian : Manajemen Hutan 8. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu
11
Anggota Pelaksana
Anggota Pelaksana
Muhammad Zakaria NIM.D1D010041 Anggota Pelaksana
Lutfi Yanhar NIM.D1D010013 Ketua Pelaksana Program
Herna Ade Marito NIM.D1D009012
Daniel Sitorus Pane NIM.D1D009006 Dosen Pembimbing
Ir. Fazriyas, Msi NIP. IV A/ 1967.0727.1993.03.1.007 LAMPIRAN 1.2 GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKEMBANGKAN Gambaran teknologi yang diterapkan adalah sebagai berikut : 1. LAPTOP dan INTERNET Digunakannya fasililitas laptop adalah untuk mendapatkan informasi melalui media fasilitas internet yang ada agar segala informasi mengenai program yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. 2. INFOKUS Infokus adalah alat bantu teknologi yang terhubung melalui perangkat luar komputer/laptop yang digunakan untuk menapilkan gambar gambar visual yang diarahkan ke tembok atau media yang telah disediakan agar semua peserta yang hadir dapat melihat objek presentasi yang akan disampaikan secara bersama terlihat lebih jelas. 3. Alat GPS (global pisition sistem) Alat ini berupa teknologi yang dapat dipergunakan untuk mendeteksi tempat ataupun penunjuk arah yang tersambung langsung dengan satelit, alat ini digunakan di dalam program ini untuk diperkenalkan kepada peserta(masyarakat/pemuda/i) agar mereka mendapatkan pengalaman dan mengetahui cara kerja menggunakan alat tersebut.
LAMPIRAN 3.1 PETA LOKASI KEGIATAN PKM-M MAHASISWA KEHUTANAN DI DARAH TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI.
LAMPIRAN 4.1 Surat Pernyataan Mitra Untuk Bekerjasama.
Lampiran 5.1 Surat pernyataan mitra untuk bekerjasama.
LAMPIRAN 6.1 Surat Pernyataan Mitra Untuk Bekerjasama.
LAMPIRAN 7.1 Surat Pernyataan Mitra Untuk Bekerjasama.