PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI BIOMASSA (TSHE) – INDONESIA Program kerja sama antara Kementrian ESDM – Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi– Direktorat bioenergi - dan Bank Dunia – Clean Stove Initiative – dan Yayasan Dian Desa
LATAR BELAKANG
Jumlah dan persen RT yang masih menggunakan energi biomassa 2007 -2010 Jumlah pengguna kayu bakar masih tetap banyak dan tidak banyak terpengaruh oleh adanya program konversi energi (49.4% to 40.1% (26.3 million to 24.5 million) Kayu masih menjadi bahan bakar utama di lebih dari setengah dari jumlah propinsi di Indonesia Kayu bakar masih akan tetap menjadi bahan bakar utama memasak di 18 propinsi dari 33 propinsi. Dan propinsi-propinsi tersebut terletak dari Barat sampai Ke Timur Indonesia Penduduk pulau Jawa (Jawa Timur, Jawa Tengah , D.I Yogyakarta, dan Jawa Barat) masih tetap akan menjadi pulau dan propinsi dengan RT pengguna kayu bakar terbesar.
TARGET PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (TSHE) BIOMASSA INDONESIA Households using biomass a primary fuel
Million of Biomass using households
30.00
# of traditional biomass stoves # of clean biomass stoves
25.00
20.00
Target Jangka Panjang: Pada tahun 2030 semua Rumah Tangga pengguna bahan bakar biomassa untuk memasak akan sudah menggunakan Tungku Sehat Hemat Energi (TSHE) biomassa. Target Jangka Menengah tahun 2020:
Pada tahun 2020 TSHE biomassa sudah mencakup 40% pangsa pasar rumah tangga pengguna energi biomassa sebagai bahan bakar memasak utama yang berarti paling tidak 8 juta TSHEbiomassa telah digunakan
Jumlah total penjualan TSHE biomassa mencapai 10 juta
15.00 10.00 5.00 0.00 Baseline-2010
UA-2020
UA-2030
Catatan: Target/Sasaran dibuat berdasarkan asumsi kasar dan perkiraan perkiraan yang masih perlu untuk di lihat lagi secara lebih rinci.
NB: dengan pertimbangan ada rumah tangga yang menggunakan lebih dari satu tungku dan penggunaan TSHEdi rumah tangga yang bahan bakar utama memasaknya bukan biomassa 3
Tujuan program yang lebih besar adalah:
Pengurangan kemiskinan dan Pengembangan ekonomi melalui (1) Pengurangan pengeluaran, (2) Pengembangan sektor swasta dan pembukaan lapangan kerja melalui promosi pasar Peningkatan kondisi kesehatan dan kesetaraan gender melalui (1) pengurangan polusi udara dalam ruang, dan (2) pengurangan beban dan waktu kerja untuk memasak dan mencari kayu bakar. Ke dua hal tersebut terutama memberikan manfaat bagi perempuan. Pengurangan perubahan iklim melalui (1) penggunaan energi biomassa sebagai energi terbarukan, dan (2) mengurangi emisi karbon dan karbon hitam
4
PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (TSHE) BIOMASSA
Tujuan Pengembangan Program :
Meningkatkan kualitas hidup jutaan masyarakat pengguna biomassa untuk memasak dan mengoptimalkan penggunaan kayu bakar untuk memasak di rumah tangga dengan menggantikan pasar tungku tradisional biomassa dengan tungku biomassa yang lebih bersih dan efisien Program bertujuan untuk menyebarkan 10 juta tungku bersih dan efisien dengan kriteria yang telah disetujui pada tahun 2020, dengan menggunakan mekanisme pasar dan insentif berbasis hasil.
Jangka waktu: 2014-2020 (6 tahun implementasi)
Prinsip-prinsip utama:
Pengembangan sektor berbasis pasar
Insentif berbasis hasil dan target
Pendekatan dilakukan bertahap dan perlahan diperluas ke daerah daerah.
5
PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (TSHE) BIOMASSA CARA PELAKSANAAN PROGRAM : PEMBIAYAAN BERBASIS HASIL Insentif berbasis Hasil
Menentukan standar untuk “TSHE” Menentukan protokol untuk pengetesan dan sertifikasi Menentukan pusat pengetesan TSHE
Pemberian subsidi dikaitkan dengan kinerja tungku Pembayaran subsidi dikaitkan dengan hasil evaluasi dan verifikasi
Jumlah tungku yang digunakan Memverifikasi kinerja tungku yang digunakan Sistim Monitoring dan verifikasi
TSHE dengan standar yang telah ditentukan
Penguatan kelembagaan dan Pembangunan kapasitas
Awareness Campaign Kampanye
Penyadaran 6
PROGRAM TSHE BIOMASSA CAKUPAN PROGRAM
Cakupan Program menggabungkan 3 hal/dimensi yaitu :
Geografis, Sosio-ekonomi dan teknis
Dimensi Geografis – biaya pengiriman, dan ketersediaan rantai suplai produk terkait kepadatan penduduk, kondisi sarana transportasi dan kesiapan rantai suplai
Java-Bali = ½ dari seluruh pengguna kayu bakar/biomassa = propinsi dimana 25% lebih pengguna kayu bakar ada di daerah urban 7
PROGRAM TSHE BIOMASSA CAKUPAN PROGRAM (LANJUTAN)
Dimensi Sosio-ekonomi
Penggunaan lebih dari satu jenis bahan bakar umum dilakukan masyarakat: Bahan bakar utama vs Bahan bakar kedua. Ketersediaan Bahan bakar, kemampuan membayar, dan penerimaan: untuk masyarakat urban ataupun masyarakat rural
Dimensi Teknologi
Tungku buatan pengrajin gerabah, tungku industri atau tungku yang sudah canggih : kinerja lebih baik tetapi lebih mahal Lokal, regional, nasional atau terbuka untuk mengimpor produk Pengembangan rantai suplai bahan bakar ( bahan bakar biomassa yang diproses, kayu yang dipotong kecil-kecil, briket biomassa atau pellet)
8
PROGRAM TUNGKU BERSIH BIOMASSA CAKUPAN PROGRAM – PENERIMA MANFAAT
Direncanakan target adalah 10 juta rumah tangga penerima manfaat selama 2014 – 2020
Target utama : 8 juta rumah tangga pemakai kayu bakar sebagai bahan bakar utama Target ke dua : 2 juta rumah tangga yang menggunakan minyak tanah dan LPG sebagai bahan bakar memasak kedua
Target dan besaran pasar keseluruhan
Target inti:
Jml total rumah Usulan target di tangga di 2014 2020 utk program ini
keterangan
5 juta RT urban
2 juta (20%)
Terkonsentrasi di Jawa akan tetapi juga dapat mencapai daerah konsentrasi urban yang besar lainnya.
20 juta RT rural
6 juta (60%)
Terutama di pulau Jawa
Pemakai kayu bakar sebagai bahan bakar memasak utama Pengguna minyak tanah sebagai bahan bakar utama Primary kerosene user
2.5 juta RT
0.5 juta (5%)
Akan ada di daerah urban yang belum ada program konversi mitan ke LPG.
Pengguna LPG
33 juta RT
1.5 juta (15%)
Akan ada di pulau Jawa 9
PROGRAM TSHE BIOMASSA KERANGKA KERJA BERBASIS HASIL Tingkat keberhasilan
Dampak
Keluaran dari hasil (outcome)
hasil
Kegiatan
pengadaan
Tujuan Pengurangan kemiskinan
Meningkatkan kesehatan dan kesetaraan gender
Pembiayaan Pengurangan perubahan iklim
Meningkatkan akses pada energi modern Mengurangi karbon/partikel partikel emisi Meningkatkan efisiensi bahan bakar Meningkatkan penggunaan energi terbarukan
Tungku bersih bersertifikat terjual dan digunakan oleh rumah tangga Pengembangan strategi dan kebijakan Peningkatan kapasitas Penguatan kelembagaan Kampanye penyadaran
Pembiayaan dari dana publik domestik Pinjaman Konsesi Dana hibah
Pembiayaan berbasis hasil
Bantuan teknis
10
PROGRAM TSHE BIOMASSA
Perkiraan harga tungku dihitung berdasarkan 3 kategori umum tungku
TSHE yang dibuat oleh perajin grabah – harga sekitar Rp. 10.000 – 50.000 TSHE yang dibuat di pabrik – harga sekitar 100.000 – 250.000 Tungku canggih – harga sekitar 300.000 – 750.000
Kesenjangan keterjangkauan atau kemampuan membayar diperkirakan untuk kebutuhan pemberian subsidi
11
PROGRAM TSHE BIOMASSA SUBSIDI
Subsidi akan diberikan berdasarkan pendekatan berbasis hasil Untuk mendapatkan subsidi para suplier perlu melakukan:
Tata Cara subsidi perlu mengerti tentang:
Memproduksi tungku yang bisa disertifikasi sebagai “TSHE”. Mengerti apa yang diinginkan oleh pembeli untuk mendesain tungku yang akan diproduksi Meyakinkan pada para pengguna agar membeli dan menggunakan tungku nya. Sisi suplai : Struktur biaya dan margin keuntungan (ada insentif cukup untuk menarik para suplier) Sisi pengguna (yang membutuhkan) : Kemauan membayar (suplier dapat menggunakan subsidi untuk menarik pembeli, akan tetapi tidak boleh di berikan gratis) Hal hal lain di luar tungku: manfaat pada kesehatan dan manfaat lain akan menjadi alasan yang membenarkan atas penggunaan dana publik (analisa biaya – manfaat/costbenefit )
Subsidi diharapkan akan berkurang and setelah jangka waktu tertentu akan dihentikan
Sisi suplai : Biaya produksi akan menurun karena suplier sudah lebih mengenal sektor ini ) mis. Teknologi dan pembelinya) dan juga sudah dapat meningkatkan produksinya (skala ekonomis) .
Sisi permintaan/kebutuhan : meningkatknya kemauan untuk membayar setelah menyadari dan yakin akan manfaat -manfaat yang didapat.
12
PROGRAM TSHE BIOMASSA TAHAPAN PILOT PROGRAM – CAPAIAN:
Membuat roadmap untuk tungku biomassa, standard/pengetesan/sistim sertifikasi, dan membuat laboratorium pengetesan tungku. --- untuk pilot program – Laboratorium di Yayasan Dian Desa Aliansi Tungku Indonesia : www. tungkuindonesia.org Pilot proyek untuk menguji coba pola pendekatan “Pembiayaan Berbasis Hasil” Satu pilot program di daerah Jawa tengah – termasuk DIY Satu pilot program di Sumba Timur
Pengajuan TSHE untuk Pengetesan: 15 pengaju baik dari dlm negeri maupun luar negeri, 3 pengaju LN sudah dipastikan tdk memenuhi syarat dalam pilot program. 4 pengaju sudah diterima tungkunya. Jenis bahan bakar cukup beragam: mulai dari kayu bakar dan limbah, juga olahan dari kayu dan limbah tersebut.
Pengetesan Implementasi pilot program
13
Level of Clean Cook Stove
Subsid y (USD)
Overall Thermal Efficiency
Stove
1 Star
2 Star
3 Star
3
10
25
>25 – 30 %
>30 – 40 %
>40%
Water Boiler
>=45%
>=55%
>=65%
Overall Emissions CO (g/Mjnet )
<=12
<=10
<=8
PM 2.5 (mg/Mjnet)
Safety
Method
Safety Enviro
Durability
<=300
Expert / Mengacu SNI
1 yr
<=200
Expert / Mengacu SNI
1 yr
<=100
Expert / Mengacu SNI
1 yr
Method 1
IMPLEMENTASI PROGRAM ILLUSTRASI MONITORING DAN VERIFIKASI TSHE
Pembuatan Tungku
Pengoperasian/
Pengunaan Tungku
Kinerja Tungku
Laporan penjualan/catatan pemasangan tungku (detail pengguna, detail tungku, tanggal pemasangan, baseline tungku/bahan bakar Verifikasi oleh pihak ke tiga tentang laporan penjualan dengan sistim sampling acak (random)
Laporan pelayanan setelah penjualan (bulan 1 – 6) ( apakah tungku masih digunakan dan berfungsi dengan baik Verifikasi hasil pelayanan setelah penjualan oleh pihak ke tiga dengan sistim sampling acak
Verifikasi oleh pihak ke 3 dengan survey dan pengetesan di lapangan dengan sistim sampling acak Feed back (umpan balik) juga diberikan pada sistim pengetesan dan verifikasi 15
TERIMA KASIH
www.tungkuindonesia.org www.diandesa.org
16