i
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM
MENGENALKAN SPIDER KEPADA ANAK JALANAN
BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh : 1. Dediyanto Daud Soleman
(140401060037-2014)
2. Oktania Anggraini Wulandari
(140401060038-2014)
3. Kiky Meilita Dia Susanti
(150401060062-2015)
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG KOTA MALANG 2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan .................................................................................. i Daftar Isi .............................................................................................. ii BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………… 1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1.2 Luaran ................................................................................ 1.3 Manfaat ............................................................................................
1 1 2 2
……
3
……………………………
4
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN BAB III METODE PELAKSANAAN
BAB III BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……………………. 8 4.1 Anggaran Biaya ………………………………..………….. 8 4.2 Jadwal Kegiatan …………………………………………… 8 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ....... Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................... Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas.... Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan ............................... Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra ............................... Lampiran 6.Denah Detail Lokasi Mitra ...........................................
iv x xii xiii xiv xv
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Semenjak situasi krisis ekonomi merebak dan melanda negara Indonesia, salah satu permasalahan sosial yang perlu mendapat perhatian khusus adalah masalah meningkatnya jumlah anak jalanan. Menurut Menteri Sosial Republik Indonesia jumlah anak jalanan telah mencapai 50.000 anak dan akan terus bertambah seiring meningkatnya arus urbanisasi diberbagai kota besar di Indonesia. Kehadiran anak jalanan sering diidentifikasikan sebagai cermin kemiskinan kota atau suatu kegagalan adaptasi kelompok orang orang tertentu terhadap kehidupan kota-kota besar. Anak jalanan ini perlu mendapat perhatian serius, karena selain rawan terhadap perlakuan buruk dari pihak pihak yang kurang bertanggung-jawab misalnya saja preman dan oknum-oknum yang ingin memanfaatkan keberadaan anak jalanan. Yang memprihatinkan lagi adalah ancaman terhadap kelangsungan pendidikan anak-anak jalanan dalam menhadapi masa depannya. Pada anak jalan yang masih terikat dengan keluarga bisanya mereka masih sekolah, dan bekerja setelah sekolah atau waktu hari libur. Anak anak jalanan yang demikian dapat kita katakan mereka bekerja karena tekanan ekonomi keluarganya. Dengan bekerja sebagai anak jalanan mereka mampu membantu ekonomi keluarga walaupun hanya sedikit, tidak sedikit hasil jerih payah mereka digunakan untuk biaya keperluan sekolah. Semua anak sebenarnya memiliki hak penghidupan yang layak tidak terkecuali anak jalanan. Namun ternyata realita berbicara lain, mayoritas dan bisa dikatakan semua anak jalanan terpinggirkan dalam segala aspek kehidupan. Waktu yang dimiliki oleh anak jalanan banyak terbuang untuk bekerja dan bermain, tingkat pemahaman sistem perkalian sederhana masih sangat kurang bagi mereka. Oleh sebab itulah penulis berniat menerapkan SPIDER kepada anak jalanan. Pada zaman modern seperti saat ini masih banyak anak jalanan yang berusia 10-15 tahun memahami konsep perkalian sederhana, itu dikarenakan tingkat pendidikan yang kurang dari anak jalanan. Penyebab kurangnya pengetahuan akan perkalian sederhana anak jalanan ialah kerena banyak anak jalanan yang tidak tertarik dengan pembelajaran yang formal di sekolah yang cenderung dianggap oleh anak jalanan bahwa itu hanya akan mengekang mereka untuk mendapatkan pengetahuan. Anak jalanan kerap lebih suka dengan hal-hal yang menyenangkan seperti bermain. Anak jalanan lebih memilih untuk bekerja dibandingkan belajar. Tingkat pendidikan anak jalanan yang ingin diteliti oleh penulis yaitu berpendidikan minimal kelas 5 SD-kelas IX SMP.
2
Media alat peraga adalah salah satu cara yang tepat untuk membantu anak jalanan yang cenderung tidak suka dengan pembelajaran yang formal. Media alat peraga adalah salah satu pembelajaran yang tidak membosankan dan sekaligus bisa bermain untuk mendapatkan sesuatu ilmu pengetahuan yang berbeda dengan yang lainnya. Salah satu contoh media alat peraga yang cocok untuk anak jalanan adalah SPIDER. SPIDER merupakan cara cepat untuk mengetahui cara perkalian sederhana yang dapat dipahami secara cepat dan mudah untuk dimengerti. Pemahaman perkalian yang kurang dari anak jalanan dapat dibantu oleh SPIDER. Melalui SPIDER anak jalanan diharapkan mampu menguasai perkalian sederhana secara benar dan tepat. Oleh sebab itulah penulis akan mengenalkan SPIDER kepada anak jalanan agar pemahaman terhadap konsep perkalian sederhana anak jalanan lebih dimengerti. 1.2.Luaran Luarannya adalah menghasilkan media SPIDER dan artikel tentang MENGENALKAN SPIDER KEPADA ANAK JALANAN. 1.3.Manfaat Program 1. Bagi Siswa (anak jalanan) Meningkatkan kemampuan pemahaman mengenai perkalian sederhana anak jalanan dalam memecahkan masalah-masalah di kehidupan sehari-hari yang dihadapi dalam berhadapan dengan orang lain. 2. Bagi Pemerintah - Ikut memberikan sumbangsih moril demi perkembangan generasi penerus bangsa secara optimal. - Ikut memberikan pengetahuan kepada anak jalanan dengan memberikan fasilitas rumah belajar, buku, serta alat tulis untuk anak jalanan.
3
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Sasaran kegiatan ini adalah para anak jalanan usia Remaja awal kota Malang. Dimana sebagian besar dari mereka tidak memiliki pengetahuan sistemperkalian sederhana secara baik. Usia 10-15 dengan tingkat pendidikan kelas 5 SD - IX SMPadalah masa seorang anak mulai mempelajari sistem perkalian sederhana. Mereka memerlukan bantuan untuk meningkatkan kecerdasan tentang sistem perkalian sederhana. Kurangnya perhatian antara orang tua dengan anakdan minimnya pendidikan yang didapat seringkali membuat anak tidak mengetahui cara melakukan perkalian sederhana, sehingga sering masalah yangdialami diselesaikan dengan cara yang keliru. Selain itu mereka juga dituntut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang memprihatinkan. Dalam kegiatan ini tim PKM-M bekerjasama dengan salah satu rumah singgah yang terdapat di tengah-tengah kota Malang yang bernama Save Street ChildMalang atau komunitas peduli anak jalanan di Kota Malang.
4
BAB III METODE PELAKSANAAN Pertama, bentuk dan kenalkan konsep kelompok dan anggota kelompok (group and its member). Dengan jumlah anak jalanan yang diperkirakan 30 per hari, itu akan dibagi menjadi 3 orang per-kelompok, jadi ada 10 kelompok yang akan penulis bimbing. 10 papan kayu flanel yang kita siapkan satu kelompok memegang satu-satu. Penulis yang berjumlah 3 akan mengajarkan sistem perkalian dengan sungguh-sungguh dan menerangkan sesuai kemampuan berfikir mereka. Sebelum memulai proses belajar, penulis membagikan alat tulis, media dari papan kayu flanel dan kertas fanila serta peralatan, karena mereka tidak hanya belajar tetapi mereka juga akan mencoba membuat media sendiri. Kedua, masuk pada proses yang digunakan. Perkalian akan melibatkan sejumlah kelompok dan anggotanya. Syarat perkalian dan pembagian adalah setiap kelompok mempunyai jumlah anggota yang sama. Atau dengan kata lain, terbagi sama rata (equallyshared ordivided).Konsep dasar ini sangat penting untuk dapat menyusun kalimat perkalian yang tepat, yaitu jumlah kelompok dikalikan jumlah anggota pada tiap kelompok.Dengan menghafal mati tabel perkalian, kita memang cepat memperoleh hasil akhir. Akan tetapi, di kehidupan nyata, kita akan salah menerjemahkan persoalan ke dalam kalimat matematika yang tepat. 2 x 3 tidaklah serupa dengan 3 x 2, meskipun sama-sama memberikan jawaban 6. Tahap selanjutnya adalah menjelaskan konsep perkalian sederhana melalui media yang penulis siapkan yaitu dengan mengggunakan indeks 1-9 di tambah dengan angka 0. Siapkan juga pengali dari angka 1-9. Angka-angka itu nanti berada pada kertas karton yang akan ditempelkan pada papan kayu flanel. Operasikan indeks dengan pengali tersebut. Contohnya indeksnya 4 (angka yang berada pada baris horisontal) dikalikan dengan pengali 5 (angka yang berada pada baris vertikal) akan menghasilan 20. Ada 2 angka yang berada pada indeks horisontal yang berurutan dengan angka di indeks vertikal. Misalnya, ada angka 2 dan 0 pada hasil perkalian tersebut, dimana 2 sebagai puluhan dan 0 sebagai satuan. Konsep perkalian seperti ini juga dapat digunakan untuk perkalian puluhan dengan satuan, atau ratusan dengan satuan. SepertiGambar 1.1 dibawahini.
5
Gambar 1.1 Contoh dari puluhan dikalikan dengan satuan misalnya 35 (angka yang berada pada baris horisontal) dikali 6 (angka yang berada pada baris vertikal). Penulis mendapat angka 1 8 3 0 yang berada pada indeks horisontal yang berurutan dengan angka di indeks vertikal. Perlu diketahui angka yang berada dalam satu garis diagonal dijumlahkan. Pertama penulis akan menjumlahkan satuan, karena satuan disitu cuma 0 maka menuliskan angka 0 terlebih dahulu. Selanjutanya kita menjumlahkan puluhan yaitu 8 + 3 yaitu 11 kita tulis angka 1 didepan angka 0 dan angka satu yang lainnya kita simpan untuk ratusan. Selanjutnya kita akan menjumlahkan angka 1 pada ratusan dengan satu yang telah kita simpan tadi, jadi 1+1 = 2, ditulis di depan angka 1. Dan kita mendapatkan jawaban dari 35 x 6 = 210. Begitu pula dengan perkalian ratusan dengan satuan.SepertiGambar 1.2.
6
Gambar 1.2 Untuk contoh dengan angka ratusan dikali puluhan, cara yang digunakan sama. Pada angka puluhan yang penulis ambil dari sisi horisontal dan angka ratusan penulis ambil dari sisi vertikal. Cara untuk menghitung perkaliannya sama, tetapi disini ada dua hasil indeks angka yang didapat, sehingga dua indeks angka tersebut susun dan dijumlahkan. Cara menyusunnya tidak seperti penjumlahan biasa, akan tetapi yang bagian bawah dijorokkan ke bagian kiri. Setelah mereka paham dengan penjelasan penulis, maka penulis memberikan soal untuk menguji tingkat pemahaman mereka mengenai sistem perkalian sederhana yang telah dijelaskan tadi dengan berkelompok sesuai dengan kelompok yang di bagi pertama. Selanjutnya akan kami tuntun mereka untuk membuat media belajar sesuai dengan media yang penulis pasang di papan kayu flanel menggunakan kertas fanila warna putih, tujuan agar mereka
7
hafal angka-angka yang berada diindeks dan dapat mempraktekkannya di rumah.Contohnyabisadilihat di Gambar 1.3.
Gambar 1.3
8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Anggaran Biaya No Jenis pengeluaran 1 Peralatan penunjang 2 Bahan habis pakai 3 Perjalanan 4 Lain-lain Jumlah
Biaya (Rp) 5.384..200,748.000,45.000,1.057.500,7.234.700,-
4.2. Jadwal Kegiatan Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan selama 3(tiga) bulan terhitung sejak tahap persiapan hingga tahap akhir yaitu pelaporan hasil dari program ini. Adapun rencana kegiatannya adalah sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Survey tempat pelaksanaan kegiatan. b. Melaksanakan MOU dengan rumah singgah Save Street ChildMalang atau komunitas peduli anak jalanan di Kota Malang. c. Membuat rancangan pembelajaran. 2. Tahap pelaksanaan a. Perkenalan dengan anak-anak. b. Pemutaran film motivasi. c. Belajar dan bermain bersama anak-anak 3. Tahap akhir a. Pembuatan laporan b. Pengumpulan laporan
No
1
2
Jadwal kegiatan Persiapan / Observasi Mengandakan kerjasama dengan pihak Save Street ChildMalang
Bulan ke-1 M M M 1 2 3
M 4
Bulan ke-2 M M M 1 2 3
M 4
Bulan ke-3 M M M 1 2 3
M 4
9
3 4 5 6
Membuat rancangan pembelajaran Persiapan pelaksanaan Pelaksanaan Penyelesaian Laporan Akhir
iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. BidotaKetua, AnggotadanDosenPembimbing Ketua
v
Anggota 1
vi
Anggota 2
vii
Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri 1.
Nama Lengkap (dengan gelar)
Dra. Retno Marsitin, MPd.
2.
Jenis Kelamin
P
3.
Program Studi
Pendidikan Matematika
4.
NIDN
0708036903
5
Tempat dan Tanggal Lahir
Malang, 8 Maret 1969
6.
E-mail
[email protected]
7.
Nomor Telepon/HP
085233287773
B. Riwayat Pendidikan S-l Keterangan
S-1
S-2
Nama Perguruan Universitas Wijaya Tinggi Kusuma Surabaya
S-2
Universitas Universitas Muhammadiyah Kanjuruhan Malang Malang
Bidang Ilmu
Pendidikan Matematika
Pendidikan IPS
Pendidikan Matematika
Tahun MasukLulus
1987 – 1992
2003 – 2005
2014 – 2016
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No. 1.
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Seminar Nasional “Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Riset yang Berkualitas”
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan tempat
Implementasi Cooperative Learning Berbasis Computer dengan Pemberian Quiz dalam Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Topologi di Program Studi Pendidikan Matematika
14 Juni 2014 di Universitas Kanjuruhan Malang
viii
2.
3.
4.
5.
Seminar Internasioal “Educatioan for Nation Character Building”
Independent Character and Reasoning Ability in Mathematics Learning by Using Problem Solving Polya Model
24 Januari 2015 di STKIP Tulungagung
Seminar Nasional “Peningkatan Kapasitas Peneliti dalam Memasuki Fase Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Pengintegrasian Nilai Karakter Pada Cooperative Integrated And Composition (CIRC) dalam Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Matakuliah Fungsi Kompleks
6 Juni 2015 di Universitas Kanjuruhan Malang
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian “Membangun Karakter Dosen Sebagai Peneliti dan Pengabdi dalam Memasuki Persaingan Global”
Pengembangan Pembelajaran Matematika Project Based Learning melalui Tiket Kuliah dengan Kecerdasan Emosional dalam Matakuliah Matematika Diskrit
6 Juli 2016 di Universitas Kanjuruhan Malang
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian “Membangun Karakter Dosen Sebagai Peneliti dan Pengabdi dalam Memasuki Persaingan Global”
Pelatihan Software Matematika Maple bagi Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Kanjuruhan Malang
6 Juli 2016 di Universitas Kanjuruhan Malang
2016 International Mathematical Connection And 9 & 10 Conference on Mathematical Disposition Nopember 2016 Education & Social Toward Advanced di Universitas Science (UK-ICESS) Mathematical Thinking In “Educational and Kanjuruhan Apos Learning Social Issues in the Malang Changing Asia” D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi lainnya) 6.
No.
Jenis penghargaan
Institusi pemberi penghargaan
Tahun
ix
x
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang Harga Satuan Material Kuantitas (Rp) SewaLCDProyektor per hari 10hari 175.000,Papan flannel tempel 5 100.000,Guntingbesar 3 35.000,Lemtembaklistrik 3 58.800,Papantulis (whiteboard) 2 1.176.400,Tikar 3 200.000,Jumlah
Jumlah (Rp) 1.750.000,500.000,105.000,176.400,2.252.800,600.000,5.384..200,-
2. Bahan habis pakai Material
5 5 3 20
Harga Satuan (Rp) 6.000,20.000,8.000,1.300,-
25
22.500,-
562.000,-
3
2.000,-
6.000,748.000,-
Kuantitas
Kertas karton Kainperekat (velcro)/meter Spidol Refillemtembak ATK (pensil, penghapus, penggaris, bolpoin, tempatpensil, bukukotak, map) Lemkertas Jumlah
Jumlah (Rp) 30.000,100.000,24.000,26.000,-
3. Perjalanan Material
Kuantitas
TransportasiSurveiTempatPer2*3 liter (2 sepeda X 3 hari) Jumlah
Harga Satuan (Rp) 7.500,-
Jumlah (Rp) 45.000,45.000,-
4. Lain-lain Material VeepihakSave Street ChildMalang
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
-
-
Jumlah (Rp) 750.000,-
xi
Souvenir pihakSave StreetChildMalang Banner Proposal
250.000,3*1 1 Jumlah SUB TOTAL
12.500,20.000,-
37.500,20.000,1.057.500,7.234.700,-
xii
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No.
Program Studi
Nama/NIM
Daud
Bidang Alokasi Ilmu Waktu(jam/minggu)
1.
Dediyanto Soleman
Pendidikan Matematika
21 jam/minggu
2.
Oktania Anggraini Pendidikan Wulandari Matematika
21 jam/minggu
3.
KikyMeilitaDiaSusanti
Pendidikan Matematika
21 jam/minggu
Uraian Tugas Survei,koordinasi dengan pihak Save Street ChildMalang, pembuatan laporan dan pemateri. Survei, koordinasi dengan pihak Save Street ChildMalang, pembuatan media spider. Survei, pembuatan laporan dan pemateri.
xiii
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan
xiv
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Mitra
xv
Lampiran 6.Denah Detail Lokasi Mitra JL.Saxophone No.5 Tunggulwulung-Lowokwaru Malang