Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
KATA PENGANTAR Selamat berjumpa kembali di The 7th National Industrial Engineering Conference 2013. Kegiatan ilmiah rutin dua tahunan yang diselenggarakan oleh Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya, tahun ini bertemakan: Industrial Engineering in a Competitive and Borderless World: Enhancing Innovation & Sustainability through Standards. Dalam menghadapi era perdagangan bebas dan globalisasi, inovasi menjadi salah satu kunci keberhasilan organisasi/perusahaan/industri di dalam meningkatkan daya saing, melalui berbagai terobosan inovasi produk, proses maupun strategi. Di samping itu, organisasi/perusahaan/industri perlu mengembangkan suatu upaya dan strategi penerapan Standar dalam meningkatkan inovasi dan keberlanjutan organisasi/perusahaan/industri. Dalam rangka menyebarluaskan informasi dan hasil-hasil kajian terkait peranan keberadaan Standar terhadap peningkatan inovasi dan keberlanjutan suatu organisasi, maka The 7th National Industrial Engineering Conference 2013 membahas Enhancing Innovation & Sustainability through Standards sebagai tema utama. Seminar nasional ini menyajikan 62 makalah terpilih yang berasal dari partisipasi para peneliti, akademisi dan praktisi dari institusi pendidikan, industri dan pemerintah. Topik makalah yang dibahas meliputi rumpun ilmu: desain dan ergonomi, sistem manufaktur, rekayasa dan manajemen kualitas, performance measurement, logistics and supply chain management dan technopreneurship. Kiranya melalui Seminar nasional ini, para peserta memperoleh kesempatan meningkatkan wawasan, membangun kerja sama antar para akademisi, praktisi industri dan pemerintah, serta menginspirasi berkembangnya ide-ide kreatif dan inovatif bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Terima kasih atas segala usaha dan partisipasi seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan The 7th National Industrial Engineering Conference 2013.
Surabaya, 10 Oktober 2013
Editor
i
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Evaluasi dan Pemetaan Safety Behavior Pekerja di Industri Manufaktur (Studi kasus : Industri Cat di Surabaya)
1
Linda Herawati Gunawan Evaluasi Desain Antar Muka (Interface) dengan Menggunakan Pendekatan Kemudahan Penggunaan (Studi Kasus Portal Mahasiswa Universitas X)
8
Dino Caesaron, Andrian dan Cyndy Chandra Model Simulasi Alternatif Penambahan Mesin Pengolah Serat Non-Kayu untuk Meningkatkan Produksi Kertas: Studi Kasus
15
Levinia Dian Laraswati, Yuniaristanto dan Wahyudi Sutopo Analisis Penguasaan Teknologi Pada Perusahaan Sepatu dengan Pendekatan Metoda Teknometrik
22
Agus Riyanto Model Alokasi dan Penugasan Pada Produksi Semen dengan Mempertimbangkan Biaya Distribusi dan Pemenuhan Pasar: Studi Kasus
28
Rina Wiji Astuti, Muh. Hisjam dan Wahyudi Sutopo Strategi Pemilihan Material dalam Desain Low Cost Anthropomorphic Prosthetic Hand
35
Fitri Purnamasari, Ilham Priadythama dan Susy Susmartini Integrasi Kansei Engineering dan Customer Relationship Management untuk Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Rumah Makan Kelas Menengah Atas di Surabaya
42
Andrew Octavianus Winardi, Markus Hartono dan Rosita Meitha Surjani Identifikasi Permasalahan Proses Bisnis Pengolahan Bahan Baku Obat Tradisional Klaster Biofarmaka Karanganyar dengan Metode Root Cause Analysis (RCA)
48
Fakhrina Fahma, Retno Wulan Damayanti dan Esti Koco Susilowati Model Perencanaan Rantai Pasok untuk Consumer Goods di PT. XYZ Cynthia Ayuningtyas, Yuniaristanto dan Wakhid Ahmad Jauhari
ii
55
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Aplikasi NIOSH Lifting Equation pada Simulasi Manual Lifting Task Air Minum Kemasan Galon
62
Aloysius Sujarwadi Kajian Model Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Pelanggan dengan Aplikasi Structural Equation Modeling serta Upaya Peningkatan Kualitas Layanan di Fitness Centre
69
Yenny Sari, Rosita Meitha Surjani, dan Rita Tang Usulan Penjadwalan untuk Minimasi Lateness di Industri Make-to-Order (Studi Kasus pada PT X)
77
Istiadi Prasetio dan Anas Ma’ruf Analisis Potensi Utilisasi Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Metropolis: Suatu Pendekatan Model Berbasis Sistem Dinamik (Study Kasus: TPA Kota Surabaya)
84
Bing An,Lusi Mei Cahya W, dan Ahmad Fatih Fudhla Integrasi Grey Relational Analysis dan Steepest Ascent untuk Eksperimen Taguchi dalam Kasus Multirespon
91
Rahman Dwi Wahyudi Evaluasi dan Perancangan Kursi Kuliah dan Tata Letak Fasilitas Ruang Kuliah yang Ergonomis
98
Silviani dan Johanna Renny Octavia Hariandja Perancangan Klasifikasi Pelanggan sebagai Dasar bagi Pengembangan Customer Relationship Management di PT ‘X’ Pasuruan
106
Esti Dwi Rinawiyanti Perbaikan Sistem Produksi Menggunakan Methods-Time Measurement dan Pengukuran Learning Curve di PT. Catur Pilar Sejahtera
113
Donna Donny Natalio Santoso, Markus Hartono dan Linda Herawati Gunawan Perancangan Tata Letak Gudang Tepung Terigu di PT. X, Sidoarjo
121
Jane Thirza Kwenusland, Indri Hapsari dan Jerry Agus Arlianto Model Penjadwalan Tenaga Kerja untuk Perawatan Pesawat Terbang Line Maintenance
130
Geby Amanda Putri dan Anas Ma’ruf Usulan Metode Perhitungan Peramalan Nilai Eskalasi Biaya PT Dirgantara Indonesia Menggunakan Model Peramalan Struktural dan Model ARIMA Emil Zola Farkhan dan Rachmawati Wangsaputra
iii
137
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Perancangan Sistem Pemeriksaan Kondisi Klem Sambungan Transformator 150/20 KV untuk Implementasi Condition Based Maintenance dengan Graphical User Interface
143
Prasidhi Artono dan Rachmawati Wangsaputra Identifikasi Variabel Cost Driver dalam Model Perhitungan Biaya Desain Assembly menggunakan Perangkat Lunak CAD
152
M Qomarul Huda dan Anas Ma’ruf Perancangan Alternatif Desain Tata Letak Hanggar 4 pada PT X dengan Pendekatan Robust Layout
159
Shafa Atrining Probosari dan Anas Ma’ruf Peningkatan Performansi Sistem Produksi Melalui Perbaikan Tata Letak Fasilitas dengan Pendekatan Sistem Hybrid Cellular Manufacturing
166
Citra Astari dan Rachmawati Wangsaputra Perancangan Proses Produksi Tarik pada Departemen Produksi Pipe Frame Head PT Sinar Terang Logamjaya
174
Enggar Yuwandani dan Rachmawati Wangsaputra Usulan Model Penjadwalan Job-shop dengan Fleksibilitas Routing untuk Meminimasi Makespan dan Meningkatkan Nilai Leanness di PT Sinar Terang Logamjaya
183
Zafira Putrid dan Rachmawati Wangsaputra Studi dan Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa: Kerangka Teoritis dan Model Konseptual Awal
190
Esti Dwi Rinawiyanti dan Linda Herawati Gunawan Perancangan Model Pengukuran Tingkat Kesiapan Technoware dan Humanware Laboratorium dalam Memenuhi Persyaratan SNI ISO/IEC 17025
197
Saeful Islam dan Dradjad Irianto Usulan Perbaikan Utilitas Mesin Produksi Di PT X
207
I Wayan Sukania dan Marcella Simulasi Desain Hasil Usulan Perancangan Konsep Kontainer Plastik Pada Perusahaan Ritel Menggunakan Finite-Element Analysis Method Dan Motion Study Pada Software Solidworks 2012
213
Althofulkarim Zahid Rancangan Perbaikan Stopcontak Melalui Pendekatan Metode DFMA dengan Integrasi TRIZ pada PT. XYZ Rosnani Ginting dan Yogi Khairi Hasibuan
iv
229
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Identifikasi Faktor Resiko Dalam Mengantisipasi Kecelakaan Kerja
236
Niluh Putu Hariastuti Peningkatan Kualitas Pasir Cetak Hitam dengan Metode Split Plot Design
245
Debora Anne Yang Aysia The Indonesian Anthropometry Revisited: An Empirical Study Involving University Students
252
Markus Hartono Perancangan Sistem Estimasi Biaya Menggunakan Metode Activity-Based Costing untuk Produk Progressive Dies (Studi Kasus PT X)
258
Indah Irdianti Rochandhi dan Anas Ma’ruf Pemetaan dan Penguatan Potensi Wisata Kuliner di Yogyakarta
265
Dewi Hajar, Anas Hidayat dan Agus Mansur Optimasi Biaya Distribusi Beras Dengan Menggunakan Metode Linear Programming (Studi Kasus Perum Sub Divisi Regional I Bandung)
273
Yani Iriani dan Ketut Adi Sudarma Usulan Alat Bantu untuk Meminimasi Pemborosan Pada Proses Produksi Kantong Semen Padang
280
Yesmizarti Muchtiar, Aidil Ikhsan dan Ivan Fadli Model Konseptual Implementasi Lean Manufacturing antara Operational dan Dynamic Capability Perusahaan
287
Didit Damur Rochman, Hana Suryana dan Agus Rahayu Perancangan Tata Letak Pabrik dengan Menggunakan Virtual Cellular Manufacturing System (Studi kasus PT X)
294
Bernard Muljadi dan Anas Ma’ruf Perbaikan Proses Perakitan Produk Di PT. Almendo
303
Iis kartika Penentuan Pola Data Pembangkit Fuzzy Failure Mode Effect Analysis Dalam Rangka Perbaikan Kualitas Proses Perakitan Transfer Case (Studi Kasus:PT X)
309
Johnson Saragih, Dedy Sugiarto dan Rina Fitriana Simulasi Pemodelan Segmented Autoregressive Untuk Peramalan Data Interrupted Time Series M. Arbi Hadiyat
v
316
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Pengaruh Aktivitas Kolaborasi terhadap Manajemen dan Daya Kolaborasi antar-UKM di Sentra Batik Studi Kasus di Sentra Batik Pesindon
323
Amalia dan Iwan Inrawan Wiraatmadja Penerapan Reliability Centered Maintenance (RCM) pada Sistem Pemeliharaan Transformator
330
Iveline Anne Marie, Docki Saraswati, Sumiharni Batubara dan Amal Witonohadi Peningkatan Performansi Perencanaan Produksi Operasional Pipe Frame Head Melalui Model Update Kapasitas Heuristik Berbasis Mixed Strategy
338
Devy Nurmala Sari dan Rachmawati Wangsaputra Ekstrapolasi Tren Substitusi Teknologi antara Teknologi MILC dan DSLR
345
Faisal Adiprabowo Widyanto dan Iwan Inrawan Wiratmadja Penyusunan Rencana Pengembangan Energi Terbarukan Indonesia dengan Metode Logical Framework Approach
352
Rahmadani Dian Pratiwi dan Tota Simatupang Studi dan Analisis Kelayakan Finansial Alternatif Peluang Usaha Industri Daur Ulang Plastik
360
Ferdy Kosashi, Benny Lianto dan Esti Dwi Rinawiyanti Penerapan Sistem Pakar dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada CV. Ari
367
Rina Fitriana, Johnson Saragih dan Andrew Kurnia Setiawan Sistem Pemadam Kebakaran Kendaraan Berpenumpang
374
Yuwono B Pratiknyo, Amelia Santoso, Hudiyo F, Sunardi Tjandra, Yon H dan Susila Candra Pengembangan Model Optimasi Multi objective untuk VRPTW dengan Kebijakan Sistem Persediaan (s,S)
381
Dina Natalia Prayogo Pembuatan Alat Bantu Simulasi Dalam Rangka Perancangan Reconfigurable Manufacturing System Di Industri Manufaktur
389
Inaki Maulida Hakim dan Ilham Winoto Rantai Nilai Inovasi Terpadu: Sebuah model konseptual dan hipotesa awal
396
Benny Lianto dan Esti Dwi Rinawiyanti Pengendalian Potensi Bahaya Berdasarkan Pendekatan Participatory Ergonomics dalam Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja (Studi Kasus di PT.Grandtex) Paulus Sukapto, Harjoto Djojosubroto dan Zuelfandy vi
404
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Penerapan Lean Manufacturing Dalam Mengidentifikasi Dan Meminimasi Waste Produk Granit Di Divisi Produksi Pada PT. Impero Granito Utama
414
Muhammad Kholil dan Kukuh Wilujeng Modifikasi Waktu Standard Pelayanan Untuk Meminimumkan Jumlah Antrian (Studi Kasus : Gerbang Tol Ancol Barat)
427
Hendy Tannady, Riyan dan Wahyu Eka Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Distribusi Obat Untuk Pasien Rawat Inap Berbasis Integrated System (Studi Kasus Rumah Sakit XYZ)
434
Septy Waldania Lestari dan Erlangga Fausa Penjadwalan Produksi Flow Shop Sax Keypost Dengan Mixed Integer Programming
442
Nina Maratus Sholikhah, Ilyas Masudin dan Dana Marsetya Utama Evaluasi Implementasi Perangkat Lunak Sistem Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Technology Acceptance Model
449
Syarifa Hanoum, Chandra Budiman dan Effi Latiffianti Perancangan Konten E-Learning Software Solidcam Sebagai Alat Bantu Ajar Proses Manufaktur Untuk Mahasiswa Teknik Industri IT Telkom Menggunakan Model Addie Tahap Analisis Dan Desain
456
M Rizki Hadyan F Membangun Aplikasi E-Learning Software Solidcam Untuk Mahasiswa Teknik Industri Ittelkom Dengan Menggunakan Metode Addie Instructional Design Model Asep Berna Saefullah, Rino Andias Anugraha dan M. Nashir Ardiansyah.
vii
472
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Kajian Model Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan, dan Loyalitas Pelanggan dengan Aplikasi Structural Equation Modeling serta Upaya Peningkatan Kualitas Layanan di Fitness Centre Yenny Sari, Rosita Meitha Surjani, dan Rita Tang Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Raya Kalirungkut, Surabaya 60293, Indonesia E-mail:
[email protected] U
U
Abstrak Olahraga yang dilakukan di fitness centre telah menjadi gaya hidup terutama bagi penduduk yang tinggal di kota metropolitan seperti Surabaya. Tidak heran, saat ini terdapat cukup banyak fitness center di Surabaya, sehingga persaingan dalam industri ini juga menjadi cukup ketat. Dengan demikian, kualitas layanan menjadi hal yang penting dalam mempertahankan suatu usaha di tengah gejolak persaingan. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan, serta pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Club Arena Metropolis Surabaya. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menguji hubungan yang ada, yang hasilnya digunakan untuk merancang perbaikan terhadap kualitas layanan yang sesuai dengan kondisi riil fitness center. Dari hasil SEM diperoleh bahwa kualitas layanan berpengaruh signifikan positif terhadap kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas pelanggan, namun kualitas layanan tidak berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Selanjutnya, ada enam variabel kualitas layanan yang dilanjutkan analisisnya dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk merumuskan strategi perbaikan. Kata kunci: kualitas layanan, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, fitness center, Structural Equation Modeling (SEM), Quality Function Deployment (QFD). Abstract Nowadays, doing physical exercise in a gym becomes a lifestyle for Surabaya citizen. It is no wondered that a lot of fitness centers were found in Surabaya which could caused the competition in this industry become more tight. Thus, a good service quality becomes important for an industry to fight and survive. The purpose of this research was to determine whether there is a relationship or influence between service quality on customer satisfaction, service quality on customer loyalty, as well as the influence of customer satisfaction on customer loyalty at Club Arena Metropolis Surabaya using Structural Equation Modeling (SEM). The result of SEM concluded that service quality has a positive influence on customer satisfaction and customer satisfaction has a positive influence on customer loyalty, but quality service has no direct influence on customer loyalty. Furthermore, there were six attributes of service quality being chosen to be analyzed using Quality Function Deployment (QFD) to formulate the improvement strategies. Keywords: service quality, customer satisfaction, customer loyalty, fitness center, Structural Equation Modeling (SEM), Quality Function Deployment (QFD). 69
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
1. Pendahuluan Saat ini terdapat cukup banyak fitness center yang bermunculan di Surabaya dalam mencukupi kebutuhan masyarakat kota yang menjadikan olahraga di fitness centre sebagai suatu gaya hidup. Tidak heran, persaingan dalam industri ini menjadi lebih ketat. Setiap fitness center tentunya ingin memiliki jumlah member yang banyak agar dapat terus mengembangkan dan menjalankan usahanya. Salah satu hal penting yang dapat mempertahankan usaha fitness center ini yaitu kualitas layanan yang diberikan kepada konsumennya. Hal ini penting karena siklus hidup perusahaan berada di tangan konsumen, yang berarti bahwa salah satu tujuan utama perusahaan yakni memenuhi kepuasan konsumen dalam menerima produk/jasa yang dihasilkan. Dengan konsumen yang puas, maka pada umumnya akan terbentuk loyalitas terhadap suatu perusahaan. Loyalitas yang diberikan oleh konsumen ini menjadi suatu kekuatan bagi perusahaan karena mendatangkan keuntungan tersendiri, seperti konsumen setia terhadap perusahaan dan konsumen bersedia merekomendasikan perusahaan ke orang lain. Pengukuran hubungan antara kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan akan dilakukan pada Club Arena Metropolis Surabaya, sebuah fitness centre yang berlokasi di sebuah apartemen ternama di kawasan Surabaya Selatan. Fitness centre tersebut menyediakan layanan berupa gymnasium/fitness, aerobic class, yoga class dan swimming pool. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan, kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan, serta pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan pada Club Arena Metropolis yang dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM), dan dilanjutkan dengan perumusan strategi perbaikan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Structural Equation Modeling (SEM) merupakan suatu teknik statistik multivariat yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi (korelasi) yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel yang ada pada sebuah model, baik antar indikator dengan konstruknya, maupun hubungan antar konstruk [1]. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang juga menganalisis pengaruh kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan menggunakan metode SEM, yaitu Model SEM pada Aryani dan Rosinta (2010) [2], Wijaya (2012) [3] dam Gautama (2012) [4]. Namun, hasil yang diperoleh antar satu penelitian belum tentu sama dengan hasil dari penelitian lainnya (Gambar 1). Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai validasi model-model yang sudah ada ataupun kajian model SEM yang baru.
Gambar 1. Penelitian terkait sebelumnya: Pengujian Model SEM pada Aryani dan Rosinta (2010) [2], Wijaya (2012) [3], dan Gautama (2012) [4]
2. Metodologi penelitian Penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu (a) melakukan analisis tingkat kualitas layanan dengan menggunakan 16 variabel pengukur kualitas layanan (berdasarkan 5 dimensi kualitas 70
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
layanan – yaitu dimensi TERRA: tangible, emphaty, reliability, responsiveness, assurance seperti yang dikatakan oleh Zeithaml, Bitner, dan Gremler [5]; (b) melakukan analisis tingkat kepuasan pelanggan dengan menggunakan 6 variabel pengukur, berdasarkan atribut pembentuk kepuasan pelanggan menurut Dutka [6]; (c) melakukan analisis tingkat loyalitas pelanggan dengan menggunakan 4 variabel pengukur, berdasarkan atribut pembentuk loyalitas pelanggan menurut Griffin [7]; (d) melakukan analisis terhadap model (SEM) yang terbentuk; dan (e) merancang usulan perbaikan guna meningkatkan kualitas layanan di Club Arena Metropolis. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang pernah melakukan kunjungan minimal 2 kali di Club Arena Metropolis agar pendapat mereka terhadap fitness center ini valid. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 130 responden. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hair, Black, Anderson, dan Tatham [8] yang menyatakan banyaknya sampel yang diperlukan dengan menggunakan metode structural equation modelling (SEM) adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap parameter yang akan diukur.
3. Hasil dan pembahasan Ketiga konstruk, yaitu kualitas layanan, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan diukur dengan skala likert (1 sampai 7). Dalam analisisnya, dilakukan pengelompokkan terhadap nilai grand mean sebagai berikut: (i) nilai rata-rata berada antara 1 – 3 berarti penilaian responden cenderung “rendah”, (ii) nilai 3,01 – 5 diartikan “sedang” dan (iii) nilai 5,01 – 7 berarti penilaian responden cenderung “tinggi”. Analisis Tingkat Kualitas Layanan Tabel 1 menunjukkan hasil olahan nilai rata-rata dari 16 variabel kualitas layanan yang digunakan dalam pengukuran. Secara keseluruhan, kualitas layanan Club Arena Metropolis termasuk dalam kategori “sedang” berdasarkan penilaian dari pelanggannya. Hal ini terbukti dari grand mean yang diperoleh yaitu sebesar 4,92. Variabel kualitas layanan yang mendapat penilaian tertinggi dari pelanggan, yaitu ketepatan jam operasional Club Arena Metropolis (mean = 5,86). Hal ini karena jam operasional Club Arena Metropolis yang cukup panjang, yakni mulai pukul 06.00-22.00 WIB dan selalu tepat waktu. Bahkan pada beberapa hari libur nasional pun Club Arena Metropolis tetap buka seperti biasa.
U
71
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kualitas Layanan Club Arena Metropolis No
Dimensi
1
Tangibles
2
Reliability
3
Responsiveness
4
Assurance
5
Empathy
Variabel Mean Grand Mean Keterangan Kebersihan ruangan Club Arena Metropolis (KL1) 5,22 Kebersihan peralatan fitness Club Arena Metropolis (KL2) 4,81 Kelengkapan peralatan fitness Club Arena Metropolis (KL3) 3,56 4,74 Sedang Kelengkapan layanan penunjang di Club Arena Metropolis 4,83 (kolam renang, aerobic class , yoga class , dsb) (KL4) Kelengkapan fasilitas penunjang Club Arena Metropolis 5,29 (lock er , handuk, air minum) (KL5) Kondisi peralatan fitness Club Arena Metropolis yang 3,75 memadai (KL6) 4,89 Sedang Ketepatan jam operasional Club Arena Metropolis (KL7) 5,86 Kemampuan pihak Club Arena Metropolis memberikan 5,07 layanan yang memuaskan (KL8) Kecepatan tanggap petugas Club Arena Metropolis dalam 4,93 memberikan layanan kepada pelanggan (KL9) 4,47 Sedang Kecepatan pihak Club Arena Metropolis dalam menanggapi 4 kritik/saran dari pelanggan (KL10) Kesopanan petugas Club Arena Metropolis dalam melayani 5,55 pelanggan (KL11) Trainer Club Arena Metropolis menguasai materi pelatihan 5,54 dengan baik (KL12) 5,4 Tinggi Petugas front desk Club Arena Metropolis memiliki 5,36 pemahaman yang baik mengenai layanan yang disediakan (KL13) Keamanan peralatan fitness yang disediakan Club Arena 5,15 Metropolis (KL14) Informasi mengenai promo yang berlaku di Club Arena 4,98 Metropolis disampaikan secara jelas (KL15) 4,88 Sedang Kemudahan pelanggan dalam menyampaikan komplain kepada 4,79 Club Arena Metropolis (KL16) Grand Mean 4,92 Sedang
Sedangkan, variabel kualitas layanan yang mendapat penilaian terendah, yaitu kelengkapan peralatan fitness (mean = 3,56). Pelanggan merasa peralatan fitness di Club Arena Metropolis kurang lengkap, ada beberapa peralatan yang dibutuhkan oleh pelanggan yang belum tersedia di Club Arena Metropolis. Selain itu, Club Arena Metropolis juga dirasa kurang up date terhadap jenis peralatan baru. Hal ini mengakibatkan jenis latihan yang dapat dilakukan oleh pelanggan terbatas pada beberapa alat saja. Analisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Tabel 2 dan 3 menunjukkan tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan Club Arena Metropolis. Secara keseluruhan variabel kepuasan pelanggan termasuk dalam kategori “sedang”. Hal ini ditunjukkan dari nilai grand mean yang diperoleh yaitu 4,82. Hasil pengukuran loyalitas pelanggan juga menunjukkan hal yang sama bahwa tingkat loyalitas member Club Arena Metropolis termasuk dalam kategori “sedang” yang ditunjukkan dari nilai grand mean 4,9. U
72
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Tabel 2. Hasil Pengukuran Kepuasan Pelanggan Club Arena Metropolis Faktor
Kepuasan Pelanggan
Variabel Kesesuaian antara harga yang ditawarkan Club Arena Metropolis dengan manfaat yang diperoleh pelanggan (KP1) Kesesuaian antara kualitas layanan yang ditawarkan Club Arena Metropolis dengan harapan pelanggan (KP2) Kesesuaian antara ragam jenis layanan yang ditawarkan Club Arena Metropolis dengan harapan pelanggan (KP3) Kesesuaian antara kecepatan Club Arena Metropolis dalam menangani keluhan dengan harapan pelanggan (KP4) Kesesuaian antara keahlian yang dimiliki pihak Club Arena Metropolis dalam memberikan layanan yang baik dengan harapan pelanggan (KP5) Kesesuaian antara kesopanan, keramahan, dan rasa hormat pihak Club Arena Metropolis dengan harapan pelanggan (KP6) Grand Mean
Mean
Keterangan
5,15
Tinggi
4,8
Sedang
4,61
Sedang
4,21
Sedang
4,91
Sedang
5,26
Tinggi
4,82
Sedang
Tabel 3. Hasil Pengukuran Loyalitas Pelanggan Club Arena Metropolis Faktor
Loyalitas Pelanggan
Variabel Anda ingin menjadi member /memperpanjang membership Anda di Club Arena Metropolis (LP1) Anda tertarik untuk mencoba jenis layanan baru yang ditawarkan Club Arena Metropolis (LP2) Anda terdorong untuk merekomendasikan Club Arena Metropolis kepada orang lain (LP3) Anda cenderung memilih Club Arena Metropolis dibandingkan dengan fitness center lain (LP4) Grand Mean
Mean
Keterangan
5,06
Tinggi
5,05
Tinggi
4,77
Sedang
4,7
Sedang
4,9
Sedang
Analisis Model SEM Analisis SEM terdiri atas 3 tahap, yang pertama yaitu melakukan uji measurement model, dilanjutkan dengan uji structural model, dan yang terakhir yakni melakukan uji hipotesis. Dengan menggunakan software SmartPLS, measurement model diuji dengan convergent validity, discriminant validity, composite reliability, dan Cronbach’s Alpha. Sedangkan pengujian terhadap model struktural dilakukan dengan melihat nilai R-square yang merupakan uji goodness-fit model, serta dengan melihat estimasi koefisien jalur. Dan yang terakhir, uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai T statistic untuk setiap koefisien. Convergent validity terpenuhi dengan semua factor loading berada di atas 0,50. Sementara discriminant validity terpenuhi berdasarkan nilai korelasi antara konstruk dengan indikatornya lebih tinggi dibandingkan korelasi dengan indikator lainnya. Dengan terpenuhinya kedua syarat ini, maka validitas konstruk telah terpenuhi. Reliabilitas konstruk terpenuhi dengan nilai composite reliability dan Cronbach’s Alpha dari masing-masing konstruk yang semuanya lebih dari 0,60. Dari hasil uji measurement model ini dapat disimpulkan bahwa setiap variabel indikator dapat menjelaskan variabel latennya (konstruk) dengan tepat. U
Tabel 4 memperlihatkan bahwa setiap dimensi Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Kualitas Layanan, Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Pelanggan, dan Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan. Namun, Kualitas Layanan tidak mempengaruhi tingkat Loyalitas Pelanggan. Kedua konstruk akan berhubungan signifikan apabila nilai T-Statistic ≥ 1,96 (T-tabel signifikansi 5% = 1,96). Hubungan antar konstruk akan bersifat positif apabila nilai original sample yang diperoleh ≥ 0,000, dan akan bersifat negatif apabila nilai original sample yang diperoleh < 0,000. Nilai T statistic signifikan apabila ≥ 1,96 yang berarti hipotesis dapat diterima (tolak H o). Jika nilai T 73
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
statistic < 1,96, maka hasil tidak signifikan dan hipotesis ditolak (gagal tolak Ho). Ho di sini berarti tidak terdapat pengaruh antar variabel laten (konstruk) yang diuji. Sedangkan hipotesis yang akan diuji, adalah: H1(a) : Semakin baik kualitas layanan maka semakin tinggi kepuasan pelanggan. H1(b) : Semakin baik kualitas layanan maka semakin tinggi loyalitas pelanggan. H1(c) : Semakin tinggi kepuasan pelanggan maka semakin tinggi loyalitas pelanggan. Tabel 4. Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) SEM Club Arena Metropolis Keterangan Original T Statistics (Signifikan = T Sample (O) (|O/STERR|) Statistic ≥ 1,96) Kualitas Layanan * Tangibles 0.8667 34.9169 Signifikan Kualitas Layanan * Reliability
0.8254
24.1149
Signifikan
Kualitas Layanan * Responsiveness
0.7708
20.0697
Signifikan
Kualitas Layanan *Assurance
0.869
31.0523
Signifikan
Kualitas Layanan * Empathy
0.8225
21.8912
Signifikan
Kualitas Layanan Kepuasan Pelanggan
0.7202
10.5089
Signifikan
Kualitas Layanan Loyalitas Pelanggan
0.2116
1.8706
Tidak signifikan
Kepuasan Pelanggan Loyalitas Pelanggan 0.5184 4.6229 Signifikan Keterangan:* menandakan hubungan konstruk dan menunjukkan hubungan kausalitas.
Gambar 2. Model SEM pada Club Arena Metropolis
Hasil pengujian berupa Model SEM yang diperoleh dari analisis di atas ditunjukkan melalui Gambar 2, dapat dijelaskan bahwa kualitas layanan di Club Arena Metropolis berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan dengan persentase sebesar 72,02% (H1(a) terpenuhi), dan kepuasan pelanggan akan berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pelanggan dengan persentase sebesar 51,84% (H1(c) terpenuhi). Namun, kualitas layanan di Club Arena Metropolis tidak berpengaruh langsung terhadap tingkat loyalitas pelanggan (H1(b) tidak terpenuhi). Pelanggan harus merasakan suatu kepuasan terlebih dulu sebelum menjadi pelanggan yang loyal. Hal ini didukung oleh pernyataan Oliver [9] yang menyatakan bahwa tidaklah mudah untuk mencapai loyalitas. Konsumen/pelanggan harus pernah merasakan tingkat kualitas layanan atau produk yang diberikan dan menilainya berdasarkan pengalaman yang memuaskan. Penyusunan Strategi Perbaikan Sebelum merancang strategi perbaikan, ditentukan terlebih dulu variabel kualitas layanan yang perlu ditingkatkan (identifikasi elemen what), yaitu variabel kualitas layanan yang nilai rata-ratanya lebih kecil dari nilai grand mean. Enam variabel kualitas layanan yang termasuk dalam elemen what adalah sebagai berikut: Kebersihan peralatan fitness (KL2), Kelengkapan peralatan fitness (KL3), Kelengkapan layanan penunjang (KL4), Kondisi peralatan fitness U
74
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
yang memadai (KL6), Kecepatan dalam menanggapi kritik/saran dari pelanggan (KL10), Kemudahan pelanggan dalam menyampaikan komplain (KL16). Langkah selanjutnya adalah menentukan elemen how. Elemen how ini merupakan usulan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan dan disesuaikan dengan kemampuan dari fitness centre (brainstorming). Elemen what dan how ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 5. Penentuan What dan How dalam merumuskan strategi perbaikan What How Kebersihan peralatan fitness Club Arena Membersihkan peralatan fitness secara berkala atau pada saat Metropolis (KL2) peralatan tidak sedang digunakan (H1) Kelengkapan peralatan fitness Club Arena Menambah variasi alat fitness (H2) Metropolis (KL3) Selalu meng-up date apabila ada alat fitness terbaru (H3) Kelengkapan layanan penunjang di Club Arena Metropolis (kolam renang, aerobic class, yoga class, dsb) (KL4) Kondisi peralatan fitness Club Arena Metropolis yang memadai (KL6) Kecepatan pihak Club Arena Metropolis dalam menanggapi kritik/saran dari pelanggan (KL10) Kemudahan pelanggan dalam menyampaikan komplain kepada Club Arena Metropolis (KL16)
Menambah layanan lainnya, seperti pengembangan jadwal aerobic class, sauna, dan jacuzzi (H4) Melakukan maintenance terhadap alat-alat fitness secara berkala (H5) Selalu memperhatikan kondisi peralatan fitness (H6) Menambah jumlah alat fitness populer atau yang sering digunakan (H7) Membuat sistem reward untuk karyawan teladan (H8) Pihak manajemen melakukan evaluasi secara berkala (H9) Menyediakan form kritik dan saran bagi pelanggan (H10) Petugas front desk selalu stand by di tempat (H11)
Elemen what dan how ini selanjutnya dimasukkan dalam analisis QFD (House of Quality). Di dalamnya juga mencakup penentuan relationship antara what dan how, relationship antar elemen how, penentuan importance of what dan diperoleh nilai importance of how.
5. Kesimpulan Dari hubungan yang terbentuk berdasarkan model SEM, dapat diketahui bahwa kualitas layanan berhubungan positif dengan kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan berhubungan positif dengan loyalitas pelanggan, namun kualitas layanan tidak berhubungan secara langsung dengan loyalitas pelanggan. Dengan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan di Club Arena Metropolis memegang peranan penting dalam membentuk loyalitas pelanggan, sehingga kualitas ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Untuk meningkatkan kualitas layanan di Club Arena Metropolis, maka diberikan prioritas perbaikan berikut beserta tingkat kepentingannya:
75
Proceedings 7th National Industrial Engineering Conference – Surabaya, 10 Oktober 2013
Tabel 6. Rumusan strategi perbaikan beserta prioritas
Prioritas 1 2 3 4 5 6
Importance of How
Perbaikan Petugas front desk selalu stand by di tempat (H11) Selalu memperhatikan kondisi peralatan fitness (H6) Pihak manajemen melakukan evaluasi secara berkala (H9) Menambah variasi alat fitness (H2) Selalu meng-up date apabila ada alat fitness terbaru (H3) Membuat sistem reward untuk karyawan teladan (H8)
327,5 275 248,9 224,6 224,6 209,7
Percent Importance of How 14,86% 12,48% 11,29% 10,19% 10,19% 9,52%
Dengan adanya usulan perbaikan ini, diharapkan Club Arena Metropolis mampu meningkatkan kualitas layanannya sehingga dapat meningkatkan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan dan menciptakan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
6. Daftar rujukan [1]
Santoso, S. (2011) Structural Equation Modeling: Konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, Indonesia.
[2]
Aryani, D., dan Rosinta, F. (2010) Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Volume 17, No.2, Hlm. 114-120, Mei-Agustus.
[3]
Wijaya, A. (2012) Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan Celebrity Fitness di Surabaya, Skripsi, Jurusan Manajemen, Universitas Surabaya.
[4]
Gautama, V. (2012), Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan di Papaya Fresh Gallery Margorejo Surabaya, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya.
[5]
Zeithaml, V. A., Bitner, M. J., and Gremler, D. D. (2006) Service Marketing: Integrating Customers Focus Across the Firm, Fourth Edition, The Free Press, New York, USA.
[6]
Dutka, A. (1994), AMA Handbook for Customer Satisfaction: Research, Planning, and Implementation, NTC Business Books, Lincolnwood, Illionis, USA.
[7]
Griffin, J. (1995), Customer Loyalty : How to Earn It, How to Keep It, Lexington Books, Singapore.
[8]
Hair, J. F. Jr., Black, W. C., Anderson, R. E., and Tatham, R. L. (1995) Multivariate Data Analysis, 4th Edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, USA.
[9]
Oliver, R. L. (1997) Satisfaction: A Behavioral Perspective on The Consumers, The McGraw-Hill Companies Inc., USA.
76