POTRET PEREMPUAN PADA PEMILUKADA PROPINSI JAMBI Oleh: Nisaul Fadillah*)
Abstract. This paper reviews the description of women's participation in Jambi province, especially in the General Election of Governor and Deputy Governor of Jambi. Data taken from 120 respondents in the province of Jambi using cluster sampling area with survay data collection techniques. The results showed that during this time women's involvement in the organization are more likely to religious organizations, and not a political party. From the education group, there was a trend whereby the higher the education level, the greater the curiosity about the vision and mission of the candidate of choice. In some stages of election, the form of women's participation also varied. However, overall, women's involvement in that election driven from awareness of the need for a figure of local leader. Keywords: Pemilihan umum kepala daerah, tingkat partisipasi, perempuan pemilih, Propinsi Jambi masih menyimpan
A. LATAR BELAKANG Pemilihan umum kepala
banyak ingatan. Dari sudut seorang
daerah (pemilukada) Gubernur dan
perempuan pemilih, ada rekam
Wakil Gubernur Jambi tahun 2010
jejak terkait dengan geliat kaum
sudah
pemenang
hawa di Propinsi Jambi. Hal ini
terpilih.
menjadi wacana yang menarik,
berlalu.
pemilukada
pun
Figur sudah
Namun terpilihnya pasangan Hasan
manakala
Basri Agus dan Fachrori sebagai
perempuan yang mencalonkan diri,
Gubernur
dan
Wakil
tidak
Gubernur
*) Nisaul Fadillah adalah Dosen pada Fakultas ADAB IAIN STS Jambi
ada
fgur
198 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi sementara
mayoritas
pemilih
berjenis kelamin perempuan.
TPS-TPS yang ada dengan angka
Rasio antara perempuan dan
laki-laki
penduduk
pelaksanaan pemungutan suara di
dalam
komposisi
umumnya
adalah
partisipasi
rata-rata
pada
pemilu tersebut adalah pada
grafik
dua
68,61%, berikut
seimbang. Berdasarkan data olahan
menggambarkan angka yang tidak
dari KPU Propinsi Jambi tahun
terpaut jauh dari rata-rata nasional
2009, jumlah pemilih perempuan
penggunaan hak pilih baik laki-
pada pelaksanaan pemilu tahun
laki maupun perempuan
2009 pun menunjukkan persentase
69,35% .
yakni
yang tidak jauh berbeda. Dari dua kali
pelaksanaan
Pemilu
yakni
Data Pemilih perempuan pada Pileg dan Pilpres Propinsi Jambi tahun 2009 74,08
pemilu legislatif pada 9 April 2009
63,15 49,01
dan Pemilu Presiden pada 9 Juli
48,74
2009 angka pemilih perempuan yang masuk dalam Daftar Pemilih
Pileg DPT
Tetap (DPT) berturut-turut adalah 1.020.787
atau
49,01%
dan
Pilpres
Jika
Menggunakan Hak pilih
membandingkan
1.071.728 atau 48,74 % dari total
angka partisipasi laki-laki dan
pemilih
perempuan secara nasional, tingkat
baik
laki-laki
maupun
antusiasme pemilih perempuan di
perempuan. Dari data yang di dapat
Propinsi
Jambi
cukup
tinggi.
menunjukkan bahwa mayoritas dari
Namun angka pemilih perempuan
pemilih perempuan tersebut telah
yang potensial ini jusru belum
memberikan
diimbangi
suaranya
pada
dengan
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
representasi
199 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi perempuan itu sendiri khususnya
sangat minim dilakukan. Padahal
pada
seharusnya
pemilihan
kepala
daerah
institusi-institusi
Propinsi Jambi tahun 2010 ini. Dari
seperti
empat pasangan calon gubernur
kewajiban
yang telah ditetapkan oleh pihak
pendidikan
politik
dan
KPUD Propinsi Jambi, tidak ada
menyalurkan
aspiasi
politik
satupun
anggotanya
yang
berjenis
kelamin
partai
politik
memiliki
menyelenggarakan
dengan
perempuan. Padahal UU No. 32
memperhatikan
tahun 2004 tentang Pemerintahan
kesetaraan gender. Begitu juga
Daerah telah memberikan ruang
dengan KPU selaku penyelenggara
yang
dan
luas
bagi
partisipasi
keadilan
pemerintah
sendiri
perempuan untuk masuk ke jalur
sangat
politik, termasuk pada pemilihan
pendidikan pemilih.
kepala daerah yang membuka jalur
minim
dan
yang
melakukan
Tidak
maksimalnya
non partai politik atau perseorangan.
kinerja institusi dan perangkat
Namun ternyata dukungan yuridis
yang
tersebut
hasil
perempuan banyak yang belum
umumnya
memahami bagaimana meentukan
belum
mencapai
maksimal
karena
perempuan
menganggap
politik
sebagai dunia laki-laki. Memang mengherankan
membuat
pemilih
pilihan politiknya. Sosialisasi yang umum diterima adalah masalah
tidak jika
ada,
politik
teknis pemberian suara, padahal yang
paling
substansi
adalah
dipandang sebagai kajian laki-laki,
bagaimana menjadi pemilih yang
karena
cerdas
selama ini pendidikan
tentang politik terutama perempuan
yang
menganalisa kredibel
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
yang
pemimpin mampu
200 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi mewujudkan
kebijakan
pembangunan yang sensitif gender. Penelitian untuk
ini
mengetahui
perilaku
2010,
serta
harapan
pemilih
perempuan terhadap pilihannya.
berusaha
sikap
perempuan
dan
A. Pemilih Perempuan
dalam
Sejarah pengakuan hak
Pemilihan Umum kepala daerah
politik
Propinsi Jambi tanggal 19 Juni
mendapatkan
tahun 2010 yang lalu. Studi ini
pertama kali terjadi di Selandia
mencoba
Baru. Perempuan dengan gigih
memberikan
umum
bagaimana
menentukan
gambaran perempuan
pilihan-pilihan
politiknya,
pertimbangan
dan
perempuan
kelompok
bermaksud
mengetahui bagaimana pemilih Jambi
perempuan pada
untuk
partisipasi di
Propinsi
penyelenggaraan
Begitu
oleh
perempuan
minoritas
tidak
dihargainya
perempuan, kebutuhan menjadi
hingga yang
seharusnya
ruang
pribadipun
perempuan
tidak
memiliki
kewenangan
2010,
yang
memutuskannya sendiri.
perempuan
Perempuan edisi 4: 1997)
mendorong
pemilih
menggunakan hak pilihnya dalam Pemilukada Propinsi Jambi
tahun
untuk
Gerakan merambah
hak untuk
tahun
apa
dan
lainnya.
Pemilukada Propinsi Jambi faktor-faktor
sipil,
berbagai bentuk diskriminasi yang
tersebut.
ini
suaranya
politik, sosial dan budaya setelah
dialami
penelitian
hak
memperjuangkan hak-hak
harapan terhadap pilihan politiknya
Berdasarkan hal tersebut,
untuk
ke
ini belahan
(Jurnal
terus dunia
lainnya. Di Inggris, perjuangan NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
201 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi untuk
memperoleh
hak
politik
kali
penyelenggaraan
Pemilu,
perempuan berlangsung pada awal
persentase perempuan yang masuk
abad
dalam lembaga legislatif semakin
20
yang
lalu,
dimana
kelompok perempuan yang dikenal
bertambah
dengan istilah suffragette bersama-
beberapa daerah pemilihan cukup
sama dengan kelompok perempuan
menggembirakan. Namun sejauh
lainnya melakukan kampanye untuk
ini
mendapatkan hak suaranya pada
menguraikan seberapa kontributif
suatu pemilihan umum.
anggota dewan perempuan tersebut
Di
Indonesia,
belum
dan
ada
bahkan
kajian
untuk
yang
sejarah
dalam memperjuangkan hak-hak
pemilihan langsung dimulai pada
kaumnya tersebut. Atau justru
orde reformasi dan di laksanakan
terpilihnya
pertama kali pada tahun 2004.
anggota legislatif hanya karena
Pengakuan
pilih
faktor kebetulan dan bukan karena
perempuan pun sama tuanya dengan
kualitas dari sang caleg yang
penyerahan kewenangan pemilihan
memiliki sensitifitas memandang
langsung itu sendiri. Namun sejauh
persoalan
ini
perempuan dan untuk selanjutnya
terhadap
perempuan
hak
masih
belum
perempuan
yang
sebagai
melingkupi
memiliki posisi tawar seperti yang
memiliki
kapabilitas
diharapkan dalam memperjuangkan
memperjuangkan hak-hak tersebut.
hak-haknya, terbukti belum bisa terpenuhinya kuota 30% perempuan secara nasional. Sebagai
gambaran,
di
Propinsi Jambi sendiri dari beberapa
Dalam kamus psikologi, persepsi
diartikan
pernyataan
seseorang
segala
ssuatu
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
sebagai terhadap
lingkungannya
202 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi dengan menggunakan indera-indera
peristiwa,
yang dimiliki, sehingga ia menjadi
hubungan yang diperoleh melalui
sadar terhadap segala sesuatu yang
mengumpulkan
ada di lingkungan tersebut (Gula,
menaksirkan atau memberi makna
1982). Artinya, orang memiliki
pada stimulus indrawi.
pernyataan terhadap apa yang ada di lingkungannya
berdasarkan
pengalaman hidupnya. Persepsi
atau
hubungan-
informasi
dan
Persepsi bisa dimaknai sebagai
proses
pemahaman
seseorang mengenai objek tertentu,
pada
dasarnya
yang dipengaruhi oleh pengalaman
adalah pengalaman tentang obyek
hidup dalam tatatan kebudayaan
peristiwa, atau hubungan-hubungan
tertentu.
yang
terhadap
diperoleh
menyimpulkan menafsirkan
dengan
informasi pesan.
demikian,
persepsi
pemberian
makna
dan Dengan
merupakan pada
stimuli
Pemberian objek
makna
tersebut
akan
mempengaruhi tindakan seseorang tersebut
terhadap
objek
yang
dimaknainya. Persepsi atau pandangan
indrawi (Vernon, 1974). Selanjutnya
masyarakat
Thoha (1986) mengartikan persepsi
interaksi antar individu dalam
sebagai proses kognitif yang dialami
kelompok.
setiap manusia di dalam memahami
timbul karena adanya interaksi
lingkungannya melalui penglihatan,
antara individu yang menyatakan
penghayatan,
dan
pendapatnya. Persepsi \melibatkan
menurut
penginderaan, perhatian,dan juga
Jalaludin (1988), persepsi diartikan
kesadaran. Dua hal penting yang
sebagai pengalaman tentang objek
mempengaruhi
penciuman.
perasaan, Sedangkan
merupakan
Persepsi
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
hasil
masyarakat
dalam
persepsi
203 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi seseorang yakni pandangan yang
issues, and their personal quality
konkrit
dan
of their candidate…. Activity has
bersikap
six main categories: organization
terhadap
pengaruh
objek,
bagaimana
terhadap objek.
activities,
organization
B. Perilaku Pemilih
contributors,
Perilaku pemilih menurut
voters, non voters, and apolitical”.
Jack C Plano adalah dimaksudkan sebagai
suatu
studi
opinion
leaders,
Dengan mengacu pada
yang
dua pandangan di atas, perilaku
memusatkan diri pada bidang yang
pemilih adalah tingkah laku atau
menggeluti
tindakan individu dalam proses
kebiasaan
atau
kecenderungan pilihan rakyat dalam
pemberian
pemilihan
penyelenggaraan pemilu serta latar
umum,
belakang
serta
mengapa
latar mereka
belakang
suara
dalam
seseorang
melakukan
melakukan pemilihan itu (Plano,
tindakan tersebut. Tingkah laku
1985:280).
atau
(1971:2-3)
Bone
dan
menjelaskan
Raney perilaku
tindakan
proses
individu
pemberian
dalam
suara
itu
pemilih diartikan dengan pernyataan
meliputi tiga aspek yaitu preferensi
sebagai:
(orientasi terhadap isu, orientasi “In most study of voting
terhadap
kualitas
behavior….., voting behavior is
kandidat,
identifikasi
pictured
two
aktivitas (keterlibatan dalam partai
dimension. Preference…. Can be to
politik tertentu, keterlibatan dalam
measure his approval or disapproval
setiap kampanye, kehadiran dalam
of
pemungutan suara) dan pilihan
as
Democratic
having
and
the
Republican
Parties, their perceived stands on NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
personal partai),
204 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi terhadap salah satu partai politik
dan
tertentu.
mempunyai peranan yang cukup Ada
voting
dua
behaviour
macam
teori
yang
dapat
sebagainya,
menentukan perilaku
dalam
pemilih.
dianggap
membentuk Untuk
itu,
dikelompokkan dalam dua mashab
pemahaman
besar.. Pertama, pendekatan voting
pengelompokan sosial baik secara
dari
formal,
mashab
dipelopori
sosiologis oleh
yang
Columbia’s
terhadap
seperti
seseorang
keanggotaan
dalam
organisasi-
University Bureau of Applied Social
organisasi keagamaan, organisasi
Science. Kedua, pendekatan voting
profesi, kelompok okupasi dan
dari
sebagainya,
maupun
dikembangkan oleh University of
informal
seperti
Michigans Survey Research Center
pertemanan, ataupun kelompok-
(Gaffar, 1992:4-9). David Denver
kelompok kecil lainnya merupakan
menggunakan pendekatan sosiologis
sesuatu yang sangat vital dalam
untuk menjelaskan perilaku pemilih
memahami perilaku politik, karena
masyarakat Inggris. Pendekatan ini
kelompok-kelompok
pada dasarnya menjelaskan bahwa
mempunyai peranan besar dalam
karakeristik
membentuk sikap, persepsi dan
mashab
psikologis
yang
sosial
dan
kelompok keluarga,
ini
pengelompokan-pengelompokan
orienasi seseorang. Jenis kelamin
sosial mempunyai pengaruh yang
juga merupakan variabel sosiologis
cukup signifikan dalam menentukan
yang berhubungan dengan perilaku
perilaku pemilih.
pemilih.
Pengelompokan
sosial
seperti umur, jenis kelamin, agama
Kajian voting behavior di Eropa
pada
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
dekade
1970-an
205 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi menunjukkan bahwa wanita lebih
Masih berkaitan dengan
suka mendukung partai borjuis dari
perilaku pemilih, menurut Afan
pada partai sosialis, setuju dengan
Gaffar yang dikutip oleh Asfar
administrasi (birokrat), menghindari
(2005: 47) menyatakan bahwa
pemihakan
kiri
selama ini penjelasan-penjelasan
maupun ekstrim kanan, mendukung
teoritis tentang voting behavior
partai moderat. Hubungan isu-isu
didasarkan
politik
kandidat
pendekatan
yaitu
model/
dengan perilaku pemilih juga dikaji
pendekatan
sosiologis,
model/
oleh Gerald Pomper dalam karyanya
pendekatan psikhologis dan model/
yang
pendekatan politik rasional.
pada
dan
ekstrim
penilaian
berjudul
Voter’s
Choise:
Varieties of American Electoral Behavior
(1973).
membandingkan
tiga
Dengan kali
hasil
pada
tiga
(a).
model/
Pendekatan
sosiologis
pada
dasarnya
menjelaskan bahwa karakteristik
penelitiannya pada pemilu 1956,
social
1964
Pomper
pengelompokan sosial mempunyai
mengemukakan dalam salah satu
pengaruh yang cukup signifikan
kesimpulannya
dalam
menentukan
“bahwa posisi isu-isu politik dalam
pemilih.
Pengelompokan
menentukan
voting
seperti umur (tua muda), jenis
tajam,
dampaknya
dan
baik
1972
sebagai
berikut:
meningkat secara
dan
pengelompokan-
perilaku sosial
kelamin (laki-perempuan), agama
langsung terhadap pemilih maupun
dan
secara
mempunyai peranan yang cukup
tidak
langsung
melalui
penilaian kandidat” (Asfar,1996).
semacamnya,
menentukan perilaku
dalam
pemilih.
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
dianggap
membentuk Untuk
itu,
206 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi pemahaman
terhadap
kekuatan
psikhologis
yang
pengelompokan sosial baik secara
berkembang dalam dirinya sebagai
formal
produk dari proses sosialisasi.
seperti
seseorang
keanggotaan
dalam
organisasi-
Melalui
proses
organisasi keagamaan, orga-nisasi-
kemudian
berkembang
organisasi
psikhologis
yang
kelompok okupasi dan sebagainya,
seseorang
dengan
maupun
kemasyarakatan atau partai politik.
profesi,
kelompok-
pengelompokan-
pengelompokan keluarga,
informal
pertemanan,
seperti ataupun
sosialisasi ikatan
kuat
antara
organisasi
Almond dalam Suryanef (2000) menyatakan
bahwa
kelompok-kelompok kecil lainnya
politik
merupakan sesuatu yang sangat vital
pembentukan sikap-sikap dan pola
dalam memahami perilaku politik,
tingkah
karena
merupakan sarana bagi generasi
kelompok-kelompok
ini
menunjuk
sosialisasi
laku
pada
proses
politik
mewariskan
serta
mempunyai peranan besar dalam
untuk
membentuk sikap, persepsi dan
patokan dan keyakinan politik
orientasi seseorang.
kepada generasi sesudahnya.
(b). Pendekatan psikologis.
(c)
patokan-
Pendekatan
politis
Pendekatam ini menggunakan dan
rasional. Pada pendekatan ini isu-
mengembangkan konsep psikhologi
isu politik menjadi pertimbangan
terutama
penting.
konsep
sikap
sosialisasi,
untuk
perilaku
pemilih.
dan
pemilih
akan
menjelaskan
menentukan pilihan berdasarkan
Menurut
penilainnya terhadap isu isu politik
pendekatan ini pemilih menentukan
dan
pilihannya
Artinya
karena
Para
pengaruh
kandidat para
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
yang
diajukan.
pemilih
dapat
207 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi menentukan pilihannya berdasarkan
keharusan.
pertimbangan
pertimbangan
harus dimulai dari perempuan itu
rasional. Umumnya kajian- kajian
sendiri dengan cara melibatkan
Pemilu di
lebih
Indonesia, tidak secara
Pembenahan
banyak
khusus memfokuskan pada kajian
membangun
perempuan
tentang
khususnya
terkait
sistem
perempuan
kesadaran
hak-hak
kolektif
perempuan.
dengan penggunaan hak pilih pada
Muaranya
saat pemilu sebagai warga negara
banyak produk kebijakan yang
otonom. Adapun kajian hak politik
berpihak kepada
perempuan yang ada lebih banyak
perempuan
memperhitungkan
minoritas,
perempuan
representasi
dalam
institusi
akses
Lembaga DPR dan DPRD. Temuan
kesehatan,
yang
ekonomi
rendahnya
didapat
kuantitas
adalah
melahirkan
kepentingan
dan
masyarakat
membangun
payung
hukum yang adil, mendekatkan
pengambil kebijakan khususnya di
umumnya
adalah
dan
perempuan
terhadap
pendidikan, sehingga
dan
perempuan
maupun
memiliki banyak kesempatan dan
kualitas perempuan yang duduk di
hak-haknya kembali sebagai warga
lembaga perwakilan tersebut karena
negara dan manusia.
berbagai kendala baik datang dari individu
perempuan
itu
sendiri
maupun dari sistem yang tidak
C.
Pemilihan
Umum
Kepala Daerah (Pemilukada)
berpihak.
Istilah Pemilihan Umum Menjadikan
banyak
Kepala Daerah (pemilukada) baru
perempuan masuk dalam lingkaran
muncul
pengambil kebijakan adalah sebuah
Konstitusi
sejak
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
Mahkamah mengundangkan
208 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi putusan
perkara
nomor
072-
073/PUU-II/2004 yang secara tidak langsung
membatalkan
demokratis sesuai dengan pilihan rakyat.
beberapa
Pencalonan kepala daerah
pasal pada UU No. 32 tahun 24
dan wakilnya dibenarkan dengan
tentang
Daerah.
dua jalur, baik yang menggunakan
Dalam UU tersebut istilah di atas
partai politik, maupun yang maju
dipopulerkan
secara
Pemerintahan
dengan
pemilihan
perseorangan.
ini
kepala daerah. Dua istilah yang
dimaksudkan
berbeda,
pemilukada
kesempatan yang lebih besar lagi
merujuk pemilihan yang dilakukan
dari semua unsur yang ada di
langsung oleh rakyat, sedangkan
masyarakat,
pilkada
perempuan.Namun
dimana
bisa
diinterpretasikan
beragam.
membuka
termasuk sayangnya,
sampai dengan penetapan calon Untuk
lanjut
untuk
Hal
mengatur
tentang
lebih
yang
memenuhi
syarat
oleh
penyelenggaraan
KPUD, tidak satupun kandidat
pemilu maka lahirlah UU No. 22
kepala daerah tersebut berjenis
tahun 2007 tentang penyelenggara
kelamin perempuan. Hal ini tentu
Pemilu.
juga
menjadi kajian menarik kemana
dan
pilihan
Antara
menegaskan
lain
tentang
peran
fungsi KPU yang selama ini menjadi rezim pemerintah
politik
perempuan
ditujukan.
daerah maka
Minimnya informasi dan
lewat UU tersebut KPU ditegaskan
tentang
sebagai
bersifat
daerah dan bagaimana program
nasional, tetap dan mandiri guna
kerjanya membuat pemilih sulit
menghasilkan kepala daerah yang
menentukan pilihannya, sehingga
lembaga
yang
siapa
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
kandidat
kepala
209 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi banyak pemilih perempuan yang
melakukan pendekatan-pendekatan
menjadi target kampanye hitam
yang tidak mencerdaskan.
(black campaign) yang diberi iming-
Secara
nasional
pada
iming berupa uang maupun barang.
tahun 2010 ini akan ada 246
Padahal lewat pendidikan politik,
jumlah kab/kota dan 7 propinsi
perempuan mampu menjadi pemilih
yang akan melakukan pemilukada
cerdas.
termasuk Namun
diantaranya
Propinsi
realitas
Jambi. Pemilukada Gubernur dan
pendidikan
wakil Gubernur Jambi Tahun 2010
politik perempuan masih jauh dari
telah melalui tahapan kerja KPU
harapan.
Propinsi
menunjukkan
bahwa
Institusi-institusi
yang
Jambi
dibebankan tanggung jawab untuk
putusan Nomor
melakukan
tentang tahapan,
pendidikan
politik
sesuai
dengan
01 Tahun 2010 program
dan
seperti KPU, Pemerintah, maupun
Jadwal Pemilu Kepala daerah dan
partai
maksimal
wakil kepala daerah. Dalam jadwal
kepada
yang telah ditetapkan tersebut,
masih
pemungutan suara dilaksanakan tgl
politik
melakukan perempuan.
belum
pendekatan Perempuan
banyak yang beranggapan bahwa
19 Juni tahun 2010.
politik adalah dunianya laki-laki,
proposal ini diusulkan tahapan
sehingga dari beberapa tahapan
pemilu
pemilukada mulai dari sosialisasi
pengumuman
tidak banyak keterlibatan aktif dari
yang
perempuan. Sikap pasif perempuan
administratif dan telah melewati
itulah akhirnya yang menggiring
verifikasi faktual. Dasar normatif
para
politik perempuan dalam Islam
tim
kampanye
kandidat
sudah
telah
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
Pada saat
melewati
penetapan
calon
memenuhi
syarat
210 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi disebutkan secara jelas dalam Al
kemandirian
Qur’an surah Al- Ahzaab ayat 35
bidang
dimana disebutkanbahwa laki-laki
diantaranya:Pertama, kemandirian
dan perempuan sama di mata Allah
dalam
mendapat tanggung jawab untuk
Siyasah) (QS. Al-Mumtahamah
menjadi khalifah di muka bumi. Hal
160: 12). Al-Quran mengizinkan
ini juga sejalan dengan surah Ali
perempuan
Imran:195,
oposisi
dimana
Allah
dalam
berbagai kehidupan
politik
(al-Istiqlal
melakukan terhadap
as-
gerakan berbagai
memberikan reward yang sama bagi
kebobrokan dan menyampaikan
laki-laki
yang
kebenaran (QS. At-Taubah 4: 7)
mempertahankan
kemandirian dalam ekonomi (al-
dan
perempuan
berjuang pemerintaha
Islam
di
bawah
kepemimpinan Rasulullah, SAW . Sejak dahulu sebenarnya telah
dikisahkan
agama
bahwa
sekalipun
sekalipun
perempuan
pengelola peternakan dalam kisah Nabi Musa di Madyan (QS. AlQashar
28:
23).
Ketiga,
kemandirian dalam menentukan
berperan aktif menentukan pilihan
pilihan pribadi (al-Istiqlal asy-
pemimpinnya. Kaum perempuan di
Syakhshi)
masa
digambarkan
kebenarannya,
yang
aktif,
berhadapan dengan suami bagi
sopan dan terpelihara akhlaknya.
perempuan yang sudah menikah
Bahkan dalam al-Quran, fiqur ideal
(QS.
seorang
menentang pendapat orang banyak
sebagai
dilarang
16:97) seperti figur perempuan
untuk
sebagai
tidak
dalam
Istiqlal al-Iqtishad) (QS.An-Nahl
Rasulullah perempuan
muslimah pribadi
disimbolkan
yang
memiliki
yang
At-Tahrim
diyakini sekalipun
66:11)
atau
(public opinion) bagi perempuan
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
211 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi belum menikah (QS. At-Tahrim
Pemilu secara umum dan tidak
66:12).
membedakan jenis kelamin. Studi Islam menuntun ummatnya
seperti
yang
dilakukan
oleh
baik perempuan dan laki-laki untuk
Suwondo tahun 2009 yaitu kajian
menentukan pilihan pemimpinnya
penggunaan hak pilih masyarakat
dan
Kabupaten
sekaligus
konsisten
dan
Way
Kanan
pada
bertanggung jawab atas pilihannya
Pemilu tahun 2009, mengambil
tersebut. Dalam salah satu hadits
subjek masyarakat Way Kanan
shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu
secara umum
Hisyam dari Kaab bin Malik bahwa
Studi lainnya dilakukan
pada baiat aqabah II, di sebutkan
oleh M.W. Reti Desion dalam
bahwa Rasulullah SAW berkata
bentuk skripsi dengan judul respon
kepada 75 orang penduduk Madinah
perempuan
2
perempuan:
Kepala Daerah Langsung (Pilkada
“datangkanlah 12 wakil dari kalian,
Langsung) di Kota Surakarta tahun
yang
2005. Skripsi ini berusaha untuk
diantaranya
ada
pada
tanggungjawab
atas
mereka kabilahnya
masing-masing…” Seruan
mengetahui
terhadap
respon
Pemilihan
perempuan
terhadap Pemilihan Kepala Daerah itu
ditujukan
Langsung (Pilkada Langsung) di
kepada 75 orang tersebut tanpa
Kota
membedakan
diselenggarakan pada bulan Juni
perempuan. yang
laki-laki Sejauh
dilakukan
dan
penelusuran
penulis,
studi
Surakarta
yang
tahun 2005. Hasil
penelitian
penggunaan hak pilih dalam pemilu
disimpulkan
bahwa
mengambil subjek pemilih dalam
masih mengalami hambatan sosial
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
perempuan
212 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi dan kultural dalam keikutsertaannya
bagi
dalam proses Pilkada langsung,
khususnya penyelenggara pemilu
masih kurangnya lembaga yang
(KPU)
memfasilitasi
pemilu mendatang.
wacana
untuk
membuka
pencerdasan
perempuan.
Implikasinya
adalah
perempuan
pemerintah
dalam
daerah
pelaksanaan
B. METODE PENELITIAN
pemilih lebih banyak dimobilisasi
Penelitian
ini
bersifat
karena tidak memiliki kalkulasi
deskriptif,
dengan
teknik
rasional dalam menentukan pilihan
pengumpulan data lewat kuesioner
politiknya.
dan dokumentasi. Populasi dalam
Penelitian terkait dengan
penelitian ini seluruh perempuan
partisipasi politik perempuan lebih
yang telah memiliki hak pilih pada
banyak pada kajian elit politik
pemilukada Propinsi jambi tahun
perempuan
2010 yakni perempuan yang sudah
dan
bukan
pemilih
perempuan itu sendiri. Adapun
manfaat secara
berumur dari
17
tahun
pemungutan
pada
suara
saat
pemilihan
penelitian
ini
teoritis;
Gubernur dan wakil Gubernur
penelitian
ini sebagai salah satu
pada tanggal 19 Juni 2010 atau
kajian gender dan politik, terutama
sudah
berkaitan dengan sikap pemilih
aturan
perempuan di Propinsi Jambi dalam
berlaku.
pelaksanaan Pemilukada.
ini
diharapkan
sesuai
dengan
perundang-undangan
Untuk data kuantitatif,
Sedangkan secara praktis penelitian
menikah
penarikan
sampel
dilakukan
dapat
dengan
Sampel acak kluster
memberikan kontribusi pemikiran
wilayah
atau
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
Area
cluster
213 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi Sampling, dimana yang menjadi PSU
(Primary
Sampling
Sebaran Responden berdasarkan kabupaten/kota
Unit)
adalah Kabupaten/Kota. Survey dilakukan dengan
Kabupaten/kota
Jumlah
%
Kab. Muaro Jambi
30
25
Kab. Tanjabar
30
25
teknik sampling cluster area kepada
Kab. Saolangun
30
25
120 responden yang tersebar dalam
Kota Jambi
30
25
Jumlah Total
120
100
3
Kabupaten dan 1 Kota yakni
Sarolangun, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Kota Jambi. Data pendukung
lainnnya
adalah
Teknik analisis data yang dengan
kuantitatif dianalisis,
analisis
data
diklasifikasikan, dan
persentatif
responden
dan
terbesar
atau
99%
sedangkan
sisanya
adalah kristen sebanyak 1 orang atau 1%.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN 120
Sebaran Responden berdasarkan Agama
serta
pemaknaan data secara narasi.
Dari
agama
dideskripsikan
dengan memakai tabel distribusi frekuensi
keyakinan,
segi
adalah Islam sebanyak 119 orang
dokumentasi.
gunakan
Dari
responden
Agama
Jumlah
%
Islam
119
99
Kristen
1
1
Lain-lain
0
0
Jumlah Total
120
100
terpilih mewakili dari beberapa
Dari sisi usia, mayoritas
aspek seperti kelompok umur, etnis,
responden berumur antara 17-30
agama, dan status pekerjaan.
tahun sebanyak 63 orang atau 53%, sedangkan kelompok umur
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
214 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi 31-40 tahun sebanyak 22 orang atau 18% disusul oleh kelompok 41-50 tahun sebanyak 18 orang atau 18%,
Sebaran Responden berdasarkan Status Perkawinan Status Perkawinan
Jumlah
%
sedangkan kelompok umur paling
Kawin
83
69
sedikit adalah dibawah 17 tahun
Belum kawin
31
26
tetapi sudah menikah sebanyak 1
Cerai hidup
1
1
Cerai mati Jumlah Total
5 120
4
orang atau 1%.
Mayoritas
Sebaran Responden berdasarkan Usia Usia Dibawah 17 tahun 17-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun > 60 tahun Jumlah Total
Jml 1 63 22 18 12 4 120
% 1 53 18 15 10 3 100
Dari status perkawinan, responden didapatkan bahwa status perkawinan 83 responden atau sebanyak 69%, sedangkan sebagian lainnya yakni 31 responden atau 26% adalah belum kawin. Responden lainnya ada ynag sudah menikah namun telah
bercerai
hidup
maupun
bercerai mati sebanyak masingmasing 1 responden atau 1%.
100
responden
yang terpilih berasal dari suku Melayu Jambi yakni sebanyak 60 responden atau 50% dari total responden. Suku bangsa lainnya menurut rangking adalah Suku Jawa sebesar 22 orang atau 18%, sedangkan suku terbanyak ketiga responden
adalah
16
orang
responden atau 13%. Selebihnya 8 orang responden atau 7% berasal dari suku Minang. Sedangkan lain-lainnya
berasal
dari
suku
Sunda sebanyak 5 orang atau 4%, sedangkan dari Suku Melayu Tua atau kerinci sebanyak 2 orang atau 2%,
sisanya
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
masing-masing
1
215 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi orang responden atau 1% berasal
Ormas Agama Yg diikuti
Jml
%
dari Suku Medan, Batak,
Muhammadiyah
5
4
Nahdatul Ulama
69
58
Lain-lain. Netral Jumlah Total
46
38
120
100
dan
Melayu. Sebaran Responden berdasarkan Suku
Dari
120
responden,
Suku Bangsa
Jml
%
Melayu Jambi
60
50
Batak
1
1
aktif
Jawa
22
18
kemasyarakatan seperti Nahdatul
Sunda
5
4
Melayu Tua/ Kerinci
2
2
Lainnya (Banjar)
16
13
58%,
Lainnya (Bugis)
4
3
sebanyak 5 responden atau 4%,
Lainnya (Medan)
1
1
Lainnya (Melayu)
1
1
Lainnya (Minang)
8
7
orang lainnya atau 38% mengaku
Jumlah Total
120
100
tidak mengikuti ormas manapun
mayoritas
organisasi
ormas
Muhammadiyah
sedangkan sisanya sebanyak 46
Sebaran Responden berdasarkan Ormas yang diikuti Jml
mengikuti
termasuk
Ulama sebesar 69 responden atau
Mayoritas responden termasuk aktif mengikuti organisasi kemasyarakatan seperti Nahdatul Ulama sebesar 69 responden atau 58%, ormas Muhammadiyah sebanyak 5 responden atau 4%, sedangkan sisanya sebanyak 46 orang lainnya atau 38% mengaku tidak mengikuti ormas manapun atau netral.
Ormas Agama Yg diikuti
responden
%
atau netral. Pada tahapan sosialisasi pemilu, pemilih perempuan pada umumnya tidak menjadi partisipan dari sebuah partai politik. Dari 120 responden menunjukkan bahwa hanya 8 orang responden atau 6.7%
yang
partisipan
mengaku dari
partai
menjadi politik,
sedangkan 112 responden (93.3%)
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
216 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi lainnya mengaku tidak menjadi anggota
atau
partisipan
sebuah
partai politik.
Dari
tabel
multiple
response, nampak bahwa tahapan yang
paling
banyak
Jika dilihat dari tingkat
adalah
pendidikan, maka sebaran partisipan
(83%)
parpol tersebut ada pada berbagai
pilihan
kelompok umur dan pendidikan.
populer adalah sebanyak 78 (67%)
Namun dari perbandingan jumlah
respon yakni pada waktu pada
responden nampak bahwa pada
waktu
kelompok umur 31-40 tahun, jumlah
penghitungan hasil pemilu.
partisipan parpol aktif lebih tinggi
tahapan
diketahui
kampanye
responden tahapan
sedangkan
pemilu
pemungutan
Pertanyaan
97
yang
dan
selanjutnya
persentasenya dibandingkan 3 dari
diajukan adalah apakah responden
22
mengetahui adanya pemilukada
jumlah
responden
pada
kelompok umur tersebut. Angka ini
tahun
diikuti oleh kelompok umur 17-30
responden mengetahui, sekalipun
tahun, yakni 3 dari 63 responden.
masih ada 5% yang belum tahu.
Sedangkan
pada
2010.
Maka
mayoritas
kelompok
Lebih lanjut pertanyaan
dibawahnya atau diatas 40 tahun, 34
ditujukan kepada jawaban a adalah
tahun tidak ada yang terlibat aktif.
pada tahapan apa mereka mulai
Ketika disodori pertanyaan
mengetahui
sudah
tentang tahapan apa saja yang anda
pemilukada
gubernur,
jawaban
ketahui dalam pemilukada gubernur
mayoritas
adalah
sebelum
dan
responden
pendaftaran pemilih yakni 50%,
diperbolehkan menjawab lebih dari
sedangkan jawaban yang rrbanyak
satu pilihan.
kedua
wakil
gubernur,
adalah
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
dimulainya
pada
saat
217 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi pendaftaran lainnya
pemilih.
adalah
Jawaban
pada
waktu
yang hanya diketahui oleh 12% saja responden.
pencoblosan dan penghitungan suara yakni 18%. Ada sosialisasi
beberapa
pemilu
dalam
Sedangkan
ketika
ditanyakan dimana
pertama kali
media
mereka
mengenali
juknis
cawagub,
cagub
maka
dan
mayoritas
pemilu, kami menanyakan mana
menjawab dari mulut ke mulut
sumber informasi yang didapatkan
yakni sebesar 55%, namun disusul
oleh responden. Terhadap hal ini
oleh media elektronik yakni 39%,
responden bisa saja memberikan
sedangkan dari media cetak aalah
lebih dari satu sumber. Dari tabel
28%.
multi respon, nampak bahwa sumber
Lebih jauh jika dilihat
infor masi yang paling populer
dari sebaran pendidikan, maka
adalah kampanye yakni sebanyak 68
nampak pada tingkat pendidikan
respon atau 60%.Sedangkan sumber
S1
lainnya adalah dari mulurt ke mulut
persentasenya lebih tinggi, yakni 3
yang jumlahnya 55% hampir sama
dari
dengan
dengan
dibawah itu pada tingkat akademi
pemasangan spanduk yakni 54%.
terlihat kosong, dan pada tingkat
Sedangkan
SLTA
popularitas
yang
paling
tidak
atau
17
lebih
jumlah
responden,
8
dari
41
ini
sedangkan
responden.
populer adalah dengan penyebaran
Sedangkan pada tingkat SLTP
brosur yang hanya diketahui oleh
hanya 1 dari 16 resonden yang
11% saja dari responden, atau
mengetahui
hampir sama dengan penyuluhann
cawagubnya.
profil
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
cagub
dan
218 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi Namun demikian masih
cawagub,
sekalipun
ada
18%
ada perempuan yang tidak bisa
lainnya memanfaatkan kampanye
memberikan hak pilihnya karena
sebagai hiburan.
tidak terdaftar sebagai pemilih yakni
Sedangkan
bentuk
sebesar 6%. Jika diteliti lebih jauh
kampanye yang pernah diikuti
jumlah ini ditemui paling banyak
adalah
pada kelompok umur 17- 30 tahun
kesempatan dialog dan tatap muka,
sebanyak 5 orang dari 61 responden,
selebihnya
angka ini sangat kecil ditemui juga
sebanyak 32%, sedangkan yang
pada kelompok umur lain seperti 31-
lainya sebanyak 8% lewat media
40 dan 51-60, yakni masing-masing
cetak dan elektronik.
1 responden.
48%
menggunakan
pertemuan
terbatas
Pertanyaaan lanjutannya
Tahapan kampanye lebih
adalah apakah dengan mengikuti
banyak diketahui oleh mayoritas
kampanye tersebut apa dampaknya
responden, namun tingkat partisipasi
terhadap
pada tahapan ini tdak terlalu tinggi.
Sebagain besar peserta kampanye
Dari total responden ternyata, hanya
sudah merasa tetap dengan pilihan
22%
mengikuti
yakni sebanyak 88.5%, sedangkan
cawagub,
lainnya 4% lainnya masing-masing
75% lainnya tidak
menjadi ragu-ragu dan mengubah
yang
kampanye selebihnya
pernah
cagub dan
pernah mengikuti kampanye. Dari jumlah responden yang mengaku
pilihan
politiknya.
pilihannya. Sedangkan
pada
pernah mengikuti kampanye cagub
responden yang tidak pernah ikut
dan cawagub, 78% berniat ingin
dalam kampanye, ada beberapa
mengetahui program cagub dan
alasan yang dikemukakan, antara
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
219 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi lain: 39% tidak tertarik, 25% tidak
sedangkan 3 dari 16 di tingkatan
punya waktu luang, lainnya tidak
SLTP, dan SLTA sebanyak 7 dari
ada imbalan sebayak 10% dan
43 responden.
sisanya terikat peraturan 3%.
Visi
Pertanyaan terkait dengn
cawagub
misi
cagub
adalah
dan
gambaran
eksistensi perempuan, apakah perlu
kedepan apa yang akan dilakukan
seorang
perempuan
oleh
gubernur
dan
menjadi
wakil
calon
pemimpin.
Tabel
gubernur.
menunjukan sebagian besar (67%)
Mayoritas perempuan menjawab ya
pemilih perempuan menyatakan
yakni sebanyak 66%, sedangkan
tidak pernah tahu visi dan misi
lainya16% menyatakan tidak perlu.
cagub dan cawagub. Jika lebih
Namun
kecil
jauh
yang
pendidikan,
jumlah
dibandingkan
ini
lebih
responden
menjawab tidak tahu sebanyak 18%.
dilihat
kecenderungan
dari
tingkatan
maka
nampaka
semakin
tinggi
Sedangkan pada tabulasi
tingkat pendidikan maka semakin
nampak
positif
besar persentase responden yang
diberikan hampir di semua tingkatan
mengetahui akan visi dan misi
pendidikan,
cagub dan cawagub ini.
silang,
respon
sedangkan
jawaban
tidak paling sedikit di tingkatan S1 hanya
1
orang
dari
penggunaan
hak
yang
pilihnya pada pemilukada Propinsi
menyatakan tidak perlu perempuan
Jambi tahun 2010 ini diketahui
menjadi
dari
gubernur
17
Pada
dan
wakil
hasil
penelitian
bahwa
gubernur, sedangkan jawaban tidak
sebanyak 102 responden (85%)
tahu lebih banyak ditingkatan SD
menggunakan hak pilihnya dari
sebanyak 8 dari 23 responden,
120
responden.
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
Hanya
11
220 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi responden (9.2%) saja yang tidak
(6.7%) dan kewajiban memilih
menggunakan hak pilihnya dan
pemimpin (5%). Disamping itu
sebanyak
(5.8%)
juga karena pengaruh hasil survey
dinyatakan missing yang berarti
opini public (4.2%), program yang
tidak memberikan jawaban.
ditawarkan
7
responden
Berdasarkan
hasil
sesuai
dengan
kebutuhan responden (2.5%) dan
penelitian, ternyata banyak faktor
karena
penyebab responden memilih cagub
mendukung cagub dan cawagub
dan
pilihannya.
cawagub
pada
pemilukada
Propinsi Jambi pada tahun 2010.
partai
Tabel
responden
berikut
Hal yang menjadi faktor utama
merupakan
responden memilih calon gubernur
tentang faktor yang mendasari
dan wakilnya adalah karena calon
pilihan responden terhadap calon
gubernur
gubernur dan wakilnya. Dari 100
tersebut
memiliki
rincian
ini
kapasitas dan kapabilitas dalam
orang
memimpin (45%) walaupun ada
menggunakan hak pilihnya dalam
16.7%
responden
empat buah kabupaten di Propinsi
missing
(tidak
jawabannya). penyebab
dinyatakan memberikan
Sedangkan lainnya
faktor
responden
jawaban
Jambi
ditemukan
jawaban
yang
yang
frekuensi
beranekaragam.
responden
Untuk Kabupaten Muaro Jambi,
memilih calon gubernur dan wakil
dari 25 orang responden pada
gubernurnya adalah karena memiliki
umumnya
kesamaan daerah (9.2%), rayuan
cagub dan cawagubnya didasari
dari tim sukses (7.5%), cagub dan
karena calon gubernur tersebut
cawagub tersebut dianggap popular
memiliki kapasitas dan kapabilitas
responden
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
memilih
221 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi dalam memimpin (14 responden).
memiliki kesamaan asal daerah,
Sedangkan faktor lainnya adalah
memperoleh
karena
memilih
sembako/uang/jabatan/fasilitas
dan
cawagub
umum dank arena partai responden
serta
memiliki
mendukung cagub dan cawagub
kesamaan asal daerah dan program
pilihannya. Ternyata di Kota Jambi
yang
jawaban responden sangat variatif.
kewajiban
pemimpin, tersebut
cagub
populer
ditawarkan
kebutuhan Kabupaten
sesuai
dengan
responden.
Pada
Sarolangun,
dari
28
Walaupun
imbalan
secara
seperti
garis
besar
responden memilih karena calon
orang responden pada umumnya
gubernur
menjawab karena calon gubernur
kapasitas dan kapabilitas dalam
tersebut memiliki kapasitas dan
memimpin (55 responden) namun
kapabilitas dalam memimpin (17
ada
responden). Selain itu karena rayuan
mendasari
dari
karena
terhadap
memiliki kesamaan asal daerah dan
wakilnya
pengaruh dari hasil survey opini
kesamaan asal daerah, rayuan tim
publik.
sukses,
tim
sukses,
Di Jabung
serta
kabupaten
Barat,
dari
25
tersebut
banyak
memiliki
faktor
lain
pilihan calon
responden
gubernur
antara
cagub
yang
lain
dan
dan
karena
cawagub
Tanjung
tersebut
populer,
kewajiban
orang
memilih
pemimpin,
pengaruh
responden pada umumnya memilih
survey hasil opini publik, program
atas dasar calon gubernur tersebut
yang ditawarkan sesuai dengan
memiliki kapasitas dan kapabilitas
kebutuuhan
dalam memimpin (15 responden).
memperoleh imbalan dan karena
Sementara
yang lainnya
karena
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
responden,
222 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi partai responden mendukung cagub
tidak
dan cawagub tersebut.
sebanyak 26 orang. Berarti ada
Responden memilih salah
menggunakan
penambahan
jumlah
hak
pilih
responden
satu calon gubernur dan wakil
sebanyak 8 orang. Adapun alasan
gubernur pada pemilukada Propinsi
ke 26 responden tersebut tidak
Jambi tahun 2010 adalah atas dasar
menggunakan hak pilihnya adalah
sesuai
karena
dengan
keinginan
hati
tidak
terdaftar
nuraninya sebanyak 72,5%. Selain
pemilih
itu
saja
responden, tidak bisa hadir ke TPS
mengenalnya
sebanyak 10 responden dan tidak
atas
dasar
walaupun
ikut-ikutan
tidak
dengan
sebagai
(6,7%), ada pengaruh dari pihak
punya
tertentu
responden.
yang
megiming-imingi
sesuatu jika terpilih (4.2%) dan pengaruh Hanya
dari 13,3
keluarga %
yang
(3.3%). tidak
memberikan jawaban (missing).
frekuensi
pilihan
Secara
11
sebanyak
umum
5
sikap
responden terhadap gubernur dan wakil
gubernur
terpilih
pada
pemilukada Propinsi Jambi tahun
Ada keunikan tersendiri
2010 ini dapat menerima dengan
pada responden yang menjawab
baik (95.8%) dan yang missing
pertanyaan C4. Berdasarkan pada
(tidak memberikan jawaban) hanya
data jawaban pertanyaan C1 hanya
4.2% saja.
11 orang responden yang tidak
Ada
banyak
harapan
memilih dan 7 orang yang missing
yang diinginkan oleh responden
(tidak memberikan jawaban). Akan
terhadap calon gubernur dan wakil
tetapi responden yang menjawab
gubernur pilihannya. Dari 96.7%
pertanyaan C4 tentang alasannya
responden
yang
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
menjawab
223 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi pertanyaan
ini,
harapan
utama
sembako menjadi lebih murah,
responden adalah adanya perbaikan
pendidikan juga menjadi murah
infrastruktur jalan (34.2%), adanya
serta
pemerataan
memperhatikan
peningkatan
SDM masyarakat
kualitas
yang ada di
lebih
memikirkan keadaan
dan rakyat
Jambi terutama kelas menengah ke
Propinsi Jambi tanpa membedakan
bawah
suku, agama, dan ras (26.7%). Di
makmur dan sejahtera. Jika dilihat
samping
dari tingkat pendidikan responden,
itu
responden
juga
agar
masyarakat
berharap pada cagub dan cawagub
frekuensi
pilihannya,
adalah dengan tingkat pendidikan
adanya
diantaranya
peningkatan
aparatur
pemerintah
adalah pelayanan
SLTA
responden
adil
terbanyak
(42 responden) diikuti
terhadap
SD/sederajat dan tidak sekolah
masyarakat (9.5%) serta adanya
yang secara garis besar berharap
kesetaraan
adanya
antara
perempuan
laki-laki
dalam
20.8%
menjawab responden
infrastruktur
jalan dan pemerataan peningkatan
Namun
kualitas SDM masyarakat Jambi
responden
lain-lain memiliki
perbaikan
struktur
pemerintahan(5.8%). sebanyak
dan
karena harapannya
tanpa
membedakan
Sedangkan dengan
SARA.
untuk tingkat
responden pendidikan
masing-masing seperti menjalankan
akademi dan S1 atau lebih justru
amanahnya, menjalankan visi dan
berharap
misinya, kemudahan memberikan
peningkatan
kualitas
SDM
modal
masyarakat
Jambi
tanpa
usaha
perekonomian
bagi
peningkatan
masyarakat
dan
adanya
membedakan SARA.
membuka sektor lapangan kerja, NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
pemerataan
224 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi mengetahui visi dan misi calon
D. PENUTUP Berdasarkan lapangan
temuan
dapat
di
dsimpulkan
beberapa hal, antara lain: Pertama,
yang ada. Untuk
menindaklanjuti
serta melakukan proses perbaikan
bahwa
secara
kualitas
perempuan
ke
depan,
umum tingkat partisipasi perempuan
maka ada beberapa hal yang harus
di Propinsi Jambi dalam Pemilukada
dipertimpangkan
Gubernur Jambi tahun 2010 cukup
sebagai berikut:
tinggi jika merujuk kepada rata-rata
Pertama,
angka partisipasi perempuan secara
pemilih
nasional.
angka
dibandingkan
politik
secara
Walaupun
keterlibatan
pada
partai
terhitung masih sangat rendah.
antara
perempuan
jumlah
mayoritas
laki-laki,
kualitas
memiliki
lain
namun
masih
pendidikan
belum terutama
Kedua, tingkat dan bentuk
dalam pendidikan politik sehingga
partisipasi perempuan pada tiap-tiap
pilihan-pilihan politik tidak begitu
tahapan pemilukada bervariasi.
kuat.
Ketiga,
alasan
pemilih
perempuan
hak
pilihnya
utama
mengunakan
karena
faktor
kesadaran akan sosok pemimpin. Namun tingkatan
dari
pada
pendidikan,
Oleh karena itu perlu
diberikan
muatan
politik
bagi
kelompok perempuan dengan cara melakukan pendidikan terutama terkait dengan politik.
kelompok
Kedua,
Sosialisasi
semakin
tahapan pemilu perlu dilakukan
tinggi tingkat pendidikan perempuan
dengan menggunakan media yang
maka
besar
variatif
untuk
tradisional hingga yang modern.
semakin
kecenderungannya
dari
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
yang
bersifat
225 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi Sehingga bisa diterima oleh banyak
akhirnya
kalangan.
pemungutan suara. Oleh karena itu
Ketiga,
Kebutuhan
memilih
pemerintah
harus
hari
mendorong
akan sosok pimpinan, mestinya
perempuan
tidak
mengikuti informasi yang terkait
didasari
karena
faktor
ketiadaan figur, tetapi proses sudah
dengan
untuk
pada
jalannya
selalu
aktif
pemilukada.
harus dimulai dari seleksi dan
DAFTAR PUSTAKA Agun Gunanjar Sudasa, 2004. Urgensi Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung dan Problematikanya, Universitas Ahmad Dahlan: Yogyakarta, Aidul Fitriciada Azhari, tt, Agenda Konsolidasi Demokrasi: Perspektif Ketata Negarawan Makalah, Universitas Muhammadiyah: Surakarta, Arsal, Thriwaty. 2004. Partisipasi Politik Elit Agama Islam di Kota Magelang Usul Penelitian. FIS Unnes. Bryant
G. White, 1982, Manajemen Berkembang, LP3ES: Jakarta.
PembangunanUntuk
Negara
Budiardjo, Miriam, 1996, Demokrasi di Indonesia, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Budiardjo, Miriam, 1999, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Budiardjo, Miriam. 1981. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
227 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi Combs, James E., Nimmo, Dan, 1993, Propaganda Baru, Remaja Rosdakarya: Bandung. Depdikbud. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka Gaffar, Affan. 1990. Beberapa Aspek Pembangunan Orde Baru. Solo: Ramadhani Effendy, Onong, Uchjana, 1981, Dimensi-dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung. Huntington, Samuel P. dan Nelson, Joan. 1994. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta Jurnal Politika, Pencerahan Politik Untuk Demokrasi, Volume I No. 1 Mei 2005. Konstitusi, Majalah Mahkamah Konstitusi, No. 20, Agustus–Nopember 2007. Kumpulan Artikel Pilkada, KPUD, 2004. Mohammad Yamin, Jalan Panjang Menuju Pilkada Demokratis, Sebuah Catatan Pengantar, Laporan Pilkada 2005, KPUD Propinsi Jambi Moleong, Lexy J., 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, Remaja Rosdakarya, Bandung. Muhammad Asfar, Beberapa Pendekatan Dalam Memahami Perilaku Pemilih, Jurnal Ilmu Politik, Volume 16, Tahun 1996, Penerbit Kerja Sama Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Dengan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Pawito, 2007, Penelitian Komunikasi Kualitatif, PT LKiS Pelangi Aksara:Yogyakarta. Plano, Jack. C., Robert E. Riggs dan Helenan, S.Robbin, 1985, Kamus Analisa Politik, CV.Rajawali: Jakarta. NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010
228 Nisaul Fadillah: Potret Perempuan pada Pemilukada Propinsi Jambi Riswanda Imawan, 2005. Pilkada Sebuah Proses Kedewasaan, Makalah Diskusi Terbatas, Universitas Sebelas Maret: Surakarta, Rudiyanto, Doddy dan Sudjijono Budi, 2003, Manajemen Pemasaran Partai Politik, PT Citra Mandala Pratama: Jakarta. SUDARYANTI- Analisis Tentang Perilaku Pemilih Pada Pilkada Tahun 2005 di Surakarta 213 Sutopo, HB., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta.
UNS Press,
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang No. 22 tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Waspadaonline/html Widjaja, H. A. W., 2000, Ilmu Komunikasi, Pengantar Studi, Rineka Cipta, Jakarta. www.tranungkite.net/lama/d04/ummu_s23.htm
NAZHARAT Vol. IX No. 3, Desember 2010