Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
POLA PENGGUNAAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI DESA SEGARA KEMBANG DAN DESA TUNGKU JAYA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Hotnida Sitorus*, Milana Salim* dan Lasbudi Pertama Ambarita* Abstrak Kelompok etnis tradisional di Indonesia memiliki karakteristik dan identitas budaya yang berbeda, sehingga kemungkinan besar persepsi dan konsepsi masyarakat terhadap sumber daya nabati di lingkungan mereka juga berbeda, termasuk penggunaan tanaman sebagai obat tradisional. Studi ini mencoba untuk mengeksplorasi jenis tanaman obat lokal yang digunakan untuk mengobati penyakit tertentu dan pola penggunaan tanaman obat tradisional di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Penelitian ini merupakan studi non-intervensi dengan rancangan potong lintang yang dilakukan di Desa Segara Village Bunga dan tungku Jaya. Pengumpulan data melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dan observasi tanaman obat. Deskripsi pola penggunaan obat tradisional pada umumnya, orang menggunakan obat tradisional sebagai pelengkap obat lain untuk mengobati penyakit (Segara Village Bunga = 63%, Desa Jaya tungku = 84,3%). Jenis obat tradisional yang sering digunakan berasal dari tumbuhan (Segara Village Bunga = 98,8%, Desa Jaya tungku = 80,9%). Sebagian besar alasan penggunaannya karena tradisi leluhur dari generasi ke generasi (Desa Segara Kembang = 61,9%, Desa Jaya tungku = 47,2%). Tanaman obat tradisional biasanya berasal dari kebun sendiri (Desa Segara Kembang = 44%, Desa Jaya tungku = 58,3%). Penggunaan obat-obatan tradisional mayoritas digunakan dalam pengobatan penyakit (Desa Segara Kembang = 72,6%, Desa Jaya tungku = 91,7%). Bagian tanaman yang sering digunakan adalah umbi, akar, daun, buah, batang, bunga dan kulit batang. Kata kunci : obat tradisional, obat, tanaman, Ogan Komering Ulu
Abstract Traditional ethnic groups in Indonesia have a characteristic and distinct cultural identity, so most likely the perception and conception of society toward plant-based resources in their environment is also different, including the use of plants as traditional medicine. This research tries to explore the types of local medicinal plants used to treat specific diseases and usage behavior of traditional medicinal plants in Ogan Komering Ulu. This research is a non-intervention with cross sectional design conducted in Desa Segara Kembang and Desa Tungku Jaya. Data collection through interviews using a structured questionnaire and observation of medicinal plants. Description of the behavior of the use of traditional medicine in general, people use traditional medicine as a companion to other drugs to treat disease (Desa Segara Kembang = 63%, Desa Tungku Jaya = 84,3%). This type of traditional medicine often use derived from plants (Desa Segara Kembang = 98,8%, Desa Tungku Jaya = 80,9%). Most of the reason for its use due to the ancestral traditions from generation to generation (Desa Segara Kembang = 61,9%, Desa Tungku Jaya = 47,2%). Traditional medicinal plants are usually obtained from its own garden (Desa Segara Kembang = 44%, Desa Tungku Jaya = 58,3%). The use of traditional medicines majority used in the treatment of diseases (Desa Segara Kembang = 72,6%, Desa Tungku Jaya = 91,7%). Parts of the plant often used are tubers, roots, leaves, fruits, stems, flowers and bark. Key words : traditional medicine, drugs, plants, Ogan Komering Ulu
Tanggal masuk naskah : 24 Februari 2011 Tanggal disetujui : 5 April 2011
*Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Baturaja Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Jl. A. Yani Km.7 Kemelak Baturaja Tlp. (0735) 322774 email:
[email protected],
[email protected] , dan
[email protected]
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
PENDAHULUAN
tradisional di Indonesia mempunyai ciri-
Negara Indonesia menjadi salah
ciri dan jati diri budaya yang sudah jelas
satu pusat tanaman obat di dunia. Ribuan
terdefinisi, sehingga diduga kemungkinan
jenis tumbuhan tropis tumbuh subur di
besar persepsi dan konsepsi masyarakat
seluruh pelosok negeri. Belum semua
terhadap
jenis tanaman itu diketahui manfaat dan
lingkungannya berbeda, termasuk dalam
khasiatnya. Beragam jenis tumbuhan,
pemanfaatan tumbuhan sebagai obat
akar-akaran
tradisional(4).
lainnya
dan
diracik
bahan-bahan sebagai
jamu
alami
sumberdaya
nabati
di
untuk
Dinas Pertanian Kabupaten Ogan
menyembuhkan
berbagai
penyakit.
Komering Ulu (OKU) telah melakukan
Ramuan-ramuan
tersebut
digunakan
pembinaan pembudidayaan obat-obatan
untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap
tradisional
sehat, mencegah penyakit, dan sebagian
pelaksanaannya,
untuk
Kemahiran
masyarakat setempat dengan membuat
meracik bahan-bahan itu diwariskan oleh
tanaman obat keluarga (TOGA) dan
mempercantik
diri.
(1)
nenek moyang secara turun temurun . Kenyataan menunjukkan bahwa
di
masyarakat.
memanfaatkan umumnya
Dalam
dikerjakan
oleh
pekarangan.
tanaman
obat
Pada tersebut
dengan bantuan obat-obatan asal bahan
merupakan jenis tanaman obat yang
alam
sudah
tersebut,
masyarakat
dapat
biasa
dibudidayakan
oleh
mengatasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat. Namun dari pengalaman
yang dihadapinya. Hal ini menunjukkan
masyarakat
bahwa obat yang berasal dari sumber
pedesaan di Kabupaten OKU yang jauh
bahan alam khususnya tanaman telah
dari pelayanan kesehatan, masih banyak
memperlihatkan
jenis
peranannya
dalam
khususnya
tanaman
obat
masyarakat
tradisional
dalam
yang
penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan
dimanfaatkan
pengobatan
masyarakat(2).
beberapa penyakit yang dilakukan secara
Melonjaknya harga obat sintetis
turun temurun. Banyak tanaman tersebut
dan efek sampingnya bagi kesehatan
tumbuh liar di hutan atau kebun dan
meningkatkan kembali penggunaaan obat
bukan merupakan budidaya sehingga
tradisional
hanya masyarakat setempat saja yang
oleh
masyarakat
dengan
memanfaatkan sumberdaya alam yang
mengetahui
ada di sekitar. Sebagai langkah awal
menggunakannya
yang sangat membantu untuk mengetahui
pengobatan
suatu tumbuhan berkhasiat obat adalah
terpublikasi.
dari pengetahuan masyarakat tradisional (3)
secara turun temurun . Kelompok etnik
manfaatnya dalam
penyakit
dan
dan upaya belum
Penelitian ini mencoba menggali pola
penggunaan
tanaman
obat
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
tradisional dan jenis tanaman obat yang
Besaran
sampel
bersifat lokal spesifik yang dimanfaatkan
dengan menggunakan rumus sampel dari
oleh masyarakat OKU dalam mengobati
Lemeshow dkk. (1997), dengan tingkat
penyakit. Diharapkan hasil penelitian ini
kepercayaan
dapat bermanfaat untuk pengembangan
sebagai berikut :
bagi
pembuat
kebijakan
95%(5).
ditentukan
Rumus
sampel
(Z1/2α)2
obat tradisional Indonesia dan merupakan informasi
minimal
np.q b
program kesehatan dalam memantau pemakaian obat tradisonal di kalangan
Keterangan :
masyarakat.
n
=
jumlah sampel minimal
p
=
proporsi populasi persentase
METODOLOGI
kelompok I
Tempat penelitian berada di Desa
q
=
Segara Kembang Kecamatan Lengkiti dan
Desa
Tungku
Jaya
Kecamatan
(1-p) Z
=
Sosoh Buay Rayap Kabupaten OKU, dimana
di
kedua
desa
tersebut
proporsi sisa di dalam populasi
derajat konfidensi pada 95% (1,96)
b
=
persentase perkiraan membuat
merupakan daerah endemis malaria di
kekeliruan 10%
Kabupaten
dari
Berdasarkan perhitungan rumus
penelitian ini dapat diketahui jenis obat
sampel diketahui bahwa jumlah sampel
tradisional
oleh
minimal 96 orang untuk masing-masing
masyarakat dalam upaya pengobatan
desa. Sampel penelitian adalah Kepala
penyakit khususnya penyakit malaria,
Keluarga atau yang diwakili oleh salah
disamping itu karakteristik masyarakat di
satu anggota keluarga yang berusia >17
kedua desa memiliki perbedaan dimana
tahun.
mayoritas
penduduk
secara acak sederhana.
Kembang
merupakan
OKU.
yang
Diharapkan
digunakan
Desa
Segara
penduduk
asli
Penentuan
sampel
Penelitian
ini
dilakukan
merupakan
Kabupaten OKU sedangkan Desa Tungku
penelitian non inervensi dengan disain
Jaya
potong
yang
merupakan daerah transmigrasi mana
penduduk
merupakan
lintang.
Pengumpulan
data
dilakukan dengan wawancara langsung
pembauran antara penduduk setempat
kepada
dan penduduk pendatang (mayoritas suku
kuesioner
Jawa). Penelitian ini dilakukan pada tahun
wawancara, dilakukan observasi terhadap
2006. Populasi penelitian adalah seluruh
tanaman
penduduk yang berada di Desa Segara
responden, apabila tanaman tersebut
Kembang
ditanam di halaman atau kebun di dekat
dan
Desa
Tungku
Jaya.
responden terstruktur.
obat
yang
menggunakan Pada
digunakan
saat
oleh
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
rumah atau bahan yang berasal dari
(Desa Segara Kembang = 43%, Desa
hutan bila responden menyimpannya di
Tungku
rumah.
pekerjaan sebagai petani (Desa Segara
Jaya
=
44,9%)
dan
jenis
Kembang = 64%, Desa Tungku Jaya = Hasil
57,3%).
Karakteristik Demografi
bulan kebanyakan
Berdasarkan
wawancara
Segara Kembang = 43,8%, Desa Tungku
(Tabel 1) diketahui mayoritas responden
Jaya = 52,9%). Terdapat perbedaan suku
adalah
Segara
mayoritas di kedua desa, dimana di Desa
Kembang = 60%, Desa Tungku Jaya =
Segara Kembang mayoritas penduduk
64%), kisaran umur terbanyak adalah 25-
adalah Suku Komering (98%) sedangkan
50 tahun (Desa Segara Kembang = 67%,
di
Desa Tungku Jaya = 70,8%), dengan
penduduknya Suku Jawa (69,7%).
perempuan
hasil
Pendapatan masyarakat per
(Desa
Desa
Tungku
Jaya
mayoritas
tingkat pendidikan tamat Sekolah Dasar Tabel 1 Karakteristik Demografi Masyarakat Desa Segara Kembang dan Desa Tungku Jaya Kabupaten OKU Persentase Karakteristik Demografi Masyarakat Jenis kelamin laki-laki perempuan Umur < 25 tahun 25-50 tahun >50 tahun Pendidikan tidak pernah sekolah tidak tamat SD tamat SD tidak tamat SMP tamat SMP tidak tamat SLTA tamat SLTA akademi / PT Pekerjaan tidak bekerja ibu rumah tangga petani buruh/tukang wiraswasta
Desa Segara Kembang ( n = 100 )
Desa Tungku Jaya ( n = 100)
40 60
36 64
7 67 26
2,2 70,8 27
7 24 43 3 10 3 9 1
9 20,2 44,9 3,4 10,1 0 9 3,4
9 19 64 1 5
0 23,6 57,3 3,4 11,2
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
pegawai negeri sipil pegawai swasta Pendapatan < Rp. 300.000,Rp. 300.000,- s/d Rp. 600.000,> Rp. 600.000,Suku Komering Jawa Lampung Ogan Lahat Padang
1 1
4,5 0
43,8 32,8 23,4
52,9 31 16,1
98 1 1 0 0 0
2,2 69,7 0 21,3 5,6 1,1
Perilaku Pemakaian Tanaman Obat
secara turun temurun (Desa Segara
Tradisional
Kembang = 61,9%, Desa Tungku Jaya =
Perilaku
pencarian
pengobatan
47,2%). Bentuk tanaman obat tradisional
yang diketahui melalui wawancara (Tabel
yang
2)
bahwa
merupakan bahan segar (Desa Segara
pada
Kembang = 69%, Desa Tungku Jaya =
memberikan
masyarakat
di
gambaran kedua
desa
dipergunakan
87,5%).
sebagai pendamping obat lain untuk
tersebut pada umumnya diperoleh dari
mengatasi penyakit yang diderita oleh
kebun sendiri (Desa Segara Kembang =
pribadi atau keluarga
Segara
44%, Desa Tungku Jaya = 58,3%).
Kembang = 63%, Desa Tungku Jaya =
Kebiasaan mengkonsumsi tanaman obat
84,3%),
hanya
tradisional oleh masyarakat di kedua desa
menggunakan obat tradisional (bukan
tersebut tidak setiap hari (Desa Segara
sebagai pendamping obat lain) yaitu 18%
Kembang = 95,2%, Desa Tungku Jaya =
masyarakat Desa Segara Kembang dan
77,8). Penggunaan obat tradisional pada
1,1% masyarakat Desa Tungku Jaya.
umumnya
Jenis
pengobatan
sedangkan
obat
tradisional
yang
yang
sering
digunakan penyakit
obat
umumnya
umumnya menggunakan obat tradisional
(Desa
Tanaman
pada
tradisional
dalam (Desa
upaya Segara
digunakan adalah berasal dari tumbuhan
Kembang = 72,6%, Desa Tungku Jaya =
(Desa Segara Kembang = 98,8%, Desa
91,7%) dan selebihnya berguna untuk
Tungku
Mayoritas
pencegahan penyakit, menjaga stamina
alasan
tubuh dan sebagai perawatan kecantikan.
Jaya
responden
=
80,9%).
mengemukakan
penggunaannya karena tradisi leluhur
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
Tabel 2. Perilaku Masyarakat dalam Penggunaan Obat Tradisional di Desa Segara Kembang dan Desa Tungku Jaya Kabupaten OKU Perilaku Penggunaan Obat Tradisional Pengobatan yang dilakukan hanya menggunakan tanaman obat menggunakan tanaman obat dan obat lain pencarian pengobatan lainnya Jenis obat tradisional yang digunakan tumbuhan hewan lainnya Alasan penggunaan obat tradisional tidak punya uang untuk berobat ke petugas kesehatan saran teman kebiasaan leluhur mudah didapat di sekitar desa jawaban lebih dari 1 Lama penggunaan obat tradisional < 1 tahun 1-3 tahun > 3 tahun Bentuk obat tradisional yang digunakan bahan segar cair bubuk bahan segar dan cair Jumlah jenis tanaman obat menjadi ramuan 1 macam lebih dari 1 macam Asal informasi penggunaan obat tradisional coba-coba sendiri diberitahu keluarga dukun penyuluhan petugas kesehatan jawaban lebih dari 1 Cara mendapatkan tanaman obat dari kebun sendiri beli di toko obat di hutan jawaban lebih dari 1 Cara mengkonsumsi obat tradisional langsung dimakan/diminum diseduh dijadikan bubuk direbus lainnya jawaban lebih dari 1
Persentase Desa Segara Desa Tungku Kembang Jaya ( n = 100 ) ( n = 100) 18 63 19
1,1 84,3 14,6
98,8 1,2 0
80,9 3,4 1,1
2,4
2,8
25 61,9 9,5 1,2
27,8 47,2 2,8 19,4
7,1 2,4 90,5
34,7 13,9 51,4
69 22,7 0 8,3
87,5 4,2 2,8 5,6
41,7 58,3
38,9 61,1
1,2 89,3 1,2 4,8 3,6
6,9 80,6 5,6 1,4 5,6
44 2,4 22,6 31
58,3 2,8 18,1 20,8
14,4 6 7,1 7,1 21,4 44
19,4 2,8 4,2 34,7 6,9 31,9
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
Jenis Tanaman Obat Tradisional
bunga dan kulit batang. Kegunaan dari
Jenis tanaman obat tradisional yang
sering
masyarakat
dipergunakan
adalah
bagian
bahan-bahan tersebut dapat mengobati
oleh
berbagai macam penyakit dan untuk
tumbuhan
manfaat lainnya seperti pada Tabel 3 dan
berupa umbi, akar, daun, buah, batang,
Tabel 4.
Tabel 3. Jenis Tanaman Obat Tradisional yang Dipergunakan Masyarakat di Desa Segara kembang Kabupaten OKU No 1
Nama Tanaman Obat Tradisional Ubi kayu (air perasan ubi kayu)
Bagian Yang Digunakan Umbi
2 3
Akar kuning* Akar megah*
Akar Akar
4 5
Akar rumput* Daun Badak*
Daun Daun
6 7 8 9 10
Bambu Belimbing Brotowali Campa gantung* Duku
Air Buah Daun Daun Kulit buah
11
Jahe
Rimpang
12
Jambu biji
13 14 15 16 17
Kayu bahar* Kayu kuning kuning) Kayu labi-labi* Kayu Tembesi* Kencur
Daun Buah Kulit kayu Kulit kayu
18
Kumis kucing
19
Kunyit
(Nabar
Kulit kayu Kulit kayu Rimpang Daun
Rimpang
Kegunaan Mengobati Penyakit Tifus Kudisan Muntah-muntah, pneumonia, sakit perut, sariawan Sakit pinggang, menyegarkan badan Menghilangkan pembesaran limfa karena malaria Penurun panas, panas dalam Darah tinggi, pusing Rematik, malaria, demam Badan sakit-sakit Menambah nafsu makan, mengobati sakit pinggang, sakit kuning, sakit perut, demam, malaria dan gatalgatal. Rematik, demam, pegal-pegal, sakit perut, sehabis melahirkan, gatalgatal, ginjal, penyegar badan Diare, demam, gatal-gatal Penghalus wajah, diare Batuk, panas dalam Gatal-gatal, demam, malaria, beriberi, sakit kuning Sehabis melahirkan, maag Malaria Rematik, sehabis melahirkan, menghangatkan badan Meriang, pelancar buang air kecil, sakit pinggang, pegal linu, rematik, sakit kuning Obat gatal, sakit perut, maag, rematik, demam, pegal-pegal, setelah melahirkan, mudah buang air besar, diare, penyegar badan, ginjal, pelancar darah, sakit kuning
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
20
Lengkuas
Rimpang
21
Mahkota dewa
Daun
22 23
Manggis Mengkudu
Daun Buah
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Paku gajah* Pare Pasak bumi Pepaya Pinang Pisang Pisang mas Randu/kapuk Rumput kuman* Rumput lengkenih* Rumput Malaria* Rumput merdeka* Selasih Seledri Sereh Sirih
Batang Buah Daun Daun Buah Daun Daun Daun Daun Daun Daun Daun Biji Daun Batang Daun
Rematik, demam, sehabis melahirkan, penyegar badan, ginjal, batuk Darah tinggi, paru-paru, tumor, penyakit dalam, sifilis Kurang enak badan Obat maag, obat jerawat, gatalgatal/kaligata, hipertensi Malaria Malaria Rematik, pegal-pegal Maag, malaria, diare, tifus Obat cacing Bengkak / benjol Penurun panas Kompres demam Gatal-gatal Luka Malaria Luka Panas dalam Darah tinggi Penurun panas, setelah melahirkan Menghilangkan bau badan
Keterangan : * nama setempat (belum diketahui padanan kata dalam Bahasa Indonesia)
Tabel 4. Jenis Tanaman Obat Tradisional yang Dipergunakan Masyarakat di Desa Tungku Jaya Kabupaten OKU
1 2 3 4 5 6 7
Nama Tanaman Obat Tradisional Alpukat Anak pisang Asoka Bambu kuning Banglai (temu ireng) Bawang putih Beluntas
8 9 10 11 12 13
Binakhong* Celipukan/ciplukan Sosor bebek Delingo Duku Jahe
14
Jambu biji
Daun
15 16
Jambu mete Jamur merah
Daun Daun
No.
Bagian Yang Digunakan Daun Bonggol Bunga Umbi Rimpang Umbi Daun Daun Daun Daun Daun Kulit buah Rimpang
Kegunaan Mengobati Penyakit Sakit kepala, kencing batu, hipertensi Luka Hipertensi Hepatitis Pegal-pegal Sakit kepala, beri-beri Penghilang bau badan, penambah nafsu makan Obat luka, hipertensi, kencing batu Malaria Demam Penghangat Malaria Sakit perut, rematik, penghilang bau badan Menghaluskan kulit wajah, menghilangkan keriput Ginjal Paru-paru
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
17 18 19 20 21 22
Jeruk nipis Keci beling Kecubung Kelapa Kencur Kunyit
Buah Daun Daun Akar Rimpang Rimpang
23 24 25 26 27 28
Kunyit putih Lantanan Lidah buaya Mahkota dewa Mangkokan Mengkudu
Rimpang Akar Daun Daun Daun Buah
29 30 31 32 33
Meniran Pare Pasak bumi Daun Penisilin* Pepaya
34 35 36 37 38 39
Petai cina Pinang Pisang raja Plawi* Randu Sambiloto
Daun Daun Akar Daun Daun dan buah Daun Akar Jantung Kulit kayu Batang muda Daun
40 41
Seledri Sirih
Daun Daun
42
Sukun
Daun Buah
Sakit kepala, beri-beri Kencing batu, ginjal Rematik Kencing batu Sakit perut, penghilang bau badan Maag, demam, diare, obat koreng, masuk angin, rematik, pelancar ASI, penambah nafsu makan, menghaluskan kulit Keputihan Hipertensi Hipertensi Hipertensi, ginjal, diabetes Demam Maag, hipertensi, sesak napas, sakit kepala dan batuk darah Ginjal, malaria Malaria Malaria, sakit pinggang Luka Malaria, darah tinggi Menghilangkan jerawat dan keriput Kencing batu, rematik Maag Malaria Sakit mata Penambah daya tahan tubuh, malaria, demam dan tifus Hipertensi Hipertensi, batuk, pengering luka, alergi, sakit mata, sakit gigi, penghilang bau badan Lever Gatal-gatal
Keterangan : * nama setempat (belum diketahui padanan kata dalam Bahasa Indonesia)
PEMBAHASAN
pengobatan
Obat herbal telah diterima secara
kedua
primer(6).
desa
pada
Masyarakat umumnya
di
(Desa
luas di hampir seluruh negara dunia.
Segara Kembang = 63%, Desa Tungku
Menurut WHO, negara-negara bagian di
Jaya = 84,3%) menggunakan tanaman
Afrika,
obat
Asia
dan
Amerika
menggunakan
obat
herbal
pelengkap mereka
pengobatan terima.
sebanyak menggunakan
obat
sebagai
primer
Bahkan
80%
Latin
di
dari herbal
sebagai
pendamping
obat
lain
(berupa pil atau bentuk lainnya dengan
yang
cara membeli di warung atau dari petugas
Afrika
kesehatan) untuk mengatasi penyakit
populasi
yang diderita oleh pribadi atau keluarga,
untuk
sedangkan yang hanya menggunakan
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
obat
tradisional
(pengobatan
primer)
lantanan, lidah buaya dan daun sirih.
hanya 18% masyarakat Desa Segara
Menurut
penelitian,
ternyata
buah
Kembang dan 1,1% masyarakat Desa
mengkudu, seledri, belimbing buah, daun
Tungku Jaya.
tapak dara (Vinca alba), mentimun telah
Mayoritas masyarakat Desa Segara
diteliti khasiatnya terhadap tekanan darah
Kembang dan Desa Tungku Jaya yang
tinggi9 ditambahkan hasil penelitian lain
menggunakan tanaman obat tradisional
bahwa daun alpukat juga mempunyai
sebagian besar berusia 25-50 tahun dan
khasiat
tingkat pendidikan tamat Sekolah Dasar
menurunkan
(10)
tinggi
tekanan
darah
.
dengan pendapatan < Rp. 300.000,-.
Dlingo (bahasa setempat Delingo)
Menurut hasil SUSENAS 2001 bahwa
terutama bagian daunnya dipergunakan
sejumlah 18% masyarakat yang berusia
oleh masyarakat Desa Tungku Jaya
15-55 tahun, 19% masyarakat dengan
sebagai
penghangat
tingkat pendidikan tamat Sekolah Dasar,
Dlingo
berkhasiat
dan
kurang
penenang, obat lambung dan obat limpa,
300.000,-)
disamping itu merupakan bahan baku
18%
mampu
masyarakat
(pendapatan
yang
(7)
sebagai pengguna obat tradisional .
dipergunakan
bervariasi
menurut
oleh
masyarakat
khasiat
Rimpang
sebagai
obat
kosmetika dimana rimpang dan daun
Bagian tumbuhan tanaman obat yang
tubuh.
yang
Dlingo
mengandung
saponin
flavonoida, disamping
itu (11)
mengandung minyak atsiri
dipercayai oleh masyarakat secara turun
dan
rimpangnya .
Tanaman
obat
tradisional
yang
dipakai
oleh
masyrakat
untuk
temurun yang berbeda untuk tiap-tiap
biasa
penyakit yaitu daun, batang, umbi, akar,
mengobati malaria yaitu daun badak, kulit
bunga dan buah, bahkan ada yang
kayu tembesi, batang paku gajah, daun
memanfaatkan
tertampung
rumput malaria, kulit buah duku, kulit kayu
dalam batang pohon misalnya air di
plawi, brotowali, buah dan daun pare,
dalam batang bambu. Bagian tumbuhan
daun
yang dapat dipergunakan sebagai obat
Beberapa tanaman obat yang banyak
sangat bervariasi bisa dari akar, batang,
dimanfatkan sebagai bahan baku untuk
daun, umbi dan lain-lain(8).
penyembuhan
penyakit
dimanfaatkan
dalam
Tanaman
air
obat
yang
tradisional
yang
pepaya
dalam
dan
skala
daun
meniran.
malaria
baik
skala
industri
rumah
tangga
dipergunakan masyarakat di kedua desa
maupun
untuk mengobati penyakit darah tinggi
antara lain pare, papaya dan meniran(12).
(hipertensi) adalah mengkudu, seledri,
Daun pepaya berkhasiat sebagai obat
belimbing buah, daun alpukat, daun
malaria dan menambah nafsu makan
mahkota dewa, bunga asoka, binakhong,
dimana bahan kimia yang terkadung
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
adalah alkaloida, saponin, flavonoida dan
KESIMPULAN DAN SARAN
polifenol(11). Berbagai macam tananam obat yang
dipergunakan
oleh
sereh, air dalam batang bambu, brotowali, kulit buah duku, daun jambu biji, kayu kuning, kunyit, lengkuas, daun pisang mas, daun randu, daun sosor bebek dan mangkokan.
mengandung
Masyarakat
masyarakat
dalam mengobati sakit demam antara lain
daun
Kesimpulan
Daun
alkaloida,
sereh saponin,
flavonoida, polifenol dan minyak atsiri berkhasiat sebagai obat demam, obat kumur dan pencegah muntah, sedangkan hasil penelitian tanaman obat bahwa daun randu yang mengandung saponin, flavonoida dan tanin berkhasiat sebagai obat batuk, obat mencret dan sebagai penguat rambut(11). Daun sosor bebek
di
Desa
Segara
Kembang dan Desa Tungku Jaya pada umumnya menggunakan tanaman obat tradisional secara murni atau dengan menggabungkan dengan obat lainnya dalam
upaya
pengobatan
penyakit.
Penggunaan tanaman obat dalam upaya pengobatan penyakit merupakan warisan kebiasaan turun temurun dari nenek moyang mereka. Bagian tumbuhan yang dipakai berupa daun, batang, umbi, akar, bunga dan buah. Tanaman obat pada umumnya berasal dari kebun sendiri namun sebagian diperoleh dari hutan sekitar
desa
yang
dipakai
untuk
mengobati berbagai penyakit.
yang mengandung saponin, flavonoida dan tanin juga berkhasiat menurunkan demam(13).
Perlu
Tanaman obat seperti halnya obat buatan
pabrik
dikonsumsi
memang
sembarangan.
tak
bisa
Tetap
ada
dosis yang harus dipatuhi seperti halnya resep
dokter.
Efek
samping
obat
tradisional relatif lebih kecil jika digunakan secara tepat, yang meliputi kebenaran bahan, ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan,
Saran
ketepatan
cara
diupayakan
terhadap
penelitian
tanaman
teridentifikasi
dan
obat diduga
lanjutan yang endemis
ataupun jarang ditemukan di tempat lain. Dengan harapan apabila terbukti memiliki kandungan yang berkhasiat sebagai obat menurut uji klinis, maka perlu dilakukan pengembangan
dan
pembudidayaan
terutama tanaman yang diambil dari hutan agar tidak punah.
penggunaan, ketepatan telaah informasi dan
tanpa
penyalahgunaan
obat
tradisional itu sendiri(14).
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Jurnal Pembangunan Manusia Vol.5 No.1 Tahun 2011
DAFTAR PUSTAKA 1. Anonimus. Obat Tradisional Dan Tanaman Obat di Indonesia, Ditelusuri dari: http:/www.ubb.ac.id/menulengkap.php ?judul=obat%20Tradisional%20dan% 20Tanaman%20Obat%20di%20Indon esia&&nomorurut_artikel=293 (diakses 1 September 2010) 2. Tukiman. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Untuk Kesehatan Keluarga. Ditelusuri dari : http://library.usu.ac.id/download/fkm/fk m-tukiman.pdf (diakses 1 September 2010) 3. Dharma A., Uji Bioaktifitas Metabolit Sekunder. Makalah Workshop Peningkatan Sumber Daya Alam Hayati dan Rekayasa Bioteknologi. FMIPA UNAND, Padang 2001 4. Rifai MA., Pemasakinian Etnobotani Indonesia : Suatu Keharusan demi Peningkatan Upaya Pemanfaatan, Pengembangan dan Penguasaannya. Prosiding Seminar Nasional Etnobotani III ( 5-6 Mei 1998, Denpasar-Bali)1998: 352-356.
8. Wijayakusuma Hembing HM., Delimartha S., Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Darah Tinggi, Penebar Swadaya, Cetakan ke 4, Jakarta 1994. 9. Sarodja., Identifikasi Fraksi Polar Biji Psophocorpus Tetraganolobus (1) De dan Pengaruhnya Terhadap Tekanan Darah Kelinci Secara Invivo, Yogyakarta : Fakultas Farmasi, UGM 1998. 10. Santoso SS., Suharjo., Obat Tradisional Untuk Penyakit Tekanan Darah Tinggi Dari Pengobatan Tradisional (BATTRA) Di DKI Jakarta, D.I Yogyakarta dan Surabaya. Media Litbang Kesehatan Volume XIII No. 1 Tahun 2003 hal. 6-13 11. Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Litbang Kesehatan., Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 1, Jakarta 2000. 12. Mursito B., Ramuan Tradisional Untuk Penyakit Malaria, Penebar Swadaya, Jakarta 2002.
5. Lemeshow, S., Hosmer Jr, DW., Klar, J., dan Lwanga, SK. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah Mada University Press. 1997
13. Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI Badan Litbang Kesehatan., Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid (IV), Jakarta 2000.
6. WHO., Traditional Medicine, Ditelusuri dari : http://www.who.int/mediacentre/factsh eets/fs134/en/ (diakses 1 September 2010)
14. Sari, LORK., Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfat Dan Keamanannya Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1, April 2006 01-07
7. Supardi S., Jamal S., Raharni., Pola Penggunaan Obat, Obat Tradisional, Dan Cara Tradisional Dalam Pengobatan Sendiri Di Indonesia. Ditelusuri dari http://apotekputer.com/ma/index.php? option=com_content&task=view&id=1 31&itemid=63 (diakses 1 September 2010)
Hotnida Sitorus*, Milana Salim*, Lasbudi Pertama Ambarita* : Pola Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Di Desa Segara Kembang Dan Desa Tungku Jaya Di Kabupaten Ogan Komering Ulu.