PILDACIL 1 RASULULLAH TELADAN UMMAT
ُللا َُو َب َر َكاته ُاَل َّسالَمُ َعلَيْك ُْم َُو َرحْ َمةُ ّه وبعد.حمدا شكرا هلل الحول والقوت إال باهلل Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…. Sebagai ummat yang mengharap syurganya Allah, kita semua wajib mengimani bahwa Rasulullah Muhammad adalah utusan Allah. Dua kalimat Syahadat “ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADUANNA MUHAMMADARRASULULLAH” merupakan ikrar janji yang selalu kita lantunkan dan harus kita buktikan. Rasulullah Muhammad adalah rasul terakhir yang telah membawa syari’at yang lengkap…tidak kurang sedikitpun sebagai pedoman hidup manusia yaitu Diinul Islam. So…berhati-hatilah saudaraku….!!! Jika ada manusia sepeninggal rasulullah Muhammad SAW yang mengaku-aku sebagai Nabi/Rasul, itu adalah golongan syetan yang sesat dan akan menyesatkan kita. Saudaraku-saudaraku rahimakumullah Allah telah bersabda dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 21:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah”
Saudara-saudaraku…., Nabi Muhammad adalah sosok manusia mulia dan sempurna untuk dijadikan teladan hidup. Seluruh manusia di dunia ini bahkan orang-orang kafir-pun mengakui seberapa tinggi akhlak nabi kita tercinta ini. Beberapa contoh teladan Rasulullah SAW bagi kita para pelajar adalah sebagai berikut:
Pertama, Rasulullah itu orang yang JUJUR. Setiap tutur katanya tidak pernah bohong, lisan rasulullah tidak pernah digunakan untuk memfitnah ataupun menggunjing orang lain. Kejujuran rasulullah tersebut telah diakui oleh seluruh jazirah arab kala itu, sehingga Rasulullah dijuluki sebagai Al-AMIN dan Allah juga telah mengkaruniakan kepadanya sifat As-SIDDIQ (JUJUR) dan AMANAH (dapat dipercaya). Kedua, Rasulullah itu orang yang LEMBUT DAN PENYAYANG Setiap ucapan yang keluar dari lisan Rasulullah adalah suatu kebaikan. Rasulullah tidak suka berkata kasar…..rasulullah tidak suka marah……baik itu kepada orang tua, guru, ataupun yang lainnya. Setiap tutur katanya selalu menyejukkan dan menenangkan hati setiap yang mendengarkannya. Ketiga, Rasulullah itu orang yang RAJIN BELAJAR Rasulullah juga mempunyai sifat FATHONAH dan TABLIGH. Ia merupakan manusia yang cerdas dan pintar. Semangatnya untuk belajar dan menyampaikan ajaran islam telah kita rasakan buktinya hingga saat ini. Bahkan rasulullah pernah bersabda: MAN ARAADADDUNYA FA’ALAIHI BIL ‘ILMI..WAMAN ARAADAL AKHIROTA FA’ALAIHI BIL ‘ILMI…. WAMAN ARAADA HUMA FA’ALAIHI BIL ‘ILMI Artinya: “Barangsiapa mengharapkan kebahagiaan dunia maka harus ber-Ilmu, Barangsiapa mengharapkan kebahagiaan akhirat maka harus ber-Ilmu, dan Barangsiapa mengharapkan kebahagiaan keduanya (dunia & akhirat) maka harus ber-Ilmu” Saudara-saudaraku yang dicintai Allah. Demikian tadi yang dapat saya sampaikan..mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang JUJUR, DAPAT DIPERCAYA, CERDAS, dan AMANAH, sehingga kita semua akan menjadi generasi muda islam yang sukses di dunia dan sejahtera di akhirat. Aamiin Ya Rabbal “aalamiin. Billaahit- taufiq wal hidayah…
ُللا َُو َب َر َكاته ُواَل َّسالَمُ َعلَيْك ُْم َُو َرحْ َمةُ ّه
PILDACIL 2 GENERASI ISLAMI
ُللا َُو َب َر َكاته ُاَل َّسالَمُ َعلَيْك ُْم َُو َرحْ َمةُ ّه وبعد.حمدا شكرا هلل الحول والقوت إال باهلل Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah…. Generasi islami bukanlah generasi yang hanya bermalas-malasan……bukanlah generasi yang suka bolos sekolah….bukan juga generasi yang suka tawuran….apalagi generasi yang berani terhadap guru dan orang tuanya. Generasi islami adalah generasi mulia dambaan ummat. Generasi yang akan menegakkan kalimat tauhid di muka bumi…generasi yang akan menjunjung tinggi kemuliyaan dan kehormatan orang tua, keluarga, bangsa dan agama. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 36 yang artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua” Saudara-saudaraku yang dicintai Allah. Berdasarkan ayat tersebut terlihat jelas bahwa ciri-ciri generasi islam adalah: Pertama. Mempunyai kepribadian islami Generasi muda islami harus mempunyai keimanan yang kuat. Keimanan yang kuat itu seperti apa???? Keimanan yang kuat diwujudkan diantaranya dengan: Mendirikan sholat lima waktu, Berbusana islami dan tidak mengumbar aurat, selalu makan dan minum makanan yang halal, serta berakhlak mulia. Sebagaimana Hadis Rasulullah SAW: “Mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” Kedua, Cerdas dan Tak Kenal Lelah Menuntut ilmu Kita semua terutama pemuda hendaklah senantiasa menempa diri dan secara terusmenerus mencari ilmu dan mengamalkannya. Tanpa ilmu pemuda akan tertinggal. Islam
mengajak manusia untuk menguasai ilmu, dalam ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya : “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. 96 Al-‘Alaq : 1-4).
Ketiga, Amanah dan Berjiwa pemimpin IA adalah generasi siap bertanggung jawab terhadap segala aktifitas dalam kehidupannya dan terhadap apa yang dipimpinnya. Baik pemimpin bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, bahkan umat di seluruh dunia. Mereka mengerti betul bahwa hidupnya sarat dengan amanah, dan kelak harus dipertanggung jawabkan kepada Sang Kholiq, Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda : “Dan amir itu adalah pemimpin yang mengurusi urusan umat, dan dia bertanggung jawab dengan segala urusannnya.” (HR. Muslim).
Keempat, Berbakti kepada Kedua Orangtua Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu kunci sukses generasi islami. Bayangkan saudara-saudaraku!!! Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira.Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita! Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?” “Ibumu,” jawab Nabi singkat. ”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali bertanya. “Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang sama. “Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya. “Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali. “Lalu siapa, wahai Nabi?” “Ayahmu.”
Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi islami shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka:
ْ اَللّه َُّم ص هغيْرً ا َ ُْاغفهرُْ لهيُْ َُو ل َهوالهدَيَُّ َوارْ َحمْ ه َما َك َما َر َّب َيانهي Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala aku masih kecil. Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Billahit-taufiq wal hidayah..
ُللا َُو َب َر َكاته ُواَل َّسالَمُ َعلَيْك ُْم َُو َرحْ َمةُ ّه