Kewirausahaan II Modul ke:
03 Fakultas
FEB Program Studi
Manajemen
PERMASALAHAN DALAM MEMULAI BISNIS & RISIKO MENJANKAN BISNIS by Syahlan A.Sume
KELEMAHAN BERWIRUSH • PENDAPATAN TDK PASTI & RISK • BEKERJA KERAS & WKT/JAM KERJA PANJANG • KUALITAS HIDUP MSH RENDAH S/D USAHANYA BERHASIL---SBB HRS BERHEMAT • TANGGUNG JAWAB SANGAT BESAR, BANYAK KEPUTUSAN YANG HARUS DIBUAT WALAU KURANG MENGUASAI PERSOALAN
SIKAP NEGATIF MASYARAKAT THD WIRAUSAHA AGRESIF EKSPANSIF BERSAING EGOIS TIDAK JUJUR KIKIR PENGHASILAN TIDAK STABIL KURANG TERHORMAT PEKERJAAN RENDAH
BEBERAPA FAKTOR KRITIS U MEMULAI USAHA BARU • PERSONAL, YI ASPEK KEPRI : MOTIVASI, KEADAAN EKONOMI, KEADAAN LAPANGAN KERJA • SOSIOLOGICAL, YI HUB DG ORANG : • TANGGUNG JAWAB THD KEL. • ENVIRONMENTAL, YI. HUB. DG LINGKUNGAN : SPIRIT, ENERGI DAN OPTIMIS
• Pertama adalah keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusus, dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambilan keputusan • Kedua adalah variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variable keuangan lainnya, dan • Ketiga adalah kemungkinan dari sebuahan masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan, seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industry
1. Risiko Murni Risiko asset fisik. Risiko karyawan. Risiko legal.
2.
Risiko spekulatif Risiko pasar. Risiko kredit. Risiko likuiditas. Risiko operasional.
• Memperkecil risiko • Keputusan untuk memperkecil risiko adalah denan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisasinya agar risiko tersebut tidak bertambah besardi luar dari control pihak manajemen perusahaan. Karena mengambil keputusan di luar dari pemahaman manajemen perusahaan maka itu sama artinya dengan melakukan keputusan yang sifatnya spekulasi.
• Mengalihkan risiko • Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya.
•
Mengontrol risiko
Keputusan mengontrol risiko adalah dengan cara melakukan kebijakan antisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi. Kebijakan seperti ini biasanya dilakukan dengan memasang alat pengaman atau pihak penjaga keamanan pada tempattempat yang dianggap vital. Seperti memasang alarm pengaman pada mobil, alarm kebakaran pada rumah dan menempatkan satpam pada siang atau malam hari. •
• Pendanaan risiko => Keputusan pendanaan risiko adalah menyangkut penyediaan sejimlah dana sebagai cadangan (reserve) guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari seperti perubahan nilai tukar dolar terhadap mata uang domestic di pasaran. Maka kebijakan sebuah perbankan adalah harus memiliki cadangan dalam bentuk mata uang dolar sehingga jumlah perkiraan akan terjadi kenaikan atau perubahan tersebut.
Risiko yang timbul merupakan bentuk dari realita yang terjadi yang mana risiko itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan terjadi dalam jumlah yang sangat minim. Mengantisipasi kondisi ekonomi yang sering berubah dan tak menentu seperti kondisi fluktuatif pada Negara Indonesia dan beberapa perusahaan swasta karena memiliki tingkat hutang valas tinggi.
permasalahan risiko tidak akan bisa di petakan dan dicari solusinya jika setiap pihak saling tidak mau bekerjasama, karena dengan bekerjasama setiap masalah akan lebih mudah dicari solusinya. Saling bekerjasama untuk memetakan risiko (risk maping) Saling bekerjasama untuk memberikan solusi dan memilih satu alternative solusi yang terbaik untuk dijadikan rekomendasi Dan saling bertanggung jawab untuk menyelesaikan risiko hingga selesai
Manajemen perusahaan adalah mereka yang bekerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam mengelola dan mengatur perusahaan dengan mempergunakan ilmu dan seni mereka dengan tujuan mampu memuaskan kepentingan para stakeholders. Stakeholders adalah individu-individu dan kelompokkelompok yang dapat mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh, hasil-hasil strategis yang diperoleh dan yang memiliki klaim-klaim yang dapat dipaksakan ke kinerja satu perusahaan. Stakeholders sering disebut juga sebagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
Syahlan A. Sume,SE,MM