KIAT MEMULAI BISNIS BAGI PEMULA Untuk anda para entrepreuneur muda
Agus Nugroho
KIAT MEMULAI BISNIS BAGI PEMULA Untuk anda para entrepreuneur muda
Agus Nugroho
2
Motivasi Diri About me Bermimpi besar terkadang sangat mudah sekali. Namun memulai sesuatu yang kita impikan tidak semudah memimpikannya. Membangun mimpi yang besar adalah motivasi bagi diri kita. Namun juga bisa menjadi penghancur diri manakala apa yang kita impikan tidak segera kita laksanakan. Banyak orang gagal setelah mencoba berusaha untuk mewujudkan apa yang mereka inginkan… dan itu kegagalan itu jauh lebih baik dibandingkan orang yang hancur pengharapannya karena terus bergelut dengan mimpi besar yang tidak sedikitpun di cobanya untuk diwujudkan. Tulisan-tulisan bisnis ini mungkin hanya tulisan sederhana, simpel dan bahkan sebagian hanya tulisan ’sampah’ yang bermakna untuk penulisnya saja. Selebihnya mudah-mudahan dari sekian banyak artikel ini akan bermanfaat bagi yang membacanya. Memberikan kontribusi yang positif… itulah yang menjadi spirit dalam melaksanakan pekerjaan apapun. Paris Van java, Januari 2008 Salam
Agus Nugroho
[email protected]
3
Dari Penulis Dalam setiap awal buku yang saya tulis, saya selalu memberikan pengantar bahwa saya adalah orang yang tidak mau terkungkung oleh disiplin keilmuan saya ketika kuliah. Terbiasa bebas berfikir dan membiarkan diri saya melakukan pembelajaran terhadap segala hal yang saya sukai dan saya jalani. Fikir saya ini lebih ringan dari pada kita tersekat untuk kemudian ‘mati kutu’ tidak bisa berkreasi dan berkontribusi untuk diri saya dan orang lain. Buku ini merupakan tulisan ringan tentang pandangan saya dalam dunia bisnis mikro yang notabene merupakan tulang punggung penggerak perekonomian masyarakat. Awalnya tulisan-tulisan saya yang berkenaan dengan kiat bisnis saya munculkan melalui kolom bisnis pada blogs saya. Namun ketika ada teman yang menawarkan untuk dibuat menjadi sebuah buku, saya berfikir ini adalah tantangan tersendiri tentang bagaimana menghadirkan pandangan saya ini untuk teman-teman para entrepreneur muda yang tidak rutin atau bahkan tidak berkesempatan untuk selalu online melalui internet. Pandangan ini mudah-mudahan bukan hanya sekedar hadir melalui tulisan ini saja sebagai ‘cuap-cuap’. Tetapi saya temukan langsung melalui pelajaran-pelajaran yang saya dapati ketika ‘ belajar berbisnis’ dan mempelajari perilaku bisnis yang ada di lapangan. Rasa malu menghinggapi saya ketika awal mulai menyusun buku ini. Saya bukan pengusaha besar dan sukses yang terhitung dengan financial dan asset. Tapi dengan prinsip
4
sederhana yaitu mencoba berbagi dan turut memberikan kontribusi positif bagi siapa saja yang membuat saya mencoba menyusunnya menjadi sebuah buku. Selamat membaca.
Penulis
5
Inspiring Story Belajar dari Honda Belajar dari kesuksesan seseorang bisa jadi merupakan pembuka jalan sukses bagi anda. Hikmahnya kita bisa melihat proses bagaimana jatuh bangunnya sebuah usaha yang dirintis, bagaimana sebuah kegagalan dapat terjadi, bagaimana faktor motivasi dari owner untuk tetap ’survive’ dan terus melanjutkan usahanya. Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi… Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”. Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri “kerajaan” Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan. Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebihlebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. “Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih,karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever.
6
Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjamjam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu . Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut
7
malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif.. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota , karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel. Kuliah Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel,memprakteka n pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. “Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali
penjelasan
bertele-tele
tentang
hukum
makanan
dan
pengaruhnya,” ujar Honda, yang gandrung balap mobil.
8
Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota . Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” - cikal bakal lahirnya mobil Honda - itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia. Bagi Honda, janganlah melihat
9
keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalankegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. 5 Resep keberhasilan Honda : 1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda. 2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi. 3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin. 4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis. 5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama. src: http://blog. myquran.org/ wirausaha/ archives/ 4
10
Daftar isi Pengantar Penerbit ............................................................................3 Dari Penulis ........................................................................................4 Daftar isi.............................................................................................6 .........................................................................................................14 6 Tips Analisis Awal memulai Bisnis .................................................15 Dari mana Ide Bisnis muncul? ..........................................................19 .........................................................................................................21 Mental berbisnis ...........................................................................22 Mengalahkan rasa malu (Bagian I) ..................................................25 .........................................................................................................28 Mengalahkan Rasa Malu (Bagian 2) ...............................................29 Komunitas Bisnis ..............................................................................32 Engineering mindset .......................................................................35 Menjual ide ......................................................................................38 Berlatih berfikir dengan PETA ..........................................................42 .........................................................................................................45 Jalan-jalan ........................................................................................46 Taswir dan Moment Bisnis ...............................................................50 Internet dan Bisnis anda ..................................................................53 Launching.........................................................................................56 11
12
1 Mengetahui posisi anda
Gambar diatas hanya sekedar mengingatkan tentang bagaimana posisi anda.
Setiap
orang
pada
dasarnya
mempunyai
peluang
untuk
memposisikan diri seperti pada gambar diatas. Penting sekali untuk menentukan dimana posisi anda ketika nada akan memulai berbisnis. Ada yang harus difahami terlebih dahulu. Apakah anda sebagai pebisnis mandiri (self), pekerja (Employer), pebisnis (Bisnisman) atau pemodal (investor). Hal ini dimaksudkan agar anda tahu kedepannya untuk menempatkan diri anda dan mengatur perencanaan bisnis. Mari kita kenali satu persatu posisi diatas. Pebisnis mandiri (self) Bagi anda yang tertarik dengan tipe ini maka anda ketika menjalankan bisnis akan membutuhkan waktu yang tak terbatas (full time). Waktu anda
13
akan terserap habis untuk memikirkan, nerencanakan dan menjalankan bisnis. Anda juga akan berfungsi sebagai sales atau marketer bagi usaha anda. Dari sisi manajemen anda akan mempunyai kekuasaan sendiri untuk menentukan bisnis anda, anda yang merencanakan dan anda pula yang menjalankan. Kebebasan yang anda miliki akan memberikan keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah masalah keamanan bisnis anda. Anda akan dengan merencanakan keuangan anda dengan memperhatikan faktor keamanan. Singkatnya anda berperan sebagai
Solo player yang juga harus
merencanakan modal anda dalam menjalankan usaha. Salah satu yang anda pertaruhkan dalam usaha anda kali ini adalah diri anda sendiri. Kepercayaan costumer terhadap anda menjadi modal penentu kesuksesan bisnis anda. Kepuasan pelanggan menjadi faktor utama yang harus anda perhatikan. Pada posisi ini anda harus memahami apa yang disebut dengan Costumer Relationship Management (CRM). CRM adalah sebuah cara untuk lebih detail dalam mengenali Costumer kita. Lebih jauh mengenai CRM akan dibahas pada bagian yang membahas Costumer Service.
14
Pekerja (Employer) Posisi ini pasti anda sudah mengetahuinya. Untuk itu posisi ini sengaja tidak akan saya bahas lebih jauh. Hanya sekedar menyimpulkan dari posisi ini. Singkatnya anda bekerja terhadap orang lain, menjalankan bisnis orang lain, mendapat bayaran dari pekerjaan anda yang besarnya ditentukan oleh bos, menjadi pelaksana dari sebuah sistem dan kebijakan bisnis. Namun anda tidak perlu repot memikirkan masalah manajemen, modal dan keamanan. Pebisnis (Bisnisman) : mempunyai kebebasan, marketing, part time, team player, kesabaran. Posisi ini menempatkan anda bukan lagi sebagai solo player. Anda bisa menjado bos atau bagian dari tim (tergantung besarnya kontribusi anda). Anda akan bekerja secara team player dimana anda membuat aturan perusahaan, manajemen, strategi bisnis dan marketing hingga kebijakan yang terkait dengan masalah keuangan/modal. Namun bukan berarti semuanya dalam satu atap manajemen, anda bisa jadi secara struktur bekerja sendiri, namun untuk menopang bisnis anda, ada orang lain yang turut serta terlibat dalam bisnis anda dan dia memperoleh keuntungan. Dari sisi kebebasan, posisi ini masih memungkinkan anda untuk menentukan kebebasan anda dalam menjalankan bisnis anda. Hanya saja ditentukan bersama-sama dalam tim. Posisi ini sangat memerlukan kesabaran. Sebab dalam posisi ini masalah justeru muncul bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam (tim), yaitu dalam menentukan berbagai ‘kontrak kerjasama’.
15
Pemodal (Investor): Posisi ini menempatkan anda sebagai penyedia dana. Anda harus menyediakan modal untuk
keberlangsungan sebuah bisnis. Anda bisa
bertindak sebagai solo player jika semua modal ditanggung oleh anda atau sebagai bagian dari investor jika modal yang dikeluarkan secara bersamasama dengan investor lainnya. Tugas utama seorang investor sebelum berinvest adalah melakukan analisis yang lengkap mengenai prospek bisnis yang akan didanai. Kejelian dalam menganilisis merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk menjamin tingkat keamanan berinvest. Hal ini memungkinkan terjadi sebab ide untguk berbisnis bisa jadi datangnya bukan dari anda sebagai investor. Tetapi dari orang lain sebagai pemberi ide atau gagasan bisnis yang nantinya akan bertindak sebagi tim menejeman yang akan menjalankan usaha. Anda akan memperoleh kebebasan dalam menentukan kebijakan bisnis anda selama anda meyakini bisnis ana prospektif dan resikonya telah anda perhitungkan, sementara untuk manajemen anda bisa menyerahkannya kepada orang lain yang anda bayar untuk menjalankan bisnis anda. Kontol emosi merupakan salah satu hal yang sring luput dari perhatian. Banyak investor yang maunya hanya menerima laporan tentang keuntungan usaha tanpa mengetahui bagaimana bisnis dijalankan tanpa ada fungsi supervisi/pengawasan. Untuk itu diperlukan kontrol emosi yang baik serta fungsi pengawasan yang rapih terhadap jalannya manajemen.
16
Dari uraian diatas mudah-mudahan anda sekarang sudah mengetahui dari posisi apa bisnis anda akan dimulai?. Bagi yang jeli mungkin bisa saja dia bisa ‘bermain peran’, suatu saat dia bertindak sebagai pebisnis mandiri (self) ketika modal mencukupi dan manjemenbisa tertangani dengan sendiri. Atau ketika posisi keuangan anda ‘seret’ dan membutuhkan modal, anda bisa saja menjadi seorang pekerja (Employer)dengan asumsi bahwa hal tersebut merupakan bagian dari usaha untuk mendirikan usaha anda. Suatu saat pula anda bisa bertindak sebagai pebisnis (Bisnisman) dimana anda mempunyai modal (berupa uang atau ide) dan bekerjasama dengan orang lain untuk berbagi keuntungan. Pilihan terakhir tentunya jika anda sebagai pemodal (Investor) yang akan mengeluarkan modal untuk menjalankan bisnis untuk menopang bisnis anda yang lain. Tabel pemetaan posisi anda dalam bisnis.
Faktor
Pebisnis Mandiri (self Emp)
Pekerja (Employee)
Pebisnis (Bisnisman)
Pemodal (Investor)
Modal
Ya
tidak
Ya
Ya
Ketergantungan Waktu
tidak
Ya
tidak
tidak
Jaminan Keamanan
tidak
Ya
Ya/tidak
Ya/tidak
Solo or team player
Solo player
Solo player
Tim player
Solo/tim player
Hal Lain
Kerja keras
Kenyamanan
Kerja keras
kesabaran
Nah anda siap menjalankan bisnis anda?. Selamat Belajar.
17
18
2 6 Tips Analisis Awal memulai Bisnis Bagi anda yang merasa bingung ketika akan memulai bisnis yang baru. Terkadang kita merasa bingung bagaimana akan memulainya. Kita takut akan membuat langkah karena bisa jadi belum bisa berfikir tenang menghadapi kondisi. Ada beberapa pertanyaan yang harus kita jawab sebagai bahan nailisi kita. Berikut ini ada 6 tips bagaimana melakukan analisis awal ketika memulai bisnis. Berikut ini ada beberapa tips tentang bagaimana melakukan analisis sebelum berbisnis: 1.
Fikirkan tentang prospek bisnis yang akan jalani.
(a) Hitung peluang pasar (seberapa besar orang mebutuhkan produk anda) dan (b) jumlah pesaing yang ada dipasaran (berapa banyak penjual yang telah ada yang menjual produk yang sama). 2.
Seberapa luas skup wilayah bisnis anda.
Apakah lokal (hanya didaerah rumah anda) atau lebih luas lagi yaitu meliputi kota. Sebagi contoh ringan. Jika kita ingin membuat kios penjualan Pulsa Hp di dalam sebuah komplek, saya bisa memprediksi jika komplek tersebut hanya berisi 50 rumah maka bisa jadi nada bisa menguasai pasar 50 rumah tersebut dan tidak lebih, tetapi jika anda ingin menjual dalam skup yang lebih luas maka anda membutuhkan tempat bagi kios anda yang lebih strategis.
19
3.
Berapa besar prediksi keuntungan anda dalam hitungan waktu
Anda dapat menghitungnya dalam urutan Hari, pekan, bulan dan tahun dengan membuat patokan target kenaikan penjualan barang yang anda jual. Sebenarnya banyak orang yang berjualan hanya bermodalkan feeling saja bisa berhasil dan sukses. Namun tentunya bukan sesuatu yang baku. Bagi dia yang sudah bermental bisnis bisa jadi dia akan berbisnis dan menjalankan segala sesuatunya dengan reflek. Untuk itu bagi orang yang awam dan baru belajar memulai tips pada point ini bisa jadi bermanfaat. Yaitu memulai dari prediksi perhitungan keuntungan berdasarkan waktu. (Perhatikan dan bandingkan variabel biaya besar modal dan biaya operasional yang dibutuhkan) 4.
Fikirkan tentang apa kelebihan bisnis anda!
Jika bisnis yang akan dijalani adalah bisnis yang umum dan sedang ngetrend. Bisa berpa harga jual produk anda dipasaran, bagaimana pelayanan anda kepada custumer (anda bisa membuat metode unik tersendiri), bagaimana tampilan produk/kemasan anda, dll. 5.
Bagaimana stategi marketing dari bisnis anda?
Marketing adalah ujung tombak bagi keberhasilan anda. Jawab pertanyaan berikut ini!, bagaimana anda meyakinkan orang agar dapat membeli produk di toko anda. Informasikan mengenai kelebihan yang ada di toko anda. Yang jelas tujuan utama dari marketing adalah menarik pembeli untuk datang ke tempat anda.
20
6.
Apa yang menjadi keuntungan bagi pembeli jika membeli produk dari anda?
Costumer adalah raja. Mereka adalah objek yang akan mengantarkan uang kepada anda. Salah besar jika anda hanya berfikir tentang uang yang ada ditangan mereka. Mungkin dibawah ini ada beberapa hal yang sering difikirkan oleh custumer ketika mereka berniat membeli produk dan datang ke tempat kita.
Barangnya murah (minimal standar seperti di tempat lain)
Pelayanannya bagus (misalnya ramah)
Tempatnya bersih dan nyaman (tempat harus meyakinkan pembeli)
Ada bonusnya
Mudah diakses (tidak jauh, ada tempat parkir dan lingkungannya nyaman)
Jika anda sebagai custumer, apa yang membuat anda tertarik. Silahkan tulis dicatatan anda. Salam bisnis. Selamat Belajar.
21
22
3 Dari mana Ide Bisnis muncul? Banyak sekali hal yang mendasari sebuah ide bisnis muncul. Seperti yang kita ketahui Bisnis memang memerlukan kejelian dalam memulai, menjalankan dan merawat serta mengembangkannya. Berikut ini dua contoh dari bagaimana sebuah ide bisnis bisa muncul.
Costumer Habbits Kebiasaan pelanggan. Dua kata diatas menggambarkan bagaimana perilaku orang yang terkadang kita memandang sebelah mata. Sebagai contoh untuk memperjelas makna kata diatas, Orang biasa terbiasa berbelanja di daerah yang nyaman, mudah dijangkau, murah dan cepat pelayanannya. Ada beberapa kios mini penjual pulsa yang ditempatkan tepat dipinggir jalan. Ini dimaksudkan agar costumer bisa dengan mudah untuk membeli pulsa tanpa harus memarkir kendaraan bermotor. Kita bisa membeli dengan tetap duduk diatas sadal sepeda motor atau cukup menurunkan kaca jendela mobil kita. Jika anda ingin lebih menspesifikan bagaimana costumer
habbits
alangkah
lebih
baiknya
bila
anda
mencoba
menganalisisnya berdasarkan produk yang akan anda jual. Barang apa yang akan anda jual?, dimana letak tempat anda akan menjual produk?, berapa harga yang masuk (pasaran) untuk daerah tempat anda menjual, bagaimana anda menangani pesaing anda? Dan lain sebagainya. (Gunakan metode Taswir; Lihat tulisan saya yang lain pada Blogs ini ).
23
Costumer Satisfaction Tiga hal utama yang perlu anda perhatikan Price, Service and Comfortable, Ide ini sebenarnya merupakan ide umum yang mungkin sudah anda ketahui. Price. Harga menempati urutan pertama, sebab dengan harga yang tepat dapat memberikan kepuasan tersendiri kepada costumer. Costumer anda dapat datang dari tempat yang jauh hanya untuk mengejar harga yang sebenarnya hanya mempunyai selisih beberapa ratus rupiah. Survey psa tentang harga sangat dibutuhkan sehingga anda tidak menjual harga yang terlalu mahal dibanding tempat lain. Upayakan minimal sama. Service. Costumer suka akan pelayanan yang baik, usahakan anda atau pekerja anda ramah dan murah senyum terhadap pelanggan, menyapa costumer dengan lembut (tidak kaku, terkadang saya rasakan beberapa pelayan di mall yang berniat baik menyapa tapa malahan kaku). Kecepatan anda dalam merespon keluhan juga merupakan salah satu faktor pendukung kepuasan costumer. Ingat costumer hanya ingin masalah dia cepat selesai, untuk itu jangan anda anggap remeh. Comfortable. Costumer senang datang ketempat anda jika dua faktor diatas telah terpenuhi, juga ditunjang oleh kenyamanan tempat bisnis anda. Tempat yang bersih dan rapih akan membuat nyaman costumer. Bisa jadi harga produk anda lebih mahal beberapa rupiah dari tempat lain. Tapi jika anda memberikan kenyamanan bisa jadi costumer akan lebih nyaman datang ke tempat anda. Ok, Selamat berbisnis. Salam.
24
25
4 Mental berbisnis Dalam sebuah kesempatan saya berbincang dengan seorang pengusaha toko, dia menceritakan tentang pengalaman bisnis dia. Dia pernah membuka toko jajanan anak-anak, toko kelontongan yang menjual sembako, bahkan toko onderdil sepeda. Tidak ada yang aneh, sama seperti banyaknya orang yang menerjuni bisnis dari kecil. Jatuh bangun sebuah bisnis dia lewati dengan penuh kesabaran. Dalam suatu waktu dia merasakan kebahagiaan dari bisnis dia ketika memperoleh keuntungan (;walaupun untungnya kecil). Namun suatu ketika terkadang dia mengalami kerugian, lebih dari itu, bukan hanya materi, dia pernah bersitegang dengan klien dan mitra kerja karena adanya kesalahfahaman yang ternyata setelah diselidiki akibat dari kurang jelasnya kesepakatan diawal ketika berbisnis mulai. Materi dapat dihitung, waktu, tenaga merupakan bagian dari pengorbanan dia ketika berbisnis. Namun yang lebih membuatnya sering merasakan tertekan adalah sikap mentalnya yang waktu itu masih belum terasah dengan baik. Akibatnya setiap bisnis merugi dia kerapkali sakit. Namun kini setelah sekian lama dia tetap menekuni bisnis dia akhirnya dia mulai ’menikmati’ ritme berbisnis, pengalaman yang dilewatinya memberikan pelajaran yang
berharga
dalam
menjalankan bisnis
kedepannya. Dia mengatakan lebih kuat secara mental dan dalam masalah perencanaan dia menjadi lebih terampil.
26
Luar biasa hikmah dari cerita tersebut. Ini akan mengingatkan kita akan beberapa hal. 1.
Betapa sebuah mental berbisnis yang kuat dan terasah tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya sebuah proses pembelajaran.
2.
Kesabaran merupakan bagian dari proses pembelajaran tersendiri dalam melatih mental kita.
3.
’Ritme’ berbisnis akan dengan sendirinya anda temui seiring dengan meningkatnya pengalaman anda dimana anda kelak akan menemukan kenikmatan dalam berbisnis.
Nah sekarang bagaimana dengan anda? Apakah mental berbisnis anda sudah terasah?. Selamat belajar.
Untuk itu, buang rasa malu anda, berfikir jernih dan bertindaklah dengan tenang. Fahami kondisi dengan seksama. Selamat mencoba. Selamat Belajar.
27
28
5 Mengalahkan rasa malu (Bagian I) Ini mungkin pengalaman menarik saya. Dahulu dalam sebuah training motivasi, waktu itu saya diminta mengumpulkan semua uang termasuk dompet saya di meja pemateri. Awalnya saya bingung… Mau apa dan kenapa? Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah si pemateri memberikan tugas pada masing-masing peserta untuk menjual 3 batang coklat untuk dijual disekitar tempat training dalam waktu 15 menit. Coklat itu harus terjual habis. Jika tidak… reward or punishmen?.
Waktu itu semua peserta
berhamburan keluar ruangan ingin segera menjual coklat yang masingmasing mereka bawa. Namun ternyata jika diamati, semuanya ternyata berlari dengan gugup danwajah yang tampak bingung.... termasuk saya juga . Kenapa karena tidak tahu apa yang segera dilakukan. Difikiran hanya satu, coklat terjual. Tapi bagaimana? kepada siapa? Dimana?. Namun inti dari kesemuanya adalah rasa ’gengsi’ dan ’malu’. Semua pertanyaan dan rasa itu bercampur aduk dengan cepat. Walhasil keringat dingin bercucuran. 1.
Ada yang mengemis-ngemis untuk mau membeli coklatnya dan dengan jujur mengatakan bahwa dirinya tengah di training.
29
2.
Ada yang mencari temannya untuk dipinjami uang senilai harga 3 buah coklat tersebut.
3.
Ada yang dengan rajin meyakinkan pembeli dengan melakukan presentasi tentang coklat tersebut kepada setiap orang.
4.
Saya?? Waktu itu bingung dan hanya mengikuti teman. Dan akhirnya berhasil menual di menit ke 20an.
Namun yang unik adalah apa yang dilakukan oleh teman saya yang telah terbiasa berjualan.
Pertama dia mengamati target yang akan menjadi sasaran.
Dia menghampiri target dan melakukan opening dengan sapaan yang Sopan. Maaf bolehkah saya menganggu sebentar?.
Ketika si target mengangguk, teman saya langsung melakukan presentasi. Entah apa yang dia fikirkan sebelumnya, yang jelas dia bisa menjelaskan produk coklat tersebut dengan menarik. Dan closing. 3 coklat dalam waktu 8 menit.
Apa yang terjadi dari cerita diatas sebenarnya dikarenakan. Pertama, Rasa gengsi Kondisi ini terjadi karena berjualan merupakan kegiatan yang sangat merendahkan kehormatan anda. Beda jika kita melakukan aktivitas yang dapat meningkatkan penghargaan diri oleh orang lain. Hasilnya kita malu. Dan ketika rasa ini ada, maka akan menghambat langkah anda. Akan menghambat
mulut
anda
untuk
berbicara.
Dan tentunya
akan
menghambat mental anda untuk memenangkan perjuangan ini.
30
Kedua, Tidak berpengalaman Tanpa pengalaman kita tidak akan bisa bergerak dengan reflek dalam memahami situasi yang ada. Orang bisa karena terbiasa. Kita bisa karena sering melakukan. Sesuatu untuk berhasil membutuhkan latihan. Dan begitu pula dengan sukses dalam berjualan. Butuh pengalaman, butuh jam terbang, butuh memahami secara langsung bagaimana proses bisnis anda berlangsung.
Untuk itu, buang rasa malu anda, berfikir jernih dan bertindaklah dengan tenang. Fahami kondisi dengan seksama. Selamat mencoba. Selamat Belajar.
31
32
6 Mengalahkan Rasa Malu (Bagian 2) Bagi para pebisnis pemula, rasa malu ketika berbisnis merupakan hal yang biasa. Satu sisi mungkin rasa malu itu muncul karena anda sudah pemikiran terkotakan oleh beberapa hal dibawah ini. 1.
Tingkat pendidikan anda tidak sesuai dengan bisnis yang anda jalani.
2.
Skala bisnis anda yang berada pada skala kecil.
3.
Pengalaman anda yang kurang dalam bisnis yang sedang anda jalani membuat anda merasa kikuk dalam melaksanakan aktivitas.
4.
Kebulatan tekad anda belum sepenuhnya ada dalam diri anda.
Suatu ketika ketika teman saya pernah menceritakan awal ketika dia belajar berbisnis. Dia bersama temannya mencoba berjualan buku-buku bacaan serta majalah di sebuah acara pengajian yang dikunjungi oleh banyak orang. Semangat yang tinggi mengalahkan beratnya dus yang berisi buku dan majalah yang teman saya jinjing. Harapan untuk mendapatkan untung mengiringi langkah saya bersama teman-teman untuk membawa barang-barang yang mau dijual ke lokasi acara pengajian. Namun sesampainya di tempat, tiba-tiba dengan sendirinya muncul perasaan malu, malu jika dilihat teman atau orang yang kenal dengan dia,
33
malu jika dagangan dia tidak laku,malu karena harus berada dipinggir jalan, malu karena dia adalah mahasiswa yang seharusnya tugasnya kuliah dan mendapatkan pekerjaan bukan sebagai pedagang. Dan berbagai rasa lain yang muncul saat itu. Pada akhirnya dia tetap berjualan walaupun dengan setengah hati. Bercanda untuk menghilangkan rasa kikuk, memakai topi untuk sekedar menyamarkan diri. Dan lebih banyak diam/ tidak berkomunikasi dengan orang yang lalu lalang di tempat itu. Pada akhirnya acara selesai, dia dan teman-teman yang lain pulang ke tempat kost dan mengevaluasi pekerjaan. Hasilnya minim. Penjualan tidak sesuai dengan yang dia harapkan. Dari beberapa faktor diatas serta cerita singkat yang memungkinkan kita merasa malu ada satu hal yang bisa dambil sebagai sebuah kesimpulan. Pertama rasa malu muncul karena kita masih belum meyakini akan bisnis yang sedang dijalani. Kita bisa jadi belum meyakini bahwa bisnis kita prospektif dan menguntungkan. Kedua rasa malu muncul karena kurangnya pengalaman kita dalam berbisnis. Nah sekarang kita tahu kuncinya, bebaskan diri anda, bebaskan belenggu yang mengikat diri anda dan yakini bisnis anda sebagai sebuah peluang yang prospektif. Selamat Belajar.
34
35
7 Komunitas Bisnis Sebuah ikhtisar dari salah satu hadist rasul mengatakan. Jika kita bergaul dekat dengan tukang minyak wangi, maka semerbak harum farfum akan turut mewarnai kita, dan jika kita berdekatan dengan seorang pandai besi, maka kita pun kemungkinan akan terkena hitam dari arang akan semakin besar. Lingkungan mempunyai prosentase yang besar dalam mewarnai setiap pola fikir seseorang. Pola fikir merupakan hal yang melandasi anda dalam berbuat dan menggerakan insting bisnis anda. Untuk itu pula dalam berbisnis adakalanya diperlukan satu lingkungan yang dapat mewarnai pola fikir anda. Belajar bergaul dengan komunitas pebisnis merupakan keuntungan tersendiri bagi anda. Sepertihalnya bersekolah. Kita diberikan ilmu pengetahuan, pemahaman dan praktek sebagai simulasi untuk membuktikan sebuah fenomena atau postulat yang ada. Tanpa harus banyak mengalami kegagalan, kita bisa mengetahui dan belajar banyak berkaitan dengan ilmu bisnis. Adalah menjadi pengamat dan pendengar yang baik merupakan salah satu tugas anda dalam posisi ini. Tidak ada kata ‘malu’ ketika anda harus bertanya dan mengamati setiap detail dari orang lain. Bisnis secara teori banyak tersebar dalam diktat kuliah dan pelajaranpelajaran manajemen bisnis dikampus. Namun tidak banyak orang yang tahu bagaimana perilaku bisnis terjadi dilapangan. Irisan antar disiplin ilmu
36
akan anda ketahui manakala anda jeli dalam mengamati lingkungan. Dan pelajaran besar lain tentunya akan dapati langsung kepada orang adalah tentang perilaku bisnis yang negatif yang terjadi secara real dilapangan. Maka carilah seseorang dan atau komunitas bisnis yang akan membantu anda untuk lebih memahamkan anda akan dunia bisnis. Selamat belajar.
37
38
8 Engineering mindset Yang dimaksud dengan Engineering mindset disinis adalah Berfikir kreatif dalam bisnis Ketika berbisnis ada sebuah prinsip yang simpel dan umum. Bisnis tidak perlu untung gede, kecil tapi untungnya akan terus mengalir ke kantong kita. Ketika kondisi seperti ini Orang akan berfikir tentang bagaimana membuat stabil bisnis yang ada dengan tidak termotivasi meraup keuntungan yang besar. Prinsip asal ada untung. Tapi lain lagi jika anda berfikiran kreatif, mungkin tidak mahal, cukup mengeluarkan suatu ide yang unik dan menarik maka bisa jadi kesuksesan ada ditangan anda. Simak saja Ringkasan cerita berikut. 1.
Sebuah warung baso bernama ”Baso Bola”, si pemilik memajang baso sebesar bola kaki, walhasil setiap harinya orang berbondongbondong mendatanginya.
2.
Awalnya seorang pembuat lemper yang biasanya membungkus produknya dengan daun pisang beromzet hanya Rp.15.000 sehari yang di jualnya dipasar. Dia mendapat ide setelah melihat lemper dari temannya. Kemudian dia meniru lemper dengan menu isi yang sama, tetapi dibungkus dengan daun dan plastik plus label ”Lemper daging, gurih dan sehat” dan ada no teleponnya. Dia kini dikontrak oleh seorang pembuat catering di dekat rumahnya untuk membuat lemper dalam jumlah yang banyak setiap harinya. Omzetnya 200ribu sehari.
39
3.
Sebuah kios HP terlihat lebih banyak di datangi pembeli hanya karena tempatnya bersih dan di hiasi dengan pernak-pernik lampu berwarna.
Kiranya cukup dengan 3 contoh diatas kita bisa menyimpulkan bahwa sebuah sentuhan kecil yang unik dapat membawa kesuksesan bagi si penjual. Selamat Belajar.
40
41
9 Menjual ide Ide adalah modal yang sangat berharga sekali. Sebuah bisnis besar bisa lahir dari sebuah ide yang sederhana. Suatu waktu saya pernah datang ke sebuah toko di Bandung yang menjual barang bekas. Nama tempatnya “Babe” alias barang bekas, atau ditempat lain yang masih di kota Bandung ada juga yang membuka toko yang menjual produk yang kurang lebih sama.
Sepintas ketika kita mendengar dari nama tempat saja sudah
memberikan image bahwa harga yang ditawarkan di toko-toko tersebut ‘miring’ alias lebih murah dari pada berkunjung ke outlet atau toko resmi. Ide untuk menjual barang dengan label barang bekas merupakan ide yang cerdas. Kita tahu bahwa sebelumnya orang hanya mengenal transaksi penjualan barang bekas hanya melalui person to person, pembeli harus berburu barangnya dengan susah, sementara penjual barang bekaspun pun harus membuat iklan untuk menginformasikan barang yang ingin dia jual. Dari ide sederhana ternyata kita bisa menemukan celah atau sistem baru dalam membuat perputaran sebuah barang. Secara sistem kita akan mudah memahaminya. Pihak manajemen toko penjual barang bekas sekarang bisa saja membuat iklan untuk ‘menerima’ atau ‘menampung’ barang bekas yang akan dijual. Orang yang sedang kepepet untuk memperoleh uang dan mencoba menjual barang bekas pakai yang
42
dimilikinya tidak lagi harus bersusah payah untuk membuat iklan. Satu lagi sistem yang telah dicimtakan dari ide menjual barang bekas ini. Cerdas. Pilihan untuk memberikan nama dengan embel-embel barang bekas telah memberikan kesan sponsor tersendiri serta market yang akan dibidik. Tampilan toko yang rapih, manajemen yang baik akan dengan sendirinya menghilangkan kesan bahwa tempat menjual barang bekas biasanya terkesan kumuh dan jorok. Hal tersebut pula yang akan menghilangkan kesan bahwa barang bekas kualitasnya rendah dan tidak layak untuk di jual. Bagi pihak manajemen toko, adalah sebuah keharusan untuk menjaga konsistensi kerapihan dan manajemen. Quality control dari barang yang akan dijual pun harus dengan teliti diperhatikan. Standar penerapan produk layak jual sepertinya sangat diperhatikan. Barang masih baik dengan standar, masih bisa dipergunakan dengan baik, unsur keindahan masih melekat serta tentunya bermerk (alias barang yang biasanya mahal untuk dijual). Pekerjaan lain mungkin yang dilakukan oleh manajemen adalah membuat pricing yang sesuai dengan kondisi barang. Kelayakan harga jika dibandingkan dengan harga diluar sepertinya perlu diperhatikan dengan sesering mungkin mengamati kondisi pasar barang bekas. Sampai disini, orang akan berbondong-bondong untuk datang berkunjung dan mencoba melihat barang apa saja yang dapat dibeli di toko barang bekas.
43
Selebihnya?? Yang saya lihat waktu itu ketika toko sudah mempunya band dan market tersendiri, manajemen toko bisa menyisipkan barang apa saja nd
baik yang baru atau pun 2 dari pabrik untuk dapat dijual. Cerdas bukan? Apakah anda mempunyai ide bisnis lain ?
44
45
10 Berlatih berfikir dengan PETA Sebenarnya jika dilihat dari segi barang mungkin hanya secarik kertas tipis dengan gambar garis serta tulisan-tulisan nama tempat atau daerah. Namun dengan peta yang lebih penting bukanlah bentuk atau warna yang ada
padanya, tetapi tentang bagaimana kita bisa memahami peta
tersebut. Saya hanya ingin mengungkapkan saja tentang apa yang terasa oleh kita manakala keita melihat peta untuk kemudian menjadikannya pelajaran tentang bagaimana pola fikir kita bisa ‘berubah’. Bayangkan ketika kita melihat sebuah peta, kita bukan hanya melihat sebuah bentuk dan garis yang berwarna-warni. Lebih dari itu khayalan kita akan menerawang membayangkan tentang bagaimana wilayah secara fisik membentang dari ujung barat ke timur, dari utara keselatan dan begitu pula dalam setiap pasangan arah lainnya. Kita akan memaknai setiap garis dan warna yang ada pada peta tersebut sesuai dengan keterangan yang ada pada peta tersebut. Bagaimana jika kita berlatih fokus seperti halnya peta tersebut. Misalnya fikirkan tentang bagaimana potensi binis yang ada disetiap daerah. Bagaimana kelompok manusia pada setiap daerah tersebut, pekerjaannya, perekonomiannya. Bagaimana kebutuhan pokok mereka?. Apa yang sangat dibutuhkan dari masyarakat di daerah tersebut dilihat dari 9 kebutuhan
46
barang pokok. Dan seterusnya anda akan terus meperoleh aliran data dengan sendirinya. Tinggal anda menuliskannya pada catatan anda dan selamat! Anda telah memiliki database sederhana tentang potensi bisnis yang ada didaerah tersebut.
Contoh berlatih lain dengan metode P E T A Ketika kita melihat peta misalkan peta kota bandung, maka dibenak kita bukan hanya sekedar bagaimana gambar garis dan warna yang ada pada peta, lebih dari itu ingatan kita biasanya akan menerawang liar memberikan kilasan potret-potret tentang kota Bandung. Mungkin tentang sejarahnya tentang gedung-gedung tinggi, tentang jalan-jalan raya yang ada, tentang gedung-gedung bersejarah dan mungkin masih banyak lagi kilasan potret-potret lainnya lainnya
tentang kota bandung. Itu yang
terjadi manakala kita melihat peta dengan tujuan yang tidak terlalu fokus. Bayangkan jika kita melihat peta tersebut dari kacamata bisnis. Kita akan melihat banyak hal pula. Namun kali ini lebih spesifik. Munkin dalam benak kita kan terbayang tentang gedung-gedung yang menjadi sentra bisnis barang tertentu, jalanan yang ramai dengan aktivitas perdagangan, kawasan para pedagang yang menjual barang mewah dan mahal, atau kawasan yang menjual barang yang kualitasnya lumayan bagus namun dengan harga yang murah. Gambaran tempat itu mungkin hanya sebagian kecil dari fikiran kita. Selebihnya mungkin masih banyak yang kita fikirkan terkait dengan kata kunci ’bisnis’. Zoom
47
Sekarang bagaimana jika kita zoom fikiran kita pada bagian yang lebih kecil lagi dalam mengarahkan fokus kita. Misalnya kita ingin mencari buku!. Maka kita fikiran kita akan menerawang pada tempat yang lebih spesifik lagi yaitu ’tempat berjualan buku’. Bagaimana fikiran kita sekarang? Sekarang kilasan-kilasan potret dalam benak kita akan lebih fokus memberikan jawaban serta gambaran langsung. Toko-toko buku di pusat perbelanjaan, pedagang emperan yang menjual buku bekas, atau kawasan yang menjual buku baru dengan harga yang murah, misalnya kawasan Palasari. Pakah cukup?. Bisa ya atau tidak karena hal ini tergantung dari kebuthan kita tentang buku apa yang kita cari. Buku luar yang berkualitas, buku sekedar pengantar pemahaman sebuah topik atau buku yang lainnya. Selesai?. Saya fikir sampai disini cukup. Tinggal kita memutuskan. Beli buku apa dan pergi kemana?. Selamat Belajar.
48
49
11 Jalan-jalan Tidak semua ilmu yang anda peroleh hanya cukup dengan membaca, bertanya, melakukan praktek langsung atau sekedar surfing di internet. Adakalanya anda harus merasakan langsung bagaimana sebuah proses bisnis terjadi dimana anda berperan justru sebagai objek bisnis dari orang lain. Sebagai contoh waktu itu teman saya bercerita bahwa dia baru beberapa bulan membuka sebuah mini resto pada sebuah foodcourt yang menjual makanan dan jajanan. Dengan jumlah pekerja sebanyak 4 orang (2 orang juru masak dan 2 orang pramusaji) bisnis dia berlangsung. Sebenarnya dengan 4 orang SDM untuk kapasitas bisnis makanan yang baru mulai cukup dibilang berani. Kenapa tidak? Dia harus mengeluarkan uang untuk menggaji keempat karyawannya setiap bulan, sementara bisnisnya hingga beberapa bulan tersebuat belum memperlihatkan kemajuan. Ada sesuatu gereget tersendiri bagi teman saya itu, ketika memperhatikan kinerja para karyawannya. Maklumlah para pekerja tersebut direkrut atas dasar saudara serta tetangga sekitar rumahnya. Dia mencatat beberapa hal mengenai para pekerjanya tersebut. 1. Tidak memperhatikan pekerjaan secara detail. 2. Kurang memperhatikan kerapihan tata letak barang diatas meja saji costumer.
50
3. Berbicara sembarangan dan sering terlihat berbincang yang tidak penting dengan sesama temannya. 4. Tabel manner penyajian serta bersikap dingin terhadap costumer. 5. Berpakaian tidak rapih serta tampilan rambut yang mengesankan kurang sopan untuk dilihat. 6. Kurang gesit dalam merespon masalah yang terjadi dengan costumer.
Dari enam catatan tentang para pekerjanya tersebut kemudian teman saya tersebut mencoba menyusun sebuah strategi untuk mengatasinya. Dan idenya adalah dia mencoba mengajak semua pekerjanya untuk libur bekerja selama sehari serta mengajak mereka berjalan-jalan ke beberapa foodcourt yang berada di mall. Sebelum berangkat hanya satu pesan teman saya tersebut kepada para pekerjanya, pelajari apa yang kamu lihat dan kamu rasakan. Setelah berkunjung ke beberapa foodcourt yang berada di mall maka teman saya tersebut menanyakan kepada para pekerjanya mengenai: 1. Bagaimana pelayanan para pekerja masing-masing foodcourt? 2. Bagaimana mereka bersikap dalam berbicara dan bertingkah laku? 3. Bagaimana mereka berpakaian dan berpenampilan? 4. Bagaimana kenyamanan tempat yang dikunjungi mereka? Ini adalah jawaban masing-masing item pertanyaan yang di jawab para pekerjanya secara umum disimpulkan.
51
1.
Mereka menyimpulkan tentang kepuasan pelayanan ketika berkunjung ke masing-masing foodcourt.
2.
Para pelayan di masing-masing foodcourt bersikap ramah serta sopan kepada setiap contumer yang datang.
3.
Mereka berpenampilan rapih dan bersih.
4.
Tempat yang mereka kunjungi sangat nyaman karena kerapihan dan
kebersihannya.
Para
pekerja
sangat
tanggap
dalam
membersihkan meja yang sudah tidak terpakai.
Dari cerita yang saya uraikan diatas ternyata sangat penting bagi kita untuk memberikan pelajaran yang bukan saja membuat mereka mengerjakan karena perintah, tetapi merasakan bahwa pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam memanjakan costumer. Sebulan setelah ‘pelajaran’ tersebut, perubahan drastis terlihat pada stand foodcourt milik teman saya tersebut. Ramai dikunjungi costumer karena service yang bagus. Selamat Belajar.
52
53
12 Taswir dan Moment Bisnis Tulisan terakhir ini saya sedikit bercanda. Anda pasti bertanya apakah taswir itu?. Apak metode bisnis?, Strategi penjualan? atau sebuah istilah bisnis dalam Islam? haha .. semuanya salah. Awal judul tulisan diatas adalah.... Waktu itu saya tengah duduk beristirahat sehabis nonton karnaval 17 Agustusan. Saya duduk dipinggir jalan bersebelahan dengan seorang penjual mainan anak yang juga sedang beristirahat dibawah sebuah pohon rindang. Karnaval telah selesai, tanpa sengaja saya melihat catatan pada selembar kertas yang dipegang oleh si penjual tersebut. “Apa itu mang? “ saya bertanya. ”Taswir Mas”. Jawabnya. Saya bingung ( mungkin juga seperti anda yang bingung ketika membaca judul tulisan ini ) ”Taswir??, “Ooo maksud saya kertas secewir Mas”. Saya hanya tertawa. (secewir artinya dalam bahasa sunda selembar). Nulis apa mang?. “Ah belajar nyatet aja mas. Ini catatan agenda kegiatan jualan mas”. “Agenda jualan??” tanya saya bingung “Apa Isinya?” Saya waktu itu agak canggung juga waktu meminta kertas itu untuk dilihat. Si Penjual tadinya terlihat ragu mau memperlihatkannya kepada saya. Dikiranya saya adalah saingannya dalam berjualan. Tapi mungkin setelah
54
melihat tampang dan penampilan saya yang keren abizz , dia menyodorkan kertas itu kepada saya itu untuk dilihat. Wuiihh.... luar biasa, walaupun catatan tersebut tampak tidak beraturan, hanya tulisan tangan yang tidak rapih tapi saya bisa memahami makna dari tulisan tersebut. Catatan tersebut ternyata berisi agenda kegiatan memperingati 17 agustusan diberbagai tempat disekitar kecamatan tempat saya tinggal. Walapun tanpa dituliskan secara lebih detail, saya bisa tahu kalau si pedagang mainan anak tersebut telah membuat planning dalam berjualan selama rentang waktu perayaan HUT RI. Dengan itu dia dapat memprediksi berapa jumlah barang yang akan dia jual? Dimana barang akan dijual. Dia tinggal datang ke tempat dimana ada konsentrasi massa (khususnya anak kecil). Mungkin dari cerita diatas ada satu pelajaran berharga dalam berbisnis. Kita dapat memprediksi tentang: Kapan dan dimana barang akan dijual? Berapa banyak barang yang akan terjual? Berapa keuntungan pada moment kegiatan tersebut? Dan bisa jadi, bagaimana teknik memasarkannya? Nah bagi anda yang akan memulai bisnis, mulailah belajar mencermati aktifitas bisnis anda, masih banyak aktifitas tahunan lainnya yang berpotensi adanya pengumpulan massa. Mulailah belajar melihat peluang. Selamat belajar.
55
56
13 Internet dan Bisnis anda Sesekali luangkanlah waktu anda untuk surfing diwarnet terdekat. Kecanggihan teknologi internet saat ini memungkinkan kita untuk menyerap informasi lebih banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia bisnis anda. Internet akan mebuka wawasan anda lebih luas dalam berbisnis. Anda bisa mencari solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalaham bisnis anda. Internet secara umum dapat anda manfaatkan sebagai, pertama media and untuk mencari informasi (ide, peluang, bahan baku, info relasi, investor dll). Cukup dengan mengetikan keyword (kata kunci) kata atau kalimat yang akan anda cari pada search engine, contohnya google, yahoo; dua engine yang saat ini sangat powerfull dalam penarian data didunia maya, anda akan menemukan apa yang anda cari bahkan lebih dari itu. Anda bisa menemukan sesuatu yang baru. Kedua Internet bias anda manfaatkan untuk berkomunikasi melalui email kepada siapa saja, tanpa harus canggung berhadapan langsung. Ketiga, Interbet dapat anda manfaatkan sebagai media promo dalam memasarkan produk yang anda jua. Mencari ide baru, peluang barumencari kiat bisnis bahkan jika anda bias anda dapat memasarkan produk anda secara lebih luar melalui internet. Anda bias membuat web khusus yang menginformasikan bisnis anda,mengirim email promo kepada teman atau bahkan jaringan milist
57
yang anda ikuti. Jika anda tidak mempunyai uang kini anda bias membuat sebuah web blogs gratisan (contohnya di blogspot atau di wordpress), maka anda kini telah mempunyai media promo sendiri. Nah anda tertarik untuk memanfaatkan internet sebagai media penunjang bisnis anda ? Selamat belajar.
58
59
15 Launching Tidak semua bisnis langsung dikenal oleh masyarakat ketika pertama dibuka (first openning). Diperlukan beberapa upaya agar ketika pertama dibuka masyarakat sudah mengetahuinya dan langsung merespon dengan baik bisnis kita. Salah satu metode yang sering digunakan saat ini sebelum sebuah bisnis dikenal lebih luas adalah dengan melakukan rangkaian pra Launching dan Launching atau dengan bahsa kita disebut sebagai ‘Perkenalan skala kecil’. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai sebuah rangkaian dari soft launching: Pra Launcing: 1.
Pamplet
2.
Leaflet
3.
Penyebaran kupon discount
4.
Mini promo di radio
5.
Publikasi spanduk
Ketika Launching 1.
Memberikan beragam diskon
2.
Doorprize and happening art
3.
Promo show
4.
Hiburan
5.
Hadiah langsung
60
6.
Membagikan balon gratis
7.
Membagikan cinderamata gratis
Intinya
kegiatan Pra
Launching
dan Launching
dilakukan untuk
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bisnis kita dan menarik masyarakat untuk dapat berkunjung ke tempat kita. Tentunya beberapa hal diatas tidak harus dilakukan, tergantung seberapa besar bisnis anda dan Launching apa yang bisa dilakukan walaupun secara kecilkecilan, soft Launching. Selamat Belajar.
61
Agus Nugroho Menamatkan kuliah S1 di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Dan sedang melanjutkan kuliah di Jurusan Teknik Elektro (S2) di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kini asyik menulis buku-buku singkat, corat-coret di blog, berinvest kecil-kecilan, ngerjain proyek, belajar dan mengajar.
62