Perkembangan Studi Psikologi...h...39 PERKEMBANGAN STUDI PSIKOLOGI AGAMA REMAJA : (MASA PUBERTAS DAN ADOLESEN) DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI ISLAM Oleh: Syamsudin, MA Dosen Tetap STAI-YASTIS Padang Abtrak Masa Remaja dikenal dengan masa yang penuh kesukaran, kesukaran bukan saja bagi induvidu yang bersangkutan, tetapi juga bagi individu lain seperti orang tua, masyarakat dan lingkungannya. Hal ini disebabkan masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapkan induvidu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan : di satu sisi ia masih anak-anak, tetapi di sisi lain ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi seperti ini sering menimbulkan konplik seperti bertingkah laku aneh, canggung dan kalau tidak di kontrol bisa menjadi kenakalan. Usahanya untuk mencari identitas dirinya, mereka sering membantah karena mereka mulai punya pendapat-pendapat sendiri, cita-cita serta pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Dari sisi lain, remaja memandang kehidupannya sebagaimana yang ia inginkan, terlebih dalam hal cita-cita tidak hannya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya. Hal ini menyebabkan meningginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Kata Kunci: Masa Puberitas dan Adolesen PENDAHULUAN Persoalan lain yang mengganggu para remaja adalah perkembangan seksualnya. Organ-organ seksualnya sudah dapat
Perkembangan Studi Psikologi...h...40 berfungsi sepenuhnya. Pada remaja putri tandanya adalah mentruasi sedangkan pada remaja putra supermanya sudah cukup matang.1 Dengan matangnya fungsi-fungsi seksual akan menimbulkan keinginan kepada lawan jenis, bahkan ada rasa keinginan untuk menyalurkan dorongan seksual kepada lawan jenisnya Masa transisi dan perkembangan fungsi-fungsi seksual pada remaja ini perlu disikapi oleh orang-orang yang bertanggung jawab terhadap masa depan anak remaja agar tidak terjerumus kepada halhal yang melangar norma-norma yang berlaku pada masyarakat, apalagi bagi masyarakat yang beragama islam. PEMBAHASAN A. Pengertian Psikologi Agama Remaja, Pubertas dan Adolesen Psikologi dalam kamus Bahasa Indonesia berarti ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku.2 Sedangkan psikologi menurut istilah adalah
ilmu
yang
berusaha
menguraikan,
meramalkan
dan
3
mengendalikan peristiwa mental dan tingkan laku manusia. Adapun pengertian psikologi agama menurut Dzakiyah Daradjat yang dikutip oleh Jalaluddin ialah meneliti dan menalaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada
1 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, ( Jakarta : PT Bulan Bintang, 1996 ), Cet.ke-7, h. 32 2 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, ( Jakarta : Balai Pustaka, 2002), h. 901 3 http:Mubarak-instituteblogspost.com
Perkembangan Studi Psikologi...h...41 umumnya.4 Sedangkan remaja adalah masa transisi, masa kanakkanak sebelum mencapai dewasa.5 Berdasarkan kepada pengertian kata di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan psikologi agama remaja disini adalah studi tentang pengaruh agama terhadap sikap dan tingkahlaku seseorang pada masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Sedangkan pubertas dan Adolesen merupakan sinonim masa remaja yaitu periode tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahuntahun awal masa remaja menuju dewasa.6 Adapun yang dimaksud dengan Psikologi Islam adalah kajian yang bernuansa psikosufistik, dalam islam bersumber kapada al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama dengan asumsi bahwa al-Qur’an adalah brosur tentang jiwa yang dikeluarkan oleh Sang Pencipta.7 B. Masa Pubertas dan Adolesen dalam Perspektif Psikologi Islam a. Kurun Waktu Masa Remaja Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan kurun waktu masa remaja dan
mengunakan istilah yang berbeda tentang remaja.
Paling tidak ada tiga macam pendapat ; Dadang Sulaiman mengunakan istilah masa Adolesense yang dibaginya menjadi dua fase yang disebut: 1. Preadolesence, berkisar usia 12 – 15 tahun 2. Late Adolesence antara usia 15 – 18 tahun 4
Jalaluddin, Psikologi Agama, ( Jakrta : PT Raja Grafindo Persada, 2008 ), h. 14 5 Dzakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1970 ), h. 69 6 Sri Rumini, Perkembangan Anak dan Remaja, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004 ), Cet.ke-1, h. 54 7 Abdurrahman Shaleh dkk, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, ( Jakarta : Prenada Media, 2004 ), h. 180
Perkembangan Studi Psikologi...h...42 Kemudian Gilmer membagi kepada tiga periode juga dengan istilah adolesense yaitu : 1. Preadolesen dalam kurun waktu 10 – 13 2. Adolesen awal dalam kurun waktu 13 – 17 3. Adolesen akhir dalam kurun waktu 18 – 21 Sedangkan Hurlock mengunakan istilah masa puber dan periode tumpang tindih, mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Beliau membaginya pada tiga periode yaitu :
Tahap prapuber : Wanita 11-13 tahun, pria 14-16 tahun
Tahap puber
: Wanita 13-17 tahun, pria 14-17
tahun
Tahap pasca puber
: Wanita 17-21 tahun, pria 17
tahun 6 bulan - 21 tahun.8 Berdasarkan pada pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Istilah Adolesen, pubertas dan remaja memiliki arti yang sama, maka selanjutnya penulis memakai istilah remaja. 2. Masa perkembangan remaja berada pada tiga fase :
Masa pra remaja pada kurun waktu sekitar 11 s.d 13 tahun bagi wanita, dan bagi pria sekitar 12 s.d 14 tahun
Masa remaja awal sekitar umur 13 s.d 17 tahun bagi wanita dan 14 s.d 17 tahun 6 bulan bagi pria
Masa remaja akhir sekitar umur 17 s.d 21 tahun bagi wanita dan 17 tahun 6 bulan s.d 22 tahun bagi pria
8
Ibid, h.54
Perkembangan Studi Psikologi...h...43 Dalam ajaran islam sendiri kurun waktu kehidupan remaja tidak dibatasi seperti pembagian di atas
melainkan adanya istilah
baligh bagi dimulainya usia dewasa atau remaja. Ini dihubungkan dengan perkembangan fisik/biologis dan disebut juga telah mukallaf, jika dihubungkan dengan kewajibannya sebagai seorang yang telah
diwajibkan
menjalankan
syariat-syariat
islam.
Sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah :
وأﺷﺎر.ان اﻟﻤﺮأة اذ ﺑﻠﻐﺖ اﻟﻤﺤﯿﺾ ﻟﻢ ﺗﺼﻠﺢ ان ﯾﺮى ﻣﻨﮭﺎ اﻵ ھﺬا وھﺬا اﻻ وﺟﮭﮫ وﻛﻔﯿﮫ Artinya : Sesunguhnya perempuan yang sudah baligh (telah datang haid) tidak boleh terlihat dari padanya kecuali ini dan ini, nabi mengisyaratkat muka dan telapak tangannya.9 b. Masa Remaja dalam perspektif psikologi Islam Berdasarkan
kepada
pengertian
remaja
dan
masa
perkembangannya beserta pengertian psikologi agama yang telah dijelaskan di atas maka remaja dalam perspektif psikologi islam objek kajiannya adalah pengaruh atau perkembangan terhadap tinglkah laku manusia pada masa remaja Sebagaimana telah disinggung, bahwa pada masa remaja ini, anak sedang mengalami suatu proses transisi dari kehidupan sebagai anak-anak untuk menjadi manusia dewasa. Ada banyak ketegangan dan kebinggungan yang dirasakan anak, perubahan-perubahan yang dialami
9
Maktabah Syamilah, Sunan Abu Daud, Bab lima tabdi juz 12, h. 169
Perkembangan Studi Psikologi...h...44 menyangkut beberapa aspek, mulai dari emosional, intelektual dan spiritual semua aspek tersebut saling terkait satu sama lain. 10 Proses pendewasaan ketiga aspek harus sejalan, berkaitan dan seimbang agar remaja benar-benar menjadi manusia dewasa yang memiliki
pribadi
yang
sempurna.
Menurut
psikologi
islam
pendewasaan ketiga aspek ini harus didominasi oleh aspek spiritual sehingga mereka terhindar dari perbuatan-perbuatan yang melangar aturan dan norma-norma sihingga ia bisa tumbuh menjadi manusia yang sempurna dan berguna bagi masyarakat dan negara. Perubahan-perubahan/perkembangan yang perlu diwaspadai atau
dibimbing agar tidak terjerumus kepada perbuatan-perbuatan
terlarang adalah : 1. Perubahan bio seksual. Yaitu perubahan dan perkembangan fisik yang amat cepat dan nyata. Secara fisik, wanita lebih memperlihatkan tubuh yang menarik bagi remaja pria, demikian pula sebaliknya remaja pria menjadi lebih menarik bagi remaja wanita. Jadi mereka saling tertarik terutama karena fisik, khususnya sifat-sifat jenisnya atau sex appeal. Perubahan bio seksual harus dapat berlansung secara wajar namun perubahan ini apabila tidak diiringi dengan penanaman nilai-nilai atau norma-norma agama. Maka para remaja akan menyambut perubahan-perubahan itu dengan melakukan pergaulan yang dilarang oleh agama islam seperti pacaran, berdua-duaan antara remaja putri dengan remaja putra.
10
Anita Lie, Menjadi Orang Tua Bijak 101 Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak, ( Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2003 ), Cet.ke-1, h. 140
Perkembangan Studi Psikologi...h...45 Sebab islam sudah mengigatkan seperti terdapat dalam hadits Rasulullah yang berbunyi :
ﻋﻦ ﻋﻘﺒﺔ ﺑﻦ ﻋﺎﻣﺮ أن رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻗﺎل ﻻ ﯾﺨﻠﻮن رﺟﻞ ﺑﺎﻣﺮأة اﻻ ﻛﺎن ﺛﺎﻟﺜﮭﻤﺎ اﻟﺸﯿﻄﺎن Artinya : Dari ‘Uqbah bin ‘amir bahwa rasulullah SAW bersabda tidak seorang laki-laki dan perempuan (yang bukan muhrim atau suami istri) malainkan yang ketiganya adalah setan. Ditinjau dari segi perkembangan seksualnya, memang remaja sangat senang berduaan dengan lawan jenisnya. Apabila ajaran agama tidak diberikan dan ditanamkan, mereka akan mudah melangarnyanya. Apalagi pada zaman modern ini dimana akibat dari perkembangan teknologi dan era informasi bebas ini mereka mudah mengkonsumsi pornografi dan porno aksi. Sehingga mereka mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang dalam agama. 2. Perubahan Sosial, pada masa remaja awal dinamakan juga dengan masa badai topan dimana mereka sangat peka, berubah sikap/haluan, misalnya suatu ketika sangat bergairah dalam belajar/bekerja, tiba-tiba berubah menjadi lesu, kegembiraan berubah menjadi sedih, termasuk dalam bercita-cita kadangkadang setinggi langit cita-citanya lalu mudah saja berobah dan ragu-ragu.11 Menyikapi hal ini para orang-orang yang berkepentingan terhadap remaja terutama orang tua harus dapat melanggengkan kegairahan belajar dan bekerja untuk mencapai cita-cita yang 11
Sri Rumini, op.cit., h.66
Perkembangan Studi Psikologi...h...46 sedang membubung setinggi langit. Pernyadaran terhadap pentingnya terus belajar misalnya tidak terlepas pula dari ajaran agama islam. Karena islam mendorong agar selalu belajar dan menuntut ilmu serta bekerja keras. Sebagaimana yang terdapat dalam surat al-Mujadalah ayat 11 yaitu :
ﯾﺮﻓﻊ ﷲ اﻟﺬﯾﻦ أﻣﻨﻮا ﻣﻨﻜﻢ واﻟﺬﯾﻦ اوﺗﻮا اﻟﻌﻠﻢ درﺟﺎت Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan
orang-0rang
pengetahuan beberapa derajat.
yang
diberi
ilmu
12
Penyadaran akan pentingnya bekerja terdapat dalam surat al-Ash:
( اﻻ اﻟﺬﯾﻦ أﻣﻨﻮا وﻋﻤﻠﻮا اﻟﺼﺎﻟﺤﺎت2) ان اﻻﻧﺴﺎن ﻟﻔﻲ ﺧﺴﺮ Artinya : Sesunguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. (QS. Al-Ashr ayat 2-3).13 Penyadaran-penyadaran yang bertendensi agama sangat penting diberikan kepada remaja, sebab remaja itu sebenarnya sedang berada di persimpangan jalan. Artinya potensi untuk menjadi orang baik dan orang jahat sama dimiliki oleh anak-anak usia remaja, disinilah peran pendidik dan orang tua sangat dibutuhkan mau kemana para remaja akan diarahkannya. 3. Perkembangan Beragama
12
Departemen Agama RI, Mushaf al-Qur’an Terjemah, ( Jakarta : Pena Pundi Aksara, 2002 ), h. 545 13 Ibid, h.602
Perkembangan Studi Psikologi...h...47 Perkembangan
beragama
remaja
dipengaruhi
oleh
beberapa faktor antara lain : a. Pertumbuhan Pikiran dan Mental Pertumbuhan pengertian tentang ide-ide agama sejalan dengan pertumbuhan kecerdasan. Dasar-dasar keyakinan dan pokok agama yang ditanamkan pada waktu kecil akan tumbuh dan berkembang subur apabila anak atau remaja tidak mendapat kritikan-kritikan dalam hal agama itu. Dan itulah yang menjadi keyakinanya melalui pengalaman-pengalaman yang dirasakannya. Alferd Binet. Seorang psikolog prancis yang pertama kali memperkenalkan Intelligence Questions berpendapat bahwa kemampuan anak untuk mengambil kesimpulan yang abtrak dari fakta-fakta yang ada baru tampak pada usia 14 tahun. Itulah sebabnya anak-anak dapat menolak saran-saran yang tidak dapat dimengertinya dan mengkritik pendapatpendapat
yang
diambilnya.
14
berlawanan
dengan
kesimpulan
yang
Ide dan dasar keyakinan cara beragama yang diterima remaja dari masa kanak-kanaknya sudah tidak begitu menarik bagi mereka. Sikap kritis mereka terhadap agama sudah mulai timbul.15 Makanya pada waktu inilah kita harus memberikan dasar-dasar atau dalil tentang agama yang telah mereka amalkan dan ketahui.
14
Dzakiah Darajat, op,cit.,h.73 Rama Yulis, Psikologi Agama, ( Jakarta : Kalam Mulia, 2004 ), Cet.ke-7, h. 57 15
Perkembangan Studi Psikologi...h...48 b. Perkembangan perasaan Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan sosial, etis, emosi mendorong remaja untuk menghayati perikehidupan yang terbiasa dalam lingkungannya. Kehidupan religius akan cendrung mendorong dirinya lebih dekat kearah yang religius pula. Sebaliknya bagi remaja yang kurang mendapatkan pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi dorongan seksual. Masa remaja merupakan masa kematangan seksual. Didorong oleh perasaan ingin tahu dan perasaan super, remaja lebih mudah terperosok kearah tindakan seksual yang negatif Dalam penyelidikannya sekitar tahun 1950-an, Dr. Kinsey mengungkapkan bahwa 90 % pemuda Amerika telah mengenal masturbasi, homo seks, dan onani. c. Pertimbangan Sosial Corak keagaman para remaja juga ditandai oleh adanya pertimbangan sosial. Dalam kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat binggung menentukan pilihan itu. Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi kepentingan akan meteri, maka para remaja lebih cendrung jiwanya untuk bersikap materialis. Hasil penyelidikan Ernest Harms terhadap 1.789 remaja Amerika antara usia 18-19 tahun, menunjukkan, bahwa 70 % pemikiran remaja ditujukan bagi kepentingan : keungan, kesejahteraan, kebahagiaan, kehormatan diri, dan malah kesenangan pribadi lainnya. Sedangkan masalah akhirat dan
Perkembangan Studi Psikologi...h...49 keagamaan hannya sekitar 3,6% masalah sosial 5,8%. 16 Perkembangan sosial seperti ini perlu dikawal dan diberikan pennyadaran akan pentingnya agama dalam kehidupan dengan dalil-dalil yang logis yang diterima mereka. 4. Perkembangan Moral Perkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi. Ada beberapa sikap moral yang dirasakan oleh remaja antar lain : 1. Self-directive,
taat
terhadap
agama
atau
moral
lingkungan
tanpa
berdasarkan pertimbangan pribadi 2. Adaptive,
mengikuti
situasi
mengadakan kritik 3. Submissive, meresakan adanya keraguan terhadap ajaran moral dan agama 4. Unadjusted, belum menyakini akan kebenaran akan ajaran agama dan moral 5. Deviant, monolak dasar dan hukum keagamaan serta tatanan moral masyarakat.17 5. Perkembangan Intelektual Menurut Elizabeth B. Hurluck. Remaja melihat agama sebagai suatu sumber dari ransangan emosional dan intelektual. Para remaja ingin mempelajari agama berdasarkan pengertian intelaktual dan tidak ingin menerimanya secara begitu saja. Mereka meragukan agama bukan karena ingin menjadi
16 17
Jalaluddin, op.cit.,h.75 Rama Yulis, op.cit.,h.59
Perkembangan Studi Psikologi...h...50 agnostic atau atheis, melainkan karena mereka ingin menerima agama sebagai suatu yang bermakna.18 Kalau kita lihat dari perkembangan intelektual remaja yang dikemukakan oleh Hurlock di atas sebenarnya sangat positif, karena bagi yang memiliki kepentingan terhadap remaja
terutama
orang
tua
perkembangan
tersebut
keberagamaan
yang logis,
harus
dengan
dapat
menfasilitasi
memberikan
keyakinan
yang sebenarnya
keyakinan
keberagamaan yang logis itu hannya ada pada agama islam.. Karena menurut hemat penulis tidaklah menjadi sulit untuk memberikannya kepada remaja sikap kritis mereka terhadap agama sudah mulai timbul. Makanya pada waktu inilah kita harus memberikan dasar-dasar atau dalil tentang agama yang telah mereka amalkan dan ketahui, karena ajaran islam adalah ajaran yang dapat diterima oleh akal manusia. C. Kesimpulan Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanakkanak dan masa dewasa. Masa transisi ini seringkali menghadapkan induvidu yang bersangkutan kepada situasi yang membinggungkan di satu sisi ia masih anak-anak, tetapi disisi lain ia sudah harus bertingkah laku seperti orang dewasa. Situasi seperti ini sering menimbulkan konflik dalam diri remaja. Penyadaran-penyadaran yang bertendensi agama sangat penting diberikan kepada remaja, sebab remaja itu sebenarnya sedang berada di persimpangan jalan. Artinya potensi untuk menjadi orang 18
Elizabeth B. Hurlock, Developmental Psikology, Terj. Istiwidaayanti dkk, ( Jakarta : Erlangga, 1980 ), h. 222
Perkembangan Studi Psikologi...h...51 baik dan orang jahat sama di miliki oleh anak-anak remaja usia awal, tinggal lagi bagi kita kemanakah akan kita mengarahkannya. Perkembangan beragama remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pertumbuhan pikiran dan mental, perkembangan perasaan,
pertimbangan
sosial,
perkembangan
moral
dan
perkembangan intelektual. Kemampuan anak untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta-fakta tampak pada usia 14 tahun. Sikap kritis mereka terhadap agama sudah mulai timbul, maka pada waktu inilah kita harus memberikan dasar-dasar atau dalil tentang agama yang telah mereka amalkan dan ketahui. Pada hakikatnya perkembangan psikologi
agama
pada
remaja
adalah
merupakan
lanjutan
perkembangan keberagamaan dari masa anak-anak, kelanjutannya dengan mengaplikasikan pengaruh kejiawaan tersebut kadalam kehidupannya sehari-hari dengan dimulainya tanggung jawab sebagai insan yang dewasa atau mukallaf yakni manusia yang telah dibebankan kepadanya kewajiban melaksanakan syariat-syariat islam.
Perkembangan Studi Psikologi...h...52
DAFTAR KEPUSTAKAAN Darajat, Dzakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 1970 Hurlogk, Elizabeth B. Developmental Psikology, Terj. Istiwidayani dkk, Jakarta, 1980 http: Mubarak Intituteblogspost.com Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta : PT Raja Grafindi Persada, 2008 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta, 2002 Lie, Anita, Menjadi Orang Tua Bijak 101 Cara Menumbuhkan Kecerdasan Anak, Jakarta, Elex Media Komputindo, 2003 Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta : Kalam Mulia, 2004 Rumini, Sri, Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004 Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : PT Bulan Bintang, 1996 Shaleh Abdurrahman dkk, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta : Prenada Media, 2004