SKRIPSI
PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KEBIJAKAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 - 2013
BALDIAH DENGAGI
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015
SKRIPSI PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KEBIJAKAN STOCK SPLITPADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 - 2013
disusun dan diajukan oleh
BALDIAH DENGAGI A211 11272
kepada
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015
ii
SKRIPSI PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KEBIJAKAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 - 2013 Disusun dan diajukan oleh
BALDIAH DENGAGI A21111272
telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan
Makassar, 29 April 2015
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Mursalim Nohong, S.E., M.Si.
Dr. Musran Munizu, S.E., M. Si.
NIP.19710619200003 1 001
NIP. 197509092000121 001
Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Dr. Hj. Nurdjanah Hamid, SE.,M.Agr NIP. 19600503 1986012 001
iii
SKRIPSI PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KEBIJAKAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 - 2013 disusun dan diajukan oleh BALDIAH DENGAGI A21111272
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi Pada tanggal, 29 April 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan Menyetujui, Panitia Penguji No. Nama
Jabatan
Tanda Tangan
1.
Dr. Mursalim Nohong.,SE.M.Si
Ketua
1. ...................
2.
Dr. Musran Munizu, SE., M.Si
Sekretaris
2. ...................
3.
Prof. Dr. Nurdin Brasit.,SE.,M.Si
Anggota
3. ...................
4.
Dr. H. M. Sobarsyah.,SE.M.Si
Anggota
4. ...................
5.
Nur Alamsyah.,SE.M.Si
Anggota
5. ...................
Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Dr. Hj. Nurdjanah Hamid, SE.,M.Agr NIP. 19600503 1986012 001
iv
PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama
:
Baldiah Dengagi
NIM
:
A21111272
Jurusan
:
Manajemen
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
PERBEDAAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KEBIJAKAN STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 - 2013 adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila dikemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).
Makassar, Maret 2015 Yang membuat pernyataan,
Baldiah Dengagi
v
ABSTRAK Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah KebijakanStock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam BursaEfek Indonesia Tahun 2009 – 2013
The Difference of Trading Volume Before and After The Stock Split Policy on Company Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2009-2013
Baldiah Dengagi Mursalim Nohong Musran Munizu
Pemecahan saham (stock split) yang menjadikan harga saham lebih murah diharapkan akan mampu menjaga tingkat perdagangan saham dalam rentang yang optimal dan menjadikan saham lebih liquid sehingga akan meningkatkan volume perdagangan saham. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah kebijakan stock split pada perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek indonesia tahun 2009 - 2013. Penelitian ini menggunakan trading volume activity (TVA) sebagai alat ukur volume perdagangan saham dengan desain penelitian berbentuk event study populasi sampel terdiri dari 30 emiten yang terdaftar di BEI peride tahun 2009-2013. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data studi dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stock split (X) dan volume perdagangan saham (Y). Penganalisaan data menggunakan software SPSS 20 dan uji beda (wilcoxon) untuk pengujian hipotesis. Hasil uji beda (wilcoxon) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata volume perdagangan saham selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split.
Kata kunci: Saham, Pemecahan saham, Volume perdagangan saham, Trading volume activity (TVA).
Stock split which makes the stock price cheaper is expected to be able to maintain the level of stock trading in the optimal range and make the stock more liquid, so it will increase the volume of stock trading. This study aim to analyze the difference of trading volume before and after the stock split policy on company listed in Indonesia stock exchange year 2009-2013. This study uses the trading volume activity (TVA) as a measure of the volume of stock trading with the form event study research design, sample population consisted of 30 issuers listed Indonesia stock exchange year period 2009-2013. The data used is secondary data with method of collecting documentation data. Variables use in this study arestock split (x) and trading volume (y). The analyzing data uses SPSS 20 software and different test (Wilcoxon) for hypothesis testing. The results of different test (Wilcoxon) shows that there are significant differences between the average trading volume during five days before and five days after the stock split.
Keywords: stock, stock splits, stock trading volume, trading volume activity (TVA).
vi
PRAKATA
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil Alamin. Puji serta syukur tak henti saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Taufik, Rahmat,Hidayah dan Kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah Kebijakan Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013”. Salam dan shalawat juga tak lupa saya curahkan kepada Rasulullah Muhammad bin Abdullah SAW., beserta kepada keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini tidak akan pernah terwujud tanpa bantuan dan kasih sayang banyak orang. Dan semuanya tak akan berjalan mulus tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, maka dengan ini penulis berterima kasih tak terhingga kepada bapak/ ibu/saudara(i)/ kawan/ kanda dan mereka yang telah membantu dalam skripsi ini, baik itu dalam penelitian maupun dalam penyusunan skripsi, serta kepada mereka yang mengisi tiap proses pencarian jati diri penulis , maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Kedua Orang tua ku, Ir. Syarifuddin, M.T. dan Badarah S,Sos. dengan kasih sayang maupun kesabaran melimpah, serta bimbingan, dukungan moril maupun materil, dan segala doa yang mereka panjatkan.
Saudara terbaik, kakak ku tercinta Alfarandy dan adik kesayangan Talsyachmar terimakasih telah menjadi saudara yang paling baik, menjengkelkan dan selalu mendukung ku.
vii
Pembimbing Ter-the best Bapak Dr. Mursalim Nohong.,SE.M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Musran Munizu., SE.M.Si selaku pembimbing II.
Kepada Bapak Prof. Dr. Nurdin Brasit.,SE.,M.Si, Bapak Dr. H. M. Sobarsyah.,SE.M.Si dan Bapak Nur Alamsyah.,SE.M.Si selaku penguji.
Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin atas kebijaksanaan ilmu pengetahuannya yang diberikan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, serta seluruh staf Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.
Kepada sahabat yang lebih dari sekedar sahabat, Lidya, Kak Yhana, Ziqra, Ryma, Pitto, Waty, Amel, Enn, Vieka, Cici, Rayhna. Terimakasih atas persahabatan dan dukungan kalian selama ini. Kalian telah membuat masa-masa kuliah ku lebih indah.
Kepada Fiqy, Titi, Uni,Nurul Annisa, Evi, Inna, Kikicin, Anggi, Mita, dan Imam. Makasih atas bimbingan, pembelajaran, masukan, kesabaran dan kekocakan kalian.
Kepada
teman-teman ku Baje, Fheby, Pute, Ima, Tari, Puput , Dani,
Nina, Leya, Tria, Alfi, Toyyib, Adi, Idu, Abi, Debo, Adam, Rahman, Angel, Thasya, Daus, Ogi, Alya, Ade, Citra, Suci, Umi, Tuti, Renita, Nurul Azizah,Ipul, Khusnul, Kak Irma, Fitrah, Rahma, Mulya, Tika, Fitri, Farabi, Surya, Tri, Romi, Rendi, Agung, Sam, Rifqi Wahyudi, Budi, Gery, Rahma, Adit,Akbar, Fikar, Eston, Nizar, Ade, Jaka, Abdi, Rifqiawanto, Frr, Uccang, Hasan, Husen, dan segenap teman-teman GalaXI yang tidak sempat saya tulis satu persatu. Terima kasih karena telah menjadi teman yang baik, kompak, dan seru .
viii
Kepada Desta, Ayu, Kiki, Kikoy, Yhana, Hanan, Tuti dan Ade. Terimaksih atas doa dan dukungannya.
Kepada kak Hadi, kak Aliq, kak Mita dan Kak Zul. Terimakasih atas info dan bantuan-bantuannya.
Kepada seluruh keluarga besar ku yang tak henti-hentinya menanyakan kapan selesai dan memberikan segala bentuk dukungan.
Kepada Semua sahabat dan teman-teman yang tidak bisa saya tulis satu persatu.
Serta terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu penulis, semoga segala kebaikan-kebaikan saudara(i)ku diterima sebagai ibadah disisiNya. Akhirnya dengan segala kekurangan yang penulis miliki, penulis
mempersembahkan skripsi ini dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Makassar,
Maret 2015
Penulis
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v ABSTRAK ..................................................................................................... vi PRAKATA ..................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................ x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ............................................................................. 5
1.3
Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
1.4
Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6 1.4.1 Kegunaan Teoretis ..................................................................... 6 1.4.2 Kegunaan Praktis ....................................................................... 6 1.4.3 Kegunaan Kebijakan .................................................................. 6
1.5
Sistematika Penulisan ......................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8 2.1 Pasar Modal ......................................................................................... 8 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal .......... 9 2.3 Saham .................................................................................................. 10 2.3.1 Pengertian Saham .................................................................... 10 2.3.2 Nilai Saham .............................................................................. 11 2.3.3 Jenis-jenis Saham ................................................................... 12
x
2.4 Jenis- jenis kebijakan Perusahaan di Pasar Modal ............................... 13 2.4.1 Right issue ................................................................................. 13 2.4.2 Bonus share ............................................................................... 13 2.4.3 Dividen ...................................................................................... 13 2.4.4 Stock split ................................................................................... 15 2.4.4.1 Trading Range Theory ................................................. 17 2.4.4.2 Signaling Theory ......................................................... 18 2.5 Jenis- jenis stock split ............................................................................ 20 2.6 Tujuan stock split ................................................................................... 21 2.7 Manfaat stock split ................................................................................. 22 2.8 Reaksi Pasar Terhadap Pemecahan Saham ........................................ 23 2.9 Volume Perdagangan Saham ............................................................... 24 2.10 Hubungan Stock Split dan Volume Perdagangan Saham .................... 26 2.11 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 27 2.12 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 29 2.13 Hipotesis ............................................................................................. 30 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 31 3.1 Rancangan Penelitian .......................................................................... 31 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 31 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 32 3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 33 3.5 Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................. 34 3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ......................................... 35 3.7 Analisis Data ........................................................................................ 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 39 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................... 39 4.2 Analisis Trading Volume Activity (TVA)................................................... 42 4.3 Diskripsi Hasil Analisis Statistik .............................................................. 47 4.3.1 Pengujian Hipotesis (Uji t) ............................................................ 47
xi
4.3.1.1 Uji Beda (Wilcoxon) ..................................................... 47 4.4 Pembahasan ......................................................................................... 50 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 54 5.1 Kesimpulan............................................................................................ 54 3.2 Saran..................................................................................................... 54 3.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 55 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56 LAMPIRAN ................................................................................................... 59
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1
Penelitian terdahulu....................................................................
26
4.1
Kode Saham,Tanggal Pengumuman Stock Split dan Nilai nominal..................................................................................
40
Gambaran Perusahaan Sampel Yang Melakukan Stock Split Tahun 2009 Sampai Dengan Tahun 2013....................................
41
4.2
4.3
Data Beda Rata-Rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013...................... 45
4.4
Hasil Descriptive Statistic Data Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013........................................................................
48
4.5
Hasil Wilcoxon Signed Ranks TestData Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013............................................................... 49
4.6
Hasil Wilcoxon Signed Test Statistics Data Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013....................................................... 49
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran ....................................................................... 28
4.1
Nilai Grafik Rata-Rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 – 2013......................... 43
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1
Daftar emiten yang memenuhi syarat sebagai sampel ................
2
Volume saham harian yang diperdagangkan 2009-2013.............. 61
3
Saham beredar harian yang diperdagangkan 2009-2013............. 62
4
Perhitungan volume perdagangan saham (TVA).......................... 63
5
Output Wilcoxon Signed Ranks Test Data Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013....................................................... 64
xv
60
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan go public memerlukan dana investasi yang tidak sedikit untuk tetap membangun perusahaanya agar dapat meningkatkan daya saing serta penguasaan pangsa pasarnya. Hal ini dilakukan supaya perusahaan tersebut mampu bertahan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang ini. Disinilah kehadiran Pasar Modal merupakan salah satu alternative untuk dimanfaatkan perusahaan go public dalam memenuhi kebutuhan dananya untuk jangka waktu yang panjang. Pasar Modal berfungsi sebagai wadah perusahaan go public agar bertemu dengan para investor baik itu investor pemula maupun para investor yang telah lama melanglang buana di bidang ini. Pasar
modal
juga tidak hanya memberikan keuntungkan
bagi
perusahaan yang membutuhkan dana (emiten) saja, tetapi juga merupakan tempat dan alat untuk memperoleh informasi tentang keadaan pasar efek agar menjadi pertimbangan investasi bagi investor yang kelebihan dana, untuk dapat menginvestasikan uangnya dengan harapan memperoleh return. Pasar modal menawarkan berbagai dana jangka panjang yang dapat menjadi alternatif bagi perusahaan
untuk
mendapatkan
dana
serta
para
investor
yang
ingin
mengivestasikan dana mereka antara lain surat-surat berharga yang biasa disebut dengan istilah efek, obligasi dan saham. Saham (stock) merupakan salah satu alternative yang paling popular dan paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Hal ini di sebabkan para Investor lebih banyak memilih saham sebagai instrument investasi mereka karena mampu
1
2
memberikan tingkat return yang menarik serta nilai saham juga dapat meningkat sejalan dengan bertambahnya kekayaan perusahaan emiten dalam jangka waktu tertentu. Selain itu saham merupakan asset yang likuid, jadi para investor dapat dengan mudah untuk menjualnya lagi. Terdapat berbagai keuntungan-keuntungan lain yang di tawarkan oleh pembelian saham. Akan tetapi terdapat pula kemungkinan kerugian yang akan dialami sebagai risiko yang harus di tanggung oleh pihak investor. Untuk itulah investor sebaiknya lebih cermat memprediksi apakah perusahaan emiten tersebut mempunyai prospek yang bagus atau tidak. Dan dalam mengambil sebuah keputusan investasi saham yang cermat, investor dapat mempergunakan informasi yang terdapat dalam pasar modal. Informasi inilah, yang akan menjadi keputusan investor apakah masih ingin melakukan atau tidak jadi melakukan penanaman modal pada perusahaan emiten tersebut. Ada banyak sekali informasi tentang saham yang dapat disajikan oleh pasar modal. Salah satu informasi tersebut adalah informasi mengenai pemecahan saham (stock split). Pemecahan saham (stock split) adalah pemecahan nilai nominal saham yang terlalu tinggi kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Selaras hal tersebut, jumlah saham per lembarnya akan menjadi lebih banyak sesuai dengan total pemecahan saham yang dilakukan emiten. Dengan demikian, menjadikan jumlah saham yang beredar akan meningkat tetapi dengan harga yang lebih rendah secara proporsional. Harga saham yang menunjukkan hasil yang memuaskan dengan mengalami
kenaikan
yang
cukup
tinggi
membuat
perusahaan
emiten
memutuskan untuk mengumumkan pemecahan saham (stock split). Dengan kenyataan bahwa rasio harga ataupun laba dan juga nilai perusahaan mengalami peningkatan sebelum terjadinya pemecahan saham. Selain itu, para pendukung stock split kerap menyatakan bahwa pemegang saham mendapatkan manfaat
3
kunci karena harga saham tidak akan turun persis sesuai proporsi dengan kenaikan lembar. Ini merupakan sebuah informasi positif yang seharusnya sangat bagus bagi perusahaan untuk dapat menarik para investor. Setiap perusahaan pasti menginginkan nilai perusahaannya meningkat, hal tersebut akan menjadi kenyataan apabila harga sahamnya juga mengalami peningkatan. Tetapi apabila harga sahamnya meningkat terlalu tajam, akan berakibat penurunan kemampuan investor dalam menjangkau harga saham tersebut dan hal ini dapat mengakibatkan penurunan volume perdagangan saham. Nah pada kondisi inilah, perusahaan mengumumkan pemecahan saham (stock split) untuk menjaga kestabilan volume perdagangan sahamnya. Agar mengetahui kestabilan volume perdagangan saham, peneliti menggunakan TVA (TradingVolume Activity), sebagai indikator dalam menilai reaksi investor di pasar modal. TVA digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat likuid atau tidak likuidnya suatu saham di pasar modal yangmerupakan cerminan dari keadaan perusahaan. Volume perdagangan saham sering kali menjadi salah satu factor yang dipertimbangkan dalam memprediksi harga suatu saham. Volume merupakan alat ukur dari kuantitas saham yang mengubah kepemilikannya dengan menjual atau membeli sekuritas. Jumlah volume harian sekuritas dapat berfluktuasi tergantung pada jumlah informasi baru yang tersedia tentang perusahaan. Dari sekian banyak elemen yang mempengaruhi volume perdagangan saham, salah satu yang paling berpengaruh pada penilaian fundamental dari sekuritas adalah ketersediaan informasi baru. Oleh karena itu, pemecahan saham yang menjadikan harga lebih murah diharapkan akan mampu menjaga tingkat perdagangan saham dalam rentang yang optimal dan menjadikan saham lebih likuid. Harga saham yang murah diharapkan dapat
4
menarik minat investor untuk membelinya sehingga di harapkan akan meningkatkan volume perdagangan saham. Putri (2012), menganalisis pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap return dan Trading Volume Activity (TVA) saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode penelitian 2006-2010. Hasil analisis dengan uji wilcoxon signed ranks test pada Trading Volume Activity 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah tanggal pengumuman stock split menunjukkan ada perbedaan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkanbahwa Trading Volume Activity sebelum stock split berbeda dengan Trading Volume Activity sesudah stock split. Begitu pula dengan Haris (2012), menganalisis Pengaruh pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham pada perusahaan go public yang terdaftar di BEI tahun 2006-2011. Penelitian yang menggunakan desain penelitian asosiatif ini, memiliki populasi yang berjumlah 35 perusahaan.Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum pengumuman pemecahan saham (stock split) dengan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap volume perdagangan saham. Berbeda dengan hasil penelitian dari Putri (2012) dan Haris (2012) yang mendapatkan hasil bahwa kebijakan stock split berpengaruh pada volume perdagangan saham, Sitompul (2011), yang menganalisis pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham dan volume perdagangan saham (studi kasus: perusahaan yang go public di BEI). Penelitian ini menggunakan harga saham dan volume perdagangan saham sebagai variabel dependen sedangkan stock split sebagai variabel independennya. Dengan periode tahun sample penelitiannya yaitu 2006-2009. Hasil penelitian diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan
5
antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah dilakukannya stock split pada perusahaan size kecil maupun size besar. Mengacu pada persamaan serta perbedaan hasil dari ketiga penelitian yang telah dilakukan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak stock split tersebut baik sebelum maupun sesudah pengumuman kebijakan pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham. Berdasarkan uraian tersebut, maka melalui penelitian ini akan dianalisis: “Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah Kebijakan Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, pokok permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : “Apakah terdapat penurunan volume perdagangan saham sesudah kebijakan stock split pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013?”
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya Perbedaan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah Kebijakan Stock Split Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 - 2013.
6
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1
Kegunaan Teoretis Memberikan kontribusi
bagi
Keuangan
mengenai
khususnya
perkembangan kajian
Ilmu
Manajemen
perusahaan
tentang
investasi saham dalam pasar modal. Selain itu, penelitian ini diharapkan
bisa
menjadi
refrensi
bagi
mahasiswa
didalam
melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis. 1.4.2
Kegunaan Praktis Menjadi bahan informasi, kontribusi,dan masukan kepada pihakpihak yang berkepentingan dengan investasi pasar modal.
1.4.3
Kegunaan kebijakan Sebagai bahan pertimbangan perusahaan ketika akan melakukan kebijakan perusahaan khususnya pemecahan saham (stock split).
1.5 Sistematika Penulisan Penulisan dalam penelitian ini akan disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan Berisi latar belakang masalah mengenai keputusan pemecahan saham. Dengan latar belakang tersebut dilakukan perumusan masalah penelitian. Selanjutnya dibahas mengenai tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Pustaka Berisi teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian. Di dalamnya terdapat penelitian-penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan
7
hipotesis penelitian.
Bab III : Metode Penelitian Menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Dibahas pula rancangan penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan bagaimana analisis dari data yang diperoleh serta definisi operasional variabel.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan Menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian meliputi perkembangan pasar modal Indonesia, keadaan PT. Bursa Efek Indonesia, gambaran umum perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian, dan analisis data disertai dengan pembahasannya.
Bab V : Penutup Berisi kesimpulan penelitian serta keterbatasan penelitian. Untuk mengatasi keterbatasan penelitian tersebut, disertakan saran untuk penelitian yang akan dilanjutkan selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Modal Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pasar Modal adalah seluruh kegiatan yang mempertemukan penawaran dan permintaan atau merupakan aktivitas yang memperjual belikan surat-surat berharga. Sedangkan pengertian Pasar modal menurut UU Pasar modal no.8 tahun 1995 pasal 1 angka 13 adalah kegiatan yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkan, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Anoraga dan Pakarti (2001), pasar modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial assets (dan hutang) pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi (melalui pasar sekunder). Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, pasar modal mempunyai peranan penting dalam akses pertemuan investor dan emiten. Dalam sudut pandang ekonomi makro, pasar modal berlaku sebagai suatu piranti untuk melakukan alokasi sumber daya ekonomi secara optimaldalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pengarahan dana masyarakat ke sektor produktif akan meningkatkan produksi dan memperluas kegiatan lembagalembaga lain yang terkait serta memberikan penambahan pendapatan Negara terutama dari segi pendapatan pajak (tax income). Selain itu, pasar modal juga dapat menjadi salah satu acuan untukmelihat tingkat kegairahan maupun dinamisnya bisnis suatu Negara dalam menggerakkan kebijakan fiskal dan
8
9
moneter. Kehidupan pasar modal di Indonesia telah di mulai pada tahun 1912 ketika pemerintah Hindia Belanda mendirikan bursa efek di Jakarta. Pada saat itu yang diperdagangkan adalah saham dan obligasi perusahaan milik Belanda di Indonesia. Setelah adanya pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda, pada tahun 1950 pemerintah
mengawali kebangkitan kembali pasar modal dengan penerbitan
obligasi Pemerintah Republik Indonesia. Tetapi pada tahun 1958 kegiatan pasar modal dihentikan, karena adanya inflasi dan resesi ekonomi. Pada tahun 1977, kembali diaktifkan secara resmi oleh presiden Soeharto yang sampai hari ini masih aktif seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal Husnan (2001) dalam Anwar (2008) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal, yaitu : 1. Permintaan sekuritas Faktor ini berarti harus ada anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk digunakan membeli sekuritas yang ditawarkan. 2. Penawaran sekuritas Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. 3. Politik dan Ekonomi Faktor ini mempengaruhi supply dan demand
atas sekuritas. Kondisi
politik yang stabil akan membantu pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand sekuritas.
10
4. Hukum dan Peraturan Pasar modal yang terorganisasi dengan baik dan didukung oleh peraturan perundang-undangan yang baik dan penegakkan
hukum yang kokoh
akan dapat mengundang minat investor dalam dan luar negeri untuk datang. 5. Peran Lembaga-lembaga pendukung pasar modal. Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, Bursa Efek, notaris, konsultan hukum dan lain-lain. Perlu bekerja dengan proporsional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi di Bursa Efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien dan bisa dipercaya.
2.3 Saham 2.3.1 Pengertian Saham Nasaruddin (2004) mengemukakan bahwa saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan. Warren dkk (2006) mengemukakan bahwa modal perseroan disebut modal saham atau modal sero. Dalam akuntansi sering disebut modal dasar. Modal perseroan adalah jumlah modal yang disebut dalam akta pendirian perusahaan dan merupakan jumlah maksimum yang diotorisasi (authorized) atas penerbitan surat-surat saham. Tan (2009) mengemukakan bahwa saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas (PT) atau biasanya disebut sebagai emiten.
Sedangkan Fahmi (2009) mendefinisikan saham sebagai berikut : a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan.
11
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan pada setiap pemegangnya. c. Persediaan yang siap dijual. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan saham yang ditanamkan di perusahaan tersebut, sehingga dengan memiliki saham investor mempunyai hak terhadap pendapatan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.
2.3.2 Nilai Saham Menurut Hidayat (2010), surat berharga adalah suatu yang memiliki nilai dan dapat diperjual belikan. Saham sebagai salah satu efek atau surat berharga dengan begitu juga memiliki nilai. Berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham terdiri dari tiga jenis yaitu nilai nominal, nilai dasar, dan nilai pasar: a. Par Valeu/Face Valeu (nilai nominal) Perusahaan
menerbitkan
saham
dengan
tujuan
untuk
mendapatkan tambahan modal yang berasal dari masyarakat atau investor. Beberapa jumlah modal yang akan disetor dapat dilihat dari harga nominal saham dikalikan dengan banyaknya saham yang dikeluarkan suatu perusahaan. Untuk itu, pada lembar saham tersebut akan tercantum nilai nominal yang akan digunakan untuk mencatat modal penuh tersebut.
12
b. Base Value (nilai dasar) Base value merupakan hasil perkalian antara base price (harga dasar) dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares). c. Market Value (nilai pasar) Market value atau kapitalisasi pasar adalah hasil perkalian antara harga pasar (market shares) suatu saham saat itu dengan jumlah saham yang diterbitkan (ounstanding shares). Market price itu sendiri adalah harga saham pada saat pasar berlansung di pasar sekunder atau bursa efek.
2.3.3 Jenis-jenis Saham Menurut Nasaruddin (2004), jenis saham berdasarkan cara peralihan terdapat dua jenis saham: a. Saham atas unjuk (bearer stock), adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. b. Saham atas nama (registered stock), adalah saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya Sedangkan jenis saham berdasarkan hak tagihan : 1) Saham biasa (common stock), adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian dividen, hak atas
harta
kekayaan
perusahaan
apabila
perusahaan
apabila
perusahaan apabila perusahaan tersebut mengalam likuidasi. 2) Saham preferen adalah saham yang memberikan prioritas pilihan (preferred stock) kepada pemegangnya.
13
3) Saham
istimewa,
pemegang
saham
istimewa
(golden
share)
mempunyai hak lebih dibandingkan pemegang saham lainnya.
2.4 Jenis – jenis kebijakan perusahaan di pasar modal 2.4.1 Right issue Right issue adalah salah satu hak bagi pemegang saham yang ada untuk membeli terlebih dahulu saham baru yang akan diterbitkan oleh emiten (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Dengan kata lain, pemegang saham memiliki preemptive rights atau Hak Memesan Efek Terlebih dahulu atas saham-saham yang diterbitkan tersebut.
2.4.2 Bonus share Bonus share atau saham bonus merupakan bonus pembagian saham baru untuk para pemegang saham, dimana pembagian bonus ini ditujukan sebagai bentuk reward (Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Saham yang diberikan secara cuma-cuma tersebut dapat berasal dari kapitalisasi atas saham (paid up capital) atau dari selisih surplus revaluasi aktiva tetap yang diperbolehkan.
2.4.3 Dividen Dividen adalah nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earning) yang disimpan sebagai cadangan bagi perusahaan (Robert Ang, 1997). Perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat akan menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, tertulis beberapa keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan, kemudian dalam rapat umum pemegang saham
14
(RUPS) akan diputuskan besarnya dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham. Copeland (1979) dalam Astuti (2012) mengemukakan kebijakan dividen
menentukan
pembagian
laba
antara
pembayaran
kepada
pemegang saham dan investasi kembali perusahaan. Kebijakan dividen melibatkan keputusan apakah akan membagikan laba atau menahannya untuk diinvestasikan kembali didalam perusahaan. Dalam pembagian dividen perusahaan mempertimbangkan proporsi pembagian antara pembayaran kepada pemegang saham dan reinvestasi dalam perusahaan. Disatu sisi, laba ditahan (retained earning) merupakan salah satu sumber pendanaan yang sangat signifikan bagipertumbuhan perusahaan, tetapi di sisi lain dividen merupakan aliran kas (atau asset) yang dibagikan pada pemegang saham. Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, (Robert Ang, 1997) dividen dibedakan atas 2 jenis yaitu : a. Dividen Tunai (cash dividend) Dividen tunai merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Nilai suatu dividen sesuai dengan nilai tunai yang diberikan. Tujuan emiten untuk memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham di bursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham. b. Dividen Saham (stock dividend) Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dividen
yang
diberikan dalam bentuk saham, disamping tujuan yang sama dengan dividen tunai juga bertujuan untuk meningkatkan
15
likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Disamping itu pemberian dividen dalam bentuk saham diberikan
karena
perusahaan.
memperhatikan
Direksi
menilai
kadang-kadang juga
likuiditas
keuangan
bahwa likuiditas keuangan
perusahaan tidak memungkinkan pembayaran dividen dalam bentuk tunai sehingga diputuskan dibayarkan dalam bentuk saham baru (dividen saham).
2.4.4 Stock split Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahansaham merupakan pemecahan jumlah saham yang beredar dari suatu perusahaan tanpa penambahan apapun dalam ekuitas pemegang saham. Darmaji dan Fakhrudin (2001) mengemukakan stock split pada umumnya dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan agar perdagangan saham menjadi lebih liquid, karena jumlah saham yang beredar menjadi lebih banyak dan harganya lebih murah. Menurut Hartono (2000) “pemecahan saham (stock split) adalah memecah lembar saham menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya.” Adapun menurut Halim (2003), stock split adalah pemecahan jumlah saham menjadi jumlah lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembarnya secara proposional. Selanjutnya menurut Sunariyah (2006), mengemukakan pemecahan saham adalah menambah jumlah saham yang beredar dengan diikuti oleh pengurangan harga nominal saham yang tertera pada lembar saham.
16
Secara umum, stock split merupakan kebijakan perusahaan dalam memengaruhi jumlah saham yang beredar serta nilai nominal per lembar sahamnya. Perubahan dalam jumlah lembar saham yang beredar yang sebanding
dengan
perubahan
nilai
nominal
per
lembar
saham
tidakmengakibatkan adanya perubahan struktur modal perusahaan pada saat keputusan pemecahan saham. Namun, Kieso dkk (2008) yang diterjemahkan oleh Emil Salim memandang bahwa “manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan masyarakat yang lebih baik diperlukan kepemilikan yang lebih luas, oleh karena itu manajer perusahaan ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam kemampuan mayoritas calon investor.” Dalam rangka mengurangi nilai pasar saham perusahaan, tindakan stock split merupakan cara yang dipakai oleh banyak perusahaan. Stock split dapat mengakibatkan likuiditas saham perusahaan yang semakin baik. “Meningkatnya likuiditas saham setelah stock split dapat muncul akibat semakin besarnya kepemilikan saham dan jumlah transaksi” (Yuliastari, 2008). Hal tersebut didasarkan pada alasan saham dengan nilai nominal yang lebih kecil lebih mudah dijangkau oleh investor kecil. Ketika melakukan pengumuman stock split, dari sudut pandang akuntansi tidak memiliki ayat jurnal dalam pencatatannya akan tetapi dibuat suatu catatan memorandum untuk menggambarkan perubahan nilai nominal per lembar saham dan jumlah saham yang beredar. Jadi stock split merupakan corporate action yang menarik untuk dianalisis. “Walaupun pengumuman pemecahan saham tidak memengaruhi arus kas perusahaan, akan tetapi
17
reaksi yang kemudian muncul dari pasar adalah reaksi positif” (Huang dkk., 2007)
2.4.4.1 Trading Range Theory Trading range theory menyatakan harga saham yang terlalu tinggi (over priced) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan” (Mulyanto, 2006). Gejala yang ditimbulkan dari harga pasar saham yang yang terlalu tinggi akan menyebabkan likuiditas saham tersebut untuk diperdagangkan menjadi rendah, sehingga satu corporate action yang dapat dilakukan manajemen adalah dengan melakukan stock split. Ikenberry dkk (1996) dalam penelitiannya
berpendapat
bahwa
“stock
split
mengakibatkan
terjadinya penataan kembali harga saham pada rentang yang lebih rendah”. Dengan mengarahkan harga saham pada rentang tertentu, diharapkan semakin banyak pelaku dalam pasar yang akan terlibat dalam perdagangan dan akan meningkatkan likuiditas saham di bursa. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan dari trading range theory bahwa keputusan stock split dilatar belakangi adanya tingkat kemahalan harga saham yang tinggi serta memiliki tujuan untuk membuat saham lebih aktif diperdagangkan / likuiditas meningkat. Harga saham yang terlalu tinggi (overprice) menyebabkan kurang aktifnya saham tersebut diperdagangkan. Dengan adanya stock split, harga saham menjadi tidak terlalu tinggi sehingga makin banyak investor bertransaksi (Marwata, 2001). Dengan kata lain, harga saham yang terlalu tinggi mendorong perusahaan melakukan stock split. Namun
Copeland (1979)
dalam
Rohana (2003)
melaporkan pendapat yang berlawanan dengan pendapat di atas.
18
Ia menemukan bahwa likuiditas saham akan menurun setelah stock split karena meningkatnya biaya transaksi perlembar saham. Dengan nilai transaksi lebih kecil investor harus membayar biaya transaksi yang sama.
2.4.4.2 Signaling Theory Menurut Fahmi dan Hadi (2009), signaling theory adalah teori yang melihat tanda-tanda tentang kondisi yang menggambarkan suatu perusahaan. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kebijakan suatu perusahaan yang melakukan stock split adalah menggambarkan tentang kondisi suatu perusahaan yang sehat terutama dari segi keuangang perusahaan. Signaling theory menyatakan stock split memberikan sinyal yang positif karena manajer perusahaan akan menginformasikan prospek masa depan yang baik dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya” (Rohana, 2003). Manajemen adalah pihak yang mengetahui informasi perusahaan secara akurat dan prospek perusahaan
di
masa
akan
datang,
sehingga
berusaha
memaksimalkan penyampaian informasi kepada publik agar tidak terjadi asimetri informasi.
Oleh karena itu,
signaling
theory
memandang pengumuman stock split sebagai sinyal baik yang ingin disampaikan kepada publik. Adanya sinyal baik yang ingin disampaikan perusahaan melalui stock split menurut Copeland (1979) dalam Astuti (2012) didasarkan pada alasan bahwa “stock split memerlukan biaya, oleh karena itu hanya perusahaan yang mempunyai prospek bagus yang mampu melakukannya, apabila perusahaan berada dalam kondisi yang tidak baik, maka perusahaan
19
tidak akan melakukan stock split”. Pasar akan merespon sinyal secara positif jika pemberi sinyal kredibel. Oleh karena itu perusahaan harus menunjukkan kredibilitasnya. Pengumuman stock split dianggap sebagai sinyal yang diberikan manajemen bahwa perusahaan memiliki prospek bagus di masa depan. Manajemen mempunyai prospek
perusahaan
dibanding
informasi
lebih
dengan investor.
tentang
Stock split
merupakan upaya manajemen untuk menarik perhatian investor. Stock split memerlukan biaya dan hanya perusahaan berprospek baguslah
yang
sanggup
melakukannya.
Sebaliknya
jika
perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik mencoba memberikan sinyal tidak valid lewat stock split, akan tidak mampu menanggung biaya tersebut, sehingga bukannya stock split akan meningkatkan harga sekuritasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup canggih untuk mengetahuinya (Jogiyanto, 1998). Pasar akan merespon sinyal yang positif jika pemberi sinyal kredible. Sinyal yang diberikan oleh perusahaan yang kinerja masa lalunya tidak bagus tidak akan dipercaya pasar. Dalam model signaling yang dikembangkan oleh Copeland (1979) dalam Astuti (2012), stock split memerlukan biaya yang cukup tinggi,
namun merupakan
sinyal
yang
efektif
menyampaikan prospek masa depan perusahaan. menjadi
mahal
karena
meningkatkan
penerbitan saham dan biaya transaksi investor.
untuk
Stock split
biaya administrasi
20
2.5 Jenis-jenis Stock Split Split (pemecahan) saham dilakukan dengan beberapa alasan, tergantung pada tujuan split apakah untuk memperbanyak jumlah saham (split-up) atau memperkecil jumlah saham beredar yang biasa disebut dengan split-down (Samsul, 2006). a.
Split-Up (Pemecahan Naik) Tindakan split-up akan meningkatan jumlah saham yang beredar dengan menurunkan nominal per lembar saham di pasar sehingga terjangkau oleh investor. Split 1:2 berarti satu saham lama ditarik dari peredaran dan diganti dengan 2 saham baru tetapi nilai nominal saham baru itu lebih kecil, yaitu ½ dari nominal sebelum pemecahan saham.
b.
Split-Down (Pemecahan Turun) Split-down atau reverse split adalah tindakan menurunkan jumlah saham beredar. Tujuan split-down adalah untuk meningkatkan harga saham di pasar agar image perusahaan meningkat. Split-down dilakukan dengan menarik kembali sejumlah saham beredar dan diganti dengan satu saham baru yang nominalnya lebih tinggi akan tetapi tidak mengubah total modal disetor dan total ekuitas. Split-down 5:1 berarti 5 saham lama diganti dengan 1 saham baru. Bagi perusahaan yang melakukan stock split tindakan split-up hanya akan
menaikkan jumlah saham perusahaan yang beredar dan menurunkan nilai nominal saham, akan tetapi tidak terdapat perubahan dalam jumlah modal maupun ekuitas, begitu pula sebaliknya terhadap tindakan split-down.
21
2.6 Tujuan Stock Split Husnan dan Pudjiastuti (2004) menjelaskan bahwa “ tujuan utama dari pemecahan saham (stock split) sebenarnya adalah membuat saham tersebut lebih likuid dalam perdagangan (artinya lebih sering diperdagangkan)”. Ketidaklikuidnya saham seringkali disebabkan oleh dua unsur,yaitu : 1. Harga saham terlalu mahal 2. Jumlah saham yang beredar terlalu sedikit. Menurut Fahmi dan Hadi (2009), suatu perusahaan melakukan stock split bertujuan untuk: a.
Menghindari harga saham yang terlalu tinggi sehingga memberatkan publik untuk membeli / memiliki saham tersebut.
b.
Mempertahankan tingkat likuiditas saham.
c.
Menarik investor yang berpotensi besar guna lebih banyak memiliki saham tersebut.
d.
Menarik investor kecil untuk memiliki saham tersebut karena jika terlalu mahal maka kepemilikan dana dari investor kecil tidak akan terjangkau.
e.
Menambah jumlah saham yang beredar.
f.
Memperkecil risiko yang akan terjadi, terutama bagi investor yang ingin memiliki saham dengan harga saham yang rendah.
g.
Menerapkan diversifikasi investasi. Secara umum stock split bertujuan mengendalikan harga saham. Dengan
demikian saham lebih mudah dimiliki oleh investor kecil serta adanya peningkatan likuiditas saham perusahaan di pasar modal.
22
2.7 Manfaat Stock Split Beberapa pelaku pasar khususnya emiten berpendapat bahwa aktivitas split dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Harga saham setelah stock split akan menjadi lebih rendah sehingga menambah daya tarik bagi investor. McGough dalam Indriantoro (1999) mengemukakan bahwa manfaat yang pada umumnya diperoleh dari stock split yaitu : a.
Menurunnya
harga
saham
yang
kemudian
akan
membantu
meningkatkan daya tarik investor. b.
Membuat saham lebih likuid untuk diperdagangkan.
c.
Mengubah para investor odd lot (investor yang membeli saham dibawah 1 lot/500 lembar) menjadi investor round lot (investor yang membeli saham minimal 1 lot/500 lembar). Stock split dianggap memberikan sinyal positif bagi pasar. Pengumuman
stock split mengindikasikan bahwa perusahaan menyampaikan prospek yang baik yang akan meningkatkan kesejahteraan investor. Stock split membutuhkan biaya yang besar sehingga tidak semua perusahaan dapat melakukannya. Hanya perusahaan berprospek baiklah yang mampu melakukannya. Karena itu sinyal ini dianggap valid. Meskipun stock split tidak memiliki nilai ekonomis, sinyal positif yang mengiringi pengumuman stock split membuat pasar memberikan reaksi positif terhadap pengumuman tersebut. Selain bagi perusahaan, stock split juga dipercaya beberapa pihak membawa keuntungan bagi investor, baik itu investor lama maupun investor baru. Keuntungan stock split bagi investor adalah (http://swisscash-net.blogspot.com): a. Bagi investor lama: Secara tidak langsung investor lama yang jumlah sahamnya belum banyak akan berkesempatan untuk memperoleh bonus tambahan
23
karena
untuk memperoleh bonus tambahan diperlukan minimal 1000
saham. b. Bagi investor baru: Jika sebelumnya calon investor belum mampu membeli saham emiten, dengan adanya stock split yang mengakibatkan saham menjadi lebih murah maka calon investor jadi mampu membelinya.
2.8 Reaksi Pasar Terhadap Stock Split Reaksi pasar terhadap stock split dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Aktifitas stock split dapat memengaruhi pasar dalam bentuk harga saham, likuiditas saham, keuntungan pemegang saham, sinyal yang informatif, dan resiko saham. Penelitian-penelitian tentang pengaruh stock split telah banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang variatif. Penelitian tentang pengaruh stock split terhadap harga saham pernah dilakukan oleh Ye (1999) dalam Eko dan Ruliyati (2007) yang
menguji kemungkinan kejutan laba dan
keakuratan perkiraan laba dapat diprediksi dengan menggunakan informasi stock split. Stock split diharapkan menjadi prediktor yang baik karena attention effects. Attention hypothesis adalah bentuk khusus dari teori sinyal. Attention hypothesis menyarankan bahwa ketika perusahaan memecah sahamnya, banyak analisis mulai menelusurinya. Hasilnya adalah kesalahan perkiraan laba menurun setelah stock split, dan sinyal perkiraan perusahaan
yang
memecah
laba
lebih
informatif
untuk
sahamnya daripada yang tidak memecah
sahamnya. Attention effect yang diberikan adalah perusahaan mengumumkan stock split karena mereka dinilai terlalu rendah oleh pasar. Implikasinya adalah kejutan laba yang positif lebih mungkin untuk perusahaan yang memecah saham.
24
Barker (1956) dan Lamoureux dan Poon (1987) dalam Sri Farmawati dan Marwan Asri (1999) menyimpulkan bahwa jumlah pemegang saham menjadi lebih banyak setelah stock split. Kenaikan tersebut disebabkan karena dengan menurunnya harga, maka menarik investor untuk memperbanyak jumlah saham yang dipegang. Dengan demikian likuiditas saham meningkat akibat semakin banyak investor yang dapat menjual
atau
membeli
saham.
Bertolak belakang dengan penelitian tersebut, Copeland (1979) dalam Astuti (2012) menemukan
adanya penurunan likuiditas setelah stock split dengan
masing-masing menggunakan volume perdagangan. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman diterima. Reaksi pasar ini ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas yang bersangkutan. Meskipun stock split dinyatakan tidak memiliki nilai ekonomis, kandungan informasi didalamnya mendorong pasar untuk bereaksi pada pengumuman stock split.
2.9 Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu (Suad Husnan dkk., 2005). Jumlah saham yang diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut melakukan emisi saham. Menurut Bamber (1996) dalam Wahyudi (2001), pendekatan volume perdagangan saham dapat digunakan sebagai proksi reaksi pasar. Argumen yang
dikemukakan
adalah
bahwa
volume
perdagangan
saham
lebih
25
merefleksikan aktivitas investor karena adanya suatu informasi baru melalui penjumlahan saham yang diperdagangkan. Abdul dan Nasuhi (2000), mengartikan volume perdagangan saham sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada hari tertentu. Volume perdagangan saham adalah banyaknya lembar saham dari suatuemiten atau perusahaan yang diperjualbelikan di pasar modal setiap harinya dengan tingkat harga yang telah disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham melalui broker (perantara) perdagangan saham. Semakin meningkatnya volume perdagangan saham menandakan bahwa saham tersebut semakin diminati oleh masyarakat sehingga akan membawa pengaruh terhadap naik atau turunnya harga atau return saham tersebut (Marwan Asri dan Faizal., 1998). Volume perdagangan saham ini juga dapat digunakan untuk melihat gambaran tentang kondisi efek yang diperjual belikan di pasar
modal.
Volume
perdagangan
saham
yang
besar
mencerminkan
perdagangan suatu saham yang aktif, atau dengan kata lain saham tersebut digemari oleh para investor dan dapat cepat diperdagangkan. Besarnya variabel volumeperdagangan dapat diketahui dengan cara mengamati kegiatan perdagangan saham di pasar modal melalui indikator aktivitas volumeperdagangan (Trading Volume Activity). Menurut Sustrisno (2000), Trading Volume Activity (TVA) atau aktivitas volume perdagangan adalah suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter volume saham yang diperdagangkan di pasar. Sedangkan menurut McDowell (2008), Trading Volume Activity (TVA) adalah jumlah saham atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal selama periode yang telah ditentukan. Trading Volume Activity (TVA) merupakan
26
salah satu variabel dari harga, karena menunjukkan aktivitas dari volume perdagangan saham. Menggunakan volume perdagangan bersama dengan harga memungkinkan investor mengetahui apa sebenarnya sedang terjadi di pasar modal. Trading Volume Activty (TVA) merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat sejauh mana respon atas reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan, hal ini disebabkan oleh nilai TVA yang berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi nilai TVA atas sebuah saham memberikan arti bahwa suatu saham tersebut dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonversikan, dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.
2.10 Hubungan Stock Split dan Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap kejadian atau informasi yang berkaitan dengan suatu saham. Perubahan volume perdagangan diukur dengan aktifitas volume perdagangan saham dengan menggunakan Trading Volume Activity
(TVA).
TVA adalah
perbandingan
antara
jumlah saham
yang
diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Weston dan Copeland (1997) dalam Putri (2012) mengemukakan bahwa besar kecilnya perubahan rata-rata TVA antara sebelum dan sesudah pemecahan saham merupakan ukuran besar kecilnya akibat yang ditimbulkan oleh adanya pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham. Pemecahan saham yang digunakan oleh perusahaan ketika harga
27
sahamnya dinilai terlalu tinggi akan mampengaruhi kamampuan investor untuk membelinya akan mempunyai nilai jika terdapat perubahan dalam volume perdagangan sahamnya. Besar kecilnya pengaruh pemecahan saham terlihat dari besar kecilnya jumlah saham yang diperdagangkan. Sehubungan dengan adanya pemecahan saham maka harga saham akan menjadi lebih murah sehingga volatilitas harga saham menjadi lebih besar dan akan menarik investor untuk memiliki saham tersebut atau menambah jumlah saham yang diperdagangkan. Menurut Copeland (1979), semakin banyak investor yang melakukan transaksi terhadap saham tersebut maka volume perdagangan sahamnya akan meningkat. Stock split dapat mempengaruhi volume perdagangan dan jumlah pemegang saham yang dalam hal ini adalah semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena jika harga saham yang ditawarkan tidak terlalu tinggi (rendah) maka banyak investor yang tertarik untuk membeli saham tersebut sehingga volume perdagangannya pun akan meningkat karena saham tersebut aktif diperdagangkan (Susanti et. Al., 2005).
2.11 Penelitian Terdahulu Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh pemecahan saham (Stock Split) terhadap volume perdagangan saham antara lain : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
1
Peneliti
Sitompul (2011)
Judul Penelitian Analisis pengaruh pemecahan saham terhadap harga saham
Variabel
Hasil Penelitian
1. Stock split(X) 2. Harga saham(Y1) 3. Volume perdagang
Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap harga saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan ukuran kecil, sedangkan harga saham pada perusahaan ukuran besar tidak
28
Lanjutan Tabel 2.1 dan volume perdagangan saham (studi kasus : perusahaan yang go publik di BEI)
2
3
an saham (Y2)
Putri (2012)
Pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap 1. Stock return dan split(X) trading 2. Return(Y1) volume 3. Trading activity (TVA) Volume saham Activity perusahaany (Y2) ang terdaftar di bursa efek indonesiaperi ode penelitian 2006−2010
Faris (2012)
Pengaruh pengumuman 4. Stock pemecahan split(X) saham (stock 5. Harga split) terhadap saham(Y1) harga saham 6. Volume dan volume perdagang perdagangan an saham saham pada (Y2) perusahaan go public
terdapat perbedaan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah stock split. Hasil uji beda paired t-test pada volume perdagangan saham menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada saat sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumumanpemecahan saham (stock split). Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t hitungsebesar 2,626 dengan nilai signifikansi 0,013, dimana nilai ini lebih kecil darinilai yang disyaratkan sebesar 0,05 pada t-4 dan t hitung sebesar -13,943 dengannilai signifikansi 0,000 pada t=0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapatabnormal return yang signifikan di seputar tanggal pengumuman stock split padat-4 dan t=0. Dengan demikian hipotesis alternatif pertama terdukung. Berdasarkanhasil analisis dengan uji Wilcoxon, diketahui adanya kenaikan ratarata volumeperdagangan saham setelah stock split sebesar 0,0009, dimana kenaikannyatersebut signifikan, yang ditunjukkan dengan nilai z hitung sebesar -2,861 dansignifikansi 0,004. Sehingga dapat disimpulkan bahwa trading volume activitysebelum dan setelah pengumuman stock split memiliki perbedaan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif kedua terdukung. Terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara sebelum pengumuman pemecahan saham (stock split) dengan setelah pengumuman pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan volume perdagangan saham. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa pengumuman pemecahan saham (stock split) memiliki pengaruh
29
Lanjutan Tabel 2.1 yang terdaftar di BEI tahun 2006-2011 Sumber: Berbagai penelitian ilmiah terdahulu.
yang signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan saham.
2.12 Kerangka Pemikiran Pemecahan saham yang digunakan oleh perusahaan ketika harga sahamnya dinilai terlalu tinggi akan mempengaruhi kemampuan investor untuk membelinya akan mempunyai nilai jika terdapat perubahan terhadap volume perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat reaksi pasar terhadap kejadian atau informasi yang berkaitan dengan suatu saham. Perubahan volume perdagangan diukur dengan Trading Volume Activity (TVA). TVA
merupakan
perbandingan
antara
jumlah
saham
yang
diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu. Besar kecilnya perubahaan rata-rata (TVA) antara sebelum dan sesudah pemecahan saham merupakan ukuran besar kecilnya akibat yang ditimbulkan oleh adanya pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham. Disinilah dapat dilihatnya apakah stock split berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Berdasarkan uraian tersebut serta tinjauan penelitian terdahulu maka peneliti menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut :
30
Stock Split
Rata-Rata TVA sebelum Stock Split
Rata-Rata TVA sesudah Stock Split
Uji beda
Volume Perdagangan Saham
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Hubungan diatas dapat dijelaskan
bila terdapat perbedaan yang
signifikan maka pengumuman pemecahan saham mempengaruhi volume perdagangan saham. Bila tidak terdapat perbedaan yang signifikan maka pengumuman pemecahan saham tidak mempengaruhi volume perdagangan saham.
2.13 Hipotesis Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka pikir,
maka
penelitian
dapat
dirumuskan
dengan hipotesis yaitu terdapat
perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham pada periode sebelum dan sesudah pengumuman kebijakan stock split pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Sementara tujuan khususnya yaitu menguji bagaimana hubungan antara stock split terhadap volume perdagangan saham perusahaan. Sehingga dapat dikategorikan bahwa penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian dasar yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan hipotesis melalui pengungkapan fakta dalam bentuk hubungan antar variabel (Indriantoro dan Supomo, 1999).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada suatu lembaga terkait dengan kegiatan pasar modal yaitu Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) yang merupakan kuasa perwakilan PT. Bursa Efek IndonesiaBEI yang berpusat di Kawasan Niaga Sudirman Jl.Jendral Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.Yang memiliki kantor perwakilan yang berlokasi di Jalan AP. Pettarani Makassar. Dengan objek penelitian pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan stock split selama periode tahun 20092013. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini selama 3 bulan yakni Desember 2014–Februari 2015.
31
32
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan stock split antara tahun 2009 – 2013 yaitu sebanyak 30 perusahaan. Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008). Menurut Erlina (2008), secara umum ada dua metode pengambilan sampel yang digunakan, yaitu: a. Probability sampling, metode pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi mempunyai peluang atau kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Metode ini dibedakan atas: 1) Simple random sampling 2) Complex random sampling b. Non probability sampling, metode pengambilan sampel dimana tidak semua elemen populasi mempunyai kemungkinan atau peluang untuk terpilih sebagai sampel penelitian. Metode ini terdiri atas: 1) Convenience sampling, yaitu pengambilan sampel secara nyaman dimana peneliti mengambil sampel sekehendak hatinya. 2) Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. 3) Judgment sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan suatu pertimbangan tertentu. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut selama tahun 2009 – 2013. 2. Perusahaan tersebut melakukan pemecahan saham (stock split) dan
33
selama pengamatan tidak melakukan corporate action lain seperti mengumumkan saham bonus, warrant, additional shares, pengumuman dividen, dan pengumuman lainnya. 3. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI minimal 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pemecahan saham (stock split). 4. Perusahaan yang diteliti selama pengamatan adalah perusahaan yang memiliki data lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian. Berdasarkan
kriteria
yang
ditentukan
tersebut,
terdapat
30
perusahaan/emiten yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun populasi dan sampel dari penelitian ini tercantum pada Lampiran 1.
3.4 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari data historik dari Bursa Efek Indonesia, melalui pengutipan data dan keterangan dari pihak yang berkompeten. Data-data tersebut meliputi : a.
Nama Perusahaan yang melakukan stock split selama periode penelitian yaitu tahun 2009-2013
b.
Tanggal
pengumuman
dari
emiten
yang
melakukan
aktifitas
stock split c.
Nilai nominal harga per lembar saham harian sebelum dan setelah pengumuman stock split
d.
Closing Volume harian tiap emiten yang melakukan stock split selama 5 hari sebelum dan 5 hari setelah pengumuman stock split
e.
Nilai nominal saham beredarharian sebelum dan setelah pengumuman
34
stock split f.
Sumber data penelitian diperoleh dari : Indonesian Capital Market Directory tahun 2009-2013 Bursa Efek Indonesia Literatur-literatur yang terkait dengan penelitian stock split.
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dokumentasi.
Teknik
yang
dokumentasi
ini
digunakan oleh dapat
peneliti
dilakukan
adalah
dengan
cara
menggunakan dan mempelajari data-data sekunder serta mencatat dokumendokumen yang berhubungan dengan stock split seperti nama emiten yang melakukan stock split, tanggal pengumuman stock split, kode saham emiten, volume saham emiten selama event emiten
sebelum
window,
dan
maupun sesudah pemecahan
nilai
nominal
saham,
serta
saham
data-data
yang berhubungan dengan karakteristik masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian maupun data-data pendukung lain. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui media internet lewat situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id, www.ksei.co.id
serta
www.sahamok.com
dan
memeriksa
tanggal
jadwal
pemecahan saham (stock split) yang juga dapat diperoleh dari situs resmi BEI tersebut.
Dari
tanggal
jadwal
pelaksanaan
tersebut
kemudian
peneliti
mengumpulkan data volumesaham dan saham beredar (penutupan harian) 5 hari sebelum
dan
5
hari
sesudah
pemecahan
melaluiwww.finance.yahoo.com dan www.icamel.id.
saham
(stock
split)
35
3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu X dan Y. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan penulis adalah: 1) Stock Split (X) Variabel X yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemecahan saham (stock split). Pemecahan saham (stock split) adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru setelah pemecahan saham (stock split) adalah sebesar 1/n dari harga sebelumya. 2) Volume Perdagangan Saham (Y) Volume
Perdagangan
Saham
merupakan
jumlah
saham
yang
diperdagangan pada waktu tertentu dibagi jumlah saham perusahaan yang
beredar
(listing).
Untuk
menghitung
perubahan
aktivitas
perdagangan saham dengan menggunakan ukuran trading volume activity (TVA) masing-masing saham untuk periode pengamatan 5 hari diseputar tanggal pengumuman, menurut Hikmah (2007) Volume Perdagangan Saham dihitung dengan rumus :
TVAit=
(
)
Keterangan: TVAit = Trading Volume Activity perusahaan i pada waktu t i
= Nama perusahaan/emiten
t
= Waktu
36
Skala pengukurannya adalah skala rasio Setelah TVA masing-masing saham diketahui, lalu dihitung ratarata volume perdagangan untuk masing-masing sampel dengan rumus sebagai berikut : Rata-rata sebelum stock split:
∑
Rata-rata sebelum stock split:
∑
Keterangan : TVAit = Volume perdagangan saham perusahaan i pada waktu t TVA = Rata-rata TVA seluruh sampel pada hari t.
3.7 Analisis Data Dalam penelitian ini, metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik dan menggunakan software SPSS 20. Metode analisis yang digunakan adalah: 1.
Uji hipotesis (Uji t), yaitu : Uji Beda (Wilcoxon) Setelah melakukan uji normalitas data, maka dilakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis dari penelitian ini. Pengujian statistik yang digunakan adalah Uji Wilcoxon. Uji wilcoxon termasuk dalam uji statistika non-paramentrik yang dapat juga dipakai untuk menguji dua
37
sampel berhubungan, dimana yang dimaksud berhubungan adalah subjek yang diukur sama namun diberi dua macam perlakuan. Pada penelitian ini, pemecahan saham (stock split) dikenai 2 perlakuan yang berbeda yaitu perubahan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah dilakukannya stock split. Uji ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi dari pengumuman stock split selama periode pengamatan. Pengujian semua hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji wilcoxon. Menurut Santoso (2012), adapun dasar pengambilan keputusan pada uji wilcoxon yaitu sebagai berikut : 1)
Dengan membandingkan angka zhitung dan ztabel, apabila: jika zhitung< ztabel, maka H0 diterima dan jika zhitung> ztabel, maka H0 ditolak.
2)
Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan bahwa apabila: probabilitas (p) > 0,05, maka H0 diterima dan probabilitas (p) < 0,05, maka H0 ditolak.
Dimana : Ho : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split adalah sama, artinya tidak terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Ha : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split adalah
berbeda,
artinya
terdapat
perbedaan
antara
volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Hipotesis diterima atau tidak ditentukan dengan uji wilcoxon. Jika nilai probabilitas yang didapat lebih besar dari 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan. Jika
38
nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan kriteria bahwa perusahaan yang memenuhi syarat sebagai sampel penelitian adalah perusahaan yang melakukan stock split antara tahun 2009 hingga 2013, data perusahaan tersedia secara lengkap untuk keperluan analisis, serta perusahaan tersebut tidak melakukan kebijakan saham lainnya seperti dividen saham, right issue, serta saham bonus yang berdekatan dengan waktu keputusan stock split. Dalam kurun waktu tahun 2009 hingga tahun 2013 terdapat 36 perusahaan yang melakukan stock split, namun perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini:
39
40
Tabel 4.1 Kode Saham,Tanggal Pengumuman Stock Split dan Nilai nominal
NO
NILAI NOMINAL SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM NILAI NOMINAL TANGGAL KODE NAMA PERUSAHAAN STOCK SPLIT SEBELUM
SESUDAH
(Nt)
(Nt+1)
(Nt/Nt+1)
1
CTBN
Citra Tubindo
12-Jan-09
1000
100
10
2
ARNA
Arwana Citramulia
11-Sep-09
100
50
2
3
KKGI
Resource Alam Indonesia
18-Mar-10
200
50
4
4
CTRA
Ciputra Development
15-Jun-10
500
250
2
5
TURI
17-Jun-10
100
25
4
6
CPIN
08-Des-10
50
10
5
7
BBRI
Tunas Ridean Charoen Pokphand Indonesia Bank Rakyat Indonesia
11-Jan-11
500
250
2
8
LSIP
25-Feb-11
500
100
5
9
BTPN
28-Mar-11
100
20
5
10
INTA
PP London Sumatera Tbk Bank Tabungan Pensiunan Nasional Intraco Penta Tbk
06-Jun-11
250
50
5
11
MAIN
Malindo Feedmill
15-Jun-11
100
20
5
12
AUTO
Astra Otoparts Tbk
24-Jun-11
500
100
5
13
SSIA
Surya Semesta Internusa
07-Jul-11
500
125
4
14
JTPE
Jasuindo Tiga Perkasa
26-Jul-11
100
20
5
15
MTSM
Metro Realty
18-Okt-11
1000
250
4
16
PTRO
Petrosea
06-Mar-12
500
50
10
17
PWON
Pakuwon Jati
30-Mar-12
100
25
4
18
ASII
05-Jun-12
500
50
10
19
IMAS
07-Jun-12
500
250
2
20
MDRN
Astra International Indomobil Sukses International Modern International
03-Jul-12
500
100
5
21
KLBF
Kalbe Farma
08-Okt-12
50
10
5
22
ACES
Ace Hardware Indonesia
02-Nov-12
100
10
10
23
JPFA
Japfa Comfeed
19-April-13
1000
200
5
24
ARNA
Arwana Citra Mulia
08-Jul-13
50
12,5
4
25
TOWR
Sarana Menara Nusantara
22-Jul-13
500
50
10
26
AMRT
Sumber Alfaria Trijaya
29-Jul-13
100
10
10
27
JRPT
Jaya Real Properti
01-Agu-13
100
20
5
28
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
28-Agus-13
250
50
5
29 30
BATA JKON
Sepatu Bata Jaya Kontruksi
04-Sep-13 26-Sep-13
1000 100
10 20
100 5
Sumber: Data sekunder diolah dari www.ksei.co.id, 2015.
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 terdapat paling banyak sampel perusahaan yaitu 9 perusahaan yang melakukan stock
41
split. Sementara tahun 2009 merupakan tahun dimana sampel penelitian paling sedikit yaitu hanya terdapat 2 perusahaan. Lalu pada tahun 2010 terdapat 4 sampel perusahaan, pada tahun 2012 terdapat 7 perusahaan,dan di tahun 2013 terdapat 8 perusahaan yang melakukan stock split. Berdasarkan jenis sektor perusahaan, sampel dari periode pengamatan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis perusahaan seperti tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Gambaran Perusahaan Sampel Yang Melakukan Stock Split Tahun 2009 Sampai Dengan Tahun 2013 PERSENTASE NO. SEKTOR PERUSAHAAN JUMLAH (%) 1 Pertanian 3 10,00% 2 3
Industri dasar dan kimia Pertambangan
4 1
13,33% 3,33%
4 5
Real estate dan properti Aneka Industri
6 5
20,00% 16,67%
6
Keuangan
2
6,67%
7
Perdagangan, jasa dan investasi
5
16,67%
8
Industri barang konsumsi
1
3,33%
9
Berbagai industri
1
3,33%
10
Infrastruktur, utilitas dan transportasi
2
6,67%
30
100%
Total Sumber: Data diolah, 2015.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, sampel penelitian pada periode pengamatan dapat diklasifikasikan dalam 10 sektor usaha. Komposisi terbesar perusahaan yang melakukan stock split berasal dari Sektor Real estate dan properti sebesar 22,00% dari total sampel penelitian. Pada posisi kedua terdapat Sektor Aneka industri dan Sektor Perdagangan, jasa dan investasi yang samasama memiliki nilai persentase sebesar 16,67%. Sektor industri dasar dan kimia sebesar 13,33% sampel perusahaan yang melakukan stock split dan Sektor Pertanian sebesar 10,00 %. Selanjutnya, Sektor Keuangan dan Sektor Infrastruktur, utilitas dan transportasi berada diperingkat kelima terbanyak yang melakukan stock split dengan komposisi masing-masing 6,67%. Perusahaan
42
sampel di Sektor Berbagai industri dan Sektor Industri barang konsumsi merupakan sektor yang paling sedikit memiliki komposisi sampel perusahaan stock split yaitu sebesar 3,33 % dari total sampel perusahaan stock split.
4.2 Analisis Trading Volume Activity (TVA) Volume perdagangan saham dapat diukur dengan melihat indikator aktivitas volume perdagangan saham. Trading Volume Activity (TVA) merupakan suatu instrumen yang dapatdigunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume perdagangan pada pasar. Berdasarkan
data
volume
perdagangan
saham
masing-masing
perusahaan sampel selama lima hari sebelum sampai lima hari sesudah stock split yang dapat dilihat pada lampiran 2, nilai nominal saham beredar masingmasing perusahaan sampel selama lima hari sebelum sampai lima hari sesudah stock split yang dapat dilihat pada lampiran 3, maka besarnya Trading Volume Activity (TVA) saham perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman stock split yang dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TVAit=
(
)
Hasil perhitungan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split dapat dilihat dalam lampiran 4. Berdasarkan hasil pengamatan dari lampiran 4 tersebut, maka terbentuklah sebuah grafik yang dapat menggambarkan laju dari perhitunganTrading Volume Activity (TVA) selama lima hari sebelum sampai
43
lima hari sesudah stock splitsebagai berikut:
Grafik Rata-Rata TVA 2009-2013 0,014 0,012 0,01 0,008 Total Rata-Rata 0,006 0,004 0,002 0 -5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 – 2013.
Grafik diatas menjelaskan bahwa, nilai tertinggi dari rata-rata Trading Volume Activity (TVA) terjadi pada hari -5 sebelum dilakukannya stock split dengan nilai sebesar 0,011723848. Namun pada hari selanjutnya yaitu hari -4, -3 dan -2 terjadi penurunan yang cukup drastis. Meskipun pada hari -1 sebelum dilakukannya stock split terjadi kenaikan sebesar kurang lebih 0,001. Hal tersebut tidak mempengaruhi para emiten untuk melakukan kebijakan stock split pada hari 0 dengan hasil terjadinya penurunan volume perdagangan saham yang sangat drastis yaitu sebesar 0,005 yang pada hari -1 TVA sebesar 0,007006288 menjadi 0,002490538 pada hari 0.
44
Pada hari 1 sesudah dilakukannya kebijakan stock split dapat dilihat bahwa masih terjadi penurunan nilai dari volume perdagangan saham tersebut namun tidak sebesar penurunan sebelumnya. Selanjutnya pada hari 2 dapat dilihat adanya kenaikan nilai volume perdagangan saham yang terus terjadi pada hari 3, 4 dan 5 sesudah dilakukannya kebijakan stock split. Meskipun kenaikan tersebut tidak begitu besar namun dapat dilihat bahwa kenaikan volume perdagangan saham pada hari 2,3,4 dan 5 terjadi dengan cukup stabil. Setelah mendapatkan hasil perhitungan dari Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split tersebut, maka perhitungan dilanjutkan dengan melakukan pengukuran menggunakan skala rasio, yang mempunyai rumus sebagai berikut: Rata-rata sebelum stock split:
∑
Rata-rata sebelum stock split:
∑
Berdasarkan data beda perhitungan rata-rata Trading Volume Activity (TVA) selama lima hari sebelum
sampai
lima
hari
sesudah
stock split dengan
pengukuran yang menggunakan skala rasio maka didapatkan hasil seperti tabel di bawah ini:
45
Tabel 4.3 Data Beda Rata-Rata Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013. TANGGAL STOCK SPLIT
Sebelum (1 s/d -5 hari)
Sesudah (+1 s/d +5 hari)
Persentase Kenaikan / penurunan
keterangan
12-Jan-09
0
0,000000125
400%
Naik
Arwana Citramulia
11-Sep-09
0,00207676
0,001795127
-14%
Turun
KKGI
Resource Alam Indonesia
18-Mar-10
0,0050928
0,0000407
-99%
Turun
4
CTRA
Ciputra Development
15-Jun-10
0,00202376
0,001591626
-21%
Turun
5
TURI
Tunas Ridean
17-Jun-10
0,01034351
0,00523371
-49%
Turun
6
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia
08-Des-10
0,02352932
0,001345038
-94%
Turun
7
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
11-Jan-11
0,00735548
0,001839773
-75%
Turun
8
LSIP
PP London Sumatera Tbk
25-Feb-11
0,02139681
0,002598923
-88%
Turun
9
BTPN
Bank Tabungan Pensiunan Nasional
28-Mar-11
0,00197745
0,000215642
-89%
Turun
10
INTA
Intraco Penta Tbk
06-Jun-11
0,09204389
0,008678447
-91%
Turun
11
MAIN
Malindo Feedmill
15-Jun-11
0,01808997
0,002928437
-84%
Turun
12
AUTO
Astra Otoparts Tbk
24-Jun-11
0,00053001
0,000225946
-57%
Turun
13
SSIA
Surya Semesta Internusa
07-Jul-11
0,0200933
0,011037141
-45%
Turun
14
JTPE
Jasuindo Tiga Perkasa
26-Jul-11
0,0359161
0,00479663
-87%
Turun
15
MTSM
Metro Realty
18-Okt-11
0,00010307
7,73036E-06
-93%
Turun
16
PTRO
Petrosea
06-Mar-12
0,00110767
0,004593969
315%
Naik
17
PWON
Pakuwon Jati
30-Mar-12
0,00105248
0,000351805
-67%
Turun
18
ASII
Astra International
05-Jun-12
0,001063
0,000805265
-24%
Turun
19
IMAS
Indomobil Sukses International
07-Jun-12
0,00095875
0,000981529
2%
Naik
20
MDRN
Modern International
03-Jul-12
0,00038714
0,001179148
205%
Naik
21
KLBF
Kalbe Farma
08-Okt-12
0,00113891
0,00066816
-41%
Turun
22
ACES
Ace Hardware Indonesia
02-Nov-12
0,00068484
0,000572974
-16%
Turun
23
JPFA
Japfa Comfeed
19-April-13
0,00043652
0,000539495
24%
Naik
08-Jul-13
0,00083918
0,001249579
49%
Naik
22-Jul-13
3,1266E-05
1,7642E-05
-44%
Turun
NAMA PERUSAHAAN
NO
KODE
1
CTBN
Citra Tubindo
2
ARNA
3
24
ARNA
25
TOWR
Arwana Citra Mulia Sarana Menara Nusantara
46
Lanjutan Tabel 4.3 26
AMRT
Sumber Alfaria Trijaya
29-Jul-13
0,0002209
1,04001E-05
-95%
Turun
27
JRPT
Jaya Real Properti
01-Agu-13
1,3491E-05
1,14255E-05
-15%
Turun
28
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
28-Agus-13
0,00127579
0,000945128
-26%
Turun
29
BATA
Sepatu Bata
04-Sep-13
0,00314615
0,000557308
-82%
Turun
30
JKON
Jaya Kontruksi
26-Sep-13
4,559E-05
0,000101401
122%
Naik
Total TVA yang mengalami kenaikan
0,00377485
0,008645246
Rata-rata
0,00053926
0,001235035
129%
Naik
Total TVA yang mengalami penurunan
0,24919907
0,046274977
Rata-rata
0,01083474
0,002011956
(81%)
Turun
Total keseluruhan
0,25297391
0,054920223
Rata-rata
0,01137401
0,003246991
(71%)
Turun
Sumber: Data diolah, 2015.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa total keseluruhan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split adalah 0,25297391 dan 0,054920223. Sedangkan
nilai
total rata-rata
Trading Volume Activity
(TVA) sebelum dan sesudah stock split adalah 0,01137401 dan 0,003246991. Dengan hasil akhir bahwa Trading Volume Activity (TVA) mengalami penurunan sebesar -71%. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat pula bahwa total Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split pada saham yang mengalami kenaikan saja adalah 0,00377485 dan 0,008645246. Sedangkan nilai rata-rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split pada saham yang mengalami kenaikan adalah 0,00053926 dan 0,001235035 dan diikuti dengan persentase kenaikan sebesar 129%. Pada tabel 4.3 juga dapat dilihat bahwa total Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan
sesudah
stock split pada
saham yang
mengalami
penurunan saja adalah 0,24919907 dan 0,046274977. Diikuti oleh nilai rata-
47
rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split pada saham yang juga mengalami penurunan adalah 0,01083474 dan 0,054920223 dan dengan penurunan persentase sebesar -81%. Untuk kajian lebih lanjut pada tabel 4.3 diatas juga telah dicantumkan rasio kenaikan dan penurunan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split. Apabila diamati masing masing perusahaan, nilai rata-rata Trading Volume Activity (TVA) sesudah dan rata-rata Trading Volume Activity (TVA)sebelum stock split yang mengalami kenaikan hanya ada 7 perusahaan saja sedangkan yang mengalami penurunan ada 23 perusahaan. Perusahaan yang mengalami kenaikan terbesar dengan persentase kenaikan sebesar 350% adalah PT. Petrosea Tbk yang merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang konstruksi sedangkan yang mengalami penurunan terbesar adalah
PT. Resource Alam Indonesia Tbk dengan persentase penurunan
sebesar 99% merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai macam-macam bahan kimia. Stock split merupakan
salah
satu
kebijakan
yang diambil oleh
manajemen atau strategi perusahaan, dengan tujuan dan harapan agar stock split dapat direspon positif oleh pasar yang dapat dilihat dari kestabilan volume perdagangan saham sesudah stock split bahkan adanya peningkatan volume perdagangan saham tersebut.
4.3 Deskripsi Hasil Analisis Statistik 4.3.1 Pengujian Uji Hipotesis (Uji t). 4.3.1.1 Uji Beda (Wilcoxon) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang
48
signifikan antara volume perdagangan saham pada saat sebelum dan sesudah terjadinya pengumuman pemecahan saham. Data yang diujibedakan adalah skala ratio Trading Volume Activity (TVA) lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Analisa data menggunakan uji beda Wilcoxon Signed Rank Test. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada pada tabel 4.4, 4.5, dan 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Descriptive Statistic Data Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013. Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
sebelum
30
0E-9
,092043894
,00843246387
,018184591877
sesudah
30
1,25E-7
,011037141
,00183067413
,002635590749
Valid N (listwise)
30
Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2015.
Dari hasil pengujian dari tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah data yang tedapat dalam pengujian ini untuk sebelum dan sesudah yaitu 30 emiten. Selanjutnya nilai minimum Trading Volume Activity (TVA) lima hari sebelum stock split adalah 0E-9 dan nilai maximumnya sebesar 0,092043894. Ratarata (mean) Trading Volume Activity (TVA) lima hari sebelum stock split adalah 0,00843246387 dengan standar devisiasi 0,018184591877. Dapat dilihat juga nilai minimum Trading Volume Activity (TVA) lima hari sesudah stock split adalah 1,25E-7 dan nilai maximumnya sebesar 0,011037141. Rata-rata (mean) Trading Volume Activity (TVA) lima hari sesudah stock split adalah 0,00183067413 dengan standar devisiasi 0,002635590749.
49
Tabel 4.5 Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test Data Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 - 2013. Ranks N Negative Ranks
Mean Rank 17,17
395,00
b
10,00
70,00
23
Positive Ranks sesudah - sebelum
Sum of Ranks
a
7
c
Ties
0
Total
30
a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah = sebelum
Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2015.
Pada hasil pengujian dari tabel 4.6, dapat diketahui bahwa terdapat 23 sampel emiten yang terdapat pada kelompok negative ranks dengan nilai ratarata peringkatnya sebesar 17,17 dan nilai jumlah peringkatnya sebesar 395,00. Sedangkan pada kelompok positive ranks terdapat 7 sampel emiten saja dengan nilai rata-rata peringkatnya sebesar 10,00 dan 70,00 untuk nilai jumlah peringkatnya. Tabel 4.6 Hasil Wilcoxon Signed Test Statistics Data Skala Ratio Trading Volume Activity (TVA) Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Tahun 2009 2013. Test Statisticsa sesudah - sebelum
-3,342b
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,001
a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks.
Sumber: Data diolah dengan SPSS, 2015.
Tabel test statistics menunjukkan hasil akhir pada pengujian wilcoxon sign rank test. Dimana hipotesis yang digunakan adalah: Ho : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split adalah sama, artinya tidak terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham
50
sebelum dan sesudah stock split Ha : volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split adalah berbeda, artinya terdapat perbedaan antara volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split. Uji tersebut menghasilkan nilai Z sebesar -3,342 dengan signifikansi sebesar 0,001. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa stock split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap naik turunnya volume perdagangan saham.
4.4 Pembahasan Berdasarkan output SPSS, hasil uji beda skala ratio volume perdagangan saham selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split terhadap 30 sampel emiten diketahui bahwa terdapat perbedaan volume perdagangan saham selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Dengan dilihat dari nilai Z sebesar sebesar -3,342 dengan signifikansi sebesar 0,001. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (5%), maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara ratarata volume perdagangan saham selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Hal ini dikarenakan jumlah emiten yang rata-rata volume perdagangan saham yang mengalami penurunan sebanyak 23 emiten lebih besar dibandingkan rata-rata volume perdagangan saham yang mengalami kenaikan yaitu sebanyak 7 emiten dari total jumlah 30 emiten yang menjadi sampel pengujian. Dari penggambaran tersebut telah dapat dilihat dengan jelas bahwa
51
terdapat perbedaan yang signifikan antara volume perdagangan saham selama lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Stock
Split
merupakan
salah
satu
bentuk
kebijakan
yang
dilakukan perusahaan, dengan tujuan utamanya adalah untuk membuat saham likuid dalam perdagangan. Dengan cara memecah harga saham menjadi
beberapa
bagian
dengan
penurunan
harga
saham
secara
proporsional, sehingga saham tersebut lebih sering diperdagangkan. Penurunan harga saham inilah yang diharapkan dapat menjadi daya tarik investor sehingga jumlah saham yang diperdagangkan akan bertambah yang kemudian dibarengi dengan volume perdagangan saham yang semakin stabil bahkan bisa saja meningkat. Kebijakan perusahaan mengenai stock split sering dikaitkan dengan Signaling Theory dan Trading Range Theory. Signaling Theory memandang bahwa kebijakan stock split yang dilakukan perusahaan memberikan sinyal atau informasi positif kepada investor mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Hal ini dilakukan perusahaan agar para investor dapat menerima informasi positif ini dan para investor dengan tanpa ragu membeli saham perusahaan yang melakukan kebijakan ini. Bila dikaitkan dengan volume perdagangan saham, apabila semakin meningkatnya jumlah volume perdagangan saham secara stabil setelah terjadinya kebijakan stock split, maka hal ini merupakan suatu informasi positif bagi investor mengenai prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, jika dilihat dari uji beda dari skala ratio Trading Volume Activity (TVA) terdapat perbedaan yang signifikan antara skala ratio Trading Volume Activity (TVA) lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Namun jika dikaji lebih lanjut, hasil keseluruhan yang menunjukkan terdapat perbedaan dikarenakan jumlah perusahaan
52
yang
volume perdagangan sahamnya mengalami penurunan lebih besar
dibandingkan volume perdagangan saham yang mengalami kenaikan. Hal ini tidak konsisten dengan Signaling Theory. Sedangkan menurut Trading Range Theory, kebijakan stock split dilakukan perusahaan agar tingkat harga saham yang terlalu mahal dipecah menjadi beberapa bagian dibarengi dengan penurunan harga saham secara proporsional menjadi lebih terjangkau. Dengan kata lain, harga saham yang terlalu tinggi mendorong perusahaan melakukan stock split. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya beli investor sehingga membuat saham lebih aktif diperdagangkan dan likuid, yang menyebabkan volume perdagangan sahamnya konsisten dan bahkan meningkat. Berdasarkan hasil pengujian terhadap uji beda dari skala ratio Trading Volume Activity (TVA), menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara skala ratio Trading Volume Activity (TVA) lima hari sebelum dan lima hari sesudah stock split. Hasil yang menunjukkan terdapat perbedaan dikarenakan jumlah perusahaan
yang
volume perdagangan sahamnya
mengalami
penurunan lebih besar dibandingkan volume perdagangan saham yang mengalami kenaikan.Hal ini tidak konsisten dengan Trading Range Theory. Namun jika dilihat pada hasil perhitungan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split yangdapat dilihat dalam lampiran 4, terdapat beberapa emiten yang sama sekali tidak memiliki transaksi jual beli saham pada beberapa hari sebelum terjadinya kebijakan stock split. Dapat juga dilihat pada gambar 4.1 yang memperlihatkan sebuah grafik yang menggambarkan laju dari perhitungan Trading Volume Activity (TVA) selama lima hari sebelum sampai lima hari sesudah stock split, terjadi penurunan-penurunan tajam yang tidak stabil pada Trading Volume Activity (TVA) selama lima hari sebelum stock split.
53
Dan meskipun pada Trading Volume Activity (TVA) selama lima hari setelah stock split menunjukkan saham 30 emiten tersebut sangat turun pada hari pertama namun pada hari selanjutnya merangkak naik dengan sedikit stabil dan secara perlahan-lahan pada volume perdagangan saham 30 emiten tersebut walaupun memang tidak sebanyak pada saat Trading Volume Activity (TVA) selama lima hari sebelum stock split. Uraian di atas dapat menjelaskan bahwa stock split yang dilakukan oleh emiten meskipun menurut Trading Range Theory dapat membuat saham lebih likuid dan menurut Signaling Theory merupakan suatu sinyal ataupun informasi yang positif, akan tetapi tidak serta merta membuat pasar akan langsung bereaksi positif pada waktu pengumuman diterima. Sebagian besar para investor terlebih dahulu menelaa kinerja dan prospek perusahaan tersebut, apakah informasi stock split yang bernilai ekonomis ini dapat memberikan keuntungan pada mereka atau tidak. Faktor inilah yang diyakini lambatnya reaksi positif yang pasar berikan.
54
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap 30 emiten selama lima hari sebelum sampai lima hari sesudah stock split dengan periode pengamatan antara tahun 2009-2013 di Bursa Efek Indonesia dapat disimpulkan bahwa: a. Terdapat 23 emiten yang mengalami penurunan rata-rata volume perdagangan saham
lebih
besar
dibandingkan
rata-rata
volume
perdagangan saham yang mengalami kenaikan yaitu sebanyak 7 emiten dari total jumlah 30 emiten yang menjadi sampel pengujian. b. Hasil analisis dengan uji beda Wilcoxon Signed Rank Test pada volume perdagangan saham 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah tanggal pengumuman kebijakan stock split menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa volume perdagangan saham sebelum stock split berbeda dengan volume perdagangan saham sesudah stock split.
5.2 Saran Saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik adalah sebagai berikut: a. Bagi para investor, sebaiknya dapat mempertimbangkan kebijakan stock split yang dilakukan perusahaan sebagai acuan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi karena kebijakan ini dapat memberikan
55
informasi yang valid tentang prospek perusahaan. Selain itu, investor juga sebaiknya mempertimbangkan nilai ekonomis dari kebijakan stock split ini karena jika volume perdagangan saham perusahaan yang melakukan kebijakan ini meningkat hal itu dapat membuat harga saham emiten ini menjadi naik kembali. b. Bagi emiten, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan kebijakan stock split sebaiknya para emiten harus mempertimbangkan dengan cermat
apakah
dampak-dampak
ataupun
keuntungan-keuntungan
maupun kerugian-kerugian yang akan didapatkan oleh emiten setelah terjadinya kebijakan stock split ini. Karena tidak selamanya kebijakan ini akan berdampak positif bagi emiten.
5.2 Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang efek stock split terhadap volume perdagangan saham. Meskipun demikian, penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, antara lain : a. Penelitian ini hanya menampilkan volume perdagangan saham sebagai satu-satunya variabel dalam penelitian. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat menguji kembali dengan berbagai variabelvariabel lain seperti harga saham, profitabilitas perusahaan, deviden per share, earning per
share, abnormal return, maupun rasio keuangan
lainnya, yang dapat dipengaruhi oleh stock split untuk lebih membuktikan kebenaran teori. b. Periode pengamatan volume perdagangan saham yang relatif singkat, yaitu lima hari sebelum sampai dengan lima hari sesudah stock split.
56
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode waktu pengamatan menjadi lebih lama agar dapat melihat dengan lebih pengaruh yang ditimbulkan stock split terhadap volume perdagangan saham.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, dan Nasuhi Hidayat. 2000. “Studi Empiris Tentang Pengaruh Volume Perdagangan dan Return Terhadap Bid-Ask Spread Industri Rokok di Bursa Efek Jakarta dengan Model Koreksi Kesalahan”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Anoraga, Pandji, dan Pakarti Piji. 2001. Pengantar Pasar Modal. Edisi Revisi. PT Asdi Mahasatya. Jakarta. Astuti, An Ras Try. 2012. Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham Perusaahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Copeland, Thomas E. 1979. Liquidity Change Following Stock Splits. Journal of Finance, Vol. XXXIV, No.1 (march), p.115-141. (http://www.jstor.org/, diakses tanggal 17 November 2014). Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Darmadji dan Fakhruddin. 2006.Pasar modal di Indonesia. Edisi kedua. Jakarta: Salemba empat. Eko dan Ruliyanti. 2007. Kandungan Informasi Laba dan Dividen Kas Terhadap Pengumuman Pemecahan Saham. Jurnal Keuangan Dan Perbankan. Tahun XI, No.1. Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, USU Press, Medan. Fahmi, Irham., dan Hadi, Yovi Lavianti. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Bandung: Alfabeta. Faris, Hadiyan. 2011. Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham Pada Perusaahaan Go Public Yang Terdaftar di B EI Tahun 2006-2011. Fakultas EkonomiUniversitas Sumatra Utara. Fatmawati, Sri., dan Asri, Marwan. 1999. Pengaruh Stock Split terhadap Likuiditas Saham yang Diukur dengan Besarnya Bid – Ask Spread di Bursa Efek Jakarta.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. XIV, No. 4. Hartono. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta: BPFE. Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Hidayat, Taufik. 2010. Buku Pintar Investasi. Media Karta. Jakarta.
58
Hikmah, Khoirul. (2007). “Analisis Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Terhadap Pasar Modal Indonesia Berkaitan Dengan Peledakan Bom Di Kedutaan Besar Australia.” Jurnal Karisma,Vol.2, No.1. Huang, Gow Cheng., Liano, Kartono., dan Pan, Ming Shiun. 2007. Liquidity Changes Around Stock Splits. (http://69.175.2.130/~finman/Orlando/ Papers/, diakses tanggal 18November 2014). Husnan, Suad. 2001. Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE. Husnan, Suad. 2005. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kelima, Yogyakarta : BPFE. Indriantoro, Nur., dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE. Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., dan Warfield, Terry D. 2008. Akuntansi Intermediate. Terjemahan oleh Salim, Emil. Jakarta: Erlangga. Marwata. 2001. Kinerja Keuanagan, Harga Saham dan Pemecahan Saham,” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 4, No.2. McDowell, Bennett A. 2008. The Art of Trading: Combining The Science of Technical Analysis with The Art of Reality-Based Trading. New York : John Wiley & Sons, Inc. Mulyanto, Widodo Hari. 2006. Analisis Kinerja Saham Di Seputar Pengumuman Pemecahan Saham. Tesis diterbitkan. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. (http://eprints.undip.ac.id/, diakses tanggal 18 November 2014). Nasarudin, M Irsan dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia. Prenada Media Jakarta. Putri, Frety Asih Rumanti Ika. 2012. Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap Return Dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Perusaahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Penelitian 2006-2010. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Robert, Ang. 1997. Pasar Modal Indonesia. Media Soft Indonesia. Rohana, Jeannet, dan Mukhlasin. 2003. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi stock split dan dampak yang ditimbulkannya. Simposium Nasional Akuntansi VI, hal 601-613. (http://blog.umy.ac.id/, diakses tanggal 19November 2014). Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.
59
Santoso, Singgih. 2004. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS.Jakarta : Elex Media Komputindo. Sitompul, Edward Fedryca. 2011. Analisis Pengaruh Pemecahan Saham Terhadap Harga Saham Dan Volume Perdagangan Saham (Studi Kasus: Perusaahaan Yang Go Public di B E I). Fakultas EkonomiUniversitas Sumatra Utara. Suiyawijaya, Marwan Asri, dan Faisal Arief Setiawan, 1998, “Reaksi Pasar ModalIndonesia terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study pada Peristiwa27 Juli 1996)”, KELOLA No. 18. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Sutrisno, Wang. 2000. Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas dan Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, September, Vol.2. Tan, Lee. 2009. Advanced Financial Accounting Updated Edition. McGraw-Hill Education (Asia). Tim Penyusun. 1995.Undang Undang No.8 /1995 Pasar Modal. Badan Pengawas Pasar Modal. Jakarta. Warren, Carls S, dkk. 2006. Accounting. Jakarta : Salemba Empat. Yuliastari, Tanti. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Stock Split Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001-2005. Tesis diterbitkan . Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. (http://eprints.undip.ac.id/, diakses tanggal 18 November 2014). www.finance.yahoo.com www.icamel.id http://www.idx.co.id http://www.sahamok.com
60
61
Lampiran 1. Daftar Emiten Yang Memenuhi Persyaratan Sebagai Sampel NO
KODE
NAMA PERUSAHAAN
TANGGAL STOCK SPLIT
1
KLASIFIKASI SEKTOR / SUB SEKTOR Industri dasar dan kimia / logam dan kapal Industri dasar dan kimia /Keramik porselin dan kaca
CTBN
Citra Tubindo
12 Januari 2009
2
ARNA
Arwana Citramulia
11 September 2009
3
KKGI
Resource Alam Indonesia
18 Maret 2010
Pertambangan / logam dan mineral
4
CTRA
Ciputra Development
15 Juni 2010
Real estate dan properti/real estate Aneka Industri / otomotif dan komponen Pertanian / peternakan
5
TURI
Tunas Ridean
17 Juni 2010
6
CPIN
Charoen Pokphand Indonesia
08 Desember 2010
7
BBRI
Bank Rakyat Indonesia
11 januari 2011
Keuangan / perbankan
8
LSIP
25 februari 2011
Pertanian / perkebunan
9
BTPN
PP London Sumatera Bank Tabungan Pensiunan Nasional
28 Maret 2011
Keuangan / perbankan
10
INTA
Intraco Penta
06 Juni 2011
11
MAIN
Malindo Feedmill
15 Juni 2011
Perdagangan dan jasa/perdagangan besar barang produksi Pertanian / peternakan
12
AUTO
Astra Otoparts
24 Juni 2011
Industri / otomotif dan komponen
13
JTPE
Jasuindo Tiga Perkasa
26 Juli 2011
Aneka Industri / Percetakan
14
MTSM
Metro Realty
18 Oktober 2011
Real estate dan properti/real estate
15
PTRO
Petrosea
06 Maret 2012
Real estate dan properti/ konstruksi
16
PWON
Pakuwon Jati
30 Maret 2012
17
ASII
Astra International
05 Juni 2012
18
IMAS
Indomobil Sukses International
07 Juni 2012
19
MDRN
Modern International
03 Juli 2012
Real estate dan properti/real estate Aneka Industri / Otomotif dan komponen Aneka Industri / Otomotif dan komponen Perdagangan, jasa, & investasi / perdagangan besar barang produksi
20
KREN
Kresna Graha Sekurindo
07 Agustus 2012
Keuangan / perusahaan efek
21
KLBF
Kalbe Farma
08 Oktober 2012
Industri barang konsumsi / farmasi
22
ACES
Ace Hardware Indonesia
02 November 2012
Perdagangan, jasa, & investasi / perdagangan eceran
23
JPFA
Japfa Comfeed
19 April 2013
Industri dasar dan kimia / Pakan ternak
24
ARNA
Arwana Citra Mulia
08 Juli 2013
25
TOWR
Sarana Menara Nusantara
22 Juli 2013
26
AMRT
Sumber Alfaria Trijaya
29 Juli 2013
Perdagangan, jasa, & investasi / perdagangan eceran
27
JRPT
Jaya Real Properti
01 Agustus 2013
Real estate dan properti/real estate
28
TLKM
Telekomunikasi Indonesia
28 Agustus 2013
Infrastruktur, utilitas, & transportasi / telekomunikasi
29
BATA
Sepatu Bata
04 September 2013
Aneka industry / alas kaki
30
JKON
Jaya Kontruksi
26 September 2013
Perdagangan, jasa, & investasi / perdagangan besar barang produksi
Industri dasar dan kimia / keramik, porselen & kaca Infrastruktur, utilitas, & transportasi / konstruksi non bangunan
Sumber : IDX Statistics dan www.sahamok.com2009-2013 (diolah peneliti 2014).
Kode Emiten CTBN ARNA KKGI CTRA TURI CPIN BBRI LSIP BTPN INTA MAIN AUTO SSIA JTPE MTSM PTRO PWON ASII IMAS MDRN KLBF ACES JPFA ARNA TOWR AMRT JRPT TLKM BATA JKON
-4
0 2875500 3000000 8519000 11440000 20062500 47598000 20882500 887500 56495000 6250000 99000 23768000 18412500 6000 128500 5747000 3524500 1181000 143000 10399000 240000 498500 3370000 38000 4028500 6000 29130500 0 0
-5
0 30000 3000000 4850000 24164000 293055000 55697000 35457500 12500 51940000 6317500 49500 24666000 11767500 6000 177500 15853000 2678000 1411500 5500 21559000 455500 1243000 561000 500 2500 0 40449000 0 741500
0 3268500 122000 22986000 8502000 30520000 43309000 20865000 1075000 45747500 5657500 109400 26426000 16542500 6000 223500 19821000 6341000 1256000 329500 6165500 427000 244000 2783500 109000 132000 500 16937000 0 500
-3
-1 0 1 0 0 0 0 773500 2581500 12238000 4851000 122000 122000 30500 30500 21550000 18825000 12474500 4570500 9116000 18924000 16638500 9161000 22612500 20167500 20678500 18818500 120914000 181789000 93518500 53144500 38205000 30577500 7681000 7579000 5950000 3162500 3072500 2603500 27297500 17337500 22459000 15347000 4917500 7520000 8714500 4085500 649100 1136600 575000 225200 13440000 29880000 45112500 18940500 6350000 10487500 24721000 10224000 6000 6000 1500 1500 234500 70000 10320000 3849500 10184000 11754000 34328500 40518000 4559500 4414000 27014500 41969000 1140500 1639000 2113000 1362500 340000 420500 1285500 935000 10102000 9608500 37794500 32860000 1236000 3514000 12719500 4005500 1256000 1412000 16020000 11141500 395000 591500 5975000 3517000 0 12000 90000 483000 1500 5000 152000 72000 7000 172000 2000 500 16344500 25738500 140114000 109446500 0 204500 266000 206500 1000 500 192500 3636000
-2
Sumber www.idx.co.id, www.finance.yahoo.com dan www.icamel.id (diolah peneliti 2015)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 500 732500 30500 18628500 7481500 35043500 62344000 14399000 1726000 22160000 4898000 320600 26205000 6249500 1500 3602500 18783500 45218000 3345000 207000 63946500 4841000 7583500 4233500 21500 31000 564500 63655500 1776500 3045000
2
38167500 13142500 732500 24959000 3429500 1325800 31197000 15739000 2000 7022000 4724000 14550500 3606500 13794000 28477000 19426500 3843000 4209500 145500 379000 3500 50207000 958500 809000
0 3216500 30500 56534500 4859500 13330500
3
Lampiran 2. Volume Saham Harian Yang Diperdagangkan 2009-2013 0 1074500 30500 20771000 3805500 17722500 45738000 28791500 653500 13585000 7436000 1660100 141652000 5412000 2000 4195000 9423000 43667500 3102500 2438000 24280000 12754000 2054500 5623000 228000 180000 500 105664500 504500 194000
4
0 6599000 81500 20187000 120713000 25531500 25265000 24748500 330000 17677500 4969500 824300 41668000 4818000 2000 4498500 11265500 17595000 2154500 1487000 20082500 8105500 4134000 28285500 22000 1301000 216500 147371000 176500 584500
5
62
1121396194
432005844
339000000
771157280
1176312360
353936000
58212000
1008605000
12039900600
KKGI
CTRA
TURI
CPIN
BBRI
LSIP
BTPN
3
4
5
6
7
8
9
10 INTA
11 MAIN
12 AUTO
13 SSIA
14 JTPE
15 MTSM
16 PTRO
17 PWON
1382639206
639817902
10156014422
1715000000
2132104582
1835357744
1020292500
3774954700
2750000000
20159999280
13000000
3261703972
19 IMAS
20 MDRN
21 KLBF
22 ACES
23 JPFA
24 ARNA
25 TOWR
26 AMRT
27 JRPT
28 TLKM
29 BATA
30 JKON
3261703972
13000000
20159999280
2750000000
3774954700
1020292500
1835357744
2132104582
1715000000
10156014422
639817902
1382639206
4048355314
12039900600
1008605000
58212000
353936000
1176312360
771157280
339000000
432005844
1121396194
1364572793
12216933950
3284561408
1395000000
7582907997
250000000
917678872
80000000
-4
3261703972
13000000
20159999280
2750000000
3774954700
1020292500
1835357744
2132104582
1715000000
10156014422
639817902
1382639206
4048355314
12039900600
100860500
58212000
353936000
1176312360
771157280
339000000
432005844
1121396194
1364572793
12216933950
3284561408
1395000000
7582907997
250000000
917678872
80000000
-3
3261703972
13000000
20159999280
2750000000
3774954700
1020292500
1835357744
2132104582
1715000000
10156014422
639817902
1382639206
4048355314
12039900600
100860500
58212000
353936000
1176312360
771157280
339000000
432005844
1121396194
1364572793
12216933950
3284561408
1395000000
7582907997
250000000
917678872
80000000
-2
3261703972
13000000
20159999280
2750000000
3774954700
1020292500
1835357744
2132104582
1715000000
10156014422
639817902
1382639206
4048355314
12039900600
100860500
58212000
353936000
1176312360
771157280
339000000
432005844
1121396194
1364572793
12216933950
3284561408
1395000000
7582907997
250000000
917678872
80000000
-1
16308519860
1300000000
1,008E+11
13750000000
37749547000
10202925000
7341430976
10660522910
17150000000
50780072110
3199089510
2765278412
40483553140
48159602400
1008605000
232848000
1769680000
4705249440
3855786400
1695000000
2160029220
5606980970
6822863965
24422470380
16422807040
5580000000
15165815994
1000000000
1835357744
800000000
0
16308519860
1300000000
1,008E+11
13750000000
37749547000
10202925000
7341430976
10660522910
17150000000
50780072110
3199089510
2765278412
40483553140
48159602400
1008605000
232848000
1769680000
4705249440
3855786400
1695000000
2160029220
5606980970
6822863965
24422470380
16422807040
5580000000
15165815994
1000000000
1835357744
800000000
1
16308519860
1300000000
1,008E+11
13750000000
37749547000
10202925000
7341430976
10660522910
17150000000
50780072110
3199089510
2765278412
40483553140
48159602400
1008605000
232848000
1769680000
4705249440
3855786400
1695000000
2160029220
5606980970
6822863965
24422470380
16422807040
5580000000
15165815994
1000000000
1835357744
800000000
2
16308519860
1300000000
1,008E+11
13750000000
37749547000
10202925000
7341430976
10660522910
17150000000
50780072110
3199089510
2765278412
40483553140
48159602400
1008605000
232848000
1769680000
4705249440
3855786400
1695000000
2160029220
5606980970
6822863965
24422470380
16422807040
5580000000
15165815994
1000000000
1835357744
800000000
3
Lampiran 3. Saham Beredar Harian Yang Listing Di BEI 2009-2013
Sumber www.idx.co.id dan www.icamel.id (diolah peneliti 2015)
4048355314
18 ASII
1364572793
12216933950
3284561408
1395000000
7582907997
250000000
917678872
ARNA
2
80000000
CTBN
-5
1
No Kode Emiten
4
5
1000000000
1835357744
800000000
5580000000
1008605000
232848000
1769680000
4705249440
3855786400
1695000000
2160029220
5606980970
6822863965
3199089510
2765278412
7341430976
1300000000
1,008E+11 16308519860 16308519860
1300000000
1,008E+11
13750000000 13750000000
37749547000 37749547000
10202925000 10202925000
7341430976
10660522910 10660522910
17150000000 17150000000
50780072110 50780072110
3199089510
2765278412
40483553140 40483553140
48159602400 48159602400
1008605000
232848000
1769680000
4705249440
3855786400
1695000000
2160029220
5606980970
6822863965
24422470380 24422470380
16422807040 16422807040
5580000000
15165815994 15165815994
1000000000
1835357744
800000000
63
-5
0 3,26912E-05 0,012 0,000639596 0,017321864 0,089221958 0,004559 0,025984323 1,11468E-05 0,120229855 0,018635693 6,41892E-05 0,02096892 0,033247536 0,000103072 0,000175986 0,001316705 0,000661503 0,001020874 8,5962E-06 0,002122782 0,000265598 0,000582992 0,000305662 4,90056E-07 6,6226E-07 0 0,002006399 0 0,000227335 0,011723848
Sumber diolah peneliti 2015
No Kode Emiten 1 CTBN 2 ARNA 3 KKGI 4 CTRA 5 TURI 6 CPIN 7 BBRI 8 LSIP 9 BTPN 10 INTA 11 MAIN 12 AUTO 13 SSIA 14 JTPE 15 MTSM 16 PTRO 17 PWON 18 ASII 19 IMAS 20 MDRN 21 KLBF 22 ACES 23 JPFA 24 ARNA 25 TOWR 26 AMRT 27 JRPT 28 TLKM 29 BATA 30 JKON Total Rata-Rata 0 0,0035617 0,000488 0,00303129 0,00609462 0,00929196 0,003545 0,0152905 0,00095863 0,10589556 0,01668879 0,00014186 0,02246512 0,04673868 0,00010307 0,00221593 0,00164628 0,00156632 0,00090841 0,00051499 0,00060708 0,00024898 0,00011444 0,0015166 0,00010683 3,4967E-05 1,8182E-07 0,00084013 0 1,5329E-07 0,00815387
-3 0 0,00084289 0,000488 0,00284192 0,00653477 0,00688448 0,00989725 0,02799777 0,00530589 0,0631878 0,0145059 0,00084172 0,01142554 0,0179411 0,00010307 0,00232499 0,00084585 0,00112626 0,00082487 0,0005314 0,00099468 0,0007207 0,00058909 0,00021522 0 3,9736E-07 2,5455E-06 0,00081074 0 3,0659E-07 0,00592617
-2 0 0,002813076 0,000488 0,002482557 0,013565591 0,006140089 0,014880084 0,022408112 0,002820145 0,040132559 0,022182891 0,001473889 0,025401416 0,029631063 0,000103072 0,000694028 0,000976254 0,001090319 0,001185414 0,000657218 0,00094609 0,00204898 0,000662256 0,00032228 1,17613E-05 1,32452E-06 6,25455E-05 0,001276711 0,015730769 1,53294E-07 0,007006288
-1 0 0,00666791 0,0000305 0,000822541 0,00298181 0,001259133 0,003829199 0,001125774 0,000547978 0,010397545 0,005141298 0,000149127 0,009587696 0,013969192 6,44197E-06 0,010231954 0,000712807 0,000667296 0,000764118 0,000401833 0,000744278 0,000741662 0,001502741 0,000813874 8,821E-06 4,02654E-06 1,45455E-07 0,00139002 0,000204615 1,18036E-05 0,002490538
0 0 0,002643081 0,0000305 0,000301369 0,001641756 0,001145876 0,002176049 0,001110824 0,000464332 0,007104996 0,002410324 5,84057E-05 0,004025398 0,005777316 6,44197E-06 0,003816658 0,000841328 0,001036693 0,000492717 0,000292271 0,000647104 0,000233557 0,001045118 0,000479062 4,73394E-05 1,90731E-06 3,63636E-08 0,001085779 0,000158846 0,000222951 0,001309934
1
2 0,000000625 0,000399105 0,0000305 0,001228322 0,001340771 0,002133831 0,002552731 0,002110404 0,000307831 0,01025912 0,002889676 8,31478E-05 0,005569312 0,003531429 6,44197E-06 0,003571765 0,000390026 0,001116947 0,001209643 6,47059E-05 0,001259283 0,000282274 0,000711363 0,000576659 2,10724E-06 8,21202E-07 4,10545E-05 0,000631503 0,001366538 0,000186712 0,001461822
Lampiran 4. Perhitungan Volume Perdagangan Saham (TVA) 0 0,003133449 0,012 0,001123448 0,008200717 0,006108121 0,003896068 0,015303324 0,000791424 0,130773694 0,018436578 0,000128378 0,020205518 0,052022117 0,000103072 0,000127404 0,00047733 0,0008706 0,000854164 0,000223501 0,001023925 0,000139942 0,000233807 0,001836154 3,72442E-05 0,001067165 2,18182E-06 0,001444965 0 0 0,009352143
-4 0 0,001752519 0,0000305 0,003727759 0,000870878 0,000811707 0,001562803 0,001926244 0,000130641 0,011554936 0,002023304 0,000343847 0,006630254 0,008893698 8,58929E-06 0,006962091 9,80905E-05 0,000359418 0,001304209 0,004311852 0,000560791 0,001132741 0,000360489 0,00057339 1,42606E-05 1,00399E-05 2,54545E-07 0,000498085 0,000737308 4,9606E-05 0,00190801
3 0 0,000585444 0,0000305 0,001369593 0,000681989 0,00107914 0,001872784 0,004219855 0,000116551 0,006289267 0,004387021 0,000430548 0,030105099 0,00305818 8,58929E-06 0,00415921 0,000195662 0,001078648 0,001121949 0,000762092 0,00047814 0,000743673 0,00019272 0,000765927 2,23465E-05 4,76827E-06 3,63636E-08 0,001048259 0,000388077 1,18956E-05 0,002173599
4
0 0,003595484 0,0000815 0,001331086 0,021633154 0,001554637 0,001034498 0,003627289 5,88552E-05 0,008183917 0,002931858 0,000213783 0,008855641 0,002722526 8,58929E-06 0,004460121 0,00023392 0,000434621 0,000779126 0,00046482 0,00039548 0,000472624 0,000387786 0,003852859 2,15624E-06 3,4464E-05 1,57455E-05 0,001462014 0,000135769 3,58402E-05 0,002300005
5
64
65
Lampiran 5 OUTPUT WILCOXON SIGNED RANKS TEST DATA SKALA RATIO TRADING VOLUME ACTIVITY (TVA) SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT TAHUN 2009-2013
1. Tabel Hasil Perhitungan Descriptive Statistic Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
pretest
29
,008721666
,0184361223
0E-7
,0920439
posttest
30
,001830674
,0026355907
1E-7
,0110371
2. Tabel Hasil Perhitungan Ranks Ranks N Negative Ranks
Mean Rank 17,17
395,00
7b
10,00
70,00
23
Positive Ranks sesudah - sebelum
c
Ties
0
Total
30
a. sesudah < sebelum b. sesudah > sebelum c. sesudah = sebelum
3. Tabel Hasil Perhitungan Test Statistics Test Statisticsa posttest pretest Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks.
b
-3,384
,001
Sum of Ranks
a