PERBEDAAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA INDUSTRI KECIL RAMBAK DI DESA KAUMAN KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO
Fitri Fatmawati & Imam Setiyono Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya
Small of industry rambak is one all of sector to increase the peopleโs income. That we can see from change job position the peopleโs. Before existence small of rambak industry, the job of society as farmer. But, the income its get from farmer is less, so the society change the job position for building rambak industry and work as man power in rambak industry. Applied research have purpose to know difference of salary before and after to small industry rambak in Kauman Village Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Result of this research interpreted that have significant level between of society income before and after existence of small industry rambak in Kauman village Kecamatan Bangsal Kabupetan Mojokerto Industri kecil rambak adalah sektor yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari beralihnya mata pencaharian sebagian besar masyarakat. Sebelum adanya industri kecil rambak, mata pencaharian penduduk sebagian besar sebagai petani. Namun karena pendapatan yang diterima dari hasil bertani dirasakan kurang, akhirnya sebagian besar masyarakat beralih mata pencaharian untuk mendirikan industri rambak dan bekerja sebagai tenaga kerja pada industri rambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan masyaraakat sebelum dan sesudah adanya industri rambak di desa Kauman Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto. Hasil penelitian maka dapat diartikan terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya industri rambak di desa Kauman Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto Kata Kunci : perbedaan pendapatan, industri kecil
Salah satu ciri perkembangan
perkembangan ekonomi sejalan dengan
ekonomi suatu negara dapat dilihat dari
perkembangan sektor industri. Bagi
perkembangan
industrinya.
perekonomian Indonesia sektor industri
perkembangan
merupakan sektor ekonomi yang sangat
Pengalaman
sektor dari
ekonomi yang telah berlangsung di
penting.
negara
memberikan kontribusi yang cukup
maju
menunjukkan
bahwa
1
Sebab,
sektor ini mampu
besar terhadap pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Mojokerto adalah sektor
nasional.
industri kecil. Sektor ini dipilih sebagai
Pentingnya
industri
kecil
khususnya industri kecil di negara-
awal
negara berkembang sering dikaitkan
pengembangan industri karena nilai
dengan masalah masalah ekonomi dan
investasi
sosial dalam negeri, seperti tingginya
pengembangan industri ini juga tidak
tingkat
terlalu besar.
kemiskinan,
distribusi
ketimpangan
pendapatan,
proses
dari
pembangunan
yang
dan
diperlukan
Industri
kecil
di
Kabupaten
dalam
yang
banyak
pembangunan yang tidak merata antara
tersebar
daerah perkotaan dan daerah pedesaan,
mampu memberikan pelayanan ekonomi
serta masalah urbanisasi dengan segala
secara luas kepada masyarakat dan dapat
efek
berperan sebagai proses pemerataan dan
negatifnya. Artinya keberadaan
atau perkembangan industri kecil dan
peningkatan
menengah diharapkan dapat memberi
Adanya industri kecil sangat dirasakan
suatu kontribusi positif yang signifikan
manfaatnya oleh masyarakat di sekitar
terhadap upaya upaya penanggulangan
industri karena industri kecil ini bersifat
masalah tersebut diatas.
padat karya. Industri kecil yang bersifat
Kedudukan
usaha
masyarakat.
di
padat karya mampu menyerap tenaga
tengan-tengah kehidupan berusaha telah
kerja dalam jumlah banyak, karena tidak
mendapat tempat yang mantab. Banyak
dipengaruhi
menyerap
tingkat pendidikan pekerja.
tenaga
kecil
pendapatan
Mojokerto
kerja,
ikut
melancarkan peredaran perekonomian
oleh
tinggi
rendahnya
Salah satu industri kecil yang
negara, dan mampu hidup berdampingan
menonjol
dengan perusahaan-perusahaan besar.
adalah industri kecil kerupuk rambak.
Diakui
dapat
Berdasarkan situs resmi pemerintahan
dan
kabupaten mojokerto komoditi krupuk
menopang usaha besar. Sektor industri
rambak merupakan komoditi unggulan
kecil kini
Kabupaten Mojokerto. Sentra krupuk
bahwa
memegang
usaha
peranan
menjadi
mendominasi
kecil penting
sektor
Kabupaten
rambak
di
Kecamatan
Bangsal.
Industri
kecil
Kabupaten Mojokerto. Salah satu sektor
pembuatan
kerupuk
sebagian
besar
industri yang tengah dikembangkan di
dikelola
secara
tradisional/home
tidak
terkecuali
2
terletak
di
desa
Mojokerto
di
Indonesia,
perekonomian
yang
di
Kauman
industry. Adanya keberadaaan industri
masyarakat sebelum dan sesudah adanya
kerupuk
industri
rambak
ini
memberikan
rambak.
Sebelum
adanya
kontribusi yang cukup besar terhadap
industri rambak pendapatan rata-rata
masyarakat sekitar berupa peningkatan
masyarakat sekitar Rp 700.000,00 dan
kesejahteraan masyarakat di bidang
setelah
pendapatan. Sebelum adanya industri
pendapatan masyarakat mencapai rata-
kecil kerupuk rambak sebagian besar
rata Rp 1.000.000,00. Usaha/industri
masyarakat
kecil kerupuk rambak lebih potensial
desa
Kauman
bermata
adanya
industri
pencaharian sebagai petani. Pendapatan
untuk
yang diterima sebagai petani dirasakan
meningkatkan pendapatan masyarakat
kurang, oleh karena itu banyak yang
dengan investasi yang jauh lebih sedikit
beralih profesi mendirikan industri kecil
dibandingkan usaha besar.
pembuat
rambak.
karena
akan
besar
Berdasarkan latar belakang di
masyarakat desa Kauman menyatakan
atas, masalah yang akan dibahas dalam
bahwa pendapatan yang diterima dari
penelitian
hasil industri kecil kerupuk rambak lebih
perbedaan yang signifikan pendapatan
besar
masyarakat sebelum dan sesudah adanya
daripada
Sebagian
dikembangkan
rambak
pendapatan
sebagai
petani.
ini
adalah
apakah
ada
industri kecil rambak di Desa Kauman Hasil pra survey yang dilakukan
Kecamatan
oleh peneliti pada bulan Desember 2012
Mojokerto?
dengan
mengunjungi
masyarakat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
ada
cukup menggairahkan dengan dasar
signifikansi
perbedaan
pendapatan yang diperoleh sebelum dan
mayarakat sebelum dan sesudah adanya
sesudah adannya industri. Sehingga
industri kecil rambak di Desa Kauman
industri kecil mempunyai prospek yang
Kecamatan
lebih baik untuk dikembangkan sebagai
Mojokerto.
satu
diharapkan
hasil
Kabupaten
yang
salah
menunjukan
beberapa
Bangsal
alternatif
industri
mampu
menanggulangi
diketahui
hasil perbedaan
survey
Bangsal
tidaknya pendapatan
Kabupaten
yang Pendapatan
pemerataan pendapatan masyarakat. Dari
atau
Sukirno
(2001)
menyatakan
bahwa
dapat
pendapatan pada dasarnya merupakan
pendapatan
balas jasa yang diterima pemilik faktor
3
produksi
atas
pengorbannya
dalam
bunga dan deviden, serta pembayaran
proses produksi. Masing-masing factor
transfer
produksi
pemerintah seperti tujangan sosial atau
seperti:
tanah
akan
memperoleh balas jasa dalam bentuk sewa
kerja
dari
asuransi pengangguran. Selain penjualan barang dan
memperoleh balas jasa berupa upah
jasa, dalam pendapatan dimasukkan
/gaji, modal akan memperoleh balas jasa
penjualan sumber-sumber daya selain
dalam
serta
produk-produk
keahlian termasuk para enterprenuer
sumber-sumber
akan memperoleh balas jasa dalam
diperoleh dari: (a) pendapatan yang
bentuk laba (Antari). Dalam pengertian
berasal
umum
hasil
perusahaan, (b) pendapatan yang bersala
pencaharian usaha. Budiono (2002 :
dari transaksi utama perusahaan dan (c)
180) mengemukakan bahwa pendapatan
pendapatan luar biasa (extra ordinary),
adalah hasil dari penjualan faktor-faktor
yaitu pendapatan yang memenuhi dua
produksi yang dimilikinya kepada sector
kriteria yang bersifat tidak normal dan
produksi. sedangkan menurut Winardi
sering
pendapatan adalah hasil berupa uang
bersangkutan tidak diharapkan akan
atau materi lainnya yang dapat dicapai
terulang lagi di masa yang akan datang.
bentuk
tenaga
penerimaan
akan
dari
tanah,
atau
bunga
modal,
pendapatan
pada
adalah
penggunaan
faktor-faktor
dari
perusahaan. pendapatan
aktivitas
terjadi
Dalam
Adapun dapat
utama
suatu
(transaksi
ilmu
yang
ekonomi
ada
produksi. Menurut ( Nordhaus, 2000)
beberapa konsep tentang pendapatan.
pendapatan merupakan nilai dari seluruh
Menurut
barang dan jasa yang dihasilkan oleh
peningkatan
suatu badan usaha dalam suatu periode
sebagai berikut: (a) produk nasional
tertentu. Selanjutnya, pendapatan juga
Bruto (Gross National Product-GNP)
dapat di definisikan sebagai jumlah
Produk nasional bruto adalah jumlah
seluruh
oleh
total barang dan jasa yang dihasilkan
seseorang atau rumah tangga selama
oleh masyarakat dalam jangka tertentu
jangka waktu tertentu (biasanya satu
yang dihitung dalam bentuk uang dalam
tahun), pendapatan terdiri dari upah,
suatu negara, (b) Produk Nasional Netto
atau
kerja,
(Net National Produt-NNP). Produk
pendapatan dari kekayaan seperti sewa,
Nasioanal Netto adalah produk Nasional
uang
yang
penerimaan
diterima
tenaga
4
Tohar
(2000)
pendapatan
konsep
antara
lain
Bruto
(GNP)
dengan
yang tidak terikat jam kerja dan tempat.
penyusutan dan penggantian modal, (c)
Dalam hal ini pekerja bukanlah orang
Pendapatan
Net
luar wilayah dan jam kerja pun bersifat
Pendapatan
bebas serta tidak ditentukan alokasi
National
dikurangi
Nasional
Netto
Income-NNI).
(
Nasional Netto adalah jumlah nilai yang
waktu dalam proses industri kecil.
diterima oleh pemilik produksi sebagai balas
jasa
dan
(d)
Kendati ada beberapa definisi
Pendapatan
mengenai industri kecil, namun agaknya
perseorangan (perseorangan Income-
industri kecil mempunyai karakteristk
PPI ) pendapatan perseorangan adalah
yang hampir seragam. Menurut Kuncoro
jumlah pendapatan yang diterima setiap
(2010) karakteristik industri kecil adalah
orang dalam masyarakat.
sebagai berikut:
(1) Tidak adanya
pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi, (2)
Industri Kecil Pengertian
industri
kecil
Rendahnya akses industri kecil terhadap
menurut Undang-Undang (UU) Nomor
lembaga-lembaga kredit formal sehingga
20 Tahun 2008 adalah kegiatan ekonomi
mereka
produkstif yang berdiri sendiri, yang
pembiayaan usahanya dari modal sendiri
dilakukan oleh orang perorangan atau
atau
badan usaha yang bukan merupakan
keluarga, kerabat, pedagang perantara,
anak perusahaan atau bukan cabang
bahkan rentanir,
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
kecil ditandai dengan belum dimilikinya
menjadi bagian, baik langsung maupun
status badan hukum, dan (4) Dilihat
tidak
menurut
langsung, dari usaha usaha
cenderung
menggantungkan
sumber-sumber
lain
seperti
(3) Sebagian usaha
golongan
industri,
tampak
menengah atau usaha besar. Dalam
bahwa hanpir sepertiga bagian dari
pengertian
industri
kecil
menurut
seluruh industri kecil bergerak pada
atas
terdapat
kelompok
usaha
cakupan jumlah kekayaan yang dimiliki
minuman,
dan
oleh suatu industri kecil. Menurut
diikuti oleh kelompok industri barang
Tambunan (2001), Industri kecil adalah
galian bukan logam (ISIC36), industri
kegiatan yang dikerjakan di rumah -
tekstil (ISIC32), dan industri kayu,
rumah
bambu, rotan, rumput dan sejenisnya
Undang-Undang
penduduk,
di
yang
pekerjanya
merupakan anggota keluarga sendiri
termasuk
5
industri
makanan,
tembakau
(ISIC31),
perabotan
rumah
tangga
(ISIC33) masing-masing berkisar antara
pasar dan memperbesar pangsa pasar,
21% hingga 22% dari seluruh indistri
(2)
kecil yang ada. Sementara itu, yang
permodalan dan keterbatasan
bergerak pada kelompok usaha industri
memperoleh jalur terhadap sumber-
kertas (34) dan kimia (35) relatif masih
sumber permodalan, (3) Kelemahan di
sangan sedikit sekali, yaitu kurang dari
bidang
1%.
sumber daya manusia, (4) Keterbatasan Menurut Wibowo (2004) ciri โ
Kelemahan
dalam
organisasi
jaringan
usaha
untuk
manajemen
kerja
sama
pengusaha
ukuran apakah suatu usaha tergolong
pemasaran),
kecil adalah: (1) Usaha dimiliki secara
kurang kondusif karena persaingan yang
bebas, terkadang tidak berbadan hukum,
saling mematikan dan (6) Pembinaan
(2) Usaha dimiliki atau dikelola oleh
yang telah dilakukan masih kurang
satu orang, (3) Modalnya dikumpulkan
terpadu dan kurang kepercayaan serta
dari tabungan pemilik pribadi dan (4)
kepedulian masyarakat terhadap usaha
Wilayah pasarnya bersifat lokal dan
kecil.
(5)
(sistem
antar
ciri yang dapat digunakan sebagai
tidak terlalu jauh dari pusat usahanya.
kecil
dan
struktur
Iklim
Walaupun
informasi
usaha
pada
yang
dasarnya
Cukup berat tantangan yang
industri kecil mempunyai hambatan,
dihadapi untuk mengembangkan industri
namun industri kecil pada kenyataan
kecil. Pembinaan industri kecil harus
mampu bertahan dan mengantisipasi
lebih diarahkan untuk meningkatkan
kelesuan
kemampuan
pengusaha
tanpa proteksi dan subsidi, usaha kecil
menengah. Namun, disadari pula bahwa
mampu menambah nilai devisa negara
pengembangan
kecil
khususnya industri kecil di sektor
menghadapi beberapa kendala seperti
informal dan mampu berperan sebagai
tingkat
penyangga
menjadi
industri
kemampuan,
ketarampilan,
keahlian,
manajemen
sumber
manusia,
kewirausahaan,
perekonomian.
dalam
masyarakat kecil. Menurut (Partomo,
pemasaran,
2002) keunggulan industri kecil antara lain: (1) Inovasi
masalah dasar yang dihadapi industri
yang
kecil
dalam
sebagai
perekonomian
daya
dan keuangan. Menurut Kuncoro (2007),
adalah
Walaupun
berikut:
(1)
Kelemahan dalam memperoleh peluang
telah
dengan
dengan
pengembangan
teknologi
mudah
terjadi
produk,
(2)
Hubungan kemanusiaan yang akrab di
6
dalam perusahaan kecil, (3) Kemampuan
ventura,
menciptakan kesempatan kerja cukup
Pengembangan sentra industri kecil
banyak
dalam
atau penyerapan
terhadap
ataupun
suatu
subkontrak,
kawasan,
dan
(4)
(5)
tenaga kerja, (4) Fleksibilitas
dan
Pembinaan untuk bidang usaha dan
kemampuan
diri
daerah tertentu lewat KUB (Kelompok
menyesuaikan
terhadap kondisi pasar yang berubah
Usaha
dengan
(Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan)
cepat
dibanding
dengan
Bersama),
KOPINKRA
perusahaan skala besar yang pada umumnya
birokratis
dan
(5)
Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Terdapatnya dinamisme manajerial dan
Josephine Wuri dan Yuliana
peranan kewirausahaan
Rini Hardanti, Tahun 2006. Penelitian
Industri kecil yang ada harus
ini berjudul Peranan Industri Kecil
selalu dikembangkan agar eksistensinya
Dalam
dapat terus terjaga. Menurut (Kuncoro,
Masyarakat
2007) Strategi pemberdayaan industri
Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet,
kecil yang telah diupayakan selama ini
Sendangsari, Pajengan, Bantul). Hasil
dapt diklasifikasikan dalam: (1) Aspek
penelitian menunjukan variabel nilai
manajerial
produksi
yang
meliputi:
Meningkatkan (Kasus
merupakan
Pendapatan
Pada
Industri
variabel
yang
produktivitas/omzet/tingkatutiisasi/tingk
paling signifikan menentukan tingkat
at hunian, meningkatkan kemapuan
keuntungan perajin yang merupakan
pemasaran dan pengembangan sumber
proksi keberhasilan usaha masyarakat
daya manusia, (2) Aspek permodalan,
Dusun
yang
Terdapat
meliputi:
bantuan
modal
Krebet,
Pajangan,
persamaan
perbedaan
(penyisihan 1-5% keuntungan BUMN
antara
dan kewajiban untuk meyalurkan kredit
penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
bagi usaha kecil minimum 20% dari
Persamaannya adalah variabel yang
portofolio
(3)
digunakan yaitu adalah Industri Kecil
kemitraan
dan pendapatan. Perbedaannya adalah
dengan usaha besar baik lewat sistem
dalam penelitian ini menggunakan Jenis
Bapak-Anak Angkat, PIR, keterkaitan
penelitian
hulu hiir (forward linkage), keterkaitan
peneliti menggunakan jenis penelitian
hilir-hulu (backward linkage), modal
komparatif.
kredit
Mengembangkan
bank),
program
7
penelitian
dan
Bantul.
studi
terdahulu
kasus.
dengan
Sedangkan
Dedy Kunhadi dan Wulandari
Ekonomi Wanita Perain Anyaman Ketak
Harjanti, Tahun 2008. Penelitian ini
Di Kabupaten Lombok Barat. Hasil
berjudul Peranan Industri Pengolahan
penelitian
Kripik
wanita
Tempe
Geti
Dalam
menunjukan perajin
Pendapatan
anyaman
ketak
Menggerakkan Perekonomian Daerah
memberikan kontribusi sebesar 36,26
Ngawi. Hasil penelitian menunjukan
persen atau Rp 3.200.167,65 per tahun
bahwa
terhadap
dilihat
dari
pertumbuhan
pendapatan
total
ekonomi daerah, industri pengolahan
tangganya.
kripik tempe geti telah memberikan
perajin
kesempatan kerja bagi masyarakat di
sumbangan
daerah baik dalam penyediaan bahan
pendapatan rumah tangganya, namun
baku,
sampai
proses
produksi
maupun
Walaupun
rumah
anyaman
pendapatan
ketak memberikan
36,26 %
saat
ini
dari
total
belum mampu
pemasaran dan mampu meningkatkan
meningkatkan
pendapatan
kesejahteraan perajin yang terlibat di
rumah
tangga
dari
harkat
pengolahan kripik tempe geti. Terdapat
dalamnya.
persamaan
antara
perbedaan antara penelitian terdahulu
penelitian terdahulu dengan penelitian
dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang
peneliti.
dan
perbedaan
dilakukan
oleh
peneliti.
Terdapat
dan
Persamaannya
Persamaannya adalah variabel yang
pengumpulan
digunakan
menggunakan
adalah
industri
kecil.
persamaan dan
data
yang data
adalah dilakukan primer.
Perbedaannya adalah Dalam penelitian
Perbedaannya adalah dalam penelitian
ini menganalisis peranan industri kecil
ini variabel Y adalah pemberdayaan
dalam
menggerakkan
ekonomi wanita perajin anyaman ketak.
daerah
ngawi.
menganalisis
perekonomian
Sedangkan
perbedaan
peneliti
Sedangkan
pendapatan
dalam
penelitian
menggunakan variabel Y adalah industri
sebelum dan sesudah adanya industri
kecil.
kecil rambak di desa Bangsal Kabupaten
Sahar, Tahun 2011. Penelitian
Mojokerto.
ini berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang
Ni Ketut Sri Budiastuti dan
Mempengaruhi
Tingkat
Pendapatan
Made Suma Wedastra, Tahun 2012.
Perajin Kompor Di Kelurahan Babakan
Penelitian
Peranan
Kecamatan Sandubaya. Hasil penelitian
Pemberdayaan
menunjukan pengujian secara parsial
Agroindustri
ini
berjudul
Dalam
8
menunjukan pengaruh positif antara
Rancangan Penelitian
modal kerja terhadap pendapatan bersih.
Dalam penelitian ini penulis
Modal kerja mempunyai pengaruh yang
menggambarkan rancangan penelitian
kuat dengan pencapaian pendapatan
sebagai berikut:
bersih.
Pendapatan
pengrajin
kompor
yang
diterima
dipengaruhi
Y1
oleh
modal kerja sebesar 79,5% sedangkan
x
sisanya 20,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar modal kerja. Terdapat persamaan
dan
perbedaan
Y2
antara
penelitian terdahulu dengan penelitian yang
dilakukan
oleh
peneliti.
Gambar 1.1
Persamaannya adalah variabel yang
Keterangan
digunakan adalah tingkat pendapatan.
X
: Pendapatan masyarakat
Perbedaannya adalah dalam penelitian
Y1
: Sebelum adanya industri kecil
ini wilayah penelitian diambil pada
Y2
: Setelah adanya industri kecil
perajin kompor di kelurahan babakan
Populasi Dan Sampel
kecamatan sandubaya. Sedangkan dalam penelitian
mengambil
pada
pembuat rambak di desa
Populasi dalam penelitian ini
sampel
adalah
semua
pekerja
di
industri
sawahan
rambak. Populasi dalam penelitian ini
kecamatan bangsal kabupaten mojokerto
berjumlah 197. Jumlah unid dagang yang terdapat pada industri kecil rambak
METODE PENELITIAN
berjumlah 22 UD. Adapun populasi
Jenis Penelitian
dalam penelitian ini adalah sebagai
Jenis penelitian menjelaskan
penelitian
ini
komparatif tentang
adalah
berikut:
karena
Tabel 1.1 Jumlah Populasi Pada Industri Rambak
perbedaan
pendapatan masyarakat sebelum dan No.
sesudah adanya industri rambak.
9
Nama Unit Dagang
Jumlah
1.
UD. Wirausaha
12
2.
UD. Abadi Moo
7
3.
UD. Alfin Jaya
8
Teknik Pengumpulan Data
4.
UD. Afi Perkasa
22
5.
UD. Aswaja
10
Teknik pengunpulan data yang
6.
UD. Cow Jaya
7
dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
7.
UD.Nikimawon Sae
15
berikut:
8.
UD. Salsa Jaya
7
9.
UD. Farid Jaya
8
Dalam hal ini peneliti melakukan
10.
UD. Habib Jaya
10
observasi
11.
UD. Rebas
5
industri kecil kerupuk rambak. Data
12.
UD. Rohmat
10
yang
13.
UD. Doa Ibu Jaya
6
metode observasi ini adalah data
14.
UD. Safri Jaya
10
proses produksi industri rambak.
15.
UD. Afi
8
16.
UD. Safri
7
17.
UD. Asyik Putra
7
18.
UD. Langgeng Jaya
9
19.
UD. DN Jaya
6
20.
UD. Maghfiroh Jaya
6
21.
UD. Alfin Jaya
8
22.
UD. Barokah Jaya
9
Jumlah
1. Observasi
terhadap
akan
kegiatan
diperoleh
di
melalui
2. Kuesioner Data yang akan diperoleh melalui kuisioner
ini
adalah
data
pendapatan sebelum dan sesudah bekerja di industri rambak.
Teknik Analisis Data Teknik
197
analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik dengan uji
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian
ini
menggunakan
t (t- test). T- Test (uji t) adalah teknik
cluster
statistik yang berfungsi untuk menguji
ramdom sampling. Pengambilan sampel
signifikansi perbedaan Mean antara dua
dilakukan dengan mengambil 4 sampel
kelompok atau variabel yang berskala
secara acak (undian) dari masing-masing
interval/ratio dan berdistribusi normal.
cluster. Jadi jumlah sampel dalam
Rumus Uji T:
penelitian ini adalah sebanyak 88.
๐ก=
X1โ X2 ( D )2 N N (N โ1) D
Keterangan:
10
X1 : Mean nilai kelompok I
disediakan juga krupuk rambak
X2 : Mean nilai kelompok II
yang sudah jadi. Pembeli dapat
โD: Jumlah semua perbedaan
langsung membeli di rumah para
N : Jumlah pasangan
pembuat rambak. 2) Menjual langsung ke kios yang berada
PEMBAHASAN PENELITIAN Industri rambak pertama kali
di
jalan
raya
utama
Kecamatan Bangsal
dirintis pada tahun 1.977 di desa
Hasil dari proses produksi krupuk
Kauman. Lokasi industri kecil rambak
rambak yang dikerjakan di rumah
berada pada tempat strategis yaitu
secara home industry pada akhirnya
terletak di jalan raya utama Bangsal.
akan dijual di kios-kios yang berada
Bahan baku yang digunakan dalam
di jalan raya utama Kecamatan
proses
adalah
Bangsal. Pada daerah ini berdiri
menggunakan kulit sapi. Bahan baku
puluhan kios yang menjual krupuk
yang digunakan berasal dari berbagai
rambak yang lebih dikenal dengan
tempat di dalam Mojokerto maupun luar
sentra industri rambak.
pengolahan
rambak
daerah. Dan kebanyakan bahan โ bahan baku
kulit
tersebut
diperoleh
3) Sistem Pesanan
dari
Dalam hal ini pembeli datang
daerah Sidoarjo.
secara langsung ke sentra industri
Pemasaran hasil produksi krupuk rambak
dilakukan
dengan
rambak untuk memesan rambak
berbagai
dalam jumlah banyak. Jangkauan
macam cara. cara yang digunakan dalam
daerah pemasaran industri rambak
memasarkan krupuk rambak, antara lain
mencakup
seperti berikut ini:
jombang, tulungagung, sidoarjo dan
1) Menjual langsung di rumah Para
pembeli
bisa
daerah
mojokerto,
surabaya.
langsung
Industri
kecil
rambak
dapat
membeli krupuk rambak dengan
meningkatkan pendapatan masyarakat.
cara mendatangi rumah pembuat
Hal ini dapat dilihat dari hasil sebelum
krupuk rambak yang berada satu
bekerja
tempat dengan tempat produksi
sesudah bekerja pada industri rambak.
rambak. Jadi, selain sebagai tempat
Berdasarkan data pendapatan sebelum
memproduksi rambak di rumah,
dan sesudah
11
pada
industri
rambak
dan
adanya industri kecil
rambak di desa Kauman Kecamatan
yang
Bangsal
berdistribusi normal.
Kabupaten
Mojokerto
berskala
menunjukan hasil bahwa pendapatan rata-rata
masyarakat
desa
interval/ratio
dan
Berdasarkan data pendapatan
Kauman
sebelum dan sesudah adanya industri
sebelum adanya industri rambak sebesar
kecil
Rp 459.090,91 atau dibulatkan menjadi
Kecamatan
Rp 460.000,00 dan sesudah adanya
Mojokerto dapat diketahui pendapatan
industri kecil rambak pendapatan rata-
yang
rata masyarakat desa Kauman sebesar
Kauman sebelum dan sesudah adanya
Rp
dibulatkan
industri rambak. Dan dari data tersebut
menjadi Rp 1.084.000. Dalam hal ini
akan dicari tingkat perbedaannya. Dari
terjadi peningkatan pendapatan antara
data diketahui X1= 459, X2 = 1.083, D
sebelum adanya industri kecil rambak
=
dan sesudah
adanya industri kecil
Perhitungan menggunakan rumus uji t
rambak sebesar Rp 624.431,82 atau
menunjukan hasil 25,185. Harga t hitung
sebesar Rp 625.000.
tersebut
Untuk mengetahui signifikasi perbedaan
dengan harga kritik t dengan dk = ( n1 +
pendapatan masyarakat antara sebelum
n2 ) โ 2 = ( 88 + 88) โ 2 = 174 dan taraf
dan sesudah adanya industri rambak di
kesalahan 0,025. Dengan dk 174 dan
desa
Bangsal
bila taraf kesalahan ditetapkan sebesar
Kabupaten Mojokerto dapat dihitung
0,025, maka harga ktirik t = 1,960.
dengan cara membandingkan antara
Karena t
pendapatan yang diperoleh masyarakat
kritik t (25,185 > 1,960) maka dapat
desa Kauman sebelum adanya industri
diartikan ada perbedaan yang signifikan
rambak dan pendapatan yang diperoleh
antara rata-rata pendapatan masyarakat
masyarakat
1.083.522,73
adanya
Kauman
atau
Kecamatan
rambak
di
desa
Bangsal
diperoleh
-550.150,
Kabupaten
masyarakat
D2
selanjutnya
hitung
Kauman
=
desa
39.262.500.
dibandingkan
lebih besar dari harga
desa
Kauman
sesudah
sebelum dan sesudah adanya industri
industri
rambak
dengan
rambak di desa Kauman Kecamatan
menggunakan uji t (t- test). T- Test (uji t)
Bangsal Kabupaten Mojokerto.
adalah teknik statistik yang berfungsi
Berarti dalam
hal ini,
ada
untuk menguji signifikansi perbedaan
perbedaan pendapatan yang diperoleh
Mean antara dua kelompok atau variabel
masyarakat di desa Kauman Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto sebelum
12
dan sesudah adanya industri rambak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Adanya industri rambak berperan dalam
Kesimpulan
peningkatan pendapatan masyarakat di desa
Kauman
Kecamatan
Setelah
Bangsal
tentang
Kabupaten Mojokerto.
dilakukan
perbedaan
penelitian pendapatan
masyarakat sebelum dan sesudah adanya
Untuk mengetahui persentase
industri
rambak
di
desa
perbedaan pendapatan masyarakat antara
Kecamatan
sebelum dan sesudah adanya industri
Mojokerto maka dapat disimpulkan
kecil
Kauman
bahwa ada perbedaan yang signifikan
Kabupaten
antara rata-rata pendapatan masyarakat
Mojokerto digunakan rumus sebagai
sebelum dan sesudah adanya industri
berikut:
rambak di desa Kauman Kecamatan
rambak
Kecamatan
rpb=
di
desa
Bangsal
Bangsal
Kauman Kabupaten
t2
Bangsal Kabupaten Mojokerto. Dan
๐ก 2 +๐๐
berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji t (t-test) menunjukan
Hasil perhitungan rpb menunjukan hasil
bahwa
0,9. Koefisien determinasi 0,92 = 0,81.
desa
sesudah adanya industri kecil rambak di Kecamatan
Kecamatan
Bangsal
Kabupaten
Mojokerto antara sebelum dan sesudah
Mojokerto sebelum adanya industri kecil
adanya industri kecil rambak berbeda
rambak dan sesudah adanya industri
sebesar 81%.
berbeda sebesar 81%.
Berarti dalam hal ini adanya keberadaan kecil
rambak
Saran
dapat
Berdasarkan kesimpulan di atas
meningkatkan pendapatan masyarakat di Kauman
Bangsal
pendapatan masyarakat di desa Kauman
Kauman Kecamatan Bangsal Kabupaten
desa
Kecamatan
perhitunggan rpb, persentase perbedaan
Artinya pendapatan masyarakat di desa
industri
Kauman
Kabupaten Mojokerto. Dan berdasarkan
Bangsal
Kabupaten Mojokerto sebesar 81%.
kecil rambak
signifikan
sesudah adanya industri kecil rambak di
pendapatan masyarakat sebelum dan
Kauman
perbedaan
pendapatan masyarakat sebelum dan
Hal ini menunjukan bahwa perbedaan
desa
ada
Kecamatan
maka
Bangsal
peneliti
mengajukan
saran
terhadap industri kecil rambak yang
Kabupaten Mojokerto.
terdapat di desa Kauman Kecamatan
13
Bangsal Kabupaten Mojokerto. Adapun saran-saran yang diajukan peneliti yakni bagi masyarakat yang bekerja pada industri
rambak
Kecamatan
di
desa
Bangsal
Kauman Kabupaten
Mojokerto diharapkan dapat mendirikan sendiri industri krupuk rambak, sehingga tidak
hanya
melainkan industri
menjadi
dapat rambak
tenaga
menjadi sehingga
kerja
pemilik dapat
meningkatkan pendapatan.
14
DAFTAR RUJUKAN
Sahar. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Perajin Kompor Di kelurahan Babakan Kecamatan Sandubaya,Vol 5 No 1 .(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal .pdf, diakses 15 November 2012 )
Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Budiastuti, Sri & Wedastra Suma. 2012. Peranan Agroindustri Dalam Pemberdayaan Ekonomi Wanita Perajin Anyaman Ketak Di Kabupaten Lombok Barat, Vol 6 No 1. (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. pdf, diakses 15 November 2012)
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sukirno, Sadono.2005. Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Indriartiningtias, Retno. 2009. Manajemen Industri Kecil Modern. Bangkalan: Trunojoyo Pers.
Tohar M, 2000. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Josephine, Wuri & Hardanti, Yuliana Rini. 2006. Peranan Industri Kecil Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat, Vol 10 No 2. . (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. pdf, diakses 15 November 2012 )
Wibowo, Singgih. 2005. Petunjuk Mendirikan Usaha Kecil. Jakarta: PT.Penebar Swadaya.
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Ekonomi Pembangunan Teori Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kunhadi, Dedi & Harjanti, Wulansari. 2006. Peranan Industri Pengolah Kripik Tempe Geti Dalam Menggerakkan Perekonomian Derah Ngawi, Vol 12 (http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal. pdf, diakses 15 November 2012 ) Perry, Martin. 2000. Mengembangkan Usaha Kecil. Jakarta: Murai Kencana PT.Raja Grafindo Persada.
15