PERBEDAAN KADAR HB DALAM PEMBERIAN TABLET FE + VITAMIN C PADA REMAJA PUTRI DI KOTA BUKITTINGGI Hasrah Murni (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The objective of the study was to look at the differences in the levels of HB in young women who were given only with Fe Fe + Vitamin C. Quasi-experimental research designs (quasi experimental) samples were taken by simple random sampling. The results showed there was no significant correlation average difference between the hemoglobin concentration after administration of iron tablet just by p value of 0, 658, consumption Fe + vitamin C tablets with nlai p value 0.980. The results can be taken into consideration for health workers provide counseling to adolescent girls in adolescent reproductive health programs. Keywords: Anemia- teenage daughters Fe and Vitamin C Tablets ABSTRAK Kejadian anemia pada remaja putri di Indonesia 26,50 %. Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali lebih besar menderita anemi dibanding remaja putra. Hal ini karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya, sementara itu remaja putri sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kadar HB pada remaja putri yang diberi Fe saja dengan Fe + Vitamin C. Desain penelitian eksperimental semu (quasi experiment) Sampel diambil secara simple ramdom sampling. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan bermakna perbedaan rata-rata kadar Hb antara setelah pemberian tablet Fe saja dengan nilai p value 0, 658, konsumsi tablet Fe + vitamin C dengan nlai p value 0,980. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi petugas kesehatan dalam memberikan penyuluhan kepada remaja putri dalam program kesehatan reproduksi remaja. Kata Kunci: Anemia- remaja putri-Tablet Fe dan Vitamin C
PENDAHULUAN
merupakan penyakit dengan prevalensi
Anemia masih merupakan masalah
tinggi.
gizi utama Indonesia, SKRT 1995 anemi
Zat
besi adalah mineral yang
pada anak perempuan sebesar 49 %
dibutuhkan untuk membentuk sel darah
sedangkan prevalensi anemi pada remaja
merah.
putri 39,5%, angka ini meningkat menjadi
berperan
92,6%
membentuk
tahun
2010
(Hasrul
et
all).
Selain
itu,
sebagai
mineral
ini
komponen
mioglobin oksigen
untuk
(protein
ke
otot),
juga yang
Sementara Depkes dalam Kirana (2011)
membawa
menyatakan kejadian anemi pada remaja
(protein yang terdapat di tulang, tulang
putri di Indonesia 26,50 %. Remaja putri
rawan, dan jaringan penyambung), serta
memiliki resiko sepuluh kali lebih besar
enzim. Zat besi juga berfungsi dalam
menderita anemi dibanding remaja putra.
sistem pertahanan tubuh. Setiap zat besi
Hal ini karena remaja putri mengalami
mengandung 200 mg fero sulfat (setara
menstruasi setiap bulannya. Selain itu,
dengan 60 mg elementasi iron) dan 0,25
ketidakseimbangan asupan zat gizi juga
elemental folat (Depkes RI, Direktorat
menjadi penyebab anemia pada remaja.
Jendral
Anemia adalah keadaan di mana terjadi
Masyarakat, 2009).
Pembinaan
kolagen
Kesehatan
penurunan jumlah massa eritrosit (red cell
Penelitian ini mengetahui perbedaan
mass) yang ditunjukkan oleh penurunan
kadar Hb yang diberi tablet Fe saja dan
kadar hemoglobin, hematokrit, dan hitung
tablet
eritrosit
Sintesis
Bukittinggi. Penelitian ini diharapkan dapat
ketersediaan
berguna bagi remaja dan keluarga serta
(red
hemoglobin
cell
count).
memerlukan
besi dan protein yang cukup dalam tubuh. Prevalensi
anemia
yang
tinggi
pihak
fe +
yang
pencegahan
vit
C,
terkait anemia
pada
remaja
sebagai sedini
di
usaha mungkin
dikalangan remaja jika tidak tertangani
dengan meningkatkan kesadaran tentang
dengan
faktor risiko anemia pada remaja. Selain
baik
akan
berlanjut
hingga
dewasa dan berkontribusi besar terhadap
itu
angka kematian ibu, bayi lahir prematur,
informasi yang tepat kepada petugas
dan bayi dengan berat lahir rendah.
kesehatan dalam upaya penanggulangan
Penyebab paling banyak dari anemia
anemia gizi.
defisiensi besi adalah kurangnya asupan salah satu mikronutrien penting yaitu zat besi.
Anemia
defisiensi
besi
masih
diharapkan
dapat
memberikan
Bukittinggi sebanyak 79 orang. Sampel berjumlah METODE PENELITIAN Penelitian
menggunakan
menggunakan
20
orang.
data
Penelitian
primer
dari
hasil
desain
pemeriksaan kadar Hb pra dan post
eksperimental semu (quasi experiment).
perlakuan secara langsung menggunakan
Penelitian dilaksanakan di Program Studi
haemometer digital, pemeriksaan data
D III Kebidanan Bukittinggi
kadar Hb dilakukan oleh peneliti. Analisa
pada bulan
Mei sampai September 2015. Instrumen
Data
yang digunakan dalam pemeriksaan Hb
menggunakan Uji-T Dependen secara
adalah
komputerisasi
Haemometer
digital.
Populasi
secara Univariat dan untuk
Bivariat
menilai
perhitungan
batas
adalah semua remaja putri mahasiswa
kemaknaan
statatistik
tingkat I Program Studi D III Kebidanan
digunakan batas kemaknaan p : 0,05.
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel .1 Gambaran Kadar Hb Responden Sebelum Pemberian Perlakuan di Program Studi D III Kebidanan Bukittinggi Tahun 2015 Variabel Mean SD Min – Mak 95% CI Median Pemberian Fe 11.61 1.59 9.4 - 13.6 10.46 11.65 12.75 Pemberian Fe 11.51 1.57 9.0 - 13.2 10.38 + vitamin C 12.20 12.63 Tabel.1 menggambarkan rerata kadar Hb 13.6. Rerata kadar Hb responden sebelum sebelum pemberian tablet Fe, 11.61,
pemberian tablet Fe + Vitamin C, 11.51
dengan Hb terendah 9.4 dan Hb tertinggi
Hb terendah 9.0 dan Hb tertinggi 13.2.
Tabel 2 . Gambaran Kadar Hb Responden Setelah Pemberian Perlakuan di Program Studi D III Kebidanan Bukittinggi Tahun 2015 Variabel Mean SD Min - Mak 95% CI Median Pemberian Fe
11.45 10.90
1.62
9.9 - 14.3
10.28 12.61
-
Pemberian Fe 11.52 + vitamin C 11.60
1.03
8.9 - 12.6
10.78 12.25
-
Tabel 2 menggambarkan rerata kadar Hb
14.3. Rerata kadar Hb responden setelah
responden setelah pemberian tablet Fe,
pemberian tablet Fe + Vitamin C, 11.52
11.45 Hb terendah 9.9 dan Hb tertinggi
dengan standar deviasi 1.03.
Analisis Bivariat Tabel 3. Kadar Hb Responden Sebelum Dan Sesudah Pemberian Tablet Fe di Program Studi D III Kebidanan Bukittinggi Tahun 2015 Kelompok Mean SD SE P Value N - Pengukuran I - Pengukuran II
11,610 11,450
1,5954 1,6257
,5045 ,5141
0,658
10
Tabel 3 Menunjukkan rerata kadar Hb
yaitu 0,16 dengan standar deviasi 1,10.
pada pengukuran pertama 11,61 grm%
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
dengan standar deviasi 1,59 grm% dan
0,658 (>0,05), maka dapat disimpulkan
pada pengukuran kedua 11,45 grm%
tidak
dengan
antara kadar Hb remaja putri sebelum
standar
deviasi
1,62
grm
%.Terdapat perbedaan nilai mean kadar
ada
perbedaan
yang
signifikan
dan sesudah pemberian tablet fe.
Hb antara pengukuran pertama dan kedua Tabel 4. Kadar Hb Responden Sebelum dan Sesudah PemberianTablet Fe+VitC di Program Studi D III Kebidanan Bukittinggi Tahun 2015 Kelompok Mean SD SE P Value N - Pengukuran I
11,510
1,5758
,4983
- Pengukuran II
11,520
1,0315
,3262
0,980
10
Tabel 4 Menunjukkan rerata kadar Hb
yaitu 0,10 dengan standar deviasi 1,19.
pada pengukuran pertama 11,51 grm%
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
dengan standar deviasi 1,57 grm% dan
0,980 (>0.05), maka dapat disimpulkan
pada pengukuran kedua 11,52 grm%
tidak
dengan
antara kadar Hb remaja putri sebelum
standar
deviasi
1,03
grm%.
Terdapat perbedaan nilai mean kadar Hb
ada
perbedaan
yang
signifikan
dan sesudah pemberian tablet Fe+vit C.
antara pengukuran pertama dan kedua PEMBAHASAN
ada perbedaan yang signifikan antara
Kadar Hb dengan konsumsi tablet Fe.
kadar Hb remaja putri sebelum dan
Hasil
penelitian
menunjukkan
sesudah pemberian tablet fe tetapi nilai
rerata kadar Hb pada pengukuran pertama
rerata tersebut masih di bawah normal
11,61 grm% dengan deviasi 1,59 grm%
sehingga tujuan program pemberian tablet
dan
grm%
fe yang semula adalah untuk menurunkan
dengan deviasi 1,62 grm%. Terdapat
kejadian anemi pada remaja putri belum
perbedaan nilai mean
kadar Hb antara
tercapai, di samping itu dari wawancara di
pengukuran pertama dan kedua 0,16 grm
dapatkan remaja mengeluh mual dan
% dengan standar deviasi 1,10 grm%.
susah
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value
mengkonsumsi tablet fe saja. Hasil penelitian ini tidak sama
pengukuran
kedua
11,45
0,658 (> 0,05), dapat disimpulkan tidak
buang
air
besar
jika
hanya
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sandra
Fikawati
perbedaan
bahwa
kadar
haemoglobin
Hb
tidak rerata
siswi
yang
ada
Kadar Hb dengan konsumsi tablet Fe
kadar
bersama vitamin C
diberi
Hasil
penelitian
menunjukkan
suplementasi satu kali dan dua kali per
rerata kadar Hb pada pengukuran pertama
minggu
rata-rata
11,51 grm% dengan deviasi 1,57 grm%
kenaikan kadar Hb siswi yang menderita
dan pada pengukuran kedua 11,52 grm%
anemia
dengan deviasi 1,03 grm%. Terdapat
(p=0,36)
dengan
setelah
dilakukan
intervensi
sebesar 2,24 g/dl. Secara teori hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh pada manusia. Besi adalah komponen penting dari hemoglobin yang terikat pada sel darah merah. Menurut Almatsier (2010), pemberian
tablet
tambah
darah
merupakan salah satu penanganan yang dilakukan untuk menanggulangi anemia pada remaja. Faktor utama keseimbangan besi dan metabolisme adalah intake atau masukan
bergantung
pada
kuantitas
masukan, bioavailibilitas dan kemampuan penyerapan, bentuk
penyimpanan
Ferritin,
Fe
dalam
Hemosiderin,
retikuloendotelial,
Sumsum
Sel tulang,
kehilangan Fe melalui feses 0,6mg/hari, melalui kulit 0,2-0,3mg/hari, melalui urine 0,1mg/hari,
menstruasi
menyebabkan
kehilangan Fe setara dengan 0,4-0,5 mg/hari. Penelitian
ini
mengungkapkan
kenaikan Hb setelah pemberian tablet Fe saja
menurun
disebabkan diantaranya
0,16
karena
grm%. beberapa
bioavailibilitas
Hal
ini
faktor dan
kemampuan penyerapan Fe yang secara teori dipengaruhi oleh vitamin C.
perbedaan nilai mean
kadar Hb antara
pengukuran pertama dan kedua yaitu 0,01 dengan standar deviasi 1,19. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,980 (>0.05), maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kadar Hb remaja putri sebelum
dan sesudah
pemberian tablet fe+vit c. Tetapi nilai rereta tersebut masih di bawah normal sehingga tujuan program pemberian tablet fe yang semula adalah untuk menurunkan kejadian anemi pada remaja putrid belum tercapai, di samping itu dari wawancara di dapatkan remaja putri juga mengeluh mual dan susah buang air besar jika hanya mengkonsumsi tablet fe+vit c. Hasil
penelitian
sejenis
juga
dilakukan oleh istikharah tahun 2005. Anemia
merupakan
penyakit
yang
disebabkan karena kekurangan zat besi, asam folat, dan atau vitamin B12 di dalam tubuh yang mengakibatkan pembentukan hemoglobin haid yang berlebihan dan infeksi cacing. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan
antara
kebutuhan
tubuh akan zat besi dibandingkan dengan asupan dan penyerapan dari makanan. Absorbsi
zat
besi
dapat
ditingkatkan
apabila terdapat kadar vitamin c yang cukup. Uji Paired T-test menunjukan ada pengaruh
suplemen
tablet
besi
dan
suplemen
vitamin
c
terhadap
kadar
mempengaruhi peningkatan Hb lainnya,
hemoglobin pada remaja putri dengan p
seperti
value 0,001, (<0,05).
makanan (daging, ikan dan unggas),
Secara teori, absorpsi tablet Fe melibatkan hemoglobin
vitamin (Hb)
C,
dalam
kosentrasi
kondisi
ini
vitamin
akan
penyerapan.
C,
protein
meningkatkan
Sedangkan
penghambat
meningkat 2 g/ 100 ml atau 20 g/l selama
fitat/oksalat,
3-4 minggu pemberian suplemen. Vitamin
poliphenol lain, calsium dan phosphor,
C membantu penyerapan kalsium dari
motilitas
tubuh yang diperlukan untuk pembentukan
penyimpanan Fe juga berperan dalam
gigi dan tulang. Selain mampu menyerap
meningkatkan
zat besi dari makanan yang dibutuhkan
disimpan
untuk
Hemosiderin,
dikenal
dengan
anemia. banyak
Vitamin nama
C
asam
pengambilan
faktor
harus
mencegah
darah
pemberian
antacid usus
Sumsum
,
Fe
yaitu
tannin
atau
meningkat.
Hb,
dimana
dalam
bentuk
Faktor Fe
yang
Ferritin,
Sel
retikuloendotelial,
tulang
(Andrews,2005).
askorbat yang merupakan vitamin yang
Kehilangan Fe melalui feses 0,6mg/hari,
larut
melalui kulit 0,2-0,3mg/hari, melalui urine
dalam
air
mengungkapkan pemberian
Penelitian
kenaikan
tablet
Fe
dan
Hb
ini
setelah
vitamin
0,1mg/hari,
menstruasi
menyebabkan
C
kehilangan Fe setara dengan 0,4-0,5
meningkat sebanyak 0,01 grm%. Hal ini
mg/hari. Faktor lain yang berpengaruh
dipengaruhi oleh pemberian vitamin C
terhadap ke jadian anemia antara lain
yang berperan dalam proses penyerapan
gaya
tablet Fe.
minuman keras, kebiasaan sarapan pagi,
Upaya untuk meningkatkan Hb
hidup
sosial
ekonomi
tidak hanya dipengaruhi oleh pemberian
pendidikan,
Tablet
wilayah.
Fe
saja,
memperhatikan
tapi
juga
harus
faktor-faktor
seperti
jenis
merokok, dan
minum
demografi,
kelamin,
umur
dan
yang perbedaan rata-rata kadar Hb antara
KESIMPULAN DAN SARAN
setelah pemberian tablet Fe saja dengan
Hasil penelitian mengungkapkan
nilai p value 0, 658, konsumsi tablet Fe +
bahwa kenaikan rerata kadar Hb pada
vitamin C dengan nlai p value 0,980.
responden setelah mengonsumsi tablet Fe
Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
menurun 0,16 grm%, tablet Fe + vit c naik
meningkatkan kadar Hb pada remaja putri
0,01 grm%. Uji statistik membuktikan
perlu mengkonsumsi fe yang disertai
bahwa tidak ada hubungan bermakna
pemberian
vitamin
C
dengan
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
peningkatan
kadar
Hemoglobin.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan
bagi
petugas
bulan dan meneliti variable lain yang mempengaruhi
peningkatan
kadar
Hb
kesehatan dalam memberikan penyuluhan
pada remaja putri, karena remaja putri
kepada
merupakan
remaja
putri
dalam
program
kesehatan reproduksi remaja.
kelompok
yang
rentan
terhadap terjadinya anemi yang nanti juga akan mempengaruhi kejadian anemi pada ibu hamil. Anemi pada ibu hamil juga akan
Penelitian
selanjutnya
disarankan
memberikan perlakuan selama minimal 1
berdampak
pada
bayi
yang
akan
dilahirkannya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2000. Manajemen Penelitian, Jakarta Andrews, C.N, 2005. Understanding Heme Transport, The New England Journal of Medicine, Boston. Depkes RI, 2000. Pencegahan dan penangguangan Anemia Besi Dinas Kesehatan Agam, 2011 Evaluasi Program KIA .----------------------------------,, Rekapitulasi Laporan LB 3 KIA Mochtar, R, Jakarta
1999.
Sinopsis
Notoatmojo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
2012. Sarwono, 2001,Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatus, Jakarta Obstetri, Puskesmas Pakan Kamis, Rekapitulasi Laporan LB 3 KIA
2012.
Wasnidar, 2007, Buku Saku Anemia Dalam Kehamilan, Yogyakarta Sandra Fikawati et all, 2011. Pengaruh suplementasi zat besi satu dan dua kali per minggu terhadap kadar hemoglobin pada siswi yang menderita anemia. Jurnal. Universitas Indonesia. Jakarta.