1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAMPIL IKLAN MULTIMEDIA SECARA DIGITAL BERBASIS IP Jehuda Naftali Marbun, Soeharwinto Konsentrasi Teknik Komputer, De...
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAMPIL IKLAN MULTIMEDIA SECARA DIGITAL BERBASIS IP Jehuda Naftali Marbun, Soeharwinto Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara ( USU ) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA e-mail : [email protected] or [email protected]
Abstrak Penggunaan media digital sebagai sarana beriklan pada saat ini belum seluruhnya terstruktur dengan baik. Kebanyakan media digital tidak saling terhubung satu dengan yang lain, sehingga pengaturannya tidak dapat dilakukan melalui satu media. Tulisan ini membahas penerapan sebuah informasi yang dapat mempermudah pengaturan sistem penanyangan iklan digital tersebut serta dapat melakukan komunikasi secara multicast. Dalam sistem ini seluruh media digital yang menayangkan digital saling terhubung ke dalam sebuah jaringan komputer dan dikendalikan melalui sebuah server oleh seorang admin. Pengaturan penayangan iklan cukup melalui server saja, mulai dari memperbaharui konten, merubah tampilan layar iklan, dan menetapkan jadwal untuk menayangkan iklan. Komunikasi yang dilakukan oleh sistem yang dibangun ini terjadi secara unicast dengan memanfaatkan alamat IP kelas C. Komunikasi secara multicast dengan memanfaatkan protokol real time (RTP) dan alamat IP kelas D tetap dapat berjalan, namun data yang diterima media digital tidak dapat dijalankan karena sistem ini tidak mendukung format protokol RTP.
Kata Kunci: Digital Signage, Alamat IP, Multicast atau menawarkan sesuatu, baik itu barang, jasa, undangan, himbauan pemerintah, dan sebagainya kepada publik melalui suatu media yang disajikan dalam bentuk gambar, audio, video, atau penggabungannyaInvalid source specified.. Iklan digital adalah promosi yang dilakukan dengan memanfaatkan media digital seperti Digital Signage. Digital signage adalah sebuah bentuk tampilan elektronik yang biasanya memanfaatkan tampilan LCD, LED, plasma, atau proyektor yang menampilkan bermacam-macam petunjuk (signage), misalnya iklan, informasi, cuaca, dan sebagainya. Ada tiga hal dasar yang harus diperhatikan dari digital signage dalam menentukan penempatan dan pendekatan terhadap sasaran yang dituju, antara lainInvalid source specified.: 1. Point Of Sale (POS) → Digital Signage ditempatkan dan ditujukan untuk pemasaran produk, biasanya ditempatkan di lokasi berjualan. 2. Point Of Transit (POT) → Digital Signage yang akan ditempatkan di tempat-tempat yang ramai dilintasi orang. 3. Point Of Wait (POW) → Digital Signage yang ditempatkan di area yang memiliki tempat menunggu, misalya bandara, rumah sakit, dan sebagainya.
1. Pendahuluan Pada saat ini penggunaan media digital sebagai sarana beriklan telah banyak kita jumpai di berbagai tempat. Setiap media digital ini tidak saling terhubung, sehingga pengaturan media dilakukan secara satu persatu. Untuk mempermudah pengaturan media digital sebagai media beriklan, dibangunlah sebuah sistem informasi yang mampu menjalankan sistem periklanan tersebut dengan memanfaatkan alamat IP. Sistem yang akan dibangun diharapkan mampu mengontrol beberapa media digital yang tersebar dibeberapa tempat melalui sebuah server administrasi sehingga tidak perlu repot mengatur satu per satu media iklan. Selain itu sistem yang akan dibangun juga diharapkan mampu mengatur penjadwalan dari setiap media iklan untuk menayangkan iklan-iklan yang telah disediakan. Selain itu, diharapkan mampu melakukan komunikasi secara multicast. Dengan demikian, penggunaan media digital sebagai media periklanan diharapkan akan lebih memudahkan para pengiklan untuk menata sistem periklanannya.
2. Tinjauan Pustaka 2.1. Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan, menghimbau, mengajak,
– 42 –
copyright@ DTE FT USU
SINGUDA ENSIKOM
VOL.10 NO.26/Januari 2015
Digital signage berbeda dengan televisi dan radio. Dari sisi sumbernya, televisi dan radio berasal dari satu sumber informasi analog atau digital, sedangkan digital signage mendapatkan informasi berasal dari berbagai sumber informasi. Dari sisi pemancar, televisi dan radio memiliki saluran transmisi dan protokol yang didesain untuk membawa audio dan video sedangkan pada digital signage, transmisi menggunakan internet protokol mendukung file dengan berbagai format, baik itu audio, video, gambar, teks, dan sebagainya Invalid source specified..
2.2.2.
Protokol HTTP Hypertext transfer protocol (HTTP) adalah protokol komunikasi antara server dan client yang memanfaatkan TCP dan biasanya digunakan untuk mengakses data pada World Wide WebInvalid source specified.. Gambar 1 menunjukkan komunikasi yang dilakukan oleh protokol HTTP. Client memulai komunikasi dengan mengirimkan request message, kemudian server akan menjawab dengan memberikan response message.
Client
2.2. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat (node) yang saling terhubung, dimana perangkat ini dapat saling bertukar informasi, berkomunikasi dan berbagi sumber daya. Perangkat dapat berupa komputer, scanner, printer, atau lainnya yang dapat mengirim atau menerima dari perangkat lain di jaringan tersebut. Pihak yang meminta untuk dilayani disebut sebagai client, sedang pihak yang memberikan layanan disebut sebagai server.
Server Request Message
Response Message
Gambar 1 Komunikasi antara client dan server menggunakan protokol HTTP
Request message yang dikirimkan client mengikuti format HTTP message sesuai standar, begitu juga dengan response message yang dikirimkan oleh server. Request message berisi informasi yang hendak diberikan client kepada server, atau informasi dan sumber daya yang dibutuhkan oleh client dari server. Server akan membaca dan menterjemahkan request message yang datang, kemudian server akan bekerja sesuai dengan isi pesan. Kemudian server akan mengirimkan response message yang berisi hasil kerja sesuai dari isi request message ataupun sumber daya yang dibutuhkan client.
2.2.1. Internet Protocol (IP) Internet protocol (IP) adalah protokol pada lapisan network yang berfungsi untuk menyediakan jalur untuk pengiriman data. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP tidak bertanggung jawab jika data tersebut mengalami kerusakan selama pengiriman, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol). IP bersifat unreliable, connectionless, dan datagram delivery service. Unreliable menunjukkan IP tidak menjamin bahwa data yang dikirim akan sampai ketujuan atau mengalami kerusakan. Connectionless menunjukkan pengiriman paket dari tempat asal ketempat tujuan tanpa perjanjian (handshake) terlebih dahulu. Datagram delivery service berarti bahwa setiap paket yang dikirim berdiri sendiri dan tidak bergantung pada paket lainnya. Terdapat dua jenis IP, yaitu IPv4 dan IPv6, IP yang masih umum digunakan dan akan dibahas dalam penulisan ini adalah IPv4.
2.2.3. Protokol RTP Realtime transport protocol (RTP) adalah protokol yang dirancang khusus untuk menangani lalu lintas komunikasi real time pada jaringan internet, baik secara unicast maupun multicast. RTP digunakan secara luas dalam sistem komunikasi dan hiburan yang terdiri dari streaming media, seperti telepon, telekonferensi, dan layanan televisi 2.3. Multicast Multicast adalah sistem pengiriman paket data dari satu sumber ke banyak tujuan secara bersamaan. Biasanya perangkat tujuan dari pengiriman dikelompokan ke dalam grup
– 43 –
copyright@ DTE FT USU
SINGUDA ENSIKOM
VOL.10 NO.26/Januari 2015
tertentu, sehingga pengiriman ditujukan ke alamat grup. Paket data yang akan dikirim sumber hanya satu, sekalipun ada banyak perangkat yang ditujuInvalid source specified.. Pada Gambar 2 tampak bahwa data dikirim secara bersamaan ke tujuan, yaitu L1 dan L2.
3.1. Kelebihan Sistem Adapun kelebihan dari sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut: 1. Sistem dapat mengatur penayangan iklan dengan baik Dengan sistem ini kita dapat melakukan penataan layout iklan, menambah atau mengurangi isi iklan, serta melakukan penjadwalan. Layout adalah tampilan penuh yang akan ditayangkan pada penampil elektronik. Layout dapat dibagi menjadi beberapa bagian (region) yang masing-masing dapat diisi dengan konten multimedia yang berbeda-beda seperti video, Gambar, maupun teks. Dengan sistem ini kita juga dapat membuat jadwal penayangan layout untuk sebulan kedepan. 2. Sistem dapat menampilkan layout iklan secara terjadwal dan teratur Sistem ini mampu menampilkan layout secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Sistem yang terdiri dari empat buah tampilan elektronik ini mampu menampilkan layout yang berbeda-beda. Penampil akan mengunduh layout beserta konten yang akan ditampilkan dari server terlebih dahulu sebelum ditampilkan. Untuk mengetahui ada tidaknya jadwal baru, client, yaitu media penampil, akan melakukan request jadwal terhadap server setiap rentang waktu tertentu. 3. Sistem dapat menampilkan konten multimedia dalam berbagai format. Sistem ini dapat menampilkan berbagai jenis format konten multimedia, seperti video, Gambar, teks diam maupun bergerak, embbeded HTML, halaman sebuah web, flash, dan powerpoint. 4. Sistem yang dibangun berbasis TCP/IP Sistem terdiri dari satu buah server dan empat buah client, dimana server berfungsi sebagai sumber dari konten multimedia dan client adalah penampil konten multimedia tersebut. Server dan client berkomunikasi dengan memanfaatkan TCP/IP sebagai protokolnya. Server dan client terhubung dalam satu jaringan serta memiliki alamat IP nya masing-masing. 5. Sistem menggunakan aplikasi open source Sistem ini menggunakan aplikasi Xibo Server dan Xibo Client yang bersifat open source.
COM 1 Sumber
R1
R2
L1
R3
L2
COM 2
COM 3
Tujuan
Gambar 2 Pengiriman data secara multicast
Pada pembagian kelas pengalamatan IP telah ditentukan bahwa kelas D digunakan untuk keperluan multicast. Mulai dari 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255 ada sebanyak 228 = 268.435.456 alamat yang tersedia untuk multicast. Dalam komunikasi multicast, paket data dikirimkan ke beberapa tujuan yang merupakan anggota dari sebuah grup, oleh karena itu diperlukan informasi mengenai grup dan anggota-anggota yang terhubung dalam komunikasi ini. Proses pengumpulan informasi melalui dua proses, yaitu pengumpulan secara lokal dan secara global. Proses pengumpulan informasi lokal dilakukan oleh IGMP mengumpulkan informasi menggunakan router multicast yang terhubung ke jaringan, informasi yang terkumpul akan disebar secara global ke router multicast lainnya oleh protokol routing. Internet group management protocol (IGMP) merupakan salah satu protokol yang bekerja pada network layer, bertanggung jawab mengoreksi dan menerjemahkan informasi tentang anggota sebuah grup dalam jaringan. Dalam berbagai jaringan, terdapat satu atau lebih router multicast yang mengirimkan paket multicast ke host atau router lainnya. IGMP memberikan informasi kepada router multicast mengenai status keanggotaan sebuah host dalam jaringan.
3. Metodelogi Penulisan Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan sistem ini adalah menentukan kelebihan sistem, melakukan konfigurasi, merancang tampilan konten, dan melakukan penjadwalan. – 44 –
copyright@ DTE FT USU
SINGUDA ENSIKOM
VOL.10 NO.26/Januari 2015 jaringan bekerja dengan baik maka layout akan ditampilkan dengan baik. Server tidak akan langsung mengirimkan setiap jadwal baru ke client, melainkan menunggu client melakukan request terlebih dahulu. Client akan melakukan request terhadap server setiap interval waktu tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan pada konfigurasi client. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan ataupun jadwal baru yang disediakan oleh server bagi client tersebut. Jika terdapat jadwal baru, client akan melakukan penyesusaian sesuia dengan perubahan yang ada pada server. Gambar 4 menunjukkan aliran proses kerja dari sistem.
3.2. Konfigurasi server Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menginstal aplikasi xampp dan Xibo server pada perangkat yang akan kita gunakan sebagai server. Setelah itu, dilakukan beberapa hal yang diperlukan seperti pembuatan akun administrator, pembuatan database dan lainnya. 3.3. Konfigurasi Client Setelah selesai mengkonfigurasi server, selanjutnya kita beralih keperangkat client. Sama halnya pada server, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menginstal aplikasi Xibo client yang dibutuhkan. Setelah selesai menginstal aplikasi Xibo client, dilakukan beberapa hal seperti menentukan lokasi penyimpanan konten, menentukan interval waktu request dan lainnya.
SE R VER
K LI EN Server dan klien terhubung dalam sebuah jaringan
3.4. Konfigurasi jaringan Seluruh perangkat dihubungkan dengan menggunakan sebuah router. Dalam penulisan ini router yang digunakan adalah TP-LINK TD8840T dengan kabel UTP Cat.5E. Perangkat terhubung dalam jaringan lokal (LAN) dengan topologi seperti pada Gambar 3. Alamat IP dari router adalah 192.168.1.1, sedangkan alamat IP dari perangkat yang terhubung ditunjukkan pada Tabel 1.
Menunggu klien melakukan request Melakukan request ke server setiap interval waktu tertentu
Ti da k
Klien melakukan request
Ya
T ida k
Mengunduh jadwal beserta tampilan dan konten
Ada Jadwal Baru ? Ya Menayangkan konten sesuai jadwal
Tabel 1 Alamat IP dari masing-masing perangkat
Perangkat L1 L2 L3 L4 L1
Alamat IP 192.168.1.100 192.168.1.124 192.168.1.158 192.168.1.147 L2
Gambar 4 Aliran proses kerja dari sistem
4. Hasil dan Pembahasan Untuk mengetahui hasil dari perancangan dilakukan beberapa pengujian, diantaranya pengujian fungsional dan pengujian komunikasi multicast.
L3
4.1. Pengujian Fungsional Sistem Pengujian terhadap sistem yang telah kita rancang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sistem yang telah dirancang dengan spesifikasi yang telah ditentukan di awal. Pengujian dilakukan dengan cara menguji kinerja server dan client. Pengujian pertama dilakukan untuk mengetahui apakah server dapat memberikan respon yang baik terhadap client. Pengujian selanjutnya adalah untuk menguji kemampuan client menampilkan konten secara individu dan grup. Secara individu berarti masing-masing client yang terdaftar pada server dapat menampilkan layout yang berbeda-beda pada
Router
L4
Gambar 3 Topologi Sistem
3.5. Implementasi Sistem Setelah menyelesaikan konfigurasi dan perencanaan pada sistem, maka sistem sudah siap untuk berjalan. Jika server, client, dan
– 45 –
copyright@ DTE FT USU
SINGUDA ENSIKOM
VOL.10 NO.26/Januari 2015
waktu yang sama. Secara group berarti beberapa client menampilkan layout yang sama dalam waktu yang sama.
4.3. Analisis Sistem Pengelompokan yang dapat kita lakukan pada aplikasi Xibo, seperti pada Gambar 6, ternyata tidak memanfaatkan alamat IP kelas D.
4.2. Pengujian Kemampuan Multicast Sistem Pada multicast, pengiriman data dilakukan oleh satu sumber ke beberapa tujuan yang tergabung dalam satu grup. Pada aplikasi Xibo ini kita dapat menggabungkan beberapa client menjadi satu grup, sehingga kita dapat mempermudah dalam pemberian jadwal untuk banyak client. Jika pengelompokkan dilakukan dengan memanfaatkan alamat IP kelas D sebagai alamat grupnya berarti komunikasi dilakukan secara multicast. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan aplikasi Wireshark untuk melihat proses komunikasinya. Selain dengan cara tersebut, pengujian kemampuan multicast dapat dilakukan menggunakan aplikasi tambahan, yaitu VLC. Aplikasi VLC ini menyediakan fasilitas untuk melakukan streaming data dalam bentuk audio maupun video dengan memanfaatkan IP multicast dan protokol RTP. Streaming dilakukan dengan mengirimkan data streaming ke alamat IP multicast yang ditentukan sebagai alamat grup.. Untuk dapat menerima data streaming yang dikirim, pada skrip HTML yang diberikan pada client ditambahkan URL alamat multicast sesuai dengan yang ditetapkan pada VLC. Sesuai dengan alamat ip dan port yang ditentukan sebelumnya, maka URL yang digunakan adalah rtp://@239.192.1.23:5004/. Adapun skrip HTML yang digunakan adalah seperti pada Gambar 5.
Gambar 6 Pembentukan grup yang ada pada Xibo
Hal ini diketahui dari proses komunikasinya yang dapat kita lihat melalui aplikasi Wireshark yang menunjukkan bahwa data dikirim secara satu per satu (unicast) dan tidak menggunakan alamat IP kelas D seperti yang ditunjukkan Gambar 7.
Gambar 7 Komunikasi yang ditujukan pada grup yang ada pada Xibo
Pada Gambar 8 ditunjukkan datagram dari IP salah satu komunikasi yang terjadi secara unicast pada aplikasi Xibo.
Sedangkan Pengujian yang dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi VLC tidak dapat berjalan pada Xibo client. Pada saat dijalankan akan muncul pesan notifikasi seperti pada Gambar 9. Pesan notifikasi ini menyatakan bahwa client Xibo yang memanfaatkan windows media player sebagai pemutar videonya tidak dapat memutar video dengan format yang digunakan.
Gambar 5 Skrip HTML yang ditambahkan pada layout
– 46 –
copyright@ DTE FT USU
SINGUDA ENSIKOM
VOL.10 NO.26/Januari 2015 Daftar Pustaka [1] Emjaiz, “Blog Pak Jaiz,” 4 September 2009. [Online]. Available: https://emjaiz.wordpress.com/2009/09/04/s ejarah-periklanan-di-dunia-di-indonesia/. [2] K. Kelsen, Unleashing The Power Of Digital Signage : Content Strategies For The 5th Screen, Amsterdam: Elvesier, 2010.
Gambar 9 Pesan notifikasi pada client saat menerima konten streaming secara multicast
Namun demikian proses pengiriman data secara multicast tetap dapat berjalan, hal ini dapat kita lihat pada Gambar 10 yang didapat menggunakan aplikasi Wireshark. Jika video streaming tersebut kita buka dengan aplikasi VLC maka videonya dapat diterima dan dijalankan dengan baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi Xibo tidak mendukung protokol RTP.
[3] L.-I. Lunstrom, Digital Signage Broadcasting : Content Management And Distribution Techniques, Amsterdam: Elvesier, 2008. [4] B. A. Forouzan, TCP/IP Protocol Suite, New York: McGraw-Hill, 2010. [5] A. S. Tanenbaum dan D. J. Wetherall, Computer Networks, New Jersey: Prentice Hall, 2011.
Gambar 10 Proses komunikasi secara multicast dengan menggunakan aplikasi VLC
5. Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Aplikasi Xibo tidak memberikan fasilitas untuk melakukan pengiriman data secara multicast. Pengelompokan client pada aplikasi ini hanya untuk mempermudah dalam pemberian jadwal, sedangkan komunikasi yang terjadi tetap dilakukan secara unicast. 2. Komunikasi secara multicast dapat terjadi dengan memanfaatkan aplikasi VLC menggunakan protokol RTP sebagai pengirim data dalam bentuk video streaming dan Xibo sebagai penerima. Namun, sekalipun komunikasi berjalan, data streaming yang diterima tidak dapat dijalankan karena Xibo tidak mendukung protokol RTP yang digunakan VLC untuk melakukan streaming.