PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI TUGAS AKHIR
Oleh : ALI FATHONI NPM : 29322014
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012
PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra
Oleh : ALI FATHONI NPM : 29322014
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA 2012
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA
: ALI FATHONI
NPM
: 29322014
FAKULTAS
: TEKNIK
PROGRAM STUDI
: TEKNIK INDUSTRI
JUDUL
: PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI
DISETUJUI DAN DITERIMA OLEH : DOSEN PEMBIMBING
( Krisnadhi Hariyanto, ST., MM )
Telah diterima dan disetujui oleh tim Penguji Tugas Akhir serta dinyatakan LULUS. Dengan demikian sah untuk melengkapi syarat – syarat mencapai Gelar Sarjana TEKNIK pada FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA
Surabaya,
September 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Ketua
: Slamet Riyadi, ST., MT (Dekan Fakultas Teknik)
(
)
2. Anggota
: 1. Ong Andre Wahyu R, ST (Dosen Penguji I)
(
)
(
)
2. Ampar Jaya S, ST (Dosen Penguji II)
MOTTO
1.
Kegagalan adalah langkah awal menuju keberhasilan.
2.
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang sabar (Al Baqoroh : 153).
3.
“Barang siapa yang datang dengan membawa kebaikan, maka baginya pahala yang lebih dari kebaikannya itu” (Al Baqoroh : 84).
4.
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan (Al Insyirah : 6) Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya.
5.
Bersyukurlah dan jangan pernah menyerah dalam menjalani kehidupan
Halaman Persembahan
Tugas Akhir ini aku persembahkan : Ibu Siti Markamah Tanpa dirimu aku bukan apa-apa, tangan lembutmu telah memberikan kasih sayang padaku, nasehatmu telah membawaku ke tempatku sekarang ini, air matamu mengingatkan kami akan kebesaranNya. Ibu, kamu segalanya bagiku……. Bapak Ali Junaidi (Alm) Kekuatan, keuletan dan kesabaran serta kewibawaan bapak dalam mendidik dan membesarkan kami anak – anakmu membuat suatu kebanggaan bagiku. Dari itulah kami sangat menghormatimu…..tanks ya pak, kamu telah melakukan segalanya buat kebahagiaan dan kebaikan anak – anakmu Adekqu M. Zha’faron Tankz ya…kamu sangat sayang padaku slama ini. Aku sangat bangga dan bersyukur banget punya saudara yang sangat baik dan peduli ma qu….. Seluruh Keluarga Besarku Untuk seluruh keluarga besarqu, akhirnya impian kalian terkabul……
ABSTRAKSI Dalam merancang system kerja yang baik kita perlu mengenal sifat - sifat keterbatasan
serta kemampuan yang dimiliki oleh manusia, didalam suatu
system kerja manusia mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai perencana perancang pengendali serta melakukan evaluasi, system kerja yang dihadapi agar mendapatkan hasil optimal, manusia merupakan sumber daya utama didalam suatu industri. Manusia mempunyai berbagai kelebihan dibanding mesin dan industri, disamping itu manusia pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan dibandingkan dengan mesin, keterbatasan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan atau fasilitas tempat manusia bekerja. Beberapa bagian khusus pada meja kursi dan tempat tidur berfungsi menahan beban dan tekanan pada saat digunakan. Maka memilih bahan harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. Tidak boleh asal memilih apalagi produk ini adalah sebuah perabot rumah yang sangat rentan dengan keselamatan konsumen saat pemakaian. Maka pembuatannya harus benar. Meja kursi dan sekaligus berfungsi untuk tempat tidur merupakan fasilitas yang universal. Dari fungsinya produk ini bisa berfungsi sebagai kursi tamu, meja tamu, dan tempat tidur untuk anak khususnya. Maka itu desain dari produk ini perlu mendapat perhatian agar terlihat, unik dan menarik tetapi tidak mengurangi fungsinya. Jika biasanya meja kursi untuk ruang tamu di rumah ditempatkan terpaku pada suatu tempat maka perlu dirancang dengan ringkas. Dimana meja kursi dan tempat tidur di desain bisa dilipat agar bisa di pindah, ringkas dan di simpan dengan rapi tanpa harus meminta bantuan karena produk 3 in 1 ini bisa dilipat dan di ganti sesuai keinginan.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua karunia dan rahmat-Nya
yang
diberikan
kepada
penulis
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN MEJA KURSI DAN TEMPAT TIDUR LIPAT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ERGONOMI” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Wijaya Putra. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak yang telah memberikan bantuan material maupun moral kepada penulis untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Budi Endarto SH, HUM Rektor Universitas Wijaya Putra. 2. Bapak Slamet Riyadi ST, MT Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra. 3. Bapak Slamet Riyadi ST, MT Selaku ketua program studi Teknik Industri Universitas Wijaya Putra. 4. Bapak Krisnadhi Hariyanto ST, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan melakukan bimbingan selama proses penyusunan Tugas Akhir. 5. Semua Dosen Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra yang telah membantu dalam proses perkuliahan yang sudah diberikan.
6. Kepada Bapak Wakhid yang telah banyak membantu membuat dan menulis dalam mengumpulkan data - data yang dibutuhkan dalam proses penyusunan Tugas Akhir. 7. Orang tua, saudara - saudara penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis terutama Ibu yang selalu memberi dukungan kepada penulis. 8. Untuk semua sahabat karib saya yang telah memberikan bantuan dan dukungan dengan tulus sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kririk dan saran yang membangun demi perbaikan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan yang semakin luas bagi pembaca.
Surabaya,
September 2012
Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………….............................................i HALAMAN PENGESAHAN…………………………………...............................................……ii HALAMAN MOTTO……………………………………………………..................................……….iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………..…………………......................................…....iv ABSTRAKSI ..............................................................................................................v KATA PENGANTAR...................................................................................................v DAFTAR ISI..............................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR…………………………………………………..............................................vii DAFTAR TABEL......…………………………………………………............................................viii DAFTAR KEPUSTAKAAN..........................................................................................ix DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah……………………………………….…...........................1 1.2. Rumusan Masalah .........................................……………………................2 1.3. Tujuan dan manfaat penelitian………………………………….........................2 1.4. Batasan dan Asumsi.............................................................................4 1.5. Sistematika penulisan...........................................................................4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Produk.....................................................................................6 2.2. Karakteristik atau ciri-ciri produk yang berhasil….…...………….……….....6
2.3. Perancangan dan pengembangan produk………………………………………...7 2.4. Penelitian dan Pengembangan...........................................................11 2.5. Perkembangan dan Karakteristik Produk...........................................12 2.6. Aspek Dalam Menunjang Keberhasilan..............................................13 2.7. Tahap Perancangan dan Pengembangan …...…..................................15 2.8. Kualitas Alat........................................................................................18 2.9. Prosedur Perancangan.......................................................................19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Obyek penelitian.....................................……………………......................31
3.2. Metode pengumpulan data................................................................31 3.3. Penjelasan dari bagian diagram alir ...................................................32 3.4. Menentukan populasi dan sampel.....................................................32 3.5. Studi literatur dan studi lapangan......................................................32 3.6. Penyebaran kuisioner.........................................................................33 3.7. Data antropometri..............................................................................33 BAB IV ANALISA DATA DAN PERANCANGAN ALAT 4.1. Pengumpulan data.............................................................................39 4.2. Hasil penelitian...................................................................................39 4.3. Perancangan dan pengembangan alat...............................................39 4.4. Analisa dan biaya................................................................................41 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan……………………………………………...........................................43 5.2. Saran…………………………………...............................................................44
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Gambar 2.1. ( Skema Sistem Produksi ).............................................................11 2. Gambar 2.2. ( Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya )...........26 4. Gambar 3.3. ( Alur Metodologi Penelitian )......................................................40 5. Gambar 4.4. ( Perbandingan produk rancangan dengan produk umum )........41 6. Gambar 4.5.( Pandangan Depan Meja )............................................................45 7. Gambar 4.6. ( Pandangan Depan Kursi )...........................................................45 8. Gambar 4.7. ( Pandangan Depan Tempat Tidur )..............................................46 9. Gambar 4.8. ( Pandangan Samping Tempat Tidur )..........................................46 10. Gambar 4.9. ( Pandangan Samping Kursi )......................................................47 11. Gambar 4.10. ( Pandangan Atas Tempat Tidur ).............................................48 12. Gambar 4.11. ( Pandangan Bawah / Atas )......................................................48 13. Gambar 4.12. ( Bentuk Meja ).........................................................................49 14. Gambar 4.13. ( Bentuk Tempat Duduk )..........................................................50 14. Gambar 4.14. ( Bentuk Tempat Tidur )............................................................51
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Tabel 2.1 ( Pengukuran Data Antropometri untuk Perancangan produk )........28 2. Tabel 2.2 ( Data Antropometri )........................................................................30 3. Tabel 2.3 ( 2 Jenis Persentil Distribusi Normal )................................................32 4. Tabel 3.4 ( Data Rata-rata Dimensi Anthropometri Anak )...............................37 5. Tabel 3.5 ( Data Atribut meja kursi ruang tamu dan tempat tidur anak ).........39 6. Tabel 4.6 ( Kebutuhan material dan biaya produksi ).......................................44
DAFTAR LAMPIRAN
1. Identitas responden 2. Kuisioner akhir 3. Hasil penilaian kuisioner
DAFTAR PUSTAKA
Nurmianto, ”Desain Stasiun kerja industri : tinjauan ergonomi dalam industri. Seminar nasional DESPRI (Desain Produk Industri), kerjasama Jurusan teknik Industri dengan Jurusan deasin produk”, PTSP-ITS, Surabaya, 1991 Karl T. Ulrich, Steven D. Eppinger, ”Perancangan dan Pengembangan Produk”, Jakarta : Salemba Empat, 2001 Sutalaksana, I. Z, ”Teknik Tata Cara Kerja”, Jurusan Teknik Industri, ITB, 1979 Wignjosoebroto, S, ”Pengantar Teknik Industri”, Jakarta, PT Guna Widya, 1995
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia memerlukan fasilitas pendukung untuk menunjang dan mempermudah aktivitasnya. Keharmonisan antara pelaku aktivitas dan fasilitas pendukung aktivitas yang bertolak belakang dari kebutuhan manusia sebagai pengguna sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan ketepatan fasilitas meja kursi lipat untuk ruang tamu dan juga tempat tidur untuk anak dengan metode ergonomi yang digunakan merupakan salah satu aspek pendukung berhasilnya rancangan produk dalam ruang tamu. Fasilitas produk ini dapat dikatakan sesuai dengan kebutuhan, apabila desain fasilitas produk nyaman digunakan dan mendukung aktivitas yang dilakukan dengan efektif dan ergonomis. Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa latin yaitu ERGO (kerja) danNOMOS (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikologi, fisiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah, dan rekreasi (Nurmianto, 1996; 1). Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi anak pada saat menggunakan meja
kursi dan tempat tidur untuk anak diperlukan suatu
perancangan bentuk dan ukuran meja kursi dan tempat tidur yang mempertimbangkan faktor ergonomis sesuai dengan data antropometri dan
perkembangan fisik anak. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi target perancangan meja kursi dan tempat tidur untuk anak yang sesuai dengan anthropometri dan bentuk fisik anak. Pengumpulan data anthropometri dibatasi pada anak usia 5 – 12 dan dewasa 20 – 30 tahun, yaitu usia anak yang masih di sekolah dasar. Metode perancangan yang akan digunakan adalah metode Ergonomi yaitu suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknis yang relevan. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana Perancangan meja kursi dan tempat tidur lipat dengan menggunakan pendekatan Metode Ergonomi ? 1.3. Tujuan dan manfaat penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Adapun dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengidentifikasi kegunaan serta fungsi meja kursi dan tempat tidur lipat dengan metode ergonomi dan pendekatan anthropometri. b) Untuk merancang produk yang sesuai dengan fungsi serta kegunaannya. c) Untuk menganalisa produk secara data anthropometri dan ergonomi. d) Untuk mengetahui penerapan hasil analisa perancangan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur lebih nyaman untuk anak. e) Untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan cidera dan penyakit akibat aktivitas pengguna.
f) Menganalisis kembali dan mengembangkan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak yang ergonomis. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah serbagai berikut : a) Memberikan gambaran tentang kegunaan serta fungsi meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur dengan metode Ergonomi . b) Memberikan gambaran tentang rancangan produk yang sesuai dengan fungsi serta kegunaannya. c) Memberikan analisa perancangan produk dan biaya pembuatan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak d) Memberikan informasi tentang pembuatan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak sehingga akan mengurangi kesalahan – kesalahan. e) Perancangan produk yang di implementasikan sehingga akan memberikan kenyamanan bagi pengguna. f) Selain kegunaan meja kursi untuk ruang tamu dan tempat tidur untuk anak, produk ini dapat di lipat agar ringkas apabila dilakukan pemindahan atau pengosongan ruangan (hemat tempat). 1.4. Batasan dan Asumsi Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Penelitian ini dibatasi pada proses produksi yang menggunakan pengumpulan data anthropometri yang dibutuhkan untuk perancangan.
b) Evaluasi metode Ergonomi yang dilakukan hanya berkaitan dengan analisa anthropometri. c) Produk yang dirancang terbuat dari kayu dan besi. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Posisi pengguna khususnya dianggap sama pada saat melakukan pengamatan. b) Selama penelitian, meja kursi lipat dan tempat tidur untuk anak yang digunakan pada pengguna dalam kondisi baik. 1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang dan perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka akan memaparkan teori-teori terkait yang digunakan dalam penelitian dan perancangan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan perancangan untuk permasalahan yang telah dirumuskan. Pada bab ini, langkah-langkah pengolahan data dirangkum melalui diagram metodologi penelitian.
BAB IV DATA DAN ANALISA DATA Bab ini berisikan uraian mengenai data-data penelitian yang diperoleh, baik datadata penelitian awal maupun data yang digunakan dalam proses pengolahan data, serta hasil pengolahannya yang nantinya akan menjadi acuan dalam melakukan perancangan. BAB V KESIMPULAN Bab Kesimpulan dan Saran mengemukakan berbagai kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut.
BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Produk yang Ergonomi 2.1.1. Pengertian Produk Produk dapat diartikan sebagai keluaran (output) yang diperoleh dari sebuah proses produksi (transformasi) dan merupakan pertambahan nilai dari bahan baku (material input) dan merupakan komoditi yang dijual perusahaan kepada konsumen (Widodo, 2006; 1). Proses transformasi akan menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun dimensi fisik dari bahan baku serta sifat sifat material lainya sesuai dengan rancangannya. Proses transformasi ini baru akan berarti positif apabila diikuti dengan adanya pertambahan nilai (valueadded) dari output yang dihasilkan baik berupa pertambahan nilai fungsional maupun ekonomi. 2.2. Karakteristik atau ciri - ciri Produk yang berhasil Produk dari tahun ke tahun atau waktu tertentu selalu mengalami perkembangan, baik berdasarkan ide dari dalam ataupun masukan dari luar karena hal ini adalah tuntutan kebutuhan konsumen. Untuk mendesain suatu produk baru, terlebih dahulu harus memahami konsep dalam pengembangan suatu produk. Dalam pandangan perusahaan yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented enterprise),
kesuksesan perancangan dan pengembangan produk disesuaikan oleh: 1) Kualitas Produk Produk harus dapat memuaskan keinginan konsumen, reliable dan robust. 2) Biaya Produk Produk harus dapat diproduksi dengan biaya yang murah. Biaya disini meliputi harga keseluruhan dan sudah termasuk biaya produksi, biaya pemasaran dan peralatan. 3) Waktu pengembangan produk, Waktu yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan pengembang dalam mengembangkan suatu produk. 4) Kapabilitas Pengembangan Produk, Nilai atau nominal pengembang produk dibandingkan dengan keunggulan yang dimiliki suatu produk. 2.3. Perancangan dan Pengembangan Produk Perancangan produk pada dasarnya merupakan sebuah langkah strategis untuk bisa menghasilkan produk-produk industri yang secara komersial harus mampu dicapai, guna menghasilkan laju pengembalian modal (rate of investment). Ukuran sebuah perancangan produk tidak hanya dilihat dari aspek teknis semata, melainkan harus memenuhi kriteria sukses dalam hal nilai tambah ekonomisnya. Analisa dan evaluasi yang didasarkan pada metode pendekatan ergonomi tentu saja diperlukan untuk memberikan semacam jaminan agar sebuah rancangan produk mampu memenuhi harapan.
Tiga fungsi yang paling penting bagi proses pengembangan produk ( Ulrich dan Epingger, 2004 ) yaitu: 1) Pemasaran Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan
pelanggan,
peranan
lainnya
adalah
memfasilitasi
proses
identifikasi kebutuhan pelanggan, menetapkan target harga, merancang peluncuran serta promosi produk. 2) Perancangan Perancangan memainkan peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan palanggan, mencakup desain engineering (mekanik, ergonomi dan lain-lain). 3) Manufaktur Fungsi
manufaktur
mengoperasikan
sistem
bertanggung produksi
jawab
pada
untuk
proses
merancang produksi
dan
produk.
pengembangan produk merupakan keharusan bagi perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Keharusan ini dikarenakan tidak ada satupun produk yang dapat bertahan untuk selamanya. Hal yang membuat usaha pengembangan produk cukup menantang adalah : a) Trade-off (Aspek pengembangan produk ) Aspek
pengembangan
produk
adalah
mengetahui,
memahami,dan
mengendalikan pertentangan (trade-off) dalam rangka memaksimalkan kesuksesan produk.
b) Dinamika Dinamika Merupakan teknologi pengembangan produk baru dari pesaing lingkungan makro ekonomi yang selalu berubah. c) Detail ( Komponen ) Mencakup pemilihan komponen yang tepat pada suatu produk sehingga menghemat biaya yang cukup besar atau meningkatkan profit. d) Tekanan waktu (time pressure) Tekanan waktu dapat diatasi dengan mudah jika tersedia waktu yang cukup dalam proses pengembangan produk harus diambil dengan cepat tanpa informasi yang kurang lengkap. (Widodo, 2006; 6). Daftar Gambar 2.1. ( Skema Sistem Produksi ) Lingkungan Input - tenaga kerja - modal - material - energi - tanah - informasi - manajerial
Proses Proses Tranformasi Nilai Tambah ( Operator, Management, System Design, Operation Planning & Control )
Output
Produk (Barang/jasa)
Umpan balik untuk pengendalian input, proses, dan teknologi Selain uraian diatas perancangan dan pengembangan suatu produk juga
terdapat aktifitas produksi lain yang akan melibatkan penanganan pengendalian kualitas, mulai dari pengawasan bahan baku, bahan produksi, sampai barang jadi. Pengendalian kualitas sebagai pengendalian inspeksi atas karakteristik kualitas produksi yang akhirnya didapat kualitas produksi yang tinggi. Proses perancangan dan pengembangan suatu produk atau alat didasari oleh data-data yang diperoleh dari tanggapan responden yang mana mungkin akan memakai alat tersebut, sehingga didapatkan suatu perkiraan tentang sebuah hasil karya yang diinginkan pemakai guna meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerjanya. Yang mana nantinya alat yang kita ciptakan tersebut memiliki berbagai macam keunggulan dari pada produk yang telah ada dipasaran dan sesuai dengan apa yang selama ini diharapkan pemakai. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam perancangan dan pengembangan produk untuk meningkatkan suatu barang atau jasa tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi dibutuhkan kerja sama dari pihak lain untuk mengatur dan mengkombinasikan sehingga diperoleh suatu produk yang diinginkan, seperti halnya mesin, bahan, manusia, dan lain-lain (Ulrich dan Epingger, 2004:37). 2.4. Penelitian dan Pengembangan Tahap pengembangan adalah melakukan penelitian terhadap meja kursi kayu lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur anak yang belum ada atau beredar, untuk dikembangkan lebih jauh agar memiliki tingkat kegunaan yang lebih tinggi dan lebih disukai pemakai. Dan dipakai sebagai dasar untuk
meningkatkan hasil yang diperoleh. Penelitian dan pengembangan produk diharapkan dapat menghasilkan produk baru. Adapun yang dimaksud produk baru adalah produk yang mempunyai salah satu atau lebih dari kriteriakriteria berikut ini : a) Terdapat perubahan kecil dari produk yang telah diproduksi. b) Terdapat perubahan total dari produk yang telah diproduksi, missal perubahan sistem atau sub sistem produk. c) Produk yang sudah diproduksi oleh perusahaan lain tetapi belum pernah diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan. d) Produk yang belum pernah diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, walaupun produk tersebut sudah ada dan sudah di pasarkan di negara lain. e) Produk yang sama sekali belum pernah di produksi baik dalam negeri maupun luar negeri. Produk semacam ini benar-benar merupakan produk baru. 2.5. Perkembangan dan Karakteristik produk Untuk merancang sesuatu terlebih dahulu kita harus mengetahui pemahaman konsep awal mengenai apa yang perlu dirancang atau perlu dilakukannya perbaikan terhadap perkembangan suatu produk, sehingga hasil yang akan diperoleh akan maksimal, setelah memperhitungkan baik buruknya dalam melakukan perancangan atau pengembangan produk, juga perlu menentukan karakteristik produk.
Adapun karakteristik yang digunakan sebagai pembanding antara lain: a) Kualitas bahan Membandingkan bagaimana kualitas bahan yang baru dibandingkan dengan kualitas bahan yang sudah ada. b) Biaya produksi Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah keseluruhan harga yang dipergunakan dalam perancangan dan pengembangan yang sudah digunakan termasuk biaya peralatan dan bahan. c) Waktu Pengerjaan Artinya adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan atau waktu yang dibutuhkan dalam pengoperasian produk yang kita rancang dengan produk yang sudah ada. d) Kelebihan dan kekurangan produk Yang dimaksud adalah membandingan kelebihan dan kekurangan produk yang kita kembangkan dengan produk yang sudah ada, dalam hal ini adalah kursi kayu yang ergonomis. Dari beberapa uraian diatas maka kita dapat malakukan perancangan dalam pengembangan suatu produk dengan memperhitungkan beberapa karakteristik tersebut. 2.6. Aspek Dalam Menunjang Keberhasilan Selain beberapa karakterisik diatas, masih ada beberapa aspek yang juga dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu perancangan. Dan itu juga dapat
mempengaruhi dalam menentukan nilai harga dari hasil perancangan yang dilakukan. Aspek-aspek dalam menunjang Keberhasilan tersebut antara lain: 1) Aspek Ergonomis Arti dari ergonomi itu sendiri adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman dan nyaman ( Sutalaksana, 1979; 61). Dan secara arti luas adalah konsep perancangan bagaimana hasil perancangan tersebut dapat terasa nyaman dan aman bagi pengguna, dan itu dapat ditentukan dengan menganalisa data antropometri yang diperoleh dari penelitian terhadap para pemakai atau pangguna. 2) Aspek Ekonomis Memperhitungkan atau membandingkan antara jumlah biaya yang dikeluarkan selama dalam proses pembuatan produk dengan manfaat yang diperoleh dalam penggunaan rancangan produk yang baru tersebut, seperti yang telah dijelaskan diatas aspek ekonomi tersebut antara lain dengan memperhitungkan biaya operasional.
3) Aspek Respon Pasar Didalam aspek ini menitik beratkan pada target atau sasaran, serta keinginan pemakai tentang suatu bentuk desain produk yang baru dan itu bisa diketahui dengan mangadakan penelitian terhadap produk dikalangan yang bersangkutan, dalam hal ini pemakai produk atau kursi kayu lipat yang ergonomis bisa digunakan sesuai yang diinginkan konsumen. 2.7. Tahap Perancangan dan Pengembangan sebelum kita membuat produk kita harus mempertimbangkan dahulu bagaimana rancangan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur anak yang ergonomis dapat dikembangkan sesuai data antropometri. 2.7.1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Untuk mendukung keberhasilan dalam suatu perancangan dan pengembangan produk, serta sebagai langkah untuk mewujudkan keinginan pemakai mengenai suatu bentuk desain produk yang baru agar lebih praktis dalam penggunaan, antara lain harus mengidentifikasikan kebutuhan dari pelanggan, dan dalam identifikasi kebutuhan pelanggan ada 4 (empat) tahap yang harus diperhatikan (Ulrich dan Eppingger, 2004, 36). Tahap-tahap tersebut antara lain: a) Pengumpulan data mentah dari pelanggan (data kuantitatif) Konsistensi dengan filosofi dasar, yaitu menciptakan jalur informasi yang berkualitas dari pemakai tidak hanya melakukan pengamatan secara langsung, namun juga melakukan pendekatan
dengan melakukan penyebaran dalam bentuk lembaran atau kuesioner yang berisi seputar kekurangan dari produk yang sudah ada sehingga proses pengumpulan data yang dipaparkan akan mencakup kontak dengan pemakai secara langsung. Selanjutnya dari data tersebut kita dapat mengidentifikasi kebutuhan pemakai. b) Menginterprestasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan hasil interprestasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari pengguna produk. Setiap pernyataan atau hasil observasi dapat diterjemahkan menjadi nomor berapapun sebagai kebutuhan pelanggan. Griffin dan Hauser menemukan bahwa beberapa analisis mungkin saja menerjemahkan wawancara yang sama menjadi kebutuhan yang berbeda, sehingga memiliki lebih dari satu anggota tim untuk melaksanakan proses penerjemahan. c) Pengelompokan Dengan melakukan pengelompokan dapat memudahkan kita dalam mengolah data dan menentukan suatu yang akan kita teliti, karena
daftar
kebutuhan
para
pemakai
banyak
mengandung
interprestasi yang subyektif, untuk itu kita harus dapat menerapkan sebagian rangkaian spesifikasi yang mengungkap detail-detail yang tepat dan teratur.
Langkah-langkah dalam pengelompokan : a. Ekspresikan kebutuhan yang sesuai dilakukan produk. b. Ekspresikan kebutuhan sama dengan spesifikasi data mentah. c. Ekspresikan kebutuhan sebagian atribut dari produk. d. Hindarkan kata-kata harus atau mesti. e. Menganalisa hasil dan proses Langkah terakhir dalam metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah menggambarkan kembali hasil dan proses. Walaupun proses identifikasi kebutuhan merupakan suatu metode yang terstruktur, metode tersebut bukanlah ilmu pasti. Tim harus menguji hasilnya untuk menyakinkan hasil tersebut konsisten dengan pengetahuan dan intuisi yang telah dikembangkan melalui interaksi yang cukup lama dengan pengalaman. 2.7.2. Desain Produk Desain produk merupakan skema dimana elemen-elemen fungsional dan produk disusun menjadi beberapa kumpulan komponen yang berbentuk fisik. Pendesainan ditetapkan selama fase pengembangan konsep dan perancangan tingkatan sistem (Ulrich dan Eppinger, 2004; 171). Motode untuk menetapkan desain produk terdiri beberapa tahap yaitu: a. Membuat skema produk Membuat rancangan geometris yang masih kasar.
b. Mengelompokan elemen-elemen yang terdapat pada skema. 2.7.3. Desain dan Proses Manufakturing Perancangan
dalam
proses
manufaktur
membantu
dalam
mengurangi biaya manufaktur serta secara simultan (atau paling tidak menjanjikan)
kualitas
produk,
waktu
pengembangan,
dan
biaya
pengembangan. Metode dalam desain untuk proses manufaktur terdiri dari lima langkah, lima langkah tersebut menurut (Ulrich dan Eppinger, 2004; 212) antara lain: a. Memperkirakan biaya manufakturing. b. Mengurangi biaya komponen. c. Mengurangi biaya perakitan. d. Mengurangi biaya pendukung produksi. e. Mempertimbangkan pengaruh keputusan pada factor lain. 2.8. Kualitas Alat Kualitas secara singkat dapat dikatakan bahwa yang menunjukkan sifatsifat fisik dan material yang dipergunakan dari produksi. Demikian pula dapat dikatakan bahwa kualitas dari suatu produksi dapat diartikan atau didefinisikan sebagai sifat-sifat yang saling berhubungan seperti bentuk, dimensi, komposisi, finishing. Kualitas suatu produk atau alat adalah karakteristik dari engineering (desain) Manufacturing (pembuatan) produk yang dibuat dengan tingkat
tertentu, akan ditunjukan untuk memperoleh penghargaan tertentu pula dari pamakai. 2.9. Prosedur Perancangan Tahap produk yang diikuti dalam melakukan Engineering design adalah sebagai berikut: a) Kebutuhan Adanya kebutuhan yang dinyatakan secara jelas yang didasarkan atas permasalahan pokok, merupakan tahap awal prosedur perancangan. b) Ide atau alternatif Dengan pernyataan kebutuhan yang jelas dapat dikembangkan sejumlah ide atau gagasan untuk memecahkan suatu permasalahan. Sebagaimana telah dikemukakan dan tentunya alternatif maupun ide-ide haruslah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan. c) Keputusan Keputusan merupakan Setelah ide atau gagasan dikembangkan, maka melalui proses analisis kemudian dipilih satu alternatif pemecahan masalah yang lebih baik agar memperoleh hasil yang maksimal. d) Tindakan Tindakan merupakan tahap akhir dalam perancangan setelah kita mengembangkan suatu ide atau gagasan, setelah mengubah sejumlah alternatif masalah menjadi kenyataan melalui proses produksi.
2.10. Antropometri 2.10.1. Pengertian Antropometri Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Data antropometri yang telah diperoleh dapat diaplikasikan sebagai perancangan, antara lain : a) Perancangan area kerja (work station, interior mobil, dan lain-lain). b) Perancangan peralatan kerja (mesin, perkakas, perlengkapan dan sebagainya). c) Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi dan meja dan sejenisnya. d) Perancangan lingkungan fisik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menemukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan produk tersebut. Ada 2 (dua) cara pengukuran dalam kaitan posisi tubuh manusia yaitu: 1) Pengukuran dimensi struktur tubuh (structural body dimensions). Di sini tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak (tegak). Istilah lain dari ukuran ini dikenal dengan “staticanthropometry”. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat
badan, tinggi tubuh dalam posisi berdiri, maupun duduk, ukuran kepala, tinggi atau panjang lutut pada saat berdiri/ duduk, panjang lengan dan sebagainya. 2) Pengukuran dimensi fungsional tubuh (functional body dimensions) Di sini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat berfungsi melakukan gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan yang harus diselesaikan. Hak pokok yang ditekankan dalam pengukuran dimensi fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan tertentu. Berbeda dengan cara pengukuran yang pertama yang mengukur tubuh dalam posisi tetap, maka cara pengukuran kali ini dilakukan pada saat tubuh melakukan gerakan - gerakan kerja atau dalam posisi yang dinamis. Cara pengukuran ini akan menghasilkan Dynamic Anthropometry. Salah satu usaha untuk mendapatkan informasi banyak dilakukan melalui penyelidikan dan pembahasan, Dalam penyelidikan itu terdapat 4 (empat) kelompok besar sebagai berikut (Sutalaksana, 1979;64) yaitu : a) Penyelidikan tentang tampilan (display) Display merupakan suatu perangkat yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkonsumsikan pada manusia dalam bentuk tanda, angka dan lambang.
b) Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia. Dalam hal ini diselidiki tentang aktifitas manusia ketika bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktifitas tersebut. c) Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja. Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai dengan kemampuan dan kerterbatasan manusia, maka ukuran tersebut harus sesuai dengan tubuh manusia. d) Penyelidikan mengenai lingkungan kerja Yang dimaksud lingkungan fisik disini meliputi ruangan dan fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia, serta kondisi lingkungan kerja, yang kedua-duanya banyak mempengaruhi tingkah laku manusia. 2.10.2. Antropometri yang Dipakai Dalam Perancangan Produk. Dalam perancangan sebuah produk atau alat untuk menentukan tingkat ergonomi atau kenyamanan dalam bentuk ataupun desain dapat ditentukan dengan menganalisa dari data antropometri, dengan cara mengukur bentuk anatomi tubuh manusia yang berhubungan dengan kursi lipat ergonomi yang akan dilakukan perancangan.
Dan dalam pengembangan kursi lipat ini yang akan dilakukan pengukuran antara lain: a) Dimensi Tubuh Tinggi pantat duduk diukur dalam posisi, yang diukur dari pantat sampai kaki saat duduk: 1. Untuk suatu dimensi minimum yang harus ditetapkan dari suatu produk umumnya didasarkan pada nilai percentile yang terbesar seperti 90, 95 atau 99. 2. Untuk
dimensi
maksimum
yang
harus
ditetapkan
diambil
berdasarkan nilai percentile yang paling rendah yaitu 1, 5 atau 10 dari distribusi
data
anthropometri.
Secara
umum
aplikasi
data
antropometri untuk perancangan produk ataupun fasilitas kerja akan menetapkan nilai percentile 5 untuk dimensi maksimum dan percentile 95 untuk dimensi minimum. Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data antropometri untuk bisa diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja menurut Eko Nurmianto dalam bukunya, maka pada gambar tersebut dibawah ini akan memberikan informasi tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur pada gambar.
Daftar Gambar 2.2. ( Antropometri tubuh manusia yang diukur dimensinya )
Keterangan : 1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala ) 2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak 3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak 4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus) 5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak 6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk 7. Tinggi mata dalam posisi duduk 8. Tinggi bahu dalam posisi duduk 9. Tinggi siku dalam posisi duduk ( siku tegak lurus ) 10.
Tebal atau lebar paha
11.
Panjang paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut
12.
Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut/betis
13.
Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk
14.
Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha
15.
Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk
16.
Lebar pinggul/pantat
17.
Lebar dari dada dalam keadaan membusung
18.
Lebar perut
19.
Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak lurus.
20.
Lebar kepala.
21.
Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari.
22.
Lebar telapak tangan.
23.
Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kirikanan
24.
Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal).
25.
Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no. 24 tetapi dalam posisi duduk ( tidak ditunjukkan dalam gambar ).
26.
Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung jari tangan. Daftar Tabel 2.1. ( ukuran Data Antropometri kursi Kayu Lipat Ergonomis )
NO
Posisi
Data yang diukur
Simbol
1
Duduk
Tinggi bahu Posisi duduk
TBD
2
Duduk
Lebar bahu
LB
3
Duduk
Tinggi popliteal
TPO
4
Duduk
Lebar pinggul
LP
5
Duduk
Jarak Siku ke Ujung jari
JSU
6
Duduk
Pantat popliteal
TP
7
Duduk
Tebal Perut/Abdominal
TA
Dimana : 1) Tinggi bahu posisi duduk (TBD) digunakan untuk menentukan besarnya dimensi sandaran kursi. 2) Lebar Bahu (LB) digunakan untuk menentukan lebar/jarak horisontal sandaran. 3) Tinggi Popliteal (TPO) digunakan untuk menentukan besarnya ketinggian dudukan kursi 4) Lebar panggul (LP) digunakan untuk menentukan besarnya kedalaman dan lebar alas duduk. 5) Jarak Siku ke Ujung Jari (JSU), Tebal Paha (TP) dan Tebal Perut/Abdominal (TA) digunakan untuk menentukan besarnya dimensi meja yang terdapat pada
kursi kuliah. Dari seratus data anthropometri yang masuk kemudian dicari rerata untuk tiap bagian tubuh. Setelah itu ditentukan standar deviasi dari masing masing data (SD) untuk menemukan 5P dan 95P. b) Data dan Perancangan produk Untuk lebar, panjang dan tinggi kursi disesuaikan dengan posisi dari pengguna. Data yang di ambil adalah dari tabel antropometri diatas adalah Antropometri masyarakat indonesia yang didapat dari interpolasi masyarakat
British
dan
Hongkong
(Pheasant,
1986)
terhadap
masyarakat Indonesia (Suma’mur, 1989) serta istilah dimensionalnya dari (Nurmianto, 1990a ; Nurmianto, 1991b). Daftar Tabel 2.2. ( Data Antropometri ) Pria
Wanita
Dimensi Tubuh
1
Tinggi badan posisi
5%
X
95%
SD
5%
X
95%
SD
809
864
919
33
775
834
893
36
523
572
621
30
501
550
599
30
181
231
282
31
175
229
283
33
500
545
590
27
488
537
586
30
duduk 2
3
4
Tinggi bahu posisi duduk
Tinggi siku posisi duduk
Jarak dari pantat ke lutut
Jarak dari lipat lutut ke
5
405
450
495
27
488
537
586
30
pantat 6
Tinggi lutut
448
496
544
29
428
472
516
27
7
Tinggi lipat lutut
361
403
445
26
337
382
428
28
8
Lebar bahu
382
424
466
26
342
385
428
26
9
Lebar panggul
291
330
371
24
298
345
392
29
Dimana : 5%
= Nilai 5 Percentile
Gx
= Nilai rata – rata (mean)
95%
= Nilai 95 Percentile
T
= Nilai Standar Deviasi (SD)
Rumus : mencari nilai rata – rata Dimensi tubuh (mean) 95%
= X + (1.645*SD)
5%
= X - (1.645*SD)
Keterangan : X=
Ukuran 95%
= persentile = 1.645
Ukuran 5%
= persentile = 1.645
Contoh perhitungan tinggi badan posisi duduk Pria dan Perempuan : 95%
= X + 1,645*SD = 864 + (1,645 x 33 : 1000) = 864,054285 = 864 mm (Dimensi Tubuh Pria)
5%
= X - 1,645*SD = 834 - (1,645 x 36 : 1000) = 833,94078 = 833 mm (Dimensi Tubuh Perempuan)
Daftar Tabel 2.3. ( 2 Jenis Persentil Distribusi Normal ) : Percentile
perhitungan
1-st x
2,325sx
2,5-th x
1,96sx
5-th x
1,645sx
10-th x
1,28sx
50-th x
x
90-th x
1,28sx
95-th x
1,645sx
97,5-th x
1,96sx
99-th x
2,325sx
(Sumber data : Eko Nurmianto, 2008) Formulasinya :
95% = x + (1.645*SD)
5% = x – (1.645*SD)
Sumber : ERGONOMI konsep dasar dan aplikasinya edisi kedua (Eko Nurmianto, 2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Metodologi penelitian merupakan usaha yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Hal ini perlu di perhatikan adalah metode yang digunakan harus di sesuaikan dengan obyek penelitian dan tujuan yang akan dicapai, sehingga penelitian ini dapat mengarah, berjalan dengan baik dan sistematis. 3.2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: a) Observasi Melakukan pengamatan langsung dilapangan artinya mengamati secara langsung terhadap meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang digunakan dan mengumpulkan data-data pendukung untuk perbaikan meja kursi dan tempat tidur anak dengan metode ergonomi. b) Data Antropometri Untuk mengetahui ukuran meja kursi lipat dan tempat tidur anak dengan dimensi yang di dapat dari data anthropometri. c) Simulasi dan analisis Dalam mengukur kenyamanan dilakukan kuisioner.
d) Studi Pustaka Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan pokok permasalahan melalui literatur, bahan kuliah, dan media cetak lainnya sebagai pelengkap penelitian. 3.3. Penjelasan dari bagian Diagram Alir Sedikit penjelasan tentang bagian – bagian mulai dari awal hingga akhir pada penyelesaian penelitian perancangan dan pengembangan meja kursi lipat dan tempat tidur anak menggunakan metode ergonomi dengan pendekatan antropometri bentuk fisik anak 3.4. Menentukan populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang memproduksi baik industri kecil, menengah, besar, ataupun home industri banyak yang belum menggunakan produk tersebut yang ada di wilayah tertentu. Sedangkan, Sampel adalah sebagian wakil populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah para pengguna atau operator pengguna produk ini. 3.5. Studi Literatur dan Studi Lapangan Untuk menentukan Literatur pada pengembangan produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak ini maka saya telah memilih beberapa buku ataupun acuan guna menyelesaikan penelitian dengan mudah yang sesuai dengan harapan, untuk peneliti sendiri maupun bagi pengguna. Selain dari pada itu ada studi lapangan yang juga dilakukan guna memberikan tambahan ataupun
masukan tentang produk ini yang belum ada dari mencari tahu letak kelemahan ataupun kelebihan yang dimiliki. 3.6. Penyebaran kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas. Maka pada penelitian ini lebih memfokuskan pada pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner. Setelah sampel atau responden telah diketahui selanjutnya adalah penyebaran kuisioner kepada 30 responden tingkat keluhan sebelum dan sesudah menggunakan meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang telah di tentukan seperti pada gambar grafik/chart dibawah ini. 3.7. Data Anthropometri Data anthropometri didapatkan melalui pengukuran terhadap pengguna yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan di rumah dengan varian jenis kelamin, usia, karakter fisik dan non fisik tubuh, Data anthropometri tersebut digunakan untuk menentukan dimensi bagian dari fasilitas meja kursi ruang tamu dan tempat tidur anak, sehingga dapat digunakan untuk seluruh populasi pengguna.
3.8. Analisa Data Setelah data yang terkumpul dan langkah – langkah pengolahan data selesai dilakukan, maka untuk memeriksa apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan, maka hasil tersebut dibandingkan dengan keadaan sebelum dilakukan analisa. Analisa merupakan tahapan penggalian informasi terhadap data dan segala kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan. Analisa akan dilakukan terhadap data – data yang telah dikumpulan guna menyimpulkan pemecahan masalah yang dihitung. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang didapatkan dari pengukuran anthropometri anak usia 4 – 6 tahun. Hasil pengukuran anthropometri anak dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Daftar Tabel 3.4. ( Data Rata-rata Dimensi Anthropometri Anak ) No.
Dimensi Anthropometri
Rata-rata (mm)
1.
Tinggi Tubuh Posisi Berdiri
1054
2.
Panjang Lengan Bawah
370
3.
Tinggi Siku Posisi Duduk
123
4.
Jarak Pantat ke Lutut
318
5.
Jarak Lipat Lutut ke Pantat
265
6.
Tinggi Lutut
286
7.
Tinggi Lipat Lutut
251
8.
Lebar Bahu
268
9.
Lebar Panggul
252
10.
Lebar Dada
135
11.
Jarak Siku ke Ujung Jari
268
12.
Jarak Genggaman Tangan ke punggung
440
Dari studi Pendahuluan perhitungan diatas merupakan tahap awal dalam penelitian, dimana studi pendahuluan dilakukan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai sebuah perancangan sebuah pengembangan produk yang telah dikembangkan oleh penulis. Sehingga produk yang dibuat memenuhi keinginan konsumen, dalam hal ini pengembangan produk yang dibuat adalah meja kursi kayu lipat dan tempat tidur anak dengan Metode Ergonomi yang telah di rancang sebagai meja kursi yang multi fungsi dan dapat disimpan dengan sedikit ruang. sebagai acuan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir dan sebagai landasan guna memperoleh pengertian untuk memahami konsep perancangan meja kursi kayu lipat yang multi fungsi dan ergonomis.
Adapun atribut- atribut dari produk dibawah ini : Daftar Tabel 3.5. ( Data Atribut meja kursi ruang tamu dan tempat tidur anak ) : ATRIBUT NO Primer
1
2
3
Desain
Sekunder
Tresier
Bentuk tempat duduk
Balok
Bentuk meja tamu
Balok
Bentuk tempat tidur
Balok
Warna
Coklat
Hiasan
Stiker
Rangka
Kayu dan Besi
Tempat duduk / tidur
Busa
Utama
Kursi dan tempat tidur
Tambahan
Meja tamu
Bahan
Fungsi
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Studi Lapangan
Pengukuran data anthropometri
Observasi Menganalisa Pengembangan konsep Perancangan Pembuatan
Tidak
Ya Analisa Data dan Perancangan Produk secara ergonomi
Kesimpulan dan Saran
selesai
Daftar Gambar 3.3. ( Alur Metodologi Penelitian )
BAB IV ANALISA DATA DAN PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian. Data yang dikumpulkan antara lain fasilitas yang berhubungan dengan produk penelitian secara fungsional yang kemudian diproses dan digunakan dalam perancangan produk mahasiswa yang telah dibuat. Gambar 4.4. ( Perbandingan produk meja kursi kayu untuk ruang tamu biasa dengan perancangan meja kursi kayu lipat sekaligus bisa digunakan untuk tempat tidur )
Meja kursi Umum 1) 2) 3) 4) 5)
Boros tempat Ruangan harus luas Berfungsi Satu Kegunaan saja Biaya Mahal Tidak ada Inovasi
Meja kursi & tempat tidur lipat 1) 2) 3) 4) 5)
Ringkas Tidak makan tempat Tiga Multi Fungsi Biaya Murah Unik
4.1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data-data yang akan diolah selanjutnyadan Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran langsung untuk mendapatkan data antropometri dimensi tubuh pengguna. Pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan data dimensi tubuh yang digunakan sebagai dasar ukuran dimensi dari perancangan meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang ergonomis pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti kursi antropometri (antropometer), meteran dan penggaris. 4.2. Hasil penelitian Setelah data yang terkumpul dan langkah – langkah pengolahan data selesai dilakukan, maka untuk memeriksa apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diinginkan, maka hasil tersebut dibandingkan dengan keadaan sebelum dilakukan analisa. Analisa merupakan tahapan penggalian informasi terhadap data dan segala kegiatan yang diperlukan untuk memecahkan suatu permasalahan. Analisa akan dilakukan terhadap data – data yang telah dikumpulan guna menyimpulkan pemecahan masalah yang dihitung. 4.3. Perancangan dan pengembangan alat Sebelum kita membuat produk kita harus mempertimbangkan dahulu bagaimana rancangan meja kursi lipat untuk ruang tamu dan tempat tidur anak yang ergonomis dapat dikembangkan sesuai data antropometri. Untuk merancang sesuatu terlebih dahulu kita harus mengetahui pemahaman konsep
awal mengenai apa yang perlu dirancang atau perlu dilakukannya perbaikan terhadap perkembangan suatu produk, sehingga hasil yang akan diperoleh akan maksimal, setelah
memperhitungkan baik buruknya dalam
melakukan
perancangan atau pengembangan produk, juga perlu menentukan karakteristik produk dengan ukuran penelitian dibawah antara lain : Data ukuran kursi yang dianalisa secara manual : a) Tinggi dudukan kursi
: 450 mm
b) Lebar alas dudukan
: 450 mm
c) Tinggi sandaran
: 450 mm
d) Tinggi siku dari alas dudukan
: 250 mm
e) Dua penyangga kaki bagian belakang
: 250 mm
f) Dua penyangga kaki bagian depan
: 250 mm
g) Lebar penyangga kaki
: 100 mm
h) Panjang dudukan
: 1200 mm
4.4. Analisa dan biaya Analisa dan biaya adalah suatu penelitian produk yang dibuat dengan biaya – biaya pada kebutuhan material dan biaya produksi antara lain : Daftar Tabel 4.6. ( Kebutuhan material dan biaya produksi ) Kebutuhan
1
Kayu ukuran 15cm x 200cm
Rp. 101.500,-
4
Rp. 406.000,-
2
Triplek 122cm x 244cm
Rp. 120.000,-
1
Rp. 120.000,-
3
Lem kayu 250gram
Rp. 10.000,-
1
Rp. 10.000,-
4
Sepatu karet
Rp. 1000,-
6
Rp. 6000,-
5
Engsel
Rp. 4000
6
Rp. 24.000
6
Kain ukuran 90cm x 150cm
Rp. 80.000,-
1
Rp. 80.000,-
7
Kertas gosok halus dan asar
Rp. 2000,-
2
Rp. 4000,-
8
Speed melaming
Rp. 75.000,-
1
Rp. 75.000,-
9
Spon ukuran 90cm x 200cm
Rp. 50.000,-
4
Rp. 200.000,-
10
Kunci Grendel
Rp. 2000
2
Rp. 4000,-
13
Ongkos tukang
Rp. 60.000,-
14
print
Rp. 500,-
15
penjilitan
Rp. 30.000,-
TOTAL
Harga (Rp)
Unit
Jumlah (Rp)
No
4 hari Rp. 240.000,200
Rp. 100.000,-
3
Rp. 90.000,Rp. 1.450.000,-
Prosedur pembuatan : 1.
Siapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan tajam dan siap untuk digunakan
2.
Ketam bahan/benda praktek (kayu) yang akan digunakan
3.
Potong kayu atau bahan sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar
4.
Buat rencana sambungan (sesuaikan pada gambar) buat lubang pada balok yang akan menjadi sambungan (sesuikan pada gambar) Satukan kayu atau kaki-kaki yang telah dibuat sambungan kemudian pasang papan diatas kaki-kaki untuk duduk dan sandaran belakang (sesuaikan pada gambar)
5.
Agar kaki kursi lebih kuat maka sambungan-sambungan pada meja kursi diberi besi balok dan di beri alas ( sepatu karet )
6.
Amplas seluruh kayu yang telah terbentuk kursi meja, Untuk memperindah kursi setelah diamplas sebaiknya kursi/meja dicat atau diplitur
7.
Setelah cat atau plitur kering kursi/meja siap untuk digunakan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari semua penelitian yang dilakukan, dibuat kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perhitungan antropometri, Mekanika Teknik, dan kekuatan bahan yang telah dilakukan mempertimbangkan hasil – hasil yang telah didapat, kesimpulan diambil berdasarkan kesimpulan dari studi pustaka yang telah dilakukan. Selain itu juga dapat berguna dalam memberikan saran – saran yang kiranya dapat dipertimbangkan hasil perancangan produk untuk melakukan perbaikan – perbaikan sebuah pengembangan produk untuk digunakan pada masa mendatang dalam sebuah perancangan. Dari penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan : 1)
Bahwa produk yang dirancang masih memerlukan modifikasi agar lebih menarik lagi.
2)
Pembuatannya yang ergonomis harus sesuai dan mengacu pada table anthropometri.
3)
Kelebihan dari kursi lipat ini, kursi ini dapat di lipat agar ringkas dan mudah apabila dilakukan pemindahan atau pengosongan ruangan.
5.2.
Saran
Dari kesimpulan di atas bisa digunakan sebagai pertimbangan sehingga saran yang di hasilkan dapat memberikan perbaikan pada penelitian berikutnya. Saran - saran teresebut sebagai berikut :
1.
Pada penelitian ini hanya menggunakan sebagian dari table anthropometri. Sebaiknya pengukuran dari produk yang dirancang memberikan manfaat dan kenyamanan bagi pengguna sesuai dengan kesesuaian dan penerapan anthropometri.
2.
Semoga dari penelitian ini akan di kembangkan produk yang lebih memberikan kenyamanan sehingga dapat beraktifitas lebih.
KUISIONER/ANGKET MEJA KURSI LIPAT DAN TEMPAT TIDUR ANAK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA SURABAYA IDENTITAS RESPONDEN 1. 2. 3. 4.
NAMA JENIS KELAMIN USIA ALAMAT
: : : L/P : :
Meja kursi lipat dan tempat tidur anak : 1. Apakah anda tahu produk meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. Tahu b. Tidak tahu 2. Apakah anda pernah menggunakan meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. Pernah, di............................................................................................... b. Tidak pernah 3. Ada berapa jenis produk meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. 1 (satu), yakni meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak b. 2 (dua), yakni meja kursi lipat saja c. Tidak tahu 4. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak seperti apa yang anda suka? a. Terbuat dari kayu b. Terbuat dari besi
5. Berapa harga produk meja kursi lipat dan tempat tidur untuk anak? a.
Rp. 1.000.000,c. Tidak tahu 6. Jika disuruh memilih, maja kursi lipat dan tempat tidur anak apa yang anda sukai? a. Meja kursi lipat saja b. Tempat tidur untuk anak saja c. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak 7. Untuk keperluan apa anda membeli produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak? a. Keperluan Rumah tangga b. Keperluan usaha c. Lainnya.................................................................................................... 8. Apa saja yang anda lihat pertama kali ketika anda mau membeli atau membuat produk meja kursi lipat dan sekalian bisa digunakan untuk tempat tidur anak? a. Biaya b. Model c. Kualitas d. Lainnya.................................................................................................... 9. Bahan manakah yang paling mudah dicari, awet dan murah? a. Tidak tahu b. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari kayu c. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari besi 10. Manakah harga produk meja kursi lipat dan tempat tidur tidur anak yang lebih murah? a. Tidak tahu b. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari kayu c. Meja kursi lipat dan tempat tidur anak yang terbuat dari besi
Kepada Yth : Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Ditempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya adalah mahasiswa Teknik Industri Universitas Wijaya Putra yang sedang melakukan penelitian guna membuat tugas akhir persyaratan kelulusan dari program S1 Teknik Industri Universitas Wijaya Putra, sehubungan dengan hal tersebut, dengan rendah hati saya mohon kesediaan bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Kuisioner
ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
informasi
tingkat
kepentingan, tingkat kepuasan dan tingkat preferensi konsumen terhadap karakteristik – karakteristik produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak. Data yang saya peroleh dari bapak/Ibu/Saudara/i akan saya jaga keadaannya dan akan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian, oleh karena itu saya mohon kesediaannya untuk mengisi kuisioner dengan jujur dan kesungguhan dalam mengisi kuisioner ini akan sangat membantu proses penelitian yang dilakukan. Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat saya, ( Ali Fatoni ) Mahasiswa Teknik Industri UWP
IDENTITAS RESPONDEN NAMA ALAMAT USIA JENIS KELAMIN : L/P
: : : KUISIONER AKHIR
TUJUAN : Mengetahui tingkat kepentingan konsumen terhadap analisa perancangan produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak PETUNJUK PENGISIAN : Berilah tanda centang () pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu/saudara/i SKOR PENILAIAN : SP TP NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
= Sangat Penting dengan skor 4 P = Tidak Penting dengan skor 2 STP Karakteristik Produk Potongan dengan koordinasi sumbu X Potongan dengan koordinasi sumbu Y Desain produk meja kursi lipat Ketinggian produk meja kursi lipat Warna produk meja kursi lipat Keamanana pada proses pengguna Bentuk sandaran untuk kursi lipat Kapasitas pengguna meja kursi lipat Bahan materil untuk produk meja kursi lipat Tingkat harga
= Penting dengan skor 3 = Sangat Tidak Penting dengan skor 1 SP
P
TP
STP
IDENTITAS RESPONDEN NAMA ALAMAT USIA JENIS KELAMIN : L/P
: : :
KUISIONER AKHIR TUJUAN : Mengetahui tingkat kepentingan konsumen terhadap analisa perancangan produk meja kursi lipat dan tempat tidur anak PETUNJUK PENGISIAN : Berilah tanda centang () pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu/saudara/i SKOR PENILAIAN : SP TP NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
= Sangat Puas dengan skor 4 = Tidak Puas dengan skor 2
P STP
Karakteristik Produk Potongan dengan koordinasi sumbu X Potongan dengan koordinasi sumbu Y Desain produk meja kursi lipat Ketinggian produk meja kursi lipat Warna produk meja kursi lipat Keamanana pada proses pengguna Bentuk sandaran untuk kursi lipat Kapasitas pengguna meja kursi lipat Bahan materil untuk produk meja kursi lipat Tingkat harga
= Puas dengan skor 3 = Sangat Tidak Puas dengan skor 1 SP
P
TP
STP
HASIL PENILAIAN KUISIONER Daftar Pertanyaan
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Kepentinga n Rata - rata SD
1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 3 4 1 2 1 2 2 2 3 1 4 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 54
2 1 1 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 4 2 56
3 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 3 4 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 56
4 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 1 3 3 2 1 2 2 4 1 2 3 2 1 1 1 2 3 61
5 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 4 2 2 1 1 1 4 3 1 2 2 2 3 1 1 58
6 2 3 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 3 1 3 1 2 2 2 2 4 59
7 4 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 2 2 4 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 64
8 2 1 1 1 2 2 2 1 1 3 4 3 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 56
9 3 2 2 2 1 1 2 3 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 3 4 2 2 4 68
10 1 3 4 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 59
11 3 2 2 1 3 2 4 1 2 3 2 3 4 2 1 3 2 1 2 2 3 4 3 1 1 1 1 2 2 2 65
1,86
1,86
1,86
2,03
1,93
1,96
2,13
1,86
2,26
1,96
2,16
0,915 1
0,73 0
0,776 0
0,808 7
0,868 3
0,764 8
0,776 0
0,776 0
0,868 3
0,808 7
0,949 8
5.1 Gambar ukuran meja kursi lipat dan tempat tidur anak : Pandangan Depan Meja 1200 mm
100 mm
100mm
450 mm
Pandangan Depan Kursi
Pandangan Depan Tempat Tidur
1200 mm
250 mm
450 mm
100 mm
Pandangan Samping Tempat Tidur
250 mm
450 mm
Pandangan Samping Kursi
90
Pandangan Atas Tempat Tidur
100 mm
100 mm
Pandangan Bawah / Atas
Gambar 4.12. ( Bentuk Meja )
Gambar 4.13. ( Bentuk Tempat Duduk )
Gambar 4.14. ( Bentuk Tempat Tidur )