PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IKLAN LAYANAN MASYARAKAT “ABORSI”
Inggrid Stefany Jl. Keadilan I No.3 RT 007/RW 04 – Jakarta Barat 11120, 021 6289441
[email protected] Inggrid Stefany, Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn ; Ardiyansah, ST.
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah untuk membuat perancangan iklan layanan masyarakat dengan tehnik 3D yang bertemakan tentang aborsi dan menggunakan visual yang menarik agar pesan moral tersampaikan. Metode Penelitian yang dilakukan dalam proses pembuatan tugas akhir ini adalah dengan melakukan survey langsung ke lapangan yaitu Rumah Sakit Pluit, selain itu juga melakukan pencarian data dengan media literature seperti buku, serta didukung refrensi dari media internet. Hasil yang dicapai ialah agar pesan moral yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat ini dapat tersampaikan dan dimengerti oleh penonton, khususnya mahasiswi. Jadi simpulan dari penelitian ini adalah merancang sebuah media komunikasi visual iklan layanan masyarakat yang berisikan informasi mengenai aborsi yang memiliki pesan yang dapat tersampaikan.
Kata Kunci : Aborsi, kejam, kejahatan, pembunuhan.
ABSTRACT The purpose of this study is to make the design of public service announcements with the theme of abortion and the use of 3D techniques of visual interest for the moral message is conveyed. Methods The study, conducted in the process of this thesis is to conduct field surveys directly to Pluit Hospital, while also looking for data and literature with media like books, supported by references from the internet media. The result achieved is that the moral message contained in the public service can be delivered and understood by the audience, especially students. So the conclusion of this study was to design a visual communications media public service advertisements that contain information about abortion that has a message that can be delivered.
Keyword: Abortion, cruel, evil, murder.
PENDAHULUAN Dewasa ini, seiring berkembangnya pergaulan di Indonesia, makin banyak hal-hal yang dulunya tabu dan cendrung takut untuk dilakukan jadi merupakan hal yang biasa. Salah satunya adalah seks bebas. Sekarang ini, sudah banyak remaja yang melakukan hubungan seksual di luar nikah. Ini bukanlah hal yang akibatnya dapat ditanggung oleh remaja. Banyak akibat yang dapat ditimbulkan dari hubungan seks di luar nikah, yang sudah pasti akan terjadi adalah kehamilan yang tidak direncanakan. Bila hal ini terjadi, jalan keluar yang biasanya ditempuh oleh para remaja adalah pengguran kandungan atau aborsi. Apakah aborsi itu? Aborsi adalah Menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi (pertemuan sel telur dan sel sperma) sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Yang menjadi masalah dan tidak dapat diterima baik atas dasar moral dan kemanusiaan ataupun secara hukum Negara serta keagamaan adalah aborsi buatan / sengaja. Perlu disadari, bahwa aborsi adalah tindakan brutal dan sadis yang tidak berprikemanusiaan. Bagaimana pun juga, bayi dalam kandungan si ibu mempunyai hak untuk hidup. Hal ini dilakukan semata-mata karena sang pelaku tidak mau menanggung apa yang telah diperbuatnya. Tetapi, tidak terpikirkan bahwa akan ada konsekuensi-konsekuensi lain yang akan mereka dapatkan. Bukan hanya bahaya-bahaya fisik, tetapi juga mental. Kebanyakan wanita yang telah melakukan aborsi akan mersakan beban moral dan perasaan bersalah. Sudah sangat banyak praktek aborsi yang ada di Indonesia. Dari yang resmi sampai praktekpraktek dukun beranak. Penjualan obat-obatan untuk pengguran kandungan pun sudah sangat banyak dijual. Walau tidak dijual bebas di apotek, tetapi untuk mendapatkannya cenderung mudah, karena para oknum penjual sudah tidak malu-malu lagi dalam mengiklankan barang dagangannya. Obat-obatan ini pun tidak semuanya aman. Banyak obat yang cenderung disalah gunakan untuk aborsi. Salah satunya adalah Cytotec, yang sebenarnya adalah obat maag dosis tinggi. Bila digunakan sembarangan, sang ibu akan mengalami pendarahan yang bisa mengarah kepada kematian. Latar belakang penulis mengambil tema ini merupakan kesempatan penulis untuk membuat animasi iklan layanan masyarakat dengan mencoba menggunakan tegnologi 3D, dimana animasi buatan lokal sendiri belum ada yang bertemakan Aborsi.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Para animator sebaiknya selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip animasi agar bisa diterima baik oleh masyarakat. Prinsip dasar animasi ini merupakan landasan / aturan dasar dalam sebuah animasi yang bisa membuat gerakan animasi itu terlihat wajar dan dapat diterima akal manusia, walau karakter yang dibuat adalah karakter fiksi/imajinasi si pembuat. Disney mengeluarkan buku yang berjudul "Art of Animation", dimana di dalam buku tersebut terdapat 12 prinsip dasar animasi, yaitu: Pose to pose
2.
Merupakan penentuan posisi key animation dan in between yang menentukan gerak karakter. Timing
3.
Jeda/waktu dalam gerakan suatu animasi, dengan menentukan berapa frame waktu yang dibutuhkan. Scretch & squash
4.
Gerakan karakter/objek agar terlihat lebih hidup, dan juga memberi kesan benda/karakter tersebut bervolume dan memiliki bobot dalam animasi. Anticipation
5.
Merupakan ancang-ancang/gerakan awal ketika ingin melakukan suatu gerakan utama. Secondary action
6.
Aksi tambahan/kedua yang merupakan gerakan yang ada yang juga digunakan setelah/bersamaan dengan gerakan utama. Follow through & overlapping action
7.
Gerakan yang diakibatkan oleh dua benda yang sama atau berlainan yang saling berkaitan satu sama lain sehingga dapat saling mempengaruhi dalam setiap gerakan. Slow in & slow out
8.
Merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Ada gerakan melambatkan di saat memulai sesuatu dan melambat ketika suatu objek di akhir gerakan. Archs
9.
Sistem pergerakan tubuh pada manusia atau makhluk hidup lainnya yang mengikuti pola/jalur yang bersifat melengkung/melingkar agar terlihat lebih dinamis. Exaggeration
Gerakan yang "dilebih-lebihkan" agar terlihat lebih meyakinkan atau terlihat lebih lucu. 10. Staging Meliputi lingkungan yang dibuat untuk mendukung suasana dalam suatu animasi/keseluruhan scene pada animasi. 11. Appeal Merupakan kualitas dimana orang yang melihat animasi yang dibuat dapat menikmatinya. 12. Solid drawing Kemampuan menggambar yang baik dan benar.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan penulis adalah dengan cara mencari referensi-referensi dari internet yang membahas tentang tragdi Bintaro. Selain itu, penulis juga mencari referensi tentang kereta melalui bukubuku dan artikel-artikel di internet. Target audience dari PSA animasi ini adalah remaja sampai dewasa yang berusia 19-25 tahun yang tinggal di kota-kota besar, orang yang memiliki pikiran yang terbuka, pemikir, dan sudah aktif dalam melakukan hubungan seksual. Berdasarkan survey yang dilakukan, penulis belum menemukan PSA animasi ber-genre Aborsi di Indonesia sebagai referensi dan data pembandingnya. Setelah mendapatkan referensi berupa data dan analisa yang cukup tentang Aborsi, serta dalam mood warna, referensi desain karakter, dan referensi environment yang sekiranya sesuai dengan PSAanimasi yang akan dibuat, penulis membuat sketsa karakter yang nantinya akan divisualisasikan ke dalam bentuk 3D. Pada tahap awal pembuatan PSA animasi, dilakukan secara bertahap dengan melakukan metode perancangan. Metode perancangan yang digunakan adalah sebagai berikut. Pre Production : pada tahap ini, penulis melakukan brainstorming cerita dan konsep, serta sketsa karakter yang akan digunakan serta mencari referensi-referensi yang sesuai dengan kebutuhan. Production : pada tahap ini, penulis membuat karakter dalam bentuk gambar jadi yang akan digunakan dalam animasi serta environment-nya. Setelah itu meng-animate karakter-karakter yang sudah dibuat sesuai dengan storyboard yang dibuat. Post Production : pada tahap ini, penulis melakukan compositing dan render, serta memasukan backsound yang akan digunakan.
HASIL DAN BAHASAN
Mood Warna Mood warna yang digunakan penulis untuk PSA pertama adalah warna cerah yang soft dan seperti warna pastel dan untuk PSA kedua adalah warna cerah soft yang di kombinasikan dengan warna suram dan sedikit warm color.
Gambar 1 Versi 1
Gambar 1 Versi 2
Visualisasi Karakter Pertama-tama penulis membuat beberapa sketsa karakter yang kira-kira dapat mewakili ciri-ciri, sifat, dan fisik karakter yang akan dibuat. Berikut adalah penjelasan dan pembahasan desain karakter: Seri 1 Makhluk ungu Makhluk ungu dengan wujud-wujud buruk dan sadis yang membunuh semua makhluk disekelilingnya.
Gambar 3 makhluk ungu
Makhluk merah Makhluk merah yang berperang dengan makhluk ungu yang akhirnya menyerah dan tetap terbunuh oleh makhluk ungu.
Gambar 3 makhluk merah
Makhluk hijau Makhluk hijau dengan sifat yang ceria dan menyapa dengan ramah.
Gambar 4 makhluk hijau Makhluk merah muda Makhluk merah muda seperti balita yang membutuhkan kasih sayang pada makhluk dewasa seperti makhluk merah.
Gambar 5 makhluk merah muda Seri 2 Makhluk ibu Makhluk ibu adalah sesosok ibu yang sangat menyayangi anaknya dengan kasih sayang tapi tidak berlangsung lama ketika sang ibu terpengaruh pikiran dan hatinya oleh lingkungan luar.
Gambar 6 makhluk ibu
Makhluk anak Ini adalah perumpamaan sebuah janin yang di gambarkan dengan rupa anak yang sangat menyayangi ibunya dan memiliki sifat dan ekspresi yang ceria seperti balita.
Gambar 7 makhluk anak
Visualisasi Scene Berikut ini adalah beberapa screenshot dalam PSA “Aborsi”
Gambar 8 Visualisasi Scene seri 1 “Aborsi”
Gambar 9 Visualisasi Scene seri 2 “Aborsi”
Poster Untuk poster seri 1 PSA ini, penulis menampilkan karakter terakhir yang menjadi korban dari aborsi.
Gambar 10 Poster seri 1
Untuk poster seri 2 PSA ini, penulis menampilkan karakter makhluk anak yang di hantui oleh bayanganbayangan dari orang-orang yang akan mengaborsinya.
Gambar 11 Poster seri 2
SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pesan-pesan dampak bahaya penyebab dan akibat seperti ini memang sangat penting agar masyarakat bisa mengetahui dan memahami akan bahaya aborsi. Maka dari itu, media yang tepat untuk melakukan sosialisi mengenai dampak buruk aborsi dyang aman ini harus melalui media elektronik, seperti televisi. Karena sebagian besar masyarakat indonesia lebih mudah untuk memahami sesuatu yang bercerita. Selain sifatnya menghibur, juga untuk sarana informasi yang tepat.
Saran Iklan layanan masyarakat mengenai Aborsi ini diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat agar dapat tersadar dengan dampak-dampak dari aborsi yang illegal maupun non illegal. Dan dapat mengajak masyarakat luas tentang bahaya aborsi dan masih banyak cara lain yang dapat diselesaikan selain cara aborsi karena aborsi sama halnya dengan tindak pembunuhan secara sengaja. Dengan demikian diharapkan agar generasi penerus kita dapat menjadi panutan bagi generasi penerus selanjutnya agar sedapat mungkin dapat mengurangi tingkat wanita yang melakukan aborsi di lingkungan masyarakat luas.
REFERENSI 1.
Resiko Aborsi (2011). http://www.aborsi.org/resiko.htm
2.
Proses terjadinya kehamilan (2008). http://bidanku.com/index.php?/terjadinya-kehamilan
3.
Woel (2011) Fase kehamilan perminggu http://mamawoel.blogspot.com/2009/02/fase-kehamilan-mingguper-minggu.html
4.
Definisi aborsi.(2002-2004) http://www.aborsi.org/definisi.htm
5.
Osi (2011) Alat mengugurkan kandungan http://diary-osi.com/pil-aborsimakanan-dan-alat-menggugurkankandunganjanin
6.
Hukum aborsi (2002-2004), http://www.aborsi.org/hukum-aborsi.htm
7.
Web, (2009) http://www.inilah.com/read/detail/121566/aborsi-di-indonesia-26-juta-pertahun/
RIWAYAT PENULIS Inggrid Stefany lahir di kota Jakarta pada 18 Juni 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang animasi pada tahun 2012.