129
LAMPIRAN 1 PENYUSUNAN RUMUS: MENGHITUNG FAKTOR KOREKSI (CF) Rumus indeks didasarkan pada tiga kelompok tutupan terumbu di dalam transek garis, yaitu COC, AOF, dan USS; dengan ketentuan bahwa: COC+USS+AOF ≤ 100%. 213 0 18 13 0 13 DE 250 0
0.42 1 18 50 0 50 225 0 18
0.43 1 25 0 25 G 2100 0
0.52 1 18 100 0 100 H 2100 0 0.20 1 18 100 0 I 100 2100 0 0.10 1 18 DA 100 0 HD 100
00.56 1
Ada tiga kondisi ekstrim yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan rumus indeks: a) Kondisi superior: CFG = 13, CHQ = 50, CSN = 25, COC = 100; USS = 0, AOF = 0; b) Kondisi inferior 1: CFG = 0, CHQ = 0, CSN = 0, COC = 0, USS = 0, AOF = 100; c) Kondisi inferior 2: CFG = 0, CHQ = 0, CSN = 0, COC = 0, USS = 100, AOF = 0. Pada kondisi superior, maka indeks resiliensi (RI) mencapai titik maksimum, sedangkan pada kondisi inferior indeks mencapai titik minimum. Nilai indeks tidak boleh negatif, sehingga indeks minimum sama dengan 0.000. Rumus di atas disederhanakan menjadi: RI = A + CF Setelah indeks mendapat pembobotan,maka nilai indeks pada kondisi: a) Superior, A = A maks = 1.930
130 Lampiran 1 (lanjutan) b) Inferior 1, A = A min1 = -0.100 c) Inferior 2, A = A min 2 = -0.200. Agar nilai A
min
menedekati 0.000, maka diperlukan faktor koreksi (FK, CF), CF
= 0.200. Dengan penggunaan faktor koreksi, maka nilai indeks resiliensi (RI) dalam kondisi Superior, Inferior 1, dan Inferior 2 secara berurutan menjadi 2.130, 0.100, dan 0.000.
Rumus indeks resiliensi (RI) menjadi: 213 0
00.56 1 18 13 0 13 DE 250 0
0.42 1 18 50 0 50 225 0
0.43 1 18 25 0 25 G 2100 0
0.52 1 18 100 0 100 H 2100 0 18 0.20 1 100 0 I 100 2100 0 0.10 1 18 0.20A 100 0 HD 100
131
LAMPIRAN 2 ANALISIS STATISTIK BAB 2 1. Analisis BEST untuk pemilihan peubah BEST Biota and/or Environment matching Data worksheet Nama: Data3 Tipe data: Environmental Sample Pemilihan: Semua Variable Pemilihan: Semua Lembar kerja kesamaan Nama: Resem1 Tipe data: Distance Pemilihan: Semua Parameters Metode korelasi rangking: Spearman Metode: BIOENV Jumlah peubah maksimum: 7 Keserupaan: Analisia antar: Samples Ukuran keserupaan: D1 Euclidean distance Peubah 1 CGR 2 CFG 3 USS 4 CHQ 5 CCS 6 CSN 7 COC 8 AOF Hasil terbaik No.Vars 7 7 7 7 6 6 6
Corr. 0.993 0.991 0.990 0.990 0.977 0.975 0.974
Pemilihan 1, 3-8 2-8 1-4, 6-8 1-6, 8 1, 3, 4, 6-8 2-4, 6-8 1, 3-6, 8
132 Lampiran 2 (lanjutan). 6 6 7
0.971 2-6, 8 0.970 3-8 0.969 1-5, 7, 8
2. Analisis PCA untuk pembobotan peubah PCA
Principal Component Analysis Data worksheet Nama: Data4 Tipe data: Environmental Pemilihan sampel: Semua Pemilihan peubah: Semua Eigenvalues PC Eigenvalues 1 2.86 2 1.09 3 0.903 4 0.629 5 0.406
%Variasi 47.7 18.1 15.0 10.5 6.8
Kum.%Variasi 47.7 65.7 80.8 91.2 98.0
Eigenvectors (Coefficients in the linear combinations of variables making up PC's) Peubah PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 CFG -0.560 0.023 -0.117 -0.037 0.187 USS 0.204 0.642 -0.613 0.340 0.235 CHQ -0.423 -0.175 -0.003 0.805 -0.333 CSN -0.430 0.224 -0.388 -0.471 -0.573 COC -0.520 0.043 0.076 -0.101 0.667 AOF 0.103 -0.710 -0.674 -0.048 0.160
133
LAMPIRAN 3 PROTOKOL PENILAIAN RESILIENSI TERUMBU KARANG Protokol penilaian resiliensi terumbu karang pada dasarnya sama dengan protokol penggunaan transek garis dengan sedikit modifikasi, dan ditambah dengan protokol pengolahan data.
Alat yang dibutuhkan: 1) Alat selam SCUBA, 2 set 2) Alat pencatat data dalam air (slate atau waterproof paper) 3) Meteran pita bahan fiberglass 50 meter, 2 buah
Jumlah personil: 1) Dua orang penyelam, dengan keahlian mengenal bentuk tumbuh karang dan makrobenthos lain (benthic life form) di terumbu karang. 2) Seorang boatman, yang menunggu dan mengawasi penyelaman. 3) Seorang pengolah data di laboratorium (kantor), yang dapat bekerja dengan MS Excell atau Lotus.
Pengambilan data: 1) Buat transek sejajar dengan garis pantai pada kedalaman 5 meter, sebanyak 5 buah, dengan panjang transek 20 meter. 2) Jarak garis transek dengan terumbu 0-15 cm. 3) Jika karang masih dapat tumbuh di tempat yang lebih dalam, transek juga dibuat pada kedalaman 10 meter, dengan jumlah dan panjang yang sama. 4) Pengambilan data menggunakan 23 kategori tutupan terumbu karang yang dibakukan di dalam English et al. (1994, 1997). 5) Jika ada dua atau lebih koloni dari taxon atau bentuk tumbuh yang sama secara berurutan maka dicatat panjang transek setiap koloni.
134
Lampiran 3 (lanjutan). Analisis data: 1) Olah data transek garis seperti biasa sehingga diperoleh LFT (life form table) dan TLT (taxon length table). 2) Masukkan data tutupan dari karang total (COC), karang Acropora (CAC), karang massif (CMC), karang submasif (CSC), algae total (ALC), fauna lain total (OTF), pasir (S) dan lumpur (SI), serta jumlah kelompok fungsional (CFG), dan jumlah koloni karang ukuran kecil (≤10 cm). Hanya peubah CSN yang diambil dari TLT, 9 peubah lain diambil dari LFT. 3) Hitung nilai kualitas habitat (CHQ) dengan menggunakan Rumus 1, tutupan algae dan fauna lain (AOF=ALC+OTF), dan substrat yang tidak stabil (USS=S+SI). 4) Masukkan ke dalam spreadsheet nilai dari 6 peubah indikator indeks: CFG, USS, CHQ, CSN, COC, dan AOF. 5) Hitung nilai dari masing-masing penggalan rumus indeks, disebelah kanan data peubah, yaitu: ICFG, IUSS, ICHQ, ICSN, ICOC, dan IAOF; dengan menggunakan Rumus 2 sampai 7. 6) Hitunglah seluruh nilai indeks resiliensi terumbu karang (RI) dengan menggunakan Rumus 8. 7) Indeks resiliensi suatu terumbu karang adalah rata-rata indeks dari semua transek pada terumbu karang tersebut. Indeks resiliensi merupakan dugaan tingkat resiliensi suatu terumbu karang, sehingga penyajian rata-rata indeks disertai dengan SD (simpangan baku) atau SE (galat baku).
Rumus 1 Rumus 2 DE 0.56 1
213 0 18 13 0 13 DE
135 Lampiran 3 (lanjutan). Rumus 3 I 0.20 1
2100 0 18 100 0 I 0
Rumus 4 0.42 1 Rumus 5* G 0.43 1
250 0 18 50 0 50
250 0 18 50 0 50 G
Rumus 6 H 0.52 1
2100 0 18 100 0 100 H
Rumus 7
2100 0 HD 0.10 1 18 100 0 HD 0 Rumus 8
DE G H I HD 0.20 Keterangan: *Angka konstanta di dalam Rumus 5 (ICSN) mengikuti panjang transek. Jika panjang transek 10 meter, maka konstanta yang digunakan bukan 50 melainkan 25. Jika panjang transek 30 meter, maka konstanta yang digunakan 75.
Catatan: Penggunaan indeks resiliensi terumbu karang untuk tujuan seleksi kawasan konservasi sebaiknya dilakukan pada kedalaman 10 meter. Pada kedalaman ini, indeks resiliensi tidak hanya mencerminkan potensi pemulihan tetapi juga kondisi umum terumbu karang.
136
137
LAMPIRAN 4 ANALISIS STATISTIK BAB 3 1. Perbandingan rata-rata indeks resiliensi antar wilayah (barat dan timur) t-Test: Dua sampel dengan ragam sama.
Variable 1 Variable 2 0.4943 0.5772 0.0346 0.0439 299 399 0.0088 696 -5.4264 0.0000 1.6470 0.0000 1.9634
Mean Ragam Pengamatan Ragam Gabungan df t Stat P(T<=t) one-tail t tabel one-tail P(T<=t) two-tail t tabel two-tail
2. Perbandingan rata-rata indeks resiliensi antar fisiografis laut Anova: Satu Faktor Kelompok SAHUL SULA SUNDA HINDIA ANOVA Sumber ragam AntarKelompok Intra-Kelompok Total TUKEY TEST MS galat Rata-rata rangking Besar sampel
Jumlah 75 224 228 171
Total 35.701 112.086 155.708 74.601
SS
df
7.1546 21.8170 28.9716
3 694 697
0.0314 0.4363 171 D
Rata-rata 0.476 0.500 0.683 0.436
MS 2.3849 0.0314
Ragam 0.024 0.038 0.027 0.032
F 75.863
df error = 694 0.4760 75 A
0.5004 224 B
0.6829 228 C
Simbol A B C D
P 0.000
k=4
F tabel 2.688
138 Lampiran 4 (lanjutan).
Perbandingan Beda 0.2467 D-C 0.0641 D-B 0.0397 D-A 0.2069 A-C 0.0244 A-B 0.1825 B-C *NS=Tidak signifikan
SE
q
q 4,694 Inferensi 3.685 3.685 3.685 NS* 3.685 3.685 NS 3.685
0.0127 19.4484 0.0127 5.0362 0.0174 2.2890 0.0167 12.3987 0.0167 1.4572 0.0118 15.4773
3. Perbandingan rata-rata indeks resiliensi antar kabupaten di wilayah timur Indonesia Anova: Satu Faktor
Kelompok BIAK BUTON SELAYAR PANGKEP SIKKA RAJA4 WAKATO ANOVA Sumber ragam Antar-Kelompok Intra-Kelompok Total
Jumlah 39 21 33 80 45 36 45
SS 2.1584 7.8440 10.0024
TUKEY TEST MS galat = 0.0269 Rata-rata rangking 0.3337 Besar sampel 45 E
Ratarata 0.4907 0.5989 0.5361 0.5083 0.3337 0.4601 0.6154
Total 19.1385 12.5762 17.6925 40.6640 15.0167 16.5623 27.6936
df
MS 0.3597 0.0269
6 292 298
df error
0.4601 36 F
Simbol A B C D E F G
F 13.3914
P F tabel 2.06E-13 2.1297
= 292
0.4907 0.5083 39 A
Ragam 0.0212 0.0208 0.0235 0.0331 0.0247 0.0266 0.0280
80 D
k=7
0.5361
0.5989
0.6154
33 C
21 B
45 G
Perbandingan Beda SE q q 7,292 Inferensi E-G 0.2817 0.0306 9.1977 4.241 E-B 0.2652 0.0306 8.6575 4.241
139 Lampiran 4 (lanjutan). E-C 0.2024 E-D 0.1746 E-A 0.1570 E-F 0.1264 F-G 0.1553 F-B 0.1388 F-C 0.0761 F-D 0.0482 F-A 0.0307 A-G 0.1247 A-B 0.1081 A-C 0.0454 A-D 0.0176 D-G 0.1071 D-B 0.0906 D-C 0.0278 C-G 0.0793 C-B 0.0627 B-G 0.0165 *NS=Tidak signifikan
0.0266 0.0216 0.0254 0.0259 0.0259 0.0318 0.0279 0.0233 0.0268 0.0254 0.0314 0.0274 0.0226 0.0216 0.0314 0.0240 0.0266 0.0324 0.0306
7.6213 8.0847 6.1931 4.8760 5.9946 4.3617 2.7236 2.0738 1.1449 4.9175 3.4473 1.6564 0.7763 4.9599 2.8872 1.1609 2.9847 1.9390 0.5402
4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241 4.241
NS* NS NS NS NS NS NS NS NS NS NS
4. Perbandingan rata-rata indeks resiliensi antar kabupaten di wilayah barat Indonesia Anova: Satu Faktor
Kelompok NTN BNT BTM LGG TPT NIAS NISSL MTW
ANOVA Sumber ragam AntarKelompok Intra-Kelompok Total
Jumlah 72 73 60 24 51 30 37 54
Total 50.2115 52.4045 37.8378 15.3467 28.4002 13.6533 11.6766 21.0712
Ratarata 0.6974 0.7179 0.6306 0.6394 0.5569 0.4551 0.3156 0.3902
SS
df
MS
7.6358 10.0685 17.7042
7 393 400
1.0908 0.0256
Ragam 0.0277 0.0273 0.0285 0.0145 0.0417 0.0200 0.0072 0.0225
Simbol A B C D E F G H
F 42.577 9
P
F crit
0.0000 2.0329
140 Lampiran 4 (lanjutan). TUKEY TEST MS galat Rata-rata rangking Besar sampel
0.02 7 0.31 6 37 G
Perbandingan Beda G-B 0.4023 G-A 0.3818 G-D 0.3239 G-C 0.3150 G-E 0.2413 G-F 0.2413 G-H 0.0746 H-B 0.3277 H-A 0.3072 H-D 0.2404 H-C 0.2404 H-E 0.1667 H-F 0.0649 F-B 0.2628 F-A 0.2423 F-D 0.1843 F-C 0.1755 F-E 0.1018 E-B 0.1610 E-A 0.1405 E-D 0.0826 E-C 0.0738 C-B 0.0872 C-A 0.0668 C-D 0.0088 D-B 0.0784 D-A 0.0579 A-B 0.0205 * NS=Tidak signifikan
df error 0.390 0.455 54 30 H F SE 0.0228 0.0229 0.0297 0.0237 0.0244 0.0278 0.0242 0.0203 0.0203 0.0212 0.0212 0.0221 0.0258 0.0245 0.0245 0.0310 0.0253 0.0260 0.0207 0.0207 0.0280 0.0216 0.0197 0.0197 0.0273 0.0266 0.0266 0.0187
410
0.557 51 E
k=8 0.63 0.631 9 0.697 0.718 60 24 72 73 C D A B
q 17.6130 16.6770 10.9177 13.3167 9.8720 8.6773 3.0895 16.1292 15.1206 11.3247 11.3247 7.5413 2.5183 10.7052 9.8704 5.9471 6.9354 3.9075 7.7947 6.8028 2.9475 3.4219 4.4234 3.3845 0.3224 2.9449 2.1755 1.0937
q 8,393 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363 4.363
Inferensi
NS*
NS
NS
NS NS NS NS NS NS NS
141
Lampiran 4 (lanjutan). 5. Perbandingan peubah indikator indeks resiliensi antar fisiografi laut ANOSIM Analysis of Similarities One-Way Analysis Lembar kerja kesamaan Nama: Resem2 Tipe data: Distance Pemilihan: Semua Nilai Faktor Faktor: FISIOGRAFI SULAWESI SAHUL HINDIA SUNDA Global Test Statistik sampel (Global R): .194 Tingkat signifikan statistik sampel: 0.1% Jumlah permutasi: 999 (Random sample from a large number) Jumlah statistik yang dipermutasi lebih atau kurang dari Global R: 0 Uji Pasangan Berganda Groups SULAWESI, SAHUL
R observasi -0.03
Sig. % 87
SULAWESI, HINDIA
0.244
0.1
SULAWESI, SUNDA
0.101
0.1
SAHUL, HINDIA
0.153
0.1
SAHUL, SUNDA
0.19
0.1
HINDIA, SUNDA
0.374
0.1
Permutasi mungkin Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak
Permutasi Jumlah aktual observasi 999 869 999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
142 Lampiran 4 (lanjutan). 6. Perbandingan peubah indikator indeks resiliensi antar kabupaten di wilayah timur Indonesia ANOSIM Analysis of Similarities One-Way Analysis Lembar kerja kesamaan Nama: Resem4 Tipe data: Distance Pemilihan: Semua Nilai Faktor Faktor: KABUPATEN WAKATOBI BUTON SELAYAR PANGKEP SIKKA RAJA4 BIAK Global Test Statistik sampel (Global R): 0.161 Tingkat signifikan statistik sampel: 0.1% Jumlah permutasi: 999 (Random sample from a large number) Jumlah statistik yang dipermutasi lebih atau kurang dari Global R: 0 Uji Pasangan Berganda Groups WAKATOBI, BUTON WAKATOBI, SELAYAR WAKATOBI, PANGKEP WAKATOBI, SIKKA WAKATOBI, RAJA4*
WAKATOBI, BIAK
*RAJA4= Raja Ampat R Sig. Permutasi observasi level % mungkin 0.304 0.1 Sangat banyak 0.361 0.1 Sangat banyak 0.109 0.2 Sangat banyak 0.448 0.1 Sangat banyak 0.324 0.1 Sangat banyak 0.24
0.1
Sangat banyak
Permutasi Jumlah aktual observasi 999 0 999
0
999
1
999
0
999
0
999
0
143 Lampiran 4 (lanjutan). BUTON, SELAYAR
0.146
0.6
BUTON, PANGKEP
-0.048
80.6
BUTON, SIKKA
0.291
0.1
BUTON, RAJA4
0.162
0.4
BUTON, BIAK
-0.033
75.7
SELAYAR, PANGKEP
-0.005
53.4
SELAYAR, SIKKA
0.347
0.1
SELAYAR, RAJA4
0.014
18.9
SELAYAR, BIAK
0.169
0.1
PANGKEP, SIKKA
0.278
0.1
PANGKEP, RAJA4
0.041
14.3
PANGKEP, BIAK
0.031
16.4
SIKKA, RAJA4
0.228
0.1
SIKKA, BIAK
0.221
0.1
RAJA4, BIAK
0.164
0.1
Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak
999
5
999
805
999
0
999
3
999
756
999
533
999
0
999
188
999
0
999
0
999
142
999
163
999
0
999
0
999
0
7. Perbandingan peubah indikator indeks resiliensi antar kabupaten di wilayah barat Indonesia ANOSIM Analysis of Similarities One-Way Analysis Lembar kerja keserupaan Nama: Resem6 Tipe data: Distance Pemilihan: Semua
144 Lampiran 4 (lanjutan). Nilai Faktor Faktor: KABUPATEN TAPTENG MENTAWAI NIAS NIAS SEL NATUNA LINGGA BATAM BINTAN
Global Test Statistik sampel (Global R): 0.315 Tingkat signifikan statistik sampel: 0.1% Jumlah permutasi: 999 (Random sample from a large number) Jumlah statistik yang dipermutasi lebih atau kurang dari Global R: 0 Uji Pasangan Berganda *MTW= Mentawai Groups Statistik R Sig. observasi % TAPTENG, MTW* 0.129 0.1 TAPTENG, NIAS
0.032
16
TAPTENG, NISEL**
0.237
0.1
TAPTENG, NATUNA 0.428
0.1
TAPTENG, LINGGA
0.181
0.1
TAPTENG, BATAM
0.146
0.1
TAPTENG, BINTAN
0.383
0.1
MENTAWAI, NIAS
-0.032
83.9
MENTAWAI, NISEL
0.018
20
MTW, NATUNA
0.569
0.1
MTW, LINGGA
0.197
0.1
**NISEL= Nias Selatan Permutasi Permutasi mungkin aktual Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak Sangat 999 banyak
Jumlah observasi 0 159 0 0 0 0 0 838 199 0 0
145 Lampiran 4 (lanjutan). MTW, BATAM
0.253
0.1
MTW, BINTAN
0.522
0.1
NIAS, NISEL
0.204
0.1
NIAS, NATUNA
0.594
0.1
NIAS, LINGGA
0.438
0.1
NIAS, BATAM
0.247
0.1
NIAS, BINTAN
0.547
0.1
NISEL, NATUNA
0.702
0.1
NI SEL, LINGGA
0.504
0.1
NISEL, BATAM
0.445
0.1
NISEL, BINTAN
0.694
0.1
NATUNA, LINGGA
0.239
0.2
NATUNA, BATAM
0.299
0.1
NATUNA, BINTAN
0.022
0.8
LINGGA, BATAM
-0.038
77.9
LINGGA, BINTAN
0.192
0.3
BATAM, BINTAN
0.207
0.1
Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak Sangat banyak
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
0
999
1
999
0
999
7
999
778
999
2
999
0
146
147
LAMPIRAN 5 ANALISIS STATISTIK BAB 4 1. Perbandingan indeks antar waktu dan antar kabupaten antar waktu wilayah timur Indonesia
Anova: Two-Faktor With Replication TOTAL Wakatobi Jumlah Total Rata-rata Ragam
2006 18 10.5517 0.5862 0.0419
2007
2009
Total
18 18 54 11.1073 12.0321 33.6911 0.6171 0.6684 0.6239 0.0270 0.0268 0.0319
Biak Jumlah Total Rata-rata Ragam
18 7.5832 0.4213 0.0267
18 8.4339 0.4686 0.0194
18 54 8.9003 24.9173 0.4945 0.4614 0.0244 0.0236
Raja Ampat Jumlah Total Rata-rata Ragam
18 7.9545 0.4419 0.0398
18 7.1423 0.3968 0.0237
18 54 7.6082 22.7050 0.4227 0.4205 0.0254 0.0289
18 6.4671 0.3593 0.0238
18 6.4226 0.3568 0.0210
18 54 6.8380 19.7278 0.3799 0.3653 0.0382 0.0267
Sikka Jumlah Total Rata-rata Ragam Total Jumlah Total Rata-rata Ragam
72 32.5565 0.4522 0.0387
72 72 33.1061 35.3786 0.4598 0.4914 0.0318 0.0398
148 Lampiran 5 (lanjutan). ANOVA Sumber ragam Kabupaten Waktu Interaksi Intra Total
SS 2.0062 0.0622 0.0738 5.7498 7.8919
df 3 2 6 204 215
MS 0.6687 0.0311 0.0123 0.0282
F 23.7263 1.1030 0.4361
P 0.0000 0.3338 0.8542
F tabel 2.6489 3.0402 2.1432
2. Perbandingan indeks antar waktu dan antar kabupaten antar waktu wilayah barat Indonesia Anova: Two-Factor With Replication
2007
2008
Batam Jumlah 15 15 Total 9.8040 9.3416 Rata-rata 0.6536 0.6228 Ragam 0.0262 0.0156 Bintan Jumlah 15 15 Total 11.4592 11.3606 Rata-rata 0.7639 0.7574 Ragam 0.0221 0.0294 Nias Jumlah 15 15 Total 4.4909 5.7530 Rata-rata 0.2994 0.3835 Ragam 0.0055 0.0130 Mentawai Jumlah 15 15 Total 3.2247 5.0691 Rata-rata 0.2150 0.3379 Ragam 0.0156 0.0282
Total Jumlah Total Rata-rata Ragam
60 28.9788 0.4830 0.0708
60 31.5243 0.5254 0.0506
2009
Total
15 45 9.6083 28.7539 0.6406 0.6390 0.0182 0.0192 15 45 10.4857 33.3055 0.6990 0.7401 0.0267 0.0258 15 45 5.7261 15.9700 0.3817 0.3549 0.0100 0.0107 15 45 4.4984 12.7922 0.2999 0.2843 0.0150 0.0214
60 30.3185 0.5053 0.0454
149
Lampiran 5 (lanjutan).
ANOVA Sumber ragam Kabupaten Tahun Interaksi Intra Total
SS 6.5019 0.0540 0.1796 3.1586 9.8941
df 3 2 6 168 179
MS 2.1673 0.0270 0.0299 0.0188
F 115.2737 1.4373 1.5923
P F tabel 0.0000 2.6584 0.2405 3.0498 0.1522 2.1529
150
151
LAMPIRAN 6 ANALISIS STATISTIK BAB 5 1. Regresi antara nilai awal indeks dengan dampak gangguan Regression Statistics R berganda 0.9970 R kuadrat 0.9940 R kuadrat disesuaikan 0.9910 Galat baku 0.0190 Pengamatan 4 ANOVA
df Regresi Residual Total
Intersep Indeks awal
1 2 3 Koefisien -0.6936 1.3233
SS 0.1197 0.0007 0.1204
MS F 0.1197 332.6928 0.0004
Galat baku 0.0520 0.0726
t Stat -13.3287 18.2399
Signifikansi F 0.0030
P-value 0.0056 0.0030
2. Regresi antara nilai awal indeks dengan pemulihan indeks Regression Statistics R berganda 0.9565 R kuadrat 0.9148 R kuadrat disesuaikan 0.8722 Galat baku 0.0326 Pengamatan 4 ANOVA Regression Residual Total
Intercept Initial RI
df 1 2 3 Coefficients -0.2341 0.5783
SS 0.0228 0.0021 0.0250
MS F 0.0228 21.4761 0.0011
Galat baku 0.0895 0.1248
t Stat -2.6155 4.6342
Significance F 0.0435
P-value 0.1204 0.0435
152 Lampiran 6 (lanjutan). 3. Regresi antara nilai awal tutupan karang dengan dampak gangguan Statistik Regresi R berganda R kuadrat R kuadrat disesuaikan Galat baku Pengamatan
0.9322 0.8689
0.8361 9.3895 6
ANOVA
df 1 4 5
SS MS 2337.6483 2337.6483 352.6536 88.1634 2690.3019
Koeficien -9.5682 0.9065
Galat baku 6.7624 0.1760
Regresi Residual Total
Intersep Tutupan awal
F 26.5150
t Stat -1.4149 5.1493
Sig. F 0.0067
P-value 0.2300 0.0067
4. Regresi antara nilai awal tutupan karang dengan pemulihan tutupan karang Statistik Regresi R berganda R kuadrat R kuadrat disesuaikan Galat baku Pengamatan
0.9733 0.9474
0.9342 1.6044 6
ANOVA df Regresi Residual Total
Intersep Tutupan awal
1 4 5
SS 185.3750 10.2960 195.6710
Koefficien -2.2932 0.2553
MS 185.3750 2.5740
Galat baku 1.1555 0.0301
F 72.0185
t Stat P-value -1.9846 0.1182 8.4864 0.0011
Sig. F 0.0011
153 Lampiran 6 (lanjutan). 5. Analisis MDS pada indeks resiliensi terumbu karang MDS Non-metric Multi-Dimensional Scaling Lembar kerja kesamaan Nama: Resem2 Tipe data: Similarity Pemilihan: Semua Parameters Stress rumus Kruskal: 1 Stress minimum: 0.01 Konfigurasi 3-d terbaik (Stress: 0.09) Sampel 1 2 3 % 1997.3 -0.34 -0.11 -0.75 2.9 1998.9 1.46 0.46 -0.77 6.1 1999.3 1.60 0.81 0.32 1.6 1999.9 1.53 -0.45 -0.36 8.7 2000.3 1.03 -1.11 0.34 6.4 2000.9 0.53 -0.03 0.39 2.6 2001.3 0.17 -0.33 0.59 9.4 2001.9 0.13 0.73 -0.12 10.0 2002.9 -0.07 0.51 -0.54 5.5 2003.3 0.25 0.51 0.39 3.9 2003.9 -0.35 0.11 -0.54 1.7 2004.3 -0.72 0.47 -0.08 1.7 2004.9 -0.17 0.32 0.18 0.7 2005.3 -1.14 0.21 -0.38 2.6 2005.9 -0.31 0.18 0.04 1.6 2006.3 -0.38 0.62 0.31 4.1 2006.9 -0.73 0.51 0.51 9.2 2007.3 -0.85 0.00 -0.10 2.6 2007.9 -0.35 -0.20 0.40 6.3 2008.3 -0.25 -1.03 -0.73 2.6 2008.9 -0.65 -0.77 0.02 2.0 2009.3 -0.11 -0.23 0.23 3.3 2009.9 -0.12 -0.62 0.14 1.8 2010.3 -0.18 -0.54 0.51 2.6 Konfigurasi 2-d terbaik (Stress: 0.14) Sampel 1 2 % 1997.3 0.81 -0.24 9.6 1998.9 -1.82 0.34 8.2 1999.3 -1.72 0.94 2.5
154 Lampiran 6 (lanjutan).
1999.9 2000.3 2000.9 2001.3 2001.9 2002.9 2003.3 2003.9 2004.3 2004.9 2005.3 2005.9 2006.3 2006.9 2007.3 2007.9 2008.3 2008.9 2009.3 2009.9 2010.3
-1.68 -1.07 -0.56 -0.25 -0.11 0.13 -0.29 0.61 0.71 0.19 1.23 0.30 0.38 0.69 0.82 0.23 0.57 0.61 0.08 0.13 0.01
NILAI STRESS Ulangan 3D 1 0.09 2 0.09 3 0.11 4 0.09 5 0.09 6 0.09 7 0.09 8 0.09 9 0.09 10 0.09 11 0.09 12 0.11 13 0.09 14 0.11 15 0.09 16 0.09 17 0.09 18 0.09 19 0.09 20 0.09 21 0.09
-0.56 -1.22 -0.01 -0.31 0.67 0.72 0.48 0.02 0.44 0.30 0.24 0.18 0.57 0.70 0.10 -0.13 -1.27 -0.72 -0.17 -0.55 -0.51
8.5 5.3 3.0 4.2 4.7 5.5 3.4 6.7 1.5 1.1 2.5 1.2 3.0 7.1 3.4 3.0 5.0 3.3 2.3 1.3 3.8
2D 0.15 0.15 0.14 0.14 0.14 0.14 0.14 0.2 0.14 0.19 0.14 0.14 0.15 0.15 0.14 0.14 0.14 0.15 0.15 0.14 0.14
155 Lampiran 6 (lanjutan). 22 23 24 25
0.09 0.09 0.09 0.09
0.14 0.14 0.14 0.16
** = Jumlah maksimum iterasi yang digunakan 3-d : Stress minimum: 0.09 muncul 22 times 2-d : Stress minimum: 0.14 muncul 16 times
6. Analisis MDS pada tutupan karang MDS Non-metric Multi-Dimensional Scaling Lembar kerja kesamaan Nama: Resem2 Tipe data: Similarity Pemilihan: Semua Parameter Rumus stress Kruskal: 1 Stress minimum: 0.01 Konfigurasi 3-d terbaik (Stress: 0.07) Sampel 1 2 3 % 1997.3 -1.47 -1.67 0.07 4.5 1998.9 -1.63 1.02 0.16 4.8 1999.3 -1.52 0.43 -0.18 4.4 1999.9 -1.34 0.27 0.33 2.9 2000.3 -0.96 -0.68 -0.31 5.8 2000.9 -0.13 -0.03 0.79 3.1 2001.3 0.19 0.47 0.53 4.9 2001.9 -0.23 0.40 -0.04 5.7 2002.9 0.54 0.51 -0.40 4.1 2003.3 0.00 0.53 -0.17 3.9 2003.9 0.48 0.56 0.11 6.2 2004.3 0.22 0.19 -0.29 5.7 2004.9 0.10 0.15 -0.57 5.5 2005.3 0.23 -0.13 -0.22 1.3 2005.9 0.38 0.06 0.00 1.9 2006.3 0.40 0.13 -0.18 2.4 2006.9 0.36 -0.18 -0.63 2.8 2007.3 0.41 -0.19 -0.38 2.1
156 Lampiran 6 (lanjutan). 2007.9 2008.3 2008.9 2009.3 2009.9 2010.3
0.93 0.38 0.69 0.46 0.50 1.02
0.13 -0.52 -0.50 -0.45 -0.36 -0.14
0.59 0.22 0.42 -0.04 0.13 0.05
4.6 4.1 2.4 2.9 1.5 12.4
Konfigurasi 2-d terbaik (Stress: 0.12) Sampel 1 2 % 1997.3 -1.70 -1.70 7.7 1998.9 -1.83 1.04 3.1 1999.3 -1.63 0.37 4.1 1999.9 -1.35 0.52 2.8 2000.3 -1.01 -0.70 6.6 2000.9 0.00 0.72 15.0 2001.3 0.27 0.60 3.6 2001.9 -0.23 0.24 3.5 2002.9 0.56 0.29 7.5 2003.3 -0.07 0.24 3.1 2003.9 0.45 0.44 3.2 2004.3 0.17 -0.02 4.4 2004.9 -0.02 -0.19 3.5 2005.3 0.27 -0.18 1.3 2005.9 0.40 0.04 1.1 2006.3 0.33 0.01 1.3 2006.9 0.24 -0.46 3.0 2007.3 0.33 -0.32 0.7 2007.9 1.04 0.33 4.3 2008.3 0.63 -0.42 4.0 2008.9 0.92 -0.33 4.6 2009.3 0.59 -0.27 2.4 2009.9 0.66 -0.18 2.6 2010.3 0.98 -0.08 6.7 NILAI STRESS Ulangan 3D 1 0.07 2 0.07 3 0.07 4 0.07 5 0.07 6 0.07 7 0.07 8 0.07 9 0.07 10 0.07
2D 0.12 0.12 0.12 0.13 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
157 Lampiran 6 (lanjutan). 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07
0.12 0.13 0.12 0.12 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12 0.13
** = Jumlah maksimum iterasi yang digunakan 3-d : Stress minimum: 0.07 muncul 25 times 2-d : Stress minimum: 0.12 muncul 19 times