Pentingnya Komunikasi Interpersonal Bagi Widyaiswara
Oleh Hj. Irma Djanapa Bulow,S.Pd, M.Pd Widyaisawara BDK Manado
ABSTRAK Seorang Widyaiswara tidak boleh terombang ambing oleh derasnya pesan pesan komunikasi sehingga diri dan cara kerjanya tidak lagi produktif, Sebaliknya Widyaiswara dituntut memiliki kepercayaan diri, bersikap bijaksana dan mampu menjadi pendengar yang baik serta tegas dalam bertindak atas semua cercahan pesan komunikasi secara tepat. Bersamaan dengan itu seorang Widyaiswara dalam mengelola semua informasi untuk tampil bicara secara efektif dengan siapa saja atau dengan kata lain Widyaiswara harus pintar berkomunikasi secara interpersonal. Kata Kunci : Komunikasi, Interpersonal, Widyaiswara PENDAHULUAN Littlejhon dalam Theories of Human Communication mendefinisikan komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu. Pengertian lainnya Kumunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang (Wiryanto, 2004). Komunikasi Interpersonal adalah adanya komunikasi secara langsung atau face-to-face communication maupun melalui media. Bila ada cara Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 1
berkomunikasi dengan menggunakan media maka terdapat kelompok maya, misalnya melalui internet (chatting, face book, email, dll). Komunikasi kelompok ini semakin berkembang pesat dewasa ini karena adanya perkembangan teknologi media komunikasi. Tidak asing bagi kita membaca atau
mendengar
istilah
komunikasi
interpersonal
atau
komunikasi
antarpribadi. Istilah ini nampak sederhana. Pemahaman masyarakat luas mengenai
komunikasi,
interpersonal.
justeru
Komunikasi
mengesankan
interpersonal
pengertian
merupakan
komunikasi
suatu
proses
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain atau pihak lain. Menurut pemahaman seperti ini, komunikasi dikaitkan dengan pertukaran informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara orang-orang yang berkomunikasi. Komunikasi interpersonal menghendaki informasi atau pesan dapat tersampaikan dan hubungan di antara orang yang berkomunikasi dapat terjalin. Oleh karena itu setiap orang apapun tujuan mereka, dituntut memiliki keterampilan komunikasi interpersonal agar mereka bisa berbagi informasi, bergaul dan menjalin kerjasama untuk bisa bertahan hidup. PEMBAHASAN A.Pentingnya Komunikasi interpersonal Bagi Widyaiswara komunikasi interpersonal sangat penting untuk : 1. Membantu perkembangan intelektual dan sosial. 2. Menemukan identitas/jati diri. 3. Memahami realitas disekeliling kita. 4. Mengembangkan kesehatan mental. Komunikasi antarpribadi pada dasarnya merupakan jalinan hubungan interaktif antara seorang individu dan individu lain di mana lambanglambang pesan secara efektif digunakan, terutama lambang-lambang bahasa. Penggunaan lambang-lambang bahasa verbal, terutama yang bersifat lisan di dalam kenyataan kerapkali disertai dengan bahasa isyarat terutama gerak atau bahasa tubuh (body language), seperti senyuman tertawa, dan menggeleng atau menganggukan kepala. Komunikasi antara pribadi Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 2
umumnya dipahami lebih bersifat pribadi (private) dan berlangsung secara tatap muka (face to face). Sebagaian komunikasi antarpribadi memang memiliki tujuan, misalnya apabila seseorang datang untuk meminta saran atau pendapat kepada orang lain. Ciri-ciri komunikasi antarpribadi menurut Rogers adalah : Arus pesan dua arah; Konteks komunikasi dua arah; Tingkat umpan balik tinggi; Kemampuan mengatasi selektivitas tinggi; Kecepatan jangkauan terhadap khalayak relatif lambat; Efek yang terjadi perubahan sikap. Lima ciri efektifitas komunikasi antarpribadi sebagai berikut : Keterbukaan (openess) ; Empati (empathy) ; Dukungan (supportiveness) Rasa positif (positiveness) ; Kesetaraan (equality). Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, Widyaiswara dengan seorang peserta diklat , dan sebagainya. Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah: Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat; Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal. Perkalan No. 5 Tahun 2008, pada Bab IV pasal 5 dijelaskan Sandar Kompetensi widyaiswara yaitu : Kompetensi
Pengelolaan pembelajaran,
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi sosial dan Kompetensi subtantif, ada Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 3
kalimat yang menarik pada pasal 6 ayat 2, untuk menjelaskan
Standar
kompetensi Pengelolaan pembelajaran yaitu “ Widyaiswara melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta didik”. Efektif disini tentu saja mengacu pada prinsip komunikasi yang efektif dimana pesan yang diterima sama dengan pesan yang dikirim. Prinsip ini penting karena seorang Widyaiswara harus mampu menyampaikan materi secara tepat pada peserta Ada lima
indikator yang harus dipenuhi seorang WI yang memiliki
kompetensi mengajar “melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta didik” antara lain : 1. Materi yang disampaikan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini peserta boleh dibuka wawasannya kemana-mana hanya saja TPU dan TPK harus tetap disampaikan. 2. Penggunaan Bahasa yang mudah dimengerti peserta. Penggunaan Bahasa Inggris ples bahasa intelek lainnya memang akan bikin WI terlihat keren dimata peserta. Hanya saja hal itu akan mubazir jika diberikan semisal pada peserta prajabatan golongan I dan II yang notabene pendidikannya relatif rendah. 3. Peserta memahami materi yang disampaikan. Tentu saja bukan dengan sebuah pertanyaan retorik semisal “Apakah Anda pahaamm…?!” karena pasti jawabannya dengan kompak pastilah akan bilang “ppaaahhaaaammmm…..!” akibat malu dikatain gakmenarik materinya sama WI-nya. Evaluasi-evaluasi lisan terkait pengertian materi selama proses maupun di akhir sesi pembelajaran, rasanya lebih tepat dilakukan guna mengukur pemahaman peserta terhadap materi 4. Peserta mampu menyelesaikan tugas yang diberikan. Apalagi jika materi yang diberikan mengandung banyak muatan praktik maka peserta harus lebih sering diajak mencoba dan mengerjakan daripada diberi teori yang berbusabusa. Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 4
5. Menguasai Teknik Komunikasi yang menarik. Prinsipnya adalah kata-kata hanyalah 7%, nada suara 38%, sedangkan 55% adalah body languange… Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia
baik
yang
primitif
maupun
yang
modern
berkeinginan
mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu-individu lainnya (dan dengan begitu menetapkan kredibilitasnya sebagai seorang anggota masyarakat). Sehingga kesempatan individu tersebut untuk tetap hidup, sedangkan tidak adanya kemampuan ini pada orang individu pada umumnya dianggap sebagai suatu bentuk pathology kepribadian yang serius. Komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Perkataan orang dalam pengertian ini membuktikan bahwa yang melakukan komunikasi adalah manusia. Dengan menyebut orang lain berarti komunikasi tidak harus antara dua orang manusia, tetapi bisa sekumpulan orang.Mengenai pengertian komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Dari sekian banyak pengertian, Onong Uchjana Efendi menyimpulkan tentang komunikasi sebagai berikut : “Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan, ataupun tidak langsung secara media.” Kata Widyaiswara secara harfiah artinya adalah pembawa kebenaran (atau suara yang baik, dari kata widya (baik) dan iswara (suara), sehingga diharapkan para widyaiswara dapat menjadi suara kebenaran bagi para Pegawai Negeri Sipil , mengajarkan nilai-nilai luhur yang harus dimiliki seorang PNS, agar menjadi PNS yang profesional, jujur, berakhalak mulia Seorang Widyaiswara dalam melaksanakan tugas sebagai manusia yang makin modern seringkali diperhadapkan dengan pesan pesan komunikasi
Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 5
dari berbagai arah, baik secara terang terangan atau secara sembunyi sembunyi, baik verbal maupun non verbal, Disisi lain sangat mungkin peserta Diklat mengkritik materi yang disajikan karena perbedaan persepsi atau karena tidak seiring dengan tuntutan
perubahan reformasi yang sedang
berlangsung. Seorang Widyaiswara tidak boleh terombang ambing oleh derasnya pesan pesan komunikasi sehingga diri dan cara kerjanya tidak lagi produktif, Sebaliknya Widyaiswara dituntut memiliki kepercayaan diri, bersikap bijaksana dan mampu menjadi pendengar yang baik serta tegas dalam bertindak atas semua cercahan pesan komunikasi secara tepat. Bersamaan dengan itu seorang Widyaiswara dalam mengelola semua informasi untuk tampil bicara secara efektif dengan siapa saja atau dengan kata lain Widyaiswara harus pintar berkomunikasi secara interpersonal. Komunikasi Interpersonal menjadi urat nadi untuk denyut kehidupan sekaligus merupakan kekuatan utama dalam membentuk pengertian dan pemahaman di antara orang orang. Komunikasi interpersonal membina percakapan, koordinasi dan kerjasama orang orang agar lebih produktif, dinamis dan inofatif sekaligus menghubungkan tujuan tujuan organisasi dengan tingkat partisipasi anggota dan dinamika kemajuan Masyarakat, lebih khusus di Balai Diklat dimana tempat Widyaiswra melaksanakan tugas sebagai Pengelola pembelajaran. B.Fungsi Komunikasi Interpersonal Fungsi dari komunikasi interpersonal adalah : Untuk mendapatkan respon umpan balik. Bisa kita bayangkan bila kita berkomunikasi dengan orang lain namun tidak mendapat responnya alias di cuekin. Atau coba bayangkan bila kita menulis pesan via BB dan pesan itu sudah di read namun tidak mendapatkan balasan ? Untuk mengevaluasi respon atau umpan balik dari lawan bicara kita. Seringkali saat kita bicara, respon yang ditunjukkan lawan bicara Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 6
seperti gelisah atau tengak-tengok yang memberi isyarat bahwa lawan bicara kita merasa jenuh dengan topik yang kita bicarakan atau mungkin lawan bicara kita itu sedang tidak mau di ganggu. Responrespon seperti ini merupakan sign atau tanda buat kita untuk menyudahi pembicaraan. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial. Dimana disini kita dapat memodifikasi perilaku orang lain dengan cara-cara yang persuasi. Misalnya bila kita di hubungi oleh pihak bank atau asuransi, pasti hal tersebut membuat kita tidak nyaman kan. Nah, kita dapat mengontrolnya atau menyudahinya dengan cara-cara yang tepat, seperti "maaf saya sedang meeting, tolong hubungi lagi nanti" atau "maaf saat ini saya tidak tertarik dengan produk yang anda tawarkan", dan lain-lain. C.Proses Komunikasi Interperonal Sensasi, adalah tahap yang paling awal. Apapun definisi dari sensasi, fungsinya dalam menerima informasi sangatlah penting. Melalui alat inderalah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi dengan dunia. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari misalnya ada pada point kedua dari fungsi komunikasi interpersonal, yaitu untuk mengetahui respon lawan bicara kita. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif individu. Berpikir, yaitu proses mengolah dan memanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan atau untuk menyelesaikan masalah. Misalnya : saat kita merasa tidak nyaman atau tidak suka dengan cara bicara teman kita yang terlalu ceplas-ceplos, maka kita bisa mencari solusinya agar hal tersebut tidak terulang lagi dan bisa menjadi satu masukan yang positif juga untuk teman kita tersebut.
Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 7
PENUTUP Seringkali
dalam
komunikasi
interpersonal
terjadi
konflik
atau
kesalahpahaman. Baik terjadi dengan peserta diklat, pasangan kita, dengan teman/rekan kerja di kantor, dengan anak di rumah, dan lain-lain.Itu terjadi kadang tanpa kita sadari. Dan semua keluar begitu saja dari mulut kita. Hingga mengakibatkan hal yang seringkali tidak kita inginkan. Dan itu adalah salah satu akibat negatif yang di timbulkan dari komunikasi interpersonal. Jadi alangkah bijaknya bila kita menjaga lisan kita. Namun tidak berarti juga "Lebih baik diam seribu bahasa"...orang lain tidak akan tahu bagaimana perasaan kita, apa pendapat kita, seperti apa pemikiran, sejauh mana kemampuan kita bila tidak kita ungkapkan atau kita utarakan. Karena sedemikan pentingya komunikasi interpersonal ini dalam kehidupan seharihari. Bahka seorang bayi yang lahirpun sudah menunjukkan kemampuannya berkomunikasi. Jadi jangan juga takut berkata salah, hanya perlu pikirkan sebelum anda katakan saja. Jadi, hati-hatilah dalam setiap ucapan yang ingin anda sampaikan...karena apa yang anda katakan, itu menunjukkan diri anda sendiri...!!! “ Daftar Pustaka A. Supratiknya, 1995, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, Kanisius, Yogyakarta. Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung. Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company. Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kompetensi Widyaiswara Wiryanto, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Grasindo, Jakarta.
Pentingnya Komunikasi Interpersonal bagi Widyaiswara
Hj. Irma Djanapa Bulow, M.Pd
Page 8