Risa/ahPel1emuanIlmiah Penelilian din Pengembangan Aplikasi Isolop din Radias/: 2001
PENINGKATANKERAGAMANSIFATAGRONOMITANAMAN MELATI Jasminumsambac (L.) W. Ait DENGAN TEKNIK MUTASI BUATAN Lilik BarsantidanMugiono PuslitbangTeknologiIsotopdanRadiasi,BATAN, Jakarta
ABSTRACT
,
THE IMPROVEMENT OF AGROMOMIC CHARACTER VARIABELInES OF MELATI PLANT THROUGHT INDUCED MUTATION TECHNIQUES. The researchwere conductedin the green house and the experimental field of the Center for Researchand Developmentof Isotopesand Irradiation Technology-Batanat PasarJumat,Jakartafrom April 1999to December2000.The cuttingsof melati plantsof Emprit variety originated come from Pemalangand PaslUUan and Grnnd Duke of Tuscany variety were planted in the polybagsprior which were filled with soil and compostfertilizer, and thenwere irradiatedwith 2.50 krads, 5.00 krads, 7.50krads and 10.00kradsof ganunarays,fifteen cuttings of melati plant were used for eachtreatment.Three monthsafter planting in the polybags,the numberof cutting growths, number of shootsand length of shootwere observed.Twelve monthsafter planting,of irradiatedplantsthosewere cutted and planted againas MV2 plants.The researchwas designedby CompletellyRandomizeddesign with three replicatiaonsand was conductedin factorial exsperiment.The resultsshown that irradiation of gammarays could reducedthe number of the growth of cuttings. The optimal doses for irradiation of cuttings Emprit melati Varietiesand GrnndDuke of Tuscanywere between2.50-7.50 krads
ABSTRAK PENINGKATAN KERAGAMAN SWAT AGRONOMI TANAMAN MELATI ljafm;num sanlbac L) DENGAN TEKNIK MUTASI BUATAN. Penelitiandilakukan di rumah kaca dan di kebWl percobaanPuslitbangTeknologiIsotopdan radiasi -Batan PasarJumatJakartadari bulan Maret 1999 sarnpai dengan Desember2000. SetektanaInanmelati varietasEmprit daTiPemalangdaIl Pasuruanserta varietas Grand Duke of TUSCaIlY, ditallamandalampolibag yang berisi tanahdan komposkemudian diiradiasi sinar gammadengandosis 0,00 krad, 2,50 krad,5,00krad, 7,50krad dan 10,00krad setiapperlakuanmenggWlakan 15 batangsetekmelati. Tiga bulan setelahditanamdalampolibag,jumlah setekyang tumbuh,jumlah daun, jumlah tunas setiapsetekdiamati.Dua belasbulan setelahditanam tar.amanini dibuat seteklagi clanditanam sebagaitanamanMY 2. PenelitiandilakukandenganRancanganAcak Kelompok dengantiga ulangandalam percobaanfaktorial yaitu dosis radiasi dan varietassebagaifaktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa irradiasi dapat menurW1kan jumlah setek melati yang tumbuh. Dosis optimal Wltuk irradiasi setek melati varietasEmprit clanvarietasGrandDuke of Tuscanyadalahdosis antara 2,50 -7,50 krad.
PENDAHULUAN Bunga Melati adalahkomoditasproduktanaman bias yang sudah lama dikenal masyarakat karena berbagai kegunaanya antara lain untuk bunga pot, pengharum mangan, pengharum teh, bahan baku industri parfum daD kosmetika serta obat tradisional. Oleh karena itu permintaan bunga melati di dal31n Degen maupun di luar Degenrnakin meningkatdari tahun ketahun. Apalagi dengan diangkatnya bunga melati sebagaibunga nasionaldenganjulukan "puspa bangsa" pactatanggal 5 Juni 1990 oleh pemerintab, bunga melati telah menjadi bunga pujaan bangsa Indonesia.Fenonlenainilah yang menyebabkanbunga melati menjadi menarik untuk dikembangkan di Indonesia(I). Permintaanpasarakan bunga melati dan bunga lainya cenderungterns meningkatdari tahunke tahun. Permintaanbunga melati dan bunga lainnya di pasar dunia pactatahun 1988 sebesar47,139 juta ton atau senilai US $ 2.764,07juta dan pactatahun1995naik menjadi US $ 25 milyar. Indonesia juga telah
memanfaatkan peluangeksporbunga melati dan bunga tanaman bias lainya ke berbagai negara di dunia, sehinggapada tahun 1985 ekspor bunga melati dan bungatanamanbiaslainya dari Indonesiamencapai476 ton atau senilaiUS $ 180.000,00dan pada tahun 1993 meningkatmenjadi6,431 ton atausenilaiUS $ 4.70 juta (2). DalaIn usaha meningkatkan agribisnis bunga melati, diversivikasi varietasdan penggunaanvarietas melati yang lebih unggul sangat diperlukan. Sehubungandengan hal itu penelitian peningkatan keragaman genetik dan keragaman sifat agronomi tanaman melati perlu dilakukan. Tanaman melati Jasminumsambac(L.) W.Ait tennasukfamili Oleaceae berasal dari India yang kemudian menyebar ke Malaysia, Philippina, Indochina dan dibawa ke Indonesia oleh orang-orangIndia (3). Ada tiga jenis melati yang dikembangkan di Indonesia yaitu J. sambacMaid of orleans, .l sambac Grand Duke os Tuscany,dan J. officina/e atau melati gambir. Melati J sambacMaid of orleandigunakanuntuk pengharwnteh daDrangkaianbunga,sedangkanJ. officina/edigunakan 273
Risa!ah Pertemuan!!miahPeneli!iandanPengembangan AplikasiIsOlopdanRadias/;2fXJ1
untuk pengharum tell. Melati J. sambac Grand Duke of Tuscany digunakaIl sebagai bunga pot atau bunga potong. Prospek kegunaan bunga rnelati di Indonesia cukup bagus yaitu untuk keperluan raItgkaian bunga, agroindustri, dan untuk keperluan ekspor. Narnun demikian untuk keperluan ekspor rnenunjukan baltwa kualitas bunga rnelati bunga produksi Indonesia rnasilt kaIalt dengan negara lain seperti India lebilt bagus dibandingkan dengan Indonesia sehingga harganya lebih tinggi. Perbedaan kualitas bunga antara lain disebabkan oleh ukuran bunga, bentuk dan penarnpilanya yang lebih seragam serta wanta bunga yang lebih putilt (4, 5). Oleh karena itu usalta untuk rnendapatkan varietas tanaman melati yang rnernpunyai ukuran bunga lebih besar, bentuk dan penarnpilan lebih seragarnserta warna yang lebih putih perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalalt peningkatan keragantan sifat agronomi dari 3 variet.:'1s tanarnan bunga rnelati Jasminum sambac (L.) W.Ait pacta galur MVI dan MV2 dengan teknik mutasi buatan.
panjang daun, lebar daun, bentuk daun daD warna daun. Pengamatandilakukan setelah 6 bulan setelah tanam.
BASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa sidik ragam pengaruh iradiasi dan varietasterhadapjumlah setekyang tumbuhdan jumlah daun setiap setek disajikan pada label 1, sedangkan analisis sidik ragam pengaruh irradiasi dan varietas terhadapjumlah tunasyang tumbuhdan panjangtunas disajikan pada label 3. Tabel 1 dan 3 menunjukkan bahwa dosis irradiasi berpengaruh nyata terhadap jumlah setekyang tumbuhdari 5 dosis yaitu dosis 0,00 krad (kontrol), 2,50 krad, 5,00 krad, 7,50 krad dan 10,00krad. Jumlahsetekyang tumbuh pada 0,00 atau kontrol pada varietas Emprit dari Pemalangsebanyak 86,67 0/0,varietasEmprit dari Pasuruan91,13 % dan varietasGrandDuke of Tuscany95,33 %. Dosis 2,50 krad yang menyebabkanjumlah setek yang tumbuh berturut-turutsebesar57,80 % , 53,33 % dan 63,53 % masing-masingpada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruhandan varietasGrandDuke of Tuscany.Dosis 5,00kradjuga mengalamipenurunanjumlahpersentase BAHAN DAN METODE yaitu 53,13 0/0,52,20 % daD59,53 % untuk masingmasingke tiga varietasEmprit dari Pemalang,Pasuruan Bahan penelitian yang digunakan adalalt tiga daDvarietasGrandDuke of Tuscany.Dosis 7,50 krad varietas taItaInan melati yaitu Jasminum sambac (L.) terjadinyapenurunanpersentasesebesarpada 40,20 0/0, W.Ait varietas Emprit dati Pemalang dan Pasuruan 48,87 % dan 51,13 % dan dosis 10,00 krad serta J. sambac varietas Grand Duke of Tuscany. menyebabkan jumlah setekyang tumbuh hanya terjadi Cabang tanaman induk ketiga varietas tersebut dipotong , pada varittas Emprit dari Pasuruan 8,67 % sedang varietasEmprit dari Pemalangdan varietasGrandDuke -potong dengan menggurlakan gunting pangkas un~ dibuat setek dengan panjang 15 -20 cm. Setek of Tuscanymasing-masing0,00 %. Jika dilihat Tabel I direndam daIam larutan air yang mengandung rootone F dan 3 yang tidak berpengaruhterhadapjumlah daun 0,2 ccnt air selama 15 menit untuk merangsang setiapsetekdari 5 dosisyaitu dosis0,00 krad (kontrol), pembentukan dan pertumbuhan akar. Selanjutnya setek 2,50 krad, 5,00 krad, 7,50 krad dan 10,00krad. Jumlah ditanarn daIam polibag yang telalt diisi carnpuran tanah da\ill setiapsetekpada dosis 0,00 krad (kontrol) pada dan kompos dengalt perbandingan 5: 1. Setek kemudian varietasEmprit dari Pemalangsebanyak4,67, varietas diiradiasi sinar ganuna dengan dosis 0,00 krad, 2,50 Emprit dari Pasuruan4,42 dan varietasGrand Duke of krad, 5,00 krad, 7,50 krad dan 10,00 krad. Setiap dosis Tuscany4,33. Dosis 2,50 krad menyebabkanjUmlah jumlalt setek yang diiradiasi sebanyak 15 batang. Tiga daun setiapsetekyang tumbuhmasing-masingsebesar bulan setelalt ditanam, juntlah setek yang tumbuh, 3,87 , 3,67 dan 3,67 pada ketiga varietas Emprit dari juntlalt daun setiap setek, jwnlah tunas dan panjang Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of tunas yang tumbuh diamati. Tuscany. Dosis 5,00 krad terjadi penurunanjumlah Penelitian dilaksaIk1kaItdirumah kaca Puslitbang daun setiapsetekberturut-turutsebesar 3,67, 3,53 dan Teknologi Isotop daD Radiasi mulai bulan April 1999 3,47untuk ke tiga varietasdari Pemalang,Pasuruandan sampai dengan Desember 2000. Penelitian dilakukan varietasGrandDuke of Tuscany.lni terjadi padadosis dengan Rancangalt Acak Lengkap dengan tiga ulangan 7,50 krad adanyapenuruananjumlah daun setiapsetek dalam pola Faktorial dengan dua faktor yaitu dosis berturut-turutsebesarpada 2,33,2,66 dan 2,33 masingiradiasi dan varietas tanaman, sehingga juinlah setek masingpadavarietas Emprit dari Pemalang,I'asuruan keseluruhan acta 5x3x15x4 = 900 setek. daDvarietasGrand Duke of Tuscany. Demikian juga Dua belas bulan setelah ditanam, setek tanaman terjadi penurunanjumlah daun setiapsetiapsetekdosis MVl yang tumbult dipotong-potong dengan panjang 15 10,00 krad hanya terjadi pada varietas Emprit dari -20 cm untuk ditaItain dalam polibag yang telaltdiisi Pasuruan0,33 sedaItgkantidak adajumlah daun setiap tanah dan kompos dengan perbandingan 5: 1 sebagai setekterjadi pada varietasEmprit dari Femalangdati tanatnan MV2. TaDalnan MV2 yang dimaksud dalarn Grand Duke of Tuscany berturut-turut sebesar 0,00. penelitian ini adalalt taItantan yang diperoleh dari setek Sedangkan pada tabel 3 yang tidak berpengaruh tunas tanaman MVI. Sebelum ditanatn, setek direndam!' t~rhadapjumlah tunasyang tumbuh dari 5 dosis yaitu;.. dalam larutan air yang mengandwtg rootone F 0,2 ccnt ~ dosis 0,00 krad (kontrol), 2,50 krad, 5,00 krad, 7,00 air selama 15 menit Wttuk mendorong pembentukan krad dan 10,00krad. Jumlah tunas yang tumbuh pada pertumbuhan akar. Parameter yang diamati meliputi dosiSJ 0,00 krad pada varietas Emprit dari Pe~g juntlalt setek yang tumbuh, jumlalt daun setiap setek, sebanyak , c 1,36,varietasEmprit dari Pasuruan1,47dan "'\ 274
Risa/ah Pertemuan //miah Penelilian dan Pengembangan ~/ikasi /solop dan Radiasi, 2(XJ 1
varietas Grand Duke of Tuscany 1,57. Dosis 2,50 menyebabkan jum1ahtunasyang tumbuhberturut-turut sebesarpada 0,93, 0,98 dan 1,04masing-masingpada varietas Emprit dari Pemalang,Pasuruandan varietas Grand Duke of Tuscany. Dosis 5,00 krad terjadinya penurunanpada jumlah tunas yang tmnbull berturutturut sebesar0,83, 0,97 datI 0,98 masing-inasingpada varietas yaitu varietasEmprit dari Pema1ang, Pasuruan dan varietasGrandDukeof Tuscany.Sedangkandosis 7,50 kradjuga menga1atni penuruanan jumlahtunasyang tUlllbuhberturut-turutsebesar0,76,0,96 dan 0,76.Pada dosis 10,00 krad jumlall tunas yang tumbuh pada varietasEmprit Pasuruan0,28, Sedatlgkan padavarietas Emprit dari Peinalang dan varietas Grand Duke of Tuscany tidak ada yatlg tumbull sebesar0,00. Pada tabel 4 panjangtunas d:1fi 5 dosis adalall dosis 0,00 krad (kontrol), 2,50 krad, 5,00 krad, 7,50 krad dan 10,00krad. Panjangtunasyang tmnbuhpadadosis0,00 krad (kontrol) padavarietasEmprit Pemalangsebanyak 3,47 Cm, varietas Emprit dari Pasuruan3,67 cm dan varietas Grand Duke of Tuscany 3,84 cm. Dosis 2,50 krad menyebabkan panjang tlmas yang tumbuh berturut-turut sebesar2,96 cm, 2,97 cm dan 2,48 cm masing-masingpada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruandan varietas Grand Duke of Tuscany.Dosis 5,00 krad terjadi penurunanpanjangtunasyang tmnbuh berturut-turut sebesar2,86 cm, 2,83 cm dan 2,08 cm masing-masingpada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of Tuscany. lni terjadijuga penunmanpatljangtunasyang tumbullpada dosis 7,50 krad berturut-turutsebesar1,73 CIn,1,78 cm datI 1,76 cnl masing-masingpada varietasEmprit dari Peinalang, Pasuruall datI varietas Grand Duke of Tuscany.Demikianjuga padadosis 10,00krad panjang tunas yang tmnbuh hanya pada varietas Emprit dari Pasuruansebanyak1,23 cm sedangkanvarietasEmprit dari Pemalang datI varietas Grand Duke of Tuscany sebesar 0,00 cm. varietas Emprit dari Pasuruan1,23 cm, varietas Grand Duke of Tuscany0,00 cm. Hasil analisis sidik ragatn juga menunjukkan tidak ada pengaruhvarietas terhadapjUmlall setekyang tumbuh sebanyak 1,75,jUllllah daun setiap setek0,98,jumlah tunas yang tmnbuh 2,77 dan panjang tunas 5,04 dan juga menunjukkan tidak ada interaksi antara dosis irradiasi dan varietas terlk'Idapjumlah setek yang tumbuh 1,38, jumlah dalm setiap setek 1,15, jumlah tunasyang tUlllbuh2,26 danpanjangtunas3,64cm. Data pengamatanpengaruh irradiasi terhadap jum1ahsetekyang tmnbuhdanjumlah d:'Iunsetiapsetek disajikan pada tabe1 2. Dari tabe1 tersebut t:'1Illpak ballwa persentasejumlah setekyang tumbull tertinggi dari ketiga varietas adaiall setekyang iiradiasi dengan dosis 0,00 krad (kontrol), 2,50 krad, 7,50 dan 10,00 krad. JmIuah setek yang tmnbull pada 0,00 krad (kontro1) berturut-turut sebesar 86,670/0,91,13%datI 95,33% masing-masing pada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruatl dan varietas Grand Duke of Tuscany.Kemudian yang diikuti setekyatlg diiradiasi dengaII dosis 2,50 krad jmnlall setek yang tumbull berturut-turut sebesar pada 57,80%, 55,33% dan 63,53% masing-inasing pada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruatl d:'ll1 varietas Grand Duke of
Tuscany. Pada dosis 5,00 krad terjadi penunman jumlah setek yang tumbuh berturut-tumt sebesar 53.13%, 52,20% daD 59,53% masing-masingpada varietas Emprit daTi Pemalang,Pasuruandan varietas Grand Duke of Tuscany. Sedangkandosis 7,50 krad juga terjadi penurunanjumlah setek yang tumbuh bertumt-tumt sebesar40,20%, 48,87 % dan varietas GrandDuke of Tuscany51,13%. Demikianjuga terjadi pada dosis 10,00 krad penunmanjumlah setek yang tmnbuh llaDya pacta varietas Emprit dari Pasuruan sebanyak 8,67% sedangkan varietas Emprit dari PemalangdanvarietasGrandDuke of Tuscanymasingmasing sebesar 0,00%. Ini menunjukkan bahwa persentase jumlah setekyang tumbuh menurunsesuai dengan meningkatnyadosis irradiasi yang diberikan. Jumlah setekyang tumbuh dari setek yang diiradiasi dengandosis2,50 krad bertumt-tumt sebesar57,80 %, 55,33 % dan 63,53 %. Dosis 5,00 krad jumlah setek yang tumbuh bertumt-tumt sebesar53,13 %, 52,20 % daD 59,53%masing-masingpada varietas Emprit daTi Pemalang, Pasuman dan varietas Grand Duke of Tuscanyberbeda nyata dengan yang tidak diiradiasi untuk ketiga varietas. Untuk varietas Emprit dari PemalangdanvarietasEmprit dari Pasuruan,setekyang diiradiasi dengan dosis 7,50 krad jumlah setek yang tumbuh berturut-tumt sebesar40,20 % dan 48,87 % tidak berbedadengandosis5,00kradjumlah setekyang tumbuhdenganpersentasesebesar53,13%dan 52,200/0, tetapiberbedadengandosis2,5 kradjumlah setekyang tumbull sebesar57,80 % dan 55,33 % untuk masingmasing dosis 0,00 krad (kontrol) jumlah setek yang tumbuhsebesar86,67% daD91,13%. Namundemikian untuk varietas Grand Duke of Tuscany setek yang diirradiasi dengan dosis 7,50 krad pada setek yang tmnbuhsebanyak51,13 %, jumlah setekyang tumbuh tidak berbedadengandosis5,00 krad yaitu 59,53 % dan 2,50kradjumlah setekyang tumbuhsebanyak63,530/0, akan tetapi berbeda nyata hila dibandingkan dengan yang tidak diirradiasi (dosis 0,00 krad denganjumlah setekyang tumbuh sebanyak95,33 %). Pada varietas Emprit dari Pasuruanjumlah setek, yang diirradiasi dengan dosis 10,00 krad masih dapat tumbuh yaitu sebanyak8,67%, sedangvarietasEmprit dari Pemalang daDvarietasGrandDuke of Tuscanytidak tumbuh. Hal ini disebabkansetek yang digunakan pacta varietas Emprit dari Pasuruanberasaldari batangtua (pangkal), sedangpadavarietasEmprit daTiPemalangdan Grand Duke of Tuscanyberasaldari batangtengah.Berdasar pada d.:'lta jumlah setekyang tumbuhtampaknyadosis 2,50 krad jumlah setek yang tumbuh berturut-tumt sebesar57,80 %, 63,53 % dan dosis 5,00 krad setek yang tumbuh masing-masing53,13 % dan 59,53 % masing-masing untuk dosis7,50 krad jumlah setekyang tumbuhlnasing-maslllg40,2%dan 51,13 % mempakan dosisyang optimal untuk irradiasisetekmelati. SelanjutnyadaTi label 2 menunjukkan bahwa jumlall daUll setiap setek tertinggi dari ketiga varietas adalall setekyang tidak diirradiasi, kemudian diikuti dengaIl setek yang diirradisi dengan dosis 2,50 krad jumlall daUllsetiapsetekbertumt-turt sebesar3,87, 3,67 daD 3,67 lnasing-masingpada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of 275
RisalahPeltemuanIlmiahPerJeIi(jandan Pengembangan AplikasilsolopdanRadiasi,2tXJl
Tuscany. Dosis 5,00 krad jumlah daun setiap setek turut sebesar0,83, 0,97 clan0,98 masing-masingpada varietas Emprit dari Pemalang,Pasuruandan varietas berturut-turt sebesar3,67,3,53 dan 3,47 masing-masing pada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruan dan Grand duke of Tuscany. Pada dosis 7,50 krad juga varietas Grnnd Duke of Tuscany. Pada dosis 7,50 krad terjadi penurunanjumlah tunasyang tumbuh berturutturut sebesar0,76, 0,96 dan 0,76 masing-masingpada terjadi penurunan jumlah daun setiap setekltlakin sedikit yang tumbuh berturut-turut sebesar2,33 0/0,2,66 varietas Emprit dari Pemalang,Pasuruandan varietas dan 2,33 masing-masing pada varietas Emprit dari Grand Duke of Tuscany. Demikian juga pada dosis Pemalang, Pasuroan dan vNietas Grand Duke of 10,00 krad jumlah tunas yang tumbuh hanya terjadi pada -varietas Emprit dari Pasuruan sebanyak 0,28 Tuscany. Demikian pada dosis:.lO,OOkradjumlah daun setiap setek yang tumbuh hanya pada varietas Emprit sedangkanvarietasEmprit dari Pemalangdan varietas Grand Duke of Tuscany banyak yang tidak tumbuh dari Pasuroan sebanyak 0,33 sed411gkanvarietas Emprit sebanyak0,00. Ini menunjukkanjumlah tunas yang dari Pemalang daD varietas Gralld Duke of Tuscany tumbuh menurun sesuai dengan meningkatnyadosis tidak tumbuh jumlah daun setiapsetek sebanyak 0,00. irradiasiyangdiberikan. Meskipundalam analisissidik Tampaknya setiap daun setiap setek daTi ketiga varietas ragam gabungan, dosis irradiasi tidak berpengaruh menurun sesuai dengan meningkatnya dosis irradiasi nyata terhadapjumlah tunasyang tumbuh, akan tetapi yang diberikan seperti yang terjadi pada jUlnlah setek dalamanalisisterpisahmenunjukkanadanyaperbedaan yang tumbuh. Meskipun dalam analisis sidik ragaIn yang nyata antaradosis yang diberikan jumlah setek gabungan, dosis irradiasi tidak berpengaruh nyata yang tumbuh. Hal ini disebabkanmakin tinggi dosis terhadap jumlah daun setiap setek, tetapi da1amanalisis yang diberikanjumlah setekyang tumbuhmakin sedikit terpisah menunjukkan ada perbedaaIl yang nyata antara seh:.gga menyebabkanjumlah tunas yang tumbl1tl dosis yang diberikan terlmdap jUlnlah daun setek. Hal makiD sedikito Dari ketiga varietas yang diiradiasl,' ini disebabkan makin tinggi dosis yang diberikan jumlah tunas yang tumbuh dari setek yang diirradiasi jumlah setek yang tumbuh makin sedikit sehingga dengandosis2,50 krad berturut-turutsebesar0,93,0,98 menyebabkan jumlall daun setiap setek makin sedikit. dan 1,04 masing-masingpada varietas Emprit dari Dari ketiga varietas yang dirradiasi, jumlah daun setiap Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of setek dari setek yang diirradiasi pada masing-masing Tuscany. Dosis 5,00 krad terjadi penurunanjumlah dosis 2,50 sebesar 3,87, 3,67 dan 3,67 pada ketiga tunasyang tumbuhberturut-turutsebesar0,83, 0,97 dan varietas yaitu varetas Emprit dari Pemalang, Pasuruan 0,98. Ini juga terjadi pada dosis 7,50 krad penurunan daD varietas Grand Duke of Tuscany. Sedangkandosis jumlah tunasyang tumbuh berturut-turutsebesar0,76, 5,00. Jumlah daun setiap setek berturut-turt sebesar 0,96 dan 0,76 masing-masingpadavarietasEmprit dari 3,67, 3,53 daD 3,47 masing-masing pada varietas Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of Emprit dari Pemalang, Pasuruan daD varietas Grand Tu~cany tidak berbeda,akan tetapi berbedanyatajika Duke of Tuscany, tidak berbeda nyata jika dib!mding dengan dosis 0,00 krad (tidak diirradiasi) dibandingkan dengan dosis 0,00 krad atau kontrol pada varietas Emprit dari Pemalangsebanyak 1,36, berturut-tUflIt sebesar 4,67, 4,42 dan 4,33 masingvarie~, Emprit dari Pasuruan1,47dan varietasGrand masing pada varietas Emprit daTi Pemalang, Pasuruan Duke If Tuscany 1,57. Untuk varietas Emprit dari dan varietas Grnnd Duke of Tuscany, akan tetapi Pasuruan,setek yang diirradiasi dengan dosis 10,00 berbeda nyata jika dibandingkan dengan dosis 7,50 krad krad jutruah tunasyang tumbuh sebanyak0,28 maka berturut-turut sebesar 2,33, 2,66 dan 2,33 masingjumlah fimas yang tumbuh berbeda nyata jika masing pada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruan dibandingkandengandosis7,50 kradjumlah tlmasyang daIl varietas Grand Duke of Tuscany. Untuk varietas tumbull sebanyak0,96, dosis 5,00 krad jumlah tunas Emprit dari Pasuruan, jUlnlah daUll setiap setek daTi yang tumbuh sebanyak0,97, dosis 2,50 krad jumlah setek yang diirradiasi pada dosis 10,00 krad jumlah tunasyang tuInbuhsebanyak0,98 dan dosis 0,00 krad daun setiap setek sebanyak 0,33 berbeda nyata jika jUmlall tunasyang tumbuhsebanyak1,47. dibandingkan dengan dosis 7,50 krad jumlah daun Selanjutnyadari tabel 4 menunjukkan bahwa setiap setek sebanyak 2,66, dosis 5,00 kradjumlah daun.., setiap setek sebanyak 3,53, dosis 2,5 krad jumlah daun... panjangtunastertinggi dari ketiga varietasadalahsetek setiap setek sebanyak 3,67 daDdosis 0,00 krad (kontrol) .,.''0 yang diirradiasi dengan dosis 0,00 krad (kontrol),:; jUlnlall daun setiap setek sebanyak 4,42. Data pengaInataIl pengaruh irradiasi terhadap jumlah tunas yang tumbuh daD panjang tunas disajikan pada label 4. Dari label tersebut tampak jumlah tunas tertinggi dari ketiga varietas adalah setek yang diirradiasi dengan dosis 0,00 krad (kontrol), 2,50 krad, 5,00 krad, 7,50 krad dan 10,00 krad. Jumlah tunas yang tUIftbuh pada dosis 0,00 (kontrol) berturut-turut sebesar 1,36, 1,47 dan 1,57 masing-masins pada varietas Emprit dari Pemalang, Pasuroan dan varietas Grand Duke of Tuscany, kemudian diikuti dengan setek yang diiradiasi dengan dosis 2,50 krad jumlah tunas yang tumbuh berturut-turut sebesar 0,93, 0,98 daD 1,04. Dosis 5,00 kradjumlall tunas yang tumbullterjadi penuruanberturt-
216
2,50krad,50,00krad,7,50krad dan 10,00krad. Panjang
tunas yang tumbuh pada dosis 0,00 atau kontrol berturut-turut sebesar3,47 cm, 3,67cm dan 3,84 cm masing-masing varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of Tuscany, kemudiandiikuti dengansetekyang diirradiasi dengan dosis 2,50 krad panjang tunas berturut-turut sebesar 2,96 cm, 2,97 cm dan 2,48 cm. Sedangkandosis 5,00 krad panjang tunas yang tumbuh terjadi penurunan berturut-turut sebesar2,86 Cffi, 2,83 cm dan 2,08 masing-masing varietas Emprit dari Pemalang, Pasuruan dan varietas Grand Duke of Tuscany0 Demikian pada dosis 7,50 krad terjadi penurunan panjangtunas berturut-turutsebesar1,73 cm, 1,78 cm
Risalah Pettemuan Ilmiah Pene/ltian dan PengembanganAplikasi Isolop dan Radiasi, 200 i
datI 1,76 Cln lnasing-lnasing varietas Emprit dati Pemalang, Pasuruall dan varietas Grand Duke of Tuscany. Sedangkanpactadosis 10,00 krad panjang tUllas hanya terjadi pacta pacta varietas Emprit dari Pasuruan 1,23 cm dan pacta varietas Emprit dari Pemalangdan varietasGrandDuke of Tuscanypanjang tunas tidak actahanya 0,00 cm. Tampaknyapanjang tunas dari ketiga varietas yang diiradiasi menurun sesuai dengan meningkatnya dosis irradiasi yang diberikan sepertiyang terjadi pactajumlah setekyang tumbuh. MeskipUll dalam analisis sidik ragam gabUllgan, dosis irradiasi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang hmas, akan tetapi dalam analisis terpisahmenUlljukkanad:'lperbedaanyang nyataantara dosis yang diberikan terIk'ldappanjang tunas. Hal ini disebabkanmakin tinggi dosis Yallg diberikanjUlnlall setek yang tumbuh makin sedikit sehingga menyebabkanpanjang tUllas rata-rata makin sedikit. Dari ketiga varietasYallg diirradiasi,panjangtunasdati setek yang diirradiasi dengalldosis 2,50 krad panjang tunas pacta varietas Emprit dari Pelnalang sebanyak 2,96 cm, varietasEmprit dari Pasuruansebanyak2,97 cm dan varietasGrand Duke of Tuscanysebanyak2,48 cm daD dosis 5,00 krad panjangtUllas yang tUlnbuII berturut-turut sebesar 2,86 cm, 2,83 cm dan 2,08 cm masing masing pactavarietas Emprit dari Pemalang, Pasuruandan varietas Grand Duke of Tuscanytidak berbedanyata,akan tetapiberbedanyatajika dibanding dengan dosis 0,00 krad (kontrol) panjang tunas pacta varietas Emprit dari Pemalang sebanyak 3,47 cm, varietas Emprit dari PasUntc'ln sebanyak3,67 cm dan varietas Grand Duke of Tuscany sebanyak3,84 cm. Dosis 7,50 krad panjang tunas yang tumbuh terjadi penurunanberturut-turut sebesar 1,73, 1,78 dan 1,76 masing-masingpadc'lvarietas Emprit dari Pemalang, Pasuruandan varietas Grand Duke of Tuscany.Untuk varietasEmprit dari Pasuruan,pc'lnjangtunasdaTisetek yang diirradiasi dosis 10,00krad denganpanjangtUllas 1,23 cm tidak berbeda nyata jika dibanding dengan dosis 7,50 krad panjang hmas 1,78 cm, akan tetapi berbedanyata jika dibanding dengandosis 5,00 krad panjangtunas 2,83 cm , dosis 2,5 krad palljang tUllas 2,96 cm daD dosis 0,00 krad (kontrol) panjallg tUllas 3,67cm. Selanjutnya data pengalnatan sifat agronomi galur MV2 varietasEmprit dari Pemalarigdan Pasuruan serta varietas Grand Duke of Tuscany disajikan pacta~
tabel 5. Dari tabel tersebut tampak ballwa sifat agronolni seperti panjang dam\, lebar dam\, bentuk daUIl,wanta daun,tipe bunga dan wanta bunga secara visual tidak ada perbedaanantara galur MY2 basil irradiasi yang tidak diiradiasi. Hal ini mungkin disebabkansetek yang diiradiasi jumlah populasinya kurang banyak dan MV2 sudah tidak terlihat adanya kerusakanfisiologis .Kerusakan fisiologis terlihat pada tanamanMYI yang ditunjukan pada pengamanatan yangdisajikanpadatabel2 dan tabel4.
KESIMPULAN Dari basil penelitian ini dapat disimpulkan sebagaiberikut : 1. Dosis irradiasi berpengaruhterhadappertumbuhan setek dan dapat menunmkanjumlall setek yang tumbuh dari varietas Emprit dari Pemalang dan PasuruansertavarietasGrandDuke of Tuscany. 2. Dosis irradiasi optiIllal pada varietas Emprit dari PemalangdaDPasuruandan varietasGrandDuke of Tuscanyadalahdosis2,50 -7,50 krad 3. PengaIllatanpactagenerasiMV2 dari setek melati yang diirradiasi dengan dosis 2,50 -7,50 krad belum terlibat adanya peningkatanatau perubahan sifatagronomi. DAFTAR PUSTAKA Anonimus, Bunga melati sebagai puspa bangsa, WartaLitbang Prtanian,PuslitbangHortikultura. (XVII), 3,(1995),9-12p. 2. Anonimus, Prospekdan kendala Agribisnis Bunga Melati. , 2 Januari 1996. 3. Gupta,G.N. andG. Chandra,EconomicBotany, (2), (1957),178-181p. 4. Nazarndin, Seri komoditi ekspor pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Penebar swadaya.Jakarta(1993),132 p. 5. Luqman, Ekspor bunga melati tetap memiliki prospek.Bina swadaya.Jakarta(1991), 10p.
277
RisalahPeltemuanIlmiahPenelifiaildanPengembangan AplikasiIsofopdanRadiasi2001
Tabel I. Afutlisis sidik ragmll pengamh irradiasi daD varietas melati terhadap jUmlah daun selia., setek pada umur 3 bulan setelah tananl.
Keterangan: *) berbedaoyatapadaP=O,OO5 os=tidak berbedaoyatapadaP=O,O5
Tabel2. Pengarullirradiaasiterhadapjwnlah setekyangtwnbuhdanjumlah daunsetiapsetekpada3 varietas melati yaitu varietasEmprit dari Pemalang,varietas Emprit dari PasuruandaIl GrandDuke of Tuscanypadaumur 3 bulan setelahtanam
Dosis lradiasi 0.00 krad 2.50 krad 5.00 krad 7.50 krad 10.00 krad
KK (%)
Jumlahdaunsetiapsetek
Jumlah setekyang tumbuh (%)
--
A
B
A
C
86,67a 57,80 b 53,13 bc 40,20 c 0,00
91,13a 55,33b 52,20bc 48,87c 8,67d
95,33a 63,53b 59,53b
3,82
4,35
4,21
51,13 b 000 ,
4,67a 3,87ab 3,67ab 2,66c
~
5,26
B 4,42 a 3,67ab 3,53 ab 2,66c
~
6,68
C 4,33 a 3,67ab 3,47ab 2,33 c
~
2,94
Keterangan: A = VarietasEmprit dari Pemalang B = VarietasEmprit Pasuruan C = varietasGrandDuke of Tuscany. Angka padakolomyang smnadiikuti hurufkecil sarnamenunjukkantidak adabedapadaP=O,O5
Tabel3. Analisis sidik ragampengaruhirradiasidan varietasmelati terhadapjumlah tWlas dan panjangtunassetiapsetekpadaumur 3 bulansetelahtanam
Keterangan: ns = tidak berbedanyatapadaP = 0,05.
278
Risa/ahPer/eml/an//miahPeneliliandan Pengembangan Ap/ikasi/solopdanRadiaSl; 200 1
Tabel4. pengarull Irradasi terhadapjumlah tunas daD panjangtunaspada 3 varietas melati yaitu Emprit dari Pemalang,Pasuruandan GrandDuke of Tuscanypada umur 3 bulan setelah tanam.
0,00 krad 2,50 krad 5,00 krad 7,50 krad 10,00 krad
KK (%)
PanjangTunas(cm)
JumlahTunas
Dosis lradiasi
A
B
C
A
B
c
1,36a 0,93 b 0,83b 0,76b
1,47a O,98b O,97b O,96b
1.,57 a
3,47a 2,96b 2,86b 1,73c
3,67a 2,97b 2,83 b 1,78c
3,84a 2,48b 2,O8b 1,76c
~
~
~
I,O4b
O,98b O,76b
~
~
8,52
4,86
5,29
7,59
6,14
~ 6,42
Keterangan: A = VarietasEmprit dari Petnalang B = VarietasEmprit Pasuruan C = VarietasGrandDuke of Tuscany Angka Pada kolom yang sarnayang diikuti huruf kecil sarnamenunjukkantidak ada beda pada P = 0,05
Tabel 5. pengamatansifat agronomigalurMV2 varietasEmprit dari PemalangdanPasuruandan varietasGrandDuke of Tuscany
Varietas/ Dosisiradiasi
Panjang Daun
Lebar daUD
(cm)
(cm)
Bentuk daun
Wama Daun
Bunga
Wama Bunga
Oval
Hijau Hijau Hijau Hijau
Single Single Single Single
Putih Putih Putih Putih
Hijau Hijau Hijau Hijau
Single Single Single Single
Putih Putih Putih Putih
Oval
Hijau
Tumpuk Tumpuk Tumpuk Tumpuk
Putih
Oval
Hijau Hijau Hijau
Tipe
A. Pemalang 0,00 krad 2,50 krad 5,00 krad 7,50 krad
6,5 -9,0
4,8 -6,5 4,7- 6,5 4,5-6,6
6,7 -8,7
4,6 -6,4
Oval Oval Oval
6,5 -8,9
4,7 -6,5
Oval
6,4 -8,8
4,7 -6,6
Oval
6,2 -9,0
4,8-6,3
Oval
6,3 -8,7
4,6 -6,4
Oval
7,5- .90,
67., -7,8 68~ , -7,6 65. , -7,5
Oval Oval
6,8-
9,2
6,6 -8,9
B. Pasuman 0,00 krad 2,50 krad 5,00 krad 7,50 krad C. GrandDuke
of Tuscany 0,00 krad 2,50 krad 5,00 krad 7,50 krad
7,3 - .9,2
7,2- .89, 76. , -87,
6,6 --7,2
Putih Putih Putih
279
R/:sa/ah Pet1emuan
//miah Peneht/an dan Pengembangan
Ap/ikasi /SOlop dan RadiaSl; 2001
DISKUSI ELSJE L. SISWORO
LILIK BARSANTI
1. Tentang umur setek yang digunakaIl apakall seragam? 2. Menurut pengalaman tanaman bunga yang menggwtakan setek, bila setek umur muda cepat twnbull tetapi bunganya sedikit, bila setek tua tumbu1llambattapi bunganyabanyak.
Ukuran panjang setek 15 -20 cm untuk penanaman. Dosis sangat berpengaroh untuk perturnbuhan/sifatagronomi. Ukuran diameter setek tidak kami amati, yang dialnati setek bangkai/cabang tidak terlalutua dan tidak terlalu muda. Jadikami tidak mengmnatimungkin di lnasayang datang(selanjutnya) akan kami arnati.
LILIK HARSANTI INDAH ARASTUTI N.
I. Setekyang digunakanberagamdiambil setekpakai, tengahdan alas. 2. Benar, tetapi yang telah dilakukantidak terlalu tua, tidak terlalu muda.
Bagaimanacara untuk menguatkankeragaman sifat agronomi mengingatsemakintinggi dosis rndiasi semakinmenurunjumlah setekyang tumbuh?
CARKUM
LILIK HARSANTI
Selain pengaruh dosis radiasi, apakah terdapat perbedanbasil dari pengaruhukurall antaralain ukuran panjang setek 15, 20, dan 25 cm (ukuran diameter setek)?
Pengarull radiasilsinar radiasi pacta tanaman dicoba dengan berbagaidosis,jika yang diberi dapat tumbuh dengan baik maka akan dapat dilihat dari LD50. akandidapatdosisoptimum. Semakin tinggi dosis yang diberikan dapat menyebabkankerusakanfisiologis tetapi pacta dosis tertentuakanmendapattanamanyang mati.
280
;:;;;~'7