Peningkatan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan Oleh : Wikanso Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi email:
[email protected] ABSTRAK Pengangguran merupakan masalah serius bagi bangsa Indonesia, menghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Pendidikan mempunyai peran penting, dengan mencetak tenaga terampil, professional dan berwawasan entrepreneur, sehingga para lulusan tidak menjadi job seeker tetapi menjadi job maker. Mindset demikian dapat ditempuh melalui proses pembelajaran yang berbasis kewirausahaan. STKIP PGRI Ngawi merupakan salah satu LPTK di Kabupaten Ngawi yang notabene bertujuan mencetak tenaga kependidikan (guru). Dalam perkembangannya untuk menjadi tenaga kependidikan yang diserap oleh sekolahsekolah memerlukan waktu yang tidak sedikit. Untuk itu perlu diberikan iklim pembelajaran yang bernuansakan entrepreneur, agar mahasiswa dapat memiliki jiwa dan semangat entrepreneur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran berbasis kewirausahaan pada mata kuliah komputer dengan materi desain grafis dalam meningkatkan motivasi berwairausaha bagi para mahasiswa STKIP PGRI Ngawi. Mata kuliah komputer terkandung bermacam-macam kompetensi, salah satunya desain grafis. Pada desain grafis ini dapat disampaikan bermacam-macam keterampilan, diantaranya kartu nama, nota, kuintansi, kartu undangan, logo/stempel dan lain-lain. Namun apabila proses pembelajaran dilakukan secara konvensional, maka mahasiswa hanya akan mendapat keterampilan yang kurang bermanfaat. Akan tetapi bila dilakukan dengan praktek nyata menghasilkan produk, misalnya stempel, maka akan menjadi lain ceritanya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek pembelajaran berbasis kewirausahaan ini dalam meningkatkan motivasi berwirausaha di kalangan mahasiswa. Manfaat yang dapat diambil dari hasil penemuan dalam penelitian ini adalah memberi solusi bagi dosen dalam melaksanakan proses pembelajaran berbasis kewirausahaan pada setiap mata kuliah. Di setiap mata kuliah dapat diselipkan bekal pengetahuan, keetrampilan dan sikap kewirausahaan, untuk memotivasi para mahasiswa menjadi seorang entrepreneur. Dari sisi lain, mahasiswa menjadi lebih antusias dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran berbasis kewirausahaan ini menjadi lebih bermakna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan One Group Pretest Postest Design. Pada desain ini dilakukan pretes untuk mengetahui keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan sehingga Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
88
peneliti dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti sebelum dan sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat dibandingkan atau dilihat perubahannya. Penelitian dilakukan di STKIP PGRI Ngawi dengan subyek mahasiswa program studi pendidikan ekonomi yang menempuh mata kuliah komputer. Untuk mengetahui efektifitas perlakuan pembelajaran berbasis kewirausahaan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha dilakukan analisis kuantitatif dengan statistic inferensial menggunakan teknik Uji-t dibantu dengan program SPSS 17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis kewirausahaan efektif dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Sebelum perlakuan rata-rata motivasi berwirausaha diperoleh nilai 49,14 dan setelah dilakukan pembelajaran berbasis kewirausahaan terjadi peningkatan sebesar 25,68% dengan diperoleh nilai rata-rata motivasi berwirausaha sebesar 72,25. Dari uji t diperoleh t hitung sebesar 25,380 dengan p value 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa terjadi peningkatan secara nyata motivasi berwirausaha. Terjadinya peningkatan motivasi berwirausaha ini merupakan indicator keberhasilan dalam proses pembelajaran berbasis kewirausahaan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan pembelajaran berbasis kewirausahaan dirasa perlu untuk diterapkan pada mata kuliah-mata kuliah yang lain, bahkan dalam kegiatan ekstra kurikuler agar motivasi berwirausaha semakin melekat dalam diri mahasiswa. Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha.
pengangguran. Jumlah angkatan kerja
PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat seiring dengan derasnya arus globalisasi,
membawa
konsekuensi
logis bagi dunia pendidikan untuk menyelaraskan, menyimbangkan, generasi
muda
menyerasikan dengan yang
dan
mencetak
handal
dan
berkualitas yang benar-benar menjadi output
yang siap
bersaing
dalam
dihadapkan
sisi
lain dengan
Indonesia pada Februari
2013
mencapai 121,2 juta orang, bertambah sebanyak 3,1 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2012 sebanyak 118,1
juta
Pengangguran Indonesia mencapai
orang. Terbuka
pada 5,92
Tingkat (TPT)
Februari persen,
di
2013
mengalami
penurunan dibanding TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen dan TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen. (
menghadapi persaingan global. Di
di
Negara
kita
Sumber : BPS, 2013)
masalah
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
89
Kondisi ini diperparah dengan di
industri, maupun masyarakat. Berbagai
Boediono
upaya dilakukan untuk meningkatkan
minimnya
jumlah
entrepreneur
Indonesia.
Lebih
lanjut
menjelaskan
jumlah
pemerintah, dunia pendidikan, dunia
pengusaha
di
jiwa
terutama
entrepreneurship
Indonesia masih tertinggal dibanding
merubah mindset para pemuda yang
negara lain. Bahkan jumlahnya masih
selama ini hanya berminat sebagai
tertinggal dibanding Malaysia. "Dari
pencari kerja (job seeker) apabila kelak
survey entreprenur Bank Dunia di
menyelesaikan kuliah mereka. Hal ini
2008, jumlah pengusaha di Indonesia
merupakan tantangan bagi perguruan
tertinggal dari negara lain, bahkan
tinggi
Malaysia,"
lulusan.
kata
memberikan
Boediono
sambutan
saat
sebagai
lembaga
penghasil
Kondisi ini dapat atasi jika kita
Global
Entrepreneurship Week di Gedung
berusaha
Bank
pekerjaan. Untuk itu semua masyarakat
Indonesia
Jakarta,
Senin
menciptakan
lapangan
khususnya kalangan mahasiswa yang
(12/11/2012). Menurut
Boediono,
jumlah
memiliki kreatifitas dan bekal ilmu
pengusaha di Indonesia hanya sekitar
yang telah diperolehnya, sebaiknya
1,56
memiliki
persen
dari
Indonesia.
total
penduduk
Sementara
jumlah
mindset
untuk
menjadi
entrepreneur daripada mengandalkan
pengusaha di Malaysia sudah mencapai
ijazah
maupun
4 persen dari total penduduknya. Di sisi
untuk
mencari
lain, jumlah pengusaha di Thailand
menciptakan
sudah mencapai 4,1 persen dari total
sendiri.
penduduknya.
jumlah
pembelajaran di perguruan tinggi sudah
sudah
semestinya berorientasi kewirausahaan
mencapai 7,2 persen dari total jumlah
(pembelajaran berbasis kewirausahaan
penduduknya.
).
pengusaha
Bahkan di
Singapura
(Kompas.com,
2012/11/12)
akademiknya
pekerjaan,
lapangan karena
bukan
pekerjaan itu
proses
Mata kuliah komputer merupakan
Fenomena rendahnya motivasi berwirausaha
Oleh
gelar
dewasa
ini
mata kuliah wajib bagi mahasiswa pada
menjadi
semua program studi di STKIP PGRI
pemikiran serius berbagai pihak, baik
Ngawi. Kompetensi dalam mata kuliah
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
90
tersebut berorientasi life skill, yang
dikalangan mahasiswa yang nantinya
sangat bermanfaat dalam berwirausaha.
bisa
Desain grafis merupakan salah satu
mahasiswa
kompetensi
berwirausaha.
yang
harus
dikuasai
memberikan
keberanian
untuk
pada
mencoba
mahasiswa. Melalui kompetensi ini, banyak segi-segi yang bisa ditekuni
METODE PENELITIAN Sesuai dengan sifat dari variabel
dalam berwirausaha, seperti : digital letter,
penelitian ini, maka metode yang
desain
digunakan
model,desain stempel, undangan dan
penelitian
ini
lain-lain.
eksperimen
dengan
printing,
advertishing,
percetakan,
sablon,
Melalui pembelajaran komputer
untuk
melaksanakan adalah desain
memakai
suasana
subjek dan memakai
bernuansakan
yang
entrepreneur,
dengan
pretes-
postes grup kontrol subjek random,
ini, mahasiswa dikondisikan dengan pembelajaran
metode
randomisasi
postes.
Dalam
penentuan pretes serta
eksperimen
ini
kata lain pendekatan pembelajaran
dilakukan manipulasi terhadap variable
berbasis kewirausahaan. Pembelajaran
pembelajaran komputer, yaitu dengan
bersifat aplikatif, artinya pemguasaan
memberikan
kompetensi
penerapan
langsung
diorientasikan
perlakuan langsung
dari
materi
segi-segi usaha, seperti pembuatan
pembelajaran
stempel, spanduk, pamphlet, sablon,
Penelitian
undangan dan sebagainya. Dengan
menggunakan desain pra eksperimen
pembelajaran berbasis kewirausahaan
dengan
akan
design seperti berikut :
memberikan
atmosfir
baru
dalam
berupa
ini
one
berwirausaha.
dilakukan
group
dengan
pretest-posttest
Tabel 1 : One Group Pretest-Postest Design SUBYEK
PRETEST
PERLAKUAN
POSTTEST
1 KELOMPOK
0
X
0
Prosedur desain penelitian ini
subjek (pretest), b) subjek diberi
adalah : a) dilakukan pengukuran
perlakuan untuk jangka waktu tertentu
variable tergantung dari satu kelompok
(exposure), c) dilakukan pengukuran
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
91
kedua
(posttest)
terhadap
variable
tergantung, dan d) hasil pengukuran prestest
dibandingan
dengan
hasil
tentang
ini
berwirausaha
para mahasiswa. 2. Tes
pengukuran posttes. Penelitian
motivasi
Tes merupakan alat atau dilakukan
pada
prosedur yang digunakan untuk
mahasiswa STKIP PGRI Ngawi yang
mengetahui atau mengukur sesuatu
menempuh mata kuliah komputer pada
dalam suasana, dengan cara dan
program studi pendidikan Ekonomi
aturan-aturan
yang
sudah
dalam
ditentukan. Tes hasil belajar adalah
dengan
sekelompok pertanyaan atau tugas-
menggunakan alat atau instrument.
tugas yang harus dijawab atau
Adapun instrument yang digunakan
diselesaikan
dalam keperluan penggalian data dalam
dengan tujuan untuk mengukur
penelitian ini adalah :
kemajuan belajar siswa. Jenis tes
Data
yang
penelitian
diperlukan
ini
digali
oleh
mahasiswa
yang digunakan dalam penelitian
1. Angket Winarno Surakhmad ( 2005 : 140) menyatakan “Angket adalah pertanyaan-pertanyaan
yang
disusun secara tertulis bisaanya merupakan suatu daftar pertanyaan
ini adalah tes tertulis dan tes perbuatan (praktek). Tes tertulis untuk
sedang perbuatan untuk mengukur kompetensi praktik dalam materi
untuk dalam
yang
penelitian
termasuk
digunakan ini
angket
sehingga
tidak
jawabannya, memungkinkan
adanya jawaban selain yang sudah disediakan.
Angket
data
tentang
prestasi akademik mahasiswa. Analisis
berstruktur,
alternatif
menggali
adalah
dimana setiap pertanyaan sudah tersedia
kognitif/teori,
desain grafis. Teknik ini digunakan
yang disebut koesioner”. Angket
mengukur
di
sini
digunakan untuk menggali data
digunakan
data
yang
adalah
analisis
kuantitatif dengan Uji-t menguji dua
kelompok
kelompok Analisis dilakukan
data
sampel, data
dari dua
dalam dengan
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
satu
waktu.
penelitian cara 92
membandingkan
data
sebelum
Untuk
pengujian
hipotesis,
dengan data sesudah dari satu
selanjutnya nilai t hitung di atas
kelompok
atau
dibandingkan dengan nilai dari tabel
membandingkan data antar waktu
distribusi t (t tabel). Penentuan nilai t
dari satu kelompok sampel, maka
tabel didasarkan pada taraf signifikansi
dilakukan
a = 0,05 dan dk = n-1.
sampel,
pengujian
hipotesis
komparasi dengan uji-t sebagai
Kriteria pengujian hipótesis:
berikut: Hipotesis: H0 : μA = μB
Tolak H0, jika t hitung > t tabel atau Terima H0, jika t hitung < t tabel.
H1 : μA > μB μA = rerata data sesudah treatment μB = rerata data sebelum treatment Rumus yang digunakan:
HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan utama penelitian
ini
adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan
pembelajaran
berbasis
kewirausahaan dalam meningkatkan motivasi berwirausaha. Motivasi berwirausaha dalam penelitian ini dilihat dari 7 (tujuh) indicator, yaitu
Keterangan: di = selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari tiap subjek
: The desire for
heigher income ( keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi ), The desire for a more satisfying career ( keinginan untuk
(i) Md = Rerata dari gain (d) xd = deviasi skor gain terhadap reratanya (xd = di – Md) d x = kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya n = banyaknya sampel (subjek penelitian).
memilih karir yang memuaskan ), The desire to be self – directed ( keinginan untuk menjadi pribadi yang mandiri ), The desire for the prestige that comes to being a business owner ( keinginan untuk mendapatkan prestise dengan menjadi pemilik usaha sendiri ), The
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
93
desire to run with a new idea or
memberikan
kontribusi
bagi
concept ( keinginan untuk menjalankan
kemanusiaan atau untuk sebab-sebab
ide atau konsep baru ), The desire to
spesifik ). Untuk mengetahui peningkatan
build long – term wealth ( keinginan
motivasi
berwirausaha
dengan
jangka panjang ), The desire to make a
penerapan
pembelajaran
berbasis
contribution to humanity or to a
kewirausahaan ini dapat dilihat pada
untuk
merencanakan
specific
cause
(
kesejahteraan
keinginan
untuk
table sebagai berikut :
Tabel 2 Motivasi berwirausaha sebelum dan sesudah perlakuan Interval
Sebelum perlakuan
Kategori
Sesudah perlakuan
Frekuensi
Persentase
Frekuensi
Persentase
75,7 – 90,0
Sangat Tinggi
0
0%
5
17,85 %
61,3 – 75,6
Tinggi
2
7,1 %
20
71,43 %
46,9 – 61,2
Cukup Tinggi
9
32,1 %
3
10,7 %
32,5 – 46,8
Rendah
15
53,57 %
0
0%
18,0 -32,4
Sangat Rendah
2
7,1 %
0
0%
Dari table 2 tersebut terlihat
17,85 % termasuk kategori sangat
bahwa motivasi berwirausaha sebelum
tinggi,
perlakuan
cukup tinggi sedang kategori rendah
pembelajaran
berbasis
kewirausahaan sebesar 7,1% termasuk
71,43 % tinggi dan 10,7 %
maupun sangat rendah tidak ada.
kategori tinggi, 32,1% cukup tinggi,
Untuk mengetahui lebih lanjut
53,57 % termasuk rendah dan 7,1 %
adanya
termasuk
dikemukakan
sangat
rendah.
Setelah
perlakuan terjadi perubahan, dimana
perubahan dalam
tersebut table
sebagai
berikut :
Tabel 3 Uji peningkatan motivasi berwirausaha Kondisi Sebelum Sesudah
Mean 49,14 72,25
Peningkatan 23,11 (25,68%)
thitung
dk
P
Keterangan
25,380
27
0,000
Signifikan
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
94
Dari table 3 di atas terlihat rata-
peningkatan yang signifikan motivasi
rata motivasi berwirausaha sebelum
berwirausaha
perlakuan sebesar 49,14 dan setelah
pembelajaran berbasis kewirausahaan.
perlakuan sebesar 72,25, mengalami peningkatan
rata-rata
23,11
atau
sebesar 25,68%. Dari uji t diperoleh thitung sebesar 25,380 0,000
yang
dengan p value
berarti
bahwa
Untuk
setelah
mengetahui
mengikuti
lebih
lanjut
perubahan motivasi berwirausaha dari masing-masing
indicator
disajikan
dalam table berikut :
ada
Tabel 4 Uji Peningkatan Motivasi Berwirausaha dari masing-masing indicator
Rata-rata Aspek Sebelum Sesudah
Peningkatan
thitung
dk
p
Keterangan
The desire for heigher income
9,07
13,11
4,04 (26,93%)
24,235
27
0,000
Signifikan
The desire for a more satisfying career
8,54
12,32
3, 78 (25,20%)
20,139
27
0,000
Signifikan
The desire to be self – directed
7,93
11,93
4,00 (26,66%)
18,330
27
0,000
Signifikan
11,75
3,50 (23,33%)
15,821
27
0,000
Signifikan
8,07
3,21 (32,1%)
17,778
27
0,000
Signifikan
The desire for the prestige that comes to being a business owner The desire to run with a new idea or concept
8,25
4,86
The desire to build long – term wealth
5,36
7,68
2,32 (23,2%)
13,575
27
0,000
Signifikan
The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause
5,14
7,39
2,25 (22,5%)
10,420
27
0,000
Signifikan
Dari table 4 di atas nampak bahwa peningkatan tertinggi terjadi pada aspek The desire to run with a new idea or concept yaitu sebesar
contribution to humanity or to a specific cause yaitu sebesar 22,5%. Selain peningkatan motivasi berwirausaha tersebut, maka dalam
32,15 dan perubahan terendah terjadi
penelitian ini dapat pula dikemukakan
pada aspek The desire to make a
peningkatan prestasi belajar mahasiswa
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
95
dalam mata kuliah komputer dengan
dapat dikemukakan dalam table
materi desain grafis. Adapaun hasil
berikut:
analisis prestasi belajar mahasiswa Tabel 5 Peningkatan prestasi belajar mahasiswa dengan pembelajaran berbasis kewirausahaan Nilai Rata-rata
Desain Grafis
Peningkatan
Sebelum
Sesudah
Teori
57
88
31
Praktek
51
85
34
Dari table 5 di atas terlihat bahwa baik
berarti
teori
secara nyata motivasi berwirausaha.
maupun
praktek
dalam
bahwa
terjadi
peningkatan
pembelajaran berbasis kewirausahaan
Terjadinya
peningkatan
motivasi
ini terjadi peningkatan yang signifikan,
berwirausaha ini merupakan indicator
yaitu dalam teori terjadi peningkatan
keberhasilan
rata-rata sebesar 31 dan praktek rata-
pembelajaran berbasis kewirausahaan.
rata sebesar 34.
Hal demikian sesuai dengan Sardiman
dalam
proses
menunjukkan
(2005:85) yang menyatakan fungsi
pembelajaran
motivasi, Mendorong manusia untuk
berbasis kewirausahaan efektif dalam
berbuat, jadi sebagai penggerak atau
meningkatkan motivasi berwirausaha.
motor
Sebelum perlakuan rata-rata motivasi
menentukan
berwirausaha diperoleh nilai
kearah tujuan yang hendak dicapai dan
Hasil bahwa
penelitian penerapan
49,14
yang
melepaskan arah
perbuatan,
yaitu
dan setelah dilakukan pembelajaran
menyeleksi
berbasis
terjadai
menentukan perbuatan-perbuatan apa
peningkatan sebesar 25,68 % dengan
yang harus dikerjakan yang serasi guna
diperoleh
motivasi
mencapai tujuan dengan menyisihkan
berwirausaha sebesar 72,25. Dari uji t
tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat
diperoleh t
bagi tujuan tersebut.
kewirausahaan
nilai
hitung
rata-rata
sebesar
25,380
perbuatan
energi,
yakni
dengan p value 0,000 < 0,05. Hal ini
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
96
Adanya peningkatan motivasi berwirausaha dampak
dari
praktek.
Hal
demikian
merupakan
mengindikasikan bahwa pembelajaran
pendekatan
berbasis kewirausahaan ini memberi
tersebut
positif
maupun
pembelajaran berbasis kewirausahaan.
pengalaman
Hal
model
mahasiswa dalam menerapkan ilmu
pembelajaran berbasis kewirausahaan
yang dipelajari dengan menghasilkan
merupakan pendekatan pembelajaran
produk.
yang
ini
dikarenakan
dikaitkan
pembelajaran
artinya
demikian ini tentunya menantang bagi
pembelajaran
yang
mahasiswa untuk menekuni baik teori
langsung
nyata,
Kondisi
kepada
kontekstual,
bersifat
pendekatan
langsung
sehingga
dengan di
obyek samping
maupun
praktek,
yang
dapat
bermanfaat dalam bidang entrepreneur.
memberikan pengetahuan, sikap juga keterampilan yang diaplikasikan dalam pembuatan suatu produk. Jadi dengan
PENUTUP Simpulan
pendekatan berbasis kewirausahaan ini
Kesimpulan dari hasil penelitian
para mahasiswa mempelajari langsung
ini adalah bahwa pembelajaran berbasis
proses
produk,
kewirausahaan yang diterapkan pada
menjadi
mata kuliah komputer dengan materi
pembuatan
sehingga
iklim
suatu belajar
kondusif dan menyenangkan. Para
desain
mahasiswa memperoleh pengalaman
meningkatkan motivasi berwirausaha
langsung
nilai
para mahasiswa. Dengan pendekatan
dapat
pembelajaran tersebut para mahasiswa
yang
mempunyai
ekonomis,
dengan
harapan
digunakan
sebagai
bekal
menjadi
Hasil lain menunjukkan bahwa dengan
memperoleh yang
wirausaha.
pembelajaran
berbasis
grafis
secara
signifikan
pengalaman
dikaitkan
dengan
langsung pembuatan
suatu produk yang mempunyai nilai ekonomis.
Hal
ini
membuat
kewirausahaan ini juga efektif dalam
pembelajaran menjadi menarik dan
meningkatkan
bermakna,
prestasi
belajar
sehingga
mahasiswa
mahasiswa. Dalam materi desain grafis
termotivasi untuk berpartisipasi dalam
pada mata kuliah computer terjadi
pembelajaran,
peningkatan
motivasi untuk berwirausaha.
baik
dari
segi
teori
dan
menumbuhkan
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
97
Saran Mahasiswa
sangat
antusias
dalam proses pembelajaran berbasis kewirausahaan ini, sehingga dirasa perlu untuk diterapkan pada mata kuliah-mata
kuliah
yang
lain.
Diperlukan tindak lanjut dari proses pembelajaran berbasis kewirausahaan ini, sehingga tidak hanya kurikuler saja, akan tetapi dapat dikembangkan dalam ekstra kurikuler, agar motivasi peserta
didik
dalam
berwirausaha
semakin melekat. DAFTAR PUSTAKA Handayaningrat, Soewarno. 2009. Azas-azas Organisasi Manajemen. Yogyakarta : BPFE Kemendikas. 2010. Bahan Pelatihan Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pusat Kurikulum Moekijat. 2007. Pengembangan manajemen dan Motivasi. Bandung : Pioner Jaya. Purwanto, Ngalim. 2005. Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya.
Prawirokusumo, Soeharto. 2007. Peranan Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Wirausaha-wirausaha Tangguh, Semarang : PIBIIKOPIN. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Surakhmad, Winarno. 2005. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito. Sukardi.2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara Supriyono. 2005. Sistem Pengendalian manajemen. Yogyakarta : Liberty Suryana.2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis , Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat Wiratmo, Masykur. 2004. Pengantar Kewirausahaan Kerangka Dasar Memasuki Dunia Bisnis, Yogyakarta : BPFE Yusuf, Amir Abadi. 2009. Auditing Pendekatan Terpadu. Bandung : Remaja Karya. Zimmerer, W. Thomas, Norman M. Scarborough. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International Inc.
Media Prestasi Vol. XV No. 2 Desember 2015/ P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
98