PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD N PIRING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Eka Nur Jannah NIM 07108248007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2014 i
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD N PIRING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU" ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diujikan.
11
SURATPERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya.
Yogyakarta, 23 September 2014 Ya
Nur annah NIM.071 08248007
111
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD NPIRING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU" yang disusun oleh Eka Nur Jannah, NIM 07108248007 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 6 Oktober 2014 dan dinyatakan luius.
Tanda Tangan
Nama
~.
;~
Ikhlasul Ardi N.,
Tanggal
P.I. .~! P.~.~I ~ .?I
~ \0 ... »"Ol~
!..--------...; ~ •..
Yogyakarta, 240C12014 '" . Fakultas Tlmu Pendldlkan iversitas Negeri Yogyakarta
...
IV
MOTTO
“Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga kaum itu mengubah keadaan mereka sendiri ” ( Q.S. Ar Ra’d: 11) “Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya” (anonim)
v
PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk: Bapak Sigit Riyanto dan Ibu Wagini tercinta atas semua jasa-jasanya yang tidak akan terbalaskan oleh apapun. Suamiku,
Ayah
Maryadi,
yang
selalu
menyemangatiku.
vi
mendukungku,
mendampingiku,
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD N PIRING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU Oleh Eka Nur Jannah NIM 07108248007 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Piring pada materi bangun datar melalui media papan berpaku. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus tersebut meliputi tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri Piring berjumlah 31 anak terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi. Instrumen-instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan lembar observasi. Validasi instrumen adalah validasi isi materi yang diperoleh dari konsultasi dengan dosen ahli. Data tes hasil belajar Matematika dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan data yang berupa hasil observasi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Kriteria keberhasilan yang dicapai siswa maupun guru dalam penelitian ini dilihat dari adanya perubahan kearah perbaikan dan meningkatnya hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media papan berpaku mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi bangun datar. Hal itu terlihat dari persentase nilai siswa yang mencapai nilai KKM pada materi bangun datar pra tindakan sebesar 19,35% atau sebanyak 6 siswa dan post test I menjadi 61,29% atau sebanyak 19 siswa. Sedangkan pada post test II meningkat menjadi 83,87% atau sebanyak 26 siswa. Indikator keberhasilan sudah tercapai yaitu 75% siswa mempunyai nilai KKM minimal 63. Siswa menunjukkan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir proses pembelajaran. Siswa juga lebih paham karena melakukan pengalaman belajar secara langsung dengan menggunakan media papan berpaku. Kata kunci: Hasil Belajar Matematika, Bangun Datar, Media Papan Berpaku, Siswa Kelas II SD N Piring
vii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar pada Siswa Kelas II SD N Piring Melalui Media Papan Berpaku” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar jurusan Pendidikan Pra dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan meski dengan kekurangan dan keterbatasan pengalaman. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Haryanto. M. Pd., selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang memberikan ijin penelitian. 2. Bapak Dr. Sugito, MA., selaku wakil dekan I yang telah memberikan motivasi dan pengarahan dalam penyusunan skripsi. 3. Ibu Hidayati, M. Hum, selaku Ketua Jurusan Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Dasar yang telah memberikan rekomendasi dan bantuan dari awal pembuatan proposal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. 4. Ibu Lusila Andriani P., M. Hum selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan arahan selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai. 5. Ibu Dra. Hj. Tri Mulyani selaku Kepala Sekolah SD N Piring Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan viii
untuk melakukan penelitian kepada penulis dan membantu dalam terlaksananya penelitian. 6. Ibu Sulastriningsih, A. Ma. Pd selaku guru kelas II SD N Piring Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menjadi kolaborator dalam penelitian ini. 7. Siswa-siswi kelas II SD N Piring Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi objek dalam penelitian ini. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala bantuan, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal yang dapat diterima dan mendapat balasan dari Allah. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pembaca. Yogyakarta, September 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. vi ABSTRAK .................................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................................. x DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................................. 7 C. Pembatasan Masalah ................................................................................................. 8 D. Perumusan Masalah ................................................................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 9 F. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 9 G. Definisi Operasional Variabel ................................................................................... 10 1. Hasil Belajar Materi Bangun Datar ...................................................................... 10 2. Media Pembelajaran Papan Berpaku .................................................................... 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 11 A. Belajar dan Pembelajaran .......................................................................................... 11 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ................................................................... 11 2. Teori Belajar ......................................................................................................... 14 a. Teori Belajar Jean Piaget ................................................................................. 14 b. Teori Belajar Jerome S. Bruner ....................................................................... 15 x
3. Hasil Belajar ........................................................................................................ 16 4. Matematika ........................................................................................................... 17 5. Penggunaan Media pada Pembelajaran Matematika ............................................ 24 B. Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 31 C. Hipotesis
................................................................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 34 A. Pendekatan Penelitian................................................................................................ 34 B. Desain Penelitian ....................................................................................................... 34 C. Setting Penelitian ...................................................................................................... 38 D. Subjek Penelitian ...................................................................................................... 38 E. Objek Penelitian ........................................................................................................ 38 F. Variabel Penelitian .................................................................................................... 39 G. Metode Pengumpulan Data ....................................................................................... 39 H. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 40 I. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 43 J. Keabsahan Data ......................................................................................................... 44 1. Uji Validitas Instrumen......................................................................................... 44 2. Reliabilitas ............................................................................................................ 46 K. Kriteria Keberhasilan Tindakan ................................................................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 48 A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................................... 48 B. Hasil Penelitian.......................................................................................................... 51 C. Pembahasan ............................................................................................................... 98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 104 A. Kesimpulan ................................................................................................................ 104 B. Saran .......................................................................................................................... 104 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 105 LAMPIRAN ................................................................................................................. 107
xi
DAFTAR TABEL hal Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Tes Matematika Materi Bangun Datar ............................. 40 Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi ............................................................................. 41 Tabel 3. Hasil Uji Validitas Soal Tes Pertama ............................................................... 44 Tabel 4. Hasil Uji Validitas Soal Tes Kedua ................................................................. 44 Tabel 5. Uji Reliabilitas Instrument Soal Tes Pertama .................................................. 46 Tabel 6. Uji Reliabilitas Instrument Soal Tes Kedua ..................................................... 46 Tabel 7. Nilai Pre test ..................................................................................................... 50 Tabel 8. Rekapitulasi Nilai Siswa pada Siklus I ............................................................ 69 Tabel 9. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I .................................................. 70 Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Siklus II ......................................................... 93 Tabel 11. Persentase Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ............................................... 94
xii
DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Melalui Media Papan Berpaku .......................................................... 33 Gambar 2. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart ................................................ 35 Gambar 3. Peningkatan Pencapaian KKM pada Siklus I dan Siklus II ........................ 102
xiii
DAFTAR LAMPIRAN hal Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Tes Siklus I ...................................................... 107 Lampiran 2. Instrumen Penelitian Soal Tes Siklus II .................................................... 113 Lampiran 3. Data Hasil Ujicoba Soal Tes Siklus I ........................................................ 120 Lampiran 4. Data Hasil Ujicoba Soal Tes Siklus II ....................................................... 121 Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Soal Tes Siklus I ......................... 122 Lampiran 6. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Soal Tes Siklus II........................ 123 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................................. 124 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................................... 136 Lampiran 9.Pedoman Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku .......................................................................................... Lampiran 10. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku ........................................................................................ Lampiran 11. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku Pertemuan I Siklus I ...................................................... Lampiran 12. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku Pertemuan II Siklus I..................................................... Lampiran 13. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku Pertemuan III Siklus I ................................................... Lampiran 14. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku Pertemuan I Siklus II ..................................................... Lampiran 15. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku Pertemuan II Siklus II ................................................... Lampiran 16. Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku Pertemuan III Siklus II .................................................. Lampiran 17. Hasil Tes Siswa ....................................................................................... Lampiran 18. Surat – Surat Penelitian ...........................................................................
xiv
149 151 154 157 160 163 166 169 172
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sangat berkembang pesat. Kebutuhan masyarakat juga makin kompleks, apalagi sekarang adalah era globalisasi
dan
mengimbanginya
perdagangan dengan
bebas
yang
meningkatkan
menuntut
kualitas
masyarakat
sumber
daya
untuk
manusia.
Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan, salah satunya melalui pendidikan. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono
(2006: 7), pendidikan merupakan proses interaksi yang bertujuan. Interaksi terjadi antara guru dan siswa yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental sehingga menjadi mandiri dan utuh. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu jalan yang membantu siswa untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki agar kelak dapat berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan juga ikut berperan penting bagi perkembangan kehidupan manusia dalam mencapai kesuksesan dan keberhasilan sehingga memajukan perekonomian negara. 1
Pendidikan mempunyai fungsi dan tujuan. Dirto Hadisusanto (1995: 57) berpendapat bahwa fungsi pendidikan adalah serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan. Di dalam pelaksanaan pendidikan, terdapat tugas-tugas dan misi-misi yang merupakan tanggungjawab pendidikan. Tugas tersebut diantaranya adalah menyelenggarakan pendidikan yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar yang mempunyai misi untuk mencerdaskan siswa. Sedangkan tujuan pendidikan oleh Dwi Siswoyo (2007: 85) diartikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Pendidikan merupakan wadah untuk menciptakan manusia yang cerdas, berbudi luhur, kreatif, mandiri, dan bertanggungjawab terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Pendidikan dapat diperoleh anak dimana saja, baik secara formal, informal, dan non formal. Lembaga pendidikan formal salah satunya adalah sekolah. Sekolah berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pendidikan melalui proses belajar mengajar di kelas. Pendidikan di sekolah dikatakan berhasil apabila prestasi siswa dari hari ke hari semakin meningkat. Kecerdasan anak tidak menentukan tingginya prestasi belajar anak. Akan tetapi, prestasi belajar yang bagus dapat diperoleh dari faktor-faktor yang lain, seperti ketekunan belajar,
2
keseriusan memperhatikan pelajaran, rasa senang terhadap kegiatan pembelajaran, dan motivasi yang diberikan guru terhadap anak melalui kegiatan pembelajaran. Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang memberikan pendidikan dasar sebagai bekal pada jenjang pendidikan selanjutnya. Di Sekolah Dasar, siswa diajarkan konsep-konsep dari materi pelajaran. Guru mempunyai peranan penting dalam hal ini. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa merupakan tugas guru. Apalagi mengingat usia anak SD yang berkisar antara 7-12 tahun yang masih suka bermain. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan menjadi motivasi anak untuk giat belajar. Kegiatan pembelajaran yang diciptakan oleh guru juga dapat mempengaruhi anak untuk suka dan tidak suka pada suatu pelajaran. Salah satu pelajaran yang kurang diminati dan diajarkan dengan cara monoton adalah pelajaran matematika. Matematika yang identik dengan angka-angka dan rumus-rumus dianggap siswa sebagai pelajaran yang harus menguras pikiran mereka dalam memecahkan soalsoal. Padahal, pemahaman siswa terhadap matematika sangat penting karena berkaitan dengan mata pelajaran yang lain. Selain itu, matematika juga dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan yang digunakan dalam mengajarkan matematika harus sesuai dengan materi sehingga dapat mengoptimalkan kegiatan pembelajaran. Guru juga harus mengoptimalkan media yang ada sebagai pendukung dalam mengajarkan materi. Akan tetapi, sebagian besar guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dan mendukung pada tiap-tiap materi dalam pelajaran matematika sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Padahal, media dalam pembelajaran 3
matematika sangat beragam, seperti kartu bilangan, audio visual, dan sebagainya. Banyak sekali benda dan alat yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Guru yang dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar, maka hasil belajar siswa juga akan optimal. Akan tetapi, melihat kenyataan bahwa masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah dan masih teacher centered bukan student centered tanpa menggunakan media apapun akan berpengaruh pada hasil belajar siswa yang rendah. Kegiatan pembelajaran yang kurang disukai siswa akan membuat siswa malas belajar sehingga hasil belajarnya rendah bahkan menurun dari sebelumnya. Hal ini juga terjadi di SD N Piring, khususnya di kelas II. Kegiatan pembelajaran pada pelajaran matematika di kelas II SD N Piring masih menggunakan metode ceramah dan teacher centered sehingga rata-rata nilai siswa pada pelajaran matematika masih rendah dari standar nilai yang ditentukan sekolah. Nilai yang diperoleh siswa pada pelajaran matematika masih rendah dibanding dengan matapelajaran yang lain. Perbandingan nilai rata-rata matematika dengan mata pelajaran lain pada semester I yaitu: Matematika 47,5; IPA 62; Bahasa Indonesia 62; PPKn 59,5; IPS 57,5. Hal itu membuktikan bahwa nilai siswa pada mata pelajaran matematika sangat rendah di ujian akhir semester I. Hal ini dikarenakan guru
belum
mengoptimalkan
media
kegiatan
pembelajaran
4
dengan
memanfaatkan
pembelajaran
sebagai
pendukung
keberhasilan
dalam
mencapai
tujuan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan pemahaman siswa pada materi pelajaran. Pemahaman terhadap materi tersebut akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Kegiatan pembelajaran pada pelajaran matematika sebaiknya menggunakan media pembelajaran. Adanya media pembelajaran akan mempermudah kinerja guru dalam menerangkan materi pelajaran dan membuat siswa lebih mudah paham terhadap materi tersebut. Akan tetapi, dalam menggunakan media pembelajaran harus sesuai dengan materi pelajaran agar media pembelajaran dapat berfungsi dengan baik. Apabila tidak sesuai dengan materi, jangan memaksakan mengaitkan antara materi dan media pembelajaran hanya karena terbatasnya media pembelajaran yang tersedia di sekolah. Media pembelajaran dapat dibuat sendiri oleh guru sesuai dengan materi sehingga akan lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa. Guru yang profesional dalam mengajar juga akan terbukti dengan dapat menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, serta dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang nantinya akan mengarah pada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pembelajaran dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang berada diatas standar nilai yang ditentukan. Apalagi jika ada peningkatan dalam hasil belajar. Hal itu sangat diharapkan oleh orangtua siswa dan juga pemerintah karena akan tercipta generasi penerus bangsa yang dapat dibanggakan. 5
Keuntungan dari hasil belajar siswa yang memuaskan juga akan dirasakan oleh sekolah karena para orangtua akan tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Keprofesionalan seorang guru dalam menciptakan kegiatan belajar yang memotivasi siswa untuk belajar juga menjadi daya tarik orangtua siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan materi bangun datar pada mata pelajaran matematika adalah media papan berpaku. Media papan berpaku adalah media yang terbuat dari papan dari tripleks, paku dan dilengkapi dengan karet gelang. Fungsinya adalah untuk menanamkan konsep bangun datar pada anak, terutama anak SD. Melalui media papan berpaku, guru dapat mengajarkan macam-macam bentuk bangun datar. Guru juga dapat mengajarkan bagaimana cara mengukur panjang dan lebar, serta cara menghitung luas dan keliling dari bangun datar tersebut. Bentuk media papan berpaku sangat sederhana dan mudah dibuat. Dalam penggunaannya, media papan berpaku juga mengandung unsur permainan sehingga membuat anak lebih senang belajar. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat media papan berpaku juga mudah diperoleh, ekonomis, dan dapat dipakai berkali-kali. Pembelajaran matematika dengan materi bangun datar menjadi lebih mudah dan menyenangkan dengan media papan berpaku Penanaman konsep menjadi mudah karena siswa berperan aktif dan terlibat secara langsung dalam menggunakan media. Hal tersebut membuktikan bahwa sebuah media yang bagus tidak selalu terbuat dari barang-barang yang dibeli dengan biaya yang mahal. Akan tetapi, hanya butuh kreativitas seorang guru 6
untuk menciptakan media pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan. Jadi, dalam membuat suatu media pembelajaran dapat memanfaatkan barang bekas maupun barang-barang di sekitar kita. Oleh karena itu, media pembelajaran menjadi sangat penting dan dibutuhkan guru dalam memperlancar kegiatan pembelajaran. Adanya media pembelajaran akan membuat siswa aktif dan siswa menjadi lebih paham karena terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Pemahaman siswa sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jadi, siswa harus paham terhadap suatu pelajaran agar memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Hal ini menjadikan PR (Pekerjaan Rumah) untuk guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dan memahami materi. Berkaitan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka peneliti mengambil judul skripsi: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar pada Siswa Kelas II SD N Piring Melalui Media Papan Berpaku”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah dan agar mempermudah dalam memahami berbagai permasalahan yang ada, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Masih rendahnya nilai rata-rata semester I (satu) pada mata pelajaran Matematika dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. 2. Hasil belajar siswa kelas II terhadap mata pelajaran Matematika masih rendah karena masih di bawah KKM yang telah ditetapkan.
7
3. Tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika belum tercapai secara optimal. 4. Siswa beranggapan bahwa mata pelajaran matematika sangat sulit sehingga siswa kurang tertarik mempelajarinya. 5. Siswa sering merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran Matematika. 6. Penggunaan media pada mata pelajaran Matematika masih kurang dan belum dioptimalkan. 7. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher center) membuat siswa kurang aktif. 8. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan matematika sehingga siswa sulit memahami materi. 9. Suasana belajar yang tidak menyenangkan sehingga membuat siswa bosan dalam belajar. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan
identifikasi
masalah
yang
dikemukakan
di
atas,
dan
mempertimbangkan keterbatasan tenaga, dana, serta kemampuan yang dimiliki, juga agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas dan menyimpang dari tujuan penelitian, maka permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan media papan berpaku pada materi bangun datar dengan Kompetensi Dasar (KD) mengelompokkan bangun datar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring.
8
D. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan adalah “Bagaimana media papan berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring dalam mata pelajaran Matematika materi bangun datar?” E. Tujuan Penelitian Adanya suatu tujuan penelitian dimaksudkan agar peneliti dalam melakukan penelitian dapat fokus. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun datar pada siswa kelas II SD N Piring melalui media papan berpaku. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti a. Mendapatkan pengalaman mengajar matematika pada materi bangun datar dengan menggunakan media papan berpaku. b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk bekal menjadi guru saat mengajar matematika. 2. Bagi guru a. Mengetahui
media
pembelajaran
yang sesuai
untuk
pembelajaran
matematika. b. Meningkatkan kualitas pembelajaran guru dengan menggunakan media pembelajaran sehingga tercipta kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. c. Meningkatkan wawasan guru terhadap media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 9
3. Bagi siswa a. Meningkatkan hasil belajar terhadap mata pelajaran matematika. b. Mempermudah siswa dalam mempelajari matematika melalui media pembelajaran. G. Definisi Operasional Variabel 1. Hasil Belajar Materi Bangun Datar Hasil belajar merupakan pencapaian siswa dalam belajar atau hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu atau kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan aktivitas pembelajaran. Hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada penelitian ini lebih memfokuskan hasil belajar Matematika dari aspek kognitif. Hasil belajar pada penelitian ini berupa nilai yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi, yaitu tes. 2. Media Pembelajaran Papan Berpaku Media pembelajaran papan berpaku merupakan media yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi kepada siswanya dalam bentuk persegi panjang maupun persegi yang di salah satu permukaannya dibuat persegi yang ukurannya lebih kecil dalam jumlah banyak dan pada setiap titik sudutnya dipasangi paku yang masih timbul. Media pembelajaran papan berpaku ini cocok apabila digunakan pada kegiatan pembelajaran yang menjelaskan tentang materi bangun datar. Media pembelajaran papan berpaku ini dikombinasikan dengan gelang karet agar dapat berfungsi sebagai media pembelajaran pada materi bangun datar. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Muhibbin Syah (2003:64) mengatakan bahwa sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan faktafakta yang tersaji dalam bentuk informasi materi pelajaran. Pengertian itu mengandung makna bahwa sebagian orang tersebut akan merasa bangga jika anak mereka dapat menghafalkan atau mengulang isi buku atau materi yang diajarkan oleh guru pada mereka secara lisan. Padahal dalam menghafal tidak memerlukan pemahaman. Sedangkan siswa diharapkan dapat memahami materi pelajaran dengan baik agar dapat menyelesaikan soal-soal. Pemahaman tentang materi tersebut akan berguna di masa depannya kelak. Sri Rumini, dkk (1995:59) mendefinisikan belajar sebagai “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalamn dalam interaksinya dengan lingkungan.” Dalyono (2001:49) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan atau usaha yang bertujuan mengadakan perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya. Secara umum, belajar menurut Muhibbin Syah (2003:68) didefinisikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan 11
proses kognitif. Seseorang dianggap telah belajar ketika dia dapat menunjukkan perubahan pada tingkah lakunya. Perubahan itu dapat berupa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, kemampuan daya pikir, dan lain-lain. Syaiful Sagala (2006 : 64-65) menyatakan bahwa pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru dalam suatu proses yang sistematis. Pembelajaran merupakan hasil rancangan guru yang ditujukan untuk siswa agar dapat memahami materi pelajaran dengan hasil yang optimal. Proses pembelajaran yang baik harus melalui beberapa tahapantahapan. Tahapan-tahapan tersebut mulai dari rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Rancangan dalam pembelajaran dilakukan guru agar kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Rancangan tersebut misalnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat media yang sesuai dengan materi pelajaran, merumuskan tujuan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran
dapat
fokus,
dan
sebagainya.
Rencana
Pelaksanaa
Pembelajaran (RPP) harus dibuat oleh guru karena merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan kegiatan pembelajaran. Segala sesuatu yang dilakukan seseorang itu memerlukan perencanaan. Seperti halnya 12
dengan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan berjalan lancar apabila sudah direncanakan dan dalam pelaksanaannya sesuai dengan rencana tersebut. Terkadang siswa akan merasa bosan dalam
mengikuti kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu menyiasatinya melalui RPP. RPP dapat menjadi evaluasi bagi guru untuk menyiapkan kegiatan pembelajaran yang lebik baik lagi. Setelah membuat RPP, maka guru dapat mengaplikasikannya pada kegiatan pembelajaran. Pada
tahap
pelaksanaan,
guru
dapat
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Akan tetapi, terkadang guru harus membuat tindakan yang di luar rencana jika situasi dan
kondisi
tidak
memungkinkan
untuk
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Karakter yang dimiliki siswa yang berbeda-beda sangat berpengaruh dalam pelaksanaan rancangan kegiatan pembelajaran. Jadi, guru juga harus professional dalam menghadapi situasi seperti itu. Tahap terakhir yaitu evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah guru selesai melakukan kegiatan pembelajaran. Tahap evaluasi dimaksudkan untuk melihat tingkat keberhasilan guru dalam membuat rancangan dan melaksanakannya dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi juga berguna untuk memperbaiki kekeliruan dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar
13
tidak terulang pada kegiatan pembelajaran selanjutnya. Jadi, evaluasi adalah salah satu cara guru dalam membentuk diri menjadi guru yang professional. 2. Teori Belajar a. Teori Belajar Jean Piaget Seorang anak akan mengalami perkembangan, baik secara fisik maupun mental. Empat tahap perkembangan mental menurut Jean Piaget ( Muchtar A. Karim, 1997: 19-23) adalah sebagai berikut: 1) Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) Pada dasarnya anak mengembangkan konsep melalui interaksi dengan dunia fisik. Sejak usia ini, dasar-dasar pertumbuhan mental dan belajar matematika sudah dikembangkan. Pertumbuhan mental tersebut ditandai dengan
kemampuan
anak
dalam
mengorganisasikan
mengkoordinasikan antara penglihatan dan
dan
pendengaran melalui
gerakan-gerakan fisik anak. 2) Tahap Praoperasional (2-7 tahun) Pada praoperasional, anak sudah dapat menggunakan bahasa untuk mengungkapkan suatu ide, tetapi ide tersebut masih sangat tergantung dengan persepsi anak. Pada tahap ini, anak mulai memunculkan pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif. 3) Tahap Operasi Konkret (7-12 tahun) Tahap ini adalah tahap dimana usia anak Sekolah Dasar. Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan konsep dengan menggunakan benda-
14
benda konkret untuk menyelidiki hubungan dan model-model ide abstrak. Anak juga sudah mulai berpikiran secara logis dan pemikiran itu dapat diterapkan pada contoh-contoh yang konkret. Pada tahap ini, anak dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya secara nyata melalui pikirannya, tanpa harus melakukan percobaan atau tindakan yang nyata. 4) Tahap Operasi Formal (12-dewasa) Pada tahap ini, anak sudah mulai mampu untuk berpikir secara abstrak dan tidak tergantung dengan benda-benda konkret. Anak yang beranjak dewasa mulai membandingkan sesuatu dengan standar yang ideal sesuai pemikiran mereka. b. Teori Belajar Jerome S. Bruner Bruner
(T.
Wakiman,
2001:8)
berkeyakinan
bahwa
dalam
mempelajari matematika, seorang anak perlu secara langsung menggunakan bahan-bahan manipulatif (alat peraga). Bruner juga lebih mempedulikan proses belajar daripada hasil belajar. Tiga tahap sajian menurut teori Bruner adalah enaktif, ikonik, dan simbolik. 1) Enaktif adalah sajian pembelajaran melalui benda-benda konkret. Anak terlibat secara langsung dalam memanipulasi objek sehingga anak dapat memahami sesuatu dari tindakan yang ia lakukan. Anak secara aktif mempelajari pengetahuan dengan menggunakan benda-benda konkret tanpa harus berimajinasi atau melalui kata-kata. 2) Ikonik adalah sajian pembelajaran berupa gambar atau grafik dari bendabenda konkret. Pada tahap ini, pengetahuan diwujudkan dalam bentuk 15
gambar atau grafik yang menggambarkan situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif.Simbolik adalah sajian pembelajaran dengan menggunakan kata-kata atau simbol. Anak tidak terikat lagi dengan objek maupun gambar dan sudah mampu mempelajari sesuatu melalui simbolsimbol abstrak. Jadi,
dalam
sebuah
kegiatan
pembelajaran,
terutama
pada
pembelajaran matematika, guru mulai menunjukkan materi dengan bendabenda yang kongkret kemudian dengan gambar. Selanjutnya, guru dapat menerangkan materi hanya melalui kata-kata atau simbol. 3. Hasil Belajar Adanya suatu proses pastinya bertujuan untuk mencapai sebuah hasil. Begitupun dengan proses belajar. Adanya suatu proses dalam belajar akan mencapai suatu hasil belajar. Harapannya adalah sebuah hasil belajar yang optimal. Nana Sudjana (2002: 22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Dimyati dan Mujiono (2009: 3) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Jadi, hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh individu yang berupa kemampuan-kemampuan tertentu setelah melalui proses belajar dalam jangka waktu tertentu. Bloom (Suharsimi, 1994: 112) mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 ranah yang dikenal dengan taksonomi Bloom, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian 16
hasil belajar, di mana masing-masing ranah terdiri dari sejumlah aspek yang saling berkaitan. Alat penilaian untuk setiap ranah juga memiliki karakteristik sendiri-sendiri karena masing-masing ranah berbeda dalam cakupan dan hakekat yang terkandung di dalamnya. Keberhasilan dalam suatu proses belajar mengajar ditentukan dari kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Siswa yang pintar belum tentu mendapatkan nilai maksimal. Peranan guru sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembelajaran. Jadi, dalam hal ini, hasil belajar menjadi tolok ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. 4. Matematika a. Hakikat Matematika Matematika, sampai sekarang ini, belum ada kesepakatan untuk pendefinisiannya. Matematika sendiri berasal dari kata mathein atau manthenein dalam bahasa Yunani, yang mempunyai arti mempelajari. Russefendi (Sri Subarinah, 2006:1), menegaskan bahwa “matematika itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu deduktif.” Sri Subarinah (2006:1) mengartikan matematika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Matematika adalah ilmu dasar segala bidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu perlu diajarkan dan dipahami sejak dini. Sedangkan menurut Antonius Cahya Prihandoko (2006:6), matematika
17
merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran logis dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan. Perkembangan
belajar
matematika
pada
anak
menurut
teori
pembelajaran Piaget (Pitadjeng, 2006:27) melalui 4 tahap, yaitu: 1) Konkret Pada tahap konkret, seorang anak akan melakukan kegiatan untuk mendapatkan pengalaman secara langsung atau dengan memanipulasi objek-objek konkret. 2) Semi Konkret Tahap semi konkret adalah tahap dimana anak sudah tidak perlu memanipulasi objek-objek konkret lagi, tetapi cukup dengan gambaran dari objek yang dimaksud. 3) Semi Abstrak Pada tahap ini, anak sudah mampu memanipulasi atau melihat tanda sebagai pengganti gambar untuk dapat berpikir secara abstrak. 4) Abstrak Pada tahap abstrak, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dengan melihat lambang maupun simbol atau membaca serta mendengar secara verbal tanpa kaitan dengan objek-objek konkret. b. Pendekatan Pembelajaran Matematika Pendekatan merupakan salah satu bagian yang penting dalam proses belajar mengajar. Pendekatan pembelajaran digunakan sebagai suatu konsep maupun prosedur dalam membahas materi pelajaran untuk mencapai tujuan 18
pembelajaran. Sri Subarinah (2006: 9-11) mengemukakan beberapa pendekatan dalam pembelajaran matematika, antara lain: 1) Pendekatan Spiral Lisnawaty Simanjuntak (1993:71) berpendapat bahwa pendekatan spiral dalam pembelajaran matematika adalah “menanamkan konsep dan dimulai dengan benda konkret secara intuitif, kemudian pada tahap-tahap yang lebih tinggi (sesuai kemampuan siswa) konsep ini diajarkan dalam bentuk yang abstrak dengan menggunakan notasi yang lebih umum dipakai dalam matematika.” Pendekatan spiral merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengajarkan tentang konsep. Oleh karena itu, pendekatan spiral diberikan dalam beberapa selang waktu yang terpisah-pisah, tidak diajarkan dari awal sampai selesai dalam satu waktu. Misalnya, pada selang waktu pertama, siswa diajarkan mengenai konsep secara sederhana. Kemudian diajarkan konsep yang diperluas. Hal ini bertujuan agar siswa dapat belajar secara sistematis dalam mempelajari matematika. 2) Pendekatan Induktif Pendekatan
induktif
menggunakan
penalaran
induktif,
yaitu
pengambilan kesimpulan dari hal yang khusus ke hal yang umum. Pembelajaran dengan pendekatan ini dimulai dari contoh-contoh, baru kemudian dibuat suatu kesimpulan materi pelajaran. 3) Pendekatan Deduktif
19
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang mengambil kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang khusus. Pada hakikatnya, matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan bendabenda yang membutuhkan pemikiran abstrak. Matematika juga merupakan ilmu yang deduktif, jadi dalam mengajarkannnya harus menggunakan pendekatan deduktif. Namun, pendekatan ini tidak selalu dapat mencapai hasil yang diharapkan. Akan lebih baik jika pendekatan deduktif ini dikombinasikan dengan pendekatan-pendekatan lainnya. 4) Pendekatan Analitik Pendekatan analitik dimulai dengan penyelesaian soal yang belum diketahui sampai kepada yang diketahui. Dalam pendekatan analitik, siswa menyelesaikan masalah dengan cara dipecah-pecah sehingga jelas kaitan antara bagian-bagian yang belum diketahui dengan yang sudah diketahui. Kelebihan pendekatan ini adalah penalarannya dilakukan secara logis dan meyakinkan sehingga setiap langkah yang diambil selalu memiliki alasan untuk mencapai suatu pemahaman. Sedangkan kelemahan pendekatan ini adalah tidak semua materi pelajaran dapat diajarkan dengan pendekatan analitik dan terkadang pembahasan melalui pendekatan ini memerlukan prosedur yang panjang. 5) Pendekatan Sintetik Kebalikan dari pendekatan analitik, pendekatan sintetik dimulai dengan penyelesaian soal yang sudah diketahui. Pembahasan pendekatan 20
sintetik lebih singkat dibandingkan dengan pendekatan analitik. Kombinasi antara pendekatan analitik dan sintetik dapat mengurangi kelemahan pada pendekatan analitik. Pendekatan sintetik memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menjamin pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Dalam menyelesaikan soal, siswa tidak harus memahami materi pelajaran, tetapi bisa juga hanya dengan menghafal materi tersebut. c. Metode Pembelajaran Matematika Suatu proses belajar mengajar, guru dalam menyampaikan materi pelajaran
memerlukan
metode
pembelajaran.
Metode
pembelajaran
digunakan untuk membantu keberhasilan guru dalam mengajar. Ada beberapa macam metode pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran matematika. Metode yang bermacam-macam akan membantu guru untuk mengatasi siswa yang mengalami kejenuhan dalam belajar. Muchtar A. Karim (1997:27) mengatakan bahwa macam-macam metode pembelajaran yang umumnya digunakan pada tingkat SD adalah sebagai berikut: 1) Metode Ceramah atau Ekspositori Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:136) menyatakan bahwa metode ceramah adalah metode yang paling populer dan banyak dilakukan guru, selain mudah penyajiannya juga tidak banyak memerlukan media. Seorang guru menjelaskan materi pelajaran atau menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa 21
sehingga membuat siswa pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Metode ceramah memang terkesan monoton dan membosankan sehingga sebaiknya
guru
mengkombinasikan
dengan
metode
lain
atau
menggunakan bantuan media pembelajaran yang menarik. 2) Metode Penemuan (Inkuiri) Metode penemuan atau inkuiri menurut Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:164) adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menemukan sebuah informasi dengan tujuan agar informasi tersebut dapat melekat dalam diri siswa dan membuat siswa tidak lupa karena ditemukan oleh siswa sendiri. 3) Metode Laboratori Metode laboratori (eksperimen/percobaan) diartikan oleh Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:157) sebagai cara belajar mengajar yang melibatkan peserta didik dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu. Metode ini biasanya dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 4) Metode Tanya-Jawab Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:140) mengemukakan pengertian metode tanya jawab sebagai “metode dengan cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah atau “two way traffic” dari guru ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar 22
diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau peserta didik.” Metode tanya jawab ini senantiasa memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan ide, gagasan, pertanyaan maupun pendapatnya terhadap suatu informasi yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. hal ini bertujuan agar siswa aktif dan terlatih untuk bersikap kritis terhadap sesuatu. 5) Metode Diskusi Metode diskusi menurut Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:144) adalah siasat “penyampaian” bahan pengajaran yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Metode diskusi dipilih oleh guru agar siswa terbiasa berinteraksi dengan siswa lain dan berlatih untuk bekerjasama. Dalam suatu diskusi, apalagi pada sebuah kelompok besar, terdapat beberapa pendapat yang berasal dari siswa sehingga siswa berlatih tenggang rasa, menghormati, dan menghargai. 6) Metode Demonstrasi Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:154) mengemukakan pengertian metode demonstrasi sebagai “cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari dengan baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.” 23
Metode pembelajaran yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan materi dan situasi, serta kondisi kelas sehingga dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan pertimbanganpertimbangan dalam pemilihan metode mengajar. 5. Penggunaan Media pada Pembelajaran Matematika a. Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin “medium” yang secara harafiah berarti antara, perantara, atau pengantar. AECT (Association of Education and Communication Technology) dalam Azhar Arsyad (1997: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Arief S. Sadiman (2003:3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media menjadi alat untuk mengkomunikasikan suatu informasi yang tidak dapat dilisankan atau tidak dapat disampaikan melaui kata-kata. Jadi, media pembelajaran adalah perantara dari segala bentuk informasi dari guru kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. b. Fungsi Media Pembelajaran Kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh media dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Metode dan media pembelajaran 24
sangat berkaitan dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemilihannya harus memperhatikan satu sama lain. Hal itu dikarenakan agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sadiman,
dkk
(http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-
pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya) mengemukakan fungsi media pembelajaran secara umum sebagai berikut: 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual. 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, fota atau film bingkai. 3) Meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa 4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran. Sudjana dan Rifai dalam Azhar Arsyad (1997: 24-25) mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa hingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya hingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. Dalam kegiatan pembelajaran, media pembelajarn berfungsi sebagai alat bantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa dalam mempelajari 25
materi pelajaran. Media pembelajaran berperan sebagai pembawa informasi dari guru pada siswa. Oleh karena itu, peran media dalam kegiatan pembelajaran sangat penting sehingga sebaiknya seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran menggunakan media pembelajaran yang sesuai. c. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Penggunaan media pembelajaran harus tepat agar sesuai dengan kegiatan pembelajaran sehingga memerlukan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih media pembelajaran. Basuki Wibawa dan Farida Mukti (1993: 67-68) menyebutkan kriteria dalam pemilihan media pembelajaran sebagai berikut: 1) Tujuan Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan dan maksud dari media pembelajaran itu sendiri. Apabila digunakan dalam kegiatan pembelajaran, maka media pembelajaran tersebut juga harus menyesuaikan tujuan pembelajaran. Hal itu bertujuan agar media pembelajaran dapat membantu dalam menyampaikan materi pelajaran, bukan sebaliknya. 2) Karakteristik Siswa Karakter
siswa
yang
bermacam-macam
juga
ikut
dalam
pertimbangan pemilihan media pembelajaran. Media pembelajaran sebelumnya harus sudah “akrab” dengan siswa agar dalam proses penggunaanya tidak keliru. Media pembelajaran yang mudah rusak atau 26
riskan, sebaiknya dihindarkan pada siswa yang hiperaktif atau dilakukan pengawasan yang lebih. 3) Karakteristik Media Masing-masing media pembelajaran pasti mempunyai karakteristik sendiri, baik cara pembuatannya, cara penggunaannya, dan fungsinya terhadap kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran juga mempunyai kelemahan dan keunggulan. Oleh karena itu, peran guru dalam pemilihan media pembelajaran sangat besar karena ikut dalam menentukan keberhasilan guru tersebut dalam mengajar. Apalagi jika seorang guru mempunyai daya kreativitas yang tinggi, maka dapat membuat media pembelajaran sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan, serta dapat mengkombinasikan berbagai media pembelajaran agar bervariasi. 4) Alokasi waktu Waktu merupakan hal yang iktu menentukan dalam keberhasilan proses pembelajaran. Jika waktu yang diperlukan dalam menjelaskan suatu materi kurang, maka hasil belajar siswa juga tidak optimal. Oleh karena itu, dalam mengadakan media dan menggunakan media pembelajaran harus memperhatikan waktu. 5) Ketersediaan Ketersediaan media pembelajaran juga perlu diperhatikan. Apabila tidak memungkinkan untuk menyediakan suatu media pembelajaran, tidak boleh dipaksakan. Guru dapat membuat sendiri dengan melihat gambar atau petunjuk yang didapat dari browsing di internet, majalah, 27
koran, atau yang lainnya. Guru juga dapat memanfaatkan barang-barang bekas atau barang-barang yang ada di sekitarnya untuk membuat media pembelajaran yang menarik. 6) Efektivitas Efektivitas penggunaan media pembelajaran sangat berpengaruh pada waktu yang diperlukan pada sebuah proses pembelajaran. Media pembelajaran sangat bermacam-macam bentuknya. Dalam sebuah proses pembelajaran, guru harus memperhatikan waktu penggunaan media dengan waktu yang tersedia untuk sebuah materi pelajaran. Media pembelajaran tersebut efektif atau tidaknya tergantung dari rencana pembelajaran yang disusun oleh guru dan cara mengajar guru yang profesional. 7) Kompatibilitas Penggunaan
media
pembelajaran
sebaiknya
memperhatikan
kesesuaiannya pada materi pembelajaran. kurangnya perhatian dalam mempersiapkan media untuk salah satu materi akan mempengaruhi pemahaman konsep pada siswa SD. Padahal, konsep yang ada pada diri siswa SD menentukan proses pendidikan pada jenjang selanjutnya. Perlu diperhatikan ketika pengadaan media pembelajaran, apakah sesuai atau tidak, karena ditakutkan sudah mengeluarkan biaya yang besar tetapi tidak berfungsi secara optimal. 8) Biaya
28
Ketersediaan dana dalam mengadakan sebuah media untuk kegiatan pembelajaran harus diperhatikan. Media pembelajaran yang berteknologi canggih memang sangat mahal harganya, seperti OHP, proyektor, LCD, dan sebagainya. Oleh karena itu, guru harus belajar menyiapkan atau bahkan membuat media pembelajaran agar dapat menghemat biaya. d. Jenis Media Pembelajaran Jenis-jenis
media
pembelajaran
sangat
beragam.
Hal
ini
memungkinkan guru untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi. Anderson (Arief S. Sadiman, 2003: 89) menggolongkan menjadi 10 media: 1) 2) 3) 4)
Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon. Cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar. Audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis. Proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide). 5) Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara. 6) Visual gerak : film bisu. 7) Audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi. 8) Obyek fisik : Benda nyata, model, specimen. 9) Manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran. 10) Komputer : CAI. e. Media Pembelajaran Papan Berpaku Papan berpaku merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. Asmawi Zainul dan Noehi Nasution (2001: 66) mengemukakan bahwa papan berpaku adalah alat bantu untuk mengenal dan memahami bentuk-bentuk geometri. Papan paku adalah papan yang berbentuk persegi panjang atau bujursangkar yang 29
diatas salah satu permukaan papan dibuat bujungsangkar-bujungsangkar dengan ukuran lebih kecil dan berjumlah banyak, serta pada setiap titik sudutnya ditancapkan paku setengah masuk dan setengahnya masih timbul. Pembuatan papan berpaku tidak sulit dan dapat memanfaatkan barangbarang yang ada di sekitar kita. Papan berpaku biasanya dikombinasikan dengan karet gelang agar berfungsi sebagai media pembelajaran, khususnya pada bangun datar. Media papan berpaku tersebut mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya sebagai berikut: 1) Bentuknya sederhana sehingga mudah pembuatannya. 2) Lebih ekonomis karena biayanya murah dan dapat dipakai berkali-kali. 3) Bahan dan alat produksinya mudah diperoleh. 4) Terdapat unsur bermain dalam penggunaannya karena dapat digunakan untuk membentuk berbagai macam bangun datar dengan permainan karet gelang. Cara
menggunakan
media
papan
berpaku
dalam
kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Letakkan media papan berpaku di depan kelas, bisa digantung atau disandarkan pada benda lain. 2) Papan berpaku dilengkapi sejumlah karet gelang dengan warna berbedabeda. 3) Guru mendemonstrasikan secara klasikal di depan kelas bagaimana cara membentuk contoh bangun dari macam-macam bangun datar, misalnya persegi. 30
4) Secara berkelompok masing-masing siswa membentuk bangun datar sesuai kreativitas siswa dengan 1 (satu) buah media papan berpaku yang dibagikan pada masing-masing kelompok. 5) Siswa diminta menggambar hasil yang diperolehnya pada kertas bertitik atau kertas berpetak. 6) Setelah itu, guru baru memperkenalkan nama-nama bangun datar yang telah dibuat oleh siswa, misalnya persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang, segitiga, dan lain-lain. B. Kerangka Berpikir Sekolah Dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling awal (dasar) daripada jenjang pendidikan yang lain. Materi pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar merupakan dasar dari materi pada jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, dalam mengajar, guru sebaiknya menanamkan konsep kepada siswa agar dapat melekat pada diri siswa sehingga pengetahuan siswa yang di dapat di SD dapat berguna ketika mereka menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan penanaman konsep adalah matematika. Pembelajaran matematika membutuhkan kreativitas guru dalam mengajar agar siswa dapat menghilangkan persepsi mereka terhadap matematika yang dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Seorang guru harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran matematika yang menyenangkan. Akan tetapi, tidak selalu harus mementingkan kesenangan siswa, guru harus memperhatikan tentang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru harus mempunyai daya kreativitas yang 31
tinggi agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan dan monoton, serta harus bervariasi dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. Namun, pada kenyataannya, masih banyak dijumpai guru yang belum menggunakan media pembelajaran. Padahal dalam pembelajaran matematika sangat membutuhkan media pembelajaran karena materi yang diajarkan bersifat abstrak sehingga memerlukan bantuan benda untuk menkonkretkan materi tersebut. Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar jika guru dapat menggunakan media pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan dan mengoptimalkan media tersebut. Guru harus mampu menciptakan media pembelajaran seandainya media pembelajaran tersebut tidak tersedia di sekolah maupun tempat lain. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa praktek pembelajaran matematika belum sesuai dengan teori sehingga memerlukan perbaikan, baik pada guru, metode, dan media pembelajaran. Perbaikan tersebut diiringi dengan harapan agar hasil belajar siswa meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengoptimmalan media pembelajaran, khususnya pada materi bangun datar. Pembelajaran matematika pada materi bangun datar dapat menggunakan media pembelajaran papan berpaku untuk menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran papan berpaku dapat membantu mengoptimalkan kagiatan pembelajaran pada materi bangun datar karena bangun datar dapat dikonkretkan melalui paku-paku yang dihubungkan dengan gelang karet. Papan perpaku tersebut merupakan papan yang berbentuk persegi panjang atau 32
bujursangkar yang di salah satu permukaannya terdapat bujursangkar kecil yang berjumlah banyak. Bujursangkar yang kecil itu terdapat titik sudut yang kemudian dipasangi paku-paku. Paku-paku yang tersusun secara rapi diatas papan tersebut masih timbul agar dapat dihubung-hubungkan dengan gelang karet untuk membentuk bangun datar yang diinginkan. Pembelajaran matematika dengan media pembelajaran papan berpaku ini dilakukan siswa dengan cara berkelompok agar dapat saling bertukar ide dan belajar bekerjasama. Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Melalui Media Papan Berpaku Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Melalui Media Papan Berpaku Teori Hasil Belajar Teori Media Papan Berpaku Kualitatif dan Kuantitif : PTK Subjek: Siswa Kelas II SD Negeri Piring Objek: Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar Melalui Media Papan Berpaku Peningkatan Hasil C. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis, yaitu bahwa penerapan media pembelajaran papan berpaku pada pembelajaran matematika materi bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring. 33
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika, metodologi ilmiah dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu yang baru atau asli dalam usaha memecahkan masalah (Sukandarrumidi, 2006 : 111). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kasihani Kasbolah (1999:15) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. B. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk melihat dengan jelas gambaran penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Kemmis & Mc Taggart (Kasihani Kasbolah, 1999: 14) mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, akan tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.”
34
Gambaran penelitian tersebut dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
Keterangan: Siklus I: 1. Perencanaan I 2. Tindakan I 3. Observasi I 4. Refleksi I Siklus II: 1. Revisi Rencana I 2. Tindakan II 3. Observasi II 4. Refleksi II Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart (Kasihani Kasbolah, 1999: ). Suharsimi Arikunto (2006: 98-99), penelitian tindakan kelas itu melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan Sebuah rencana sangat diperlukan dalam keputusan untuk melakukan sesuatu. Tanpa adanya rencana, akan berpengaruh pada hasil yang tidak memuaskan. Rencana dapat digunakan sebagai pedoman seseorang jika ingin melakukan sebuah tindakan. Seperti halnya dengan PTK, diperlukan sebuah rencana agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam sebuah PTK, diperlukan dua orang yang 35
terlibat di dalamnya selain siswa, yaitu guru dan peneliti. Guru yang melakukan tindakan, sedangkan peneliti bertugas untuk mengamati tindakan guru. Akan tetapi ada juga yang melakukan penelitian dengan mengobservasi diri sendiri ketika sedang melakukan tindakan. Penyusunan rencana tindakan sebagai pengujian atas hipotesis tindakan yang ditentukan dengan mempersiapkan rencana pembelajaran seperti, materi, metode, media, dan LKS (Lembar Kerja Siswa), serta mempersiapkan lembar observasi sebagai alat evaluasi mengajar. Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan rencana adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi: 1) Materi bangun datar. 2) Metode pembelajaran matematika. 3) Media pembelajaran matematika. 4) Rancangan pembelajaran matematika. 5) Lembar Kerja Siswa (LKS). b. Mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku c. Menyusun lembar observasi. d. Membentuk kelompok diskusi. e. Membuat soal-soal pre test dan post test hasil belajar matematika sebagai alat evaluasi. f. Membuat alat evaluasi pada tiap-tiap siklus.
36
2. Tahap 2: Pelaksanaan tindakan Tahap ini merupakan tahap untuk melaksanakan semua rencana yang telah dibuat. Tindakan yang dilakukan merupakan aplikasi dari teori-teori pendidikan dan rencana pembelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya. Pelaku tindakan harus melakukan tindakannya sesuai dengan rencana, namun harus bersikap sewajarnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap tindakan ini yakni: a. Memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. b. Mengemukakan pengantar materi dengan media pembelajaran papan berpaku sebagai awal siswa belajar materi bangun datar. c. Membentuk siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing 5-6 anak secara acak. d. Masing-masing kelompok diberi media pembelajaran papan berpaku. e. Masing-masing kelompok diberi LKS f. Masing-masing kelompok berdiskusi dalam menyelesaikan soal-soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasika hasil diskusi mereka di depan kelas. 3. Tahap 3: Pengamatan Tahap pengamatan atau observasi merupakan tahap dilakukannya pengamatan terhadap tindakan yang dilakukan di kelas. Pengamatan ini dilakukan pada saat yang bersamaan dengan dilakukannya tindakan. Jadi, observasi dan tindakan dilakukan pada waktu yang sama dan kelas yang sama. 37
4. Tahap 4: Refleksi atau pantulan Refleksi merupakan langkah untuk mengingat dan mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Refleksi bertujuan untuk memperbaiki tindakan apabila belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Refleksi I digunakan pada kegiatan pembelajaran dan hasil yang dicapai pada siklus I. Jika belum ada peningkatan atau belum sesuai harapan, maka akan diadakan perbaikan pada siklus II. C. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas II SD Negeri Piring Sanden Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang, benda, atau suatu keadaan yang menjadi tempat data bagi peneliti untuk diteliti. Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II SD Negeri Piring yang berjumlah 31 anak. Sebagian besar dari mereka mendapatkan nilai rendah pada mata pelajaran matematika. E. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring terhadap mata pelajaran matematika materi bangun datar dengan menggunakan media pembelajaran papan berpaku.
38
F. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan menggunakan media papan berpaku. Penggunaan media pembelajaran papan berpaku bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep bangun yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret. 2. Hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar. G. Metode Pengumpulan Data Suharsimi Arikunto (2005: 100) berpendapat bahwa metode pengumpulan data cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Tes T. Wakiman (2001:15) mengemukakan bahwa tes adalah suatu prosedur yang sistematik untuk mengamati dam mengukur perilaku seseorang. Tes dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa di awal dan di akhir siklus tindakan. Datanya berupa data kuantitatif. 2. Observasi Suharsimi Arikunto (2005: 145) mengemukakan bahwa observasi adalah pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan media pembelajaran papan berpaku. Observer pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Datanya berupa data kualitatif. 39
H. Instrumen Penelitian Dalam metode pengumpulan data diperlukan instrumen penelitian. Suharsimi Arikunto (2005: 102-103) mengatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Oleh karena itu, menyusun instrumen penelitian adalah pekerjaan yang penting dan harus dilakukan dengan serius agar diperoleh hasil seperti yang diinginkan dan dapat diterapkan dalam penelitian. Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpul data adalah tes, lembar observasi, dan dokumentasi. 1. Soal Tes Tes dalam penelitian ini terdiri dari tes siklus I dan tes siklus II. Soal-soal tes yang berjumlah 20 butir berbentuk pilihan ganda dengan tiga alternatif jawaban pilihan yaitu a, b, dan d. Soal tes diberikan pada siswa secara tertulis setiap akhir tindakan siklus. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Tes Matematika Materi Bangun Datar Kompete
Cacah Indikator
Nomor Butir
nsi Dasar
Soal Mengenal bangun datar sederhana
Mengelo mpokkan bangun datar
Mengelompokkan
bangun
1, 2, 3
3
4, 5, 6, 7
4
8, 9, 10
3
11, 12, 13, 14
4
datar
menurut bentuknya Membandingkan besar 2 benda di sekitar Mengurutkan
bangun
datar 40
yang
bentuknya sama menurut besarnya
Menentukan pola dari serangkaian 15, 16, 17, 18, 19, 20
6
atau barisan bangun yang berbeda 2. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses tindakan siklus. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan untuk memperoleh informasi bagaimana proses pembelajaran dengan media papan berpaku. Lembar observasi berisi aspek yang harus diamati, yaitu jenis kegiatan guru dalam mengajar dan aktivitas diskusi siswa dalam kelompok. Pengamat tinggal memberikan tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati itu terlaksana. Akan tetapi, apabila aspek yang diamati tersebut tidak terlaksana, maka pengamat tinggal memberikan tanda “√” pada kolom “Tidak”. Pengamat juga harus memberikan deskripsi terhadap setiap aspek yang diamati. Peneliti juga menggunakan rekaman foto sebagai alat untuk membantu menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung. Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi No. Aspek yang Diamati 1.
No Butir
Pendahuluan a. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam 1a kegiatan
belajar
mengajar 41
sesuai
dengan
media
pembelajaran yang akan digunakan. b. Mempersiapkan siswa untuk belajar. c.
Mengkomunikasikan
pembelajaran
yang
1b
kompetensi
akan
dicapai
dan melalui
tujuan 1c media
pembelajaran yang akan digunakan. d. Memberikan apersepsi terhadap materi yang akan 1d dipelajari siswa. 2.
Kegiatan Inti a. Mengelompokkan siswa dan memberi LKS dan media 2a pembelajaran yang akan digunakan pada masing-masing kelompok. b. Memberi arahan tentang LKS yang akan dikerjakan 2b oleh siswa dengan cara berdiskusi dengan alat bantu media pembelajaran yang akan digunakan. c.
Siswa
mendiskusikan
LKS
dengan
teman 2c
sekelompoknya dengan alat bantu media pembelajaran yang akan digunakan. No. Aspek yang Diamati
No Butir
d. Siswa membantu dan bertanya dengan teman 2d, 2e sekelompok atau guru dalam mengerjakan LKS atau dalam menyelesaikan soal. e. Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas diskusi 2f siswa. f.
Siswa
menyampaikan
menyelesaikan
LKS
hasil
dengan
alat
diskusi bantu
dalam 2g media
pembelajaran yang akan digunakan. g. Siswa memberikan evaluasi, komentar, pendapat, atau 2h tambahan. g. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan. 3.
Penutup 42
2i
a. Menyimpulkan materi.
3a
b. Memberikan latihan soal yang berkenaan dengan 3b materi yang diajarakan sesuai dengan media pembelajaran yang digunakan. c. Mengingatkan siswa untuk rajin belajar.
3c
I. Teknik Analisis Data Sugiyono (2005: 88) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Sedangkan pengertian analisis data menurut Wiji Nurastuti (2007: 117) adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dapat disimpulkan bahwa analisis data merupakan
suatu
proses
mencari,
menyusun,
mengorganisasikan,
dan
mengurutkan data secara sistematis yang diperoleh dari berbagai metode dan instrumen pengumpulan data sehingga mudah dipahami dan dapat diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik deskriptif kualitatif dengan persentase. Apabila semua data telah terkumpul maka akan diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif digambarkan dalam kata- kata atau kalimat yang dipisah- pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan, selanjutnya pada kalimat kualitatif yang terwujud dalam angka- angka dipersentasekan. 43
J. Keabsahan Data 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi tingkat validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin tepat mengenai sasaran. Validitas suatu alat tes dapat diukur dengan menggunakan rumus product moment. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 170) rumus product moment dari Pearson adalah sebagai berikut:
Keterangan: : koefisien korelasi skor butir dengan skor total : jumlah skor total : Jumlah skor butir ∑XY
: Jumlah perkalian antara skor total dan skor butir
∑X²
: Jumlah kuadrat skor butir
∑Y²
: Jumlah kuadrat skor total
N
: Banyaknya subyek Validitas instrument dilakukan dengan konsultasi kepada guru kelas II dan
dosen ahli dalam bidang Matematika sebagai expert judgement. Dosen ahli yang ditunjuk sebagai expert judgement yaitu Bapak Sri Rochadi,M. Pd. Beliau merupakan salah satu dosen pengampu mata kuliah pembelajaran Matematika 44
pada program studi SI-PGSD jurusan PPSD FIP UNY. Pengambilan keputusan valid pada soal tes dan lembar observasi berdasarkan pada kisi-kisi yang telah disetujui oleh dosen mata kuliah Matematika. Tabel 3. Hasil Uji Validitas Soal Tes Pertama
Ite m-Total Statistics
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20
Scale Mean if Item Deleted 12,55 12,76 12,59 13,00 12,97 13,00 12,97 12,90 12,97 12,59 12,90 12,86 12,86 12,83 12,86 12,86 12,66 12,52 12,72 12,83
Scale Variance if Item Deleted 22,685 21,975 22,251 21,286 22,177 21,643 22,320 20,882 21,820 22,251 20,810 21,266 22,052 21,433 21,766 21,766 22,305 23,259 22,135 20,791
45
Corrected Item-Total Correlation ,526 ,437 ,580 ,533 ,336 ,453 ,305 ,636 ,414 ,580 ,652 ,556 ,377 ,531 ,442 ,442 ,438 ,419 ,420 ,685
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,869 ,870 ,867 ,866 ,874 ,869 ,875 ,862 ,871 ,867 ,862 ,865 ,872 ,866 ,870 ,870 ,870 ,872 ,870 ,860
Tabel 4. Hasil Uji Validitas Soal Tes Kedua Ite m-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Butir_1 12,83 Butir_2 12,90 Butir_3 12,52 Butir_4 12,83 Butir_5 12,79 Butir_6 12,76 Butir_7 12,76 Butir_8 12,79 Butir_9 12,79 Butir_10 12,59 Butir_11 12,48 2. Reliabilitas Butir_12 12,66 Butir_13 12,76 Butir_14 12,52 Butir_15 12,69 Butir_16 12,52 Butir_17 12,93 Butir_18 12,93 Butir_19 12,93 Butir_20 12,90
Scale Variance if Item Deleted 22,576 23,739 23,901 22,505 23,170 23,618 23,261 23,456 23,599 24,037 24,544 23,948 22,475 23,901 23,793 23,901 22,995 23,352 23,424 24,025
Corrected Item-Total Correlation ,644 ,383 ,626 ,660 ,522 ,434 ,514 ,459 ,428 ,453 ,502 ,412 ,694 ,626 ,427 ,626 ,541 ,465 ,449 ,323
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,874 ,883 ,877 ,874 ,879 ,882 ,879 ,881 ,882 ,881 ,881 ,882 ,873 ,877 ,882 ,877 ,878 ,881 ,881 ,886
Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel). Reliabilitas merupakan ciri dari suatu instrumen pengukuran yang baik. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam menentukan tingkat reliabilitas suatu alat ukur dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman-Brown (http://blog.its.ac.id/suherminvaliditas-reliabilitas.pdf). 46
Rumus Spearman-Brown yaitu:
Keterangan: : angka realiabilitas keseluruhan item : angka realiabilitas belahan pertama dan kedua Tabel 5. Uji Reliabilitas Instrument Soal Tes Pertama Re liability Statistics Spearman-Brown Coefficient
Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient
,935 ,935 ,933
Guttman Split-Half = 0,933 berarti reliabilitasnya tinggi. Tabel 6. Uji Reliabilitas Instrument Soal Tes Kedua Re liability Statistics Spearman-Brown Coefficient
Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient
,879 ,879 ,877
Guttman Split-Half = 0,877 berarti reliabilitasnya tinggi. K. Kriteria Keberhasilan Tindakan Kriteria keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah jika minimal 75 % siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 63 .
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian SD Negeri Piring merupakan sekolah yang terletak di Desa Murtigading Kecamatan Sanden Kabupaten Bantul. Letak SD ini sangat strategis karena berada di tepi jalan besar yang sudah beraspal sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi. Jalan di depan SD Negeri Piring bukan merupakan jalur kendaraan umum karena masih berada di lingkungan pedesaan. Ruangan yang digunakan sudah mendukung untuk kegiatan belajar mengajar siswa kelas II. Ruangan untuk kelas II tersebut terletak di sisi timur dan berdampingan dengan ruangan untuk siswa kelas I. Ruangan terlihat bersih karena setiap jam istirahat siswa yang piket membersihkan ruangan dengan menyapu. Suasana kelas juga terlihat cukup kondusif dan mendapat cukup matahari sehingga siswa dapat memperhatikan materi yang ditulis di papan tulis secara jelas. Siswa-siswa yang sekolah di SD Negeri Piring merupakan anak-anak yang bertempat tinggal di sekitar SD tersebut. Anak-anak tersebut sangat jarang diantarkan orangtua sekolah. Mereka berangkat sendiri dengan berjalan maupun bersepeda bersama teman karena sekolah tersebut mudah dijangkau oleh mereka Walaupun letak sekolah yang berdekatan dengan jalan raya tidak mengganggu konsentrasi belajar mereka. Hal itu dikarenakan jalan di sekitar sekolah bukan jalur kendaraan umum sehingga hanya sedikit kendaraan yang berlalu-lalang di sekitar sekolah. Luas sekolah juga mendukung dalam konsentrasi 48
belajar siswa karena letak ruangan kelas tidak berdekatan dengan jalan. Halaman sekolah menjadi pemisah antara jalan raya dengan ruangan kelas Ruangan kelas II juga dilengkapi dengan jendela-jendela yang terbuka setiap kegiatan pembelajaran berlangsung. Jendela-jendela itu berfungsi untuk masuknya udara dan sinar matahari ke dalam ruangan agar ruangan selalu segar dan tidak pengap. Dengan begitu ruangan kelas menjadi nyaman untuk belajar. Ketika hujan turun, siswa tidak terganggu dengan air yang menetes dari atap karena atap ruangan kelas tersebut sangat rapat Letak sekolah juga berdekatan dengan masjid. Sehingga, siswa tidak hanya mendapat pendidikan formal, juga mendapatkan pendidikan secara spiritual. Hal itu dikarenakan siswa yang beragama Islam diajarkan untuk ikut sholat berjamaah di masjid tersebut. Pada pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, terdapat informasi-informasi sebagai berikut: 1. Sebelum memasuki ruangan, siswa kelas II berbaris di depan kelas. Ketua kelas menyiapkan barisan dan siswa dengan tertib masuk ke ruangan satu persatu sambil mencium tangan guru kelas. Kemudian siswa duduk di bangku masing-masing dan membaca surat-surat pendek sebagai kegiatan tadarus rutin setiap pagi hari sebelum pelajaran dimulai. 2. Setelah tadarus, siswa mengeluarkan buku pelajaran setelah disuruh oleh guru. Beberapa siswa ada yang masih berbicara dengan temannya sehingga belum menyiapkan buku pelajaran. Kemudian mereka diam dan meyiapkan buku pelajaran setelah guru menegurnya. 49
3. Siswa memperhatikan guru dalam menerangkan materi dengan seksama walaupun beberapa diantaranya masih bercanda dengan teman sebangkunya. Siswa yang tidak memperhatikan tersebut diberi pertanyaan oleh guru secara lisan seputar materi yang diterangkan. Ada siswa yang bisa menjawab dan ada yang tidak. Kemudian guru memberikan pengertian kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran agar ketika menjawab pertanyaan bias menjawab. 4. Setelah menerangkan materi, siswa disuruh untuk mencatat. Kemudian, guru bertanya kepada siswa secara lisan dan siswa berebut untuk menjawab. Hal ini terlihat ketika banyak siswa yang mengacungkan jari untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru memilih siswa yang disuruh untuk menjawab secara acak dan bergantian dengan pertanyaan yang berbeda. 5. Pertanyaan yang dilontarkan oleh guru tidak hanya dijawab secara lisan, tetapi ada juga yang ditulis di papan tulis. Hal ini terlihat ketika guru menyuruh siswa untuk menggambarkan beberapa bangun datar sederhana di papan tulis. Banyak siswa yang masih keliru dalam menggambarkan bangun datar sederhana walaupun sudah diberikan contoh oleh guru. Masih banyak siswa yang menyelesaikannya dengan bantuan dari guru. 6. Selain buku catatan, siswa mempunyai buku penunjang untuk memperlancar kegiatan pembelajaran. Buku penunjang tersebut merupakan pinjaman dari sekolah. Walaupun ada buku catatan dan penunjang, siswa juga menggunakan buku latihan soal. Hal ini dikarenakan guru lebih banyak memberikan latihanlatihan soal daripada LKS (Lembar Kerja Siswa).
50
B. Hasil Penelitian 1. Data Pre Test Tabel 7. Nilai Pre test
No.
Nama Siswa
1.
SRH
2.
Nilai
Nilai
No.
Nama Siswa
60
17.
INL
60
YP
60
18.
KSH
60
3.
EN
50
19.
RAS
40
4.
DW
35
20.
RSM
85
5.
STK
60
21.
MP
55
6.
OM
35
22.
AW
40
7.
FAS
55
23.
AFF
50
8.
HTM
85
24.
NTN
55
9.
FAL
40
25.
ZMS
55
10.
AAP
30
26.
GDA
55
11.
NDP
80
27.
SB
85
12.
DFK
60
28.
WN
35
13.
DAY
50
29.
GFA
50
14.
RHE
45
30.
MM
30
15.
AAW
55
31.
RAK
90
16.
MN
65
Pre Test
Pre Test
2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I Pada siklus I, dilaksanakan pertemuan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2x35 menit. Materi yang dipersiapkan untuk siklus I adalah menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar sederhana, mengelompokkan bangun datar 51
menurut bentuknya, mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya, serta menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda dengan media papan berpaku. Adapun tindakan-tindakan yang ditempuh pada siklus I ini adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Tindakan Setelah melakukan observasi dan mendapatkan nilai dari hasil pre test yang dilakukan siswa, maka peneliti menyusun rancangan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar, terutama pada Kompetensi Dasar (KD) mengelompokkan bangun datar. Rancangan tersebut antara lain: a) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tahap perencanaan pada siklus I ini, peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media papan berpaku. Materi yang diajarkan oleh guru pada pertemuan pertama dengan media papan berpaku yaitu tentang menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar sederhana dan mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Dan materi pada pertemuan II yaitu tentang mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya dan menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda dengan media papan berpaku. Sedangkan pada pertemuan ketiga, guru mengulang materi pada pertemuan I dan II secara singkat dengan media papan berpaku. 52
b) Penyusunan Pedoman Observasi Setelah menyusun RPP, peneliti menyusun pedoman observasi yang ditujukan untuk mengamati guru dan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
Pedoman
observasi
berfungsi
untuk
mempermudah peneliti dalam mengetahui sejauh mana penggunaan media pembelajaran papan berpaku dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. c) Persiapan Media Pembelajaran Sesuai dengan rencana peneliti untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar dengan media papan berpaku, maka peneliti mempersiapkan media papan berpaku. Media papan berpaku sangat sesuai dengan materi dan bentuknya sederhana sehingga peneliti mudah untuk mempersiapkannya. d) Persiapan Evaluasi Penilaian akhir ini ditujukan untuk mengetahui nilai kognitif siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media papan berpaku. Penilaian akhir ini berupa soal evaluasi yang berbentuk pilihan ganda dengan berjumlah 20 butir. 2) Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I Setelah tahap perencanaan selesai dan semua yang dibutuhkan peneliti sudah
disiapkan,
maka
untuk
selanjutnya
dilaksanakan
tindakan.
Pelaksanaan tindakan ini merupakan penerapan dari rencana tindakan yang sudah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini berdasarkan pada 53
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan disiapkan sebelumnya. Tindakan siklus I ini dilakukan pada minggu pertama bulan Mei. Siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan sesuai dengan materi yang mengacu pada silabus. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas II SD N Piring. Sedangkan peneliti bertindak sebagai observer. a) Pertemuan I Pertemuan I siklus I dilakukan selama 2x35 menit mulai pukul 07.00 WIB s.d. 08.10 WIB. Media papan berpaku dan perlengkapan untuk mengajar telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam kemudian melakukan presensi. Tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan guru melalui media papan berpaku adalah sebagai berikut: (1) Tahap Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa. Apersepsi tersebut berhubungan dengan materi yang akan diajarkan yaitu bangun datar sederhana. Apersepsi tersebut berupa lagu dan pertanyaan “Siapa yang mempunyai tanaman di rumah?”, “Siapa yang pernah makan ketupat?”. Pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa sampai mengantarkan pada materi pelajaran yang dituju. (2) Tahap Inti
54
Setelah tahap
awal
selesai,
guru segera
melanjutkan
pembelajaran dengan media papan berpaku. Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi, yaitu kebersihan lingkungan dan bangun datar. Ada dua materi karena pembelajaran dilakukan dengan tematik.
Guru
menjelaskan
materi
bangun
datar
dengan
menggunakan media papan berpaku. penjelasan tersebut juga bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang cara menggunakan media papan berpaku untuk membuat bangun datar sederhana. Beberapa siswa maju ke depan kelas untuk membuat beberapa bangun datar sederhana pada media papan berpaku. Hal ini bertujuan agar siswa semakin jelas dalam menggunakan media papan berpaku karena melakukannya sendiri. Beberapa siswa yang lain disuruh untuk menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar. Kemudian guru menyuruh beberapa siswa untuk membuat bangun datar yang berbeda-beda. Beberapa siswa tersebut maju ke depan dan menunjukkan hasil mereka di depan teman-teman yang lain. Guru menyuruh beberapa anak untuk menyebutkan bangun apa saja yang dibuat oleh teman-teman yang di depan kelas. kemudian guru menjelaskan tentan pengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Siswa membentuk 6 kelompok diskusi yang masing-masing beranggotakan 5-6 anak dengan cara menghitung urut dari depan. 55
Masing-masing kelompok diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) dan media papan berpaku. Siswa disuruh untuk menyelesaikan soal-soal dalam LKS dengan menggunakan media papan berpaku. Setelah selesai, masing-masing kelompok memberikan perwakilan mereka untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang bertanya tentang nama dari bentuk-bentuk bangun datar yang kurang jelas. (3) Tahap Akhir Setelah menyimak penjelasan, melakukan diskusi, dan tanya jawab, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar dan mengelompokkan bangun datar. Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan II. Setelah memberikan tugas rumah, guru segera menutup pelajaran dengan mengusapkan salam sebelum meninggalkan ruangan kelas. (4) Catatan refleksi pertemuan I Setelah meninggalkan ruang kelas, peneliti bersama guru membahas kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan pada pertemuan I. Dari hasil observasi peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hambatan yang terlihat adalah ketika dilakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang berkaitan 56
dengan materi, guru belum memanfaatkan lagu tersebut untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan diajarkan. Siswa juga belum banyak yang aktif dalam Pertemuan II b) Pertemuan II Pertemuan II siklus I dilakukan selama 2x35 menit mulai pukul 07.00 WIB s.d. 08.10 WIB. Media papan berpaku dan perlengkapan untuk mengajar telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam kemudian melakukan presensi. Tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan guru melalui media papan berpaku adalah sebagai berikut: (1) Tahap Awal Guru memasuki kelas dan membuka pelajaran dengan salam. Sebelum pelajaran dimulai, tak lupa guru melakukan presensi. Sebelum menjelaskan materi, guru memberikan apersepsi yang mengacu pada materi yang akan diajarkan. Apersepsi tersebut berupa pertanyaan “Siapa yang pernah mengikuti gotong royong di rumah?” dan “Siapa yang mempunyai benda yang jenisnya sama, tapi ukurannya berbeda?”. Pertanyaan yang pertama mengacu pada materi pelajaran IPS, sedangkan pertanyaan kedua mengacu pada materi bangun datar sederhana. pertanyaan kedua mengacu pada materi mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya. Akan tetapi, guru belum mengoptimalkan apersepsi tersebut agar mengacu pada materi yang akan dipelajari. 57
Beberapa siswa mengacungkan jari untuk menjawab apersepsi yang diberikan oleh guru. (2) Tahap Inti Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan tugas rumah. Guru membagikan secara acak tugas rumah tersebut pada masingmasing siswa untuk dikoreksi. Setelah selesai dikoreksi, siswa mengumpulkan kembali tugas rumah tersebut kepada guru. Kemudian, salah satu siswa menceritakan pengalamannya bergotong-royong di depan kelas dan siswa lainnya menyimak. Setelah itu, guru memberikan pertanyaan seputar cerita siswa tersebut. Beberapa siswa mencoba untuk menjawab dengan bersamaan. Keadaan kelas menjadi gaduh dan guru segera menenangkan siswa dengan menyuruh mereka mengacungkan jari jika ingin menjawab. Siswa menyimak guru dalam menjelaskan materi mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya dengan media papan berpaku. beberapa siswa ikut berpartisipasi membantu guru memegangi papan berpaku agar guru lebih mudah untuk menjelaskan materi. Selanjutnya, guru memberikan contoh soal dan dikerjakan oleh siswa di buku. Salah satu siswa ditunjuk untuk mengerjakan hasilnya di papan tulis. Setelah itu, guru menjelaskan mengenai cara menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda melalui media 58
papan berpaku. Beberapa siswa ikut memegangi papan berpaku yang telah ada bangun datarnya sambil menyebutkan pola bangun datar yang mereka pegangi. Guru memberikan contoh soal dan dikerjakan oleh siswa di buku. Salah satu siswa maju ke depan untuk menulis hasil pekerjaannya. Siswa membentuk 6 kelompok diskusi yang masing-masing beranggotakan 5-6 anak. Masing-masing kelompok diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) dan media papan berpaku. Siswa disuruh untuk menyelesaikan soal-soal dalam LKS dengan menggunakan media papan berpaku. Setelah selesai, masing-masing kelompok memberikan perwakilan mereka untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi yang telah dituliskan di papan tulis. Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Beberapa siswa bertanya tentang materi yang belum jelas. (3) Tahap Akhir Setelah menyimak penjelasan, melakukan diskusi, dan tanya jawab, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar dan mengelompokkan bangun datar. Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan II. 59
Setelah memberikan tugas rumah, guru segera menutup pelajaran dengan mengusapkan salam sebelum meninggalkan ruangan kelas. (4) Catatan refleksi pertemuan II Setelah meninggalkan ruang kelas, peneliti bersama guru membahas kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan pada pertemuan II. Dari hasil observasi peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hambatan yang terlihat adalah ketika dilakukan apersepsi berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi, guru belum memanfaatkan pertanyaan tersebut untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan diajarkan. Siswa juga belum banyak yang aktif dalam Pertemuan II. Pada saat melakukan diskusi, banyak siswa yang masih asyik main sendiri dan bercerita dengan teman lainnya. c) Pertemuan III Pertemuan III siklus I dilakukan selama 2x35 menit mulai pukul 07.00 WIB s.d. 08.10 WIB. Media papan berpaku dan perlengkapan untuk mengajar telah disiapkan sebelumnya. Tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan guru melalui media papan berpaku adalah sebagai berikut: (1) Tahap Awal Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam kemudian melakukan presensi. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa. Apersepsi tersebut adalah mengingatkan materi pada 60
pertemuan I dan pertemuan II. Ada beberapa siswa yang masih ingat dan ada juga yang lupa pada materi sebelumnya. (2) Tahap Inti Setelah diingatkan pada materi sebelumnya, siswa diminta untuk mengeluarkan tugas rumah dan ditukarkan kepada teman lain untuk dicocokkan. Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil
pekerjaan
mereka
secara
bergantian.
Setelah
selesai
mengoreksi, tugas rumah tersebut dikumpulkan kembali kepada guru. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Masing-masing kelompok diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) dan media papan berpaku. Siswa disuruh untuk menyelesaikan soal-soal dalam LKS dengan menggunakan media papan berpaku. Setelah selesai, masingmasing
kelompok
memberikan
perwakilan
mereka
untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara bergantian. Sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri, guru memastikan bahwa siswa sudah paham atau belum dengan materi yang diajarkan selama 3 pertemuan. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Hanya beberapa siswa yang bertanya tentang materi yang belum jelas, baik pertemuan I, II, maupun III. (3) Tahap Akhir
61
Siswa
dengan
bimbingan
guru
menyimpulkan
materi.
Selanjutnya, siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi bangun datar. Mereka mengerjakannya
dengan
tenang.
Setelah
selesai,
hasilnya
dikumpulkan pada guru. kemudian, guru menutup pelajaran dengan salam. (4) Catatan refleksi pertemuan III Sama seperti pertemuan I dan II, pada pertemuan III ini grur dan peneliti bersama-sama melakukan refleksi setelah pembelajaran selesai. Pada saat aktivitas diskusi berlangsung, masih ada siswa yang tidak fokus dalam mengerjakan LKS. oleh karena itu, diperlukan arahan yang lebih jelas dan bila perlu membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi ketika aktivitas diskusi sedang berlangsung. 3) Observasi pada Siklus I Observasi dilakukan setiap kali pertemuan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Hasil observasi pertemuan I siklus I terlampir pada lampiran 11, dan hasil observasi pertemuan II siklus I terlampir pada lampiran 12, serta hasil observasi pertemuan II siklus I terlampir pada lampiran 13. Observer pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sedangkan yang melakukan tindakan pada penelitian ini adalah guru kelas.
62
Sasaran pengamatan pada setiap kali pertemuan difokuskan pada pemakaian media pembelajaran papan berpaku dalam proses pembelajaran, baik oleh siswa maupun oleh guru. Selama proses belajar mengajar berlangsung pada pertemuan I siklus I, ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti ketika melakukan pengamatan di kelas. Catatan observasi peneliti pada pertemuan I siklus I antara lain: Ketika pertama kali guru masuk kelas bersama observer, para siswa memperhatikan dengan saling berbisik dengan teman sebangkunya maupun teman lain. Hal itu menyebabkan keadaan kelas menjadi ramai sehingga guru segera melakukan tindakan dengan menenangkan siswa. Setelah mengucapkan salam, guru memperkenalkan observer dan menjelaskan bahwa observer akan membantu dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian, guru dibantu observer untuk menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Guru memberitahukan bahwa siswa akan belajar mengenai Bangun Datar Sederhana. Guru memulai pelajaran dengan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan bangun datar sederhana. Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan I siklus I, guru belum menyampaikan tentang kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru hanya menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu bangun datar sederhana. Ketika memberikan apersepsi, guru juga belum mengaitkan antara apersepsi dengan materi yang akan dipelajari. Apersepsi pada pertemuan I adalah menyanyikan sebuah lagu yang telah diganti liriknya sehingga berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Guru hanya 63
membimbing siswa bernyanyi tanpa menjelaskan kaitan lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan cara menghitung urut dari depan. Setelah ber kelompok, guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan tanpa ada arahan. Hal itu menyebabkan suasana kelas menjadi gaduh karena siswa kebingungan dalam mengerjakan LKS. Banyak siswa yang berjalan-jalan dari kelompok satu ke kelompok lainnya untuk menanyakan bagaimana cara mengerjakannya. Akan tetapi, ada juga yang bertanya kepada guru. Suasana diskusi menjadi kurang tenang dan membuang-buang waktu karena banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa kepada
guru
tentang
bagaimana
cara
mengerjakan
LKS.
Dalam
mengerjakan LKS, ada sebagian siswa yang ikut berpartisispasi. Akan tetapi, ada juga yang hanya jalan-jalan melihat pekerjaan teman yang di kelompok lain. Ada juga siswa yang hanya berbicara dengan teman sebangkunya dan bermain sendiri dengan mainan yang mereka miliki. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi agar LKS yang diberikan benar-benar dikerjakan oleh siswa. Setelah selesai dikerjakan, perwakilan masing-masing kelompok menuliskan jawaban LKS mereka di papan tulis secara bergantian. Mereka juga menunjukkan bentuk bangun datar yang dibuat pada papan berpaku. ada jawaban yang benar dan ada yang salah. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain. Akan tetapi, belum ada siswa yang memberikan pendapat maupun tambahan untuk kelompok lain. Guru membimbing siswa untuk mengoreksi hasil 64
pekerjaan siswa di papan tulis. Selanjutnya, hasil pekerjaan tersebut dikumpulkan kepada guru. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang mereka pelajari tanpa menggunakan media papan berpaku. Padahal guru harus lebih sering menggunakan media papan berpakualam mengajar agar siswa bisa menggunakan media papan berpaku dengan baik dan benar. Guru memberikan PR kepada siswa agar siswa tetap mengingat dan mempelajari di rumah materi yang diajarkan hari itu. Namun, guru tidak memberikan motivasi siswa untuk tetap belajar di rumah dan mengulang materi. Selama proses belajar mengajar berlangsung, guru juga tidak memberikan pujian kepada siswa yang benar dalam menjawab pertanyaan dari guru maupun LKS. Pada pertemuan II siklus I, guru dibantu observer mempersiapkan media dan bahan lainnya untuk mengajar. Setelah siswa mempersiapkan diri untuk belajar, guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya dan menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda melalui media papan berpaku. Pembelajaran
dimulai
dengan
memberikan
apersepsi
berupa
pertanyaan yang berhubungan dengan materi. Guru belum menjelaskan materi yang akan dipelajari melalui apersepsi tersebut. Apersepsi yang berupa pertanyaan tersebut hanya dijawab siswa dengan singkat dengan cara
65
mengacungkan jari. Guru belum memancing siswa dengan apersepsi tersebut agar sampai ke materi yang akan dipelajari. Guru memberikan contoh mengenai cara mengurtkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya dengan media papan berpaku. Beberapa siswa ikut berpartisispasi membantu guru memegangi papan berpaku agar mempermudah dalam menjelaskan materi. Selanjutnya, guru memberikan contoh soal dan dikerjakan oleh siswa di buku. Salah satu siswa ditunjuk untuk mengerjakan hasilnya di papan tulis. Kemudian, guru menjelaskan mengenai cara menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda melalui media papan berpaku. Beberapa siswa ikut memegangi papan berpaku yang telah ada bangun datarnya sambil menyebutkan pola bangun datar yang mereka pegangi. Guru memberikan contoh soal dan dikerjakan oleh siswa di buku. Salah satu siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya. Setelah menjelaskan materi, guru membagi siswa menjadi 6 keompok. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. Siswa dijelaksna secara singkat tentang cara mengerjakan LKS. Setelah itu, siswa melakukan diskusi. Akan tetapi, masih ada siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengerjakan LKS. Masih ada siswa yang main sendiri dan mengobrol dengan teman lainnya. Ada kelompok yang kompak saling membantu, namun ada juga kelompok yang kurang kompak sehingga yang mengerjakan hanya satu anak. Tidak ada yang bertanya dengan teman lain karena siswa lebih banyak bertanya kepada guru. Hal itu menyebabkan 66
waktu yang diperlukan dalam mengerjakan LKS melebihi batas yang ditentukan. Guru juga mengawasi siswa yang sedang berdiskusi agar mereka benar-benar mengerjakan LKS. Guru berkeliling dari kelompok satu kelompok ke kelompok lain untuk melihat kegiatan diskusi yang dilakukan oleh siswa. Sambil melihat, guru juga memberikan pengertian kepada siswa agar saling membantu dan bertanya jika ada hal yang sulit dalam mengerjakan LKS. Setelah LKS selesai dikerjakan, kemudian siswa membahasnya dengan menuliskan hasilnya di papan tulis secara bergantian. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membenarkan jawaban teman kelompok lain yang salah. Setelah selesai dibahas dan dikoreksi bersama guru, masing-masing kelompok mengumpulkan hasil pekerjaan mereka kepada guru. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang mereka pelajari dengan media papan berpaku. Setelah itu, siswa diberi tugas rumah untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Tak lupa guru juga mengingatkan siswa untuk mengulang pelajaran yang baru saja mereka pelajari dan tetap belajar di rumah. Guru telah menyiapkan media dan bahan lainnya untuk mengajar pada pertemuan III siklus I. Setelah persiapan selesai, guru menyuruh siswa untuk berdoa dan mempersiapkan diri untuk belajar. Kemudian, guru memberikan apersepsi dengan mengingat pelajaran sebelumnya melalui 67
media papan berpaku. Beberapa siswa ikut berpartisispasi dalam menjelaskan materi sebelumnya yang telah mereka pelajari pada pertemuan I dan II. Beberapa siswa sudah paham, akan tetapi ada juga yang belum paham dengan materi tersebut. Kemudian, guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan tugas rumah dan ditukarkan kepada teman lain untuk dicocokkan. Beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaan mereka secara bergantian. Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mengoreksi jawaban temannya yang ditulis di papan tulis. Setelah selesai dicocokkan, tugas rumah tersebut diberi nilai oleh pengoreksi dan dibubuhi nama pengoreksi. Dengan begitu, guru akan mengetahui sampai dimana tingkat pemahaman siswa dalam mengoreksi jawaban milik temannya. Guru membagi siswa menjadi 6 keompok untuk melakukan diskusi. Setelah diberi LKS dan papan berpaku, siswa diminta tenang untuk memperhatikan arahan dalam mengerjakan LKS. Guru memberikan arahan dengan jelas dan siswa diminta untuk saling membantu dalam mengerjakan LKS. Siswa hanya diperbolehkan bertanya kepada guru dan teman kelompoknya untuk menghindari kegaduhan dalam berdiskusi dan meniru jawaban teman kelompok lain. Kegiatan diskusi berjalan lancar walaupun masih ada beberapa siswa yang berjalan-jalan di kelas dan tidak ikut berpartisipasi dalam mengerjakan LKS. Masih sama dengan pertemuan I dan II, pada pertemuan II ini, ada kelompok yang anggotanya saling membantu dan ada juga kelompok yang 68
anggotanya asyik bermain atau berbicara dengan anggota kelompok lainnya. Guru mengamati masing-masing kelompok secara bergantian dengan menegur siswa yang tidak ikut berdiskusi. Selanjutnya, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru dan siswa bersama-sama mengoreksi jawaban yang telah dipresentasikan. Setelah dikoreksi, masing-masing kelompok
mengumpulkan
hasil
pekerjaannya
kepada
guru.
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih ada materi yang belum jelas. Guru dan siswa saling tanya jawab tentang materi agar siswa lebih paham dan bisa mengerjakan soal evaluasi. Siswa dengan bimbingan guru lalu menyimpulkan materi sebelum mengerjakan soal evaluasi. Setelah materi disimpulkan dan sudah tidak ada lagi siswa yang bertanya, guru memberikan soal evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa selama 3 pertemuan. Sebelum mengerjakan soal evaluasi, siswa mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru tentang cara mengerjakan soal tersebut. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Tidak ada siswa yang menyontek karena selalu diawasi oleh guru. Setelah selesai dikerjakan, soal yang sudah diberi jawaban dikumpulkan kepada guru. Kemudian, guru menutup pelajaran dengan salam.
69
4) Hasil Pencapaian Skor/Nilai pada Siklus I Adapun pencapaian tujuan pembelajaran dari aspek kognitif dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang diukur dengan hasil yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I yang diukur dengan menggunakan soal-soal dapat terlihat pada rekapitulasi di bawah ini: Tabel 8. Rekapitulasi Nilai Siswa pada Siklus I
No
Inisial
Nilai Post-test I
No
Inisial
Nilai Post Test I
1.
SRH
55
17.
INL
60
2.
YP
90
18.
KSH
80
3.
EN
100
19.
RAS
70
4.
DW
70
20.
RSM
95
5.
STK
85
21.
MP
85
6.
OM
60
22.
AW
40
7.
FAS
85
23.
AFF
90
8.
HTM
100
24.
NTN
80
9.
FAL
70
25.
ZMS
95
10.
AAP
40
26.
GDA
70
11.
NDP
100
27.
SB
95
12.
DFK
85
28.
WN
65
13.
DAY
90
29.
GFA
55
14.
RHE
60
30.
MM
50
15.
AAW
45
31.
RAK
100
16.
MN
40
70
Berdasarkan nilai tadi, maka dapat dibuat pengkategorian sebagai berikut: Tabel 9. Persentase Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Pascatindakan Siklus I Persentase Jumlah No.
Persentase
Nilai
Pencapaian Kumulatif
Siswa
(%)
KKM (%)
1.
40
3
9,68
9,68
Belum KKM
2.
45
1
3,23
12,91
Belum KKM
3.
50
1
3,23
16,14
Belum KKM
4.
55
2
6,45
22,59
Belum KKM
5.
60
5
16,12
38,71
Belum KKM
6.
65
1
3,23
41,94
KKM
7.
70
2
6,45
48,39
KKM
8.
80
3
9,68
58,07
KKM
9.
85
4
12,90
70,97
KKM
10.
90
6
19,35
90,32
KKM
11.
95
3
9,68
100
KKM
Jumlah
31
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tes diikuti oleh 31 siswa. Dari 31 siswa tersebut, sebanyak 19 anak atau 61,29 % dari jumlah siswa yang mempunyai nilai di atas 63, sedangkan sebanyak 12 siswa atau 71
38,71% dari jumlah siswa mendapat nilai kurang dari 63. Jadi, sudah ada 61,29% siswa yang telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 5) Refleksi pada Siklus I Tahap selanjutnya adalah tahap refleksi. Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus untuk membahas dan memperbaiki tindakan yang telah dilakukan. Refleksi pada siklus I dilakukan untuk memperbaiki tindakan yang telah dilakukan pada siklus I dan membuat rencana tindakan baru untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan. Berdasarkan data pelaksanaan siklus I, terdapat peningkatan ketuntasan nilai KKM yaitu 63 dari pembelajaran tidak menggunakan media papan berpaku dengan yang menggunakan media papan berpaku. Persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebelum menggunakan media papan berpaku adalah 19,35% yaitu sebanyak 6 anak. Sedangkan persentase nilai siswa pada pembelajaran dengan media papan berpaku adalah 61,29% yaitu sebanyak 19 anak. Hal itu terlihat bahwa terdapat peningkatan sebesar 41,94% atau sebanyak 13 anak. Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap penggunaan media papan berpaku pada pembelajaran dengan materi bangun datar pada siswa kelas II SD N Piring. Menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas II pada materi bangun datar untuk ranah kognitif belum mencapai indikator
72
keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai KKM yaitu 63. Beberapa hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa kelas II SD N Piring yang belum mencapai indikator keberhasilan adalah sebagai berikut: a) Apersepsi yang diberikan oleh guru belum dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. b) Banyak siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media papan berpaku. c) Banyak siswa yang belum paham tentang cara menggunakan media papan berpaku untuk mempelajari materi bangun datar. d) Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang masih bercanda dengan teman lainnya dan membuat gaduh, sehingga mengganggu konsentrasi belajar teman lainnya. Walaupun guru sudah memperingatkan, akan tetapi mereka akan tetap mengulanginya. e) Pada saat diskusi kelompok, masih banyak siswa yang mengganggu teman kelompok lainnya dengan bertanya atau mengajak bercerita dan bermain. f) Banyaknya waktu yang terbuang dalam mengerjakan LKS karena ketidakjelasan arahan yang diberikan oleh guru. g) LKS pada kelompok I dan IV dikerjakan oleh satu anak. Sedangkan anggota yang lainnya asyik bercanda dan bermain-main.
73
h) Hanya beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. i) Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru kurang memberikan pujian pada siswa yang aktif. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, ditemukan beberapa hambatan yang dihadapi pada saat pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan perbaikan pada tindakan di siklus berikutnya. Perbaikan yang perlu dilakukan antara lain: a) Memanfaatkan apersepsi dengan mengaitkan pada materi yang akan dipelajari. b) Memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Misalnya, dengan memberikan pujian ketika ada siswa yang aktif dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. c) Menjelaskan
manfaat
media
papan
berpaku
dan
cara
menggunakannya pada materi bangun datar. d) Memberikan arahan secara jelas ketika siswa akan mengerjakan LKS. e) Memberikan peringatan pada siswa dengan tidak memberikan nilai jika siswa tersebut tidak ikut berpartisipasi pada saat berdiskusi. f) Memancing siswa agar mau bertanya jika ada materi yang belum jelas.
74
Dilihat dari hasil ketuntasan siswa pada kondisi awal yaitu hanya sebesar 19,35 % atau sebanyak 6 anak dari 31 anak dan pada siklus I hanya sebesar 61,29% atau sebanyak 19 anak, maka akan dilakukan penelitian selanjutnya yaitu siklus II. Hal ini dikarenakan persentase nilai siswa yang mencapai nilai KKM belum 75 % sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan. b. Siklus II Pertemuan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2x35 menit. Materi yang dipersiapkan untuk siklus II sama dengan materi pada siklus I yaitu menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar sederhana, mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya, mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya, serta menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda dengan media papan berpaku. Adapun tindakan-tindakan yang ditempuh pada siklus II ini adalah sebagai berikut: 1) Perencanaan Tindakan Setelah melakukan tindakan dan refleksi pada siklus I, maka dilakukan penyusunan rencana tindakan pada siklus II. Rencana tindakan pada siklus II tidak jauh beda dengan rencana tindakan pada siklus I. Rancangan tersebut antara lain:
75
a) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana tindakan pada siklus II ini dimulai dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media papan berpaku. Materi yang diajarkan oleh guru pada pertemuan pertama pada siklus II sama dengan materi pada pertemuan pertama di siklus I yaitu tentang menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar sederhana dan mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya dengan media papan berpaku. Dan materi pada pertemuan II yaitu tentang mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya. Sedangkan materi menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda dengan media papan berpaku diberikan pada pertemuan ketiga. b) Penyusunan Pedoman Observasi Setelah menyusun RPP, peneliti menyusun pedoman observasi yang sama dengan siklus II dan ditujukan untuk mengamati guru dan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pedoman observasi digunakan pada setiap pertemuan. c) Persiapan Media Pembelajaran Sesuai dengan rencana peneliti untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar dengan media papan berpaku, maka peneliti mempersiapkan media papan berpaku. Media papan berpaku disediakan oleh peneliti yang akan digunakan 76
guru dalam mengajarkan materi bangun datar. Media papan berpaku sangat sesuai dengan materi dan bentuknya sederhana sehingga peneliti mudah untuk mempersiapkannya. d) Persiapan Evaluasi Penilaian akhir ini ditujukan untuk mengetahui nilai kognitif siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media papan berpaku. Penilaian akhir ini berupa soal evaluasi yang berbentuk pilihan ganda dengan berjumlah 20 butir. 2) Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II Setelah tahap perencanaan selesai dan semua yang dibutuhkan peneliti sudah
disiapkan,
maka
untuk
selanjutnya
dilaksanakan
tindakan.
Pelaksanaan tindakan ini merupakan penerapan dari rencana tindakan yang sudah disusun sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dan disiapkan sebelumnya. Tindakan siklus II ini dilakukan pada minggu ketiga bulan Mei. Pertemuan pada siklus II ini juga dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan sesuai dengan materi yang mengacu pada silabus. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas II SD N Piring. Sedangkan peneliti bertindak sebagai observer. a) Pertemuan I Pertemuan I siklus II dilakukan selama 2x35 menit mulai pukul 07.00 WIB s.d. 08.10 WIB. Media papan berpaku dan perlengkapan untuk mengajar telah disiapkan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran dimulai 77
dengan guru membuka pelajaran dengan salam kemudian melakukan presensi. Pertemuan II Tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan guru melalui media papan berpaku adalah sebagai berikut: (1) Tahap Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa. Apersepsi tersebut berhubungan dengan materi yang akan diajarkan yaitu bangun datar sederhana. Apersepsi tersebut berupa lagu dan pertanyaan “Siapa yang pernah mengikuti gotong royong di rumah?” “ Apa manfaat dari gotong royong tersebut anak-anak?” “Gotong royong termasuk salah satu cara memelihara lingkungan tidak?”. Pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa sampai mengantarkan pada materi pelajaran yang dituju. (2) Tahap Inti Tahap selanjutnya, beberapa siswa diminta untuk membuat beberapa bangun datar sederhana secara bergantian pada papan berpaku. Setelah itu, siswa lainnya maju ke depan kelas untuk mengelompokkan bangun datar pada media papan berpaku sesuai dengan bentuknya. Siswa bersama guru mengoreksi hasil pekerjaan teman yang di depan kelas. Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang materi mengelompokkan bangun datar. Kemudian, salah satu siswa membacakan teks mengenai cara menjaga
dan
memelihara 78
lingkungan.
Siswa
yang
lainnya
menyimak. Lalu, siswa menjawab pertanyaan guru yang berkaitan dengan teks yang dibacakan tadi secara lisan dengan mengacungkan jari telunjuk. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok diskusi. Masingmasing kelompok diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) dan media papan berpaku. guru memberikan arahan agar diskusi berjalan lancar. Setelah selesai mengerjakan, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. guru dan siswa melakukan Tanya jawab mengenai hasil diskusi yang sudah dipresentasikan. Guru juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas. Hanya ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang belum jelas. (3) Tahap Akhir Setelah menyimak penjelasan, melakukan diskusi, dan tanya jawab, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar dan mengelompokkan bangun datar. Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan II. Guru menutup pelajaran dengan salam. (4) Catatan refleksi pertemuan I Setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan I berakhir, peneliti bersama guru membahas kegiatan pembelajaran yang baru 79
saja dilakukan pada pertemuan I. Dari hasil observasi peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung, masih ada hambatan yang terjadi yaitu, keadaan kelas yang masih gaduh saat melakukan diskusi kelompok. Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa tertentu saja yang aktif. Sedangkan yang lainnya masih asyik bercanda dan bermain sendiri. b) Pertemuan II Pertemuan II siklus II dilakukan selama 2x35 menit mulai dari pukul 07.00 WIB s.d. 08.10 WIB. Media papan berpaku dan perlengkapan untuk mengajar telah disiapkan sebelumnya. Tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan guru melalui media papan berpaku adalah sebagai berikut: (1) Tahap Awal Kegiatan pembelajaran pertemuan II siklus II diawali dengan memberikan
apersepsi
kepada
siswa.
Apersepsi
tersebut
berhubungan dengan materi yang akan diajarkan yaitu bangun datar sederhana. Apersepsi tersebut berupa pertanyaan, yaitu “Siapa yang mempunyai bapak sering ikut ronda?”, “Ronda itu biasanya dilaksanakan malam hari atau siang hari? Termasuk menjaga lingkungan tidak anak-anak?”, dan “Siapa
yang pernah bermain
laying-layang? Bentuknya seperti apa anak-anak?”. Salah satu siswa maju untuk menggambarkan bentuk laying-layang. Pertanyaan 80
tersebut dijawaboleh siswa sampai mengantarkan pada materi pelajaran yang dituju. (2) Tahap Inti Sebelum menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk mengeluarkan PR pada pertemuan I dan mencocokkannya bersamasama. Beberapa siswa menuliskan hasilnya di papan tuliss. Setelah dikoreksi
dan
diberi
nilai,
guru
memberikan
latihan
soal
mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil di papan tulis. Siswa mengerjakan dengan tenang sehingga dapat selesai selesai pada waktunya. Setelah selesai dikerjakan, beberapa siswa maju ke depan untuk menuliskan hasilnya di papan tulis. Sebagian besar siswa menjawab dengan benar soal tersebut. Kemudian, siswa melakukan permainan yaitu melemparkan boneka dari satu siswa ke siswa yang lainnya sambil menyanyikan sebuah lagu. Pada bait terakhir lagu, siswa yang mendapatkan boneka akan diberi pertanyaan oleh guru dan harus dijawab dengan dituliskan di papan tulis. hal itu membuat siswa semangat untuk belajar sehingga apapun instruksi dari guru dipatuhi oleh siswa. Permainan tersebut juga membuat siswa tambah paham dengan materi. Walaupun begitu, guru tetap memberikan penjelasan singkat dengan menggunakan media papan berpaku.
81
Kemudian, siswa membentuk kelompok menjadi 6 kelompok untuk melakukan diskusi. Masing-masing kelompok diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) dan media papan berpaku. Lalu siswa mendiskusikan LKS. Setelah selesai, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. guru dan siswa melakukan Tanya jawab untuk membahas hasil diskusi yang sudah dipresentasikan. Setelah itu, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas. (3) Tahap Akhir Tahap
akhir
pada
kegiatan
pembelajaran
adalah
menyimpulkan materi. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. Siswa dapat menjawab dengan benar semua pertanyaan yang diajukan oleh guru secara bersamaan untuk menyimpulkan materi. Setelah itu, guru kembali memberikan tugas rumah dan dikumpulkan pada pertemuan III. Kemudian, guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam. (4) Catatan refleksi pertemuan I Setelah meninggalkan kelas, guru dan peneliti melakukan refleksi pertemuan III. Peneliti bersama guru membahas kegiatan pembelajaran yang baru saja dilakukan pada pertemuan II. Dari hasil observasi peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hamper tidak ada hambatan yang berarti. Hanya dalam mengerjakan 82
LKS, belum dapat selesai tepat waktu. Hal itu membuat berkurangnya waktu untuk menyimpulkan materi. c) Pertemuan III Pertemuan III siklus II dilakukan selama 2x35 menit mulai dari pukul 07.00 WIB s.d. 08.10 WIB. Media papan berpaku dan perlengkapan untuk mengajar telah disiapkan sebelumnya. Tahap-tahap pembelajaran yang dilakukan guru melalui media papan berpaku adalah sebagai berikut: (1) Tahap Awal Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan memberikan apersepsi kepada siswa. Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi pada pertemuan I dan II untuk membantu mengingat materi sebelumnya. Siswa pun telah lancar dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru. (2) Tahap Inti Tahap selanjutnya, siswa membahas tugas rumah. Setelah dibahas, tugas rumah kemudian dikumpulkan kepada guru. Siswa mendapat kertas kecil berisi soal yang berkaitan dengan pola bangun datar.
Guru
segera
menginstruksikan
kepada
siswa
untuk
mengerjakan soal yang ada pada kertas kecil tersebut. Setelah selesai dikerjakan, kemudian ditukarkan dengan teman lain dan dikoreksi. Selanjutnya, dinilai dan pengoreksi menuliskan nama di bawah nama
83
penjawab soal soal agar diketahui siswa tersebut dapat mengoreksi jawaban dengan benar atau tidak. Siswa menyimak guru dalam membuat pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda. Kemudian, guru memberikan latihan agar siswa semakin paham dengan materi. Semua soal yang diberikan oleh guru dijawab dengan benar oleh siswa. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok diskusi. Masingmasing kelompok diberi LKS (Lembar Kerja Siswa) dan media papan berpaku. guru memberikan arahan agar diskusi berjalan lancar. Setelah selesai mengerjakan, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. guru dan siswa melakukan Tanya jawab mengenai hasil diskusi yang sudah dipresentasikan. Guru juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas. Hanya ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang belum jelas. (3) Tahap Akhir Setelah menyimak penjelasan, melakukan diskusi, dan tanya jawab, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi tentang mengelompokkan bangun datar dengan media papan berpaku. Selanjutnya, siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi bangun datar. Mereka mengerjakannya
dengan
84
tenang.
Setelah
selesai,
hasilnya
dikumpulkan pada guru. Kemudian, guru segera menutup pelajaran dengan mengucapkan salam sebelum meninggalkan ruangan kelas. (4) Catatan refleksi pertemuan III Sama seperti pertemuan I dan II, pada pertemuan III ini guru dan peneliti bersama-sama melakukan refleksi setelah kegiatan pembelajaran selesai. Dari hasil observasi peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung, tidak lagi ada hambatan dan kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan semua pertanyaan yang diajukan guru dijawab oleh siswa dengan benar. 3) Observasi pada Siklus II Observasi dilakukan setiap kali pertemuan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti. Hasil observasi pertemuan I siklus II terlampir pada lampiran 14, dan hasil observasi pertemuan II siklus II terlampir pada lampiran 15, serta hasil observasi pertemuan II siklus II terlampir pada lampiran 16. Observer pada penelitian ini adalah peneliti sendiri. Sedangkan yang melakukan tindakan pada penelitian ini adalah guru kelas. Sasaran pengamatan pada setiap kali pertemuan difokuskan pada pemakaian media pembelajaran papan berpaku dalam proses pembelajaran, baik oleh siswa maupun oleh guru. Selama proses belajar mengajar berlangsung pada pertemuan I siklus I, ada beberapa hal yang menjadi catatan peneliti ketika melakukan pengamatan di kelas. Catatan observasi peneliti pada pertemuan I siklus I antara lain: 85
Ketika pertama kali guru masuk kelas bersama observer di siklus II, siswa sudah terbiasa sehingga keadaan siswa tetap tenang dan terlihat siap mengikuti pelajaran. Setelah dibantu observer untuk menyiapkan bahan dan media yang diperlukan. Guru memulai pelajaran dengan memberikan apersepsi berupa lagu “Menanam Jagung” yang telah diubah liriknya sehingga berkaitan dengan materi bangun datar. Siswa terlihat sangat bersemangat untuk mengikuti pelajaran. Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan I siklus II, guru belum menyampaikan tentang kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru hanya menyampaikan materi yang akan dipelajari, yaitu mengelompokkan bangun datar sesuai bentuknya. Akan tetapi, ketika memberikan apersepsi, guru sudah mengaitkan antara apersepsi dengan materi yang akan dipelajari. Apersepsi yang berupa lagu dan pertanyaan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh guru untuk mengantarkan pada materi yang akan dipelajari. Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, hanya siswa tertentu saja yang aktif. Masih banyak siswa yang masih asyik bercanda dengan teman lainnya dan ada pula yang bermain sendiri. Kemudian, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah berkelompok, guru memberikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan dengan arahan. Akan tetapi, karena arahan belum jelas, maka masih terjadi kegaduhan di dalam kelas karena masih banyak siswa yang bertanya kepada teman kelompok lain maupun kepada guru.
86
Walaupun terjadi kegaduhan di dalam kelas, namun diskusi yang dilakukan berjalan dengan lancar. Guru juga selalu mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi agar LKS yng diberikan benar-benar dikerjakan oleh siswa. Setelah selesai dikerjakan, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Mereka juga menunjukkan bentuk bangun datar yang dibuat pada papan berpaku. Hasil diskusi kelompok sangat memuaskan karena hamper semua kelompok menjawab dengan benar. Guru dan siswa bersama-sama membahas LKS dengan memberikan kesempatan kepada untuk memberikan evaluasi. Setelah dilakukan pembahasan pada LKS, masing-masing kelompok mengumpulkan LKS kepada guru. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang mereka pelajari dengan menggunakan media papan berpaku. hal itu dilakukan agar siswa
lebih
terbiasa
menggunakan
media
papan
berpaku
dalam
pembelajaran dengan materi bangun datar. Apalagi ketika mereka menggunakannya ketika berdiskusi kelompok. Beberapa siswa juga ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan materi dengan media papan berpaku. Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan PR kepada siswa untuk dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan II. Hal ini juga bertujuan agar siswa tetap mengingat materi. Karena dengan mengerjakan PR, berarti siswa harus belajar kembali mengenai materi tersebut di rumah. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru sudah mulai memberikan pujian kepada siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar. 87
Guru juga memberikan reward kepada kelompok yang menjawab dengan benar semua pertanyaan. Reward tersebut berupa pujian dan pemberian tanda bintang sebagai tanda untuk siswa yang berprestasi. Walaupun sangat sederhana, siswa sangat senang dan memicu semangat untuk belajar. Pada pertemuan II siklus II, guru dibantu observer mempersiapkan media dan bahan lainnya untuk mengajar. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan menyuruh siswa untuk berdoa dan mempersiapkan diri untuk belajar. Kemudian guru melakukan presensi. Setelah itu, guru menyampaikan tentang kompetensi dan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran dengan materi mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil. Pembelajaran dimulai dengan memberikan apersepsi berupa pertanyaan yang berhubungan dengan materi. Pertanyaan tersebut adalah “Siapa yang pernah mengikuti gotong royong di rumah?” “ Apa manfaat dari gotong royong tersebut anak-anak?” “Gotong royong termasuk salah satu cara memelihara lingkungan tidak?”. Kemudian salah satu siswa maju ke depan untuk menggambarkan bentuk laying-layang di papan tulis. Melalui apersepsi tersebut, guru memancing siswa dengan pertanyaanpertanyaan yang mengantarkan pada materi yang akan dipelajari. Guru sudah memanfaatkan apersepsi dengan baik. Setelah memberikan apersepsi, guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan PR pada pertemuan I dan mencocokkannya bersama-sama. Kemudian, PR tersebut dikumpulkan pada guru. 88
Guru memberikan latihan soal mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya di papan tulis. Setelah selesai mengerjakan di buku, guru memberikan kesempatan kapada siswa untuk maju ke depan mengerjakan di papan tulis. Karena semua siswa ingin maju, maka guru menyuruh tenang dan mengacungkan jari telunjuk. Guru pun memilih siswa yang belum pernah maju atau kurang aktif. Hal itu memperlihatkan bahwa semua siswa sudah aktif dan berani mengerjakannya di papan tulis. Setelah itu, guru membuat permainan agar siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti
pelajaran.
Siswa
melakukan
permainan
dengan
melemparkan boneka dari satu siswa ke siswa lainnya sambil menyanyikan sebuah lagu. Pada bait terakhir lagu, siswa yang mendapatkan boneka akan diberi pertanyaan oleh guru dan harus dijawab dengan dituliskan di papan tulis.Hhal itu juga untuk melatih siswa agar berani maju ke depan karena lemparan boneka akan mengenai siapapun secara acak, baik siswa yang aktif maupun yang kurang aktif. Setelah melakukan permainan tersebut, guru membagi siswa menjadi 6 keompok. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. sebelum menyuruh siswa untuk berdiskusi, guru memberikan arahan dengan jelas. Guru berharap dengan adanya arahan yang jelas, siswa tidak akan berjalan-jalan dan mengganggu teman kelompok lain. Siswa juga diberi pengertian agar saling membantu dalam mengerjakan LKS, tidak hanya satu anggota yang mengerjakan. Siswa juga hanya diperbolehkan bertanya 89
kepada guru atau teman sekelompok. Apabila ada anggota kelompok yang masih berjalan-jalan dan mengganggu kelompok lain, guru akan mengurangi nilai pada kelompok tersebut. Kemudian, siswa disuruh untuk mendiskusikan LKS. Ternyata, peringatan guru sangat diperhatikan oleh siswa. Sudah tidak ada lagi siswa yang berjalan-jalan atau mengganggu kelompok lain. Mereka sangat focus berdiskusi dengan kelompoknya. Apabila ada yang ingin ditanyakan, mereka bertanya kepada teman sekelompoknya. Dan jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab oleh anggota lain dalam kelompoknya, merekan baru bertanya kepada guru. Mereka. Juga saling membantu mengerjakan LKS. Walaupun aktivitas diskusi berjalan lancar, guru tetap mengamati dari satu kelompok ke kelompok lain. Akan tetapi, karena siswa banyak berdebat dalam mengerjakan LKS, maka penyelesaian LKS pun belum dapat tepat waktu. Setelah selesai dikerjakan, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas. Tidak ada siswa yang bertanya sehingga guru melanjutkan pelajaran dengan menyimpulkan materi. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang mereka pelajari dengan media papan berpaku. karena waktu pelajaran hamper habis, maka dalam menyimpulkan materi dilakukan sesingkat mungkin. Setelah itu, siswa diberi tugas rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. 90
Tak lupa guru juga mengingatkan siswa untuk mengulang pelajaran yang baru saja mereka pelajari dan tetap belajar di rumah. Guru telah menyiapkan media dan bahan lainnya untuk mengajar pada pertemuan III siklus II. Setelah persiapan selesai, guru menyuruh siswa untuk berdoa dan mempersiapkan diri untuk belajar. Sebelum menjelaskan materi, guru mengkomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan III siklus II ini. Selanjutnya, guru memberikan apersepsi yang berhubungan dengan materi pada pertemuan I dan II untuk membantu mengingat materi sebelumnya
dengan
media
papan
berpaku.
Beberapa
siswa
ikut
berpartisipasi dalam menjelaskan materi sebelumnya yang telah mereka pelajari pada pertemuan I dan II. Semua siswa secara bersamaan menjawab pertanyaan guru dengan benar. Kemudian, guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab agar semakin jelas. Guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan tugas rumah. Siswa dengan bimbingan guru membahas tugas rumah dengan menukarkannya dengan siswa yang lain. Setelah dicocokkan dan diberi nilai, tugas rumah dikumpulkan kepada guru. Kemudian siswa diberi kertas kecil berisi soal yang berkaitan dengan pola bangun datar. Siswa mengerjakan soal dengan tenang. Setelah selesai dikerjakan, ditukarkan dengan teman lain dan dikoreksi. Selanjutnya dinilai dan pengoreksi menuliskan namanya di bawah nama penjawab soal agar diketahui bahwa siswa tersebut dapat mengoreksi jawaban dengan benar atau tidak. 91
Setelah itu, siswa menyimak guru yang sedang memberikan contoh tentang materi pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda. Secara bersamaan, siswa menyebutkan nama bangun datar yang dibuat guru di papan tulis. Setelah itu, siswa diberi latihan soal agar lebih paham. Secara klasikal, siswa menyebutkan nama bangun datar yang dibuat guru di papan tulis. Setelah itu, siswa diberi latihan soal agar lebih paham. Secara bergantian, siswa menyebutkan jawaban soal di depan kelas. Kemudian, siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang belum jelas. Karena tidak ada siswa yang bertanya, guru segera melanjutkan pelajaran dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah pembentukan kelompok selesai, masing-masing kelompok diberi LKS dan papan berpaku. Kemudian, siswa diminta tenang untuk memperhatikan arahan dalam mengerjakan LKS. Guru memberikan arahan dengan jelas dan siswa diminta untuk saling membantu dalam mengerjakan LKS.
Siswa
diperbolehkan
bertanya
kepada
guru
dengan
cara
mengacungkan jari telunjuk dan tidak boleh berbicara sendiri. Siswa hanya diperbolehkan bertanya dengan teman kelompoknya untuk menghindari kegaduhan dalam berdiskusi dan meniru jawaban teman kelompok lain. Siswa juga tidak boleh berjalan-jalan dan mengganggu kelompok lain. Kegiatan diskusi berjalan lancar. Anggota kelompok saling membantu dalam mengerjakan LKS. Masing-masing kelompok memanfaatkan media papan berpaku sesuai dengan soal pada LKS. Pembagian tugas untuk anggota pada masing-masing kelompok sangat baik sehingga dapat selesai 92
tepat waktu. Selama siswa berdiskusi, guru mengamati dengan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain. Setelah selesai mengerjakan LKS, perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Guru dan siswa melakukan Tanya jawab mengenai hasil diskusi yang sudah dipresentasikan. Beberapa siswa memberikan pendapat mereka tentang jawaban teman kelompok lain. Setelah selesai dibahas, LKS dikumpulkan kepada guru. Kemudian, guru memberikan pertanyaan tambahan dan dapat dijawab oleh semua siswa. Siswa dengan bimbingan guru lalu menyimpulkan materi sebelum mengerjakan soal evaluasi. Guru menyimpulkan materi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan dapat dijawab oleh semua siswa secara bersamaan dan kompak. Setelah materi disimpulkan dan sudah tidak ada lagi siswa yang bertanya, guru memberikan soal evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa selama 3 pertemuan. Sebelum mengerjakan soal evaluasi, siswa mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru tentang cara mengerjakan soal tersebut. Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tertib. Tidak ada siswa yang menyontek karena selalu diawasi oleh guru. Setelah selesai dikerjakan, soal yang sudah diberi jawaban lalu dikumpulkan pada guru. Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam.
93
4) Hasil Pencapaian Skor/Nilai pada Siklus II Adapun pencapaian tujuan pembelajaran dari aspek kognitif dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang diukur dengan hasil yang diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan kepada siswa. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus II yang diukur dengan menggunakan soal-soal dapat terlihat pada rekapitulasi di bawah ini: Tabel 10. Rekapitulasi Nilai Siswa pada Siklus II
No.
Inisial
Nilai Post-test II
No.
Inisial
Nilai Post Test II
1.
SRH
60
17.
INL
70
2.
YP
85
18.
KSH
85
3.
EN
100
19.
RAS
75
4.
DW
80
20.
RSM
100
5.
STK
90
21.
MP
95
6.
OM
70
22.
AW
60
7.
FAS
85
23.
AFF
100
8.
HTM
100
24.
NTN
90
9.
FAL
75
25.
ZMS
95
10.
AAP
60
26.
GDA
75
11.
NDP
100
27.
SB
95
12.
DFK
85
28.
WN
75
13.
DAY
95
29.
GFA
70
14.
RHE
75
30.
MM
60
15.
AAW
65
31.
RAK
100
16.
MN
60
94
Berdasarkan nilai tadi, maka dapat dibuat pengkategorian sebagai berikut: Tabel 12. Persentase Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Pascatindakan Siklus II Persentas
Persentase
e
Kumulatif
(%)
(%)
Jumlah No.
Pencapaian
Nilai Siswa
KKM
1.
60
5
16,13
16,13
Belum KKM
2.
65
1
3,23
19,36
KKM
3.
70
3
9,48
29,04
KKM
4.
75
5
16,13
45,17
KKM
5.
80
1
3,23
48,40
KKM
6.
85
4
12,90
61,30
KKM
7.
90
2
6,45
67,75
KKM
8.
95
4
12,90
80,65
KKM
9.
100
6
19,35
100
KKM
31
100
Jumlah
KKM
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa tes diikuti oleh 31 siswa. Dari 31 siswa tersebut sebanyak 26 anak atau sebesar 83,87 % dari jumlah siswa yang mempunyai nilai di atas 63. Sedangkan, sebanyak 5 siswa atau sebesar 16,13% dari jumlah siswa mendapat nilai kurang dari 63. Jadi,
95
sudah ada 83,87% siswa yang telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 5) Refleksi pada Siklus II Tindakan yang telah dilakukan pada siklus II sudah berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan rencana. Guru sudah memanfaatkan media papan berpaku dengan baik dalam menjelaskan materi pelajaran. Sedangkan, siswa sudah mahir dan selalu menggunakan media papan berpaku selama kegiatan pembelajaran berlangsung maupun saat berdiskusi kelompok. Pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II ini adalah sebanyak tiga pertemuan. Materi pada pertemuan I adalah bangun datar sederhana dengan indikator mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Pada pertemuan II dengan indikator mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama menurut ukurannya. Pertemuan III dengan indikator menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan adalah 2x35 menit. Berdasarkan hasil perhitungan nilai siswa, diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif antara siklus I dan siklus II. Pada siklus I, terdapat 19 anak yang mencapai nilai KKM. Sedangkan pada siklus II. Ada sebanyak 26 anak yang mencapai nilai KKM. Walaupun belum semua anak mencapai nilai KKM, tetapi terdapat lebih dari 75 % siswa telah mencapai nilai KKM. Persentase siswa yang mecapai nilai KKM
96
pada siklus II adalah 83,87%. Dengan begitu, hasil belajar siswa telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus II terdapat hasil refleksi sebagai berikut: a) Apersepsi yang diberikan oleh guru sudah dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. b) Semua siswa sudah aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media papan berpaku. c) Semua siswa sudah paham tentang cara menggunakan media papan berpaku untuk mempelajari materi bangun datar. d) Keadaan kelas sudah tenang dan sangat kondusif sehingga anak dapat berkonsentrasi untuk belajar. e) Pada saat berdiskusi kelompok, siswa tidak lagi jalan-jalan dan mengganggu kelompok lainnya. Pembagian tugas pada anggota masingmasing kelompok sudah berjalan dengan baik. mereka juga saling membantu dalam mengerjakan LKS sehingga dapat selesai tepat waktu. f) Sudah tidak ada waktu yang terbuang karena arahan guru yang jelas dan dimengerti oleh siswa. g) Siswa yang sebelumnya tidak pernah mengemukakan pendapatnya, pada siklus II ini sudah berani. h) Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, guru sudah memberikan reward berupa pujian atau hadiah untuk siswa. Pada kelompok, guru juga
97
memberikan reward berupa tanda bintang untuk jawaban yang benar semua. i) Dari hasil tes berupa evaluasi pada siklus II, lebih dari 75% siswa telah mencapai nilai KKM yaitu sebanyak 26 anak atau 83,87%. Karena hasil belajar siswa pada materi bangun datar telah mencapai nilai KKM sebesar 63, maka peneliti dan guru sepakat untuk menghentikan penelitian sampai pada siklus II. C. Pembahasan Sebelum merencanakan suatu tindakan dan melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Dari hasil observasi tersebut, menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di kelas II SD N Piring masih banyak didominasi oleh guru. Guru juga tidak memotivasi siswa untuk aktif dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan tidak ada variasi sama sekali. Guru juga tidak mempersiapkan atau membuat media yang sesuai dengan materi. Padahal, pada usia anak antara 7-12 tahun atau usia SD cenderung mulai mengembangkan konsep melalui benda-benda konkret dan mulai berpikiran secara logis yang diterapkan pada contoh-contoh yang konkret. Hal ini sesuai dengan usia anak pada tahap operasi konkret menurut teori belajar Jean Piaget (Muchtar A. Karim, 1997:19-23). Guru juga lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan materi. Siswa menjadi cepat bosan. Apalagi siswa tidak dilibatkan langsung dalam kegiatan pembelajaran karena lebih kepada teacher centered. Hal ini sesuai dengan Mulyani Sumantri dan Johan Permana (1999:136) yang mengatakan bahwa metode 98
ceramah merupakan metode yang paling populer dan banyak dilakukan oleh guru karena tidak banyak bahkan tidak memerlukan media. Metode ceramah juga terkesan monoton dan membosankan. Hal itu mengakibatkan nilai rata-rata siswa pada pelajaran matematika di ujian semester I sangat rendah dan jauh di bawah nilai KKM, yaitu 47,5. Untuk itu perlu dilakukan tindakan untuk mengoptimalkan hasil belajar matematika pada siswa kelas II SD N Piring. Tindakan yang dipilih oleh peneliti adalah dengan media papan berpaku pada materi bangun datar sederhana. Penggunaan media papan berpaku dipilih karena sesuai untuk mengajarkan materi bangun datar sederhana. Hal ini sesuai dengan manfaat media yang dikemukakan oleh Sudjana dan Rifai dalam Azhar Arsyad (1997:24-25), antara lain akan lebih menarikperhatian siswa, materi akan lebih jelas, metode pembelajaran menjadi bervariasi, dan meningkatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pembahasan tentang hasil pelaksanaan tindakan dengan menggunakan media papan berpaku pada siswa kelas II SD N Piring yang dilaksananakan melalui dua siklus adalah sebagai berikut: 1. Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Materi pada pertemuan I adalah mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Materi tersebut dijelaskan melalui media papan berpaku. Pada akhir pertemuan I, siswa diberi PR sesuai dengan materi sebagai tugas rumah agar siswa selalu belajar. Pada pertemuan II membahas materi tentang mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya dan pola dari serangkaian 99
atau barisan bangun yang berbeda. Materi tersebut dijelaskan oleh guru dengan menggunakan media papan berpaku. Pada akhir pertemuan II, siswa juga diberi PR sesuai dengan materi sebagai tugas rumah agar siswa tetap belajar. Kemudian, materi pada pertemuan I dan II diulang kembali pada pertemuan III. Materi pada pertemuan III juga dijelaskan dengan media papan berpaku. Pada akhir siklus, siswa diberi soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Evaluasi diberikan pada akhir pembelajaran sesuai dengan tahapan-tahapan dalam belajar yaitu rancangan, pelaksanaan, dan yang terakhir adalah evaluasi. Hasil dari siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar matematika pada ranah kognitif belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, meskipun persentase nilai siswa yang telah mencapai nilai KKM meningkat dibandingkan pada saat sebelum dilakukan tindakan. Dari hasil refleksi ditemukan beberapa faktor yang menjadi penyebab dari kurang tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Faktor-faktor tersebut adalah apersepsi yang diberikan oleh guru belum dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari, banyak siswa yang belum aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media papan berpaku, banyak siswa yang belum paham tentang cara menggunakan media papan berpaku untuk mempelajari materi bangun datar, banyak siswa yang masih bercanda dengan teman lainnya saat kegiatan pembelajaran berlangsung, masih banyak siswa yang mengganggu teman kelompok lainnya dengan bertanya atau mengajak bercerita dan bermain saat diskusi kelompok, banyaknya waktu yang terbuang dalam mengerjakan LKS 100
karena arahan yang diberikan oleh guru tidak jelas, LKS pada kelompok I dan IV dikerjakan oleh satu anak, hanya beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan ketika guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas, dan guru kurang memberikan pujian pada siswa yang aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena persentase nilai siswa yang mencapai KKM belum sesuai indikator keberhasilan, maka dilakukan penelitian tahap selanjutnya yaitu penelitian siklus II. 2. Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II ini merupakan tindak lanjut dari siklus I. Materi pada siklus II juga sama dengan materi pada siklus I karena penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar yaitu mengelompokkan bangun datar. Pada pertemuan I membahas materi tentang mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. Materi tersebut dijelaskan melalui media papan berpaku. Pada akhir pertemuan I, siswa diberi PR sesuai dengan materi sebagai tugas rumah agar siswa selalu belajar. Pada pertemuan II membahas materi tentang mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya. Materi tersebut juga dijelaskan oleh guru dengan menggunakan media papan berpaku. Pada akhir pertemuan II, siswa juga diberi PR sesuai dengan materi sebagai tugas rumah agar siswa tetap belajar walaupun berada di rumah. Sedangkan pada pertemuan III, membahas materi tentang menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang
101
berbeda. Materi pada pertemuan III juga dijelaskan dengan media papan berpaku. Pada akhir siklus, siswa diberi soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa. Siklus II merupakan tindakan perbaikan dari faktor-faktor penyebab dari kurang tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditentukan pada siklus I. Hasil dari tindakan perbaikan siklus II antara lain: apersepsi yang diberikan oleh guru sudah dikaitkan dengan materi yang dipelajari, semua siswa sudah aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan media papan berpaku, semua siswa sudah paham tentang cara menggunakan papan berpaku sebagai media untuk mempelajari materi bangun datar, keadaan kelas sudah tenang dan sangat kondusif sehingga anak dapat berkonsentrasi untuk belajar, siswa tidak lagi berjalan-jalan dan mengganggu kelompok lainnya saat berdiskusi kelompok, pembagian tugas pada anggota masing-masing kelompok sudah berjalan dengan baik sehingga dapat selesai tepat waktu, sudah tidak ada waktu yang terbuang karena arahan guru sangat jelas dan dimengerti oleh siswa, dan guru sudah memberikan reward berupa pujian atau hadiah untuk siswa yang berani. Adanya tindakan perbaikan pada siklus II ini, diharapkan akan mempengaruhi hasil belajar siswa secara optimal. Persentase nilai siswa pada siklus I adalah 61,29% dan meningkat menjadi 83,87% pada siklus II. Jumlah siswa pada siklus I yang mencapai nilai KKM adalah 19 anak, sedangkan pada siklus II bertambah 7 anak sehingga meningkat menjadi 26 anak.
102
Peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) divisualisasikan pada histogram berikut ini: Gambar 3. Peningkatan Pencapaian KKM pada Siklus I dan Siklus II
90,00%
83,87%
80,00% 70,00%
61,29%
60,00% 50,00% 40,00%
38,71%
30,00% 16,13%
20,00% 10,00% 0,00% Siklus I
Siklus II KKM
Belum KKM
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar Matematika yang signifikan. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan persentase nilai rerata siswa sebesar 22,58% dari persentase nilai hasil belajar Matematika pada tes pascatindakan siklus I sebesar 61,29% menjadi 83,87% pada tes pascatindakan siklus II. Melihat hasil yang diperoleh pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media papan berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar sederhana. 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran papan berpaku dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebesar 61,29% pada siklus I menjadi 83,87% pada siklus II. Oleh karena itu, penggunaan media papan berpaku dinilai berhasil dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Piring pada materi bangun datar. B. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memacu kreativitas guru untuk menyediakan media pembelajaran dalam menunjang kegiatan pembelajaran dengan hasil yang optimal. 2. Guru dapat menggali informasi sebanyak mungkin mengenai media pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi pelajaran lainnya.
104
DAFTAR PUSTAKA Antonius Cahya Prihandoko. (2006). Memahami Konsep Matematika Secara Benar dan Menyajikannya Dengan Menarik. Jakarta: Depdiknas Arief S. Sadiman, dkk. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Asmawi Zainul dan Noehi Nasution. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: PAUPPAI Universitas Terbuka Azhar Arsyad. (1997). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Basuki Wibawa dan Farida Mukti. (1993). Media Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dalyono M. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: Aneka Ilmu Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta _______. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. _______. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dirto Hadisusanto, dkk. (1995). Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dwi Siswoyo, dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Kasihani Kasbolah. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Lisnawaty Simanjuntak, dkk. (1993). Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta: PT Rineka Cipta Muchtar A. Karim, dkk. (1997). Pembelajaran Matematika 1. Yogyakarta: Depdikbud Muhibbin Syah. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada Mulyani Sumantri dan Johan Permana. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Malang: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar 105
Nana Sudjana, dkk. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Pitadjeng. (2006). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas Sadiman, dkk. (2009). Media Pembelajaran. Diakses dari http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisifungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/ pada tanggal 26 september 2011 pukul 09:13 Sri Rumini, dkk. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP IKIP Yogya _______. (2006). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Unit Percetakan UNY. Sri Subarinah. (2006). Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Yogyakarta: Depdiknas Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta _______. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta Suhermin. (2008). Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. Diakses dari http://blog.its.ac.id/ suherminstatistikaitsacid/files/2008/09/validitasreliabilitas.pdf pada tanggal 14 April 2011 pukul 10:46 Sukandarrumidi. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Syaiful Sagala. (2006). Konsep Dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Bandung: CV ALFABETA T. Wakiman. (2001). Alat Peraga Pendidikan Matematika I. Yogyakarta: UNY Wijaya Kusumah. (2010). Media Pembelajaran. Diakses dari http://mediagrafika.com/ pengertian-media-pembelajaran pada tanggal 09 Maret 2011 pukul 11:58 Wiji Nurastuti. (2007). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Ardana Media
106
Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN SOAL TES SIKLUS I Berilah tanda silang (X) pada jawaban A, B, atau C untuk jawaban yang benar! 1.
Gambar ubin di samping berbentuk............. A. Persegi B. Lingkaran C. Segitiga
2.
Gambar jam dinding di samping berbentuk........... A. Persegi B. Lingkaran C. Segitiga
3.
Gambar di samping bangun............... A. Segitiga B. Persegi C. Jajargenjang
4.
5.
Bangun di samping yang berbentuk trapesium ditandai A
6.
bentuk
Yang merupakan bangun segitiga adalah gambar dengan huruf........... A. A dan B B. B dan C C. A dan C
C
B
A
merupakan
A
B
C
dengan huruf........... A. A dan C B. B dan C C. A dan B
B
C
Bangun di samping yang berbentuk jajargenjang ditandai dengan huruf........ A. A dan B B. A dan B C. B dan C
7. A
B
C
107
Manakah bangun yang tidak berbentuk persegi............... A. A dan B B. B dan C C. A dan C
8. Gunting A .............. dari gunting B. Isilah titik-titik tersebut dengan pilihan jawaban berikut: .................
A. Lebih besar
A
B
B. Lebih kecil C. Sama dengan
9. ...............
Sepeda A ............... dari sepeda B. Isilah titik-titik tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
A
B
A. Lebih besar B. Lebih kecil C. Sama dengan
10. ...........
A
B
Buku A ............ dari buku B. Isilah titik-titik tersebut dengan pilihan jawaban berikut: A. Sama dengan B. Lebih kecil C. Lebih besar
108
11. A
C
B
D
Urutan gambar persegi panjang di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... A. A, B, C, D B. A, D, B, C C. A, C, D, B 12.
A
B
C
D
Urutan gambar layang-layang di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah........... A. B, A, C, D B. B, D, A, C C. B, C, A, D C
13. A
B
D
Urutan gambar persegi di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... A. C, B, A, D B. C, A, B, D C. C, A, D, B 14. D
B A
C
Urutan gambar jajargenjang di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah........... A. C, A, B, D B. C, D, B, A C. C, A, D, B
109
15. Gambar
di
samping
membentuk pola......
A. Lingkaran - segitiga – jajargenjang B. Lingkaran – jajargenjang – segitiga C. Segitiga – jajargenjang - lingkaran 16.
Gambar di atas membentuk pola………… A. Trapesium - persegi panjang - belah ketupat B. Belah ketupat - persegi panjang - trapesium C. Persegi panjang – trapesium - belah ketupat 17.
Gambar di atas membentuk pola……… A. Layang-layang – persegi – lingkaran – segitiga B. Layang-layang – lingkaran – segitiga – persegi C. Layang-layang – persegi – segitiga – lingkaran 18. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola segitiga – jajargenjang trapesium. A.
110
B.
C.
19. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola persegi – belah ketupat – layang-layang A.
B.
C.
20. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola persegi panjang – lingkaran – jajargenjang – persegi A.
B.
C.
111
KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLUS I 1. A 2. B 3. A 4. A 5. B 6. C 7. A 8. A 9. C 10. C 11. B 12. C 13. B 14. A 15. B 16. A 17. C 18. A 19. C 20. A
112
Lampiran 2 INSTRUMEN PENELITIAN SOAL TES SIKLUS II Berilah tanda silang (X) pada jawaban A, B, atau C untuk jawaban yang benar! 1.
Gambar di samping berbentuk............. A. Trapesium B. Lingkaran C. Segitiga
2.
A
Yang
B
C
merupakan
bangun
persegi panjang adalah gambar dengan huruf........... A. A dan C B. A dan B C. B dan C
3.
Gambar
di
samping
merupakan
bentuk
bangun............... A. Lingkaran B. Segitiga C. Persegi 4. A
B
C D
Urutan gambar lingkaran di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah........... A. A, B, D, C B. A, B, C, D C. A, C, B , D
113
5.
...........
A
B
Jam dinding A ............ dari jam dinding B. Isilah titik-titik tersebut dengan pilihan jawaban berikut: A. Lebih kecil B. Lebih besar C. Sama dengan 6.
C B
A
D
Urutan gambar trapesium di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... A. C, A, D, B B. C, D ,B, A C. C, D, A, B 7. ...............
A
B
Gambar A ............... dari gambar B. Isilah titik-titik tersebut dengan pilihan jawaban berikut: A. Sama dengan
C. Lebih kecil
B. Lebih besar 114
8. A B
C
D
Urutan gambar persegi di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah........... A. C, D, B, A B. C, A, B, D C. C, A, D, B 9.
Gambar di atas membentuk pola...... A. Segitiga –jajar genjang– lingkaran B. Segitiga –lingkaran– jajar genjang C. jajar genjang –lingkaran – segitiga 10.
Bangun di samping yang tidak A
B
C
berbentuk persegi ditandai dengan huruf........ A. A dan B B. B dan C C. A dan C
11.
Gambar di atas membentuk pola………… A. Trapesium – persegi – belah ketupat B. Trapesium – belah ketupat– persegi C. Belah ketupat – persegi – trapezium
115
12. A
Manakah bangun yang tidak
B C
berbentuk jajargenjang......... A. A dan C B. A dan B C. B dan C
13.
Gambar di atas membentuk pola……… A. Jajargenjang – layang-layang – lingkaran – segitiga B. Jajargenjang – layang-layang – segitiga – lingkaran C. Jajargenjang – lingkaran – segitiga – layang-layang 14. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola lingkaran.– jajar genjang segitiga A.
B.
C.
15.
Gambar di samping berbentuk........... A. Segitiga B. Layang-layang C. Lingkaran
116
16. B
A
C
D
Urutan gambar segitiga di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... A. D, A, B, C B. D, B, A, C C. D, B, C, A 17. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola trapesium– belah ketupat – persegi A.
B.
C.
18. ................. A
B
Gambar A .............. dari gambar B. Isilah pilihan jawaban berikut: A. Lebih besar B. Lebih kecil 117
titik-titik tersebut dengan
C. Sama dengan 19. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola: jajar genjang – lingkaran – persegi panjang– persegi
A.
B.
C.
20. A
B
C
Bangun
di
samping
yang
berbentuk trapesium ditandai dengan huruf........... A. B dan C B. A dan B C. A dan C
118
KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLUS II 1. C 2. B 3. A 4. A 5. B 6. C 7. C 8. B 9. B 10. A 11. A 12. C 13. B 14. B 15. B 16. B 17. A 18. C 19. C 20. C
119
Lampiran 3 Data Hasil Ujicoba Soal Tes Siklus I No Butir No Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
19 20 19 18 14 14 17 11 17 13 17 10 12 7 14 7 5 8 5 2 18 18 15 16 18 17 16 10
120
Lampiran 4 Data Hasil Ujicoba Soal Tes Siklus II No Butir No Siswa 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Total
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 121
1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1
1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
17 10 12 7 14 5 5 8 4 2 18 18 16 16 18 17 16 10 14 19 20 19 18 14 14 17 11 17 13
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Soal Tes Siklus I Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
29 0 29
% 100,0 ,0 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Re liability Statistics Spearman-Brown Coefficient
Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient
,935 ,935 ,933
Ite m-Total Statistics
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20
Scale Mean if Item Deleted 12,55 12,76 12,59 13,00 12,97 13,00 12,97 12,90 12,97 12,59 12,90 12,86 12,86 12,83 12,86 12,86 12,66 12,52 12,72 12,83
Scale Variance if Item Deleted 22,685 21,975 22,251 21,286 22,177 21,643 22,320 20,882 21,820 22,251 20,810 21,266 22,052 21,433 21,766 21,766 22,305 23,259 22,135 20,791
Corrected Item-Total Correlation ,526 ,437 ,580 ,533 ,336 ,453 ,305 ,636 ,414 ,580 ,652 ,556 ,377 ,531 ,442 ,442 ,438 ,419 ,420 ,685
122
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,869 ,870 ,867 ,866 ,874 ,869 ,875 ,862 ,871 ,867 ,862 ,865 ,872 ,866 ,870 ,870 ,870 ,872 ,870 ,860
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Soal Tes Siklus II Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
29 0 29
% 100,0 ,0 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Re liability Statistics Spearman-Brown Coefficient
Equal Length Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient
,879 ,879 ,877
Ite m-Total Statistics
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20
Scale Mean if Item Deleted 12,83 12,90 12,52 12,83 12,79 12,76 12,76 12,79 12,79 12,59 12,48 12,66 12,76 12,52 12,69 12,52 12,93 12,93 12,93 12,90
Scale Variance if Item Deleted 22,576 23,739 23,901 22,505 23,170 23,618 23,261 23,456 23,599 24,037 24,544 23,948 22,475 23,901 23,793 23,901 22,995 23,352 23,424 24,025
Corrected Item-Total Correlation ,644 ,383 ,626 ,660 ,522 ,434 ,514 ,459 ,428 ,453 ,502 ,412 ,694 ,626 ,427 ,626 ,541 ,465 ,449 ,323
123
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,874 ,883 ,877 ,874 ,879 ,882 ,879 ,881 ,882 ,881 ,881 ,882 ,873 ,877 ,882 ,877 ,878 ,881 ,881 ,886
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD N Piring (Siklus I) Tema
: Lingkungan
Kelas
: II (dua)
Semester
: II (dua)
Alokasi Waktu: 6 x 35 menit Standar Kompetensi: 1. Matematika
: 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana.
2. IPS
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota keluarga dan lingkungan tetangga.
Kompetensi Dasar: 1. Matematika
: 4.1 Mengelompokkan bangun datar.
2. IPS
: 2.3 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga.
Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Matematika
: 4.1.1 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. 4.1.2 Mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama menurut ukurannya. 4.1.3 Menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda.
124
2.
IPS
: 2.3.4 Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. 2.3.5 Menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah.
A. Tujuan Pembelajaran: Setelah memperhatikan media, menyimak penjelasan dari guru, berdiskusi dan tanya jawab, siswa dapat: 1. Menyebutkan jenis-jenis bangun datar sederhana dengan benar. 2. Menyebutkan benda-benda di sekitar yang berbentuk bangun datar dengan benar. 3. Mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil dengan benar. 4. Membuat pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda dengan benar 5. Menyebutkan beberapa contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan dengan benar. B. Materi Pokok/Materi Ajar: Matematika
: Bangun datar.
IPS
: Kerjasama di lingkungan tetangga.
C. Pendekatan dan Metode Pembelajaran: Pendekatan
: Tematik, Kooperatif
Metode
: Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, Pemberian tugas
D. Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama: 2 Mei 2011( 2 x 35 menit ) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) a. Salam pembuka. b. Presensi. c. Apersepsi: 1) Menyanyikan lagu: Prok...prok...prok
125
Ayo kawan Belajar matematika Ayo kita belajar materi bangun datar Prok...prok...prok Mari teman Selalu giat belajar Supaya kita nanti menjadi anak yang pintar 2) Guru bertanya kepada siswa: a) “Siapa yang mempunyai tanaman di rumah?” b) “Siapa yang pernah makan ketupat?” 2. Kegiatan Inti ( 50 menit ) a. Siswa menyimak penjelasan mengenai kebersihan lingkungan. b. Siswa menyimak guru yang sedang memberikan contoh beberapa bangun datar sederhana pada media papan berpaku. c. Salah satu siswa maju ke depan untuk memperagakan salah satu jenis bangun datar sederhana melalui media papan berpaku. d. Beberapa siswa menyebutkan benda-benda di sekitar yang bentuknya sama dengan bentuk bangun datar sederhana. e. Siswa menyimak guru yang memberikan contoh cara mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. f. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan cara berhitung urut dari depan. g. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. h. Siswa mendiskusikan LKS. i. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. j. Guru dan siswa tanya jawab mengenai pembahasan LKS. k. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi.
126
b. Guru memberikan tugas rumah. c. Guru menutup pelajaran. Pertemuan Kedua: 3 Mei 2011 ( 2 x 35 menit ) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) a. Salam pembuka. b. Presensi. c. Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa: 1) “Siapa yang pernah mengikuti gotong royong di rumah?” 2) “Siapa yang mempunyai benda yang jenisnya sama, tapi ukurannya berbeda?” 2. Kegiatan Inti ( 50 menit ) a. Siswa mencocokkan tugas rumah dengan bimbingan guru. b. Salah satu siswa yang mempunyai pengalaman bergotong-royong menceritakannya di depan kelas dan siswa yang lainnya menyimak. c. Beberapa siswa menjawab pertanyaan guru seputar cerita pengalaman dari teman mereka tersebut. d. Siswa menyimak penjelasan tentang mengurutkan benda dari yang paling kecil ke yang paling besar dan sebaliknya dengan media papan berpaku. e. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda melalui media papan berpaku. f. Beberapa siswa memperagakan materi dengan media papan berpaku dan menuliskan hasilnya di papan tulis. g. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. h. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. i. Siswa mendiskusikan LKS. j. Perwakilan masing-masing kelompok menuliskan hasil kelompoknya di papan tulis secara bergantian. k. Siswa dan guru tanya jawab mengenai pembahasan LKS.
127
diskusi
l. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. b. Guru memberikan tugas rumah. c. Guru menutup pelajaran. Pertemuan Ketiga: 4 Mei 2011 (2 x 35 menit ) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) a. Salam pembuka. b. Presensi. c. Apersepsi: mengingat pelajaran sebelumnya. 2. Kegiatan Inti ( 30 menit ) a. Beberapa siswa mengerjakan hasil dari tugas rumah di papan tulis. b. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan cara berhitung urut dari belakang. c. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. d. Siswa mendiskusikan LKS. e. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. f. Guru dan siswa tanya jawab mengenai pembahasan LKS. g. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup ( 30 menit ) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi. c. Guru menutup pelajaran. E. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: media papan berpaku.
2. Sumber Bahan
:
a. Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas II.
128
b. Buku Panduan Belajar Tematik SD untuk Kelas II Semester II tahun 2007. F. Penilaian Pembelajaran 1. Prosedur evaluasi : test akhir. 2. Bentuk evaluasi
: pilihan ganda.
3. Jenis evaluasi
: tertulis
4. Alat Tes
: terlampir
5. Kunci Jawaban
: terlampir
6. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 20 butir (pilihan ganda), untuk jawaban yang benar diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor 0. Nilai=
x 100
7. Kriteria Keberhasilan Pembelajaran dikatakan berhasil jika minimal 75 % siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebesar 63 . Yogyakarta, 30 April 2011 Mengetahui, Guru Kelas II,
Observer,
Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Eka Nur Jannah
NIP. 19550228 197701 2 001
NIM: 07108248007
129
Materi Ajar: Matematika Unsur-Unsur Bangun Datar Sederhana 1. Mengenal jenis-jenis bangun datar
Segiempat
Segitiga
Contoh: Permukaan meja berbentuk persegi panjang
2. Mengelompokkan Bangun Datar
Jajargenjang
Belah ketupat
130
Lingkaran
Trapesium
Contoh: Jam dinding di samping berbentuk lingkaran
3. Mengurutkan Bangun Datar
A
B
Jam dinding A lebih besar daripada jam dinding B Contoh:
A
B
C
a. Sekarang coba urutkan bangun segitiga di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil.
131
b. Sekarang coba urutkan bangun segitiga di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar. Kita peroleh urutan sebagai berikut: a.
C
b.
A
B
A
B
Urutan dari yang paling besar:
C
Urutan dari yang paling kecil:
C, A, B
B, A, C
1. Menentukan pola bangun datar
Coba
sebutkan
bangun
datar
apa
saja
yang
ada
di
atas…………….,…………..,…………….,………… Perulangan bentuk yang susunannya teratur pada gambar di atas disebut pola. Gambar di atas membentuk pola : Segitiga – trapesium – segitiga – trapesium Contoh:
Gambar di atas membentuk pola : Jajargenjang – lingkaran – persegi - jajargenjang - lingkaran – persegi
132
Materi Ajar : IPS ( Kerjasama Di Lingkungan Sekitar) Banyak kerja sama yang dilakukan warga RT03 secara gotong royong. Misalnya kegiatan ronda yang melibatkan bapak-bapak. Setiap hari ada jadwal ronda. Bapak-bapak dibagi menjadi beberapa kelompok ronda. Semuanya ikut melaksanakan ronda, tidak peduli dokter, guru, pengusaha, atau pedagang. Semuanya sadar bahwa keamanan lingkungan itu penting. Ronda adalah kegiatan menjaga keamanan di lingkungan tempat kita tinggal. Kerja sama di antara ibu-ibu terlihat ketika ada kegiatan posyandu. Posyandu adalah pos pelayanan terpadu. Bayi dan anak balita diperiksa dan diberikan imunisasi di posyandu. Ibu-ibu biasanya rapat dahulu sebelum mengadakan posyandu. Rapat ini dipimpin oleh ibu RT. Dalam kegiatan posyandu, ibu-ibu berperan. Semuanya bekerja. Ada yang menimbang bayi ada yang mencatat, ada yang memberikan konsumsi, dan lain-lain. Semuanya dilakukan bersama-sama. Mereka ikut berpartisipasi dalam menjaga kesehatan anak.
133
LKS Pertemuan Pertama A. Buatlah bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga, masing-masing 1 (satu) buah pada media papan berpaku. B. Sebutkan nama-nama bangun datar di bawah ini sesuai dengan bentuknya, kemudian isikan ke tabel. Diskusikan dengan teman sekelompokmu!
B
A
E
I
D G
No.
C
J
K
Jenis Bangun
Huruf
1.
Belah Ketupat
………………….
2.
Jajargenjang
………………….
3.
Lingkaran
………………….
Pertemuan Kedua C. Manakah yang termasuk cara untuk memelihara lingkungan. Berikan tanda “√” pada jawaban yang benar. No.
Kegiatan
Keterangan
1.
Ronda
……………..
2.
Kerja bakti
……………..
3.
Membuang sampah di sembarang tempat
……………..
4.
Menyiram tanaman
……………..
5.
Mengotori sungai
……………..
D. Urutkan bangun datar di bawah ini! 1. Urutkan dari yang paling besar ke yang paling kecil!
134
B
A
D
C
Jawaban: 2. Urutkan dari yang paling kecil ke yang paling besar!
A
B C
D
Jawaban: Pertemuan Ketiga E. Buatlah bangun trapesium, belah ketupat, dan jajar genjang, masing-masing 1 (satu) buah pada media papan berpaku. F. Tentukanlah pola bangun datar di bawah ini!
Gambar di atas membentuk pola….
Gambar di atas membentuk pola….
Gambar di atas membentuk pola….
135
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SD N Piring (Siklus II) Tema
: Lingkungan
Kelas
: II (dua)
Semester
: II (dua)
Alokasi Waktu: 6 x 35 menit Standar Kompetensi: 1. Matematika
: 4. Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana.
2. IPS
: 2. Memahami kedudukan dan peran anggota keluarga dan lingkungan tetangga.
Kompetensi Dasar: 1. Matematika
: 4.1 Mengelompokkan bangun datar.
2. IPS
: 2.3 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama di lingkungan tetangga.
Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Matematika
: 4.1.1 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya. 4.1.2 Mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama menurut ukurannya. 4.1.3 Menentukan pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda.
136
2. IPS
: 2.3.4 Memberikan contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan alam di sekitar kita. 2.3.5 Menceritakan pengalaman membersihkan lingkungan di sekitar rumah.
C. Tujuan Pembelajaran: Setelah memperhatikan media, menyimak penjelasan dari guru, berdiskusi dan tanya jawab, siswa dapat: 1. Menyebutkan jenis-jenis bangun datar sederhana dengan benar. 2. Menyebutkan benda-benda di sekitar yang berbentuk bangun datar dengan benar. 3. Mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil dengan benar. 4. Membuat pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda dengan benar 5. Menyebutkan beberapa contoh cara memelihara dan menjaga lingkungan dengan benar. D. Materi Pokok/Materi Ajar: Matematika
: Bangun datar.
IPS
: Kerjasama di lingkungan tetangga.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran: Pendekatan
: Tematik, Kooperatif
Metode
: Ceramah, Tanya jawab, Diskusi, Demonstrasi, Pemberian tugas
G. Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan Pertama: 16 Mei 2011( 2 x 35 menit ) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) a. Salam pembuka. b. Presensi. c. Apersepsi: 1) Menyanyikan lagu: (Lagu: Menanam Jagung)
137
Ayo kawan kita belajar Belajar tentang bangun datar Ada yang persegi, ada segitiga, Ada persegi panjang juga ada lingkaran Ayo…ayo...ayo semua Belajar sisi-sisi bangun datar Ayo…ayo….kita belajar Supaya kita jadi anak yang pintar 2) Guru bertanya kepada siswa: “Siapa yang pernah mengikuti gotong royong di rumah?” “ Apa manfaat dari gotong royong tersebut anakanak?” “Gotong royong termasuk salah satu cara memelihara lingkungan tidak?” 2. Kegiatan Inti ( 50 menit ) a. Beberapa siswa maju untuk membuat beberapa bangun datar sederhana secara bergantian pada papan berpaku. b. Beberapa siswa lainnya mengelompokkan bangun datar yang telah dibuat oleh teman-temannya dengan bimbingan guru. c. Salah satu siswa membacakan teks mengenai cara menjaga dan memelihara lingkungan, siswa yang lainnya menyimak. d. Siswa menjawab pertanyan guru berkaitan dengan teks yang dibacakan tadi secara lisan dengan mengacungkan jari telunjuk. e. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. f. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. g. Siswa mendiskusikan LKS. h. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. i. Guru dan siswa tanya jawab mengenai pembahasan LKS. j. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi.
138
b. Guru memberikan PR. c. Guru menutup pelajaran. Pertemuan Kedua: 18 Mei 2011( 2 x 35 menit ) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) a. Salam pembuka. b. Presensi. c. Apersepsi: Guru bertanya pada siswa: “Siapa yang mempunyai bapak sering ikut ronda?” “Ronda itu biasanya dilaksanakan malam hari atau siang hari?” “termasuk cara menjaga lingkungan tidak anak-anak?” “Siapa yang pernah bermain layang-layang?” “Bentuknya seperti apa anak-anak?” (Salah satu siswa maju untuk menggambarkan bentuk layang-layang) 2. Kegiatan Inti ( 50 menit ) a. Siswa membahas PR dengan bimbingan guru. b. Guru memberikan soal mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil di papan tulis. c. Beberapa siswa maju untuk mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar dan dari besar ke kecil. d. Siswa melakukan permainan dengan melemparkan boneka dari satu siswa ke siswa lainnya sambil menyanyikan sebuah lagu. Pada bait terakhir lagu, siswa yang mendapatkan boneka akan diberi pertanyaan oleh guru dan harus dijawab dengan ditulis di papan tulis. e. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. f. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. g. Siswa mendiskusikan LKS. h. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. i. Guru dan siswa tanya jawab mengenai pembahasan LKS. j. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum jelas.
139
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit ) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. b. Guru memberikan tugas rumah. c. Guru menutup pelajaran. Pertemuan Ketiga: 19 Mei 2011( 2 x 35 menit ) 1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) a. Salam pembuka. b. Presensi. c. Apersepsi: mengingat pelajaran sebelumnya. 2. Kegiatan Inti ( 30 menit ) a. Siswa membahas tugas rumah. b. Siswa menerima kertas kecil berisi soal yang berkaitan dengan pola bangun datar. c. Setelah selesai dikerjakan, ditukarkan dengan teman lain dan dikoreksi kemudian dinilai. Pengoreksi menuliskan namanya dibawah nama penjawab soal agar diketahui siswa tersebut dapat mengoreksi jawaban dengan benar atau tidak. d. Siswa menyimak guru dalam membuat pola dari serangkaian atau barisan bangun yang berbeda. e. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. f. Masing-masing kelompok diberi LKS dan media papan berpaku. g. Siswa mendiskusikan LKS. h. Perwakilan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. i. Guru dan siswa tanya jawab mengenai pembahasan LKS. j. Guru memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin bertanya tentang materi yang belum jelas. 3. Kegiatan Penutup ( 30 menit ) a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
140
c. Guru menutup pelajaran. H. Media dan Sumber Pembelajaran 1. Media
: media papan berpaku.
2. Sumber Bahan
:
a. Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas II. b. Buku Panduan Belajar Tematik SD untuk Kelas II Semester II tahun 2007. G. Penilaian Pembelajaran 1. Prosedur evaluasi : test akhir. 2. Bentuk evaluasi
: pilihan ganda.
3. Jenis evaluasi
: tertulis
4. Alat Tes
: terlampir
5. Kunci Jawaban
: terlampir
6. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 20 butir (pilihan ganda), untuk jawaban yang benar diberi skor 1, sedangkan jawaban salah diberi skor 0.
x 100
Nilai= 7. Kriteria Keberhasilan
Pembelajaran dikatakan berhasil jika minimal 75 % siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu sebesar 63 . Yogyakarta, 2 Mei 2011 Mengetahui, Guru Kelas II,
Observer,
Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Eka Nur Jannah
NIP. 19550228 197701 2 001
NIM: 07108248007
141
Materi Ajar: Matematika Unsur-Unsur Bangun Datar Sederhana 2. Mengenal jenis-jenis bangun datar
Segiempat
Segitiga
Contoh: Permukaan meja berbentuk persegi panjang
3. Mengelompokkan Bangun Datar
Jajargenjang
Belah ketupat
142
Lingkaran
Trapesium
Contoh: Jam dinding di samping berbentuk lingkaran
4. Mengurutkan Bangun Datar
A
B
Jam dinding A lebih besar daripada jam dinding B Contoh:
A
B
C
c. Sekarang coba urutkan bangun segitiga di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil.
143
d. Sekarang coba urutkan bangun segitiga di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar. Kita peroleh urutan sebagai berikut: a.
C
b.
A
B
A
B
Urutan dari yang paling besar:
C
Urutan dari yang paling kecil:
C, A, B
B, A, C
2. Menentukan pola bangun datar
Coba
sebutkan
bangun
datar
apa
saja
yang
ada
di
atas…………….,…………..,…………….,………… Perulangan bentuk yang susunannya teratur pada gambar di atas disebut pola. Gambar di atas membentuk pola : Segitiga – trapesium – segitiga – trapesium Contoh:
Gambar di atas membentuk pola : Jajargenjang – lingkaran – persegi - jajargenjang - lingkaran – persegi
144
Materi Ajar : IPS ( Kerjasama Di Lingkungan Sekitar) Banyak kerja sama yang dilakukan warga RT03 secara gotong royong. Misalnya kegiatan ronda yang melibatkan bapak-bapak. Setiap hari ada jadwal ronda. Bapak-bapak dibagi menjadi beberapa kelompok ronda. Semuanya ikut melaksanakan ronda, tidak peduli dokter, guru, pengusaha, atau pedagang. Semuanya sadar bahwa keamanan lingkungan itu penting. Ronda adalah kegiatan menjaga keamanan di lingkungan tempat kita tinggal. Kerja sama di antara ibu-ibu terlihat ketika ada kegiatan posyandu. Posyandu adalah pos pelayanan terpadu. Bayi dan anak balita diperiksa dan diberikan imunisasi di posyandu. Ibu-ibu biasanya rapat dahulu sebelum mengadakan posyandu. Rapat ini dipimpin oleh ibu RT. Dalam kegiatan posyandu, ibu-ibu berperan. Semuanya bekerja. Ada yang menimbang bayi ada yang mencatat, ada yang memberikan konsumsi, dan lain-lain. Semuanya dilakukan bersama-sama. Mereka ikut berpartisipasi dalam menjaga kesehatan anak.
145
LKS Pertemuan Pertama A. Ani sedang mengikuti kegiatan gotong royong di kampungnya. Ayah Ani bertanya kepada Ani tentang manfaat bergotong-royong. Ani bingung. Temanteman bisa membantu Ani menjawab pertanyaan Ani? Isikan di tabel di bawah ini ya? No. 1.
Manfaat Gotong Royong Membersihkan lingkungan sekitar
2. 3. 4. 5. 6. B. Buatlah 1 bangun jajargenjang dengan karet merah, 1 bangun belah ketupat dengan karet hijau, 1 bangun trapesium dengan karet kuning! Pertemuan Kedua C. Buatlah 1 bangun persegi dengan karet merah, 1 bangun segitiga dengan karet hijau, 2 bangun belah ketupat dengan karet kuning! D. Ketika membersihkan rumah, Roni menemukan buku milik kakaknya waktu duduk di bangku kelas 2 SD. Dia melihat ada macam-macam bangun datar di buku. Dia ingin mengurutkan bangun datar tersebut dari yang paling kecil ke yang paling besar. Teman-teman bisa membantu Roni? Urutkan bangun datar di bawah ini dari yang paling kecil ke yang paling besar dengan memberi urutan nomor dari angka 1 untuk yang paling kecil.
146
Sedangkan yang dibawah ini Urutkan diurutkan dari yang paling besar ke yang paling kecil dengan memberi urutan nomor dari angka 1 untuk yang paling besar.
147
Pertemuan Ketiga E. Buatlah 1 bangun belah ketupat dengan karet merah, 2 bangun jajargenjang dengan karet hijau, 1 bangun persegi panjang dengan karet kuning! F. Isilah titik-titik di bawah ini dengan gambar bangun datar yang sesuai dengan polanya! Kemudia tuliskan pola bangun datar tersebut! 1.
……… Gambar di atas membentuk pola:……………
2. …………. Gambar di atas membentuk pola:…………… 3. ……….. Gambar di atas membentuk pola:…………… 4. ……….
………..
Gambar di atas membentuk pola:……………
148
……….
Lampiran 9 Pedoman Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran Papan Berpaku No. 1.
Aspek yang Diamati
No Butir
Pendahuluan a. Mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan media pembelajaran yang
1a
akan digunakan. b. Mempersiapkan siswa untuk belajar. c.
Mengkomunikasikan
pembelajaran
yang
akan
kompetensi dicapai
1b dan melalui
tujuan media
1c
pembelajaran yang akan digunakan. d. Memberikan apersepsi terhadap materi yang akan dipelajari siswa. 2.
1d
Kegiatan Inti a. Mengelompokkan siswa dan memberi LKS dan media pembelajaran yang akan digunakan pada masing-masing
2a
kelompok. b. Memberi arahan tentang LKS yang akan dikerjakan oleh siswa dengan cara berdiskusi dengan alat bantu media
2b
pembelajaran yang akan digunakan. c.
Siswa
mendiskusikan
LKS
dengan
teman
sekelompoknya dengan alat bantu media pembelajaran
2c
yang akan digunakan. d.
Siswa
membantu
dan
bertanya
dengan
teman
sekelompok atau guru dalam mengerjakan LKS atau dalam
2d, 2e
menyelesaikan soal. e. Guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas diskusi siswa.
149
2f
f. Siswa menyampaikan hasil diskusi dalam menyelesaikan LKS dengan alat bantu media pembelajaran yang akan
2g
digunakan. g. Siswa memberikan evaluasi, komentar, pendapat, atau tambahan. g. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaan. 3.
2h 2i
Penutup a. Menyimpulkan materi.
3a
b. Memberikan latihan soal yang berkenaan dengan materi yang diajarakan sesuai dengan media pembelajaran yang
3b
digunakan. c. Mengingatkan siswa untuk rajin belajar.
150
3c
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
:
Pertemuan ke :
Materi
:
Siklus ke
:
Kelas/ Semester:
Observer
:
Hari/ Tanggal : Petunjuk Pengisian : Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran. b. Siswa dipersiapkan untuk belajar. c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
2.
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok dan masing-masing kelompok diberikan LKS dan media papan berpaku. b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan soal LKS dengan alat bantu media
151
Pelaksanaan Ya
Tidak
Deskripsi
papan berpaku dan mendiskusikannya dengan teman sekelompok. c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media papan berpaku. d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS yang dikerjakan dengan alat bantu media papan berpaku. e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS. f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi dan cara menggunakan media papan berpaku untuk menyelesaikan soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan alat bantu media papan berpaku. h. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi dengan alat bantu media papan berpaku. i. Kelompok lain memberikan evaluasi, komentar, pendapat, atau tambahan. j. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil pekerjaannnya. 3.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku. b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah) yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui media pembelajaran papan berpaku. c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar
152
dan mengulang materi di rumah.
Hambatan
:
......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Catatan
:
......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................................
153
Lampiran 11 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
: Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Pertemuan ke : I
Materi
: Bangun Datar
Siklus ke
:I
Observer
: Eka Nur Jannah
Kelas/ Semester: II/ 2 Hari/ Tanggal : Senin/2 Mei 2011 Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan Ya
Deskripsi
Tidak
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran.
Guru mempersiapkan media dan bahan dibantu
√
observer. √
b. Siswa dipersiapkan untuk belajar. c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan
√
yang akan dicapai dalam pembelajaran. 154
Guru hanya menyuruh siswa berdoa. Hanya
menyampaikan
dipelajari
materi
yang
akan
d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 2.
Belum ada penjelasan mengenai kaitan apersepsi
√
dengan materi.
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan masingmasing kelompok diberikan LKS dan media papan berpaku.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
√
dengan cara menghitung urut dari depan.
b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan
Guru √
soal LKS dengan alat bantu media papan berpaku dan
tidak
memberikan
suasana kelas menjadi gaduh.
c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media
Walaupun √
dalam
mengerjakan LKS sehingga siswa bingung dan
mendiskusikannya dengan teman sekelompok.
papan berpaku.
arahan
siswa
penggunaan
media
masih papan
bingung berpaku
dengan dalam
mengerjakan LKS. d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS
√
yang dikerjakan dengan alat bantu media papan berpaku. e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika
masih belum fokus bekerja secara kelompok. Karena banyak siswa yang bertanya tentang cara
√
menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS.
Siswa masih banyak bekerja secara individu dan
pengerjaan LKS, maka suasana kelas menjadi gaduh.
f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi dan cara
menggunakan
media
papan
berpaku
untuk
Guru √
berkeliling mengamati
siswa
secara
bergantian.
menyelesaikan soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan alat bantu media
Siswa mempresentasikan hasil pekerjaan mereka √
papan berpaku. 155
di papan tulis.
h. Kelompok
lain
memberikan
evaluasi,
komentar,
√
pendapat, atau tambahan. i.Masing-masing
kelompok
mengumpulkan
hasil
pekerjaannnya. 3.
Siswa terlihat masih malu dan cenderung diam.
Guru menginstruksikan untuk mengumpulkan
√
hasil pekerjaan kelompok.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku.
Tetapi
√
menggunakan
media
papan
berpaku.
b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah) yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui
tidak
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa √
untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
media pembelajaran papan berpaku. c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar dan
√
mengulang materi di rumah.
Hambatan
Guru belum mengingatkan siswa untuk rajin belajar dan mengulang materi di rumah.
:
Ketika dilakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi, guru belum memanfaatkan lagu tersebut untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan diajarkan. Masih banyak siswa yang diam dan malu untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Catatan
:
Guru harus memanfaatkan apersepsi dengan baik dan juga harus memotivasi siswa untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 156
Lampiran 12 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
: Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Pertemuan ke : II
Materi
: Bangun Datar
Siklus ke
:I
Observer
: Eka Nur Jannah
Kelas/ Semester: II/ 2 Hari/ Tanggal : Selasa/3 Mei 2011 Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan Ya
Tidak
Deskripsi
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran. b. Siswa dipersiapkan untuk belajar.
Media dan bahan mengajar lainnya telah
√
dipersiapkan dengan baik. Siswa mempersiapkan diri dengan berdoa dan
√
bersikap tenang ketika pelajaran akan dimulai. √
c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan 157
Belum dikomunikasikan dengan baik, hanya
yang akan dicapai dalam pembelajaran. d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 2.
menyampaikan materi yang akan dipelajari. Berupa pertanyaan dan dijawab dengan singkat
√
oleh siswa.
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan masingmasing kelompok diberikan LKS dan media papan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, √
berpaku. b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan
Guru √
soal LKS dengan alat bantu media papan berpaku dan
tidak
memberikan
arahan
dalam
mengerjakan LKS sehingga siswa bingung dan
mendiskusikannya dengan teman sekelompok.
suasana kelas menjadi gaduh.
c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media
Tidak karena dalam soal tidak ada yang √
papan berpaku.
membuat bangun datar pada media papan berpaku.
d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS
√
yang dikerjakan dengan alat bantu media papan berpaku. e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS.
√
f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi dan cara menggunakan media papan berpaku untuk
Masih ada yang kelompok yang kompak dan tidak. Siswa lebih banyak bertanya kepada guru.
Guru berkeliling mengamati siswa secara √
bergantian.
menyelesaikan soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan alat bantu
√ 158
Siswa menuliskan hasil pekerjaan mereka di papan tulis.
media papan berpaku. h.Kelompok
lain
memberikan
evaluasi,
komentar,
pendapat, atau tambahan. i.
Masing-masing
kelompok
mengumpulkan
hasil
pekerjaannnya. 3.
√ √
Siswa cenderung masih takut dn malu.
Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kelompok di meja guru.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku.
√
b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah) yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui
sudah
menggunakan
media
papan
berpaku. Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
√
media pembelajaran papan berpaku.
untuk
dikumpulkan
pada
pertemuan
berikutnya.
c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar dan mengulang materi di rumah. Hambatan
Guru
√
Guru mengingatkan siswa untuk mengulang pelajaran yang baru dipelajari di rumah.
:
Ketika dilakukan apersepsi berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi, guru belum memanfaatkan pertanyaan tersebut untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan diajarkan. Siswa juga belum banyak yang aktif dalam Pertemuan II. Pada saat melakukan diskusi, banyak siswa yang masih asyik main sendiri dan mengobrol dengan teman lainnya. Catatan
:
Guru masih belum memanfaatkan apersepsi dengan baik untuk mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari. Guru harus memancing siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga harus mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS dan cara berdiskusi kelompok agar tidak ada lagi kegaduhan di kelas. 159
Lampiran 13 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
: Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Pertemuan ke : III
Materi
: Bangun Datar
Siklus ke
:I
Observer
: Eka Nur Jannah
Kelas/ Semester: II/ 2 Hari/ Tanggal : Rabu/4 Mei 2011 Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan Ya
Deskripsi
Tidak
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran. b. Siswa dipersiapkan untuk belajar.
Guru mempersiapkan media dan bahan dibantu
√
observer. Siswa mempersiapkan diri dengan berdoa dan
√
bersikap tenang ketika pelajaran akan dimulai. √
c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan 160
Guru belum menyampaikan kompetensi dan
yang akan dicapai dalam pembelajaran. d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 2.
tujuan yng akan dicapai. Apersepsi tersebut berupa mengingat materi
√
sebelumnya pada pertemuan I dan II.
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan masingmasing kelompok diberikan LKS dan media papan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. √
berpaku. b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan soal LKS dengan alat bantu media papan berpaku dan
Guru √
belum
memberikan
arahan
dalam
mengerjakan LKS sehingga siswa bingung dan
mendiskusikannya dengan teman sekelompok.
suasana kelas menjadi gaduh.
c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media
Siswa mulai paham dengan penggunaan media
papan berpaku.
√
papan berpaku untuk menyelesaikan soal dalam LKS.
d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS
√
yang dikerjakan dengan alat bantu media papan berpaku. e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS.
√
f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi dan cara menggunakan media papan berpaku untuk
hasil diskusi mereka di depan kelas dengan alat bantu
arahan dari guru. Banyak siswa yang masih bertanya pada teman di kelompok lain. Guru berkeliling mengamati siswa secara
√
menyelesaikan soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan
Siswa belum fokus berdiskusi karena tidak ada
bergantian dan menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.
√ 161
Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
media papan berpaku. h.Kelompok
lain
memberikan
evaluasi,
komentar,
Hanya ada beberapa siswa yang berani untuk
pendapat, atau tambahan.
mengutarakan
pendapat
mereka
walaupun
belum benar. i.
Masing-masing
kelompok
mengumpulkan
hasil
Guru menginstruksikan untuk mengumpulkan
pekerjaannnya. 3.
hasil pekerjaan kelompok.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku.
Siswa ikut berpartisipasi dalam menyimpulkan
√
materi.
b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah)
Karena siswa mengerjakan soal evaluasi dan √
yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui
merupakan pertemuan terakhir pada siklus I.
media pembelajaran papan berpaku. c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar dan
√
mengulang materi di rumah.
Hambatan
Karena guru terburu-buru menutup pelajaran.
:
Pada saat aktivitas diskusi berlangsung, masih ada siswa yang tidak fokus dalam mengerjakan LKS. Catatan
:
Guru harus menyuruh dan membimbing siswa untuk fokus pada saat berdiskusi kelompok. 162
Lampiran 14 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
: Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Pertemuan ke : I
Materi
: Bangun Datar
Siklus ke
: II
Observer
: Eka Nur Jannah
Kelas/ Semester: II/ 2 Hari/ Tanggal : Senin/16 Mei 2011 Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan Ya
Deskripsi
Tidak
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran. b. Siswa dipersiapkan untuk belajar.
Guru mempersiapkan media dan bahan dibantu
√
observer. Guru menyuruh siswa untuk berdoa, serta
√
bersiap-siap untuk belajar. √
c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan 163
Guru hanya menyampaikan materi yang akan
yang akan dicapai dalam pembelajaran. d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. 2.
dipelajari. Guru sudah mengaitkan pada materi yang akan
√
dipelajari
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan masingmasing kelompok diberikan LKS dan media papan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. √
berpaku. b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan soal LKS dengan alat bantu media papan berpaku dan
Guru sudah memberikan arahan namun kurang √
jelas sehingga masih terjadi kegaduhan di
mendiskusikannya dengan teman sekelompok. c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media papan berpaku.
kelas. Siswa menggunakan media papan berpaku
√
dalam berdiskusi.
d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS
Masih
yang dikerjakan dengan alat bantu media papan berpaku.
√
banyak
kelompok
yang
LKSnya
dikerjakan oleh satu anak, sedangkan siswa yang lain masih ada yang ngobrol dengan teman lainnya.
e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS.
√
f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi dan cara menggunakan media papan berpaku untuk
masih
sering
bertanya
kepada
kelompok lain dan guru. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam
√
menyelesaikan soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan
Mereka
berdiskusi agar LKS yang diberikan benarbenar dikerjakan oleh siswa
√ 164
Perwakilan
salah
satu
kelompok
hasil diskusi mereka di depan kelas dengan alat bantu
mempresentasikan hasil diskusi mereka di
media papan berpaku.
depan kelas
h.Kelompok
lain
memberikan
evaluasi,
komentar,
Sudah ada siswa yang berani memberikan √
pendapat, atau tambahan.
pendapat untuk mengoreksi jawaban teman kelompok lain.
i.
Masing-masing
kelompok
mengumpulkan
hasil
pekerjaannnya. 3.
Masing-masing kelompok mengumpulkan LKS
√
mereka kepada guru.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku.
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan √
materi yang mereka pelajari dengan media papan berpaku.
b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah) yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui
Guru memberikan PR kepada siswa untuk √
dikerjakan di rumah dan dikumpulkan pada
media pembelajaran papan berpaku. c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar dan mengulang materi di rumah. Hambatan
pertemuan II √
Guru terburu-buru menutup pelajaran.
:
Keadaan kelas yang masih gaduh saat melakukan diskusi kelompok. Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa tertentu saja yang aktif, yang lainnya masih asyik bercanda dan bermain sendiri. Catatan
:
Guru perlu memperingatkan siswa agar fokus dan ikut berdiskusi kelompok. Guru juga perlu memberikan reward agar siswa semangat dalam belajar . 165
Lampiran 15 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
: Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Pertemuan ke : II
Materi
: Bangun Datar
Siklus ke
: II
Observer
: Eka Nur Jannah
Kelas/ Semester: II/ 2 Hari/ Tanggal : Rabu/18 Mei 2011 Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan Ya
Deskripsi
Tidak
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran. b. Siswa dipersiapkan untuk belajar.
c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan
√ √ √ 166
Guru dibantu observer mempersiapkan media dan bahan lainnya untuk mengajar Guru
menyuruh
siswa
untuk
berdoa
dan
mempersiapkan diri untuk belajar Guru menyampaikan tentang kompetensi dan
yang akan dicapai dalam pembelajaran.
tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran dengan materi mengurutkan bangun datar yang bentuknya sama dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil.
d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
Guru memancing siswa dengan pertanyaan√
pertanyaan yang mengantarkan pada materi yang akan dipelajari.
2.
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan masingmasing kelompok diberikan LKS dan media papan
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. √
berpaku. b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan soal LKS dengan alat bantu media papan berpaku dan
Guru sudah memberikan arahan yang jelas √
sehingga siswa fokus dalam mengerjakan LKS.
mendiskusikannya dengan teman sekelompok. c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media papan berpaku.
√
e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS. f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi
mengerjakan LKS. Siswa saling membantu dalam mengerjakan LKS.
d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS yang dikerjakan dengan alat bantu media papan berpaku.
Siswa menggunakan media papan berpaku dalam
√
√ √ 167
Siswa hanya bertanya pada teman sekelompok dan guru. Guru tetap mengamati dari satu kelompok ke
dan cara menggunakan media papan berpaku untuk
kelompok lain.
menyelesaikan soal LKS. g. Perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas dengan alat bantu
Perwakilan √
media papan berpaku. h.Kelompok
lain
Masing-masing
memberikan
evaluasi,
komentar,
kelompok
mengumpulkan
hasil
pekerjaannnya. 3.
satu
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
pendapat, atau tambahan. i.
salah
√ √
Hanya
siswa
tertentu
yang
memberikan
pendapatnya. Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil pekerjaan mereka kepada guru.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku.
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan √
materi yang mereka pelajari dengan media papan berpaku.
b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah) yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui
Siswa diberi tugas rumah untuk dikerjakan di √
rumah
dan
dikumpulkan
pada
pertemuan
media pembelajaran papan berpaku.
berikutnya.
c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar dan
Guru juga mengingatkan siswa untuk mengulang
mengulang materi di rumah.
√
pelajaran yang baru saja mereka pelajari dan tetap belajar di rumah.
Hambatan Catatan
: Hanya dalam mengerjakan LKS belum dapat selesai tepat waktu. Hal itu membuat berkurangnya waktu untuk menyimpulkan materi. : Guru harus membuat kompetisi dalam menyelesaikan LKS. 168
Lampiran 16 HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN BERPAKU Nama Guru
: Sulastriningsih, A. Ma. Pd.
Pertemuan ke : III
Materi
: Bangun Datar
Siklus ke
: II
Observer
: Eka Nur Jannah
Kelas/ Semester: II/ 2 Hari/ Tanggal : Kamis/19 Mei 2011 Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda “√” pada kolom “Ya” jika aspek yang diamati terlaksana dan beri tanda “√” pada kolom “Tidak” jika aspek yang diamati tidak terlaksana, kemudian tuliskan deskripsi hasil pengamatan!
No. 1.
Aspek yang Diamati
Pelaksanaan Ya
Tidak
Deskripsi
Pendahuluan a. Guru mempersiapkan media pembelajaran papan berpaku untuk kegiatan pembelajaran. b. Siswa dipersiapkan untuk belajar.
c. Siswa dikomunikasikan tentang kompetensi dan tujuan
√ √ √ 169
Guru telah menyiapkan media dan bahan lainnya untuk mengajar. Guru menyuruh siswa untuk berdoa dan mempersiapkan diri untuk belajar. Guru mengkomunikasikan tentang kompetensi
yang akan dicapai dalam pembelajaran.
dan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan III siklus II ini.
d. Siswa diberikan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan diajarkan.
Guru memberikan apersepsi yang berhubungan √
dengan materi pada pertemuan I dan II untuk membantu
mengingat
materi
sebelumnya
melalui media papan berpaku. 2.
Kegiatan Inti a. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan masing-masing kelompok diberikan LKS dan media
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. √
papan berpaku. b. Siswa diberikan arahan mengenai cara menyelesaikan soal LKS dengan alat bantu media papan berpaku dan
Guru memberikan arahan dengan jelas. √
mendiskusikannya dengan teman sekelompok. c. Siswa mendiskusikan LKS dengan alat bantu media papan berpaku.
√
d. Siswa saling membantu dalam menyelesaikan soal LKS yang dikerjakan dengan alat bantu media papan
Siswa sudah paham dalam menggunakan media papan berpaku dalam menyelesaikan soal LKS. Anggota kelompok saling membantu dalam
√
mengerjakan LKS.
berpaku. e. Siswa bertanya dengan teman sekelompok atau guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan soal LKS. f. Guru mengamati tiap-tiap kelompok dalam berdiskusi dan cara menggunakan media papan berpaku untuk
√ √ 170
Siswa
hanya
bertanya
kepada
teman
kelompoknya. Selama siswa berdiskusi, guru mengamati dengan berkeliling dari satu kelompok ke
menyelesaikan soal LKS. g.
Perwakilan
kelompok lain. masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas
Perwakilan √
dengan alat bantu media papan berpaku. h.Kelompok lain memberikan evaluasi,
Masing-masing
kelompok
komentar,
mengumpulkan
hasil
pekerjaannnya. 3.
satu
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas.
pendapat, atau tambahan. i.
salah
√ √
Beberapa siswa memberikan pendapat mereka tentang jawaban teman kelompok lain. Setelah selesai dibahas, LKS dikumpulkan kepada guru.
Penutup a. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan materi melaui media pembelajaran papan berpaku.
Siswa √
dengan
bimbingan
guru
lalu
menyimpulkan materi sebelum mengerjakan soal evaluasi.
b. Siswa diberi latihan soal atau PR (Pekerjaan Rumah)
Karena merupakan pertemuan terakhir pada
yang berkenaan dengan materi yang diajarkan melalui
siklus II dan siswa mengerjakan soal evaluasi.
media pembelajaran papan berpaku. c. Siswa diingatkan oleh guru untuk rajin belajar dan mengulang materi di rumah.
√
Guru mengingatkan siswa untuk tetap belajar dan mengulang materi di rumah.
Hambatan
: Sudah tidak ada hambatan karena kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana dan berjalan efektif.
Catatan
: Sudah tidak ada catatan karena kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana dan berjalan efektif.
171
Lampiran 17
HASIL TES SISWA 1. Siklus I dengan Nilai Tertinggi……………………… 2. Siklus I dengan Nilai Terendah……………………… 3. Siklus II dengan Nilai Tertinggi……………………… 4. Siklus II dengan Nilai Terendah ………………………
172
~***'**'*'***************************************~~******** , * ' *'* ~ n j:. N ama .'i(,'V,:Vlu\' *?'.E (........... '* '-'L. 7~
'.
1-
i
...
I
I,
I
*7«
~~ :
Kelas
*:
*
No. Absen :..................
:*
:
'*
** ** *** * *i.E **
Berilah tanda silang (X) pada jawaban A, B, atau C untuk jawaban yang benar!
!:::
L
I
.11
Gambar ubin di ,amping berbentuk............. Persegi B. Segitiga
K
?'.E
*toE
C
'* ** *'* ** ** * ** ~ :::
'*
*
Lil1~~karal1
'*
*
*:
2.
Gambar jam Jinding di samping berbentuk...........
'*
:
:
A. Segitiga
:
:;
B. Persegi
:
* * ** *
V. Lingka.ran
~ ~~.
l;alllbar di s,lInping IlICrllpakall bcntuk ballgun...............
A. Jajar genjang
:
x. Segitiga
:
c.
E * *' '* '* **
4. ~
~ I~
Persegi
:
Yang rnerupakan bangun segitiga adalah gambar den:<;an
** **'*
5. ( ) A
*
* * : *
LJ i B,J
C. BdanC
0 '
C
E * * *
;J( A dan B
'* *' '* '*
*
huruf........... A. A dan C
:::'
:
8
/\ '
~~
:
**
'**
'* '* *~~ *
'*
Bangun di samping yang berbentuk persegi ditandai
** ~
dengan huruf...........
7t"
7l( Bdan C
'*
* * C.AdanB * * Bangun di samping yang bcrbentuk jajar genjang ditandz$ B. A dan C
6.
CA J 8
G
'*
dengan huruf........
XB dan C B. A dan B c. A dan B
: :
.,;"
*************.'************"f********'****'*'*************
* : 'J!(
D DB [J
·*~****************************************************: 1 ~~' I
*; * **
7.
W .,~
Manakah bangun yang tidak berbentuk persegi...............
*;~
*
A.AdanC
*3~ ~~ C. B dan C * ** ** ** 8. ** ~:E~~ ~fP 3~ ;'" Gunting A dari gunting B. Isilah titik-titik tersebL: * " ! p ** ~: dengan pilihan jawaban berikut: " V/ 0 C ** ~ ~~ ·~Lebih besar * ,"' * * B B. arna dengan Lebih kecil *"~~ 3~" 3:E C. *3~ ~~ ** ** * * *~:~ 9. *~~ * * ". Sepeda A dari sepeda B. Isilah 7:~7~ ~ ~ ** -ilL'
~AdanB
~:E
~-----,
//},
o 1 b\/"
7:E
.>"'-
~
r
~::
~:~
7~
tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
*~:E~:E
vt'
n
1\
"'. SHllIH
l,E
1,~
.
** *3:E *1,~ ~~ **3:~
B. Lebih kecil
c. Lebih besar 10. ~
3~
3~
\
:::
**~E * * * *
.
~ . '.:'"".~
Buku A titik-titik
titik-titi3~ . 7~
*~:E~:E * * *3~ ** * dari buku R. Isila * * tersebut dengan piliha *
jawaban berikut: A. Lebih kecil
Jr-.. Lebih besar A B C . Sarna dengan
7~
:::
** * * * * 3~ ~~
l,E
3',E
i 1.L] D 1
c=J
** ** ** * :*
D
i
** Urutan gambar persegi panjang di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... ** ** ~ /"""' A, D, B, C B. A, B, C, D * C. A,C,D,B * **********************************************~~*******.:* t(1~
.,....
*************i****************************************:
*~~ ~
12.
//-:''-,'-.
~,
~E-
(-~
/ : '"
~~
*
j'
~'\...
~!.
~"
\.\:/ / , .'/,
~:
~~
* ** :~ *:.:
.', /1 \'. , / /
//
v
/
\
:
",,_.
\~/
\
A B C
A.
B,D,A,C
~~
B.
B, A, C, 0
~
~
"E-
?:E
B,C,A,D
0
13.
~~
E *
B
* *** ~~ ?:E-
C
~
~
lfrutan :salllbar bclall kcllipat di alas dari Y;lll:~ I'alill:~ bcsat· kc yall:~ p;llill:~ kccil ad:llall...........
~E~E~E-
*
A.
C, A, 0, B
B.
C, B, A, D
"/CABD
?:E-
* *?:E
~'"
14
[ ]
0
: :
Urutan gambar jajar genjang di atas dari yang paling kecil ke yang paling be~r adalah...........
15.
A.
C, D, B, A
£jU~
C,A,B,D
C
C,A,D,B
.
* * * * *?:E 5 * ** **?:E **?:E * ?:E * * ~:E
i
0
?:E-
* ** * * **
*!: ** 71'
7~
?:E-
'f'
?~
Urut.m gambar layang-Iayang di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah...........
~~
i
* ?:E
0
?:E-
* ~E*~E** *
*'** . *~ ** : **
CJ--~
* * ** * * *~
::
* Gambar di atas membentuk pola...... ** A. Lingkaran - segitiga - jajar genjang ** * B. Segitiga - jajar genjang - lingkaran ** * * -.../ Lingkaran- jajar :scnjart~~ - se:siti~a * * r' * ** ** ***********'****************?:E ***~~***********************
*~:E **
..._.__ _. _
..
~E-
?:E?:E
\9\
... .
.~:*******************************¥¥¥*¥~¥¥¥¥¥¥~~~¥~~~~~~~
*
5 ~E
16.
**j,E **~ ;*
\71
I.
K>
KJ·\71
Gambar di atas membentuk poIa............ A. Persezi panjanz - sezitiza - belah ketupat
:
y.Sezitiza - persezi panjanz - belah ketupat
~E
E
17
\\v/
3:E
* *3:E ** * *~ ** J:E
~E
?:E
j
**
060 ,\/060
* :~ ~~
~
7«
*?:E *?:E* *?:E
Call1bar di alas tnclllbcnluk poJa.........
A. Layang-Jayang - persegi -Jingkaran - segitiga
'j( 1~lyal1:~-layal1~
JXTst':~i st':~ili:o!,a. lil1:~karat1
?~
C. Layang-Jayang -Jingkaran - segitiga - persegi
~~
18. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk poJa segitiga - jajar genjang - lingkaran.
*
~E
**~~ *** *~~
?:E
~E
~
?:E
?:E ?:E
*?:E ~E
E
:~
B. Belah ketupat - persezi panjanz - sezitiza
?:E
*
A.
~CD~OLJ
I
/O~L
/0
5 cOO~OU~
***
** *** ** *
*** *
j * j ?:E
**
5 *** ** **
*** ** *** ** * * ** ** *** *** * * ** * *******************************************************
* w
\%
Arl*****************************~~************************
*~:~ ~~
S ~~
~~
* **
~
~:~
*~~~~ *
1,~
E ~
:E
1') Manakah gambar di bawah ini
A.
0 I
:
~'L
~~
<
<~·~\»o 0 \,/
\/
E *
\:1
* * **
\: / W
\//
\:/
~*
\/
*~~~~ *
~:E
5 *
\;/
'.if
*~
*** .*~~
**
yan~ membcntuk pola persegi - belah ketupat -layanz-Iayanz
0 ~ 00 <~~>:)'O0 ("'" 0 0 c.
• •
\/
** *** * **
20. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola: persegi panjang -lingkaran - jajar
~enjang - belah ketupat
~:E
71"
~
*** *
A
l
V /001
10(>0 5*
5 ** 0 * 10 0 S : })
~ ~ [_~_OOO[[Or--
**
5* c.l *
[0001
** ** ***
:* ** ***
~
* ** *
ATMENGERJ
*~E ** ~~ *** * .
II
~
* ** ~:E
* ** **
******************************************************: \1-~
*******************************************************
A$ ~
u
v:l;lflr.-m. ··D······
Nama
S
Kelas
;
No. Absen:..................
\~
:.. v"'.........
**
1.
II
II
C. Lingkaran
Gambar jam dinding di samping berbentuk........... A. Segitiga
* * * **
~
Gambar di samping merupakan bentuk bangun............... A. ]ajar genjang
:
* ***
*;** * ** * *
c.
:
*
* ¥
** ** ** * * " * * * **: * * ** :
~
Persegi
¥
4.
~ f~8 /\ .
A·
Yang merupakan ban~un sc~itisa adalah gambar dcngan huruf........... A. AdanC
/:0\ ~ LJ
* * * ~~ *:
-
:
)( Segitiga
:
*.
*
V Lingkaran 3.
h
:
B. rcrsegi
:
* *
Persegi
R. Sesitiga
:
:
~ \. n _/ \""
Gambar ub;n d; samp;nz berbentuk.............
'If.
/ ~~
t fqf05'·
Berilah tanda silang (X) pada jawaban A, B, atau C untuk jawaban yang benar!
* ** :2.
'"
'
~
**~~ ** ** *~E *~~ " * *
*!E
()
*
~
~ Adan B ~C. BdanC Bangun di samping yang berbentuk perseg; ditanda; dengan huruf...........
** *** 5 * ** * *
~ 7f'i'
* ~"Adan C * C.AdanB * * 6. ~-J \ 0 r-:-7 Ban;<,un di sall1ping yang bcrbcnluk jajar ;<,cnjiHl;<, ditand,,:* A. BdanC
~
~ ~
dengan huruf........
:
X Bdan C
:
*
B. A dan B C. A dan B
.
* *
**************************TN*******************~E****~:'~
~************************~~****************************
!/ D CJ [J
,,~'
.:E'
~:E
_/
M"~':I:::'~~""y"":< ~dl~ hl,h,nlnk I'·''';('uu. ~Bdan C
l,E
* ** ~;
H
&i:P
8.
~:E
'i"),
*
* * ** ** ** ** *
X.
B
t-\
B. Sarna denzan Lebih kecil
*~E
9~ ~/
~~
Lebl'h besar
~ ~:~
l,E
dari zunktin z B. Isilah titik-titik tcrsebL:
dcn~an pilihan jawabaJl ben ·ut:.
0
~~
** ~E **
~
Guntinz A
(j' i
V/
~:E~:E
~
** ~
~1;;)
a
C.
//
~r
* 3~ ~E ~:E -):E
~
~
Sepeda A
dari sepeda B. Isilah
-):E
c. Lebih besar
*
** ~E -):y{). *~
~'Bllkll
-):E
* ** ~:E
\ ~
~ ~~
-~
titik-titik
tersebut
B. Lebih besar A
* ***
B
dengan
jawaban berikut:
*
**
** * piliha* * ** * :
da/'i lJllku 11. Isila
1\
A. Lebih kecil -,J Sarna dengan
~
rADDCJD **
* :*
~~ ~:E ~~
***
::
i.E ~E
* * **-)~ *
A B A . Sarna dengan
)\ Lehih kccil
*
titik-titi~
tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
**~:E
*~.E
*~~ ~ ~:E
.
*
* * ** * *
~
*~:E* Urutan garnbar persegi panjang di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... A.
A,D,B,C
A,.
A, B, C, D
c.
A,C,D,B
~
: ~~
** * *
********************************************************: \~
~t*~***************************************************:
**
"*
/~",."*
1Z.
*~\~..
<...
~~ 7'1,,'" ~~ \ ",.
?:~
_-j) :/
//.".... \.- ,/
_!. ...
./-'7-.. . _
(
(/",i
\;!
'
v
<~~. \--;~.:- -" -J'~-'\ ~ /
\~/
",,/
~~
\: /
'XI
~~
*~'~
A B C
,~ ~,
~~ ~~
D
A. B.
~E
~:~
c.
B, A, C, D ~
~:E
~:
* *~:E * **
A
** "**
<) B.
~E
"*
C
0
~~
*/ *"* .
"* ~E ~E
~E
:"* "*"*
A.
C,A,D,B
~
C,B,A,D
:
A
c, A, R, n
~
i 000 ** * "** *~E *
"*"*
"*~~ * "** **"*
Urutan zambar belah ketupat di atas dari yanz palinz besar ke yanz palinz keeil adalah...........
:
~~
~
~E:
13.
~:E
"*
~:E:
"C, A, D
*
*~~
: "*~:E "* "*~:E
"* "*~~
B, D,A,C
** "*
* *
Urutan zambar layanz-layanz di atas dari yanz paling keeil ke yanz paling besar adalah...........
*~:~ *~:E:
~~*
Urutan zambar jajar zenjanz di atas dari yanz palinz keeil ke yanz palinz besar adalah........... A.
C, D, B, A
B.
C, A, B, 0
X.
C,A,D,B
Gambar di atas rnembentuk pola...... A. Lingkaran - segitiza - jajar genjang
:
X Segitiga -- jajar genjang - lingkaran
:
c.
Lingkaran - jajar genjang - segitiga
**"*
~
**"* "* * *"* *"*
:"* ~~
~lE
~~ :
** ** **************"***************************************** ,go
*******************************.~~~~*******¥**~**¥~¥_~;
*
r\/1'-----K>\/1"--------K> ~:E ~E ~E
*
** **
Gambar di atas membentuk pala
X
~:E ~~
~I,!.
'r-
~:t -'''' 'r-
** *-):E * ** * ;~ ~:E
.
-):E
Persegi panjang - segitiga - belah ketupat
j,E
B. Belah ketupat - persegi panjang - segitiga
~:E ~:E ~E
C.
Segiti:~a
~:E
- persegi panjang - belah ketupat
~:E ~:E
0 /\ (0 S .'\,./060 \.]/
~
*~~
*,~
* ;i: /1. ..' . /
.' .
Lj
~E'V
'"
* Gambar di atas membentuk pala......... ** XLayang-layanz - persezi -linzkaran - sezitiza B. Layanz-layanz -- persezi ... sczitiza -lingkaran ** * C. Layanz-Iayanz··. Iinzkaran - sczitIza - pcrsczi * *~E*~/ '. Manakah ~;lIl1bar di b;lwah ini yan:~ mClllbcnlllk pola scgiliga ~~
i ***
~:E
-):E -):E
* * * ~:E
~:E
jajar gcnjang - lingkaran.
A'~OO~OO ~
B~ 10~/ 10
a XOO~OO~
* ** ** *** ** ** *~E*
-''L
~
~:E
* 5 ~,E * *
,
-):E -):E
~:E
-):E
* ~:E -):E *
5
;
***
a
*-):E*
*-):E *** ** -):E *** -)~~~*
~E
~:E
*** ** *
*** ***
******************************************************* /&1
~
~****************************************************** '~E~E I ~yrvGnakah :J,ambar di bawah ini yan:l, mcmbcntuk pola pcrsegi bclah kclupat ... layang-layang **
D «~r~\o D 0 \\\;// \\.. //
~E/"
E
± * "7'.
A.
** **
E 3:E
"7:E
**~E **~
.
1\
5;
//"1'"-..,,,
I
3:E
....
Y
**
I
\
3:E
7:E
\/
**
DO
X\~> \/
~*
** *
0 D .' \ . 0 D
;
i--//'
* ** *3:E*
\/
*vs 3;
. Manakah zambar di bawah ini yanz membentuk pola:
* *
5 I A
(x) ~ l I
3lE 3lE
~
E
***
"I
DOOI
f* X[~OOOI ** ** *** *
i
~~
persezi panjanz - linzkaran - jajar zenjanz - be\ah ketupat
~'E
* *
10/V\ S ~~ 3:E 3:E
~
101!'V
* *
E ***
JOOO i*
AT MENGER
** ** *** *
It
-I
~E * ** ** ** * * * * ** * * * * *****************************~~*************************;* 1~2
**********************~********************************
**
** ** * : :*
~arna I\elas
~(). Abs(~n
:
:TlJ~f.'i........ : .•J. ~
** :* :*
: ••
:
~
•••••••••
** *** Berilah taada silang (X) pada jawaban A, B, atau C untuk jawaban yang benar! **: 1. Gambar di berbentuk............. * A. TrapeSlum * : L !~: * B. Lingkar~n
** *** *:* * *
Segitiga
:
6
sa~ring
: ;
>(
2
I
A
7r<.
* * ** * *
I .
~ ~
0
Yang merupakan bangun persegi panjang adalah gambar dengan huruf...........
; 7r<
V Lingkaran /\
* * ** * *
:
B. Segitiga
:
:
c.
:
A. AdanC
W AdanB
rC.
B.dan C Gambar di samping merupakan bentuk bangun...............
3.
,* *
Persegi
l4. <2) C) * ** * * *
UrLl.tan gambar lingkaran di atas dari yang paling kedl ke yang paling besar adalah...........
V ~\
A,B,D,C
B.
A, B, C, D
C.
A, C, B , D
5.
g6. :
i
G)
c
Jam dinding A
:
*: * ** ***
* *
.'
dari jam dinding B. IsHah
* ** * * *
titik-titik tersebut den:san pilihan jawaban berilcut: :
X
Lebih kedl
B. Lebih besar A B C . Sama dengan
'\:] \9
c
0
TJrutan gambar trapesium di atas dari yang palin$. besar ke yang paling kecil adalah...........
* * ** ***
:
i :
* * * * A. C,A,D,B ********************************************************* (~3
*******************************************************
*
:
x
:
~
* ** * ** *: ** * *** **:
B.
7.
C,
*:
° ,B, A
C,D,A,B
: Gambar A
~'E-
tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
/x:Sama denzan A
B
B. Lebih besar
c. Lebih kecil 8.
CJ
[A] B
0
LJrutan gambar persegi di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah...........
**
A.
**
* *
dari gam bar B. Isilah titik-titik
C, 0, B, A
"'-..l._. A C,A,B,D C.
C,A,D,R
~
* ** ** * *~ * * ** ** :* * ** * *
1 ~oo~oo
!
:
:
9
.
* : * ** * *: * *
Gami.JaI' di atas membentuk pola......
~
A. Segitiga -jajar genjang- lingkaran
V
Segitiga -lingkaran- jajar genjang
~ C. jajar genjang -iingkaran -- segi tiga 10; A.
/ _
8 () B
c
Bangun di samping yang tiday. berbentuk belah ketupat ditandai dengan huruf........ A. A dan B
/X. B dan C
:
**
c. AdanC
i* 11./
~
* * * * *! * *
10000
Ganlbar di atas membentuk pola............
7l"
:
**
i*
** ** >(.Trapesium - persegi - belah ketv pat * B. Ti'apesium - belah ketupat- persegi * : c. Belah ketupat - persegi - trapezium : * ** :* 12. Manakahbangunyangtidakberbentukjajargenjang : * A. AdanC * ** * B. A dan B * * X. B dan C * * *******************************************************
0- 0 (;)
~~
I~U
******************************************************i * ~
*
i* 13·00~OOO~O **
Gambar di atas membentuk paJa..... ... .
**
**
15.
*
i
jajargenjang -ling1-:aran - segitiga -layang-Iayang
~ ~ :
o~oo~/
1
•
10
Cambar di san:ping berlJentuk...........
X ~yang-layang
... t
.:i-.:-
16.
:r
I
B
A
D
Urutl'
V ~
D,B,A,C
c. 0, B, C, A 17. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola trapesium- belah ketupat - persegi
XOOOOOO * ~* 600001 K)
*
~
**
i* * i **
** * *
C
A.
**
: :
' C. Lingkaran
B
***
*
A. Segi tiga
** **
*
c.
c~/ 10~
:
* * **
~
xoo~oo~
:
*
-layang-Iayang - segi:iga -lingkaran
A.
i* * i :
~ ~ ~ il ~
14. Manakah gambar di bawah ini yang m~mbentuk pota lingkaran.- jajar genjang - segitiga
**
E
\(
/_~aiargenjang
~
* * *
~
il A. .Iajargenjang -layang-Iayang - lingkarar -- segitiga
:
** **
~
5 :
*
* * * * **
I **
~*
******************************************************* {~~
*********************¥********************************* * *
I c.ooOooO *** :
18.
Gambar A
~
~*
* *
dari gambac B. Isilah titik-titi: ~
tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
* A. Lebih besar ** A B B. Lebih kecil * E XSama dengan * 19. Man:lkah gambar di bawah ini yang membentuk pala:
* * * * 5 *
:
:
jajar ~~njang - lingkaran - persegi panjang- belah keturat
i i i
AOI
** **
B
**
**
. *~*
* * * ** *** ** ** **
~
1<>001 -JOO i*
O~
X/!CJ 20.
8 D 8 ABC
~
7001 1(:1 701 K) Bangun di samping yang berbentuk trapesium ditandai dengan huruf.. ......... A. B dan C
i* * i* *
:**
* ** * ** * ** ** ** **
B. A dan B
V AdanC ~
I MENGERJ
** *
II
i
** ** ** * * ** ** * ** ** ********************************************************** /iht
;***********************~~*********************************
** ** : :* * ** ** * ** * *
:~f2.J~....
6
.D:..........
I\elas
:.
~(). Absen
:... .lS........
~~
Berilah tanda silang (X) pada jawaban A, B, atau C untuk jawaban yang benar!
:
1.
~
.
~ ;
Gambar di samlJing oerbentuk.............
2
I
X I
L\
7t'.
** * * *,
A. Trapesiul11 B. Lingkaran
!~ ~.
.
~
B. A dan B
C. B dan C
54 *~ * * ** 5. : *~ * * * ** * *6.
5
Yang merupakan bangun persegi panjang adalah gambar dengan huruf...........
V AdanC
3.
~
Gasa~:~t~:~:ng c.
0
merupakan benmk bangun.........
Persegi
0
A, B, 0, C
B.
A, B, C, 0
C.
A, C, B , 0
7t'
*** * ,* :
**
5
c
Urutan gambar lingkaran di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah...........
K·
i :
~.
**
7t'
Segitiga
~
:
**
(0
** ** : * )\: * ** ** * **: * *
** ~*
7t'
titik-titik tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
* * *:*
A. Lebih kecil
:
Jam dinding A
dari jam dinding B. Isilah
V. Lebih besar A A B C . Sarna dengan
8
C
U
\-;7 ~ Urutari gambar trapesium di atas dari yang paling besar ke yang paling kecil adalah........... D
* * * * ** **
5
** *** A. C~A,D,B ** ** ******************************************************** * . ,Q:+-
**********************~~********************************
* :
)(
:
C.
:
C,
*:
° ,B, A
~
C,D,A,B
7.
* ** * * :* * *~~ ** * *: * * * *
Gambar A
dari gambar B. Isilah titik-titik
tersebut dengan pilihan jawaban berikut:
J.v. Sama dengan
/\ A
B
c.
CJ
8.
I
B. Lebih besar
A
Lebih kecil
D
B
0
Urutan ;sambar persegi di atas dari yang paling kecil ke yang paling besar adalah........... A.
C,D,B,A
B.
C, A, B,
X
°
C,A,D,B
~9 ~OOL~OO * ~
Gamhar di atas membentuk pola......
XSegitiga -jajar genjang- lingkaran
~
* * .** ::: *
/80
C. jajar genjang -lingkaran - segitiga A B c _
:
:
:
i 11./ * **"*
**
:
* * ~~
j
** ** * :* * * * *
~
*:
* * ** : :::
*
AdanC
:
_
**
i * **
*
Trapcsium - belah kctupat-- perscgi
:
0- 0 (;)
:
c. 12.
* *
:
:
A. Trapesium - persegi - belah ketl..pat
J<
** * *
A. A dan B B. B dan C
10000
Gambar di atas membentuk pola
~ : :
Bangundisampingyangtidakberbentukbelahketupat ditandai dengan huruf........
'A
**
*
:
S. Segitiga -lingkaran- jajar genjang
10./
~
Belah ketupat - persegi - trapezium
Manakah bangun yang tidak berbentukjajargenjang.........
f,:
Adan C
B. A dan B C. B dan C
**: :
* *
*********************************************************" f~~
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • III
••
~• "00600060
• III
~b:r dl aW mt",a,.uuk
•III
)<,
•
•
J~1\lana
poa..... .. .
- 1aY""3.Iayan&-linparan -
oegi'l$I
:
c. Jajarsen.ian,;- ~nsJ<aran - "S"Op l.Iyarlg.layang 14.
M.!\.k~h gaml:>lor
di Nwah in; yang
1Il.",b",,~k pol.
1;"80"'''.-
j..,., Se"""1J! - >
~•
'01
I~/ I~
~
c.[~/
10G/ 0
• •• s. ".
.,.,
·
"'f""'"
' Ill:; '•
•• •
•
:"
I
G.mA~~:i,t:P,ngberbenluk...........
J( laya l13. la yang
A
••III • •
/\
Urutan gambo.r "'Siliga di alas dlln Y""S ""ling be... ke y.ng p"ling keeil ad_lah.
....
D,A,D,C
II.
O,Il,A,C
•• ...s ~•• KOOOOOO ~• '00001 K) III
III
D.D.C,1t
17.•\
~•
•
~
••
~
•• 5.
.•• ••
5 ~~~ III
III
III
C. 1..I"3"'r.."
f
• : •• •• III
~• "O~OO~/ •
• III
II. jajargellJang - "~-bo)'Ul&. ~'I$I- ~fI3b"'n
III
~• •• III
III
•• ••
••
pmbardl ~wah ini ~ n..mbcnlUJ: poIa lnJl'Ulw..... boW. _~l- penc:p
:
5 III
•• • • • •
III
III
III
~•• ~•
..............* •••••••••• (1 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
1&.'1
*******************************************************
*
*
~*
! coo0oo0 ***
G am b ar A
18.
~
* ** ** * * :
tersebut den.gan pilihan jawaban berikut: A. Lebih besar A
B
. ,. .
19. Manakah gambar di bawah ini yang membentuk pola: jajar genjang - lingkaran - persegi panjang- belah ketupat
<>0 I 01
E AOI
*
~:*
* * •** *** ** * * •** •* :*
•• •• •• •• •*
B. Lebih kecil
V Sarna dengan
* ** * *
i* * i*
,*** ~ * ** ** * *
d ' .gam b ar B. ISl'I a h tltl "k-tltl* . an
O()()f
B.
c. / 20.
8
~
Iv [J 8
ICJ
~
100 5 * *
**
*
~
7001 701
K)
Bangun di samping yang berbentuk trapesium ditandai de ngan h uruf...........
**
i* g.* ::
A. B dan C B. Adan B
•
*• ••* *** ••* • * •••* •
C. A dan C
II
:*
•• ••
•* •• ••
******************************************************* (!b
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 586168 Hunting, Fax.(0274) 54061 I; Dekan Telp. (0274) 520094 Telp.(0274) 586168 Psw. (221,223,224,295,344,345,366, 368,369,401,402,403,417) E-mail: humas_tip(il}.lIny.ac.id Home Page: http://tlp.uny.ac.id
Certificate No. OSC 00687
: 61/1)9 IH34, 11 IPLI 2011 No. Lamp, : 1 (satu) Bendel Proposal : Permohonan Ijin Penelitian Hal Kepada Yth.: Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Cq, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi DIY Kepatihan DanUljan Yogyakarta
Diberitahukan dengan hormat, bahwa untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik yang ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, mahasiswa berikut ini diwajibkan melaksanakan penelitian: Nama NIM Prodi/Jurusan Alamat
Eka Nur Jannah 07108248007 PGSO/PPSO Kurahan I, Murtigading, Sanden, Bantul
Sehubungan dengan hal itu, perkenankanlah kami memintakan ijin mahasiswa tersebut melaksanakan kegiatan penelitian dengan ketentuan sebagai berikut: Tujuan Lokasi Subyek Obyek Waktu Judul
Memperoleh data penelitian tugas akhir skripsi SO N Piring, Murtigading, Sanden Bantul Siswa kelas II Peningkatan hasil belajar April - Juni 2011 Peningkatan hasil belajar materi bangun datar pada siswa kelas II SO N Piring melalui media papan berpaku Tahun Ajaran 2010/2011
Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami mengucapkan terima kasih.'
y ogyakarta~pri Oekan
Tembusan Yth : I. 2. 3. 4. 5.
Rektor UNY (sebagai laporan) Pembantu Dekan I FIP Ketua Jurusan PPSD FIP Kasubbag Pendidikan FIP Mahasiswa yang bersangkutan
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SEKRETARIAT DAERAH Kompleks Kepatihan, Danurejan, Telepon (0274) 562811 - 562814,512243 (Hunting) YOGYAKARTA 55213
SURAT KETERANGAN IIJIN Nomor:
070/3476NI2011
Membaca Surat : Dekan Fak. IImu Pendidikan UNY
Nomor :
6408/H.34.11./PU2011
Tanggal Surat
Perihal :
Ijin Penelitian.
: 28 APRIL 2011.
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing dalam Melakukan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Indonesia; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2007, tentang Pedoman Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Organisasi di Lingkungan Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 4. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Perijinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
DIIJINKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan *) kepada: Nama Alamat Judul
: EKA NUR JANNAH : Karangmalang, Yogyakarta
Lokasi Waktu
: Kabupaten Bantul : 3 (tiga) Bulan
NIP/NIM:
07108248007
: PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS II SD N PI RING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU TAHUN AJARAN 2010/2011
Mulai tanggal
28 April 2011 sId 28 Juli 2011
Dengan ketentuan : 1.
2.
3. 4. 5.
Menyerahkan surat keterangan/ijin survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi lapangan *) dari Pemerintah Provinsi DIY kepada Bupati/Walikota melalui institusi yang berwenang mengeluarkan ijin dimaksud; Menyerahkan softcopy hasil penelitiannya kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi DIY dalam compact disk (CD) dan menunjukkan cetakan asli yang sudah disahkan dan dibubuhi cap institusi; Ijin ini hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, dan pemegang ijin wajib mentaati ketentuan yang berlaku di lokasi kegiatan; Ijin penelitian dapat diperpanjang dengan mengajukan surat ini kembali sebelum berakhir waktunya; Ijin yang diberikan dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila pemegang ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Dikeluarkan di : Yogyakarta Pad a tanggal : 28 April 2011 An. Sekretaris Daerah ~~~~~. n dan Pembangunan ]];~~~~rasi Pembangunan
/:
Tembusan disampaikan kepada Yth. 1. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (sebagai laporan); 2. Bupati Bantul, Cq. Bappeda 3. Ka. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY 4. Dekan Fak. IImu Pendidikan UNY
r.;.~ Yang bersangkutan.
~,;..-'
•
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BADAN PERENCANAA~ PEMBANGUNAN DAERAH
(BAPPEDA) Jln.Robert Wolter Monginsidi No.1 Bantul 55711, Telp. 367533, Fax. (0274) 367796 Website http://www.bappeda.bantulkab.go.id E-mail: [email protected]
SURAT KETERANGAN/IZIN NnmC'r : 070 /961 Membaca Surat
Dari Tanggal:
Mengingat
1
2
3
Pemerintah Prop Diy 28 April 2011
Nomor .:. ·070/3476/V/2C11 Perihaf;: . Ijin Penelit~an
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, tentang Perizinan bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Penelitian dan Penger,lbangan Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing dalam Melakukan Kegi...tan Pe!1elitian dan Pengembangan di Indonesia; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2007, ~enta(1g Pedoman Lingkungal Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan di Departemen Dalam N~gerl dan Pemerintah Daerah; Peraturan Gubernur Daerah Istim~wa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009, tentang PE"doman Pelayanan Perijinan, Rekomendrsi Pelaksanaan,urvei, Penelitian, pp.ndataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapa ...gan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Djizjnkan kepada
Nama
EKA NUR JANNAH
No.Nim
07108248007
Judul
PENINGKATAN HASIL I3ELAJAR MATER! BANGUN DATAR PAD/. SISWP.. KELAS II SD N PIRING MELALUI MEDIA PAPAN BERPAKU TAHUN AJARAN 20 1(J/20 11
Lokasl
SD N Piri'lg
Waktu
Mulai Tal,ggal :
UNY Yk
Mhs.
28 April 2011 sid 28 Juli 2011
pengan ketentuan 1. Terlebih dahulu menem'JI/ll"elapor kepatla pejabat Pemerintah setempdt (Dinas/lnstansi/Camal/Lurah se::empat) untuk mendapat petunjuk seperlunya ; 2. Wajib menjaga tata te1:ib dan rr.entaati ketentuan-ketentuan yang berlaku setempat; 3. Wajlb memberikan laJ:oran hasH penelitian kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (c/'J Becan Perencanaan Pembangunan Da~rah Istimewa Yogyakarta) dengan tembusan disampalkan k~pada Bupati lewat Bappeda setempat: 1. Izin ini tldak disalah!)unakan untuk tujuan yang dapat mengganggu kesetabilan PelTlerintah dan hanya diperlukan untui< keperluan kuliah . " 5. Surat izin ini dapat diajukan lagi untuk mendapatkan perpanjangan bila diperlukan ; 6. Izin Ini tidak disalahgunakan untuk tujuan yang dapat mengganggu kestabilan Pemerintah clan hanya diperlukan untuk keperluan i1miah; Kemudian diharap para pejabat Pemerintah setempat dapat memberikan bantuan seperiunya. Dikeluarkan di Pada Tanggal
1.
2. 3.
~
Tembusan dikjrim kepada Yth.: Bupati Bantul Ka. Kesbangpollimas Kab Bantul Ka. Dinas Dikdas Kab Bantul Ka. SD Negeri Piring Yang bersangkutim
: Ban t u I : 29 April 2011
DINAS PENDIDlKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BANTUL
SD NEGERI PIRING Piring, Murtigading, Sanden, Bantul SURAT KETERANGAN Nomor: 2\/S\J.
p/v 12011
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD Negeri Piring, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menerangkan dengan sebenarbenarnya bahwa: Nama
: Eka Nur Jannah
NIM
: 07108248007
Universitas
: Universitas Negeri Yogyakarta
Fakultas
: Ilmu Pendidikan
Jurusan/ Program: PPSDIPGSD Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Piring mulai tanggal 2 Mei - 19 Mei 2011 dengan judul "PENINGKATAN BASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR
PADA SISWA KELAS II SD N PIRING MELALill MEDIA PAPAN BERPAKU TA 2010/2011" Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Bantul, 23 Mei 201 ]
__.__.~.~
':'J
\'>1' ~,'
~~ff'rj::
~
.
ri Mulyani
19591127 1979122006
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDlKAN Alamat : Karangmalang, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 586168 Hunting, Fax.(0274) 540611; Dekall Telp. (0274) 520094 Telp.(0274) 586168 Psw. (221,223,224,295,344, 345, 366, 368,369, 401,402,403,417) E-mail: [email protected] Home Page: http://lip.uny.ac.id
:9
Nomor 1 1.t. H34.111 PLl201 0 Lamp Hal : Permohonan Ijin Observasi Yth.:
Certificate No.
asc 00687
30 Oesember 2010
Kepala Sekolah SO Muhammadiyah Trisigan Trisigan Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta
Bersama ini diberitahukan dengan hormat, bahwa untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik yang ditetapkan oleh
Jurusa~
Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Oasar Program Studi SI PGSOFakultas IImu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, maka mahasiswa sbb :
Nama
: E k a Nurjannah
NIM
: 07108248007
Sem/Jurusan/Prodi
: VIII PPSD I S I PGSD
Oiwajibkan melaksanakan kegiatan Observasi I pencarian data tentang : Keadaan sekolah, jumlah siswa kelas V, kegiatan bimbingan belajar di sekolah dan strategi pembelajaran dalam pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah
untuk
Studi pendahuluan skripsi
dengan dosen pembimbing
L. Andriyani, M. Hum Sehubungan dengan itu perkenankanlah kami memintakan ijin mahasiswa tersebut diatas untuk melaksanakan kegiatan observasi pada instansi/lembaga yang Bapak/lbu pimpin. Atas perhatian dan kerjasama yang baik serta terkabulnya permohonan inldiucapkan terima kasih.
Tembusan: Kajur S 1 PGSD
i, M.Pd 198403 1001
':l'~Jrf""'O
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Alamat: Karangma1ang, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 586168 Hunting, Fax.(0274) 540611; Dekan Telp. (0274) 520094 Telp.(0274) 586168 Psw. (221,223,224,295,344,345,366,368,369,401,402,403,417) E-mail: [email protected] Home Page: http://fip.uny.ac.id
Nomor ~!6D H34.11/ PL / 2011 Lamp Hal : Permohonan Ijin Uji Instrumen Yth.:
• ........•
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
.
~
,
.
,
. .
Certificate No. QSC 00687
11 April 2011
Kepala Sekolah SO Muhammadiyah Trisigan Trisigan Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta
Bersama ini diberitahukan dengan hormat, bahwa untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik yang ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Program Studi SI PGSD Fakultas IImu Pendidikan Universitas' Negeri Yogyakarta, maka mahasiswa sbb:
Nama
Eka Nur Jannah
NIM
07108248007
Sem/Jurusan/Prodi
VIII / PPSD / S I - PGSD
Diwajibkan melaksanakan kegiatan tentang ; Uji Validitas instrumen penelitian untuk memenuhi mata kuliah skripsi dengan dosen pembimbing skripsi L. Andriani, M.Hum Sehubungan dengan itu perkenankanlah kami memintakan ijin mahasiswa tersebut diatas untuk melaksanakan kegiatan Uji instrumen pada instansi / lembaga yang Bapak/lbu pimpin. Atas perhatian dan kerjasama yang baik serta terkabulnya permohonan ini diucapkan terima kasih.
Tembusan: Kajur S 1 PGSD
, i,M.Pd ~:.i:E!:l:E~7.0ff-J1 01984031 001
SURAT KETERANGAN
Yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Drs. Sri Rochadi
NIP
: 19570426198303 1 001
Pekerjaan
: Dosen PPSD FIP UNY
Dengan ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa instrumen yang dibuat oleh Nama
: Eka Nur Jannah
NIM
: 07108248007
Jurusan/Prodi : PPSDIPGSD Dapat digunakan untuk penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul
"Peningkatan Hasil Belajar Materi Bangun Datar pada Siswa Kelas II SD N Piring Melalui Media Papan Berpaku Ta 2010/2011"
Yogyakarta, 25 April 2011 Korektor,
Drs. Sri Rochadi NIP: 19570426 198303 1 001
Siswa bersiap menerima pelajaran
Guru memperkenalkan media papan berpaku
Guru mebagikan soal dalam kertas kecil
Siswa mempraktekkan cara menggunakan media papan berpaku
Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok
Guru memantau diskusi kelompok siswa tulis
Siswa menunjuk bangun yang dibuat pada media papan berpaku
Siswa menuliskan hasil diskusinya di papan
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Ruang kelas II SD N Piring