PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SDN NO 27 RAWANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
1
Elbismika1, Fazri Zuzano1, Khairul Harha1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
Abstract Purpose of observation class is for description develop of students in studying mathematic with using methode “Think Pair Share” in class six at SDN 27 Rawang, Kabupaten Pesisir. This observation doing in two siclus, each of siclus consist of two meeting and in the end of meeting are doing evalution. The subject of this observation is clas six SDN 27 Rawang that consist of 24 students. The tools of this instrument is lesson Plan, theacher observation and paper of test. Based on the result or analysis got persentation of students that success in siclus I is 14 students (58,3%) and siclus II is 20 students (83%). Point standard of siclus I is 59,38 and point standard of siclus II is 76,25. The result of the excerciser analysis observation theacher activity in siclus I is 62,50% in order in siclus II persentation is 87,5%. From the result can the conclude that mathematic with using mathode of “Think Pair Share” can developing students in class six at SDN 27 Rawang, Kabupaten Pesisir Selatan. Based on obsevation the writer suggest for theacher order choose this methode that good in teaching wich one with using kooperatif think pair share for in crease students teaching. Key words: Result of Methode Cooperatif Think Pair share. Teaching mathematic Karena pada dasarnya pembelajaran
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu
matematika merupakan proses pemberian
ilmu yang mempunyai peranan penting
pengalaman belajar kepada peserta didik
dalam perkembangan ilmu pengetahuan
melalui
dan teknologi. Dengan bantuan matematika
terencana
akan memudahkan seseorang melakukan
memperoleh kompetensi tentang bahan
penelitian-penelitian
berbagai
matematika yang dipelajari. (Muhsetyo;
cabang (disiplin) ilmu pengetahuan dan
2008;1.26). Oleh karena itu matematika
teknologi dalam
sangat diperlukan sekali untuk diminati
dalam
rangka meningkatkan
kesejahteraan manusia.
serangkaian sehingga
kegiatan
yang
peserta
didik
oleh peserta didik sebagai bekal kelak menuju kesuksesan.
Selain
itu
matematika
di
tujuan Sekolah
mengembangkan
pembelajaran
materi juga kurang pengetahuan tentang
(SD)
strategi
untuk
kemampuan
berfikir
yang
jitu
khususnya
dalam
matematika,
sementara
kritis dan analitis pada siswa serta mampu
pembelajaran
menerapkan
dalam
menggunakan metode-metode atau cara-
pemecahan masalah yang ditemui dalam
cara yang konvensional seperti metode
kehidupan. Karena itu peneliti harus
ceramah dan penugasan (latihan dan PR),
dituntut menciptakan pembelajaran yang
dan terkadang mengabaikan keterlibatan
menyenangkan dan melibatkan peserta
peserta didik dalam proses pambelajaran
didik
sehingga membuat mereka kurang tertarik
metode
secara
aktif
ilmiah
dalam
kegiatan
pembelajaran.
meliputi
lakukan
hanya
dengan pembelajaran matematika.
Dalam KTSP dinyatakan bahwa matematika
yang
pengajaran
adalah
berbagai
ilmu
pasti
aspek
Penyebab rendahnya hasil belajar
yang
siswa dalam pelajaran matematika adalah
kehidupan,
kurangnya motivasi siswa belajar dan
melatih cara berfikir dan mengembangkan
kurangnya
aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
mengikuti pelajaran. Siswa tidak mau
dan rasa ingin tahu. Untuk membuat
mengulang pelajaran dirumah. Kalau ada
prediksi dan mengembangkan kemampuan
pekerjaan rumah, mereka hanya menyalin
pemecahan masalah maka pemerintah
hasil pekerjaan temannya. Pada saat ujian
selalu mengusahakan agar hasil belajar
datang barulah sebagian dari mereka mau
Matematika semakin baik dari masa ke
belajar untuk mendapatkan nilai yang lebih
masa.
baik.
Usaha-usaha
meningkatkan penataran,
mutu
seminar,
itu
antara
guru
lain
melalui
lokakarya
dan
kualifikasi. Kenyataan
Dari
perhatian
uraian
siswa
di
atas
untuk
dapat
disimpulkan bahwa diperlukan suatu cara untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu
yang peneliti temui
cara yang dapat dilakukan peneliti untuk
dilapangan dalam proses belajar mengajar
meningkatkan hasil belajar matematika
di kelas VI SDN No. 27 Rawang
siswa
kabupaten Pesisir Selatan jauh dari yang
metode,
diharapkan. Banyak faktor yang mungkin
strategi yang sesuai dengan kemampuan
melatarbelakangi
peserta didik serta penggunaan materi.
ketidaktercapaian
adalah model
dengan dan
menggunakan
pendekatan
atau
kompetensi dan tujuan matematika karena
Model pembelajaran yang dapat
bisa jadi peneliti yang kurang menguasai
diterapkan untuk mengatasi hal tersebut
adalah penggunaan Model Pembelajaran
adalah optimalisasi aktivitas siswa dalam
Kooperatif. Menurut Cooper dan Heinich
berpikir, berpasangan , dan berbagi.
(dalam
Asma
“Pembelajaran
Berdasarkan hal di atas, peneliti
Kooperatif adalah metode pembelajaran
merasa tertarik untuk menerapkan model
yang melibatkan kelompok-kelompok kecil
kooperatif tipe TPS untuk meningkatkan
dari
hasil
siswa
2008:2)
yang
bekerjasama
untuk
belajar
peserta
didik
dalam
mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas
pembelajaran matematika. Oleh karena itu,
akademik bersama, Sambil bekerjasama
peneliti
suatu tugas, dan mencapai tujuan bersama
dengan judul : Peningkatan hasil belajar
belajar
siswa dengan menggunakan model think
keterampilan-keterampilan
kolaboratif dan sosial”. Menurut Kurniawan;
mengadakan
penelitian
pair share pada siswa kelas VI SDN No. Riyanto
2012;4),
ingin
salah
(dalam satu
tipe
27 Rawang Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan
penelitian
ini
untuk
pembelajaran kooperatif adalah Think Pair
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI
Share
(TPS).
(berpasangan)
Think
(berpikir)
Pair
dalam pembelajaran matematika pada SDN
Share
(berbagi)
ini
27 Rawang Kabupaten Pesisir Selatan
merupakan salah satu tipe pembelajaran
dengan model TPS.
kooperatif yang dikembangkan oleh Frank
METODOLOGI PENELITIAN
Lyman (dalam Trianto; 2009;81), think
Penelitian ini adalah penelitian
pair share merupakan suatu cara yang
tindakan kelas (PTK). Menurut Hamalik
efektif untuk membuat variasi suasana pola
(dalam Mawati; 2012;2), PTK adalah suatu
diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa
bentuk penelitian untuk
semua resitasi atau diskusi membutuhkan
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki
pengaturan untuk mengendalikan kelas
dan atau meningkatkan praktek-praktek
secara keseluruhan, dan prosedur yang
pembalajaran kelas lebih professional.
digunakan dalam think- pair- share dapat
menentukan
Penelitian ini dilaksanakan dikelas
memberi peserta didik lebih banyak waktu
VI SDN 27 Rawang Kabupaten
berpikir, untuk
merespon dan saling
Selatan, berdasarkan kepada pertimbangan
membantu. TPS memberi peserta didik
yaitu : 1) karena peneliti sebagai guru yang
kesempatan untuk bekerja sendiri serta
mengajar
bekerja
lain.
Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa
Keunggulan lain dari pembelajaran ini
belum adanya penggunaan model TPS ini
sama
dengan
orang
di
SDN
27
Pesisir
Rawang,
2)
dalam pembelajaran matematika di SDN
pembelajaran,
27 Rawang
pembelajaran berlangsung.
Subjek yang diteliti adalah siswa
kegiatan
Dalam
penelitian
guru
waktu
ini,
peneliti
kelas VI SDN 27 Rawang, yang berjumlah
menggunakan beberapa instrumen untuk
24 orang. Pemilihan subjek penelitian ini
mengumpulkan data, yaitu :
dikarenakan peneliti bertugas di sekolah ini
1. Lembar Observasi Aktivitas Guru
sebagai guru sekaligus sebagai peneliti dan
2. Tes Hasil Belajar
pengalaman selama mengajar menyatakan
Indikator
keberhasilan
pada
bahwa kemampuan siswa beragam dan
penelitian tindakan kelas ini mengacu
hasil belajar siswa belum sesuai dengan
kepada
apa yang diharapkan.
(KKM). Penelitian ini dikatakan berhasil
Penelitian dilaksanakan
tindakan
pada
kelas
semester
I
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
ini
bila 70% siswa tuntas (memperoleh nilai
tahun
diatas atau sama dengan KKM). Data yang
2013/2014 selama dua minggu dengan dua
diperoleh
siklus. Masing-masing siklus terdiri dari
dianalisis dengan menggunakan metode
dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan
kualitatif dan kuantitatif yang mengacu
pada tanggal 12-13 Juli 2013 dan siklus II
kepada teknik pengumpulan data penelitian
dilaksanakan pada tanggal 22-23 Juli 2013.
kualitatif yang dirancang oleh Wardhani
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
pada
disain
PTK
yang
dalam
penelitian
ini
akan
(2008;2.31-2.33). HASIL PENELITIAN DAN
dirumuskan oleh Arikunto (2010;16) yang
PEMBAHASAN
terdiri
1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
dari
perencanaan,
empat
komponen
Pelaksanaan
yaitu:
tindakan,
Siklus I
observasi atau pengamatan, dan refleksi.
Pengamatan dilakukan setiap kali
Data penelitian ini berupa data kuantitatif
pertemuan
yang
mana
pengamatan
karena peneliti di sini mengacu pada
dilakukan oleh satu orang observer dengan
angka-angka atau perolehan hasil belajar
mengisi lembar observasi yang telah
karena yang akan diteliti adalah hasil
disediakan.
belajar siswa kelas VI SDN No 27 Rawang. Sumber data penelitian adalah
Observasi Guru Penilaian pada lembar observasi
hasil dari proses pembelajaran matematika yang
meliputi
dari
perencanaan
guru dilakukan setiap pertemuan. Skor dari semua
aspek
pada
lembar
observasi
dijumlahkan. Ada 12 aspek yang diamati,
kemudian dirata-ratakan. Hasil analisis
masing-masing aspek mempunyai rentang
masing-masing pertemuan dapat dilihat
nilai 1-3. Keseluruhan nilai dijumlahkan
pada tabel berikut:
kemudian dirata-ratakan. Hasil analisis
Tabel 2: Jumlah Skor dan Persentase Aktivitas Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Model Think Pair Share Siklus II Pertemuan Jumlah Persentase
masing-masing pertemuan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1: Jumlah Skor dan Persentase Aktivitas Guru dalam Melaksanaan Pembelajaran Model Think Pair Share Siklus I Pertemuan Jumlah Skor
Skor
Persentase
I
10
83,33%
II
11
91,67%
Rata-Rata (%) I II
7 8
58,33% 66,67% 62,50%
Rata-Rata
Berdasarkan analisis data hasil belajar
87,5%
Dari tabel di atas dapat dilihat persentase aktivitas pembelajaran
guru dalam proses
sudah
lebih
baik
dan
siklus I dapat dilihat bahwa rata-rata hasil
maksimal dibandingkan dengan siklus
belajar siswa sangat rendah dan persentase
sebelumnya. Juga terjadi peningkatan pada
ketuntasan juga sangat rendah, yaitu 59,38
hasil belajar siswa yaitu 76,25 dan
dan persentasenya 58,3%, maka penelitian
persentase ketuntasannya 83%.
dilanjutkan ke siklus II.
Pembahasan
2. Deskripsi
Kegiatan
pembelajaran
dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari dua
Siklus II Pengamatan dilakukan setiap kali pertemuan
dan
pengamatan
tersebut
dilakukan oleh satu orang observer dengan mengisi lembar observasi yang telah
Penilaian pada lembar observasi guru dilakukan setiap pertemuan. Skor dari aspek
kali pertemuan dan diakhir siklus diadakan tes hasil belajar. Pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan model kooperatif Think Pair Share ini dapat meningkatkan hasil belajar matematika
disediakan :
semua
Penelitian tindakan kelas ini terdiri
pada
lembar
observasi
dijumlahkan. Ada 12 aspek yang diamati, masing-masing aspek mempunyai rentang nilai 1-3. Keseluruhan nilai dijumlahkan
siswa
kelas
VI
SDN
27
Rawang
Kecamatan Sutera. Pada
siklus I, siswa yang tuntas
hanya 14 orang (58,3%) dan siswa yang tidak tuntas 10 orang (41,7%) dengan nilai rata-rata 59,38 sehingga belum dikatakan
baik
dikarenakan
guru belum
bagitu
1. Diharapkan
kepada
guru
yang
trampil menggunakan model ini sehingga
mengajar matematika di SDN 27
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Rawang
agar
dapat
menggunakan
Pada siklus II siswa nampaknya
model kooperatif ini pada proses
cukup bersemangat dan mulai meningkat
pembelajaran sebagai variasi dalam
dalam
pelaksanaan pembelajaran.
pembelajaran
maupun
dalam
berdampak
pada
2. Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya
peningkatan hasil pembelajaran. Jumlah
agar pembelajaran model kooperatif
siswa yang tuntas 20 orang (83,%) dan
Think Pair Share ini lebih dapat
siswa tidak tuntas 4 orang (17%) dengan
ditingkatkan dan lebih efektif lagi.
berdiskusi
sehingga
nilai rata-rata 76,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran
Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Jakarta : Rineka.Cipta.
siswa
sudah
meningkat
24,7% dari siklus I ke siklus II. Sedangkan
(2010). Kelas.
nilai rata-rata hasil belajar siswa sudah mencapai
KKM
dan
indikator
keberhasilan. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari
hasil
penelitian
dan
pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Penggunaaan model kooperatif tipe Think Pair Share dapat
dalam proses pembelajaran
meningkatkan
hasil
belajar
matematika siswa kelas VI SDN 27 Rawang. Peningkatan hasil belajar ini terlihat dari persentase jumlah siswa yang tuntas (83 %) dan nilai rata-rata (76,25). B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
Asma, Nur. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif . Universitas Negeri Padang Press. Padang : UNP press. Kurniawan, Edlims.(2012). Peningkatan Aktifitas Siswa pada Pembelajaran IPS dengan Model Think Pair Share di Kelas IV-B SDN 04 Kampung Olo Padang. Padang: Universitas Bung Hatta Mawati, Ira. 2012. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Tes Kecil pada Akhir Pembelajaran,FKIP Universitas Bung Hatta Padang. Muhsetyo, Gatot, Dkk. ( 2008 ). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Universitas Terbuka . Wardhani I.G.A.K. Wihardit,K. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.