Minarto | 1
PENGGUNAAN APLIKASI GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI FUNGSI KUADRAT Oleh Minarto SMA Negeri 1 Bangorejo E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian yang dilakukan ini berusaha untuk menemukan media pembelajaran yang diharapkan cocok untuk pembelajaran pada materi persamaan kuadrat. Karena dari hasil ulangan pada waktu penelitian maupun dari nilai pada tahun tahun sebelumnya di materi ini masih banyak siswa mengalami kesulitan. Salah satu kesulitan yang ada adalah siswa kurang bisa menterjemahkan pesan atau pengertian abstrak yang ada di materi ini walaupun sebenarnya sudah dijelaskan oleh guru. Media pembelajaran yang dikembangkan berupa lembar kerja siswa (LKS) yang dibuat dengan langkah langkah dan urutan materi menggunakan software GeoGebra. Pada penelitian ini digunakan dua metode yaitu metode pertama guru mengajar dengan tanpa menggunakan media pembelajaran dan pembelajaran diadakan secara klasikal. Sedangkan Metode kedua guru menggunakan media pembelajaran LKS yang urutan kerjanya disusun dengan aplikasi geogebra serta guru membuat kelas menjadi kelompok kelompok kecil. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan ketika menggunakan metode pertama diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar siswa adalah 62.62 dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan 70 diperoleh prosentasi ketuntasan adalah 34,28% artinya siswa yang dikategorikan tuntas sejumlah 12 siswa dari 35 siswa. Peningkatan nilai prestasi belajar siswa setelah menggunakan metode kedua adalah nilai rata rata menjadi 80.17 dengan 97,14% siswa dikategorikan tuntas dan dari 35 siswa yang tidak tuntas hanya 1 siswa. Kata kunci: media pembelajaran, LKS, GeoGebra, prestasi belajar PENDAHULUAN Sebelum menggunakan metode pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang berbentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis geogebra, tingkat penyerapan siswa terhadap materi fungsi kuadrat masih sangat rendah. Jika hanya menggunakan metode konvensional yaitu metode mengajar yang hanya guru menerangkan dengan metode ceramah secara klasikal, guru hanya menggunakan papan tulis saja tanpa menggunakan media pembelajaran lain siswa juga terlihat kurang antusias dan kurang aktif dalam pembelajaran. Tetapi ketika menggunakan metode pembelajaran yang menggunakan metode yang menggunakan media pembelajaran berupa LKS yang mampu menuntun siswa dalam proses belajar dalam materi fungsi kuadrat. Terlihat
2 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
perubahan yang sangat berbeda pada siswa. Beberapa indikator menunjukan perbaikan yang sangat pesat baik pada respon siswa ini ditunjukan dengan tingkat keaktifan siswa maupun nilai akhir dari pembelajaran untuk materi fungsi kuadrat. LKS ini disusun dengan menggunakan aplikasi geogebra. Materi fungsi kuadrat di matematika merupakan salah satu materi yang sulit diterima oleh siswa jika guru menggunakan metode mengajar yang konvensional. Konvensional yang dimaksud adalah guru menerangkan didepan kelas tanpa menggunakan alat peraga yang mampu membantu siswa dalam belajar. Penelitian ini mencoba membuat siswa menjadi lebih aktif serta ikut berpartisipasi untuk proses belajar mengajar itu sendiri. KAJIAN PUSTAKA Geogebra Mengapa geogebra? Geogebra adalah salah satu program komputer (software) yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer (software) untuk membelajarkan matematika, khususnya geometri dan aljabar. Berdasarkan hasil penelitian Suweken (2011), diperoleh bahwa penggunaan mathlet dalam pembelajaran matematika juga berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Diharapkan penggunaan geogebra juga berpengaruh positif terhadap proses dan hasil dari pembelajaran. GeoGebra bersifat multi-representasi, yaitu : a) Adanya tampilan aljabar, b) Adanya tampilan grafis, dan c) Adanya tampilan numerik. Ketiga tampilan ini saling terhubungkan secara dinamik (Suweken, 2011). Jika kita mengubah posisi sebuah titik pada tampilan grafis, maka perubahan tersebut akan tercermin pula pada tampilan numerik dan tampilan aljabar. Keunggulan inilah yang dapat membantu siswa dalam mempelajari objek-objek geometri yang bersifat abstrak. Karena keunggulan ini, media pembelajaran GeoGebra diharapkan mampu mengurangi kesulitan belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya untuk materi fungsi kuadrat dan diharapkan juga mampu meningkatkan keterlibatan siswa. Namun dalam pembelajaran tidak cukup hanya memanfaatkan software GeoGebra, tetapi juga diperlukan buku petunjuk guru, buku siswa dan lembar kerja siswa. Lembar Kerja Siswa diharapkan mampu memberikan alur pembelajaran yang mampu menekankan pada konsep-konsep matematika yang bersifat hierarkis. Masih menurut Hohenwarter & Fuchs (2004), GeoGebra sangat bermanfaat sebagai media pembelajaran matematika dengan beragam aktivitas sebagai berikut: a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi Dalam pembelajaran yang bersifat tradisional guru masih kesulitan menunjukan ke siswa tetapi dengan memanfaatkan GeoGebra guru dengan mudah mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.
Minarto | 3
b. Sebagai alat bantu konstruksi GeoGebra digunakan untuk menjelaskan urutan konstruksi konsep matematika tertentu, misalnya mengkonstruksi lingkaran dalam maupun lingkaran luar segitiga atau garis singgung. c. Sebagai alat bantu proses penemuan Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematis, misalnya tempat kedudukan titik-titik atau karakteristik parabola. Selain penggunaan media pembelajaran berbantuan GeoGebra dalam upaya meningkatkan keterlibatan dan prestasi belajar siswa perlu memperhatikan pembelajaran yang berwawasan konstruktivis. Dalam pembelajaran kontruktivis, siswa aktif dalam belajarnya dan siswa menemukan kembali konsep yang dipelajari. Penggunaan media pembelajaran yang berbantuan GeoGebra dapat memberikan kesempatan siswa untuk belajar penemuan dan guru berperan sebagai fasilitator yang menyediakan lingkungan belajar yang aktif sehingga dapat menciptkan pembelajaran yang berwawasan konstruktivis. Namun, saat ini perangkat pembelajaran dengan karakteristik pembelajaran berwawasan konstruktivis dan memperhatikan tingkatan berpikir Van Hiele yang terdiri atas LKS yang dibuat dengan software GeoGebra, buku petunjuk guru, dan buku siswa masih terbatas. Pengembangan perangkat tersebut menjadi hal yang penting. Perangkat pembelajaran yang buku siswa dirancang untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika yang memuat materi fungsi kuadrat yang dalam penyajiannya akan berbantuan GeoGebra serta memperhatikan pembelajaran yang berwawasan konstruktivis. Prestasi belajar matematika dari Teori Belajar Gagne Gagne (dalam Orton, 1987) membagi obyek matematika menjadi obyek langsung dan obyek tak langsung. Obyek langsung meliputi fakta, konsep, prinsip dan skill. 1. Fakta atau konvensi adalah kesepakatan dalam matematika. Kesepakatan bahwa jika tidak ada tanda kurung maka operasi pembagian dan perkalian didahulukan penyelesaiannya dari pada operasi penjumlahan dan pengurangan. Arti dari 5% adalah , bukan atau . 2. Konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasi sesuatu obyek dan menerangkan apakah obyek termasuk contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. 3. Prinsip adalah suatu pernyataan yang memuat hubungan antara dua konsep atau lebih. 4. Skill atau ketrampilan adalah suatu prosedur atau aturan untuk mendapatkan atau memperoleh sesuatu. Media dan Alat Peraga Pembelajaran Menurut Nasution (1995:98), pola berfikir abstrak adalah berfikir dengan menggunakan simbol-simbol dan gagasan-gagasan tanpa dikaitkan dengan benda-benda fisik. Dalam membawa anak dari pola berfikir kongkrit ke pola berfikir abstrak perlu dibantu oleh alat bantu pembelajaran.
4 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Robert M. Gagne dalam bukunya The Condition of Teaching (Depdikbud, 1996/1997:7) menggunakan istilah media pembelajaran untuk menunjukkan berbagai komponen lingkungan belajar yang dapat merangsang siswa sehingga terjadi proses belajar. Termasuk dalam pengertian ini guru, objek, berbagai macam alat mulai dari buku sampai televisi. Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah suatu alat yang diperagakan, baik berupa alat atau benda sesungguhnya maupun berupa benda tiruannya guna memberikan gambaran yang lebih jelas kepada anak didik tentang sesuatu yang dipelajarinya. Media pembelajaran dapat berwujud perangkat keras maupun perangkat lunak. Geogebra adalah alat peraga yang merupakan jalan tembus bagi siswa untuk menghubungkan antara pemikiran abstrak menjadi gambaran nyata, jika ini sudah dilakukan maka separo pemahaman tentang kesulitan belajar sudah dilalui. Separuhnya menjadi lebih ringan untuk dilalui dan jaminan prestasi belajar matematika siswa akan semakin akan meningkat. METODE PENELITIAN Gambar 3.1. menunjukkan tahapan-tahapan dalam penelitian yang meliputi pemilihan materi, memilih metode dalam pembelajaran disini guru bisa memilih menggunakan metode metode konvensional disini disebut metode 1 atau metode 2 yaitu metode lain yang menggunakan media pembelajaran berbentuk LKS dengan bantuan aplikasi geogebra. Goal dari pembelajaran ini adalah siswa bisa mendapatkan nilai yang sesuai atau lebih dari KKM. Gambar 1. Tahapan Penelitian
Sumber : Kajian Pustaka (Diolah) Karena penelitian ini fokus pada pengembangan suatu media pembelajaran maka produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran delam bentuk LKS dengan materi fungsi kuadrat dengan menggunakan aplikasi GeoGebra yang bisa membantu menjelaskan konsep abstrak di matematika menjadi lebih jelas dan efektif untuk dapat meningkatkan keterlibatan dan prestasi
Minarto | 5
belajar matematika khususnya untuk materi fungsi kuadrat. Adapun media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah lembar kerja siswa. Sedangkan kualitas media pembelajaran dianggap bagus jika ada peningkatan prestasi hasil belajar jika dibandingkan dengan sebelum menggunakan media pembelajaran menggunakan aplikasi geogebra. Lokasi penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Bangorejo – Banyuwangi. Sedangkan waktu penelitian adalah pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, tepatnya bulan Nopember – Desember 2016. Sedangkan subjek penelitian siswa kelas x MIPA 4 yang berjumlah 32 siswa. Alasan memilih kelas x MIPA 4 ini karena dari seluruh kelas x yang ada disekolah ini komposisi kemampuan anak di x MIPA 4 dianggap mewakili. Data penelitian ini didapatkan dengan (1) melakukan wawancara dan memberikan angket siswa kelas x MIPA 4 tentang kendala yang dihadapi dalam belajar fungsi kuadrat (2) menyebar angket kepada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran (3) melakukan pengkajian terhadap media pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran. (4) mengumpulkan data tentang nilai siswa di sekolah. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama empat kali pertemuan, tiap pertemuan berlangsung maksimal 2 jam pelajaran (1JP = 45 menit). Materi pembelajaran yang diamati adalah fungsi kuadrat. Kegiatan analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan seluruh data penelitian dan mencari kesimpulan dari beberapa data penelitian. (Gambar 2.) Gambar 2. Metode Pertama
Sumber : Kajian Pustaka (Diolah) Pada penelitian ini peneliti merancang dua tahap kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Metode pertama, peneliti merancang pembelajaran dengan pembelajaran yang selama ini digunakan kemudian siswa diuji. (Seperti terlihat di Gambar 3.) Setelah di uji peneliti menggunakan metode kedua, yaitu peneliti merancang pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja siswa yang menggunakan aplikasi GeoGebra. Kemudian siswa di uji lagi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti merancang RPP sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih terstruktur (Gambar 3.)
6 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Gambar 3. Metode 2
Sumber : Kajian Pustaka (Diolah) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Instrumen untuk pengumpulan data : lembar panduan wawancara, lembar angket, lembar / daftar nilai test. b) Instrumen untuk melihat efektivitas media pembelajaran dalam bentuk lembar observasi untuk mencatat keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. c) Instrumen test dalam bentuk soal untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan perangkat yang dikembangkan dalam penelitian ini. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh media pembelajaran dengan bentuk lembar kerja siswa untuk materi fungsi kuadrat berbantuan GeoGebra yang dilaksanakan dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa kualitas pembelajaran fungsi kuadrat yang masih menggunakan metode dan media pembelajaran lama mengakibatkan r e n d a h n y a keterlibatan siswa dan menyebabkan pula prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Selain itu, belum tersedianya media pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri ide-ide mereka sesuai dengan pandangan konstruktivis dan memperhatikan tahap berpikir siswa. Selanjutnya dilakukan suatu upaya mengembangkan suatu media pembelajaran yang mendukung karakteristik pembelajaran yang diterapkan. Media pembelajaran yang dikembangkan yaiutu Lembar Kerja Siswa, suatu media pembelajaran yang berbantuan GeoGebra pada kompetensi dasar 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat. Berdasarkan hasil tes pada metode pertama diperoleh rata-rata nilai prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat adalah 62.62 dengan prosentasi ketuntasan adalah 34,28% artinya dengan KKM yang ditentukan sekolah sebesar 70 maka siswa yang dikategorikan tuntas sejumlah 12 siswa dari 35 siswa. Hasil tersebut
Minarto | 7
menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa masih di bawah KKM. Serta hasil dari pengamatan keterlibatan siswa di metode pertama adalah masih tergolong kurang terlibat sehingga hasil ini belum dapat dikatakan optimal. Hasil yang diperoleh pada metode pertama menunjukkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan belum menunjukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Pelaksanaan pembelajaran pada metode kedua disesuaikan pengembangan pada metode pertama dengan melakukan beberapa perbaikan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya yaitu penggunaan media lembar kerja siswa yang dirancang menggunakan aplikasi geogebra dan ternyata memberikan dampak positif terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode ini rata-rata nilai prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat adalah adalah 80.17 dengan 97,14% siswa dikategorikan tuntas. (Tabel 1.) Tabel 1. Perbandingan Metode 1 dan Metode 2 METODE PERTAMA KEDUA N O
KODE RESPONDEN
1
A1
69
Tuntas
86
Tuntas
2
A2
55
Belum
82
Tuntas
3
A3
62
Belum
75
Tuntas
4
A4
58
Belum
82
Tuntas
5
A5
58
Belum
79
Tuntas
6
A6
69
Tuntas
71
Tuntas
7
A7
69
Tuntas
86
Tuntas
8
A8
62
Belum
79
Tuntas
9
A9
62
Belum
82
Tuntas
10
A10
62
Belum
79
Tuntas
11
A11
55
Belum
75
Tuntas
12
A12
69
Tuntas
96
Tuntas
13
A13
62
Belum
86
Tuntas
14
A14
58
Belum
71
Tuntas
15
A15
66
Belum
86
Tuntas
Nilai Akhir Ketuntasan
Nilai Akhir Ketuntasan
8 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
Lanjutan Tabel 4.1 16 A16
58
Belum
75
Tuntas
17
A17
69
Tuntas
79
Tuntas
18
A18
55
Belum
79
Tuntas
19
A19
69
Tuntas
82
Tuntas
20
A20
62
Belum
75
Tuntas
21
A21
69
Tuntas
86
Tuntas
22
A22
58
Belum
79
Tuntas
23
A23
58
Belum
82
Tuntas
24
A24
55
Belum
82
Tuntas
25
A25
69
Tuntas
82
Tuntas
26
A26
62
Belum
79
Tuntas
27
A27
62
Belum
75
Tuntas
28
A28
62
Belum
82
Tuntas
29
A29
69
Tuntas
82
Tuntas
30 31
A30 A31
55 69
Belum Tuntas
64 79
Belum Tuntas
32
A32
62
Belum
86
Tuntas
33
A33
69
Tuntas
71
Tuntas
34
A34
55
Belum
86
Tuntas
35
A35
69
Tuntas
75
Tuntas
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah) Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa sudah di atas KKM. Dari tingkat keterlibatan siswa dengan metode kedua ini juga meningkat. Terlihat di Gambar 4.
Minarto | 9
Gambar 4. Perbandingan Hasil tes Metode 1 dan Metode 2
Sumber : Hasil Penelitian (Diolah) Untuk tingkat partisipasi siswa kita juga bisa membandingkan bahwa dari metode 1 dan metode 2 juga terlihat meningkat, yang kita observasi tingkat partisipasi siswa meliputi : 1. Aspek kepemimpinan a) Membagi tugas kelompok b) Memimpin diskusi dalam kelompok c) Mengajukan pendapat, pertanyaan atau saran d) Memberi dorongan pada teman 2. Aspek Kerjasama a) Mau memberi bantuan pada teman dalam kelompok b) Bertanggung jawab terhadap tugas c) Kemampuan berkomunikasi d) Mau bekerja dengan siapapun 3. Aspek sikap demokratis a. Tidak mengganggu/ tidak mengobrol b. Menghargai pendapat orang lain c. Tidak ingin menang sendiri d. Menyelesaikan tugas tepat waktu KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa media pembelajaran berbantuan GeoGebra yang berbentuk LKS untuk siswa Kelas X MIPA 4 pada kompetensi dasar 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat dapat disimpulkan bahwa : 1. Meningkatnya keterlibatan siswa yang akhirnya juga meningkatnya prestasi belajar matematika siswa khususnya pada materi Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat. 2. Mampu menterjemahkan konsep abstrak yang ada di matematika pada materi tertentu menjadi lebih mudah di pahami oleh siswa. 3. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat diharapkan
10 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 3, Mei 2017
pemanfaatan media pembelajaran dikembangkan untuk materi yang lain.
dalam
bentuk
LKS
dapat
pula
DAFTAR PUSTAKA Ardana, I. M. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Bewawasan Konstruktivis Berorientasi Gaya Kognitif dan Budaya Siswa. Disertasi. Surabaya: UNESA. Depdiknas. 2006. PERMEN 22 Th.2006-STANDAR ISI, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SMA-MA. Jakarta: Dirjen Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Diknas. Mahmudi, A. 2010. Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Hohenwarter, M., et al. 2008. Teaching and Learning Calculus with Free Dynamic Matgematics Software GeoGebra. Tersedia; http://www.publications.uni.lu/record/2718/files/ICME11-TSG16.pdf. Diakses tanggal 12 Desember 2015. Suweken, 2011. Pengaruh Interaktif Antara Struktur Pembelajaran Berbantuan Applet dan Tingkat Kemampuan Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Kelas VIII di Kabupaten Buleleng. Hasil Penelitian. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.