Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA SWALAYAN LANGGENG DI TULUNGAGUNG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajamen Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh : ANGGI WAHYU DIANTO NPM : 11.1.02.02.0006
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA SWALAYAN LANGGENG DI TULUNGAGUNG Anggi Wahyu Dianto 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
[email protected] Drs. Ec. Ichsannudin. M.M dan Suhardi, S.E, M.pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Anggi Wahyu Dianto: Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Swalayan Langgeng Di Tulungagung, Skripsi, Manajemen, FE UNP Kediri 2015.
Kata Kunci : Pengendalian Persediaan, Bahan Baku dan Biaya Produksi Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi persaingan bisnis pada swalayan dari waktu ke waktu yang semakin ketat, sehingga perusahaan harus membuat strategi baru untuk mempertahankan dan meraih pangsa pasar yang lebih tinggi. Adapun yang menjadi masalah penelitian ini adalah pengendalian persediaan bahan baku untuk efisiensi biaya produksi. Penelitian ini mencoba mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku dan biaya produksi. Semua aspek tersebut perlu mendapatkan perhatian yang lebih, atas dasar hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Swalayan Langgeng Di Tulungagung, baiki secara umum maupun khusus. Penelitian ini menggunakan metode Analisis ABC dan metode Economic Order Quantity (EOQ), jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field study research) adalah pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Jenis penelitian berdasarkan masalah yang diteliti ini rencananya peneliti menggolongkan kedalam penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian yaitu pada Swalayan Langgeng di Tulungagung, Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa Swalayan Langgeng memerlukan pengendalian persediaan bahan baku yang lebih baik untuk efisiensi biaya produksi. Sedangkan dari pihak peneliti suatu perusahaan akan melakukan berbagai cara untuk ketertarikan konsumen mereka agar tidak ditinggalkan oleh konsumen tersebut. Agar konsumen tertarik terhadap produk dari Swalayan Langgeng, perlu melakukan penekanan biaya pada produk mereka untuk bisa berkompetisi dengan perusahaan lainnya dibidang yang sama.
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Dalam
perkembangan
ekonomi
yaitu
memberikan
kepuasan
kepada
sekarang ini dimana dunia usaha tumbuh
pelanggan, karena apabila barang tidak
dengan pesat di Indonesia, pengusaha
tersedia
dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien
kesempatan merebut pasar dan perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang lebih
tidak dapat mensuplay barang pada tingkat
ketat demi menjaga kelangsungan operasi
optimal.
perusahaan.
maka
Dengan
Didalam
kelangsungan
perusahaan
adanya
kehilangan
investasi
dalam
kompetisi
persediaan mengakibatkan adanya nilai
usaha, suatu perusahaan akan melakukan
uang yang terkait dalam bentuk persediaan,
berbagai cara untuk ketertarikan konsumen
sehingga bagi perusahaan adanya biaya
mereka agar
yang harus ditanggung oleh perusahaan,
konsumen
tidak
tersebut.
ditinggalkan oleh konsumen
misalnya sewa gudang, biaya pemesanan,
tertarik terhadap produk dari perusahaan
biaya penyimpanan, dan biaya pengaman.
tersebut,
melakukan
Penanaman persediaan yang terlalu besar
penekanan biaya pada produk mereka
dibandingkan dengan kebutuhan akan
untuk
memperbesar
perusahaan
bisa
Agar
perlu
berkompetisi
dengan
perusahaan lainnya dibidang yang sama.
kemungkinan
penyusutan, karena
rusak,
besar kualitas
Meskipun demikian masalah inventory
menurun, using, sehingga memperkecil
dianggap sangat penting bagi perusahaan,
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
khususnya
Dan penanaman yang terlalu kecil akan
dibidang
perdagangan,
selain
industri bidang
dan
tersebut
menekan
keuntungan
juga,
karena
persediaan juga mempunyai pengaruh pada
perusahaan tidak dapat bekerja dengan
fungsi bisnis terutama fungsi operasi
tingkat
pemasaran
dan
sehingga
persediaan
juga
keuangan, merupakan
selain
itu
kekayaan
perusahaan yang memiliki peranan penting
produktifitas akan
yang
mempertinggi
optimal, biaya
pengelolaan persediaan. Agar
konsumen
tertarik
terhadap
dalam operasi bisnis yaitu pengendalian
produk yang ditawarkan, maka diperlukan
persediaan bahan baku dan penekanan
adanya penekanan biaya yang disertai
biaya.
dengan pengendalian persediaan bahan
Persediaan bahan baku yang cukup
bakunya. Cara yang dilakukan diantaranya
dapat memperlancar proses produksi serta
adalah berusaha menekan biaya agar dapat
penekanan biaya pada produk harus dapat
menetapkan harga jual yang kompetitif
menjamin efektifitas kegiatan pemasaran,
dapat sesuai dengan apa yang diinginkan
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
oleh
konsumen.
dari
kompetitif, perusahaan harus melakukan
perusahaan itu sendiri juga diperlukan
rencana pembelian persediaan, waktu yang
penyesuaian dalam efisiensi penggunaan
singkat dan efisien dalam melakukan
biaya-biaya persediaan bahan baku yang
pembelian hingga barang tersebut sampai
dimiliki
ditempat dengan tepat waktu seperti yang
perusahaan
Sedangkan
untuk
mencapai
keseimbangan antara biaya bahan baku
diharapkan.
dengan harga produk yang kompetitif.
Secara umum dapat dikatakan bahwa
Ketidaktepatan dalam efisiensi biaya dan
tujuan dari pengendalian adalah untuk
harga yang kompetitif, akan menimbulkan
menekan
biaya-biaya
adanya pemborosan yang mengakibatkan
seminimal
mungkin
kerugian finansial.
mengoptimalisasikan kinerja perusahaan.
Untuk menjamin kelancaran dan harga
Untuk
operasional sehingga
melaksanakan
akan
pengendalian
yang kompetitif, maka perusahaan perlu
persediaan yang dapat diandalkan dan
mengadakan
dipercaya tersebut maka harus diperhatikan
pengendalian
persediaan
bahan baku karena persediaan merupakan
berbagai
unsur modal kerja yang sangat penting dan
persediaan. Penentuan dan pengelompokan
yang secara kesinambungan akan berputar
biaya-biaya
dalam siklus perputaran modal kerja
persediaan, perlu mendapatkan perhatian
perusahan.
yang khusus dari pihak manajemen dalam
Agar perusahaan dapat tetap menjamin kelangsungan operasi perusahaannya serta dapat
mencapai
tujuan
untuk
faktor
yang
yang
terkait
terkait
dengan
dengan
mengambil keputusan yang tepat. Mengingat bahwa masalah persediaan mencangkup bidang yang cukup luas dan
memaksimalkan nilai perusahaan, maka
guna
perlu diadakan suatu tindakan yang terarah
diuraikan, maka penulis tertarik untuk
dalam mengendalikan persediaan yang ada
membahas
dalam perusahaan, dalam mencapai hasil
persediaan
usaha yang layak yang berkaitan dengan
dengan hal ini maka penulis memilih judul
harga
maka
skripsi sebagai berikut : βPengendalian
persediaan
Persediaan Bahan Baku Untuk Efisiensi
sehingga dapat menekan biaya produksi
Biaya Produksi pada Swalayan Langgeng
yang akan timbul atau terjadi.
Di Kabupaten Tulungagungβ.
pokok
diperlukan
yang
kompetitif,
pengendalian
Pengendalian
biaya
persediaan
membatasi
masalah yang
tentang bahan
akan
pengendalian
baku.
Sehubungan
Dari uraian latar belakang diatas,
dilakukan untuk penekanan biaya produksi
penelitian ini mempunyai alasan obyektif
agar harga produk yang ditawarkan lebih
dan subjektif dari pegambilan judul diatas.
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alasan obyektifnya yaitu untuk
yang lebih efisiensi dibandingkan dengan
mengenalkan metode-metode yang sudah
sebelumnya. Sedangkan alasan
ada baik analisis ABC ataupun Economic
subjektifnya yaitu membuktikan metode-
Order Quantity (EOQ) kepada pihak
metode tersebut dalam pengendalian
manajemen swalayan Langgeng untuk
persediaan bahan baku pada swalayan
pengendalian persediaan bahan bahan baku
Langgeng yang lebih efisiensi.
II.
METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian
Langkah-langkah
yang
dilakukan
lapangan (field study research) adalah
dalam penelitian ini yaitu wawancara
pengamatan langsung ke obyek yang
langsung
kepada
diteliti guna mendapatkan data yang
Langgeng
dan
relevan.
berdasarkan
langsung ke lokasi wilayah penelitian
masalah yang diteliti ini rencananya
untuk memperoleh data yang relevan dan
peneliti
lengkap.
Jenis
penelitian
menggolongkan
kedalam
penelitian survei yaitu penelitian yang dilakukan
dengan
cara
mengadakan
pengamatan langsung ke obyek penelitian. Tipe penelitian ini adalah deskriptif
pemilik
swalayan
melakukan
observasi
Dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas : pengendalian persediaan (X1), Bahan baku (X2) sedangkan variabel terikat : efisien biaya produksi (Y).
bertujuan untuk memberikan gambaran
Tempat dari penilitian ini yaitu di
atau penjelasan secara sistematis, faktual
Swalayan Langgeng, tepatnya di Desa
dan
Ringinpitu,
akurat
tentang
pengendalian
Kec.Kedungwaru,
persediaan bahan baku untuk efisiensi
Kab.Tulungagung. Waktu penelitian ini
biaya produksi pada swalayan Langgeng di
dimulai dari bulan September 2015 sampai
Kabupaten Tulungagung.
Desember 2015.
III.
HASIL DAN KESIMPULAN daripada yang bernilai rendah (trivial).
A. Analisis ABC Analisis ABC merupakan aplikasi
Klasifikasi
ABC membagi
persediaan
persediaan yang menggunakan prinsip
dalam tiga kelas berdasarkan atas nilai
Pareto : the critical few and the trivial
persediaan.
many. Untuk memfokuskan pengendalian persediaan
kepada
item
Dengan mengetahui kelas-kelas itu,
(jenis)
dapat diketahui item persediaan tertentu
persediaan yang bernilai tinggi (critical)
yang harus mendapatkan perhatian lebih
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
intensif
atau
serius dibandingkan item
Volume bulan (dalam unit) =
yang lain.
200 unit/bulan
Langkah-langkah yang digunakan sebagai
Biaya per unit = Rp 2.500
berikut :
Maka :
a.
Volume Bulanan Dalam Nilai
Volume bulan (dalam unit) x
Uang
Biaya per unit
1) Rokok Volume bulan (dalam unit) = 150 unit/bulan
= 200 unit/bulan x Rp 2.500 = Rp 500.000 5) Minyak Goreng 1 ltr
Biaya per unit = Rp 12.000
Volume bulan (dalam unit) =
Maka :
100 unit/bulan
Volume bulan (dalam unit) x
Biaya per unit = Rp 10.000
Biaya per unit
Maka :
= 150 unit/bulan x Rp 12.000
Volume bulan (dalam unit) x
= Rp 1.800.000
Biaya per unit
2) Snack Volume bulan (dalam unit) = 150 unit/bulan
= 100 unit/bulan x Rp 10.000 = Rp 1.000.000 6) Gula 1kg
Biaya per unit = Rp 2.000
Volume bulan (dalam unit) =
Maka :
150 unit/bulan
Volume bulan (dalam unit) x
Biaya per unit = Rp 11.000
Biaya per unit
Maka :
= 150 unit/bulan x Rp 2.000
Volume bulan (dalam unit) x
= Rp 300.000
Biaya per unit
3) Soft drink Volume bulan (dalam unit) = 250 unit/bulan
= 150 unit/bulan x Rp 11.000 = Rp 1.650.000 7) Beras 1kg
Biaya per unit = Rp 4.000
Volume bulan (dalam unit) =
Maka :
250 unit/bulan
Volume bulan (dalam unit) x
Biaya per unit = Rp 10.500
Biaya per unit
Maka :
= 250 unit/bulan x Rp 4.000
Volume bulan (dalam unit) x
= Rp 1.000.000
Biaya per unit
4) Mie instan Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
= 250 unit/bulan x Rp 10.500 simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
= Rp 2.625.000 8) Pasta Gigi Volume bulan (dalam unit) = 75 unit/bulan Biaya per unit = Rp 3.500 Maka : Volume bulan (dalam unit) x Biaya per unit = 75 unit/bulan x Rp 3.500 = Rp 262.500 9) Sabun Mandi
Nama
Permintaan
Harga/unit
Barang
(D)
(C)
DxC
Rokok
150
Rp. 12.000
Rp. 1.800.000
Snack
150
Rp. 2.000
Rp. 300.000
Soft drink
250
Rp. 4.000
Rp. 1.000.000
Mie Instan
200
Rp. 2.500
Rp. 500.000
Minyak
100
Rp. 10.000
Rp. 1.000.000
Gula 1kg
150
Rp. 11.000
Rp. 1.650.000
Beras 1kg
250
Rp. 10.500
Rp. 2.625.000
Pasta gigi
75
Rp. 3.500
Rp. 262.500
Sabun mandi
175
Rp. 2.500
Rp. 437.500
Telor 1kg
50
Rp. 15.000
Rp. 750.000
(Item)
Goreng 1ltr
Tabel
Pengelompokan
Persediaan
Bahan Baku
Volume bulan (dalam unit) = Volume
175 unit/bulan
No.
Nama Barang
Kumulatif
Bulanan (Rupiah)
Biaya per unit = Rp 2.500 Maka : Volume bulan (dalam unit) x Biaya per unit = 175 unit/bulan x Rp 2.500 = Rp 437.500 10) Telor 1kg
Kel
Jumlah
%
om pok
1.
Beras 1kg
2.625.000
2.625.000
25,4
A
2.
Rokok
1.800.000
4.425.000
42,8
A
3.
Gula 1kg
1.650.000
6.075.000
58,8
A
4.
Soft drink
1.000.000
7.075.000
68,5
A
5.
Minyak
1.000.000
8.075.000
78,2
goreng
B
1ltr 6.
Telor 1kg
750.000
8.825.000
85,5
B
7.
Mie Instan
500.000
9.325.000
90,3
C
8.
Sabun mandi
437.500
9.762.500
94,5
C
9.
Snack
300.000
10.062.500
97,4
C
10.
Pasta gigi
262.500
10.325.000
100
C
Tabel
diatas
merupakan
tabel
Volume bulan (dalam unit) = 50
pengelompokan barang atau bahan baku
unit/bulan
persediaan sesuai nilai prosentase menurut
Biaya per unit = Rp 15.000
analisis ABC, dimana pada golongan A
Maka :
adalah barang yang mempunyai prosentase
Volume bulan (dalam unit) x
antara 0-70% , golongan B adalah barang
Biaya per unit
yang mempunyai prosentase 71-90% dan
= 50 unit/bulan x Rp 15.000 =
yang terakhir golongan C yaitu barang
Rp 750.000
yang mempunyai prosentase 91-100%.
Dalam bentuk tabel dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa barang yang termasuk dalam kelompok A adalah beras, rokok, gula dan
Tabel Volume bulanan bahan baku Swalayan Langgeng Tulungagung
softdrink.
Kelompok
A
memiliki
persentase kumulatif jumlah bahan baku sebesar 40% atau sebanyak 4 jenis bahan
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
baku dari jumlah total jenis bahan baku
Economic Order Quantity (EOQ)
utama (10 jenis), kelompok A memiliki
pertama
kali
dikembangkan
persen kumulatif penyerapan modal Rp
F.W.Haris
pada
tahun
7.075.000
mengembangkan
dari
jumlah
total
biaya
persediaan bahan baku Rp 10.325.000.
1915
formula
oleh dengan
kuantitas
pesanan ekonomis.
Bahan baku yang termasuk dalam
1.
kelompok B adalah gula, softdrink, minyak goreng yang memiliki persentase jumlah bahan baku sebanyak 20% atau sebanyak 2 jenis bahan baku dari jumlah total jenis bahan baku utama (10 jenis). Selain itu kelompok B memiliki persen kumulatif penyerapan modal sebesar Rp 1.750.000 dari jumlah total persediaan bahan baku Rp 10.325.000.
Model EOQ Model EOQ adalah suatu rumusan
untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan. Pada umumnya perusahaan menggunakan lebih
dari
satu
unit.
Sangat
jarang
perusahaan yang menggunakan satu unit item saja. Model statis EOQ multi item merupakan model EOQ untuk pembelian bersama (join purchase) beberapa item.
Bahan baku yang termasuk dalam kelompok C memiliki persentase jumlah
Seperti
pada
Swalayan
Langgeng
Tulungagung.
bahan baku sebanyak 40% atau sebanyak 4 jenis bahan baku dari jumlah total jenis EOQ =
bahan baku utama (10 jenis). Kelompok C
πππΉππΊ πͺ
memiliki persen kumulatif penyerapan modal sebesar Rp 1.500.000 dari jumlah total
persediaan
bahan
baku
Rp
10.325.000.
Keterangan : -
EOQ
-
R = jumlah (unit) yang dibutuhkan
B. Economic Order Quantity
(pembelian) selama satu periode.
Pengertian menurut Economic Order
-
Quantity (EOQ) adalah merupakan volume atau
jumlah
pembelian
yang
= pembelian yang ekonomis
paling
ekonomis untuk dilaksanakan pada setiap
S =
biaya
pesanan
setiap
kali
pemesanan (ordering cost) -
C =
biaya
penyimpanan
perunit
(carrying cost)
kali pembelian, atau jumlah kuantitas barang yang dapat di peroleh dengan biaya yang minimal.
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2.
Asumsi Model EOQ Dalam Model EOQ terdapat pada
beberapa
asumsi,
diantaranya
adalah
EOQ
=
EOQ
=
sebagai berikut :
2π₯ π
π₯ π πΆ
2 π₯ 1.550 π₯ 10.325.000
1) Jumlah kebutuhan bahan baku sudah
206.500
dapat ditentukan terlebih dahulu
EOQ
=
secara pasti untuk penggunaan satu
EOQ
=
periode atau satu tahun.
Frekwensi pemesanan selama satu
2) Penggunaan bahan baku relatif stabil periode
dalam satu periode atau satu tahun.
periode tertentu.
1550 π’πππ‘ 1245 π’πππ‘
Berdasar hasil perhitungan diatas
4) Lead time tetap
dapat diketahui bahwa jumlah pembelian
5) Tidak terjadi stockout
yang paling ekonomis yaitu 1245 unit
Adapun asumsi diatas dilakukan untuk dalam
1244,99 =1245 unit
= 1,2 atau 1 x pemesanan
3) Harga bahan baku konstan selama
mempermudah
=
1.550.000
barang untuk satu periode dan akan
perhitungan
dipenuhi dengan 1 kali pemesanan selama
penjadwalan pemesanan bahan dengan
periode tertentu. Pada jumlah pesanan
metode EOQ (Economic Order Quantity).
inilah tercapainya biaya pemesanan dan
Syarat penggunaan rumus EOQ adalah
biaya penyimpanan yang minimal.
pola produksi dan kebutuhan bahan selalu tersedia dan relatif stabil serta harga perunit relatif konstan. Data kebutuhan
Pembahasan Dari analisa pengendalian persediaan
bahan baku pada swalayan Langgeng selama satu periode sebagai berikut : - Jumlah barang yang akan dibeli = 1550 unit - Biaya pesanan = Rp 10.325.000 untuk setiap kali pemesanan - Biaya penyimpanan perunit = 2% Diminta :
bahan baku pada swalayan Langgeng di Tulungagung
dapat
dikatakan
bahwa
pengelolaan sudah dilakukan dengan baik untuk efisiensi biaya produksi, namun belum Langgeng Analisis
maksimal
karena
belum
menerapkan
ABC
dan
swalayan
Economic
metode Order
Quantity (EOQ) dalam mengelola dan mengendalikan persediaan bahan baku nya.
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Swalayan
Langgeng
harus
Dengan mengetahui pengelompokan
mengendalikan persediaan bahan baku
tersebut, dapat diketahui ada beberapa
yang lebih ketat terhadap bahan baku yang
barang atau bahan baku persediaan tertentu
termasuk kelompok A, karena kelompok A
yang harus mendapat perhatian lebih
memiliki jumlah pemakaian yang lebih
intensif atau serius dibandingkan barang
banyak dibanding dengan kelompok B dan
yang lain.
C. Oleh karena itu Swalayan Langgeng
Dari
hal
tersebut
diatas
dapat
harus melakukan analisis ABC terhadap
diketahui bahwa untuk kegiatan operasi
bahan baku secara periodik terutama jika
dari
terjadi
pengendalian persediaan bahan baku untuk
perubahan
volume
produksi,
swalayan
Langgeng
penambahan jenis persediaan, sehingga
efisiensi
manajemen atau pengendalian persediaan
persediaan bahan baku dikendalikan terlalu
tetap terkontrol dengan baik.
besar
Dalam penelitian ini, jenis bahan baku kelas C penelitian
yang akan dilakukan
lebih
pengendalian dilakukan
lanjut
memerlukan
bahan
produksi.
mengakibatkan
timbulnya
pembengkakan dana yang tertanam
dalam
Apabila
besar (yang
persediaan)
,
mengenai
meningkatnya biaya penyimpanan dan
Hal
ini
resiko kerusakan barang yang lebih besar.
baku
ini
persediaannya.
karena
biaya
memerlukan
pengurangan
jumlah
Namun, jika persediaan bahan baku terlalu
sedikit
mengakibatkan
resiko
persediaan dibanding dengan bahan baku
terjadinya kekurangan persediaan (Stock-
kelas A dan B, yang disebabkan oleh
out) karena sering kali barang tidak
lambat nya penjualan. Oleh karena itu,
didatangkan secara mendadak dan sebesar
swalayan Langgeng mestinya mengurangi
yang
jumlah persediaan bahan baku pada kelas
terhentinya proses produksi, tertundanya
C untuk efisiensi biaya bahan bakunya.
keuntungan
Dengan menggunakan analisis ABC dapat
diperoleh
pengelompokan
dengan
dibutuhkan,
dan
yang
menyebabkan
bahkan
hilangnya
pelanggan.
hasil
persediaan seperti pada
tabel berikut ini:
Pengendalian
Bahan
Baku
dengan
Penerapan Metode EOQ
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Beras 1kg
Minyak Goreng
Mie instan
Rokok
Telor
Sabun mandi
Dari data perhitungan persediaan barang
dengan
menggunakan
metode
Gula
Snack
Economic Order Quantity (EOQ) akan
Softdrink
Pasta gigi
meminimalkan
pengeluaran
biaya
penyimpanan dan biaya pemesanan. Total Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
atau teknik-teknik yang sudah
mendapatkan barang juga dapat digunakan
ada
seefisien mungkin dan menghindarkan
bahan
terjadinya persediaan yang menumpuk dan
tersebut.
mengantisipasi kekurangan persediaan.
2.
Data dari bahan baku Swalayan
dalam
mengelompokan
baku
Swalayan
pada
swalayan
Langgeng
mengutamakan
lebih
penambahan
Langgeng di atas, total biaya sebelumnya
pembelian stock barang yang
pada pesanan 1550 unit barang adalah
cepat
sebesar
pembelian barang yang lakunya
Rp
10.325.000.
menggunakan
metode
Dengan
EOQ
dapat
diketahui bahwa jumlah pembelian yang
laku
dan
mengurangi
lebih lama. 3.
Manajemen swalayan Langgeng
ekonomis yaitu sebanyak 1245 unit barang
dalam
dengan 1 kali pemesanan selama periode
persediaannya
tertentu dengan total biaya pemesanan dan
namun
biaya penyimpanan persediaan sebesar 2%
metode-metode atau teori-teori
(perunit) yaitu Rp 10.325.000 β Rp206.500
yang
= Rp 10.118.500.
mengefisiensi
Dengan
demikian
meminimalkan
biaya-biaya
akan
pengendalian cukup
belum
sudah
baik,
menerapkan
ada
dalam biaya
produksinya.
persediaan,
dimana barang yang pesan sesuai dengan kebutuhan
operasional
Swalayan
Langgeng di Tulungagung.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisa yang telah dilakukan pada Swalayan
Langgeng
di
Tulungagung
sebagai berikut : 1.
Manajemen
pengendalian
persediaan bahan baku pada Swalayan
Langgeng
optimal menggunakan
dan
belum belum
metode-metode
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyo-Basuki. 2006 Metode Penelitian.
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi,
Jakarta : Widya Sastra bekerja sama
Pengendalian
dengan
Produksi.
Yogyakarta:
Arikunto, Suharsimi. 2002.
Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Penelitian
budaya,
Jay Heizer dan Barry Render. 2011 Dalam buku Management Operasional, edisi 9 Nanang
Ferdinand.
2006.
Metode
Manajemen:
Pedoman
Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Karsono.
pengetahuan
Universitas Indonesia.
BPEE
Augusty
ilmu
2007. Jurnal
Taryana,
2008
Analisis
pengendalian persediaan bahan baku pada produk sepatu dengan pendekatan teknik lot sizing dalam mendukung sistem MRP (studi kasus di PT.Sepatu Mas Idaman, Bogor) Institut Pertanian Bogor.
Bisnis &
Manajemen, Vol.7, No.1, 2007, hal 93-
Assauiri, S. 2003. Manajemen Produksi. Lembaga penerbit FE-UI, Jakarta 110. Kismono, Gugup. 2001. Pengantar Bisnis.
Baroto,
Yogyakarta: BPEE.
Pengendalian Produksi. Penerbit Gahlia
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Indonesia, Jakarta
Bandung: Alfabeta.
T.
Handoko,
Sugiyono.
2011.
Metode
Kuantitatif
Kualitatif
dan
Penelitian R
&
D.
2002.
T.H.
Perencanaan
2000.
dan
Dasar-dasar
manajemen produksi dan operasi. BPFE, Yogyakarta.
Bandung: Alfabeta. Sugiyono.
2012.
Metode
Kuantitatif
Kualitatif
dan
Penelitian R
&
Bandung: Alfabeta.
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
D.
Herjanto, E. 2003 Manajemen produksi dan operasi edisi kedua. PT,Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Indrajit,
Eko
Djokopranoto, Persediaan.
Richardus, 2003.
PT.Gramedia
dan
R.
Manajemen Widiasarana
Imam,
Kamarul.
2005.
Manajemen
Produksi. Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jember.
Indonesia, Jakarta.
Anggi Wahyu Dianto | 11.1.02.02.0006 Ekonomi - Manajemen
simki.unpkediri.ac.id || 15||