PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS GAMBAR PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP Oleh: Putri Ayu Wilandari1, Ardi2, Renny Risdawati1 1
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA UNP e-mail:
[email protected]
ABSTRACT The source that is used by student in science learning proses is student’s worksheet (LKS). Student’s worksheet that available in SMPN 29 Padang is made or designed by MGMP Teacher’s science, which is that student’s worksheet does not have the interest design. The picture yhat is given on worksheet does not have color and less clear. Picture instruction and picture still less clear. The material in science learning at eight grade in SMP about human’s growth and development. Based on this case, this research has purpose to make student’s worksheet (LKS) that have validity and simple picture on the human growth and development material for SMP. This research had done in SMPN 29 Padang at eight grade, on January academic year 2013/2014. This research is development research, about development on student’s worksheet that have 4-dimension picture model which is modified, they are define, design, and development. The data of research is primary data, includes validity and practical that is analyzrd by descriptive analysis is percentage. The student’s worksheet (LKS) has validity value is 80,75%. It means that is acceptted by validator based on didactic, construction, and also technique. It has result practical value around 78,60% from teacher, and 81,98% student that resultis named practical the conclusion that student’s worksheet (LKS) is validity and practical. Key Word: Student’s worksheet, human grouth and development, Junior High School. PENDAHULUAN Proses pembelajaran menuntut siswa untuk memahami konsep-konsep dari sebuah materi, begitu pula pada pembelajaran biologi. Oleh karena itu, guru sangat perlu menciptakan suasana belajar yang membantu siswa dalam memahami konsep dari materi pembelajaran. Menurut Lufri (2007: 26) materi biologi sangat kaya dengan konsep. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran biologi guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut supaya siswa memahaminya, sehingga pembelajaran tersebut menjadi bermakna. Guru dituntut untuk mampu menyampaikan materi pembelajaran dan juga menyiapkan alat bantu yang diperlukan untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model dan berbagai macam media agar mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Selain guru, siswa juga memiliki peranan penting dalam pembelajaran, sebab siswa yang akan menjadi pemeran dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dari sekian banyak alat bantu yang diharapkan dapat mempermudah guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah Lembar Kerja Siswa
(LKS). LKS merupakan salah satu media atau bahan ajar yang digunakan oleh guru untuk membantu dalam penyampaian pembelajaran, karena di dalam LKS terdapat materi yang disertai soal evaluasi. LKS merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS dilengkapi dengan petunjuk, serta langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas teori dan praktek. Tugas teori misalnya membaca sebuah buku kemudian membuat resume untuk dipresentasikan, sedangkan tugas praktek dapat berupa kerja labor atau lapangan (Depdiknas, 2008: 13). Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di sekolah SMPN 29 Padang, terungkap bahwa sekolah tersebut sudah menggunakan LKS, bahkan hampir semua mata pelajaran menggunakan LKS ini termasuk biologi. LKS biologi yang digunakan sekolah ini merupakan LKS yang dirancang bersama oleh guru biologi MGMP IPA di Padang. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru biologi SMPN 29 Padang Ibu Elfida Makhdalena terungkap bahwa LKS yang dibuat, ditulis sudah berdasarkan acuan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), akan tetapi terkadang LKS tersebut belum sesuai dengan apa yang diharapkan kurikulum. LKS yang dibuat oleh guru biologi MGMP IPA tersebut terlihat masih sangat sederhana. Dari sisi lain LKS ini juga kurang didukung oleh gambar. Dimana gambar merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran yang mampu membuat siswa untuk lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar. Dalam LKS yang dibuat oleh guru biologi MGMP IPA sangat sedikit mencantumkan gambar sebagai salah satu daya dukung dalam pembelajaran. Gambar-gambar yang disajikan di dalam LKS yang ada, kurang jelas, tidak berwarna, keterangan gambar dan gambar yang disajikan dalam LKS juga masih kurang jelas. Akibatnya, siswa dalam menghadapi proses pembelajaran biologi masih mendapatkan kendala. Salah satu upaya yang dapat diharapkan mengatasi kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan praktikum adalah dengan mengembangkan LKS yang dilengkapi dengan gambar yang berwarna dan bervariasi. Penelitian pengembangan tentang LKS berbasis gambar sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya Putri (2013) mengembangkan LKS berbasis gambar pada materi bakteri untuk SMA. Penelitian ini telah menghasilkan LKS berbasis gambar yang dikembangkan dikategorikan sangat valid dan praktis. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis gambar pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk SMP”. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Developmental Research). Produk yang dikembangkan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis gambar pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk SMP.Penelitian ini menggunakan 4-D models yang dikembangkan oleh (Trianto, 2010: 93). Model ini melalui 4 tahap pengembangan, yaitu define, design, develop, dan disseminate atau diadaptasikan menjadi model 4-P, yaitu pendefenisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap pengembangan saja karena keterbatasan waktu dan biaya. HASIL Sesuai dengan prosedur penelitian menggunakan model pengembangan 4-D models (define, design, develop, dan disseminate) dari Trianto (2010: 93) yang telah dimodifikasi, maka penelitian ini dilakukan hanya pada tahap define,
design, dan develop. Hasil ke tiga tahap penelitian tersebut dipaparkan sebagai berikut ini. 1. Tahap Pendefenisian (Define) a. Analisis Ujung Depan Berdasarkan hasil wawancara dengan guru terungkap masalah yang terjadi pada saat proses pembelajaran, pada umumnya adalah karena kurangnya minat atau daya tarik siswa untuk belajar. Salah satu faktor penyebab hal ini adalah media yang digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran biologi hanya berupa LKS sebagai pegangan dan pedoman dalam belajar. LKS yang dimiliki siswa umumnya tidak berwarna dan kurang menarik, sehingga menyebabkan siswa bosan dan jenuh untuk membacanya, termasuk untuk materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Jika hal ini dibiarkan maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Selain itu, guru juga belum pernah menggunakan LKS yang berbasis gambar. Oleh karena itu dikembangkan LKS yang berbasis gambar. b. Analisis Siswa Berdasarkan analisis siswa, maka dari segi usia, pada umumnya siswa yang duduk di kelas VIII sekolah menengah pertama (SMP) memiliki usia rata-rata 11-13 tahun. Menurut teori belajar Piaget Budiningsih (2005: 39) anak yang berusia demikian, termasuk berada pada tahap operasional formal, kisaran 11/12-18 tahun. Ciri pokok perkembangan anak pada tahap ini sudah mampu berfikir abstrak, logis, menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Oleh karena itu siswa yang akan dijadikan aspek penelitian ini berada pada tahap sudah bisa berfikir logis, mengembangkan hipotesa dan menarik kesimpulan. Hasil analisis siswa ini dijadikan kerangka acuan untuk menyiapkan aspek-aspek yang berhubungan dengan LKS yang akan dibuat (seperti tata bahasa, tingkat kesulitan soal-soal yang terdapat pada LKS), sehingga dapat dihasilkan LKS yang cocok digunakan oleh siswa. c. Analisis Tugas Berdasarkan analisis ujung depan dan analisis siswa, maka dilakukan analisis tugas. Analisis tugas dilakukan untuk menentukan isi dalam suatu pembelajaran. Analisis juga dilakukan untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup sebagai berikut. 1) Standar Kompetensi Memahami sistem dalam kehidupan manusia 2) Kompetensi Dasar 1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. 1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia. 3) Indikator a) Menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
b)
Menyimpulkan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. c) Membandingkan pertumbuhan beberapa macam tumbuhan berdasarkan titik tumbuh. d) Membanndingkan metamorfosis dan metagenesis. e) Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa. f) Menjelaskan perbedaan karakteristik setiap tahapan perkembangan manusia. 4) Menentukan pokok bahasan Pada pokok bahasan ini yang akan dibahas yaitu semua materi yang tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk SMP. 5) Menentukan sub pokok bahasan Pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup ini sub pokok bahasannya adalah sebagai berikut. a) Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan biji b) Pertumbuhan tanaman c) Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan d) Metamorfosis sempurna e) Metamorfosis tidak sempurna f) Metagenesis tumbuhan g) Metegenesis hewan h) Perkembangan manusia dalam kandungan i) Perkembangan manusia setelah kelahiran Berdasarkan analisis tugas yang telah dilakukan dengan melihat SK, KD, indikator serta pokok bahasan yang akan dibahas pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, maka bahan ajar berupa LKS berbasis gambar ini dibuat dengan jelas dan rinci sesuai dengan materi yang akan dibahas. d. Analisis Konsep Pada analisis konsep ini dapat dilihat dari SK, KD, dan Indikator yang nantinya akan didapatkan konsep-konsep utama yang terdapat pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Konsep-konsep yang terdapat pada materi ini adalah sebagai berikut. a) Perkecambahan b) Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder c) Metamorfosis kupu-kupu d) Metamorfosis katak e) Metamorfosis belalang f) Metagenesis tumbuhan paku dan metagenesis tumbuhan lumut g) Metagenesis ubur-ubur h) Masa perkembangan janin i) Masa balita, masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan manula
Analisis konsep ini semua konsep-konsep dijabarkan dengan sederhana dan mudah diingat serta dimengerti siswa. Konsep-konsep ini dibuat dengan gambar yang berwarna dan menarik pada pembahasan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan hewan, metamorfosis, metagenesis, serta tahapan perkembangan manusia diberi gambar yang berwarna dan keterangan yang jelas, begitu juga dengan materinya dibuat secara jelas dan mudah dimengerti. e. Hasil perumusan tujuan pembelajaran Berdasarkan analisis tugas dan konsep di atas, maka tujuan pembelajaran pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup ini adalah sebagai berikut. a) Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. b) Siswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. c) Siswa mampu membedakan titik tumbuh pada tumbuhan. d) Siswa mampu menjelaskan perbedaan antara metamorfosis dan metagenesis serta memberi contoh kedua hal tersebut. e) Menjelaskan urutan tahapan perkembangan manusia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. f) Menjelaskan perbedaan karakteristik setiap tahapan perkembangan manusia. 2. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap perancangan ini, LKS dibuat dan dirancang dengan format yang berisikan komponen yang ada pada LKS yang telah dibuat. Komponen yang terdapat dalam LKS tersebut adalah sebagai berikut. a) Cover Pada latar cover diberi warna merah muda, serta satu gambar perumbuhan dan perkembangan manusia. Pada cover LKS ini dilengkapi dengan identitas siswa. b) Daftar Isi Pada daftar isi ini berisikan tentang halaman dan poin-poin materi yang akan dipelajari dalam LKS. c) Standar Isi Standar isi LKS berisi tentang Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. d) Isi Materi Pada isi materi ini berisi tentang materi yang akan dibahas dan dipelajari oleh siswa dalam proses pembelajaran. e) Lembar Kerja Siswa Lembar kerja ini berisi tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa setelah mempelajari materi.
f)
Evaluasi Evaluasi pada LKS ini berisi tentang soalsoal yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. g) Daftar Pustaka Pada daftar pustaka ini terdapat sumbersumber dari materi dan gambar yang ada pada LKS. 3. Tahap Pengembangan (Develop) a. Validitas LKS Pada uji validitas ini dilakukan oleh 5 orang validator, 3 diantaranya adalah dosen dari STKIP PGRI Sumatera Barat yaitu Bapak Drs. Sudirman, Ibu Lince Meriko, M.Si, Ibu Ria Kasmeri, M.Si, serta 2 orang guru biologi dari SMPN 29 Padang yaitu Ibu Elvida Makhdalena dan Ibu Tinrana Pasada, S.Pd. Hasil Uji Validitas LKS berbasis gambar yang dilakukan oleh Dosen dan Guru dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: No
Aspek Penilaian
Jumlah
Nilai Validitas (%)
Kriteria
1.
Syarat Didaktik Syarat Konstruksi Syarat Teknis
243
81%
Valid
128
80%
Valid
81,25%
Valid
2. 3.
65
242,24% Total Rata-rata
80,75%
Valid
Dilihat dari Tabel 1 di atas nilai rata-rata validasi LKS berbasis gambar adalah 80,75% dengan kriteria valid. Dari hasil tersebut LKS berbasis gambar yang dihasilkan dalam penelitian ini dinyatakan sudah layak digunakan, baik dilihat dari aspek didaktik, aspek konstruksi, dan aspek teknisnya. Pada tahap pengembangan ini, LKS berbasis gambar telah mengalami revisi sesuai dengan saran-saran dari validator. Hasil Uji Praktikalitas LKS berbasis gambar oleh Guru dapat dilihat pada Tabel 2. No
4.
Aspek Penilai an Minat siswa dan tampilan LKS Proses pengguna an Pemaham an konsep dan materi Waktu
5.
Evaluasi
1.
2.
3.
Total Rata-rata
Jum lah 57
Nilai Praktika litas (%) 79,16%
55
76,38 %
Praktis
24
75%
Cukup Praktis
6
75%
7
87,5%
Cukup praktis Sangat praktis
393,04% 78,60%
Kriteria
Praktis
Praktis
Berdasarkan Tabel 2 di atas didapatkan nilai rata-rata LKS berbasis gambar pada uji praktikalitas yang telah dilakukan oleh guru yaitu 78,60% dengan kriteria praktis. Hasil Uji Praktikalitas LKS berbasis gambar oleh Siswa dapat dilihat pada Tabel 3. No
Aspek Penilaian
Jumlah
1.
4.
Minat siswa dan tampilan LKS Proses penggunaan Pemahaman konsep dan materi Waktu
5.
Evaluasi
100
2. 3.
Kriteria
870
Nilai Praktikalitas (%) 83,33%
373
80,38%
Praktis
473
81,55%
Praktis
90
78,44%
Praktis
86,20%
Praktis
Total
409,90%
Rata-rata
81,98%
Praktis
Praktis
Berdasarkan Tabel 3 di atas hasil yang didapatkan pada uji praktikalitas yang dilakukan terhadap siswa adalah 81,98% dengan kriteria praktis dilihat dari hasil tersebut LKS berbasi gambar ini dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran. PEMBAHASAN 1. Validasi LKS Hasil dari analisis data angket uji validasi LKS berbasis gambar yang telah dilakukan oleh dosen dan guru menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 80,75% dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa LKS ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran karena sudah diuji dan dinyatakan valid. Ditinjau dari aspek didaktik LKS berbasis gambar ini hasil rata-rata yang didapat yaitu 81% dengan kriteria valid. Kriteria ini didapatkan karena dalam pembuatan LKS ini materinya sudah sesuai dengan KTSP yang dapat menunjang ketercapaian SK, KD, dan indikator. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2011: 214) yang menyatakan bahwa untuk merumuskan kompetensi dasar dapat dilakukan dengan menurunkan langsung dari kurikulum yang berlaku. Selain itu LKS tersebut juga dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi siswa dalam belajar karena gambar yang ditampilkan sudah tepat dan dapat merangsang daya pikir siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2011: 99) yang menyatakan bahwa gambar mampu memberikan motivasi, gambar apabila dipilih dengan tepat dapat dimanfaatkan
untuk memotivasi peserta didik agar belajar dan terus belajar. Dilihat dari aspek konstruksi LKS yang telah dilakukan dinyatakan valid oleh validator karena nilai rata-rata yang didapatkan pada aspek ini yaitu 80%, penilaian pada aspek ini dilihat dari penyajian materi pada LKS, memiliki identitas (judul materi) serta kalimat yang digunakan. Berdasarkan hasil yang telah didapat penyajian materi pada LKS berbasis gambar sudah jelas dan dapat dibaca oleh siswa, materi yang disajikan telah memiliki identitas yang jelas dan kalimat yang digunakan sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menurut Prastowo (2011: 73) dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan antar kalimat serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. LKS berbasis gambar juga dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep materi karena pada LKS tersebut dilengkapi dengan lembaran kerja siswa dan soal evaluasi yang akan dikerjakan siswa. Selanjutnya dilihat dari aspek teknis didapatkan hasil rata-rata yaitu 81,25% dengan kriteria valid. LKS yang telah dikembangkan tersebut memiliki tampilan dan pemilihan warna yang menarik. Penggunaan ukuran huruf dan jenis tulisan pada LKS telah sesuai dan jelas. Penampilan LKS yang menarik serta tulisan yang jelas dapat minat baca siswa agar mudah memahami materi yang akan dibahas, khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2011: 220) menyatakan bahawa sesempurna apapun materi yang kita siapkan, tetapi jika peserta didik tidak dapat membacanya dengan jelas, maka LKS tersebut tidak akan memberi hasil yang maksimal. 2. Praktikalitas LKS Pada uji praktikalitas ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan LKS yang telah dikembangkan. Aspek yang dinilai pada uji praktikalitas ini ada 5 aspek yaitu minat siswa dan tampilan LKS atau gambar, proses penggunaan, pemahaman konsep dan materi serta waktu dan evaluasi. Uji praktikalitas ini dilakukan oleh guru dan siswa SMPN 29 Padang kelas VIII.6. a. Praktikalitas LKS oleh Guru Pada uji praktikalitas oleh guru didapatkan hasil rata-rata yaitu 78,60% dengan kriteria praktis. Hal ini disebabkan karena LKS berbasis gambar memiliki tampilan yang menarik sehingga membuat siswa tertarik untuk membaca LKS. Ditinjau dari aspek minat siwa dan tampilan pada LKS berbasis gambar didapatkan hasil rata-rata yaitu 79,16% dengan kriteria praktis. Pada aspek ini LKS berbasis gambar yang telah dikembangkan dinyatakan sudah memiliki tampilan yang menarik, gambar yang ditampilkan mudah
dimengerti, belajar dengan menggunakan LKS berbasis gambar tidak membuat siswa mengantuk dan tidak cepat bosan untuk membaca sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Ditinjau dari aspek proses penggunaan LKS berbasis gambar didapatkan hasi rata-rata adalah 76,38% dengan kriteria praktis. Pada aspek ini LKS yang telah dikembangkan dinyatakan bahwa jika siswa belajar menggunakan LKS berbasis gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dan siswa dapat belajar sendiri jika tidak ada guru atau teman. Hal ini dapat membantu peran guru dalam proses pembelajaran karena guru tidak perlu lagi menuliskan segala sesuatu di papan tulis sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan aktif. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011: 205 - 206) bahwa salah satu fungsi LKS yaitu sebagai bahan ajar yang dapat meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik. Ditinjau dari aspek pemahan konsep dan materi hasil rata-rata yang diperoleh yaitu 75% dengan kriteria cukup praktis. Pada aspek ini LKS yang telah dikembangkan dinyatakan bahwa LKS berbasis gambar dapat membuat siswa lebih meningkatkan daya ingat dan meransang daya pikir siswa dalam memahami konsep-konsep materi. Begitu juga dengan latihan dan lembar kerja siswa sangat membantu siswa dalam memahami materi. Selanjutnya dari aspek waktu hasil ratarata yang diperoleh yaitu 75% dinyatakan cukup praktis karena siswa tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memahami konsep. Pada aspek evaluasi didapatkan hasil rata-rata yaitu 87,5% dengan kriteria sangat praktis karena evaluasi ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep materi dalam proses pembelajaran. b. Praktikalitas LKS oleh Siswa Pada uji praktikalitas yang telah dilakukan terhadap siswa SMPN 29 Padang di Kelas VIII.6 didapatkan hasil rata-rata yaitu 81,98% dengan kriteria praktis. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis gambar mudah dan praktis digunakan dalam proses pembelajaran serta dapat dijadikan sebagai pegangan oleh siswa untuk memahami materi dalam proses pembelajaran. Ditinjau dari aspek minat siswa dan tampilan LKS berbasis gambar diperoleh hasil ratarata 83,33% dengan kriteria praktis. Pada aspek ini dinyatakan bahwa LKS berbasis gambar memiliki tampilan yang sangat menarik, pemilihan warna sangat menarik, penyampaian materi yang dapat membuat siswa termotivasi untuk belajar. Hal ini didukung oleh pernyataan Prastowo (2011: 380) yang menyatakan bahwa dalam memilih bahan ajar LKS perlu memiliki daya pikat, terutama dari segi penyajian tulisan, tugas-tugas dan penilaian. Ditinjau dari aspek proses penggunaan hasil rata-rata yang diperoleh yaitu 80,38% dengan
kriteria praktis. Dalam hal ini dinyatakan bahwa siswa tidak mengantuk, tidak merasa cepat bosan dalam belajar, dan menggunakan LKS berbasis gambar lebih praktis dan mudah sehingga dapat membangkitkan aktivitas belajar siswa. Ditinjau dari aspek pemahaman konsep dan materi diperoleh hasil rata-rata yaitu 81,55% dengan kriteria praktis. Dalam hal ini LKS yang dikembangkan dinyatakan bahwa siswa dapat meningkatkan daya ingat dan meransang daya pikir untuk lebih memahami konsep-konsep dalam materi. Dilihat dari aspek waktu dan evaluasi hasil yang diperoleh pada aspek waktu yaitu 78,44% dengan kriteria praktis, dimana dalam belajar dengan LKS berbasis gambar tidak memerlukan waktu yang lama dalam memahami konsep, sedangkan hasil yang diperoleh dari aspek evaluasi adalah 86,20% dengan kriteria sangat praktis, yang artinya evaluasi pada LKS berbasis gambar dapat membantu siswa dalam memahami materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Berdasarkan uji praktikalitas LKS berbasis gambar diketahui bahwa LKS ini dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran karena dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar. Tampilan LKS yang menarik membuat siswa termotivasi untuk belajar sehingga siswa akan lebih berhasil dalam belajar. Secara keseluruhan, LKS berbasis gambar yang dihasilkan dinyatakan praktis oleh guru dengan nilai rata-rata yaitu 78,60%, dan dinyatakan praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata yaitu 81,98%. Hal ini menunjukkan bahwa LKS yang dihasilkan baik digunakan dalam proses pembelajaran karena dapat membantu guru dan siswa memahami konsep dan materi pembelajaran biologi, terutama pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis gambar pada materi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup untuk SMP yang dihasilkan dengan nilai validitas 80,75% dengan kriteria valid oleh validator dan nilai praktikalitas 78,60% dan 81,98% dengan kriteria praktis oleh guru dan siswa. Saran Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, maka peneliti menyarankan hal sebagai berikut: 1. Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya untuk mengetahui uji efektivitas waktu pembelajaran dengan menggunakan LKSberbasis gambar.
2. Peneliti lain dapat mengembangkan LKS berbasis gambar pada materi atau tingkatan jenjang studi selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA Budiningsih,
Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rinike Cipta
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Lufri.
2007.
Strategi Pembelajaran Padang: UNP Press.
Biologi.
Putri, Sri Nenti M. 2013. Pengembangan LKS Berbasis Gambar Pada Materi Bakteri. Skripsi. Tidak diterbitkan. Padang: STKIP PGRI. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.