PENGARUH RISIKO KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN TIPE KEPEMILIKAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Pada Bank Domestik dan Bank Asing) perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh : SHINTA RAHMADHANI P F0308139
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
i
commit to user
ABSTRAK
PENGARUH RISIKO KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TIPE KEPEMILIKAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Pada Bank Domestik dan Bank Asing)
Shinta Rahmadhani P F0308139
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan perbankan sensitif terhadap tipe kepemilikan. Penelitian ini menjelaskan pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan dengan tipe kepemilikan sebagai variabel pemoderasi. Terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan selain risiko kredit, diantaranya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi (BOPO), dan Net Interset Margin (NIM). Keempat faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan tersebut, dapat mengontrol atau mempengaruhi hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan jenis metode judgement sampling (pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan). Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk cross sectional. Penelitian dilakukan pada tahun 2008 sampai 2010. Sampel yang digunakan terdiri dari 30 bank domestik dan 19 bank asing, sehingga data yang diperoleh sebanyak 147 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL, CAR, LDR, BOPO, dan NIM secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA. Risiko kredit memiliki hubungan negatif terhadap kinerja keuangan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa risiko kredit dan kinerja bank sensitif terhadap tipe kepemilikan bank didukung oleh penelitian ini. Tipe kepemilikan bank berpengaruh terhadap hubungan antara risiko kredit dan kinerja bank. Hanya variabel kontrol CAR, BOPO, dan NIM yang berpengaruh secara signifikan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Risiko kredit, Kinerja keuangan bank, Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA)
ii
commit to user
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CREDIT RISK ON FINANCIAL PERFORMANCE OF BANKING INDUSTRY WITH OWNERSHIP TYPE AS MODERATING VARIABLE perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (Case Study of Domestic and Foreign Bank)
Shinta Rahmadhani P F0308139 This study aims to determine whether the relationship between credit risk and financial performance of banking industry are sensitive to the type of ownership. This study describes the effect of credit risk to the financial performance of banks by ownership type as a moderating variable. There are several other factors that could affect financial performance other than credit risk, including the Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), compared Operating Costs Operating Income (BOPO), and Interset Net Margin (NIM). The four factors that could affect the financial performance, can control or influence the relationship between credit risk and financial performance. The sampling technique used in this study is purposive sampling, with the type of judgment method of sampling (selection of samples based on the consideration). This study used cross sectional data in the form. Research conducted in 2008 through 2010. The sample used consisted of 30 domestic banks and 19 foreign banks, so the total data are 147. The results showed that the NPL, CAR, LDR, BOPO, and NIM is jointly affect ROA. Credit risk has a negative relationship to financial performance but has no significant, so this study does not support the first hypothesis which states that the credit risk has negative and significant effect on financial performance. The second hypothesis which states that the banks credit risk and performance is sensitive to the type of bank ownership is supported by this study. Bank ownership type affect the relationship between credit risk and bank performance. Only the control variables CAR, BOPO, and NIM has significant to ROA in this study.
Key Words : CREDIT risk, Financial Performance, Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA)
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
v
commit to user
MOTTO
Y Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan. (Thomas Jefferson) perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Y Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan. (Walt Disney) Y Sukses bermula dari pikiran kita. Sukses adalah kondisi pikiran kita. Bila Anda menginginkan sukses, maka Anda harus mulai berpikir bahwa Anda sukses, dan mengisi penuh pikiran Anda dengan kesuksesan.( Dr. Joyce Brothers ) Y Mereka yang menunggu sampai memiliki kemampuan untuk melakukan semua kebaikan besar pada saat bersamaan akan berakhir dengan tidak pernah melakukan apa-apa. Karena kehidupan ini terbentuk dari hal-hal kecil. Karena kesuksesan sejati terbentuk dari kemampuan kita melakukan dengan baik hal-hal kecil tersebut. (Samuel Johnson) Y Sukses sering datang pada orang yang berani bertindak. Ia jarang mendatangi orang yang malu-malu yang selalu takut pada konsekuensikonsekuensi (Jawaharlal Nehru) Y Dibalik sosok lelaki hebat ada sosok wanita kuat Y Sesuatu yang besar berawal dari hal yang kecil.
vi
commit to user
PERSEMBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kupersembahkan karya kecil ini untuk: J Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW J Bapak dan Ibu tercinta. J Adikku tersayang J Seseorang yang penuh pengertian “PAS” J Sobat-sobatku semuanya
vii
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmatNya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis telah berusaha keras untuk meminimalisasi kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini, itu tidak disengaja. Dengan demikian, penulis mengharapkan kritik dan saran guna memperbaiki kesalahan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan untuk bernafas, memberikan kemudahan untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan memberikan kelancaran dalam penulisan skripsi ini hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
2.
Junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan dalam menapaki kehidupan ini.
3.
Prof. Dr. Ravik Karsidi MS., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta
4.
Dr. Wisnu Untoro MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
viii
commit to user
5.
Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
6.
Muhammad Syafiqurrahman, SE., MM., Ak., selaku pembimbing skripsi yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terselesaikan dengan baik. 7.
Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya selama saya menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
8.
Kedua orang tua yang telah membesarkan saya, telah memberikan kasih sayangnya, dan telah mendidik saya hingga saat ini. Sungguh pengorbanan kalian tidak akan pernah terbayarkan. Terimakasih yang tak terbatas….
9.
Adikku, yang telah menjadikan aku kakak yang dewasa meski masih jauh dari kata sempurna untuk menjadi kakak.
10. Seseorang yang selalu ada disaat aku sedang membutuhkan, yang selalu support aku, selalu berusaha menjadikan saya manusia yang lebih baik. Terima kasih telah mendamping hari-hariku, membuat aku tegar menghadapi masalah yang datang. Pengorbananmu sungguh tak akan pernah terlupakan “P. Adi S” 11. Hilda, Nita, Mamonk, Anes, yang selalu dengarin keluh kesahku,selalu membantu menyelesaikan tugas-tugas, dan memberikan support. Maaf kalau selama ini aku belum bisa menjadi teman yang baik. Sukses buat kita semua 12. Teman-teman akuntansi 2008 terima kasih atas perjalanan hidup yang tak akan pernah terlupakan. 13. Teman-teman Beswan Djarum, mengenal kalian adalah suatu hal yang sangat indah. Terima kasih atas semuanya.
ix
commit to user
14. PT Djarum yang telah memberikan beasiswa dan pengalaman hidup yang sangat luar biasa, yang menjadikan saya manusia yang lebih baik dan berguna. 15. SMA Negeri 2 Madiun yang telah mengantarkan saya hingga saya bisa berada di sini dan atas ilmu yang sangat berharga perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16. PT Astra yang telah memberikan saya kesempatan untuk magang di sana dan memberikan pengalaman yang tak ternilai. 17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak, ibu, dan teman-teman semua. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.
Surakarta, 11 Januari 2012 Penulis,
Shinta Rahmadhani P
x
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………………...……… i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ABSTRAK...…………………………………………………………………… ii ABSTRACT…...……………………………………………………………….
iii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………
iv
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………
v
HALAMAN MOTTO………………………………………………………….
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….
vii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….
viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...
xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………
xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..
xv
BAB I.
PENDAHULUAN…………………………………………………...
1
A. Latar Belakang …………………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah………………………………………………..……..
7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….
7
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………...
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..
9
A. Landasan Teori……………………………………………………..…..
9
1. Teori Keagenan……………………………………………………..
9
2. Kredit…………………………………………………………..…..
11
3. Risiko Kredit…………………………………………………….....
13
4. Kinerja Keuangan Bank……………………………………………
18
5. Variabel…………………………………………………………….
20
a.
Variabel Dependen…………………………………………….
20
b.
Variabel Independen…………………………………………..
20
c.
Variabel Kontrol………………………………………………..
20
d.
Variabel Moderasi……………………………………………..
21
xi
commit to user
B. Penelitian Terdahulu………………………………………………..….
21
C. Hubungan antara Tipe Kepemilikan, Risiko Kredit dan Kinerja Bank……………………………………….
24
D. Kerangka Pemikiran…………………………………………………....
27
BAB III. METODE PENELITIAN…………………………………….……... 28 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel………………..……… 28 1. Variabel Dependen………………………………………………….
28
2. Variabel Independen………………………………………………..
29
3. Variabel Kontrol………………………………………………….…
29
a.
Capital Adequacy Ratio (CAR)………………………………… 29
b.
Loan to Deposit Ratio (LDR)…………………………………... 31
c.
Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi (BOPO)……….... 31
d.
Net Interest Margin (NIM)……………………………………… 32
4. Variabel Moderasi
…………………………………………..
33
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel……………………
35
C. Metode Analisis…………………………………………………………
37
1. Statistik Deskriptif…………………………………………………..
37
2. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………..
37
a.
Uji Normalitas…………………………………………………..
37
b.
Uji Multikolonieritas……………………………………………
37
c.
Uji Heteroskedastisitas…………………………………………. 37
d.
Uji Autokorelasi………………………………………………… 38
3. Uji Regresi Linear
…………………………………………..
38
4. Chow Test…………………………………………………………...
38
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………..
40
A. Bank Asing dan Bank Domestik………………………………………..
40
1. Statistik Deskriptif…………………………………………………..
40
2. Uji Asumsi Klasik…………………………………………………..
46
a.
Uji Normalitas………………………………………………….
46
b.
Uji Multikolonieritas…………………………………………...
51
c.
Uji Heteroskedastisitas…………………………………………
52
xii
commit to user
d.
Uji Autokorelasi………………………………………………...
54
3. Analisis Regresi Linear……………………………………………..
55
B. Bank Domestik………………………………………………………… 1. Uji Statistik Deskriptif……………………………………………...
59 59
2. Analisis Regresi Linear…………………………………………….. 60 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Bank Asing……………………………………………………………… 63 1. Uji Statistik Deskriptif………………………………………………
63
2. Analisis Regresi Linear……………………………………………...
64
D. Chow Test……………………………………………………………….
66
BAB V. PENUTUP…………………………………………………………….
68
A. Simpulan………………….……………………………………………..
68
B. Keterbatasan………….…………………………………………………
69
C. Saran…………………………………………………………………….
70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel II.1 Kriteria Penggolongan Kualitas Aktiva Produktif…………… 13 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Tabel III.1 Jumlah Sampel (Bank Domestik)...…………………………… 36 Tabel III.2
Jumlah Sampel (Bank Asing)………………………………….
36
Tabel IV.1
Statistik Deskriptif……………...………………………………
40
Tabel IV.2
Bentuk Transformasi Data………...……………………………
44
Tabel IV.3
Statistik Deskriptif (Setelah Transformasi)………..……..……
45
Tabel IV.4
Hasil Pengujian Normalitas (Sebelum Transformasi).…..….…
48
Tabel IV.5
Hasil Pengujian Normalitas (Setelah Transformasi)……...……
49
Tabel IV.6
Hasil Besaran Korelasi antar Variabel…………………..........
51
Tabel IV.7
Hasil Uji Multikolonieritas…………………………………….
52
Tabel IV.8
Uji Autokorelasi Run Test…………………………………….…
54
Tabel IV.9
Koefisien Determinasi…………………………………………...
55
Tabel IV.10
Uji Statistik F……………………………………………………
56
Tabel IV.11
Uji Signifikansi Parameter………………………………………
56
Tabel IV.12
Statistik Deskriptif Bank Domestik……………………………..
59
Tabel IV.13
Koefisien Determinasi Bank Domestik………………………….
60
Tabel IV.14
Uji Statistik F Bank Domestik…………………………………...
61
Tabel IV.15
Uji Signifikansi Parameter Bank Domestik……………………..
62
Tabel IV.16
Statistik Deskriptif Bank Asing………………………………….
63
Tabel IV.17
Koefisien Determinasi Bank Asing……………………………… 64
Tabel IV.18
Uji Statistik F Bank Asing……………………………………….
64
Tabel IV.19
Uji Signifikansi Parameter Bank Asing………………………….
65
Tabel IV.20
Restricted Residual Sum of Squares (RSSr)……………………..
66
xiv
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Grafik Histogram Normalitas (Sebelum Transformasi)………… 46 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 4.2 Normal Probability Plot (Sebelum Transformasi)……………….. 47 Gambar 4.3
Grafik Histogram Normalitas (Setelah Transformasi)…………… 50
Gambar 4.4
Normal Probability Plot (Setelah Transformasi)………………… 50
Gambar 4.5
Uji Heteroskedastisitas…………………………………………...
xv
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENGARUH RISIKO KREDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN DENGAN TIPE KEPEMILIKAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Pada Bank Domestik dan Bank Asing)
Shinta Rahmadhani P F0308139
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan perbankan sensitif terhadap tipe kepemilikan. Penelitian ini menjelaskan pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perbankan dengan tipe kepemilikan sebagai variabel pemoderasi. Terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan selain risiko kredit, diantaranya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi (BOPO), dan Net Interset Margin (NIM). Keempat faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan tersebut, dapat mengontrol atau mempengaruhi hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan jenis metode judgement sampling (pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan). Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk cross sectional. Penelitian dilakukan pada tahun 2008 sampai 2010. Sampel yang digunakan terdiri dari 30 bank domestik dan 19 bank asing, sehingga data yang diperoleh sebanyak 147 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPL, CAR, LDR, BOPO, dan NIM secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA. Risiko kredit memiliki hubungan negatif terhadap kinerja keuangan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan, sehingga penelitian ini tidak mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa risiko kredit dan kinerja bank sensitif terhadap tipe kepemilikan bank didukung oleh penelitian ini. Tipe kepemilikan bank berpengaruh terhadap hubungan antara risiko kredit dan kinerja bank. Hanya variabel kontrol CAR, BOPO, dan NIM yang berpengaruh secara signifikan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Risiko kredit, Kinerja keuangan bank, Non Performing Loan (NPL), commit user ReturntoOn Asset (ROA)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CREDIT RISK ON FINANCIAL PERFORMANCE OF BANKING INDUSTRY WITH OWNERSHIP TYPE AS MODERATING VARIABLE (Case Study of Domestic and Foreign Bank)
Shinta Rahmadhani P F0308139 This study aims to determine whether the relationship between credit risk and financial performance of banking industry are sensitive to the type of ownership. This study describes the effect of credit risk to the financial performance of banks by ownership type as a moderating variable. There are several other factors that could affect financial performance other than credit risk, including the Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), compared Operating Costs Operating Income (BOPO), and Interset Net Margin (NIM). The four factors that could affect the financial performance, can control or influence the relationship between credit risk and financial performance. The sampling technique used in this study is purposive sampling, with the type of judgment method of sampling (selection of samples based on the consideration). This study used cross sectional data in the form. Research conducted in 2008 through 2010. The sample used consisted of 30 domestic banks and 19 foreign banks, so the total data are 147. The results showed that the NPL, CAR, LDR, BOPO, and NIM is jointly affect ROA. Credit risk has a negative relationship to financial performance but has no significant, so this study does not support the first hypothesis which states that the credit risk has negative and significant effect on financial performance. The second hypothesis which states that the banks credit risk and performance is sensitive to the type of bank ownership is supported by this study. Bank ownership type affect the relationship between credit risk and bank performance. Only the control variables CAR, BOPO, and NIM has significant to ROA in this study.
Key Words : CREDIT risk, Financial Performance, Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA) commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Menurut UndangUndang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam fungsinya sebagai lembaga intermediasi, bank menyalurkan dana dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dana. Bank dapat menyalurkan dananya dengan pemberian pinjaman berupa kredit. Keberadaan bank sangat mempengaruhi keadaan perekonomian nasional. Bank merupakan suatu lembaga yang dapat menjaga stabilitas keadaan perekonomian nasional melalui mobilisasi dana. Bank menyalurkan dana dan sebagai lalu lintas pembayaran. Bank telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dari waktu ke waktu. Sebelum masa regulasi, mobilisasi dana dari investor digunakan untuk membiayai kebutuhan dana investasi dan modal kerja perusahaan-perusahaan
1
commit to user
2
besar milik pemerintah dan swasta. Selain itu, bank juga dapat memberikan jasajasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan besar secara leluasa. Bank juga memiliki fungsi untuk mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai kegiatan pemerintah dan menyalurkan dana anggaran untuk perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id membiayai program dan proyek pada sektor-sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah sehingga bank banyak menanggung program pemerintah. Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perbankan di Indonesia mengakibatkan jumlah bank swasta relatif sedikit dan sangat sulit untuk mendirikan bank baru. Keadaan ekonomi makro yang kian memburuk serta tingkat inflasi yang semakin tinggi menyebabkan semakin memburuknya keadaan perbankan di Indonesia. Hal tersebut memicu diadakannya regulasi perbankan di Indonesia. Setelah masa regulasi, keberadaan bank swasta di Indonesia semakin merebak. Persaingan diantara bank menjadi semakin ketat. Kepercayaan masyarakat terhadap bank di Indonesia juga semakin membaik. Semakin berkembangnya perbankan memicu semakin banyaknya investor asing yang berinvestasi di sektor perbankan, yang sebenarnya kepemilikan asing di sektor perbankan sudah ada sejak masa kolonial (Hindia-Belanda). Pemberian kredit merupakan aktivitas utama sektor perbankan yang sangat vital. Pemberian kredit berdampak sangat besar terhadap profitabilitas sektor perbankan dan kinerja keuangan perbankan. Bunga yang dihasilkan dari pemberian kredit disalurkan ke aset yang dimiliki oleh bank. Bunga dari
commit to user
3
pemberian kredit digunakan untuk meningkatkan aset dan nilai dari bank itu sendiri. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat dekat dengan risiko. Risiko di sektor perbankan dapat berasal dari penagihan pinjaman atau perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pun kredit yang macet dari masyarakat, serta pengelolaan uang masyarakat. Tren umum kompetisi dalam perbankan adalah mengecek pengambilan risiko dengan modal yang memadai dan mengubah jaminan deposito untuk memperkenalkan risiko dasar dari sistem. Bassel Capital menemukan tiga pilar yaitu rasio kecukupan modal, pengawasan, dan disiplin pasar. Pengawas mendapatkan akses seberapa jauh bank memiliki modal dengan risiko yang ada dan bank akan membuka struktur keuangan mereka. Kompetisi ini dilakukan untuk menarik investor untuk menghimpun dananya di bank dengan jaminan keamanan yang lebih memadai (Vives, 2001). Ciancanelli dan Gonzales (2000) berpendapat bahwa sektor perbankan memiliki struktur pasar yang berbeda dengan yang tidak memenuhi asumsi dasar teori agensi. Selain masalah agensi yang tidak biasa, manajer bank dan pemilik merupakan subyek regulasi pemerintah. Regulasi perbankan adalah keadaan dimana terjadinya perubahan peraturan dalam perbankan, khususnya di Indonesia. Hal ini terjadi karena belum tangguhnya keadaan perbankan Indonesia, yang disebabkan sistem perbankan di Indonesia adalah warisan dari negara penjajah di Indonesia sehingga tidak memiliki kemampuan untuk mengelola perbankan dengan baik. Indonesia juga
commit to user
4
tidak didasari kemampuan untuk belajar dari negara-negara lain yang sudah lebih lama mengatur soal bank. Regulasi dimaksudkan untuk membuat suasana perbankan di Indonesia lebih stabil, sehingga dibuatlah kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perbankan di Indonesia. Mulai dari 1 Juni tahun 1983 yang memberikan keleluasaan kepada bank-bank untuk menentukan suku bunga deposito, kemudian dilanjutkan dengan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (Pakto 88) yang berisi hanya dengan modal 10 milyar rupiah maka seorang pengusaha bisa membuka bank baru, sehingga pada masa itu meledaklah jumlah bank di Indonesia. Kemudian, Paket Februari 1991 (Paktri) yang berupaya mengatur pembatasan dan pemberatan persyaratan perbankan dengan mengharuskan dipenuhinya persyaratan permodalan minimal 8 persen dari kekayaan sehingga diharapkan peningkatan kualitas perbankan Indonesia. Selain itu, diterbitkan pula Undang-Undang No 7 tentang Pokok-Pokok Perbankan yang mengatur soal peniadaan pemisahan perbankan berdasarkan kepemilikan, hingga Pakmei pemerintah yang berharap bank mengucurkan kredit, sehingga dunia usaha tidak lesu lagi dan industri otomotif bisa bergairah kembali, dan terakhir dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1996. Peraturan Pemerintah Nomor 68 tahun 1996 ini sangat menguntungkan para nasabah karena nasabah bank dapat mengetahui rapor banknya dengan baik. Bagaimanapun juga, meskipun regulasi telah mencoba mengatur manajemen risiko di sektor perbankan, literatur mengenai keuangan perbankan masih belum menunjukkan mekanisme hubungan yang jelas antara manajemen
commit to user
5
risiko terkait kredit dan tipe kepemilikan, dan bagaimana hubungan tersebut akan berimplikasi pada kinerja keuangan bank yang baik. Pemilik juga memiliki kepentingan yang spesifik terhadap pengendalian terhadap manajemen risiko bank. Pemilik akan menaruh perhatian terhadap perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tingkat pengembalian investasinya. Penelitian ini mencoba memberikan rerangka konseptual untuk menganalisis hubungan tersebut dan memberikan hubungan empirisnya. Aktivitas utama bank adalah pemberian kredit. Bank yang menjalankan perannya sebagai lembaga intermediasi, bank harus memiliki kinerja keuangan yang sehat sehingga fungsi intermediasi dapat berjalan lancar. Dalam prakteknya, bank sering kali mengalami kesulitan dalam menagih kredit dari nasabahnya. Kredit yang tak tertagih atau kredit macet ini akan menjadi menjadi biaya yang harus ditanggung oleh bank sehingga memengaruhi pendapatan bank. Salah satu indicator yang dapat digunakan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan perbankan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk menghitung sejumlah rasio keuangan yang lazim digunakan sebagai dasar penilaian kinerja bank. Penilaian tingkat kinerja bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilas dan likuiditas. Kinerja keuangan bank dapat diukur menggunakan rasio, salah satunya adalah Return On Asset (ROA). Rasio ROA dapat dihitung dengan membagi pendapatan sebelum pajak dengan total aset. Peneliti ingin meneliti apakah risiko kredit, yang merupakan salah satu faktor penilaian
commit to user
6
kesehatan bank memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA) perusahaan perbankan. Diawali dengan krisis nilai tukar yang berkepanjangan sehingga Indonesia mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997. Gejolak ekonomi makro perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ini berdampak pada bank-bank di Indonesia dalam masalah kredit. Pada saat krisis ekonomi, banyak bank yang mengalami kesulitan dalam menagih kreditnya. Kepercayaan masyarakat terhadap bank kian menurun dan banyak masyarakat yang menarik uangnya dari bank. Hal ini mendorong pemerintah untuk mendapatkan suntikan modal dari investor asing. Indonesia memiliki bank dalam jumlah yang banyak sejak masa regulasi. Sejak pemerintah berusaha mendapatkan suntikan modal dari investor asing pada tahun 1997, keberadaan bank asing di Indonesia semakin merebak. Berdasarkan tipe kepemilikan bank di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, diantaranya adalah bank domestik dan bank asing. Peneliti ingin meneliti apakah perbedaan kepemilikan dapat berpengaruh terhadap kinerja bank sehingga pemerintah berusaha untuk mendapatkan suntikan modal dari investor asing pada saat terjadi krisis. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, Foreign Strategic Investors (FSI) memiliki dampak positif tetapi terbatas pada risiko kredit bank Cina (Zhu, 2008). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kemampuan manajemen risiko kredit bank Cina telah meningkatkan proporsi kepemilikan saham dari investor strategis asing terkemuka melebihi 15 persen, yang menghasilkan penurunan yang signifikan dari risiko kredit. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa tipe
commit to user
7
kepemilikan dapat memengaruhi hubungan antara risiko kredit dengan kinerja keuangan bank. Penulis ingin menguji apakah hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan sensitif terhadap tipe kepemilikan pada bank di Indonesia. Dari uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id “Pengaruh Risiko Kredit terhadap Kinerja Keuangan Perbankan dengan Tipe Kepemilikan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus pada Bank Domestik dan Bank Asing)”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan bank? 2. Apakah hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan bank sensitif terhadap tipe kepemilikan bank?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan bank. 2. Untuk mengetahui sensitifitas tipe kepemilikan bank dalam hubungan antara risiko kredit dan kinerja keuangan bank.
commit to user
8
D. Manfaat Penelitian 1. Menjadi bukti empiris dan memberikan kontribusi dalam memperkaya penelitian-penelitian sebelumnya. 2. Memberi informasi tentang pengaruh risiko kredit terhadap kinerja keuangan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perbankan. 3. Memberikan informasi pengaruh tipe kepemilikan terhadap risiko kredit dan kinerja keuangan. 4. Dapat menjadi salah satu sumber informasi untuk mengetahui bank yang memiliki kinerja yang baik dan risiko yang minimal sehingga dapat digunakan nasabah untuk pertimbangan.
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Teori Keagenan Teori agensi memprediksi dan menjelaskan bagaimana perilaku orangorang yang terlibat dalam suatu perusahaan. Agen yang dimaksud di sini merupakan orang yang dipekerjakan untuk mewakili kepentingan orang lain dalam suatu perusahaan. Karena hal inilah muncul agency theory yang didasari karena adanya perbedaan orang yang mewakili kepentingan (manajemen) dan orang yang diwakili kepentingannya (pemilik) (Wolk et al, 2004).
Kinerja
keuangan
bank
ditentukan
oleh
manajemen
yang
mengelolanya. Teori keagenan (agency theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut ”nexus of contract”. Perbedaan “kepentingan ekonomis” ini bisa saja disebabkan ataupun menyebabkan timbulnya informasi asimetri (kesenjangan informasi) antara pemegang saham (stakeholders) dan organisasi. Diskripsi bahwa manajer
9
commit to user
10
adalah agen bagi para pemegang saham atau dewan direksi adalah benar sesuai teori agensi. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan, sedangkan agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Prinsipal menginginkan pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi dividen dari tiap saham yang dimiliki. Agen menginginkan kepentingannya diakomodsai dengan pemberian kompensasi atau bonus atau insentif atau remunerasi yang memadai dan sebesar-besarnya atas kinerjanya. Prinsipal menilai prestasi agen berdasarkan kemampuannya memperbesar laba untuk dialokasikan pada pembagian dividen. Semakin tinggi laba menyebabkan harga saham dan dividen semakin besar, dengan demikian maka agen dianggap berhasil melakukan kinerja yang baik sehingga layak mendapat insentif yang tinggi. Sebaliknya, agen pun memenuhi tuntutan prinsipal untuk mendapatkan kompensasi yang tinggi. Apabila tidak ada pengawasan yang memadai maka sang agen dapat memainkan beberapa kondisi perusahan agar seolah-olah target tercapai. Permainan tersebut bisa atas prakarsa dari prinsipal ataupun
commit to user
11
inisiatif dari agen sendiri, maka terjadilah creative accounting yang menyalahi aturan atau bisa juga dengan melakukan income smoothing (membagi keuntungan ke periode lain) agar setiap tahun perusahaan terlihat meraih keuntungan padahal kenyataannya merugi atau laba turun. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Salah satu hipotesis dalam teori ini adalah bahwa manajemen dalam mengelolah
perusahaan
cenderung
lebih
mementingkan
kepentingan
pribadinya daripada meningkatkan nilai perusahaan. Terdapat tiga masalah utama dalam hubungan agensi, yaitu kontrol pemegang saham kepada manajer, biaya yang menyertai hubungan agensi, menghindari dan meminimalisasi biaya agensi. 2. Kredit Aktivitas utama bank adalah memberikan kredit dan menjalankan fungsi intermediasi. Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit merupakan realisasi kredit yang diberikan kepada pihak ketiga bukan bank, baik di dalam maupun luar negeri. Kredit biasanya merupakan bagian terbesar dari aset bank yang selain merupakan sumber pendapatan utama bank sekaligus juga berpotensi sebagai sumber kerugian karena kredit
commit to user
12
macet (Mudrajad, 2002). Menurut Susilo, Sigit, dan A. Totok (2000) kredit yang diberikan oleh bank dapat dipisahkan menjadi: a.
Atas dasar tujuan penggunaan:
1) Kredit Modal Kerja (KMK) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id KMK adalah kredit yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah. 2) Kredit Investasi Kredit investasi adalah kredit yang digunakan untuk pengadaan barang atau modal jangka panjang yang digunakan untuk kegiatan usaha nasabah. 3) Kredit Konsumsi Kredit yang digunakan dalam rangka pengadaan barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang modal dalam kegiatan usaha nasabah. b.
Atas dasar cara penarikan dana: 1) Cash Loan Cash loan adalah kredit yang memungkinkan nasabah untuk menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus tertentu. 2) Non Cash Loan Non cash loan adalah kredit yang tidak memungkinkan nasabah menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan khusus tertentu.
commit to user
13
3. Risiko Kredit Kredit merupakan aktiva produktif bank. Aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, sehingga perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kredit merupakan salah satu bentuk dari aktiva produktif (Susilo, Sigit, dan A. Totok, 2000). Kualitas aktiva produktif bank dapat dinilai berdasarkan kolektibilitasnya, yang didasarkan pada kontinuitas pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan. Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direksi
Bank
Indonesia
No.31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1999 tentang Kualitas Aktiva Produktif, maka kualitas kredit digolongkan menjadi lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet menurut criteria prospek usaha, kondisi keuangan, dan kemampuan membayar (tabel II.1).
Tabel II.1 Kriteria Penggolongan Kualitas Aktiva Produktif Kolektibilitas Kriteria
Uraian Kriteria
Lancar
·
Prospek Usaha
· · · ·
Industri atau kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan yang baik. Pasar yang stabil dan tidak dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian. Manajemen yang sangat baik. Perusahaan afiliasi atau grup stabil dan mendukung usaha. Tenaga kerja yang memadai dan belum pernah tercatat mengalami perselisihan atau pemogokan.
commit to user
14
Kondisi Keuangan
perpustakaan.uns.ac.id
· · · ·
·
Kemampuan · membayar · · Dalam perhatian khusus
Prospek Usaha
· · · · · ·
Kondisi keuangan
· ·
· ·
Perolehan laba tinggi dan stabil. Permodalan kuat. Likuiditas dan modal kerja kuat. Analisis arus kas menunjukkan bahwa debitur dapat memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bunga tanpa dukungan sumber dana tambahan. digilib.uns.ac.id Jumlah portofolio yang sensitif terhadap perubahan nilai tukar valutas asing dan suku bunga relative sedikit atau telah dilakukan lindung nilai secara baik. Pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. Hubungan debitur dengan bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan akurat. Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat. Industri dan kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas. Posisi di pasar baik, tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian. Pangsa pasar sebanding dengan pesaing. Manajemen yang baik. Perusahaan afiliasi atau grup stabil dan tidak memiliki dampak yang memberatkan terhadap debitur. Tenaga kerja pada umumnya memedai dan belum pernah tercatat mengalami perselisihan atau pemogokan. Perolehan laba cukup lancar dan baik namun memiliki potensi menurun. Permodalan cukup baik dan pemilik mempunyai kemampuan untuk memberikan modal tambahan bila diperlukan. Likuiditas dan modal kerja umumnya baik. Analisis arus kas menunjukkan bahwa meskipun debitur mampu memenuhi kewajiban pembayaran pokok serta bunga, namun terdapat indikasi masalah tertentu yang apabila tidak diatasi akan mempengaruhi pembayaran di masa
commit to user
15
·
perpustakaan.uns.ac.id
Kemampuan · membayar · · · ·
Kurang lancar Prospek Usaha
· · · · · ·
Kondisi keuangan
· · · · · ·
Kemampuan · membayar ·
mendatang. Beberapa portofolio sensitif terhadap perubahan nilai tukar valuta asing dan suku bunga tetapi masih terkendali. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga sampai 90 hari. Jarang mengalami cerukan Hubungan debitur dengan digilib.uns.ac.id bank baik dan debitur selalu menyampaikan informasi keuangan secara teratur dan masih akurat Dokumentasi kredit lengkap dan pengikatan agunan kuat. Pelanggaran perjanjian kredit yang tidak prinsipil. Industri atau kegiatan usaha menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat terbatas atau tidak mengalami pertumbuhan. Pasar dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian. Posisi di pasar cukup baik tetapi banyak pesaing, namun dapat pulih kembali jika melaksanakan strategi bisnis yang baru. Manajemen yang cukup baik. Hubungan dengan perusahaan afiliasi atau grup mulai memberikan dampak yang memberatkan terhadap debitur. Tenaga kerja berlebihan namun hubungan pimpinan dan karyawan pada umumnya baik. Perolehan laba rendah. Rasio utang terhadap modal cukup tinggi. Likuiditas kurang dan modal kerja terbatas. Analisis arus kas menunjukkan bahwa debitur hanya mampu membayar bunga dan sebagian dari pokok. Kegiatan usaha terpengaruh perubahan nilai tukar valuta asing dan suku bunga. Perpanjangan kredit untuk menutupi kesulitan keuangan. Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari. Terdapat cerukan yang berulang kali, khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.
commit to user
16
· · · ·
perpustakaan.uns.ac.id Diragukan
Prospek usaha
· · · · · ·
Kondisi keuangan
· · · · · · ·
Kemampuan · membayar · · ·
Hubungan debitur dengan bank memburuk dan informasi keuangan tidak dapat dipercaya. Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan yang lemah. Pelanggaran terhadap persyaratan pokok kredit. Perpanjangan kreditdigilib.uns.ac.id untuk menyembunyikan kesulitan keuangan. Industri atau kegiatan usaha menurun. Pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan kondisi perekonomian. Persaingan usaha sangat ketat dan operasional perusahaan mengalami permasalahan yang serius. Manajemen kurang berpengalaman. Perusahaan afiliasi atau grup telah memberikan dampak yang memberatkan terhadap debitur. Tenaga kerja berlebihan dalam jumlah yang sangat besar sehingga dapat menimbulkan keresahan. Laba sangat kecil dan negatif. Kerugian operasional dibiayai dengan penjualan aset. Rasio utang terhadap modal tinggi. Likuiditas sangat rendah. Analisis arus kas menunjukkan ketidakmampuan membayar pokok dan bunga. Kegiatan usaha terancam karena perubahan nilai tukar valuta asing dan suku bunga. Pinjaman baru digunakan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Terdapat tunggakan pembayaran dan/atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai 270 hari. Terjadi cerukan yang bersifat permanen, khususnya untuk menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas. Hubungan debitur dengan bank semakin memburuk dan informasi keuangan tidak tersedia atau tidak dapat dipercaya. Dokumentasi kredit tidak lengkap dan pengikatan agunan yang lemah.
commit to user
17
· · · Macet perpustakaan.uns.ac.id
Prospek usaha
· · · · ·
Kondisi keuangan
· · · · · ·
Kemampuan · membayar ·
Pelanggaran yang prinsipil terhadap persyaratan pokok dalam perjanjian kredit. Kelangsungan usaha sangat diragukan. Industri mengalami penurunan dan sulit untuk pulih kembali. Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti. Kehilangan pasar sejalan digilib.uns.ac.id dengan kondisi perekonomian yang sangat menurun. Manajemen yang sangat lemah. Perusahaan afiliasi sangan merugikan debitur. Terjadi pemogokan tenaga kerja yang sulit diatasi. Mengalami kerugian yang besar. Debitur tidak mampu memenuhi seluruh kewajiban dan kegiatan usaha tidak dapat dipertahankan. Rasio utang terhadap modal sangat tinggi. Analisis arus kas menunjukkan bahwa debitur tidak mampu menutup biaya produksi. Kegiatan usaha terancam karena fluktuasi nilai tukar valuta asing dan suku bunga. Pinjaman baru digunakan untuk menutup kerugian operasional. Terdapat tunggakan pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 hari. Dokumentasi kredit dan atau pengikatan agunan tidak ada.
Risiko dan bank merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan kerena kegiatan utama bank salah satunya adalah memberikan kredit atau pinjaman kepada nasabahnya. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat dekat dengan risiko. Bank mampu bertahan karena kemampuannya meminimalisasi risiko. Diperlukan manajemen yang baik untuk mengelola risiko sehingga bank tidak mengalami kebangkrutan.
commit to user
18
Risiko kredit atau risiko default merupakan suatu risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan. Ketidakmampuan nasabah memenuhi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id perjanjian kredit yang telah disepakati kedua belah pihak, secara teknis keadaan tersebut merupakan default. (Martono, 2002). Menurut edratna (2011) risiko kredit adalah risiko yang terjadi karena kegagalan debitur, yang menyebabkan tak terpenuhinya kewajiban untuk membayar hutang. Sedangkan menurut Peraturan Bank Indonesia 5/8/2003 yang dimaksud dengan risiko kredit adalah risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya. Risiko kredit merupakan salah satu risiko utama dalam pemberian kredit di bank. Risiko kredit ini disebabkan karena debitur mengalami kegagalan untuk memenuhi kewajibannya atau dapat dikatakan sebagai kredit macet. Kredit macet tidak dapat benar-benar dihilangkan, namun dapat diminimalisasi sehingga bank tidak sampai kolaps. 4. Kinerja Keuangan Bank Tujuan fundamental bisnis perbankan adalah memperoleh keuntungan optimal dengan jalan memberikan layanan jasa keuangan kepada masyarakat (Mudrajad, 2002). Salah satu pelayanan jasa utama adalah pemberian kredit. Kinerja merupakan indikator baik dan buruknya keputusan manajemen dalam mengambil keputusan. Penilaian terhadap kinerja keuangan memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah untuk mengetahui prestasi yang dicapai
commit to user
19
oleh suatu organisasi, menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan, dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang, memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id khususnya, sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Kinerja keuangan bank yang baik akan selalu meningkatkan keuntungan bagi bank. Keuntungan yang diperoleh bank akan meningkatkan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham setiap tahunnya. Kenaikan dividen akan menaikkan harga saham di pasar. Penilaian kinerja keuangan bank dapat dilakukan dengan melakukan analisis laporan keuangan bank akan tetapi, analisis laporan keuangan memiliki keterbatasan yaitu adanya manipulasi laporan keuangan agar analisis rasio menunjukkan rasio keuangan yang baik. Laporan keuangan bank merupakan gambaran dari suatu bank pada waktu tertentu, dengan melihat laporan keuangan dapat diketahui aktivitas operasi bank. Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan bank yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, diantaranya adalah rasio. Rasio yang biasa digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas adalah Return on Assets (ROA). ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki (Mudrajad, 2002). Semakin tinggi return yang ditunjukkan menunjukkan
commit to user
20
semakin besar profitabilitas yang dihasilkan bank maka semakin besar pula dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham.
5. Variabel perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan objek yang lain. Variabel yang digunakan adalah variabel dependen, variabel independen, variabel kontrol, dan variabel moderasi. a.
Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti (Sekaran, 2006). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Skala pengukuran variabel dependen yang digunakan adalah skala rasio. Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar yang tidak dapat diubah (Ghozali, 2006).
b. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2006). Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi variabel lain atau variabel dependen. Varians variabel dependen ditentukan oleh variabel independen. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel independen adalah skala rasio.
commit to user
21
c.
Variabel Kontrol Variabel
kontrol merupakan variabel
yang variabilitasnya
dikontrol untuk menetralkan pengaruhnya karena dalam penelitian peneliti berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengganggu hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel tersebut akan memengaruhi gejala yang sedang dikaji apabila tidak dikontrol. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi (BOPO), Net Interest Margin (NIM). Skala pengukuran yang digunakan dalam variabel kontrol adalah skala rasio. d. Variabel Moderasi Variabel moderasi adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel dependen dan variabel independen (Sekaran, 2006). Variabel moderasi sengaja dipilih untuk menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variabel dependen dan variabel independen.
B. Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang meneliti hubungan antara struktur kepemilikan, risiko dan kinerja keuangan. Zhu et al, (2008) menguji pengaruh Foreign Strategic Investor terhadap risiko kredit perbankan di Cina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investor strategis asing (FSI) memiliki
commit to user
22
dampak positif, tetapi terbatas pada risiko kredit bank Cina. Analisis lebih lanjut menunjukkan
bahwa
kemampuan
manajemen
risiko
bank
Cina
telah
meningkatkan proporsi kepemilikan saham dari investor strategis asing terkemuka melebihi 15 persen, yang menghasilkan penurunan yang signifikan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dari risiko kredit. Penelitian lainnya dilakukan oleh Iannotta et al (2006) yang membandingkan kinerja dan risiko bank besar dari 15 negara Eropa selama periode 1999-2004 dan mengevaluasi dampak model alternatif kepemilikan, bersama-sama dengan tingkat konsentrasi kepemilikan pada profitabilitas, efisiensi biaya dan risiko. Tiga hasil utama ditemukan dalam penelitian ini. Pertama, setelah mengendalikan karakteristik bank, efek negara dan waktu, bank bersama dan bank milik pemerintah menunjukkan profitabilitas yang lebih rendah dari bank swasta, meskipun biaya mereka yang lebih rendah. Kedua, sektor publik bank memiliki kualitas kredit yang lebih miskin dan risiko insolvensi lebih tinggi dibanding jenis lain. Akhirnya, sementara kepemilikan konsentrasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas suatu bank, konsentrasi kepemilikan yang tinggi dikaitkan dengan kualitas kredit yang lebih baik, risiko aset rendah dan risiko insolvensi rendah. Barry, Laetitia dan Amine (2009) menganalisis hubungan antara struktur kepemilikan dan risiko pada bank milik swasta dan publik yang diadakan di Eropa. Barry, Laetitia dan Amine (2009) menganggap lima kategori pemegang saham (manajer atau direksi, investor institusi, non finansial perusahaan, individu atau keluarga, dan bank) merupakan suatu uraian yang khusus untuk dianalisis.
commit to user
23
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa struktur kepemilikan secara signifikan menjelaskan perbedaan risiko tetapi temuan tersebut hanya berlaku untuk bankbank swasta. Untuk bank tersebut, saham ekuitas lebih tinggi baik individu atau keluarga atau lembaga perbankan terkait dengan penurunan risiko aset dan risiko perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id default. Lebih lanjut tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dalam risiko aset dan risiko default di antara milik publik dan bank-bank milik swasta. Selain itu, untuk bank umum, perubahan struktur kepemilikan yang lakukan tidak mempengaruhi risiko. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Qaiser dan Khair-uz-Zaman (2010) yang meneliti dampak privatisasi pada kecepatan kinerja dan risiko kredit bank milik negara, swasta dan asing selama periode 1990 -2005 menggunakan error correction sederhana model (ECM) di Pakistan. Temuan dalam penelitian ini, penting bagi PBS untuk lebih berkonsentrasi pada kredit untuk menarik pelanggan dan juga untuk mempertahankan efisiensi dan efektivitas. Luciano dan Giovanna (2008) juga mengeksplorasi hubungan antara leverage yang optimal dan risiko kredit di bawah link kepemilikan. Goldberg et al (2000) membandingkan kinerja keuangan bank domestik dan bank asing di Argentina dan Meksiko. Mereka menemukan bahwa bank asing umumnya memiliki tingkat pertumbuhan loan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank swasta domestik dimana umumnya memiliki volatilitas yang rendah dalam hal lending yang berkontribusi terhadap rendahnya volatilitas kredit secara keseluruhan. Di Argentina, loan portfolio bank asing sama dengan bank swasta domestik dan lending rates dengan baik merespon
commit to user
24
agregat fluktuasi permintaan. Di Meksiko, bank asing dan bank domestik dengan impaired asset yang rendah memiliki karakteristik yang sama dalam hal loan responsiveness dan portfolio. Bank pemerintah (Argentina) dan bank dengan impaired assets yang tinggi (Meksiko) memiliki pertunbuhan loan yang stagnan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dan cenderung memiliki resposivitas yang lemah terhadap pasar.
C. Hubungan antara Tipe Kepemilikan, Risiko Kredit dan Kinerja keuangan bank Depositor akan cenderung memilih bank yang memiliki komitmen terhadap depositor. Depositor tidak hanya mengandalkan mekanisme regulasi untuk mengatur manajemen, tetapi juga melihat keinginan manajer dan pemilik bank untuk memberikan informasi yang lengkap kepada pasar. Kredit macet atau kredit yang tidak tertagih (NPL) akan menambah biaya dalam laporan laba rugi sehingga pendapatan sebelum pajak pada bank menjadi lebih kecil. Pendapatan sebelum pajak akan digunakan untuk menghitung rasio Return On Asset (ROA). Semakin kecil NPL, maka semakin kecil biaya yang dikeluarkan oleh bank sehingga ROA bank akan semakin besar. Tingkat risiko kredit yang baik mengindikasikan bank mampu mengoperasikan aktivitasnya dengan memaksimalkan sumber daya tetapi tetap dalam tataran risiko yang rendah. Ketika bank mampu mengatur risiko kreditnya dengan baik, maka akan mengindikasikan kinerja keuangan bank yang baik. Kinerja keuangan bank akan meningkatkan reputasi bank di mata publik. Bank akan memperoleh kesempatan yang lebih dalam hal peningkatan produktivitas
commit to user
25
aset dan peningkatan profitabilitas (Cebenoyan dan Philip, 2004). Hipotesis pertama dapat dirumuskan sebagai berikut. : Risiko kredit berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara tipe dan struktur kepemilikan bank, keduanya menjelaskan pihak-pihak yang mengendalikan bank dan berkepentingan terhadap seberapa jauh kemampuannya dalam memengaruhi pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan bank. Struktur kepemilikan terkait dengan proporsi shareholder dalam pengendalian, sedangkan tipe kepemilikan terkait dengan perbedaan kultur organisasi seperti bank domestik dan bank asing. Perbedaan kepemilikan tersebut mungkin memiliki perbedaan budaya, sikap, dan perilaku dalam menjalankan bank yang pada akhirnya akan memengaruhi perbedaan dalam hal pengambilan risiko dan kinerja keuangan bank. Thakor dan Boot (1993) berpendapat bahwa perkembangan isu masalah keagenan
mengarah
pada
kepentingan
pemilik
bank
yang
mungkin
berseberangan dengan pihak regulator. Pemilik saham menginginkan manajer untuk lebih berhati-hati dalam pengambilan risiko untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Kinerja keuangan bank dan risiko kredit, keduanya sangat dipengaruhi oleh mekanisme corporate governance (dalam hal ini tipe kepemilikan sebagai bentuk pengawasan). Hubungan antar keduanya menggambarkan trade-off antara tingkat pengembalian dan risiko.
commit to user
26
Kinerja keuangan perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh risiko kredit. Ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan, diantaranya adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (BOPO). Keempat faktor tersebut digunakan sebagai variabel kontrol yang dapat mempengaruhi hubungan antara risiko kredit dengan kinerja keuangan dalam penelitian ini. Kekuatan pengawasan yang tinggi kemungkinan dapat memperkecil risiko kredit. Di negara maju, bank banyak didominasi bank milik pemerintah. Selain bank milik pemerintah, bank domestik meliputi bank swasta nasional. Tipe kepemilikan lainnya adalah bank asing dan bank campuran. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bank asing memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan bank domestik di negara maju (Goldberg et al, 2000). Hal ini mengindikasikan bahwa bank asing memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan pengawasan dan memperkecil risiko kredit. Black, Jam, dan Wim (2003) menunjukkan bukti empiris bahwa terdapat hubungan yang positif antara corporate governance dan kinerja, tetapi mereka tidak memiliki penjelasan mengenai hubungan kausal diantara keduanya. Drobetz (2004) juga menemukan bahwa corporate governance berimplikasi pada kinerja yang baik. Drobetz, Schillhofer, dan Zimmerman (2003) meneliti mengenai hubungan antara tingkat corporate governance dan kinerja perusahaan. Mereka berpendapat bahwa corporate governance yang baik akan berimplikasi pada penilaian kinerja yang baik. La Porta et al (2002) menemukan bukti adanya
commit to user
27
kinerja perusahaan yang tinggi di negara-negara dengan tingkat perlindungan investor minoritas. : Risiko kredit dan kinerja keuangan bank sensitif terhadap tipe kepemilikan bank perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Kerangka Pemikiran
Risiko Kredit
Kinerja
variabel independen
variabel dependen
Tipe Kepemilkan variabel moderasi
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel perpustakaan.uns.ac.id 1. Variabel Dependen
digilib.uns.ac.id
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) merupakan salah satu rasio rentabilitas
yang
dapat
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return On Assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Apabila suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan.
Laba sebelum pajak dapat dilihat laporan laba rugi yang disusun oleh bank, sedangkan total aset dapat dilihat di neraca. Return On Assets (ROA) yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila Return On Assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian 28
commit to user
29
2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan (NPL). NPL adalah tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain NPL merupakan tingkat kredit macet pada bank perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tersebut. NPL diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non lancar terhadap total pembiayaan. Apabila semakin rendah NPL maka bank tersebut akan semakin mengalami keuntungan, sebaliknya bila tingkat NPL tinggi bank
tersebut
akan
mengalami
kerugian
yang
diakibatkan
tingkat
pengembalian kredit macet.
Kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain. Kredit bermasalah merupakan kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet. Kredit bermasalah tidak dihitung secara gross (tidak dikurangi Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif). 3. Variabel Kontrol a.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga (Martono, 2004). Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan
commit to user
30
usaha bisnis dan menampung risiko kerugian, semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) berarti bank tersebut mampu membiayai operasi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas (Mudrajad, 2002). CAR diukur dengan membagi modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).
Perhitungan modal dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum yang berlaku. ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot risiko aktiva tersebut (Susilo, Sigit, dan A. Totok, 2000). Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Modal inti terdiri dari modal disetor, agio saham, modal sumbangan, cadangan umum, cadangan tujuan, laba ditahan, laba tahun lalu dan laba tahun berjalan. Modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal pinjaman, dan pinjaman subordinasi.
commit to user
31
b. Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang harus dipenuhi. Semakin besar penyaluran dana dalam bentuk kredit yang tidak diimbangi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dengan simpanan masyarakat pada suatu bank akan mengakibatkan semkin besarnya risiko yang akan ditanggung oleh bank tersebut. Apabila kredit yang disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah, maka bank akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan dana yang dititipkan oleh
masyarakat.
Besar-kecilnya
rasio
LDR
suatu
bank
akan
mempengaruhi kinerja keuangan bank tersebut.
Kredit yang digunakan merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan, deposito (tidak termasuk giro dan deposito antar bank). c. Biaya Operasi dibanding Pendapatan Operasi (BOPO) BOPO menurut kamus keuangan adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan efektifitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya. Berbagai angka pendapatan dan pengeluaran dari laporan rugi laba dan terhadap angka-angka dalam neraca. Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
commit to user
32
operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasi (Wijaya, 2003). Semakin rendah BOPO berarti semakin efisien bank tersebut dalam mengendalikan biaya perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id operasionalnya, dengan adanya efisiensi biaya maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar.
Pendapatan operasional bank terdiri dari pendapatan bunga debitur, pendapatan komisi dan provisi, pendapatan atas transaksi valuta asing, dan pendapatan operasional lain. Biaya operasional terdiri dari biaya bunga, biaya valuta asing, dan biaya overhead. d. Net Interest Margin (NIM) NIM merupakan indikator rentabilitas sebagai rasio keuangan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio, maka semakin
baik
kinerja
perusahaan
profitabilitas dalam mengelola aktivanya.
commit to user
karena
berhasil
memperoleh
33
Aktiva produktif yang diperhitungakan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga. Menurut PBI No. 7/2/PBI/2005 penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. 4. Variable Moderasi Tipe kepemilikan digunakan sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini. Berdasarkan tipe kepemilikan bank dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Dalam penelitian ini penulis membagi bagi bank menjadi 2 kelompok berdasarkan tipe kepemilikan, yaitu: a. Bank Domestik, terdiri atas: 1) Bank Milik Negara atau Pemerintah. Pada bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga keuntungan yang diperolehnya juga dimiliki oleh pemerintah (Martono, 2004). 2) Bank Pemerintah Daerah. Bank Pemerintah Daerah adalah bank-bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Bank milik pemerintah daerah yang umum dikenal adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
commit to user
34
1962. Masing-masing pemerintah daerah telah memiliki BPD sendiri. Di samping itu, beberapa pemerintah daerah memiliki Bank Perkreditan Rakyat (BPR). 3) Bank Swasta Nasional. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Pada jenis bank ini akte pendirian dan sahamnya dimiliki oleh swasta nasional sehingga pembagian keuntungan yang diperoleh juga dimiliki oleh swasta nasional (Martono, 2004). b. Bank asing, terdiri atas: 1) Bank Swasta Asing. Pada jenis bank ini merupakan cabang dari bank yang sahamnya dimiliki oleh swasta asing maupun pemerintah asing. Dengan demikian kantor pusatnya di luar negeri dan keuntungannya juga dimiliki swasta asing (Martono, 2004). Dapat disimpulkan bahwa bank asing adalah bank-bank umum swasta asing maupun pemerintah asing yang merupakan perwakilan (kantor cabang) bank-bank induknya di negara asalnya. 2) Bank Umum Campuran. Bank campuran (joint venture bank) adalah bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
commit to user
35
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, populasinya yaitu bank-bank yang berada di Indonesia. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sekunder yang diambil dari laporan tahunan perusahaan perbankan. Data sekunder yang dikumpulkan diperoleh dari jurnal, website BEI dan situs masing– masing sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan jenis metode judgement sampling (pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan). Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Bank Domestik. a. Bank yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Menyediakan laporan keuangan maupun laporan tahunan yang lengkap dan telah diaudit untuk tahun 2008 sampai tahun 2010. 2. Bank Asing. Memiliki laporan keuangan maupun laporan tahunan tahun 2008 sampai tahun 2010 yang dipublikasikan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh bank yang berada di Indonesia yang berjumlah 145 bank. Berdasarkan kriteria yang digunakan untuk menentukan sampel, sampel yang diperoleh untuk bank domestik sebesar 30. Kriteria dan jumlah ssampel yang diperoleh disajikan dalam tabel di bawah ini.
commit to user
36
Tabel III.1 Jumlah Sampel (Bank Domestik) Keterangan
Jumlah
Bank domestik yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.
31
Bank yang tidak menyediakan laporan keuangan maupun laporan tahunan lengkap tahun 2008 sampai tahun 2010. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1 Bank yang menyediakan laporan keuangan maupun laporan tahunan yang lengkap dan telah diaudit untuk tahun 2008 sampai tahun 2010. 30
Jumlah sampel bank asing yang diperoleh sebanyak 19 bank. Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria yang ditetapkan, disajikan dalam tabel IV.2 di bawah ini.
Tabel III.2 Jumlah Bank Sampel (Bank Asing) Keterangan
Jumlah
Jumlah bank asing di Indonesia.
39
Bank asing yang tidak mempublikasikan laporan keuangan dan laporan tahunan tahun 2008 sampai tahun 2010.
20
Bank asing yang memiliki laporan keuangan maupun laporan tahunan tahun 2008 sampai tahun 2010 yang dipublikasikan. 19
Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk cross sectional. Penelitian dilakukan selama 3 tahun, yaitu pada tahun 2008 sampai 2010, dengan jumlah sampel
commit to user
37
sebanyak 49 perusahaan perbankan. Dengan demikian, data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 147 data.
C. Metode Analisis perpustakaan.uns.ac.id 1. Statistik Deskriptif.
digilib.uns.ac.id
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, dan lain-lain (Ghozali, 2006). 2. Uji Asumsi Klasik a.
Uji Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006).
b. Uji Multikolonieritas. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2006) c.
Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
commit to user
38
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). d. Uji Autokorelasi. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2006). 3. Uji Regresi Linear Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih. Selain itu, juga digunakan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. (Ghozali, 2006) 4. Chow Test Chow test adalah alat untuk menguji test for equality of coefficients atau uji kesamaaan koefisien. Test ini ditemukan oleh Gregory Chow. (Ghozali, 2006). Chow test digunakan untuk menguji apakah faktor lain diluar variabel dependen dan independen dapat mempengaruhi hubungan antara variabel dependen dan independen. Chow test merupakan alat untuk menguji kesamaan koefisien. Chow test dilakukan dengan cara melakukan regresi untuk total sampel, selanjutnya regresi total dibandingkan dengan regresi masing-masing
commit to user
39
kelompok. Uji kesamaan koefisien tersebut dilakukan dengan menghitung nilai Restricted Residual Sum of Squares (RSSr) kedua kelompok tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Bank Asing dan Bank Domestik perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Statistik Deskriptif Hasil pengujian statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi dari masing-masing variabel yang dilihat dari jumlah sampel (N), nilai rata-rata (mean), standar deviasi ( ), nilai maksimum, dan nilai minimum. Hasil pengujian statistik ditampilkan dalam tabel IV.1 di bawah ini.
N
Tabel IV.1 Statistik Deskriptif Minimum Maksimum
Mean
Std. Deviasi
ROA
147
-52,09
11,12
1,6291
5,005590
NPL
147
,00
18,39
2,0305
2,29625
CAR
147
-22,29
162,72
21,4263 17,86395
LDR
147
35,03
334,97
90,6902 44,28674
BOPO
147
29,08
1226,28
86,8946 96,82906
NIM
147
-,085
14,00
5,4141
2,26179
Valid N 147 (listwise) Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2011
Dari Tabel IV.1 diketahui bahwa ROA memiliki nilai terendah yaitu sebesar -52,09. Nilai ROA terendah adalah Bank Mutiara pada 40
commit to user
41
tahun 2008. Nilai ROA tertinggi sebesar 11,12 adalah ROA BNP Paribas pada tahun 2009. Nilai rata-rata ROA adalah sebesar 1,6291. Hal ini menunjukkan bahwa ROA perbankan di Indonesia termasuk dalam kategori “baik”. Hal ini berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menjelaskan bahwa ROA perbankan dapat dikategorikan baik apabila memiliki nilai di atas 1,5%. Nilai standar deviasi menunjukkan angka 5,005590. Hal ini menunjukkan bahwa simpangan data yang relatif besar karena nilainya yang jauh lebih besar daripada nilai rata-rata. Simpangan data yang terlalu besar ini mengindikasikan bahwa ROA perbankan di Indonesia sangat bervariasi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data ROA tidak terdistribusi dengan baik. Nilai terendah NPL sebesar 0,00 adalah BNP Paribas pada tahun 2010 dan tahun 2009, Bank Victoria International Tbk pada tahun 2010 dan tahun 2009, dan Bank KEB Indonesia pada tahun 2009. Nilai tertinggi sebesar 18,39 ditunjukkan oleh Bank Pundi Indonesia pada tahun 2009. Nilai rata-rata NPL sebesar 2,0305 mengindikasikan bahwa kredit yang diberikan oleh bank Indonesia memiliki tingkat pengembalian yang baik. Hal ini sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan NPL berada di bawah 5%. Nilai standar deviasi sebesar 2,29625 menunjukkan angka yang lebih besar dari nilai rata-rata NPL. Hal ini menunjukkan bahwa NPL perbankan di Indonesial sangat bervariasi dan data NPL dapat dikatakan kurang baik.
commit to user
42
Sampel yang memiliki nilai minimum CAR adalah Bank Mutiara pada tahun 2008 sebesar -22,29, sedangkan nilai maksimum CAR adalah BNP Paribas pada tahun 2009 sebesar 162,72. Nilai rata-rata CAR adalah sebesar 21,4263. Hal ini menunjukkan bahwa CAR perusahaan perbankan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id secara statistik telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia bahwa nilai CAR harus berada di atas 8%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa CAR perbankan di Indonesia cukup tinggi. Nilai standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata CAR, yaitu sebesar 17,86395. Hal ini mengindikasikan bahwa data CAR yang digunakan cukup baik dan terdistribusi secara normal. BNP Paribas memiliki nilai LDR terendah pada tahun 2009 yaitu sebesar 35,03, sedangkan The Bangkok Bank Comp, Ltd memiliki nilai LDR tertinggi pada tahun 2008 yaitu sebesar 334,97. Nilai rata-rata LDR adalah sebesar 90,6902 yang mengindikasikan LDR dalam keadaan yang baik. Standar terbaik LDR menurut Bank Indonesia adalah 85% sampai 110%. Nilai standar deviasi LDR lebih kecil daripada nilai rata-rata LDR yaitu sebesar 44,28674 yang mengindikasikan bahwa simpangan LDR cukup kecil. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa LDR memiliki data yang terdistribusi dengan cukup baik. BOPO dengan nilai terendah BOPO yang dimiliki oleh Bank KEB Indonesia pada tahun 2008 sebesar 29,08, sedangkan nilai tertinggi sebesar 1226,28 adalah BOPO yang dimiliki oleh Bank Mutiara pada tahun 2008. Nilai rata-rata BOPO adalah sebesar 86,8946. Nilai standar
commit to user
43
deviasi adalah sebesar 96,82906 yang mengindikasikan bahwa simpangan terlalu besar. Data BOPO dapat dikatakan tidak terdistribusikan dengan baik. Nilai terendah NIM adalah sebesar -0,85 dimiliki oleh Bank perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Mutiara, sedangkan NIM tertinggi dimiliki oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional sebesar 14,00. Nilai rata-rata NIM sebesar 5,4141 mengindikasikan bahwa NIM belum sesuai dengan standar Bank Indonesia bahwa NIM minimal adalah 6%. Standar deviasi sebesar 2,26179, lebih kecil dari nilai rata-rata NIM. Dengan demikian, dapat dikatakan NIM memiliki nilai simpangan yang baik. Standar deviasi mengukur bagaimana nilai-nilai data tersebar. Semakin besar nilai standar deviasi maka mengindikasikan bahwa data yang digunakan semakin bervariasi. Semakin besar nilai standar deviasi maka semakin besar kemungkinan nilai riil menyimpang dari data yang diharapkan (Gujarati, 1995). Dalam beberapa kasus, apabila nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata maka data dapat dikatakan terdistribusi secara normal. Sebaliknya, apabila nilai rata-rata lebih besar dari nilai standar deviasi maka data dapat dikatakan tidak terdistribusi dengan baik. Data dapat terdistribusi secara tidak normal dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, salah satunya adalah data outlier. Data outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim
commit to user
44
baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ghozali, 2006). Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar data tersebut menjadi normal. Untuk menormalkan data, kita harus perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuk grafik histogram dari data yang ada. Dengan mengetahui bentuk grafik histogram kita dapat menentukan bentuk transformasinya. Berikut ini bentuk transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan grafik histogram.
Tabel IV.2 Bentuk Transformasi Data Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi Moderate positive skewness
SQRT(x) atau akar kuadrat
Substansial positive skewness
LG10(x) atau Logaritma 10 atau Ln
Severe positive dengan bentuk L
skewness 1/x atau inverse
Moderate negative skewness
SQRT(k-x)
Substansial negative skewness
LG10(k-x)
Severe negative dengan bentuk J
skewness 1/(k-x)
Sumber: Ghozali, 2006
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan grafik skewness pada variabel ROA, NPL, dan BOPO maka grafik histogram menunjukkan bentuk moderate positive skewness (disajikan dalam lampiran). Dengan
commit to user
45
demikian, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk akar kuadrat. Statistik deskriptif data setelah dilakukan tansformasi data disajikan dalam tabel di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
N
Tabel IV.3 Statistik Deskriptif (Setelah Transformasi) Minimum Maksimum Mean
Std. Deviasi
SQROA
141
,30
3,33
1,3939
,54821
SQNPL
147
,00
4,29
1,2754
,63763
SQCAR
146
2,19
12,76
4,4593
1,36127
SQLDR
147
5,92
18,30
9,3291
1,91895
SQBOPO 147
5,39
35,02
8,9875
2,48220
,84
3,74
2,2881
,47250
SQNIM
146
Valid N (listwise)
141
Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2011
Setelah dilakukan transformasi data, terlihat bahwa standar deviasi masing-masing variabel lebih kecil daripada nilai mean-nya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semua data sudah terdistribusi secara normal dan layak untuk diolah. Data ROA yang layak untuk diolah adalah 141 dengan standar deviasi sebesar 0,54821, hal ini menunjukkan bahwa data outlier ROA berjumlah 6. Data NPL yang layak untuk diolah berjumlah 147 dengan standar deviasi sebesar 0,63763, hal ini
commit to user
46
mengindikasikan bahwa semua data NPL layak untuk diolah. Data CAR yang layak untuk diolah berjumlah 146, data outlier CAR berjumlah 1 dengan standar deviasi sebesar 1,36127. Data LDR dan BOPO semuanya layak untuk diolah dengan standar deviasi masing-masing sebesar perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 1,91895 dan 2,48220. Data NIM yang layak diolah berjumlah 146 dan data outlier NIM berjumlah 1 dengan standar deviasi sebesar 0,47250. Dari tabel 4.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang layak untuk diolah berjumlah 141 data dan 6 data lainnya dianggap outlier. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menguji normalitas, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Analisis grafik relatif lebih mudah dilakukan.
commit to user
47
Gambar 4.1 Gambar Histogram Normalitas (Sebelum Transformasi)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2011
Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pola distribusi mendekati normal, akan tetapi hal ini dapat menyesatkan apabila pengujian hanya dilakukan menggunakan analisis grafik. Metode grafik lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot. Grafik normal probability plot disajikan di bawah ini. Gambar 4.2 Normal Probability Plot (Sebelum Transformasi)
Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2011
commit to user
48
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006). Dari gambar 4.2 di atas, terlihat bahwa penyebaran titik mendekati garis perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id diagonal dan memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat hasil uji normalitas menggunakan grafik, maka dilakukan uji statistik. Uji statistik diperlukan untuk menguji normalitas data. Uji statistik yang dapat digunakan salah satunya adalah menggunakan Non-Parametic OneSample Kolmogorov-Smirnov Test. Data yang terdistribusi secara normal memiliki tingkat signifikansi diatas 0,05 atau 5% (Ghozali, 2006). Adapun hasil pengujian normalitas menggunakan Non-Parametic OneSample Kolmogorov-Smirnov Test disajikan dalam tabel IV.4 di bawah ini.
Tabel IV.4 Hasil Pengujian Normalitas (Sebelum Transformasi) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig. Kolmogorov-Smirnov Z Keterangan (2-tailed) 1,863
,002
Tidak Normal
Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2011
Nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,863 dan signifikan pada 0,002 yang menunjukkan bahwa data belum terdistribusi secara normal. Dari serangkaian pengujian normalitas yang dilakukan, uji statistik
commit to user
49
menunjukkan bahwa data belum terdistribusi secara normal meskipun uji grafik terlihat bahwa data sudah terdistribusi secara normal. Menurut Ghozali (2006), data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar menjadi normal. Tarnsformasi data perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dapat dilakukan melalui beberapa cara, pada penelitian ini transformasi yang digunakan adalah bentuk akar kuadrat (SQRT). Cara mengobati data yang tidak terdistribusi normal dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan semilog, yaitu variabel dependen dalam bentuk logaritma dan variabel independen biasa atau sebaliknya, variabel independen semua dalam bentuk logaritma sedangkan variabel dependennya biasa. Apabila hasilnya belum normal, maka persamaan regresi deiubah menjadi bentuk double log yaitu variabel dependen dan independennya semua dalam bentuk logaritma (Ghozali, 2006). Setelah data ditransformasi ke dalam bentuk akar kuadrat double log, maka diperoleh persamaan yang baru yaitu SQROA = f (SQNPL, SQCAR, SQLDR, SQBOPO, SQNIM). Transformasi data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui data-data outlier dan menghilangkan data-data outlier. Dalam penelitian ini, ditemukan 6 data outlier dan data yang layak untuk diolah berjumlah 141 data. Hasil pengujian data setelah ditransformasi ditampilkan pada tabel IV.5.
commit to user
50
Tabel IV.5 Hasil Pengujian Normalitas (Setelah Transformasi) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
1,226
,099
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan Normal digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Hasil pengujian data setelah ditransformasi menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 1,226 dan signifikan pada 0,099. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Uji statistik ini juga didukung dengan pengujian grafik dan normal probability plot yang terlihat lebih mendekati asumsi normal.
Gambar 4.3 Gambar Histogram Normalitas (Setelah Transformasi)
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
commit to user
51
Gambar 4.4 Normal Probability Plot (Setelah Transformasi)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Grafik histogram menunjukkan data residual mendekati normal, begitu pula pada grafik plot yang menunjukkan titik-titik tersebar lebih mendekati
garis
diagonal.
Sehingga
pada
analisis
berikutnya
menggunakan persamaan SQROA = f (SQNPL, SQCAR, SQLDR, SQBOPO, SQNIM) b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2006). Untuk mengetahui terjadinya multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance atau VIF.
commit to user
52
Tabel IV.6 Hasil Besaran Korelasi Antar Variabel Coefficients Correlations(a)
Model
SQNIM
SQBOPO
SQNPL
SQLDR
SQCAR
1,000
,071
,035
SQBOPO
,071
1,000
-,206
,452
,418
SQNPL
,035
-,206
1,000
-,231
,270
SQLDR
,167
,452
-,231
1,000
,055
SQCAR
,083
,418
,270
,055
1,000
Correlations
perpustakaan.uns.ac.id SQNIM
digilib.uns.ac.id ,167 ,083
Dependen Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa SQLDR yang memiliki korelasi cukup tinggi dengan SQBOPO yaitu sebesar 0,452. Korelasi yang terjadi masih di bawah 95%, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas yang serius. Hasil uji multikolonieritas ditampilkan dalam tabel di bawah ini. Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients (a)
Collonierity Statistics Model
Tolerance
VIF
NPL
,794
1,259
CAR
,682
1,467
LDR
,745
1,342
BOPO
,588
1,701
NIM
,963
1,039
a Dependen Variable: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah
commit to user
53
Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolonieritas apabila memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 atau 10 dan nilai VIF memiliki nilai di bawah 0,10 atau 10. Hasil pengujian multikolonieritas menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tolerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Sebagian besar data crossection akan mengalami heteroskedasitias karena data yang digunakan mewakili beberapa ukuran dan selama periode waktu tertentu. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan menggunakan scatterplot. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Hasil uji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot ditunjukkan di bawah ini.
commit to user
54
Gambar 4.5 Uji Heteroskedastisitas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dari grafik scatterplot, terlihat titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi model regresi. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik tidak mengalami autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadinya autokorelasi, salah satunya menggunakan run test, sebagai
commit to user
55
bagian dari statistik non-parametic dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi (Ghozali, 2006). Hasil pengujian autokorelasi menggunakan run test disajikan dalam tabel IV.8 di bawah ini. perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id Tabel IV.8 Uji Autokorelasi Run Test Unstandardized Residual
Test value(a)
,04872
Asymp. Sig. (2-tailed)
,933
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0,04872 dengan probabilitasi 0,933. Hal ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih besar dari nilai signifikan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi. 3. Analisis Regresi Linear Hasil uji regresi linear adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2006). CAR, LDR, BOPO, dan NIM digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Hasil analisi regresi disajikan dalam tabel IV.11 di bawah ini.
commit to user
56
Model
Tabel IV.9 Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of The Square Estimate
1
perpustakaan.uns.ac.id
,463
,40184
digilib.uns.ac.id
a. Predictors: (Constant), SQNIM, SQBOPO, SQNPL, SQLDR, SQCAR b. Dependen Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Besarnya
Adjusted
R
Square
adalah
sebesar
46,3%
yang
mengindikasikan bahwa SQROA dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 46,3% dengan standar eror sebesar 0,40184. ROA akan dijelaskan oleh variabel diluar variabel independen sebesar 53,7%. Hasil uji signifikansi simultan disajikan dalam tabel IV.10 di bawah ini.
Model
1
Regression
Tabel IV.10 Uji Statistik F F
Sig.
25,113
,000(a)
a. Predictors: (Constant): SQNIM, SQBOPO, SQNPL, SQLDR, SQCAR b. Dependen Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
commit to user
57
Dari hasil uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 25,113 dengan probabilitas 0,000. Nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA. Dari hasil uji signifikansi simultan, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id bersama-sama berpengaruh terhadap ROA. Untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients (Ghozali, 2006)
Tabel IV.11 Uji Signifikansi Parameter Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients B 1
Sig.
Std. Error
(Constant)
2,045
,564
,000
SQNPL
-,031
,072
,669
SQCAR
,135
,030
,000
SQLDR
-,007
,020
,717
SQBOPO
-,206
,039
,000
,284
,073
,000
SQNIM
a. Dependent Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dengan melihat tabel IV.11 di atas, maka dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:
commit to user
58
SQROA = 2,045 – 0,031 SQNPL + 0,135 SQCAR – 0,007 SQLDR – 0,206 SQBOPO + 0,284 SQNIM Dari persamaan regresi linear di atas, model regresi diketahui memiliki nilai konstanta 2,045. Konstanta sebesar 2,045 menyatakan bahwa jika perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id variabel independen dianggap konstan, maka variabel dependen (ROA) akan naik sebesar 2,045%. NPL memiliki nilai Unstandardized Coefficients Beta sebesar -0,031 dan signifikansi sebesar 0,669. Variabel NPL menunjukkan arah tanda negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. NPL berpengaruh secara negatif terhadap ROA, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
yang menyatakan bahwa risiko kredit berpengaruh secara
negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan tidak didukung dalam penelitian ini atau ditolak. Pengaruh negatif yang ditunjukkan oleh NPL mengindikasikan bahwa semakin tinggi kredit macet maka akan menurunkan tingkat pendapatan yang tercermin dalam ROA. Signifikansi NPL yang berada di atas 0,05 menunjukkan bahwa NPL tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap ROA. Penurunan pendapatan yang tercermin dalam ROA dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih signifikan di luar NPL. Nilai unstandardized oefficients beta CAR sebesar 0,135 dan nilai signifikansi pada 0,000. berpengaruh
positif
Angka tersebut menunjukkan bahwa CAR
signifikan
terhadap
ROA.
Hasil
penelitian
ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi CAR yang dicapai suatu bank, maka menunjukkan kinerja bank semakin baik dan laba semakin meningkat.
commit to user
59
Semakin besar kecukupan modal suatu bank, maka semakin besar ROA bank tersebut. Bank yang memiliki modal yang besar membuat manajemen bank leluasa untuk melakukan aktivitas investasi yang menguntungkan. Unstandardized coefficients beta LDR menunjukkan nilai -0,007 dan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id signifikan pada 0,717. Dengan melihat nilai unstandardized coefficients beta, maka dapat disimpulkan bahwa berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian ini mengindakasikan bahwa besarnya LDR tidak memengaruhi besarnya ROA. Unstandardized coefficients beta BOPO sebesar -0,206 dan signifikan terhadap 0,000, sehingga dapat disimpulkan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap
ROA.
Nilai
negatif
yang
ditunjukkan
BOPO
mengindikasikan bahwa semakin kecil BOPO, semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas usahanya. BOPO yang kecil menunjukkan bahwa biaya operasional lebih kecil dari pendapatan operasionalnya, hal tersebut menunjukkan
bahwa
manajemen
bank
efisien
dalam
menjalankan
aktivitasnya. NIM memiliki nilai Unstandaradized coefficients beta sebesar 0,284 dan signifikan terhadap 0,000, yang menunjukkan bahwa NIM berpengaruh secara positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan bunga bersih berpengaruh terhadap tingkat pendapatan bank. Bunga merupakan salah satu komponen pendapatan dalam laporan laba rugi sehingga apabila bunga
commit to user
60
meningkat, laba juga mengalami peningkatan yang menyebabkan ROA juga meningkat. Untuk mengetahui perbedaan model regresi dan pengaruh tipe kepemilikan sebagai variabel moderasi, maka sampel dalam penelitian ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id dibagi menjadi dua bagian yaitu bank domestik dan bank asing. Setelah dibagi menjadi dua kelompok, akan dilakukan regresi linear untuk masing-masing jenis bank.
B. Bank Domestik 1. Uji Statistik Deskriptif
N
Tabel IV.12 Statistik Deskriptif Minimum Maksimum Mean
Std. Deviasi
SQROA
85
,30
2,15
1,2939
,45909
SQNPL
90
,26
4,29
1,3873
,68424
SQCAR
89
2,83
6,84
4,0665
,73949
SQLDR
90
6,75
10,41
8,7735
,84920
SQBOPO
90
7,05
35,02
9,5092
2,84047
SQNIM
89
,87
3,74
2,4190
,45796
Valid N (listwise)
85
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
commit to user
61
Dari hasil pengujian deskripsi statistik bank domestik, ROA memiliki nilai minimum 0,30 dan nilai maksimum sebesar 2,15. Nilai rata-rata ROA adalah sebesar 1,2939 dengan standar deviasi sebesar 0,45909. NPL memiliki nilai minimum sebesar 0,26 dan nilai maksimum perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebesar 4,29. NPL memiliki nilai rata-rata sebesar 1,3873 dan standar deviasi sebesar 0,68424. Nilai minimum dan maksimum CAR masing-masing sebesar -2,83 dan 6,84. Nilai rata-rata dan standar deviasi CAR masing-masing sebesar 4,0665 dan 0,73949. LDR memiliki nilai minimum sebesar 6,75 dan nilai maksimum sebesar 10,41. Nilai rata-rata LDR sebesar 8,7735 lebih besar dari nilai deviasi-nya sebesar 0,84920. Nilai minimum BOPO sebesar 7,05 dan nilai maksimum sebesar 35,02. BOPO memiliki nilai rata-rata sebesar 9,5092 dan standar deviasi sebesar 2,84047. NIM memiliki nilai minimum sebesar 0,87 dan nilai maksimum sebesar 3,74. Nilai rata-rata NIM sebesar 2,4190 dengan standar deviasi sebesar 0,45796. 2. Analisis Regresi Linear Hasil analisis regresi disajikan dalam tabel IV.13 di bawah ini.
commit to user
62
Model
Tabel IV.13 Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of Square The Estimate
1
,552
,30722
perpustakaan.uns.ac.id a.Predictors: (Constant), SQNIM, SQCAR, SQLDR, SQNPL, digilib.uns.ac.id SQBOPO b. Dependen Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R square adalah sebesar 0,552, yang mengindikasikan bahwa 55,2% variabel ROA dijelaskan oleh kelima variabel independen. Sebesar 44,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Uji signifikansi simultan disajikan dalam tabel IV.14 di bawah ini.
Tabel IV.14 Uji Statistik F F
Model 1
Regression
21,716
Sig. ,000(a)
a. Predictors: (Constant): SQNIM, SQCAR, SQLDR, SQNPL, SQBOPO b. Dependen Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dari uji ANOVA atau F test diperoleh nilai hitung sebesar 21,716 dengan probabilitas 0,000. Probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi ROA, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
commit to user
63
terhadap variabel dependen. Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) disajikan dalam tabel 4.15 di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel IV.15 Uji Signifikansi Parameter Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients B
digilib.uns.ac.id Sig.
Std. Error
1 (Constant)
6,481
,829
,000
SQNPL
-,223
,079
,006
SQCAR
,009
,053
,864
SQLDR
,041
,048
,393
SQBOPO
-,543
,070
,000
SQNIM
-,145
,107
,179
a. Dependent Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Hasil analisis menunjukkan bahwa NPL berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel NPL terhadap variabel ROA untuk kategori bank domestik. Pengaruh negatif menunjukkan bahwa semakin tinggi kredit macet bank yang ditunjukkan dalam NPL maka akan menurunkan tingkat pendapatan yang tercermin dalam ROA. Hasil analisis pada bank domestik menunjukkan hasil yang berbeda dengan analisis gabungan. Analisi gabungan menunjukkan bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
commit to user
64
C. Bank Asing 1. Uji Statistik Deskriptif
perpustakaan.uns.ac.id N
Tabel IV.16 Statistik Deskriptif Minimum Maksimum Mean
Std. digilib.uns.ac.id Deviasi
SQROA
56
,30
3,33
1,5456
,63579
SQNPL
57
,00
2,06
1,0988
,51386
SQCAR
57
2,19
12,76
5,0725
1,81957
SQLDR
57
5,92
18,30
10,2064
2,67859
SQBOPO
57
5,39
10,87
8,1638
1,45352
SQNIM
57
,84
2,95
2,0836
,42277
Valid N (listwise)
56
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dari hasil uji statistik, dapat diketahui nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi masing-masing variabel. ROA memiliki nilai minimum dan maksimum masing-masing sebesar 0,30 dan 3,33. ROA memiliki nilai rata-rata dan standar deviasi sebesar 1,5456 dan 0,63579. NPL memiliki nilai minimum dan maksimum masing-masing sebesar 0,00 dan 2,06. Nilai rata-rata NPL dan standar deviasi NPL masing-masing adalah sebesar 1,0988 dan 0,51386. Nilai minimum CAR, LDR, BOPO, dan NIM masing-masing adalah sebesar 2,19, 5,92, 5,39 dan 0,84. CAR, LDR, BOPO, dan NIM masing-
commit to user
65
masing memiliki nilai maksimum sebesar 12,76, 18,30, 10,87, dan 2,95. Nilai rata-rata CAR, LDR, BOPO, dan NIM masing-masing adalah sebesar 5,0725, 10,2064, 8,1638, 2,0836 serta standar deviasi masing-masing sebesar 1,81957, 2,67859, 1,45352, 0,42277. perpustakaan.uns.ac.id 2. Analisis Regresi Linear
digilib.uns.ac.id
Hasil analisis regresi disajikan dalam tabel IV.17 di bawah ini.
Model
1
Tabel IV.17 Koefisien Determinasi Adjusted R Std. Error of Square The Estimate
,507
,44635
a Predictors: (Constant): SQNIM, SQCAR, SQLDR, SQBOPO, SQNPL b Dependen Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R square adalah sebesar 0,507, yang mengindikasikan bahwa 50,7% variabel ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sebesar 49,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Uji signifikansi simultan disajikan dalam tabel IV.18 di bawah ini.
commit to user
66
Model
1 perpustakaan.uns.ac.id
Regression
Tabel IV.18 Uji Statistik F F
Sig.
12,319
,000(a)
a Predictors: (Constant): SQNIM, SQCAR, SQLDR, SQBOPO, SQNPL b Dependen Variabel: ROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
digilib.uns.ac.id
Dari uji ANOVA atau F test diperoleh nilai hitung sebesar 12,319 dengan probabilitas 0,000. Probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi model regresi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji signifikansi parameter individual (uji statistik t) disajikan dalam tabel IV.19 di bawah ini. Tabel IV.19 Uji Signifikansi Parameter Coefficients(a) Unstandardized Model Coefficients B 1
Sig.
Std. Error
(Constant)
,452
,758
,554
SQNPL
,108
,149
,469
SQCAR
,193
,041
,000
SQLDR
,013
,027
,631
-,115
,053
,035
,386
,167
,025
SQBOPO SQNIM
a Dependent Variabel: SQROA Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
commit to user
67
Hasil penelitian pada bank asing juga menunjukkan hal berbeda. NPL tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA pada bank asing. Hal ini menunjukkan bahwa NPL pada bank asing dan bank yang diuji secara gabungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Perbedaan ini perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menunjukkan bahwa pengaruh NPL terhadap ROA pada bank asing dan bank domestik
memiliki
perbedaan.
Tipe
kepemilikan
dapat
dikatakan
memengaruhi hubungan NPL terhadap ROA pada bank domestik dan bank asing. Sensitifitas pengaruh tipe kepemilikan terhadap hubungan antara NPL dengan ROA dapat diketahui dengan melakukan Chow test.
D. Chow Test Chow test adalah alat untuk menguji test for equality of coefficients atau uji kesamaan koefisien (Ghozali, 2006). Chow test dapat dilakukan setelah melakukan regresi linear pada masing-masing kelompok, dalam hal ini bank asing dan bank domestik. Pengaruh struktur kepemilikan sebagai variabel moderasi terhadap model regresi, dapat diketahui dengan melakukan Chow test. Dari ketiga analisis regresi yang telah dilakukan, diperoleh nilai nilai Restricted Residual Sum of Squares (RSSr) yang akan digunakan dalam Chow test. Nilai RSSr pada ketiga model regresi disajikan dalam tabel di bawah ini.
commit to user
68
Tabel IV.20 Restricted Residual Sum of Squares (RSSr) Residual Sum of Squares Regresi total
21,799
Regresi bank domestic perpustakaan.uns.ac.id Regresi bank asing
7,456 9,961
digilib.uns.ac.id
Sumber: Data Sekunder yang Diolah, 2011
Dari tabel F dengan df = 2 dan 141 tingkat signifikansi 0,05 didapat nilai F tabel 2,99. Oleh karena F hitung > F tabel dapat disimpulkan bahwa tipe kepemilikan berpengaruh terhadap risiko kredit dan kinerja keuangan bank. Hasil analisis mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari pengaruh NPL terhadap ROA pada bank domestik dan bank asing. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa kinerja keuangan bank yang masuk dalam kategori bank domestik berbeda dan bank asing mempunyai faktor yang berbeda dalam memengaruhi kinerja. NPL pada bank domestik NPL memengaruhi ROA, sedangkan dalam bank asing NPL tidak memengaruhi ROA. Tipe kepemilikan berpengaruh pada hubungan antara NPL dan ROA.
commit to user
69
Dengan demikian,
yang menyatakan bahwa risiko kredit dan kinerja
keuangan bank sensitif terhadap tipe kepemilikan bank diterima. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zhu (2008) yang menyatakan bahwa tipe kepemilikan berpengaruh terhadap hubungan risiko perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kredit (NPL) dan kinerja keuangan (ROA) perbankan.
commit to user
BAB V PENUTUP
A. Simpulan perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh NPL sebagai variabel independen terhadap ROA sebagai variabel dependen dengan struktur kepemilikan sebagai variabel moderasi. CAR, LDR, BOPO, dan NIM digunakan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian gabungan, hipotesis 1 menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA tidak didukung dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa NPL tidak memengaruhi ROA. Penurunan pendapatan yang tercermin dalam ROA dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih signifikan di luar NPL. 2. Hasil pengujian pada bank domestik menunjukkan hasil yang berbeda dengan analisis gabungan. Hasil penelitian mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel NPL terhadap variabel ROA untuk kategori bank domestik. 3. Hasil penelitian pada bank asing menunjukkan hasil yang sama dengan analisis gabungan. Analisis pada bank asing menunjukkan bahwa NPL tidak memengaruhi ROA secara signifikan. ROA dipengaruhi oleh faktor lain selain NPL.
70
commit to user
71
4. Hasil analisis mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari pengaruh NPL terhadap ROA pada bank domestik dan bank asing. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa kinerja keuangan bank yang masuk dalam kategori bank domestik berbeda dan bank perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id asing mempunyai faktor yang berbeda dalam memengaruhi kinerja. NPL pada bank domestik NPL memengaruhi ROA, sedangkan dalam bank asing NPL tidak memengaruhi ROA. Tipe kepemilikan memengaruhi hubungan NPL terhadap ROA. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa risiko kredit dan kinerja keuangan bank sensitif terhadap tipe kepemilikan bank diterima dalam penelitian ini.
B. Keterbatasan Penulis menyadari adanya keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, sehingga penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Keterbatasanketerbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1. Sampel yang diambil dalam penelitian ini relatif kecil dibandingkan dengan populasi karena penulis mengalami kesulitan dalam memperoleh data, baik dari Bursa Efek Indonesia maupun website masing-masing perusahaan. 2. Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap dependen sangat kecil. Faktor lain di luar model penelitian yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
commit to user
72
3. Perbedaan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah perbedaan jumlah sampel dan tahun pengambilan sampel yang digunakan. 4. Data yang digunakan merupakan data cross sectional yang memungkinkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terjadinya tingkat inflasi atau faktor lain di luar model penelitian yang tidak diteliti dalam model penelitian ini. C. Saran 1. Memperbanyak jumlah sampel penelitian agar lebih bisa mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. 2. Memperluas tahun pengamatan sehingga data yang diperoleh lebih mewakili populasi. 3. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel diluar penelitian ini sehingga hasil penelitian lebih menggambarkan keadaan sebenarnya dan memperkaya hasil penelitian sebelumnya. .
commit to user