PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Mujairi mi Dosen Fakultas EkonomiUniversitas Islam Madura
[email protected]
Abstract This study aims to provide empirical evidence about the influence of financial ratios to the stock price of automotive companies listed on stock exchanges in Indonesia. Samples are 9 companies with 36 years of financial statements. The statistical method used to test the hypothesis of the study is multiple regression. The results showed that the financial ratios used are, proxied by the current liquidity ratio (CR), solvabiltas proxied by debt to equity ratio (DER), solvabiltas activity proxied by total assets turnover (TAT), and profitability is proxied by return on equity (ROE), simultaneously affect the stock price. While partially shows that the ratio of debt-to-equity ratio (DER) and total asset turnover have a significant effect on stock prices and the ratio current ratio (CR), and return on equity (ROE) has no effect individually or partially. Keyword: Financial Ratio, Stock Prices and Multiple Regression
perusahaan otomotif, maka dapat dilihat dalam laporan keuangan suatu perusahaan.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan industri yang memproduksi suatu barang sesuai dengan jenis perusahaan masingmasing. Perusahaan manufaktur berdasarkan jumlah secara keseluruhan sebanyak 200 perusahaan dan berdasarkan jenisnya sebanyak 20 jenis perushaan manufaktur berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesia capital markert directory (ICMD). Perusahaan ini bersaing dengan perusahaan sejenisnya untuk menjadi yang terbaik yang dapat dipercaya oleh masyarakat umum dan investor secara khusus. Salah satunya adalah perusahaan otomotif yang terdiri dari 17 jenis perusahaan dengan melakukan berbagai macam inovasi agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Untuk mengetahui perkembangan
Menurut Fahmi (2011:2) mendefinisikan bahwa laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut. Laporaan keuangan dapat dijadkan dasar dalam menilai kondisi suatu perusahaan. Laporan keuangan tidak akan berguna jika tidak dianalisis. Alat analisis yang umu dipakai untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan ini berguna bagi semua pihak baik pihak eksternal mauun pihak internal.Analisis rasio keuangan sangat penting untuk dianalisis agar memperoleh informasi yang lebih baik, sehingga keputusan yang akan diambil sesuai
|1|
dengan harapan.Disamping itu, dapat membantu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan pada perusahaan, sehingga mereka dapat berhati-hati dalam mengambil keputusan. Dengan demikian laporan keuangan suatu perusahaan penting untuk dianalisis setiap periode dengan mengguakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rasio profitabilitas. Widuri (2009:63) meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Rasio likuiditas yang diproksikan dengan Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh nyata terhadap harga saham. Rasio aktivitas yang diproksikan dengan Inventory Activity (IA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan Sales to Current Assets (SCA) tidak berpengaruh nyata terhadap harga saham. Rasio Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian di atas, maka rasio keuangan menarik untuk diteliti lebih lanjut untuk mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham suatu perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jika rasio keuangan di atas berpengaruh terhadap harga saham, maka rasio keuangan tersebut dapat dijadikan dasar dalam menilai harga saham perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam hal ini peneliti akan meneliti tentang pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas terhadap harga saham pada perusahaanotomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio, solvabilitas diproksikan dengan debt to equity ratio, aktivitas diproksikan de| 2 | Vol. 4 No. 1 Juli 2015
ngan total assets turnoverdan rasio profitabilitas diproksikan den ganreturn on equity. Rasio di atas diharapkan dapat memberi manfaat pada semua pihak terkait dengan analisis yang akan dilakukan peneliti, sehingga kebijakan yang diambil sangat tepat sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh pihakpihak yang berkepentingan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakahrasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio, rasio solvabilitas yang diproksikan dengan debt to equity ratio, rasio aktivitas yang diproksikan total assets turnover, rasio profitabilitas yang diproksikan return on equity baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
TINJAUAN PUSTAKA Peneliti Terdahulu Deitiana (2011:65) meneliti tentang pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen terhadap harga saham. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR), pertumbuhan penjualan dan dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham. Widuri (2009:63) meneliti tentang pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Rasio likuiditas yang diproksikan dengan Quick Ratio (QR) tidak berpengaruh nyata terhadap harga saham. Rasio aktivitas yang diproksikan
dengan Inventory Activity (IA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham dan Sales to Current Assets (SCA) tidak berpengaruh nyata terhadap harga saham. Rasio Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Rafik dan Nur Fadjrih Asyik (2013:106) pengaruh rasio keuangan terhadap reaksi pasar. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa tingkat signifikansi t hitung variabel current ratio 0,034 < 0,05, quick ratio 0,037 < 0,05, debt equity ratio 0,035 < 0,05, debt total assets 0,040 < 0,05 dan profit margin 0,026 < 0,05, artinya, variabel bebas di atas berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar. Sedangkan variabel inventory turn over 0,701 > 0,05, receivable turn over 0,176 > 0,05, return on assets 0,222 > 0,05, kurang berpengaruh signifikan terhadapreaksi pasar. Sasongko dan Nila Wulandari (2006:67) meneliti tentang pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap harga saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang diterima pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Artinya EPS dapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan. Sedangkan variabel return on asset, return on equity, return on sale, basic earning power, dan economic value added tidak berpengaruh secara parsial terhadap harga saham. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t yang ditolak padataraf signifikansi 5% (p>0,05). Artinya ROA, ROE, ROS, BEP, dan EVA tidakdapat digunakan untuk menentukan nilai perusahaan.
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Fahmi, (2011:2) mendefinisikan bahwa laporan keuangan merupakan suatu proses informasi yang menggambarkan kondisi keungan suatu perusahaan, dan lebih jauh
informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan tersebut. Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuantujuan lain yaitu sebagai laporan keuangan kepada pihak-pihak diluar perusahaan, (Baridwan, 2004:17). Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar laporan keuangan. Laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk juga laporan keuangan yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam dukumen publik lainnya seperti laporan tahunan lainnya atau prospektus. Adapun komponen laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, (PSAK, 2009:1.2).
Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikn informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter, (Fahmi, 2011:5). Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen penggunaan sumber-sumber Vol. 4 No. 1 Juli 2015 | 3 |
daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi, asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian, serta arus kas, (PSAK, 2009:1.2).
Rasio Keuangan Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Fahmi, 2011:121). Rasio likuiditas diuwakili dengan rasio current ratio. Current ratio (CR) adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan suatu utang ketika jatuh tempo. Adapun rumus sebagai berikut: CR = Current Assets Current Liabilities
Rasio Solvabilitas/Leverage Menurut Fahmi (2011:127) bahwa rasio solvabilitas atau leverage mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio ini diwakili dengan Debt to equity ratio (DER) adalah ukuran yang dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditur. Rumus dari rasio ini sebagai berikut: DER = Total liabilities Total Shareholders equity 1. Rasio Aktivitas Menurut Fahmi (2011:132) bahwa rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjukkan aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini
| 4 | Vol. 4 No. 1 Juli 2015
dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal. Rasio aktivitas ini diwakili dengan Total Assets Turnover. Rasio total assets turnover (TAT) disebut juga dengan perputaran aset. Rsio ini mengukur sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Adapun rumus rasio ini sebagai berikut. TAT = Salles Total Assets 2. Rasio Profitabilitas Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi (Fahmi, 2011: 135). Rasio return on equity(ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Rasio inidiukur dengan laba setelah pajak dibagi dengan Shareholders Equity (NI/EQ). Rasio ini melihat sejauh mana perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas(Fahmi, 2011;121). Adapun rumus return on Equity(ROE) sebagai berikut: ROE = Laba setelah pajak Shareholders Equity
Pengertian Saham Menurut Jogiyanto (1998:85) bahwasaham dibagi menjadi tiga jenis yaitu saham biasa dan saham preferen dan saham treasuri. Saham biasa merupakan saham jika perusahaan hanya mengeluarkan saham saja. Saham preferen merupakan saham yang mempuyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan
beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan kembaliAlasan pembelian kembali saham treasuri adalah sebagai berikut: 1. Akan digunakan dan diberikan kepada manajer-manaj er atau karyawan-karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan konpensasi dalam bentuk saham. 2. Meningkatkan volume perdagangan saham di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasarnya. 3. Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan menguasai perusahaan lain. 4. Mengurangi jumlah saham yang beredar untuk meneikkan laba perlembarnya. 5. Alasan khusus lain yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan alih tidak bersahabat (hostele take over).
Kerangka Pemikiran Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah dantinjauan pustaka, maka penulis menggambarkan kerangka pikir untuk dijadikan acuan dalam penelitian seperti terlihat gambar 1 sebagai berikut: Variabel Independen
Variabel Dependen
Likuiditas x1 Solvabilitas x2 Aktivitas x3
Harga Saham Y
Profitabilitas x4
rasio keuangan yang digunakan yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan rasio profitabilitas memiliki hubungan terhadap harga saham. Rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio, solvabilitas diproksikan dengan debt to equity ratio, aktivitas diproksikan dengan total assets turnoverdan rasio profitabilitas diproksikan return on equitydiharapkan berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan perbankanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan pada telaah pustaka, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran teoritis yang telah disusun, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 = Variabel rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratiobaik secara simultan maupun parsialberpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotifyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). H2 = Variabel rasio solvabilitas yang diproksikan dengan debt to equity ratio baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). H3 = Variabel rasio aktivitas diproksikan dengan total assets turnover baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). H4 = profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity baik secara simultan maupun parsialberpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Kerangka di atas menggambarkan bahwa Vol. 4 No. 1 Juli 2015 | 5 |
METODE PENELITIAN Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai dengan periode 2012. Data yang dianalisis meliputi laporan keuangan dan harga saham yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia tau di www.idx.co.id dan dipublikasikan.
Jenis dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperolehdiperoleh dari www. idx.co.id dan www.yahoofinace.com. Sedangkan jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2009:146).
Populasi dan Penentuan Sampel
diperoleh dari www.idx.co.id dan www. yahoofinance.com. Jadi, jumlah sampel secara keseluruhan sebanyak 36 tahun laporan keuangan.
Definisi Operasional Varibel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham tahunan. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio, solvabilitas diproksikan dengan debt toe quity ratio, aktivitas diproksikan dengan total assets turnover dan rasio profitabilitas diproksikan dengan return on investment. Laporan keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini dengan menggunakan rasio keuangan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI sebagai berikut: 1. Return on invesment (ROI) diukur dengan laba setelah pajak dibagi dengan total aset (NI/TA). 2. Current ratio(CR) diukur dengan aktiva lancar dibagi kewajiban lancar (CA/CL).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaanotomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud adalah perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan laporan keuangannya telah dipublikasikan berturut-turut selama tahun 2009-2012 dan berakhir tanggal 31 Desember. Memiliki laporan keuangan yang lengkap (terutama item-item yang dapat dihitung dengan rasio keuangan) dan telah diaudit serta berbentuk moneter rupiah. Mempublikasikan harga saham tahunanselama tahun 2009-2012.
Metode Penelitian
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh sampel perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 9 perusahaan otomotif yang melaporkan laporan keuangan dan harga saham dengan lengkap yang
Dalam tahap analisis deskriptif ini disajikan hasil analisis angka masing-masing rasio keuangan selama periode 2009-2012 dengan cara menggambarkan rata-rata rasio keuangan
| 6 | Vol. 4 No. 1 Juli 2015
3. Debt to equity ratio(DER) diukur dengan total hutang dibagi dengan ekuitas (TL/EQ). 4. Rasio total assets turnover(TAT) diukur dengan penjualan dibagi total aset (S/TA).
Metode yang digunakan dalam penelitiandengan menggunakan metode regresi berganda melalui program Statistical Package for Social Scienses (SPSS versi 16.0). Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:
Analisis Deskriptif
perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas.
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Analisis Regresi Berganda
Uji Hipotesis
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilarang maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2006: 90). 2. Multikolinearitas Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. 3. Heteroskedastisitas Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskesdastis. 4. Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi
1. Uji secara Simultan (Uji - f) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha ditolak. Atau dapat dilihat pada nilai signifikansi. Jika nilai sig < Ü (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, seluruh variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila nilai F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dapat dilihat pada nilai sig > Ü (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, seluruh variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau variabel terikat. 2. Uji secara Parsial (Uji - t) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Apabila nilai thitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau dapat dilihat pada nilai sig < a (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, seluruh variabel bebas secara parsial atau satu persatu berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila thitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, atau dapat dilihat pada nilai sig > a (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya, seluruh variabel bebas secara parsial atau satu persatu berpengaruh terhadap variabel dependen atau variabel terikat.
Vol. 4 No. 1 Juli 2015 | 7 |
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Hasil Penelitian
Dalam pembahasan akan dijelaskan hasil analisis penelitian dengan tahapan uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
Berdasarkan hasil analisis pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka perusahaan yang diperoleh dari www.idx.co.id sebanyak 17 perusahaan dan sampel yang diperoleh berdasarkan kriteria sebanyak 9 perusahaan. Jadi sampel secara keseluruhan sebanyak 36tahun laporan keuangan. Sampel tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan rasio keuangan seperti terlihat pada tabel1. Dari hasil perhitungan rasio tersebut kemudian dihitung dengan menggunakan SPSS, dan diperoleh hasil statistik deskriptif dari 9 perusahaan dengan 36 tahun laporan keuangan sebagai berikut: Tabel 1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Descriptive Statistics Mean Y
Std. Deviation
1.8165E2
N
271.05959
36
CR
1.7044
.57522
36
DER
1.7284
2.17992
36
TAT
1.2263
.70544
36
ROE
.2216
.09637
36
Uji Asumsi Klasik Hasil analisis untuk uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data bebas dari uji asumsi klasik yaitu, data berdistrbusi normal, bebas dari ujimultikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi, sehingga data tersebut dapat dilanjutkan untuk uji regresi berganda.
Uji Hipotesis Dalam uji hipotesis ini akan dijelan hasil analisis baik hipótesis secara simultan maupun secara parsial. 1. Uji Hipotesis Secara Simultan (F - tes) Uji F dilakukan untuk mengetahui kekuatan variabel independent yaitu, current ratio (CR), debt equity ratio (DER), total assets turnover (TAT), dan return on equity (ROE), apakah variabel tersebut secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Harga saham perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:
Sumber: data diolah tahun 2014
Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 36 perusahaan dengan nilai rata-rata untuk variabel dependen (harga saham) sebesar 1.8165 dengan standar deviasi 271,059. Rata-ratacurrent ratio sebesar 1.7044 dengan standar deviasi 0.575. Rata-rata debt to equityratio sebesar 1.7284 dengan standar deviasi 2.179. Rata-rata total aset turnover sebesar 1.2216dengan standar deviasi 0.705. Rata-rata return on equity (ROE) sebesar 0.221 dengan standar deviasi 0.096. Nilai rata-rata tertinggi dari hasil statistik deskriptif adalah harga sahamdan yang terendah return on eqyity (ROE).
| 8 | Vol. 4 No. 1 Juli 2015
Tabel 4 Uji Secara Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Regression 1317523.010
df 4
Residual
1254042.463
31
Total
2571565.473
35
Mean Square 329380.753
F
Sig.
8.142
.000a
40452.983
Sumber: data diolah 2014
Pada tabel4 di atas menunjukkan bahwa nilai F-hitung sebesar 8.142 dengan tingkat signifikansisebesar 0,000 < 0,05. F-tabel pada tingkat alpha = 0,05 dengan n df = 4
dan df = 31 sebesar 2.69. Dengan demiequity (ROE) terhadap variabel dependen kian, F-hitung lebih besar daripada F-tabel yaitu harga saham atau menguji kons(Fh 8.142 > Ft 2.69) dengan signifikansi setanta dengan variabel dependen seperti besar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulterlihat dalam tabel 5 sebagai berikut: kan bahwa rasio likuiditas yang diproksiTabel 5 Hasil Uji Secara Parsial kan oleh current ratio, solvabiltas yang diCoefficients proksikan dengan debt equity ratio (DER), Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics aktivitas yang diproksikan dengan total Model t Sig. B Std. Error Beta Tolerance VIF assets turnover(TAT), dan profitabilitas 1 (Constant) -29.071 195.910 -.148 .883 yang diproksikan denganreturn on equity CR -50.740 75.390 -.108 -.673 .506 .615 1.627 (ROE) secara simultan berpengaruh terDER 39.945 19.671 .321 2.031 .051 .629 1.591 TAT 244.407 52.911 .636 4.619 .000 .830 1.205 hadap variabel terikat yaitu harga saham. ROE -322.841 360.216 -.115 -.896 .377 .959 1.043 Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingSumber: Data diolah 2014 gi rasio current ratio(CR),debt equity ratio (DER) total assets turnover(TAT) dan return Berdasarkan 5 di atas, maka dapat disuon equity(ROE) maka akan berpengaruh sun persamaan regresi berganda adalah seterhadap harga saham. Artinya, jika curbagai berikut: rent ratio, debt equity ratio (DER) total assets turnover (TAT) dan return on equity Harga Saham = -29.071 - -50.740 + 39.945 + 244.407 + -322.841 (ROE) naik atau meningkat, maka akan meningkat pula harga saham perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek IndoKoefesien regresi current ratio(CR)dan nesia. Dengan demikian, hipotesis yang return on equity (ROE) bertanda negative. menyatakan bahwa rasio rasio likuiditas Berarti hubungan kedua rasio tersebut tidak yang diproksikan oleh current ratio, searah. Apabila harga saham naik, maka cursolvabiltas yang diproksikan dengan debt rent ratio(CR)dan return on equity (ROE) turun. equity ratio (DER), aktivitas yang diprok- Apabila harga saham turun, maka current rasikan dengan total assets turnover(TAT), tio (CR)dan return on equity (ROE) naik. dan profitabilitas yang diproksikan dengan Sedangkan debt equity ratio (DER) total assets return on equity (ROE) secara simultan ber- turnover(TAT) bertanda positif, artinya jika pengaruh terhadap variabel terikat yaitu harga saham naik, maka debt equity ratio (DER) harga saham diterima. Hal ini dapat dilihat total assets turnover(TAT). Dan jika harga sadari nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. ham turun, maka debt equity ratio (DER) total assets turnover(TAT) juga turun. 2. Uji Hipotesis Secara Parsial (T - tes) a
Uji hipotesis secara parsial (T-tes) bertujuan untuk menguji menguji secara individu dari masing-masing variabel independen yaitu likuiditas yang diproksikan dengan current ratio, solvabiltas yang diproksikan dengan debt equity ratio (DER), aktivitas total assets turnover(TAT), dan profitabilitas yang diproksikan dengan return on
Adapun hasil analisis untuk uji secara individu antara variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1) Current Ratio Hasil analisis pada variabel current ratio menunjukkan tingkat signifikansi 0.506 > 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa
Vol. 4 No. 1 Juli 2015 | 9 |
tingkat signifikansi sebesar 0.506 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel current ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Artinya, tinggi rendahnya rasiocurrent ratiosecara individu tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2) Debt to Equity Ratio Hasil analisis pada variabel debt to equity ratio menunjukkan bahwa tingkat signifikansi 0.051= 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.051= 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel debt to equity ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Artinya, tinggi rendahnya rasio debt to equity ratiosecara individu berpengaruh terhadap harga saham. 3) Total Assets Turnover Hasil analisis pada variabel total asset turnover menunjukkan tingkat signifikansi 0.000< 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.000< 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel total asset turnoversecara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Artinya, tinggi rendahnya rasio total assets turnoversecara individu sangat berpengaruh terhadap harga saham. 4) Return On Equity Hasil analisis pada variabel return on equity menunjukkan tingkat signifikansi 0.377 > 0.05. Hal di atas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0.377 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel return on equity secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham. Artinya, tinggi rendahnya rasio return on equity secara individu tidak berpengaruh terhadap harga saham.
| 10 | Vol. 4 No. 1 Juli 2015
Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian di atas, penelitian ini berguna bagi para investor maupun pihak perusahaan terkait dengan rasio keuangan yang digunakan dalam menilai harga saham. Para investor maupun pihak internal perusahaan harus lebih fokus pada rasio debt to equity ratio dan total assets turnover guna untuk mengetahui bagaimana perkembangan harga saham suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena rasio tersebut yang paling berpengaruh terhadap harga saham. Secara keseluruhan, para investor maupun internal perusahaan serta masyarakat secara umum, dapat melihat rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR), solvabiltas yang diproksikan dengan debt equity ratio (DER), aktivitasyang diproksikan dengan total assets turnover (TAT), dan profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE). Jika rasio tersebut meningkat, maka harga saham juga akan menjadi lebih baik.
PENUTUP Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh rasio keuangan terhadapharga saham. Studi dilakukanpada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2012. Variabel independennya rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio (CR), solvabiltas yang diproksikan dengan debt equity ratio (DER), aktivitas total assets turnover (TAT), dan profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Keempat rasio keuangan yang menjadi variabel independen setelah diuji dengan uji asumsi klasik, maka rasio keuangan tersebut bebas dari uji asumsi klasik.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa rasio keuangan yang digunakan yaitu, likuiditas yang diproksikan dengan current ratio(CR), solvabiltas yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER), aktivitas solvabiltas yang diproksikan dengan total assets turnover(TAT), dan profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE),secara simultan berpengaruh terhadap hrga saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000< 0.05. Artinya, semakin tinggi rasio tersebut semakin tinggi pula harga saham suatu perusahaan. Adapun hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa hanya rasiodebt to equity ratio (DER) dan total assets turnoverberpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan current ratio (CR), danreturn on equity (ROE) tidak berpengaruh secara individu atau parsial. Penelitian ini konsisten pada penelitian yang dilakukan oleh Widuri (2009) pada variabel leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER)yang menunjukkan hasil berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Deitiana (2011) pada variabel rasio likuiditas yang diproksikan dengan current ratio yang menunjukkan hasil tidk berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan variabel rasio return on equity tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widuri (2009) dan Deitiana (2011).
Saran Dalam peneitian ini mempunya keterbatasan sebagi berikut: 1. Penelitian ini hanya menggunakan 4 rasio keuangan sehingga perlu menambah rasio keuangan agar hasil lebih maksimal.
2. Faktor-faktor diluar rasio keuangan seperti kondisi ekonomi, sosial dan politik tidak masuk dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki. 2005.,Intermediate Accounting, Edisi 8, penerbit BPFE UGM, Yogyakarta. Deitiana,Tita. 2011., pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan, dividen terhadap harga saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.13.No.1 April 2011, hal 57-66.S TIE Trisakti. Fahmi, Irham. 2011., Analisis Laporan Keuangan. Penerbit, Alfabeta. Bandung. Ghozali, Imam.2006.,Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Edisi 4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Indriantoro, Nur dan bambang Supomo.2009., Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Penerbit. BPFE. Yogyakarta. Rafik, Dani Pradhana dan Nur Fadjrih Asyik., 2013.,pengaruh rasio keuangan terhadap reaksi pasar. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, Januari 2013. STIESIA Surabaya. Sasongko,Noer & Nila Wulandari. 2006., Pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap harga saham.Empirika, Vol. 19 No. 1, Juni 2006. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Standar Akuntansi Keuangan. 2009., per 1 Oktober., penerbit Salemba Empat. Jakarta. Warsono. 2003.,Manajemen Keuangan Perusahaan., Edisi 3, Bayu Media Publishing., Malang. Widuri, Retno., 2009.,Pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia. PERFORMANCE: Vol. 10 No.1 September 2009 (p.5668). Fakultas Ekonomi UNSOED Purwokerto.
Vol. 4 No. 1 Juli 2015 | 11 |
| 12 | Vol. 4 No. 1 Juli 2015