perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PONDOK BERSALIN PURI HUSADA MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI
OLEH : YUNI HASTUTI R0107054
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PONDOK BERSALIN PURI HUSADA MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Saint Ilmu Terapan
OLEH: YUNI HASTUTI R0107054
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dengan tulus penulis persembahkan untuk : 1. Allah SWT yang telah memberiku jalan petunjuk serta kemudahan kepadaku untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dan memberiku kekuatan, kesabaran serta ketabahan dalam menjalani hidup. 2. Orang tuaku yang sangat kucintai dan kusayangi, terima kasih atas do’a dan dukungannya, terima kasih atas cinta kasih, pengorbanan serta keikhlasan kalian yang telah membesarkanku dengan penuh kesabaran. 3. Adik- adikku tersayang yang setia menemaniku dalam suka dan duka saat aku berada di rumah. 4. Keluarga besarku tercinta terima kasih atas segenap doa dan dukungannya selama ini. 5. Teman-temanku tercinta senasib dan seperjuangan, terima kasih selalu mendukungku dalam kondisi apapun tetaplah menjadi sahabat sejatiku. 6. Seseorang yang selalu memotivasi dan menemaniku tetaplah menjadi penyemangat dan penerang dalam hatiku. 7. Untuk teman-teman angkatan 2007 DIV Kebidanan UNS terima kasih atas segala bantuannya (semoga jadi bidan yang sukses, profesional dan Islami). 8. Almamaterku. 9. Untuk para pembaca yang budiman.
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENGARUH PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI TANDA BAHAYA
KEHAMILAN
DI
PONDOK
BERSALIN
PURI
HUSADA
MANGGUNG NGEMPLAK BOYOLALI’. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan di Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, saran dan kritik dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Prof. DR. Ravik Karsidi, MS, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. DR. Zainal Arifin Adnan, dr, Sp .PD- KR, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG(K), Ketua Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Erindra Budi C, S. Kep. Ns, M. Kes Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Sri Mulyani. S. Kep, Ns M. Kes, Pembimbing Utama dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan untuk membimbing, memberi commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bantuan, petunjuk, dorongan dan saran-saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 6. Fresthy Astrika Yunita, SST, M. Kes Pembimbing Pendamping yang telah berkenan untuk membimbing, memberi petunjuk, dorongan dan saran-saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. S. Bambang Widjokongko. dr, PHK. Mpd Ked. ketua penguji dan Agus Eka Norma Y, S.ST, M. Kes, sekretaris penguji dalam Karya Tulis Ilmiah ini atas masukan-masukan yang diberikan. 8. Bidan Mamik Widiyanti, AMd. Keb atas izin melakukan penelitian ini. 9. Seluruh responden penelitian di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. 10. Teman-teman yang membantu penelitian ini. 11. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh Surakarta, commit to user
vii
Penulis
Juli 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………….i HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………………..ii HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………..iii HALAMAN MOTTO………………………………………………………………...iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………v KATA PENGANTAR………………………………………………………………..vi DAFTAR ISI………………………………………………………………………..viii DAFTAR TABEL……………………………………………………………………xi DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...xii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………..xiii ABSTRAK…………………………………………………………………………...xv ABSTRACT...………………………………………………………………………xvi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..3 viii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………...3 D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………….4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………6 B. Kerangka Konsep…………………………………………………………….41 C. Hipotesis ………………………………………………………………….....42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ……………………………………………………………43 B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………..44 C. Populasi Penelitian…………………………………………………………...44 D. Sampel dan Teknik Sampling……………………………..............................44 E. Estimasi Besar Penelitian…………………………………………................45 F. Kriteria Restriksi……………………………………………………………..45 G. Pengalokasian Subjek………………………………………………………..46 H. Definisi Operasional Variabel……………………………………………….46 I. Cara Kerja……………………………………………………………………47 J. Validitas dan Reliabilitas…………………………………………………….50 K. Teknik Analisis Data………………………………………………………...52 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………………………55 B. Analisis Univariate……………………………………………………………...55 ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Analisis Bivariate………………………………………………….....................59 BAB PEMBAHASAN………………………………………………………………61 BAB VI PENUTUP A. Simpulan ………………………………………………………….....................65 B. Saran…………………………………………………………............................66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi- kisi pernyataan kuesioner sikap ………………………………………49 Tabel 2 Distribusi Responden berdasarkan Umur..………………………………….55 Tabel 3 Distribusi rResponden berdasarkan Pendidikan…………………………….56 Tabel 4 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan ………………………………57 Tabel 5 Distribusi Responden berdasarkan Paritas………………………………….57 Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan pada kelompok perlakuan……………………………….58 Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan pada kelompok kontrol……………………………….....59 Tabel 8 Distribusi responden berdasarkan uji beda rata- rata sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol…………………………………………………………...60
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka konsep…………………………………………………………41 Gambar 2 Skema rancangan penelitian……………………………………………...43 Gambar 3 Skema jalannya penelitian………………………………………………..47
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Rencana Penelitian Lampiran 2 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan dari Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Validitas dan Reliabilitas dari Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali Lampiran 6 Surat Keterangan telah melakukan Penelitian di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali Lampiran 7 Lembar Permohonan menjadi responden Lampiran 8 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 9 Kuesioner xiii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 10 SAP Lampiran 11 Leaflet Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Validitas Lampiran 13 Hasil analisis uji Reliabilitas Lampiran 14 Hasil analisis pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali
xiv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Yuni Hastuti, R0107054, 2011, Pengaruh Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Sikap Ibu Hamil Dalam Menghadapi Tanda Bahaya Kehamilan Di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali, Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011 Latar Belakang: Kehamilan merupakan suatu peristiwa alamiah yang dialami seorang wanita. Pada umumnya kehamilan seharusnya berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir namun terkadang menjadi masalah, apabila dalam perjalannya muncul perubahan dengan proses patologis yang menyebabkan kehamilan menjadi terganggu dan beresiko. Tujuan : Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian jenis eksperimental kuasi dengan rancangan pretest and posttest design sampel sebanyak 58 responden dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t- test independent. Hasil: Ada pengaruh yang bermakna antara penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam manghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali, dimana ditunjukkan dengan hasil t hitung = 4,917, t tabel = 2,000 dan nilai p = 0,000 dimana nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,917 > 2,000). Simpulan: Ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. Kata Kunci : penyuluhan, tanda bahaya kehamilan, sikap
xv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa alamiah yang dialami seorang wanita. Saat yang menyenangkan dan dinanti-nanti, tetapi juga dapat menjadi kegelisahan dan keprihatinan, karena dalam prosesnya kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari seorang ibu serta perubahan sosial didalam keluarga. Pada umumnya kehamilan seharusnya berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir namun terkadang menjadi masalah, apabila dalam perjalanannya muncul perubahan yang diikuti dengan proses yang patologis dimana hal tersebut menyebabkan kehamilan menjadi terganggu dan beresiko (Sarwono, 2001). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2010 angka kematian ibu sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Rata– rata terjadi pada waktu kehamilan, oleh karena itu perhatian peristiwa kehamilan dan persalinan sangat penting melalui upaya dan kesehatan ibu dan anak (KIA) yang berkualitas dan terpadu. Dapat meningkatkan cakupan layanan yang pada gilirannya akan menurunkan Angka Kematian Ibu (Depkes, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
Penyebab kematian maternal tersebut paling banyak adalah pada waktu nifas sebesar 45,16%, disusul kemudian pada waktu bersalin sebesar 31,24%, dan pada waktu hamil sebesar 23,50%. Penyebab kematian adalah perdarahan sebesar 27,87%, eklampsi sebesar 23,27%, infeksi sebesar 5,2% dan lain-lain sebesar 43,18% (Dinkes Jateng, 2009). Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan seperti perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, masalah penglihatan, bengkak pada muka dan tangan, nyeri abdomen yang hebat, gerakan janin yang berkurang harus sedini mungkin diberikan kepada ibu hamil sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap komplikasi atau penyakit selama kehamilan. Pengetahuan akan mendorong dan membawa seseorang untuk berfikir menentukan sikap cara mengatasinya yang kemudian akan berprilaku
melakukan sesuatu untuk
mengatasi hal tersebut (Notoatmodjo, 2003). Studi pendahuluan yang dilakukan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali dengan melakukan wawancara pada 10 ibu hamil yang berkunjung ke Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali tersebut didapatkan 4 ibu (40%) yang mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan dan ibu bersikap positif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan ditunjukkan kesiapan dirinya ketika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan dan segera untuk melakukan pencegahan dengan melakukan penanganan sejak dini misalnya segera periksa kefasilitas kesehatan terdekat,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
sedangkan yang 6 ibu (60%) belum mengetahui tentang tanda bahaya kehamilan dan bersikap negatif dalam menghadapinya ditunjukkan dengan ketidaksiapan dirinya menghadapi bahaya kehamilan seperti panik, cemas dan tidak tahu apa yang dikerjakan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengadakan penyuluhan lebih lanjut tentang “Pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali”. B. Rumusan Masalah “Apakah ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam memghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali ?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. 2. Tujuan khusus
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
a. Untuk memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. b. Untuk mengetahui sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. c. Untuk menganalisa pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Untuk mendapatkan tambahan teori tentang pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan pada masyarakat. 2. Manfaat aplikatif a. Tenaga kesehatan Diharapkan dapat digunakan sebagai gambaran awal dalam memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan. b. Bagi institusi khususnya bidan Diharapkan dapat sebagai bahan masukan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam memberikan penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
c. Masyarakat Diharapkan dapat sebagai masukan kepada masyarakat terutama ibu- ibu yang sedang hamil tentang pentingnya mengetahui tanda bahaya kehamilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Penyuluhan a. Pengertian Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjaran yang ada hubunganya dengan kesehatan (Azwar, 2009). Sedangkan menurut Walgito (2005) penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dengan tujuan antara lain membantu klien untuk memecahkan masalah, membantu pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang menekan atau menganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif, serta dapat mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang merugikan menjadi menguntungkan klien. Penyuluhan dalam bidang kesehatan biasanya dilakukan dengan cara promosi kesehatan atau pendidikan kesehatan. Menurut WHO, penyuluhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
adalah proses untuk membuat seseorang mampu meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka. Termasuk di dalam upaya memperbaiki, memajukan, mendorong, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi pada kebutuhan perorangan atau masyarakat pada umumnya. Selanjutnya aspek penyuluhan ini bertujuan untuk melakukan permberdayaan sehingga orang mempunyai kepedulian terhadap pola perilaku atau pola hidup mereka yang mempengaruhi kesehatan (Septalia, 2010). Menurut Emilia (2008), penyuluhan timbul dari kebutuhan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang masalah kesehatan. Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan dan penyakit dikenal tahap pencegahan: 1)
Pencegahan primer meliputi promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (spesifik protection).
2)
Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dini dan pengobatan segera( early diagnosys dan prompt treatment).
3)
Pencegahan tersier meliputi rehabilitasi. Menurut Mubarak (2009), tujuan dari penyuluhan kesehatan diantaranya adalah tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah terciptanya pengertian, sikap, dan norma menuju kepada terciptanya perilaku sehat. Tujuan jangka menengah adalah terjadinya perilaku sehat. Sedangkan tujuan jangka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
panjang adalah terjadinya perubahan status kesehatan yang optimal. Tujuan harus jelas, realistis (bisa dicapai), dan dapat diukur. Hal ini diperlukan agar penilaian penyuluhan dapat dilaksanakan dengan baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada program yang akan dikembangkan dari segi penyuluhannya adalah sudah berapa lama program tersebut berjalan, program apa yang sedang dilaksanakan dan yang sudah berjalan. b. Faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan Faktor- faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah : 1)
Tingkat pendidikan Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang didapatnya.
2)
Tingkat sosial ekonomi Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.
3)
Adat istiadat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan. 4)
Kepercayaan masyarakat Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang- orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampaian informasi.
5)
Ketersediaan waktu di masyarakat Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam penyuluhan (Septalia, 2010).
c. Ruang lingkup Ruang lingkup penyuluhan antara lain: 1) Sasaran penyuluhan yang meliputi: a) Penyuluhan massa yaitu penyuluhan ditujukan pada semua orang. b) Penyuluhan kelompok yaitu penyuluhan ditujukan pada kelompok melalui
ceramah,
demonstrasi.
Dalam
penyuluhan
kelompok
komunikasi terjadi setelah timbal balik, sehingga kemungkinan adanya salah tafsir yang disampaikan penyuluhan kecil. c) Penyuluhan
perorangan
yaitu
penyuluhan
berhadapan langsung (Emilia, 2008).
commit to user
dilakukan
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
2) Strategi penyuluhan berarti rencana kegiatan yang memperhitungkan hambatan dan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Belakangan ini ada dua strategi utama yang banyak mempengaruhi praktisi penyuluhan yaitu: a) Pertama, strategi yang menekankan pada masyarakat lingkungan dibanding individual. b) Kedua, strategi yang menekankan individu beresiko tinggi dibanding seluruh populasi. Strategi penyuluhan dapat memberikan efek yang berbeda tergantung pada: a) Sasaran utama b) Faktor waktu (apakah siap berubah) c) Faktor penyampaian program d) Tingkat penerimaan dan partisipasi komunitas (Emilia, 2008). 3) Materi penyuluhan ada yang bersifat informasi, preskipsi atau petunjuk, kontak maupun evaluasi. Materi dapat berasal dari berbagai sumber dengan mempertimbangkan hal antara lain: a) Apakah pesan dapat menyentuh sasaran ? b) Apakah pesan sesuai dengan kultur setempat ? c) Bagaimanakah pemahaman sasaran ? d) Apakah informasi akurat ?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
e) Apakah pesan dapat mencapai tujuan ? (Emilia, 2008). 4) Metode penyuluhan Metode penyuluhan pada kelompok diklarifikasikan secara umum menjadi: a) Metode Didadik Metode didadik membutuhkan peran praktisi penyuluhan yang otoriter terhadap audiens. Metode ini digunakan dalam: (1) Ceramah- diskusi, metode ini paling tepat dipakai apabila: (a) Menyampaikan informasi dan meningkatkan motifasi (b) Pembicara lebih tua dibanding audiens (c) Kelompok terlalu besar untuk aktifitas kelompok (d) Semua audiens perlu mendengar informasi yang sama (e) Pembicara bersikap dinamis, inovatif, sensitif (2) Seminar Metode seminar dianjurkan apabila: (a) Jumlah audiens kecil (b) Umpan balik penting (c) Keterangan ruang dan waktu (d) Pelatihan professional (e)Pimpinan seminar lebih tua dari audiens (3) Konferensi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Konferensi biasanya khusus bidang tertentu dan tepat dilakukan apabila: (a) Penyegaraan profesional (b) Melibatkan banyak ahli (c) Membangun konsensus antar profesional (d) Audiens memilki pengetahuan dasar tentang topik yang dibicarakan (Emilia, 2008). b) Metode eksperensial Metode ini banyak menggunakan aktifitas dalam kelompok baik aktifitas terfokus, kelompok diskusi maupun kelompok belajar. Karakteristik kecilnya sebagai berikut: (1) Jumlah kelompok biasanya 6- 12 orang (2) Diskusi biasanya 1- 3 jam (3) Situasi tidak membuat tertekan (4) Fasilitator perlu keterampilan komunikasi yang jadi kunci keberhasilan kelompok (Emilia, 2008). c) Metode media massa Penyuluhan tidak ubahnya seperti kampanye produk, memerlukan metode dan sarana penyuluhan. Instrument komunikasi pemasaran yang biasa digunakan antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
(1) Iklan, meliputi media lini atas seperti televisi, surat kabar, radio, tabloid, dan media lini bawah seperti spanduk, stiker, poster, kaos, baliho. (2) Promosi, kegiatan sales meliputi kegunaan pembagian stiker, poster dan pengobatan gratis. (3) Tenaga promosi, dalam kegiatan ini yang dilakukan adalah penyuluhan oleh tenaga kesehatan. (4) Publikasi, kegiatan publikasi meliputi penyiaran melalui radio berupa program interaktif dan press release melalui surat kabar dalam bentuk artikel. (5) Hubungan masyarakat, melalui rapat antara stakeholders, konferensi pers, penyuluhan tingkat kecamatan, even-even kampanye. Melalui promosi inilah penyuluhan disampaikan pada masyarakat (audiens). Komunikasi yang baik, tepat sasaran, jelas dan mudah dimengerti akan mendukung kegiatan. Strategi terbaik yang biasa dilakukan adalah dengan mengikuti pola perubahan perilaku yang berdasarkan pada suatu penelitian (Emilia, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
2. Kehamilan a. Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dari hari pertama dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2002). b. Pembagian Trimester Pada dasarnya,
trimester pertama secara
umum dipertimbangkan
berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester dua pada minggu ke-13 hingga ke-28 (15 minggu) dan trimester ke tiga pada minggu ke 29 hingga minggu ke 40. c. Tanda dan Gejala Kehamilan 1) Tanda dan gejala tidak pasti a) Tidak hamil atau amenorea b) Mual muntah (nausea and vomiting) c) Mengidam d) Tidak tahan bau- bauan e) Pingsan f) Hilang nafsu makan atau anoreksia g) Lelah atau fatigue h) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri i) Sering kencing
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
j) Konstipasi k) Pigmentasi kulit l) Varises (Manuaba, 2001). 2) Tanda dan gejala kemungkinan hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar c) Tanda hegar: konsistensi uterus lebih lunak d) Tanda Chadwick: warna vulva dan vagina lebih merah atau agak kebiru- biruan e) Tanda piscaseck: uterus membesar kesalah satu jurusan f) Tanda Braxton hicks: bila uterus dirangsang kontraksi g) Teraba ballottement h) Reaksi kehamilan positif (Manuaba, 2001). 3) Tanda dan gejala pasti atau positif hamil a) Terdapat gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasakan atau diraba juga bagian- bagian janin: (1) Denyut jantung janin didengar dengan stetoskop moral Laennec (2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler (3) Dicatat dengan foto elektro kardiogram (4) Dilihat pada ultrasonografi b) Terlihat tulang- tulang janin dalam foto rontgen (Sarwono, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
3. Tanda bahaya kehamilan a. Pengertian Tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. b. Macam- macam tanda bahaya kehamilan 1) Perdarahan Pervaginam a) Pengertian Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa plasenta previa, solusio plasenta, abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik (Saifudin, 2002). b) Penanganan Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan (Saifudin, 2002). c) Macam–macam perdarahan pervaginam (1) plasenta previa Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum. (2) Tanda dan gejala Perdarahan tanpa rasa nyeri bisa secara tiba- tiba dan kapan saja. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul. Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak. (3) Deteksi dini (a) Pengumpulan data Tanyakan pada ibu tentang karateristik perdarahannya, kapan mulai, berapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan. (b) Pemeriksaan fisik Pemeriksaan tekanan darah, suhu nadi dan denyut jantung janin jangan melakukan pemeriksaan dalam dan melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
pemasangan tampon karena hanya akan menimbulkan perdarahan yang berbahaya dan menambah kemungkinan infeksi. Lakukan pemeriksaan luar (eksternal), rasakan apakah perut bagian bawah lembut pada perabaan. Pemeriksaan inspekulo dilakukan secara hati- hati dapat menentukan sumber perdarahan berasal dari kanalis servikalis atau sumber lain seperti varises yang pecah, dan kelainan servik (polip, erosi ca). Pemeriksaan USG. (4) Penanganan (a) Segera
melakukan
operasi
persalinan
untuk
dapat
menyelamatkan ibu dan anak untuk mengurangi kesakitan dan kematian. (b) Memecahkan ketuban diatas meja operasi selanjutnya pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih lanjut. (c) Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa dapat mengambil sikap melakukan rujukan ketempat pertolongan yang mempunyai fasilitas yang cukup dengan pemasangan infus untuk mengimbangi perdarahan, sedapat mungkin diantar oleh petugas, dilengkapi dengan keterangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
secukupnya, serta dipersiapkan donor darah untuk transfusi darah (Kusmiyati, 2008). (1) Solusio plasenta Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta lepas setelah bayi lahir. (2) Tanda dan gejala (a) Darah dari tempat pelepasan keluar dari servik dan terjadilah perdarahan keluar atau perdarahan banyak. (b) Kadang- kadang darah tidak keluar terkumpul di belakang plasenta (perdarahan tersembunyi atau perdarahan ke dalam). (c) Perdarahan disertai nyeri, juga diluar his (d) Nyeri abdomen pada saat di pegang (e) Palpasi sulit dilakukan (f) Fundus uteri makin lama makin naik (g) Bunyi jantung biasanya tidak ada (Kusmiyati, 2008). (3) Deteksi dini (a) Tanyakan pada ibu tentang karateristik perdarahannya, kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
(b) Tanyakan pada ibu apakah ia merasa nyeri atau sakit kepala mengalami perdarahan tersebut (Kusmiyati, 2008). (4) Penanganan (a) Solusio plasenta ringan Perut tegang sedikit, perdarahan tidak terlalu banyak. Keadaan janin masih baik dapat dilakukan penanganan secara konservatif. Perdarahan
berlangsung
terus
ketegangan
makin
meningkat, dengan janin yang masih baik dilakukan secsio sesarea. Perdarahan yang terhenti dan keadaan baik pada kehamilan prematur dilakukan perawatan inap. (b) Solusio plasenta tingkat sedang dan berat Penanganannyan dilakukan dirumah sakit karena dapat membahayakan jiwa penderita. Tatalaksananya adalah penanganan infuse dan transfusi darah, memecahkan ketuban, induksi persalinan atau dilakukan secsio sesaria. (5) Komplikasi Penyulit (komplikasi) dari ibu seperti perdarahan, gangguan pembekuan darah, oliguria, perdarahan post partum, penyulit pada janin (Manuaba, 2001).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
2) Sakit Kepala Yang Hebat a) Pengertian Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. b) Tanda dan gejala Sakit kepala yang menujukan suatu masalah serius adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat, kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre- eklampsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. c) Deteksi dini Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami edema pada muka dan tangan atau masalah visual. d) Penanganan Jika ibu tidak sadar atau kejang segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan. Segera lakukan observasi terhadap keadaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
e) Komplikasi Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala preeklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian (Kusmiyati, 2008).
3) Penglihatan Kabur
a) Pengertian Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintikbintik mata berkunang-kunang. b) Tanda dan gejala Penglihatan menjadi kabur atau berbayang, melihat bintikbintik mata berkunang- kunang, selain itu adanya skotama diplopia dan ambiliopia merupakan tanda- tanda yang menunjukkan adanya pre- eklampsia berat yang mengarah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (odema retina dan spasme pembuluh darah). Dapat juga disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga
terjadi
oedema
pada
otak
dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur dapat menjadi tanda preeklampsia. c) Deteksi dini Pemeriksaan data, pemeriksaan tekanan data, protein, urine, reflek dan edema. d) Penanganan Jika tidak sadar atau kejang segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan
umum
termasuk
tanda–tanda
vital
sambil
menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
e) Komplikasi Komplikasi yang ditimbulkan antara lain kejang dan eklamsia (Saifuddin, 2002). 4) Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan a) Pengertian Bengkak ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. b) Tanda dan gejala Bengkak pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak yang mengkhawatirkan ialah bengkak yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Bengkak biasa menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
pandangan mata kabur. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. c) Deteksi dini Tanyakan pada ibu apakah ia mengalami sakit kepala atau masalah visual. Periksa adanya pembengkakan, lakukan pengukuran
tekanan
darah
dan
protein
urine
ibu,
pemeriksaan hemoglobin ibu, dan tanyakan tentang tanda dan gejala lain dari anemia. d) Penanganan Istirahat cukup, mengatur diet makan yaitu meningkatkan konsumsi
makanan
yang
mengandung
protein
dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak kalau keadaan memburuk namun memungkinkan maka dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi. e) Komplikasi Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan
kehamilan
dengan
tanda–tanda
oedema
(pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium (Saifudin, 2002). 5) Gerakan Janin Berkurang a) Pengertian Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan. b) Tanda dan gejala Gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam. c) Deteksi dini Jika bayi sebelumya bergerak dan sekarang tidak bergerak, tanyakan pada ibu kapan terakhir bergerak, raba gerakan bayi, dengarkan denyut janin janin, lakukan USG. d) Penanganan Memberikan dukungan emosional pada ibu, menilai denyut jantung janin (DJJ), apabila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang. Bila denyut jantung janin (DJJ) tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. e) Komplikasi Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan fetal distress (Saifuddin, 2002).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
6) Nyeri Perut Yang Hebat a) Pengertian Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. b) Tanda dan gejala Nyeri abdomen yang mugkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri abdomen yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. c) Deteksi dini Tanyakan pada ibu tentang karateristik dari nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan. Tanyakan pada ibu apakah mempunyai tanda atau gejala lain seperti muntah, diare dan demam. Lakukan pemeriksaan dengan mengukur tekanan darah, suhu dan nadi. Lakukan pemeriksaan protein urine. d) Penanganan Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu). Jika dicurigai syok mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas waspada dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat. Jika ada syok segera terapi dengan baik. e) Komplikasi Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan prematur, solusio plasenta, abortus, ruptur uteri imminens (Saifuddin, 2002). 7) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya a) Pengertian Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. b) Tanda dan gejala Keluarnya cairan berupa air ketuban dari vagina. Ketuban di nyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm. c) Deteksi dini Deteksi faktor resiko, deteksi infeksi secara dini, lakukan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang keluar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
(jumlah, warna, dan bau) dan membedakannya dengan urine. Nilai apakah cairan keluar melalui ostium uteri atau terkumpul di forniks posterior. d) Penanganan Konfirmasi
usia
kehamilan
kalau
ada
dengan
Ultrasonografi (USG), lakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna, bau) dan membedakannya dengan urin. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu) jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital. Observasi tidak adanya infeksi, observasi tanda–tanda inpartu. e) Komplikasi Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
4. Sikap a. Pengertian Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoadmodjo, 2003). Sedangkan menurut Azwar (2007) sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara- cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud disini adalah kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapakan pada stimulus yang menghendaki adanya respon. Sikap ini juga diartikan sebagai kecenderungan yang relative stabil, dimiliki seseorang dalam bereaksi (baik reaksi positif maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kondisi sekitarnya. Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan yang dipersepsikan sebagai suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik ( negatif), kemudian diterapkan kedalam dirinya. b. Komponen sikap Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang, yaitu: 1) Komponen kognitif merupakan representasi apa yang akan dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen kognitif berisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
kepercayaan stereotype yang dimiliki individu mengenai sesuatu penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial. 2) Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh- pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. 3) Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimilki oleh seseorang dan berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara- cara tertentu. Dan berkaitan dengan objek yang dihadapinya adalah logis untuk mengharapkan bahwa sikap seseorang dicerminkan dalam bentuk tendensi perilaku (Azwar, 2007). c. Tingkatan sikap Sikap terdiri dari beberapa tingkatan antara lain: 1) Menerima ( receiving) Menerima
diartikan
bahwa
seseorang
(subjek)
memperhatikan srimulus yang diberikan (objek).
commit to user
mau
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
2) Merespon (responding) Memberikan
jawaban
apabila
ditanya,
mengerjakan
dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut. 3) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak. 4) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi, misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor kb, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri (Notoatmodjo, 2007). d. Sifat sikap Sikap dapat bersikap positif dan dapat pula bersifat negatif :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
1) Sikap positif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan ditunjukkan kesiapan dirinya ketika mengalami salah satu tanda bahaya kehamilan dan segera untuk melakukan pencegahan dengan melakukan penanganan sejak dini, misalnya segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. 2) Sikap negatif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan ditunjukkan dengan ketidaksiapan dirinya menghadapi bahaya kehamilan seperti panik, cemas dan tdak tahu apa yang harus dikerjakan (Azwar, 2007). e. Ciri- ciri sikap 1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan perkembangan itu yang ada hubungan dengan objeknya. Sifat ini membedakannya dengan sifat motifmotif biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat. 2) Sikap dapat berubah- ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat berubah bila terdapat keadaan dan syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. 3) Sikap tidak berdiri sendiri, tapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
4) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan kumpulan suatu hal- hal tersebut. 5) Sikap mempunyai segi- segi motivasi dari segi- segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan atau pengetahuan- pengetahuan yang dimiliki orang. 6) Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar (Azwar, 2007). f. Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap antara lain: 1) Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu, hal ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan
terhadap
suatu
objek,
individu
mempunyai dorongan untuk mengerti, dengan pengalamannya memperoleh pengetahuan. Dalam penentuan sikap seseorang pengetahuan memegang peranan penting. 2) Pengalaman pribadi Untuk menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat, karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. 3) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting. 4) Pengaruh kebudayaan Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakat, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu- individu masyarakat asuhannya. 5) Media massa Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya sehingga akan berakibat terhadap sikap konsumen. 6) Lembaga pendidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan, sehingga konsep tersebut mempengaruhi sikap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
7) Faktor emosional Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego (Azwar, 2007). g. Cara pengukuran sikap Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan sikap seseorang.
Pernyataan
sikap
adalah
rangkaian
kalimat
yang
mengatakan sesuatu mengenai objek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal- hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersikap mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan ini disebut dengan dengan pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap mungkin pula berisi hal- hal yang negatif mengenai objek sikap yang bersikap tidak mendukung maupun kontra terhadap objek sikap. Pernyataan ini disebut sebagai pernyataan yang unfavourable. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favourable dan unfavourable dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah- olah ini skala memihak atau tidak mendukung sama sekali subjek sikap (Azwar, 2007).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Secara langsung dapat dinyatakan bagaiman pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan- pernyataan hipotesis kemudian dinyatakan pendapat responden melalui kuesioner (Notoadmodjo, 2003). Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran sikap yaitu: 1) Keadaan objek yang diukur 2) Situasi pengukuran 3) Alat ukur yang digunakan 4) Penyelenggaraan pengukuran 5) Pembacaan atau penilaian hasil pengukuran h. Faktor- faktor yang mempengaruhi perubahan sikap Perubahan sikap dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu: 1) Sumber dari pesan Sumber pesan dapat berasal dari seseorang, kelompok, institusi a) Dua ciri penting dari sumber pesan: (1) Kredibilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Yaitu Semakin percaya dengan orang yang mengirimkan pesan, maka kita akan semakin menyukai untuk dipengaruhi oleh pemberi pesan. (a) Dua aspek penting dalam kredibilitas yaitu: Keahliankeahlian dan kepercayaan saling berkaitan. (b) Tingkat kredibilitas berpengaruh terhadap daya persuasif Kredibilitas tinggi maka daya persuasive tinggi Kredibilitas rendah maka daya persuasive rendah (2) Daya tarik Kredibilitas masih perlu ditambah daya tarik agar lebih persuasif, dan efektitasnya daya tarik dipengaruhi oleh beberapa hal seperti daya tarik fisik, menyenangkan serta kemiripan. 2) Pesan (isi pesan) Umumnya berupa kata- kata dan symbol- symbol lain yang menyampaikan informasi. Tiga hal yang berkaitan dengan isi pesan antara lain: a) Usulan Suatu pernyataan yang kita terima secara tidak kritis dan pesan dirancang dengan harapan orang akan percaya, membuat sikap,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
dan terhasut dengan apa yang dikatakan tanpa melihat faktanya seperti contoh: iklan di televisi b) Menakuti Cara lain untuk membujuk adalah dengan menakut- nakuti tetapi jika terlalu berlebihan maka orang menjadi takut, sehingga informasi justru dijahui. c) Pesan satu sisi dan dua sisi Pesan satu sisi paling efektif jika orang dalam keadaan netral atau sudah menyukai suatu pesan 3) Penerima pesan Beberapa ciri penerima pesan a. Influenceability Sifat
kepribadian
seseorang
tidak
berhubungan
dengan
mudahnya seseorang untuk dibujuk, meskipun demikian anakanak lebih mudah dipengaruhi daripada orang dewasa, sedangkan orang berpendidikan rendah lebih mudah dipengaruhi daripada yang berpendidikan tinggi. b. Arah perhatian dan penafsiran Pesan akan berpengaruh pada penerima, tergantung dari persepsi dan penafsirannya, yang terpenting pesan yang dikirim ketangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
orang pertama, mungkin dapat berbeda jika info sampai ke penerima kedua (Azwar, 2007). 5. Pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan Penyuluhan adalah bantuan yang diberikan pada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara dan dengan caracara sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan. Dalam memberikan penyuluhan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan penyuluhan antara lain: pendidikan, social ekonomi, adat istiadat, kepercayaan masyarakat, keterdiaan waktu (Septalia, 2010). Tujuan dari penyuluhan diantaranya adalah tujuan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah terciptanya pengertian, sikap dan norma menuju kepada terciptanya perilaku sehat. Tujuan jangka menengah adalah terjadinya perilaku sehat. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah terjadinya perubahan status kesehatan yang optimal. Kegiatan pengetahuan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap serta mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan. Dengan dilaksanakannya penyuluhan tanda bahaya kehamilan dapat mengubah sikap yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesehatan menjadi sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
commit to user
Setelah mendapatkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan, ibu hamil diharapkan dapat mengetahui
tanda bahaya kehamilan sesuai dengan tahapan sehingga
bersikap sesuai dengan nilai kesehatan (Mubarak, 2009). B. Kerangka konsep
ibu hamil
Penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan
Sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan 1. Positif 2. Negatif
Faktor yang mempengaruhi penyuluhan:
Faktor yang mempengaruhi sikap:
1. Pendidikan
1. Pengetahuan
2. Sosial ekonomi
2. Pengalaman pribadi
3. Adat istiadat
3. Pengaruh kebudayaan
4. Kepercayaa masyarakat
4. Pengaruh media massa
5. Ketersediaan waktu
5. Lembaga pendidikan 6. Lembaga agama 7. Faktor emosional
Gambar 1. Kerangka konsep
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
C. Hipotesis “Ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis
penelitian
yang
dilakukan
merupakan
penelitian
jenis
eksperimen kuasi (quasi eksperiment), yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menguji
hipotesis
dengan
melakukan
suatu
intervensi
(Notoadmodjo, 2005). Penelitian ini menggunakan model rancangan pretest and posttest design. Dalam rancangan ini, membagi subjek dalam 2 kelompok. Satu kelompok sebagai kelompok eksperimental yang diberi perlakuan yang berupa penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dan satu kelompok lagi sebagai kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan (Notoadmodjo, 2005). O1 X O2 O3
O4
Gambar 2. Skema rancangan penelitian Keterangan: O1: pretest kelompok perlakuan O2: posttest kelompok perlakuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
O3: pretest kelompok kontrol O4: posttest kelompok kontrol X : Treatment (penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan) B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali pada bulan Februari- Juli 2011. C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung ke Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali. 2. Populasi Aktual Populasi aktual merupakan bagian dari populasi target tempat anggota sampel diambil. Populasi aktual dalam penelitian ini adalah ibu- ibu hamil yang berkunjung di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali pada bulan November- Februari 2011 yang berjumlah 136 orang. D. Sampel dan Teknik Sampling Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Hidayat, 2007). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
E. Estimasi Besar Sampel Besarnya sampel yang ditetapkan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: n = banyaknya sampel N = ukuran populasi d = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 10 % (0,01) Dari rumus di atas diperoleh sampel sebanyak 58 orang (Nursalam, 2003). F. Kriteria Restriksi 1. Kriteria Inklusi Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dalam penelitiannya adalah: a. Ibu hamil trimester I, trimester II dan trimester III yang berkunjung ke Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali b. Bersedia menjadi responden c. Bisa membaca dan menulis 2. Kriteria Eksklusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi, yaitu subjek tidak bersedia untuk menjadi responden. G. Pengalokasian Subjek Cara pengelompokan subjek yang mendapatkan perlakuan dan kontrol dengan membagi dua jumlah sampel menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 29 orang dan kelompok kontrol sebanyak 29 orang. H. Definisi Operasional Variabel 1.
Variabel bebas: penyuluhan a. Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada ibu- ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan. Penyuluhan diberikan pada kelompok perlakuan. b. Metode
: Ceramah (dengan pendekatan kelompok) dan diskusi
c. Media
: leaflet
d. Skala pengukuran : Nominal, belum dilakukan penyuluhan dan sudah dilakukan penyuluhan 2.
Variabel terikat: Sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan a. Mengetahui respon ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan b. Metode
: Sikap ibu sebelum penyuluhan (pretest) dan sesudah
penyuluhan (posttest). c. Media
: Kuesioner
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
d. Skala pengukuran : Interval < 50 = Negatif > 50 = Positif I. Cara kerja Peneliti Kuesioner
Validitas
Reliabilitas
Perlakuan Kontrol
Pretest Pretest
Penyuluhan
Postest
Postest Pengolahan Data t- test independent
Hasil
Gambar 3. Skema jalannya penelitian 1) Intervensi Penelitian Intervensi yang diberikan oleh peneliti adalah dengan memberikan penyuluhan. Subjek penyuluhan di bagi menjadi dua kelompok yakni
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Intervensi hanya di berikan kepada kelompok perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi intervensi apapun. Kedua kelompok di beri pretest dan posttest, pelaksanaan pretest pada kelompok perlakuan dilaksanakan sebelum penyuluhan, begitu juga pada kelompok kontrol yang tidak diberi penyuluhan. Pelaksanaan posttest pada kedua kelompok di lakukan 15 hari setelah penyuluhan (Notoadmodjo, 2005). 2) Instrumentasi Penelitian Instrumentasi Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Nursalam, 2003). 1) Penyuluhan tanda bahaya kehamilan a) Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan diskusi. Diskusi dilaksanakan apabila ada suatu pertanyaan sesudah dilakukan penyuluhan. b) Media Media yang digunakan dalam penyuluhan adalah leaflet. 2) Sikap dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan a) Alat ukur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
Penilaian tentang sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan disusun dengan menggunakan skala Likert yaitu berupa pernyataan tertutup dengan empat alternatif jawaban, kemudian responden diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor yang diberikan adalah 4,3,2,1 untuk pernyataan positif (favorable), dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif (unfavorable). Kisi-Kisi Kuesioner Sikap dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan Distribusi Soal
No .
(+)
(-)
Jumlah kuesioner
1,24
19
3
2,14
7
Pernyataan
1.
Pengertian
2.
Macam- macam tanda
3,7, 22,26,
bahaya kehamilan
27
3.
Upaya pencegahan
dalam 4,6,12,16,
Upaya dalam penanganan tanda bahaya kehamilan Total
15
17,20,29
15,18,21, 28,30
23, 25
8, 9, 11
5
16
14
30
tanda bahaya kehamilan 4
5,10,13,
Tabel 1. Kisi kisi kuesioner sikap dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
Kuesioner berjumlah 30 butir soal yang terdiri dari 16 pernyataan favourable dan 14 pernyataan unfavourable. Menurut Notoatmodjo (2005) setelah kuesioner selesai disusun, maka kuesioner harus tersebut harus dilakukan uji coba terlebih dahulu. Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya yang memiliki kesamaan karakteristik dari tempat dimana penelitian itu dilaksanakan. Agar diperoleh distribusi nilai hasil yang mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Hasil uji coba ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang telah disusun tadi memiliki validitas dan reliabilitas. 1) Uji Validitas Uji validitas untuk mengukur prosedur sikap dalam penelitian menggunakan teknik product moment karena data tipe skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut ( Sugiyono, 2007). N(Σxy)-(Σx.Σy) r=
Keterangan: r
= koefisien korelasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
x
= pernyataan
y
= skor total
xy = skor pernyataan N = jumlah sampel Secara keseluruhan uji validitas didapat jika r hitung > r tabel maka item pernyataan valid, dan jika r hitung < r tabel maka item pernyataan dikatakan tidak valid. Setelah dilakukan uji validitas kepada 20 responden dari kuesioner tentang sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan dari 30 item pernyataan didapatkan 27 item pernyataan valid dan 3 item pernyataan tidak valid yaitu nomor 9, 23, dan 29. Selanjutnya 27 item yang valid dipergunakan untuk pengambilan data penelitian. Hasil uji validitas dapat di lihat pada lampiran 12. 2) Uji Reliabilitas Mengandung maksud sejauh mana instrument menghasilkan pengukuran yang sama meskipun digunakan oleh pengamat yang berbeda pada waktu yang sama (Taufiqurrahman, 2008). Uji reliabilitas kuesioner sikap pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisa dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
ri = ( k / k - 1 ) ( 1 - ∑S2i / St2 ) ri
= reliabilitas instrumen
k
= jumlah item yang valid
∑ 2
Si
St2
= jumlah keseluruhan varians item = varians total atau varians skor total
Uji reliabilitas dengan Alpha Cronbach dikatakan reliabel jika hasil olah data didapatkan nilai ≥ 0,6, setelah dilakukan uji reliabilitas kepada 20 responden didapat besarnya nilai Alpha pada kuesioner sikap ibu dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan dimasukkan dalam rumus didapatkan hasil uji koefisien reliabilitas instrumen adalah 0,946 (0,946 > 0,6), maka hasil uji reliabel valid. Jadi kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 13. J. Analisis Data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi (Hidayat, 2007). Dalam proses pengolahan data terdapat
langkah- langkah yang harus ditempuh
diantaranya:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
a. Editing Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau di kumpulkan b. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. c. Entri data Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontingensi. d. Melakukan teknik analisis Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. 1) Analisis Univariate Menganalisis tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara univariate dalam penelitian ini adalah karakteristik responden. 2) Analisis Bivariate Analisis yang dilakukan untuk melihat perbedaan hubungan ke dua variabel, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Teknik analisa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
data yang akan digunakan untuk uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan adalah independent t Test. Rumus : t =
Dimana nialai s diperoleh dari rumus S= Taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05. Selanjutnya t hitung dibandingkan dengan t tabel, tabel t yang digunakan dengan derajat bebas yaitu (df), apabila t hitung > t tabel atau nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh secara bermakna (Riwidikdo, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pondok Bersalin Puri Husada terletak di Desa Manggung Rt 04 Rw 05 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali merupakan salah satu tempat bersalin yang cukup terkenal di wilayah desa manggung dan sekitarnya yang melayani Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Persalinan, Imunisasi, Pemeriksaan kehamilan (ANC). Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali memiliki 1 bidan dan 1 perawat, serta beberapa fasilitas antara lain 3 kamar inap, 1 kamar periksa, 1 ruang tamu (tunggu) dan ruang administrasi. B. Analisis Univariate 1. Karakteristik responden a. Distribusi responden berdasarkan umur responden Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur No
umur
1
< 20 tahun
2
20- 35 tahun
3
> 35 tahun
frekuensi
Total
persentase (%)
6
10%
51
88%
1
2%
58
100%
Sumber: Data Primer 2011 Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa umur responden yang paling banyak yaitu berumur antara 20- 35 tahun sebanyak 51 responden ( 88%) dari 58 responden. b. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan No
Pendidikan
1
SD
2
Frekuensi
Persentase (%)
2
3%
SMP
24
42%
3
SMA
29
50%
4
Sarjana
3
5%
58
100%
Total Sumber : Data Primer 2011
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 29 responden (50%) dari 58 responden.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
c. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan
Frekuensi
Persentase (%)
1
IRT
33
57%
2
Swasta
21
36%
3
Wiraswasta
1
2%
4
PNS
3
5%
Total
58
100%
Sumber : Data Primer 2011 Berdasarkan tabel 3 diatas menunjukkan bahwa jenis pekerjaan responden yang paling banyak adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 33 responden ( 57%) dari 58 responden. d. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas Karakteristik responden berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Paritas No
Paritas
Frekuensi
1
Belum Pernah
22
38 %
2
Sudah Pernah
36
62 %
Total
58
100 %
Sumber : Data Primer 2011
commit to user
Persentase (%)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden paling banyak sudah pernah memilik anak yaitu sebanyak 36 responden (62%) dari 58 responden. 2. Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan dapat dilihat pada tabel 5 dan 6. Tabel 5 Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan pada Kelompok Perlakuan Sikap ibu
Kelompok Perlakuan Pretest Frekuensi
Posttest Persentase (%)
Frekuensi Persentase (%)
Positif
13
44,8 %
16
55,2%
Negatif
16
55,2 %
13
44,8%
Jumlah
29
100 %
29
100 %
Sumber : Data Primer 2011 Tabel 5 menunjukkan bahwa pretest pada kelompok perlakuan sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak 16 responden (55,2%) dan pada posttest kelompok perlakuan sebagian besar bersikap positif yaitu sebanyak 16 responden (55,2 %).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Tabel 6 Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan pada Kelompok Kontrol Sikap ibu
Kelompok Kontrol Pretest Frekuensi
Posttest Persentase (%)
Frekuensi
Persentase (%)
Positif
14
48,3%
15
51,7%
Negatif
15
51,7%
14
48,3%
Jumlah
29
100%
29
100%
Tabel 6 menunjukkan pretest pada kelompok kontrol responden sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak 15 responden (51,7%) dan pada posttest kelompok kontrol responden sebagian besar bersikap positif yaitu sebanyak 15 responden (51,7%). C. Analisis bivariate Untuk mengetahui adakah pengaruh penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan antara kelompok ibu hamil yang diberikan penyuluhan (kelompok perlakuan) dengan kelompok ibu hamil yang tidak diberikan penyuluhan (kelompok kontol) dapat menggunakan uji statistik t- test independent. Hasil uji ini dapat dilihat pada tabel 7.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Tabel 7 uji beda rata- rata sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol t hitung
df
nilai p
keterangan
4,197
56
0,000
bermakna
Pengujian data menggunakan uji statistik t test independent menunjukkan t hitung = 4,197 dengan df = 56, t tabel 2,000 dan nilai p = 0,000, dimana nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,197 > 2,000) yang artinya ada pengaruh yang bermakna dalam penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 1 sebagian besar responden dalam penelitian ini berusia 20- 35 tahun, yaitu sebanyak 51 responden dari 58 responden. Hal ini menunjukkan bahwa rentang usia tersebut sesuai untuk persiapan kehamilan dan persalinan. Menurut Depkes (2010) mengemukakan bahwa faktor resiko kehamilan resiko tinggi terdapat pada usia 19 tahun atau kurang, usia ini lebih rentan terjadinya pre-eklampsia (suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, protein dalam air kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan) dan eklampsia (kejang akibat pre-eklamsia). Kondisi tersebut lebih memungkinkan ibu hamil untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah atau kurang gizi, sedangkan usia lebih dari 35 tahun lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, diabetes meletus, gangguan persalinan, dan resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom. Jadi dalam penelitian ini responden termasuk dalam golongan cukup usia atau baik dalam kesiapan untuk kehamilan dan persalinan, dengan kematangan usia tersebut diharapkan ibu hamil lebih bersikap positif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan yang dapat terjadi pada dirinya. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa usia dapat mempengaruhi ibu hamil pada kesiapan kehamilan dan persalinan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Berdasarkan tabel 2 sebagian besar responden berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yaitu sebanyak 29 responden dari 58 responden. Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan responden cukup baik. Pendidikan dapat berpengaruh pada sikap seseorang. Menurut Septalia (2010) Pendidikan adalah suatu kegiatan proses pembelajaran untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri, pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang diterimanya, maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi. Semakin tinggi pendidikan seseorang makin baik pula sikapnya. Pendidikan juga merupakan kegiatan bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan makin banyak pengetahuan. Sebaliknya jika seseorang berpendidikan rendah maka akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi (Notoadmodjo, 2003). Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) yaitu sebanyak 33 responden dari total 58 responden. Faktor pekerjaan mempunyai pengaruh dalam kehamilan dan persalinan. Pekarjaan yang berat dapat berpengaruh pada psikologi kehamilan, terutama pada kehamilan trimester pertama, karena emosi ibu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
masih sangat labil sehingga membutuhkan banyak perhatian dan waktu untuk istirahat yang cukup. Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa responden paling banyak sudah pernah mempunyai anak yaitu sebanyak 36 responden dari total 58 responden.
Paritas
menunjukkan
pengalaman
dalam
kehamilan
dan
persalinan. Orang yang pernah hamil akan mempunyai pengetahuan tentang kehamilan yang lebih baik dibandingkan yang belum pernah mengalami kehamilan. Pengertian ini diartikan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan. Pengalaman pribadi juga dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, dan bisa menjadi dasar pembentukan sikap, dimana pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat, karena sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut dapat terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional (Azwar, 2009). Pada kelompok perlakuan sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan menunjukkan bahwa pretest sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak 16 responden (55,2%) setelah dilakukan posttest bersikap positif yaitu sebanyak 16 responden (55,2), sedangkan pada kelompok kontrol sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan menunjukkan bahwa pretest sebagian besar bersikap negatif yaitu sebanyak 15 responden (51,7%) dan pada posttest bersikap positif yaitu sebanyak 15 responden (51,7%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Uji statistik dengan t test independent mendapatkan hasil yaitu nilai p = 0,000 (nilai p < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,197 > 2,000), hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan. Menurut Azwar (2009) penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu ajaran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan dalam bidang kesehatan biasanya dilakukan dengan cara promosi kesehatan. Menurut WHO, penyuluhan adalah proses untuk membuat seseorang mampu meningkatkan kontrol dan memperbaiki kesehatan mereka termasuk didalam upaya memperbaiki, memajukan, mendorong, dan menempatkan kesehatan lebih tinggi pada kebutuhan perorangan atau masyarakat pada umumnya. Selanjutnya aspek penyuluhan ini bertujuan untuk melakukan pemberdayaan sehingga orang mempunyai kepedulian terhadap pola perilaku atau pola hidup mereka yang mempengaruhi kesehatan. Penyuluhan timbul dari kebutuhan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang masalah kesehatan yang terkait. Sedangkan menurut Walgito (2005) penyuluhan adalah bantuan yang diberikan kepada kelompok dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan cara yang sesuai untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
tujuan antara lain membantu klien untuk memecahkan masalah, membantu pemenuhan kebutuhan klien meliputi menghilangkan perasaan yang menekan atau menganggu dan mencapai kesehatan mental yang positif, serta dapat mengubah sikap dan tingkah laku yang negatif dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan menjadi positif ditunjukkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan dengan segera memeriksakan dirinya apabila menemukan salah satu tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini dilakukan oleh Destin Daifa (2011) dengan judul Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap Perubahan Sikap Remaja dalam Menghadapi Pubertas di SMPN 1 Baki Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan penelitian one group pretest- posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan penyuluhan kesehatan reproduksi berpengaruh positif terhadap perubahan sikap remaja dalam menghadapi pubertas di SMPN 1 Baki Sukoharjo. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat dan waktu, rancangan penelitian dan teknik sampling yang digunakan. Penelitian juga dilakukan oleh Sunarti (2011) dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Mobilisasi Dini Post SC Terhadap Sikap Ibu Di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling. Hasil penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini post
SC terhadap sikap ibu. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat dan waktu, rancangan penelitian
dan
teknik
sampling yang digunakan. Penelitian dilakukan oleh Sri Hastuti (2011) dengan judul Pengaruh Penyuluhan Imunisasi terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu di Desa Bendosari Sukoharjo.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental
dengan rancangan penelitian one group pretest- posttest design. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif antara penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat dan waktu, rancangan penelitian dan teknik sampling yang digunakan. Penelitian dilakukan oleh Lilik Noor Hikmawati (2011) dengan judul Pengaruh Pemberian Penyuluhan tentang Menopause terhadap Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Gejala Menopause di Perumahan Johobaru Sukoharjo Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan penelitian pretest- posttest control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan
tingkat kecemasan pada ibu dalam menghadapi gejala menopause di Perumahan Johobaru Sukoharjo. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan adalah judul penelitian, tempat dan waktu, dan digunakan.
commit to user
teknik sampling yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kemiripan dengan Penelitian yang di lakukan oleh penulis yaitu dengan judul Pengaruh Penyuluhan Tanda Bahaya Kehamilan terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Menghadapi Tanda Bahaya Kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan: 1. Sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan menunjukkan peningkatan sikap responden dari negatif menjadi positif. 2. Ada pengaruh dalam pemberian penyuluhan tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil terhadap sikap ibu hamil dalam menghadapi tanda bahaya kehamilan di Pondok Bersalin Puri Husada Manggung Ngemplak Boyolali dengan uji t- test independent ditunjukkan dengan hasil nilai t hitung = 4,197, t tabel = 2,000 dan nilai p= 0,000, dimana nilai p < 0,05 (0,000 < 0,05) atau t hitung > t tabel (4,197 > 2,000) dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh penyuluhan tanda bahaya kehamilan maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
1. Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh institusi kesehatan untuk lebih memperhatikan pelayanan KIE tentang tanda bahaya kehamilan sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil. 2. Petugas Pelayanan khususnya Bidan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam mengidentifikasi dan deteksi dini dalam penemuan ibu hamil, dengan memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan. 3. Peneliti Selanjutnya Peneliti berharap pada penelitian- penelitian selanjutnya untuk meneliti faktor yang lebih kompleks pengaruhnya terhadap sikap, sehingga didapatkan hasil yang lebih bermakna dan mengetahui faktor apa yang pengaruhnya lebih besar dalam pembentukan sikap dan dilakukan lebih lanjut mengenai efek dari penyuluhan secara berkesinambungan, serta menambah jumlah variabel, jumlah sampel yang lebih banyak sehingga akan didapatkan penelitian yang lebih baik dari penelitian sebelumnya.
commit to user