Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 11 No 2 (2017) 253-266 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH PENERAPAN METODE PETA KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS VII SMP NEGERI 2 GONDANGWETAN KABUPATEN PASURUAN Ratna Yuniawati Guru SMP Negeri 2 Gondangwetan Kabupaten Pasuruan Email :
[email protected]
Abstrak Pelaksanaan pembelajaran IPS saat ini masih didominasi oleh metode konvensional (ceramah) dan selama ini guru hanya berupaya mengembangkan dan menguji daya ingat peserta didik. Sedangkan kemampuan berfikir rasional dan kreatif kurang diaktifkan. Pengembangan kemampuan berfikir kritis dan kreatif terhambat oleh kemampuan mengingat. Dalam rangka mencapai hasil belajar IPS yang komprehensif diperlukan berbagai macam strategi, termasuk strategi yang belum banyak dilakukan oleh guru yaitu strategi pembelajaran dengan peta konsep (Concep Mapping). Dengan membuat peta konsep diharapkan dapat mempermudah penguasaan terhadap kompetensi pembelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan metode peta konsep dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS. Untuk menganalisis pengaruh penerapan metode peta konsep terhadap hasil belajar dan untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan antara 2 variabel atau lebih dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu.Populasi penelitian ini adalah kelas VII SMP Negeri 2 Gondangwetan berjumlah 179 siswa dan sampel penelitian ini berjumlah 179 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan regresi ganda dengan bantuan komputer SPSS versi 18.00 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh yang signifikan penerapan metode peta konsep dan motivasi belajar siswa secara simultan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Gondangwetan Pasuruan, (2) ada pengaruh yang signifikan penerapan metode peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Gondangwetan Pasuruan, (3) ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Gondangwetan Pasuruan Kata kunci: Metode PetaKonsep, Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
humaniora dalam menelah gejala dan
PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
masalah
sosial
yang
terjadi
berkaitan dengan cara mencari tahu
masyarakat
(Nursid,
tentang kehidupan sosial manusia. IPS
Kompetensi
IPS
dikatakan sebagai
penguasaan sekumpulan pengetahuan
integrasi
studi
ilmu-ilmu
mengenal
sosial
dan
yang
berupa
1980 bukan
fakta-fakta,
:
di 9).
hanya
konsep-
253
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi
diperlukan berbagai macam strategi,
juga merupakan proses aplikasinya.
termasuk strategi yang belum banyak
Pendidikan
dapat
dilakukan oleh guru yaitu strategi
menjadi wahana bagi peserta didik
pembelajaran dengan peta konsep
untuk mempelajari diri sendiri, serta
(Concept Mapping). Dengan membuat
prospek perkembangan lebih lanjut
peta
dalam penerapannya pada kehidupan
mempermudah penguasaan terhadap
sehari-hari.
kompetensi pembelajaran IPS. Peta
IPS
diharapkan
Pelaksanaan pembelajaran IPS saat
konsep
diharapkan
dapat
konsep ini juga dapat digunakan
ini masih didominasi oleh metode
sebagai
konvensional (ceramah) dan selama ini
struktur pengetahuan peserta didik
guru hanya berupaya mengembangkan
dalam mencapai kompetensi yang
dan menguji daya ingat peserta didik,
diharapkan.
sedangkan
kemampuan
berfikir
cara
untuk
membangun
Dalam pembelajaran IPS di SMPN
rasional dan kreatif kurang diaktifkan.
2
Pengembangan kemampuan berfikir
sebagaian besar peserta didik kurang
kritis dan kreatif
minat,
terhambat oleh
Gondangwetan
kurang
termotivasi
cenderung
mengedepankan pengembangan otak
menganggap bahwa IPS adalah mata
anak sebagai organ perekam bukan
pelajaran yang membosankan dan
sebagai organ berfikir.Anggapan siswa
banyak hafalannya. Selain itu juga
pelajaran IPS lebih banyak hafalannya
ditunjukkan dengan rendahnya prestasi
dengan menggunakan metode ceramah
siswa pada ulangan harian yang belum
konvensional. Dengan mencatat dapat
mencapai kriteria ketuntasan minimal
meningkatkan
(KKM).
ingat.
Pikiran
Selama
aktif.
dan
kemampuan mengingat. Guru lebih
daya
tidak
menunjukkan
ini
Mereka
proses
manusia yang menakjubkan dapat
pembelajaran IPS hanya didominasi
menyimpan segala sesuatu yang dapat
dengan menggunakan ceramah dan
kita lihat.
tanya jawab tanpa ada metode yang
Dalam belajar
rangka IPS
yang
mencapai
hasil
menarik bagi peserta didik, sehingga
komprehensif
254
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
proses
pembelajaran
menjadi
membosankan.
hasil
belajar
IPS
siswa.
Dengan demikian jenis penelitian ini
Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti
dengan
tertarik
penelitian
korelasional
melakukan
(Arikunto, 2013: 75) yaitu penelitian
Pengaruh
yang bertujuan untuk menemukan ada
penerapan Metode Peta Konsep dan
atau tidaknya hubungan antara 2
motivasi belajar terhadap hasil belajar
variabel atau lebih dan apabila ada,
IPS
seberapa
penelitian
untuk
adalah
tentang:
kelas
VII
“
di
SMPN
2
eratnya
hubungan
Gondangwetan Kabupaten Pasuruan”.
berarti atau tidak hubungan itu
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Rancangan Penelitian
Populasi
Penelitian yang dilakukan termasuk
Populasi
adalah
serta
wilayah
dalam jenis “penelitian kuantitatif,
generalisasi yang terdiri dari obyek
dimana peneliti hanya mengambil data
atau subyek yang menjadi kuantitas
dari
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
para
responden
dan
data
dokumentasi untuk kemudian diolah
dipelajari
secara statistik dengan program SPSS
kesimpulan (Sugiyono, 2015:117).
menjadi data yang bisa dibaca untuk
Populasi
dan
kemudian
dalam
ditarik
penelitian
ini
disimpulkan apakah ada pengaruh
adalah seluruh siswa kelas VII SMPN
yang signifikan antara variabel terkait
2 Gondangwetan yang berjumlah 179
dengan variabel bebasnya.
orang. Peneliti mengambil populasi
Penelitian
ini
mengetahui
bertujuan
pengaruh
untuk
kelas VII mengingat metode peta
tentang
konsep telah diterapkan di kelas
pembelajaran dengan metode peta
tersebut.
konsep dan motivasi belajar terhadap
tentang populasi penelitian ini sebagai
hasil belajar IPS siswa, dengan jalan
berikut
Data
secara
selengkap
menguji apakah ada hubungan dan seberapa
besar
tingkat
hubungan
antara pembelajaran dengan metode peta konsep dan motivasi belajar 255
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
Tabel 3.1. Populasi Penelitian Kelas
Jumlah
VII A VII B VII C VII D VII E Jumlah
35 36 36 36 36 179
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel 10% Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik proporsional cluster random sampling yaitu mengambil sejumlah siswa tiap kelas
Sampel Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa” sampel adalah merupakan begian dari populasi yang memeliki ciri dan karakteristik sama dengan populasi yang akan diteliti”. Cara pengambilan sampel digunakan
N = ukuran populasi
Proposional
Random
Sampling. Ini berarti sudah memenuhi syarat bahwa sampel yang dipilih dalam lingkup yang terkecil sudah mewakili lingkup yang lebih besar. Karena dalam teknik pengambilan
berlaku untuk seluruh siswa kelas
proporsional
dan
pengambilannya secara acak. Cara yang dilakukan dengan menyiapkan sejumlah kertas kecil, lalu ditulis pada masing-masing kertas nomor absen siswa dari no 1 samapi dengan 36. Kertas
tersebut
digulung
dan
dimasukkan dalam wadah terus diundi nomor absen mana yang akan keluar itulah yang nantinya berhak untuk mengisi angket yang telah disediakan oleh peneliti. Rincian sampel tiap kelas terdapat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Rincian Sampel
sampel ini merupakan sampel random, maka bila kesimpulan yang diperoleh
secara
Penelitian Kelas
Jumlah
Proporsi
Jumlah
Siswa
Sampel
Sampel
VII.Rumus Slovin dalam Sarwono
35 179
(2011:86) yaitu:
x
100% = VII A
35
19,55%
13
19,55%
Keterangan:
x 64 = 12,51
n = ukuran sampel 256
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
36 179
VII B
36
x
paling populer untuk mengumpulkan
100% =
data adalah kuisioner, wawancara,
20,11%
abservasi dan dokumentasi. Untuk
13
20,11%
mengumpulkan data yang diperlukan
x 64 =
dalam
12,87 36 179
menggunakan
x
100% = VII C
36
20,11%
penelitian metode
ini
penulis
dokumentasi
dan metode kuisioner. Dokumentasi
13
20,11%
Teknik dokumentasi peneliti
x 64 =
VII D
36
12,87
dimungkinkan memperoleh informasi
36 179
x
dari berbagai sumber tertulis atau
100% =
dokumen yang ada pada responden
20,11%
13
atau dimana
responden bertempat
tinggal
melakukan
20,11% x 64 =
VII E
36
kegiatan
12,87
sehari-harinya. Yang bedakan menjadi
36 179
x
dokumen primer, sekunder dan tersier
100% =
yang mempunyai nilai keaslian atau
20,11%
autensitas
13
20,11%
Jumlah
atau
yang
berbeda.
x 64 =
peneliti
12,87
kedua sumber dokumnetasi tersebut
179
65
sebaiknya
Seorang
memanfaatkan
secara insentif agar dapat memperoleh informasi yang maksimal, yang dapat
Teknik Pengumpulan Data
menggambarkan kondisi subjek atau
Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data adalah suatu cara yang
digunakan
penulis
objek yang diteliti dengan benar (Sukardi, 2003:80).
untuk
memperoleh data yang dibutuhkan dalam
bentuk keterangan ataupun
Metode Kuisioner
pernyataan dari pernyataan dari subyek
Metode kuisioner adalah daftar
yang telah ditentukan. Cara yang
pertanyaan yang ditulis yang berisi
257
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
pertanyaan-pertanyaan
interogratif
Rumus
yang digunakan adalah
(menyelidiki) atau deklaratif (meminta
korelasi product moment dari Pearson
pendapat) yang meminta tanggapan
sebagai berikut (Arikunto, 2015: 87:):
individu
dalam
bentuk
tertulis.
Individu-individu biasanya
mengisi
kuisioner
secara
pribadi,
tetapi
kelompok
dapat
ditanyai
untuk
menganggapi suatu kuisioner melalui diskusi dan polling (Winarso, 2008:
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang meliputi seluruh rombongan belajar (a, b, c, d, e) di SMPN 2
Validitas dan Reabilitas Validitas Uji validitas penelitian
ini
guna mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya tingkat
validitas instrumen tes yang dibuat untuk mengukur hasil belajar siswa. ujian
ini
dilakukan
pernyataan ΣY = Jumlah skor total ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y keputusan
tentang
ditentukan oleh perbandingan antara
validitas digunakan sebagai alat ukur
mengetahui
ΣX = Jumlah skor suatu butir
kevalidan suatu butir pernyataan valid
dilakukan untuk dua hal yaitu: uji
rangka
= Jumlah peserta uji coba
Pengambilan
Gondangwetan kabupaten Pasuruan.
Serta
rxy = Koefisien korelasi N
80).
dalam
Keterangan
untuk
harga rhitung dengan rtabel dimana untuk harga rtabel diperoleh dari daftar r kritis dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung> rtabel maka butir tersebut valid, dan jika rhitung ≤ rtabel
maka butir
tersebut tidak valid. Butir pernyataan yang tidak valid dikeluarkan dari angket.
digunakan untuk mengukur efektifitas
Hasil Uji Validitas Hasil Validitas Penerapan Metode Peta Konsep Menentukan r tabel Cara menghitung r tabel dapat
metode peta konsep yang digunakan
dilakukan
dalam proses pembelajaran.
Excell
mengetahui validitas angket penelitian yang dibuat. Dalam hal ini angket
dengan dimana
menggunakan dengan
jumlah 258
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
responden sebanyak 65 orang, dengan
Untuk mengetahui r hitung masing-
jumlah variabel X sebanyak 2 dan 1
masing item/ butir soal dapat di lihat
variabel Y dengan tingkat singnifikasi
pada hasil olahan komputer dengan
0,05. Rumus r tabel yang digunakan
SPSS versi 18.00. dalam hal in r
adalah
hitung adalah angka alpha terletak diakhir olahan komputer pada tabel di atas Mengambil keputusan Pengambilan
Keterangan
r = nilai r tabel
ditentukan oleh perbandingan antara
df = derajat bebas
mencari
memakai rumus
t
harga rhitung dengan rtabel dimana untuk excel
tabel
untuk dengan
mengggunakan rumus = TINV(tingkat Singnifikansi, maka
Jumklah
jika
tentang
kevalidan suatu butir pernyataan valid
t = nilai t tabel
Peneliti
keputusan
responden),
dimasukkan
=
TINV(0.05.65) hasil ttabel diperoleh 1.997. kemudian mencari rumus df
harga rtabel diperoleh dari daftar r kritis dengan taraf signifikan 5%. Jika rhitung> rtabel maka butir tersebut valid, dan jika rhitung ≤ rtabel
tersebut tidak valid. Butir pernyataan yang tidak valid dikeluarkan dari angket
dengan rumusnya
Dari hasil analisis ada 2 item
df = N-K
yang tidak valid yaitu item soal no 1
df = 65-3 = 62
dan no 22 hal ini peneliti mengabaikan
Berarti untuk t tabel = 1.997 df = 62
menggunakan
dengan
data
lainnya
karena setiap indikator terdapat 2 = dengan excel
=1.997/SQRT(62+1.997^2) maka nilai r tabel senilai 0.2458 Mencari r hitung (hasil)
dan menganggap data tersebut tidak berpengaruh
r= 1.997 √ 62+1.9972
maka butir
pernyataan. Reliabilitas Dengan menggunakan instrumen yang
valid
dan
reliabel
dalam
pengumpulan data, maka diharapkan
259
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel
merupakan
syarat
5) 0,00
hasil penelitian akan menjadi valid dan
r
<
termasuk sangat rendah
mutlak
untuk mendapatkan hasil penelitian
Hasil Uji Reabilitas
yang valid dan reliabel (Sugiono,
Hasil Uji Reabilitas Penerapan
2015: 172).
Metode Peta Konsep
Pengujian angket
reliabiltas
motivasi
instrumen
belajar
menggunakan rumus Alpha
IPS sebagai
berikut (Arikunto, 2013:239)
Selanjutnya dilanjutkan dengan uji reabilitas
dengan
menggunakan
komputerisasi dengan program SPSS versi 18 dan hasil uji reabilitas yang
i2 1 t2
k r= k 1
0,20
dilihat adalah nilai Cronbach’s Alpha 0.853 artinya kuesioner yang kita buat sudah reabel karena lebih besar dari
Keterangan: r
= Koefisien reliabilitas
nilai 0.60
K
= banyaknya butir
Hasil Uji Reabilitas Motivasi Belajar Hasil uji reabilitas yang dilihat
pertanyaan atau soal
t2
2 i
= Jumlah varians skor tiap butir
adalah nilai Cronbach’s Alpha 0.773 artinya kuesioner yang kita buat sudah
= Varian skor total
reabel karena lebih besar dari nilai
Selanjutnya harga r yang diperoleh diinterpretasikan
sebagai
0.60
berikut
(Arikunto, 2013; 319): 1) 0,80
1,00
r
termasuk sangat tinggi 2) 0,60
Dengan r
<
0,80
termasuk tinggi 3) 0,40
demikian
terdapat
3
variabel dalam penelitian ini, yaitu tentang pembelajaran dengan metode
r
<
0,60
termasuk cukup 4) 0,20
Variabel dan Pengukuran
peta konsep dan motivasi belajar sebagai
r
<
0,40
variabel
bebas
(variabel
predictor) serta hasil belajar IPS
termasuk rendah
260
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
sebagai
variabel
terikat(variabel
b. Prestasi,
meliputi: dorongan
kriterium).
untuk sukses, umpan balik, dan
Pembelajaran IPS dengan metode
unggul, c. Pengembangan diri, meliputi:
Peta Konsep Pembelajaran dengan peta konsep
peningkatan keterampilan dan
adalah perasaan dan pandangan siswa terhadap pembelajaran dengan peta konsep
dimana
mengikutinya.
mereka
Untuk
dorongan untuk maju, d. Kemandirian, meliputi: mandiri
telah
dalam belajar dan suka pada
mengukur
variabel ini digunakan indikator antara lain:
tantangan Jumlah pernyataan dalam angket penggunaan
Merencanakan,
Berkomunikasi,
metode
peta
konsep
tersebut sebanyak 18 butir sedangkan
Menjadi lebih kreatif, Menyelesaikan
jumlah
masalah,
perhatian,
motivasi sebanyak 22 butir yang
Menyusun dan menjelaskan pikiran-
diikuti 4 pilihan jawaban bertingkat
pikiran,
baik,
dengan mengacu pada skala Likert
Belajar lebih cepat dan efisien, Melatih
(angket persepsi tentang pembelajaran
gambar keseluruhan
dengan peta konsep secara lengkap
Motivasi belajar
terdapat
Memusatkan
Mengingat
dengan
pernyataan
pada
dalam
angket
lampiran).
Cara
Motivasi belajar adalah dorongan
penskorannya sebagai berikut:
internal dan eksternal pada siswa yang
Untuk pernyataan positif:
sedang belajar untuk mengadakan
1) Skor 5 (lima) untuk jawaban
perubahan tingkah laku (Uno, 2007: 23). Indikator motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Tanggung
jawab,
meliputi:
kerja keras, tanggung jawab, pencapaian
tujuan,
menyatu dengan tugas,
dan
atau pilihan sangat setuju (SS) 2) Skor 4 (empat) untuk jawaban atau pilihan setuju (S) 3) Skor 3 (tiga) untuk jawaban atau pilihan ragu-ragu (RG) 4) Skor 2 (dua) untuk jawaban atau pilihan tidak setuju (TS)
261
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
5) Skor 1 (satu) untuk jawaban
Yc = b0 +b1X1 + b2X2
atau pilihan sangat tidak setuju (STS)
Keterangan :
Untuk pernyataan negatif, berlaku
b0
= konstanta yang merupakan
sebaliknya
intersep antara garis X dan
Analisis Data
Y b1= koefisien peubah bebas antara X1
Analisis Deskripsi Dalam
Sarwono
(2011:
145)
Analisis deskriptif merupakan analisis yang
menggambarkan
utama
data
rata-rata.
kuantitatif ini distribusi
dalam
pengertian
Umumnya
analisis
menggunakan tabel
fekuensi
dengan
cara
mengelompokkan ke dalam kelaskelas dan mencatat beberapa poin-poin data
dan
b2= koefisien perubah bebas antara X2
karakteristik
kuantitatif, seperti frekuensi, persen dan
terhadap Y
penyajiannya
digunakan
terhadap Y Uji Persyaratan Analisis Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data, digunakan
uji
Lilliefors(Sudjana,
2005: 466) Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk melakukan
pengujian
terhadap
tabel.
kesamaan
(homogenitas)
bebrapa
Analisis Regresi Linier Berganda
bagian
sampel,
yakni
seragam
Regresi ganda (multiple regression)
tidaknya variansi sampel-sampel yang
adalah suatu perluasan dari teknik
diambil dari populasi yang sama.
regresi apabila terdapat lebih dari satu
Pengujian
variabel bebas untuk mengadakan
menjadi sangat penting apabila peneliti
prediksi
terhadap variabel
terikat.
bermaksud
melakukan
Regresi
berganda
analisis
untuk
penelitiannya
tentang
hubungan
adalah antara
satu
homogenitas
sampel
generalisasi serta
penelitianyang
data
dependent variable dengan dua atau
diambuil
dari
kelompok-kelompok
lebih independen variable. (Arikunto,
terpisah
yang
2013:344) Rumus sebagai berikut:
populasi.
berasal
penelitiannya
dari
satu
262
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
secara
Uji Multikolineritas Model regresi berganda yang baik
parsial.
signifikan
masing-masing
adalah model regresi yang variabel-
dapat
variabel
membandingkan
bebasnya
tidak
memiliki
“Besarnya
tingkat variabel
diketahui
dengan nilai
korelasi yang tinggi atau bebas dari
probabilitasbdengan taraf signifikansi
multikolinearitas.
adanya
(α) = 0,05” (mustofa, 1995). Apabila
multikolinearitas dipergunakan nilai
probabilitaas dengan taraf signifikansi
VIF (VarianInfalaction Factor), bila
lebih kecil dari 0,05 (sig<α), maka
nilai VIF dibawah 10 dan nilai
terdapat pengaruh yang signifikan
tolerance di atas 0,1 berarti data bebas
antara
multikolinearitas. Dapat pula dideteksi
independen
dengan melihat korelasi antara variabel
dependen.
bebas bila masih di bawah 0,8 maka
Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
disimpulkan
secara parsial (Uji t)
Deteksi
tidak
mengandung
masing-masing
variabel
terhadap
multikolineritas.
Rumusnya
Heteroskedastisitas
(Sudjana, 2005: 386)
variabel
adalah sebagai
berikut
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui
apakah
terjadi
:
penyimpangan model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu
ke
observasi
mengetahuinya
lain.
dilakukan
Untuk dengan
mengamati grafik scatter plot melalui SPSS.
Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui
Uji Hopotesis
apakah variabel independen secara
Uji T Uji parsial t digunakan untuk mengetahui variabe
tingkat independen
mempengaruhi
variabel
signifikansi
bersama-sama atau secara simultan mempengaruhi
variabel
dependen.
dalam
Untuk menguji hipotesis ini digunakan
dependen
uji statistik F pada derajat kepercayaan
263
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
5%. Apabila nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 (sig < α), berarti variabel independen secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap
Pengaruh penerapan metode peta konsep dan motivasi belajar siswa kelas VII terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS Temuan pertama, terdapat hubungan yang positif dan erat antara
variabel dependen. Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
penerapan
metode
peta
konsep,
motivasi belajar dan hasil belajar IPS
secara bersama-sama (Uji F)
menunjukkan hubungan dengan nilai
Rumus yang digunakan
koefisien korelasi rX1X2Y
=
0,291.
Koefisien korelasi in menandakan hubungan
keterangan F
erat
dan
yang diberikan peta konsep, motivasi
Jkreg = jumlah kuadrat regresi
belajar
JKres = jumlah variabel residu k
= jumlah variabel prediktor
n
= jumlah responden
l
= angka konstan (Sudjana,
secara
berhubungan belajar.
bersama-sama
positif
dengan
hasil
Penggunaan
metode
peta
konsep dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
2005: 355). Pembahasan/
interpretasi
Hasil
Dengan peta konsep diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan
Penelitian Hasil penelitian yang merupakan
bahwa
yang
signifikan. Besar kecilnya sumbangan
= harga F garis regresi
pengujian
positif
hipotesis ketiga
menunjukkan
hipotesis
dalam
penelitian ini dapat diterima baik secara sendiri- sendiri maupun secara bersama-sam.
Asumsi-asumsi
yang
mendasari pengkajian teori ternyata didukung oleh data empiris yang diperoleh dari responden.
meningkatkan kreativitas siswa serta dapat
dipergunakan
dalam
pembelajaran/ diterapkan pada semua mata pelajaran agar siswa mudah dalam belajar. Pengaruh penerapan metode peta konsep terhadap hasil belajar Temuan kedua, terdapat hubungan yang positif dan erat antara penerapan metode peta konsep dan hasil belajar
264
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
IPS menunjukkan hubungan dengan nilai koefisien korelasi rX1Y
Kita selama ini hanya tahu bahwa
0,853.
untuk meningkatkan motivasi belajar
Koefisien korelasi in menandakan
anak hanya dengan cara meningkatkan
hubungan
dan
motivasi pada diri peserta didik saja,
signifikan. Besar kecilnya sumbangan
tapi sebenarnya motivasi dari guru
yang diberikan peta konsep, motivasi
juga diperlukan agar peserta didik kita
belajar
bersama-sama
lebih berhasil.
dengan
belajar juga penting diketahui oleh
posotif
yang
secara
berhubungan
positif
=
erat
hasil
belajar.
Untuk itu motivasi
seorang guru.
Penggunaan metode peta konsep dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode yang diterapkan dalam pembelajaran
hendaknya
jangan
monoton itu saja, hendaknya digantiganti biar siswa tidak bosan.
hasil belajar
pembahasan
dapat
ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
dan motivasi belajar siswa berpengaruh secara signifikan
Temuan kedua, terdapat hubungan yang positif dan erat antara penerapan metode peta konsep dan hasil belajar IPS menunjukkan hubungan dengan nilai koefisien korelasi rX2Y
0,773
=
Koefisien korelasi ini menandakan positif
yang
erat
dan
signifikan. Besar kecilnya sumbangan yang diberikan motivasi belajar secara bersama-sama
berhubungan
dengan
belajar.
hasil
Berdasarkan hasil analisis dan
1. Penerapan metode peta konsep
Pengaruh motivasi belajar terhadap
hubungan
KESIMPULAN
dengan hasil belajar IPS. 2. Pembelajaran menggunakan konsep
IPS metode
dengan peta
berpengaruh
secara
terhadap
hasil
signifikan belajar siswa.
3. Motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS.
positif
Penggunaan
motivasi belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
265
JPPI Volume 11 No 2 (2017) 253-266
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :Rineka Cipta. -------. (2015). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Artini, Ni Putu Sri. (2014). Pengaruh Strategi Pemvelajaran Peta Konsep Berbantuan Media Gambar
Terhadap Hasil belajar IPA Siswa Kelas V di Desa Panji Tahun Pelajaran 2013/2014. Ausubel, DP. Novak. 1989. Educational Psychology, A Cognitive View. Hilt, Reinerhat and Winston, New York
266