PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
Nama NPM Program Studi Pembimbing
: Annisa Rizqi Herzani : 20212978 : Akuntansi : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Good Corporate Governance penting bagi sebuah perusahaan.
Manajer dituntut untuk memberikan performa yang terbaik. Harga pasar saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh laba.
Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh proporsi komisaris independen terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? Bagaimana pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ? Bagaimana pengaruh keberadaan komite audit terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) ?
Tujuan Penelitian Untuk menguji pengaruh proporsi komisaris independen terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk menguji pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk menguji pengaruh keberadaan komite audit terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Batasan Masalah Penelitian ini membatasi masalah hanya untuk mengatahui pengaruh Good Corporate Governance (Proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, dan komite audit) terhadap manajemen laba. Dengan memperhatikan laporan keuangan tahunan periode 2010-2014 atas perusahaan manufaktur dengan sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PENGEMBANGAN HIPOTESIS H1 = Proporsi komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba. H2 = Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba.
H3 = Keberadaan komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba. H4 = Proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba.
METODE PENELITIAN Prosedur Pengumpulan Data Kriteria Penentuan Sampel No. 1.
Keterangan Perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014
Jumlah Perusahaan 12
Pengurangan Sampel 2.
Peusahaan yang laporan tahunannya tidak terdapat di BEI selama tahun 2010-2014
1
3.
Perusahaan yang laporan keuangannya tidak menggunakan satuan rupiah (Rp)
3
Perusahaan yang terpilih sebagai sampel Sumber: Data sekunder diolah
8
Identifikasi Variabel Variabel Bebas (Independent Variable) 1. Proporsi Komisaris Independen 2. Ukuran Dewan Komisaris 3. Keberadaan Komite Audit
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Teknik Analisis Analisis Statistik Deskriptif Pengujian Asumsi Klasik 1. 2. 3. 4.
Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas
Analisis Regresi Linear Berganda Pengujian Hipotesis 1. Uji Regresi Parsial (Uji t) 2. Uji Regresi Simultan (Uji F)
Uji Koefisien Determinasi (R2)
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji Heterokedasitas
Uji Multikolinearitas
Uji Autokorelasi
Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian Hipotesis
Uji t
Uji F
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Rangkuman
PENUTUP Kesimpulan Proporsi komisaris independen tidak berpengaruh tehadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur sub sektor automotif dan komponen periode tahun 2010-2014. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur sub sektor automotif dan komponen periode 2010-2014. Keberadaan komite audit tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur sub sektor automotif dan komponen periode 2010-2014.
Saran Untuk penelitian selanjutnya agar menambah periode penelitian Untuk penelitian selanjutnya menambah variabel independen lainnya yang dapat menjadi tolak ukur penerapan Good Corporate Governance. Bagi perusahaan diharapkan dapat menerapkan Good Corporate Governance di dalam perusahaannya dan bagi perusahaan yang sudah menerapkan Good Corporate Governance diharapkan penerapan tersebut sesuai dengan tujuan dikeluarkannya Good Corporate Governance