1
Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Memin Day1, Irina Popoi2, Hj. Fitri Hadi Yulia Akib,3
Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Adapun jumlah penarikan sampel yaitu 42 orang siswa. Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan angket. Sedangkan pada teknik analisis data, peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif dengan pengujian normalitas data yakni variabel X dan variabel Y. Untuk pengujian hipotesis, peneliti menggunakan pengujian regresi linier sederhana, selanjutnya digunakan uji t. Dari hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan baik variabel X maupun variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk pengujian hipotesis diperoleh persamaan regresi yaitu Ŷ = 18.039 + 0.667X. Persamaan ini mengandung arti bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 18.039 unit pada variabel motivasi belajar (X) maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata–rata sebesar 0.667 unit variabel prestasi belajar siswa (Y).
Kata kunci: Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Siswa
1
Memin Day. Mahasiswa. jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2
Dra Irina Popoi S.Pd., M.Pd. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Hj. Fitri Hadi Yulia Akib, SE., ME. Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
2
Pendidikan merupakan suatu sistem pencerdasan anak bangsa melalui proses belajar dan mengajar. Dewasa ini kegiatan pendidikan di indonesia mengalami berbagai problematika baik dari dalam bagian tubuh pendidikan itu sendiri maupun dari lingkungan luar yang menunjang ataupun mempengaruhi pendidikan. Sardiman (2012:75) Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Prestasi belajar siswa merupakan output dari proses belajar, dengan demikian
faktor-faktor
yang mempengaruhi
proses
belajar
juga
langsung
mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal dengan hasil yang baik, maka harus benar-benar memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Wlodkowsky (dalam Sugihartono dkk, 2007) Motivasi adalah suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan. Adapun ciri-ciri siswa yang termotivasi belajar untuk berprestasi dapat dikenali melalui proses belajar mengajar sebagaimana dikemukakan Brown (dalam Ali Imron 2005) sebagai berikut: 1.
Tertarik kepada guru
2.
Tertarik kepada mata pelajaran yang diajarkan
3.
Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru
4.
Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas
5.
Ingin identitasnya diakui oleh orang lain
6.
Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam control diri
7.
Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali 3
8.
Selalu terkontrol oleh lingkungannya Jadi motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendorong terjadinya
proses belajar. Sehingga motivasi
merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar dalam hal ini adalah hasil belajar. Dengan adanya motivasi baik dari dalam diri maupun luar diri siswa akan ada dorongan untuk siswa belajar. Dengan giat belajar maka para siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik sehingga prestasi belajar mereka juga akan meningkat. Fenomena yang ada di SMP Negeri 1 Bulawa Kab. Bone Bolango, berdasarkan hasil observasi penulis, prestasi belajar siswa kelas dua di mata pelajaran IPS Terpadu sangat memprihatinkan. Hal ini diduga disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar. Siswa kehilangan gairah atau minat untuk belajar, motivasi siswa ke sekolah bukan untuk belajar melainkan untuk bermain, penyebab utamanya adalah faktor psikologis siswa yang menginjak masa remaja berkecimpung dengan masa pubertas, dan lagi keadaan guru yang kurang memperhatikan minat belajar siswa dan para orang tua yang jarang memperhatikan anak-anaknya, sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa. Untuk itu perlu adanya perhatian lebih dari orang tua di rumah dan guru di sekolah, untuk menumbukan motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ektrinsik. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa di kelas 8 tahun ajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Bulawa.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan menurut Witherington (2003:155) Prestasi adalah hasil yang dicapai individu melalui usaha yang dialami secara langsung dan merupakan aktivitas kecakapan dalam situasi tertentu. 4
Untuk mengungkap hasil belajar atau prestasi belajar pada ketiga ranah (afektif,kognitif dan psikomotor) diperlukan patokan-patokan atau indikator-indikator sebagai penunjuk bahwa seseorang telah berhasil meraih prestasi pada tingkat tertentu, karena pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenai indikatorindikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang perlu untuk menggunakan alat dan kiat evaluasi. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya (Slameto 2002:53). Motivasi belajar dapat timbul karena diakibatkan oleh faktor intrinsik yang berupa hasrat, keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan citacita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Namun harus diingat kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat (Herminarto dan Uno 2004:23). Hamzah B. Uno (2013:1) mengatakan motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertikah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
5
Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Atau dengan kata lain, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental terhadap perorangan atau orang-orang sebagai anggota masyarakat. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi orang atau oarang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan terlebih dahulu. Sardiman (2012:102) bahwa motivasi belajar yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tekun dalam menghadapi tugas. 2. Ulet menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh. 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah belajar (minat untuk sukses). 4. Lebih senang belajar mandiri dan tidak tergantung pada orang lain. 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulangulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7.
Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Sardiman (2012:84) bahwa motivasi selain berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi juga berfungsi sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
6
b.
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
METODE PENELITIAN Peneliti menetapkan objek penelitian pada siswa kelas XIII di SMP Negeri 1 Bulawa, Kec. Bulawa, Kab. Bone Bolango Provinsi Gorontalo dan penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan mulai bulan Maret sampai dengan Mei 2014 yang meliputi beberapa tahap kegiatan penelitian dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. Penelitian ini termasuk penelitian survey dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain korelaminal, karena mengalami pengaruh variabel motivasi belajar (x) terhadap prestasi belajar siswa (y) yang artinya penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa dan kejadian pada saat sekarang serta mengungkapkan data yang telah berlangsung tanpa memanipulasi variabel lainnya yang tanpa mempengaruhi variabel terikat. Desain penelitian adalah sebagai berikut: Variabel X
Variabel Y
Variebel X = Motivasi belajar Variabel Y = prestasi belajar siswa
7
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan studi penelitian kuantitatif regresi linier sederhana yang melihat pengaruh antara satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti memiliki pengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah motivasi belajar (variabel X) dan variabel terikat adalah prestasi belajar siswa (variabel Y) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian yang telah dicantumkan sebelumnya yaitu peneliti ingin mengukur besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bonebolango, maka diperoleh pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel Motivasi Belajar dan varibel Prestasi Belajar Siswa. Dari hasil perolahan tersebut, penelitian diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas item soal atau instrument kedua variabel yang dimaksudkan untuk menguji ketepatan alat ukur yang akan digunakan untuk penelitian ini. Selanjutnya diadakan pengujian asumsi klasik diantaranya pengujian normalitas data dan heterokedasitas. Pengujian Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal sedangkan pengujian heteroskedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan atau observasi. Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedatisitas dalam model, atau dengan perkataan lain tidak terjadi heteroskedatisitas. Selanjutnya pengujian hipotesis dengan pengujian regresi linier sederhana yang dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel – variabel dalam penelitian. Dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Ŷ = 18.039 + 0.667X. Persamaan ini mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 18.039 unit pada variabel motivasi
8
belajar (X) maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata – rata sebesar 0.667 unit variabel Prestasi Belajar Siswa (Y). Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, dilihat dari nilai sig. sebesar 0,000<0,05 menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi Belajar (X) terhadap variabel Prestasi Belajar siswa (Y) yang berarti bahwa Motivasi Belajar Berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bonebolango. Untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa dapat diperoleh dari R-Square sebesar 0.462. Nilai ini berarti bahwa sebesar 46,2% variabilitas mengenai prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bonebolango dapat diterangkan oleh Motivasi Belajar, sedangkan sisanya sebesar 53,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini misalnya kompetensi pedagogik guru, sarana dan prasana dan lain sebagainya. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada kelas VIII SMP Negeri 1 Bulawa Kabupaten Bonebolango, diterima dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN Motivasi belajar berpengaruh positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil perhitungan persamaan regresi Ŷ = 18.039 + 0.667X. Persamaan ini mengandung arti bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 18,039 unit pada variabel motivasi belajar (X) maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) rata – rata sebesar 0.667 unit variabel prestasi belajar siswa (Y). Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian di atas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran dalam penelitian ini sebagai berikut: Guru diharapkan mampu mengarahkan psikologis siswa yang menginjak masa puberitas dengan cara lebih memperhatikan keadaan siswa dan melakukan pendekatan yang baik sehingga 9
akan tercipta komunikasi yang baik antara guru dengan siswa, fasilitas adalah suatu sarana yang dapat menunjang proses belajar mengajar di sekolah, selain itu fasilitas juga merupakan salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu fasilitas yang ada di sekolah agar lebih ditingkatkan lagi, peran guru dalam kelas sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, guru yang mampu menciptakan kegiatan belajar yang kondusif dan menarik tentunya motivasi belajar siswa akan tinggi sehingga prestasi belajar akan tinggi pula, bagi orang tua tentunya sangat berperan penting dalam membangun motivasi anak, lingkungan keluarga yang kondusif dan komunikasi yang baik dalam keluarga tentunya akan meningkatkan motivasi belajar dalam diri anak yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar yang tinggi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron (2005). Belajar dan Pembelajaran. http/ /www. /Motivasi Belajar com/article/htm/ diakses pada tanggal 19 Februari 2014. A.M, Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Dan Praktek). Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati, dan Mudjono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. Dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hamzah, Yunus. 2005. Modul Dasar-Dasar Statistika. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Sarjono Haryadi. 2011. SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi dan Riset. Jakarta : Salemba Empat. Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sofyan, Herminarto Dan Hamzah B. Uno. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya Dalam Penelitian. Gorontalo: Nurul Jannah. Sugiono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Uno, Hamzah. Dan Najamuddin Petta. 2008. Pengantar Kependidikan. Gorontalo: Nurul Jannah. Witherington, Cart. 2003. Psikologi Pendidik Terjemahan Purwanto. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
11
12