PENGARUH KUALITAS KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DPRD KOTA SOLOK
JURNAL
Oleh :
MEYNALTI HANDHAYANI NPM. 1010005530184
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMAN SISWA PADANG TAHUN 2015 1
ABSTRAK PENGARUH KUALITAS KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DPRD KOTA SOLOK PEMBIMBING : Pembimbing I
Pembimbing II
Gus Andri, SE.MM dan Lenny Hasan, SE.MM Peningkatan kualitas kerja pegawai menjadi sangat penting dan perlu dilakukan secara baik agar memberikan kontribusi yang maksimal dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai. Berdasarkan pengamatan penulis permasalahan yang terjadi pada Sekretariat DPRD Kota Solok adalah adanya kebijakan dan peraturan yang diterapkan dimana tidak semua pegawai menerapkan aturan dan menerima kebijakan pimpinan tersebut, kurangnya komitmen pegawai dimana masih terdapat pegawai yang kurang disiplin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kualitas Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini diidentifikasi variabelnya menjadi dua yaitu variabel independen kualitas kerja dan komitmen organisasi (X) dan variabel dependen kinerja pegawai (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok sebanyak 45 orang, sampel sebanyak 45 orang. Metode pengambilan sampel yaitu total sampling. Adapun hasil penelitian menggunakan analisa regresi berganda yaitu Y= 9,306 + 0,147 X1+1,226 X2 + e, sedangkan untuk uji t kriteria pengambilan keputusan X1 adalah sebesar 0,147 atau sebesar 14,7% kriteri pengambilan keputusan X2 adalah 1,226 atau sebesar 12,26%. Untuk uji f kriteri pengambilan keputusannya adalah f hitung = 39,756 > f table = 3,22 maka Ho ditolak. Dengan arti kata bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara kualitas kerja (X1) dengan komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja pegawai (Y). Untuk koefisien determinasi (R2) menghasilkan kontribusi variabel kualitas kerja (X1), komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 0,638 atau 63,8 % dan sebesar 36,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak temasuk dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan kepada pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok untuk meningkatkan kualitas kerja agar pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok lebih berkomitmen dalam bekerja sehingga menghasilkan kinerja terbaik bagi instansinya. Kata kunci : Kualitas Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai.
2
Latar Belakang Masalah Pegawai merupakan aset pemerintah yang sangat berharga dan harus dikelola dengan baik oleh pemerintah supaya dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Kualitas kerja pegawai merupakan hal yang menjadi perhatian utama pemerintah, karena pegawai yang bekerja kurang dihargai dan tidak nyaman, tidak bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki, maka secara otomatis pegawai tidak fokus dan berkonsentrasi terhadap pekerjaannya. Kualitas kerja merupakan salah satu bentuk filsafat yang diterapkan dalam mengelola organisasi pada umumnya dan sumber daya manusia pada khususnya. Pada Sekretariat DPRD Kota Solok kualitas kerja dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada bawahan. Adanya hubungan yang baik antar sesama pegawai menghasilkan kualitas kerja yang bagus. Pegawai yang memiliki kualitas kerja yang baik biasanya mempunyai catatan kehadiran, perputaran kerja dan prestasi kerja yang baik dibandingkan dengan pegawai yang tidak memiliki kualitas kerja. Kualitas kerja memiliki arti yang sangat penting untuk memberikan situasi yang kondusif dilingkungan pemerintah. Kualitas kerja merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian organisasi (Lewis dkk, 2001). Masalah kualitas kerja dan komitmen organisasi harus menjadi perhatian dalam meningkatkan kinerja pegawai untuk mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Peningkatan kinerja pegawai dimaksud untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan pegawai. Banyak cara yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan pegawai, baik melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan secara berkesinambungan kepada pegawai, adanya suatu pengakuan yang dapat meningkatkan semangat dan motivasi kerja pegawai serta adanya perbaikan kesejahteraan untuk para pegawai. Agar kinerja pegawai dapat ditingkatkan maka perlu diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja tersebut sehingga diharapkan faktor mana yang sangat dominan pengaruhnya dan faktor yang mana sebagai pelengkap. Dengan memperhatikan pemenuhan faktor dominan tersebut diharapkan dapat dipakai acuan dalam pengambilan keputusan untuk memotivasi pegawai guna mencapai kualitas kerja yang diharapkan.
3
Sekretariat
DPRD
Kota
Solok
merupakan
penyelenggara
administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan bertugas menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sekretaris DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah. Salah satu Bagian dalam Sekretariat DPRD Kota Solok adalah Bagian Umum yang berperan dalam mengurus sarana dan prasarana kepegawaian, mengatur tata tertib penggunaan fasilitas dan aset pemerintah daerah, menyelesaikan dan mengevaluasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan aspek hukum yang berkaitan dengan pengelolaan aset pemerintah daerah. Seluruh peranan yang dilakukan oleh Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Solok diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan utama Sekretariat DPRD Kota Solok. Untuk meningkatkan kinerja, Bagian Umum perlu memperhatikan kualitas kerja, komitmen organisasi dan kinerja pegawai, dimana terlihat bahwa komitmen organisasi pada Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Solok adalah suasana kerja pegawai yang kurang kondusif. Namun tingkat efektifitas komunikasi yang terjadi antar pimpinan dan pegawai belum optimal yang berdampak kesalahpahaman dalam pekerjaan dan kurangnya partisipasi seorang pemimpin yang membawahi pegawai-pegawainya dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada pegawai. Adanya kebijakan dan peraturan yang diterapkan, dimana tidak semua pegawai menerapkan aturan dan menerima kebijakan pimpinan tersebut. Kurangnya komitmen pegawai terjadi dimana masih terdapat pegawai yang kurang disiplin, pegawai yang merasa terlalu nyaman berada di posisinya dan tidak merasa adanya alternatif pekerjaan lain, sehingga menimbulkan kurangnya rasa ingin memberikan kontribusi yang lebih terhadap pemerintah daerah. Secara keseluruhan kinerja pegawai mempunyai pengaruh
terhadap kualitas kerja dan komitmen organisasi pada Bagian Umum Sekretariat DPRD Kota Solok. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas penelitian ini lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang diberi judul: ”Pengaruh Kualitas Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok”. 4
Tujuan Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh kualitas kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok.
Kualitas Kerja Menurut Marcana (2000 : 21) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kualitas kerja adalah wujud perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan efisien. Ada 5 kualitas kerja yang harus dimiliki pegawai masa kini yaitu : 1. Unik dan original Unik tidak pada umumnya dan apa adanya merupakan salah satu kualitas yang harus dimiliki para pegawai massa kini. Pasalnya, orang dengan karakter seperti itu selalu mampu menyelesaikan pekerjaannya dan berurusan dengan banyak karakter. 2. Siap menghadapi berbagai resiko kerja Dalam bekerja seorang pegawai harus siap menghadapi kondisi dan resiko seberat apapun di kantor. Dengan begitu semua urusan kantor dapat dipastikan lancer dan berjalan mulus. Tetapi jika pegawai tersebut banyak mengeluh dan tidak siap menghadapi tugas-tugasnya, dia hanya akan membuat banyak pekerjaan tertunda. 3. Memiliki keterampilan khusus Pegawai tanpa keterampilan tidak akan banyak berguna dalam pekerjaan. Memiliki keahlian bekerja merupakan hal yang positif. Akan lebih baik lagi jika pegawai di kantor memiliki kemampuan khusus yang membuatnya layak direkrut. Selain itu, keahlian khusus biasanya dapat berperan positif pada kinerja perusahaan. 4. Selalu mau belajar Saat ini pemerintah sebaiknya tidak merekrut para pegawai yang tidak punya keinginan kuat untuk belajar. Terimalah para pelamar kerja yang haus akan ilmu
5
baru dan selalu ingin tahu. Kehausan akan ilmu pengetahuan dapat mendorong pegawai untuk terus meningkatkan kinerjanya dari hari ke hari. 5.
Antusias bekerja Didunia karir, antusiasme dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Saat pegawai bekerja dengan sepenuh hati, dia akan lebih efisien dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
Komitmen Organisasi Menurut Robbins (2003:94) komitmen organisasi yaitu : 1. Suatu keadaan sejauh mana seorang pegawai melihat suatu organisasi tertentu dengan tujuan tertentu, serta memelihara keanggotannnya dalam organisasi itu. 2. Sebuah kemampuan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi. 3. Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi. Ada beberapa hal yang mendasari komitmen menurut Robbins (2003) yaitu : a. Sebagai suatu keyakinan yang menjadi pengikat seseorang dengan suatu yang lainnya. b. Merupakan proses identifikasi yang kuat. c. Merupakan keterikatan antara individu dengan suatu institusi.
Menurut Sulistyawati (2008:44) komitmen terhadap organisasi dipengaruhi oleh : 1. Usia dan masa kerja Makin lama seseorang bekerja dalam suatu organisasi makin memberi peluang untuk menerima tugas yang lebih menantang, otonomi yang lebih besar, imbalan yang lebih tinggi dan peluang mendapatkan promosi yang lebih tinggi.
6
2. Tingkat pendidikan Makin tinggi pendidikan, makin tinggi pula harapan individu yang mungkin tidak dapat diakomodir oleh organisasi sehingga komitmennya makin rendah. 3. Jenis kelamin Wanita pada umumnya mendapatkan tantangan yang lebih tinggi dalam pencapaian karirnya sehingga komitmennya lebih tinggi.
Mowday, Porter dan Steers dalam Ujianto dan Alwi (2005:95) mengemukakan komitmen organisasi terbangun bila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi dan profesi antara lain : 1. Identification yaitu pemahaman atau penghayatan dari tujuan organisasi. 2. Involment yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa pekerjaannya adalah menyenangkan. 3. Loyality yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempat bekerja dan tempat tinggal.
Kinerja Karyawan Kinerja karyawan menurut Robert L. Mathis dan Jhon H. Jackson (2006:378) adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai yang meliputi kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran dan kemampuan bekerja sama. Bernardin dan Russel dalam Wahab (2012 : 40) dalam mengukur kinerja pegawai dipergunakan sebuah daftar pertanyaan yang berisikan beberapa dimensi kriteria tentang hasil kerja. Ada enam dimensi dalam menilai kinerja pegawai, yaitu : 1. Kualitas Merupakan hasil kerja keras dari para pegawai yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak pemerintah sebelumnya. Jika hasil yang dicapai oleh pegawai
7
tersebut dianggap baik oleh pihak pemerintah atau sesuai dengan tujuannya. Ini berarti merupakan suatu tingkatan yang menunjukkan proses pekerjaan atau hasil yang dicapai atas suatu pekerjaan mendekati adanya kesempurnaan. 2. Kuantitas Merupakan hasil kerja keras pegawai yang bisa mencapai skala maksimal yang telah ditentukan oleh pihak pemerintah. Dengan hasil yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut maka kinerja para pegawai sudah baik. 3. Ketepatan waktu Pegawai dapat bekerja sesuai standar waktu kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan bekerja yang sesuai dengan standar waktu yang telah ditentukan maka kinerja dari pegawai tersebut sudah baik. 4. Keefektifan biaya Merupakan penggunaan sumber daya dari pegawai yang digunakan secara optimal dan efisien. Dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif maka akan bisa mempengaruhi
keefektifan
biaya
yang
dikeluarkan
oleh
pihak
pemerintah
menghasilkan keuntungan yang maksimum. 5. Perlu pengawasan Merupakan kemampuan pegawai dalam bekerja dengan baik, dengan atau tanpa ada pengawasan dari pihak instansi. Dengan need for supervision yang merupakan tingkatan dari seorang pegawai dapat melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa harus meminta bimbingan atau campur tangan penyelia maka akan dapat meningkatkan kinerja dari pegawai itu sendiri. 6. Hubungan rekan sekerja Dengan adanya pegawai yang mempunyai rasa harga diri yang tinggi terhadap pekerjaannya maka pegawai berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik dalam pekerjaan tersebut.
8
Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka pemikiran dalam penelitian ini meliputi variabel kualitas kerja (X1), komitmen organisasi (X2), dan kinerja karyawan (Y) sebagai berikut : H1
Kualitas Kerja (X1) H3
Kinerja Karyawan (Y)
Komitmen Organisasi
H2
(X2) Berdasarkan rumusan judul penelitian ini, dapat diidentifikasi beberapa variable yaitu : 1. Variabel bebas (independent) atau variable X adalah kualitas kerja(X1) dan komitmen organisasi (X2). 2. Variabel terikat (dependent) atau variable Y adalah kinerja pegawai.
Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok sebanyak 45 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 30 orang dan Pegawai Kontrak sebanyak 15 orang. Pemilihan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara Total Sampling dimana teknik pengambilan sampel sama dengan populasi (Sugiyono, 2007). Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007) jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Dimana sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Sekretariat DPRD Kota Solok yang berjumlah 45 orang.
9
Analisa Regresi Linear Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) X1
Standardized Coefficients
Std. Error 9.306
5.858
.147
.294 .391
X2 1.226 a. Dependent Variable: Y Sumber : Pengolahan data primer 2015
Beta
t
Sig.
1.589
.120
.112
.499
.620
.705
3.139
.003
Berdasarkan tabel diatas didapat hasil pengolahan data menggunakan SPSS Versi 17 maka diperoleh persamaan regresi berganda adalah : Y= a + b1X1 + b2X2 + e Y= 9,306 + 0,147 X1+1,226 X2 + e Persamaan berikut dapat dijelaskan sebagai berikut : X1 adalah kualitas kerja, X2 adalah komitmen organisasi, dan Y adalah kinerja pegawai, maka artinya adalah sebagai berikut: 1. Perumusan hipotesis untuk pengambilan keputusan dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung sebesar 0,499. Dengan derajat kebebasan df = n-k maka df = 45-2 = 43. Dengan demikian kriteri pengambilan keputusannya adalah t
hitung
= 0,499 <
t tabel = 1,681 maka Ho diterima, dengan arti kata bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y). 2. Perumusan hipotesis untuk pengambilan keputusan dapat dijelaskan bahwa nilai thitung sebesar 3,139. Dengan derajat kebebasan df = n-k maka df = 45-2 = 43. Dengan demikian kriteri pengambilan keputusannya adalah thitung = 3,139 > ttabel = 2,017 maka Ha diterima, terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja pegawai (Y).
10
ANOVAb Sum of Squares
Model 1
df
Mean Square
Regression
584.500
2
292.250
Residual
308.745
42
7.351
Total 893.244 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
44
F 39.756
Sig. .000a
Sumber: Data diolah, tahun 2015
Dari tabel diatas terlihat bahwa Nilai Fhitung = 39,756. Dengan derajat kebebasan df = n-k-1 maka df = 45-2-1 = 42. Dengan demikian kriteri pengambilan keputusannya adalah f
hitung
= 39,756 > f
table
= 3,22 maka Ho ditolak. Dengan arti
kata bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara kualitas kerja (X1) dengan komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja pegawai (Y).
Model Summary Adjusted R R Square Square
Model
R
1
.809a
.654
.638
Std. Error of the Estimate 2.711
a. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber: Data diolah, tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa R adalah 0,809 dan nilai koefesien determinasi atau R square 0,638 yang berarti bahwa konstribusi Variabel kualitas kerja (X1), komitmen organisasi (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) adalah sebesar 0,638 atau 63,8 % dan sebesar 36,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak temasuk dalam penelitian ini.
11
Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Kualitas Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat DPRD Kota Solok. Desain kualitas kerja yang indikatornya dilihat dari segi pendidikan, peralatan dan perlengkapan kerja, keterampilan dalam penerapan teknologi dan lingkungan kerja yang nyaman tidak terdapat pengaruh yang signifikan mempengaruhi kualitas kerja pada kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok. Hal ini dibuktikan dengan nilai pengaruhnya pada thitung = 0,499 < ttabel = 1,681 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05 dengan bentuk pengaruhnya adalah positif karena nilai koefisien regresi kualitas kerja bernilai positif yaitu 0,147 atau sama dengan 14,7%. Hasil penelitian pengaruh kualitas kerja terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok ini berarti semakin meningkatnya kualitas kerja akan mengakibatkan semakin meningkatnya kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok dan sebaliknya jika kualitas kerja mengalami penurunan maka kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok akan mengalami penurunan. Sehingga dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok, maka usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas kerja harus dilakukan. 2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat DPRD Kota Solok. Secara simultan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok karena t
hitung
3,139 > t
tabel
1,681 dan nilai
signifikansi 0,000 < level of significant 0,05 dengan bentuk pengaruhnya adalah positif karena nilai koefisien regresi komitmen organisasi bernilai positif yaitu 1,226 atau sama dengan 12,26%. Hasil penelitian pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok ini berarti semakin meningkatnya komitmen organisasi akan mengakibatkan semakin meningkatnya kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok
dan sebaliknya jika komitmen
organisasi mengalami penurunan maka kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota
12
Solok akan mengalami penurunan. Sehingga dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok, maka usaha-usaha untuk meningkatkan komitmen organisasi harus dilakukan. 3. Pengaruh Kualitas Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat DPRD Kota Solok. Kualitas kerja dan komitmen organisasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok karena F tabel
hitung
39,756 > F
3,22 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Besarnya pengaruh
kualitas kerja dan komitmen organisasi secara bersamaan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok adalah 63,8 % dan sebesar 36,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak temasuk dalam penelitian ini.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data mengenai pengaruh kualitas kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai sekretariat DPRD Kota Solok adalah: 1. Variabel kualitas kerja tidak signifikan mempengaruhi kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok dikarenakan thitung = 0,499 < ttabel = 1,681 dan nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05 dengan bentuk pengaruhnya adalah positif karena nilai koefisien regresi kualitas kerja bernilai positif yaitu 0,147 atau sama dengan 14,7% artinya setiap peningkatan peningkatan kualitas kerja sebesar 1 (satu) satuan maka kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok adalah 0,147 atau 14,7%. 2. Variabel komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok dikarenakan t
hitung
3,139 > t
tabel
1,681 dan nilai
signifikansi 0,000 < level of significant 0,05 dengan bentuk pengaruhnya adalah positif karena nilai koefisien regresi komitmen organisasi bernilai positif yaitu 1,226 atau sama dengan 12,26% artinya setiap peningkatan komitmen organisasi
13
sebesar 1 (satu) satuan maka kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok adalah 1,226 atau 12,26%. 3. Variabel kualitas kerja dan komitmen organisasi secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok dikarenakan hasil uji F yang dilakukan menghasilkan nilai F
hitung
39,756 > F
tabel
3,22 dan
nilai signifikansi 0,000 < level of significant 0,05. Besarnya pengaruh kualitas kerja dan komitmen organisasi secara bersamaan terhadap keputusan kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok adalah 63,8 % dan sebesar 36,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak temasuk dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas kerja dan komitmen organisasi maka semakin tinggi pula tingkat kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok.
SARAN Saran-saran yang dapat dikemukakan untuk meningkatkan kinerja pegawai Sekretariat DPRD Kota Solok yaitu: 1. Disarankan kepada Sekretariat DPRD Kota Solok agar selalu meningkatkan pemberian
pelatihan,
memberikan
kesemptan
yang
lebih
luas
untuk
mengembangkan diri pada pegawainya agar pegawai lebih meningkatkan kualitas kerja dan menghasilkan kinerja yang baik. 2. Untuk penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam tentang kualitas keja dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai agar diperoleh gambaran yang lebih lengkap lagi sehingga diharapkan hasil penelitian yang akan datang lebih sempurna dari penelitian ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan enerbit Universitas Diponegoro Gomes, Faustino, Cardoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset. Yogyakarta J. Payaman, Simanjuntak. 2000. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara Kasih, Seruan. 2012. Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Binjai. Dalam www.google.com diakses tanggal 15 Mei 2014 Kreitner, Robert. 2005. Organisasi Behavior. Terjemahan Erly Swandy, Jakarta : Salemba Empat Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Yogyakarta : Penerbit Andi Mathis, Robert. L dan Jackson. John H. 2004. Manajemen Sumber daya Manusia. Edisi ketiga, Jakarta : Salemba Empat Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2003, Human Resource Management, International Edition, The McGraw-hill Companies, Inc. New York Pengabean. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : PT. Ghalia Priyatno,Dwi.2012. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakon Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta Riorini, Sri Vandayuli. 2004. Quality Performance Dan Komitmen Organisasi. Jurnal Media Riset Bisnis Dan Manajemen, Volume 4, Nomor 3. Ristanian, Estuning. 2010. Komitmen Organisasi Ditinjau Dari Kepuasan Kerja Dan Kualitas Hubungan Atasan-Bawahan (Q-LMX). Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang. Dalam www.google.com diakses tanggal 15 Mei 2014
15
Rivai, Vaithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rivai, Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Robbins. 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 1.2. Jakarta : Prerhallindo Robert, Jhon. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Salemba Empat Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung ________.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sulistyawati, Dyah. 2008. Analisis Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Berpindah Pada Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Untar di Jakarta : Jurnal Manajemen Tahun XII. Nomor I. (Februari 2008) 42-56 Sumadi. 2013. Pengaruh Desain Pekerjaan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara padang.Universitas Taman Siswa Padang Ujianto, Guntur dan Syafarudin alwi. 2005. Analisis Pengaruh Komitmen Professional dan Komitmen Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Bank Bukopin Yogyakarta. Jurnal Sinergi. (Edisi Khusus on Human Resources 2005) 93 – 110 Wahab,Rahmatullah Burhanuddin. Pengaruh Kepusan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Makassar. Waridin dan Masrukhin. 2006. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. Ekobis. Vol7, No.2 Wungu dan Brotoharjo. 2003. Tingkat Kinerja Perusahaan Anda Dengan Merit Sistem. Jakarta : Raja Grafindo Pustaka Yeipuji, Epi. 2002. Pengaruh Kualitas Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. BPR Sarantau Sasurambi Muara Labuh. Universitas Taman Siswa Padang Yuwono, Ino dkk. 2005. Psikologi Industri dan Organisasi. Surabaya : Fakultas Psikologi Universitas Airlangga 16
Sumber internet : Id.wikipedia.org/wiki/kinerja diakses pada 27 Mei 2014 Id.wikipedia.org/wiki/komitmen_organisasi diakses pada 21 November 2014 http://www.google.com kualitas kerja diakses pada 21 Mei 2014 http://www.google.com pengertian metode kuantitatif menurut sugiyono diakses pada 20 November 2014
17