Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMITMEN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN GRILL ON RESTO SEMARANG 1)
2), 3)
Agnes Nana Nugraheni1), Leonardo Budi H2) ,Mukeri Warso.3) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh antara kedisiplinan suatu perusahaan degan kepemimpinan, kompensasi financial dan komitmen karyawan.Populasi penelitian ini adalah karyawan dari Gril On Resto Semarang yang bejumblah 120 orang. Dengan menggunakan total sample yang berjumblah 120 responden, metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode kuisioner, studi pustaka dan wawancara. Dari hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan metode regresi linier berganda diperoleh bahwa: 1) adanya pengaruh positif dan signifikan antara variable kepemimpinan, kompensasi dan komitmen terhadap kedisiplinan kerja karyawan di Grill On Resto Semarang. 2) Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,560 ,yang berarti berpengaruh antara variable independen (kepemimpinan, kompensasi, dan komitmen) terhadap variable dependen (kedisiplinan) sebesar 56% dan sisanya 44% yang dipengaruhi faktor lain diluar variable.
Kata kunci: kepemimpinan, kompensasi financial, komitmen dan kedisiplinan karyawan ABSTRACT This study aims to analyze whether there is influence between the discipline of a company with the leadership, financial compensation and employee commitment. The population of this research is the employee of the Grilles On Resto Semarang that bejumblah 120 people. By using a total sample berjumblah 120 respondents, the methods used for data collection is to use the questionnaire method, the study of the literature and interviews. From the results of quantitative analysis using multiple linear regression method is obtained that: 1) the existence of a positive and significant influence between the variable compensation, leadership and a commitment to discipline employees work at the Grill On the Resto. 2 the determination coefficient) values (R ²) amounting to 0.560, which means the effect between the independent variable (leadership, compensation, and commitment) of the dependent variable (discipline) of 56% and the remaining 44% that are affected by factors other than the variable. Key word: Leadership , Financial Compensation , Commitment and work discipline
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
kerjanya.” Karyawan sebagai sumber daya
PENDAHULUAN Sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan
memegang
yang
dimiliki
oleh
restoran
sangat
menempati posisi strategis dalam sebuah
penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang
perusahaan diantara sumber daya lainnya,
besar
aktivitas
sehingga untuk dapat menghasilkan output
perusahaan. Potensi setiap sumber daya
yang sesuai dengan harapan perusahaan,
manusia yang ada dalam perusahaan harus
sudah seharusnya sumber daya manusia
dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-
sehingga mampu memberikan output yang
baiknya. Seringkali masalah yang berkaitan
optimal. Oleh karena itu, perlu pengelolaan
dengan
secara
daya
meningkat, khususnya berhubungan dengan
manusia. Dengan pengaturan manajemen
supply tenaga kerja yang terampil, memiliki
sumber daya manusia secara profesional,
kemampuan adaptasi yang tinggi, dan
diharapkan
pegawai
mampu
produktif.
“Manajemen
untuk
menjalankan
khusus
manusia
peranan
manusia
terhadap
adalah
sumber
bekerja
secara
sumberdaya
daya
menghadapi
manusia
ambiguitas
terus
atau
kerancuan yang terjadi.
seleksi,
Gaya kepemimpinan yang efektif
dan
dalam mengelola sumber daya manusia
penggunaan sumberdaya manusia untuk
dalam suatu unit kerja akan berpengaruh
mencapai baik tujuan – tujuan individu
pada perilaku kerja yang diindikasikan
maupun organisasi” (T. Hani Handoko,
dengan peningkatan kepuasan kerja individu
2008).
dan kinerja unit itu sendiri, yang pada
pengembangan,
penarikan,
sumber
pemeliharaan,
Menurut Peterson dan Plowman
akhirnya
akan
mempengaruhi
kinerja
dalam Malayu S.P. Hasibuan (142:2006)
perusahaan secara keseluruhan. Seorang
bahwa “orang mau bekerja karena adanya
pemimpin juga harus mampu menciptakan
faktor keinginan untuk hidup, keinginan
komitmen organisasi pada karyawannya
untuk
akan
dengan menanamkan visi, misi, dan tujuan
kekuasaan, dan keinginan akan pengakuan.
dengan baik untuk membangun loyalitas dan
Dengan
pekerja
kepercayaan dari karyawannya. Komitmen
mempunyai motif keinginan (want) dan
karyawan diindikasikan menjadi pemediasi
kebutuhan
pengaruh
suatu
posisi,
demikian,
mengharapkan
keinginan
setiap
(needs) kepuasan
tertentu
dan
dari
hasil
gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja dan kinerja.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Seorang
karyawan
akan
dapat
Kompensasi
merupakan
kontra
bekerja dengan lebih baik dan prestasi
prestasi terhadap penggunaan tenaga atau
mereka akan meningkat pada saat mereka
jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja.
disiplin dalam bekerja. Pekerjaan menuntut
Kompensasi merupakan jumlah paket yang
interaksi
atasan,
ditawarkan oleh organisasi kepada pekerja
peraturan dan kebijakan organisasi, standar
sebagai imbalan atas penggunaan tenaga
kinerja, kondisi kerja dan sebagainya.
kerjanya. (Wibowo, 2008:134).
dengan
rekan
kerja,
Seorang dengan tingkat kepuasan kerja
Komitmen
karyawan
sekedar
kerja itu, sebaliknya seseorang tidak puas
meliputi sikap menyukai organisasi dan
dengan pekerjaannya menunjukkan sikap
kesediaan
negatif terhadap kerja itu.” (Robbins, 2006 :
upaya
179). Kompensasi yang diterima karyawan
organisasi demi pencapaian tujuan. Jadi
akan
komitmen
untuk
memenuhi
untuk
yang
formal,
dari
tinggi menunjukkan sikap positif terhadap
dipergunakan
keanggotaan
lebih
mengusahakan
tinggi
karyawan
bagi
karena
tingkat
kepentingan
mencakup
unsur
kebutuhannya, dan besarnya kompensasi
loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan
yang diterima berdasarkan status jabatan,
dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap
pengakuan
nilai-nilai dan tujuan organisasi. Di samping
dan
tingkat
pemenuhan
kebutuhan. Jika kompensasi yang diterima
itu
karyawan semakin besar maka jabatannya
pengertian sebagai suatu hal yang lebih dari
semakin tinggi, statusnya semakin baik dan
sekedar kesetiaan yang pasif melainkan
pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya
menyiratkan hubungan pegawai dengan
akan semakin banyak pula. Disinilah letak
perusahaan secara aktif. Karena pegawai
pentingnya
yang
sebagai
kompensasi
seorang
penjual
bagi
karyawan
tenaga
(fisik
komitmen
karyawan
menunjukkan
memiliki
keinginan
mengandung
komitmen untuk
tinggi
memberikan
maupun pikiran). Dari uraian diatas dapat
tenaga dan tanggungjawab yang lebih dalam
dijelaskan bahwa kompensasi adalah sesuatu
menyokong kesejahteraan dan keberhasilan
yang diberikan perusahaan kepada karyawan
organisasinya (Panggabean, 2004).
sebagai balas jasa mereka dan kompensasi
Berdasarkan
wawancara
penulis
tersebut dapat dinilai dengan uang atau
dengan beberapa karyawan Grill On Resto
tanpa uang dan mempunyai kecenderungan
Semarang
yang tetap.
menyangkut motivasi kerja dapat diuraikan
,
masalah-masalah
yang
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
sebagai berikut kesejahteraan karyawan
Melihat fenomena di atas, maka
yang didapat karyawan merasa belum dapat
dapat dikatakan bahwa masalah-masalah
terpenuhi sehingga efektifitas dan efisiensi
yang menyangkut kedisiplinan kerja perlu
dalam bekerja karyawan belum maksimal.
mendapatkan pengkajian yang lebih dalam.
Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan
Dikhawatirkan apabila masalah tersebut
dan
di
tidak mendapatkan pemecahaannya akan
antaranya kebutuhan akan rasa aman dan
mengakibatkan kedisiplinan kerja rendah
tercukupi kebutuhan finansial. Ketenangan
dalam diri karyawan.
keinginan
karyawan
tersebut,
ini akan timbul dihati karyawan bila kesejahteraan
karyawan
keluarha
megalami turn over yang tinggi. Turn over
diperhatikan dengan baik oleh perusahaan
ini sebagian besar terjadi pada karyawan
yang
yang baru direkrut dan karyawan yang
akan
dan
Selain itu, Gril On Resto Semarang
berpengaruh
kedisiplinan
kerja
terhadap
karyawan
yang
bersangkutan.
sedang
dalam
masa
mempengaruhi
kontrak
tingkat
yang
kedisiplinan
Pada bagian unit-unit kerja masih
karyawan dalam bekerja. Turn over yang
terlihat masih adanya pembagian kerja yang
terjadi berarti perusahaan akan kehilangan
kurang
sejumlah tenga kerjanya. Faktor-faktor yang
baik,
perangkapan
dimana tugas
masih
dalam
adanya
pelaksanaan
mempengaruhi
pembagian tugas. Sehingga fungsi dari
disebabkan
organisasi
karyawan
yang
sesungguhnya
kurang
terjadinya oleh
tersebut
turn
lingkungan bekerja,
over tempat
hubungan
berjalan dengan baik atau semestinya.
dengan rekan kerja, hubungan dengan
Karena
pimpinan,
gaya
memerlukan waktu dan konsentrasi dalam
pengembangan
karir
melaksankan
selesai
organisasi. Hal ini jelas membawa kerugian
dalam
karena itu perlu diusahakan pemecahaannya.
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang
Berdasarkan latar belakang diatas,
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
akan
yang lebih mendalam dengan mengangkat
secara
pada
masing-masing
pekerjaan
maksimal
mengalami
tugas
tersebut
Sehingga
hambatan.
Hal
ini
disebabkan oleh tidak adanya rasa tanggung
judul
jawab dalam melaksanakan tugas yang
Kompensasi
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan.
:
“
Pengaruh Finansial
kepemimpinan, maupun
reputasi
Kepemimpinan, dan
Komitmen
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
terhadap Kedisiplinan kerja Karyawan di
3. Mengambil
Grill On Resto Kota Semarang “.
Tindakan
–
tindakan
Proaktif 4. Mendapatkan dan Menganalisa Umpan Balik
TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia memegang peranan yang
Kepemimpinan Kepemimpinan
sangat penting didalam keberhasilan suatu organisasi
ataupun
perusahaan.
Tanpa
manusia dan sumber dayanya, tujuan dari suatu organisasi ataupun perusahaan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen yang baik dan tepat untuk mengelola sumber daya manusia tersebut. Manajemen
sumber
daya
manusia
merupakan bagian dari manajemen yang menitikberatkan dalam pengelolaan manusia sebagai sumber daya perusahaan. Menurut T.
Hani
Handoko
(2008)
Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk
tersebut
dapat
diartikan sebagai kemampuan mengarahkan pengikut-pengikutnya
untuk
bekerja
bersama dengan kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan mereka. Kepemimpinan yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Keberhasilan seseorang pemimpin tergantung
kepada
mempengaruhi.
kemampuan
Dengan
kepemimpinan
untuk
kata
lain
diartikan
sebagai
kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang
lain,
melalui
komunikasi
yang
langsung maupun tidak langsung dengan maksud menggerakkan orang-orang tersebut
mencapai baik tujuan – tujuan individu
agar dengan penuh pengertian, kesadaran
maupun organisasi. Terdapat hal – hal
dan
penting
yang menyebabkan perusahaan
senang
hati
bersedia
mengikuti
kehendak pemimpin itu (Anoraga, 2003:2).
perlu melakukan pergeseran dan perubahan fungsi sumber daya manusianya untuk menghadapi
tantangan-
tantangan
lingkungan perusahaan menurut T. Hani Handoko (2008) : 1. Memonitor Lingkungan 2. Mengevaluasi Dampak Perubahan
Kompensasi Finansial Kompensasi merupakan pengeluaran dan biaya bagi perusahaan. Perusahaan mengharapkan kompensasi prestasi
pengeluaran ini
kerja
dan
memperoleh yang
lebih
biaya imbalan
besar
dari
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
karyawan
supaya
perusahaan
tersebut
mendapatkan laba yang terjamin. Ada
menganggap
adanya
biaya
pelaksanaan
kegiatan yang lain (berhenti bekerja).
beberapa pendapat ahli tentang pengertian
Komitmen karyawan mengandung
kompensasi yang dapat diberikan. Menurut
pengertian sebagai suatu hal yang lebih baik
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan (2007)
dari sekedar kesetiaan yang pasif melainkan
Kompensasi adalah semua pendapatan yang
menyiratkan hubungan pegawai dengan
berbentuk uang, barang langsung maupun
perusahaan secara aktif. Karena pegawai
tak langsung
yang
yang diterima karyawan
menunjukkan
memiliki
kepada perusahaan.
tenaga dan tanggung jawab yang lebih
Kompensasi yang diterima karyawan
dalam
dipergunakan
keberhasilan organisasinya.
untuk
memenuhi
menyokong
untuk
tinggi
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
akan
keinginan
komitmen
memberikan
kesejahteraan
dan
kebutuhannya, dan besarnya kompensasi yang diterima berdasarkan status jabatan, pengakuan
dan
tingkat
Disiplin Kerja
pemenuhan
Kata disiplin itu sendiri berasal dari
kebutuhan. Jika kompensasi yang diterima
bahasa Latin “discipline” yang berarti
karyawan semakin besar maka jabatannya
“latihan atau pendidikan kesopanan dan
semakin tinggi, statusnya semakin baik dan
kerohanian serta pengembangan tabiat”. Hal
pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya akan semakin banyak pula. Disinilah letak pentingnya sebagai
kompensasi
seorang
bagi
penjual
karyawan
tenaga
(fisik
maupun pikiran).
ini
menekankan pada
bantuan kepada
pegawai untuk mengembangkan sikap yang layak
terhadap
merupakan
pekerjaannya.
suatu
kekuatan
Disiplin yang
berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat menyesuaikan
Komitmen Karyawan Menurut
diri dengan sukarela kepada keputusan-
Panggabean
(2004:132)
keputusan, peraturan-peraturan, dan nilai-
komitmen adalah kuatnya pengenalan dan
nilai tinggi dari pekerjaan dan tingkah laku
keterlibatan
(Asmiarsih 2006:23).
seseorang
dalam
suatu
organisasi tertentu. Dilain pihak komitmen
Menurut Fathoni (2006) kedisiplinan
sebagai kecendrungan untuk terikat dalam
adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
garis
menaati semua peraturan perusahaan dan
kegiatan
yang
konsisten
karena
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
norma-norma
sosial
Kedisiplinan
dapat
yang
berlaku.
diartikan
bilamana
karyawan selalu datang dan pulang tepat pada
waktunya,
mengerjakan
kedisiplinan karyawan di Grill On Resto Semarang . H3: Ada pengaruh positif dan signifikan
semua
antara komitmen terhadap kedisiplinan
pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua
karyawan di Grill On Resto Semarang
peraturan perusahaan dan norma-norma
H4: Ada pengaruh positif dan signifikan
sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus
antara kedisiplinan kerja terhadap
ditegakkan
organisasi
komitmen, kompensasi finansial dan
perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin
komitmen karyawan di Grill On Resto
karyawan yang baik maka sulit perusahaan
Semarang
dalam
suatu
untuk mewujudkan tujuannya. METODE PENELITIAN Gambar 1 :Kerangka Pemikiran
Variabel Penelitian Variabel penelitian dibedakan menjadi 2
Kepemimpinan
(dua) yaitu :
X1
H1
Kompensasi
1. Variabel independen atau variabel bebas
H2
Finansial
yaitu kepemimpinan (X1), kompensasi disiplin kerja
X2
H3
(Y)
finansial (X2) dan komitmen (X3) 2. Variabel dependen atau variabel terikat,
komitmen
yaitu disiplin kerja (Y).
X3
3. H4
Populasi dan Sampel Penelitian Pada penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada di Grill On Resto
Hipotesis Penelitian H1: Ada pengaruh positif dan signifikan antara
kepemimpinan
terhadap
kedisplinan kerja karyawan Grill On Resto Semarang. H2: Ada pengaruh positif dan signifikan antara kompensasi finansial terhadap
Semarang
yang
karyawan.
Sampel
berjumlah yang
120
digunakan
dalam penelitian ini adalah total dari populasi yaitu 120 karyawan di Grill On resto atau dalam kata lain penelitian ini menggunakan teknik total sample atau total
populasi.
Teknik
pengambilan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
sampel dalam penelitian ini adalah total
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampling. Total sampling adalah teknik
Uji Instrumen
pengambilan sampel dimana jumlah
a. Uji Validitas
sampel
sama
dengan
populasi
(Sugiyono, 2007).
Uji
validitas
dilakukan
dengan
membandingkan nilai r hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom
Jenis dan Sumber Data Jenis data dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat actual terjadinya peristiwa (Uma Sekaran, 2007). Sedangkan data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan
corrected item-total correlations) dengan “r” tabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut
dikatakan
valid
(Ghozali,
2011:44). Tabel 1: Pengujian Validitas Variabel Penelitian
sendiri oleh peneliti (Uma Sekaran, 2007). Indikator
Metode Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
dalam
penelitian ini menggunakan beberapa cara antara lain adalah
kuesioner, wawancara
1 2 3 4 5
dan observasi (Husein Umar, 2003:52).
Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji instrumen (validitas dan reliabilitas), uji asumsi klasik (multikolonieritas, heteroskedastisitas dan normalitas), analisis regresi linier berganda, pengujian goodness of fit (uji t dan uji F) serta koefisien determinasi.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
r r Keterangan hitung tabel Kepemimpinan (X1) 0,710 0,444 Valid 0,550 0,444 Valid 0,713 0,444 Valid 0,610 0,444 Valid 0,465 0,444 Valid Kompensasi financial (X2) 0,678 0,444 Valid 0,624 0,444 Valid 0,536 0,444 Valid 0,777 0,444 Valid 0,563 0,444 Valid Komitmen (X3) 0,777 0,444 Valid 0,636 0,444 Valid 0,624 0,444 Valid 0,722 0,444 Valid 0,690 0,444 Valid Disiplin (Y2) 0,838 0,444 0,770 0,444 0,832 0,444 0,847 0,444 0,616 0,444
Valid Valid Valid Valid Valid
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
terbebas dari gejala multikolinearitas. Untuk uji multikolinearitas lihat nilai VIF untuk
b. Uji Reliabilitas
X1(kepemimpinan)
Tabel 2: Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
No 1. 2. 3. 4. 5.
Kepemimpinan (X1) Akompensasi finansial (X2) Komitmen(X3) Disiplin (Y)
Cronbach Alpha
Keterangan
0.813 0.832 0.865 0.913
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
=
1,859,
X2
(kompensasi finansial) = 1,872, dan X3 (komitmen) =1,888, artinya nilai VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Gambar 3 : Grafik Scatter Plot
Sumber : Data primer yang diolah, 2016 Scatterplot
Pada pengujian reliabilitas pada tabel 2,
yang
digunakan,
pemberdayaan pendidikan
yaitu
pegawai,
dan
variabel
disiplin
kompetensi,
kerja,
semuanya
reliabel atau handal dan layak digunakan untuk
pengujian
hipotesis
selanjutnya,
karena nilai Cronbach Alpha > 0.70. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Dependent Variable: kedisiplinan kerja karyawan di Grill On Resto Semarang
Regression Standardized Predicted Value
tampak bahwa semua variabel penelitian
4
2
0
-2
-4 -10
-5
0
5
Regression Deleted (Press) Residual
Uji normalitas bertujuan menguji apakah Berdasarkan gambar diatas yang
dalam model regresi, variabel terikat dan variabel
bebas
keduanya
mempunyai
menunjukkan bahwa tidak terjadi pola
distribusi.
tertentu
Tabel 3: Hasil Uji Multikolonieritas
menyebar di bawah angka 10. Maka dari itu
Variabel Tolerance VIF Kepemimpinan (X1) 0,538 1,859 Kompensasi finansial (X2) 0,534 1,872 Komitmen (X3) 0,530 1,888 Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel di
atas
menunjukkan
masing-masing
variabel memiliki nilai VIF di sekitar angka 1, yang artinya adalah model regresi ini
yang
dapat
jelas
dikatakan
serta
titik-titik
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis linier berganda digunakan untuk melihat
pengaruh
variabel
independen
(kepemimpinan, kompensasi finansial dan
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
komitmen
karyawan)
terhadap
variabel
Tabel 6 : Uji F (Uji Simultan) ANOVAb
dependen (kedisiplinan kerja karyawan). Model 1
Tabel 4: Pengujian Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model 1
Unstandardized Coeff icients B Std. Error 1,275 1,321
(Constant) Kepemimpinan di Grill On Resto Semarang Kompensasi Finansial di Grill On Resto Semarang komitmen kary awan di Grill On Resto Semarang
Standardized Coeff icients Beta
t ,965
,504
,096
,442
5,266
,000
,538
1,859
,210
,084
,212
2,510
,013
,534
1,872
,218
,091
,204
2,406
,018
,530
1,888
Regression Residual Total
df
Mean Square 368,803 7,505
3 116 119
F 49,141
b. Dependent Variable: kedisiplinan kerja kary awan di Grill On Rest o Semarang
Berdasarkan
hasil
pengujian,
a. Dependent Variable: kedisiplinan kerja kary awan di Grill On Resto Semarang
diketahui Nilai F hitung sebesar 49,141> Sumberv: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil pengujian yang tertera pada tabel di atas, maka dapat dimasukkan kedalam persamaan regresi sebagai berikut: Y= 1,257 + 0,504 Kp + 0,210 KF + 0, 218 Km Pengujian Hipotesis Penelitian
4 dengan sig F sebesar 0,000 (p<0,05) sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Berarti secara serempak atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
variabel
(kepemimpinan,
Tabel 5 : Uji t
indenpenden
kompensasi
dan komitmen karyawan) ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1106,409 870,582 1976,992
df 3 116 119
finansial terhadap
variable dependen (kedisiplinan kerja Mean Square 368,803 7,505
F 49,141
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), komitmen kary awan di Grill On Resto Semarang , Kepemimpinan di Grill On Resto Semarang , Kompensasi Finansial di Grill On Resto Semarang b. Dependent Variable: kedisiplinan kerja kary awan di Grill On Rest o Semarang
karyawan
di
PT
Grill
On
Resto
Semarang). Koefisien Determinasi (R Square)
pengujian,
Pada model linear berganda ini, akan
diketahui Nilai F hitung sebesar 49,141> 4
dilihat besarnya kontribusi untuk variabel
dengan sig F sebesar 0,000 (p<0,05)
bebas
sehingga keputusannya menolak Ho dan
variabel terikatnya dengan melihat besarnya
menerima Ha. Berarti secara serempak atau
koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2)
bersama-sama ada pengaruh yang signifikan
yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka
variabel
dapat
Berdasarkan
indenpenden
hasil
(kepemimpinan,
secara
dikatakan
bersama-sama
semakin
terhadap
kuat
model
komitmen
tersebut menerangkan hubungan variabel
terhadap variable dependen
bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya
(kedisiplinan kerja karyawan di PT Grill On
jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka
Resto Semarang).
semakin lemah pengaruh variabel-variabel
kompensasi karyawan)
finansial
dan
Sig. ,000a
a. Predictors: (Const ant), komitmen kary awan di Grill On Resto Semarang , Kepemimpinan di Grill On Resto Semarang , Kompensasi Finansial di Grill On Resto Semarang
Collinearity Statistics Tolerance VIF
Sig. ,336
Sum of Squares 1106,409 870,582 1976,992
bebas
terhadap
variabel
terikat.
Hasil
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
pengujiannya terlihat pada tabel sebagai berikut:
kompensasi
terhadap
R ,748a
R Square ,560
Adjusted R Square ,548
St d. Error of the Estimate 2,73953
DurbinWat son 1,069
finansial
kedisiplinan
karyawan
Model Summaryb Model 1
2. Pengaruh
di
Grill
kerja
On
Resto
Semarang.
a. Predictors: (Constant), komitmen kary awan di Grill On Resto Semarang , Kepemimpinan di Grill On Resto Semarang , Kompensasi Finansial di Grill On Resto Semarang
Nilai t hitung sebesar 2,510> 1,657
b. Dependent Variable: kedisiplinan kerja kary awan di Grill On Resto Semarang
dengan sig. t sebesar 0,013 (p <
Berdasarkan
hasil
pengujian
sebagaimana tertera pada tabel 4.13 di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,560
yang
berarti
kontribusi
pengaruh yang diberikan oleh variabel independen
(kepemimpinan,
kompensasi
finansial dan komitmen) terhadap variabel dependen (kedisiplinan kerja karyawan) di Grill On Resto Semarang adalah sebesar 56%, sedangkan sisanya 44% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel dalam
0,05),
sehingga
keputusannya
menolak Ho dan menerima Ha. berarti ada pengaruh yang signifikan antara kompensasi finansial dengan kedisiplinan kerja karyawan di Grill On Resto Semarang. 3. Pengaruh
komitmen
terhadap
kedisiplinan kerja karyawan di Grill On Resto Semarang Nilai t hitung sebesar 2,406 > 1,657 dengan
sig.
t
sebesar
0,018
(p<0,05), sehingga keputusannya
penelitian ini.
menolak Ho dan menerima Ha. berarti ada pengaruh yang signifikan
PENUTUP
antara komitmen karyawan dengan
Kesimpulan 1.Pengaruh
kepemimpinan
terhadap
kedisiplinan kerja karyawan di Grill On Resto Semarang Nilai t hitung sebesar 5,266 > 1,657 dengan sig. t sebesar 0,000 (p < 0,05), sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dengan kedisiplinan karyawan di Grill On Resto Semarang.
kedisiplinan kerja karyawan di Grill On Resto Semarang. 4. Pengaruh
Kepemimpinan,
Kompensasi komimen
Finansial terhadap
dan
Kedisiplinan
kerja Karyawan di Grill On Resto Kota Semarang Berdasarkan hasil pengujian, diketahui Nilai F hitung sebesar 49,141> 4 dengan sig F sebesar
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
0,000
(p<0,05)
keputusannya menerima
menolak
Ha.
sehingga
bidang
Ho
membandingkan antara pengetahuan
Berarti
dan
secara
penelitian
yang
diperoleh
serta
mampu
di
bangku
serempak atau bersama-sama ada
perkuliahan dengan kenyataan yang
pengaruh yang signifikan variabel
sebenarnya.
indenpenden
(kepemimpinan,
2. Bagi Universitas Pandanaran
kompensasi finansial dan komitmen
Universitas Pandanaran hendaknya
karyawan)
terhadap
dapat
dependen
(kedisiplinan
variable
menambah
informasi
dan
kerja
referensi bacaan bagi mahasiswa
karyawan di PT Grill On Resto
yang sedang melakukkan penelitian,
Semarang).
koefisien
sehingga meningkatkan pengetahuan
determinasi (R2) sebesar 0,560 yang
mengenai pengaruh kepemimpinan
berarti kontribusi pengaruh yang
dan kompensasi finansial terhadap
diberikan oleh variabel independen
kedisiplinan kerja karyawan pada
(kepemimpinan,
suatu perusahaan.
Nilai
kompensasi
finansial dan komitmen) terhadap variabel
dependen
Perusahaan
hendaknya
dapat
kerja karyawan) di Grill On Resto
memperbaiki
faktor-faktor
yang
Semarang
berkaitan dengan kepemimpinan dan
adalah
(kedisiplinan
3. Bagi Perusahaan
sebesar
56%,
sedangkan sisanya 44% dipengaruhi
kompensasi
finansial
terhadap
oleh faktor lain diluar variabel
kedisiplinan kerja karyawan pada
dalam penelitian ini.
suatu perusahaan. Disamping itu juga memberikan masukan bagi perusahaan
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diusulkan
di
atas,
beberapa
maka saran
dapat sebagai
dalam
pengelolaan
sumber daya manusia dengan segala kebijakan yang berkaitan secara langsung
dengan
aspek-aspek
berikut:
sumber daya manusia secara lebih
1. Bagi Penulis
baik sehingga kedisiplinan kerja
Penulis hendaknya terus menambah
karyawan dapat meningkat sehingga
dan memperluas pengetahuan dalam
perusahaan
dapat
memperoleh
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
penghasilan dan laba yang semakin meningkat pula.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahmat Fathoni (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 10 Jilid 1. Jakarta. Prenhallindo. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS . Semarang. BP Universitas Diponegoro.
Anoraga Panji, 2003, Psikologi Kepemimpinan, Jakarta : Adi Mahastya
Hani,
Asmiarsih, Tety. 2006. Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes. Skripsi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Malayu S.P. Hasibuan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia . Pt Bumi Aksara. Yogyakarta
Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hei International Wiratama Indonesia) . Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 10, September: 124-135 Danim,
Sudarman 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.Penerbit Rineka Cipta.
Davis Keith. 2005. Fundamental Manajemen Sumber Daya Manusia, Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Darwis, M. 2008. Hubungan Antar Kepemimpinan Transformational dan Budaya Perusahaan dengan Kepuasan Kerja Karyawan. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: UMS.
Handoko T. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia BPFE : Yogyakarta
Malayu S.P. Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta. PT Bumi Aksara. Munandar, A.S. 2004. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press ________________ 2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Bumi Aksara Nitisemito, A. 2006. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor Rivai,
Veithzal dan Basri. 2005. Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta. PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016
Jakarta. PT PERSADA
RAJAGRAFINDO
Manusia. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Rivai, Veithzal. 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan; dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Uma Sekaran. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis 2 (edisi 4). Jakarta. Salemba Empat. Veithzal Rivai dan Deddy Mulyadi. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada
Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Indeks Kelompok GRAMEDIA. Sukanto Reksohadiprodjo dan T. Hani. Handoko. 2003 Organisasi Perusahaan-Perusahaan: Teori Struktur dan Perilaku, Yogyakarta: BPFE Setiyawan, Budi dan Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198. Siagian
Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Simamora, Henry. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. SIE YKPN. Sugiyono, Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta. Penerbit ALFABETA. Sunarto, 2004, MSDM Strategik, Amus, Yogyakarta. T.
Hani Handoko. 2008. Manajemen Personalia Dan Sumberdaya
Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja (Edisi Ke 3). Jakarta : Rajawali Pers