KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK PGRI 31 LEGOK Oleh : A.Aji Tri Budianto dan Oom Komalasari
ABSTRAK Perkembangan suatu instansi ditentukan oleh komponen-komponen yang ada didalamnya, baik itu pemimpin atau pegawai itu sendiri. Pemimpin memiliki pengaruh lebih besar terhadap suatu perkembangan, karena pemimpin merupakan pangkal pertama dalam upaya suatu kegiatan, proses, atau kesediaan untuk merubah pandangan atau sikap mental dari sekelompok orang, baik dalam lingkungan formal maupun non formal. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengetahui apakah terdapat pengaruh mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru dan seberapa besar pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru pada SMK PGRI 31 Legok Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh positif yang sangat signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja guru dengan korelasinya sebesar 0,384, Koefisien Penentu (KP) sebesar 33,64% , yang menunjukan bahwa 33,64% dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan Kepala Sekolah sedangkan sisanya sebesar 66,36% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh oleh penulis, perbandingan antara thitung hasil perhitungan memperoleh hasil sebesar 5,98 dan ttabel sebesar 0,284 maka sudah jelas bahwa thitung > ttabel atau 5,98 > 0,284, hasil ini menunjukan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai pengaruh terhadap kinerja guru SMK PGRI 31 Legok. Kata kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja PENDAHULUAN
suatu
Latar Belakang
mempunyai orientassi ke masa depan, oleh karena
Sumber daya manusia merupakan
institusi
itu
atau
organisasi
pengelolaan
sumber
yang
daya
kompenen utama dalam suatu organisasi
manusia yang baik selalu ditujukan kepada
yang menjadi perencana dan pelaku aktif
peningkatan
dalam setiap aktivitas organisasi tersebut,
peningkatan kinerja yang dapat diberikan
karena
oleh pegawai didalam suatu organisasi ke
mereka
perasaan,
mempunyai
keinginan,
latar
pikiran,
arah
belakang,
pendidikan
yang
berbeda-beda
yang
semuanya
dapat
dicurahkan
dalam
sumber
daya
tercapainya
tujuan
yang
dan
juga
sasaran
organisasi. Setiap bentuk usaha baik yang dikelola oleh instansi pemerintah maupun
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Kualitas
kontribusi
swasta
manusia
selalu
menginginkan
adanya
perubahan yang bergerak menuju kearah
menjadi penentu utama dalam keberhasilan 135
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
perkembangan dan kemajuan yang positif
secara maksimal sehingga tujuan dapat
seiring dengan kebutuhan hidup yang
tercapai dengan hasil yang maksimal sesuai
dinamis. Setiap bentuk perubahan yang
dengan yang teah direncanakan, karena
terjadi
atau
didalam manajemen sumber daya manusia
perusahaan tersebut tidak lepas dari hasil
terdapat desain dan implementasi sistem
kinerja dari para anggota organisasi tersebut
perencanaan,
atau
pengembangan
dalam
suatu
organisasi
para pegawainya,
karena kinerja
penyusunan
karyawan,
karyawan,
pengelolaan
merupakan implementasi dari rencana yang
karir,
telah disusun yang mengarah kepada suatu
kesemuanya
keberhasilan.
memberikan kemajuan kepada perusahaan
Organisasi
merupakan
evaluasi
kerja itu
dimana
bertujuan
yang untuk
suatu satuan kerja yangh efektif.
suatu
kumpulan orang-orang yang saling bekerja
Pentingnya manajemen sumber daya
sama dengan memanfaatkan fasilitas yang
manusia karena didalamnya membicarakan
ada untuk mencapai tujuan yang telah
potensi besar tenaga kerja manusia yang
direncanakan, tujuan organisasi tersebut
merupakan motor penggerak faktor-faktor
adalah tercapainya suatu tujuan dimana
penunjang kegiatan manajemen SDM.
individu-individu tidak dapat mencapainya
Karena kita ketahui bahwa sumber
sendiri. Dengan adanya sekelempok orang
daya mnausia merupakan suatu faktor yang
yang bekerjasama secara kooperatif dan
menentukan keberhasilan suatu perusahaan
dikoordinasikan dapat mencapai hasil yang
atau organisasi. Pendapat ini diperkuat
lebih dari pada dilakukan oleh satu orang.
dengan
Akan
tujuan
manusia pada urutan pertama tentang unsur-
organisasi tidaklah mudah, karena harus
unsur manajemen menurut Malayu S.P
didukung
faktor
Hasibuan ( 2006:1 ) tool of management
diantaranya adalah kualitas sumber daya
yang terdiri dari man,money, methods,
manusia
material, machines, dan market, yang
tetapi
dalam
mencapai
dengan
itu
berbagai
sendiri,
metode
kerja,
Manajemen
dan fasilitas-fasilitas lain yang menunjang pencapaian
tujuan
sumber
daya
disingkat 6 M.
lingkungan kerja, pemimpin yang handal,
dalam
ditempatkannya
didalam
melakukan
aktifitasnya tidak dilakukan sendiri-sendiri,
organisasi
tetapi selalu menggunakan bantuan dan
tersebut.
tenaga
Manajemen sumber daya manusia (
orang
lain,
dapat
karena
itu
MSDM ) merupakan suatu ilmu atau cara
manajemen
bagaimana mengatur sumber daya yang
sekelempok manusia khususnya yang ada
dimiliki oleh individu dapat digunakan
didalam organisasi tersebut. kesulitan akan 136
harus
oleh
menggerakkan
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
timbul karena setiap manusia memiliki
sendiri. Penilaian kerja berarti mengevaluasi
motif, emosi, aspirasi, latar belakang yang
kinerja karyawan itu sendiri yang relatif
berbeda-beda, oleh karena itu perlu adanya
terhadap standar prestasinya. Gary Dessler
pemimpin
Jilid I, (2006:322 ).
yang
dapat
memadukan
Kedisiplinan kerja juga memiliki
perbedaan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut di atas, maka diperlukan seorang
kaitan
pemimpin yang terampil dan bertanggung
karyawan yang memiliki kedisiplinan kerja
jawab terhadap semua aspek pekerjaan dan
yang tinggi berarti karyawan tersebut
mengerti
Kepemimpinan
memiliki komitmen terhadap profesinya
merupakan suatu kegiatan mempengaruhi
yang dapat berakibat pada pengurangan
orang lain agar orang tersebut mau bekerja
terhadap tindakan ketidakdisiplinan seperti
sama untuk mencapai tujuan perusahaan
tidak hadir, dan datang terlambat, jadi
yang telah ditetapkan, juga sering kita kenal
dengan adanya komitmen karyawan akan
dengan kemampuan untuk memperoleh
mampu meningkatkan efektifitas organisasi
konsensus bawahan dalam melakukan tugas
dalam menuju suatu keberhasilan yang
manajemen agar tujuan perusahaan tercapai.
gemilang, seperti yang kita ketahui salah
bawahannya.
erat
satu
Pemimpin yang efektif ditentukan
dengan
faktor
kinerja
utama
karyawan,
keberhasilan
oleh kemampuan membaca situasi yang
pembangunan Nasional adalah sikap dan
dihadapi, memiliki integritas yang tinggi,
perilaku yang baik dan benar dalam
kedispilinan
mematuhi dan melaksanakan norma-norma
yang
kuat,
dan
dapat
menyesuaikan lingkungan kerja dengan
hukum
yang
ada
dalam
kehidupan
sedemikian rupa agar sesuai dan mampu
masyarakat yang mengarah terhadap sikap
memenuhi tuntutan situasi yang dihadapi,
kedisiplinan.
dan
Seorang pemimpin yang baik adalah
meningkatkan kinerja para bawahan agar
pemimpin yang dapat menjadi contoh bagi
mampu
bawahannya dan sikap keteladanan yang
sehingga
mampu
memotivasi
melaksanakan
program
kerja
tinggi
dengan baik. Berbicara
mengenai
sehingga
motivasi
kinerja
dan
dapat
kinerja
meningkatkan bawahan
dalam
melaksanakan tugas yang diembannya.
karyawan, pada saat melakukan tugasnya oleh
SMK PGRI 31 Legok sebagai salah
pimpinan yang dalam hal ini adalah
satu lembaga pendidikan tingkat menengah
pimpinan perusahaan. Penilaian diberikan
kejuruan
dengan tujuan untuk kemajuan perusahaan
terhadap pendidikan masyarakat melalui
sebagai organisasi kerja dan karyawan itu
kualitas tenaga pendidiknya. Dalam hal ini
akan
selalu
diberikan
penilaian
137
yang
mempunyai
kewajiban
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
peranan atau pengaruh sikap dan tindakan
TERHADAP KINERJA GURU SMK PGRI
kepemimpinan
31 LEGOK “
menentukan
Kepala stabilitas
Sekolah
sangat
kegiatan
belajar
mengajar agar berjalan dengan baik dan
Identifikasi Masalah
guru menjadi lebih profesional dalam
Berdasarkan latar belakang di atas,
mengajar sehingga dapat meningkatkan
maka perlu dikemukakan dengan jelas apa
kualitas guru dan anak didiknya disekolah.
saja yang menjadi pokok permasalahan dalam hal ini, kemudian diidentifikasikan
SMK PGRI 31 Legok memiliki semangat yang tinggi dalam meningkatkan
menjadi beberapa masalah sebagi berikut :
kualitas yang handal bagi anak didiknya
1. Belum
2. Pengaruh
mutu pendidikan yang dimulai dari kualitas didik,
salah
satunya
suatu
kepemimpinan yang tepat.
serta lebih berusaha untuk meningkatkan
tenaga
ditemukannya
kepemimpinan yang belum
bisa merubah kinerja guru.
dengan
menanamkan nilai-nilai kedisiplinan yang
3. Kinerja guru yang semakin menurun.
mengarah terhadap meningkatnya kinerja
4. Penilaian guru terhadap kepemimpinan
para guru sehingga menghasilkan anak didik
Kepala
Sekolah
yang berkualitas agar mampu bersaing
negative.
yang
cenderung
5. Kinerja guru yang masih belum optimal.
dengan yang lainnya. Adakalanya hal-hal tersebut di atas tidak dapat mencapai suatu tujuan untuk meningkatkan pegawai
itu
kinerja sendiri,
karyawan oleh
karena
Perumusan Masalah Perumusan
atau
langkah
itu
yang
masalah paling
merupakan
penting
dalam
pimpinan perlu mencari upaya lain untuk
penelitian ilmiah yang berguna untuk
dapat meningkatkan kinerja bawahannya,
mengatasi kerancuan dalam pelaksanaan
karena tidak menutup kemungkinan masih
penelitian, berdasarkan permasalahan yang
ada faktor-faktor lain yang lebih dominan
ada maka rumusan masalah yang akan
dalam meningkatkan kinerja karyawan.
penulis uraikan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan
alasan-alasan
1. Bagaimana
yang
Kepala
SMK PGRI 31 Legok?
penulis uraikan di atas, maka penulis merasa
2. Bagaimana kinerja guru SMK PGRI 31
tertarik untuk menganalisis sebarapa besar
Legok?
pengaruh sikap seorang pemimpin dalam
3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan
meningkatkan kinerja bawahannya sehingga penulis mengambil judul
kepemimpinan
Kepala Sekolah terhadap kinerja guru
“ PENGARUH
SMK PGRI 31 Legok?
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH 138
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Tujuan dan Manfaat Penelitian
kepada mahasiswa yang lain yang
1. Tujuan
akan menyusun skripsi yang dapat
Secara
umum
penelitian
dijadikan sebagai bahan referensi
ini
bertujuan untuk mendeskripsikan semua
dan
variabel bebas dan variabel terikat serta
mengadakan penelitian mengenai
mencari
bidang yang sama.
besarnya
pengaruh
antara
informasi
Sebagai bahan acuan dalam
sebagai berikut :
meningkatkan kinerja para guru dan
a. Untuk mengetahui kepemimpinan
sejauh
Kepala SMK PGRI 31 Legok. mengetahui
kinerja
mana
penerapan
guru
keefektifan
kedisiplinan
dalam
disekolah
tersebut.
SMK PGRI 31 Legok. mengetahui
pengaruh
akan
Bagi sekolah / pengajar / guru
tersebut yang secara rinci penelitian ini
c. Untuk
yang
b. Secara praktis
variabel bebas dan variabel terikat
b. Untuk
bagi
besarnya
kepemimpinan
Kepala
Kerangka Berfikir Dalam suatu penelitian kerangka
Sekolah terhadap kinerja guru SMK
berfikir sangat diperlukan, karena kerangka
PGRI 31 Legok.
berfikir merupakan sebagai suatu acuan
2. Manfaat Apabila tujuan penelitian tersebut dapat
mengenai permasalahan yang akan diteliti.
tercapai maka manfaat yang mungkin
Seperti halnya dengan penelitian ini tentu
dapat diperoleh dari penelitian tersebut
adanya pemikiran-pemikiran tertentu yang
adalah sebagai berikut :
menjadikan
a. Secara teoritis
penelitian.
dasar
pemikiran
dalam
Dalam suatu kepemimpinan tentu
Bagi penulis
suatu kepemimpinan sangat diperlukan,
Mengembangkan kemampuan dan mengaktualisasikan
karena hal itu merupakan salah satu faktor
diri dalam bentuk karya ilmiah
yang menentukan arah keberhasilan suatu
berdasarkan
organisasi
diperoleh
disiplin dari
ilmu
bangku
yang
atau
instansi.
Jika
seorang
pemimpin tidak mengetahui cara dalam
kuliah
memimpin maka dapat dipastikan bawahan
kedalam bentuk nyata. Bagi Universitas Pamulang
akan bekerja dengan tidak teratur, sulit
Sebagai bahan pertimbangan
diarahkan dan akan hilangnya suatu sikap kedisiplinan dalam bekerja.
dan sumbangsih bagi perguruan tinggi dalam memberikan motivasi 139
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Kepemimpinan sangat berpengaruh
melaksanakan tugas-tugasnya dengan
dalam menentukan kinerja para pegawai
sekaligus meminta pertanggung jawaban
atau bawahan, dimana yang selama ini
atas penyelesaian tugas-tugas tersebut.
kinerja pegawai yang cenderung menurun
5. Keteladanan adalah perilaku seorang
namun jika pemimpin telah sesuai dan
pemimpin
yang
sudah diterapkan maka secara otomatis
dijadikan
kinerja akan membaik dengan sendirinya,
bawahannya.
baik
contoh
dan oleh
dapat seluruh
sehingga bawahanpun tidak lagi menilai negatif terhadap tindakan atau kebijakan
Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara
yang diambil oleh seorang pemimpin dalam
atau jawaban sementara atas permasalahan
menjalankan tugasnya. Yang secara sistematis mengenai
penelitian yang memerlukan data untuk
indikator-indikator yang berperan dalam
menguji kebenaran dugaan tersebut Roony
seorang pemimpin dan kinerja pegawai
kounter ( 2007 ; 89 )
menurut
Sugiyono
(2008:114),
Berdasarkan
dapat
kerangka
berfikir
digambarkan seperti di bawah ini:
tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
1. Mengarahkan adalah suatu kegiatan
penelitian dengan rumus dan simbol sebagai
yang dilakukan oleh instruktur atau
berikut :
pembina kepada peserta didik agar dapat
H0 =
mengikuti
apa
yang
H1 =
Kepala
terdapat
pengaruh
kepemimpinan
2. Melatih adalah tehnik pendidikan yang praktek
pengaruh
antara Sekolah
dengan kinerja guru
dicapai.
secara
ada
kepemimpinan
pembina
perintahkan sesuai dengan tujuan yang
dipelajari
tidak
Kepala
antara Sekolah
dengan kinrja guru.
langsung
praktek langsung dilapangan sesuai dengan pengarahan yang ada dalam
LANDASAN TEORI
sebuah materi.
Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan cabang
3. Mendukung adalah pemimpin yang kepada
dari kelompok ilmu administrasi, khususnya
bawahannya apa yang selalu dikerjakan
ilmu administrasi negara. Sedangkan ilmu
oleh para bawahannya.
administrasi adalah salah satu cabang dari
selalu
memberi
4. Mendelegasikan
motivasi
adalah
ilmu-ilmu
suatu
sosial.
Kepemimpinan
kekuasaan
dimasukkan dalam kategori “ ilmu terapan “
pimpinan terhadap bawahannya untuk
dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip,
pelimpahan
hak
atau
140
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat
sehingga
bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf
memimpin dan dipimpin. Dari uraian
hidup manusia. Kartini Kartono ( 2010:2 )
kepemimpinan di atas masih banyak teoriteori
Istilah kepemimpinan mempunyai
timbul
yang
kebutuhan
untuk
menerangkan
tentang
arti yang berbeda untuk tiap-tiap orang.
kepemimpinan seperti menurut Samsudin,
Sebagai akibatnya, banyak istilah mengenai
Sadili ( 2006:287 ), menyatakan bahwa
kepemimpinan. ditemukan
tersebut
dapat
kepemimpinan adalah kemampuan untuk
beberapa
arti
meyakinkan dan menggerakkan orang lain
Hal pada
kepemimpinan,
misalnya
agar
kepemimpinan
mau
bekerja
sama
di
bawah
sebagai suatu kekuatan ( power ), hak atau
kepemimpinan sebagai suatu tim untuk
wewenang ( authority ), pengaruh terhadap
mencapai suatu tujuan tertentu.
orang lain ( influence over ther people ),
Sedangkan menurut Kartini Kartono
pola interaksi, persepsi orang lain terhadap
( 2006:153 ), kepemimpinan adalah untuk
batasan dari pengaruh.
memberikan pengaruh yang konstruktuf masalah
kepada orang lain untuk melakukan satu
relasi dan pengaruh antara pemimpin dan
usaha kooperatif mencapai tujuan yang
yang dipimpin. Kepemimpinan itu muncul
sudah dicanangkan.
Kepemimpinan
adalah
dan berkembang sebagai hasil dari interaksi
Pendapat lain juga dikemukakan
otomatis di antara pimpinan dan individu-
oleh Robbins ( 2006:432 ) yang menyatakan
individu yang dipimpin, kepemimpinan ini
bahwa kepemimpinan merupakan suatu
bisa
bentuk kemampuan untuk mempengaruhi
berfungsi
atas
dasar
kekuasaan
satu kelompok ke arah tercapainya tujuan.
pimpinan untuk mengajak, mempengaruhi, dan
menggerakkan
orang
lain
Ada
guna
juga
penulis
lain
melakukan sesuatu, demi pencapaian suatu
mengemukakan
tujuan tertentu. Dengan begitu pemimpin
kepemimpinan adalah suatu bentuk kegiatan
tersebut ada bila terdapat kelompok atau
dan
satu organisasi, maka keberadaan pemimpin
dilakukan
itu
perhatian dan mempengaruhi pihak lain,
selalu
ada
di
tengah-tengah
tindakan
secara
untuk
bahwa
sistematis
memikat,
yang
menarik
yang dilaksanakan lewat proses komunikasi
kelompoknya.
untuk menerima, dipimpin dan di arahkan
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen.
dalam
Oleh karena itu kepemimpinan dibutuhkan
pimpinan
manusia,
direncanakan.
karena
pendapatnya
yang
adanya
keterbatasan-
keterbatasan tertentu pada diri manusia 141
upaya agar
melakukan mencapai
keinginan tujuan
yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Dari beberapa teori di atas, maka
c. Dari aspek definisi tersebut terdapat tiga
dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
komponen penting dalam kepemimpinan
merupakan
yaitu pengaruh, legitimasi, dan tujuan.
kemampuan
untuk
Pendapat-pendapat
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk
pengertian
memberikan manfaat bagi individu dan
mempunyai
kesamaan,
organisasi.
kepemimpinan
merupakan
Cara
pemimpin
di
mengenai
seseorang
mempengaruhi
atas
dalam
pada
dasarnya dimana aktivitas
organisasi
yang
bawahan dapat berbeda-beda antara lain
mempunyai jabatan untuk mempengaruhi
dengan memberikan gambaran masa depan
orang lain sebagai bawahannya.
yang lebih baik, memberikan perintah,
Kualitas kepemimpinan akan
memberikan imbalan dan penghargaan,
lebih memberikan daya pengaruh bila
melimpahkab
mempercayai
ditunjang oleh kecakapan, keterampilan,
bawahan, meminta saran, ide, pendapat,
dan kemampuan dalam menangani berbagai
memotivasi,
hal.
memberikan
wewenang,
memberikan ancaman
dan
arahan,
Pada umumnya, keberhasilan seorang
hukuman,
pemimpin dalam menjalankan tugasnya
memberikan perubahan dan lain-lain.
dapat
Uraian di atas merupakan bagian
diukur
dari
produktivitas
dan
dari fungsi kepemimpinan yang merupakan
efektivitas pelaksanaan tugas-tugas yang
aktivitas yang harus diperhatikan dan
dibebankan
dipertahankan karena berkaitan dengan
produktivitasnya naik dan semua tugas
tugas
dilaksanakan
yang
harus
dilaksanakan
oleh
pada
dirinya.
dengan
efektif,
Bila
maka ia
pemimpin agar kelompok dapat berfungsi
disebut sebagai pemimpin yang berhasil.
secara efektif.
Sedang apabila produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya tidak efektif dalam
Dalam buku teori kepemimpinan Soekarso,
dkk
mengemukakan
( bahwa
2010:16-17
jangka waktu tertentu, maka ia disebut
),
sebagai pemimpin yang gagal.
kepemimpinan
Untuk
adalah :
memastikan
keberhasilan
kepemimpinan seseorang secara tepat dan
a. Proses pengaruh sosial dalam hubungan interpersonal, penetapan keputusan dan
cermat
pencapaian tujuan.
demikian ada beberapa indikator yang dapat dipakai
b. Proses mempengaruhi perilaku orang
memang
sebagai
kepemimpinan
lain ke arah pencapaian tujuan.
antara lain : 142
sangat
sulit,
acuan
dalam
suatu
namun
keberhasilan organisasi,
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
yang
a. Meningkatnya hasil-hasil produksi dan
tidak
produktif
menjadi
lebih
produktif.
pemberian pelayanan oleh organisasi (
Keadaan ini perlu diketengahkan,
aspek ekonomis dan teknis ). b. Sistem administrasi dan manajemen
karena kinerja guru selama ini terkesan
semakin rapih mengalami perbaikan,
tidak optimal. Guru melaksanakan tugasnya
seperti :
hanya
1) Pengelolaan sumber daya manusia,
kreativitas, inovasi bagi guru relatif tertutup
alam, dana, sarana dan waktu yang
dan kreativitas bukan merupakan bagian
semakin ekonomis dan efektif.
dari prestasi.
sebagai
kegiatan
rutin,
ruang
Jika ada guru yang mengembangkan
2) The right man in the right place,
kreativitasnya,
dengan pendelegasian yang luas.
maka
guru
tersebut
3) Selalu mencapai target dan sasaran
cenderung dinilai membuang – buang waktu
sesuai dengan yang direncanakan
dan boros. Hasil penataran guru pada
organisasi.
berbagai bidang studi belum menunjukan aktivitas-
daya kerja berbeda dibanding kinerja para
aktivitas manusiawi atau aspek sosial
guru yang tidak mengikuti penataran, tidak
yang lebih human sifatnya seperti :
ada
c. Semakin
meningkatnya
kontrol
terhadap
hasil
penataran
yang
meskipun penataran itu telah menghabiskan
sehingga
biaya cukup besar. Institusi yang membina
karyawan merasa aman dan senang
kinerja guru dan tenaga kependidikan tidak
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
jelas. Apakah sepenuhnya oleh pemerintah
2) Meningkatnya kedisiplinan dan rasa
atau organisasi profesi guru dan tenaga
tanggung jawab yang tinggi dalam
kependidikan. Meskipun demikian masih
suatu organisasi.
banyak guru dan tenaga kependidikan
1) Terbentuknya psikis
suatu
yang
3) Terjalinnya
iklim
mantap,
sikap
melaksanakan
saling
tugas
dengan
penuh
mempercayai, kerja sama kooperatif,
keikhlasan dan penuh semangat, karena
dan etik kerja yang tinggi.
sudah menjadi tanggungjawab hidupnya. Untuk mengetahui sumber daya
4) Jaminan sosial yang memuaskan.
manusia tersebut memiliki kinerja yang baik atau tidak, maka kita harus mengetahui
Kinerja Dalam rangka menjalankan roda
definisi kinerja, faktor – faktor yang
pemerintahan khususnya bidang pendidikan,
mempengaruhi kinerja dan sumber lainyang
maka pemerintah sebagai motor penggerak
berhubungan
dalam
Manajemen
harus aktif dan berani merubah kebiasaan 143
penilaian kinerja
kinerja. adalah
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
manajemen tentang menciptakan hubungan
dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap
dan memastikan komunikasi yang efektif.
unit organisasi merupakan strategi untuk
Manajemen kinerja memfokuskan pada apa
meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan
yang diperlakukan oleh organisasi, manajer
memberikan
dan pekerja untuk berhasil serta tentang
bagaimana seharusnya perilaku kerja yang
bagaimana
diharapkan
kinerja
dikelola
untuk
terhadap
setiap
dan jabatan memegang peranan penting.
akan menguraikan berdasarkan beberapa
(2007:67)
organisasi
mempengaruhi
kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas
Beberapa pengertian kinerja, penulis
antara
dan
personil, untuk itu ukuran kuantitatif dan
memperoleh sukses.
sumber
arah
lain
Wibowo
Sementara menurut Amstrong da
pengertian
Baron yang dikutip oleh Wibowo ( 2007:7 )
menurut
mengemukakan
kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
kinerja sebagai berikut : Kinerja adalah suatu hasil yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-
strategis organisasi, kepuasan konsumen
indikator oleh suatu pekerjaan dalam waktu
dan memberikan kontribusi pada ekonomi.
tertentu
Kinerja
Pengertian
merupakan
kinerja
lainnya
prestasi nyata yang ditampilkan seseorang
dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (
setelah yang bersangkutan menjalankan
2005:1 ) yang mengemukakan bahwa
tugasnya dan perannya dalam organisasi.
kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
Selanjutnya
peneliti
juga
pelaksanaan tugas tertentu.
akan
mengemukakan tentang definisi kinerja
Berdasarkan beberapa pernyataan
menurut Mathis dan Jackson (2006:135)
tentang kinerja dan prestasi diatas, maka
adalah suatu hasil yang dilakukan atau tidak
penulis
dilakukan oleh seorang karyawan.
pengertian kinerja maupun prestasi kerja pada
Dari pernyataan diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan
bahwa
dapat
intinya
pencapaian
kinerja
menyimpulkan
mengandung
hasil
kerja
substansi
oleh
karyawan,
baik perorangan maupun kelompok dalam
bahwa
suatu
merupakan cerminan hasil yang di capai
sesuai
dengan
kinerja
seseorang
dengan
seorang
merupakan hasil kerja yang dapat dicapai
organisasi
sehingga
bahwa
maupun
prestasi
kelompok
kerja
tanggungjawabnya masing – masing dalam
oleh
rangka mencapai tujuan organisasi yang
organisasi. Kinerja individu dengan kinerja
bersangkutan.
perusahaan
atau
atau
demikian
lembaga
dalam
mempunyai
hubungan yang sangat erat, dengan kata lain
Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting, yaitu tujuan, ukuran 144
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
bila kinerja karyawan baik maka kinerja
seorang karyawan dalam melaksanakan
perusahaan akan baik pula.
semua tugasnya dapat dilakukan secara
Kinerja pada setiap karyawan dapat
sistematis, terkontrol dan bebas dari rasa
dilihat dari beberapa unsur, dimana setiap
“ was-was “ dan komplain, sedangkan
karyawan tersebut dapat dikelompokkan ke
pihak yang dilayani dapat dipastikan
dalam suatu tingkatan kinerja tertentu
mendapatkan paket pelayanan secara
dengan melihat beberapa aspek, antara lain :
utuh.
penilaian
Menurut Gray, dkk, yang dikutip
terhadap seorang karyawan mengenai
oleh J. Winardi ( 2011:63 ) dalam bukunya
sejauh mana karyawan tersebut dalam
yang berjudul “ motivasi dan pemotivasian
memanfaatkan
dalam manajemen “, yang menggambarkan
a. Tingkat
efektifitas,
suatu
sumber-sumber
daya
suatu kinerja dengan rumus bahwa :
yang ada dalam melaksanakan tugas yang
direncanakan,
serta
cakupan
KINERJA = MOTIVASI X
yangbisa dilayani.
KEMAMPUAN
b. Tingkat efisiensi, suatu pengukuran terhadap tingkat penggunaan sumber-
Dengan demikian dapat dikatakan
sumber daya seminimal mungkin dalam
bahwa seseorang dengan kemampuan yang
pelaksanaan
serta
relatif rendah tapi dengan motivasi yang
sejauhmana sumber daya yang terbuang.
tinggi mungkin akan menunjukkan kinerja
Semakin besar sumber daya terbuang
yang melebihi kinerja orang lain yang
maka
memiliki kemampuan yang tinggi, tetapi
pekerjaan,
semakin
rendah
tingkat
efisiensinya.
dengan motivasi yang rendah.
c. Keamanan dan kenyamanan, kedua unsur
ini
diperlukan
merupakan
hasil
dari
bagi
seseorang dalam menjalankan peran dan
karyawan maupun pihak yang dilayani.
fungsinya dalam suatu lingkungan maupun
Penilaian kedua unsur ini dapat dilihat
organisasi, berbagai faktor yang dapat
pada keberadaan dan kepatuhan para
mempengaruhi seorang pegawai dalam
pegawai terhadap standar dan prosedur
melaksanakan semua tugasnya baik dari
kerja.
dalam instansi tempat dia bekerja maupun
d. Kepuasan
sangat
Kinerja
pelanggan/
pihak
yang
luar tempat dia bekerja, seperti latar
dilayani, adanya standarisasi pelayanan
belakang dari pegawai tersebut.
maupun kerja yang dapat dijadikan
Gibson ( 1995:56 ), memberikan suatu
sebagai merupakan
pedoman sebagai
dalam
bekerja
pandangan
suatu
jaminan
mempengaruhi kinerja, antara lain : 145
tentang
faktor-faktor
yang
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
meliputi
manajemen. Memahami bagaimana proses
kemampuan, keterampilan, mental fisik,
review kerja, dan mengenal bagaimana
latar
sistem yang dikelola baik menguntungkan
a. Faktor
individu,
yang
belakang,
tingkat
sosial,
pekerja dan organisasi.
pengalaman, dn demografi.
Pada hakekatnya, kinerja merupakan
b. Faktor psikologis, meliputi persepsi, sikaap,
kepribadian,
belajar,
suatu proses yang memerlukan waktu yang
dan
cukup
motivasi.
panjang.
Penilaian
dilakukan
c. Faktor organisasi, meliputi sumber daya,
terhadap kinerja pegawai atau organisasi
kepemimpinan, imbalan, struktur desain
dan atas dasar penilaian tersebut dilakukan
pekerjaan.
review
terhadap
pekerjaan
Pernyataan tersebut menggambarkan
pelaksanaan
pegawai.
Dengan
tugas
demikian,
tentan hal-hal yang dapat mempengaruhi
review merupakan kelanjutan dari penilaian
kinerja
sehingga
seorang
pegawai
dalam
merupakan
kesatuan,
melaksanakan semua pekerjaannya, faktor
sedangkan
individu dengan karakteristik psikologisnya
mengandung makna menilai. Akan tetapi,
yang
organisasi
dalam pembahasan selanjutnya evaluasi
berinteraksi dalam suatu proses yang dapat
diarahkan pada penilaian akhir periode atau
mewujudkan suatu kualitas kinerja yang
akhir kinerja.
khas
serta
faktor
evaluasi
satu
Penilaian
dilakukan oleh seorang pegawai dalam
dan
sebenarnya
review
juga
dilakukan
melaksanakan peran dan tugasnya dalam
terhadap segenap sumber daya manusia
organisasi atau suatu instansi.
maupun organisasi secara periodik, untuk mengukur,
Sering kali terjadi tumpang
menilai
dan
mengevaluasi
tindih pandangan di antara para pakar
tentang seberapa jauh kemampuan sumber
tentang penggunaan istilah penilaian (
daya
Appraisal ), peninjauan ulang ( review ),
tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi.
dan
Review
evaluasi.
Ketiganya
sering
manusia
dalam
digunakan
melaksanakan
untuk
melakukan
dipergunakan secara bergantian dengan
peninjauan ulang atas penetapan tujuan,
maksud yang sama.
sasaran, rencana, dann proses pelaksanaan kinerja sebelumnya.
Review mengandung arti “meninjau kembali” atas segala sesuatu yang telah
Review yang efektif memberikan beberapa
dilakukan
yang
manfaat bagi para pegawai, antara lain :
strategi,
a. Melanjutkan motivasi dan komitmen
menyangkut
sebelumnya, kebijakan,
baik
perencanaan maupun pelaksanaan. Review
b. Memperbaiki
yang efektif merupakan inti keberhasilan
berkelanjutan 146
kinerja
secara
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
c. Memberikan
arah
dan
tentang kinerja, progres, masa depan,
menyetujui
sasaran, fokus mereka, dan pendekatan
kontribusi yang diharapkan d. Menetapkan
target
sejalan
mereka terhadap pekerjaan.
dengan
Untuk itu, perlu diperhatikan bahwa
tujuan organisasi dan tim e. Pengembangan review sejauh ini
sebagian
f. Mengidentifikasi kebutuhan training
review dipergunakan untuk memikirkan
g. Menghargai
keberhasilan
dan
terbesar
waktu
melaksanakan
terlebih dahulu agar review dapat mencapai
mau
tujuan yang diharapkan. Sementara itu,
belajar dari kekecewaan
dalam perencanaan review diarahkan untuk
h. Memahami aspirasi karir dan menilai
berbicara tentang pekerjaan, dan bukan
potensi i. Menggabungkan
gagasan
tentang orang atau pegawai.
untuk
Pengukuran terhadap kinerja perlu
perubahan
dilakukan untuk mengetahui apakah selama
Hasil penilaian, review, dan evaluasi merupakan masukan umpan balik terhadap
pelaksanaan
perencanaan maupun proses pelaksanaan
terhadap rencana yang telah ditentukan, atau
kinerja, maupun untuk memperbaiki kinerja
apakah kinerja dapat dilakukan sesuai
di kemudian hari.
jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah
pekerjaan
pegawai
dan
terdapat
deviasi
hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan
Review kinerja formal mencakup seluruh
kinerja
yang telah diharapkan.
harus
Untuk
dilakukan paling tidak sekali dalam setahun, dan akan lebih baik lagi jika dilaksanakan
tersebut,
dua kali dalam setahun.
mengukur
melakukan
diperlukan kinerja
pengukuran
kemampuan sehingga
untuk
diperlukan
adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja
Review kinerja secara formal akan tim
hanya dapat dilakukan terhadap kinerja
mengetahui apa yang diharapkan dari
yang nyata dan terukur. Apabila kinerja
mereka selama proses review. Review
tidak dapat diukur, tidak dapat dikelola,
formal sangat penting bagi pegawai dan
maka untuk dapat memperbaiki kinerja
reviewer
perlu diketahui seperti apa kinerja saat ini,
lebih
efektif
harus
apabila
anggota
mempersiapkan
untuk
apabila deviasi kinerja dapat diukur maka
mencapai harapan yang tinggi tersebut.
kinerja dapat diperbaiki.
Peran reviewer adalah mendorong
Pengukuran hanya berkepentingan
dan membimbing pegawai melalui struktur review, bagi pegawai
peluang review
untuk mengukur apa yang penting dan
kinerja
peluang
untuk
relevan. Untuk itu, perlu penjelasan tentang
bersama-sama
apa yang dikatakan penting dan relevan
menawarkan
mendiskusikan
secara
147
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
sebelum menentukan ukuran apa yang harus
kursus psikologi industri sangat tidak
digunakan. Hal-hal yang diukur tergantung
praktis dan memerlukan waktu yang
pada apa yang dianggap penting oleh
cukup lama. b. Orientasi pada waktu
Stakeholders dan pelanggan.
Waktu
Pengukuran kinerja yang dimaksud untuk
memenuhi
tiga
hal.
batas
pekerjaan
Pertama,
akhir
harus
penyelesaian
ditentukan
secara
pengukuran kinerja yang dimaksud untuk
realistik dan dipertimbangkan bersama.
membantu memperbaiki kinerja perusahaan
Tidak ada pekerjaan yang tanpa batas
agar lebih fokus terhadap tujuan dan sasaran
waktu.
program
unit
kerja,
yang
c. Spesifik
akan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas suatu
Harus jelas menguraikan apa yang
perusahaan sehingga tujuan dan sasaran
dikerjakan.
perusahaan dapat tercapai. Kedua, ukuran
diperbaiki adalah kualitas komunikasi
kinerja perusahaan dapat digunakan untuk
dengan pekerja, maka harus secara
pengalokasian
spesifik referensi yang harus diperbaiki.
sumber
daya
dan
suatu
perusahaan
bidang
yang
d. Melibatkan komitmen
pengambilan keputusan. Ketiga, ukuran kinerja
Apabila
Baik pegawai maupun manajer harus
dimaksudkan
untuk mewujudkan pertanggung jawaban
menjual
kepada atasan dan memperbaiki komunikasi
komitmen terhadap implementasinya.
kelembagaan.
Mereka harus sepakat tentang apa yang
pengetahuan,
berupa
pengembangan
sikap
untuk mengubah perilaku pegawai, untuk
peningkatan
keterampilan, dan
maupun
melakukan
perubahan
perilaku
memenuhi lima persyaratan, yaitu sebagai
produktifnya. Rencana perbaikan kinerja
berikut :
untuk
a. Desire ( keinginan )
dapat
memberikan
mempunyai
Rencana perbaikan kinerja dirancang
harus meningkatkan kualitas sumber daya baik
dan
harus dilakukan.
Oleh karena itu, setiap organisasi
manusianya,
rencana
hasil
yang
perilaku
harus
diharapkan harus memenuhi kriteria sifat
Adanya keinginan suatu perubahan dari
sebagai berikut :
pegawai itu sendiri, karena tanpa adanya
a. Praktis
keinginan dari yang bersangkutan maka suatu perubahan tidak akan terjadi.
Spesifikasi rencana harus berhubungan
b. Knowledge and Skill ( pengetahuan dan
dengan kinerja yang harus diperbaiki. Memperbaiki
kinerja
dengan
keterampilan )
cara
membaca buku teori atau mengikuti 148
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
4) Encouraging
Pegawai harus mengetahui terhadap apa yang harus dilakukan dan bagaimana
Manajer memberikan dorongan yang
cara melakukan suatu pekerjaan. Untuk
kuat
itu,
pengembangn
pegawai
harus
mempunyai
terhadap
pegawai prakarsa,
sehingga
pengetahuan dan keterampilan yang
iklim
diperlukan
menciptakan motivasi yang kuat
dalam
melaksanakan
semacam
dalam
ini
dapat
bagi pegawai.
pekerjaannya.
5) Requiring
c. Climate ( iklim ) Pegawai harus bekerja dalam iklim yang
Manajer
memberikan
meningkatkan
kesempatan
berperilaku
bersedia
membantu
kemampuan
dan
kinerja pegawai.
dengan cara yang berbeda. Faktor
d. Help and Support ( bantuan dan
terpenting dalam iklim adalah manajer, yang dapat memberikan tipe iklim
dukungan )
sebagai berikut :
Jika
1) Preventing
memperbaiki
seorang
pegawai diri,
pegawai
Manajer tidak mengizinkan pegawai
tersebut
melakukan apa yang mereka ingin
melakukannya sendiri sehingga mereka
lakukan. Iklim kerja semacam ini
perlu bantuan dan dorongan. Tidak
tidak
semua pegawai memiliki keberanian
akan
mendorong
pegawai
tidak
maka
bersedia
mungkin
dapat
berkembang.
untuk melakukan sesuatu tanpa adanya
2) Discouraging
bantuan dan dorongan, hal semacam ini
Manajer tidak memberikan suatu
bisa datang dari seorang manajer,
dukungan terhadap pegawai untuk
pelatihan, atau dari keduanya. e. Rewards ( penghargaan )
melakukan suatu pekerjaan selain tugas yang diperintahkan. Pegawai
Jika orang yang tahu kalau mereka
menjadi pasif dan tidak bersedia
dihargai
melakukan suatu gagasan.
perubahan,
karena maka
melakukan orang
suatu tersebut
cenderung untuk berubah. Dan apabila
3) Neutral kepada
reward benar-benar diterima mereka
pegawai untuk menentukan sikapnya
akan termotivasi untuk berubah di masa
sendiri,
depan. Kirkpatrick ( 2006:67-68 )
Manajer
mengalami
menyerahkan
sehingga kebebasan
mengembangkan
diri
pegawai untuk dalam
pekerjaan. 149
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
Hubungan
Kepemimpinan
yang
dengan
membawa
dampak
positif
terhadap pencapaian tujuan perusahaan
Kinerja Hubungan kinerja
akan
secara maksimal.
kepemimpinan dengan
dikemukakan
oleh
Untuk
Muhammad
meningkatkan
kinerja,
penilaian yang dilakukan oleh perusahaan
Khotib Arifa’i ( 2006051371 ) : Seorang pemimpin yang berorientasi
atau organisasi harus berdasarkan atas
pada hubungan, maka akan mendapatkan
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
kepuasan yang akan menghasilkan suatu
Kemudian perusahaan tersebut mengadakan
hubungan yang harmonis antara pegawai
penilaian terhadap kemampuan dan minat
dalam suatu pekerjaa. Pemimpin tersebut
seorang
menekankan pandangan hubungan antara
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas
pemimpin dengan bawahan sebagai teman
dan peran pegawai tersebut. Dari hasil
kerja serta menentukan pentingnya perasaan
penilaian kinerja dapat diketahui berapa
positif yang kuat terhadap bawahan.
besar potensi pegawai dalam bekerja serta
pegawai,
kemampuan
dan
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
Seorang pemimpin akan menjadi aktif bila mampu menjalin hubungan yang
dari
para
pegawai,
positif terhadap bawahannya. Sebaliknya,
menetapkan
bila seorang pemimpin yang berorientasi
kebijakan
yang
pada tugas maka akan memandang bahwa
seorang
pimpinan
dirinya akan merasa puas bila mampu
organisasi.
dalam
sehingga
dapat
menentukan
suatu
dapat
dilakukan perusahaan
oleh atau
yang
Kepemimpinan yang baik sangat
diembannya sehingga tuntutan terhadap
penting dalam menentukan tingkat kinerja
bawahannya berupa penyelesaian terhadap
pegawai,
apa yang ditugaskannya.
perusahaan selalu ditopang dari sumber
menyelesaikan
tugas-tugas
karena
perkembangan
setiap
Dengan kata lain, seorang pemimpin
daya manusia yang potensial serta dukungan
baik
menerapkan
suatu
dari pemimpin yang mampu meningkatkan
perusahaan,
dapat
kinerja pegawai dalam mengemban tugas
dilihat dari keinginan para bawahannya
sehingga tujuan organisasi atau perusahaan
terlebih dahulu, yang kemudian dapat
akan tercapai dengan maksimal.
yang
kepemimpinan
dalam pada
Suatu
memberikan tugas atau pekerjaan sesuai
kepemimpinan
seorang
yang
pemimpin dapat dinilai secara kualitatif dari
tercipta
tingkat keuntungan dan kerugian yang
suasana kerja yang harmonis antara atasan
dialami perusahaan, jika kepemimpinan
dengan bawahan dalam suatu perusahaan
yang diterapkan oleh seorang pemimpin itu
dengan
kemampuan
bersangkutan,
sehingga
pegawai akan
150
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
akan
Legok Kab Tangerang – Banten, karea
memberikan rasa kurang menerima terhadap
berbagai pertimbangan seperti jarak lokasi
kepemimpinan
akan
yang akan memudahkan bagi penulis dalam
kinerja
mencari dan mengumpulkan data, peluang
pegawai juga akan menurun. Sebaliknya,
waktu yang luas sangat dibutuhkan oleh
jika kepemimpinan yang diterapkan oleh
penulis untuk proses pengolahan data yang
seorang pemimpin itu baik dan diterima
didapat dari tempat observasi.
kurang
bagus
maka
bawahan
tersebut
menimbulkan
secara
yang
otomatis
akan
Dengan beberapa pertimbangan dan
menerima dan memberikan respon yang
alasan itulah penulis menentukan dalam
positif sehingga secara otomatis akan
menggunakan waktu penelitian tersebut dari
menghasilkan
akan
bulan Desember 2014 sampai dengan bulan
memberikan dorongan atau rangsangan
Januari 2015, dalam melakukan penelitian
kepada bawahan terhadap suatu rasa untuk
ini penulis banyak mengumpulkan data dan
memberikan yang terbaik dalam sebuah
keterangan yang dibutuhkan baik dari
kualitas sehingga kinerja pegawai pun akan
literatur maupun data lainnya, penulis
meningkat dengan sendirinya dan akan
melakukan penelitian atau riset baik secara
menghasilkan pencapaian tujuan perusahaan
langsung maupun tidak langsung.
oleh
bawahan,
maka
suatu
bawahan
daya
yang
yang maksimal. Populasi dan Sampel Populasi
METODOLOGI PENELITIAN
merupakan
wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek dan
Penulis melakukan penelitian ini di sekolah swasta yaitu SMK PGRI 31 Legok
subjek
yang mempunyai
kualitas dan
yang beralamat di Jalan Alun-alun Legok
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
Desa Legok Kec. Legok Kab. Tangerang –
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Banten.
ditarik kesimpulan. Sugiyono ( 2008:80 ). penulis
Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala
dan
Sekolah dan seluruh guru SMK PGRI 31
pengumpulan data di tempat penelitian
Legok, Tangerang yang berjumlah 50
tersebut mulai dari bulan Desember 2014
orang.
Waktu dalam
yang
melakukan
diperlukan observasi
Dalam
sampai dengan bulan Januari 2015 selama
penelitian
ini,
penulis
melakukan penelitian di SMK PGRI 31
dua bulan. penulis
Legok, Jalan Alun-alun Legok Desa Legok
mengambil lokasi di SMK PGRI 31 Legok
Kec. Legok Kab. Tangerang, sehingga yang
Jalan Alun-alun Legok Desa Legok Kec.
menjadi populasi dalam penelitian ini
Dalam
penelitian
ini,
151
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
adalah Kepala Sekolah dan guru serta
Desember 2014 sampai dengan bulan
semua pengurus yang ada di sekolah
Januari 2015 selama dua bulan.
tersebut yang secara keseluruhan berjumlah
Data dibawah ini diambil dengan
50 orang. Karena jumlah populasi tersebut
cara
memberikan
kurang dari 100 orang, maka penulis
responden dengan membagikan masing-
mengambil seluruh pegawai. Dewan guru
masing sebanyak 10 pertanyaan
yang mengajar di SMK PGRI 31 Legok.
menyangkut
masalah
kuisioner
terhadap
yang
Kepemimpinan
(
Variabel X ) dan 10 pertanyaan yang menyangkut Kinerja Guru ( Variabel Y ).
PEMBAHASAN DAN HASIL
Berikut akan diuraikan pengolahan
PENELITIAN data
Hasil Kuisioner
mengenai
Kepemimpinan
Kepala
yang
Sekolah ( Variabel X ) dan Kinerja Guru (
dilakukan penulis di SMK PGRI 31 Legok
Variabel Y ) sesuai dengan data yang
Kabupaten
diperoleh penulis saat observasi dilapangan.
Berikut
responden
hasil
penelitian
Tangerang yang
dimulai
terhadap dari
50 bulan
Distribusi Jawaban Variabel Kepemimpinan Jawaban Pertanyaan No SS S R TS 1 Kepala Sekolah memiliki sifat-sifat yang 35 15 0 0 menjadi teladan yang patut ditiru oleh para dewan guru 2 Jiwa keteladanan dari seorang Kepala 26 24 0 0 Sekolah yang baik akan meningkatkan semangat dan kinerja para dewan guru 3 Kepala Sekolah memberikan petunjuk dan 24 24 2 0 arahan cara-cara bekerja/ mengajar yang baik 4 Kepala Sekolah selalu melibatkan dewan 20 30 0 0 guru dalam setiap membuat program baru 5 Kepala Sekolah berperan dalam 24 26 0 0 memberikan dukungan sehingga menumbuhkan rasa semangat bagi dewan guru 6 Kepala Sekolah memberikan tugas kepada 19 31 0 0 para dewan guru sesuai dengan kemampuan seseorang 7 Kepala Sekolah memberikan wewenang 28 16 6 0 dan tanggung jawab yang penuh kepada dewan guru dalam menyelesaikan suatu pekerjaan 8 Kepala Sekolah harus mendukung para 25 23 2 0 guru untuk meningkatkan keberhasilan
152
STS 0
0
0
0 0
0
0
0
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
9 10
dunia pendidikan Kepala Sekolah selalu memberikan arahan kepada dewan guru agar lebih baik lagi Pelatihan yang diadakan akan semakin meningkat jika pekerjaan yang dikerjakan memiliki sasaran dan capaian kerja yang terukur Jumlah Prosentase (%)
Jumlah hasil pertanyaan dari variabel X adalah 252+234+14+0+0=500, yang selanjutnya untuk mencari prosentase jawaban adalah dengan cara tiap jumlah pertanyaan dibagi jumlah total pertanyaan dikali 100% seperti yang ditunjukan dalam perhitungan dibawah ini : x 100% = 50,4% Jawaban SS :
28
22
0
0
0
23
23
4
0
0
252 234 14 0 0 50,4 46,8 2,8 0 0 mendapat respon dari para dewan guru cukup
baik,
penulis
menyimpulkan
berdasarkan pada hasil jawaban seluruh responden yang berjumlah 50 orang dengan 10 pertanyaan yang menjawab “Sangat Setuju”
sebanyak
kemudian
dengan
252
atau
jawaban
50,4%, “Setuju”
Jawaban S
:
x 100% = 46,8%
Jawaban R
:
x 100% = 2,8%
Jawaban TS
:
x 100% = 0%
Tidak
Jawaban5 STS :
x 100% = 0%
menunjukan angka 0% . Hasil jawaban
sebanyak 234 atau 46,8%, selebihnya “Ragu-ragu” sebanyak 14 atau 2,8%, yang menjawab “Tidak Setuju” dan “Sangat Setuju”
tidak
ada
hasil
dan
tabel ini untuk mengetahui seberapa besar
Kepemimpinan yang dilakukan oleh
pengaruh
Kepala Sekolah SMK PGRI 31 Legok
jawaban
responden
terhadap
variabel tersebut. Distribusi Jawaban Variabel Kinerja Guru Jawaban Pertanyaan No SS S R TS 1 Seorang guru harus menerima dan 38 12 0 0 menikmati terhadap pekerjaan yang ditugaskan 2 Berusaha keras memberikan yang terbaik 25 25 0 0 untuk kemajuan instansi dan pribadi 3 Kerjasama dewan guru sangat berpengaruh 27 23 0 0 terhadap hasil akhir pekerjaan 4 Rekan kerja saling mengisi jika ada guru 18 24 8 0 yang berhalangan masuk 5 Dalam kegiatan belajar mengajar cukup 23 24 3 0 harmonis karena rekan mengajar yang kooperatif 6 Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan 21 29 0 0 kebutuhan 7 Dewan guru memiliki disiplin kerja yang 12 32 6 0
153
STS 0
0 0 0 0
0 0
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
8 9 10
tinggi dalam mengajar Peraturan disiplin di sekolah sudah dipahami semua pihak yang bekerja Kejujuran seorang guru dapat menjadi penilaian terhadap prestasi kerja Keinginan seorang guru untuk segera dipromosikan keposisi yang lebih baik Jumlah Prosentase (%) Jumlah hasil pertanyaan dari variabel Y
10 pertanyaan yang menjawab “Sangat
adalah
218+253+27+2+0=500,
selanjutnya
untuk
mencari
12
32
6
0
0
20
30
0
0
0
22
22
4
2
0
218 43,6
253 50,6
27 5,4
2 0,4
0 0
Setuju” sebanyak 218 orang atau 43,6%,
yang
kemudian
prosentase
dengan
jawaban
“Setuju”
jawaban adalah dengan cara tiap jumlah
sebanyak 253 orang atau 50,6%, selebihnya
pertanyaan dibagi jumlah total pertanyaan
“Ragu-ragu” sebanyak 27 orang atau 5,4%,
dikali 100% seperti yang ditunjukan dalam
yang “Tidak Setuju” sebanyak 2 orang atau
perhitungan dibawah ini :
0,4% dan yang “Sangat Tidak Setuju”
Jawaban SS
:
x 100% = 43,6%
Jawaban S
:
x 100% = 50,6%
Jawaban R
:
x 100% = 5,4%
Jawaban TS
:
x 100% = 0,4%
menunjukan angka 0%.
Pembahasan dan Hasil Analisis Jawaban
Pertanyaan
Perumusan
Masalah No.3, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Jawaban STS :
x 100% = 0%
pada SMK PGRI 31 Legok Tabel
Kepemimpinan yang dilakukan oleh
dibawah
ini
mengetahui
Kepala Sekolah SMK PGRI 31 Legok
jawaban
mendapat respon dari para dewan guru
pengaruhnya
cukup
menyimpulkan
kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap
berdasarkan pada hasil jawaban seluruh
variabel kinerja guru pada SMK PGRI 31
responden yang berjumlah 50 orang dengan
Legok.
baik,
penulis
responden
untuk
seberapa
terhadap
Analisa Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru X Y NO X2 Y2 XY 43 44 1 1849 1936 1892 46 44 2 2116 1936 2024 45 45 3 2025 2025 2025 46 43 4 2116 1849 1978 46 45 5 2116 2025 2070 46 46 6 2116 2116 2116
154
besar variabel
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
45 44 45 46 46 47 45 44 45 44 45 42 41 46 42 47 40 41 47 48 48 41 44 45 46 46 46 45 46 43 41 48 48 47 41 40 47 42 46 41 42 45
44 46 45 44 44 44 44 45 44 44 41 43 40 42 40 42 40 39 40 45 46 41 46 44 46 45 43 45 44 44 41 46 45 40 39 40 42 40 42 40 43 43
2025 1936 2025 2116 2116 2209 2025 1936 2025 1936 2025 1764 1681 2116 1764 2209 1600 1681 2209 2304 2304 1681 1936 2025 2116 2116 2116 2025 2116 1849 1681 2304 2304 2209 1681 1600 2209 1764 2116 1681 1764 2025
155
1936 2116 2025 1936 1936 1936 1936 2025 1936 1936 1681 1849 1600 1764 1600 1764 1600 1521 1600 2025 2116 1681 2116 1936 2116 2025 1849 2025 1936 1936 1681 2116 2025 1600 1521 1600 1764 1600 1764 1600 1849 1849
1980 2024 2025 2024 2024 2068 1980 1980 1980 1936 1845 1806 1640 1932 1680 1974 1600 1599 1880 2160 2208 1681 2024 1980 2116 2070 1978 2025 2024 1892 1681 2208 2160 1880 1599 1600 1974 1680 1932 1640 1806 1935
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
49 50 Jumlah
44 45 2229
44 44 2156
1936 2025 99623
1936 1936 93186
1936 1980 96251
= 0,384 Berdasarkan
hasil
perhitungan
Dari perhitungan di atas diperoleh koefisien
dengan
menggunakan rumus koefisien korelasi,
penentu
maka dapat diperoleh nilai r sebesar 0,384
menunjukan
hal ini menunjukan bahwa pengaruh antara
dipengaruhi oleh kepemimpinan Kepala
skepemimpinan
yang
Sekolah sebesar 33,64% dan sisanya sebesar
rendah, sesuai pada tabel 3.2 indikator
66,36% dipengaruhi oleh fakot-faktor lain
korelasi yang menunjukan bahwa 0,384
yang tidak diteliti oleh penulis.
menunjukan bahwa tingkat pengaruh yang
b.
rendah terhadap kinerja guru.
Selanjutnya
Kepala
Sekolah
(KP)
sebesar bahwa
33,64%
yang
kinerja
guru
Uji Signifikansi untuk
mengetahui
apakah
kepemimpinan memiliki arti penting dalam a.
meningkatkan prestasi kerja perlu dilakukan
Koefisien Penentu
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi
uji signifikan korelasi dengan menggunakan
variabel X terhadap variabel Y digunakan
uji t sebagai berikut:
rumus sebagai berikut :
Hipotesis: H0 : koefisien korelasi tidak
KP = r2 x 100%
signifikan
=(0,58)2x100%
Ha : koefisien korelasi signifikan Ketentuan : Terima H0 jika thitung < ttabel
=0,3364x100%
Tolak H0 jika thitung > ttabel
=33,64 156
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisi data yang dilakukan dalam penelitian mengenai Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru pada SMK PGRI 31 Legok
Kabupaten
Tangerang,
dengan
mengambil responden sebanyak .. orang dan berdasarkan hasil perhitungan yang penulis lakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Sedangkan ttabel dicari menggunakan rumus
1. Hasil
sebagai berikut:
jawaban
berjumlah
responden
50
pertanyaan
orang
untuk
yang
dengan
10
Kepemimpinan
(Variabel X) yang menjawab Sangat 0,284
Setuju (SS) sebanyak 252 atau 50,4%, Level of significant ( a ) telah
Setuju (S) sebanyak 234 atau 46,8%,
ditetapkan sebesar 0,05 atau 5% , sehingga
Ragu-ragu (R) sebanyak 14 atau 2,8%,
ttabel menunjukan angka sebesar 0,284.
Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak
Dari penelitian berdasarkan data
Setuju (STS) menunjukan angka 0%.
yang diperoleh penulis, melalui perhitungan
Tabel
rumus-rumus
kesalahan 5% menunjukan angka 5,98
yang
digunakan
dalam
penelitian.
n-2=50-2-48,
dengan
taraf
dan rhitung 0,284 dengan demikian rhitung
Karena thitung hasil perhitungan
> rtabel atau 5,98 > 0,284. Dengan
diatas memperoleh hasil sebesar 5,98 dan
demikian
ttabel sebesar 0,284 maka sudah jelas bahwa
Sekolah di SMK PGRI 31 Legok cukup
thitung > ttabel atau 5,98>0,284, hasil ini
baik, dari hasil jawaban kuisioner yang
menunjukan bahwa kepemimpinan Kepala
diberikan kepada responden dengan
Sekolah mempunyai pengaruh terhadap
penjelasan di atas.
kinerja guru SMK PGRI 31 Legok. Sesuai
kepemimpinan
Kepala
2. Dari responden yang berjumlah 50
dengan rumusan uji kriteria di atas bahwa
orang
jika thitung > ttabel, berarti H0 ditolak, H1
kinerja
diterima.
menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak
yang guru
menjawab (Variabel
pertanyaan Y)
yang
218 atau 43,6%, Setuju (S) sebanyak 157
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
(R)
kepemimpinannya yang diterapkan untuk
sebanyak 27 atau 5,4%, Tidak Setuju
meningkatkan kematangan dewan guru ke
(TS) sebanyak 2 atau 0,4%,dan Sangat
depan yang dapat dijadikan cerminan atau
Tidak Setuju (STS) menunjukan angka
acuan
0%.
dan
peningkatan kualitas kinerja dan kualitas
penelitian
didik yang akan membawa nama baik
253
atau
50,6%,
Melalui
berdasarkan
Ragu-ragu
perhitungan
data
hasil
ternyata thitung > ttabel yaitu 0,384 > 0,284,
dalam
jangka
panjang
bagi
instansi.
sehingga dengan demikian kinerja guru SMK PGRI 31 Legok cukup baik sesuai jawaban
kuisioner
yang
DAFTAR PUSTAKA
diberikan Dessler, Gary : 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Indeks. Handoko, T. Hani; 2000, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, BPFE Hasibuan, Malayu; 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara. Irianto, Agus : 2007, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta, Kencana. Kartono, Kartini; 2010, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Kountur, Ronny, 2007, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta, Buana Printing Mathis, L Robert dan John, Jackson; 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Salemba Empat. Mulyono, Sri. Statistika; 1991, Jakarta, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Rachmawati, Ike Kusdyah, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, CV. Andi Robbins, Stephen P : 2006, Perilaku Organisasi, Jakarta, Indeks Sagala, Syaiful: 2010, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung, Alfabeta Samsudin, Sadili : 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Pustaka Setia Simamora, Henry; 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, STIE
kepada responden dengan penjelasan di atas. 3. Berdasarkan perhitungan pada BAB IV, besarnya
pengaruh
kepemimpinan
terhadap kinerja guru SMK PGRI 31 Legok sebesar 33,64% dan sisanya sebesar 66,36% dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
SARAN Berdasarkan
kesimpulan
yang
uraikan
atas,
penulis
di
maka
penulis ingin
memberikan saran kepada pihak SMK PGRI 31 Legok dan dapat dijadikan sebagai acuan serta pembelajaran buat penulis. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SMK PGRI 31 Legok, dapat diketahui bahwa kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala
Sekolah
kinerja
guru
dalam
SMK
meningkatkan
PGRI
31
Legok
Kabupaten Tangerang sudah menunjukan hasil yang baik. Untuk itu Kepala Sekolah agar
bisa
mempertahankan 158
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4, No.1, Oktober 2016
YKPN. Sugiyono : 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Bandung, Alfabeta , 2006, Human Resource Management, Jakarta, Salemba Empat Sumarsono, Sonny : 2004, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Graha Ilmu Veithzal Rivai; 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta, Raja Grafindo Persada. Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Jakarta, Rajawali Winardi, J : 2011, Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakarta, Raja Grafindo Persada ; 2007, Manajemen, Yogyakarta BPFE
159