http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010 Tandi Kadang (Staf Pengajar Jurusan Adminsitrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan atau pimpinan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus menempatkan tenaga kerja yang berkualitas ditandai dengan tingginya tingkat produktivitas yang dihasilkan, menguasai teknologi dan informasi, mempunyai keterampilan dan manajerial yang handal serta professional. Pada prinsipnya untuk mengukur disiplin kerja karyawan yang baik dapat dilihat dari kepatuhan karyawan pada jam-jam kerja, kepatuhan terhadap atasan, penggunaan dan pemeliharaan bahan atau alat perlengkapan dengan hati-hati, bekerja dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan dan diatur oleh perusahaan serta kepatuhan karyawan didalam pengenalan lingkungan kerja serta berpakaian yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai tersebut Penelitian ini bertujuan : (1)untuk mengetahui deskripsi mengenai variable-variabel dalam kedisiplinan dan kinerja karyawan, (2) untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variable kedisiplinan terhadap kinerja karyawan, (3) untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variable kedisiplinan terhadap kinerja karyawan. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah metode acak random sederhana.. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai 50. Atas dasar pendapat ini, maka ukuran sampel yang diambil adalah 30 dari jumlah populasi. Dengan demikian maka karyawan yang akan dijadikan responden adalah sebanyak 30 orang. Didalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis persamaan regresi sederhana, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antar variable bebas (disiplin) terhadap variabel terikat (prestasi kerja). Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai rata – rata variable disiplin adalah 3,77 sedangkan variable prestasi kerja adalah 3,96 yang mana tingkat kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dapat dikatakan baik. Sedangkan hasil dari persamaan regresi Y = 1,2228 + 0,728 X yang mana berarti bahwa setiap penambahan satu satuan kedisiplinan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 0,728 yang atas dasar persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kedisiplinan dengan prestasi kerja karyawan pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda. Kata Kunci : Kedisiplinan, Kinerja
PENDAHULUAN Pada era globalisasi sekarang ini seperti yang kita lihat bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, informasi mendorong masyarakat untuk maju dalam mengkonsumsi barang atau jasa yang bermutu tinggi baik secara langsung maupun tidak langsung. Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan atau pimpinan perusahaan. Untuk itu perusahaan
JURNAL EKSIS Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
harus menempatkan tenaga kerja yang berkualitas ditandai dengan tingginya tingkat produktivitas yang dihasilkan, menguasai teknologi dan informasi, mempunyai keterampilan dan manajerial yang handal serta professional. Karyawan adalah faktor yang paling utama baik sebagai perencana maupun pelaku aktif dari aktivitas organiasi dalam rangka meningkatkan kualitas kerja yang efektif dan efisien maka perlu adanya tenaga kerja yang berkualitas. Karyawan
Riset / 1550
yang berkualitas belum tentu mempunyai produktifitas kerja yang cukup bagus kalau tingkat disiplin kerjanya rendah. Keberhasilan yang telah dicapai oleh sebuah perusahaan tidak lepas dari peran serta karyawannya yang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan dan disiplin yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan dengan apa yang diharapkan dan dicitacitakan perusahaan. Sejalan dengan peraturan ketatalaksanaan ketenaga-kerjaan, disiplin merupakan salah satu faktor yang paling utama dalam meningkatkan kualitas dan produktifitas suatu organisasi demi mencapaii tujuan yang telah ditetapkan. Berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, luput dari kehilafan, dan kesalahan karena setiap perusahaan perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para karyawan perusahaan untuk memenuhi tuntutan tersebut, dengan kata lain disiplin karyawan adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan lain, serta meningkatkan disiplin kerjanya. Karyawan merupakan tulang punggung perusahaan dalam kegiatan perusahaan. Sudah tentu hal ini menuntut tanggung jawab dan disiplin yang tinggi dari para karyawan. Disiplin sangat diperlukan karena merupakan kesadaran yang tumbuh dalam jiwa seseorang. Kesadaran akan melahirkan sikap patuh dan taat, dengan demikian disiplin dilakukan bukan karena terpaksa. Adapun faktor yang menunjang kedisiplinan adalah kesejahteraan, ancaman, ketegasan serta partisipasi. Pada prinsipnya untuk mengukur disiplin kerja karyawan yang baik dapat dilihat dari kepatuhan karyawan pada jam-jam kerja, kepatuhan terhadap atasan, penggunaan dan pemeliharaan bahan atau alat perlengkapan dengan hati-hati, bekerja dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan dan diatur oleh perusahaan serta kepatuhan karyawan didalam pengenalan lingkungan kerja serta berpakaian yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai tersebut. Untuk menerapkan disiplin kerja karyawan, suatu perusahaan perlu tata tertib yang dipatuhi oleh semua pihak yang terkait dalam lingkungan kerja tersebut. Tata tertib ini dimaksudkan adalah merupakan kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan perusahaan serta prosedur yang berlaku, seperti peraturan jam kerja, kelengkapan kerja dan lain-lain. Namun perlu diketahui bahwa mengatur manusia untuk berdisiplin tidak semudah mengatur mesin pabrik atau alat perlatan lainnya. Melainkan terpulang kepada kesadaran karyawan terhadap arti pentingnya disiplin itu sendiri, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktifitas dan efisiensi kerja. Kesadaran akan
Riset / 1551
menghasilkan sikap patuh dan taat, dengan demikian maka disiplin yang dilakukan bukan karena suatu paksaan. Disamping itu keteladanan pimpinan cukup berperan dalam meningkatkan disiplin karyawan sebab Pimpinan merupakan tauladan dan panutan bagi para bawahannya. Disiplin kerja adalah suatu pekerjaan yang dicapa Nawawi (2005 : 45) “Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi perusahaan”. Menurut Hasibuan, ( 2007 : 10) “Ilmu dan seni mengatur hubungan peranan tenaga kerja agar afektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan dan perusahaan, karyawan dan masyarakat”. Dari definisi diatas diambil kesimpulan bahwa yang di maksud dengan manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengawasan, pengarahan, pengembangan, pengintergrasian, penilaian, pendayagunaan, kedisiplinan, pemberian balas jasa dan pemeliharaan terhadap tenaga kerja atau karyawan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedisiplinan adalah merupakan syarat utama di dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manusia merupakan unsur utama di dalam organisasi dan merupakan kata kunci bagi penerapan tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal. Disiplin berasal dari kata latin “ Disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan, kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat jadi disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak tehadap pekerjaan. Disiplin yang lahir dari kata, rasa sadar akan membuat seseorang itu melaksanakan hal-hal yang tertib, teratur, lancar tanpa orang lain harus mengarahkan, menyuluruh, mengawasi atau menertibkannya Maka penulis akan menjabarkan beberapa definisi tentang disiplin yang penulis kutif dari beberapa ahli antara lain: Menurut Hasibuan ( 2007 : 193 ) adalah Kesadaran, Kesedian seseorang mentaati peraturan perusahaan atau norma-norma sosial yang berlaku. Sedangkan pengertian disiplin menurut Handoko dalam bukunya yang berjudul Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (2001 : 208) Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan tata tertib atau aturan organisasi. Menurut Keith Davit yang dikutip oleh Mangkunegara mengemukakan bahwa “Decipline is management action to enforce organization standards. Berdasarkan pendapat Keiht Davis, disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk memperteguhkan pedoman-
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id pedoman organisasi. Sedangkan pengertian disiplin menurut Sondang Siagian, Disiplin adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dalam bentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan karyawan yang lain serta dapat meningkatkan produktifitas dan prestasi kerjanya. Menurut Susilo Martoyo, disiplin adalah “latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat” Dari beberapa pengertian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa disiplin merupakan suatu dorongan kepada pegawai untuk itu melakukan suatu kegiatan sesuai dengan aturan yang telah ditetapakan dan juga merupakan suatu sikap ketaatan, kepatuhan, kesetian, keteraturan dan atau kertertiban seorang pegawai. Kedisplinan diartikan jika karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya. Mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik. Mematuhi semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Indikator-indikator yang mempengaruhi kedisiplinan karyawan menurut Hasibuan, diantaranya sebagai berikut : (a) Tujuan dan kemampuan. Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Hal ini bahwa tujuan ( pekerjaan ) yang disebabkan kepada karyawan yang bersangkutan agar bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. (b) Teladan Pimpinan, Hal ini sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpiman dijadikan deladan dan pengaturan oleh para bawahannya. Pimpiman harus member contoh baik, disiplin yang jujur, adil, dan teladan disiplin bawahan pun akan ikut baik. (c) Balas jasa, Hal ini ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan pada perusahaan atau pekerjaannya. Untuk mewujudkan kedisiplinan yang baik. Perusahaan yang selalu memberikan balas jasa yang relative besar. (d) Sanksi Hukuman, Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan, dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, hukuman hendaknya wajar untuk setiap ungakapan disipliner, bersifat mendidik, dan menjadi motifasi untuk memelihara kedisiplinan dalam perusahaan. e) Ketegasan, Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan ketegasan pimpinan mangatur dan menghukum setiap karyawan yang disipliner akan mewujudkan kedisiplinan uang baik pada perusahaan. (f) Hubungan Kemanusian, Hubungan kemanusian yang harmonis di antara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.
JURNAL EKSIS Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
Menurut Handoko dalam bukunya manajemen personalia dan sumber daya manusia (2001 : 135), menyatakan penilaian prestasi kerja ini memiliki kegunaan yang sangat penting dalam perusahaan sebagai berikut : Perbaikan prestasi kerja, Penyesuaian-penyesuaian kompensasi, Keputusan-keputusan penetapan, Perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan, Perencanaan dan pengembangan karir, Ketidak akuratan informasi, Kesalahan dalam desain pekerjaan, Kesempatan kerja yang adil, Tantangan eksternal. Menurut Hasibuan dalam bukunya manajemen sumber daya manusia edisi revisi (2007 : 95) “Unsur-unsur yang digunakan dalam penilaian prestasi kerja sebagai berikut : (a) Kesetiaan, (b) Penilaian mengukur kesetiaan karyawan terhadap pekerjaanya, jabatannya, dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab, (c) Prestasi kerja, Penilaian menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut daru uraian pekerjaannya, (d) Kejujuran, Penilaian menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti kepada para bawahannya, (e) Kedisiplinan Penilaian menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan pekerjaannya seseuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya, (f) Kreativitas, Penilaian menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna, (g) Kerjasama, Penilaian menilai kesediaan karyawan berparitsipasi dan bekerjasama dengan karyawan lainnya secara vartikal atau horizontal di dalam maupun diluar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik, (h) Kepemimpinan, Penilaian menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, dan dapat memotivasi orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif, (i) Prakarsa, Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinil dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapat kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya, (j) Tanggung jawab, Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta prilaku kerjanya. Berdasarkan penelitian yang telah diperoleh oleh penulis, maka dibuatlah analisis regresi dengan langkah sebagai berikut :
Riset / 1552
1. Menghitung nilai persamaan regresi antara kedisiplinan dengan prestasi kerja karyawan. 2. Menghitung nilai koefisien korelasi dan determinisi antara variable kedisiplinan dengan prestasi kerja karyawan. 3. Menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Hasil perhitungan nilai (b) yang berarti setiap perubahan disiplin kerja sebanyak satu satuan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 0,728 hal ini berarti pula bahwa setiap perubahan disiplin yang dilakukan akan mempengaruhi prestasi kerja karyawan PT Paser Tambang Harmonis. Sedangkan nilai (a) sebesar 1,2228 merupakan nilai konstanta yang berarti tidak mempengaruhi adanya perubahan disiplin kerja karyawan pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda. Untuk melihat keeratan hubungan antara variable X dan variable Y, maka yang menggambarkan keeratan hubungan tersebut adalah koefisien korelasi (r) dimana analisis koefisien korelasi prodhct moment (r) sebesar 0,6025 menunjukan adanya hubungan yang 2 berpengaruh antara k Nilai koefisien determinan (r ) sebesar 0,3630 yang berarti bahwa 36,30% prestasi kerja dipengaruhi oleh variable disiplin, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor – faktor lain. Sehingga hubungan variable X dan Variabel Y sangat baik, karena saling berhubungan antara satu variabel dengan yang lain. Hasil perhitungan menunjukan nialai t hitung sebesar 3.9946 dengkan nilai t tabel taraf nyata 5% = 2,048 yang berarti bahwa nilai t tabel lebih kecil dari nilai t hitung sehingga hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima karena sudah sesuai dengan kriteria t hitung > t tabel Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai rata – rata variable disiplin adalah 3,77 sedangkan variable prestasi kerja adalah 3,96 yang mana tingkat kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dapat dikatakan baik. Sedangkan hasil dari persamaan regresi Y = 1,2228 + 0,728 X yang mana berarti bahwa setiap penambahan satu satuan kedisiplinan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 0,728 yang atas dasar persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kedisiplinan dengan prestasi kerja karyawan pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda. Sementara hasil perhitungan nilai koefisien korelasi prodact moment (r) = 0,6025 yang berarti menunjukan bahwa adanya hubungan yang kuat antara variable disiplin dengan variable prestasi kerja karyawan. Sedangkan hasil koefisien determinasi (r2)=0,3630 ini menggambarkan adanya pengaruh perubahan kedisiplinan (variable X) sebesar
Riset / 1553
36,30% terhadap prestasi kerja (variable Y) karyawan yang dapat dinyatakan memiliki keeratan hubungan,antara variabel X dan variabel Y. Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Dengan perhitungan ini diperoleh nilai t hitung sebesar 3.9946 sedangkan nilai t tabel 2,048 dapat dilihat yaitu (a 0,05 & dk = n – 2), berdasarkan uraian tersebut sehingga hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima karena t hitung lebih besar dari t tabel atau sudah sesuai dengan kriteria t hitung > t tabel. Setiap peningkatan kedisiplinan 36,30% akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja, maka hasilya positif karena kedua variabel Y dan X saling berhungan antara variabel satu dengan yang lain. Berdasarkan atas diskripsi dari indikator kedisiplinan dapat di katakan bahwa kedisiplinan yang diterapkan terhadap karyawan pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda tersebut telah dijalankan dengan baik dan dalam batas yang wajar, sehingga para karyawan mempunyai motivasi untuk meningkatkan prestasi kerjanya dan pada akhirnya dapat memberikan nilai yang lebih positif lagi. KESIMPULAN 1. Hasil analisis diperoleh nilai rata – rata variable X (disiplin) sebesar 3,77 sedangkan variable Y (prestasi kerja) sebesar 3,96 yang mana dari nilai rata-rata tersebut dapat dapat dikatakan bahwa kedisiplinan karyawan cukup baik. 2. Hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y = 1,2228 + 0,728 yang berarti bahwa setiap pembahasan satu satuan X akan meningkatkan prestasi kerja karyawan sebesar 0,728 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang berpengaruh antara kedisiplinan dengan prestasi kerja karyawan pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda 3. Nilai koefisien korelasi product moment r = 0,6025 berarti menunjukan adanya keeratan hubungan yang berpengaruh antara kedua variable tersebut sehingga dapat dinyatakan memiliki hubungan yang positif. Hubungan positif antara kedua variable tersebut disebabkan disiplin yang dilaksanakan oleh para karyawan pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda sedangkan nilai koefisien determinasi (r 2) = 0,3630 dimana besarnya koefisien determinasi (r2) = 0,3630 atau 36,30% dipengaruhi oleh perubahan kedisiplinan karyawan dan sisanya dipengaruhi oleh faktor – faktor ini yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. SARAN
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id 1. Kedisiplinan yang diterapkan oleh PT Paser Tambang Harmonis Samarinda yang selama ini cukup bagus, hendaknya perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi, sehingga semua urusan yang ada hubungan dengan pekerja dapat diseleaikan dengan baik. 2. Antara kedisiplinan dengan prestasi kerja karyawan memiliki pengaruh yang positif, oleh sebab itu perlu ditingkatkan disiplin kerjanya serta memberikan sanksi kepada para karyawan yang melanggar peraturan. 3. Bagi pihak pimpinan, diharapkan dapat menigkatkan dan membina hubungan yang baik dan kerjasama dengan karyawan serta lebih memperhatikan karyawan yang kurang disiplin agar diberi sanksi. 4. PT Paser Tambang Harmonis, sebaiknya selalu memberikan motivasi kepada karyawannya agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan senang hati. DAFTAR PUSTAKA Mangkunegara, (2007) Evaluasi Kinerja SDM, penerbit PT. Refika Aditama, Bandung Nawawi
(2005 ) “Manajemen Sumber Manusia, penerbit gramedia Jakarta
Daya
Hasibuan, ( 2007 ) Manajemen Sumberdaya Manusia, edisi revisi, penerbit Bumi Aksara, jakarta Moekijat(2003)Manajemen Sumberdaya Manusia, Penerbit CV Mandar Maju. Bandung Basir
Barthos(2004) Manajemen Sumberdaya Manusia, PT Bumi Aksara, Jakarta
Supranto(2000) Statistik Teori penerbit Erlangga, Jakarta
dan
Aplikasi,
HandokoT Hani(2001) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : Liberty. Siagian, Sondang(2002) Manajemen Sumberdaya Manusia, penerbit Rineka Cipta Gomes,
Cardoso, Faustino(2003) Manajemen Sumberdaya Manusia, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Mathis R.L & Jackson J.H(2000) Manajemen Sumberdaya Manusia, Thomson Learning, Penerbit Salemba empat, Jakarta. Umar, Husein(2003) Metode Riset Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Panggabean, Mutiara(2004) Manajemen Sumberdaya Manusia, Penerbit Ghalia Indonesia.
JURNAL EKSIS Vol.6 No.2, Agustus 2010: 1440 – 1605
Riset / 1554