DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP (ERC) EARNING RESPONS COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Indra Saputra Sri Mulyani
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, This purpose of this research was to found whether effect Intellectual Capital against on the earning response coefficiet (ERC) within banking company which registered in Indonesia Stock Echange. The theory used in this research is the theory of market efficiency. The dependent variable in this study is the cumulative abnormal return (CAR), and variable the independent variables are standardized unexpected earnings (SUE),and intellectual capital that uses the measurement of Value Added Intellectual Coefficient ( VAIC ). The sample drawn by purposive sampling and fulfill sample selection criterion. In order to analized connection between Intellectual Capital to earning response coefficiet (ERC) by used multiple linear regression analysis. Research result showed that variable of Intellectual Capital have relation to earning response coefficiet (ERC). Keywords : Cumulative Abnormal Return (CAR), Earning Response Coefficiet (ERC), Standardized Unexpected Earning (SUE), Intellectual Capital dan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC). Abstrak, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap earning response coefficiet (ERC) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori efisiensi pasar, Variabel dependen dalam penelitian ini adalah cumulative abnormal return (CAR), sedangkan variabel independen adalah standardized unexpected earning (SUE), dan intellectual capital yang menggunakan pengukuran Value Added Intellectual Coefficient (VAIC). Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dan yang memenuhi kreteria pemilihan sampel. Untuk meneliti besaran earning response coefficiet (ERC) pada beberapa variabel bebas digunakan analisis regresi linier berganda.
18
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
Hasil Penelitian menunjukan intellectual capital mempunyai pengaruh terhadap earning response coefficiet (ERC). Kata Kunci : Cumulative Abnormal Return (CAR), Earning Response Coefficiet (ERC), Standardized Unexpected Earning (SUE), Intellectual Capital dan Value Added Intellectual Coefficient (VAIC) Pasar bebas dan globalisasi membuat
persaingan
pandang dalam menilai lembaga
antar
keuangan itu.
perusahaan semakin ketat. Hal ini
Penelitian ini menggunakan
akhirnya menuntut perusahaan untuk
intellectual capital sebagai variabel
mengubah
dalam
independen. Menurut Abidin (2000),
terus
intellectual capital masih belum
perusahaan-perusahaan
dikenal secara luas di Indonesia.
cara
menjalankan bertahan, tersebut
mereka
bisnis.
harus
Agar
dengan
cepat
Besarnya pengaruh informasi salah
mengubah strateginya dari bisnis
satunya adalah intellectual capital
yang didasarkan pada tenaga kerja
terhadap harga saham dapat dilihat
(labor-based
dari
business)
menuju
signifikansi
dan
knowledge based business (bisnis
Earnings
berdasarkan
yang
(ERC) yang merupakan salah satu
merupakan salah satu bentuk aset
ukuran atau proksi yang digunakan
tidak
untuk
pengetahuan)
berwujud,
sehingga
Response
besarnya
mengukur
Coefficient
kualitas
laba.
karakteristik utama perusahaannya
Jogiyanto (2000) menyatakan jika
menjadi perusahaan berbasis ilmu
koefesien laba (ERC) signifikan,
pengetahuan. Sehingga intellectual
dapat diartikan bahwa tidak hanya
capital menjadi salah satu hal yang
pengumuman perubahan laba saja
cukup penting untuk parusahaan
yang menimbulkan abnormal return,
memberikan informasi positif bagi
tetapi juga besarnya dari perubahan
pihak investor. Hal ini membuat
laba
lembaga keuangan sebagai perushaan
besarnya abnormal return. Secara
yang bergerak di lemba keuangan
umum ERC merupakan ukuran yang
sangat
mencerminkan
dipengaruhi
oleh
sudut
tersebut
mempungaruhi
sensitivitas
return
saham terhadap laba. Menurut Chong 19
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
dan Jung (1991) dalam Sansaloni
intellectual capital dari sumber daya
(2003) mendefinisikan ERC sebagai
perusahaan,
pengaruh
(rupiah)
Capital Employed (VACA), Value
unexpected earning terhadap return
Added Human Capital (VAHU) dan
saham.
Structural
satu
dolar
Teori efesiensi pasar (market
yaitu
Value
Capital
Added
Value
Added
(STVA).
efficiency) menyatakan harga-harga
Penelitian ini menganalisis
yang terbentuk di pasar merupakan
hubungan
cerminan dari informasi yang ada
terhadap harga saham dapat dilihat
atau
dari
“stock
prices
reflect
all
intellectual
signifikansi
capital
dan
besarnya
available information”. Selain itu
Earnings
dalam
(ERC) pada perusahaan perbankan
pasar yang efisien, harga-
Response
harga asset atau sekuritas secara
yang
cepat
mencerminkan
Indonesia (BEI) periode 2008-2012
informasi yang tersedia tentang aset
dengan menggunakan metode regresi
atau
Beaver
linier sederhana dengan bantuan
efesisensi
SPSS versi 17. Diharapkan hasil
dan
utuh
sekuritas
(1979)
tersebut.
mendefinisikan
terdaftar
pasar sebagai hubungan antara harga-
penelitian ini
harga sekuritas dengan informasi.
bukti
Penelitian
pengaruh
ini
mengukur
kinerja
di
Coefficient
Bursa
Efek
dapat memberikan
secara
empiris
tentang
intellectual
capital
intellectual capital sektor perbankan
terhadap harga saham dapat dilihat
di Indonesia yang diukur dengan
dari
menggunakan metode Value Added
Earnings
Intellectual
(ERC) pada perusahaan perbankan
Coefficient
(VAIC),
signifikansi
dan
Response
yang
dihitung dengan suatu ukuran untuk
Indonesia (BEI) periode 2008-2012.
menilai efisiensi dari nilai tambah
Hipotesis yang diajukan dan akan
sebagai
diuji dalam penelitian ini adalah :
dari
kemampuan
intelektual perusahaan. Komponen
Ha 1 : Laba
di
Coefficient
dalam metode ini, intellectual capital
hasil
terdaftar
besarnya
yang
Bursa
tak
Efek
terduga
utama dari VAIC™ sesuai dengan
(Standardized
Unexpected
penelitian Pulic (1998) yang melihat
Earning)
mempunyai
20
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
hubungan
terhadap
return
independen
berupa
saham (Cumulative Abnormal
unexpected
earning
Return).
intellectual capital dengan varibel
Ha 2 : Intellectual
capital
dapat
dependen
besarnya
return
Earnings
Response
merupakan
hubungan
(ERC) earning
(SUE),
cumulative
mempengaruhi
Coefficient
standardized
(CAR).
dan
abnormal
Penelitian
studi
empiris
ini yang
atau
dilakukan untuk melihat besarnya
dengan
pengaruh pegumuman laba (SUE)
return.
dan intellectual capital, terhadap earning respons coeficient (ERC)
METODE
atau
Jenis penelitian yang akan
pengujian
(hypothesis melihat
testing)
hubungan
untuk
sebab
akibat
adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan
yaitu
antara
dan
harga
saham
perusahaan perbankan yang terdaftar
antara variabel-variabel yang akan diteliti
dengan
Jenis data yang dikumpulkan
hipotesis yaitu
earning
return.
dilakukan adalah jenis penelitian dengan
hubungan
di BEI untuk tahun 2010 sampai
variabel
dengan tahun 2012.
Tabel 1. Daftar Sampel Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI No.
Kode Saham
1
INPC
2
BACA
3
BBKP
4
BNBA
5
BBCA
6
BNGA
7
BDMN
8
SDRA
No.
Kode Saham
11
MEGA Bank Mega
12
BBNI
Bank Bukopin Tbk
13
BBNP
Bank Bumi Arta Tbk Bank Central Asia Tbk Bank CIMB Niaga Tbk Bank Danamon Indonesia Tbk Bank Himpunan Saudara 1906
14
NISP
Nama Emiten Bank Artha Graha International Tbk Bank Capital Indonesia Tbk
21
Nama Emiten
Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bank OCBC NISP
15
MCOR Bank Multicor Tbk
16
PNBN
Bank Pan Indonesia
17
BNLI
Bank Permata Tbk
18
BBRI
Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
9
BMRI
Bank Mandiri (Persero) Tbk
19
BSWD Bank Swadesi Tbk
10
MAYA
Bank Mayapada
20
BVIC
Bank Victoria International Tbk
Sumber : www.idx.co.id Tehnik
pengumpulan
data
Variabel
independen
Intellectual
dalam penelitian ini dengan teknik
Capital adalah pengetahuan yang
purposive sampling dengan kriteria
dimiliki sumber daya manusia yang
mempublikasikan laporan tahunan
ada dalam suatu organisasi, terdiri
(annual
selama
atas tiga komponen yaitu: Value
tahun 2010 sampai dengan tahun
Added Capital Coefficient (VACA),
2012, perusahaan yang mempunyai
Value
data harga saham lengkap selama
(VAHU), Structural Capital Value
tahun 2010 sampai dengan tahun
Added (STVA).
2012 dalam laporan tahunan, dan
Tahapan
memiliki data yang lengkap terkait
sebagai berikut:
dengan
1) Value Added (VA)
report)
lengkap
variabel-variabel
yang
Added
digunakan dalam penelitian. Variabel variabel
yang
menjadi
akibat
variabel
Human
Capital
perhitungannya
Tahap
pertama
adalah
dalam
dependen,
yaitu
menghitung VAIC yaitu dengan
dipengaruhi
atau
menghitung value added (VA).
adanya
Value added adalah indikator
Variabel
paling objektif untuk menilai
karena
independen.
dependen dalam penelitian ini adalah
keberhasilan
cumulative abnormal return (CAR).
menunjukkan
Variabel independen, yaitu
perusahaan
bisnis
dan
kemampuan dalam
penciptaan
variabel yang mempengaruhi atau
nilai (value added). VA dihitung
menjadi sebab perubahannya atau
sebagai selisih antara output dan
timbulnya variabel lainnya (variabel
input.
independen). Variabel independen
mempresentasikan revenue dan
dalam
mencakup seluruh produk dan
penelitian
Output
(OUT)
ini
adalah
standardized
unexpected
earning
jasa
(SUE),
intellectual
capital.
sedangkan input (IN) mencakup
dan
22
yang
dijual
di
pasar,
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
seluruh beban yang digunakan
dibuat oleh setiap unit dari CE
dalam memperoleh revenue. Hal
terhadap value added organisasi
penting dalam model ini adalah
(Ulum, 2007).
bahwa beban karyawan (labour
VACA = VA/CE
expenses) tidak termasuk dalam
Keterangan :
IN. karena itu, aspek kunci
VACA : Value Added Capital
dalam
Employed
model
pulic
memperlakukan
adalah
tenaga
kerja
VA : Value Added
sebagai entitas penciptaan nilai
CE : Capital Employed : dana
(value creating entity) (pulic,
yang tersedia (ekuitas)
1998). 3) Value Added Human Capital
VA = OUTPUT – INPUT
(VAHU)
Keterangan :
Tahap
Output : Total penjualan dan dengan
pendapatan lain
yaitu
menghitung
Value
Added Human Capital (VAHU).
Input : Beban dan biaya – biaya
VAHU
(selain beban karyawan) VA : Value added
ketiga
adalah
perbandingan
antara value added (VA) dengan
: Selisih
human capital (HC). VAHU
antara output dan input
menunjukkan 2) Value Added Capital Employed
kontribusi
(VACA)
setiap
Tahap yang kedua yaitu
berapa
yang
dibuat
rupiah
diinvestasikan
banyak
dalam
oleh yang tenaga
dengan menghitung VACA yang
kerja untuk menghasilkan nilai
merupakan perbandingan value
lebih bagi perusahaan (Ulum,
added
2007).
(VA)
dengan
capital
employed (CE). VACA adalah indikator
untuk
VA
yang
diciptakan oleh satu unit dari physical
capital.
Rasio
ini
menunjukkan kontribusi yang
23
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
VAHU = VA/HC
5) Value
Added
Intellectual
Coefficient (VAIC)
Keterangan : VAHU : Value Added Human
Tahap
kelima
yaitu
Capital
menghitung
Value
Added
VA : Value Added
Intellectual Coefficient (VAIC).
HC : Human Capital (beban
VAIC
karyawan terdiri dari gaji dan
kemampuan intellectual capital
tunjangan)
organisasi
mengindikasikan
yang
dapat
juga
dianggap sebagai BPI (Business 4) Structural Capital Value Added
Performance Indicator). VAIC
(STVA)
merupakan penjumlahan dari 3
Tahap menghitung
keempat
yaitu
STVA
yang
komponen sebelumnya VACA, VAHU,
merupakan rasio SC terhadap
yang
dibutuhkan
merupakan
bagaimana
Model berbentuk
indikasi
keberhasilan
STVA
= VACA+VAHU+STVA
untuk
menghasilkan 1 rupiah dari VA dan
dan
(Ulum, 2007). Formula : VAIC
VA. Rasio ini mengukur jumlah SC
yaitu:
penelitian Model
ini
Regresi
Berganda (Multiple Regression
SC
Model) menggunakan program
dalam penciptaan nilai (Ulum,
SPSS
2007).
versi
17,0.
Tujuan
dilakukannya regresi berganda
STVA = SC/VA
adalah
Keterangan :
untuk
perubahan
STVA : Structural CapitalValue
atas
Added
variabel
dasar
independen.
SC : Structural Capital
mengukur dependen
nilai
variabel
Analisis
regresi
berganda pada penelitian ini
(VA - HC) VA : Value Added
24
dilakukan
untuk
menguji
hipotesis
penelitian.
Analisis
regresi
berganda digunakan
untuk
mengetahui
seberapa
besar
pengaruh
variabel
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
independen intellectual capital
untuk
berpengaruh terhadap earning
penelitian.
respons coeficient (ERC) atau
pertama,
hubungan
dengan
dimaksudkan untuk mengetahui
return. Persamaan yang akan
seberapa besar pengaruh antara
diuji dalam penelitian ini adalah:
variabel
(1) CARi = a1 + SUEi + ei
standardized unexpected earning
(2) CARi = a1+SUEi+a7 ICi+ei
(SUE)
Keterangan :
dependen
CARi
earning
=
return
abnormal
menguji
hipotesis
Pada
hipotesis
analisis
ini
independen,
terhadap
yaitu
variabel
yaitu
cumulative
abnormal return (CAR). Pada
kumulatif selama jangka waktu
hipotesis
kedua
analisis
satu tahun.
dimaksudkan untuk mengetahui
SUEi = laba tahunan tak terduga
seberapa besar pengaruh antara
standardized
variabel
IC = faktor intellectual capital
intellectual
independen capital
ini
yaitu terhadap
Persamaan yang pertama
ERC atau hubungan earning
sampai dengan persamaan kedua
dengan return. Selain diakukan
bertujuan
menguji
uji asumsi regresi berganda, juga
dan melakukan uji
diakukan uji normalitas, yaitu
Adjusted
untuk
untuk
mengetahui
besar
variabel
mampu
yang
untuk menguji apakah variabel
independen
memberikan
informasi untuk
seberapa
dependen
dan
variabel
semua
independen di dalam model
dibutuhkan
regresi berdistribusi normal atau
memprediksi
variasi
tidak berdistribusi normal.
variabel dependen pada masing-
Uji F dilakukan pada
masing persamaan. Selanjutnya
masing-masing
untuk persamaan enam bertujuan
mengetahui pengaruh variabel
untuk
independen
mengetahui
t-hitung,
untuk menjelaskan hipotesis
prediktor
model
untuk
dapat
menjadi
terhadap
variabel
Analisis regresi berganda
dependen secara keseluruhan.
pada penelitian ini dilakukan
Jika signifikansi F < 0,05, maka
25
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
secara
keseluruhan,
variabel
memprediksi
variasi
variabel
(Ghozali,
2007).
independen
dapat
menjadi
dependen
prediktor
bagi
variabel
Selanjutnya dilakukan Uji t pada
dependen, dan sebaliknya jika
penelitian
signifikansi
persamaan melihat signifikansi
variabel
F.
0,05
independen
maka secara
dari
ini
pada
pengaruh
setiap
variabel
keseluruhan tidak dapat menjadi
independen
prediktor bagi variabel dependen
terhadap variabel dependen. Jika
(Ghozali,
signifikansi t < 0,05, maka
2007).
Selain
itu
secara
individu
dalam penelitian ini dilakukan
variabel
analisis koefisien determinasi
berpengaruh terhadap variabel
megukur
jauh
dependen, dan sebaliknya jika
kemampuan dalam menerangkan
signifikansi t > 0,05, maka
variasi variabel dependen. Nilai
variabel
koefesien deterniasi menunjukan
berpengaruh terhadap variabel
pengaruh independen terhadap
dependen
variabel
Untuk
dinyakan
seberapa
dependen dalam
yang
Adjusted
R
independen
independen
(Ghozali, mengatuhui
menganalisis
tidak
2007). dan pengaruh
squre. Besaran Adjusted R2
cumulative
merupakan besaran yang paling
(CAR) terhadap
lazim
unexpected earning (SUE), serta
digunakan
untuk
abnormal
return
standardized
mengukur goodness of fit garis
pengaruh
regresi. Nilai Adjusted R2 yang
terhadap
kecil
coeficient (ERC) atau hubungan
variabel
berarti
kemampuan
independen
dalam
intellectual earning
capital respons
earning dengan return.
menjelaskan variabel dependen HASIL
amat terbatas. Nilai Adjusted R2
independen
Uji Normalitas Data
mampu
Sampel
memberikan semua informasi yang
dibutuhkan
DAN
PEMBAHASAN
yang mendekati satu berarti variabel
PENELITIAN
yang
digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 85,
untuk
26
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
setelah dilakukan normalitas data,
outlier adalah kasus atau data yang
terdapat 9 sampel yang tidak normal,
memiliki karakteristik unik yang
sehingga dilakukan pengurangan 9
terlihat sangat jauh dari observasi-
sampel,
didapatkan
observasi lainnya dan muncul dalam
sebanyak 76 sampel yang selanjutnya
bentuk nilai ekstrim baik untuk
akan digunakan untuk pengujian
sebuah variabel tunggal atau variabel
hipotesis.
kombinasi.
pengujian
sehingga
Pada
penelitian
distribusi
ini
normal
Pengujian distribusi normal
dilakukan dengan cara melakukan
juga dapat dilakukan dengan melihat
deteksi terhadap data outlier. Deteksi
histogram yang membandingkan data
terhadap outlier dapat dilakukan
observasi dengan distribusi yang
dengan menentukan nilai batas yang
mendekati normal, selain itu uji
akan dikatagorikan sebagai
data
normalitas juga menggunakan uji
outlier
cara
Kolmogorov-Smirnov.
yaitu
dengan
mengkonversikan nilai atau data
Pengujian distribusi normal
kedalam skor standardized atau yang
pertama
dengan
cara
biasa disebut z-score, yang memiliki
histogram seperti pada gambar 1 di
nilai means (rata-rata) sama dengan
bawah ini :
nol dan standar deviasi sama dengan satu (Ghozali, 2007). Lebih lanjut Ghozali, (2007) menyatakan data
Gambar 1. Uji Normal Grafik Histogram Sumber : Output Statistik SPSS
27
melihat
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Dari
grafik
histrogram
menggunakan
uji
statistik
non-
tampak bahwa residual terdistribusi
parametrik
secara normal dan berbentuk simetri,
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat
tidak menceng kekanan atau kekiri.
dilihat pada tabel 2.
Uji
normalitas
yang
Kolmogorov-Smirnov.
kedua
Tabel 2. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Unstandardized Residual N Normal Parametersa
76 .0000000 .39698611 1.237 .094
Mean Std. Deviation
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber : Output Statistik SPSS Dari tabel 2 dapat dilihat
Koefisien Determinasi
bahwa hasil perhitungan normalitas dengan
menggunakan
Kolmogorof-Smirnov nilai
Nilai koefisien determinasi
uji
(Adjusted
menunjukan
Kolmogorov-Smirnov
R2)
yang
ditunjukan
dengan Adjusted R2 model regresi 1
1,237
dan model regresi 2 yang digunakan
tidak signifikansi pada 0,05. Nilai P
untuk
mengetahui
hubungan
= 0,094 > dari 0,05 maka residual
standardized
terdistribusi secara normal.
(SUE) dengan cumulative abnormal
unexpected
earning
return (CAR) yang dapat dijelaskan Pengujian Hipotesis Ketepatan
fungsi
oleh variabel risiko kredit sebagai regresi
variabel bebasnya. Berdasarkan pada
sampel dalam menaksir nilai aktual
tabel
dapat diukur dari Goodness of fit-
3
menunjukkan
bahwa
koefisien determinasi (Adjusted R2)
nya. Secara statistik dapat diukur dari
untuk model 1 sebesar 0,086, hal ini
Adjusted (R²), nilai statistik F dan
berarti
nilai statistik t. Pengujian hipótesis
8,6%
variasi
cumulative
abnormal return (CAR) dijelaskan
ditunjukkan dengan menggunakan
oleh dua variabel independen yaitu
uji F dan uji t.
standardized
28
unexpected
earning
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
(SUE). Sedangkan sisanya (100%-
(CAR) dijelaskan oleh dua variabel
8,6% = 91,4%) dijelaskan oleh
independen
yaitu
sebab-sebab lain diluar model 1.
unexpected
earning
Model 2 menunjukkan bahwa
Intellectual
standardized (SUE)
Capital
dan
(VAIC).
koefisien determinasi (Adjusted R2)
Sedangkan sisanya (100%-9,8% =
sebesar 0,098, hal ini berarti 9,8%
81,2%) dijelaskan oleh sebab-sebab
variasi cumulative abnormal return
yang lain diluar model 2.
Tabel 3. Koefisien Determinasi Model 1 Summaryb Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0,322(a)
0,104
0,086
0,41547731
2
0,328(a)
0,108
0,098
0,41726149
Sumber : Output Statistik SPSS Tabel 4. Uji Signifikansi Model 1. Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficients(a) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model
B 1
(Constant) Standardized Earning (SUE)
2
Unexpected
(Constant) Standardized Earning (SUE)
Unexpected
Intellectual Capital (VAIC)
Std. Error
T
Sig.
Beta
0,035
0,047
0,978
0,331
0,126
0,046
0,322 2,984
0,000*
0,035
0,047
0,968
0,336
0,126
0,046
0,321 2,967
0,004*
0,027
0,046
.0,63
0,006*
.0,86
*:tingkat signifikan 5 % Sumber : Output Statistik SPSS Pada
model
1
variabel
variabel
SUE
sebesar
0,000.
independen standardized unexpected
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
earning
dimasukan
variabel cumulative abnormal return
kedalam regresi menunjukan hasil
(CAR) mempunyai hubungan dengan
yang sigifikan. Hal ini dapat dilihat
standardized
dari probabilitas atau signifikansi
(SUE). Berdasarkan hasil pengujian
(SUE)
yang
29
unexpected
earning
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
yang disajikan dalam tabel 4, maka
(Cumulative
dapat dirumuskan persamaan regresi
karena terbukti dengan signifikasi
yaitu: Model (1). CAR = 0,35 +
5%.
0,126 SUE
memasukan
Selanjutnya pada model 2 variabel
independen
Intellectual
Capital
ditambahkan
kedalam
Hasil
kredit
Return),
yang
variabel
hanya
independen
unexpected
earning
yaitu
(SUE) kedalam regresi cumulative
(VAIC)
abnormal return (CAR), menunjukan
regresi
nilai Adjusted R2 sebesar 0,086, yang signifikan pada tingkat 0,000.
Pada tabel 4 menunjukan variabel risiko
regresi
standardized
cumulative abnormal return (CAR).
independen
Abnormal
Hal
tidak
ini
mengimplikasikan
bahwa semakin tinggi laba tak
signifikan sebesar 0,005. Sehingga
terduga
dapat
risiko
earning/SUE) maka semakin tinggi
hubungan
perubahan return saham (cumulative
dapat
disimpulkan
bahwa
mempengaruhi
standardized
unexpected
(standardized
unexpected
earning
abnormal
return
(SUE) dengan cumulative abnormal
penelitian
ini
return (CAR). Berdasarkan hasil
penelitian Ni, et al. (2009), Cheng
pengujian yang disajikan dalam tabel
dan Ariff (2007), Rachmawati dan
7,
dirumuskan
Triatmoko (2007), Sansaloni dan
persamaan regresi yaitu: Model (2).
Monika (2003), Ball dan Brown
CAR = 0,35 + 0,126 SUE + 0,027
(1968), Foster (1975), Beaver, et al.
Intellectual Capital (VAIC).
(1979) yang menyatakan bahwa laba
maka
dapat
(CAR).
konsisten
Hasil dengan
akuntansi berhubungan dengan harga Pembahasan
saham. Hasil penelitian ini juga
Pengujian hipotesis pertama
sesuai dengan teori efisiensi pasar,
dengan menggunakan regresi linier
Beaver
berganda menunjukkan bahwa laba yang
tak
terduga
(1979)
mendefinisikan
efisiensi pasar sebagai hubungan
(Standardized
antara harga-harga sekuritas atau
Unexpected Earning) berhubungan
saham dengan informasi. Sehingga
dan menunjukan tanda yang positif
pada pasar yang efisien investor
terhadap perubahan return saham
selalu memasukan faktor informasi
30
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
yang
tersedia
dalam
keputusan
Hasil
regeresi
tersebut
mereka sehingga terefleksi pada
mengimplikasikan
harga
mereka
Capital (VAIC) dapat mempengaruhi
transaksikan, maka laba tak terduga
hubungan (ERC) Earning Respons
mempunyai
Coefficient atau hubungan earning
saham
yang
hubungan
terhadap
return saham.
dengan
Pengujian dengan
Mempengaruhi
ini
dapat
diartikan apabila semakin tinggi
regresi
Intellectual Capital (VAIC) maka
Intellectual
akan semakin tinggi (ERC) Earning
mempengaruhi
Respons Coefficient atau hubungan
bahwa
(VAIC)
Hal
kedua
menggunakan
menunjukan Capital
hipotesis
return.
Intellectual
(ERC)
Earning
earning
dengan
return.
Investor
Respons Coefficient atau hubungan
terbukti lebih merespons dengan
earning dengan return,
karena
adanya
keunggulan
terbukti dengan signifikasi 5%. Hasil
Capital
(VAIC)
regresi
yang
Intellectual
yang
hanya
memasukan
khususnya
variabel
standardized
unexpected
perbankan yang terdaftar di Bursa
earning
(SUE)
cumulative
Efek
dan
pada
dimiliki
Indonesia
perushaan
(BEI)
sebagai
abnormal return (CAR) menunjukan
informasi yang postif sehingga dapat
hasil dan arah hubungan yang positif
mempengaruhi
pada nilai 0,138 yang signifikan pada
Earning Respons Coefficient atau
tingkat 0,000, dan dengan nilai
hubungan earning dengan return.
Adjusted
0,086.
Hasil penelitian ini juga sekali lagi
Kemudian setelah diakukan regresi
sesuai dengan teori efisiensi pasar,
linier berganda yang memasukan
Beaver
variabel
standardized
efisiensi pasar sebagai hubungan
(SUE)
dan
antara harga-harga sekuritas atau
Intellectual Capital (VAIC) kedalam
saham dengan informasi. Intellectual
regresi cumulative abnormal return
Capital (VAIC) menjadi masukan
(CAR), menunjukan Adjusted R2
informasi
yang
naik menjadi sebesar 0,098, dengan
investor
dalam
R2
sebesar
independen
unexpected
earning
nilai signifikansi pada tingkat 0,006.
31
nilai
(1979)
dari
(ERC)
mendefinisikan
ditanggkap
oleh
merefleksikan
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
keputusan terhadap harga saham
Coefficient
atau
hubungan
yang mereka transaksikan.
earning dengan return karena terbukti dengan signifikasi 5%.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil regresi yang memasukan
Simpulan 1.
variabel SUE dan Intellectual
Standardized
Unexpected
Capital (VAIC) terhadap CAR
Earning (SUE) atau laba tak terduga
terbukti
berhubungan saham
menunjukan nilai Adjusted R2
signifikan
terhadap
yang lebih besar dibandingkan
return
(CAR)
regresi yang hanya memasukan
dengan
variabel independen SUE regresi
menunjukan tanda yang positif
CAR.
yang berarti semakin tinggi laba
menjadi
masukan
informasi yang ditanggkap oleh
perubahan return saham (CAR) semakin
Capital
(VAIC)
yang tak terduga (SUE) maka
akan
Intellectual
investor dalam merefleksikan
meningkat.
keputusan terhadap harga saham
Pengaruh positif hasil penelitian
yang mereka transaksikan.
ini sesuai dengan teori efisiensi pasar, yang menurut Beaver
Saran
(1979)
1.
bahwa
merupakan
pasar
efisien
hubungan
antara
harga-harga saham
sekuritas
dengan
Perbankan
lanjut tentang variabel lain selain
atau
Intellectual
informasi.
yang
sehingga
Capital
(VAIC),
diharapkan
dengan
memiliki
memasukan variabel independen
informasi peningkatan laba tak
yang berbeda dan yang lebih
terduga
yang
tinggi
akan
beragam dapat memperoleh hasil
direaksi
positif
oleh
pasar,
yang lebih baik pada penelitian
sehingga
akan
meningkatkan
selanjutnya.
return saham (CAR). 2.
Perlu dilakukan analisis lebih
Intellectual
Capital
mempengaruhi (ERC)
2. (VAIC)
lanjut
Mempengaruhi
Earning
Perlu dilakukan analisis lebih
Capital
Respons
mengenai (VAIC)
Intellectual pada
tahun
penelitian yang lebih terbaru,
32
Indra Saputra dan Sri Mulyani. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap (ERC) ...
Bastian, Indra. 2001. Manual Akuntansi Keuangan Daerah, Yogyakarta, PPA FE UGM.
agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik untuk penelitian selanjutnya.
Bhinadi, Ardhito. 2003. Disparitas Pertumbuhan Ekonomi Jawa dengan Luar Pulau Jawa. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol. 8 No. 1: 39-48. Juni 2003.
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Sukriy dan Halim, Abdul. 2003 Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Pemerintah Daerah Studi Kasus Kabupaten/Kota di Jawa dan Bali, Simposium Nasional Akuntansi VI, Yogyakarta.
Fitriyanti, Ismi Rizky dan Pratolo, Suryo. 2009. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Pembangunan Terhadap Rasio Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi. Penelitian keuangan akuntansi sektor publik II Badan Litbang Departemen dalam Negeri, Bidakara, 2-3 Juni 2009.
Abdullah, Syukriy. 2004. Perilaku oportunistik legislatif dalam penganggaran daerah: Pendekatan Principal-Agent Theory. Makalah disajikan pada Seminar Antarbangsa di Universitas Bengkulu, Bengkulu, 4-5 Oktober 2004.
Halim, Abdul. 2002.Seri Akuntansi Sektor Publik – Akuntansi Keuangan Daerah, Jakarta, Salemba Empat.
Adi, Priyo Hari. 2006, Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah. Proceddding Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Azis, Mariam Abdul,Muzafar Shah Habubullah, WNW. Azman Saini dan M Gazali.2000.The Causal Relationship Between Tax Revenue and Government Spending In Malaysia, Universitas Putra Malysia, Working Paper.
Ida,Nurul dan Rusmanto.2012. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan, Jurnal SPREAD STIE Indonesia Banjarmasin, Vol 2 No.2. Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
33
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.2 September 2016
Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Jakarta. Erlangga. Kusumadewi, Dewi Ayu dan Rahman,Arif.2007. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Indonesia, JAAI Volume 11 No.1. Maimunah Mutiara. 2006. Flypaper Effect Pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera,Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Republik Indonesia, 2004. Undang – Undang Republik Indonesia No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Saragih, Panglima Juli 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah Dalam Otonomi, Jakarta, Ghalia Indonesia.
34