Pengaruh Fungsi Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Sutrisno Fakultas Ekonomi Univesrsitas Islam Indonesia Email:
[email protected] ABSTRACT Financial management goal is to maximize firm’s value as measured by the increase in stock prices. The increase in stock prices are influenced by one of the firm’s financial performance. Financial management functions which consist of investment decisions, financing decisions and dividend policy should be managed properly in order to improve the financial performance of the company. The purpose of this study was to determine the effect of the financial functions to the firm’s financial performance. The research variables are the firm's financial performance as independent variables with the indicaotrs are return on equity (ROE), return on assets (ROA), Return on Investment (ROI), and profit margin (PM). Whereas dependend variables are (1) investment decisions with indicator sales growth (dSales), fixed assets growth (dFA) and working capital growth (dC), (2) the financing decision with indicators debt to equity ratio (DER), long-term debt to total assets (LTD), and the debt service ratio (DSR), (3) Dividend policy with indicators dividend payout ratio (DPR) and the dividend yield (DY). Analysis tool used is a Structural Equation Model (SEM), which is a statistical technique that allows testing of a relatively complex circuit simultaneously. The object of study is a manufacturing company that was listed on the Indonesia Stock ffects. The results showed variable financing decisions and dividend policy variables have a positive effect on firm value and statistically significant. While the investment decision variables have a positive effect on firm value, but not statistically significant. Keywords: firm’s financial performance, investment decisions, financing decisions, dividend policy LATAR BELAKANG Manajemen keuangan dapat didefinisikan sebagai fungsi dan pertangungjawaban dari manajer keuangan (Weston and Copeland, 1986: 3). Manajer keuangan mempunyai tugas utama untuk mencari dana dari pasar keuangan dengan biaya yang efisien dan dengan kompisisi yang optimal. Dana yang diperoleh dari pasar keuangan kemudian diinvestasikan ke dalam operasional perusahan dalam rangka mencari keuntungaan. Dan keuntungan yang diperoleh kemudian akan digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pemilik dana di pasar keuangan. Pemilik hutang atau kreditor akan diberi kompensasi berupa bunga, sementara pemegang saham akan diberi kompensasi berupa dividen. Dari tugas manajer keuangan tersebut dapat ditransformasikan ke dalam fungsi keuangan. Husnan dan Astuti (2004), menjelaskan bahwa usaha memperoleh sumber dana dengan biaya yang murah dan dengan komposisi optimal menjadi fungsi keputusan pendanaan (financing decisions), kegiatan menginvestasikan dana ke dalam operasional perusahaan dalam rangka mencari keuntungan menjadi fungsi keputusan investasi (investment decisions) dan kegiatan mengalokasikan keuntungan kepada pemilik dana menjadi fungsi kebijakan dividen (dividend policy). Weston dan Copeland (1986: 3) mengatakan bahwa kunci dari fungsi keuangan adalah investasi, pendanaan, dan kebijakan dividen dalam suatu perusahaan. Ketiga fungsi tersebut bermuara pada tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perushaan (Hanafi, 2010: 4). Nilai perusahaan terdiri dari nilai utang dan nilai saham, sehingga tujuan tersebut sering disebut sebagai memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Damodaran (1997: 10) juga menyebutkan bahwa tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimumkan kesejahteraan pemilik, sementara kesejahteraan pemilik akan meningkat jika harga saham yang dimilikinya juga akan meningkat. Tujuan manajemen keuangan berupa kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan bisa diterjemahkan dalam kenaikan harga saham, artinya semakin meningkat harga saham akan semakin meningkat kesejahteraan pemegang saham. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor teknikal dan faktor fundamental. Faktor teknikal yakni faktor-faktor di luar perusahaan dan faktor fundamental yakni faktor-faktor yang berasal dari perusahaan (Sutrisno, 2007: 309). Faktor teknikal tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan karena berasal dari eksternal perusahaan seperti kondisi ekonomi, kebijakan ekonomi, isu-isu perdagangan, dan lainnya. Sedangkan faktor fundamental yang merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan, bisa dikendalikan oleh perusahaan. Faktor fundamental ini berupa prestasi perusahaan yang biasanya diukur dengan kinerja keuangan perushaan. Dari uraian tersebut menunjukkan pentingnya mengkaji pengaruh keputusan yang diambil oleh perusahaan berupa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap kinerja keuangan. TINJAUAN LITERATUR Tujuan dan Fungsi Manajemen Keuangan Sudah banyak literatur yang membahas tujuan manajemen keuangan yaitu untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Dalam memaksimumkan nilai perusahaan, manajemen harus bisa memanfaatkan fungsi keuangan sedemikian rupa sehingga tujuan memaksimumkan perusahaan tercapai. Damodaran (1997) menegaskan bahwa keputusan keuangan perusahaan dalam memaksimumkan nilai perusahaan meliputi (1) bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas pada penggunaan yang efektif, (2) bagaimana bisa meningkatkan dana untuk membiayai suatu proyek, dan (3) seberapa besar laba yang diperoleh akan diinvestasikan lagi. Ketiga kegiatan tersebut tidak terlepas dari keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Keputusan Investasi Invstasi didefinisikan sebagai komitmen pendanaan sejumlah aset dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan di masa sekarang dan akan datang (Husnan dan Astuti, 2004). Sedangkan Sutrisno (1998: 121), investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu aset atau lebih selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan peningkatan nilai investasi. Keputusan investasi menurut Damodaran (1997: 3), tidak hanya yang berkaitan dengan pengeluaran modal untuk kebutuhan aktiva tetap tetapi juga untuk mendanai kebutuhan modal kerja.
Dengan adanya investasi diharapkan produksi perusahaan meningkat yang kemudian akan meningkatkan penjualan. Dengan meningkatnya penjualan diharapkan akan bisa menaikkan keuntungan, dengan demikian investasi selain akan meningkatkan jumlag aktiva perusahaan juga diharapkan akan meningkatkan laba. Dengan semakin naiknya investasi diharapkan akan menaikkan kinerja keuangan perusahaan. Aivazian, Ge, dan Qiu (2005) mengukur variabel keputusan investasi ini dengan peningkatan aktiva. Oleh karena itu, indikator keputusan investasi adalah (1) pertumbuhan penjualan, (2) pertumbuhan aktiva tetap dan (3) pertumbuhan modal kerja. Keputusan Pembiayaan Untuk melakukan investasi, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya tidak sedikit. Kebutuhan dana bisa dipenuhi dari berbagai sumber baik sumber dari dalam perusahaan maupun sumber yang berasal dari luar perusahaan (Damodaran, 1997: 4). Tugas seorang manajer keuangan untuk mencari sumber dana dengan biaya dana yang murah dan dengan kompisisi yang optimal. Modigliani dan Miller (1961) menegaskan bahwa jika tidak ada pajak, maka semakin banyak sumber dana dari hutang semakin meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena dengan adanya hutang, perusahaan akan bisa menghemat pajak, sehingga perbedaannya dengan perusahaan yang tidak menggunakan hutang sebesar nilai sekarang dari penghematan pajak. Namun demikian, jika perusahaan semakin banyak menggunakan dana dari hutang, maka risiko perusahaan akan semakin tinggi sehingga tingkat kebangkrutan perusahaan juga semakin tinggi. Dengan demikian, jika perusahaan mempertimbangkan biaya kebangkrutan, maka suatu saat penambahan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan. Jika manfaat penghematan pajak lebih kecil dibanding dengan biaya kebangkutan, maka penambahan hutang harus dihentikan, dan ini sering disebut sebagai model tradeoff. Myers (1984) menentang model trade-off ini dengan mengemukakan model yang disebut sebagai Pecking Order Theory. Dalam teori ini pemenuhan kebutuhan dana diurutkan dari yang paling murah biayanya, dengan urutan (1) dana yang paling murah dari laba ditahan, (2) dari hutang dan (3) dari modal sendiri atau equity. Namun demikian, teori irrelevan dari Modigliani dan Miller (1961) menjadi mainstream. Kebijakan Dividen Laba yang diperoleh perusahaan akan dikelola sedemikian rupa agar bisa meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Tidak semua laba dibagikan kepada pemegang saham. Laba perusahaan yang didistribusikan kepada para pemegang saham disebut sebagai dividen, dan pada umumnya dapat dilakukan secara berkala baik dalam bentuk tunai, dividen saham, dan dividen ekstra. Dan ada sebagian dari laba perusahaan yang tidak dibagi yang disebut laba ditahan (return earning). Laba ditahan akan digunakan oleh perusahaan untuk di reinvestasikan kepada proyek-proyek yang menguntungkan. Oleh karena itu semakin besar laba yang ditahan untuk investasi diharapkan semakin meningkatkan keuntungan perusahaan. Kostyuk (2006) menemukan salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan yang diproksikan dengan nilai perusahaan adalah dividen payout ratio. Azhagaiah dan Priya (2008) menemukan pengaruh dividen per share terhadap kemakmuran pemegang saham. Namun ada penelitian yang menarik di Indonesia yang dilakukan oleh Nurmala (2006). Nurmala menemukan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio tidak mempengaruhi haga saham. Padahal menurut Lintner (1956) dividen ini sebagai sarana untuk menyampaikan informasi. Lintner menunjukkan bahwa majaer keuangan lebih menaruh perhaian pada dividend per share dibanding dengan dividend payout ratio. KERANGKAN KONSEP DAN HIPOTESIS Dari berbagai kajian dan studi pustaka yang telah diuraikan di atas, maka kerangka konseptual penelitian dan hipotesisnya dapat disajikan sebagai berikut: dSales dFA dMK
Investment Decision Decision
ROE H1
DER LTD
Financing Decision
H2
ROA Kinerja Keuangan
ROI PM
DSR DPR
H3 Dividend Policy
DY
Gambar 1 Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan: = Variabel Laten = Indikator = Mempengaruhi = Dibentuk Hipotesis H1 : Keputusan investasi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap keinerja keuangan H2 : Keputusan pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan H3 : Kebijakan dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan
METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia, sehingga populasinya adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI. Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah hanya saham-saham perusahaan manufaktur. Variabel Penelitian Dimaksudkan dengan variabel adalah konsep atau konstruk yang mempunyai variasi dalam nilai atau sering disebut dengan variabel laten, oleh karena itu variabel-variabel ini akan dibangun (dibentuk) melalui indikator-indikator atau variabel observed yang relevan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yakni (1) variabel eksogen yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model, dan (2) variabel endogen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam model (Asher, 1983: 231). Dalam penelitian ini yang termasuk variabel eksogen adalah Keputusan investasi, Keputusan pendanaan dan kebijakan dividen, sedangkan variabel endogennya adalah Kinerja Keuangan. Agar dapat dioperasionalkan, variabel perlu didefinisikan sebagai berikut: Variabel Keputusan Investasi Keputusan investasi merupakan kebijakan perusahaan dalam memanfaatkan sumber dana untuk menumbuh kembangkan perusahaan . Adapun indikatornya adalah: a. Sales Growth (dSales)
b.
Fixed Assets Growth (dFA)
c.
Working Capital Growth (dWC)
Variabel Keputusan pendanaan Merupakan kebijakan manajer berhubungan dengan pemilihan sumber dana dengan biaya yang murah dan komposisi yang optimal. Adapun indikatornya adalah: a. Debt to Equity Ratio (DER)
b.
Long Term Debt to Total Assets (LTD)
c.
Debt Service Ratio
Variabel Kebijakan Dividen Merupakan kebijakan manajer yang berhubungan dengan pembagian laba kepada para pemegang saham. Adapun indikatornya adalah: a. Dividend Payout Ratio (DPR)
b.
Dividend Yield (DY)
Kinerja Keuangan Keberhasilan perusahaan dapat diukur dengan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan beberapa indikator, yang dalam penelitian ini adalah: a. Return on Equity (ROE)
b.
Return on Investment (ROI)
c.
Return on Assets (ROA)
d.
Profit Margin (PM)
Metode Analisis data Untuk menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diperlukan alat analisis yang akurat. Peneliti akan menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Model atau SEM) dengan menggunakan paket program AMOS 4,01 dan program SPSS 11,0 sebagai pendukungnya. Structural Equation Model merupakan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan (Ferdinan,2000:3). HASIL PENELITIAN Seperti diuraikan sebelumnya bahwa metode yang digunakan untuk membuktikan hipotesis adalah Structural Equation Model (SEM), yang memungkinkan pengujian rangkaian hubungan yang relatif rumit secara simultan. Uji kesesuaian model (goodness of fit) menunjukkan bahwa model ini dapat diterima atau ditolak. Adapun hasil pengolahan data dengan menggunakan model persamaan struktural (SEM) dengan AMOS versi 4.01, hasilnya nampak pada gambar 2.
Gambar 2 Hasil Pengolahan Data dengan SEM
Secara keseluruhan, hasil pengujian model utama yang ditunjukkan dalam gambar 2 tersebut merupakan model yang fit. Perbandingan ukuran-ukuran penggunaan pendekatan SEM yang penting dan hasil dari dua pengujian model disajikan dalam Tabel 2.. Tabel 1 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Goodness of Fit Hasil Cut-off value Evaluasi Model Chi-square (χ2) 51.212 Relatif kecil Baik Probablility – (P) χ2 Relatif (CMIN/DF) GFI AGFI TLI CFI RMSEA
≥ 0,05 ≤ 2.00 ≥ 0,90 ≥ 0,90 ≥ 0,95 ≥ 0,95 ≤ 0,08
0.243 1.138 0.974 0.955 0.996 0.997 0.021
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa perhitungan Chi square sebesar 51.212 sudah dapat dikatakan relatif kecil dibanding dengan degree f freedom (df) sebesar 45, artinya secara empiris dinyatakan ada perbedaan antara model dengan data. Sedangkan TLI yang lebih dari 0,996 menggambarkan parsimony dari perbandingan indeks antara model yang diajukan dan model null adalah sangat baik. Demikian pula hasil RMSEA sebesar 0,021 yang kurang dari 0,08 menunjukkan kriteria baik dalam mengukur penyimpangan nilai parameter model dengan matriks kovarians populasi. Nilai GFI yang analog dengan R2 pada model regresi dapat menghasilkan nilai yang baik, karena mendekati 0,9. Nilai tersebut menunjukkan proporsi varians dalam matriks kovarian populasi yang terestimasikan. Sementara ukuran AGFI sebagai nilai GFI yang telah disesuaikan dengan derajat kebebasan model penelitian berada pada interval kriteria yang masih cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan ukuran penggunaan SEM tersebut bisa dinyatakan model modifikasi dapat menghasilkan model yang baik. Karena itu analisis model utama dapat dilanjutkan dengan menggunakan ukuran signifikansi dan besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hasil pengukuran signifikansi model utama disajikan dalam bentuk rekapitulasi perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 di bawah ini: Tabel 2 Rekapitulasi Perhitungan Signifikansi Model Estimasi
SE
CR
dSales
←
InvDec
2,102
dFA
←
InvDec
0,990
0,221
dMK
←
InvDec
1,291
0,279
DER
←
FinDec
1,000
LDT
←
FinDec
0,408
0,019
DSR
←
FinDec
0,000
0,000
DPR
←
DivPol
1,000
DY
←
DivPol
0,021
ROE
←
KinKeu
1,000
ROA
←
KinKeu
-0,001
0,001
ROI
←
KinKeu
-0,027
0,005
PM
←
KinKeu
-0,001
0,003
0,193
T-tabel
Keterangan
1,96
Tidak Sig
4,475
1,96
Sig
4,634
1,96
Sig
1,96
Tidak Sig
21,525
1,96
Sig
2,242
1,96
Sig
1,96
Tidak Sig
1,96
Sig
1,96
Tidak Sig
-2,467
1,96
Sig
-5,090
1,96
Sig
-0,319
1,96
Tidak Sig
2,111
Dari Tabel tersebut dapat diketahui terdapat 7 dari 12 pengujian indikator yang berpengaruh secara positif terhadap variabel dan diperoleh nilai T-hitung yang signifikan (T-hit > T-tab), yaitu dari keputusan investasi (InvDec) ke pertumbuhan aktiva tetap (dFA) dan pertumbuhan modal kerja (dMK). Juga dari keputusan pendanaan (FinDec), ke long term debt (LTD), dan debt service ratio (DSR). Dari keputusan dividen (DivPol) ke dividend yield (DY), serta dari kinerja keuangan (KinKeu) ke return on aset (ROA) dan return on investment (ROI). Ketujuh hasil pengujian tersebut sekaligus menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai masingmasing indikator variabel yang ada akan membuat variabel semakin besar. Sedangkan pengaruh indikator pertumbuhan penjualan (dSales) menghasilkan t-hitung yang tidak signifikan (t-h < 1,96). Demikian pula pengaruh debt to equity ratio (DER), dan profit margin terbukti tidak signifikan, bahkan arah pengaruhnya negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabelnya sudah cukup baik dan dapat diterima. Untuk mempermudah dalam membaca hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian, maka dalam tabel 3 di bawah ini menjelaskan skema hasil pengujian terhadap hipotesis penelitian.
Tabel 3 Koefisien Jalur (Regresi Terstandar) Pengaruh Antar Variabel Jalur
Koefisien
t-hitung
T-tabel
Keterangan
InvDec
→
KinKeu
2,610
1,928
1,96
Tidak Sig
FinDec
→
KinKeu
0,011
3,747
1,96
Sig
→ KinKeu DivPol 0,003 2,171 1,96 Sig Dengan menggunkan tingkat signifikansi 5% diperoleh t-tabel ± 1,96, kemudian dibandingkan dengan t-hitung masingmasing variabel. Hipotesis satu (H1) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel keputusan investasi dengan kinerja keuangan, mempunyai pengaruh positif namun secara statistik tidak signifikan karena t-hitungnya lebih kecil dibanding t-tabel, dengan nilai koefisien jalur 2,610. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) tidak terbukti, artinya Keputusan investasi berpengaruh terhadap kinerja keuangan tetapi secara statistik tidak signifikan. Hipotesis dua (H2) yang menyatakan ada pengaruh antara variabel kputusan pendanaan dengan kinerja keuangan, ternyata mempunyai nilai koefisien jalur 0,011 dengan nilai t-hitung 3.747 lebih besar dibanding dengan t-tabel 1,96. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) terbukti, artinya keputusan pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Hipotesis tiga (H3) yang menyatakan ada pengaruh yang positif variabel kebijakan dividen terhadap kinerja keuangan, ternyata mempunyai nilai koefisien jalur 0,003 dengan nilai t hitung 2,171 lebih besar dibanding dengan t-tabel 1,96. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) terbukti, artinya kebijakan dividen secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja keuangan. PEMBAHASAN Ada beberapa temuan penting bisa diperoleh dari hasil pengujian model di atas. Hasil perhitungan menguatkan kesimpulan penelitian sebelumnya yang dilakukan Elsas, Flannery, dan Garfinkel (2006), menemukan bahwa secara jangka pendek keputusan investasi justru menurunkan kinerja keuangan tetapi secara jangka panjang akan meningkatkan kinerja keuangan. Namun hasil berbeda ditemukan oleh Jacoby dan Treibich (2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan keputusan investasi yang dinamik dengan kinerja keuangan. Demikian pula dengan penelitian Hallward, Wallsten dan Xu (2006) tang meneliti pada perusahaan publik di Cina. Menurut mereka perusahaan publik di Cina banyak melakukan kegiatan investasi karena selain pasar di Cina juga masih terbuka peluang pasar di luar cina. Sedangkan pengaruh keputusan pendanaan terhadap kinerja keuangan mendukung Modigliani and Miller (1961) yang menemukan bahwa penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Demikian pulan dengan Aivazian, Ge, dan Qiu (2005) juga menemukan hubungan yang positif antara keputusan pendanaan dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan nilai perusahaan. Namun penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Mulianti (2010) menemukan hal berbeda yakni peningkatan hutang berdampak pada penurunan nilai perusahaan. Dengan demikian, perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI perlu hati‐hati dalam pengambilan keputusan pendanaannya. Sementara pengaruh kebijakan dividen terhadap kinerja keuangan positif dan signifikan, penelitian in mendukung temuan dari peneliti sebelumnya. Kostyuk (2006) menemukan salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja keuangan yang diproksikan dengan nilai perusahaan adalah dividen payout ratio. Azhagaiah dan Priya (2008) menemukan pengaruh dividen per share terhadap kemakmuran pemegang saham. Sementara penelitian di Indonesia menemukan hal sebaliknya. Seperti penelitian Nurmala (2006), menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan harga saham.
PENUTUP Dalam penelitian ini ada dua variabel yang secara signifikan mempengaruhi kinerja keuangan yakni variabel keputusan pendanaan dan kebijakan dividen, dan satu variabel tidak mempengaruhi kinerja keuangan secara signifikan yakni keputusan investasi. Penelitian ini menggunakan alat analisis structural equation modelling (SEM) yang banyak digunakan untuk penelitianpenelitian soaial. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan tidak semua variabel terbukti hipotesisnya. Untuk melengkapi kajian ilmiah, para peneliti lainnya bisa menggunakan alat analisis yang lain dalam rangka mengadakan komparasi hasil. Di samping itu, peneliti menggunakan kinerja keuangan sebagai variabel dependen yang tidak biasa digunakan oleh peneliti lain, yang kebanyakan peneliti menggunkan variabel nilai perusahaan atau harga saham sebagai variabel dependennya. DAFTAR PUSTAKA Adelegan, Olatundun., 2007, Effect of Taxes on Business Financing Decisions and Firm Value in Nigeria, International Research Journal of Finance and Economics, Issue 12 191-213 Arbuckle, J.L and Wothke, W., 1997, Amos 4.0 User’s Guide: SPSS, Smallwaters Corporation, Chicago Aivazian, Varouj A., Ying Ge, and Jiaping Qiu,. 2005, The impact of leverage on firm investment: Canadian evidence, Journal of Corporate Finance, 11, 277– 291 Asher, H. B., 1983, Causal Modelling, Second Edition, London: SAGE Publication Azhagaiah, R., dan Sabari Priya .N., 2008, The Impact of Dividend Policy on Shareholders’ Wealth, International Research Journal of Finance and Economics, Issue 20 Brigham, Eugene F., Louis C. Gapenski, 1996, Intermediate Financial Management, Fifth Edition, Tokyo: The Dryden Press Darcourt Brace College Publisher Damodaran, Aswad., 1997, Corporate Finance, Theory and Practice, Singapore: John Wiley & Son, Inc Elsas, Ralf., Flannery, Mark J., dan Garfinkel, John A., 2006, Major Investments, Firm Financing Decisions, and Long-run Performance, Working Paper, Institute for Finance and Banking, LMU München Fama, Eugene F and Kenneth R. French, 200, Testing Trade-off and Pecking Order Prediction about Dividend and Debt, Journal of Financial Economic, 23-49 Ferdinand, Augusty., 2002, Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, Edisi 2, Semarang: ., BP. UNDIP
Hallward, Wallsten and Xu, 2006, Ownership, investment climate and firm Performance: Evidence from Chinese firms, Economics of Transition, Volume 14(4), 629–647 Hanafi, Mamduh. M., 2010, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta Husnan, Suad dan Enny Pujiastuti, 2004, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, Yogyakarta: UPP AMP YKPN Jacoby, MGN., and Treibich, Tania., 2011, Dynamics of Investment and Firm Performance : Comparative evidence in manufacturing industries, Working Paper, Kostyuk, Dmitriy., 2006, Dividend Payout. Its Impact On Firm Value, Working Paper, National University “Kyiv-Mohyla Academy” Economics Education and Research Consortium Lintner J., 1956, The distribution of incomes of corporations among dividends, retained earnings and taxes, American Economic Review, Vol. 46, pp. 97-113 Miller M. H and Modigliani F., 1961, Dividend policy, growth and the valuation of shares, The Journal of Business, Vol. 34, pp. 411-433. Mulianti, Fitri Mega, 2010, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan, Thesis, Program MM Universitas Diponegoro Muthusamy. K., 2011, Impact of Leverage on Firms Investment Decision, International Journal of Scientific & Engineering Research, Volume 2, Issue 4 Myers, Steward C., 1984, Capital Structure Puzzle, Journal of Finance, 39, 575-592 Nurmala, 2006, Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif Di Bursa Efek Jakarta, MANDIRI, VOLUME 9, NO. 1, Sadalia, Isfenti., 2003, Pengaruh Leverage Keuangan dan Kebijakan Keuangan terhadap Risiko Sistematis dan Keputusan Hedging serta Nilai Perusahaan Manufaktur Terbuka di Indonesia, Disertasi Doktor, Universitas Airlangga, Surabaya Sekaran, Uma., 2003, Research Method for Business, A Skill-Building Approach, Fourth Edition, New York: John Wiley & Sons, Inc Soliha, Euis dan Taswan, Pengaruh Kebijakan Hutang Trehadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 9, No. 2, September 2002, 149 – 163 Sutrisno, 2001, Manajemen Keuangan, Teori, Konsep, dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia Van Horne, James C., 2002, Financial Magament and Policy, Twelfth Edition, New Jersey: Prentice Hall International Inc Weston, J. Fred., et al., 1986, Manajerial Finance, Eighth Edition, Japan: The Dryden Press Japan Ltd Yuniningsih, Interdependensi antara Kebijakan Dividend Payout Ratio, Financial Leverage, dan Investasi pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Jakaarta, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 9, No. 2, September 2002, 164-182