Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
PENGARUH FIRM SIZE, PROFITABILITY, AUDIT COMMITTEE SIZE, DAN AUDITOR OPINION TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2015 Lusiana, Anita Ade Rahma Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email:
[email protected] ABSTRACT The purpose of this study was to determine how much influence Firm Size, Profitability, Size of the Audit Committee, and Auditor Opinion partially, and simultaneously to the Audit Delay. Data were collected through purposive sampling, with sample 18 LQ-45 company listed on the Indonesia Stock Exchange Year 2011-2015. The analytical method used is multiple regression analysis. And hypothesis testing using t test partial, simultaneous F test with significance level of 5% and a coefficient determination. The test results show that partial hypothesis Profitability and Auditor Opinion significantly influence the Audit Delay. While the Firm Size, Size and Audit Committee does not significantly influence the Audit Delay. However, based on tests simultaneously Firm Size, Profitability, Size of the Audit Committee, and Auditor Opinion jointly significant effect on Audit Delay. The results of the test the coefficient of determination (R2) is approximately 0.632. Finally, the authors suggest that companies regard Profitability, because the greater of profit company obtained the greater of likelihoof of Audit Delay. Keywords: Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, Auditor Opinion, and Audit Delay
1. PENDAHULUAN Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012).Dalam penyajiannya laporan keuangan biasanya disajikan dalam periode tahunan. Manfaat laporan keuangan akan berkurang apabila laporan tersebut tidak disajikan tepat waktu. Faktor kompleksitas operasional perusahaan tidak bisa dijadikan alasan untuk menunda menerbitkan laporan keuangan. Ketepatan penyajian laporan keuangan inilah yang biasanya menjadi kendala bagi perusahaan.Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan independen harus disampaikan tepat waktu agar manfaat dari laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan tepat, semakin pendek waktu antara berakhirnya laporan keuangan dan waktu publikasi laporan keuangan maka akan semakin besar manfaat yang dapat diperoleh dari laporan keuangan tersebut. Apabila terjadi ketertundaan penyampaian laporan keuangan, maka laporan keuangan tersebut akan hilang sisi informasinya, karena tidak tersedia saat para pemakai laporan keuangan membutuhkannya untuk pengambilan keputusan. Hal ini akan berdampak negatif terhadap reaksi pasar modal. Lestari (2010) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns negatif sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat menunjukkan hasil sebaliknya, karena investor pada umumnya menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan. Menurut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
191
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Keuangan (BAPEPAM-LK), sebanyak 50 emiten telat melaporkan laporan keuangan dan diantaranya merupakan perusahaan keuangan di Indonesia. Laporan keuangan yang terlambat dilaporkan tersebut mencakup laporan realisasi penggunaan dana, laporan keuangan tengah tahunan, laporan tahunan dan laporan hasil pemeringkatan efek. Atas keterlambatan ini, total denda yang langsung disetorkan ke kas negara mencapai senilai Rp 1 miliar (Setiawan, 2013). Pada 2012, tercatat 54 emiten terlambat menyerahkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2011. Sementara pada 2011 tercatat 62 emiten terlambat menyerahkan laporan keuangan tahunan buku tahun 2010, sedangkan pada 2010 tercatat sebanyak 68 emiten terlambat menyerahkan laporan keuangan 2009. Menurut penelitian (Silvia, 2013) Audit delay adalah interval waktu antara tahun tutup buku laporan keuangan hingga opini pada laporan keuangan audit ditandatangani. Panjangannya masa audit delay ini berbanding lurus dengan lamanya masa pekerjaan lapangan diselesaikan auditor sehingga semakin lama pekerjaan lapangan maka semakin lama audit delay yang terjadi. Apabila laporan keuangan disajikan delay maka informasi yang terkandung didalamnya menjadi tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Perusahaan yang mengalami audit delay yang panjang tidak hanya merugikan berbagai pihak. Bagi perusahaan, audit delay yang melebihi waktu publikasi laporan keuangan akan mengakibatkan citra perusahaan menjadi kurang baik dimata investor, sedangkan bagi investor, keadaan ini akan membuat mereka sulit untuk mengambil keputusan investasi pada perusahaan yang terlambat mempublikasikan laporan keuangannya. Bagi eksternal auditor, Ainurrizky (2013) menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami audit delay yang panjang ada kemungkinan untuk mengganti auditor tersebut dengan auditor yang lain dengan harapan agar perusahaan tidak mengalami hal serupa lagi. Sulistyo (2010) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan, dan kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Akan tetapi, tidak ditemukan bukti bahwa likuiditas, leverage keuangan, dan opini auditor berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.Menurut penelitian Ni Made (2015) opini auditor berpengaruh negatif pada audit delay. Hal ini berarti perusahaan yang menerima opini auditor qualified opinion mengalami audit delay yang relatif lebih panjang dibanding yang menerima unqualified opinion. Solvabilitas berpengaruh positif pada audit delay. Saat perusahaan dilikuidasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya tercermin dalam solvabilitas. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya. Bursa Efek Indonesia merupakan tempat bernaungnya Perusahaan yang sudah go public. Terdapat beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di BEI salah satuny adalah Perusahaan LQ 45. Dimana perusahaan LQ 45 di Indonesia rentan terhadap perubahan yang terjadi di bidang lainnya seperti bidang sosial, politik, keamanan, yang terjadi di dalam negri. Perusahaan LQ45 juga perusahaan yang liquid yaitu yang memiliki peringkat terbaik diantara seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk membahas ini lebih lanjut kedalam bentuk Skripsi dengan judul “Pengaruh Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion terhadap Audit Delay pada Perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20112015”.
192
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
2.
LANDASAN TEORI
2.1
Firm Size
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Firm Size menurut Kusdi (2011:126) ukuran organisasi atau ukuran perusahaan adalah pembahasan mengenai besar kecilnya organisasi, serta apa dan bagaimana dampaknya terhadap pengelolaan organisasi. Jadi, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan.
2.2
Profitability
Profitabilitas merupakan kemampuan untuk menilai perusahaan dalam mencari keuntungan Kasmir (2014:196).
2.3
Audit Committee Size
Syofyan (2012 :1) mendefenisikan komite audit adalah komite di bawah dewan komisaris yang terdiri dari sekurangnya seorang komisaris independen dan para professional independen dari luar perusahaan yang tanggung jawabnya termasuk membantu auditor agar tetap menjaga independensinya dari manajemen.
2.4
Auditor Opinion
SPAP yang baru mengatur secara spesifik opini audit atas laporan keuangan pada SA 700, “ Perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan” Purba (2015 :28). Pendapat auditor dalam laporan keuangan auditan sangatlah penting bagi perusahaan maupun pihakpihak luar yang membutuhkan informasi keuangan, sebagai dasar pengambilan keputusan.
2.5
Audit Delay
Fachrurozie, (2014) mengemukakan audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.
2.6
Kerangka Fikir e Firm Size X1
H1 H2
Profitability
H3
X2
H4 Audit Committee Size X3
Audit Delay Y
H5
Auditor Opinion X4
193
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
2.7 Hipotesis Berdasarkan pada berbagai hasil penelitian sebelumnya dan kerangka pemikirannya yang dikembangkan maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Firm Size terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitability terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Audit Committee Size terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Auditor Opinion terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat/Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahan LQ-45 yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2015, dimana data diperoleh dari berbagai macam sumber diantaranya : ICMD ( Indonesia Capital Market Directory akses pada (www.idx.co.id), dan media cetak lainnya yang mendukung perolehan data untuk penelitian ini
3.2
Operasional Variabel
1.
Audit Delay =Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan
2.
Firm Size Firm Size= Log (Total Assets)
3.
Profitability ROA = Penjualan Bersih Total Assets
4.
Audit Committee Size
Apabila diaudit oleh KAP Big Four maka diberikan nilai “1”, sedangkan jika perusahaan diaudit oleh KAP non Big Four, maka diberikan nilai “0”. 5.
Auditor Opinion
Dalam penelitian ini pendapat auditor dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion diberi kode “1” dan perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion diberi kode “0”.
194
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
3.3 3.3.1
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Metode Analisis Data Metode Statsitik Deskriptif
Menurut (Ghozali 2016:19), 195tatistic deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi pada suatu perusahaan yang dapat dilihat melalui nilai rata-rata (mean),standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum range, kurtosis dan skewness. Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.
3.3.2
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Keempat asumsi klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunkan program SPSS 23.
3.3.3
Analisis Regresi Berganda
Menurut Yamin (2011:29) regresi linear berganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen, dengan jumlah variabel independen lebih dari satu. Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y = Audit Delay a = Konstanta X1 = Firm Size X2 = Profitability X3 = Audit Committee Size X4 = Auditor Opinion e = Variabel Residual b1-4 = koefisien regresi dari masing – masing variabel dependen
3.3.4
Uji Hipotesis
Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi : uji parsial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien deteminasi (R2). a. Uji Secara Persial (Uji-t)
Menurut Ghozali (2016:171), uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. b. Uji signifikan Simultan (Uji F statsistik)
Menurut Ghozali (2016:171).Uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. c.Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2016:171) Koefisien determinasi berganda (R2) atau R squared digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi , dengan kata lain R squared menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi ini berkisar antara 0 sampai dengan 1 atau dalam persentase dari mulai 0 sampai dengan 100%.
195
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
4. 4.1
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.1 Hasil Uji Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
Statistic
X1_FIRMSIZE X2_PROFITABILITY
18
35
44
38,82
3,237
18
0
12
3,56
2,777
18
0
5
4,44
1,464
18
4
5
4,89
,323
18
142
434
292,28
72,542
X3_AUDITCOMMITTE
X4_AUDITOPINI Y_AUDITDELAY
Valid N (listwise) 18 Sumber : SPSS 23.0 dan data sekunder yang diolah
Berdasarkan table 1 Statistik deskriptif diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Firm Size Pada variabel Firm Size memiliki nilai minimum sebesar 35, dan nilai maksimum sebesar 44. Untuk nilai Mean (rata-rata) sebesar 38,82 sedangkan nilai dari standar deviasi yang merupakan simpangan baku atau penyimpangan data dari 18 perusahaan (N) adalah sebesar 3,237. 2. Profitability Pada variabel Profitability memiliki nilai minimum sebesar 0, dan nilai maksimum sebesar 12. Untuk nilai Mean (rata-rata) sebesar 3,56 sedangkan nilai dari standar deviasi yang merupakan simpangan baku atau penyimpangan data dari 18 perusahaan (N) adalah sebesar 2,777. 3. Audit Committee Size Pada variabel Audit Committee Size memiliki nilai minimum sebesar 0, dan nilai maksimum sebesar 5. Untuk nilai Mean (rata-rata) sebesar 4,44 sedangkan nilai dari standar deviasi yang merupakan simpangan baku atau penyimpangan data dari 18 perusahaan (N) adalah sebesar 1,464. 4. Auditor Opinion Pada variabel Auditor Opinion memiliki nilai minimum sebesar 4, dan nilai maksimum sebesar 5. Untuk nilai Mean (rata-rata) sebesar 4,89 sedangkan nilai dari standar deviasi yang merupakan simpangan baku atau penyimpangan data dari 18 perusahaan (N) adalah sebesar 0,323. 5. Pada variabel Audit Delay memiliki nilai minimum sebesar 142, dan nilai maksimum sebesar 434. Untuk nilai Mean (rata-rata) sebesar 292,28 sedangkan nilai dari standar deviasi yang merupakan simpangan baku atau penyimpangan data dari 18 perusahaan (N) adalah sebesar 72,542.
4.2
Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi atau uji prasyarat. Menurut Kurniawan (2014:156) Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistic
196
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
yang harus dpenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). a. Uji Multikolinieritas Tabel 4.2 Uji Multikolineritas
Collinearity Statistics Model 1 (Constant) X1_FIRMsIZE X2_pROFITABILITY
Tolerance
VIF
,455
2,200
,412
2,425
,669
1,496
,834
1,198
X3_AUDITCOMMITTE
X4_AUDITOPINI
Sumber : SPSS 23.0 dan data sekunder yang diolah
Tabel.2 menunjukkan bahwa semua Variabel Independen (Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion) mempunyai nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10. Hal ini mengindikasikan bahwa model regresi ini terbebas dari masalah multikolineritas. b. Uji Heteroskedastisitas Menurut (Kurniawan, 2014 : 158), uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya).
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
197
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Sumber : SPSS 23.0 dan data sekunder yang diolah
Dari gambar 1 diatas, dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu, serta tersebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sehingga model regresi ini dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion terhadap Audit Delay. c. Uji Normalitas Menurut (Kurniawan, 2014 : 156), uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plots.
Gambar 4.2 Probability Plots Sumber : SPSS 23.0 dan data sekunder yang diolah
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada sumbu diagonal yang sangat mendekati garis diagonal. Pedoman uji normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titik) mengikuti atau mendekati garis diagonal, maka data penelitian terdistribusi normal. Pada gambar histogram juga menunjukkan adanya normalitas dalam penelitian ini. Melihat dari hal tersebut, penelitian ini bisa disimpulkan memenuhi uji normalitas. d. Uji Autokorelasi Menurut (Kurniawan, 2014 : 158), uji autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut urut waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak ada masalah autokorelasi. Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu (ei) pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya (ei-1). Autokorelasi terjadi pada sampel dengan data time series dengan n-sampel adalah periode waktu. Beberapa uji statistic yang sering digunakan adalah uji Durbin-Watson, uji run test.
198
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Tabel 4.3 Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
DurbinWatson 1,847a
Sumber : SPSS 23.0 dan data sekunder yang diolah
Dari tabel 3 terlihat bahwa angka DW yang diperoleh yaitu 1,847a Angka tersebut terletak diantara -2 sampai +2. Ini berarti bahwa pada model regresi tidak terjadi autokorelasi.
4.3
Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.4 Hasil Regresi Berganda Variabel Firm Size (X1), Profitability (X2), Audit Committee Size (X3), dan Auditor Opinion (X4) terhadap Audit Delay (Y) Coefficientsa
Model 1 (Constant) X1_FirmSize X2_Profitability
Unstandardized Coefficients Std. B Error -212,280
256,570
,391
5,595
15,341
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
-,827
,423
,017
,070
,945
6,849
,587
2,240
,043
-6,825
10,200
-,138
-,669
,515
95,130
41,342
,424
2,301
,039
X3_AuditCommitteSize
X4_AuditOpini
Sumber : SPSS 23.0 dan data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat persamaan regresinya yaitu : Y= -212,280 + 0,391X1 + 15,341X2 - 6,825X3 + 95,130 X4 + e
Dari persamaan regresi berganda di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Nilai konstanta sebesar -212,280; artinya jika Firm Size (X1), Profitability (X2), Audit Committee Size (X3), dan Auditor Opinion (X4), diabaikan (0), maka Audit Delay (Y) nilainya adalah sebesar -212,280 satuan bobot. 2. Koefisien regresi variabel Firm Size 0,391 ; jika Firm Size ditingkatkan satu (1) satuan bobot dengan asumsi Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion diabaikan (0) maka Audit Delay akan mengalami peningkatan sebesar 0,391 satuan bobot.
199
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
3. Koefisien regresi variabel Profitability 15,341; jika Profitability ditingkatkan satu (1) satuan bobot dengan asumsi Firm Size, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion diabaikan (0) maka Audit Delay akan mengalami peningkatan sebesar 15,341 satuan bobot. 4. Koefisien regresi variabel Audit Committee Size - 6,825 ; jika Audit Committee Size ditingkatkan satu (1) satuan bobot dengan asumsi Firm Size, Profitability, dan Auditor Opinion diabaikan (0) maka Audit Delay akan mengalami penurunan sebesar - 6,825 satuan bobot. 5. Koefisien regresi variabel Auditor Opinion 95,130 ; jika Auditor Opinion ditingkatkan satu (1) satuan bobot dengan asumsi Firm Size, Profitability, danAudit Committee Size, dan diabaikan (0) maka Audit Delay akan mengalami peningkatan sebesar 95,130 satuan bobot.
4.4
Uji Hipotesis
Dalam uji asumsi klasik dapat dilakukan analisis hasil regresi atau uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan meliputi : uji persial (t-test), uji pengaruh simultan (F-test), uji koefisien deteminasi (R2). 1.
Uji t (Uji Partial)
Menurut Ghozali (2016:171), uji-t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, uji hipotesis secara partial dimaksudkan untuk menguji signifikan pengaruh variabel bebas den terikat secara partial. Untuk uji hipotesis 1, hipotesis 2, hipotesis 3, dan hipotesis 4 dapat dilihat dari ringkasan hasil pengolahan data dari SPSS 23 seperti berikut: Tabel 4.5 Pengujian Secara Parsial Atas Semua Variabel Independen Coefficientsa N Variabel Independen o 1 Firm Size 2 Profitability 3 Audit Committee Size 4 Auditor Opinion Sumber : SPSS 23.0 dan data primer yang diolah
t hitung
t tabel
Sig.
0,070 2,240 -0, 669 2,301
2,160 2,160 2,160 2,160
0,945 0,043 0,515 0,039
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengaruh Firm Size terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. Dari tabel diatas diketahui t hitung < dari t tabel (0,070 < 2,160) dengan tingkat signifikan (0,94 > 0,05) artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Firm Size dengan Audit Delay. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. 2. Pengaruh Profitability terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. Dari tabel diatas diketahui t hitung > dari t tabel (2,240 > 2,160) dengan tingkat signifikan (0,045 < 0,05) artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitability dengan Audit Delay. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
200
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
3. Pengaruh Audit Committee Size terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. Dari tabel diatas diketahui t hitung < dari t tabel (-0,669 < 2,160) dengan tingkat signifikan (0,515 > 0,05) artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Audit Committee Size dengan Audit Delay. Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. 4. Pengaruh Auditor Opinion terhadap Audit Delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015. Dari tabel diatas diketahui t hitung > dari t tabel (2,301 > 2,160) dengan tingkat signifikan (0,039 > 0,05) artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Auditor Opinion dengan Audit Delay. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. 2.
Uji F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2016:171).Uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Uji F atau Uji ANOVA dapat dilihat pada table sebagai berikut: Tabel 4.6 Pengujian Secara Simultan Atas Variabel Dependen ANOVAa Model 1 Regression
Sum of Squares
Mean Square
df
56500,734
4
14125,184
Residual
32958,877
13
2535,298
Total
89459,611
17
F 5,571
Sig. ,008b
Sumber : SPSS 23.0 dan data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas didapatkan sig yaitu 0,008 < 0,05 angka ini menunjukkan bahwa Fhitung 5,571 > F tabel 3,179 maka penulis menarik kesimpulan bahwa Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan dengan Audit Delay. karena dari hasil pengujian Fhitung diketahui bahwa Fhitung yang diperoleh sebesar 5,571 > F tabel 3,179. Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai F tabel menggunakan tingkat keyakinan 95%, alpha 5% (jumlah variabel-1) atau 5-1=4, dan (n-k-1) atau 18-4-1= 13, maka hasil untuk F tabel = 3,179.
4.5
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2016:171).Koefisien determinasi berganda (R2) atau R squared digunakan untuk menguji goodness-fit dari model regresi , dengan kata lain R squared menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil pengukuran koefisien determinasi dapat dilihat pada table sebagai berikut :
201
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Variabel Firm Size (X1), Profitability (X2), Audit Committee Size (X3), dan Auditor Opinion (X4) terhadap Audit Delay (Y)
Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
,632
,518
50,352
,795a
Sumber : SPSS 23.0 dan data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,632 atau 63,2% hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan variabel independen Firm Size (X1), Profitability (X2), Audit Committee Size (X3), dan Auditor Opinion (X4) terhadap variabel dependen Audit Delay (Y) sebesar 0,632 atau 63,2%. Sedangkan sisanya 36,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
5. KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion terhadap Audit Delay pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Variabel Firm Size dengan menggunakan alat uji analisis yaitu SPSS 23, mendapatkan hasil t hitung < dari t tabel (0,070 < 2,160) dengan tingkat signifikan (0,94 > 0,05), artinya dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Variabel Firm Size secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Firm Size dengan Audit Delay. 2. Variabel Profitability dengan menggunakan alat uji analisis yaitu SPSS 23, mendapatkan hasil t hitung > dari t tabel (2,240 > 2,160) dengan tingkat signifikan (0,045 < 0,05) artinya dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel Profitability secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitability dengan Audit Delay. 3. Variabel Audit Committee Size dengan menggunakan alat uji analisis yaitu SPSS 23, mendapatkan hasil t hitung < dari t tabel (-0,669 < 2,160) dengan tingkat signifikan (0,515 > 0,05) artinya dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak. Variabel Audit Committee Size secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Audit Committee Size dengan Audit Delay. 4. Variabel Auditor Opinion dengan menggunakan alat uji analisis yaitu SPSS 23, mendapatkan hasil t hitung > dari t tabel (2,301 > 2,160) dengan tingkat signifikan (0,039 > 0,05) artinya, dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel Auditor Opinion secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara Auditor Opinion dengan Audit Delay . 5. Secara simultan didapatkan sig yaitu 0,008 < 0,05 angka ini menunjukkan bahwa Fhitung 5,571 > F tabel 3,179 maka penulis menarik kesimpulan bahwa Firm Size, Profitability, Audit Committee Size, dan Auditor Opinion memiliki pengaruh yang berarti atau signifikan dengan Audit Delay karena dari hasil pengujian Fhitung diketahui bahwa Fhitung yang diperoleh sebesar 5,571 > F tabel 3,179.
202
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
DAFTAR PUSTAKA [1]. Arens, Alvin J dkk, 2012. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta :SalembaEmpat. [2]. Ashton, R. H., Willingham, J. J., & Elliott, R. K. (1987). An empirical analysis of audit delay. Journal of Accounting Research, 25(2), 275–292. [3]. Ainurrizky Putri R. 2013. Pengaruh Opini Audit Going Concern, Kepemilikan Institusional Dan Audit Delay Pada Voluntary Auditor Switching. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Udayana. Denpasar [4]. Arifa, Alvina. 2013. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY (Pengembangan Model Audit Delay dengan Audit Report Lag dan Total Lag serta FaktorFaktor yang Mempengaruhinya). Semarang :Skripsi [5]. Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Penyampaian Laporan Keuagan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan No. X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.KEP-346/BL/2011 [6]. Cohen, S., & Kaimenakis, N. (2011). Assessing quality of financial statements through audit reports: The case of Greek municipalities. Global Business andAccounting Review, 13(3/4), 187–203. [7]. Dewan Standar Akuntansi Keuangan. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia [8]. Emalia, Risa. 2015. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Pelaporan Audit Pada Perusahaan Food And Baverages Yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Padang: Skripsi [9]. Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bandung :Alfabeta [10]. Fachrurozi, Luthfi. 2014. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Pemerintah Daerah di Indonesia. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. [11]. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang :Universitas Diponegoro [12]. Harahap, Sofyan. 2015. Analisis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :Rajawali Pers. [13]. Hery, 2016. AUDITING DAN ASURANSI BERBASIS STANDAR AUDIT INTERNASIONAL. Jakarta :Grasindo [14]. Hery, 2012. Analisis Laporan Keuagan.Jakarta :Bumi Aksara. [15]. Haryani, Jumratul dan I Dewa Nyoman Wiratmaja. 2014. PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMITE AUDIT, PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCE REPORTING STANDARDS DAN KEPEMILIKAN PUBLIK PADA AUDIT DELAY. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 ISSN :2302-8556, Hal 1-16 [16]. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. [17]. Johnson, L. A. (2006). The effect of audit scope and auditor tenure on resource allocation decisions in local government audit engagements. Accounting Forum, 30, 105–119. [18]. Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit delay Studi empiris pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi:Universitas Diponegoro [19]. Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta :Rajawali Pers [20]. Kurniawan, Albert. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis. Bandung :Alfabeta.
203
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
[21]. Kusdi. 2011. Teori Organisasi dan Administrasi.Jakarta :Salemba Humanika. [22]. Martani, dwidkk. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta :Salemba empat [23]. Lupiyoadi, Rambat. 2015. Praktikum Metode Riset Bisnis. Jakarta :Salemba Empat. [24]. Merdekawati, dkk. 2011. “Timeliness of Financial Reporting Analysis: An Empirical Study in Indonesia Stock Exchange”. Simposium Nasional Akuntansi XIV [25]. Messier, William. 2014. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta :Salemba Empat. [26]. Pratama, Hakam. 2014. PENGARUH UKURAN KAP, PROFITABILITAS, KOMITE AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2009-2013. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Hal 1-26 [27]. Prhadi, Toto. 2011. Analisis Laporan Keuangan :Teori dan Aplikasi. Jakarta : PpmManajemen.ac.id(pemasaran). [28]. Pura, Rahman. 2013. Pengantar Akuntansi 1 Pendekatan Siklus Akuntansi.Makassar :Erlangga. [29]. Purba, Marisi. 2015. ProfesiAkuntanPublik. Yogyakarta :GrahaIlmu [30]. Setiawan, L., danFitriany. 2013. Pengaruh Workload dan Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh [31]. Setiawan, Heru. 2013, “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, danSolvabilitas terhadap Audit Delay pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”. Skripsi. Jakarta : UIN. [32]. Silvia Angruningrum dan Made Gede Wirakusuma. 2013. PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KOMPLEKSITAS OPERASI, REPUTASI KAP, DAN KOMITE AUDIT PADA AUDIT DELAY. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 ISSN :2302-8556, Hal 1-20 [33]. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung :Alfabeta [34]. Sujana, Edy. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Pelaporan Audit Pada Perusahaan Food and Beverages Yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2011. JurnalRisetAkuntansi [35]. Sulistyo, Wahyu Adhy N. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro [36]. Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta. Center of Academic Publishing Service. [37]. Sunaningsih, suci. 2014. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia PeriodeTahun 2011 dan 2012). Skripsi. Semarang :Universitas Diponegoro [38]. Syofyan, Efrizal. 2012. Komite Audit. Padang : UNP Press [39]. Yamin, Sofyan. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta :Salemba Empat. [40]. http://www.bapepam.go.id/old/hukum/pp/45bab_12.htm. [41]. http://dokumen.tips/documents/pengertian-auditing-menurut-psak.html [42]. http://koran.bisnis.com/read/20130211/244/135576/bisnis-indonesia-hari-ini-anak-perusahanbumn-prioritas-go-public
204
Majalah Ilmiah, Vol. 24, No. 1, April 2017, Hal. 191-205 Copyright©2017 by LPPM UPI YPTK Padang
E-ISSN 2502-8774 P-ISSN 1412-5854
[43]. http://www.britama.com/index.php/2016/01/daftar-saham-indeks-lq-45-periode-februari-juli2016/ [44]. http://www.britama.com/index.php/2015/07/daftar-saham-indeks-lq-45-periode-agustus-2015januari-2016/
205